61
9 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Olahraga Taekwondo a. Pengertian Taekwondo Taekwondo adalah olahraga beladiri modern yang berakar pada beladiri tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata yaitu tae, kwon, dan do. Tae berarti kaki atau menghancurkan dengan kaki, Kwon yang berarti tangan atau menghantam dan mempertahankan diri dengan tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan diri atau seni bela diri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong. Dalam olahraga taekwondo terdapat banyak kelebihan yaitu tidak hanya mengajarkan aspek fisik saja tetapi juga menekankan pada pengajaran aspek disiplin mental. Dengan demikian, taekwondo akan membentuk sikap mental yang kuat dan etika yang baik bagi orang yang secara sungguh-sungguh mempelajarinya. Taekwondo mengandung aspek filosofi yang mendalam sehingga dalam mempelajari taekwondo dapat menumbuhkan dan mengembangkan pikiran, jiwa, dan raga secara menyeluruh. Taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan diri atau seni beladiri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong (Yoyok Suryadi, 2002: 15). Tiga materi penting dalam berlatih taekwondo adalah jurus dalam beladiri itu sendiri (Taegeuk), teknik pemecahan benda keras (Kyukpa), dan pertarungan dalam beladiri taekwondo (Kyorugi). Mempelajari taekwondo tidak dapat hanya dengan menyentuh aspek keterampilan teknik beladirinya saja, tetapi juga meliputi aspek fisik, mental, dan spiritualnya agar terdapat keseimbangan. Oleh karena itu, dalam proses berlatih seorang taekwondoin harus menunjukkan kondisi 9

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

  • Upload
    vandan

  • View
    237

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

9

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Olahraga Taekwondo

a. Pengertian Taekwondo

Taekwondo adalah olahraga beladiri modern yang berakar pada

beladiri tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata yaitu tae,

kwon, dan do. Tae berarti kaki atau menghancurkan dengan kaki, Kwon

yang berarti tangan atau menghantam dan mempertahankan diri dengan

tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara

singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan diri atau seni

bela diri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong. Dalam

olahraga taekwondo terdapat banyak kelebihan yaitu tidak hanya

mengajarkan aspek fisik saja tetapi juga menekankan pada pengajaran

aspek disiplin mental. Dengan demikian, taekwondo akan membentuk

sikap mental yang kuat dan etika yang baik bagi orang yang secara

sungguh-sungguh mempelajarinya. Taekwondo mengandung aspek

filosofi yang mendalam sehingga dalam mempelajari taekwondo dapat

menumbuhkan dan mengembangkan pikiran, jiwa, dan raga secara

menyeluruh.

Taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan diri atau seni

beladiri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong (Yoyok

Suryadi, 2002: 15). Tiga materi penting dalam berlatih taekwondo adalah

jurus dalam beladiri itu sendiri (Taegeuk), teknik pemecahan benda keras

(Kyukpa), dan pertarungan dalam beladiri taekwondo (Kyorugi).

Mempelajari taekwondo tidak dapat hanya dengan menyentuh aspek

keterampilan teknik beladirinya saja, tetapi juga meliputi aspek fisik,

mental, dan spiritualnya agar terdapat keseimbangan. Oleh karena itu,

dalam proses berlatih seorang taekwondoin harus menunjukkan kondisi

9

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

10

fisik yang prima, mental kuat, dan semangat yang tinggi agar dalam

pelaksanaan memiliki keseimbangan didalamnya.

b. Teknik Dasar Taekwondo

Teknik adalah suatu proses gerakan dan pembuktian dalam

praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti

dalam cabang olahraga (Suharno, 1993: 32). Teknik adalah cara

melakukan atau melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu

secara efektif dan efisien.

Menurut Sudjarwo (1993: 43) mengemukakan bahwa teknik dasar

ialah penguasaan teknik tingkat awal yang terdiri dari gerakan dari proses

gerak, bersifat sederhana dan mudah dilakukan. Berdasarkan pendapat

para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik dasar dalam

taekwondo merupakan teknik dasar dari sebelum melakukan gerakan-

gerakan yang lebih kompleks.

Pertandingan taekwondo kategori kyorugi merupakan

pertandingan yang bersifat individual. Taekwondoin kategori kyorugi

dapat dikatakan menang jika mempunyai poin yang lebih besar dari

lawan. Menurut Yoyok Suryadi (2002: 17) seorang taekwondoin harus

menguasai teknik-teknik dasar agar mampu meningkatkan keterampilan

dan memperoleh prestasi optimal. Dari pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa teknik dalam pertandingan harus dikuasai dengan

baik untuk hasil yang lebih maksimal.

Adapun teknik-teknik dasar tersebut adalah sebagai berikut :

1) Kuda-kuda (Seogi)

Sikap kuda-kuda terdiri dari kuda-kuda rapat (Moa Seogi),

kuda-kuda sejajar (Naranhi Seogi), sikap jalan kecil (Ap Seogi), kuda-

kuda duduk (Juchum Seogi), kuda-kuda panjang (Ap Kubi) dan kuda-

kuda L (Dwit Kubi).

2) Serangan (Kyongkyok kisul)

Teknik serangan ini terdiri dari serangan melalui

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

11

a. pukulan (Jireugi),

b. sabetan (Chigi),

c. tusukan (Chireugi)

d. tendangan (Chagi).

Teknik tendangan (Chagi) terdiri dari berbagai jenis seperti :

a) Tendangan Melingkar (Dollyo Chagi),

Dollyo chagi adalah tendangan serong atau memutar dengan

perkenaan apchuk atau baldeung. Tendangan dollyo chagi yaitu

tendangan yang perkenaannya pada punggung kaki dan ujung kaki.

Tendangan ini terlebih dahulu diawali dengan mengangkat lutut

kedepan terlebih dahulu kearah depan kemudian lintasan tendangan

diubah ke samping. Tendangan ini sangat cocok digunakan untuk

pertarungan jarak jauh maupun jarak dekat. Taekwondoin yang

mempunyai tungkai yang panjang akan lebih efektif karena

jangkauanya lebih panjang.

b) Tendangan Ke Samping (Yeop Chagi),

Yeop Chagi adalah tendangan samping dengan perkenaan

(sonal deung) atau pisau kaki. Tendangan yeop chagi diawali dengan

badan berputar kebelakang 180 dengan diikuti mengangkat lutut

ditekuk ke atas hingga rata-rata perut terlebih dahulu kemudian

lintasan tendangan diubah lurus ke depan. Tendangan ini sangat cocok

digunakan untuk pertarungan jarak dekat dan cenderung digunakan

saat counter (bertahan). Taekwondoin yang mempunyai tungkai yang

panjang akan lebih efektif karena jangkauannya lebih panjang.

c) Tendangan Cangkul (Naeryo Chagi),

Naeryo Chagi adalah tendangan mengayun dari atas ke bawah.

Tendangan ini sasaranya adalah kepala, tulang belikat atau dada.

Tendangan naeryo chagi yaitu tendangan yang perkenaannya pada

telapak kaki dan tumit kaki. Tendangan ini diawali dengan

mengangkat lutut lurus ke atas terlebih dahulu kemudian lintasan

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

12

tendangan diubah ke bawah. Tendangan ini sangat cocok digunakan

untuk pertarungan jarak jauh maupun jarak dekat. Taekwondoin yang

mempunyai tungkai yang panjang akan lebih efektif karena

jangkauannya lebih panjang.

d) Tendangan Sodok Depan (Dwi Chagi)

Dwi Chagi adalah tendangan belakang, dengan perkenaan

tumit atau telapak kaki. Tendangan dwichagi diawali dengan badan

berputar kebelakang 180 diikuti mengangkat lutut ditekuk ke atas

hingga rata-rata perut terlebih dahulu kemudian lintasan tendangan

diubah lurus ke depan. Tendangan ini sangat cocok digunakan untuk

pertarungan jarak dekat dan cenderung digunakan saat counter

(bertahan). Taekwondoin yang mempunyai tungkai yang panjang

akan lebih efisien karena jangkauanya lebih panjang.

e) Tendangan Balik Dengan Mengkait (Dwi Huryeo Chagi).

Dwi Horyeo Chagi adalah tendangan berputar dengan mengkait

ke belakang dengan arah rahang atau kepala. Tendangan ini

membutuhkan keseimbangan dengan baik. Badan berputar kebelakang

180 diikuti mengangkat lutut ditekuk ke atas hingga rata-rata perut,

kemudian tendangan diubah lurus ke depan atas dan diubah

lintasanya menjadi mengait. Tendangan ini sangat cocok digunakan

untuk pertarungan jarak dekat dan cenderung digunakan saat counter

(bertahan). Taekwondoin yang mempunyai tungkai yang panjang akan

lebih efektif karena jangkauanya lebih panjang.

3) Tangkisan (Makki)

Terdapat beberapa jenis tangkisan dasar dalam taekwondo

antara lain: (1) tangkisan ke atas (Eolgol Makki), (2) tangkisan ke

bawah (Arae Makki), (3) tangkisan ke tengah (Momtong Makki), (4)

tangkisan ke tengah tapi dari pengambilannya dari luar (Momtong An

Makki), dan (5) tangkisan ke tengah tapi dari dalam (Momtong Bakkat

Makki).

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

13

4) Sasaran tubuh (Keup so)

Sesuai dengan competition rules & interpretation permitted

area WTF (World Taekwondo federation) Competition

Rules&Interpretation (2012: 21), daerah sasaran yang diperbolehkan

dalam sebuah pertandingan Taekwondo adalah:

a. Badan

Serangan yang diperbolehkan adalah serangan dengan

tangan dan kaki didaerah badan yang dilindungi oleh body

protector. Tetapi tidak diperbolehkan di sepanjang tulang

belakang.

b. Kepala

Seluruh bagian di atas tulang selangka (collar bone) dan

hanya boleh menggunakan teknik kaki.

