Upload
hoanganh
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Informasi
2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola
yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
Menurut O’Brien (2005, p18), sistem merupakan kumpulan
komponen yang saling berelasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan,
dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran melalui suatu
proses transformasi yang terorganisasi.
Menurut McLeod (2007, p11), sistem sebagai sekelompok elemen
yang terintergrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu
tujuan.
Dari definisi diatas yang bertujuan untuk mempermudah
pemahaman tentang sistem yang dikutip oleh beberapa pengarang dengan
masing-masing pengertian walaupun berbeda tetapi pada prinsipnya sama
dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok elemen atau unsur
yang saling berinteraksi satu sama lain dalam menerima masukan,
memprosesnya serta menghasilkan keluaran untuk mencapai suatu tujuan
bersama.
9
Suatu sistem memiliki karakteristik agar tidak menyimpang dari
tujuan dan fungsinya. Karakteristik sistem adalah :
1. Komponen
Sistem terdiri dari sejumlah komponen berupa subsistem atau
elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen
tersebut berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai tujuan sistem.
2. Batas Sistem
Sistem dibatasi oleh suatu cara area untuk membatasinya dengan
sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan ruang lingkup sistem itu
sendiri.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar sistem meliputi segala sesuatu yang berada
diluar sistem yang mempengaruhi kerja sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung sistem adalah suatu media yang menghubungkan
antar elemen atau subsistem dalam sistem. Melalui media ini
memungkinkan pengirimian masukan dan keluaran dari suatu sistem ke
sistem lainnya.
10
5. Masukan Sistem
Masukan sistem atau input sistem adalah segala sesuatu yang
diperlukan sistem untuk diproses sehingga sistem dapat mencapai hasil
yang diharapkan.
6. Pengolahan Sistem
Suatu unit yang mengolah masukan ke sistem menjadi keluaran
melalui proses atau prosedur tertentu.
7. Keluaran Sistem
Hasil yang diharapkan berasal dari masukan yang diproses. Hasil
tersebut bisa menjadi hasil akhir atau masukan bagi sistem lainnya.
8. Sasaran dan Tujuan Sistem
Memberikan laporan kepada pihak manajemen dalam
pengambilan keputusan secara efektif dan efisien dan dapat menerima
feedback dan kontrol dari arus informasi tertentu.
2.1.2 Pengertian Data
Menurut O’Brien (2005, p24), data adalah ukuran yang mengacu
pada sifat atau karakteristik suatu entitas.
Menurut McLeod (2007, p15), data terdiri dari fakta-fakta dan
angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai.
11
Dua sifat data :
a. Shared : data dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa
pengguna.
b. Integrated : data merupakan kesatuan, sedapat mungkin
menghindari pengulangan sehingga data menjadi lebih valid
dan benar.
2.1.3 Pengertian Informasi
Informasi merupakan data yang telah diproses sehingga
bentuknya berubah dan nilainya semakin tinggi.
Definisi informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu
bentuk yang paling penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang
nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang
sekarang atau keputusan yang akan datang.
Menurut Mcleod (2007, p15), informasi adalah data yang telah
diproses atau data yang memiliki arti.
Menurut O’Brien (2005, p24), informasi adalah data yang diubah
menjadi suatu bentuk yang berarti dan berguna dalam konteks tertentu
bagi para pemakainya.
12
Sasaran yang harus dicapai oleh suatu informasi adalah :
1. Akurasi
Informasi harus benar dan tidak menyesatkan, karena informasi
yang tidak akurat akan berakibat fatal.
2. Tepat pada waktunya
Informasi yang diterima tidak boleh terlambat karena merupakan
landasan dalam mengambil keputusan. Informasi yang telah using tidak
akan mempunyai nilai lagi.
3. Relevan
Informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan pemakai.
4. Reliabilitas
Tingkat kehandalan terhadap keakuratan informasi yang disajikan
harus dapat dipertanggungjawabkan.
5. Lengkap
Informasi yang disajikan harus utuh dan terperinci.
2.1.4 Pengertian Sistem Informasi
Tujuan utama dari sistem informasi adalah mengumpulkan,
memproses dan menukar informasi antar pelaku bisnis. Sistem informasi
13
didesain untuk mendukung operasi sistem bisnis, Jeffrey L, Whitten,
et.al., (2004, p39).
Menurut O’Brien (2005, p4), sistem informasi adalah kombinasi
yang terdiri dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan
komputer dan sumber daya yang dapat mengumpulkan, mendapatkan dan
mendistribusikan informasi.
Menurut Laudon (2007, p7), sistem informasi adalah sekumpulan
komponen yang saling terkait, yang saling bekerja sama mengumpulkan,
mengolah, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk pengambilan
keputusan, koordinat, kontrol, analisi, dan visualisasi dalam organisasi.
