31
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Pada umumnya setiap organisasi mempunyai sistem informasi dalam mengumpulkan, menyimpan, melihat, dan menyalurkan informasi dalam membuat perancangan sistem informasi. Konsep dasar sistem merupakan sekelompok komponen berbasis komputer yang dibuat oleh manusia dalam mengelola data, menyimpan, menghimpun kerangka kerja serta mengkoordinasikan sumber daya manusia dan komputer untuk mengubah sistem masukan menjadi sistem keluaran untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. 2.1.1 Pengertian Sistem Secara garis besar sistem merupakan suatu kumpulan komponen dan elemen yang saling terintegrasi, komponen yang terorganisir dan bekerja sama dalam mewujudkan suatu tujuan tertentu. Menurut (Jeperson & Hutahaean, 2015:2) mengemukakan bahwa “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”. Menurut Mardi dalam (Dede Nurahman, 2018:14) menjelaskan bahwa, “sistem merupakan suatu kesatuan yang memiliki tujuan bersama dan memiliki bagian- bagian yang saling berintegrasi satu sama lain”.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar

Pada umumnya setiap organisasi mempunyai sistem informasi dalam

mengumpulkan, menyimpan, melihat, dan menyalurkan informasi dalam membuat

perancangan sistem informasi.

Konsep dasar sistem merupakan sekelompok komponen berbasis komputer yang

dibuat oleh manusia dalam mengelola data, menyimpan, menghimpun kerangka kerja

serta mengkoordinasikan sumber daya manusia dan komputer untuk mengubah

sistem masukan menjadi sistem keluaran untuk mencapai tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan sebelumnya.

2.1.1 Pengertian Sistem

Secara garis besar sistem merupakan suatu kumpulan komponen dan elemen

yang saling terintegrasi, komponen yang terorganisir dan bekerja sama dalam

mewujudkan suatu tujuan tertentu.

Menurut (Jeperson & Hutahaean, 2015:2) mengemukakan bahwa “sistem adalah

suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang

tertentu”.

Menurut Mardi dalam (Dede Nurahman, 2018:14) menjelaskan bahwa, “sistem

merupakan suatu kesatuan yang memiliki tujuan bersama dan memiliki bagian-

bagian yang saling berintegrasi satu sama lain”.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

8

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan

dari komponen-komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lain untuk tujuan

dalam melaksanakan suatu kegiatan pokok perusahaan.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai ciri-ciri karakteristik yang terdapat pada

sekumpulan elemen yang harus dipahami dalam mengidentifikasi pembuatan

sistem. Adapun karakteristik sistem (Jeperson & Hutahaean, 2015:3) yang

dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Komponen (Components)

Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama

untuk membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa sub sistem atau

bagian bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan

lingkungan luar dinamakan dengan batasan sistem. Batasan sistem ini

memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga menunjukkan

ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Apapun yang berada diluar batas dari sistem dan mempengaruhi sistem tersebut

dinamakan dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar yang bersifat

menguntungkan wajib dipelihara dan yang merugikan harus dikendalikan agar

tidak mengganggu kelangsungan sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media penghubung diperlukan untuk mengalirkan sumber-sumber daya dari sub

sistem ke sub sistem lainnya dinamakan dengan penghubung sistem.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

9

5. Masukkan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem dinamakan dengan masukan sistem

(input) dapat berupa perawatan dan masukan sinyal. Perawatan ini berfungsi agar

sistem dapat beroperasi dan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk

menghasilkan keluaran (output).

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari energi yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna dinamakan dengan keluaran sistem (output). Informasi merupakan contoh

keluaran sistem.

7. Pengolah Sistem

Untuk mengolah masukan menjadi keluaran diperlukan suatu pengolah yang

dinamakan dengan pengolah sistem.

8. Sasaran Sistem

Sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran yang sangat menentukan (input) yang

dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

10

Sumber : Hutahean (2015:5)

Gambar II.1

Karakteristik Dari Suatu Sistem

2.1.3 Klasifikasi sistem

Sistem juga diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang pengguna sistem.

