21
6 BAB II LANDASAN TEORI Bab II ini menjelaskan beberapa konsep yang terkait dengan penelitian tentang pengaruh kedisiplinan belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa di SMA Kristen 1 Salatiga. A. Disiplin Belajar 1. Pengertian disiplin belajar Disiplin berasal dari bahasa latin “ disciplina” yang menunjuk pada kegiatan belajar dan mengajar. Sedangkan istilah bahasa Inggris yaitu “discipline” yang berarti : 1) tertib taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri; 2) latihan membentuk, meluruskan, atau menyempurnakan sesuatu, sebagai kemampuan mental atau karakter moral; 3) hukumanyang diberikan untuk melatih atau memperbaiki; 4) kumpulan atau sistem-sistem peraturan bagi tingkah laku ( Mac Millan dalam Tu’u 2004 : 20 ) Disiplin merupakan istilah yang umum bagi instansi pemerintah atau swasta. Kita mengenal disiplin kerja, disiplin belajar dan macam istilah disiplin yang lain. Masalah disiplin yang dibahas dalam penelitian ini adalah disiplin belajar. Disiplin yang dimaksud dalam hal ini adalah disiplin terhadap belajar siswa baik di rumah ataupun di sekolah. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.

BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

6

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II ini menjelaskan beberapa konsep yang terkait dengan penelitian tentang

pengaruh kedisiplinan belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar mata

pelajaran ekonomi siswa di SMA Kristen 1 Salatiga.

A. Disiplin Belajar

1. Pengertian disiplin belajar

Disiplin berasal dari bahasa latin “ disciplina” yang menunjuk pada kegiatan

belajar dan mengajar. Sedangkan istilah bahasa Inggris yaitu “discipline” yang

berarti : 1) tertib taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri; 2)

latihan membentuk, meluruskan, atau menyempurnakan sesuatu, sebagai

kemampuan mental atau karakter moral; 3) hukumanyang diberikan untuk

melatih atau memperbaiki; 4) kumpulan atau sistem-sistem peraturan bagi

tingkah laku ( Mac Millan dalam Tu’u 2004 : 20 )

Disiplin merupakan istilah yang umum bagi instansi pemerintah atau swasta.

Kita mengenal disiplin kerja, disiplin belajar dan macam istilah disiplin yang

lain. Masalah disiplin yang dibahas dalam penelitian ini adalah disiplin belajar.

Disiplin yang dimaksud dalam hal ini adalah disiplin terhadap belajar siswa

baik di rumah ataupun di sekolah. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta

dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai

ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

7

a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala

sekolah, staf serta siswa yang tergabung dalam sekolah tunduk kepada

peraturan yang telah ditetapkan dengan senang hati ( Mulyasa, 2009 )

b. Disiplin merupakan suatu proses bimbingan yang bertujuan menanamkan

pola perilaku tertentu, kebiasaan tertentu, atau membentuk manusia

dengan ciri-ciri tertentu, terutama untuk meningkatkan kualitas mental dan

moral ( Sukadji dalam Mu’tadin 2002 )

Disiplin yang di tunjukkan siswa akan menunjukkan kualitas bagaimana

siswa dalam mengikuti proses belajar. Disiplin tersebut akan terwujud apabila

adanya minat, bakat, IQ, motivasi, emosi, serta kemampuan yang kognitif.

Menurut Hurlock (Gunarsa, 2003) disiplin sebagai suatu proses dari latihan atau

belajar yang bersangkutan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Disiplin

akan timbul bila adanya keterbukaan, kerjasama, mematuhi suatu norma dengan

rasa tanggung jawab. Pentingnya disiplin bukan hanya pada lembaga formal,

namun pada lembaga non formal pun sangat penting. Selanjutnya menurut Tu’u

(2004 ) (http: // honewsty. blogspot. Com / 2012 / 05) disiplin penting karena

beralasan sebagaai berikut ini :

a. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri akan mendorong

siswa atau peserta didik berhasil dalam belajarnya, sebaliknya peserta

didik yang melanggar ketentuan dari dari sekolah akan menghambat

optimalisasi potensi dan prestasinya.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

8

b. Tanpa disiplin yang baik suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang

kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Disiplin memberi dukungan yang

tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.

c. Orang tua senantiasa di sekolah anak-anak di biasakan dengan norma-

norma, nilai kehidupan dari disiplin. Dengan demikian anak-anak dapat

menjadi individu yang tertib, teratur, dan disiplin.

d. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak

ketika bekerja.