Sistem informasi adalah pengaturan peralatan yang
mengumpulkan, memasukan dan memproses data serta peralatan untuk
menyimpan, mengatur, mengontrol, dan melaporkan informasi sehingga
organisasi dapat mencapai tujuan dan sasarannya.
Suatu sistem informasi mempunyai beberapa karakteristik yang
berlaku untuk semua sistem informasi yang dibentuk. Adapun
karakteristik yang dimiliki sistem informasi yaitu :
1. Tujuan dan Sasaran (Goals and Objectives)
Setiap sistem informasi dirancang untuk memenuhi atau mencapai satu
atau lebih tujuan dan sasaran. Kedua hal ini menjadi latar belakang dan
alasan kuat dari pembentukan sistem.
14
2. Masukkan
Data dikumpulkan oleh sistem atau oleh pemakai dari sistem. Data inilah
yang kemudian dimasukkan kedalam sistem sebagai masukkan sistem.
3. Keluaran
Informasi yang dihasilkan oleh sistem disebut dengan keluaran. Keluaran
dari sistem kadang-kadang dimasukkan kembali kedalam sistem sebagai
masukan. Masukan ini disebut dengan feedback.
4. Data Tersimpan
Data yang dimasukan atau diproses oleh sistem sering kali diperlukan
oleh pemakai sistem informasi dan menjadi data yang tersimpan didalam
sistem. Data yang tersimpan harus sering diupdate untuk
mempertahankan ketepatannya.
5. Alat Pemroses
Data yang dimasukkan ke dalam sistem akan diproses dan dikirimkan ke
pemakai sebagai informasi atau disimpan untuk keperluan kemudian.
Pada dewasa ini banyak organisasi bisnis menggunakan komputer
sebagai alat pemproses dari data organisasi.
6. Instruksi dan Prosedur
Sebuah sistem informasi tidak memiliki kecerdasannya sendiri. Sistem
tidak dapat memproses data atau menghasilkan informasi tanpa
diberitahu apa yang harus dilakukan. Oleh karena itu, sistem harus
menyimpan rincian, instruksi dan prosedur. Perangkat lunak ditulis untuk
15
memberitahukan komputer bagaimana memproses data. Instruksi dan
prosedur untuk pemakai biasanya ada pada prosedur manual.
7. Sempadan
Setiap sistem mempunyai batasan fisiknya. Sempadan memisahkan
sebuah sistem dari lingkungannnya. Lingkungan adalah semua yang
mengelilingi sistem.
8. Pemakai
Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan
informasi yang diproduksi sistem disebut user. User dapat meliputi
orang-orang yang berperan dalam pengolahan transaksi dan data,
manajemen sistem dan sistem keamanan serta kontrol.
9. Batasan
Setiap sistem mempunyai limit tertentu secara internal atau eksternal
yang membatasi suatu sistem seperti jumlah pemakainnya atau metode
yang dipakai untuk masukan, proses, penyimpanan atau keluaran.
10. Ukuran Keamanan
Ukuran keamanan dibangun dalam sistem informasi dalam rangka untuk
mendapatkan informasi yang akurat. Sistem ini juga melindungi sistem
dari pengakses yang tidak berwenang.
16
11. Antar Muka Informasi
Antar muka informasi digunakan dalam mengalirkan informasi antar
pihak-pihak yang berkepentingan dalam sistem.
12. Subsistem
Subsistem merupakan suatu bagian dari sistem yang melakukan operasi-
operasi tertentu untuk mendukung sistem bagiannya.
2.2 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Analisis sistem adalah suatau proses penyelidikan kebutuhan informasi
pemakai dalam suatu organisai, agar dapat menetapkan tujuan dan spesifikasi
untuk merancang suatau sistem informasi.
Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke
dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
dan mengevaluasi masalah-masalah, kesempatan-kesempatan, hambatan-
hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Analisis sistem adalah proses pengumpulan dan menterjemahkan fakta-
fakta, mendiagnosa masalah dan menggunakan informasi untuk menyarankan
peningkatan sistem. Perancangan sistem adalah proses perencanaan sistem bisnis
baru atau melengkapi sistem yang telah ada.
17
Menurut Jeffrey L. Whitten, et al (2004, p165-166) analisi sistem adalah
teknik pemecahan masalah dengan cara memecahkan sebuah sistem ke dalam
komponen-komponen dengan tujuan mempelajari bagaimana komponen tersebut
bekerja dan berinteraksi untuk menyelesaikan tujuan mereka. Perancangan
sistem merupakan pelengkap dari analisis sistem ke dalam suatu sistem yang
utuh dengan tujuan mendapatkan sistem yang lebih baik.