Klasifikasi sistem (Jeperson & Hutahaean, 2015:6) tersebut tediri dari :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik, misalnya sistem telogi. Sedangkan sistem fisik diartikan

sebagai sistem yang nampak secara fisik sehingga setiap mahkluk dapat

melihatnya, misalnya sistem komputer.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem reproduksi dan

lain-lain. Sedangkan sistem buatan yang melibatkan interaksi manusia, misalnya

sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

11

3. Sistem Deterministik dan Sistem probabilistik

Sistem determiistik merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang

sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti

sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistem komputer,

adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan bedasarkan

program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem robabilistik

merupakan sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena

mengandung unsur probabilistas, misalnya sistem manusia.

4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luarnya. Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem

terotomatis, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan beriteraksi

dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang

digunakan dalam masyarakat modern. Sistem ini menerima masukan dan

menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya, misalnya sistem kebudayaan

manusia. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan

dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara

otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem

tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup,

yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-

benar tertutup).

2.1.4 Pengertian Informasi

Menurut (Jeperson & Hutahaean, 2015:9) mengemukakan bahwa “informasi

adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

penerimanya”.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

12

Menurut (Hengki Tamando, 2018:7) “Informasi adalah data yang telah diolah

menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerima”

2.1.5 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Laudon dalam (Ardana, 2016:10) mendefinisikan “Suatu sistem

informasi secara teknis sebagai suatu rangkaian yang komponen-komponennya

saling terkait yang mengumpulkan (dan mengambil kembali), memproses,

menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan

keputusan dan mengendalikan perusahaan”.

Menurut (I Putu Agus Eka Pratama, 2014:7) Sistem Informasi merupakan

suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang,

fasilitas, teknologi, media, prosedur, dan pengendalian untuk mendapatkan jalur

komunikasi penting, memproses tipe transaksi penting tertentu, memberi sinyal

kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan

eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan

keputusan.

2.1.6 Pengetian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Chandra dan Andriana dalam (Fransiscus Octavianus, 2016:193)

Sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang menyediakan informasi

akuntansi dan keuangan beserta informasi lainnya yang diperoleh dari proses rutin

transaksi akuntansi. Informasi informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi

akuntansi antara lain meliputi informasi mengenai order penjualan, penjualan,

penerimaan kas, order pembelian, penerimaan barang, pembayaran, dan penggajian.

Menurut (Azhar Susanto, 2017:80) “Sistem informasi Akuntansi dapat

didefinisikan sebagai kumpulan (Integrasi) dari sub-sub sistem/komponen baik fisik

maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerja satu sama lain secara

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

13

harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan

menjadi informasi keuangan”.

2.1.7 Pengertian Penerimaan Kas

Menurut (Sujarweni, 2015:96) “Penerimaan Kas adalah suatu prosedur

catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang yang berasal dari

berbagai sumber yaitu dari penjualan tunai, penjualan aktiva tetap, pinjaman dan

setoran modal baru”.

diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penerimaan kas adalah kas yang

diterima oleh perusahaan dalam bentuk kas dan bentuk lainnya yang dapat

menambah kas perusahaan.

2.1.8 Pengertian Pengeluaran Kas

Menurut (Sujarweni, 2015:123) menjelaskan bahwa “Pengeluaran Kas adalah

suatu proses akuntansi yang berhubungan dengan keluarnya uang yang digunakan

untuk pembelian tunai maupun kredit untuk pembayaran”. Menurut para ahli, dapat

disimpulkan bahwa pengeluaran kas merupakan suatu kegiatan akuntansi yang

menyebabkan keluarnya kas perusahaan baik itu transaksi pembelian, pembayaran,

maupun transaksi lainnya yang menyebabkan berkurangnya kas.