Berdasarkan hal ini, kedisiplinan belajar dapat di rumuskan bahwa

kedisiplinan tersebut harus bisa mengatur, mengendalikan, mengontrol tingkah

laku dan sikap hidupnya agar bisa membuahkan hal-hal yang positif.

Sedangkan pengertian belajar menurut Slameto (2010 : 2) bahwa “Belajar

adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan” seperti halnya yang

di kemukakan oleh Djamarah (2002: 13) “belajar adalah serangkaian kegiatan

jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut

kognitif, afektif, psikomotorik”. Bahkan lebih tegas lagi pernyataan Mulyati

(2007 : 12) bahwa “belajar berarti mendisiplinkan mental” disiplin muncul

karena adannya kesadaran batin dan iman tiap individu manusia, yang jika

dilakukan itu baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan. Maka dari

itu kedisiplinan belajar merupakan suatu kondisi yang terbentuk melalui proses

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

9

usaha yang dilakukan manusia untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi

terhadap lingkungan yang menunjukkan nilai-nilai dan kepatuhan, keteraturan,

ketertiban, tanggung jawab, kesungguhan, dan kesadaran.

2. Unsur – unsur kedisiplinan belajar

Ditinjau dari pengertian disiplin mengandung makna bahwa setiap individu

yang dididik untuk memiliki disiplin perlu diperlakukan sebagai orang yang

belajar. di dalam disiplin terdapat unsur-unsur yang mana diantaranya saling

mendukung satu dengan yang lain.Unsur-unsur tersebut menurut Tulus Tu’u

(honewsty.blogspot.Com /2012/05) menyebutkan bahwa:

Mengikuti dan mentaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku.

a. Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena

adanya kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan

keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan,

paksaan dan dorongan dari luar dirinya.

b. Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan

membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau

diajarkan.

c. Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku,

dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah

laku.

d. Peraturan-peraturaan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku.

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi disiplin belajar

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

10

Peserta didik yang memiliki disiplin yang tinggi akan belajar dengan baik,

teratur sehingga akan menghasilkan prestasi yang baik. Faktor-faktor belajar

turut berpengaruh terhadap tingkat disiplin individu. Faktor-faktor yang

mempengaruhi disiplin belajar menurut (animenekoi.blogspot.com/2012/01):

a. Faktor ekstrinsik

1) Faktor non sosial

a) keadaan suhu udara yang terkadang tidak memungkinkan, misalnya

waktu musim penghujan maka peserta didik kehujanan sehingga

peserta didik menjadi kurang sehat dan menjadi belajarnya

terhambat.

b) waktu belajarnya terkadang buat hal-hal yang lain.

c) tempat tinggal peserta didik yang jauh dari keramaian sehingga

tidak ada transportasi.

d) alat-alat atau fasilitas yang dipakai untuk belajar yang kurang

memadai dari kriteria.

2) Faktor sosial antara lain faktor keluarga, keadaan rumah tangga, guru,

dan cara mengajar, lingkungan, dan kesempatan yang tersedia, dan

motivasi sosial.

b. Faktor intrinsik

1) Faktor fisiologis, kondisi seperti ini umumnya sangat berpengaruh

terhadap belajarnya seseorang. Orang yang dalam keadaan segar

jasmaninya akan berbeda dengan orang yang dalam keadaan lelah.

Maka dengan sendirinya dapat terjawab bahwa keadaan segar

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

11

jasmani akan lebih mudah mendisiplinkan diri terhadap aturan-

aturan yang berlaku.

2) Faktor psikologi, seperti minat, bakat, motivasi, konsentrasi, dan

kemampuan kognitif.

