25
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana untuk menerima dan memberi pesan kepada orang lain, sehingga tanpa adanya komunikasi segala kegiatan manusia akan terhenti dengan sendirinya. Sebelum menganalisis lebih jauh mengenai efek komunikasi terhadap Audiens, terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian komunikasi. Istilah komunikasi dalam bahasa inggris Communication yang berasal dari kata Latin Communicatio, bersumber dari kata communis yang berarti sama, maksudnya adalah sama makna atau sama arti. Jadi, komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu peran yang di sampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan (Effendy, 2001 : 09) Carl I. Hovland mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambang dalam bentuk kata-kata) untuk merubah tingkah laku orang lain (komunikan). Definisi tersebut menunjukkan bahwa ilmu komunikasi mempelajari dan meneliti perubahan sikap dan pendapat akibat informasi yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain. Carl Hovland secara terpisah menyebutkan bahwa efek atau dampak yang ditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa yang diketahui, dipahami atau dipersepsi oleh khalayak, efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan dan informasi, sedangkan dampak efektif 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

  • Upload
    buinhan

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori – teori Umum

2.1.1 Komunikasi

Komunikasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana untuk

menerima dan memberi pesan kepada orang lain, sehingga tanpa adanya komunikasi

segala kegiatan manusia akan terhenti dengan sendirinya. Sebelum menganalisis lebih

jauh mengenai efek komunikasi terhadap Audiens, terlebih dahulu kita harus mengetahui

pengertian komunikasi.

Istilah komunikasi dalam bahasa inggris Communication yang berasal dari kata

Latin Communicatio, bersumber dari kata communis yang berarti sama, maksudnya

adalah sama makna atau sama arti. Jadi, komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan

makna mengenai suatu peran yang di sampaikan oleh komunikator dan diterima oleh

komunikan (Effendy, 2001 : 09)

Carl I. Hovland mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana seseorang

(komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambang dalam bentuk

kata-kata) untuk merubah tingkah laku orang lain (komunikan). Definisi tersebut

menunjukkan bahwa ilmu komunikasi mempelajari dan meneliti perubahan sikap dan

pendapat akibat informasi yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain.

Carl Hovland secara terpisah menyebutkan bahwa efek atau dampak yang

ditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa yang

diketahui, dipahami atau dipersepsi oleh khalayak, efek ini berkaitan dengan transmisi

pengetahuan, keterampilan, kepercayaan dan informasi, sedangkan dampak efektif

8

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

9

timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak.

Efek ini berhubungan dengan emosi, sikap atau nilai seseorang. Efek behavioral

berhubungan dengan perilaku nyata yang berhubungan dengan perilaku nyata yang

dapat diamati, yang meliputi pola-pola, tindakan, kegiatan atau kebiasaan berperilaku

(Effendy, 1986 : 12).

Definisi Hovland mengenai proses dan fungsi komunikasi diperkuat dan

dikembangkan oleh Harold D Laswell. Menurut Laswell, cara terbaik untuk

menerangkan kegiatan komunikasi ialah menjawab pertanyaan : “Who say what in which

channel to whom whit what Effect?”. Kesamaan dengan definisi Hovland ialah selain

unsur-unsur komunikasi, juga keharusan adanya efek, yakni perubahan tingkah laku

(Effendy,1986 : 12).

Sebagai jawaban dari pertanyaan yang di ajukan tersebut Paradigma Laswell

menunjukkan bahwa komunikasi meliputi 5 unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang

diajukan (Effendy, 1984 : 10), yaitu :

a. Komunikator (Communicator, Source)

b. Pesan (Massage)

c. Media (Channel)

d. Komunikan (Communican, receivere)

e. Effek (Effect,Impact, Influence)

Jadi menurut paradigma Laswell, komunikasi adalah “Proses penyampaian pesan

oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu

(Effendy, 2001 : 10).

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

10

2.1.2 Unsur-unsur komunikasi

Berdasarkan paradigma Harold Lasswell menampilkan model proses

komunikasi. (Philip Kotler, Marketing Management ). Beliau juga mengklasifikasikan

unsur-unsur dalam proses komunikasi yang dapat membentuk keefektifan dalam

komunikasi yang meliputi:

1) Sender: Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau

sejumlah orang.

2) Encoding: Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk

lambang, atau usaha mengubah pesan yang abstrak menjadi konkret

3) Message: Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang

disampaikan oleh komunikator

4) Media: Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada

komunikan.

