34
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Menurut O’Brien (2005, p18), sistem merupakan kumpulan komponen yang saling berelasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan, dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran melalui suatu proses transformasi yang terorganisasi. Menurut McLeod (2007, p11), sistem sebagai sekelompok elemen yang terintergrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Dari definisi diatas yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman tentang sistem yang dikutip oleh beberapa pengarang dengan masing-masing pengertian walaupun berbeda tetapi pada prinsipnya sama dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok elemen atau unsur yang saling berinteraksi satu sama lain dalam menerima masukan, memprosesnya serta menghasilkan keluaran untuk mencapai suatu tujuan bersama.

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

Menurut O’Brien (2005, p18), sistem merupakan kumpulan

komponen yang saling berelasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan,

dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran melalui suatu

proses transformasi yang terorganisasi.

Menurut McLeod (2007, p11), sistem sebagai sekelompok elemen

yang terintergrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu

tujuan.

Dari definisi diatas yang bertujuan untuk mempermudah

pemahaman tentang sistem yang dikutip oleh beberapa pengarang dengan

masing-masing pengertian walaupun berbeda tetapi pada prinsipnya sama

dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok elemen atau unsur

yang saling berinteraksi satu sama lain dalam menerima masukan,

memprosesnya serta menghasilkan keluaran untuk mencapai suatu tujuan

bersama.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

9

Suatu sistem memiliki karakteristik agar tidak menyimpang dari

tujuan dan fungsinya. Karakteristik sistem adalah :

1. Komponen

Sistem terdiri dari sejumlah komponen berupa subsistem atau

elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

tersebut berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai tujuan sistem.

2. Batas Sistem

Sistem dibatasi oleh suatu cara area untuk membatasinya dengan

sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan ruang lingkup sistem itu

sendiri.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem meliputi segala sesuatu yang berada

diluar sistem yang mempengaruhi kerja sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung sistem adalah suatu media yang menghubungkan

antar elemen atau subsistem dalam sistem. Melalui media ini

memungkinkan pengirimian masukan dan keluaran dari suatu sistem ke

sistem lainnya.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

10

5. Masukan Sistem

Masukan sistem atau input sistem adalah segala sesuatu yang

diperlukan sistem untuk diproses sehingga sistem dapat mencapai hasil

yang diharapkan.

6. Pengolahan Sistem

Suatu unit yang mengolah masukan ke sistem menjadi keluaran

melalui proses atau prosedur tertentu.

7. Keluaran Sistem

Hasil yang diharapkan berasal dari masukan yang diproses. Hasil

tersebut bisa menjadi hasil akhir atau masukan bagi sistem lainnya.

8. Sasaran dan Tujuan Sistem

Memberikan laporan kepada pihak manajemen dalam

pengambilan keputusan secara efektif dan efisien dan dapat menerima

feedback dan kontrol dari arus informasi tertentu.

2.1.2 Pengertian Data

Menurut O’Brien (2005, p24), data adalah ukuran yang mengacu

pada sifat atau karakteristik suatu entitas.

Menurut McLeod (2007, p15), data terdiri dari fakta-fakta dan

angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

11

Dua sifat data :

a. Shared : data dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa

pengguna.

b. Integrated : data merupakan kesatuan, sedapat mungkin

menghindari pengulangan sehingga data menjadi lebih valid

dan benar.

2.1.3 Pengertian Informasi

Informasi merupakan data yang telah diproses sehingga

bentuknya berubah dan nilainya semakin tinggi.

Definisi informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu

bentuk yang paling penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang

nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang

sekarang atau keputusan yang akan datang.

Menurut Mcleod (2007, p15), informasi adalah data yang telah

diproses atau data yang memiliki arti.

Menurut O’Brien (2005, p24), informasi adalah data yang diubah

menjadi suatu bentuk yang berarti dan berguna dalam konteks tertentu

bagi para pemakainya.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

12

Sasaran yang harus dicapai oleh suatu informasi adalah :

1. Akurasi

Informasi harus benar dan tidak menyesatkan, karena informasi

yang tidak akurat akan berakibat fatal.

2. Tepat pada waktunya

Informasi yang diterima tidak boleh terlambat karena merupakan

landasan dalam mengambil keputusan. Informasi yang telah using tidak

akan mempunyai nilai lagi.

3. Relevan

Informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan keinginan dan

kebutuhan pemakai.

4. Reliabilitas

Tingkat kehandalan terhadap keakuratan informasi yang disajikan

harus dapat dipertanggungjawabkan.

5. Lengkap

Informasi yang disajikan harus utuh dan terperinci.

2.1.4 Pengertian Sistem Informasi

Tujuan utama dari sistem informasi adalah mengumpulkan,

memproses dan menukar informasi antar pelaku bisnis. Sistem informasi

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

13

didesain untuk mendukung operasi sistem bisnis, Jeffrey L, Whitten,

et.al., (2004, p39).