Faktor-faktor tersebut sama halnya dengan Tu’u (2004 : 48-49) yang

mengatakan bahwa faktor kedisiplinan tersebut di pengaruhi dari 4

faktor dominan antara lain kesadaran diri, pengikutan dan ketaatan,

alat pendidikan, dan hukuman.

Keefektifan disiplin tidak terlepas dari peran seorang pendidik

dalam pengelolaan kelas yang baik, dan akan terwujud jika ada

kepemimpinan yang sesuai dengan tanggung jawab pengajar yakni,

mengembangkan suasana belajar dengan baik, dan mempertahankan

lingkungan positif ketika timbul masalah.

c. Faktor-faktor pembentuk disiplin dan macam-macam disiplin

1) Faktor pembentuk disiplin, antara lain, konsep moral (peraturan),

hukuman, hadiah.

2) Macam-macam disiplin

a) Disiplin dalam kegiatan belajar mengajar.

b) Disiplin untuk masuk kelas.

c) Disiplin terhadap peraturan.

Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan diambil kesimpulan bahwa

yang dimaksud disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk

melalui proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

12

perubahan tingkah laku. Sedangkan pengertian belajar menurut Slameto (2010 :

2) bahwa “Belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”

seperti halnya yang dikemukakan oleh Djamarah (2002: 13) “belajar adalah

serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, psikomotorik”. Bahkan lebih

tegas lagi pernyataan Mulyati (2007 : 12) bahwa “belajar berarti

mendisiplinkan mental” disiplin muncul karena adannya kesadaran batin dan

iman setiap individu manusia, yang jika dilakukan itu baik dan bermanfaat bagi

diri sendiri dan lingkungan. Maka dari itu kedisiplinan belajar merupakan suatu

kondisi yang terbentuk melalui proses usaha yang dilakukan manusia untuk

memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

pengalaman sendiri dalam interaksi terhaap lingkungan yang menunjukkan

nilai-nilai dan kepatuhan, keteraturan, ketertiban, tanggung jawab,

kesungguhan, dan kesadaran.

Dalam penelitian mengenai disiplin belajar mengemukakan bahwa indikator

yang menunjukan permasalahan belajar siswa sebagai kontribusi dalam

mentaati peraturan sekolah meliputi : dapat mengatur waktu belajar di rumah,

rajin dan tertib, perhatian saat belajar di kelas, dan ketertiban diri saat belajar.

Sedangkan menurut Syafrudin dalam Jurnal Edukasi (2005:80 ) membagi

disiplin menjadi 4 ( empat ) macam yaitu :

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

13

1. Ketaatan terhadap waktu belajar

2. Ketaatan terhadap tugas-tugas pelajaran

3. Ketaatan terhadap penggunaan fasilitas belajar

4. Ketaatan menggunakan waktu datang dan pulang.

Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini penulis membuat

indikator disiplin belajar menjadi 4 ( empat ) macam yaitu :

1. Ketaatan terhadap tata tertib sekolah

2. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah

3. Ketaatan dalam mengerjakan tugas latihan

4. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah

B. Lingkungan keluarga

1. Pengertian lingkungan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam perkembangan

seorang anak. Di dalam keluarga seorang anak mengalami sosialisai pertama

kalinya, dimana dalam proses ini anak mengenal dan diajarkan berbagai nilai

kehidupan yang sangat berguna untuk masa depannya nanti. Menurut ahli

psikolog lingkungan keluarga sangat berpengaruh dalam perkembangan

kepribadian, karena lingkungan keluarga merupakan lingkugnan primer yang

kuat pengaruhnya kepada individu dibandingkan dengan lingkungan sekunder.

Dalyono (2005: 132) bahwa apa yang dimaksud dengan lingkungan

(environment) ialah meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia yang dalam

cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan,

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

14

perkembangan atau life process kita kecuali gen-gen, dan bahkan gen-gen dapat

pula dipandang sebagai menyiapkan lingkungan bagi gen yang lain.

