31
14 BAB II KAJIAN TEORITIS A. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Anak usia TK yaitu anak yang berada pada rentang usia 4-6 tahun. Montesori dalam (Handoko 2004: 6) menggemukakan bahwa ketika mendidik anak-anak hendaknya ingat bahwa anak-anak adalah individu yang unik dan berkembang sesuai dengan kemampuan mereka sendiri. Masa ini juga merupakan masa yang paling penting dalam masa perkenbangan anak, baik secara fisik, mental maupun spiritual dan merupakan masa lima tahun pertama yang disebut “the golden ages” masa ini merupakan masa emas perkembangan anak. Menurut Ebbeck (1998) dalam Masitoh et al, (2003: 2) pada masa ini anak merupakan masa pertumbuhan yang paling hebat sekaligus paling sibuk.Pada masa ini anak sudah memiliki keterampilan dan kemampuan walaupun belum sempurna. Anak usia dini adalah individu yang sedang menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan sangat pundamental bagi proses perkembangan selanjutnya. Rasa ingin tahu dan antusias yang kuat terhadap segala sesuatu merupakan ciri yang menonjol pada anak usia TK. Pada usia ini anak memiliki sikap berpetualang (adventure rousness) yang begitu kuat, banyak memperhatikan, membicarakan, atau bertanya tentang berbagai hal yang sempat dilihat atau didengarnya, memiliki keinginan yang kuat, serta masih tidak dapat berlama-lama duduk dan berdiam diri. Menurut Berg (1998) dalam Solehhudin

BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

  • Upload
    ngonhu

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

14

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak

Anak usia TK yaitu anak yang berada pada rentang usia 4-6 tahun.

Montesori dalam (Handoko 2004: 6) menggemukakan bahwa ketika mendidik

anak-anak hendaknya ingat bahwa anak-anak adalah individu yang unik dan

berkembang sesuai dengan kemampuan mereka sendiri. Masa ini juga

merupakan masa yang paling penting dalam masa perkenbangan anak, baik

secara fisik, mental maupun spiritual dan merupakan masa lima tahun pertama

yang disebut “the golden ages” masa ini merupakan masa emas perkembangan

anak.

Menurut Ebbeck (1998) dalam Masitoh et al, (2003: 2) pada masa ini anak merupakan masa pertumbuhan yang paling hebat sekaligus paling sibuk.Pada masa ini anak sudah memiliki keterampilan dan kemampuan walaupun belum sempurna. Anak usia dini adalah individu yang sedang menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan sangat pundamental bagi proses perkembangan selanjutnya.

Rasa ingin tahu dan antusias yang kuat terhadap segala sesuatu

merupakan ciri yang menonjol pada anak usia TK. Pada usia ini anak memiliki

sikap berpetualang (adventure rousness) yang begitu kuat, banyak

memperhatikan, membicarakan, atau bertanya tentang berbagai hal yang sempat

dilihat atau didengarnya, memiliki keinginan yang kuat, serta masih tidak dapat

berlama-lama duduk dan berdiam diri. Menurut Berg (1998) dalam Solehhudin

Page 2: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

15

(1997: 40), sepuluh menit adalah waktu yang wajar bagi anak usia sekitar lima

tahun untuk dapat duduk dan memperhatikan sesuatu secara nyaman. Oleh

karena itu, yang penting pada masa ini adalah pembiasaan dan pelatihan

menggunakan panca indera serta persiapan untuk membaca, menulis dan

berhitung dengan latihan berbicara, menggambar, melukis, bernyanyi dan

menari.Aspek perkembangan anak mencakup banyak aspek. Berikut paparan

masing-masing aspek perkembangan anak TK:

1. Perkembangan Fisik-Motorik

Salah satu aspek perkembangan yang cukup signifikan dalam

kehidupan anak TK adalah perkembangan fisik. Ditinjau dari aspek

perkembangan fisik (Physical development) yang dikemukakan oleh Hurlock

dalam (Agustin, 2008: 7) mengemukakan bahwa secara umum perkembangan

fisik anak usia TK mencakup empat aspek, meliputi: (1) Sistem syaraf, yang

sangat berkaitan erat dengan perkembangan kecerdasan dan emosi, (2) Otot-

otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik,

(3) Kelenjar endoktrin yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku

baru, (4) Struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi, berat dan proporsi tubuh.

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama, ada beberapa

anak yang mengalami pertumbuhan secara cepat, tetapi ada pula yang

mengalami kelambatan.

Page 3: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

16

Motorik adalah gerak, yang meliputi motorik halus dan kasar. Pada

usia TK anak mengalami pertumbuhan fisik yang relatif pesat. Menurut

Brewer dalam (Musfiroh, 2005: 44) mencatat bahwa anak usia 5 tahun telah

mencapai perkembangan motorik, antara lain: melompat satu kaki, dapat

mengendarai sepeda roda dua, meluncur, dapat melempar benda secara tepat,

menangkap bola dengan tangan, berputar dan berjungkir balik, berpartisipasi

dalam permainan yang menumbuhkan keterampilan fisik, perkembangan otot

kecil meningkat begitu juga dengan koordinasi mata dan tangan, meniru

bentuk geometri dll.