5) Teknik yang diperbolehkan untuk menyerang atau bertahan

(Permitted Techniques) WTF (World Taekwondo federation)

Competition Rules&Interpretation (2012: 21).

a. Teknik tangan : memukul dengan kepalan tinju yang erat. Teknik

tangan atau kepalan adalah pukulan dengan kepalan yang kuat ke

arah permitted area badan lawan menggunakan bagian depan

kepalan yang sempurna saat lawan menyerang.

b. Teknik kaki : menendang dengan bagian bawah tulang mata kaki.

Teknik kaki adalah semua teknik serangan menggunakan bagian

bawah tulang mata kaki diperbolehkan, sedangkan menggunakan

bagian diatasnya tidak diperbolehkan (contoh: tulang kering, lutut,

dan lain-lain).

c. Karakteristik Taekwondoin Senior Kategori Kyorugi

Kategori kyorugi adalah kategori yang mempertemukan dua orang

taekwondoin yang saling berhadapan di lapangan. Pada pertandingan

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

14

kategori ini kelas yang diikuti akan dibatasi oleh berat badan. Pembatasan

berat badan pada kategori ini dimaksudkan untuk keselamatan atlet. Pada

kategori ini taekwondoin harus memiliki komponen fisik yang baik dan

bagus ditunjang dengan konstruksi tubuh yang baik. Dalam pertandingan

ini taekwondoin yang memiliki tinggi badan dan panjang tungkai yang

lebih tinggi akan lebih diuntungkan daripada atlet yang memiliki tinggi

dan panjang tungkai yang pendek, hal ini dikarenakan faktor jarak yang

dominan berpengaruh pada pertandingan taekwondo kyorugi. Taekwondo

kategori kyorugi merupakan olahraga body contact yang dalam

pertandingan setiap kelasnya ditentukan menggunakan berat badan. Berat

badan sangat berpengaruh dalam pertandingan karena jika tidak dilakukan

sistem kelas dengan menggunakan berat badan akan terjadi hal yang tidak

diinginkan. Hal ini dikarenakan tiap berat badan mempunyai power yang

berbeda-beda. Seorang taekwondoin yang akan bertanding harus mengatur

berat badan supaya masuk dalam kelas yang diikuti. Sistem pertandingan

taekwondo kategori kyorugi yang menampilkan 2 (dua) taekwondoin dari

kubu yang berbeda, biru dan merah. Keduanya saling berhadapan dengan

menggunakan strategi, teknik, dan taktik serangan serta pertahanan ke

arah sasaran sesuai peraturan WTF (World Taekwondo federation)

Competition Rules&Interpretation (2012: 21).

Menurut Devi Tirtawirya (2006: 79) turnamen taekwondo adalah

sebuah pertandingan yang dibatasi peraturan. Peraturan yang dibuat

diperlukan untuk membatasi benturan selama pertandingan berlangsung.

Selain itu, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan

untuk menjamin keselamatan atlet serta membuat peraturan yang

seimbang, sehingga dibuatlah peraturan dengan sistem pembagian berat

badan. Berdasarkan berat badan, pertandingan taekwondo senior dapat

digolongkan menjadi tujuh kelas untuk putra.

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

15

Tabel 2.1 : Kelas dan Berat Badan Taekwondoin Senior

KELAS SENIOR

KELAS PUTRA

Under 54 kg Maximum 54,00 kg

Under 58 kg 54,01 - 58,00 kg

Under 63 kg 58,01 - 63,00 kg

Under 68 kg 63,01 - 68,00 kg

Under 74 kg 68,01 - 74,00 kg

Under 80 kg 74,01 - 80,00 kg

Under 87 kg 80,01 - 87,00 kg

Over 87 kg Minimum 87,01 kg

Sumber: World Taekwondo Federation Competition Rules &Interpretation,

Indonesia (2012: 11)

Taekwondoin harus mengetahui peraturan resmi dari WTF (World

Taekwondo federation) dalam mendapatkan poin yang sah. Sesuai dengan

WTF (World Taekwondo federation) Competition Rules&Interpretation

(2012: 22-24) poin yang sah sebagai berikut:

1) Area sasaran yang mendapat poin (Legal Scoring Areas)

a) Badan : area yang diwarnai biru dan merah pada body protector.

b) Kepala : seluruh bagian atas tulang selangka termasuk telinga dan

kepala belakang.

2) Untuk memperoleh poin dengan arah sasaran perut dan kepala akan

keluar secara otomatis apabila suatu serangan atau pertahanan yang

kuat dan bertenaga dideteksi oleh alat sensor yang dipasang di PSS

(protector scoring system) dan level kekuatan yang mendapat poin

dibedakan menurut kelas dan jenis kelamin.

3) Kategori poin :

a) Satu (1) poin untuk serangan sah ke permitted area badan.

b) Tiga (3) poin untuk serangan tendangan berputar yang sah ke

permitted area badan.

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

16

c) Tiga (3) poin untuk serangan tendangan yang sah ke permitted

area kepala.

d) Empat (4) poin untuk serangan berputar yang sah ke permitted

area kepala (tendangan berputar yang jika dilancarkan dengan

satu kesatuan tanpa jeda sesaat).

4) Scoring PSS (protector scoring system):

a) Badan : poin sah secara otomatis tercatat oleh alat yang terpasang di

pelindung. Dalam hal ini tendangan berputar yang sah, maka nilai

tambahan yang belum keluar diberikan oleh judge.

b) Tendangan ke kepala & pukulan kearah badan : poin pukulan

diberikan oleh judge dengan menekan tombol alat scoring. Untuk

tendangan berputar ke kepala yang sah, judge akan memberi poin

kepala dan tambahan satu poin lagi jika tendangan ke arah kepala

menggunakan teknik berputar.

d. Kemampuan Dan Analisis Gerak Tendangan Dollyo Chagi

1) Kemampuan Tendangan Dollyo Chagi

Kemampuan merupakan hal yang penting dalam proses

pembelajaran olahraga karena sebagai pendukung terbentuknya prestasi

di berbagai cabang olahraga. Menurut Robbins (2001: 67),

kemampuan merupakan bawaan kesanggupan sejak lahir atau

merupakan hasil dari latihan yang digunakan untuk melakukan suatu

pekerjaan. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan fisik dan

kemampuan intelektual. Kemampuan fisik berkaitan dengan stamina

dan karakteristik tubuh, sedangkan kemampuan intelektual berkaitan

dengan aktivitas mental.

Berdasarkan pendapat ahli di atas maka kemampuan merupakan

kecakapan tubuh baik berupa intelektual maupun fisik untuk

melakukan suatu aktivitas yang diperoleh melalui latihan. Dalam

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

17

taekwondo kemampuan tendangan yang baik sangat diperlukan karena

merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan prestasi.

Pada olahraga beladiri taekwondo tendangan dan pukulan

sangat diperlukan, akan tetapi mayoritas poin yang terjadi dalam

pertandingan adalah dengan menggunakan tendangan. Selain itu,

tendangan kaki mempunyai jangkauan yang lebih panjang dari pada

tangan. Menurut Yoyok Suryadi (2002: 30) menjelaskan bahwa teknik

tendangan penting karena kekuatanya lebih besar dari pada tangan.

Untuk melakukan teknik tendangan diperlukan kemampuan komponen

kondisi fisik yang baik.

Menurut Devi Tirtawirya (2006: 24-29) teknik tendangan

terbagi menjadi beberapa macam antara lain: tendangan dollyo chagi,

tendangan naeryo chagi, tendangan dwi chagi, tendangan dwi horyeo

chagi, tendangan yeop chagi, dan tendangan mireo chagi. Melihat dari

efektifitas dan efisiensi gerak, semua tendangan mempunyai komposisi

penggunaan yang berbeda-beda dalam pertandingan taekwondo

kategori kyorugi. Tendangan yang tidak efektif dan efisien akan

menghambat atlet dalam memperoleh nilai pada pertandingan.

a) Dollyo chagi adalah tendangan serong atau memutar dengan

perkenaan apchuk atau baldeung. Berikut ini merupakan gambar

tahap-tahap pelaksanaan tendangan dollyo chagi.

Gambar 2.1. Rangkaian gerakan tendangan dollyo chagi

Sumber: www.koyuncusport.com (2015)

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

18

Tendangan dollyo chagi yaitu tendangan yang perkenaannya

terletak pada punggung kaki dan ujung kaki. Tendangan ini diawali

dengan mengangkat lutut ke depan terlebih dahulu ke arah depan

kemudian lintasan tendangan diubah ke samping. Tendangan ini

sangat cocok digunakan untuk pertarungan jarak jauh maupun jarak

dekat. Taekwondoin yang mempunyai tungkai yang panjang akan

lebih efektif karena jangkauanya lebih panjang.

Justifikasi peneliti ingin meneliti teknik tendangan dollyo chagi karena

: a) tendangan dollyo chagi merupakan gerakan teknik dasar dan lebih mudah

dipelajari, b) lebih efisien dalam menghasilkan poin.

1) Analisis Gerak Biomekanika Tendangan Dollyo Chagi

Biomekanika adalah ilmu pengetahuan yang menerapkan

tentang struktur hidup, terutama sistem lokomotor dari tubuh

(Lokomotor = kegiatan dimana seluruh tubuh bergerak karena

tenaganya sendiri dan umumnya dibantu oleh gaya beratnya) (Hidayat,

1999: 5). Sedangkan pengertian biomekanika menurut Hay (1985: 2)

adalah: ilmu yang mempelajari mengenai gaya-gaya internal, eksternal

dan bekerja pada tubuh manusia akibat gaya-gaya yang dihasilkan .

Biomekanika mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan atas

dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis gerakan untuk

dimengerti. Terdapat beberapa tujuan dalam mempelajari biomekanika,

yaitu : 1) Menambah pengetahuan dasar sehingga kita mempunyai

cakrawala yang luas tentang gerak tubuh; 2) Kemampuan untuk

mengetahui manfaat mekanis dari gerakan (memahami, meramalkan,

mengontrol gerak secara kritis); dan 3) Mengetahui persyaratan-

persyaratan teknis dari setiap tugas gerak (mengembangkan nilai-nilai

yang relevan). Selain itu, tujuan menggunakan biomekanik adalah

untuk meningkatkan: (1) Performance; (2) Technique; (3) Equipment;

(4) Training methods; (5) Coaching technique; (6) Reduction in injury.