2.1.9 Jurnal

Menurut (Hery, 2014:29) “Jurnal akan memperlihatkan pengaruh setiap

transaksi terhadap akun dalam bentuk debet kredit”. Menurut (Mulya, 2013:12)

jurnal (menjurnal) adalah proses pencatatan dari dokumentasi transaksi ke buku

harian. Menurut (Sujarweni, 2015:46) “Jurnal Umum adalah jurnal yang digunakan

untuk mencatat semua transaksi perusahaan bedasarkan urutan waktu kejadian.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

14

2.2 Peralatan Pendukung (Tools System)

Peralatan Pendukung (Tools System) merupakan alat yang digunakan untuk

menggambarkan logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-

simbol, lambang-lambang, ataupun diagram-diagram yang menunjukkan secara tepat

arti dan fungsinya. Fungsi dari peralatan pendukung (Tools System) adalah untuk

menjelaskan kepada user bagaimana fungsi dari sistem informasi dapat bekerja

dengan suatu bentuk logika model dan physcal model.

2.2.1 Unified Modeling Languange (UML)

Pada perkembangan teknologi perangkat lunak, diperlukan adanya bahasa

yang digunakan untuk memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat dan perlu

adanya standarisasi agar orang diberbagai 14 symbol dapat menengerti pemodelan

perangkat lunak. Seperti yang kita ketahui bahwa menyatukan banyak kepala untuk

menceritakan sebuah ide dengan tujuan uuntuk memahami hal yang sama tidaklah

mudah, oleh karena itu diperlukan sebuah bahasa pemodelan perangkat lunak yang

dapat dimengerti oleh banyak orang. Banyak orang telah membuat bahasa pemodelan

pembangunan perangkat lunak sesuai dengan teknologi pemograman yang

berkembang padasaat itu, misalnya yang sempat berkembang dan digunakan oleh

banyak pihak adalah Data Flow Diagram (DFD) untuk memodelkan perangkat lunak

yang menggunakan pemograman procedural atau strpuctural, kemudian juga ada

State Transition Diagram (STD) yang digunakan untuk memodelkan system real

time (waktu nyata).

Menurut Fowler dalam (Diah Puspitasari, 2015:188) Unified Modeling

Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model

tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak,

khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

15

(O,O). UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk

menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari system

perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi

mengenai sebuah system dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak

terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataanya UML paling banyak

digunkan pada metodologi berorientasi objek.

Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokan dalam 3 kategori.

Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat pada gambar

dibawah.

Sumber : Rosa A.s M.Shalahuddin (2015:3)

Gambar II.2

Diagram Unified Modeling Languange (UML)

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

16

Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut :

1. Structure diagrams yaitu kumpulan digram yang digunakan untuk

menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

2. Behavior diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan kelakuan sistem atau rangakaian perubahan yang terjadi pada

sebuah sistem.

3. Interaction diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar

subsistem pada suatu sistem.

2.2.2 Pengertian SDLC

Menurut (Rosa A.S M.Shalahuddin, 2015:25) “(System Development Life

Cycle) adalah : proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak

dengan menggunakan model-model dan metodologi yang metodologi yang

digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya

(bedasarkan best pratice atau cara-cara yang sudah teruji baik)”.

Seperti hal nya proses metamorfosis pada kupu-kupu, untuk menjadi kupu-kupu yang

indah maka dibutuhkan beberapa tahap untuk dilalui, sama halnya dengan membuat

perangkat lunak, memiliki daur tahapan yang dilalui agar menghasilkan pperangkat

lunak yang berkualitas.

Tahapan- tahapan yang ada pada SDLC secara global adalah sebagai berikut :

1. Inisiasi ( initiation)

Tahap ini biasanya ditandai dengan pembuatan proposal proyek perangkat lunak.

2. Pengembangan Konsep Sistem (system concept development)

Mendefinisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup sistem, analisis

manfaat biaya, manajemen rencana, dan pembelajaran kemudahan sistem.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

17

3. Perencanaan ( planning )

Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen perencanaan lainnya.

Menyediakan dasar untuk mendapatkan sumber daya (resources) yang

dibutuhkan untuk memperoleh solusi.

4. Analisis Kebutuhan ( requirement analysis)

Menganalisis kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan

mengembangkan kebutuhan user, membuat dokumen kebutuhan fungsional.