Sejalan dengan pendapat di atas Bronson dalam (Musfiroh, 2005: 45)

menyatakan bahwa anak usia 5-6 tahun dapat melakukan aktivitas menjahit

sederhana, memotong dan bermain dengan menata balok-balok yang

melibatkan kerja motorik.Beranjak dari perkembangan fisik motorik anak

yang senatiasa pesat, cerita yang dapat mengoptimalkan aspek perkembangan

anak, yaiti cerita untuk pengembangan bahasa terutama kosa kata dan

berakhir dengan evaluasi dan bermain peran.

2. Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan

interaksi aktif anak dengan lingkungan.Pengetahuan datang dari

tindakan.Piaget yakin bahwa pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi

lingkungan penting bagi terjadinya perubahan perkembangan.Sementara itu

Page 4: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

17

bahwa interaksi sosial dengan teman sebaya, khususnya berargumentasi dan

berdiskusi membantu memperjelas pemikiran yang pada akhirnya memuat

pemikiran itu menjadi lebih logis (Nur, 1998). Teori perkembangan Piaget

mewakili konstruktivisme, yang memandang perkembangan kognitif sebagai

suatu proses di mana anak secara aktif membangun sistem makna dan

pemahaman realitas melalui pengalaman-pengalaman dan iteraksi-interaksi

mereka. Menurut teori Piaget, setiap individu pada saat tumbuh mulai dari

bayi yang baru di lahirkan sampai mengijak usia dewasa mengalami empat

tingkat perkembangan kognitif.

Empat tingkat perkembangan kognitif itu adalah.

1) Sensori motor (usia 0 - 2 tahun)

2) Pra operasional (usia 2 – 7 tahun)

3) Operasional kongkrit (usia 7 – 11 tahun)

4) Operasi formal (usia 11 tahun hingga dewasa)

Tahap sensorimotor (Sensorimotor stage), yang terjadi dari lahir hingga usia

2 tahun, merupakan tahap pertama piaget. Pada tahap ini, perkembangan

mental ditandai oleh kemajuan yang besar dalam kemampuan bayi untuk

mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi (seperti melihat dan

mendengar) melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik. Tahap

praoperasional (preoperational stage), yang terjadi dari usia 2 hingga 7

tahun, merupakan tahap kedua piaget, pada tahap ini anak mulai melukiskan

Page 5: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

18

dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Mulai muncul pemikiran

egosentrisme, animisme, dan intuitif. Egosentrisme adalah suatu

ketidakmampuan untuk membedakan antara perspektif seseorang dengan

perspektif oranglain dengan kata lain anak melihat sesuatu hanya dari sisi

dirinya.

Tahap operasional konkrit (concrete operational stage), yang

berlangsung dari usia 7 hingga 11 tahun, merupakan tahap ketiga piaget. Pada

tahap ini anak dapat melakukan penalaran logis menggantikan pemikiran

intuitif sejauh pemikiran dapat diterapkan ke dalam cotoh-contoh yang

spesifik atau konkrit.

Tahap operasional formal (formal operational stage), yang terlihat pada

usia 11 hingga 15 tahun, merupakan tahap keempat dan terkahir dari piaget.

Pada tahap ini, individu melampaui dunia nyata, pengalaman-pengalaman

konkrit dan berpikir secara abstrak dan lebih logis.

Secara ringkas Yusuf (2201 : 167) mengemukakan perekambangan

kognitif anak masa prasekolah sebegai berikut,

1. Mampu berpikir dengan menggunakan simbol

2. Berpikir masih dibatasi oleh persepsi. Mereka meyakini apa yang

dilihatnya dan hanya terfokus pada dimensi terhadap satu objek

dalam waktu yag sama.

3. Berpikir masih kaku.

4. Anak sudah mulai mengerti dasar-dasar mengelompokkan sesuatu

atas dasar satu dimensi, seperti kesamaan warna, bentuk dan

ukuran.

Page 6: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

19

3. Perkembangan Sosio-emosional

Perkembangan Sosio-emosional anak-anak terlihat nyata pada masa

TK dalam interaksi permainan anak sebaya, perilaku prosesial (sesuai dengan

aturan masyarakat), agresi, kedisiplinan ekspresi perasaan.

Pada usia 5 tahun, anak-anak menunjukkan perkembangan sosio-

emosional secara baik. Disamping mampu bekerja sama, membentuk

kelompok kecil, bermain drama, bersifat hangat dan empatik, senang bergurau

dan menggoda, memiliki kekuatan menolak, cenderung menjadi bos, mugkin

memilih berbohong untuk mempertahankan diri.

Ada beberapa kebiasaan yang positip seperti meminta izin,

mengucapkan terima kasih, meminta maaf, simpati, menghargai orang lain,

mengakui kesalahan, berbagi makanan, memberi maaf, belajar bergiliran dan

antri. Kebiasaan tersebut menampilkan efek dari perilaku yang baik dan

buruk,secara sosial akan membuat anak-anak berpikir dan belajar mengenai

perilaku sosial.