Menurut O’Brien (2005, p4), sistem informasi adalah kombinasi

yang terdiri dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan

komputer dan sumber daya yang dapat mengumpulkan, mendapatkan dan

mendistribusikan informasi.

Menurut Laudon (2007, p7), sistem informasi adalah sekumpulan

komponen yang saling terkait, yang saling bekerja sama mengumpulkan,

mengolah, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk pengambilan

keputusan, koordinat, kontrol, analisi, dan visualisasi dalam organisasi.

Sistem informasi adalah pengaturan peralatan yang

mengumpulkan, memasukan dan memproses data serta peralatan untuk

menyimpan, mengatur, mengontrol, dan melaporkan informasi sehingga

organisasi dapat mencapai tujuan dan sasarannya.

Suatu sistem informasi mempunyai beberapa karakteristik yang

berlaku untuk semua sistem informasi yang dibentuk. Adapun

karakteristik yang dimiliki sistem informasi yaitu :

1. Tujuan dan Sasaran (Goals and Objectives)

Setiap sistem informasi dirancang untuk memenuhi atau mencapai satu

atau lebih tujuan dan sasaran. Kedua hal ini menjadi latar belakang dan

alasan kuat dari pembentukan sistem.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

14

2. Masukkan

Data dikumpulkan oleh sistem atau oleh pemakai dari sistem. Data inilah

yang kemudian dimasukkan kedalam sistem sebagai masukkan sistem.

3. Keluaran

Informasi yang dihasilkan oleh sistem disebut dengan keluaran. Keluaran

dari sistem kadang-kadang dimasukkan kembali kedalam sistem sebagai

masukan. Masukan ini disebut dengan feedback.

4. Data Tersimpan

Data yang dimasukan atau diproses oleh sistem sering kali diperlukan

oleh pemakai sistem informasi dan menjadi data yang tersimpan didalam

sistem. Data yang tersimpan harus sering diupdate untuk

mempertahankan ketepatannya.

5. Alat Pemroses

Data yang dimasukkan ke dalam sistem akan diproses dan dikirimkan ke

pemakai sebagai informasi atau disimpan untuk keperluan kemudian.

Pada dewasa ini banyak organisasi bisnis menggunakan komputer

sebagai alat pemproses dari data organisasi.

6. Instruksi dan Prosedur

Sebuah sistem informasi tidak memiliki kecerdasannya sendiri. Sistem

tidak dapat memproses data atau menghasilkan informasi tanpa

diberitahu apa yang harus dilakukan. Oleh karena itu, sistem harus

menyimpan rincian, instruksi dan prosedur. Perangkat lunak ditulis untuk

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

15

memberitahukan komputer bagaimana memproses data. Instruksi dan

prosedur untuk pemakai biasanya ada pada prosedur manual.

7. Sempadan

Setiap sistem mempunyai batasan fisiknya. Sempadan memisahkan

sebuah sistem dari lingkungannnya. Lingkungan adalah semua yang

mengelilingi sistem.

8. Pemakai

Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan

informasi yang diproduksi sistem disebut user. User dapat meliputi

orang-orang yang berperan dalam pengolahan transaksi dan data,

manajemen sistem dan sistem keamanan serta kontrol.

9. Batasan

Setiap sistem mempunyai limit tertentu secara internal atau eksternal

yang membatasi suatu sistem seperti jumlah pemakainnya atau metode

yang dipakai untuk masukan, proses, penyimpanan atau keluaran.

10. Ukuran Keamanan

Ukuran keamanan dibangun dalam sistem informasi dalam rangka untuk

mendapatkan informasi yang akurat. Sistem ini juga melindungi sistem

dari pengakses yang tidak berwenang.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

16

11. Antar Muka Informasi

Antar muka informasi digunakan dalam mengalirkan informasi antar

pihak-pihak yang berkepentingan dalam sistem.

12. Subsistem

Subsistem merupakan suatu bagian dari sistem yang melakukan operasi-

operasi tertentu untuk mendukung sistem bagiannya.

2.2 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

Analisis sistem adalah suatau proses penyelidikan kebutuhan informasi

pemakai dalam suatu organisai, agar dapat menetapkan tujuan dan spesifikasi

untuk merancang suatau sistem informasi.

Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke

dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

dan mengevaluasi masalah-masalah, kesempatan-kesempatan, hambatan-

hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Analisis sistem adalah proses pengumpulan dan menterjemahkan fakta-

fakta, mendiagnosa masalah dan menggunakan informasi untuk menyarankan

peningkatan sistem. Perancangan sistem adalah proses perencanaan sistem bisnis

baru atau melengkapi sistem yang telah ada.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

17

Menurut Jeffrey L. Whitten, et al (2004, p165-166) analisi sistem adalah

teknik pemecahan masalah dengan cara memecahkan sebuah sistem ke dalam

komponen-komponen dengan tujuan mempelajari bagaimana komponen tersebut

bekerja dan berinteraksi untuk menyelesaikan tujuan mereka. Perancangan

sistem merupakan pelengkap dari analisis sistem ke dalam suatu sistem yang

utuh dengan tujuan mendapatkan sistem yang lebih baik.

Pengertian perancangan sistem adalah proses perencanaan suatu sistem

yang baru menggantikan atau melengkapi sistem yang dapat berjalan.

Perancangan sistem adalah proses-proses penyiapan spesifikasi yang terinci

untuk pengembangan sistem yang baru. Desain sistem dimulai dengan spesifikasi

keluaran sistem yang diperlukan yang mencakup isi, format, volume dan

laporan-laporan serta dokumen-dokumen. Selanjutnya adalah penentuan isi dan

format masukan sistem dan file. Setelah langkah-langkah pengolahan, prosedur-

prosedur dan pengendalian-pengendalian. Pada penyelesaian proses merancang

sistem, harus disiapkan suatu rencana implementasi sistem baru.

Analisis dan perancangan sistem informasi merupakan suatu proses yang

berawal dari pengumpukan informasi, pengidentifikasian terhadap kebutuhan

informasi bagi perusahaan, yang kemudian dari tahap analisi maka dibuat suatu

rancangan sistem yang berguna bagi perusahaan.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

18

2.3 Pengertian Geografi

Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geos dan graphen. Geos

berarti bumi atau permukaan bumi, sedangkan graphein berarti mencitrakan atau

melukiskan. Berdasarkan asal katanya. Geografi dapat diartikan pencitraan bumi

atau pelukisan bumi.

Dalam arti yang lebih luas, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang

mempelajari tentang permukaan bumi, penduduk, serta hubungan timbal balik

antara keduanya.

Berdasarkan pengertian diatas, yang dimaksud dengan permukaan bumi

ialah tempat makhluk hidup yang meliputi daratan, air atau perairan, dan udara

atau lapisan udara.

2.4 Sistem Informasi Geografis

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis

Menurut ESRI tahun 1990, Sistem Informasi Gegrafis adalah

kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat

lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk

memperoleh, menyimpan, meng-upgrade, memanipulasi, menganalisi dan

menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografis.

Sedangkan menurut Bernhardsen (1992), Sistem Informasi

Geografis adalah sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

19

data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan

perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akuisisi dan verifikasi

data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan

data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan

persentasi data dan analisis data.

2.4.2 Komponen Sistem Informasi Geografis

Menurut Green N. dan Raper J., Sistem Informasi Geografis

terdiri dari beberapa komponen yaitu :

a. Perangkat Keras

Pada saat ini Sistem Informasi Geografis tersedia untuk

berbagai platform perangkat keras mulai dari PC, desktop,

workstation, hingga multiuser host yang dapat digunakan oleh banyak

orang pada saat yang bersamaan dalam jaringan yang luas,

berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan yang besar dan

mempunyai kapasitas memori (RAM) yang besar. Komponen

perangkat keras memiliki biaya relatif tinggi pada awalnya, tetapi

terus menerus mengalami kecenderungan yang menurun dari waktu

ke waktu karena beberapa faktor seperti perkembangan teknologi

yang cepat dan semakin merata di seluruh dunia serta persaingan

produk-produk sejenis yang kompetitif.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

20

b. Perangkat Lunak

Sistem Informasi Geografis juga merupakan sistem perangkat

lunak yang tersusun secara modular di mana basisdata memegang

peranan kunci. Komponen perangkat lunak memiliki biaya yang

relatif rendah pada awal masa pengembangannya. Kemudian biaya

relatif itu terus mengalami naik turun untuk beberapa periode tertentu

karena beberapa faktor yang disebutkan di atas.

c. Data dan Informasi Geografi

Data dan informasi geografi sering disebut sebagai komponen

basisdata. Sistem Informasi Geografis dapat mengumpulkan dan

menyimpan data atau informasi yang diperlukan baik secara tidak

langsung dengan cara mengimpor dari perangkat-perangkat lunak

Sistem Informasi Geografis yang lain maupun secara langsung

dengan cara mendigitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan

data atributnya dari tabel-tabel dan laporan.

d. Manajemen

Suatu proyek Sistem Informasi Geografis akan berhasil jika

dikelola dengan baik dan dikerjakan oleh orang yang memiliki

keahlian yang tepat. Manajemen sering juga disebut sumber daya

manusia atau brainware.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

21

2.5 Basis Data

2.5.1 Pengertian Basis Data

Basis data adalah kumpulan data yang berhubungan satu sama

lain dan segala sesuatu yang diperlukan untuk mengelola data tersebut

dan menggunakannya.