5. Desain (design)

Mentransformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap,

dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi

yang dibutuhkan.

6. Pengembangan (development)

Mengonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana

memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan,

membuat basis data dan mempersiapkan prosedur kasus pengujian;

mempersiapkan berkas atau file pengujian, pengodean, pengompilasian,

memperbaiki dan membersihkan program; peninjauan pengujian.

7. Integrasi dan pengujian ( integration and test)

Mendemontrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan

yang dispesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Dengan diarahkan

oleh staf penjamin kualitaas ( quality assurance) dan user. Menghasilkan analisis

pengujian.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

18

8. Implementasi (implementation)

Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak pada

lingkungan produksi ( lingkungan pada user ) dan menjalankan resolusi dari

permasalahan yang teridenfikasi dari fase integrasi dan pengujian.

9. Operasi dan pemeliharaan ( operation and maintenance )

Mendeskripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan dan memelihara sistem

informasi pada lingkungan produksi ( lingkungan pada user ), termasuk

implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.

10. Disposisi ( disposition)

Mendeskrisipkan aktifias akhir dari pengembangan sistem dan membangun data

yang sebenarnya sesuai dengan aktifits user.

SDLC memiliki beberapa model dalam penerapan tahapan prosesnya salah

satunya adalah model Waterfall.

2.2.3 Model Waterfall

Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier

(sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun

menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut

dimulai dari analisis, desain,pengodean,pengujian, dan tahapan pendukung (support).

1. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

menspesifikasikan perangkat lunak seperti apa yang dibutuhan oleh user.

Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk

didokumentasikan.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

19

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat

lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi

kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain

agar dapat diimplemetasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain

perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

3. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari ini

adalah program computer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap

desain.

4. Pengujian

Pengujian focus pada perangkat lunak secara dari segi logis dan fungsional dan

memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan

sesuai dengan yang diinginkan.

5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintence)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan

ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bias terjadi karena adanya kesalahan

yang muncul dan tidak terdektesi saat pengujian atau perangkat lunak harus

beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat

mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk

perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat

lunak baru.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

20

2.2.4 Pengertian Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi

pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas

memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan

variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas, operasi atau metode adalah fungsi-

fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas. Diagram kelas dibuat agar pembuat program

atau programmer membuat kelas-kelas sesuai rancangan didalam diagram kelas agar

antara dokumentasi perancangan dan perangkat lunak sinkron. Kelas-kelas yang ada

pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai kebutuhan sistem

sehingga pembuat perangkat lunak atau programmer dapat membuat kelas-kelas

didalam program perangkat lunak sesuai dengan perancangan diagram kelas.

Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis

kelas berikut :

1. Kelas Main, Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem

dijalankan.

2. Kelas yang menangani tampilan sistem (view), Kelas yang mendefinisikan dan

mengatur tampilan ke pemakai.

3. Kelas yang di ambil dari pendefinisian use case (controller), kelas yang

menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case,

kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang menangani proses bisnis

pada perangkat lunak.

4. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model), kelas yang digunakan untuk

memegang atau membungkus data menjadi sebuat kesatuan yang diambil

maupun akan disimpan ke basis data. Semua table yang dibuat di basis data dapat

dijadikan kelas, namun untuk table dari hasil relasi atau atribut multivalue pada

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

21

ERD dapat dijadikan kelas tersndiri dapat juga tidak asalkan pengaksesanya

dapat dipertanggungjawabkan atau tetap ada diddalam perancangan kelas.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram kelas :

Sumber : Rosa A.s M.Shalahuddin (2015:3)

Gambar II.3

Simbol-simbol Diagram Class

2.2.5 Object Diagram

Diagram Objek menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek

dalam sistem. Pada diagram objek harus dipastikan semua kelas yang sudah

didefinisikan pada diagram kelas harus dipakai objeknya, karena jika tidak ,

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

22

pendefinisian kelas itu tidak dapat dipertanggung jawabkan. Diagram objek juga

berfungsi untuk mendefinisikan contoh nilai atau isi dari atribut tiap kelas. Untuk

apa mendefinisikan sebuah kelas sedangkan pada jalannya sistem,objeknya tidak

pernah dipakai. Hubungan link pada diagram objek merupakan hubungan memakai

dan dipakai dimana dua buah objek akan dihubungkan oleh link jika ada objek yang

dipakai oleh objek lainnya.