4. Perkembangan Moral

Pada anak-anak moralitas mengandung komponen-komponen

emosional, kognitif dan behavioral. Perasaan dan penalaran bekerja dan

akibat-akibat yang dialami memberi pengaruh yang amat kuat pada tindakan-

tindakan manusia termasuk anak-anak.

Page 7: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

20

Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

yang terjadi pada masing-masing bidang tersebut, disamping pengaruh

keluarga, teman-teman bermain, sekolah dan masyarakat.

Moral memiliki cakupan yang sangat luas, disamping itu moral juga

terikat budaya.Meskipun begitu, alat ukur yang dapat berlaku universal adalah

“hati nurani”. Pada hakikatnya perkembangan moral anak meliputi: (1)

Menyentuh moral anak, (2) Menyentuh aspek pikiran, perasaan dan perilaku

(3) Memiliki tempat untuk pemperaktekan, (4) Dapat diterapkan dalam

kehidupan nyata, (5) Memperoleh dukungan dari rumah dan di sekolah, (6)

Sejalan dengan motivasi anak, dan (7) Terdukung secara akademis melalui

kurikulum.

5. Perkembangan Bahasa

Bahasa merupakan sarana berkomunikasi dengan orang lain, urutan

kata-kata yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai

suatu hal. Antara 5-6 tahun, kalimat anak sudah terdiri dari 6-8 kata, dapat

menjelaskan arti kata yang sederhana, mengetahui lawan kata, dapat

menggunakan kata penghubung, depan dan sambung.

Anak usia TK juga telah mengenal tulisan sebagai label atau nama.

Oleh karena itu, tulisan dapat dimanfaatkan sebagai alat peraga atau media

bercerita.Lebih dianjurkan, tulisan yang dipergunakan berupa kata utuh

dengan bentuk tulisan yang familiar bagi anak.

Page 8: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

21

B. Perkembangan Kognitif Anak Usia Taman Kanak-Kanak

Anak usia Taman Kanak-Kanak adalah individu yang sedang mengalami

atau menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan

fundamental. Anak usia Taman Kanak-Kanak menurut piaget dalam Rahayu

(1991:215)

“berada di fase praoperasional. Praoperasional dimulai dengan penguasaan bahasa yang sitematis, permainan simbolis, imitasi (tidak langsung) serta bayangan dalam tahap mental, pada tahap ini anak TK mulai menydari bahwa pemahamannya tentang benda-benda disekitarnya tidak hanya dapat dilakukan melalui kegiatan sensori motor, akan tetapi juga dapat dilakukan melalui kegiatan yang bersifat simbolik.”

Perkembngan ini merupakan perluasan dari kemampuan mental dan

intelektual anak.Perkembangan kognitif meliputi pengenalan, pemrosesan dan

pengaturan informasi serta penggunaan informasi dengan tepat. (Flavell, Miller,

dan Miller, 2001). Proses kegiatan ini mencakup kegiatan mental seperti

mnemukan, menginterpretasi, memilah, mengelompokkan dan mengingat.

Perkembangan kognititf adalah proses interaksi yang berlangsung antara anak

dan pandangan perseptualnya terhadap sebuah benda atau kejadian di suatu

lingkungan (Piaget, 1954). Pada tau 1950-an, berdasarkan observasi terhadap

persamaan yang dilakukan berulangkali, psikologi Swedia Jean Piaget

memformulasikan empat tahap dalam perkembangan kognitif.

Tahap sensorimotor (Sensorimotor stage), yang terjadi dari lahir hingga usia 2

tahun, merupakan tahap pertama Piaget. Pada tahap ini, perkembangan mental

ditandai oleh kemajuan yang besar dalam kemampuan bayi untuk

Page 9: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

22

mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi (seperti melihat dan

mendengar) melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik.Tahap

praoperasional (preoperational stage), yang terjadi dari usia 2 hingga 7 tahun,

merupakan tahap kedua piaget, pada tahap ini anak mulai melukiskan dunia

dengan kata-kata dan gambar-gambar. Mulai muncul pemikiran egosentrisme,

animisme, dan intuitif. Egosentrisme adalah suatu ketidakmampuan untuk

membedakan antara perspektif seseorang dengan perspektif oranglain dengan

kata lain anak melihat sesuatu hanya dari sisi dirinya.

Tahap operasional konkrit (concrete operational stage), yang berlangsung

dari usia 7 hingga 11 tahun, merupakan tahap ketiga piaget. Pada tahap ini anak

dapat melakukan penalaran logis menggantikan pemikiran intuitif sejauh

pemikiran dapat diterapkan ke dalam cotoh-contoh yang spesifik atau konkrit.

Tahap operasional formal (formal operational stage), yang terlihat pada usia

11 hingga 15 tahun, merupakan tahap keempat dan terkahir dari piaget. Pada

tahap ini, individu melampaui dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkrit dan

berpikir secara abstrak dan lebih logis.

Perkembangan anak usia TK yang terentang usia 4 sampai 6 tahun

merupakan bagian dari perkembangan manusia secara keseluruhan.