2.5.2 Basis Data Terelasi (Relational Database)

Menurut Dr. Codd, konsep basisdata di mana tabel-tabel di dalam

basis data saling berhubungan satu sama lain. (Conolly,2002).

2.5.3 Entity Relationship

Adalah gambar dari hubungan antardata berdasarkan persepsi

dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan objek dasar yang disebut entity,

dan hubungan (relationship) antara objek-objek tersebut.

Entity adalah benda atau objek pada dunia nyata yang dapat

dibedakan dari objek lain. Entity digambarkan dalam database sebagai

atribut. Relationship adalah hubungan di antara beberapa entity. Model

Entity Relationship merepresentasikan kendala di mana isi dari database

harus dibentuk. Salah satu kendala yang penting adalah Mapping

Cardinalities yang mengekspresikan jumlah entity ke entity lain bisa

diasosiasikan melalui relationship set.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

22

Jenis-jenis Mapping Cardinalities :

1. One to One : sebuah entity di A hanya bisa diasosiasikan dengan

paling banyak satu entity dan sebaliknya.

2. One to Many : sebuah entity di A bisa diasosiasikan dengan nol atau

lebih di entity B, namun entity B hanya bisa diasosiasikan dengan

paling banyak satu entity di A.

3. Many to One : sebuah entity di A hanya bisa diasosiasikan dengan

paling banyak satu entity di B, namun entity di B bisa diasosiasikan

dengan nol atau atau lebih entity di A.

4. Many to Many : sebuah entity di A bisa diasosiasikan dengan nol atau

lebih entity di B, dan sebaliknya.

2.5.4 Diagram Hubungan Entitas (ERD)

Diagram Hubungan Entitas (ERD) adalah diagram yang

digunakan untuk menggambarkan struktur logikal dari database secara

keseluruhan.

2.5.5 Diagram Aliran Data (DFD)

Diagram Arus Data atau DFD adalah suatu gambaran garis dari

suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk symbol untuk

menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang

saling berkaitan. Walaupun nama diagram ini menekankan pada data,

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

23

situasinya justru sebaliknya, penekanannya ada pada proses (McLeod,

2007, p316).

DFD digunakan untuk merepresentasikan suatu sistem yang

otomatis maupun manual melaui gambar yang berbentuk jaringan grafik.

Dengan menggunakan DFD, sistem analis dapat memahami aliran data

dalam sebuah sistem. Ada tiga keuntungan mehamai aliran data dalam

sebuah sistem, yaitu :

1. Terhindar dari usaha untuk mengimplementasikan suatu sistem yang

terlalu dini. Sistem analis perlu memikirkan secara cermat aliran-

aliran data yang diperlukan sebelum terlalu cepat mengambil

keputusan untuk merealisasikannya secara teknik.

2. Dapat mengerti lebih dalam hubungan sistem dengan sub-sub

sistemnya. Dengan DFD, sistem analis dapat membedakan sistem dari

lingkungannya dengan batasan-batasannya (boundaries). Untuk itu,

dibutuhkan pengertian yang benar untuk memahami konsep dari

sistem dilihat dari sudut pandang luar.

3. Dapat menginformasikan sistem yang berlaku kepada user melalui

DFD. DFD dapat digunakan sebagai alat untuk berinteraksi dengan

user dalam bentuk representasi.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

24

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD (McLeod, 2007, p316).

1. External Entity

a. Dilambangkan Dengan

b. Entitas yang berada di luar sistem yang memberikan data sistem

(source) atau yang menerima informasi dari sistem

c. Tidak termasuk bagian dari sistem

2. Proses

a. Dilambangkan dengan

b. Menggambarkan apa yang dilakukan oleh sistem. Berfungsi

mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi

satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang

diinginkan

c. Penamaan proses dengan kata kerja dan kata benda

3. Arus Data

a. Dilambangkan dengan

b. Menggambarkan aliran data dari suatu entity ke entity lainnya.

Anak panah menggambarkan aliran data

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

25

4. Penyimpanan Data (Data Store)

a. Dilambangkan dengan

b. Merupakan tempat penyimpanan data. Proses dapat mengambil

data dari atau mengambil data ke data store

Tingkatan dalam DFD yaitu :

1. Context Diagram

a. Merupakan level tertinggi yang menggambarkan masukan dan

keluaran dari sistem.

b. Terdiri dari satu proses dan tidak ada data store.

2. Diagram Nol

a. Ada data store.

b. Diagram tidak rinci pada akhir nomor diberi tanda *.

3. Diagram Rinci

a. Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level di atasnya.

b. Proses yang ada sebaiknya tidak lebih dari 7 dan maksimum 9.

