59
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perangkat Keras Pada bab ini, penulis menjelaskan tentang komponen – komponen apa saja yang digunakan untuk membuat alat monitoring cuaca secara detail, yaitu berupa pengertian, gambar, fungsi, dan sumbernya, hal ini di lakukan agar pembaca mudah dalam memahami setiap komponen yang digunakan dan tidak terjadi kesalahan dalam pembuatannya. Penulis di sini membagi perangkat keras ini kedalam enam bagian, yaitu IC, sumber tegangan, komponen elektronika, sensor, ESP 8266 dan mikrokontroler AVR. 2.1.1 Teori IC Digital dan IC Analog Menurut Tim Pustena ITB (2011:27) “Integrated Circuit (IC) dapat dianalogikan sebagai kumpulan resistor, diode, dan transistor dengan kombinasi tertentu dalam sebuah chip silicon berukuran mini”. IC memiliki fungsi dan tugas khusus yang telah ditentukan oleh pembuatnya, tugas khusus ini ditentukan dengan bagaimana cara merangkai komponen yang ada karena pada dasarnya adalah sebuah rangkaian tertentu dengan fungsi tertentu pula.

BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...5 . BAB II . LANDASAN TEORI . 2.1. Perangkat Keras . Pada bab ini, penulis menjelaskantentang komponen –komponen apa saja yang digunakanuntuk

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Perangkat Keras

Pada bab ini, penulis menjelaskan tentang komponen – komponen apa saja

yang digunakan untuk membuat alat monitoring cuaca secara detail, yaitu berupa

pengertian, gambar, fungsi, dan sumbernya, hal ini di lakukan agar pembaca

mudah dalam memahami setiap komponen yang digunakan dan tidak terjadi

kesalahan dalam pembuatannya. Penulis di sini membagi perangkat keras ini

kedalam enam bagian, yaitu IC, sumber tegangan, komponen elektronika, sensor,

ESP 8266 dan mikrokontroler AVR.

2.1.1 Teori IC Digital dan IC Analog

Menurut Tim Pustena ITB (2011:27) “Integrated Circuit (IC) dapat

dianalogikan sebagai kumpulan resistor, diode, dan transistor dengan kombinasi

tertentu dalam sebuah chip silicon berukuran mini”.

IC memiliki fungsi dan tugas khusus yang telah ditentukan oleh

pembuatnya, tugas khusus ini ditentukan dengan bagaimana cara merangkai

komponen yang ada karena pada dasarnya adalah sebuah rangkaian tertentu

dengan fungsi tertentu pula.

6 Ada dua jenis Integrated Circuit (IC):

1. Integrated Circuit (IC) Analog

IC analog adalah IC yang tersusun oleh beberapa rangkaian analog (linear)

dan beroperasi dengan menggunakan sinyal sinusoidal. IC analog tidak

melakukan fungsi logic seperti halnya IC-TTL maupun C-MOS. Dalam

kemasan IC analog terdapat rangkaian linear, dimana kerja rangkaiannya akan

bersifat proporsional atau akan mengeluarkan output yang sebanding dengan

input-nya.

Pada umumnya IC analog disebut juga IC linear, berfungsi sebagai penguat

daya (Power Amplifier), penguat sinyal, penerima frekuensi radio, penguat

sinyal mikro.

2. IC Digital

Berbeda dengan IC analog (linear), IC digital beroperasi pada tegangan 0 volt

(low) dan 5 volt (high). IC digital tersusun dari beberapa rangkaian logika

AND, OR, NOT, NAND, NOR, dan XOR).

IC digital sering digunakan sebagai aplikasi saklar cepat. Pada

perkembangannya, IC digital merupakan jenis yang paling banyak digunakan

dalam segala bidang elektronika, karena ukurannya kecil dan memiliki fungsi

yang sangat lengkap.

3. IC Penguat

Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah

satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal Listrik.

7

Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan

Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya

untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang

luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering

disebut juga dengan Penguat Operasional.

Op-Amp umumnya dikemas dalam bentuk IC, sebuah IC Op-Amp dapat terdiri

dari hanya 1 (satu) rangkaian Op-Amp atau bisa juga terdiri dari beberapa

rangkaian Op-Amp. Jumlah rangkaian Op-Amp dalam satu kemasan IC dapat

dibedakan menjadi Single Op-Amp, dual Op-Amp dan Quad Op-Amp. Ada

juga IC yang didalamnya terdapat rangkaian Op-Amp disamping rangkaian

utama lainnya.

Sebuah rangkaian Op-Amp memiliki dua input (masukan) yaitu satu Input

Inverting dan satu Input Non-inverting serta memiliki satu Output (keluaran).

Sebuah Op-Amp juga memiliki dua koneksi catu daya yaitu satu untuk catu

daya positif dan satu lagi untuk catu daya negatif. Bentuk Simbol Op-Amp

adalah Segitiga dengan garis-garis Input, Output dan Catu dayanya. Salah satu

tipe IC Op-Amp yang populer adalah IC LM358.

2.1.2 Sumber Tegangan

Menurut widianto dan deni (2011a:31) “power supply atau sumber

tegangan / catu daya adalah suatu alat atau sistem yang dapat menghasilkan energi

listrik”.

8 Jenis-jenis power supply:

1. Sumber Arus Searah (Direct Current / DC)

Arus listrik searah adalah arus listrik yang bernilai konstan dan mengalir dari

potensial tinggi (+) ke potensial rendah (-).besar arus listrik yang sering

ditemukan berkisar antara 1,5 volt hingga 24 volt. Arus listrik searah biasa

digunakan pada baterai, dinamo arus searah atau aki. Sumber tegangan ini

tidak mengalami perubahan terhadap waktu.

2. Sumber Arus Bolak Balik (Alternating Current / AC)

Arus listrik bolak balik adalah arus listrik dengan besar dan arah yang berubah-

ubah secara bolak balik. Arus AC mengalir bolak balik dari potensial tinggi (+)

ke potensial rendah (-) dan dari potensial rendah (-) ke potensial tinggi(+).

Gelombang listrik pada arus AC berbentuk sinusoidal, gelombang segiempat

atau gelombang segitiga, contoh penggunaan arus listrik bolak-balik adalah

pada jaringan PLN dan generator AC, jika menggunakan tegangan listrik PLN,

besar arusnya berkisar Antara 110 volt hingga 220 volt dengan frekuensi 50

Hertz.

