Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II KERAiNGKA TEiORITIS DAN PERUMUSAiN HIPOTiESIS
2.1 Modeil Penelitiain Terdahului
Studi Areiqat et al. (2019) menganalisis faktor perilaku
overconfidence, loss aversion, risk perception, dan herding terhadap
investment decision making pada investor yang aktif dalam perdagangan
atau trading di Bursa Efek Amman. Sebanyak 165 investor individu
terhimpun untuk tujuan penelitian dan dianalisis dengan menggunakan uji
statistik multiple regression dan hierarchal regression analysis. Kerangka studi
Areiqat et al. (2019) bisa di perhatikan pada gambar di bawah ini:
Gambair 2.1 Framework Studi Perilaku Keuangan terlalu percaya diri, menghindari
kerugian, perspektif risiko, dan menggiring terhadap Keputusan Investasi Saham pada
Investor di Bursa Efek Amman, sumibier: Areiqat et al. (2019)
Penelitian Qasim et al. (2019) menganalisa faktor herding dan
overconfidence terhadap investment decision making pada investor di Pakistan.
Data yang diperlukan melalui kuesioner yang didistribusikan kepada 150
responden yang aktif di pasar saham dan hanya 100 yang valid. Pengujian
dilakukan secara empiris dan menggunakan Ordinary Least Square (OLS).
Overconfidence
Loss Aversion
Herding
Risk Percetiption
Pengambilan Keputusan Investasi
10 Universitas Internasional Batam Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
11
Kerangka studi Qasim et al. (2019) bisa di perhatikan pada gambar di bawah
ini:
Gambar 2.2 Framework Studi Perilaku menggiring dan terlalu percaya diri pada
Pengambilan Keputusan Investor di Pakistan, sumber: Qasim et al. (2019)
Studi Mumtaz et al. (2018) menganalisis faktor heuristic, risk aversion,
financial tools, firm level of corporate, dan day to day experience terhadap
investment decision making. Sampel sebanyak 701 investor retail di Bursa Efek
Pakistan. The Ordinary Least digunakan untuk estimasi model penelitian dan
teknik pengumpulan dengan menggunakan teknik random sampling. Kerangka
studi Mumtaz et al. (2018) bisa di perhatikan pada gambar di bawah ini:
Heuristic
Risk Aversion
Financial Tools
Level of Corporate Governance
Day-to-day experience
Pengambilan Keputusan Investasi
Overconfidence
Illusion of Control
Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
12
Representative Bias
Availability Bias
Locus of Control Pengambilan
Keputusan Investasi
Gambar 2.3 Framework Studi Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan
Keputusan Investasi di Bursa Efek Pakistan, sumber: Mumtaz et al. (2018)
Rasheed et al. (2018) menganalisis hubungan faktor availability bias
dan representative bias yang mempengaruhi keputusan investasi investor
Pakistan di moderasi locus of control. Kuesioner dibagikan kepada para
investor yang di perusahaan sekuritas. Dari 300 kuesioner yang
didistribusikan,271 dikembalikan, dimana 227 dipertimbangkan untuk analisis
dan 44 dibuang karena nilai yang hilang. Kerangka studi Rasheed (2018) bisa
di perhatikan pada gambar di bawah ini:
Gambiar 2.4 Framework Studi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan
Keputusan Investor di Pakistan dimoderasi locus of control, sumbier: Rasheed et al.
(20i18)
Metawa et al. (2018) menganalisis hubungan antara karakteristik
demografi dan keputusan investasi melalui faktor perilaku (sentiment,
overconfidence/underreaction, dan herd behaviour) sebagai variabel mediasi pada
pasar saham Mesir. Data kuesioner yang terkumpul sebanyak 384 investor lokal
Mesir, asing, institusi dan individu. Kerangka studi Metawa et al. (2018) bisa di
perhatikan pada gambar halaman selanjutnya:
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
13
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
14
Gambair 2.5 Framework Studi Faktor Perilaku terhadap Keputusan Keuangan
Investor Saham di Mesir, sumibier: Metawa et al. i(2i018)
Singh et al. (2018) menganalisis pengaruh faktor overconfidence, herd
behaviour, disposition effect, representative bias, mood, cognitive dissonance,
dan cultural terhadap pengambilan keputusan investasi investor India. Sampel
yang terkumpul sebanyak 602 investor retail Bursa Efek India di kota New
Delhi. Kerangka studi Singh iet al. (2018) bisa di perhatikan pada gambar di
bawah ini:
Sentiment
Overconfidence
Over/Under reaction
Herd Behavior
Behavioral Factor Demographic Characteristics: Age Gender Educational Level
Investor type: Individual Institusional National Foreign
Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
15
Gambar 2.6 Framework Analisis Empiris Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Investor Individu di pasar Saham India, sumber: Singh et al. (2018)
Mallik et al. (2017) menganalisis pengaruh faktor loss aversion dan
overconfidence terhadap pengambilan keputusan investor individu di Pakistan
dengan mempertimbangkan variabel moderasi risk perception. Behavioral
finance juga menunjukkan pengambilan keputusan melibatkan kombinasi
dimensi kognitif dan afektif. Kuesioner disebarkan kepada investor Islamabad
dan bursa efek Lahore. Total sebanyak 250 kuesioner dibagikan di mana 160