5) Decoding: Penguraian sandi, yakni proses di mana komunikan menetapkan

makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

6) Receiver: Komunikan yang menerima pesan dari komunikator.

7) Response: Tanggapan, seperangkat reaksi dari komunikan setelah diterpa

pesan

8) Feedback: Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan

atau disampaikan kepada komunikator.

9) Noise: Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai

akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan

yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

11

2.1.3 Tujuan Komunikasi

Tujuan orang berkomunikasi tidak hanya untuk mengubah perilaku saja. (Onong

Uchjana Effendy, 2003 : 55) tujuan komunikasi adalah :

1. Mengubah sikap

2. Mengubah opini / pendapat / pandangan

3. Mengubah perilaku

4. Mengubah masyarakat

2.1.4 Fungsi Komunikasi

1. Pengawasan (surveillaince)

2. Interpretasi (interpretation)

3. Hubungan (linkage)

4. Sosialisasi

5. Hiburan (entertainment)

Dari definisi fungsi komunikasi, maka penulis dapat simpulkan bahwa fungsi

komunikasi yang paling utama adalah dalam mengamati lingkungan, kemudian

mengkorelasikan antara informasi dari data yang diperoleh dengan kebutuhan khalayak,

karena komunikator lebih menekankan pada seleksi evaluasi dan interpretasi. Fungsi

yang terakhir adalah menyalurkan nilai-nilai budaya dari satu generasi ke generasi

berikutnya.

2.1.5. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa

pada sejumlah orang. Komunikasi massa merupakan proses produksi dan distribusi yang

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

12

berlandaskan tekhnologi dan lembaga, dari arus pesan yang kontinyu dan paling luas

dimiliki oleh masyarakat industri. Komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah

populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau

sebagian khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan

adanya alat khusus untuk menyampaikan komunikasi agar dapat mencapai saat yang

sama kepada semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat. Merangkum

definisi-definisi tersebut, komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang

ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media

cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak.

(Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi : 188-189).

Ada juga definisi tentang komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh

ahli komunikasi yang lain, yaitu Gerbner yang menyatakan bahwa komunikasi massa

adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan

yang berkelanjutan, serta paling luas dimiliki dalam masyarakat industri (Komala dan

Elvinaro, 2004 : 4). Dari definisi Gerbner ini tergambar bahwa komunikasi massa itu

menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan

kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya

harian, mingguan, atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh

perorangan, melainkan harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu,

sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.

Definisi komunikasi massa dari Meletzke berikut ini memperlihatkan sifat dan

ciri komunikasi massa yang satu arah dan tidak langsung sebagai akibat dari penggunaan

media massa, juga sifat pesannya yang terbuka untuk semua orang. Dalam definisi

Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

13

menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media dimana penyebaran teknis

berjalan secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar (Komala dan

Elvinaro, 2004:4). Istilah tersebar menunjukkan bahwa komunikan sebagai pihak

penerima pesan tidak berada di satu tempat, tetapi tersebar di berbagai tempat.

Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat

khusus untuk menyampaikan komunikasi agar komunikasi itu dapat mencapai pada saat

yang sama kepada semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat (Komala

dan Elvinaro, 2004:4). Bagi Freidson, khalayak yang banyak dan tersebar itu dinyatakan

dengan sejumlah populasi, dan populasi tersebut merupakan representasi dari berbagai

lapisan masyarakat. Artinya pesan tidak hanya ditujukan untuk sekelompok orang

tertentu saja, melainkan diberikan untuk semua orang. Dalam hal ini Freidson dapat

menunjukkan ciri komunikasi massa lain yaitu unsur keserampakan penerimaan pesan

oleh komunikan. Pesan dapat tersampaikan pada saat yang sama kepada semua orang

yang mewakili berbagai lapisan masyarakat, karena dalam proses komunikasi massa

terdapat sifat keserampakan dalam penerimaan pesan.

Menyimak berbagai definisi komunikasi massa yang dikemukakan oleh para ahli

komunikasi, seperti tidak ada prinsip atau perbedaan yang mendasar, bahkan definisi-

definisi itu satu sama lain saling melengkapi. Hal ini memberikan gambaran yang jelas

mengenai pengertian komunikasi massa.