Ki Hajar Dewantara dalam Dwi Siswoyo, dkk (2008: 139) membedakan

lingkungan pendidikan berdasar pada kelembagaannya, yaitu:

a. Lingkungan keluarga

b. Lingkungan perguruan/sekolah, dan

c. Lingkungan pergerakan/organisasi pemuda. Lingkungan tersebut dikenal

dengan istilah Tri Pusat Pendidikan

Menurut Hasbullah (2005: 38) berpendapat bahwa lingkungan keluarga

merupakan lingkungan pendidikan bagi anak yang pertama karena di dalam

keluarga inilah anak pertama kalinya mendapatkan pendidikan dan bimbingan.

Dalam suatu penelitian yang dilakukan Handitono dalam Monks dkk

(2002:191) diketemukan cara orang tua mendidik anak menyumbang

pembentukan motif stasi anak dalam hubungan dengan tiga standar keunggulan

yaitu:

1. Dalam hubungan dengan prestasi orang lain artinya bahwa anak ingin

berbuat lebih baik dari pada apa yang telah diperbuat orang lain.

2. Dalam hubungan dengan prestasi sendiri yang lampau berarti bahwa anak

ingin berbuat melebihi prestasinya yang lalu, ingin menghasilkan yang

lebih baik dari apa yang telah dihasilkannya semula.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

15

3. Dan dalam hubungannya dengan tugas berarti bahwa ia ingin

menyelesaikan tugas sebaik mungkin. Jadi tuganya sendiri merupakan

tantangan bagi anak tersebut.

Mengetahui lebih lanjut mengenai lingkungan keluarga maka perlu dikaji

pengertian lingkungan keluarga terlebih dahulu. Dalyono (2005:129)

membedakan pengertian lingkungan menjadi 3 ( tiga ) macam pendekatan yaitu

pendekatan fisiologi, psikologi, dan sosio cultural.

2. Faktor keluarga yang mempengaruhi hasil belajar

Menurut Dalyono (2005:238-241) menyebutkan faktor dari keluarga yang

mempengaruhi hasil belajar adalah

1. Faktor Orang Tua

Orang tua memegang peran penting terhadap kemajuan dan keberhasilan

anaknya. Orang tua seharusnya memberikan dorongan dan motivasi pada

anak dalam belajar. Peran orang tua yang dapat mempengaruhi hasil belajar

siswa adalah:

a. Cara mendidik anak

Orang tua yang tidak atau kurang memperhatikan pendidikan anaknya

dan meperhatikan kemajuan belajar anaknya menjadi penyebab kesulitan

belajar anaknya.

b. Hubungan orang tua dengan anak

Hubungan orang tua dan anak yang dimaksud dalam konteks ini

adalah kasih sayang, pengertian, ataupun rasa benci, sehingga hubungan

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

16

antara orang tua dan anak menjadi penting dalam menentukan kemajuan

belajar anak.

2. Suasana Rumah atau Keluarga

Suasana keluarga yang ramai tidak memungkinkan anak untuk belajar

dengan baik, sehingga konsentrasi belajar anak akan tertanggu. Sebaliknya

jika keadaan atau suasana yang tenang akan menjadikan anak mudah

konsentrasi dalam proses belajarnya.

3. Keadaan Ekonomi Keluarga

a. Keadaan ekonomi keluarga yang kurang atau miskin

Keadaan yang kurang atau miskin mengakibatkan keperluan yang

menunjang seperti alat alat belajar tidak bisa dibeli, serta tempat

tinggal yang kurang baik mengakibatkan tempat belajar yang baik

untuk anak belajar.

b. Keadaan ekonomi keluarga yang berlebihan

Keadaan ini sebaliknya dari keadaan yang pertama dimana kondisi

ekonomi yang berlebihan akan mengakibatkan anak untuk bersenang-

senang dan malas untuk belajar, sehingga kegiatan belajar anak akan

terhambat.