investor merespons, 90% adalah pria dan 10% adalah wanita. Kerangka studi
Mallik (2017) bisa di perhatikan pada gambar di bawah ini:
Gambiar 2.7 Framework Studi Overconfidence dan Loss Aversion terhadap
Keputusan Investasi di Moderasi Persepsi Risiko, suimber: Maillik et al. (2017)
Penelitian Abdin et al. (2016) menganalisi pengaruh faktor behavioral
terhadap investment decision making dan investment performance disertai faktor
overconfidence, representativeness, anchoring dan availability dan dimediasi
oleh fundamental anomalies dan technical anomalies. Sebanyak 324 responden
yang terkumpul dalam penelitian ini. Kerangka studi Abdin et al. (2016) bisa di
perhatikan pada gambar halaman selanjutnya:
Overconfidence
Loss Aversion
Risk Perception Pengambilan
Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
16
Gaimbar 2.8 Framework Studi Heuristic pada Keputusan dan Kinerja Investasi:
Menjelajahi Berbagai Mekanisme Mediasi, sumber: Abdin et al. (2016)
Khan et al. (2017) menganalisis hubungan faktor representativeness,
anchoring dan adjustment, serta availability terhadap pengambilan keputusan
investasi saham pada investor. Ketiga bias kemudian dibandingkan dengan tingkat
ekonomi dan demografi responden melalui tingkat pendidikan, tingkat
pendapatan, dan pengalaman. Kuesioner yang disebar 2 wilayah berbeda yaitu
investor di Malaysia dan investor di Pakistan. 1000 kuesioner yang disebar
sebanyak 46,7% atau 140 investor dari Malaysia dan 53,3% atau 160 investor
dari Pakistan total sebanyak 300 kuesioner yang terkumpul. Kerangka studi
Khan et al., (2017) bisa di perhatikan pada gambar di bawah ini:
Gamibar 2.9 Framework Studi Heuristic dan Keputusan Pembelian Saham di Pasar
Saham Malaysia dan Pakistan, sumber: Khan et al. (2017)
Overconfidence
Anchoring
Representativeness
Availability
Fundamental Anomalies
Technical Anomalies
Pengambilan Keputusan Investasi
Variabel Kontrol: Jenis Kelamin Umur Pengalaman
Anchoring and Adjustment
Representativeness
Availability
Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
17
Antony dan Joseph (2017) melakukan penelitian analytical hierarcy
process untuk mengetahui hubungan faktor representativeness bias,
overconfidence bias, regret aversion, mental accounting, dan herd behaviour
terhadap pengambilan keputusan investasi para investor di Kerala. Sampel
yang diperoleh sebanyak 916 investor di Kerala. Kerangka studi Antony dan
Joseph (2017) bisa di perhatikan pada gambar di bawah ini:
Gamibar 2.10 Framework Analisis AHP Pengaruh Faktor Perilaku yang
Mempengaruhi Keputusan Investasi, sumber: Antony dan Joseph, (2017)
Ahmad et al. (2017) menyatakan bahwa faktor representativeness,
overconfidence, anchoring dan adjustment, dan availability investor di Bursa
Efek Pakistan masing-masing mempengaruhi terhadap keputusan investasi dan
perceived market efficiency. Pengambilan sampel secara purposive terkumpul
sebanyak 143 investor di Bursa Efek Pakistan. Kerangka studi Ahmad (2017) bisa
di perhatikan pada gambar halaman selanjutnya:
Overconfidence Bias
Representativeness Bias
Regret Aversion
Mental Accounting
Herd Behavior
Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
18
Gambair 2.11 Framework Studi Heuristic dalam Pengambilan Keputusan Investasi
dan Efisiensi Pasar di Bursa Efek Pakistan, sumber: Ahmad et al. (2017)
Lumbanraja et al. (2017) menganilisis hubungan faktor availability bias,
representativeness, gambler’s fallacy dan overconfidence yang mempengaruhi
pengambilan keputusan investasi investor kota Medan. Structural equation model
menjadi metode penelitian. Sampel penelitian ini adalah investor di Medan, sampel
penelitian diambil dari 120 investor di Medan. Kerangka studi Lumbanraja et al.
(2017) bisa di perhatikan pada gambar di bawah ini:
Gaimbar 2.12 Framework Analisis Perilaku Heuristic pada Keputusan Investasi,
sumber: Lumbanraja et al. (2017)
Parveen dan Ayub Siddiqui (2017) menganalisis regresi hubungan antara
representative, anchroing, availability, disposition effect dan overconfidence
Overconfidence
Representativenes
Anchoring and Adjustment
Availability
Pengambilan Keputusan Investasi
Perceived Market Efficiency
Representativenes
Availability Bias
Anchoring
Gambler’s Fallacy
Overconfidence
Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
19
terhadap keputusan investasi investor di pasar saham Pakistan. Investor Pakistan
ditemukan tidak rasional dan menerapkan heuristic dalam keputusan keuangan
dalam situasi yang tidak pasti pada periode pasar saham Pakistan yang sedang
terkena dampak krisis keuangan. Data sekunder digunakaan dengan rentang waktu
2005 sampai tahun 2014 dan 184 perusahaan di sektor non-keuangan di bursa efek
Pakistan. Kerangka studi Parveen dan Ayub Siddiqui (2017) bisa di perhatikan
pada gambar di bawah ini:
Gamibar 2.13 Framework Studi Pengambilan Keputusan dan Heuristic Perilaku
Investor di Sektor Non-Keuangan Bursa Efek Pakistan, sumiber: Parveen dan Ayub
Siddiqui (2017)
Penelitian Usman et al. (2017) menganalisis faktor anchoring