Perkembangan pada usia ini mencakup perkembangan fisik dan motorik,

kognitif, sosial emosional, dan bahasa. Masa ini menurut Ebbeck (1998)

merupakan masa pertumbuhan paling hebat dan sekaligus paling sibuk.Pada

Page 10: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

23

masa ini anak sudah memiliki keterampilan dan kemampuan walaupun belum

sempurna. Usia TK seringkali juga disebut fase fundamental yang akan

menetukan kehidupannya di masa datang. Untuk itu, penting sekali untuk

memahami pekembangan anak usia prasekolah.

1. Anak Usia Empat Tahun

Energi yang melimpah, gagasan yang meluap-luap, obrolan dan

aktivitas yang tidak ada lelah-lelahnya, kesemuanya ini adalah ciri-ciri

anak usia empat tahun pada umumnya (K EileenAllen dan Rlynn R

Marotz, 2010).

Adapun ciri-ciri perkembangan kognitif usia 4 tahun menurut K

EileenAllen dan Rlynn R Marotz adalah sebagai berikut :

1. Menumpuk paling sedikit lima kubus yang ukurannya

bertahap dari yang terbesar sampai yang terkecil ;

membangun piramida dengan enam balok.

2. Mengerti konsep “paling tinggi”, “terbesar”, “sama”, dan

“lebih”; memilih gambar yang terdapat “paling banyak

rumahnya”, atau “anjing yang paling besar”.

3. Hafal di luar kepala hitungan sampai 20atau lebih.

4. Mengenali dan menunjukkan bagian dari puzzle yang hilang

ketika melihat gambar.

2. Anak Usia Lima Tahun

Page 11: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

24

Berada dalam pengendalian yang baik terhadap dirinya secara fisik

dan emosi, sebagain besar anak usia lima tahun berada dalam fase yang

cukup tenang dan semakin tinggi rasa percara dirinya dan rasa untuk

mengendalikan dirinya. Dunia mereka berkembang di luar rumah,

keluarga, sekolah atau tempat penitipan anak.Persahabatan dan kegiatan

berkelompok adalah dua hal yang sangat penting (Cannella, 1993;

Selman & Selman, 1979).

Adapun ciri-ciri perkembangan kognitif usia 5 tahun menurut K

EileenAllen dan Rlynn R Marotz adalah sebagai beikut :

1. Membentuk segiempat dari dua potongan segitiga.

2. Membangun undakan dari balok-balok kecil.

3. Mengerti dan menunjukkan konsep berbentuk dan berukuran

sama.

4. Mengelompokkan benda berdasarkan warna dan bentuk.

5. Mengerti konsep terkecil dan terpendek.

6. Menyebutkan benda dengan urutan letak tertentu: pertama,

kedua, terakhir.

7. Berhitung sampai angka 20 atau lebih.

8. Mengetahui kegunaan kalender.

9. Mengerti konsep setengah

3. Anak Usia Enam Tahun

Page 12: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

25

Petualangan yang menarik mulai terbuka pada anak usia enam

tahun karena kemampuan koordinasinya semakin baik serta ukuran tubuh

dan kekuatannya meningkat. Tantangan baru sering bertemu dengan

campuran antusiasme dan frustasi. Anak usiaenam tahun biasanya sulit

membuat keputusan dan kadang terbebani oleh situasi asing. Sementara

itu, perubahan kemampuan kgnitifnya memampukan mereka untuk

melihat peraturan sebagai sesuatu yang berguna untuk memahami

kejadian sehari-hari dan perilaku orang lain. (K EileenAllen dan Rlynn R

Marotz, 2010)

Adapun ciri-ciri perkembangan kognitif usia 6 tahun menurut K

EileenAllen dan Rlynn R Marotz adalah sebagai berikut :

1. Menunjukkan rentang konsentrasi yang semakin panjang:

bertahan mengerjakan tugas dalam jangka waktu yang lebih

lama, walaupun usaha berkonsentrasi tidak selalu konsisten.

2. Mehamai konsep, seperti petunjuk waktu sederhana (hari ini,

besok, kemarin) atau konsep gerakan yang tidak rumit (mobil

berjalan lebih cepat daripada sepeda)

3. Menyukai tantangan puzzle, kegiatan menghitung dan

mengelompokkan, dan permaianan mencocokkan huruf dan

kata dengan gambar.

Page 13: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

26

Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan

anak yang sangat penting dalam menunjang perkembangan anak.Pakar

psikologi Swiss terkenal yaitu Jean Piaget (1896-1980), mengatakan

bahwa anak dapat membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri.

Piaget yakin bahwa anak-anak menyesuaikan pemikiran mereka untuk

menguasai gagasan-gagasan baru, karena informasi tambahan akan

menambah pemahaman mereka terhadap dunia. Secara ringkas Yusuf

(2001 : 167) mengemukakan perkembangan kognitif anak masa

prasekolah sebagai berikut.

1. Mampu berpikir dengan menggunakan simbol.

2. Berpikirnya masih dibatasi oleh persepsi. Mereka meyakini apa

yang dilihatnya dan hanya terfokus pada satu dimensi terhadap

satu objek dalam waktu yang sama. Cara berpikir mereka masih

memusat.