Pengertian perancangan sistem adalah proses perencanaan suatu sistem
yang baru menggantikan atau melengkapi sistem yang dapat berjalan.
Perancangan sistem adalah proses-proses penyiapan spesifikasi yang terinci
untuk pengembangan sistem yang baru. Desain sistem dimulai dengan spesifikasi
keluaran sistem yang diperlukan yang mencakup isi, format, volume dan
laporan-laporan serta dokumen-dokumen. Selanjutnya adalah penentuan isi dan
format masukan sistem dan file. Setelah langkah-langkah pengolahan, prosedur-
prosedur dan pengendalian-pengendalian. Pada penyelesaian proses merancang
sistem, harus disiapkan suatu rencana implementasi sistem baru.
Analisis dan perancangan sistem informasi merupakan suatu proses yang
berawal dari pengumpukan informasi, pengidentifikasian terhadap kebutuhan
informasi bagi perusahaan, yang kemudian dari tahap analisi maka dibuat suatu
rancangan sistem yang berguna bagi perusahaan.
18
2.3 Pengertian Geografi
Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geos dan graphen. Geos
berarti bumi atau permukaan bumi, sedangkan graphein berarti mencitrakan atau
melukiskan. Berdasarkan asal katanya. Geografi dapat diartikan pencitraan bumi
atau pelukisan bumi.
Dalam arti yang lebih luas, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang permukaan bumi, penduduk, serta hubungan timbal balik
antara keduanya.
Berdasarkan pengertian diatas, yang dimaksud dengan permukaan bumi
ialah tempat makhluk hidup yang meliputi daratan, air atau perairan, dan udara
atau lapisan udara.
2.4 Sistem Informasi Geografis
2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis
Menurut ESRI tahun 1990, Sistem Informasi Gegrafis adalah
kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat
lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk
memperoleh, menyimpan, meng-upgrade, memanipulasi, menganalisi dan
menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografis.
Sedangkan menurut Bernhardsen (1992), Sistem Informasi
Geografis adalah sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi
19
data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan
perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akuisisi dan verifikasi
data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan
data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan
persentasi data dan analisis data.
2.4.2 Komponen Sistem Informasi Geografis
Menurut Green N. dan Raper J., Sistem Informasi Geografis
terdiri dari beberapa komponen yaitu :
a. Perangkat Keras
Pada saat ini Sistem Informasi Geografis tersedia untuk
berbagai platform perangkat keras mulai dari PC, desktop,
workstation, hingga multiuser host yang dapat digunakan oleh banyak
orang pada saat yang bersamaan dalam jaringan yang luas,
berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan yang besar dan
mempunyai kapasitas memori (RAM) yang besar. Komponen
perangkat keras memiliki biaya relatif tinggi pada awalnya, tetapi
terus menerus mengalami kecenderungan yang menurun dari waktu
ke waktu karena beberapa faktor seperti perkembangan teknologi
yang cepat dan semakin merata di seluruh dunia serta persaingan
produk-produk sejenis yang kompetitif.
20
b. Perangkat Lunak
Sistem Informasi Geografis juga merupakan sistem perangkat
lunak yang tersusun secara modular di mana basisdata memegang
peranan kunci. Komponen perangkat lunak memiliki biaya yang
relatif rendah pada awal masa pengembangannya. Kemudian biaya
relatif itu terus mengalami naik turun untuk beberapa periode tertentu
karena beberapa faktor yang disebutkan di atas.
c. Data dan Informasi Geografi
Data dan informasi geografi sering disebut sebagai komponen
basisdata. Sistem Informasi Geografis dapat mengumpulkan dan
menyimpan data atau informasi yang diperlukan baik secara tidak
langsung dengan cara mengimpor dari perangkat-perangkat lunak
Sistem Informasi Geografis yang lain maupun secara langsung
dengan cara mendigitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan
data atributnya dari tabel-tabel dan laporan.
d. Manajemen
Suatu proyek Sistem Informasi Geografis akan berhasil jika
dikelola dengan baik dan dikerjakan oleh orang yang memiliki
keahlian yang tepat. Manajemen sering juga disebut sumber daya
manusia atau brainware.
21
2.5 Basis Data
2.5.1 Pengertian Basis Data
Basis data adalah kumpulan data yang berhubungan satu sama
lain dan segala sesuatu yang diperlukan untuk mengelola data tersebut
dan menggunakannya.
2.5.2 Basis Data Terelasi (Relational Database)
Menurut Dr. Codd, konsep basisdata di mana tabel-tabel di dalam
basis data saling berhubungan satu sama lain. (Conolly,2002).