mempengaruhi pengambilan keputusan investasi investor di Nigeria. Investor
properti menjadi target penelitian dan prosedur pengambilan sampel
menggunakan multi stage dalam pemilihan sampel representatif yang terdiri
dari purposive sampling. Perkiraan normal terhadap distribusi hyper-geometric
untuk memilih ukuran sampel. Sebanyak 312 responden terkumpul melalui
Representativeness
Anchoring
Availability
Disposition Effect
Overconfidence
Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
20
kuesioner pertanyaan yang bersifat tertutup dan terbuka. Kerangka studi Usman
et al. (2017) bisa di perhatikan pada gambar halaman selanjutnya:
Gambiar 2.14 Framework Studi Pengaruh Anchoring pada Pengambilan Keputusan
Investor di Pasar Properti Nigeria, sumiber: Usman et al. (2017)
Rehan (2018) menganalisis pengaruh faktor mental accounting,
anchoring, representativeness, availability, risk aversion, overconfidence, dan
regret aversion terhadap pengambilan keputusan investor di Pakistan. Sampel
yang terkumpul sebanyak 305 investor di Bursa Efek Pakistan. Kerangka studi
Rehan (2018) bisa di perhatikan pada gambar di bawah ini:
Gaimbar 2.15 Framework Studi Bias Perilaku dan Keputusan Investor, suimber:
Rehan (2018)
Anchoring
Representativenss
Mental Accounting
Availability
Risk Aversion
Overconfidence
Regret Aversion
Pengambilan Keputusan Investasi
Anchoring Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
21
Penelitian Subramaniam dan Velnampy (2017) menganalisis faktor
overconfidence, representativeness, anchoring, availability bias, loss aversion,
risk aversion, mental accounting, dan herding yang mempengaruhi keputusan
investasi dari investor household Sri Lanka. Kuesioner yang terkumpul
sebanyak 1.810 investor. Kerangka studi Subramaniam dan Velnampy (2017)
bisa di perhatikan pada gambar di bawah ini:
Gaimbar 2.16 Framework Studi Faktor Perilaku dalam Keputusan Investasi
Investor Rumah Tangga, sumber: Subramaniam dan Velnampy (2017)
Manuel dan Mathew (2017) menganalisis faktor cognitive dissonance
bias, representativeness bias, over-optimism bias, herd instinct bias, illusion of
control bias, loss aversion bias, hindsight bias, regret aversion bias, dan
selfattribution bias. terhadap keputusan investasi investor di Kerala.
Representativeness
Overconfidence
Anchoring
Availability Bias
Loss Aversion
Risk Aversion
Mental Accounting
Herding
Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
22
Pengumpulan sampel melalui teknik convenience sampling sehingga kuesioner
yang terkumpul sebanyak 62 kuesioner di Kerala. Kerangka studi Manuel dan
Mathew (2017) bisa di perhatikan pada gambar halaman selanjutnya:
Gamibar 2.17 Framework Studi Kognitif dalam Keputusan Investasi Investor
Individual di Pasar Saham, sumber: Manuel dan Mathew (2017)
Bakar dan Yi (2016) menganalisis pengaruh faktor conservatism,
overconfidence, herding, dan availability bias terhadap pengambilan keputusan
investor pasar saham Malaysia. Sebanyak 200 responden terkumpul termasuk
dosen, mahasiswa, bankir, eksekutif dan manajer investasi di Kota Klang
Valley dan Pahang. Kerangka studi Bakar dan Yi (2016) bisa di perhatikan
pada gambar halaman selanjutnya:
Representativeness Bias
Cognitive Dissonance Bias
Over-optimism Bias
Herd instinct Bias
Illusion of Control Bias
Loss Aversion Bias
Hindsight Bias
Regret Aversion Bias
Self Attribution Bias
Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
23
Gamibar 2.18 Framework Studi Faktor Psikologis pada Pengambilan Keputusan
Investor di Pasar Saham Malaysia, sumber: Bakar dan Yi (2016)
Penelitian Alquraan (2016) mengidentifikasi faktor overconfidence, loss
aversion, herding, dan risk perception yang mempengaruhi keputusan investasi
investor saham di Saudi Arabia. Melalui metode random sampling kuesioner
sebanyak 140 kuesioner terkumpul dan yang berhasil dikembalikan sebanyak
128, terdapat 8 data yang tidak valid untuk dianalisis. Kerangka studi Alquraan
(2016) bisa di perhatikan pada gambar di bawah ini:
Gambair 2.19 Framework Studi Faktor-Faktor Keuangan Perilaku
Mempengaruhi Keputusan Investasi Saham dari Investor Individual, suimber:
Alquraan (2016)
Overconfidence
Conservatism
Herding
Availability Bias
Pengambilan Keputusan Investasi
Overconfidence
Loss Aversion
Herding
Risk Percetiption
Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
24
Hayat dan Anwar (2016) menganalisis pengaruh faktor herding bias,
overconfidence bias, dan disposition effect yang mempengaruhi pengambilan
keputusan investasi investor di Pakistan dengan variabel moderasi literasi
keuangan. Kuesioner survei sederhana diberikan kepada 158 investor yang
berdagang di Bursa Efek Pakistan. Kerangka studi Hayat dan Anwar
(2016)bisa di perhatikan pada gambar di bawah ini:
Gamibar 2.20 Framework Studi Perilaku terhadap Keputusan Investasi di
Moderasi Literasi Keuangan, suimber: Hayat dan Anwar (2016)
Menurut Irshad et al. (2016) suatu efek dari bias representativensess
yang mempengaruhi pengambilan keputusan investasi investor di Pakistan.