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

19

Menurut Peter M Mcginnis ( 2005: 1) menjelaskan watching

the olympic games on television, you see a high jumper succesfully

jump a cross bar set almost afoot above her head. Her technique looks

awkwar. She approaches the bar from the side and jumps off the ground

as the turns her back toward the bar. Her head and arms clear the bar

first, she arches her back and finally kicks her legs out, up, dan over the

bar. She lands in an ungainly position : on her shoulders and back with

legs extended in the air. You think, how can she jump so hig using such

and awkward technique?biomechanics might help you answer this and

other question about human movement.

Dari pernyataan ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

biomekanika olahraga dapat digunakan untuk menganalisis sebuah

gerakan dalam cabang olahraga dengan harapan dapat melakukan

gerakan yang lebih efisien untuk meningkatkan performa. Dalam

biomekanika olahraga terdapat banyak teknologi yang digunakan untuk

menganalisis kemampuan gerakan atlet. Macam-macam sofware

tersebut adalah : dartfish, kinovea, vicon, sport code, smart capture. Di

sini peneliti akan menggunakan software kinovea. Berikut ini adalah

analisa biomekanika tendangan dollyo chagi dengan menggunakan

software kinovea

Gerakan tendangan dollyo chagi terdiri dari beberapa teahapan,

yaitu : tahap sikap siap dan tahap pelaksanaan

a) Tahap sikap siap

Sikap siap merupakan posisi siaga untuk melakukan

serangan berpola dan dilakukan pada untuk menghadapi

lawan yang berpola menyerang dan bertahan. Sikap siap

yang efisien ketika kaki tidak dalam keadaan segaris. Selain

itu, jarak antara kaki depan dan kaki belakang tidak terlalu

jauh sehingga penyerangan bisa dilakukan secara cepat tanpa

ada gerakan yang kompleks yang harus dilakukan. Ada

beberapa hal yang harus diperhatikan pada teknik tendangan

dollyo chagi, yaitu arah pandangan dan bidang tumpu.

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

20

(1) Arah pandangan

Pada sikap siap, arah pandangan konsentrasi terhadap

sasaran yang akan ditendang. Tujuanya agar tendangan yang

dilakukan memiliki ketepatan yang tinggi.

(2) Bidang tumpu

Pada teknik tendangan dollyo chagi menggunakan

kaki belakang. Letak pusat gaya berat akan lebih

menguntungkan apabila berada lebih dekat terhadap kaki

tumpu. Dengan demikian gaya yang digunakan untuk

mengangkat kaki bagian belakang menjadi lebih efisien

sehingga gerakan yang dilakukan menjadi lebih cepat.

Gambar 2.2 Rangkaian gerak sikap siap

b) Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan terdiri menjadi dua tahapan yaitu sebelum

melakukan tendangan dan impact.

(1) Sebelum melakukan tendangan

Arah pandangan pada tahap ini tetap konsentrasi

pada sasaran yang akan ditendang agar tendangan

mempunyi tingkat ketepatan yang tinggi. Lutut diangkat

kedepan kesamping dengan mengubah posisi kaki tumpu

menghadap keluar antara 45° - 90°. Perputaran pinggul

searah dengan pergerakan tungkai. Posisi lengan kiri

ditarik kearah kiri mengikuti rotasi bahu untuk

mempermudah gerakan kaki saat menendang.

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

21

(2) Impact

Impact adalah tahapan dimana kaki mulai

menendang sampai mengenai sasaran. Pada tahap ini dapat

dilihat pergerakan ideal. Dimana pada tahap arah kepala

selalu melihat sasaran saat melakukan tendangan dollyo

chagi. Lutut yang diangkat, dilecutkan kearah depan

dengan lintasan dari samping dengan posisi badan tetap

tegak dengan perkenaan seluruh bagian punggung kaki.

Gambar 2.3 Rangkaian gerakan pelaksanaan

Sumber: www.youtube.com (2015)

Proses gerakan dlam tendangan dollyo chagi

dilakukan secara kontinyu, yaitu mulai dari posisi siap,

mengangkat kaki setinggi lutut, dan meluruskan tungkai

dengan gerakan untuk mencapai sasaran tubuh lawan.

Apabila proses gerakan tendangan dilakukan dengan

tidak lancar, akan mengurangi kecepatan gerak sehingga

mudah di counter oleh lawan dan akan mendapat

serangan balik.

Banyak taekwondoin yang melakukan latihan

tendangan tidak mampu menunjukkan prestasi yang

optimal. Banyak taekwondoin yang kemampuan fisik

dan teknik kurang baik. Sperti fleksibilitas, kecepatan,

kekuatan, dan koordinasi mata-kaki, sehingga saat

berada di pertandingan tidak bisa memanfaatkan

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

22

kelemahan lawan untuk menyerang atau bertahan karena

tidak memiliki kemampuan tendangan yang memadai.

Taekwondoin ketika meningkatkan kemampuan

tendangan dollyo chagi, sering melakukan dengan latihan

teknik dengan cara melakukan secara berulang-ulang

tanpa latihan pengembangan kondisi fisik. Teknik latihan

ini, disadari kurang efektif untuk meningkatkan

kemampuan tendangan dollyo chagi. Bahwa untuk

melakukan tendangan dibutuhkan komponen kondisi

fisik yang terdiri dari fleksibilitas, kecepatan, kekuatan,

dan koordinasi mata-kaki dalam peningkatan

kemampuan tendangan dollyo chagi.

2. Kondisi Fisik

a. Pengertian Kondisi Fisik

Dalam olahraga, unsur kondisi fisik merupakan salah satu faktor

utama selain kemampuan teknik (Harsono, 1988). Kondisi fisik adalah

salah satu komponen yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan

prestasi seorang atlet bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan yang

tidak dapat ditunda-tunda atau ditawar-tawar lagi. Dengan demikian,

dapat dinyatakan bahwa kondisi fisik merupakan kondisi yang paling

mendasar dalam upaya pemberdayaan aspek-aspek lainnya. Menurut

Sajoto (1988: 57) kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari

komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik

peningkatan maupun pemeliharaanya. Sedangkan kemampuan fisik

adalah kemampuan memfungsikan organ-organ tubuh dalam melakukan

aktivitas fisik (Sudjarwo, 1993: 221). Kualitas fisik sangat berpengaruh

terhadap prestasi-prestasi seorang olahragawan untuk meraih prestasi.

Sebab teknik, taktik, dan mental akan dapat dikembangkan lebih lanjut

jika memiliki kualitas fisik yang baik. Sasaran latihan fisik adalah

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

23

meningkatkan kualitas sistem otot dan kualitas sistem energi yakni

melatih unsur gerak atau biomotor. (Djoko Pekik I, 2002:65)

Aspek kondisi fisik merupakan bagian terpenting dalam cabang

olahraga, terutama untuk mendukung aspek-aspek lainnya seperti

teknik, taktik, dan mental. Kondisi fisik sangat menentukan dalam

mendukung atlet dalam pertandingan sehingga dapat tampil secara

maksimal. Harsono (1988:153) menjelaskan bahwa apabila kondisi

fisik baik maka : (1) akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem

sirkulasi dan kerja jantung, (2) akan ada peningkatan dalam kekuatan,

kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain, (3) akan ada ekonomi

gerak yang lebih pada waktu latihan, (4) akan ada pemulihan yang cepat

dalam organ-organ tubuh setelah latihan, dan (5) akan ada respons yang

cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respons

demikian diperlukan. Menurut Mochamad Sajoto (1988: 57), bahwa

komponen kondisi fisik meliputi :

1) Kekuatan, adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang

kemampuanya dalam mempergunakan otot untuk menerima

beban sewaktu bekerja.

2) Daya tahan ( endurance). Ada dua macam daya tahan, yaitu :

(a) Daya tahan umum, yaitu kemampuan seseorang dalam

mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan peredaran

darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan

kerja secara terus menerus yang melibatkan kontraksi

sejumlah otot dengan intensitas tinggi dalam waktu yang

lama.

(b) Daya tahan khusus, yaitu kemampuan seseorang dalam

mempergunakan ototnya untuk berkontraksi secara terus

menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban

tertentu.

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

24

3) Daya tahan otot, adlah kemampuan seseorang dalam

mempergunakan kekuatan maksimum yang digunakan dalam

waktu sesingkat-singkatnya.

4) Kecepatan, yaitu kemampuan seseorang untuk melakukan

gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dan

dalam waktu sesingkat-singkatnya.

5) Kelenturan, yaitu efektifitas seseorang dalam penyesuaian

diri untuk segala aktifitas dengan penguluran tubuh yang

luas.

6) Kelincahan, kemampuan seseorang mengubah posisi di area

tertentu. Seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang

berbeda dalam kecepatan yang tinggi dan dengan koordinasi

yang baik, maka dapat dikatakan bahwa kelincahanya cukup

baik.

7) Koordinasi, adalah kemampuan seseorang melakukan

bermacam-macam gerakan yang berbeda ke dalam pola

gerakan tunggal secara efektif.

8) Keseimbangan, adalah kemampuan seseorang mengandalkan

organ-organ syaraf otot, seperti dalam hand-stand atau

dalam mencapai keseimbangan sewaktu seseorang sedang

berjalan kemudian tergelincir. Dalam olahraga banyak hal

yang harus dilakukan atlet dalam masalah keseimbangan,

baik dalam menghilangkan maupun mempertahankan

keseimbangan.

9) Ketepatan, adalah kemampuan seseorang untuk

mengendalikan gerakan bebas terhadap suatu sasaran.

Sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau subjek

langsung yang harus dikenal dengan salah satu bagian tubuh.

10) Reaksi, adlah kemampuan seseorang untuk segera bertindak

secepatnya dalam menggapai rangsangan yang ditimbulkan

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

25

melalui indra, syaraf atau felling. Seperti dalam

mengantisipasi datangnya bola yang harus ditangkap.