2.6 State Transition Diagram (STD)

STD adalah diagram yang terdiri dari lingkaran untuk menggambarkan node

dan segmen garis lurus untuk representasi transisi antara node. Satu atau lebih

aksi mungkin dapat berasosiasi dengan setiap transisi. Diagram representasikan

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

26

node yang tak berhingga.

(http://foldoc.org/index.cgi?query=state+transition+diagram).

STD menggambarkan batas state yang diberikan konteks, peristiwa yang

menyebabkan transisi dari satu state ke state lainnya, dan aksi adalah

kesimpulannya. (http://www.csc.calpoly.edu).

STD digunakan untuk menggambarkan diagram dari kebiasaan sistem

dengan beberapa jenis pesan dengan proses yang kompleks dan sinkronisasi

kebutuhan.

STD memiliki komponen-komponen utama yaitu state dan arrow yang

mewakili sebuah perubahan state. Setiap kotak persegi panjang mewakili sebuah

state di mana sistem tersebut berada. Sebuah state didefinisikan sebagai suatu

atribut-atribut atau keadaan suatu sistem pada suatu saat tertentu.

STD menggambarkan sifat suatu sistem informasi, menjelaskan bagaimana

sistem melakukan suatu respon untuk setiap kejadian dan bagaimana kejadian

mengubah state suatu sistem.

Tujuan dari STD adalah mewakili sistem dengan sejumlah state dan

serangkaian aktivitas yang berhubungan, menggambarkan hubungan antarstate,

menunjukkan bagaimana sistem bergerak dari suatu state ke state yang lain dan

mendokumentasikan urutan dan prioritas dari state. STD pertama kali

dikembangkan untuk membantu merancang compiler. (William S. Davis &

David C. Yen, 2000, p235).

2.7 Pemetaan

2.7.1 Pengertian Peta

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

27

Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide

berupa sebuah gambar mengenai tinggi rendahnya suatu daerah

(topografi), penyebaran penduduk, jaringan jalan dan hal lainnya yang

berhubungan dengan kedudukan dalam ruang. Peta dilukiskan dengan

skala tertentu, dengan tulisan atau simbol sebagai keterangan yang dapat

dilihat dari atas. Peta dapat meliputi wilayah yang luas, dapat juga hanya

mencakup wilayah yang sempit. Ilmu pengetahuan yang mempelajari

peta disebut kartografi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peta adalah gambar atau

lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut,

sungai, gunung dan sebagainya; representasi melalui gambar dari suatu

daerah yang menyatakan sifat-sifat seperti batas daerah, sifat permukaan.

2.7.2 Jenis Peta

Ada beberapa jenis peta menurut kegunaannya yang terdapat

dalam The World Encyclopedia (1991):

1. General Reference Map (Peta Referensi Umum)

Peta ini digunakan untuk mengidentifikasikan dan

verifikasi macam-macam bentuk geografi termasuk fitur tanah,

badan air, perkotaan, jalan dan sebagainya.

2. Mobility Map (Peta Mobilitas)

Peta ini bermanfaat dalam membantu masyarakat dalam

menentukan jalur dari suatu tempat ke tempat lainnya, digunakan

untuk perjalanan di darat, laut, dan udara.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

28

3. Thematic Map (Peta Tematik)

Peta ini menunjukkan penyebaran dari objek tertentu

seperti populasi, curah hujan, sumber daya alam.

4. Inventory Map (Peta Inventaris)

Peta ini menunjukkan lokasi dari fitur khusus, misalnya :

posisi semua gedung di wilayah Jakarta Barat.

Jenis-jenis peta berdasarkan isi :

1. Peta Umum

Melukiskan semua kenampakan pada suatu wilayah secara

umum. Kenampakan adalah keadaan alam atau daerah dengan

berbagai bentuk permukaan bumi, yaitu gunung, dataran, lembah,

sungai, dan sebagainya, yang merupakan satu kesatuan. Contoh :

Peta Indonesia, Peta Asia, Peta Dunia.

2. Peta Tematik atau Peta Khusus

Melukiskan kenampakan tertentu atau menonjolkan satu

macam data saja pada wilayah yang dipetakan. Contoh : Peta

iklim, peta perhubungan.

Jenis-jenis peta berdasarkan skala :

1. Peta kadaster / teknik : Berskala antara 1 : 100 – 1 : 5.000

2. Peta Skala Besar : Berskala antara 1 : 5.000 – 1 : 250.000

3. Peta Skala Sedang : Berskala antara 1 : 250.000 – 1 : 500.000

4. Peta Skala Kecil : Berskala antara 1 : 500.000 – 1 : 1.000.000

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

29

5. Peta Geografi : Berskala lebih dari 1 : 1.000.000

Jenis-jenis peta berdasarkan keadaan objek:

1. Peta Stasioner

Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan tetap atau

stabil. Contoh : Peta persebaran gunung berapi.