Kuesioner yang didistribusikan sebanyak 160 kepada investor pasar saham
Islamabad, sebanyak 75% yang kembali atau 120 kuesioner yang kembali dan
valid. Kerangka studi Irshad et al. (2016) bisa di perhatikan pada gambar di
bawah ini:
Overconfidence
Herding
Disposition Effect
Financial Literacy
Pengambilan Keputusan Investasi
Representativeness Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
25
Gambair 2.21 Framework Studi Pengaruh Representativeness terhadap
Pengambilan Keputusan Investasi, sumbeir: Irshad et al. (2016)
Ikram (2016) menganalisis hubungan faktor representativeness dan
availability yang mempengaruhi pengambilan keputusan investasi investor di
Pakistan dan dimoderasi variabel locus of control. Sampel yang terkumpul
sebanyak 250 investor di Bursa Efek Pakistan. Kerangka studi Ikram (2016)
bisa di perhatikan pada gambar di bawah ini:
Gambiar 2.22 Framework Studi Empiris pada Penentu Perilaku pada Pengambilan
Keputusan Investasi di moderasi Locus of Control, sumiber : Ikram (2016)
Penelitian Fatima dan Waqas (2016) menggunakan faktor availability
bias dan optimistic bias terhadap pengambilan keputusan investasi investor di
Pakistan melalui variabel moderasi financial literacy. Sebanyak 220 kuesioner
disebarkan dan 170 kuesioner yang dikembalikan. Kerangka studi Fatima dan
Representativeness
Availability Bias
Locus of Control Pengambilan Keputusan Investasi
Optimistic Bias
Availability Bias
Financial Literacy Pengambilan
Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
26
Waqas (2016) bisa di perhatikan pada gambar di bawah ini:
Gamibar 2.23 Framework Studi Optimis dan Ketersediaan Bias pada
Pengambilan Keputusan Investasi dengan peran moderasi Literasi Keuangan,
sumiber : Fatima dan Waqas (2016)
Farooq dan Sajid (2015) menganalisis faktor heuristic, financial tools,
risk aversion, dan level of corporate governance terhadap pengambilan
keputusan investasi investor institusi dan retail di Pakistan. Kriteria populasi
adalah manajer investasi lembaga keuangan yang berinvestasi di bursa efek
Pakistan seperti manajer bank investasi, perusahaan asuransi, perusahaan
investasi ekuitas, bank komersial dan reksadana. Kuesioner digunakan untuk
pengumpulan data primer dengan pengambilan secara acak dari manajer dana
ekuitas atau investor individu. Jumlah sampel yang digunakan untuk analisis
adalah 120 dan 100 kuesioner yang berhasil terkumpul berdasarkan target
populasi yang disebutkan. Kerangka studi Farooq dan Sajid (2015) bisa di
perhatikan pada gambar di bawah ini:
Giambar 2.24 Framework Studi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan
Keputusan Investasi di Pakistan, sumiber: Farooq dan Sajid (2015)
Heuristic
Risk Aversion
Financial Tools
Level of Corporate Governance
Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
27
Talha et al. (2015) menganalisis pengaruh faktor overconfidence,
anchoring, regret aversion, loss aversion, mental accounting, gamblers fallacy,
herding, confirmation, dan hindsight terhadap pengambilan keputusan
investasi investor di India. Sampel yang digunakan adalah investor di Bursa
Efek India yang memiliki volatilitias tinggi sebanyak 341 kuesioner. Kerangka
studi Talha et al., (2015) bisa di perhatikan pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.25 Framework Studi Investor Psikologi dan Pengaruhnya terhadap
Keputusan Investasi, sumber : Talha et al. (2015)
Yaowen dan Suqing (2015) menganalisis hubungan faktor framing
effect, anchoring effect, overconfidence, representativeness bias, avalibility
bias, dan farming effect terhadap pengambilan keputusan investasi investor
Cognitive Dissonance
Overconfidence
Anchoring
Gambler’s Fallacy
Regret Aversion
LossAversion
Mental Accounting
Herding
Pengambilan Keputusan Investasi
Confirmation and
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
28
profil mahasiswa MBA melalui variabel mediasi expected revenue dan risk
preception. Kuesioner yang didapatkan sebanyak 78 responden mahasiswa di
Universitas Taiwan. Kerangka studi Yaowen dan Suqing (2015) bisa di
perhatikan pada gambar halaman selanjutnya:
Gambar 2.26 Framework Studi Kognitif dalam Keputusan Investasi Investor
Individual di Pasar Saham, sumber: Suqing (2015)
Khan (2015) menganalisis pengaruh faktor availability bias dan loss
aversion bias terhadap pengambilan keputusan investasi investor di Bursa Efek
Islamabad, Pakistan melalui pertimbangan variabel moderasi risk perception.
260 set kuesioner yang dibagi kepada mahasiswa bisnis, 230 kuesioner yang
dikembalikan dan 23 kuesioner tidak memenuhi syarat sehingga total 207
kuesioner yang valid. Kerangka studi Khan (2015) bisa di perhatikan pada
Overconfidence
Anchoring Effect
Framing Effect
Representativeness Bias
Availability Bias
Framing Effect
Risk Perception
Expected Return
Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
29
gambar di bawah ini:
Gambar 2.27 Framework Studi Availability dan Loss Aversion pada
Pengambilan Keputusan Investasi di Moderasi Persepsi Risiko, sumber: Khan
(2015)
Ishfaq dan Anjum (2015) mengidentifikasi pengaruh anchoring bias
responden investor pria maupun wanita yang telah terdaftar dan melakukan
investasi di Bursa Efek Karachi terhadap risky investment decision di Pasar
Saham Pakistan. Variabel bebas yang digunakan, yaitu anchoring bias.
Kuesioner yang didistribusikan dan terkumpul kuesioner sebanyak 180 set.
Kerangka studi Ishfaq dan Anjum (2015) bisa di perhatikan pada gambar di
bawah ini:
Gambar 2.28 Framework Studi Pengaruh Anchoring pada Keputusan Investasi
Berisiko pada Pasar Modal Pakistan, sumber: Ishfaq dan Anjum (2015)
Grover dan Singh (2015) faktor logical approach, property information,
market dynamic, regret aversion, hindsight bias, herding bias, dan
overconfidence terhadap keputusan investasi investor real estate di Uttrakhand.