Dari beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa

kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting, karena kondisi

fisik merupakan faktor dasar bagi setiap aktivitas olahragawan dan turut

berperan dalam peningkatan prestasi. Kondisi fisik sangat diperlukan

oleh seorang atlet karena tanpa didukung oleh kondisi fisik yang prima

maka pencapaian prestasi puncak akan mengalami banyak kendala, dan

sulit untuk mencapai prestasi maksimal. Taekwondo merupakan

olahraga yang menuntut kesiapan fisik yang prima dengan dukungan

teknik, taktik, dan mental yang memadai. Dengan kondisi fisik yang

prima akan terjadi peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan

kerja jantung, peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina,

kecepatan, dan lain-lain komponen kondisi fisik, hal ini memperjelas

bahwa kondisi fisik sangat berperan dalam olahraga taekwondo

terutama untuk bertanding kategori kyorugi.

Dalam meningkatkan kondisi fisik, banyak faktor yang harus

diperhatikan. Faktor yang mempengaruhi kondisi fisik adalah : (1)

faktor latihan, (2) prinsip beban latihan, (3) faktor istirahat, (4)

kebiasaan hidup sehat, (5) faktor lingkungan, dan (6) faktor makanan.

Proses latihan kondisi fisik dalam olahraga adalah suatu proses

yang harus dilakukan dengan hati-hati, dengan sabar dan penuh

kewaspadaan terhadap atlet. Melalui latihan yang berulang-ulang yang

dilakukan, yang intensitas dan kompleksitasnya sedikit demi sedikit

bertambah, lama kelamaan atlet akan berubah menjadi seseorang yang

lebih pegas, lebih lincah, lebih terampil dan lebih berhasil.(Harsono,

1988: 154). Kondisi fisik memegang peranan penting dalam olahraga

khususnya taekwondo kategori kyorugi dalam teknik tendangan.

Program latihan kondisi fisik harus direncanakan secara sistematis yang

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

26

ditujukan untuk meningkatkan kondisi fisik dan kemampuan fungsional

dari sistem tubuh sehingga dapat mencapai prestasi maksimal.

Dari berbagai prinsip yang telah di uraikan di atas, maka perlu

dicari dan diketahui komponen-komponen fisik apa saja yang sesuai

dengan karakteristik cabang olaharaga taekwondo khususnya tendangan

dollyo chagi. Menurut peneliti, ada beberapa faktor yang

mempengaruhi kemampuan tendangan dollyo chagi. Komponen kondisi

fisik dalam penelitian ini antara lain : fleksibilitas, kecepatan, rasio

panjang tungkai, tinggi badan, kekuatan, dan koordinasi mata-kaki

3. Koordinasi Mata Kaki

a. Pengertian Koordinasi Mata-Kaki

Kemampuan fisik koordinasi diperlukan dalam cabang olahraga

khususnya taekwondo baik dalam pertandingan mau latihan, sebab

unsur dasar gerak dalam cabang olahraga taekwondo melibatkan

sinkronisasi dari beberapa kemampuan. Dimana beberapa kemampuan

tersebut menjadi serangkaian gerak yang selaras, serasi dan simultan,

sehingga gerakan yang dilakukan nampak luwes. Kemampuan

koordinasi adalah kemampuan memadukan persepsi yang diperoleh dari

beberapa macam kemampuan perseptual dalam suatu pola gerakan

tertentu (Sugiyanto, 1998). Menurut Sukadiyanto (2011: 149) adalah

perpaduan gerak dari dua atau lebih persendian, yang satu sama lainya

saling berkaitan dalam menghasilkan keterampilan gerak. Koordinasi

merupakan hasil perpaduan kinerja dari kualitas otot, tulang dan

persendian dalam menghasilkan satu gerak yang efektif dan efisien.

koordinasi dibedakan menjadi dua yaitu koordinasi umum dan

koordinasi khusus. Koordinasi umum adalah kemampuan seluruh tubuh

dalam menyesuaikan dan mengatur gerakan secara simultan pada saat

melakukan gerak. Oleh karena itu, koordinasi umum merupakan dasar

untuk mengembangkan koordinasi khusus. Sedangkan koordinasi

khusus adalah koordinasi antar beberapa anggota badan, yaitu

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

27

kemampuan untuk mengkoordinasikan suatu gerak dari sejumlah

anggota badan secara simultan. Dari pola gerak yang lain sehingga

gerak menjadi lebih efisien. Keterampilanya sendiri bisa melibatkan

koordinasi mata-kaki (foot eye coordination). Menurut Schimdt dalam

Sukadiyanto (2011:149) menjelaskan koordinasi adalah perpaduan

gerak dari dua atau lebih persendian, yang satu sama lainya saling

berkaitan dalam menghasilkan keterampilan gerak. Koordinasi mata

kaki berkaitan dengan proses informasi untuk menghasilkan suatu

gerakan. Informasi yang diperoleh sebagai stimulus melalui mata,

kemudian direspon dan diproses menghasilkan suatu gerakan

berdasarkan informasi yang pada akhirnya menghasilkan suatu gerak

kaki. Dari uraian para ahli tersebut dapat ditarik benang merah bahwa

koordinasi adalah perpaduan kinerja dari kualitas otot, tulang, dan

persendian dalam menghasilkan gerak yang efektif dan efisien. Oleh

karena itu apabila seseorang mempunyai koordinasi yang baik maka

akan dapat melakukan tugas dengan efektif dan efisien. Dalam

taekwondo, koordinasi digunakan dalam serangkaian gerakan teknik

yang berkesinambungan seperti rangkaian menendang, menghindar,

bertahan dilanjutkan menyerang dan lain sebagainya.

Kemampuan tendangan pada cabang olahraga taekwondo

banyak dipengaruhi oleh kemampuan fisik dan teknik yang harus

dimiliki taekwondoin. Komponen kondisi fisik yang harus dimiliki

taekwondo dalam kemampuan tendangan salah satunya adalah

koordinasi.

Harsono (1988: 219) menjelaskan bahwa koordinasi adalah

suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks. Koordinasi erat

hubunganya dengan kecepatan, kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas,

Bompa (1983). Menurut Broer dan Zernicke dalam Harsono (1988:

221) menjelaskan bahwa koordinasi merupakan kemampuan untuk

mengkombinasikan beberapa gerakan tanpa ketegangan, dengan urutan

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

28

yang benar, dan melakukan gerakan yang kompleks secara mulus tanpa

pengeluaran energi yang berlebihan. Dengan demikian, hasilnya adalah

gerakan efisien, halus, mulus, dan terkoordinasi dengan baik. Dengan

gerakan yang efektif dan efisien taekwondoin akan menampilkan

serangkaian gerakan teknik tendangan dengan baik untuk peningkatan

kemampuan tendangan dollyo chagi.

Kemampuan koordinasi hanya bisa diperbaiki melalui latihan.

Oleh karena itu, ketepatan penggunaan metode latihan, pengaturan

beban yang tepat dan pemilihan materi latihan yang sesuai akan sangat

menentukan peningkatan kualitas koordinasi. Koordinasi merupakan

kemampuan yang kompleks karena tidak hanya ditentukan oleh sistem

persarafan pusat, tetapi juga ditentukan oleh faktor kondisi fisik seperti

kekuatan, kecepatan, daya tahan, dan fleksibilitas. Kemampuan

koordinasi yang baik akan dapat menghemat pemakaian tenaga. Hasil

penelitian para ahli menunjukkan bahwa koordinasi yang diperbaiki

melalui latiahn akan dapat menghemat oksigen sampai 15%. Semaikin

baik kemampuan koordinasi, maka semakin mudah dan cepat dalam

mempelajari bentuk-bentuk gerakan baru (Syarifuddin, 2011: 123).

Koordinasi pelatihan melibatkan penggunaan beberapa sistem

tubuh dan pola pergerakan untuk membentuk gerakan individu dan

keterampilan yang diperlukan untuk tugas-tugas tertentu.

Pengkondisian koordinasi sangatlah penting untuk tingkat tertentu

dalam setiap individu dan taekwondoin.

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat dilihat adanya suatu

persamaan yang pada prinsipnya koordinasi, merupakan keharmonisan

melakukan irama gerak dengan baik. koordinasi mata-kaki merupakan

salah satu komponen biomotor yang penting dalam melakukan

tendangan saat pertandingan kategori kyorugi. Hal ini dikarenakan

unsur teknik tendangan, tangkisan, menghindar, pukulan dalam

pertandingan taekwondo melibatkan sinkronisasi mata dengan kaki.

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

29

Contoh dalam olahraga taekwondo adalah cara mengatur kerja kaki

(footwork) dan memindahkan berat badan saat mengelak, menangkis,

bertahan, dan membalas serangan.

b. Prinsip-Prinsip Latihan Koordinasi Mata-Kaki

Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas koordinasi

gerakan yang diperlukan dalam olahraga, perlu diperhatikan beberapa

prinsip latihan yang dikemukakan Jonath/Krempel (1981) dalam

Syafrudin (2011: 123) berikut ini :

1) Pelajari koordinasi gerakan yang baru dan beraneka ragam

dengan tujuan untuk menguasai keterampilan-keterampilan

yang kompleks

2) Pelajari keterampilan-keterampilan gerakan yang baru secara

bervariasi. Gerakan-gerakan yang terotomatisasi sebaiknya

dikonfrontasi karena gerakan tersebut menghambat

perkembangan koordinasi.

3) Latihan latihan untuk mengembangkan koordinasi harus

menunjukan suatu tingkat kesulitan tertentu dalam arti

koordinasi motorik.

4) Pengembangan koordinasi yang lebih baik adalah pada usia

anak-anak dan remaja, yang merupakan dasar untuk

mempelajari keterampilan-keterampilan yang baru dan

kompleks.

5) Latihan-latihan yang bertujuan untuk memperbaiki

kemampuan koordinasi sebaliknya diberikan pada awal sesi

latihan, dimana volume latihanya tidak begitu besar dan

sebaliknya dilakukan dengan frekuensi tinggi.

c. Bentuk-Bentuk Latihan Koordinasi

Bentuk latihan koordinasi (Syafruddin, 2011: 123-124)

1) Latihan dengan merubah kecepatan gerakan.

