31
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Arsip 2.1.1. Pengertian Arsip Pengertian kearsipan adalah pengelolaan catatan rekaman kegiatan atau sumber informasi yang memiliki nilai kegunaan dengan teratur dan terencana baik itu arsip yang dibuat maupun diterima, agar mudah ditemukan kembali jika diperlukan. Arsip dapat berupa surat, warkat, akta, piagam, buku, dan sebagainya, yang dapat dijadikan bukti sahih untuk suatu tindakan dan keputusan. Dengan adanya perkembangan teknologi, arsip dapat berbentuk audio, video dan digital. Sistem kearsipan yang diselenggarakan secara optimal akan memperlancar kegiatan dan tujuan lembaga, organisasi, badan maupun perseorangan. Pengertian arsip menurut Priansa dan Garnida (2013:157): Kata arsip dalam bahasa belanda disebut dengan “archief”, dalam bahasa inggris disebut “archive”, dalam bahasa latin arsip disebut dengan archivum” atau “archium”. Sedangkan dalam bahasa yunani disebut dengan “arche”, yang berarti permulaan. Kata “arche” dalam bahasa yunani berkembang menjadi kata “archia” yang berarti catatan. Pengertian arsip menurut Undang-Undang nomor 7 tahun 1971, dalam Sugiarto dan Wahyono (2016:4), adalah sebagai berikut: 1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga dan Badan- badan pemerintah dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan.

BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Arsip

2.1.1. Pengertian Arsip

Pengertian kearsipan adalah pengelolaan catatan rekaman kegiatan atau

sumber informasi yang memiliki nilai kegunaan dengan teratur dan terencana baik

itu arsip yang dibuat maupun diterima, agar mudah ditemukan kembali jika

diperlukan. Arsip dapat berupa surat, warkat, akta, piagam, buku, dan sebagainya,

yang dapat dijadikan bukti sahih untuk suatu tindakan dan keputusan. Dengan

adanya perkembangan teknologi, arsip dapat berbentuk audio, video dan digital.

Sistem kearsipan yang diselenggarakan secara optimal akan memperlancar

kegiatan dan tujuan lembaga, organisasi, badan maupun perseorangan.

Pengertian arsip menurut Priansa dan Garnida (2013:157): Kata arsip dalam bahasa belanda disebut dengan “archief”, dalam bahasa inggris disebut “archive”, dalam bahasa latin arsip disebut dengan “archivum” atau “archium”. Sedangkan dalam bahasa yunani disebut dengan “arche”, yang berarti permulaan. Kata “arche” dalam bahasa yunani berkembang menjadi kata “archia” yang berarti catatan. Pengertian arsip menurut Undang-Undang nomor 7 tahun 1971, dalam

Sugiarto dan Wahyono (2016:4), adalah sebagai berikut:

1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga dan Badan-

badan pemerintah dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal

maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

10

2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta atau

perseorangan, dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal

maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.

Pengertian arsip menurut Sugiarto dan Wahyono (2016:8), adalah sebagai

berikut:

1. Arsip mempunyai peranan sebagai “pusat ingatan”, sebagai sumber informasi

dan sebagai “alat pengawasan yang sangat diperlukan dalam setiap organisasi

dalam rangka kegiatan” perencanaan, penganalisaan, pengembangan,

perumusan kebijaksanaan, pengambilan keputusan, pembuatan laporan,

pertanggung jawaban, penilaian dan pengendalian setepat-tepatnya.

2. Arsip juga mempunyai peranan penting bagi pimpinan untuk membuat

keputusan dan merumuskan kebijakan, oleh sebab itu untuk dapat menyajikan

informasi yang lengkap, cepat dan benar, haruslah ada sistem dan prosedur

kerja yang baik dalam bidang pengelolaan arsip.

Menurut Jalaluddin dalam (Aria Mulyapradana, 2018), “Arsip adalah catatan

tertulis baik dalam bentuk gambar atau bagan yang memuat keterangan mengenai

suatu pokok persoalan atau peristiwa yang masih berguna atau diperlukan

sewaktu-waktu masa yang akan datang”.

Menurut Choriyah dalam Priansa dan Garnida (2013:157), menyatakan

bahwa ”Dalam istilah bahasa Indonesia, arsip terkadang disebut warkat”.

Menurut Gie dalam Nuraida (2014:104), “Arsip adalah suatu kumpulan

warkat yang disimpan secara sistematis karena mempunyai suatu kegunaan agar

setiap kali diperlukan dapat secara cepat ditemukan kembali”.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

11

Berdasarkan pengertian arsip dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan

bahwa arsip adalah suatu kumpulan warkat-warkat atau file-file yang disimpan

secara sistematis di dalam lemari arsip sehingga pada waktu pencarian atau pada

saat dibutuhkan secara cepat dan tepat dapat ditemukan kembali tanpa memakan

waktu yang cukup lama. Arsip juga dapat dijadikan bukti untuk suatu tindakan

dan keputusan.

2.1.2. Fungsi dan Tujuan Kearsipan

Fungsi arsip dibedakan atas dua: arsip dinamis dan arsip statis. Arsip

dinamis adalah arsip yang masih secara langsung digunakan dalam kegiatan-

kegiatan atau aktivitas organisasi, baik sejak perencanaan, pelaksanaan dan juga

evaluasi. Arsip statis adalah arsip yang tidak dipergunakan lagi di dalam fungsi-

fungsi manajemen, tetapi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan dan

penelitian. Sedangkan tujuan arsip sebagai bahan pertanggung jawaban

perusahaan tentang pelaksanaan dan pengelolaan perusahaan untuk

mempersiapkan bahan pertanggung jawaban bagi perusahaan.

Fungsi kearsipan menurut Priansa dan Garnida (2013:158), adalah sebagai

berikut:

1. Alat penyimpanan warkat.

2. Alat bantu perpustakaan, khususnya pada organisasi besar yang

menyelenggarakan sistem sentralisasi.