Penggunaan arus AC pada alat ini tidak digunakan langsung, tetapi harus

diubah dulu menjadi arus DC, alat yang digunakan untuk mengubah tegangan

AC menjadi tegangan DC di namakan adaptor, adaptor dapat mengeluarkan

tegangan searah dengan nilai yang berbeda-beda, mulai dari 1,5 volt hingga 12

volt, dan dapat diperbesar sesuai dengan kebutuhan.

9 2.1.3. Komponen Elektronika

1. Resistor

Menurut widianto dan deni (2011b;39) “Resistor atau hambatan listrik adalah

salah satu komponen elektronik yang digunakan untuk membatasi arus yang

mengalir dalam rangkaian tertutup”. Lambang komponen resistor dalam

elektronika adalah huruf R dan satuannya adalah ohm (Ω).

Ada 2 jenis resistor yang sering digunapan pada rangkaian elektronik, yaitu:

a. Resistor Tetap

Resistor tetap adalah resistor yang nilai resistansinya tidak bisa di ubah,

resistor jenis ini biasanya menggunakan cincin warna untuk mengetahui

nilai resistansinya, pada umumnya resistor menggunakan 4 atau 5 cincin

warna, setiap warna memiliki nilainya sendiri, berikut adalah tabel warna

resistor.

Sumber: http://skemaku.com/simbol-resistor-yang-terdapat-pada-rangkaian-

elektronika/

Gambar II.1

Simbol Resistor Tetap

10

Sumber: http://skemaku.com/wp-content/uploads/2015/04/resistor-film-

karbon.jpg

Gambar II.2

Resistor

Tabel II.1

Tabel warna resistor

Sumber: http://belajarelektronika.net/wp-content/uploads/2016/06/daftar-

tabel-gelang-warna-resistor.jpg

11

Berikut adalah cara membaca nilai hambatan resistor 4 warna,

Gelang 1 merah = 2

Gelang 2 hijau = 5

Gelang 3 orange = x 1.000

Gelang 4 emas = 5%

Nilai hambatan resistor tersebut adalah 25.000±5%, atau

Nilai hambatan maksimum adalah 25.000 + (25.000 x 5%) = 26.250 Ω.

Nilai hambatan minimum adalah 25.000 – (25.000 x 5%) = 23.750 Ω.

Untuk membaca nilai hambatan resistor 5 warna,

Gelang 1 kuning = 4

Gelang 2 biru = 6

Gelang 3 hitam = 0

Gelang 4 orange = x 1.000

Gelang 5 coklat = 1%

Nilai hambatan resistor tersebut adalah 460.000±1%, atau

Nilai hambatan maksimum adalah 460.000 + (460.000 x 1%) = 464.600 Ω

Nilai hambatan minimum adalah 460.000 + (460.000 x 1%) = 455.400 Ω.

12

Selain menggunakan cincin warna, resistor tetap juga ada yang

menggunakan angka dan huruf, resistor jenis ini lebih mudah dalam

pembacaan nilai resistansinya.

Sumber: http://zonaelektro.net/mengetahui-nilai-fungsi-dan-jenis-

resistor/kode-huruf-resistor/

Gambar II.3

Resistor Kode Angka dan Huruf

Kode huruf untuk nilai resistansi :

R, berarti x1 (Ohm)

K, berarti x1000 (KOhm)

M, berarti x 1000000 (MOhm)

Kode huruf untuk nilai toleransi :

F, untuk toleransi 1%

G, untuk toleransi 2%

J, untuk toleransi 5%

K, untuk toleransi 10%

M, untuk toleransi 20%

13

b. Resistor SMD (Surface Mounted Device)

Resistor SMD adalah resistor yang disolder pada permukaan PCB/board,

dan memliki bentuk yang kecil dengan demikian desain dari perangkat

elektronik menjadi lebih ringkas. Bentuk dan ukuran resistor SMD

(Surface Mount Device) memiliki standar khusus, kebanyakan manufaktur

menggunakan standar JEDEC. Ukuran dari resistor SMD ini di simbolkan

menggunakan angka, misalnya 0603, 0805, 1206 dan sebagainya. Simbol

tersebut menunjukkan lebar dan tinggi dari resistor. Terdapat dua standar

pengukuran yang digunakan dalam symbol resistor yaitu metric dan

imperial. Sebagai contoh, simbol resistor SMD 0603 (imperial)

menunjukan bahwa resistor SMD dengan simbol tersebut memiliki

panjang 0.060 inchi dan lebar 0.030 inchi. Pada umumnya simbol yang

digunakan menggunakan unit imperial. Ukuran dari resistor SMD, akan

menentukan besar watt dari resistor tersebut, semakin besar watt resistor

semakin besar juga ukuran resistor SMD tersebut. Tabel dibawah ini

menunjukkan daftar dari berbagai macam ukuran resistor SMD.

14

Tabel II.2

Tabel ukuran resistor SMD0.024

Code Length (l) Width (w) Height (h) Power

Imperial Metric Inch mm Inch mm Inch mm Watt

0201 0603 0.024 0.6 0.012 0.3 0.01 0.25 1/20 (0.05)

0402 1005 0.04 1.0 0.02 0.05 0.014 0.35 1/16 (0.062)

0603 1608 0.06 1.55 0.03 0.85 0.018 0.45 1/10 (0.10)

0805 2012 0.08 2.0 0.05 1.2 0.018 0.45 1/8 (0.125)

1206 3216 0.12 3.2 0.06 1.6 0.022 0.55 ½ (0.50

1210 3225 0.12 3.2 0.10 2.5 0.022 0.55 ½ (0.50)

1218 3246 0.12 3.2 0.18 4.6 0.022 0.55 1

2010 5025 0.20 5.0 0.10 2.5 0.024 0.6 ¾ (0.75)

2512 6332 0.25 6.3 0.12 3.2 0.024 0.6 1

Sumber : http://www.baharelectronic.com/2016/06/cara-membaca-kode-resistor-

smd.html

15

http://cdn.instructables.com/FM9/00AO/H4AGJC99/FM900AOH4AGJC9

9.MEDIUM.jpg

Gambar II.4

Resistor SMD

Resistor SMD termasuk jenis resistor tetap. Namun pembacaan nilai

resistansi resistor tetap biasa dengan resistor SMD adalah berbeda. Berikut

cara membaca nilai resistansi resistor SMD.

1) Untuk SMD resistor 5 % dengan angka 3-digit.

Cara membacanya adalah sebagai berikut:

ANGKA 1 = Menunjukan angka pertama

ANGKA 2 = Menunjukan angka kedua

ANGKA 3 = Menunjukan angka multiplier

2) Untuk SMD resistor 1% dengan menggunakan angka 4-digit.