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

30

2) Latihan dengan merubah batas ruanganya untuk bergerak (misalnya

memperkecil lapangan permainan).

3) Merubah alat-alat yang digunakan dalam latihan.

4) Mempersulit gerakan-gerakan yang dilakukan seperti memperbanyak

putaran pada lempar cakram, menambah putaran sebelum mendarat

pada alat senam.

5) Latihan-latihan keseimbangan.

6) Latihan-latihan senam gymnastik.

7) Mempersulit gerakan-gerakan yang dilakukan melalui perubahan

pelaksanaan gerakan misalnya gerakan maju, mundur, kesamping,

gerakan mengangkat satu kaki atau dua kaki.

8) Latihan-latihan yang dikombinasikan, seperti lari-lari di tempat, squat

thruss, lompat dengan mengangkat kedua paha tinggi ke atas, lompat-

lompat dengan menyentuh kedua telapak kaki dengan tangan yang

berlawanan di depan dan di belakang badan, dan masih banyak lagi

latihan kombinasi selain itu, juga dapat dilakukan tanpa alat.

9) Latihan-latihan kekuatan sederhana untuk memperbaiki koordinasi

otot intra.

10) Bermacam-macam latihan senam lantai, seperti roll ke depan, ke

belakang, salto ke depan dan ke belakang dan lain-lain.

d. Peranan Koordinasi mata-kaki terhadap kemampuan tendangan

dollyo chagi

Koordinasi merupakan hasil perpaduan kinerja dari kualitas otot,

tulang dan persendian dalam menghasilkan satu gerak yang efektif dan

efisien. Dalam gerakan taekwondo kategori kyorugi, koordinasi mata-

kaki mempunyai peran yang spesifik ketika kita hanya mengkhususkan

pada salah satu teknik kerja seperti pada saat melakukan tendangan.

Kerja ini dapat digolongkan ke koordinasi khusus. Dalam hal ini,

koordinasi mata-kaki yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Pada

kemampuan tendangan dollyo chagi, gerak langkah kedepan digunakan

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

31

untuk memperkecil jarak dengan lawan untuk melakukan serangan

ataupun pertahanan kemudian dilanjutkan tendangan dollyo chagi.

Tendangan dollyo chagi dalam taekwondo merupakan teknik gerak yang

dilakukan untuk menyerang lawan dengan cepat dengan perkenaan

punggung kaki. Untuk dapat melakukan gerakan kemampuan tendangan

dollyo chagi dengan cepat, tepat serta gerakan yang berulang-ulang

diperlukan suatu koordinasi gerak yang dapat menggabungkan gerak

yang melibatkan dua atau lebih rangkaian gerak secara terpadu.

Dalam taekwondo kategori kyorugi, koordinasi mata-kaki

diperlukan karena akan sangat menunjang untuk menguasai jalannya

permainan, koordinasi mata-kaki merupakan dasar untuk mencapai

kemampuan yang tinggi dalam rangkaian gerakan tendangan dollyo

chagi.

Kemampuan tendangan dollyo chagi merupakan gerakan yang

komplek karena merupakan gabungan dari berbagai unsur sperti gerakan

maju mundur dikombinasikan dengan serangkaian gerakan tendangan

dollyo chagi. Kemampuan tendangan dollyo chagi merupakan

kemampuan untuk melakukan rangkaian gerak dengan baik, benar, dan

cepat. Taekwondoin juga dituntut untuk mengintegrasikan gerakan ke

depan, ke belakang disertai dengan rangkaian tendangan. Dengan

mempunyai koordinasi mata-kaki yang baik, maka seorang taekwondoin

akan dapat melakukan kemampuan tendangan dollyo chagi dengan baik

pula.

4. Fleksibilitas

a. Pengertian Fleksibilitas

Fleksibilitas merupakan salah satu komponen biomotor yang

mempunyai pengaruh penting terhadap komponen biomotor yang lain

dalam pembinaan prestasi. Fleksibilitas selalu mengacu pada

kemampuan ruang gerak sendi atau persendian tubuh. Menurut

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

32

Sukadiyanto (2011: 137) fleksibilitas adalah luas gerak atau beberapa

persendian. Dalam pelaksanaannya, fleksibilitas dapat dibagi menjadi

dua, yaitu fleksibiltas statis dan dinamis. Fleksibilitas statis ditentukan

oleh ukuran dari luas gerak satu persendian atau beberapa persendian,

contohnya untuk mengukur luas persendian tulang belakang dengan

cara sit and reach. Sedangkan fleksibilitas dinamis adalah kemampuan

seseorang dalam bergerak dengan kecepatan yang tinggi.

Menurut Sugiyanto (1998) fleksibilitas adalah keluasaan gerak

persendian, keluasan gerak persendian dipengaruhi oleh bentuk tulang-

tulang yang berhubungan dengan elastisitas otot-otot yang

menghubungkan tulang-tulang pada persendian. Menurut AAHPERD

(1999: 112), ”Flexibility is the ability of a join and the muscle and

tendons surrounding it to move freely and confortably through its

intended full range of motion (ROM)”. Dari pernyataan tersebut dapat

di artikan bahwa fleksibilitas adalah kemampuan dari sendi, otot, dan

tendon-tendon disekitarnya untuk dapat digerakkan dengan bebas dan

nyaman, maksudnya adalah ruang gerak yang luas. Menurut Harsono

(1988: 163) fleksibilitas adalah kemampuan untuk melakukan gerakan

dalam ruang gerak sendi. Tidak hanya ruang gerak sendi, kelentukan

juga ditentukan oleh elastis tidaknya otot-otot tendon, dan ligamen.

Dari pendapat di atas mengenai pengertian fleksibilitas dapat di

tarik kesimpulan bahwa fleksibilitas adalah kemampuan untuk

melakukan gerakan yang maksimal dalam ruang gerak sendi.

Kemampuan yang dimaksudkan merupakan prasarat untuk

menampilkan suatu keterampilan yang memerlukan ruang gerak sendi

yang luas dan memudahkan untuk melakukan gerakan-gerakan yang

cepat dan lincah. Keberhasilan untuk menampilkan gerakan demikian

itu sangat ditentukan oleh luasnya ruang gerak sendi.

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

33

Secara garis besar faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

tingkat fleksibilitas seseorang antara lain adalah: a) elastisitas dari otot,

b) tendo dan ligamenta, c) Susunan tulang, d) Bentuk persendian, e)

suhu dan temperatur tubuh, f) umur, g) jenis kelamin, dan h) bioritme

(Sukadiyanto, 2011: 138).

Dalam taekwondo kyorugi khususnya tendangan dollyo chagi,

fleksibilitas sangat diperlukan untuk mendukung gerakan tendangan,

saat melakukan tendangan ke arah sasaran atas. Dengan demikian,

fleksibilitas merupakan salah satu komponen biomotor penting yang

harus dilatihkan dan ditingkatkan, terutama untuk atlet yang masih

muda usianya. Perkembangan kelentukan seseorang dipengaruhi oleh

usia. Perkembangan fleksibilitas pada setiap tingkatan usia berbeda-

beda. Pada umumnya anak kecil memiliki otot yang lebih lentur

(fleksibel), keadaan tersebut akan terus meningkat pada usia belasan

tahun (usia sekolah). Pada saat memasuki usia remaja fleksibilitas

mereka cenderung mencapai puncak perkembangannya, setelah fase itu

secara perlahan-lahan fleksibilitas mereka menurun (Michael J. Alter,

1996: 15). Menurut Sukadiyanto (2011: 138) menejelaskan secara garis

besar faktor faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemampuan

taekwondoin adalah :

b. Bentuk-Bentuk Latihan Fleksibilitas

Bentuk dari metode latihan fleksibilitas adalah peregangan

(stretcing). Macam-macam latihan peregangan terdiri dari :

1) Peregangan Balistik

Peregangan balistik menurut Bowers dan Fox dalam

Sukadiyanto (2011: 140) bentuknya sama dengan senam

calisthenic, yaitu bentuk dari peregangan pasif yang dilakukan

dengan cara gerakan yang aktif. Adapun ciri dari peregangan

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

34

balistik adalah dilakukan secara aktif dengan cara gerakanya

dipantulkan-pantulkan (bouncing or bobbing). Artinya, gerakan

untuk otot yang sama dengan persendian yang sama dilakukan

berulang ulang.

2) Peregangan Statis

Menurut Levinson, dan Simon dalam Sukadiyanto

(2011:142), peregangan statis adalah gerakan peregangan pada

otot-otot yang dilakukan secara perlahan-lahan hingga terjadi

ketegangan dan mencapai rasa nyeri atau rasa tidak nyaman

(discomfort zone) pada otot tersebut. Untuk selanjutnya posisi

pada saat rasa tidak nyaman tersebut dipertahankan untuk

beberapa saat.

3) Dinamis

Peregangan dinamis adalah gerakan peregangan yang

dilakukan dengan melibatkan otot-otot dan persendian. gerakan

peregangan dinamis dilakukan secara perlahan dan terkontrol

dengan pangkal gerakanya terdapat pada persendian.

4) Prophioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF),

Menurut Hinson dalam Sukadiyanto (2011: 139) pada

peregangan cara prophioceptive neuromuscular facilitation

(PNF) ini diperlukan adanya bantuan dari orang lain atau

menggunakan peralatan lain untuk membantu memudahkan

gerakan peregangan agar mencapai target. Bantuan dari orang

lain atau peralatan bertujuan untuk membantu meregangkan otot

hingga mencapai posisi statis dan dapat dipertahankan posisinya

dalam beberapa waktu. Dengan demikian orang yang melakukan

peregangan, otot-ototnya akan melawan tenaga dari pasanganya

dalam bentuk kontraksi otot isometrik. Untuk itu sasaran otot

yang diregangkan dengan cara PNF bersifat antagonis

(berlawanan).