Sampel dari 200 responden dikumpul dari daerah terkenal di distrik Udham
Singh Nagar di Uttrakhand dan berbagai alat statistik, analisis faktor diterapkan
untuk mencapai tujuan penelitian. Kerangka studi Grover dan Singh (2015)
bisa di perhatikan pada gambar halaman selanjutnya:
Anchoring Bias Risky Investment Decision
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
30
Gambar 2.29 Framework Studi tentang Faktor Perilaku yang Mempengaruhi
Keputusan Investasi di Uttrakhand, sumber: Grover dan Singh (2015)
Penelitian Toma (2015) mengidetinfikasi sikap disposition effect,
overconfidence, dan representativeness bias terhadap keputusan invetasi
investor dari Bursa Efek Bucharest, Romania. Kerahasiaan yang tinggi dari
perusahaan pialang dari Rumania, data akun pialang diterima melalui entitas
yang bertindak sebagai perantara antara investor individu dan Bursa Efek
Rumania. Data sekunder menjadi teknik pengumplan data historis transaksi
keuangan 21 akun nasabah sebagai investor dan lampiran transaksi dari rentang
awal tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Kerangka studi Toma (2015) bisa
di perhatikan pada gambar halaman selanjutnya:
Property
Logical Approach
Market Dynamic
Regret Aversion
Hindsight Bias
Herding Bias
Overconfidence
Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
31
Gambar 2.30 Framework Penelitian Perilaku dari Keputusan Investasi Investor
Rumania, sumber: Toma (2015)
Riaz dan Iqbal (2015) menganalisis hubungan faktor illusion of control
biases, overconfidence bias, self-control bias, dan optimism bias yang
mempengaruhi keputusan investasi pada investor yang terdaftar di Karachi.
Kuesioner yang terkumpul sebanyak 100 set dan 50 buah kuesioner yang
dikembalikan. Kerangka studi Riaz dan Iqbal (2015) bisa di perhatikan pada
gambar di bawah ini:
Gambar 2.31 Framework Studi Overconfidence, Illusion of control, Self-
Control dan Optimisme pada Pengambilan Keputusan Investor pada Pasar yang
Berkembang, sumber: Riaz dan Iqbal (2015)
Overconfidence
Disposition Effect
Representativeness Bias
Pengambilan Keputusan Investasi
Overconfidence
Illusion of Control Biases
Self-Control Bias
Optimism
Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
32
Kengatharan dan Kengatharan (2014) menganalisis pengaruh faktor
heuristics, herding, prospect, dan market variables terhadap pengambilan
keputusan serta kinerja investasi pada investor individu di Bursa Efek Colombo.
Kuesioner yang terkumpul sebanyak 128 set. Kerangka studi Kengatharan dan
Kengatharan (2014) bisa di perhatikan pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.32 Framework Studi Pengaruh Faktor Perilaku dalam Membuat
Keputusan dan Kinerja Investasi di Sri Lanka, sumber: Kengatharan dan
Kengatharan (2014)
Qadri dan Shabbir (2014) menganalisis faktor illusion of control dan
overconfidence terhadap pengambilan keputusan investasi investor retail di
Pakistan. Sebanyak 140 kuesioner yang terkumpul dari investor di Bursa Efek
Islamabad. Kerangka studi Qadri dan Shabbir (2014) bisa di perhatikan pada
gambar di bawah ini:
Herding
Heuristic
Prosphect
Market Variables
Pengambilan Keputusan Investasi
Investment Perfomance
Overconfidence
Illusion of Control
Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
33
Gambar 2.33 Framework Studi Empiris tentang Overconfidence dan Illusion of
Control terhadap Pengambilan Keputusan Investor Islamabad, sumber: Qadri
dan Shabbir (2014)
Kafayat (2016) menganalisis hubungan selfattribution, overconfidence
dan over optimism investor Bursa Saham Islamabad terhadap pengambilan
keputusan investasi. Kuesioner yang terkumpul sebanyak 220 set yang
dibagikan. Kerangka studi Kafayat (2016) bisa di perhatikan pada gambar di
bawah ini:
Gambar 2.34 Framework Studi Keterkaitan Bias terhadap Keputusan Investasi,
sumber: Kafayat (2016)
Onsomu (2014) menganalisis investor individual dan hubungan antara
jenis kelamin di Bursa Efek Nairobi dengan faktor representativeness bias,
availability bias, overconfidence bias, disposition bias dan confirmation bias
terhadap keputusan investasi. Total kuesioner yang didapatkan sebanyak 58
kuesioner 69% laki-laki dan 31% perempuan. Kerangka studi Onsomu (2014)
Self-attribution
Overconfidence
Over Optimism
Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
34
bisa di perhatikan pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.35 Framework Studi Perilaku Pria dan Wanita terhadap Keputusan
Investor di Kenya, sumber: Onsomu (2014)
Bashir et al., (2013) menganalisis hubungan antara perilaku heuristic
terhadap keputusan investasi yang dilakukan oleh investor. Sebanyak 150
kuesioner yang didistribusikan dan 130 kuesioner yang dikembalikan. Kriteria
investor yang digunakan seperti mahasiswa, guru, serta manajer dari perbankan.