Berikut adalah simbol-simbol pada diagram objek :

Sumber : Rosa A.s M.Shalahuddin (2015:3)

Gambar II.4

Simbol-simbol Diagram Objek

2.2.6 Component Diagram

Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukan

organiasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem.

Diagram komponen focus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada didalam

sistem. Diagram komponen juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:

1. Source code program perangkat lunak

2. Komponen executable yang dilepas ke user

3. Basis data secara fisik

4. Sistem yang harus beradptasi dengan sistem lain

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

23

5. Framework sistem, framework pada perangkat lunak merupakan kerangka kerja

yang dibuat untuk memudahkan pengembangan dan pemelihharaan aplikasi,

contohnya seperti Strutus dari Apache yang menggunakan prinsip desain model-

view-controller (MVC) dimana source code rogram dikelompokan berdasarkan

fungsinya seperti pada gambar berikut :

Sumber : Rosa A.s M.Shalahuddin (2015:3)

Gambar II.5

Ilustrasi Framework

Dimana controller berisi source code yang menangani request dan validasi,

model berisi source code yang menangai manipulasi data dan business logic, dan

view berisi source code yang menangani tampilan. Komponen dasar yang ada dalam

suatu sistem adalah sebagai berikut :

1. Komponen user interface yang menangani tampilan

2. Komponen business processing yang menangani fungsi-fungsi proses bisnis

3. Komponen data yang menangani manipulasi data

4. Komponen security yang menangani keamanan sistem

Komponen lebih terfokus pada penggolongan secara umum fungsi-fungsi yang

diperlukan. Berikut adalah symbol-symbol yang ada pada digram komponen :

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

24

Sumber : Rosa A.s M.Shalahuddin (2015:3)

Gambar II.6

Simbol-simbol Diagram Komponen

2.2.7 Composite Structure Diagram

Composite Structure Diagram baru mulai ada pada UML versi 2.0, pada

versi 1.x diagram ini belum muncul. Diagram ini dapat digunakan untuk

menggambarkan struktur dari bagian-bagian yang saling terhubung maupun

mendeskripsikan stuktur pada saat berjalan (runtime) dari instance yang saling

terhubung. Dapat menggambarkan struktur didalam kelas atau kolaborasi. Contoh

pengunaan diagram ini misalnya untk menggambarkan deskripsi dari setiap

bagian mesin yang saling terkait untuk menjalankan fungsi mesin tersebut,

menggambarkan aliran data router pada jaringan computer,dan lain-lain.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

25

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram composite structure :

Sumber : Rosa A.s M.Shalahuddin (2015:3)

Gambar II.7

Simbol-simbol Composite Structure Diagram

2.2.8 Package Diagram

Package Diagram menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang

saling terkait dalam diagram UML. Hampir semua diagram dalam UML dapat

dikelompokan menggunakan package diagram. Berikut ini simbol-simbol yang

digunakan :

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

26

Sumber : Rosa A.s M.Shalahuddin (2015:3)

Gambar II.8

Simbol Package Diagram

2.2.9 Deployment Diagram

Deployment Diagram menunjukan konfigurasi komponen dalam proses

eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat digunakan untk memodelkan hal-

hal berikut:

1. Sistem tambahan (embedded system ) yang menggambarkan rancangan

device,node,dan hardware

2. Sistem client/sever misalnya seperti gambar berikut :

Sumber : Rosa A.s M.Shalahuddin (2015:3)

Gambar II.9

Diagram Deployment Sistem Client/ Server

3. Sistem terdistribusi murni

4. Rekayasa ulang aplikasi

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

27

Berikut adalah simbo-simbol yang ada pada diagram deployment :

Sumber : Rosa A.s M.Shalahuddin (2015:3)

Gambar II.10

Simbol-simbol Deployment Diagram

2.2.10 Use Case Diagram

Use Case atau Diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan

(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah

interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.

Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di

dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-

fungsi itu. Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel

mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian

apa yang disebut aktor dan use case.

1. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem

informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri,

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

28

jadi walaupun symbol dari actor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu

merupakan orang.

2. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit

yang saling bertukar pesan antar unit atau actor.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case:

Sumber : Rosa A.s M.Shalahuddin (2015:3)

Gambar II.11

Simbol-simbol pada Use Case Diagram

Use case nantinya akan menjadi kelas proses pada diagram kelas sehingga

perlu dipertimbangkan penamaan yang dilakukan apakah sudah layak menjadi kelas

atau belum sesuai dengan aturan pendefinisian kelas yang baik. Berikut adalah aturan

perubahan use case yang layak menjadi kelas proses sehingga layak sebagai

dijadikan use case :

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

29

Tabel II.1

Hubungan Simbol-simbol pada Use Case Diagram

Hubungan Keterangan

Ekstensi / extend

Validasi username

<<extend>>

Validasi user

<<extend>>

Validasi sidik jari

Generalisasi / generalization

Ubah Data

Mengolah data

Hapus data

Pada hubungan extensi maka dapat

hanya diambil use case induknya

yang dijadikan kelas dengan metode

berupa use case ektensinya

Pada hubungan generalisasi makan

dapat hanya diambil use case

umumnya yang dijadikan kelas

dengan metode berupa use case

khusunya.

Sumber : Rosa A.s M.Shalahuddin (2015:3)

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

30

Hubungan Keterangan

Use case yang berdiri sendiri :

Login

Use case yang kurang tepat sebagai

sebuah use case yang berdiri sendiri.

Memasukan

pustaka

Metode yang mungkin bisa ada di

dalam kelas proses login adalah

sebagai berikut:

Class Login{

/ /atribut

…………..

Procedure login( ){

/ /proses

……………..

Procedure logout( ){

/ /proses

…………….

Kurang tepat karena kelasnya akan

menjadi :

Class memasukanPustaka {

/ /atribut

. . . . . . . . . .

Procedure

memasukanPustaka ( ) {

/ /proses

. . . . . . . . . .

}

}

Kelas yang hanya terdiri dari satu

metode sebenarnya kurang efisien

Setiap use case dilengkapi dengan scenario. Skeneario use case adalah alur jalannya

proses use case dari sisi Aktor dan sistem. Berikut adalah format tabel skenario use

case :

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

31

Tabel II.2

Aksi Aktor dan Reaksi Sistem

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal

Scenario Alternatif

Sumber : Rosa A.s M.Shalahuddin (2015:3)

Skenario use case dibuat per use case terkecil, misalkan untuk generalisasi maka

skenario yang dibuat adalah use case yang lebih khusus. Skenario normal adalah

skenario bila sistem berjalan normal tanpa terjadi kesalahan atau error. Sedangkan

skneario alternatif adalah skenario bila sistem tidak berjalan normal, atau mengalami

error. Skenario normal dan skenario alternatif dapat lebih dari satu. Alur dari

skenario inilah yang nantinya menjadi dasar pembuatan diagram sekuen.

2.2.11 Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran

kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada

perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas

menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang

dapat dilakukan oleh sistem. Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk

mendefinisikan hal-hal berikut:

1. Rancangan proses bisnis dimana saja urutan aktivitas yang digambarkan

merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.

2. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap

aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

32

3. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah

pengujian yang perlu didefiniskan kasus ujinya.

4. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.