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

35

c. Prinsip Latihan Fleksibilitas

Menurut Sukadiyanto (2011: 139) menjelaskan ada beberapa

prinsip yang harus diperhatikan sebelum latihan dilakukan. Adpaun

prinsip-prinsipnya antara lain adalah :

1) Harus didahului dengan aktivitas pemanasan, yaitu dengan bentuk

jogging, lari di tempat, atau bermain tali yang bertujuan untuk

menaikkan suhu atau temperatur tubuh, sehingga denyut jantung

mencapai antara 120 – 130 kali.

2) Waktu peregangan yang dilakukan sebelum latihan inti, setelah

pemanasan, berkisar antara 20-25 detik untuk setiap jenis

peregangan. Sedangkan peregangan pada saat setelah latihan inti

waktunya tidak lebih dari 10-15 detik untuk setiap jenis peregangan.

3) Gerak yang dilakukan pada saat peregangan tidak boleh

menghentak-menghentak, tetapi harus perlahan dan stelah ada rasa

sedikit tidak nyaman di otot di tahan selama waktu yang telah

ditentukan.

4) Selama proses peregangan, taekwondoin tidak boleh menahan napas,

tetapi pernapasan harus berjalan normal.

5) Peregangan dimulai dari kelompok otot besar baru menuju ke otot

kecil.

d. Peranan Fleksibilitas Terhadap Kemampuan Tendangan Dollyo

Chagi

Fleksibilitas merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-

gerakan dalam ruang sendi. Fleksibilitas tubuh sangat berpengaruh dan

memberikan sumbangan positif dalam gerakan taekwondo, khususnya

saat melakukan tendangan. Taekwondoin yang fleksibel adalah

taekwondoin yang mempunyai ruang gerak yang luas dalam sendi-

sendinya dan yang mempunyai otot-otot yang elastis. Orang yang otot-

ototnya kaku, tidak elastis, biasanya terbatas dalam melakukan gerakan

khususnya tendangan. Oleh karena itu, taekwondoin harus mempunyai

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

36

tingkat elastisitas yang baik persendiannya. Hal ini dikarenakan gerak

teknik pada tendangan dalam olahraga taekwondo sangat menuntut

tingkat fleksibilitas tinggi. Apabila taekwondoin memiliki hal tersebut

maka akan dengan mudah melakukan gerak teknik tendangan dengan

berbagai arah.

5. Kekuatan

a. Pengertian Kekuatan

Kekuatan merupakan salah satu komponen biomotor yang sangat

penting dan kekuatan sebagian besar dibutuhkan pada semua cabang

olahraga khususnya taekwondo. Menurut Sugiyanto (1998) kekuatan

adalah kemampuan menggunakan tegangan otot untuk melawan beban

atau hambatan. Kekuatan merupakan jumlah maksimum daya yang

dikerahkan oleh suatu otot dalam upaya melawan beban.

Menurut Sukadiyanto (2011: 94) pengertian kekuatan secara

umum adalah kemampuan kontraksi seluruh sistem otot dalam mengatasi

tahanan atau beban. Pengertian kekuatan secara fisiologi adalah

kemampuan neuromuskular untuk mengatasi tahanan beban luar dan

beban dalam. Kekuatan merupakan komponen dasar biomotor dalam

setiap cabang olahraga. Untuk dapat mencapai penampilan prestasi yang

optimal, maka kekuatan harus ditingkatkan sebagai landasan yang

mendasari dalam pembentukan komponen biomotor lainnya. Sasaran

pada latihan kekuatan adalah untuk meningkatkan daya otot dalam

mengatasi beban selama aktivitas olahraga berlangsung. Menurut Bompa

( 1994) Streght is one of the most important ingredients in the process of

making athlete. Menurut Harsono (1988: 177-178) kekuatan adalah

kemampuan untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.

Kekuatan merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan

komponen fisik secara keseluruhan, hal ini dikarenakan :

Page 29: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

37

1) Pertama, kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas

fisik.

2) Kedua, kekuatan memegang peran yang penting dalam melindung

atlet dari cidera.

3) Ketiga, dengan kekuatan taekwondon akan dapat melakukan

tendangan lebih keras, efisien, dan dapat membantu memperkuat

stabilitas sendi-sendi.

Berdasarkan uraian dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa

kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan

terhadap suatu tahanan. Oleh karena itu latihan-latihan yang cocok untuk

meningkatkan kekuatan adalah latihan tahanan (resistance exercises).

Agar efektif latihan tahananyaitu dengan menambah sedikit demi sedikit

beban bertambah berat agar perkembangan otot menjadi terjamin.

Menurut Bower dan Fox dalam Sukadiyanto (2011: 91-93)

menjelaskan bahwa kontraksi otot terbagi menjadi tiga kategori, yaitu

kontraksi isometris, kontraksi isotonis, dan kontraksi isokinetis, ketiga

macam kontraksi otot tersebut digolongkan menjadi tiga tipe kontraksi :

concentric, eccentric, dan plyometric, ketiga macam kontraksi otot dan

tipe kontraksi tersebut saling berkaitan dan mendukung pada saat latihan.

1) Kontraksi Isometrik (Statis)

Isometrik berasal dari dua kata, yaitu : iso yang berarti sama dan

metric berarti panjang, kontraksi isometrik adalah meningkatnya

ketegangan otot pada saat memanjang, sehingga panjang otot

dalam keadaan tetap atau tidak berubah tetapi berkontraksi.

Dengan kata lain, ketegangan otot yang terjadi saat otot

memanjang. Adapun bentuk kontraksi isometrik dalam olahraga

termasuk kategori gerak non siklus (tunggal), diantaranya adalah

berupa aktivitas mendorong dan menahan. Latihan isometrik ini

merupakan bentuk latihan untuk melatih kekuatan maksimal,

hypertropy otot, dan penyembuhan cidera pada otot.

Page 30: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

38

2) Kontraksi Isotonik (Dinamis)

Isotonik berasal dari kata iso yang berarti sama dan tonic yang

berarti ketegangan. Kontraksi isotonik adalah meningkatnya

ketegangan otot pada saat otot dalam keadaan memanjang dan

memendek. Berlawanan dengan isometrik, maka isotonik

merupakan jenis kontraksi otot yang melibatkan gerak

persendian dan anggota badan. Isotonik merupakan jenis

kontraksi otot yang bersifat dinamis, dan tipe kontraksi otot tipe

kontraksi otot pada ada dua macam, yaitu tipe kontraksi

eccentric dan concentric. Pada tipe eccentric adalah kontraksi

otot yang terjadi pada saat otot yang terjadi pada saat otot dalam

keadaan memanjang, yang merupakan gerakan awal untuk

menghasilkan tenaga. Sedangkan tipe concentric adalah

kontraksi otot yang terjadi pada saat otot dalam keadaan

memendek, yang merupakan bentuk gerak yang dihasilkan.

Kontraksi isotonik termasuk dalam kategori gerak siklus.

Contoh kontraksi isotonik adalah gerakan push-up, back-up

yang semuanya dimulai dari posisi badan menyentuh lantai, lari,

lari (ayunan langkah kaki adalah eccentric dan saat kaki

menolak adalah concentric). Gabungan dari dua jenis kontraksi

yang dilakukan secara siklus menjadi kontraksi isokinetik.

3) Kontraksi Isokinetik

Isokinetik berasal dari kata iso yang berarti sama dan kinetik

yang berarti gerak. Kontraksi isokinetik adalah kontraksi otot

yang terjadi secara terus menerus pada saat otot dalam keadaan

memanjang dan memendek sepanjang luas gerak yang

dilakukan. Artinya, pada saat otot dalam keadaan memanjang

dan memendek tetap berkontraksi secara terus-menerus,

sehingga selama aktivitasnya tidak ada waktu relaksasi.

Page 31: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

39

Isokinetik adalah jenis kontraksi otot yang merupakan gabungan

dari kontraksi isometrik dan isotonik secara terus-menerus.

Dalam olahraga taekwondo khususnya kyorugi, kekuatan

merupakan landasan penting. Kekuatan merupakan basis dari semua

komponen kondisi fisik. Tanpa pondasi yang kuat tentu materi yang

dilatihkan dan hasil yang didapat kurang maksimal. Seorang

taekwondoin harus mempunyai kekuatan yang baik dalam melakukan

tendangan.

b. Macam-Macam Kekuatan

Menurut Bompa dalam Sukadiyanto (2011: 94-95) menjelaskan

bahwa ada beberapa macam kekuatan untuk meningkatkan pencapaian

prestasi maksimal. Diantaranya adalah :

1) Kekuatan Umum

Kekuatan umum adalah kemampuan kontraksi seluruh

sistem otot dalam mengatasi beban. Kekuatan umum merupakan

unsur dasar yang melandasi seluruh program latihan kekuatan.

Taekwondoin yang tidak memiliki kekuatan umum dengan baik,

akan mengalami keterbatasan dalam peningkatan kemampuan,

baik dalam hal teknik maupun kemampuan fisik. Untuk itu

kekuatan umum sangat diperlukan cabang olahraga taekwondo.

Biomotor kekuatan umum dilatihkan pada saat periodisasi

persiapan awal dengan tujuan sebagai dasar mengembangkan

berbagai kekuatan yang lain.

2) Kekuatan Khusus

Kekuatan khusus adalah kemampuan otot yang

diperlukan dalam cabang olahraga taekwondo khususnya

taekwondo. Setiap cabang olahraga dalam peningkatak kekuatan

otot mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Hal ini

tergantung dari predominan otot yang diperlukan dan yang

Page 32: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

40

terlibat dalam olahraga tesebut. Kekuatan khusus dilatihkan

pada periodisasi pada tahap persiapan tahap akhir, dan perlu

ditingkatkan lagi meskipun telah mencapai puncak prestasi,

kekuatan khusus tetap dilatihkan dengan tujuan pemeliharaan.

3) Kekuatan Maksimal

Kekuatan maksimal adalah kemampuan otot untuk

melawan atau mengangkat beban secara maksimal dalam satu

kali angkat atau kerja. Pada kekuatan maksimal biasanya

digunakan untuk mengukur kemampuan otot dalam mengatasi

beban dalam satu kali angkatan (one repetition maksimum = 1

RM). 1 RM biasanya untuk mengukur berat beban yang mampu

diangkat, selain itu 1 RM juga dapat ditentukan dengan jumlah

repetisi dalam waktu tertentu. Pada cabang olahraga yang

bersifat body contact khususnya taekwondo.