2.5.3 Entity Relationship
Adalah gambar dari hubungan antardata berdasarkan persepsi
dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan objek dasar yang disebut entity,
dan hubungan (relationship) antara objek-objek tersebut.
Entity adalah benda atau objek pada dunia nyata yang dapat
dibedakan dari objek lain. Entity digambarkan dalam database sebagai
atribut. Relationship adalah hubungan di antara beberapa entity. Model
Entity Relationship merepresentasikan kendala di mana isi dari database
harus dibentuk. Salah satu kendala yang penting adalah Mapping
Cardinalities yang mengekspresikan jumlah entity ke entity lain bisa
diasosiasikan melalui relationship set.
22
Jenis-jenis Mapping Cardinalities :
1. One to One : sebuah entity di A hanya bisa diasosiasikan dengan
paling banyak satu entity dan sebaliknya.
2. One to Many : sebuah entity di A bisa diasosiasikan dengan nol atau
lebih di entity B, namun entity B hanya bisa diasosiasikan dengan
paling banyak satu entity di A.
3. Many to One : sebuah entity di A hanya bisa diasosiasikan dengan
paling banyak satu entity di B, namun entity di B bisa diasosiasikan
dengan nol atau atau lebih entity di A.
4. Many to Many : sebuah entity di A bisa diasosiasikan dengan nol atau
lebih entity di B, dan sebaliknya.
2.5.4 Diagram Hubungan Entitas (ERD)
Diagram Hubungan Entitas (ERD) adalah diagram yang
digunakan untuk menggambarkan struktur logikal dari database secara
keseluruhan.
2.5.5 Diagram Aliran Data (DFD)
Diagram Arus Data atau DFD adalah suatu gambaran garis dari
suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk symbol untuk
menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang
saling berkaitan. Walaupun nama diagram ini menekankan pada data,
23
situasinya justru sebaliknya, penekanannya ada pada proses (McLeod,
2007, p316).
DFD digunakan untuk merepresentasikan suatu sistem yang
otomatis maupun manual melaui gambar yang berbentuk jaringan grafik.
Dengan menggunakan DFD, sistem analis dapat memahami aliran data
dalam sebuah sistem. Ada tiga keuntungan mehamai aliran data dalam
sebuah sistem, yaitu :
1. Terhindar dari usaha untuk mengimplementasikan suatu sistem yang
terlalu dini. Sistem analis perlu memikirkan secara cermat aliran-
aliran data yang diperlukan sebelum terlalu cepat mengambil
keputusan untuk merealisasikannya secara teknik.
2. Dapat mengerti lebih dalam hubungan sistem dengan sub-sub
sistemnya. Dengan DFD, sistem analis dapat membedakan sistem dari
lingkungannya dengan batasan-batasannya (boundaries). Untuk itu,
dibutuhkan pengertian yang benar untuk memahami konsep dari
sistem dilihat dari sudut pandang luar.
3. Dapat menginformasikan sistem yang berlaku kepada user melalui
DFD. DFD dapat digunakan sebagai alat untuk berinteraksi dengan
user dalam bentuk representasi.
24
Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD (McLeod, 2007, p316).
1. External Entity
a. Dilambangkan Dengan
b. Entitas yang berada di luar sistem yang memberikan data sistem
(source) atau yang menerima informasi dari sistem
c. Tidak termasuk bagian dari sistem
2. Proses
a. Dilambangkan dengan
b. Menggambarkan apa yang dilakukan oleh sistem. Berfungsi
mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi
satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan
c. Penamaan proses dengan kata kerja dan kata benda
3. Arus Data
a. Dilambangkan dengan
b. Menggambarkan aliran data dari suatu entity ke entity lainnya.
Anak panah menggambarkan aliran data
25
4. Penyimpanan Data (Data Store)
a. Dilambangkan dengan
b. Merupakan tempat penyimpanan data. Proses dapat mengambil
data dari atau mengambil data ke data store
Tingkatan dalam DFD yaitu :
1. Context Diagram
a. Merupakan level tertinggi yang menggambarkan masukan dan
keluaran dari sistem.
b. Terdiri dari satu proses dan tidak ada data store.
2. Diagram Nol
a. Ada data store.
b. Diagram tidak rinci pada akhir nomor diberi tanda *.
3. Diagram Rinci
a. Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level di atasnya.
b. Proses yang ada sebaiknya tidak lebih dari 7 dan maksimum 9.
2.6 State Transition Diagram (STD)
STD adalah diagram yang terdiri dari lingkaran untuk menggambarkan node
dan segmen garis lurus untuk representasi transisi antara node. Satu atau lebih
aksi mungkin dapat berasosiasi dengan setiap transisi. Diagram representasikan
26
node yang tak berhingga.