2.1.6 Fungsi Komunikasi Massa

Komunikasi massa memiliki fungsi antara lain:

a. Menyampaikan informasi berupa fakta.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

14

b. Memberikan hiburan, karena pada dasarnya TV sebagai media

penghibur yang umum digunakan masyarakat, sehingga format acara

TV sering berubah mengikuti keinginan, trend dan perkembangan saat

ini.

c. Bersifat Persuasif, dimana tulisan, tayangan acara, iklan bertujuan

untuk mengajak audience memahami arti dari komunikasi yang

disampaikan. Tujuannya adalah:

1. Memperkuat sikap, kepercayaan, dan nilai

2. Mengubah, sikap, kepercayaan, nilai

3. Menggerakkan untuk melakukan sesuatu

4. Mengenalkan etika, atau menawarkan sistem nilai tertentu

d. Sebagai Transmisi Budaya, memiliki arti paling luas, namun sedikit

dibicarakan. Terdapat dua tingkatan Transmisi Budaya, yaitu:

1. Kontemporer (media memperkuat konsensus nilai masyarakat,

dengan selalu memperkenalkan bibit perubahan secara terus-

menerus) salah satu medianya adalah melalui televisi.

2. Historis (menambahkan pengalaman baru saat ini untuk

membimbingnya ke masa depan)

e. Kohesi Sosial, mendorong masyarakat untuk bersatu

f. Pengawasan memberikan peringatan Secara instrumental (penyebaran

informasi yang berguna)

g. Korelasi, menghubungkan antar komponen masyarakat melalui iklan,

berita, menginterpretasi pesan.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

15

h. Pewarisan Sosial, dimana Media sebagai pendidik dapat meneruskan

atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, etika

dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

i. Melawan Kekuasaan dan Kekuatan Represif, dimana peran Media

massa sebagai kontrol sosial pada pemerintah. Walaupun dalam

beberapa kasus pemerintah dapat memberi peringatan pada media

berupa pencabutan izin, hal ini merupakan bukti bahwa media

melakukan perlawanan.

j. Menggugat Hubungan Trikotomi, dengan menghubungkan 3

pihak yang susah untuk ditemukan (media massa, pemerintah,

masyarakat).

2.1.7 Ciri-ciri Komunikasi Massa

Terdapat beberapa ciri-ciri Komikasi Massa diantaranya :

1. Komunikasi berlangsung satu arah

2. Komunikator merupakan lembaga yakni kelompok yang terorganisir

yang nampak dengan pembagian tugas dan pemberian wewenang.

3. Pesan yang bersifat umum

4. Menyebar pesanya bersifat serempak

Komunikasi bersifat hiterogen ialah kelompok komunikasi harus mempunyai

minat yang sama terhadap media massa terutama jenis khusus dari isi penyiaran serta

mempunyai kesamaan pengertian budaya dan nilai (Effendy, 1984 : 28).

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

16

2.1.8 Karakteristik Komunikasi Massa

Dibawah ini merupakan karakteristik Komunikasi Massa :

1. Komunikator terlambangkan

Ciri komunikasi yang pertama adalah komunikatornya yang melibatkan

lembaga, bergerak dalam organisasi yang kompleks, dimana secara

kronologis proses penyusunan pesan dilakukan oleh komunikator

sampai pesan itu tersampaikan oleh komunikan.

2. Pesan bersifat umum

Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu

ditujukan oleh semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok

orang tertentu. Oleh karenanya komunikasi massa bersifat umum. Pesan

komunikasi masaa bisa berupa fakta, peristiwa atau opini.

3. Komunikannya anonim dan heterogen

Komunikan pada komunikasi massa berisfat anonim dan heterogen.

Pada komunikasi antarpersonal, komunikator akan mengenal

komunikannnya, mengetahui idenstitasnya, seperti nama, pendidikan,

pekerjaan, tempat tinggal bahkan mungkin sikap dan perilakunya.

Sedangkan dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal

komunikan (anonim) karena komunikasinya menggunakan media dan

tidak bertatap muka langsung. Disamping itu, komunikannya juga

heterogen yang dapat dikelompokkan dalam beberapa faktor, yaitu :

usia, jenis kelamin, pendidikan, latar belakang budaya, agama dan

tingkat ekonomi.

4. Menimbulkan keserempakan

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

17

Komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas, bahkan

koomunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang

bersamaan memperoleh pesan yang sama.

5. Komunikan mengutamakan isi ketimbang hubungan

Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa

berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik

komunikasi massa yang digunakan.