Cara membacanya adalah sebagai berikut:

ANGKA 1 = Menunjukan angka pertama

ANGKA 2 = Menunjukan angka kedua

ANGKA 3 = Menunjukan angka ketiga

ANGKA 4 = Menunjukan angka multiplier

16

c. Resistor Variabel

Resistor variabel merupakan kebalikan dari resistor tetap yaitu resistor

yang nilai hambatannya bisa diatur sesuai dengan kebutuhan, perubahan

nilai hambatan ini karena diubah oleh sesuatu dari luar misalnya di putar

atau digeser, perubahan nilai dari resistor biasanya dimanfaatkan untuk

mengatur sesuatu yang sifatnya tidak tetap dan bergantung dari kondisi

penerapan rangkaian.

Sumber : http://skemaku.com/wp-content/uploads/2015/04/simbol-

resistor.jpg

Gambar II.5

Simbol Resistor Variabel

Resistor Variabel pada umumnya digambarkan menyerupai simbol resistor

dengan tanda panah di tengahnya, karena kebanyakan resistor variabel

berkaki tiga maka panah yang berada si tengah merupakan kaki ketiga

dengan nilai resistansi yang berubah ubah terhadap kaki pinggir,

perubahan nilai resistor ini tergantung pada posisi kaki tengah terhadap

kaki pinggir.

17

Contoh dari resistor variable adalah Trimmer Potensiometer dan

potensiometer.

1) Trimer Potensiometer

Resistor jenis ini sering disebut Trimpot yaitu jenis resistor variable yang

diputar menggunakan obeng, bentuk putaran dari trimpot adalah berupa

lekukan seperti tanda plus atau minus seperti pada kepala skrup.

Penggunaan trimpot dikhususkanuntuk pengaturan yang bersifat tetap

dah tidak sering diubah selama pemakaian oleh pengguna.

Sumber: http://www.robotroom.com/Parts/Trimpots-quarter-inch.jpg

Gambar II.6

Trimpot

2) Potensiometer

Potensiometer biasanya hanya di sebut potensio, adalah resistor variabel

yang nilainya di ubah dengan cara diputar memalui handle (tuas).

Biasanya handle ini di putar oleh tangan manusia dengan perantara knob

potensio, penggunaan potensio biasanya pada pengaturan yang bersifat

dinamis dan berubah selama pemakaian.

18

Sumber: http://teknikelektronika.com/wp-

content/uploads/2014/11/Simbol-dan-Bentuk-Potensiometer.png?x22079

Gambar II.7

Potensiometer

2. Kapasitor

Menurut Imam (2013:41) “ Kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan

eniergi/muatan listrik di dalam medan listrik dengan cara mengumpulkan

ketidakseimbangan internal dari muatan listrik”.

Tugas utama dari komponen ini adalah untuk menyimpan muatan listrik

sementara. Kapasitor di notasikan dengan huruf C, satuan untuk besaran dari

kapasitor adalah F (farad) Bahan dari dielektrik ini dapat berupa kertas, kaca,

plastik film, keramik, mika, dan lainnya.

Kapasitor dibagi dalam jenis kapasitor berkutub (polar) dan tidak berkutub

(bipolar), pada kapasitor tidak berkutub pemasangan bisa bolak-balik,

sedangkan kapasitor berkutub harus sesuai dengan rangkaiannya, pemasangan

19

kutub positif (+) dan kutub negatif (-) yang salah dapat menyebabkan kapasitor

rusak atau meledak.

Sumber: http://teknikelektronika.com/wp-

content/uploads/2014/07/Kapasitor.jpg?x22079

Gambar II.7

Kapasitor

a. Kapasitor SMD

Seperti yang disebutkan diatas, kapasitor berfungsi untuk menyimpan

muatan listrik sementara. Kapasitor juga memiliki bentuk SMD sama

halnya dengan resistor SMD. Untuk kapasitor jenis SMD, tersedia antara 1

pF s/d 1 uF. Selain itu, ukuran yang ada tersedia untuk kapasior ini yakni

antara 0603 s/d 1206. Dalam hal ini, kapasitor paling banyak dan sering

digunakan adalah jenis kapasitor yang terbuat dari bahan keramik. Selain

itu, dikenal pula apa yang disebut jenis kapasitor tantalum yakni kapasitor

yang memiliki kapasitansi 1 uF dan ukuran lain di atasnya.

20

http://img.directindustry.com/images_di/photo-g/34786-8731422.jpg

Gambar II.9

Kapasitor SMD

3. Kristal

Kristal merupakan komponen penting dalam elektronika. Manfaatnya besar

dalam sistem digital, karena digunakan sebagai clock untuk transfer data.

Kristal merupakan komponen yang berfungsi untuk membangkitkan frekuensi

osilasi dengan stabilitas yang tinggi. Frekuensi osilasi didapat dari efek

piezoelectric, bahan yang digunakan untuk memperoleh efek piezoelectric

diantaranya kwarsa, garam Rochelle dan Tourmaline. Namun yang umum

digunakan adalah kristal kwarsa (Quartz).

21

Sumber: http://www.immersa-lab.com/sistem-minimum-mikrokontroler.htm

Gambar II.10

Kristal

4. Push Button

Sakelar push button digunakan untuk menyalakan alat elektronik sesaat ketika

tombol sakelar ditekan, ketika tombol sakelar dilepas alat elektronik akan mati.

Sumber: https://cdn.sparkfun.com//assets/parts/9/0/00097-03-L.jpg

Gambar II.11

Push Button

5. Konektor USB

Yang dimaksud dengan konektor dalam teknik elektronika adalah suatu

komponen Elektro-Mekanikal yang berfungsi untuk menghubungkan satu

22

rangkaian elektronika ke rangkaian elektronika lainnya ataupun untuk

menghubungkan suatu perangkat dengan perangkat lainnya. Pada umumnya,

konektor terdiri konektor plug (male) dan konektor socket (female).

Sedangkan USB adalah singkatan dari Universal Serial Bus dan merupakan

konektor yang paling populer saat ini dalam hal yang berhubungan dengan

Catu Daya (Power Supply), komunikasi dan koneksi antara komputer dengan

peralatan elektronika.

