Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Informasi.
Sistem menurut Fat yaitu suatu himpunan “benda” nyata atau abstrak
(aset of thing) yang didalamnya terdiri dari bagian atau komponen yang
saling berkaitan atau berhubungan untuk mencapai ujuan tertentu secara
efisien dan efektif. Jadi dari pengertian tersebut sistem bisa disebut sebagai
suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama untuk melakukan tujuan yang sama. Sistem bisa dibilang baik jika
memiliki beberapa karakteristik, karakteristik dalam sistem yaitu [5] :
1. Komponen
Didalam sebuah sistem sudah pasti memiliki komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membuat suatu kesatuan.
Komponen dalam sistem yaitu subsistem atau bagian dari sistem.
2. Boundary (Batasan Sistem)
Batasan sistem yaitu daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem
yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan dari suatu sistem
menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar sistem yaitu diluar batas dari sistem yang mempengaruhi
operasi sistem. Lingkungan luar sistem ini bisa bersifat menguntungan
yang harus tetap dijaga dan yang merugikan harus dikendalikan supaya
tidak merusak jalannya sistem
7
4. Penghubung Sistem (interface)
Penghubung sistem berfungsi sebagai penghubung antara satu sub sistem
dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung memungkinkan sumber
daya tersalur dari subsistem menuju sub sistem lainnya.
5. Masukkan Sistem (Input)
Masukkan sistem input yaitu energy yang dimasukkan didalam sistem,
yang berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal
input). Maintenancce input yaitu energy yang dimasukkan agar sistem
beroperasi. Signal input yaitu energy yang diproses untuk mendapatkan
hasil keluaran. Contoh dalam proses maintenance input yaitu sistem
program komputer , dan signal input yaitu data yang diolah menjadi
informasi
6. Keluaran sistem (output)
Hasil yang diolah dan diklasifikasikan menjadi hasil yang berguna dan sisa
pembuangan. Contoh dari keluaran sistem yaitu komputr mennghasilkan
panas yang merupakan sisa pembuangan dan informasi adalah keluaran
yang berguna.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem yang bertugas sebagai pengolah yang merubah masukkan
menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem yang mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem
sangat dibutuhkan karena sangat menentukan keluaran yang dihasilkan dan
menentukan input yang dibutuhkan.
8
Gambar 2.1. Karakteristik dari Suatu Sistem [5].
Informasi yaitu data yang di proses menjadi bentuk yang lebih
mempunyai arti dan makna bagi penerimanya. Menurut Gordon B. Davis
informasi adalah data yang diproses menjadi bentuk yang penting bagi
penerimanya dan mempunyai nilai nyata. Fungsi utama dari sebuah informasi
yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian penggunaan
informasi agar infomasi berguna untuk memberikan gambaran suatu
permasalahan yang bertujuan untuk pengambilan keputusan yang cepat.
Kegunaan informasi tergantung kepada [5] :
1. Tujuan Si Penerima
Bila tujuan awal untuk memberikan bantuan, maka informasi harus
membantu penerima dalam apa yang penerima usahakan untuk
mendapatkan sebuah jawaban dari informasi.
9
2. Ketelitian dalam Penyampaian Data dan Pengolahan Data
Dalam penyampaian dan pengolahan data , inti dan pentingnya informasi
harus tetap dipertahankan.
3. Ruang atau Tempat
Informasi tersebut sesuai dengan ruang dan tempat yang tepat.
4. Bentuk
Informasi harus digunakan secara efektif. Informasi harus menunjukan
hubungan yang diperlukan dan bidang yang diperlukan.
5. Semantik
Dalam informasi hubungan antara kata-kata dan arti yang diingankan
cukup jelas.
Gambar 2.2. Siklus Informasi [5]
Sistem informasi adalah suatu sistem yang terdapat didalam sebuah
organisasi yang didalamnya terdapat kebutuhan pengelolaan transaksi harian,
mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi lainnya dari
sebuah organisasi [5]. Pengertian sistem informasi menurut alter yaitu
penggabungan antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi
informasi yang diiorganisasikan untuk mencapai tujuan tertentu [6]. Sistem
10
informasi terdapat beberapa jenis-jenis sistem informasi, namun pada
penelitian ini hanya menggunakan dua jenis dari sistem informasi yaitu:
1. Sistem Informasi Management (S I M)
Sistem informasi management menurut Mcleod yaitu suatu sistem
yang menyediakan informasi bagi sebagaian pemakai dengan kebutuhan
yang sama. Menurut komarudin sistem informasi management yaitu
pendekatan yang terorganisir dan terencana yang bertujuan untuk
memberikan kemudahan bagi proses management [6]. Tujuan adanya
sistem informasi management menurut O’Brien yaitu menyediakan
informasi yang digunakan dalam menghitungan harga pokok jasa, produk,
dan tujuan lain yang diinginkan manajemen, menyediakan informasi yang
digunakan dalam perencanaan, pengendalian dan perbaikan berkelanjutan,
dan menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
2. Sistem Informasi Penjualan (S I P)
Penjualan menurut Chairul adalah menjual dagangan yang menjadi
usaha pokok suatu perusahaan yang dilakukan secara terus menerus dan
tepat. Penjualan menurut Baju swasta yaitu ilmu dan seni mempengaruhi
pribadi yang dilakukan penjual kepada pembeli agar bersedia membeli
barang dan jasa yang ditawarkan. Sistem informasi penjualan Niiswonger
adalah pembuatan pernyataan penjualan atau kegiatan yang dijelaskan
melalu tahapan penjualan. Tujuan adanya sistem informasi penjualan yaitu
memberikan kemudahan dan efektif dalam penggunaannya untuk
mendpatkan hasil yang maksimal [7].