3. Alat bantu bagi pemimpin dan manajemen dalam mengambil keputusan.

4. Alat perekam perjalanan organisasi.

5. Mengefektifkan dan mengefisiensikan pekerjaan.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

12

6. Alat memecahkan permasalahan yang dihadapi organisasi.

7. Alat untuk memberikan keterangan yang diperlukan bagi yang membutuhkan

data.

8. Sumber informasi peristiwa dan kegiatan yang terjadi dikantor.

Menurut Sugiarto dan Wahyono (2016:9), mengemukakan bahwa fungsi

kearsipan adalah:

1. Arsip sebagai sumber ingatan atau memori. Arsip yang disimpan merupakan

bank data yang dapat dijadikan rujukan pencarian informasi apabila

diperlukan. Dengan demikian kita bisa mengingat atau menemukan kembali

informasi-informasi yang terekam dalam arsip tersebut.

2. Sebagai bahan pengambilan keputusan. Pihak manajemen dalam kegiatannya

tentunya memerlukan berbagai data atau informasi yang akan digunakan

sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Data dan

informasi tersebut dapat ditemukan dalam arsip yang disimpan dalam berbagai

media, baik media elektronik ataupun non elektronik.

3. Sebagai bukti atau legalitas. Arsip yang dimiliki organisasi memiliki fungsi

sebagai pendukung legalitas atau bukti-bukti apabila diperlukan.

4. Sebagai rujukan historis. Arsip yang merekam informasi masa lalu dan

menyediakan informasi untuk masa yang akan datang. Sehingga arsip dapat

digunakan sebagai alat untuk mengetahui perkembangan sejarah atau dinamika

kegiatan organisasi.

Menurut Nuraida (2014:113), Tujuan arsip antara lain sebagai berikut:

1. Sebagai referensi bila diperlukan suatu keterangan tertentu.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

13

2. Memberikan data atau informasi kepada para manajer atau pengambil

keputusan dalam perusahaan mengenai hasil-hasil dan prestasi pada masa lalu,

yang akan dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan pada masa yang akan

datang.

3. Memberikan keterangan-keterangan vital, misalnya sebagai bukti sesuai

dengan ketentuan hukum.

Menurut Widjaya dalam Priansa dan Garnida (2013:159), menyatakan

bahwa tujuan dari kearsipan adalah:

1. Menyimpan surat dengan aman dan mudah selama diperlukan.

2. Menyiapkan surat setiap kali diperlukan.

3. Mengumpulkan bahan-bahan yang mempunyai sangkut paut dengan suatu

masalah yang diperlukan sebagai pelengkap.

Menurut Martono dalam Priansa dan Garnida (2013:160), mengemukakan

bahwa tujuan kearsipan adalah:

1. Menyediakan warkat jika diperlukan.

2. Menghindari pemborosan waktu dalam mencari warkat yang diperlukan.

3. Mengumpulkan warkat-warkat antara satu dengan yang lainnya.

4. Menghemat tempat penyimpanan.

5. Mengamankan warkat yang penting baik dari bahaya pencurian atau

kebakaran.

6. Menjaga kerahasiaan jika warkat benar-benar perlu dirahasiakan.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

fungsi dan tujuan arsip memiliki fungsi untuk penunjang aktivitas administrasi,

alat pengambil keputusan, bukti pertanggungjawaban, sumber informasi, dan

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

14

wahana komunikasi. Selain itu memiliki tujuan menyimpan warkat sedemikian

rupa sehingga mudah ditemukan kembali jika sewaku-waktu diperlukan.

2.1.3. Pengelolaan Arsip

Pengelolaan arsip memegang peranan penting bagi jalannya suatu

organisasi, yaitu sebagai sumber informasi dan sebagai pusat ingatan organisasi,

yang dapat bermanfaat untuk bahan penelitian, pengambilan keputusan, atau

penyusunan program pengembangan dari organisasi yang bersangkutan.

Menurut (Ririn Anbarrini, Rudi Susilana, 2016) “Pengelolaan arsip dapat

diartikan juga sebagai manajemen arsip yaitu proses dari sebuah organisasi yang

mengelola arsip baik arsip yang diciptakan maupun diterimanya dalam berbagai

format dan media”.

Menurut (Utomo, 2018) “Pengelolaan arsip yang sistematis juga

disesuaikan dengan kondisi organisasi, sumber daya manusia, sarana prasarana,

biaya yang cukup memadai, sehingga semua aktifitas pengelolaan dokumen dapat

terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan organisasi”.

Menurut Sedarmayanti dalam Priansa dan Garnida Asas (2013:159),

pengelolaan kearsipan terdiri dari:

1. Asas Sentralisasi

Sentralisasi adalah pelaksanaan pengelolaan arsip bagi seluruh organisasi yang

dipusatkan di suatu khusus yaitu Pusat penyimpanan arsip. Keuntungan

sentralisasi arsip:

a. Ruang dan peralatan arsip dapat dihemat.

b. Kantor hanya menyimpan 1 (satu) arsip, duplikasinya dapat dimusnahkan.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

15

c. Petugas mengkonsentrasikan diri dalam pengarsipan.

d. Sistem penyimpanan dari berbagai macam arsip dapat diseragamkan.

Kerugian sentralisasi arsip:

a. Sentralisasi arsip hanya efisien dan efektif untuk organisasi yang kecil.

b. Tidak semua jenis arsip dapat disimpan dengan satu system penyimpanan

yang seragam.

c. Unit kerja yang memerlukan arsip akan memakan waktu lebih lama untuk

memperoleh arsip yang diperlukan.