Berdasarkan uraian di atas maka indikator lingkungan keluarga dalam penelitian

ini adalah

1. Cara orang tua mendidik anak

2. Hubungan/relasi orang tua dan anak

3. Suasana rumah atau keluarga,

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

17

4. Keadaan ekonomi keluarga

C. Hasil belajar

1. Pengertian hasil belajar

Dalam kehidupan manusia pasti mengejar prestasi dalam bidang dan

kemampuan masing-masing. Prestasi dapat memberikan kepuasan tertentu

kepada manusia, begitu pula untuk siswa yang duduk di bangku sekolah

selalu ingin meningkatkan kemapuan dan hasil belajar yang maksimal

sebagai hasil belajar.

a. Prestasi belajar adalah pencapaian atau kecakapan yang dinampakan

dalam keahlian atau kumpulan pengetahuan (Hetika,2008:23)

b. Menurut Asmara (2008 : 11) mengatakan bahwa hasil belajar adalah

hasil yang dicapai seseorang dalam penguasaan pengetahuan dan

ketrampilan yang di kembangkan dalam pelajaran, lazimnya

ditunjukkan dengan tes yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan hal itu, hasil belajar peserta didik dapat dirumuskan

sebagai berikut :

1) Hasil belajar adalah suatu hasil yang di dapat oleh peserta didik

dalam belajar.

2) Hasil belajar berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam

aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

3) Hasil belajar peserta didik tersebut akan terbukti apabila peserta

didik tersebut mendapatkan hasil berupa nilai dalam bentuk huruf

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

18

maupun angka yang di lakukan dengan cara tes baik itu tertulis

maupun tidak tertulis.

c. Hasil belajar merupakan hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan

perubahan yang dinyatakan dalam bentuk simbol untuk menunjukan

kemampuan pencapaian dalam hasil kerja dalam waktu tertentu.

2. Faktor - faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Ada beberapa teori yang menyatakan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi pestasi belajar banyak jenisnya, akan tetapi menurut Azwar

(2000:165) dapat di golongkan menjadi (tiga) 3 yaitu

a. Faktor fisik yang meliputi panca indra dan kondisi fisik umum.

b. Faktor psikologis yang meliputi kemampuan kognitif dan

kemampuan non kognitif. Kemampuan kognitif terdiri dari

kemampuan khusus dan kemampuan umum atau dengan kata lain

bakat dan inteligensi.

c. Faktor sosial dan budaya yang meliputi lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah, lingkungan kelompok, dan lingkungan

masyarakat, adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

Slameto (2010:54-57) mengemukakan pendapat bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi dapat di golongkan

menjadi 2 yaitu :

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

19

1. Faktor intern ( dari dalam diri siswa)

a. Faktor jasmani meliputi faktor kesehatan

Siswa yang kesehatannya sering terganggu menyebabkan banyak

waktunya untuk istirahat. Hal itu membuatnya tertinggal pelajaran.

Prestasi siswa ini kemungkinan belum dapat optimal, karena itu orang

tua perlu memperhatikan kesehatan anak-anaknya. Makanan yang

bersih dan bergizi perlu menjadi perhatian.

b. Faktor psikologi meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat

1) Intelegensi ( kecerdasan ) siswa yang kecerdasanya rendah

akan menyebabkan kemampuan mengikuti pelajaran agak

lambat. Kalu dia berada dalam kelas rata-rata tingkat

kecerdasaanya tinggi kemungkinan akan tertinggal dalam

pelajaran. Hasil yang diperolehpun tidak maksimal, selain itu

kecerdasaan juga mempengaruhi cepat/lambatnya kemajuan

belajar siswa.

2) Perhatian disini tediri dari perhatian dalam belajar di rumah

dan di sekolah. Perhatian belajar di rumah kerapkali terganggu

oleh acara televisi., kondisi rumah ,dan kondisi keluarga.

Perhatian belajar di sekolah terganggu oleh kondisi kelas dan

suasana pembelajaran, serta lemahnya upaya diri

berkonsentrasi. Perhatian yang kurang memadai tersebut akan

berdampak kurang baik bagi hasil pembelajaran.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

20

3) Minat adalah kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu.