2. Peta Dinamis

Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan mudah

berubah. Contoh : Peta urbanisasi, peta arah angin, peta

ketinggian aliran sungai.

2.7.3 Bentuk Peta

Bentuk peta dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Peta timbul (relief), yang dibuat sesuai dengan kenampakan relief

(tinggi-rendahnya) permukaan bumi. Contoh : Maket.

2. Peta datar yang dilukis dalam suatu bidang datar. Contoh : Atlas.

2.7.4 Penggunaan Peta

Pada umumnya peta dapat digunakan untuk mengetahui berbagai

kenampakan pada suatu wilayah yang dipetakan, yakni :

1. Memperlihatkan posisi suatu tempat di permukaan bumi;

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

30

2. Mengukur luas dan jarak suatu daerah di permukaan bumi

berdasarkan skala dan ukuran peta;

3. Memperlihatkan bentuk suatu daerah yang sesungguhnya dalam

skala tertentu;

4. Menghimpun data suatu daerah yang disajikan dalam bentuk peta.

Adapun peta khusus digunakan untuk tujuan tertentu yang

menonjolkan satu jenis data saja. Misalnya, peta iklim, peta curah hujan,

peta penyebaran penduduk, dan sebagainya.

2.7.5 Syarat-Syarat Peta

Peta yang ideal mempunyai luas, bentuk, arah, dan jarak yang

benar. Peta yang baik dan lengkap harus mencantumkan judul peta, tahun

pembuatan, skala, petunjuk arah, legenda, dan garis astronomis, dengan

penjelasan sebagai berikut :

1. Judul Peta

Judul suatu peta harus memuat jenis peta dan daerah yang

dipetakan. Termasuk jenis peta, misalnya, peta pertambangan,

peta iklim, peta perhubungan. Daerah yang akan dipetakan,

misalnya, peta Indonesia, peta dunia. Contoh : Peta hasil tambang

di Indonesia. Judul peta diletakkan di tengah atas.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

31

2. Tahun Pembuatan

Tahun pembuatan diletakkan di kanan bawah atau kiri

bawah. Pencantuman tahun pembuatan ini penting karena dapat

dipakai untuk memastikan bahwa peta tersebut masih baik

digunakan saat itu.

3. Skala Peta

Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak

sesungguhnya di permukaan bumi. Ada tiga macam skala, yaitu

skala angka, skala inci, dan skala garis.

Skala angka adalah skala pada peta yang dinyatakan

dengan angka atau numerik. Contoh : 1 : 500.000, artinya 1 cm di

peta = 500.000 cm di permukaan bumi.

Skala inci adalah skala pada peta yang dinyatakan dalam

satuan inci (biasanya digunakan di luar negeri). Satu inci = 2,539

cm.

Skala garis adalah skala pada peta berupa garis yang

menunjukkan jarak sesungguhnya pada permukaan bumi.

4. Petunjuk Arah (Orientasi)

Pada setiap pembuatan peta perlu dicantumkan orientasi

atau arah mata angin sebagai petunjuk arah dari daerah atau

wilayah yang dipetakan. Pembuatan orientasi atau petunjuk arah

perlu memperhatikan pedoman berikut :

a. Indonesia menggunakan orientasi utara

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

32

b. Petunjuk arah ditempatkan pada bagian kosong agar tidak

mengganggu peta induk.

5. Legenda

Peta memuat informasi yang padat, namun tidak mungkin

semua data diberi keterangan rinci. Oleh karena itu, keterangan

dibuat berupa simbol-simbol. Keterangan tentang simbol-simbol

pada suatu peta disebut legenda. Ada dua macam simbol dalam

peta, yaitu simbol kualitatif, dan simbol kuantitatif.

Simbol kualitatif digunakan untuk melukiskan bentuk-

bentuk di permukaan bumi. Simbol kualitatif meliputi simbol

titik, simbol garis, dan simbol warna.

Simbol kuantitatif digunakan untuk menunjukkan jumlah

data yang diwakili, misalnya untuk menggambarkan jumlah

penduduk di daerah tertentu :

• : 1.000 jiwa

•• : 2.000 jiwa

••• : 3.000 jiwa

6. Garis Astronomis

Setiap peta harus mencantumkan garis astronomis, yaitu garis

lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang

melintangi permukaan bumi. Sedangkan garis bujur adalah garis

khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan,

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

33

serta digambarkan membujur. Karena merupakan garis khayal,

kedua garis itu sesungguhnya tidak ada dan hanya ada dalam peta.

Garis-garis itu berfungsi memperjelas kita dalam membaca peta.