6. Bersifat satu arah

Ciri komunikasi massa yaitu antara komunikator dan komunikan tidak

dapat berkomunikasi secara langsung atau tatap muka tetapi melalui

perantara media jadi bersifat satu arah.

7. Stimulasi alat indera terbatas

Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indera bergantung pada jenis

media massa. Pada media televisi dan film, kita menggunakan indera

penglihatan dan pendengaran.

8. Umpan balik tertunda (delayed)

Komponen umpan balik yang lebih popular dengan sebutan feedback

merupakan faktor penting dalam komunikasi. Efektifitas komunikasi

sering kali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh

komunikan. Umpan balik dalam komunikasi massa bersifat tertunda.

(Elvinaro Ardianto, 1998 : 9-12).

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

18

2.2 Pengertian Televisi

Televisi merupakan salah satu penemuan yang baru mulai berkembang setelah

perang dunia kedua, dan menempatkan diri sebagai alat komunikasi massa. Dari semua

media komunikasi yang ada televisi adalah yang paling berpengaruh pada kehidupan

manusia. Televisi mengalami perkembangan yang dramatis, terutama melalui

pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program televisi kabel menjangkau seluruh

pelosok negeri dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi di rumah

dengan menggunakan wire atau microwave (wireless cables) yang membuka tambahan

saluran televisi bagi pemirsa. Saat ini menjadi lebih marak setelah dikembangkannya

Direct Broadcast Satellite (DBS).

(Onong Uchjana Effendy, 1989 : 386) mendefinisikan televisi sebagai “Medium

komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui

kawat maupun secara elektronik magnetik.

Sedangkan (J.B Wahjudi, 1986 : 49) mendefinisikan televisi sebagai berikut :

“Televisi berasal dari dua kata yang berbeda, yaitu tele yang artinya adalah jauh, dan visi

yang artinya adalah perhatian. Dengan demikian televisi dalam bahasa inggris berarti

television yang diartikan melihat jauh. Melihat jauh disini diartikan dengan melihat

gambar, suara yang diproduksi di suatu tempat (studio televisi), dan dapat dilihat di

tempat lain melalui sebuah perangkat penerima.

Pemerintah Indonesia menempatkan media massa televisi, sebagai media

informasi yang efektif. Dalam hal in Departemen penerangan menggariskan isi siaran

televisi harus mengandung unsur pendidikan, penerangan atau berita dan hiburan. (JB.

Wahyudi, 1998 : 9).

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

19

Sebagai produk teknologi modern wajar bila televisi telah menjadi situs atau

tempat baru bagi banyak keluarga di negri ini. Acara televisi telah menyita waktu

seluruh anggota keluarga, anak-anak pun menghabiskan waktunya dalam sehari di depan

televisi. Selain itu seakan menjadi pelayan setia bagi pemirsanya, televisi juga

mempunyai kekuatan besar untuk merubah pendapat dan perilaku seseorang dan dapat

mempengaruhi pemirsa agar memilih tayangan televisi kesukaannya.

2.2.1 Program Acara Televisi

Pengertian Program ialah berasal dari bahasa inggris, “programme” atau

“program” yang artinya rencana atau acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan

oleh stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiensnya (Morissan, 2005).

http://digilib.petra.ac.id, 27/02/2011 ; 10:59:46).

Pengertian Program Televisi adalah tayangan acara – acara yang ditayangkan

atau disiarkan oleh stasiun televisi. Dan secara garis besar, program televisi dibagi

menjadi program berita dan program non berita. Pengaturan penayangan program

televisi di sebuah stasiun televisi biasanya diatur oleh bagian pemrograman siaran atau

bagian perencanaan siaran. Pihak perencanaan siaran mengatur jadwal penayangan satu

program televisi berdasarkan perkiraan kecendrungan menonton peminat program

tersebut. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Acara_televisi, 27/02/2011).

Pengaruh televisi terhadap sistem komunikasi tidak pernah lepas dari pengaruh

terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Menurut Prof. Dr. R. Mar’at

acara televisi pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi, dan perasaan

bagi para penontonnya. Hal ini disebabkan oleh pengaruh psikologis di mana televisi

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

20

seakan-akan menghipnotis pemirsa sehingga mereka hanyut dalam keterlibatan akan

kisah atau peristiwa yang disajikan oleh televisi (Effendy, 2002 : 122).