4) Kekuatan Ketahanan

Kekuatan ketahanan adalah kemampuan otot dalam

mengatasi beban dalam jangka waktu yang lama. Hal itu

merupakan perpaduan dari unsur kekuatan dan ketahanan otot

dalam mengatasi beban secara bersamaan. Pada umumnya

bentuk aktivitas dari kekuatan ketahanan adalah repetisi

(ulangan) banyak, beban ringan, dan durasinya lama. Untuk itu,

diperlukan perlatan organ tubuh yang baik agar seseorang

mampu melawan atau mengatasi kelelahan selama aktivitas

berlangsung yang memerlukan kekuatan otot.

5) Kekuatan Kecepatan

Kekuatan kecepatan adalah kemampuan otot untuk

menjawab rangsang dalam waktu sesingkat mungkin dengan

menggunakan kekuatan otot. Kekuatan kecepatan sama dengan

power, power dalah hasil kali antara kekuatan dengan

kecepatan.

Page 33: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

41

6) Kekuatan Absolut

Kekuatan absolut adalah kemampuan taekwondoin untuk

menggunakan seluruh kekuatan secara maksimal tanpa

memperhatikan berat badannya sendiri. Kemampuan kekuatan

absolut dapat diketahui dengan dynamometer, dan atau

kemampuan otot maksimal mengangkat beban dalam satu kali

kerja.

7) Kekuatan Relatif

Kekuatan relatif adalah hasil dari kekuatan absolut dibagi

berat badan. Contoh : seseorang yang memiliki kekuatan absolut

120 kg dengan berat badan 50 kg, amaka kekuatan relatifnya

adalah 120/5 =24 kg. Kekuatan relatif lebih banyak

diaplikasikan pada cabang olahraga beladiri khususnya

taekwondo. Kekuatan relatif digunakan untuk menentukan

klasifikasi dalam pengelompokan kelas agar kekuatannya relatif

sama satu sama lain. Pengelompokan kelas olahragawan atas

dasar kekuatan relatif, bertujuan agar olahragawan yang

bertanding memiliki kekuatan yang sama atau hampir sama,

sehingga terhindar dari risiko cidera saat bertanding.

8) Kekuatan Cadangan

Kekuatan cadangan adalah perbedaan antara kekuatan

absolut dan jumlah kekuatan yang diperlukan untuk

menampilkan keterampilan dalam berolahraga.

Dari uraian pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

kekuatan sangat penting untuk semua cabang olahraga khususnya

taekwondo. Jenis kekuatan diatas saling berkaitan dan mendukung dalam

upaya peningkatan prestasi maksimal tergantung predominan otot cabang

olahraga yang menggunakan. Untuk itu, dalam latihan kekuatan

Page 34: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

42

diperlukan metode latihan yang berbeda-beda disesuaikan dengan macam

kebutuhan.

c. Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan

Menurut Bompa dalam Sukadiyanto (2011: 95) kekuatan sangat

dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu : potensi otot, pemanfaatan potensi otot,

dan teknik.

1) Potensi Otot

Potensi otot adalah jumlah kekuatan yang ditampilkan

oleh seluruh otot dalam satu kali kerja. Artinya, dalam setiap

kelompok otot sebenarnya terdiri dari beberapa serabut otot, tetapi

bagi yang kurang terlatih tidak semua serabut otot yang ada ikut

aktif bekerja.

2) Pemanfaatan Potensi Otot

Pemanfaatan potensi otot adalah kemampuan taekwondoin

dalam memanfaatkan seluruh potensi otot untuk terlibat dalam

dalam suatu kerja secara serentak, dari pusat sampai pada ujung-

ujung serabut otot.

3) Penguasaan Keterampilan Teknik

Penguasaan keterampilan teknik juga akan memberikan

dukungan pada taekwondoin untuk dapat mengangkat beban yang

lebih berat. Bagi taekwondoin yang berlatih teknik menurut

Nossek dalam Sukadiyanto (2011: 96) bahwa otot yang

berpartisipasi hanya 20-50% dari seluruh potensi otot yang ada.

d. Metode Latihan Kekuatan

Menurut Sukadiyanto (2011: 106) untuk melatih kekuatan yang

digunakan untuk cabang olahraga yang bersifat kontak badan ( body

contact) ada 5 cara latihan kekuatan yang dapat ditempuh, yaitu dengan

cara :

Page 35: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

43

1) Menambah beban secara kontinyu, contoh beban latihan dari

70%, 80%, 90%, 100%.

2) Menambah beban secara bertahap dari beban 70%-70%, 80%-

80%, 90%-90%, 100%-100%

3) Menambah beban secara bergelombang, dari beban 75%-80%-

90%-85%-90%-100%-95%-100%-90%.

4) Menambah dan mengurangi beban secara kontinyu dari 65%-

75%-85%-95%-85%-75%-65%; dan

5) Cara piramid, metode menambah dan mengurangi beban secara

kontinyu seperti gambar berikut ini.

1x 100% 10 x 65 %

2-3x 95% 8 x 75%

3-4x 90% 6 x 85%

4-5x 85% 4 x 95%

5-6x 80% 4 x 95%

7x 70% 6 x 85%

8 x 75%

10 x 65%

Gambar 2.4 Metode piramid dan menambah mengurangi beban menurut

Rushall dan Pyke dalam Sukadiyanto (2011: 107)

Pada metode latihan piramida dan metode menambah-mengurangi

beban masih merupakan bagian dari metode latihan kekuatan. Kedua

metode tersebut sasaranya merupakan meningkatkan otot lokal. Adapun

garis besar menu program latihan untuk kedua metode tersebut adalah :

Page 36: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

44

Tabel 2.2 Menu program latihan menurut Sukadiyanto (2011: 107)

Metode : Piramid dan menambah mengurangi beban

Tujuan : Kekuatan maksimal

Sasaran : Otot lokal

Intensitas : 65-100%

Volume : 3-6 set/sesi, 1-10 repetisi/set

t. recovery : 1-5 menit

t. interval : 48 jam

Irama : Beban ringan cepat ke beban berat lambat

Frekuensi : 3x/minggu

Periode : Transisi - persiapan umum

e. Peranan Kekuatan Terhadap Kemampuan Tendangan Dollyo

Chagi

Kekuatan secara umum adalah kemampuan kontraksi seluruh

sistem otot dalam mengatasi tahanan atau beban. Kekuatan merupakan

komponen dasar biomotor dalam setiap cabang olahraga. Dalam

gerakan taekwondo, kekuatan sangat menunjang dalam taekwondo

khususnya dalam melakukan tendangan. Dalam taekwondo teknik-

teknik tendangan tertentu harus mempunyai kekuatan yang baik,

dimana ketika melakukan tendangan harus bertenaga untuk pencapaian

hasil yang maksimal.

6. Kecepatan

a. Pengertian Kecepatan

Kecepatan merupakan salah satu komponen biomotor yang diperlukan

dalam di cabang olahraga taekwondo. Kecepatan merupakan komponen fisik

yang esensial. Dalam cabang olahraga taekwondo khususnya kyorugi,

kecepatan merupakan faktor penentu dan sangat diperlukan, baik untuk

Page 37: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

45

melakukan serangan maupun untuk pertahanan. Menurut Harsono (1988:

216) kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang

sejenis secara berturut-turut dalam waktu sesingkat-singkatnya. Kecepatan

adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk menjawab rangsang

dalam waktu secepat atau sesingkat mungkin (Sukadiyanto, 2011: 116).

Kecepatan juga diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam merespon

suatu rangsang. Menurut Bompa menyatakan bahwa kecepatan dapat

dinyatakan sebagai rasio antara jarak dan waktu. Menurut Djoko Pekik

(2002: 73), kecepatan adalah perbandingan antara jarak dan waktu atau

kemampuan untuk bergerak dalam waktu singkat. Elemen kecepatan meliputi

: waktu reaksi, frekuensi gerak antar satuan waktu dan kecepatan gerak

melewati jarak.

Kecepatan mengandung unsur adanya jarak tempuh dan waktu tempuh

terhadap rangsang yang muncul. Dengan kata lain kecepatan merupakan

kemampuan kemampuan seseorang untuk menjawab rangsang dengan bentuk

gerak dalam waktu sesingkat mungkin. Menurut Sukadiyanto (2011: 116-

117) menjelaskan ada dua macam kecepatan, yaitu kecepatan reaksi dan

kecepatan gerak.

1) Kecepatan reaksi adalah kemampuan seseorang dalam menjawab

suatu rangsang dalam waktu sesingkat mungkin. Kecepatan reaksi

dibedakan menjadi reaksi tunggal dan reaksi majemuk.

a) Kecepatan reaksi tunggal adalah kemampuan untuk menjawab

rangsang yang telah diketahui arah dan sasaranya dalam waktu

sesingkat mungkin. Artinya, sebelum melakukan gerakan

dalam benak pikiran taekwondoin sudah ada persepsi dan arah

sasaran yang akan dilakukan. Sehingga kondisi rangsang sudah

dapat diprediksi sebelum gerak dilakukan.

b) Kecepatan reaksi majemuk adalah kemampuan seseorang

untuk menjawab rangsang yang belum pernah diketahui dan

Page 38: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

46

sasaranya dalam waktu sesingkat mungkin. Artinya, sebelum

melakukan gerakan dalam benak taekwondoin sudah ada

persepsi, tetapi belum diketahui arah dan sasaran rencana

motorik (gerak) yang akan dilakukan.

2) Sedangkan kecepatan gerak merupakan kemampuan seseorang

melakukan gerak atau serangkaian gerak dalam dalam waktu

secepat mungkin. Kecepatan gerak dibedakan menjadi gerak siklus

dan non siklus.

a) Kecepatan gerak siklus adalah kemampuan gerak

neuromuskuler untuk melakukan serangkaian gerak dalam

waktu sesingkat mungkin.

b) Kecepatan gerak non siklus adalah kemampuan sistem

neuromuskuler untuk melakukan gerak tunggal dalam waktu

sesingkat mungkin.