Ditinjau dari sifat-sifat asli yang akan dipertahankan,

penggambaran dari peta ke bidang datar, atau berupa proyeksi

memiliki syarat sebagai berikut :

a. Peta harus konform, artinya bentuk peta yang tergambar

harus sebangun dengan keadaan sebenarnya, meskipun

gambar itu kecil, tidak boleh merubah bangun-bangun

kenampakan yang ada.

b. Peta harus ekuidistan, artinya setiap jarak-jarak yang

tergambar pada peta harus sesuai dengan keadaan

sebenarnya, seperti menggambarkan jarak dari satu kota

ke kota lain, disesuaikan dengan jarak sebenarnya dibagi

dengan skala peta.

c. Peta harus ekuivalen, artinya harus sesuai dengan skala

yang sudah dicantumkan didalamnya.

2.7.6 Model Data Pemetaan

1. Model Data Vektor

Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan

data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva,

atau poligon beserta atribut-atributnya. bentuk-bentuk dasar

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

34

representasi data spasial dalam sistem model data vektor, didefinisikan

oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (koordinat x dan y).

Dalam model data spasial vektor, garis-garis atau kurva (busur atau

arc) merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang dihubungkan.

sedangkan, luasan atau poligon disimpan sebagai sekumpulan data

titik-titik tetapi dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir poligon

memiliki nilai koordinat yang sama. model data vektor terdiri dari

titik, garis, dan poligon

2. Model Data Raster

Model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan

data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel

yang membentuk grid. Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut

tersendiri, termasuk koordinatnya yang unik (pada sudut grid, pusat

grid, maupun tempat lainnya). Akurasi model data ini sangat

tergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya (sel grid) di permukaan

bumi.

Model data raster memberikan informasi spasial apa yang terjadi

dimana saja dalam bentuk gambaran yang digeneralisir. Dengan model

ini, dunia nyata disajikan sebagai elemen matriks atau sel-sel grid yang

homogen.

Karakteristik layer-layer raster

1. Resolusi

Resolusi (spasial) didefinisikan sebagai dimensi linier minimum

dari satuan terkecil geographic space yang dapat direkam (Universitas

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

35

Adclaide, Australia, 2000). Satuan terkecil ini umumnya berbentuk

segi empat (bujur sangkar) dan dikenal sebagai sel-sel grid, elemen

matriks, elemen terkecil dari suatu gambar (image) atau piksel.

2. Orientasi

Orientasi yang digunakan dalam sistem raster digunakan untuk

merepresentasikan arah utara grid. Yang paling sering dilakukan

adalah dengan cara menghimpitkan arah utara yang sebenarnya (true

north) di titik asal sistem koordinat grid yang bersangkutan.

3. Zona

Setiap zona layer peta raster merupakan sekumpulan lokasi-

lokasi yang memperlihatkan nilai-nilai (ID atau nomor pengenal yang

direpresentasikan oleh nilai piksel) yang sama. Tetapi tidak semua

layer peta raster memiliki zona, setiap isi sel grid dapat bervariasi

secara terus-menerus di dalam daerah tertentu sehingga sel memiliki

nilai berbeda (unik).

4. Nilai-nilai

Nilai dalam konteks raster, adalah item informasi (atribut) yang

disimpan dalam sebuah layer untuk setiap pikselnya.

5. Lokasi

Umumnya dalam model data raster lokasi diidentifikasikan

dengan menggunakan pasangan koordinat kolom dan baris (x dan y).

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

36

2.8 Bank

2.8.1 Pengertian Bank

Bank sebagai suatu badan yang tugas utamanya menghimpun uang

dari pihak ketiga. Sedangkan definisi lain mengatakan, bank adalah suatu

badan yang tugas utamanya sebagai perantara untuk menyalurkan

penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang ditentukan.

Prof. G.M. Verryn Stuart dalam bukunya bank politik

mengatakan “bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan

kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayaran sendiri atau dengan

uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan

memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang gilar”.

A. Abdurrachman dalam Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan

Perdagangan menjelaskan bahwa “bank adalah suatu jenis lembaga

keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan

pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang,

bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga,

membiayai usaha perusahaan-perusahaan dan lain-lain”

Definisi bank menurut UU No.14 / 1967 pasal 1 tentang pokok-

pokok perbankan adalah “lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan kredit-kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan

peredaran uang”. Sedangkan lembaga keuangan menurut UU tersebut

ialah “semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya di bidang

keuangan, menarik uang dari dan menyalurkannya ke dalam masyarakat”.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

37

2.8.2 Definisi Bank dilihat dari Fungsinya

Dilihat dari fungsinya pula, berbagai macam definisi tentang bank

itu dapat dikelompokkan menjadi tiga :

Pertama, bank dilihat sebagai penerima kredit. Dalam pengertian

pertama ini bank menerima uang serta dana-dana lainnya dari masyarakat

dalam bentuk :

1. Simpanan atau tabungan biasa yang dapat diminta /

diambil kembali setiap saat

2. Deposito berjangka, yang merupakan tabungan atau

simpanan yang penarikan kembalinya hanya dapat

dilakukan setelah jangka waktu yang ditentukan habis

3. Simpanan dalam rekening koran / giro atas nama

penyimpan giro, yang penarikannya hanya dapat dilakukan

dengan menggunakan cek, bilyet giro atau perintah tertulis

kepada bank

Pengertian pertama ini mencerminkan bahwa bank melaksanakan

perkreditan secara pasif dengan menghimpun uang dari pihak ketiga.