11
2.2. Prototyping
Metode Prototyping adalah metode pembuatan perangkat lunak yang
bertujuan untuk menjelaskan konsep-konsep, percobaan rancangan, dan
mendepatkan lebih banyak masalah dan solusi yang memungkinkan.
Prototyping digunakan ketika user ingin mengetahui alur pembuatan sistem
dan developer ingin melibatkan user dalam proses pembuatannya [2].
Metode Prototyping memiliki tiga pendekatan, yaitu [8]:
1. Throw away: Pendekatan yang dibuat sesuai dengan pengalaman yang
didapatkan dari pembuatan prototype kemudian digunakan untuk
membuat hasil akhir. Berikut ini adalah tahapan dari alur Throw away :
Gambar 2.3. Alur Metode Throw away [9].
a. Outline Requirement: Tahapan pengumpulan kebutuhan dari user atau
analisis kebutuhan.
b. Develop Prototype: Tahapan perancangan sementara prototype sesuai
dengan hasil pengumpulan kebutuhan dari user. Biasanya dalam
tahapan ini menggunakan perancangan paper prototyping.
c. Evaluate Prototipe: Hasil dari perancangan awal paper prototyping
sudah bisa digunakan untuk dijelaskan kepada user untuk mengetahui
apakah user setuju atau tidak dengan perancangan yang dibuat.
12
Apabila user tidak setuju maka peneliti merevisi dan mengulang
tahapan pertama agar sesuai dengan kebutuhan pengguna.
d. Specify System: Setelah perancangan disetujui oleh user, peniliti
mulai membangun sistem yang diinginkan oleh user.
e. Develop Software: Setelah sistem sudah dibuat pada tahapan ini
dilakukan uji coba menggunakan black box testing untuk mengetahui
apakah ada kesalahan dalam tampilan interfacenya, apakah ada
kesalahan dalam struktur sistem dan sebagainya.
f. Validate Sistem : Tahapan ini dimana sistem sudah jadi dan tidak ada
yang eror, kemudian sistem ini dievaluasi oleh user untuk mengetahui
apakah sistem yang dibuat sesuai dengan keinginan user
g. Delivered Software Sistem: Tahapan ini adalah aplikasi sudah siap
digunakan oleh user.
2. Incremental: Pendekatan yang nanti hasil akhirnya dibuat sebagai bagian-
bagian yang terpisah. Rancangan hasil akhir keseluruhannya hanya ada
satu tetapi dibagi kedalam bagian-bagian yang terpisah [8]. Berikut ini
adalah tahapan dari incremental :
Gambar 2.4. Alur Metode Incremental [10].
a. Requirements : Tahapan dimana awal mula pengumpulan kebutuhan
atau analisis kebutuhan
13
b. Design and Development: Tahapan hasil dari pengumpulan kebutuhan
diolah untuk membangun sistem dari hasil pengumpulan kebutuhan.
Mulai dari interface sampai selesai sistemnya.
c. Testing : Tahapan dimana sistem dilakukan pengujian atau
pengetesan untuk mengetahui ada yang eror atau tidak dan sesuai
dengan keiinginan user
d. Implentation: Tahapan ketika semua sudah selesai dan tidak ada yang
kesalahan kemudian di release kepada user.
3. Evolutionary: Pada tahapan ini yaitu tahapan dimana sistem yang sudah
ada dijadikan referensi untuk dibuatkan sistem yang baru tanpa
membuang sistem yang lama, atau dengan kata lain mendaur ulang
sistem yang ada [8]. Berikut ini adalah tahapan evolutionary prototyping
[11] :
Gambar 2.5. Alur Evolutionary Prototyping [11].
a. Analisis: Tahapan identifikasi kebutuhan berdasarkan batasan
permasalahan yang sudah diintifikasi.