(http://foldoc.org/index.cgi?query=state+transition+diagram).
STD menggambarkan batas state yang diberikan konteks, peristiwa yang
menyebabkan transisi dari satu state ke state lainnya, dan aksi adalah
kesimpulannya. (http://www.csc.calpoly.edu).
STD digunakan untuk menggambarkan diagram dari kebiasaan sistem
dengan beberapa jenis pesan dengan proses yang kompleks dan sinkronisasi
kebutuhan.
STD memiliki komponen-komponen utama yaitu state dan arrow yang
mewakili sebuah perubahan state. Setiap kotak persegi panjang mewakili sebuah
state di mana sistem tersebut berada. Sebuah state didefinisikan sebagai suatu
atribut-atribut atau keadaan suatu sistem pada suatu saat tertentu.
STD menggambarkan sifat suatu sistem informasi, menjelaskan bagaimana
sistem melakukan suatu respon untuk setiap kejadian dan bagaimana kejadian
mengubah state suatu sistem.
Tujuan dari STD adalah mewakili sistem dengan sejumlah state dan
serangkaian aktivitas yang berhubungan, menggambarkan hubungan antarstate,
menunjukkan bagaimana sistem bergerak dari suatu state ke state yang lain dan
mendokumentasikan urutan dan prioritas dari state. STD pertama kali
dikembangkan untuk membantu merancang compiler. (William S. Davis &
David C. Yen, 2000, p235).
2.7 Pemetaan
2.7.1 Pengertian Peta
27
Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide
berupa sebuah gambar mengenai tinggi rendahnya suatu daerah
(topografi), penyebaran penduduk, jaringan jalan dan hal lainnya yang
berhubungan dengan kedudukan dalam ruang. Peta dilukiskan dengan
skala tertentu, dengan tulisan atau simbol sebagai keterangan yang dapat
dilihat dari atas. Peta dapat meliputi wilayah yang luas, dapat juga hanya
mencakup wilayah yang sempit. Ilmu pengetahuan yang mempelajari
peta disebut kartografi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peta adalah gambar atau
lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut,
sungai, gunung dan sebagainya; representasi melalui gambar dari suatu
daerah yang menyatakan sifat-sifat seperti batas daerah, sifat permukaan.
2.7.2 Jenis Peta
Ada beberapa jenis peta menurut kegunaannya yang terdapat
dalam The World Encyclopedia (1991):
1. General Reference Map (Peta Referensi Umum)
Peta ini digunakan untuk mengidentifikasikan dan
verifikasi macam-macam bentuk geografi termasuk fitur tanah,
badan air, perkotaan, jalan dan sebagainya.
2. Mobility Map (Peta Mobilitas)
Peta ini bermanfaat dalam membantu masyarakat dalam
menentukan jalur dari suatu tempat ke tempat lainnya, digunakan
untuk perjalanan di darat, laut, dan udara.
28
3. Thematic Map (Peta Tematik)
Peta ini menunjukkan penyebaran dari objek tertentu
seperti populasi, curah hujan, sumber daya alam.
4. Inventory Map (Peta Inventaris)
Peta ini menunjukkan lokasi dari fitur khusus, misalnya :
posisi semua gedung di wilayah Jakarta Barat.
Jenis-jenis peta berdasarkan isi :
1. Peta Umum
Melukiskan semua kenampakan pada suatu wilayah secara
umum. Kenampakan adalah keadaan alam atau daerah dengan
berbagai bentuk permukaan bumi, yaitu gunung, dataran, lembah,
sungai, dan sebagainya, yang merupakan satu kesatuan. Contoh :
Peta Indonesia, Peta Asia, Peta Dunia.
2. Peta Tematik atau Peta Khusus
Melukiskan kenampakan tertentu atau menonjolkan satu
macam data saja pada wilayah yang dipetakan. Contoh : Peta
iklim, peta perhubungan.
Jenis-jenis peta berdasarkan skala :
1. Peta kadaster / teknik : Berskala antara 1 : 100 – 1 : 5.000
2. Peta Skala Besar : Berskala antara 1 : 5.000 – 1 : 250.000
3. Peta Skala Sedang : Berskala antara 1 : 250.000 – 1 : 500.000
4. Peta Skala Kecil : Berskala antara 1 : 500.000 – 1 : 1.000.000
29
5. Peta Geografi : Berskala lebih dari 1 : 1.000.000
Jenis-jenis peta berdasarkan keadaan objek:
1. Peta Stasioner
Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan tetap atau
stabil. Contoh : Peta persebaran gunung berapi.
2. Peta Dinamis
Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan mudah
berubah. Contoh : Peta urbanisasi, peta arah angin, peta
ketinggian aliran sungai.