2. Asas Desentralisasi

Asas desentralisasi arsip adalah pelaksanaan pengelolaan arsip yang

ditempatkan di masing-masing unit dalam suatu organisasi. Keuntungan

desentralisasi arsip:

a. Pengelolaan arsip dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan unit kerja

masing-masing.

b. Keperluan akan arsip mudah dipenuhi, karena berada pada unit kerja

tersendiri.

c. Penanganan arsip lebih mudah dilakukan, karenanya arsipnya sudah

dikenal baik.

Kerugian desentralisasi arsip:

a. Penyimpanan arsip tersebar di berbagai lokasi, dan dapat menimbulkan

duplikasi arsip yang disimpan.

b. Kantor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan arsip di setiap unit

kerja, sehingga penghematan pemakaian peralatan dan perlengkapan sukar

dijalankan.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

16

c. Kegiatan pemusnahan arsip harus dilakukan setiap unit kerja dan ini

merupakan pemborosan.

3. Asas Gabungan

Gabungan adalah pelaksanaan pengelolaan arsip dengan arsip dengan cara

menggabungkan antara sentralisasi dengan desentralisasi. Asas ini digunakan

untuk mengurangi dampak kerugian yang terdapat pada asas sentralisasi dan

desentralisasi.

Menurut Sugiarto dan Wahyono (2014:10), “Pengelolaan arsip yaitu

sebagai sumber informasi dan sebagai pusat ingatan organisasi, yang dapat

bermanfaat untuk bahan penelitian, pengambilan keputusan, atau penyusunan

program pengembangan dari organisasi yang bersangkutan”.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

pengelolaan arsip sangat membantu dalam menyediakan kebutuhan informasi baik

untuk bahan pengambilan keputusan maupun sebagai bahan pertanggungjawaban.

2.1.4. Proses Terjadinya Arsip

Menurut Priansa dan Garnida (2013:163), proses terjadinya arsip

umumnya melalui beberapa tahap adalah sebagai berikut:

1. Tahap Penciptaan dan penerimaan (Creation and Receipt)

Arsip dinamis dimulai dari penciptaan atau penerimaan dokumen yang

merupakan awal dari siklus arsip.

2. Tahap Distribus (Distribution)

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

17

Setelah ada penciptaan arsip maka agar informasinya sampai kepada pihak

atau Orang atau Sasaran yang dituju diperlukan adanya pendistribusian atau

penyebaran informasi.

3. Tahap Penggunanaan (Use)

Setelah pihak-pihak yang berkepentingan menerima arsip yang dimaksud,

kemudian digunakan untuk kepentingan tertentu sesuai maksud dan tujuan

penciptaanya.

4. Tahap pemeliharaan (Maintenance)

Arsip aktif yang sudah digunakan mengalami penurunan fungsinya, karena

kegiatan sudah selesai kemudian menjadi inaktif tetapi harus dipelihara karena

menjadi sumber informasi, sumber data dan sebagai bahan bahan bukti

pertanggungjawaban.

5. Tahap pemusnahan (Disposion)

Arsip dinamis inaktif yang sudah habis masa simpan dan tidak mempunyai

nilai khusus yang dianggap permanen dapat dimusnahkan.

Berdasarkan pengertian dari ahli diatas dapat disimpulkan bahwa proses

terjadinya arsip suatu proses kegiatan atau proses pengaturan mulai dari

penerimaan, pencatatan, penggunaan, pemeliharaan dan pemusnahan arsip yang

setiap proses tahapnya memiliki maksud dan tujuan agar dapat menciptakan

sistem kearsipan yang baik.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

18

2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip

Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan

warkat agar kemudahan kerja penyimpanan dapat diciptakan dan penemuan

warkat yang sudah disimpan dapat dilakukan dengan cepat bilamana warkat

tersebut sewaktu-waktu diperlukan.

Menurut Barthos (2013:43), “Dalam penyimpanan arsip bukan hanya

sekedar disimpan saja namun perlu diatur cara penyimpanannya agar suatu saat

diperlukan dapat ditemukan kembali dengan mudah dan cepat”.

Menurut (Darmen & Rahmah, 2013): Prosedur penataan arsip adalah proses langkah-langkah pengaturan informasi dan fisik arsip untuk kepentingan penemuan kembali arsip. Prosedur yang benar dalam penataan arsip di suatu sisi akan memberikan kemudahan di dalam pengendalian fisik dan informasi arsip apabila ternyata arsipnya masih diperlukan oleh lembaga pencipta arsip (creating agency). Sistem penataan merupakan suatu proses pengaturan dan penyimpanan

bahan atau warkat-warkat secara sistematis, sehingga warkat tersebut dengan

cepat dapat dicari atau diketahui tempatnya setiap kali diperlukan.

Menurut Amsyah (2017:71), “Sistem penyimpanan adalah sistem yang

dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

dapat diciptakan dan penemuan warkat yang sudah disimpan dapat dilakukan

dengan cepat bilamana warkat tersebut sewaktu-waktu diperlukan”.

Menurut Sugiarto dan Wahyono (2016:51-72): Sistem penyimpanan arsip adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan dokumen agar kemudahan kerja penyimpanan dapat diciptakan dan penemuan dokumen yang sudah disimpan dapat dilakukan dengan cepat bilamana dokumen tersebut sewaktu-waktu dibutuhkan”.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

19

Terdapat 6 cara dalam system pengarsipan yaitu:

1. Sistem Abjad

Sistem abjad adalah sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan susunan

abjad dari kata tangkap (nama) dokumen bersangkutan. Melalui sistem abjad

ini, dokumen disimpan berdasarkan urutan nama orang dan nama badan.

Keuntungan pemakaian sistem penyimpanan abjad adalah:

a. Pemahaman serta kegiatannya mudah dan sederhana.

b. Dokumen yang berasal dari satu nama (nama individu dan nama badan)

yang sama akan berkelompok menjadi satu.

c. Surat masuk dan pertinggal dari surat-keluar disimpan bersebelahan dalam

satu map.

d. Pencarian dokumen dapat dilakukan secara langsung melalui nama

pengirim yang dikirimi surat, tanpa mempergunakan indeks. Karena itu

disebut sebagai sistem langsung.

e. Susunan guide dan folder sederhana.

f. Mudah dikerjakan dan cepat di dalam penemuan.

g. Dapat juga mempunyai file campuran.