3. Berpikir masih kaku.

4. Anak sudah mulai mengerti dasar-dasar mengelompokkan sesuatu

atas dasar satu dimensi, seperti atas kesamaan warna, bentuk dan

ukuran.

Standar tingkat pencapaian perkembangan kognitif anak usia dini

lingkup perkembangan konsep bentuk, warna, ukuran dan pola menurut

Page 14: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

27

Badan Standar Nasional Pendidikan melalui Permen Standar PAUD

Formal dan Nonformal tahun 2009 adalah :

Lingkup perkembangan Tingkat pencapai perkembangan

Konsep bentuk, warna, ukuran dan pola Usia 5 - < 6 tahun

1. Mengenal perbedaan berdasarkan

ukuran : lebih kurang, kurang dari,

dan paling/ter.

2. Mengklasifikasikan benda

berdasarkan warna, bentuk, dan

ukuran.

3. Mengklasifikasikan benda yang lebih

banyak ke dalam kelompk yang sama

atau kelompok berpasangan yang

lebih dari 2 variasi.

4. Mengenal pola ABCD-ABCD

5. Mengurutkan benda berdasarkan

ukuran dari paling kecil ke paling

besar atau sebaliknya.

Page 15: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

28

C. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Heinich (1993, dalam Rudi Susilana dan Cepi Riyana, 2008:6)

media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan

merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti

“perantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a

receiver).

Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses belajar

mengajar yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai

proses dan hasil belajar mengajar secara efektif dan efesien serta tujuan

instruksional dapat dicapai dengan mudah.

Manfaat yang diperoleh dengan adanya media pembelajaran. Berikut ini

fungsi dari Media Pembelajaran yang dikemukakan oleh Nana Sudjana dan

Ahmad Rivai dalam media pengajaran:

1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2. Materi pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan

pengajaran lebih baik.

3. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata - mata

komunikasi verbal melalui penuturan - penuturan kata - kata oleh

guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru kehabisan tenaga.

Page 16: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

29

4. Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak

hanya mendengarkan uraian guru, tetapi beraktivitas lain sepeti

mengamati melakukan kegiatan, mendemonstrasikan dan lain – lain.

1. Kedudukan Media Dalam Proses Belajar Mengajar

Dalam proses belajar mengajar yang menghantarkan peserta didik agar

memiliki pengetahuan dan kemampuan yang digariskan oleh kurikulum

memerlukan media. Media yang relevan akan menjadikan proses belajar

mengajar berlangsung efektif dan efisien (Arifin, 2000). Pola pembelajaran

yang memanfaatkan media pembelajaran sebagai sumber-sumber di samping

guru dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Pola pembelajaran dibantu Media

(M. Arifin, 2000)

2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran

dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat

yang baru, membangkitkan motivasi belajar dan rangsangan kegiatan belajar,

dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat

membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi

pembelajaran.

Page 17: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

30

Encyclopedia of Education Research dalam Hamalik (1994:15)

merinci manfaat media pendidikan sebagai berikut :

a. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.

b. Memperbesar perhatian siswa. c. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar. d. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan

berusaha sendiri di kalangan siswa. e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkelanjutan, terutama

melalui gambar hidup. f. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu

perkembangan kemampuan berbahasa. g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

3. Jenis – jenis Media Pengajaran

Media pengajaran sangat beraneka ragam tetapi pada dasarnya dapat

diklasifikasikan kedalam menurut :

1) Jenisnya media pengajaran dibagi menjadi :

a) Media audio, yaitu media yang hanya mengandalkan

kemampuan suara saja. Misalnya radio, cassette recorder,

piringan audio. Media ini tidak cocok untuk orang yang tuli atau

mempunyai kelainan dalam pendengaran.

b) Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indera

penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar

diam seperti strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto,

gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang

Page 18: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

31

menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film

bisu, film kartun.

c) Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara

dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang

lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan

yang kedua. Media ini dibagi lagi kedalam (a) audiovisual diam,

yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti

film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, cetak suara,

dan (b) audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan

unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan

video cassette.

2) Menurut daya liputnya, media dibagi kedalam :

a) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak.

Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruangan

serta dapat menjangkau jumlah siswa yang banyak dalam waktu

yang sama. Contohnya radio dan televisi.

b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan

tempat, yaitu media yang dalam penggunaannya membutuhkan

ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, film

rangkai, yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan

gelap.

Page 19: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

32

c) Media untuk pengajaran individual seperti modul berprogram

dan pengajaran melalui komputer.

D. Komputer Sebagai Media Pembelajaran

1. Pengertian Komputer

Komputer berasal dari kata “to compute” yang artinya

menghitung.Jika diterjemahkan secara bebas komputer berarti“alat yang dapat

menghitung”.Menurut Robert H. Blismmer dalam Sirait (2009), komputer

adalah:

Suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapatugas, yaitu menerima input, memproses input sesuai dengan instruksiyang diberikan, menyimpan perintah dan hasil pengolahannya, sertamenyediakan output dalam bentuk informasi.