2.7.3 Bentuk Peta
Bentuk peta dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Peta timbul (relief), yang dibuat sesuai dengan kenampakan relief
(tinggi-rendahnya) permukaan bumi. Contoh : Maket.
2. Peta datar yang dilukis dalam suatu bidang datar. Contoh : Atlas.
2.7.4 Penggunaan Peta
Pada umumnya peta dapat digunakan untuk mengetahui berbagai
kenampakan pada suatu wilayah yang dipetakan, yakni :
1. Memperlihatkan posisi suatu tempat di permukaan bumi;
30
2. Mengukur luas dan jarak suatu daerah di permukaan bumi
berdasarkan skala dan ukuran peta;
3. Memperlihatkan bentuk suatu daerah yang sesungguhnya dalam
skala tertentu;
4. Menghimpun data suatu daerah yang disajikan dalam bentuk peta.
Adapun peta khusus digunakan untuk tujuan tertentu yang
menonjolkan satu jenis data saja. Misalnya, peta iklim, peta curah hujan,
peta penyebaran penduduk, dan sebagainya.
2.7.5 Syarat-Syarat Peta
Peta yang ideal mempunyai luas, bentuk, arah, dan jarak yang
benar. Peta yang baik dan lengkap harus mencantumkan judul peta, tahun
pembuatan, skala, petunjuk arah, legenda, dan garis astronomis, dengan
penjelasan sebagai berikut :
1. Judul Peta
Judul suatu peta harus memuat jenis peta dan daerah yang
dipetakan. Termasuk jenis peta, misalnya, peta pertambangan,
peta iklim, peta perhubungan. Daerah yang akan dipetakan,
misalnya, peta Indonesia, peta dunia. Contoh : Peta hasil tambang
di Indonesia. Judul peta diletakkan di tengah atas.
31
2. Tahun Pembuatan
Tahun pembuatan diletakkan di kanan bawah atau kiri
bawah. Pencantuman tahun pembuatan ini penting karena dapat
dipakai untuk memastikan bahwa peta tersebut masih baik
digunakan saat itu.
3. Skala Peta
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak
sesungguhnya di permukaan bumi. Ada tiga macam skala, yaitu
skala angka, skala inci, dan skala garis.
Skala angka adalah skala pada peta yang dinyatakan
dengan angka atau numerik. Contoh : 1 : 500.000, artinya 1 cm di
peta = 500.000 cm di permukaan bumi.
Skala inci adalah skala pada peta yang dinyatakan dalam
satuan inci (biasanya digunakan di luar negeri). Satu inci = 2,539
cm.
Skala garis adalah skala pada peta berupa garis yang
menunjukkan jarak sesungguhnya pada permukaan bumi.
4. Petunjuk Arah (Orientasi)
Pada setiap pembuatan peta perlu dicantumkan orientasi
atau arah mata angin sebagai petunjuk arah dari daerah atau
wilayah yang dipetakan. Pembuatan orientasi atau petunjuk arah
perlu memperhatikan pedoman berikut :
a. Indonesia menggunakan orientasi utara
32
b. Petunjuk arah ditempatkan pada bagian kosong agar tidak
mengganggu peta induk.
5. Legenda
Peta memuat informasi yang padat, namun tidak mungkin
semua data diberi keterangan rinci. Oleh karena itu, keterangan
dibuat berupa simbol-simbol. Keterangan tentang simbol-simbol
pada suatu peta disebut legenda. Ada dua macam simbol dalam
peta, yaitu simbol kualitatif, dan simbol kuantitatif.
Simbol kualitatif digunakan untuk melukiskan bentuk-
bentuk di permukaan bumi. Simbol kualitatif meliputi simbol
titik, simbol garis, dan simbol warna.
Simbol kuantitatif digunakan untuk menunjukkan jumlah
data yang diwakili, misalnya untuk menggambarkan jumlah
penduduk di daerah tertentu :
• : 1.000 jiwa
•• : 2.000 jiwa
••• : 3.000 jiwa
6. Garis Astronomis
Setiap peta harus mencantumkan garis astronomis, yaitu garis
lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang
melintangi permukaan bumi. Sedangkan garis bujur adalah garis
khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan,
33
serta digambarkan membujur. Karena merupakan garis khayal,
kedua garis itu sesungguhnya tidak ada dan hanya ada dalam peta.
Garis-garis itu berfungsi memperjelas kita dalam membaca peta.