Kerugian dari sistem penyimpanan abjad adalah:

a. Pencarian dokumen untuk nama orang tidak dapat dilakukan melalui

bagian nama yang lain seperti nama depan atau panggilan, tetapi harus

melalui belakang (last-name).

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

20

b. Surat-surat atau dokumen-dokumen yang ada hubungan satu sama lain

tetapi berbeda nama pengirimnya akan berbeda letak di dalam

penyimpanan.

c. Ejaan huruf sering berubah seperti oe-u, dj-j, ch-kh, tj-c, sedangkan nama

orang ditulis berdasarkan kemauan ejaan masing-masing.

d. Harus mempergunakan peraturan mengindeks, sehingga diperlukan

pemahaman tentang peraturan mengindeks.

2. Sistem Geografis

Sistem geografis adalah sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan

kepada pengelompokkan menurut nama tempat. Sistem ini sering disebut juga

sistem lokasi atau sistem nama tempat.

Keuntungan dari sistem geografis adalah:

a. Mudah dan cepat dalam penemuan bila nama tempat telah diketahui.

b. Merupakan suatu tindakan penyimpanan secara langsung, tanpa adanya

rujukan atau bantuan indeks.

Kerugiannya:

a. Kemungkinan terdapat kesalahan bila tidak mempunyai pengetahuan yang

cukup tentang pembagian wilayah.

b. Diperlukan indeks yang tepat dan teliti. Diperlukan kerja tambahan karena

pemakai harus menyusun dua berkas, yaitu berkas berdasarkan geografi

dan berkas abjad untuk indeks.

c. Bila terjadi alamat ganda diperlukan petunjuk silang.

d. Untuk mendapatkan hasil terbaik, sistem geografis dapat digabungkan

dengan sistem alfabetis atau numerik.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

21

3. Sistem Subjek

Sistem subjek adalah sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan

kepada isi dari dokumen bersangkutan. Isi dokumen sering juga disebut

perihal, pokok masalah, permasalahan, pokok surat atau subjek. Dengan kata

lain merupakan suatu sistem penyimpanan dokumen yang didasarkan pada isi

dokumen dan kepentingan dokumen.

Keuntungan dalam sistem subjek adalah:

a. Penghematan waktu pencarian dokumen, karena semua hal yang

menyangkut sebuah permasalahan terdapat dalam satu tempat

penyimpanan.

b. Dokumen subjek dapat diperluas secara mudah dengan cara menyisipkan

subjek baru ataupun menambahkan sub-subjek pada subjek utama.

Sedangkan kelemahan dari sistem penyimpanan subjek adalah:

a. Ada kecendrungan daftar subjek atau daftar klasifikasi tumbuh tak

terkendali.

b. Penyimpanan berdasarkan subjek tidak akan efektif bila istilah yang

digunakan tidak dibatasi.

c. Pengembangan atau perluasan daftar klasifikasi, memerlukan bantuan

analis arsip yang berpengalaman.

d. Diperlukan petunjuk silang yang memadai, untuk menyatukan berbagai

subjek dan informasi yang terkait.

e. Sering terjadi penggunaan nama seseorang untuk daftar subjek, sehingga

hal itu dapat mempersulit penemuan arsip.

4. Sistem Nomor

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

22

Sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan kode nomor sebagai

pengganti dari nama-orang atau nama badan disebut sistem-nomor (numeric

filling system). Hampir sama dengan sistem abjad yang penyimpanan

dokumen didasarkan kepada nama, sistem nomor pun penyimpanan dokumen

berdasarkan nama, hanya disini diganti dengan kode nomor.

Keuntungan pemakaian sistem nomor:

a. Teliti, karena penggunaan nomor tidak mungkin adanya nomor ganda.

b. Kode nomor dapat disamakan untuk semua unit kerja.

c. Perluasan nomor tidak terbatas.

d. Penunjuk silang disusun bersama-sama dengan indeks.

e. Indeks memuat seluruh nama koresponden.

Kerugian pemakaian sistem nomor:

a. Kearsipan tidak langsung, karena untuk dapat menemukan dokumen

diperlukan alat bantu berupa indeks nomor.

b. Untuk map campuran diperlukan file tersendiri.

c. Indeks yang disusun alfabetis harus mengikuti ketentuan peraturan

mengindeks.

d. Ongkos agak tinggi, karena harus menyediakan beberapa perlengkapan

yang dibutuhkan dalam sistem ini.

5. Sistem Kronologi

Sistem penyimpanan kronologi merupakan sistem penyimpanan yang

didasarkan pada urutan waktu. Waktu disini dapat dijabarkan sebagai tanggal,

bulan, tahun, dekade, ataupun abad.

Keuntungan sistem kronologi:

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

23

a. Mudah dalam pelaksanaannya.

b. Susunan dan urutan guide sederhana.

c. Cocok untuk klasifikasi menyeluruh dan berkelanjutan.

Kerugian sistem kronologi:

a. Hanya bermanfaat untuk organisasi yang relatif kecil dengan jumlah

dokumen yang tidak banyak.

b. Tidak berguna, apabila tanggal, bulan, tahun sebuah dokumen tidak

diketahui.

c. Surat masuk dan surat keluar akan terpisah penyimpanannya.

6. Sistem Warna

Penggunaan warna sebagai dasar penyimpanan dokumen sebenarnya

hanya penggunaan simbol atau tanda untuk mempermudah pengelompokkan

dan pencarian dokumen. Dengan demikian penggunaan warna bukan sesuatu

yang utama melainkan hanya membantu dalam penataan dokumen.