Sumber:.http://www.hndcomputer.com/gallery/cms/DAE3E192_3C5F_48AC_

8A7C1474D750F19E.jpg

Gambar II.12

Konektor USB

6. Pin header

Header atau biasa dikenal dengan nama pin head berguna sebagai soket tempat

menghubungkan kabel- kebel konektor, ada dua jenis pin header yaitu pin

23

header male dan pin header female, walaupun berbeda namun memiliki fungsi

yang sama yaitu sebagai konektor.

a. Pinheader female

Sumber:.https://grobotronics.com/images/detailed/0/8_pin_female_header

__64431_zoom13383001004fc4d6c424a12.jpg

Gambar II.13

Pin Header Female

b. Pinheader male

Sumber:.https://cdn.solarbotics.com/products/photos/71b130dcb476a43e7

d6044e95a167611/mpin3-dscn4004.JPG

Gambar II.14

Pin Header Male

7. Atmega 328p

ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe

mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535,

ATMega16, ATMega32, ATmega328, yang membedakan antara

mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO

24

(pin input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll). Dari segi ukuran

fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan

beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial

lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori

dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja

jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas.

Sumber:.https://www.eevblog.com/forum/index.php?action=dlattach;topic=56

046.0;attach=173695;image

Gambar II. 15

ATmega 328p

ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan

PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat

difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperal

lainnya.

25

a. Port B

Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai

input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti

di bawah ini.

1) ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.

2) OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai

keluaran PWM (Pulse Width Modulation).

3) MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur

komunikasi SPI.

4) Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).

5) TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai

sumber clock external untuk timer.

6) XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama

mikrokontroler.

b. Port C

Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan

sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai

berikut.

1) ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10

bit. ADC dapat digunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan

analog menjadi data digital

26

2) I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada

PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain

yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor

kompas, accelerometer nunchuck.

c. Port D

Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat

difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port

D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.

1) USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan

level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial,

sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk

menerima data serial.

2) Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai

interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari

program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi

interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan

akan menjalankan program interupsi.

3) XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART,

namun juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu

membutuhkan external clock.

4) T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1

dan timer 0.

5) AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog

comparator.

27

ATMega328 adalah mikrokontroler keluaran dari Atmel yang mempunyai

arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang mana setiap proses

eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set

Computer). Mikrokontroler ini memiliki beberapa fitur antara lain:

a. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only

Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanen

karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya

dimatikan.

b. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.

c. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width

Modulation) output.

d. 32 x 8-bit register serba guna.

e. Dengan clock 16 MHz kecepatan mencapai 16 MIPS.

f. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang

menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.

g. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu

siklus clock.

8. Socket Pin

Socket adalah tempat untuk memasang dan melepaskan IC. Fungsi dari soket

adalah untuk melindungi IC pada saat penyolderan dan memudahkan

penggantian apabila IC yang di gunakan mengalami kerusakan.

28

Sumber:.http://www.retroamplis.com/WebRoot/StoreES2/Shops/62070367/4C

99/BC0F/E6E5/0360/A13E/C0A8/29B9/6834/DIP28_ml.jpg

Gambar II.16

Socket 28 pin

9. IC FTDI

IC FTDI (FT232RL) adalah IC konversi signal USB ke signal TTL/UART

(USB-to-TTL Converter) yang handal dan praktis untuk digunakan pada

rangkaian elektronika berbasis mikrokontroler, dengan demikian perangkat

elektronika berkomunikasi dengan perangkat lain lewat komunikasi standar

USB.

29

`

Sumber: http://www.ftdichip.com/Products/ICs/FT232R.htm

Gambar II.17

IC FTDI

10. MOSFET tipe P (AO3401)

Sumber: http://www.sky-macau.com/Products/SOT-23-Transistor-C223/10-

pcs-Transistor-MOSFET-P-Channel-AO3401-Field-Effect-Good-Quality-DIY-

SOT-23-P4824167646.html

Gambar II.18

MOSFET tipe P

30

Merupakan salah satu jenis transistor yang memiliki impedansi masukan (gate)

sangat tinggi (hampir tak terhingga) sehingga dengan menggunakan MOSFET

sebagai saklar elektronik, memungkinkan untuk menghubungkannya dengan

semua jenis gerbang logika. Dengan menjadikan MOSFET sebagai saklar,

maka dapat digunakan untuk mengendalikan beban dengan arus yang tinggi

dan biaya yang lebih murah daripada menggunakan transistor bipolar. Untuk

membuat MOSFET sebagai saklar maka hanya menggunakan MOSFET pada

kondisi saturasi (ON) dan kondisi cut-off (OFF).

11. Sikring/Fuse 1812 (500mA)

Adalah komponen smd yang menawarkan proteksi terhadap kelebihan arus

(overcurrent protection) untuk aplikasi rangkaian elektronika yang

memerlukan proteksi dengan fitur pemulihan otomatis (automatic resettable)

saat kondisi kelebihan arus telah berlalu. Sekring ini mampu bereaksi dengan

cepat pada kondisi kegagalan arus. Komponen elektronika ini beroperasi pada

catu daya meksimum 6 Volt DC dan tetap tersambung (tidak memutuskan diri)

pada arus maksimum Ihold = 500mA.

31

Sumber: http://uk.farnell.com/littelfuse/1812l050prxx/fuse-resettable-1812-

15v-500ma/dp/1597001

Gambar II.19

Fuse 1812

12. AMS1117

AMS1117 adalah IC regulator tegangan yang mudah untuk digunakan dan

mempunyai proteksi dari hubungan arus pendek. IC ini mampu menyediakan

arus hingga 1A hanya dengan 1V perbedaan potensial antara catu daya

masukan dan keluaran. Tingkat kehilangan tegangan (dropout voltage)

menurut datasheet tidak lebih dari 1,3V pada arus keluaran maksimum, dan

berkurang pada tingkat penggunaan arus yang lebih kecil.

AMS1117-5.0 & AMS1117-3.3 adalah dua varian dari IC AMS1117 yang

mengatur tegangan di tingkat tetap (fixed voltage regulator), yaitu sebesar 5V

dan 3V. Tingkat tegangan ini paling umum digunakan di berbagai

mikrokontroler.

32

Sumber: http://www.jogjarobotika.com/voltage-regulator/331-ams1117-

33v.html

Gambar II.20

AMS 1117

13. LM358D

IC penguat operasional ganda (dual operational amplifiers/ Op-Amps).

Komponen elektronika ini terdiri atas dua penguat operasional high-gain

dengan kompensator frekuensi yang independen, dirancang untuk beroperasi

cukup dari satu catu daya tunggal dengan rentang tegangan yang lebar untuk

fleksibilitas penuh dalam menerapkan rancangan rangkaian elektronika. Dapat

juga menggunakan catu daya terpisah selama perbedaan tegangan antara kedua

catu daya antara 3V hingga 32V dan Vcc setidaknya 1,5 volt lebih tinggi

dibanding tegangan masukan moda-bersama (input common-mode voltage).