Ditinjau dari sifat-sifat asli yang akan dipertahankan,
penggambaran dari peta ke bidang datar, atau berupa proyeksi
memiliki syarat sebagai berikut :
a. Peta harus konform, artinya bentuk peta yang tergambar
harus sebangun dengan keadaan sebenarnya, meskipun
gambar itu kecil, tidak boleh merubah bangun-bangun
kenampakan yang ada.
b. Peta harus ekuidistan, artinya setiap jarak-jarak yang
tergambar pada peta harus sesuai dengan keadaan
sebenarnya, seperti menggambarkan jarak dari satu kota
ke kota lain, disesuaikan dengan jarak sebenarnya dibagi
dengan skala peta.
c. Peta harus ekuivalen, artinya harus sesuai dengan skala
yang sudah dicantumkan didalamnya.
2.7.6 Model Data Pemetaan
1. Model Data Vektor
Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan
data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva,
atau poligon beserta atribut-atributnya. bentuk-bentuk dasar
34
representasi data spasial dalam sistem model data vektor, didefinisikan
oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (koordinat x dan y).
Dalam model data spasial vektor, garis-garis atau kurva (busur atau
arc) merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang dihubungkan.
sedangkan, luasan atau poligon disimpan sebagai sekumpulan data
titik-titik tetapi dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir poligon
memiliki nilai koordinat yang sama. model data vektor terdiri dari
titik, garis, dan poligon
2. Model Data Raster
Model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan
data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel
yang membentuk grid. Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut
tersendiri, termasuk koordinatnya yang unik (pada sudut grid, pusat
grid, maupun tempat lainnya). Akurasi model data ini sangat
tergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya (sel grid) di permukaan
bumi.
Model data raster memberikan informasi spasial apa yang terjadi
dimana saja dalam bentuk gambaran yang digeneralisir. Dengan model
ini, dunia nyata disajikan sebagai elemen matriks atau sel-sel grid yang
homogen.
Karakteristik layer-layer raster
1. Resolusi
Resolusi (spasial) didefinisikan sebagai dimensi linier minimum
dari satuan terkecil geographic space yang dapat direkam (Universitas
35
Adclaide, Australia, 2000). Satuan terkecil ini umumnya berbentuk
segi empat (bujur sangkar) dan dikenal sebagai sel-sel grid, elemen
matriks, elemen terkecil dari suatu gambar (image) atau piksel.
2. Orientasi
Orientasi yang digunakan dalam sistem raster digunakan untuk
merepresentasikan arah utara grid. Yang paling sering dilakukan
adalah dengan cara menghimpitkan arah utara yang sebenarnya (true
north) di titik asal sistem koordinat grid yang bersangkutan.
3. Zona
Setiap zona layer peta raster merupakan sekumpulan lokasi-
lokasi yang memperlihatkan nilai-nilai (ID atau nomor pengenal yang
direpresentasikan oleh nilai piksel) yang sama. Tetapi tidak semua
layer peta raster memiliki zona, setiap isi sel grid dapat bervariasi
secara terus-menerus di dalam daerah tertentu sehingga sel memiliki
nilai berbeda (unik).
4. Nilai-nilai
Nilai dalam konteks raster, adalah item informasi (atribut) yang
disimpan dalam sebuah layer untuk setiap pikselnya.
5. Lokasi
Umumnya dalam model data raster lokasi diidentifikasikan
dengan menggunakan pasangan koordinat kolom dan baris (x dan y).
36
2.8 Bank
2.8.1 Pengertian Bank
Bank sebagai suatu badan yang tugas utamanya menghimpun uang
dari pihak ketiga. Sedangkan definisi lain mengatakan, bank adalah suatu
badan yang tugas utamanya sebagai perantara untuk menyalurkan
penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang ditentukan.
Prof. G.M. Verryn Stuart dalam bukunya bank politik
mengatakan “bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan
kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayaran sendiri atau dengan
uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan
memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang gilar”.
A. Abdurrachman dalam Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan
Perdagangan menjelaskan bahwa “bank adalah suatu jenis lembaga
keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan
pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang,
bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga,
membiayai usaha perusahaan-perusahaan dan lain-lain”
Definisi bank menurut UU No.14 / 1967 pasal 1 tentang pokok-
pokok perbankan adalah “lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan kredit-kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan
peredaran uang”. Sedangkan lembaga keuangan menurut UU tersebut
ialah “semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya di bidang
keuangan, menarik uang dari dan menyalurkannya ke dalam masyarakat”.