Menurut Priansa dan Garnida (2013:164):

Sistem penyimpanan arsip (filling system) adalah sistem yang digunakan untuk menyimpan arsip agar dapat ditemukan dengan cepat. Sedangkan system kearsipan sendiri, memiliki arti adalah pengaturan atau penyimpanan arsip secara logis dan sistematis, menggunakan abjad, nomor, huruf, atau kombinasi nomor dan huruf sebagai identitas arsip yang bersangkutan.

Terdapat 5 cara dalam system pengarsipan yaitu:

1. Sistem Abjad

Sistem penyimpanan arsip dengan menggunakan metode penyusunan

secara abjad atau alfabetis (menyusun nama dalam urutan-urutan nama mulai

dari A sampai dengan Z).

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

24

Contoh: Peraturan mengindeks dalam system Abjad:

Bank mandiri menjadi Mandiri, Bank-Keuntungan klasifikasi menurut abjad:

a. Mudah menggolongkan surat-surat menurut nama perusahaan dan

sebagainya.

b. Penyimpanan dapat dilakukan dengan cepat tanpa menggunakan indeks.

c. Sederhana mudah dimengerti.

d. Perlengkapan yang berguna untuk bermacam-macam surat (dokumen)

Kerugiannya adalah:

a. Dalam system yang luas memerlukan waktu lama untuk menemukan surat.

b. Sulit bila ada nama-nama yang sama.

c. Surat mungkin lebih tepat apabila disimpan menurut perihalnya.

d. Sulit memperkirakan persyaratan ruang untuk huruf-huruf abjad yang

berlainan.

2. Sistem Nomor (Numerical System)

Sistem penata arsip berdasarkan kode tertentu yang ditetapkan untuk setiap

arsip. Dalam sistem nomor terdapat beberapa variasi:

a. Sistem Dewey.

b. Sistem Terminal digit

c. Sistem Middles digit.

d. Sistem Sound system.

e. Sistem Duplex-Numeric.

f. Sistem Straight-Numeric.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

25

Sistem nomor yang umumnya digunakan adalah system nomor Desimal

Dewey (Dewey Decimal Classification) atau Univeral Decimal Classification

(UDC).

Keuntungan dalam penggunaan system penyimpanan nomor:

a. Penyimpanan lebih teliti.

b. Nomor dokumen dapat dipergunakan sebagai suatu referensi.

Kerugian dalam penggunaaan system penyimpanan nomor:

a. Biaya indeks dan ruangan yang dipergunakan.

b. Pemindahan angka-angka mengakibatkan kesalahan dalam penyimpanan.

3. Sistem Tanggal

Sistem penyimpanan ini, berdasarkan pada tanggal diterimanya dokumen

atau surat tersebut. Dalam sistem penyimpanan ini, dibutuhkan buku arsip

yang berfungsi sebagai alat pencatatan dokumen atau surat-surat yang masuk

akan disimpan.

Keuntungan dari sistem penyimpanan berdasarkan tanggal:

a. Mudah dalam pelaksanaannya.

b. Sangat cocok untuk klasifikasi menyeluruh dan berkelanjutan.

c. Susunan dan urutan petunjuk sederhana.

Kerugian dalam penggunanaan sistem penyimpanan berdasarkan tanggal:

a. Hanya bermanfaat pada Organisasi kecil dan memiliki jumlah dokumen

tidak banyak.

b. Sistem penyimpanan tidak bisa dipergunakan jika dokumen tidak memilki

atau tidak diketahui tanggal, bulan, maupun tahunnya.

4. Sistem Subjek

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

26

Merupakan sistem penyimpanan arsip yang didasarkan pada pokok

masalah surat. Sebelum menerapkan sistem subyek, terlebih dahulu harus

disusun pedomannya yang dijadikan dasar penataan arsip pada tempat

penyimpanan. Pedoman tersebut disebut pola klasifikasi.

Klasifikasi Kearsipan terdiri dari sebagai berikut:

a. Masalah pokok atau primer (Main Subject).

b. Sub Masalah Pokok atau Sekunder (Sub Subject).

c. Sub masalah Kecil atau Tertier (Sub Sub Subject).

Keuntungan dalam penyimpanan sistem subjek:

a. Subjek dokumen dapat diperluas secara mudah dengan cara menyisipkan

subjek baru ataupun sub subjek baru.

b. Penghematan waktu dalam pencarian dokumen, dikarenakan semua

dokumen yang memiliki permasalahan atau subjek yang sama dapat

digabungkan dalam satu tempat penyimapanan.

Kerugian dalam penyimpanan sistem subjek:

a. Kecenderungan pola klasifikasi tumbuh tidak terkendali

b. Sistem penyimpanan tidak berjalan dengan efektif jika pola klasifikasi

tidak dibatasi

c. Sering terjadi kesalahan dalam penanaman pola klarifikasi.

5. Sistem Geografis (Wilayah)

Sistem geografis atau yang disebut juga dengan sistem wilayah adalah

sistem penyimpanan dengan menggunakan dasar wilayah atau daerah.

Dalam sistem ini penyimpanan terdapat 3 (tiga) tingkat dalam

pengelompokkannya yaitu:

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

27

a. Menurut nama Negara, yang dimaksud dengan nama Negara adalah segala

dokumen yang berasal dari berbagai dimaksukkan kedalam map dan diberi

label atau nama Negara yang bersangkutan.

b. Menurut Wilayah administrasi Negara, pembagian wilayah administrasi

negara meliputi, provinsi, kabupaten atau kota, kecamatan, dan kelurahan.

c. Menurut wilayah administrasi khusus, hal ini berdasarkan pembagian

wilayah untuk kepentingan administrasi instansi tertentu seperti wilayah

administrasi bank.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

sistem penyimpanan arsip adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan

warkat agar kemudahan kerja penyimpanan dapat diciptakan dan penemuan

warkat yang sudah disimpan dapat dilakukan dengan cepat bilamana warkat

tersebut sewaktu-waktu diperlukan.