Tarikan dari arus pasokan rendah (low supply current drain) bersifat

independen dari besarnya tegangan catu daya.

33

Sumber: https://www.rapidonline.com/st-lm358d-low-power-dual-op-amp-

smd-82-0322

Gambar II.21

LM358D

14. Dioda

Menurut Tim Pustena ITB (2011c:22) “ Dioda adalah suatu komponen

elektronika yang dapat melewatkan arus listrik hanya pada satu arah saja.”

Diode terbuat dari semikonduktor jenis silicon dan germanium diode di susun

menggunakan semikonduktor jenis P sebagai kutub positif (+) dan

semikonduktor jenis N sebagai kutub negatif (-). Karena diode termasuk

komponen aktif, arus listrik yang mengalir dari sambungan P ke sambungan N

akan dilewatkan jika tegangan listrik yang dilewatkan pada diode berbahan

silicon minimal 0,7 volt dan pada diode berbahan germanium minimal 0,3 volt.

34

Sumber : http://skemaku.com/6-simbol-dioda-yang-harus-diketahui/

Gambar II.22

Jenis Dioda

Jenis - jenis dioda:

a. Dioda penyearah

Memiliki fungsi yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, dan

yang mempunyai struktur sambungan antara semikonduktor P (Anoda) dan

N (Katoda). Dengan demikian arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P

menuju sisi N.

Untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, pada kedua

elektrodanya akan terjadi beda potensial yang disebut dengan arus balik, dan

untuk tegangan balik haruslah tidak boleh melampaui dari dari tegangan

35

tertentu, tegangan ini disebut dengan breakdown (tegangan tembus) yang

dapat mengakibatkan dioda menjadi rusak.

b. Dioda Zener

Adalah suatu dioda yang mempunyai sifat bahwa tegangan terbaliknya

stabil. Dioda ini dibuat untuk bekerja pada daerah breakdown sekitar 2

sampai 200 volt. dioda ini digunakan sebagai voltage stabilizer atau voltage

regulator. Sebenarnya tidak ada perbedaan struktur dasar dari zener,

melainkan mirip dengan dioda biasa, perbedaan hanya dapat dilihat dari

type yang tertulis pada badannya.

Sesuai dengan fisik mirip dengan dioda germanium hanya mengunakan

kode Z saja, dioda ini fungsinya sebagai penstabil teegangan, dan

mempunyai pembatas tegangan misalnya 6r, 12r, dll.

c. Dioda pemancar cahaya (LED)

Menurut Hari (2008;60) “LED atau diode pemancar cahaya adalah diode

yang dioperasikan pada arah maju dan mengubah energi listrik menjadi

emisi cahaya, baik cahaya tampak maupun cahaya tak tampak.”

d. Dioda Photo

Dioda ini adalah kebalikan dengan dioda LED yang menghasilkan arus bila

terkena cahaya, untuk arus yang masuk tergantung dari besarnya cahaya

yang masuk. Dioda photo merupakan detektor cahaya yang baik sekali.

36 2.1.4. Sensor

Dalam rangkaian elektronika untuk keperluan pengukuran deteksi,

diperlukan suatu bagian yang disebut sensor, sensor memiliki fungsi mengubah

besaran yang bersifat fisis seperti suhu, tekanan, berat, atau intensitas cahaya

menjadi besaran listrik, tegangan listrik atau arus listrik.

Sensor memiliki suatu ukuran yang disebut sensitivitas, sensitivitas

menunjukan seberapa besar pengaruh perubahan nilai besaran fisis yang diukur

oleh sensor terhadap keluaran dari sensor tersebut, sebagai contoh, sebuah sensor

suhu yang tegangan keluarannya berubah 0,1V jika terjadi perubahan suhu

sebesar 1°C, maka sensor suhu tersebut dapat dikatakan memiliki sensitivitas

sebesar 0,1v/1°C.

1. Sensor BMP180

Sensor BMP180 adalah sensor yang mampu mengukur dua parameter

lingkungan sekaligus, yaitu untuk mengukur suhu dan juga tekanan barometrik

yang sangat bagus untuk diaplikasikan pada berbagai perangkat bergerak

seperti smartphone, komputer tablet dan lain-lain. Sensor ini memiliki jarang

rentang tekanan antara 300 – 1100 hPa,

37

Sumber: http://embedded-lab.com/blog/wp-content/uploads/2015/01/BMP180.jpg

Gambar II.23

Sensor BMP180

2. Sensor DHT 11

Sensor DHT11 adalah sensor yang mampu mengukur kelembaban udara

(humidity). Sensor ini membutuhkan tegangan 3,5 - 5 volt agar bisa bekerja,

bisa di gunakan pada papan board mikrokontroler dan juga Arduino.

Di dalam sensor ini, terdapat sebuah sensor kelembaban tipe resisitif dan

sebuah mikrokontroler 8 bit yang mengolah kedua sensor tersebut dan

mengirim hasilnya ke pin output dengan format kabel tunggal dua arah, jadi

walaupun terlihat kesil, DHT11 ini melakukan fungsi yang cukup kompleks.

Sensor ini memliki rentang pengukuran kelembaban antara 20-90%RH.

38

Sumber: http://www.aosong.com/asp_bin/pro_img/2017522225246525.png

Gambar II.24

Sensor DHT11

3. Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)

Light Dependent Resistor atau yang disingkat dengan LDR adalah jenis

Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas

cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat

cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi

gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk

menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi

Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

Naik turunnya nilai hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang

diterimanya. Pada umumnya, nilai hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo

39

Ohm (kΩ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada

Kondisi Cahaya Terang.

LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan komponen elektronika peka

cahaya ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam rangkaian elektronika

sebagai sensor pada lampu penerang jalan, lampu kamar tidur, rangkaian anti

maling, shutter kamera, alarm dan lain sebagainya.

Sumber: http://teknikelektronika.com/pengertian-ldr-light-dependent-resistor-

cara-mengukur-ldr/

Gambar II.25

Sensor cahaya LDR

2.1.5. ESP8266

Untuk menampilkan hasil pengolahan data, diperlukan adanya sebuah

output. Output adalah (keluaran) unit/perangkat luar yang digunakan untuk

menampilkan atau menerjemahkan data yang keluar dari mikrokontroller

40 Arduino. Sebelum data dapat dilihat pada output atau layar monitor, data tersebut

akan diupload terlebih dahulu ke sebuah situs internet bernama thingspeak.com

menggunakan ESP8266. Selanjutnya data dapat dilihat dan diakses dimanapun

dengan mengunjungi situs tersebut.