Sementara itu Donald H. Sanders dalam Sirait (2009) Mengemukakan

‘komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat, dapat menerima

input dan memprosesnya sesuai dengan program yang ada (stored program)

dan menghasilkan output informasi’.

2. Pemanfaatan Komputer Sebagai Media Pembelajaran

Seiring dengan perkembangan jaman, penggunaan komputer

tidakhanya digunakan untuk keperluan menghitung saja, melainkan

komputerjuga dapat digunakan untuk keperluan di bidang

pendidikan.Pemanfaatanpembelajaran berbasis komputer mulai berkembang

pada awal tahun 1970-

Page 20: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

33

an.Penggunaankomputerdalampembelajaranmemungkinkanberlangsungnya

proses pembelajaran secara individual.Pemakai komputerjuga dimungkinkan

untuk dapat melakukan interaksi langsung dengansumber informasi.

Penggunaan komputerdalam pembelajaran banyak diilhami olehteori

operant-conditioningSkinner (dalam Theresia Kristianty, 2006:31).Skinner

melihat bahwa permasalahanutama yang dihadapi oleh sekolah dalam proses

pembelajaran adalah kurangnya reinforcementatau penguatan kepada siswa.

Dengan adanyareinforcement siswa akan lebih termotivasi untuk belajar,

karena dalamhal ini reinforcement akan menjadi stimulus atau rangsangan

yangdiberikan kepada siswa agar siswa dapat dikondisikan sesuai dengan

yangdiharapkan.Pembelajaran dengan menggunakan komputerakan

memudahkan pemberian reinforcement kepada pemakai programyang dalam

hal ini adalah siswa yang belajar dengan menggunakan komputer.

Peranan komputer dalam pendidikan menurut Robert Taylor dalam

Romiszowski (1987) terbagi dalam 3 bagian, yaitu:

a. TOOL :‘The student uses the computer and appropriate application software to perform a task related to the course of study–typical examples are the use of word processing, statistic packages or spreadsheets–these would normally be used in support of other learning/teaching activities, but in some cases they may become integral part of instructional system, as in the case of the ever more common use of word processors as a mean of teaching creative writing’

b. TUTOR : ‘The computer takes on teaching function, presenting series of screens of information, test questions and feedback, much as in programmed instruction, or involves the student in a simulation or Games situation built up to promote specific educational objectives–

Page 21: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

34

this role includes most of common modes of CAI, such as dril-and-practise, tutorial, simulation and also dialogue and conversational modes that attempt to and learn from the individual learner, much as human tutor’

c. TUTEE: ‘ The student teach the computer and, in so doing, learns something as well–this mode includes programming and systems analysis, but the best know example of this category is the use of LOGO language, by which means the student in programming the computer is supposed to gain all manner of insights and powerful ideas of high transfer value’.

Heinich (1986) dalam Yunus (2009) mengemukakan bahwa aplikasi

komputer sebagai alat bantu proses belajar memberikan beberapa keuntungan,

yaitu:

a. Komputer memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan.

b. Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat siswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas belajarnya.

Sementara itu, Benny A. Pribadi dan Tita Rosita (2002) dalam Yunus

(2009) mengemukakan ’Keuntungan dari penggunaan komputer dalam proses

belajar adalah dapat meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan waktu

dan biaya yang relatif kecil’.

Dengan kata lain, komputer dapat menciptakan iklim belajar yang

efektif bagi siswa yang lambat (slow learner), tetapi juga dapat memacu

efektivitas belajar bagi siswa yang lebih cepat (fast learner). Disamping itu,

komputer dapat diprogram agar mampu memberikan umpan balik terhadap

hasil belajar dan memberikan pengukuhan (reinforcement) terhadap prestasi

belajar peserta didik. Dengan kemampuan komputer untuk merekam hasil

Page 22: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

35

belajar pemakainya (record keeping), komputer dapat diprogram untuk

memeriksa dan memberikan skor hasil belajar secara otomatis.

E. Pemanfaatan CBI dalam Pembelajaran

1. Konsep Dasar CBI

Computer Based Instruction (CBI); yaitu penggunaan komputer

secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pembelajaran,

memberikan latihan dan mengevaluasi kemajuan belajar siswa sebagai

sistem pembelajaran yang individual. CBI dapat sebagai tutor yang

menggantikan guru di dalam kelas. CBI juga bermacam-macam

bentuknya bergantung kecakapan pendesain dan pengembang

pembelajarannya, bisa berbentuk permainan (games), mengajarkan

konsep-konsep abstrak yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk visual

dan audio yang dianimasikan. Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan

dalam CBI adalah :

1) Praktek dan latihan (drill & practice) 2) Tutorial 3) Permainan (games) 4) Simulasi (simulation) 5) Penemuan (discovery) 6) Pemecahan Masalah (Problem Solving)

(Heinich,et.al 1996)

Pembelajaran berbasis komputer telah muncul pada tahun 60-an,

sejak pertama kali dikembangkan program pembelajaran berbasis

komputer. Computer Based Instruction (CBI) merupakan bentuk aplikasi

Page 23: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

36

komputer yang diterapkan dalam pembelajaran. Penerapan pembelajaran

berbasis komputer di bidang lain misalnya Computer-Managed

Instruction (CMI), Computer-Assisted Testing, Computer-Assisted

Guidance. Program komputer untuk aplikasi pembelajaran meliputi :

Computer-Assisted Instruction (CAI) dan Computer-Assisted Learning

(CAL). Penerapan kedua program tersebut sebagai tutor yang

memerankan dalam mengajar memiliki makna yang sama.