37
2.8.2 Definisi Bank dilihat dari Fungsinya
Dilihat dari fungsinya pula, berbagai macam definisi tentang bank
itu dapat dikelompokkan menjadi tiga :
Pertama, bank dilihat sebagai penerima kredit. Dalam pengertian
pertama ini bank menerima uang serta dana-dana lainnya dari masyarakat
dalam bentuk :
1. Simpanan atau tabungan biasa yang dapat diminta /
diambil kembali setiap saat
2. Deposito berjangka, yang merupakan tabungan atau
simpanan yang penarikan kembalinya hanya dapat
dilakukan setelah jangka waktu yang ditentukan habis
3. Simpanan dalam rekening koran / giro atas nama
penyimpan giro, yang penarikannya hanya dapat dilakukan
dengan menggunakan cek, bilyet giro atau perintah tertulis
kepada bank
Pengertian pertama ini mencerminkan bahwa bank melaksanakan
perkreditan secara pasif dengan menghimpun uang dari pihak ketiga.
Kedua, bank dilihat sebagai pemberi kredit, ini berarti bahwa
bank melaksanakan operasi perkreditan secara aktif.
Ketiga, bank dilihat sebagai pemberi kredit bagi masyarakat
melalui sumber yang berasal dari modal sendiri, simpanan / tabungan
masyarakat maupun melalui penciptaan uang bank.
38
2.8.3 Fungsi Bank
Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk
berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary.
Secara lebih spesifik, fungsi bank adalah :
1. Agent of Trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau
kepercayaan, baik dalam hal penghimpunan dana maupun
penyaluran dana. masyarakat akan mau menitipkan
dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan.
Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan
disalahgunakan oleh bank, uangnya juga akan dikelola
dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan juga percaya
bahwa pada saat yang telah dijanjikan masyarakat dapat
menarik lagi simpanan dananya di bank.
2. Agent of Development
Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat
yaitu sektor moneter dan sektor riil, tidak dapat
dipisahkan. Tugas bank sebagai penghimpun dan
penyaluran dana sangat diperlukan untuk kelancaran
kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank
tersebut memungkinkan masyarakat melakukan investasi,
distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat
semua kegiatan investasi, distribusi, konsumsi selalu
39
berkaitan dengan penggunaan uang. Kelancaran kegiatan
investasi, distribusi, konsumsi ini tidak lain adalah
kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat.
3. Agent of Services
Di samping melakukan kegiatan penghimpunan
dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran
jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa-
jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan
kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa-
jasa bank ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman
uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian
jaminan bank, dan jasa penyelesaian tagihan.
Ketiga fungsi bank diatas dapat diharapkan memberikan
gambaran yang menyeluruh dan lengkap mengenai fungsi bank
dalam perekonomian, sehingga bank tidak hanya dapat diartikan
sebagai lembaga perantara keuangan atau financial intermediary
institution
2.8.4 Peranan Bank
Bank mempunyai peran penting dalam sistem keuangan, sistem
tersebut adalah :
40
1. Pengalihan aset (asset transmutation)
Bank akan memberikan pinjaman kepada pihak
yang membutuhkan dana dalam jangka waktu tertentu
yang telah disepakati. Sumber dana pinjaman tersebut
diperoleh dari pemilik dana yang jangka waktunya dapat
diatur sesuai keinginan pemilik dana.
2. Transaksi
Bank memberikan berbagai kemudahan kepada
para pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi barang
dan jasa. Produk-produk yang dikeluarkan oleh bank
merupakan pengganti dari uang dan dapat digunakan
sebagai alat pembayaran.
3. Likuiditas
Unit surplus dapat menempatkan dan yang
dimilikinya dalam bentuk produk-produk berupa giro,
tabungan, deposito dan sebagainya. Produk-produk
tersebut masing-masing mempunyai tingkat likuiditas
yang berbeda-beda. untuk kepentingan likuiditas pemilik
dana, mreka dapat menempatkan dananya sesuai dengan
kebutuhan dan kepentingannya.
4. Efisiensi
Bank dapat menurunkan biaya transaksi dengan
jangkauan pelayanannya. Peranan bank sebagau broker
adalah mempertemukan pemilik dan pengguna modal.
41
2.8.5 Jenis-jenis Bank
Bank-bank di indonesia dibagi menjadi :
1. Bank sentral
Bank Indonesia merupakan bank sentral
berdasarkan UU No.12 tahun 1968.
2. Bank umum
Bank umum adalah bank yang dalam pengumpulan
dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk giro
dan deposito dan dalam usahanya terutama memberikan
kredit jangka pendek.
3. Bank pembangunan
Bank pembangunan adalah bank yang dalam
pengumpulan dananya terutama menerima simpanan
dalam bentuk deposito dan atau mengeluarkan kertas
berharga jangka menengah dan panjang di bidang
pembangunan.
4. Bank tabungan
Bank tabungan adalah bank yang dalam
pengumpulan dananya terutama menerima simpanan
dalam bentuk tabungan dan dalam usahanya terutama
memperbungakan dananya dalam kertas berharga.