2.1.6. Jenis-Jenis Arsip

Berikut akan dijabarkan berbagai jenis arsip, baik berdasarkan bentuk fisik,

berdasarkan masalah, kepemilikan, berdasarkan sifat, dan berdasarkan fungsinya.

Menurut Sugiarto dan Teguh Wahyono (2016:10), pada dasarnya arsip

memiliki banyak jenis:

1. Arsip menurut bentuk dan Wujud Fisik

Penggolongan arsip lebih didasarkan pada tampilan fisik arsip tersebut.

Contoh: Surat, Compact Disk, Pita rekaman

2. Arsip menurut subjeknya

Menurut subjek atau isinya, dapat dibedakan menjadi beberapa macam.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

28

Contoh: Arsip kepegawaian (surat pengangakatan pegawai), arsip keuangan

(laporan keuangan), Arsip Pendidikan (rapor, ijazah)

3. Arsip menurut Nilai atau Kegunaannya

Pada arsip menurut Nilai atau kegunaannya, dibagi menjadi beberapa macam,

yaitu:

a. Arsip bernilai informasi

Contoh: Pengumuman, Undangan

b. Arsip bernilai administrasi

Contoh: Prosedur Kerja, Ketentuan organisasi

c. Arsip bernilai hokum

Contoh: Akte kelahiran, Buku pernikahan.

d. Arsip bernilai sejarah

Contoh: Foto sebuah peristiwa

e. Arsip bernilai ilmiah

Contoh: hasil penenelitian

f. Arsip bernilai keuangan

Contoh: Kwitansi, Laporan Keuangan

g. Arsip bernilai pendidikan

Contoh: Kurikulum

4. Arsip menurut fungsinya

Dalam hal ini, arsip dibedakan menjadi:

a. Arsip Dinamis arsip yang masih dipergunakan secara langsung dalam

kegiatan sehari-hari di suatu organisasi atau perusahaan. Arsip dinamis

terdiri 2 (dua) macam, Yaitu arsip dinamis aktif (arsip yang masih

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

29

dipergunakan secara langsung dalam suatu kegiatan), dan arsip dinamis

inaktif (arsip yang sudah tidak dipergunakan secara langsung dalam suatu

kegiatan, namun sewaktu-waktu masih diperlukan sehingga masih perlu

untuk disimpan.

b. Arsip Statistik, adalah arsip yang sudah tidak lagi dipergunkan, tetapi

masih memiliki nilai guna, sehingga perlu disimpan untuk kepentingan

sejarah ataupun bahan bukti.

5. Arsip menurut sifat kepentingannya

Digolongkan berdasarkan kepentingannya, Contoh: Arsip tidak berguna, arsip

penting, arsip vital.

6. Arsip menurut keasliannya

a. Arsip asli yaitu dokumen yang langsung dibuat, dicetak, ditandatanggan

secara langsung dan menjadi dokumen utama.

b. Arsip tembusan, yaitu dokumen kedua dan seterusnya yang dalam proses

pembuatannya bersama dengan dokumen asli, tetapi ditujukan untuk pihak

lain selain penerima dokumen.

c. Arsip salinan, yaitu dokumen yang proses pembuatannya tidak bersama

dengan dokumen asli, tetapi kesesuaian dengan dokumen asli.

d. Arsip petikan, Yaitu dokumen yang berisi bagian dari suatu dokumen asli.

7. Arsip menurut tempat atau tingkat pengelolaannya

Dalam hal ini arsip digolongkan berdasarkan pada tempat atau tingkat

pengelolaannya, sekaligus penanggungjawabnya. Dan dibedakan menjadi:

a. Arsip pusat, arsip yang disimpan secara sentralisasi atau berada dipusat

organisasi.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

30

b. Arsip unit, arsip yang disimpan oleh unit-unit dalam organisasi.

8. Arsip menurut kekuatan Hukum

Dalam segi hukum, arsip dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Arsip otentik, yaitu arsip yang terdapat tanda tangan asli dengan tinta

sebagai tanda keabsahan dari arsip tersebut dan dapat dipergunakan

sebagai bukti hukum yang sah.

b. Arsip tidak otentik, yaitu arsip yang diatasnya tidak terdapat tanda tangan

asli dengan tinta (fotocopy).

9. Arsip Dinamis

Arsip Dinamis adalah arsip yang dipergunakan secara langsung dalam

perencanaan, pelaksanaan, maupun penyelenggaraan aktivitas di lingkungan

perkantoran, yang pada umumnya dipergunakan secara langsung dalam

penyelenggaraan administrasi perkantoran.

Arsip dinamis disebut juga dalam bahasa inggris records. Arsip dinamis

terdiri dari dua macam :

a. Arsip Dinamis Aktif (Active Records)

Arsip yang masih digunakan secara langsung dalam penyelesaian suatu

kegiatan.Sehingga arsip aktif ini juga merupakan berkas kerja.

b. Arsip Dinamis Inaktif (Inactive Records)

Arsip yang sudah tidak digunakan secara langsung dalam penyelesaian

kegiatan, karena kegiatan sudah selesai tetapi sewaktu-waktu masih

diperlukan sehingga perlu disimpan.

Menurut Purwatingsih dalam (Wardah, 2016) Arsip dinamis dibagi menjadi

tiga macam, yaitu:

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

31

1. Arsip dinamis aktif, ialah arsip yang masih sering digunakan bagi

kelangsungan kerja

2. Arsip dinamis semi aktif, yaitu arsip yang frekuensi penggunaanya sudah

mulai menurun

3. Arsip dinamis inakatif, adalah arsip yang jarang sekali dipergunakan

dalam proses pekerjaan sehari-hari.

10. Arsip Statistik (Archive)

Arsip yang sudah tidak lagi digunakan secara langsung dalam penyelesaian

kegiatan oleh penciptanya, tetapi mempunyai nilai tertentu sehingga pantas

untuk dilestarikan atau diabadikan untuk kepentingan umum, sejarah, atau

bahan bukti.