Kerangka studi Bashir et al., (2013) bisa di perhatikan pada gambar di bawah
ini:
Gambar 2.36 Framework Studi Pengujian Empiris Heuristic Mengganggu
Pengambilan Keputusan Rasional Investor, sumber: Bashir et al., (2013)
Lakshmi et al. (2013) menganalisis hubungan faktor social contagion,
herding, representative, heuristics, overconfidence, risk aversion, coginitive
Overconfidence
Illusion of
Confirmation Bias
Excessive Optimism
Status Quo Bias
Loss
Mental Accounting
Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
35
dissonace, dan disposition effect nasabah dari perusahaan sekuritas terhadap
pengambilan keputusan investasi dengan metode pendekatan Structure
Equation Modelling. Penyebaran kuesioner melalui dua cara yaitu penyebaran
secara langsung dengan hard copy 125 kuesioner kepada nasabah dari
perusahaan sekuritas dan online berjumlah 193 kuesioner. Kerangka studi
Lakshmi et al., (2013) bisa di perhatikan pada gambar halaman selanjutnya:
Gambar 2.37 Framework Studi Menilai Keterkaitan Sifat Perilaku dan
Keputusan Investasi menggunakan Pendekatan SEM (Struture Equation
Modeling), sumber: Lakshmi et al. (2013)
Mohammed Abu Nada (2013) menganalisis faktor overconfidence,
representativeness, gambler’s fallacy, anchoring, demographic factor, loss
aversion, regret aversion, mental accounting, self control, dan availibility
investor individu terhadap keputusan investasi di Bursa Efek Palestina.
Herding
Social Contagion
Representative
Heuristic
Overconfidence
Risk Aversion
Disposition Effect
Cognitive Dissonance
Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
36
Kuesioner yang dibagikan sebanyak 373 set kepada responden yang tinggal di
Kota Gaza, Palestina. Kerangka studi Mohammed Abu Nada (2013) bisa di
perhatikan pada gambar halaman selanjutnya:
Gambar 2.38 Framework Studi Faktor Perilaku Memengaruhi Keputusan
Investasi Investor di Bursa Efek Palestina, sumber: Mohammed Abu Nada
(2013)
Matsumoto et al. (2013) menganalisis investor individu anchoring bias
sebagai variabel independen tunggal terhadap pengambilan keputusan.
Sebanyak 217 kuesioner terkumpul dari responden mahasiswa bisinis di Brasil.
Kerangka studi Matsumoto et al. (2013) bisa di perhatikan pada gambar
halaman selanjutnya:
Representativenss
Overconfidence
Gambler’s Fallacy
Anchoring
Demographic Factor
Loss Aversion
Regret Aversion
Mental Accounting
Availability
Self control
Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
37
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
38
Gambar 2.39 Framework Studi Anchoring dalam Pengambilan Keputusan
Investor Individual, sumber: Matsumoto et al. ,(2013)
Qureshi et al. (2012) menganalisis pengaruh faktor-faktor perilaku seperti
heuristic, risk averse, financial tools, dan level of corporate governance pada
manajer investasi terhadap pengambilan keputusan di Pakistan. Kuesioner yang
terkumpul sebanyak 327 manajer investasi perusahaan asuransi, perbankan, dan
perusahaan investasi ekuitas dengan menerapkan teknik stratified random
sampling. Kerangka studi Qureshi et al. (2012) bisa di perhatikan pada gambar
di bawah ini:
Gambar 2.40 Framework Penelitian Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan Investasi Manajer Dana Ekuitas, sumber: Qureshi et al.
(2012)
Lambert et al. (2012) menguji faktor overconfidence dan risk aversion
yang mampu mempengaruhi keputusan investasi mahasiswa Unversitas
Montpellier dan karyawan perbankan, overconfidence dan variabel mediasi
valuation berperan mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan
Heuristic
Risk Aversion
Financial Tools
Level of Corporate Governance
Pengambilan Keputusan Investasi
Anchoring Bias Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
39
investasi. Total kuesioner yang didistribusikan ada 84 set, 64 orang mahasiswa
dan 20 orang karyawan perbankan. Kerangka studi Lambert et al. (2012)bisa di
perhatikan pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.41 Framework Studi Keahlian Mempengaruhi Keyakinan Terlalu
Tinggi pada Penilaian, dan Keputusan Investasi, sumber: Lambert et al. (2012)
Menurut Fachrudin et al. (2011) menganalisis pengaruh jenis kelamin
dengan variabel mediasi overconfidence terhadap pengambilan keputusan
investasi dan melihat perbedaan tingkat overconfidence antara pria dan wanita.
Sampel populasinya adalah investor di kota Medan. Sebanyak 120 kuesioner
terkumpul dari investor yang aktif dalam trading harian. Kerangka studi
Fachrudin et al., (2011) bisa di perhatikan pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.42 Framework Studi Pria Atau Wanita Lebih Terlalu Percaya Diri
dalam Membuat Keputusan Investasi, sumber: Fachrudin et al. (2011)
Lin (2011) mengidentifikasi hubungan“demand identification,
searching information, evaluating alternatives, disposition effect, herding dan
Overconfidence Valuation/
Judgement
Risk Aversion
Pengambilan Keputusan Investasi
Pengambilan Keputusan Investasi Overconfidence
Gender: Men
Women
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
40
overconfidence terhadap pengambilan keputusan investasi investor” di Taiwan.
450 kuesioner investor terkumpul yang sukarela dalam pertemuan perusahaan
broker yang berada di Taipei. Hanya 430 set kuesioner dinyatakan valid untuk
diolah. Kerangka studi Lin (2011) bisa di perhatikan pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.43 Framework Studi Keputusan Investasi Rasional dan Bias
Perilaku pada Pasar Saham Taiwan, sumber: Lin (2011)
2.2. Definisi Variabel Dependen
Farooq dan Sajid (2015) mengemukakan bahwa pengambilan suatu
keputusan investasi merupakan sebuah pilihan yang sulit. Investor harus memiliki
kemampuan analisis yang bijak sebelum menentukan keputusan investasi.