ESP8266 merupakan modul wifi yang berfungsi sebagai perangkat

tambahan mikrokontroler seperti Arduino agar dapat terhubung langsung dengan

wifi dan membuat koneksi TCP/IP. Modul ini membutuhkan daya sekitar 3.3v

dengan memiliki tiga mode wifi yaitu Station, Access Point dan Both (Keduanya).

Modul ini juga dilengkapi dengan prosesor, memori dan GPIO dimana jumlah pin

bergantung dengan jenis ESP8266 yang kita gunakan. Sehingga modul ini bisa

berdiri sendiri tanpa menggunakan mikrokontroler apapun karena sudah memiliki

perlengkapan layaknya mikrokontroler. Firmware default yang digunakan oleh

perangkat ini menggunakan AT Command, selain itu ada beberapa Firmware

SDK yang digunakan oleh perangkat ini berbasis opensource yang diantaranya

AT Command dengan menggunakan perintah-perintah AT command.

2.1.6. Arduino

Menurut Winarno dan Deni (2011:51) “ Arduino adalah modul yang

menggunakan Mikrokontroler AVR dan menggunakan seri yang lebih canggih,

sehhingga dapat digunakan untuk membangun sistem elektronika berukuran

minimalis namun handal dan cepat”.

Arduino merupakan pengendali mikro single-board yang bersifat open-

source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan

41 penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardware nya memiliki prosesor

Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.

Arduino merupakan suatu platform open source (sumber terbuka) yang

dipakai untuk membuat sebuah proyek-proyek elektronika. Arduino terdiri dari

dua tahap mutlak yaitu suatu papan sirkuit fisik (tidak jarang disebut juga dengan

mikrokontroler) serta suatu perangkat lunak alias IDE (Integrated Development

Environment) yang berlangsung pada komputer. Perangkat lunak ini tak jarang

disebut Arduino IDE yang dipakai untuk menulis serta meng-upload kode dari

komputer ke papan fisik (hardware) Arduino. Ketika menuturkan Arduino maka

ada dua faktor yang terlintas dalam pikiran para pemakainya, yaitu hardware serta

software. Dua tahap ini seakan satu kesatuan utuh yang tak dapat di pisahkan.

Arduino dapat digunakan untuk mengembangkan objek interaktif,

mengambil masukan dari berbagai switch atau sensor, dan mengendalikan

berbagai lampu, motor, dan output fisik lainnya. Proyek Arduino dapat berdiri

sendiri, atau berkomunikasi dengan perangkat lunak (software) yang berjalan pada

komputer (misalnya Flash, Pengolahan, MaxMSP.) Board dapat dirakit sendiri

atau dibeli. Software yang bersifat open-source IDE dapat didownload secara

gratis.

Hardware serta aplikasi Arduino dirancang bagi siapapun yang berminat

untuk menciptakan objek interaktif serta pengembangan lingkungan. Arduino

sanggup berinteraksi dengan tombol, LED, motor, speaker, GPS, kamera, internet,

handphone pintar bahkan dengan televisi. Fleksibilitas ini dihasilkan dari

kombinasi ketersediaan aplikasi Arduino yang gratis, papan perangkat keras yang

terjangkau, serta keduanya yang mudah untuk dipelajari. Faktor inilah yang

42 menciptakan jumlah pemakai menjadi suatu komunitas besar dengan beberapa

kontribusinya yang sudah dihadirkan pada beberapa proyek dengan berbasiskan

Arduino.

2.2 Perangkat Lunak

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan perangkat lunak apa saja yang

penulis gunakan dalam pembuatan tugas akhir ini. Perangkat lunak tidak terbatas

pada aplikasi yang diinstall, melainkan penulis juga menggunakan sebuah situs

internet berbasis analisis data yang mendukung mengirimkan hasil pengolahan

sensor, data yang ditampilkan berupa tampilan grafik.

2.2.1 Bahasa Pemrograman

Arduino menggunakan Bahasa pemrograman dengan menggunakan

Bahasa C

1. Struktur

Setiap program Arduino (biasa disebut Sketch) mempunyai dua buah fungsi

yang harus ada.

a. void setup ( ) , adalah Semua kode didalam kurung kurawal akan

dijalankan hanya satu kali ketika program Arduino dijalankan untuk

pertama kalinya.

b. void loop ( ) , Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void

setup) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi,

dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.

2. Syntax

43

Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan untuk format penulisan.

a. // (komentar satu baris), kadang diperlukan untuk memberi catatan pada diri

sendiri apa arti dari kode-kode yang dituliskan. Cukup menuliskan dua buah

garis miring dan apapun karakter yang diketikkan dibelakangnya akan

diabaikan oleh program.

b. /* */ (komentar banyak baris), Jika anda punya banyak catatan, maka hal

itu dapat dituliskan pada beberapa baris sebagai komentar. Semua hal yang

terletak di antara dua simbol tersebut akan diabaikan oleh program.

c. (kurung kurawal), digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program

mulai dan berakhir (digunakan juga pada fungsi dan pengulangan).

d. ; (titk koma), setiap baris kode harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika

ada titik koma yang hilang maka program tidak akan bisa dijalankan).

3. Variabel

Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi untuk

memindahkan angka dengan cara yang cerdas. Variabel inilah yang digunakan

untuk memindahkannya.

a. int (integer), digunakan untuk menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit).

Tidak mempunyai angka desimal dan menyimpan nilai dari -32,768 dan

32,767.

b. long (long), digunakan ketika integer tidak mencukupi lagi. Memakai 4 byte

(32 bit) dari memori (RAM) dan mempunyai rentang dari -2,147,483,648

dan 2,147,483,647.

44

c. boolean (boolean), variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan

nilai TRUE (benar) atau FALSE (salah). Sangat berguna karena hanya

menggunakan 1 bit dari RAM.

d. float (float), digunakan untuk angka desimal (floating point). Memakai 4

byte (32 bit) dari RAM dan mempunyai rentang dari -3.4028235E+38 dan

3.4028235E+38.

e. char (character), menyimpan 1 karakter menggunakan kode ASCII

(misalnya ‘A’ = 65). Hanya memakai 1 byte (8 bit) dari RAM.