Menurut Frank Jefkins (Jefkins, 2003 : 105), televisi memiliki sejumlah

karakteristik khusus, yaitu :

1) Selain menghasilkan suara, televisi juga menghasilkan gerakan, visi dan warna.

2) Pembuatan program televisi lebih mahal dan lama.

3) Mengandalkan tayangan secara visual, maka segala sesuatu yang tampak

haruslah dibuat semenarik mungkin.

2.2.2 Dampak Program Acara Televisi

Ada tiga dampak yang ditimbulkan dari acara televisi terhadap

pemirsa yaitu:

a. Dampak Positif, yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk

menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi yang melahirkan

pengetahuan.

b. Dampak peniruan, yaitu pemirsa yang diharapkan pada trend aktual yang

ditayangkan televisi.

c. Dampak perilaku, yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang

telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

(La Gosse. 1998 p. 49).

2.2.3 Macam – Macam Program Acara Televisi

Secara umum program televisi dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Cerita

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

21

Cerita dikelompokkan menjadi :

a. Fiksi

Memproduksi sinetron serial, sinetron televisi/FTV (populer

melalui stasiun TV) dan sinetron.

b. Non Fiksi

Non fiksi menggarap aneka program pendidikan, film dokumenter

atau profil tokoh daerah tertentu.

2. Non Cerita

Program ini memproduksi variety show, musical show, tv quiz,

talkshow dan liputan/berita (Heru Effendy, 2002:14)

Adapun bermacam-macam bentuk dari acara televisi yaitu:

a. Program Seni Budaya

Merupakan produksi karya artistik. Secara garis besar materi

produksi seni budaya dibagi 2, yaitu :

I. Seni pertunjukan, seperti seni musik, tari dan pertunjukan

boneka dengan segala jenisnya.

II. Seni pameran antara lain seni lukis, patung, dan sejenisnya.

b. Program Mimbar televisi

Yaitu program televisi dengan mengetengahkan pembicaraan

seseorang/lebih mengenai suatu topik yang menarik/sedang hangat

dibicarakan di masyarakat. Program ini dapat dibedakan menjadi 4

yaitu : program uraian pendek, vox-pop, suara masyarakat,

wawancara, dan diskusi/panel.

c. Program Berita

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

22

Program yang menyajikan laporan berupa fakta dan kejadian

yang mempunyai nilai- nilai berita (aktual, faktual, esensial) dan

disajikan melalui media secara periodik.

d. Program Dokumenter

Program yang menyajikan suatu kenyataan berdasarkan pada

fakta yang memiliki nilai esensial, artinya menyangkut kehidupan,

lingkungan hidup dan situasi nyata.

e. Program Feature

Membahas suatu pokok bahsan, suatu tema diungkap lewat

berbagai format seperti wawancara, show, vox-pop, puisi, musik

nyanyian, sandiwara, pendek atau fragmen.

f. Program Magazine

Di Indonesia dikenal dengan program majalah udara, yang

tidak menyoroti suatu bidang kehidupan, seperti wanita, film,

pendidikan, musik yang ditampilkan dalam rubrik-rubrik tetap dan

disajikan lewat berbagai format.

g. Program spot

Adalah program yang ingin mempengaruhi/mendorong

penonton untuk tujuan-tujuan tertentu. Spot merupakan program

yang sangat pendek dengan durasi berkisar antara 10 detik sampai

1,5 menit.

h. Program Dokudrama

Dokudrama atau Dokumenter drama, adalah dokumenter yang

di dramakan. Merupakan suatu kejadian yang sungguh-sungguh

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

23

pernah terjadi, terdapat peninggalan-peninggalan dan bekas-

bekasnya secara nyata, beberapa tokoh masih hidup namun

kejadiannya sudah lampau.

i. Program Sinetron

Sinema elektronik, penggarapannya tidak jauh berbeda dengan

pembuatan sinetron layar lebar hanya penyajiannya dipancarkan

melalui stasiun - stasiun televisi

2.2.4 Tayangan Anak

Tontonan visual bernuansa anak-anak mendapat rating yang tinggi saat ini. Film

kartun menjadi sajian yang diminati oleh khalayak. Ini menarik perhatian kalangan

anak-anak karena sisi kelucuan dan hiburannya memang dikemas sedemikian rupa agar

terkesan seperti “tren film kartun jaman sekarang”. Selain itu, pilihan icon atau karakter

juga menentukan minat para penonton dalam film tertentu. Karena cenderung lebih

menyukai bentuk yang lucu dan menarik, banyak dilakukan modifikasi bentuk pada era

sekarang ini. Dalam perkembangannya saat ini, yang banyak terjadi adalah kesan anak-

anak untuk mendapat rating yang tinggi dengan mempertimbangkan kualitas film kartun

dan jalan ceritanya.