Kebanyakan investor memiliki kemampuan analisa tetapi tidak memiliki alasan
yang mendasar dalam memastikan suatu keputusan investasi. Menurut Qureshi et
al. (2012) teori-teori keuangan tradisional mengasumsikan bahwa investor
menggunakan semua informasi dan membuat keputusan investasi rasional tetapi
dalam kenyataannya yang terjadi berbeda berdasarkan semakin pentingnya
perilaku keuangan. Mumtaz et al. (2018) memberikan ilustrasi keputusan
Demand Identification
Seacrching
Evaluating
Disposition Effect
Herding
Overconfidence
Pengambilan Keputusan Investasi
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
41
investasi yang tepat memiliki dampak positif pada hasil tingkat perusahaan seperti
kinerja keuangan perusahaan dan proses pemilihan keamanan terbaik dari
alternatif investasi yang tersedia. Keputusan yang baik biasanya didasarkan pada
investasi tentang informasi yang dikumpulkan oleh investor dari berbagai sumber,
seperti internet, televisi bahkan media lainnya untuk tahap meningkatkan
profitabilitas perusahaan. Keputusan investasi dapat berdampak buruk dan
merusak kinerja suatu organisasi atau insitusi tersebut. Keputusan investasi
menjadi prioritas sehingga investasi memiliki sasaran yang jelas dan investor yang
bijak dalam keputusan berpotensi mendapatkan ekspektasi yang telah di tentukan
(Hayat dan Anwar, 2016).
2.3. “Hubungan antar variabel”
2.3.1 “Pengaruh Heuristic terhadap Pengambilan keputusan Investasi”
Menurut Mumtaz et al. (2018), variabel heuristic berpengaruh signifikan
positif terhadap keputusan investasi karena berdasarkan situasi yang kompleks
dalam memutuskan suatu kondisi yang tidak pasti investor institusi cenderung
menggunakan cara praktis untuk membuat keputusan. Pengambilan keputusan
investasi melalui heuristic biasanya menilai informasi yang tersedia secara
objektif serta waktu yang terbatas mungkin merupakan penjelasan yang praktis
untuk menerapkan proses pengambilan keputusan investasi. Hasil penelitian ini
senada dengan Qasim et al. (2019), Areiqat et al. (2019), Metawa et al. (2018),
Rasheed et al. (2018), Abdin et al. (2016), H. H. Khan et al. (2017), Fachrudin et
al. (2017), Parveen dan Ayub Siddiqui, (2017), Toma (2015), Grover dan Singh,
(2015), Qadri dan Shabbir, (2014), serta (Qureshi et al., 2012).
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
42
Gigerenzer dan Gaissmaier (2011) mengatakan heuristic adalah strategi
yang mengabaikan bagian suatu informasi, dengan tujuan membuat keputusan
lebih cepat, hemat, dan praktis daripada metode yang lain lebih kompleks.
Representative, availability, overconfidence, gambler’s fallacy, anchoring dan
adjustment adalah bias heuristic yang digunakan oleh investor untuk mengurangi
risiko kerugian dalam situasi yang tidak pasti.
Ahmad et al. (2017) menyatakan overconfidence berpengaruh signifikan
negatif terhadap keputusan investor individu. Secara psikologis, Investor yang
overconfidence cenderung melakukan investasi yang tidak logis atau berisiko
akibatnya secara fruekuensi aktivitas investasi berlebihan, sehingga berdampak
negatif pada tingkat return yang diharapkan. Investor pasti menghindari risiko
kerugian dalam peluang investasi yang tidak pasti, karena kesalahan strategi
penilaian pada informasi sebagai akibatnya, investor membuat keputusan irasional.
Penggunaan heuristic menjadi acuan investor membuat keputusan investasi
dalam kondisi ketidakpastian, namun cara praktis yang digunakan harus memiliki
objektif yang logis dalam penilaian informasi sebelum membuat keputusan
investasi.
2.3.2 “Pengaruh Risk Aversion terhadap Pengambilan Keputusan Investasi”
Mumtaz et al. (2018) menemukan adanya pengaruh positif antara risk
aversion dan investment decision making. Investor institusi cenderung
menghindari risiko, membuat keputusan investasi yang meningkatkan keuntungan,
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
43
terlihat rasional tetapi bertentangan. Investor institusi memiliki perilaku khawatir
terhadap risiko dan ketentuan kebijakan perusahaan. Investor memiliki
kecenderungan risk averse ketika memiliki kepastian untuk mendapatkan
keuntungan. Hasil penelitian ini senada dengan Areiqat et al. (2019), Rehan
(2018), Subramaniam dan Velnampy, (2017), Alquraan et al. (2016), Talha et al.
(2015), Khan (2015), Lakshmi et al. (2013), dan (Qureshi et al. 2012). Penelitian
Blavatskyy (2018) juga mengatakan ketika investor yakin tentang tingkat
pengembalian yang diharapkan, investor akan cenderung menjadi risk-averse atau
menghindari risiko .
Farooq et al. (2015) menyatakan faktor risk aversion berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap keputusan investasi perusahaan. Preferensi investor
institusi selalu menjadi risk seeker karena cenderung melakukan tindakan risiko.
Keinginan investor untuk menghindari risiko karena hal ketidakpastian. Investor
yang tidak rasional dalam pilihan dalam mempertimbangkan risiko biasanya akan
merasakan dampak risiko setelah membuat keputusan, risiko bisa berubah dalam
berbagai situasi. Menurut Shafi (2014), risk aversion didefinisikan sebagai
investor yang memliki pandangan tingkat risiko yang berbeda dalam memutuskan
keputusan investasi dan mampu mengambil risiko yang telah diperhitungkan
untuk tingkat pengembalian yang diharapkan ketika adanya kesempatan untuk
menambahkan diversifikasi portofolio atau aset.