14
b. Design: Tahapan dimulainya pembuatan perancangan sesuai dengan
kebutuhan yang didapatkan seperti use case diagram dan sebagainya.
c. Implementation: Tahapan dimana dilakukan proses pengodean atau
pembuatan dari sebuah sistem.
d. Testing: Setelah sistem sudah jadi dibuat kemudian sistem diberikan
kepada user untuk dilakukan pengujian.
Prototyping dibagi menjadi beberapa jenis atau model. Berikut ini adalah
jenis atau model dari Prototyping [12] :
1. Paper Protoype: Pada model ini, model dari prototype digambarkan
diatas kertas.
2. Working Prototype: Proses pengimplementasian prototype digambarkan
melalui perangkat lunak atau sebuah sistem.
Berikut ini adalah beberapa keunggulan dalam menggunakan metode
Prototyping yaitu [2]:
1. User ikut berperan aktif dalam menentukan model sistem dan sistem
operasionalnya yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasaan user karena
permintaan dari pelanggan sesuai dengan apa yang diinginkan.
2. Terjadinya interaksi antara pembuat dan user khususnya dalam hal
penyamaan persepsi terhadap pemodelan sistem yang akan dibuat.
3. Sistem yang dibuat pastinya sesuai dengan permintaan user.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan metode Prototyping yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
15
Gambar 2.6. Alur Metode Prototyping [13].
1. Communication
Communication yaitu proses pengumpulan data kebutuhan dari user
untuk sistem yang akan dibuat nantinya. Proses untuk mendapatkan
informasi kebutuhan dari user.
2. Quick Plan
Pada tahapan ini penulis melakukan perencanaan cepat dari hasil
sebelumnya, seperti tools apa yang akan digunakan dalam sistem.
3. Modelling Plan
Modelling plan yaitu penulis melakukan analisa kebutuhan apa saja yang
ada di dalam sistem yang akan dibuat, seperti use case, cara kerja sistem dan
sebagainya.
4. Construction
Construction yaitu penulis sudah melakukan pengodean ke dalam
sistem.sesuai dengan kebutuhan user.
16
5. Deployment Delivery & Feedback
Setelah sistem sudah jadi dibuat, sistem langsung diberikan kepada user
untuk dilakukan evaluasi, apakah sistem yang dibuat sesuai dengan
keiinginan user.
2.3. Kosep MVC (Model, View, Control)
Pengertian MVC (model, View, Control) menurut Trygve Reenskaug
yaitu proses enkapsulasi data bersama dengan pemrosesan (model),
mengisolasi dari proses manipulasi (controller) dan tampilan (view) untuk
direpresentasikan pada user interface. MVC dibagi menjadi tiga lapisan,
yaitu [14].
Gambar 2.7. Konsep MVC (Model, View Control) [14].
1. Model biasanya berhubungan dengan pengeditan database seperti input,
update, delete untuk sistem yang akan dibuat, contohnya database Mysql.
2. View biasanya berhubungan dengan kode program atau template contoh
dari bahasa pemrograman yang sering dipakai yaitu PHP.
17
3. Controler berhubungan dengan kode program (berupa OOP class) yang
berfungsi untuk mengontrol model dan view
Pengertian Code Igniter Menurut Betha Sidik yaitu Code Igniter
sering disebut sebagai framework php yang bersifat open source dan
menggunakan metode MVC (Model, View, Control) untuk mempermudah
proggammer dalam membuat sebuah sistem berbasis web tanpa harus
membuatnya dari awal [14]. Framework Code Igniter dikembangkan oleh
Rick Ellis, CEO Ellislab, Inc. Kelebihan dari framework Code Igniter yaitu
[14] :
1) Gratis (Open Source)
Kerangka pembuatan pada framework Code Igniter berlisensi
Apache/BSD open source sehingga bersifat gratis.
2) Berukuran Kecil
Pada proses penyimpanan, framework Code Ingniter membutuhkan
resource yang kecil, sehingga tidak perlu menyiapkan ruangan
penyimpanan yang terlalu besar.
3) Menggunakan konsep MVC (Model, View, Control)
Pada framework Code Igniter menggunakan konsep MVC (Model, View,
Control) yang bertujuan untuk memisahkan antara layer application logic
dengan presentation.
2.4. Data Base Management System (DBMS)
Data Base Management System yaitu perangkat lunka untuk
mengatur pembuatan, pemeliharaan, pengolahan dan penggunaan data yang
berskala besar. Penggunaan DMBS saat ini saat penting untuk menyimpan
18
data baik berskala besar ataupun berskala kecil. Beberapa DBMS yang
digunakan adalah Mysql. Menurut survey yang terdapat pada db-enggines
Mysql menduduki peringkat ke 2 DMBS yang paling banyak digunakan [15].
Menurut survey dari serverwatch.com Mysql menduduki peringkat ke 7
DBMS yang paling banyak digunakan.