Kaum muda merupakan penduduk dengan jumlah terbanyak ketimbang

penduduk dengan fase umur yang lain. Dalam kaidah persaingan acara TV, suatu acara

TV setidaknya harus menjawab dua pertanyaan berikut:

Siapa target pemirsa atau siapa yang akan melihat program acara tersebut?

Kedua, ketika disiarkan, bisakah program acara tersebut menjadi tontonan

menarik?

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

24

Jika jawaban dari pertanyaan pertama adalah anak-anak, tentunya kita sudah bisa

membayangkan format acara yang bagaimana yang akan menarik minat para anak-anak.

Kedua pertanyaan tersebut memang tampak netral, padahal tersembunyi niat untuk

mendapatkan rating yang tinggi. Bukan rahasia umum bahwa acara TV dengan

perkiraan rating yang tinggi cenderung lebih dilirik para pemodal. Hal ini juga tidak bisa

dilupakan karena yang dibutuhkan para pemodal adalah kemungkinan bagaimana agar

iklan produk mereka bisa ditonton oleh orang sebanyak-banyaknya. Bukan tidak

mungkin bahwa yang menjadi tujuan disiarkannya acara tersebut tidak untuk memberi

hiburan terhadap pemirsa, melainkan mengiklankan suatu produk tertentu yang

memberikan keuntungan yang sebanyak-banyaknya.

Kenyataan ini memungkinkan kita untuk berfikir bahwa kalangan anak-anak, ,

dibentuk agar berbudaya demi keuntungan pemodal. Selama ini yang sering terlihat

dalam film kartun adalah bentuk-bentuk yang menarik yang membuat anak-anak ingin

membeli dan lebih konsumtif. Hal ini tidak hanya menggambarkan bagaimana kondisi

kalangan anak-anak kita saat ini melainkan, lebih dari itu, juga memberikan gambaran

ideal terhadap anak-anak dalam bergaya hidup. Jika semua anak-anak sudah

menganggap bahwa konsumerisme merupakan suatu hal yang biasa atau bahkan wajar,

maka yang diuntungkan hanyalah segelintir orang saja, bukan masyarakat secara umum.

Karena sifatnya yang demikian, kaum muda lebih mudah terikut oleh arus lingkungan

yang ada di sekelilingnya. Jika di hadapannya selalu hadir gaya hidup yang penuh

dengan suasana tertentu, kemungkinan mereka untuk menjadi seperti itu lebih besar

dibandingkan dengan keadaan sebenarnya.

Televisi juga mempunyai andil dalam menciptakan lingkungan anak-anak. Jika

suasana konsumerisme dihadirkan melalui acara yang disukai oleh para remaja, tentunya

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

25

suasana itu akan menjadi lingkungan yang hendak dicobanya. Pada titik inilah

sebenarnya film anak-anak diharapkan perannya dalam tataran Indonesia ke

depan,sebagai sumber pengetahuan dan informasi. Kaum muda adalah tumpuan bangsa

dalam menghadapi berbagai persoalan yang sedang melanda negeri ini. Bukan tidak

mungkin bahwa model film kartun yang lebih kreatif dan berkualitas akan tercipta suatu

saat nanti yang tidak sekedar mengutamakan aspek keuntungan finansial, yang

berdasarkan keyakinan bahwa membuat film kartun adalah menciptakan karya seni,

bukan melakukan bisnis. Sehingga, upaya membentuk generasi muda yang mampu

melakukan sesuatu dapat bisa maksimal. (http://curusetra.wordpress.com/2010/12/,

05/03/20

2.3. Teori Khusus

2.3.1 Teori AIDCA

Untuk menghasilkan sebuah promosi program yang baik, maka penting

menggunakan elemen-elemen dalam sebuah rumus yang dikenal sebagai AIDCA, yang

terdiri dari: (Kasali, 1992: 83-86)

1. Attention (perhatian)

Program harus menarik perhatian khalayak sasarannya. Untuk program

memerlukan bantuan antara lain berupa segmentasi, khalayak.

2. Interest (minat)

Perhatian harus segera ditingkatkan menjadi minat sehingga rasa ingin tahu

secara lebi rinci dalam diri audiens. Penggunaan efek imajinasi dapat

merangsang khalayak untuk tahu lebih lanjut.