Menurut Nuraida (2014:105), secara umum jenis-jenis arsip adalah sebagau

berikut:

1. Arsip dinamis

Arsip dinamis adalah arsip yang secara langsung digunakan untuk

perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan operasional kantor

sehari-hari. Arsip dinamis ini ada dua macam, yaitu arsip aktif dan arsip

inaktif.

a. Arsip aktif yaitu arsip yang sering dipergunakan secara terus-menerus

untuk berbagai keperluan perusahaan atau arsip dengan frekuensi

penggunaan cukup tinggi karena sering diperlukan untuk kegiatan

organisasi saat ini.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

32

b. Arsip inaktif yaitu arsip yang sudah tidak dipergunakan lagi secara

terus-menerus untuk kegiatan perusahaan saat ini atau arsip dengan

frekuensi penggunaan rendah.

2. Arsip statis

Arsip statis adalah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk

perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan operasional kantor

sehari-hari, akan tetapi tetap disimpan selamanya dengan alasan historis.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

jenis-jenis arsip terdiri dari beberapa jenis yang memiliki nilai guna yang

didasarkan pada kegunaanya bagi kepentingan penggunaan arsip.

2.1.7. Pemeliharaan dan Perawatan Arsip

Pemeliharaan arsip dan perawatan arsip adalah usaha-usaha yang

dilakukan untuk menjaga arsip-arsip dari kerusakan, kerusakan arsip dapat

disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal adalah faktor-faktor yang disebabkan dari dalam, sedangkan faktor

eksternal adalah faktor-faktor kerusakan yang disebabkan dari luar arsip.

Menurut Sugiarto dan Wahyono (2016:83) menyimpulkan “Pemeliharaan

arsip adalah usaha penjagaan arsip agar kondisi fisiknya tidak rusak selama masih

mempunyai nilai guna”. Sedangkan pengertian perawatan arsip adalah “Usaha

penjagaan agar benda arsip yang mengalami kerusakan tidak bertambah parah”.

1. Pemeliharaan arsip adalah upaya dalam penjagaan arsip kondisi arsip tidak

rusak selama masih diperlukan atau masih memiliki nilai guna. Dalam

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

33

pemeliharaan arsip, perlu diketahui faktor-faktor penyebab kerusakan arsip

serta cara pencegahannya.

a. Faktor Penyebab kerusakan Arsip

Terdiri dari dua faktor Intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik ialah

penyebab kerusakan yang berasal dari benda arsip itu sendiri, misalnya

kualitas kertas, pengaruh tinta, pengaruh lem perekat dan lain-

lain.Sedangkan untuk faktor ekstrinsik adalah faktor kerusakan yang

disebabkan oleh lingkungan atau tempat penyimpanan arsip, organisme

perusak, serta dari kelalaian manusia dalam menangani arsip.

b. Upaya pencegahan kerusakan

Beberapa upaya untuk mencegah kerusakan akibat faktor-faktor penyebab

seperti tersebut diatas. Usaha-usaha tersebut antar lain menggunakan yang

bermutu tinggi. Sedapat mungkin, menggunakan kertas, pita mesin, tinta

karbon, lem dan bahan, bahan lain yang bermutu baik. Selain itu ruang

penyimpanan arsip harus dibangun dan diatur sebaik mungkin sehingga

mendukung keawetan arsip;

1) Lokasi atau Ruang gedung arsip sebaiknya terletak di luar daerah

indusri dengan luas yang cukup untuk untuk menyimpan arsip yang

sudah diperkirakan sebelumnya.

2) Kontruksi bangunan sebaiknya tidak menggunakan kayu yang

langsung menyentuh tanah untuk menghindari serangan rayap.

3) Ruangan sebaiknya dilengkapi dengan penerangan, pengatur

temperatus ruangan, dan air conditioner (AC) yang bermanfaat untuk

mengendalikan kelembaban udara di dalam ruangan.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

34

4) Ruangan harus selalu bersih dari debu, kertas bekas, putung rokok,

maupun sisa makanan.

2. Perawatan Arsip

Perawatan Arsip adalah usaha penjagaan agar benda arsip yang telah

mengalami kerusakan tidak bertambah parah. Kerusakan yang paling sering

terjadi adalah sobek, terserang jamur, terkena air dan terbakar. Arsip yang

rusak karena sobek dapat diperbaiki dengan cara bagian yang sobek ditempeli

kertas yang sejenis dengan menggunakan perekat. Apabila kerusakan sangat

berat dapat meminta pertolongan pada ahli di Arsip Nasional.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

pemeliharan merupakan usaha pengamanan arsip agar terawat dengan baik,

sehingga mencegah kemungkinan adanya kerusakan dan hilangnya arsip.

Sedangkan perawatan arsip merupakan kegiatan mempertahankan kondisi arsip

agar tetap baik dan mengadakan perbaikan pada arsip yang rusak agar

informasinya tetap terpelihara.

2.1.8. Perlengkapan Arsip

Perlengkapan kearsipan adalah bahan-bahan pendukung yang digunakan

dalam kegiatan kearsipan, yang biasanya merupakan bahan yang tidak tahan lama

(penggunaannya relative singkat) artinya bahan-bahan ini selalu disediakan secara

terus-menerus.

Amsyah (2017:188), kebanyakan kantor menyediakan perlengkapan

untuk penyimpanan arsip:

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

35

1. Perlengkapan arsip

a. Penyekat

Penyekat adalah lembaran yang dapat dibuat dari karton atau tripleks yang

digunakan sebagai pembatas dari arsip-arsip yang disimpan.

b. Map (Folder)

Folder-folder juga dapat diperoleh dalam berbagai model dan bahan.

c. Penunjuk (Guide)

Penunjuk mempunyai fungsi sebagai tanda untuk membimbing dan

melihat cepat kepada tempat-tempat yang diinginkan di dalam file.

d. Kata Tangkap

Judul yang terdapat pada tonjolan disebut juga kata-tangkap.

e. Alat-alat bantu kearsipan

Label-label untuk laci, penyekat, dan folder tersedia dalam berbagai

model.