2.3.3 “Pengaruh Financial Tools terhadap Pengambilan Keputusan Investasi”
Menurut hasil studi Mumtaz et al. (2018) dengan salah satu faktor yaitu
financial tools terhadap keputusan investasi memiliki pengaruh signifikan positif.
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
44
Studi ini menyelidiki analisis fundamental dan teknikal pada pasar modal.
Pengaruh financial tools terhadap pengambilan keputusan investasi institusional
merupakan bagian dari suatu pratiksi keuangan atau institusi melakukan berbagai
metode dan alat untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam keputusan investasi.
Financial tools merupakan suatu model penetapan capital asset pricing model,
manajemen portofolio, diversifikasi portofolio, analisis teknikal dan fundamental.
menunjukkan bahwa financial tools memiliki peran penting dalam membuat
keputusan investasi yang baik. Praktisi menggunakan alat ini untuk mengukur
pengembalian dan risiko di pasar saham. Analisis fundamental mengevaluasi
lingkungan ekonomi, kinerja perusahaan dan kinerja industri sebelum membuat
keputusan investasi dan kombinasi analasis teknikal dengan mempertimbangkan
pergerakan harga melalui tingkat volume supply dan demand di pasar modal.
Tidak hanya komponen risiko dan pengembalian yang diamati tetapi beberapa
faktor perilaku lainnya dipertimbangkan seperti kapan waktu yang tepat untuk
pembelian saham. Hasil penelitian ini senada dengan Farooq et al. (2015) dan
Qureshi et al. (2012).
Chatman et al. (2014) mengatakan alat dan teknik keuangan adalah
pendekatan yang diadopsi untuk mengukur suatu return dan memasukkan risiko
untuk membuat keputusan investasi. Sumber utama untuk mengumpulkan
informasi investor adalah melalui analisis fundamental atau teknikal. Investor
individu dan institusional menggunakan jenis alat dan teknik keuangan yang
berbeda untuk membuat keputusan investasi dalam risiko dan memaksimalkan
return investasi. Tidak hanya komponen risiko dan pengembalian yang diamati
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
45
tetapi beberapa faktor perilaku lainnya dipertimbangkan pada saat pembelian
saham.
2.3.4 Pengaruh Level of Corporate Governance terhadap Pengambilan
Keputusan Investasi
Mumtaz et al. (2018) menyatakan bahwa faktor corporate governance
berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan investasi yang dilakukan
investor institusi. Peran tata kelola perusahaan sebagai mekanisme untuk membuat
keputusan investasi. Hal ini memberikan suatu pandangan bahwa kinerja
perusahaan terkait langsung dengan kinerja tata kelola perusahaan. Tata kelola
yang efektif memastikan bahwa struktur perusahaan dan prosesnya diatur dengan
baik. Sistem yang diimplementasi akan membantu membuat keputusan yang
tepat dan efisiensi waktu untuk mencapai tujuan perusahaan secara objektif.
Penerapan sistem tata kelola perusahaan yang efektif akan mampu memberikan
nilai kepada pemegang saham dan membuat keyakinan investor atau pemberi
modal serta nilai institusi meningkat.
Farooq dan Sajid (2015) memberikan ilustrasi bahwa suatu sistem di mana
perusahaan atau organisasi diarahkan dan dikendalikan disebut tata kelola
perusahaan. Penelitian ini mengikuti aspek menilai tata kelola perusahaan tingkat
perusahaan yang meliputi beberapa aspek seperti transparansi, keadilan, disiplin,
tanggung jawab, akuntabilitas, dan kesadaran sosial. Sistem tata kelola perusahaan
memainkan peran penting terhadap nilai organisasi.
Menurut Mumtaz et al. (2018), investor dan spesialis keuangan lebih suka
berinvestasi pada saham yang memiliki komposisi dan struktur dewan yang
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
46
sederhana. Cohn dan Rajan (2013) dan Zagorchev dan Gao (2015) mengatakan
bahwa sistem tata kelola yang lemah cenderung meningkatkan pengeluaran
akibatnya, perusahaan tidak dapat mencapai tujuannya dengan tepat.
2.4 “Model Penelitian dan Perumusan Hipotesis”
Studi ini bersifat replikasi yang dilakukan oleh Mumtaz et al. (2018) dan
Qureshi et al. (2012). Qureshi et al. (2012) menganalisis perilaku yang
mempengaruhi investor institusi terhadap pengambilan keputusan investasi oleh
equity fund manager di Pakistan. Kerangka perumusan penelitian bisa
diperhatikan pada gambar dibawah ini:
Gambar 2.44 Framework Penelitian “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi”, sumber : Mumtaz et al.
(2018) dan Qureshi et al. (2012).
Pertimbangan atas ketidakkonsistenan beberapa penelitian yang telah
dibahas sebelumnya, maka hipotesis untuk menguji hubungan ini agar tercapai
tujuan penelitian sebagai berikut:
“H1 : Heuristic berpengaruh signifikan positif terhadap pengambilan
keputusan investasi pada investor” institusi.
Heuristic
Risk Aversion
Financial Tools
Level of Corporate Governance
Pengambilan Keputusan Investasi
H1
H2
H3
H4
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019
47
H2 : Risk Aversion “berpengaruh signifikan positif terhadap pengambilan
keputusan investasi” pada investor institusi.
H3 : Financial Tools “berpengaruh signifikan positif terhadap pengambilan
keputusan investasi pada investor” institusi.
H4 : Firm level of corporate governance “berpengaruh signifikan positif
terhadap pengambilan keputusan investasi pada investor” institusi.
Universitas Internasional Batam
Guseriwan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi pada Investor Institusi, 2019 UIB Repository©2019