3. Desire (kebutuhan/keinginan)

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

26

Tidak ada gunannya menyenangkan audiens dengan rangkaian kata-kata

gembira melalui sebuah tayangan program kecuali program tersebut berhasil

menggerakan keinginan orang untuk menyaksikan atau menikmati program

tersebut. Kebutuhan atau keinginan mereka untuk menonton memahami atau

melakukan sesuatu harus dibangkitkan.

4. Conviction (rasa percaya)

Untuk menimbulkan rasa percaya pada khalayak sebuah program televisi dapat

ditunjang berbagai kegiatan peragaan seperti testimonial atau pembuktian,

membagi-bagikan contoh secara geratis, menyodorkan pandangan positif dari

tokoh-tokoh masyarakat ketermuka serta hasil pengujian oleh pihak ke tiga,

misalnya hasil pengujian dari departemen kesehatan, departemen perindustrian,

dan lembaga swadaya masyarakat.

5. Action (tindakan)

Memilih konten yang tepat agar khalayak bergerak melakukan respon sesuai

dengan yang diharapkan adalah suatu pekerjaan yang sangat sulit. Hal ini

berkaitan dengan penggunaan kata dalam konten program televisi harus disusun

sedemikian rupa agar terlihat menarik.

2.3.2 Manajemen Program

Keberhasilan suatu program di suatu perusahaan, lembaga, atau sekolah tidak

lepas dari manajemen yang baik. Karena manajemen merupakan suatu proses yang

melibatkan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang

dilakukan untuk mencapai sasaran perusahaan melalui pemanfaatan sumber daya

manusia dan sumber daya lainnya. (M.Fuad 2003:92).

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

27

Menurut Vernonn (1995:109) manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses

yang terdiri dari empat fungsi yang saling berkaitan. Fungsi ini adalah perencanaan

(planing), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), dan pengendalian

(controlling).

Perencanaan (planing)

Perencanaan (planing) mencakup memutuskan suatu arah tindakan.

Perencanaan adalah memutuskan apa yang akan dikerjakan, menetapkan,

tujuan-tujuan perusahaan. Menentukan strategi dan memilih alternatif

arah tindakan (Vernon 1995:110). Perencanaan meliputi kegiatan-

kegiatan berikut:

1. Menentukan tujuan-tujuan jangka pendek dan jangka panjang dari

perusahaan.

2. Merumuskan kebijakan-kebijakan, program-program dan prosedur-

prosedur.

3. Mempertimbangkan informasi dari peninjau kembali tindak lanjut

periodik untuk menentukan perubahan-perubahan apa yang

diperlukan dalam rencana itu.

Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian (organizing) adalah cara para manajer membagi-bagi

pekerjaan yang akan dikerjakan dan struktur yang harus dikembangkan

untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebbut diselesaikan dengan tuntas

(Vernon 1995:110). Pada prinsip-prinsip organisasi yang sederhana

memberitahukan kepada seorang manajer dalam pengorganisasiaan ia

harus mengerjakan hal-hal sebagai berikut:

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

28

1. Membagi pekerjaan untuk memungkinkan adanya spesialisasi.

2. Mengelompokan pekerjaan-pekerjaan yang serupa atau berkaitan

menjadi satu.

3. Mendelegasikan wewenang kepada para pengawas untuk

menjalankan berbagai sub unit.

4. Mengembangkan mekanisme koordinasi untuk melihat bahwa segala

sesuatu berjalan dengan lancar.

Pengarahan (directing)

Pengarahan (directing) adalah pencapaian tujuan-tujuan organisasi

dengan memotivasi dan membimbing bawahan (Vernon 1995: 112).

Pengarahan kariyawan yang baik meliputi pengertian mengenai prilaku

manusia dalam pekerjaan. Komunikasi, motivasi, dan kepemimpinan

(leadership) adalah bagian-bagian yang penting bagi seorang manajer

untuk melakukan pengarahan.