2. Peralatan penyimpanan

Peralatan kearsipan adalah alat atau sarana yang digunakan dalam

bidang kearsipan. Peralatan ini pada umumnya tahan lama (dapat digunakan

bertahun-tahun).

Menurut Suigiarto dan Wahyono (2015:77-78), Peralatan yang dipergunakan

dibagi menjadi tiga jenis penyimpanan.

a. Alat penyimpanan tegak (vertical file)

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

36

Peralatan tegak adalah jenis yang umumdipergunakandalam kegiatan

pengurusan arsip. Jenis ini disebut dengan almari arsip (filling cabinet)

b. Alat penyimpanan menyamping (lateral file)

c. Alat penyimpanan berat (power file)

Walaupun bukan model baru, penggunaan file elektrik berkembang pesat

di berbagai kantor.

1. File kartu yaitu file yang khusus dibuat untuk menyimpan kartu atau formulir

dengan ukuran tertentu.

2. File structural, yaitu file untuk semua jenis dan ukuran formulir atau arsip.

3. File mobil (bergerak), yaitu file yang dapat bergerak ke depan dan ke

belakang.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

perlengkapan arsip adalah bahan-bahan pendukung yang digunakan dalam

kegiatan kearsipan, yang biasanya merupakan bahan yang tidak tahan lama

(penggunaannya relative singkat) artinya bahan-bahan ini selalu disediakan secara

terus-menerus.

2.1.9. Prosedur Kearsipan

Prosedur kearsipan adalah suatu langkah kegiatan yang harus dilakukan

dengan baik. Penanganan arsip mulai dari awal sampai akhir secara

berkesinambungan dilakukan dengan harapan untuk menjamin kecepatan dan

ketepatan penyimpanan, sehingga akan memudahkan penemuan kembali.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

37

Menurut Amsyah (2017:51), Prosedur kearsipan terdapat 3 (tiga) cara

pencatatan dan pengendalian surat, yaitu dengan menggunakan perangkat:

1. Prosedur Buku Agenda

a. Buku Agenda

Halaman-halaman buku ini berisi kolom-kolom keterangan (data) dari surat

yang dicatat. Buku agenda juga dipakai sebagai alat bantu untuk mencari

surat yang disimpan di file.

b. Buku Ekspedisi

Buku ekspedisi dipergunakan sebagai tanda bukti penerimaan, pengiriman,

atau pendistribusian surat atau barang.

2. Prosedur Kartu-Kendali

Kartu-kendali adalah selembar kertas berukuran 10 cm x 15 cm yang berisikan

data-data suatu surat seperti indeks, isi ringkas, lampiran, dari, kepada, tanggal

surat, nomor surat, pengolah, paraf, tanggal terima, nomor urut, M/K, kode,

dan catatan.

3. Prosedur Tata Naskah

Tata Naskah adalah suatu kegiatan administrasi di dalam memelihara dan

menyusun data-data dari semua tulisan mengenai segi-segi tertentu dari sesuatu

persoalan pokok secara kronologis dalam sebuah berkas.

Berdasarkan pengertian dari ahli diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur

kearsipan adalah suatu langkah kegiatan yang harus dilakukan dengan baik.

Penanganan arsip mulai dari awal sampai akhir secara berkesinambungan

dilakukan dengan harapan untuk menjamin kecepatan dan ketepatan

penyimpanan, sehingga akan memudahkan penemuan kembali.

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

38

2.1.10. Prosedur Penyimpanan

Menurut Amsyah (2017:63), Prosedur penyimpanan adalah langkah-

langkah pekerjaan yang dilakukan sehubungan dengan akan disimpannya suatu

warkat. Ada 2 (dua) macam penyimpanan, yaitu:

1. Penyimpanan Sementara (File Pending)

File pending atau file tindak-lanjut (follow-up file) adalah file yang digunakan

untuk penyimpanan sementara sebelum suatu warkat selesai diproses.

2. Penyimpanan Tetap (Permanent File)

Permanent file adalah suatu dokumen yang volumenya banyak dan dikerjakan

oleh beberapa orang, di mana surat yang akan disimpan berjalan dari satu

tangan ke tangan lain.

Langkah-langkah prosedur penyimpanan adalah sebagai berikut:

a. Langkah 1: Pemeriksaan

Langkah ini adalah langkah persiapan menyimpan warkat dengan cara

memeriksa setiap lembar warkat untuk memperoleh kepastian bahwa

warkat-warkat bersangkutan memang sudah siap untuk disimpan.

b. Langkah 1: Mengindeks

Mengindeks adalah pekerjaan menentukan pada nama apa atau subjek apa,

atau kata-tangkap lainnya, surat akan disimpan.

c. Langkah 3: Memberi Tanda

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.5. Sistem Penyimpanan Arsip Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan

39

Langkah ini lazim juga disebut pengkodean, dilakukan secara sederhana

yaitu dengan memberi tanda garis atau lingkaran dengan warna mencolok

pada kata-tangkap yang sudah di tentukan pada langkah pekerjaan

mengindeks.

d. Langkah 4: Menyortir

Menyortir adalah mengelompokkan warkat-warkat untuk persiapan ke

langkah terakhir yaitu penyimpanan.

e. Langkah 5: Menyimpan

Langkah terakhir adalah penyimpanan, yaitu menempatkan dokumen sesuai

dengan sistem penyimpanan dan peralatan yang dipergunakan.

Berdasarkan pengertian dari ahli diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur

penyimpanan adalah langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan sehubungan

dengan akan disimpannya suatu warkat.