Kedua, bank dilihat sebagai pemberi kredit, ini berarti bahwa

bank melaksanakan operasi perkreditan secara aktif.

Ketiga, bank dilihat sebagai pemberi kredit bagi masyarakat

melalui sumber yang berasal dari modal sendiri, simpanan / tabungan

masyarakat maupun melalui penciptaan uang bank.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

38

2.8.3 Fungsi Bank

Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk

berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary.

Secara lebih spesifik, fungsi bank adalah :

1. Agent of Trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau

kepercayaan, baik dalam hal penghimpunan dana maupun

penyaluran dana. masyarakat akan mau menitipkan

dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan.

Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan

disalahgunakan oleh bank, uangnya juga akan dikelola

dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan juga percaya

bahwa pada saat yang telah dijanjikan masyarakat dapat

menarik lagi simpanan dananya di bank.

2. Agent of Development

Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat

yaitu sektor moneter dan sektor riil, tidak dapat

dipisahkan. Tugas bank sebagai penghimpun dan

penyaluran dana sangat diperlukan untuk kelancaran

kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank

tersebut memungkinkan masyarakat melakukan investasi,

distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat

semua kegiatan investasi, distribusi, konsumsi selalu

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

39

berkaitan dengan penggunaan uang. Kelancaran kegiatan

investasi, distribusi, konsumsi ini tidak lain adalah

kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat.

3. Agent of Services

Di samping melakukan kegiatan penghimpunan

dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran

jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa-

jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan

kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa-

jasa bank ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman

uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian

jaminan bank, dan jasa penyelesaian tagihan.

Ketiga fungsi bank diatas dapat diharapkan memberikan

gambaran yang menyeluruh dan lengkap mengenai fungsi bank

dalam perekonomian, sehingga bank tidak hanya dapat diartikan

sebagai lembaga perantara keuangan atau financial intermediary

institution

2.8.4 Peranan Bank

Bank mempunyai peran penting dalam sistem keuangan, sistem

tersebut adalah :

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

40

1. Pengalihan aset (asset transmutation)

Bank akan memberikan pinjaman kepada pihak

yang membutuhkan dana dalam jangka waktu tertentu

yang telah disepakati. Sumber dana pinjaman tersebut

diperoleh dari pemilik dana yang jangka waktunya dapat

diatur sesuai keinginan pemilik dana.

2. Transaksi

Bank memberikan berbagai kemudahan kepada

para pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi barang

dan jasa. Produk-produk yang dikeluarkan oleh bank

merupakan pengganti dari uang dan dapat digunakan

sebagai alat pembayaran.

3. Likuiditas

Unit surplus dapat menempatkan dan yang

dimilikinya dalam bentuk produk-produk berupa giro,

tabungan, deposito dan sebagainya. Produk-produk

tersebut masing-masing mempunyai tingkat likuiditas

yang berbeda-beda. untuk kepentingan likuiditas pemilik

dana, mreka dapat menempatkan dananya sesuai dengan

kebutuhan dan kepentingannya.

4. Efisiensi

Bank dapat menurunkan biaya transaksi dengan

jangkauan pelayanannya. Peranan bank sebagau broker

adalah mempertemukan pemilik dan pengguna modal.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00191-IF Bab 2.pdf2.1. Sistem Informasi ... elemen sistem yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen

41

2.8.5 Jenis-jenis Bank

Bank-bank di indonesia dibagi menjadi :

1. Bank sentral

Bank Indonesia merupakan bank sentral

berdasarkan UU No.12 tahun 1968.

2. Bank umum

Bank umum adalah bank yang dalam pengumpulan

dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk giro

dan deposito dan dalam usahanya terutama memberikan

kredit jangka pendek.

3. Bank pembangunan

Bank pembangunan adalah bank yang dalam

pengumpulan dananya terutama menerima simpanan

dalam bentuk deposito dan atau mengeluarkan kertas

berharga jangka menengah dan panjang di bidang

pembangunan.

4. Bank tabungan

Bank tabungan adalah bank yang dalam

pengumpulan dananya terutama menerima simpanan

dalam bentuk tabungan dan dalam usahanya terutama

memperbungakan dananya dalam kertas berharga.