Menurut Steinberg komputer dapat membantu pembelajaran dengan

berbagai cara, yaitu dapat menyajikan materi, berinteraksi dengan

pembelajar dengan menampilkan seperti tutor, baik secara individual

maupun secara kelompok kecil.

Adapun menurut Hewby, bahwa Computer-Based Instruction (CBI)

merupakan salah satu pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

dalam pembelajaran populer dikenal dengan nama e-learning. E-learning

merujuk pada pembelajaran berbasis elektronik. Karena itu, dalam

realisasinya pembelajaran e-learning merujuk pada tiga istilah, yaitu:

pembelajaran berbasis komputerComputer-Based Instruction(CBI),

pembelajaran berbantuan komputer Computer-Assisted Learning(CAL),

atau Computer-Assissted Instruction (CAI).

Pembelajaran berbasis komputer merujuk pada pembelajaran yang

sepenuhnya menggunakan komputer. Sedangkan pembelajaran berbantuan

Page 24: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

37

komputer merujuk pada penggunaan komputer sebagai alat bantu

pembelajaran.Dalam penggunaan komputer untuk pembelajaran, Hefzalah

(2004) menyarankan empat strategi pembelajaran yang dapat diterapkan,

yaitu:

1. Praktek dan Latihan

2. Tutorial

3. Simulasi dan Demontrasi

4. Permainan (Games)

2. Pengertian Pembelajaran komputer Model Games

Model permainan ini dikembangkan berdasarkan atas

“pembelajaran menyenangkan”, di mana peserta didik akan dihadapkan

pada beberapa petunjuk dan aturan permainan. Dalam konteks

pembelajaran sering disebut dengan Instructional Games (Eleanor.L

Criswell, 1989: 20).

Model Instructional Games merupakan salah satu bentuk

model dalam pembelajaran berbasis komputer, yang didesain untuk

membangkitkan motivasi pada siswa sehingga dapat meningkatkan

kemungkinan tersimpannya lebih lama konsep, pengetahuan ataupun

keterampilan yang diharapkan dapat mereka peroleh dari permainan

tersebut. Tujuan dari Instructional games adalah untuk menyediakan

suasana (lingkungan) yang memberikan fasilitas belajar yang menambah

Page 25: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

38

kemampuan siswa. Instructional games tidak perlu menirukan realita

namun dapat memiliki karakter yang menyediakan tantangan yang

menyenangkan bagi siswa. Definisi Instructional games dapat terlihat

dengan mengenali contoh-contoh permainan yang ada, seperti: Decimal

art, How the west was on, Ordeal of hang man, Rocky boots,

Archaeology searh, Phizquis, Four Letter words, dan sebagainya.

Keseluruhan permainan instruksional ini memiliki komponen dasar

sebagai pembangkit motivasi dengan memunculkan cara berkompetisi

untuk mencapai sesuatu.

a. Karakteristik Pembelajaran Komputer Model Games

1. Tujuan

Setiap permainan harus memiliki tujuan, baik itu ditetapkan

maupun disamarkan.Pada beberapa instructional games tujuan

diidentikan dengan pecapapaian skor yng diharapkan.

2. Aturan

Pada bagian ini terdapat penetapan setiap tindakan yang dapat

dilakukan dan yang tidak dapat dilakukan oleh pemain.Aturan

tersebut dapat beurbah selama hal tersebut menghindari

kelemahan-kelemahan yang terjadi dengan aturan-aturan tesebut

atau bahkan untuk membuat permainan itu lebih menarik.

3. Kompetisi

Page 26: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

39

Permainan biasanya melibatkan kompetisi apakah melawan lawan,

diri sendiri, melwan kesempatan atau melwan waktu seperti

permianan sepakbola yang menggabungkan beberapa elemen

kompetisi seperti lama dan waktu.

4. Tantangan

Satu yang menarik dari sebuah instructional games adalah

menyediakan beberapa tantangan.

5. Khayalan

Permainan sering bergantung pada pengembangan imajinasi untuk

memberikan motivasi kepada permainan.

6. Hiburan

Hampir semua permaianan adalah untuk menghibur, permianan dalam

pembelajaran itu berperan sebagai penumbuh motivasi.

b. Tujuan pembelajaran komputer model games

Permaianan semakin popular dalam pembelajaran sebab guru

mulai menyadari potensi yang dimilikinya untuk memitivasi anak

untuk belajar. Jelasnya selaian tujuan permainan dalam pembelajaran

ini digunakan untuk mengajar.Permainan ini juga dapat digunakan

untuk memperoleh beragam informasi seperti :

1. Kemampuan dalam memecahkan masalah

2. Pengambilan keputusan

Page 27: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

40

3. Memformulasikan dari strategi yang ada

4. Sikap dan etika

5. Beragam kemampuan insidental, seperti kompetisi yang

alami, bagaimana anak bekerja sama, sistem sosial yang

dinamis, aturan dari kesempatan.