4. Operator Matematika

Operator yang digunakan untuk memanipulasi angka (bekerja seperti

matematika yang sederhana).

a. = ( sama dengan ), membuat sesuatu menjadi sama dengan nilai yang lain

(misalnya: x = 10 * 2, x sekarang sama dengan 20).

b. % ( persen ), menghasilkan sisa dari hasil pembagian suatu angka dengan

angka yang lain (misalnya: 12 % 10, ini akan menghasilkan angka 2).

c. + ( tambah ), penjumlahan.

d. – ( min ), pengurangan.

e. * ( bintang ), perkalian.

f. / ( garis miring ), pembagian.

5. Operator Pembanding

Digunakan untuk membandingkan nilai logika.

a. == (sama dengan), Sama dengan (misalnya: 12 == 10 adalah FALSE

(salah) atau 12 == 12 adalah TRUE (benar))

45

b. != (tanda seru sama dengan), tidak sama dengan (misalnya: 12 != 10

adalah TRUE (benar) atau 12 != 12 adalah FALSE (salah))

c. < (lebih kecil dari), (misalnya: 12 < 10 adalah FALSE (salah) atau 12 < 12

adalah FALSE (salah) atau 12 < 14 adalah TRUE (benar))

d. > (lebih besar dari), (misalnya: 12 > 10 adalah TRUE (benar) atau 12 > 12

adalah FALSE (salah) atau 12 > 14 adalah FALSE (salah))

6. Struktur Pengaturan

Program sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan

berikutnya, berikut ini adalah elemen dasar pengaturan.

a. if..else, dengan format seperti berikut ini:

if (kondisi)

else if (kondisi)

else

Dengan struktur seperti diatas program akan menjalankan kode yang ada di

dalam kurung kurawal jika kondisinya TRUE, dan jika tidak (FALSE) maka

akan diperiksa apakah kondisi pada else if dan jika kondisinya FALSE maka

kode pada else yang akan dijalankan.

b. for, dengan format seperti berikut ini:

for (int i = 0; i < #pengulangan; i++)

Digunakan bila anda ingin melakukan pengulangan kode di dalam kurung

kurawal beberapa kali, ganti #pengulangan dengan jumlah pengulangan

46

yang diinginkan. Melakukan penghitungan ke atas dengan i++ atau ke

bawah dengan i–.

7. Digital

a. pinMode(pin, mode)

Digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin

yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang

bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.

b. digitalWrite(pin, value)

Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat dijadikan

HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).

c. digitalRead(pin)

Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka kode ini dapat

digunakan untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH (ditarik

menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).

8. Analog

Arduino adalah mesin digital tetapi mempunyai kemampuan untuk beroperasi

menangani signal analog. Berikut ini contoh handling untuk signal analog.

a. analogWrite(pin, value)

Beberapa pin pada Arduino mendukung PWM (pulse width modulation)

yaitu pin 3, 5, 6, 9, 10, 11. Ini dapat merubah pin hidup (on) atau mati (off)

47

dengan sangat cepat sehingga membuatnya dapat berfungsi layaknya

keluaran analog. Value (nilai) pada format kode tersebut adalah angka

antara 0 ( 0% duty cycle ~ 0V) dan 255 (100% duty cycle ~ 5V).

b. analogRead(pin)

Ketika pin analog ditetapkan sebagai INPUT anda dapat membaca keluaran

voltase-nya. Keluarannya berupa angka antara 0 (untuk 0 volts) dan 1024

(untuk 5 volts).

48 2.2.2. Software Editor

Aplikasi yang penulis gunakan untuk memasukan program kedalam board

Arduino adalah menggunakan aplikasi Arduino IDE

1. Proses Instalasi Arduino IDE

Berikut adalah icon instalasi software arduino 1.8.2

Sumber: Aplikasi Arduino IDE 1.8.2

Gambar II.26

Software Arduino IDE 1.8.2

Penulis menggunakan versi ini karena versi ini yang paling terbaru dan

lengkap. Cara instalasinya cukup meng-klik dua kali icon tersebut.

49

Sumber: Aplikasi Arduino IDE 1.8.2

Gambar II.27

Persetujuan Lisensi Software

Selanjutnya akan ke tahap Persetujuan Lisensi penggunaan, jika setuju dan

patuh terhadap kebijakan yang dibuat Arduino, maka selanjutnya dapat meng-

klik “I Agree”.

Sumber: Aplikasi Arduino IDE 1.8.2

Gambar II.28

Pilihan Instalasi

50

Selanjutnya menuju Pilihan Instalasi, pada bagian ini terdapat pemilihan untuk

memasang fitur apa saja yang akan dipasang (install).

Sumber: Aplikasi Arduino IDE 1.8.2

Gambar II.29

Direktori Arduino

Tampilan ini mengarahkan direktori mana yang akan diinstall Arduino IDE.

Secara default tidak perlu mengganti direktori instalasi Arduino IDE.

Berikut adalah tampilan proses instalasi sedang berjalan.

51

Sumber: Aplikasi Arduino IDE 1.8.2

Gambar II.30

Proses Instalasi

Selanjutnya ke tahap instalasi Driver untuk berbagai macam Board dan

Hardware yang terintegrasi dengan Arduino IDE, disarankan untuk diinstall

semua demi kelancaran proses upload sketch ke Mikrokontroller.

Sumber: Aplikasi Arduino IDE 1.8.2

Gambar II.31

Instalasi Driver

52

Pada proses ini kemungkinan akan beberapa kali muncul pop-up perintah

install dikarenakan komputer atau perangkat belum pernah terpasang aplikasi

sejanis Arduino IDE dan pastikan saja semua terinstal.

Setelah semua tahap proses instalasi selesai akan muncul tampilan berikut.

Sumber: Aplikasi Arduino IDE 1.8.2

Gambar II.32

Instalasi Selesai

Setelah proses instalasi Arduino IDE selesai, board Arduino belum dapat

digunakan karena driver FTDI belum terpasang, driver tersebut merupakan

bagian penting agar Software Arduino IDE dan board Arduino Duemilanove

dapat berkomunikasi serta bertukar data. Driver FTDI tidak termasuk dalam

paket instalasi software Arduino IDE, maka hal yang harus dilakukan dengan

cara men-download dari situs resmi FTDI yaitu

http://www.ftdichip.com/Drivers/VCP.htm.

53

Sumber: Aplikasi Arduino IDE 1.8.2

Gambar II.33

USB UART yang belum terdeteksi

Saat pertama kali menghubungkan Arduino ke komputer, pada saat ini board

Arduino belum terdeteksi oleh komputer dikarenakan Hardware USB UART

belum terinstal driver, oleh sebab itu harus terlebih dahulu menginstall driver.

Untuk memastikan instalasi driver dan pengecekan dapat dilihat pada Device

Manager, terlihat pada gambar yang dilingkari ada tanda peringatan berwarna

kuning yang menjelaskan bahwa USB UART belum terdeteksi komputer.