Sumber : Rosa A.s M.Shalahuddin (2015:3)

Gambar II.12

Simbol-simbol Activity Diagram

2.2.12 Sequence Diagram

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar

objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui

objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang

dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

33

dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case. Banyaknya diagram

sekuen yang harus digambarkan adalah minimal sebanyak endefinisian use case yang

memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan

interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin

banyak use case yang didefinisikn maka diagram sekuen yang harus dibuat juga

semakin banyak. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram sekuen :

Simbol Deskripsi

Actor

Nama aktor

Atau

Nama aktor

Tanpa waktu aktif

Orang, proses atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi

yang akan dibuat diluar sistem

informasi yang akan dibuat sendiri,

jadi walaupun simbol dari aktor

bergambar orang tapi aktor belum

tentu merupakan orang; biasanya

dinyatakan menggukan kata benda

diawal frase nama actor

Garis hidup/ lifi line Menyatakan kehidupan suatu objek

Objek

Nama objek : nama kelas

Menyatakan objek yang berinteraksi

pesan

Waktu aktif

Menyatakan objek dalam keadaan

aktif dan berinteraksi, semua yang

terhubung dengan waktu aktif ini

adalah sebuah tahapan yang

dilakukan didalamnya, misalnya

1: login 2 : cekstatuslogin( )

3: open( )

Maka cekstatuslogin() dan open ()

dilakukan didalam metode login()

Aktir tidak memiliki waktu aktif

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

34

Pesan tipe create

<<create>>

Menyatakan suatu objek membuat

objek yang lain, arah panah

mengarah pada ojek yang dibuat

Pesan tipe call

1: nama_metode()

Menyatakan suatu objek memanggil

operasi/metode yang ada pada objek

lain atau dirinya sendiri

Pesan tipe return

1: keluaran

---------------------

Menyatakan bahwa suatu objek yang

telah menjalankan suatu operasi atau

metode menghasilkan suatu

kembalian ke objek tertentu, arah

panah mengarah pada objek yang

menerima kembalian.

Pesan tipe destroy

<<destroy>>

Menyatakan suatu objek mengakhiri

hidup objek lain, arah panah

mengarah pada objek yang di akhiri,

sebaiknya jika ada creater maka ada

destroy

Sumber : Rosa A.s M.Shalahuddin (2015:3)

Gambar II.13

Simbol-simbol Sequence Diagram

Penomoran pesan berdasarkan urutan interaksi pesan. Penggambaran letak pesan

harus berurutan, pesan yang lebih atas dari lainnya adalah pesan yang berjalan

terlebih dahulu. Semua metode didalam kelas harus ada didalam diagram kolaborasi

atau sekuen, jika tidak ada berarti perancangan metode di dalam kelas itu kurang

baik. Hal ini dikarenakan ada metode yang tidak dapat dipertanggung jawabkan

kegunaanya.

2.2.13 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015:50) Pemodelan awal basis data yang

paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

35

ERD dikembangkan bedasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD

digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan basis

data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu

menggunakan ERD. Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan pada ERD :

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

36

Sumber Rosa dan Shalahuddin (2015:51)

Gambar II.14

Simbol-Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua

buah entitas). Beberapa metode perancangan ERD menoleransi hubungan relasi

ternary (satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-ary.

Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015:52), tiga hubungan dalam ERD, yaitu :

Sumber Rosa dan Shalahuddin (2015:51)

Gambar II.15

Entity Relationship Diagram (ERD)

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar · dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan. 10 Sumber : Hutahean (2015:5) Gambar II.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem 2.1.3 Klasifikasi

37

Bedasarkan pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa Entity

Relationship Diagram (Diagram Relasi Entitas) adalah representasi logika dari

susunan data atau teknik penggambaran suatu skema jaringan yang tersusun secara

abstrak.

2.2.14 Logical Record Structure (LRS)

Setelah pembuatan ERD selesai, langkah selanjutnya adalah

mentransformasi diagram ER ke LRS (Logical Record Structure).

Menurut (Dhanta dalam Juniato dan Yusa Primaesha, 2015:444), “LRS

(Logical Record Structure) adalah representasi dari struktur record-record pada

tabel-tabel yang berbentuk dari hasil antar himpunan entitas menentukan

kardinalitas, jumlah tabel dan Foreign Key (FK).

Menurut Nugraha dan Octasia dalam (Widya Apriliah, 2018:30) “LRS

(Logical Record Structure) merupakan representasi dari struktur record-record

pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas pada

diagram E-R”.