Page 28: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

41

E. Pengaruh Komputer Bagi Anak

a. Interaksi Sosial

Munculnya interaksi sosial tergantung pada karakteristik anak, usia,

pengalaman dan perbedaan individual dan juga faktor lingkungan seperti

dorongan guru dan program komputer yang digunakan.

1. Karakteristik anak

Usia dan pengalaman mempengaruhi interaksi sosial anak. Menariknya

pola perkembangan muncul baik pada tingkatan perkembangan dari yang paling

muda ke yang paling tua maupun dengan pengalaman pada lingkungan komputer

seperti logo. Pola tersebut meliputi fokus egosentris, diikuti oleh orientasi pada

teman sebaya dalam membantu dan mengajar dan akhirnya bekerjasama dengan

teman sebaya dan mandiri dari bimbingan orang dewasa.

Perbedaan individual juga berdampak pada interaksi sosial. Misalnya,

anak dengan kemampuan tinggi lebih berperan dominan dalam kerja kelompok

dengan komputer dan lebih mungkin untuk menggunakan dalam interaksi

kompetitif dengfan software kompettitif. Anak yang berkemampuan rendah

kurang kontribusi pada kegiatan komputer kooperatif dan lebih mungkin

dicemooh teman sebaya dalam situasi kompetitif.

Page 29: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

42

2. Faktor Lingkungan

a. Peran Guru

Faktor lingkungan yang sangat penting adalah peran yang

dimainkan oleh guru. Kehadiran guru mempengaruhi interaksi anak. Guru

memfasilitasi pertukaran tempat dan mengajar teman sebaya melalui

menyusun lingkungan pendidikan. Bantuan terbesar adalah mendorong

anak untuk menggunakan komputer berpasangan, memasangkan anak

memungkinkan mereka bekerja berssama dengan baik, mendorong

kooperatif.

b. Tipe Program Komputer

Karakteristik program komputer juga mengubah instruksional

lingkungan. Anak-anak berinteraksi tergantung pada program yang

digunakan, yaitu program terbuka dan problem solving, drill in counting.

Interaksi sosial merupakan komponen penting dalam perkembangan

kognitif anak, melalui kerjasama dalam menggunakan komputer

bermanfaat bagi perkembangan sosial dan kognitif. Seperti dinyatakan

dalam teori sosial kognitif bahwa perkembangan kognitif difasilitasi oleh

interaksi teman sebaya yang membutuhkan koordinasi dari tindakan dan

pikiran kepada suatu konflik pandangan egosentris. Ketika mereka bekerja

bersama, masing-masing dapat saling mengkonstruk pengalaman. Dengan

teman sebaya dan dorongan guru, anak-anak secara berangsur-angsur

Page 30: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

43

sanggup mengerjakan tugas sendirian melalui internalisasi strategi dan

konsep yang muncul dari interaksi.

c. Kompetensi Komunikasi

Penggunaan komputer juga berpengaruh terhadap komunikasi

yang meliputi berbicara, membaca dan menulis. Sikap positif dan

meningkatnya interaksi sosial mengarahkan pada peningkatan penggunaan

bahasa.

Berkenaan dengan membaca, ada dua perspektif yang kita kenal.

Perspektif pertama adalah subskill perspektif yang menyatakan bahwa

membaca adalah suatu proses linier dan hirarki yang dimulai dengan huruf

atau kata. Penggunaan CBI dapat mengembangkan keterampilan kesiapan

membaca seperti visual discrimination, penamaan huruf dan memulai

mengenal kata.

d. Kemampuan Matematika

Pendidikan komputer dalam matematika berdasarkan pada dua

teori. Teori skill transmition menyatakan bahwa anak secara pasif

menyerap kumpulan kejadian-kejadian yang ditemukan orang lain dan

merekam dalam teks atau diketahui dari orang dewasa. Mengajar terdiri

dari transmisi kejadian-kejadian, keterampilan dan konsep pada anak.

Sedangkan teori konstruktivisme menyatakan bahwa anak mengerjakan

pengetahuan yang bermakna dari dalam. Anak-anak secara aktif

Page 31: BAB II Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_060799_chapter2x.pdf · Perkembangan moral anak mencerminkan perkembangan signifikan

44

mengkonstruks pengetahuan dalam kerjasama dengan anak lain dan orang

dewasa. Mereka tidak secara pasif menerimanya dari yang berwenaang.

Pendekatan berdasarkan teori konstruktivisme lebih mengijinkan

perubahan sesungguhnya. Program grafik memberikan sesuatu yang baru

untuk pra sekolah. Cara dinamis dalam menggambar dan mengeksplorasi

konsep geometri.

e. Kemampuan Problem Solving

Kegiatan komputer problem solving menciptakan suatu motivasi

tingkat tinggi, mendorong anak untuk membuat pilihan, memutuskan,

mengubah strategi dan tetap bertahan.