54

Berikut adalah icon software instalasi driver untuk USB UART FTDI FT232R

Sumber: https://learn.sparkfun.com/tutorials/how-to-install-ftdi-drivers/all

Gambar II.34

Driver FTDI

Setelah icon di klik dua kali maka proses pemasangan driver akan berjalan

dengan tampilan berikut.

Sumber: https://learn.sparkfun.com/tutorials/how-to-install-ftdi-drivers/all

Gambar II.35

55

Proses Instalasi Driver FTDI

Setelah proses pemasangan driver selesai, maka tampilan pada Device

Manager seperti berikut.

Sumber: https://learn.sparkfun.com/tutorials/how-to-install-ftdi-drivers/all

Gambar II.36

Driver FTDI terpasang

Dilihat dari gambar terdapat virtual COM PORT dengan nama USB Serial Port

(COM3), dan USB Serial Converter. Jika demikian proses instalasi pada bagian

software telah selesai, lalu board Arduino sudah terdeteksi dan dapat

berkoneksi dengan komputer untuk proses upload program (sketch).

56

2. Cara Menginstal Sketch Pada Board Arduino

Setelah aplikasi Arduino IDE terpasang, langkah berikutnya adalah

membuat sketch program dan memasukan program Arduino kedalam board

Arduino.

a. buka aplikasi Arduino IDE, maka akan menampilkan seperti gambar.

Sumber: Aplikasi Arduino IDE 1.8.2

Gambar II.37

Tampilan awal Arduino IDE

57

b. membuka sketch Blink

Untuk pertama kali penulis akan coba memasukan program blink yaitu

untuk menyalakan LED pada board Arduino dengan tujuan mencoba

apakah Arduino penulis ini berfungsi dengan baik atau tidak saat di berikan

program.

Sumber: Aplikasi Arduino IDE 1.8.2

Gambar II.38

Tampilan proses blink

58

Langkah pertama adalah klik pada tab “File” dipojok kiri atas kemudian

geser kursor ke “Example” kemudian “01.Basic”, kemudian klik pada

“Blink”.

c. Tampilan sketch program blink

Setelah “Blink” di klik akan muncul sketch program dari blink seperti

gambar di bawah ini.

Sumber: Aplikasi Arduino IDE 1.8.2

Gambar II.39

Sketch program blink

Walaupun sketch sudah tampil namun masih belum bisa langsung di upload

ke board, karena ada beberapa pengaturan yang harus di lakukan.

59

d. Memilih Board

Ada beberapa macam board dalam Arduino dan memiliki kelebihannya

masing-masing, untuk dapat mengupload suatu program saat pertama kali

menggunakan Arduino IDE adalah memastikan board Arduino jenis apa

yang dipakai dan diseuaikan antara board dan pengaturan COM PORT pada

Arduino IDE.

Sumber: Aplikasi Arduino IDE 1.8.2

Gambar II.40

Memilih board Arduino

60

Klik tab “Tool” dibagian atas menu, kemudian pilih pada “Board”,

kemudian pilih board Arduino sesuai dengan board Arduino yang penulis

gunakan.

e. Memilih Port

Setelah memilih board, langkah selanjutnya adalah memilih port mana yang

sesuai dengan USB serial port yang sudah penulis bahas pada penginstalan

USB FTDI, COM berapa yang didapat saat penginstalan driver FTDI,

biasanya ditandai dengan COM(angka), misal COM1, atau COM2 dan

seterusnya.

Sumber: Aplikasi Arduino IDE 1.8.2

Gambar II.41

Pemilihan Port

61

Langkah yang dilakukan adalah klik pada tab “Tool” kemudian arahkan ke

“Port” lalu pilih “serial port”, karena saat penginstalan USB serial port

penulis mendapat COM3 maka pada bagian ini penulis memilih COM3.

f. Upload Sketch

Setelah langkah - langkah diatas selesai dilakukan, selanjutnya melakukan

upload sketch, yaitu dengan cara klik bagian panah arah kanan seperti pada

gambar yang dilingkari. Dan jika sketch berhasil diupload akan muncul

konfirmasi “done uploading”. Dapat dilihat juga COM3 pada bagian pojok

kanan bawah menunjukkan serial port yang sesuai dengan serial port pada

board Arduino.

Sumber: Aplikasi Arduino IDE 1.8.2

Gambar II.42

Uploading program

62

Setelah program berjalan, jika akan memasukkan program baru dengan

board Arduino yang sama langkah “d” dan “e” tidak perlu dilakukan lagi

karena sudah otomatis tersimpan pengaturan tersebut.

2.2.3. IoT dan Thingspeak

IoT atau Internet of Things adalah sebuah teknologi transfer data melalui

internet yang tidak membutuhkan IP public di sisi client. Jika perangkat elektronik

telah terhubung ke internet maka perangkat tersebut sudah terhubung ke IoT

cloud. Penggunaan IP private dynamic tidak menjadi kendala, seperti IP yang

disediakan oleh penyedia layanan seluler.

Teknologi IoT mendukung transmisi data (payload) yang kecil. Untuk

sekali pengiriman data hanya akan menghabiskan data 15kb saja. Hal ini tentunya

sangat baik diterapkan pada embedded system client semacam Arduino,

Raspberry, dan lain-lain yang memiliki memori terbatas.

Salah satu aplikasi IoT sumber terbuka gratis (open source) adalah

Thingspeak. Thingspeak adalah aplikasi dan API untuk menyimpan dan

mengambil data dari berbagai hal yang menggunakan protocol HTTP melalui

internet atau melalui Local Area Network . ThingSpeak diluncurkan oleh ioBridge

pada tahun 2010 sebagai layanan untuk mendukung aplikasi IoT. ThingSpeak

telah mengintegrasikan dukungan dari perangkat lunak komputasi numerik

MATLAB dari MathWorks. Mengizinkan pengguna ThingSpeak untuk

menganalisis dan memvisualisasikan data yang diunggah menggunakan

MATLAB tanpa memerlukan pembelian lisensi MATLAB dari Mathworks.

Namun pengguna harus mendaftar lalu menyetujui syarat dan ketentuan yang

63 berlaku. ThingSpeak memiliki hubungan dekat dengan Mathworks, Inc. Semua

dokumentasi ThingSpeak digabungkan ke dalam situs dokumentasi Matlab

Mathworks dan memungkinkan akun pengguna Mathworks terdaftar sebagai

kredensial masuk yang valid di situs web ThingSpeak.