Apabila pembelajaran yang dikembangkan oleh guru tidak

menimbulkan minat siswa, atau siswa sendiri tidak

mengembangkan minat dirinya dalam pembelajaran. Hal ini

akan membuat siswa tidak belajar sungguh-sungguh.

4) Bakat adalah potensi-potensi yang dimiliki seseorang yang

dibawa sejak lahir. Apabila pelajaran yang diikuti siswa tidak

sesuai bakat yang dimiliki, hasil belajarnya tidak akan

mencapai hasil yang tinggi.

c. Faktor kelelahan

2. Faktor ekstern(dari luar diri siswa)

a. Faktor keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi antara

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

perhatian orang tua.

1) Cara orang tua mendidik anak kemungkinan akan berpengaruh

terhadap belajar anak. Hal ini berkaitan dengan peran orang tua

dalam memikul tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik,

guru, pemimpin bagi anak-anaknya. Peran dan tugas orang tua

salah satunya dapat dilihat dari bagaimana orang tua tersebut

dalam mendidik anaknya, kebiasaan-kebiasaan baik yang

ditanamkan agar mendorong semangat anak untuk belajar.

2) Relasi antara anggota keluarga yang terpenting adalah relasi

antara anak dengan seluruh anggota keluarga terutama orang

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

21

tua dengan anaknya atau anaknya dengan anggota keluarga

yang lain. Wujud relasi itu bisa berupa cara hubungan penuh

kasih sayang, pengertian, dan perhatian ataukah diliputi rasa

kebencian, sikap terlalu keras, atau sikap acuh tak acuh. Dan

relasi antara anggota keluarga ini erat hubungannya dengan

bagaimana orang tua dalam mendidik anaknya.

3) Suasana rumah agar menjadi tempat belajar yang baik maka

perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram.

Suasana tersebut dapat tercipta apabila dalam keluarga tercipta

rasa hubungan yang harmonis antar orang tua dengan anak

dengan anggota keluarga yang lain. Selain itu keadaan rumah

juga perlu ditata dengan rapi dan bersih sehingga dapat

menimbulkan rasa nyaman dan sejuk yang memungkinkan

anak lebih suka tinggal di rumah untuk belajar.

4) Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar

anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi

kebutuhan pokoknya, misal makanan, perlindungan, alat tulis,

ruang belajar serta sarana pelengkap belajar yang lain. Fasilitas

tersebut dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai penghasilan

yang cukup, dan kondisi yang demikian kemungkinan dapat

memotivasi anak untuk maju.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

22

b. Faktor lingkungan masyarakat meliputi kegiatan peserta didik

dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan

masyarakat

c. Faktor sekolah meliputi metode pendidik dalam mengajar, relasi

pendidik dengan peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta

didik, disiplin peserta didik, alat pelajaran, waktu sekolah

3. Indikator hasil belajar

a. Menurut Muhibbin Syah (2008:150) perubahan hasil belajar meliputi

segala ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan

proses belajar siswa dan agar bisa megetahui perubahan hasil belajar

pada seseorang

b. Suharsini Arikunto (2003:117) dapat dikelompokkan ke dalam ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor. Dan memang ranah afektiflah yang

sangat sulit, karena ranah afektif tersebut memiliki sifat yang

intangible (tidak dapat diraba).

Maka dari pendapat beberapa ahli tersebut, indikator hasil belajar tersebut

adalah perubahan hasil belajar yang diukur melalui ranah kognitif, afektif,

psikomotor yang di lakukan oleh seluruh guru mata pelajaran kemudian di

laporkan dalam bentuk nilai.

D. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan oleh

Muhammad Kahfid (2007) dengan tujuan memperoleh bukti empiris mengenai

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

23

disiplin belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar ekonomi siswa

kelas VIII SMPN 1 Jatinegara dengan hasil pengaruh disiplin belajar dan

lingkungan keluarga secara simultan adalah 14,8%. Tri Minarni (2005)

bertujuan mencari pengaruh disiplin belajar dan lingkungan keluarga terhadap

prestasi belajar kelas VIII semester 1 SMP Negeri II Semarang dengan nilai

p=0,01 dan (p<0,05 r=0,00) dengan hasil terdapat hubungan positif antara

disiplin belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar. Selain itu juga

dilakukan penelitian oleh Surono (2007) dengan judul pengaruh disiplin belajar

dan lingkungan keluarga terhadap belajar kelas VIII SMP Jatinegara Tegal

dengan nilai p=0,00 dan (p<0,05 r=0,00) dengan hasil terdapat hubungan

positif antara disiplin belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar

E. Kerangka berpikir

Kegiatan pembelajaran dalam peningkatkan mutu peserta didik harus

memiliki hasil belajar yang berkualitas. Pada dasarnya prestasi peserta didik

tersebut dipengaruh oleh beberapa faktor baik dari dalam maupun dari luar

individu, disiplin belajar merupakan salah satu sikap yang dimiliki oleh peserta

didik agar kualitas pendidikan tersebut dapat tercapai.

Disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku. Selain itu disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta

melalui proses latihan yang dikembangkan menjadi serangkaian perilaku yang

di dalamnya terdapat unsur ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketertiban dan

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

24

semua itu dilakukan sebagai tanggung jawab yang bertujuan untuk mawas diri.

Dengan disiplin seorang anak akan mudah mengatur waktu dalam belajarnya

sehingga dia akan terbiasa. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang

menjadi tempat dan mempunyai faktor utama dalam pendidikan seorang anak

karena keluarga adalah pendidikan pertama dan utama. Hasil belajar merupakan

hasil usaha yang dilakukan dan menghasilakan perubahan yang dinyatakan

dalam bentuk simbol untuk menunjukan kemampuan pencapaian dalam hasil

kerja dalam waktu tertentu. Dengan demikian dapat dijelaskan pengaruh

disiplin belajar dan lingkungan belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran

ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. Penelitian ini ingin

mencari tahu hubungan antara disiplin belajar dan lingkungan belajar terhadap

hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1

Salatiga tahun 2012/2013 seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2.1 kerangka berpikir

Disiplin belajar ( X1 )

Hasil belajar ( Y )

Lingkungan keluarga ( X2 )

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

25

Berdasarkan kerangka berpikir tersebut variabel disiplin belajar dan

lingkungan keluarga ini disajikan dalam bentuk Skala pengukuran ordinal

dengan lima kategori jawaban dengan nilai atau skor, yaitu ungkapan Tidak

Pernah (1), Pernah (2), Kadang-kadang (3), Sering (4), dan Selalu (5),

sedangkan untuk variabel hasil belajar disajikan dalam bentuk skala interval.

F. Hipotesis.

Menurut Sugiyono (2010 : 96), hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis tersebut akan diuji

menggunakan pendekatan kuantitatif sehingga akan diketahui kebenarannya

secara empiris. Dengan mengacu pada rumusan masalah dan kerangka pemikiran

yang telah dibuat, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 : ada pengaruh positif dan signifikan antara skor disiplin belajar dengan skor

hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS SMA 1 Kristen

Salatiga. Semakin tinggi skor disiplin belajar siswa, maka semakin tinggi

pula skor hasil belajar siswa.

H2 : ada pengaruh positif dan signifikan skor lingkungan keluarga dengan skor

hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS SMA 1 Kristen

Salatiga. Semakin tinggi skor lingkungan keluarga siswa, maka semakin

tinggi pula skor hasil belajar siswa.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4900/3/T1...7 a. Disiplin sekolah diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah, staf

26

H3 : ada pengaruh positif dan signifikan antara skor disiplin belajar dan skor

lingkungan keluarga dengan skor hasil belajar mata pelajaran ekonomi

siswa kelas XI IPS SMA 1 Kristen Salatiga. Semakin tinggi skor disiplin

belajar dan skor lingkungan keluarga siswa, maka semakin tinggi pula skor

hasil belajar siswa. Sebaliknya semakin rendah skor disiplin dan skor

lingkungan keluarga siswa semakin rendah hasil siswa.