Menurut pendapat dari Kustiyahningsih, Mysql adalah basis data
yang didalamnya terdapat satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas beberapa
baris dan setiap baris terdapat satu atau sejumlah tabel. Mysql adalah
database yang bersifat open source dan banyak digunakan oleh setiap orang.
Tipe data dari Mysql menurut Kustiyaningsih adalah data yang terdapat
dalam sebuah tabel berupa field, kemudian field itu berisi nilai dari data
tersebut. Keuntungan menggunakan Mysql dalam pembuatan database yaitu
[15].
1. Kecepatan Mysql bisa dibilang cepat
Banyak pengembang berpendapat bahwa Mysql adalah database yang
tercepat. Pendapat ini dapat diselidiki dengan mengunjungi h2 .
2. Mudah dalam penerapannya
Mysql bersifat simple database sistem dengan tingkat performa yang tinggi
dan tidak kompleks untuk setup,dan administrator disbanding dengan
sistem yang lebih besar .
3. Mysql bersifat open source jadi gratis dalam penggunannya
4. Mendukung bahasa query
Mysql memahami SQL, SQL juga dapat mengakses Mysql menggunakan
aplikasi pendukung ODBC.
19
5. Bisa menggunakan multiple database secara bersamaan.
Banyak pengguna dapat berhubungan dengan server secara bersamaan.
Pengguna dapat menggunakan mulitiple database secara bersamaan.
2.5. Pengujian Sistem
Pada penelitian ini menggunakan 2 pengujian sistem yaitu UAT
(User Acceptance Testing) dan Blackbox Testing. Pada dasarnya pengertian
dari UAT (User Acceptance Testing) yaitu pengujian sistem yang melibatkan
langsung user untuk mengetahui apakah sistem yang kita buat diterima atau
tidak oleh user dan pengertian dari Blackbox testing yaitu pengujian yang
diuji berdasarkan fungsionalitasnya. Pengujian ini berperan dalam sebagai
alat ukur keberhasilan dalam membuat suatu sistem. Tujuan dari Ucer
Acceptance Testing yaitu pengetasan atau pengujian dari sistem yang dibuat
apakah sesuai dengan permintaan dari user atau tidak [16] dan tujuan dari
Blackox Testing yaitu pengujian sebelum sistem atau aplikasi diserahkan
kepada user atau pengguna untuk dilakukan uji coba atau pengujian [17].
Pada tahap pengujian Blacox ini aplikasi atau sistem dilakukan pengujian
apakah ada fitur atau menu yang eror atau tidak
2.6. Kajian Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian serupa yang dijadikan acuan oleh penulis,
diantaranya sebagai berikut:
Penelitian pertama oleh Afghan Amar Pradipta, Yuli Adam Prasetyo
ST.MT, Nia Ambarsari S.Si. MT, tahun 2015, judul “Pengembangan Web E-
20
Commerce Bojana Sari Menggunakan Metode Prototype”, membahas tentang
bagaimana cara membuat Website E-Commerce Bojana Sari menggunakan
metode Prototyping yang bertujuan untuk membantu proses pemesanan dan
penyebaran informasi atau sebagai media promosi perusahaan. Perbedaan
antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan sekarang terletak pada
studi kasusnya dan metode yang digunakan alur prosesnya sama dengan
penelitian yang dilakukan sekarang.
Penelitian berikutnya oleh Farizan Luthfi, tahun 2017, judul
Penggunaan Framework Laravel dalam Rancang Bangun Modul Back-End
Artikel Website Bisnisbisnis, membahas tentang bagaimana membuat
Website Bisnisbisnis.ID menggunakan framework laravel dengan metode
Prototyping untuk mengenalkan produknya kepada pembeli dengan
menggunakan Website Bisnisbisnis.id. Metode dalam penelitian ini sama
dengan penilitian yang akan dilakukan. Perbedaan pada penelitian ini dengan
penelitian yang akan dilakukan yaitu terletak pada frameworknya, penelitian
ini menggunakan framework Laravel dan penelitian yang dilakukan
menggunakan CI (Code Igniter). Perbedaan yang terakhir terletak pada studi
kasus yang dilakukan.
Penelitian berikutnya oleh Taufik Hidayat, Sukisno, tahun 2018, judul
Rancang Bangun Sistem Penerimaan Mahaiswa Baru Online dengan Model
SDLC Prototype di Universitas Islam Syekh Yusuh, membahas tentang cara
membuat sistem informasi penerimaan mahasiswa baru dengan menggunakan
metode Prototype.Pada jurnal tersebut dijelaskan alur-alur metode Prototype
pembuatan sistem informasi penerimaan mahasiswa baru sampai selesai
21
sistem informasinya.Sistem informasi ada jurnal ini nantinya digunakan
fasilitas mahasiswa baru untuk melalakukan pendaftaran secara online.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu terletak
pada studi kasusnya.