Pengendalian (controlling)

Pengendalian (controlling) adalah suatu prosedur untuk mengukur hasil

pelaksanaan terhadap tujuan-tujuan (Vernon 1995: 114). Keperluan akan

pengendalian muncul dari ketidak sempurnaan yang melekat pada

manusia. Sesuatu yang direncanakan tidak terjadi secara otomatis, tanpa

seseorang yang mengendalikan melihat bahwa hal-hal tersebut benar-

benar terjadi. Umumnya, fungsi dari pengendalian meliputi:

1. Membuat standar perencanaan.

2. Membuat jadwal pekerjaan.

3. Meninjau kembali biaya-biaya.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

29

4. Melaksanakan pengawasan/supervisi.

5. Mengambil tindakan koopratif

2.3.3 Tahapan Produksi Program Televisi

Dalam produksi program memiliki 3 tahap : pra produksi, produksi, dan paska

produksi.

a. Pra Produksi

Tahapan ini meliputi 3 bagian, sebagai berikut: (Wibowo, 2007: 309)

1. Penemuan Ide: Menemukan ide dan gagasan, membuat riset dan menulis naskah

atau mengembangkan gagasan menjadi naskah sebuah riset.

2. Planning : Perencanaan mencakup kegiatan penentuan tujuan (objectives)

serta mempersiapkan rencana dan strategi yang digunakan untuk mencapai

tujuan tersebut (Morissan, 2008: 130). Adanya penetapan jangka waktu kerja

(time schedule), menyempurnakan naskah, pemilihan artis, lokasi, dan crew,

estimasi biaya, dan rencana alokasi.

3. Persiapan : Latihan para artis, pembuatan setting, meneliti dan melengkapi

peralatan yang digunakan.

b. Produksi

1. Organizing : Proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai denga tujuan

organisasi, sumberdaya yang dimiliki dan lingkungan yang

melingkupinya (Morissan, 2008: 142).

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

30

2. Actuating : Memberikan pengaruh (penggerak) mencakup usaha untuk

mempengaruhi (influencing) tertuju pada upaya untuk

merangsang antusiasme karyawan untuk melaksanakan

tanggungjawab mereka secara efektif (Morissan, 2008: 154),

proses ini mengarahkan dan memotifasi aggota-anggota

organisasi untuk menuju kearah pencapaian tujuan organisasi,

termasuk menciptakan iklim yang mendukung, membingbing dan

meneladani anggota dalam melakukan pekerjaan.

3. Controling : suatu proses untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan organisasi

atau perusahaan sudah tercapai atau belum (Morissan, 2008: 159),

untuk mengetahui bahwa kegiatan berjalan tidak baik dan terjadi

penyimpangan-penyimpangan dari rancangan semula. Maka

diperlukan koreksi dan evaluasi. Semua pengawasan ini

dikerjakan untuk mengadakan peningkatkan pada masa yang akan

datang.

Tahap ini mencoba mewujudkan apa yang telah direncanakan dalam kertas dan

tulisan (shooting script) (Wibowo, 2007:40) .

c. Paska Produksi

Evaluating : Executive producer, producer, tim creative dan seluruh bagian yang terkait

dalam program acara mengevaluasi setiap program acara yang sudah perlangsung.

Tahap ini meiliki tiga langkah yang utama, yaitu editing offline, editing online dan

mixing.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

31

Proses manajemen dalam program televisi mengacu pada enam sumber daya

pokok yang dikemukakakan George R. Terry (dalam buku principle of management)

yaitu: (Karyadi, 2009: 29

a. Man/Woman ; Dumber daya manusia kreatif

b. Materials ; Naskan/Konsep

c. Macihnes ; Peralatan

d. Methods ; Cara Pengorganisasian

e. Money ; Dana Produksi

f. Market ; Pasar Program

Enam sumber daya manajemen tersebut dikelolah dengan empat fungsi utama

manajerial untuk mencapai hasil atau target dalam produksi program televisi,

yaitu:

1. Merancanakan (to plan; Planning)

2. Suatu kegiatan dengan tujuan pengambilan tujuan dan strategi dalam

pengambilan tindakan selanjutnya.

3. Mengorganisasi (to organize; Organizing)

Suatu kegiatan untuk menggerakkan angota kelompok dan membuat

ketentuan dalam hubungan yang diperlukan.

4. Mengkoordinasi (to coordination; Actuating)

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Umum 2.1.1 Komunikasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00515-mc 2.pdfditimbulkan oleh komunikasi massa dapat dilihat dari perubahan pada apa

32

Suatu kegiatan untuk mengarakan kelompok dalam melaksakan pekerjaan

sesuai dengan tugasnya.

5. Mengawasi (to control; Controlling)

Suatu kegiatan untuk menyesuaikan antara pelaksaan dan rencana yang

ditentukan.