Dalam melatih kecepatan ada beberapa komponen biomotor yang ikut

terpengaruh atau terlatihkan, antara lain adalah kekuatan, power, ketahanan

anaerobik, keseimbangan dan kelincahan. Oleh karena itu beberapa kecepatan

memiliki kesamaan bentuk dengan latihan komponen biomotor tersebut.

Selain itu, pada latihan kecepatan, komponen keseimbangan dan kelincahan

merupakan kesatuan yang sulit dipisahkan. Artinya pada saat latihan

kecepatan akan memberikan pengaruh terhadap komponen keseimbangan

atau kelincahan. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menentukan kecepatan

Page 39: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

47

Gambar 2.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan

(Sumber : Sukadiyanto, 2011: 121)

b. Metode Melatih Kecepatan

Menurut Sukadiyanto (2011: 126-127) menjelaskan prinsip-prinsip latihan

kecepatan :

1) Intensitas latihan selalu maksimal bahkan supermaksimal

2) Jarak tempuh pendek

3) Waktu tempuh singkat

4) Waktu recovery dan interval lengkap

5) Bentuk aktivitasnya selalu eksplosif

Tabel 2.3. menu program latihan kecepatan

(Sumber : Sukadiyanto, 2011: 127)

Intensitas : maksimal (kecepatan maksimal)

Denyut jantung : 185-200x /menit

volume : 5-10 repetisi

t. kerja : 3-5 set/sesi

t.recovery : 5-10 detik

1 : 6 (denyut jantung 145-160x/ menit)

c. Peranan kecepatan terhadap tendangan Dollyo Chagi

Kecepatan merupakan salah satu faktor yang memiliki peranan

besar dalam pertandingan taekwondo kategori kyorugi. Taekwondoin

harus melakukan gerak dengan cepat agar lawan tidak memiliki

Konsentrasi

Keturunan

Teknik Kecepatan

Waktu Reaksi

Kecepatan

Jenis Otot Kekuatan

Elastisitas Otot Kemauan

Page 40: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

48

kesempatan untuk melakukan hindaran, dan balasan. Sebaliknya

kemampuan kecepatan tendangan sangat diperlukan untuk melakukan

serangan balik kepada lawan. Dengan demikian, kemampuan kecepatan

yang diperlukan dalam taekwondo kategori kyorugi adalah kemampuan

kecepatan gerak dan kemampuan menendang.

Dalam olahraga taekwondo kategori kyorugi khususnya untuk

tendangan dollyo chagi, kecepatan merupakan salah satu faktor utama

yang berpengaruh . Hal tersebut dikarenakan ketika melakukan tendangan

taekwondoin akan melakukan kecepatan maksimal. Dikatakan utama

karena kecepatan dapat digunakan untuk menghindari dan mengambil poin

dari lawan. Selain itu, kecepatan juga

7. Rasio Anthropometrik

Istilah anthropometrik berasal dari kata anthro yang berarti manusia,

sedangkan kata metron yang berarti ukuran. Secara definitif anthropometrik

dinyatakan sebagai studi yang menyangkut pengukuran dimensi tubuh manusi

yang berakitan dengan karakteristik tubuh manusia berupa bentuk, ukuran

dan kekuatan tubuh. Sementara itu, rasio kita ketahui merupakan sebuah

perbandingan dari ukuran-ukuran tubuh. Sejalan dengan itu, Verducci (1980:

215) menyatakan bahwa rasio anthropometrik merupakan pengukuran lebih

jauh mengenai bagian-bagian luar dari tubuh. Pengukuran anthropometrik

diantaranya meliputi pengukuran yang membedakan antara panjang tungkai

dan tinggi badan.

Perkembangan ukuran anthropometri tubuh berkembang sesuai

dengan periode perkembangan individu. Perkembangan ukuran bagian-bagian

tubuh ini dipengaruhi faktor-faktor perkembangan seperti faktor genetis,

lingkungan serta aktivitas gerak fisik yang dilakukan. Perkembangan ukuran

tubuh dan bagian-bagianya berlangsung terus selama masa pertumbuhan

dengan tingkat perkembangan yang berbeda-beda pada proporsi dan

kecepatanya. Pertumbuhan ukuran bayi berlangsung secara cepat, kemudian

Page 41: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

49

secara proporsional mengalami penurunan pada masa anak-anak dan

kemudian mengalami ledakan pertumbuhan pada masa adolesensi (Gallahue

dan Ozmun, 1998: 189). Perbedaan kecepatan pertumbuhan menyebabkan

terjadinya variasi pada bentuk dan tipe tubuh seseorang.

Ukuran anthropometri merupakan salah satu faktor penting dalam

aktivitas olahraga. Masing-masimg cabang olahraga memerlukan

karakteristik anthropometri yang berbeda-beda. Hal ini berkaitan dengan

karakteristik gerak yang diperlukan dalam masing-masing cabang olahraga

tersebut. Perbedaan perbandingan dari bagian-bagian tubuh serta perbedaan

struktur tubuh memberikan kemungkinan efisien gerak yang berbeda pula.

Bentuk tubuh yang ideal sesuai dengan cabang olahraga yang

dipelajari merupakan salah satu syarat yang dapat mempengaruhi prestasi

olahraga. Sajoto (1988: 11) menyatakan “Salah satu aspek untuk mencapai

prestasi dalam olahraga adalah aspek biologi yang meliputi struktur dan

postur tubuh yaitu ukuran tinggi badan dan panjang tungkai, ukuran besar,

lebar, dan berat badan, serta somatotype (bentuk tubuh)”.

a. Rasio

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 :173) rasio

merupakan hubungan taraf atau bilangan antara dua hal yg mirip;

perbandingan antara aspek-aspek kegiatan yg dapat dinyatakan dengan

angka. Rasio juga dapat menggambarkan suatu hubungan atau

pertimbangan antara suatu tertentu dengan dengan jumlah yang lain

dengan menggunakan alat analisis. Dengan demikian rasio ini akan

menjelaskan atau memberi gambaran kepada peneliti posisi panjang

tungkai dan tinggi badan, terutama apabila angka rasio tersebut

dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang dijadikan standar.

b. Tinggi badan

Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 3) tinggi badan merupakan

faktor yang mutlak diperlukan dalam cabang olahraga yang memiliki ciri

mengatasi ketinggian seperti taekwondo. Jhonson dan Nelson (1986: 34)

Page 42: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

50

menyatakan penampilan gerak baik pria maupun wanita dipengaruhi oleh

usia, tinggi badan, dan struktur badan.

Postur tubuh bisa diukur di depan dinding. Taekwondoin tidak

bersepatu dan berdiri pada permukaan yang rata disebelah kanan tiang

vertikal. Taekwondoin berdiri tegak lurus dan kedua tumit harus

menyentuh lantai. Kepala, punggung dan pantat juga menyentuh tiang

vertikal. Kepala tegak dengan mata fokus ke depan. Tungkai yang

menonjol ke depan dari alat pengukur(stadiometer) berada di atas kepala.

Posisi alat pengukur sejajar dengan deret ruas-ruas tulang belakang.

Kedudukan kepala hendaknya sedemikian rupa sehingga lubang telinga

dan batas bawah dari dari rongga mata berada dalam garis horizontal.

Hasil pengukuran tinggi badan dicatat dalam satuan centimeter

(Verducci, 1980: 217).

Tinggi badan menentukan keberhasilan dalam sejumlah cabang

olahraga, termasuk cabang taekwondo khususnya kategori kyorugi.

taekwondoin yang memiliki sifat dan karakteristik tinggi badan yang

ideal dimungkinkan akan mempunyai banyak keuntungan.

Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan subjek berdiri tepat

pada tembok dengan tumitnya bersinggungan dengan tembok. Tetapi betis

punggung dan kepala bagian belakang tidak dapat bersinggungan dengan

tembok. Subjek sebaiknya diukur tanpa menggunakan alas kaki atau

sepatu agar mendapatkan ukuran tinggi badan maksimal. Dagu dimasukan

sedikit dan kepala tegak lurus. Untuk membentuk sudut yang tepat objek

ditekan kuat pada kepala subjek, dengan permukaan atas yang harus

horizontal dan tidak miring.

Page 43: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

51

Gambar 2.6 Pose Pengukuran Tinggi Badan (Reinhard John Devision,

2009: 28)

Pertandingan taekwondo kategori kyorugi terbagi menjadi

beberapa kelas, dimana yang membedakan tiap kelas adalah berat badan.

Sehingga untuk mencapai prestasi maksimal seorang taekwondoin harus

memiliki berat badan dan tinggi badan yang ideal sesuai kelas yang

diikuti. Atlet yang memiliki tinggi badan yang lebih tinggi akan lebih baik

dalam mengatur jarak dengan lawan. Taekwondoin yang memiliki tinggi

badan yang lebih tinggi akan memiliki jangkauan yang lebih jauh ke

depan dalam melakukan tendangan dibandingkan dengan seseorang yang

memiliki tinggi badan yang lebih rendah.

Pelatih taekwondo khususnya kategori kyorugi mengharapkan

taekwondoin yang dibinanya mempunyai potensi tubuh yang menunjang,

khususnya panjang tungkai yang seimbang dengan tinggi badan dan berat

badan.

c. Panjang Tungkai

1) Pengertian panjang tungkai

Tungkai merupakan anggota gerak bawah yang terdiri dari

seluruh kaki, mulai dari pangkal paha sampai dengan kaki. Yang

dimaksud dengan tungkai adalah anggota gerak badan bagian bawah

yang terdiri dari tulang anggota gerak bawah bebas (skeleton

extremitas inferior liberae).

Page 44: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

52

M. Sajoto (1988: 3) menyatakan bahwa struktur dan postur

tubuh meliputi a) ukuran tinggi dan panjang tungkai, b) ukuran besar,

lebar dan berat tubuh, c) somatotype (bentuk tubuh).

Menurut Soedarminto (1992: 60) tulang-tulang anggota

gerak bawah bebas terdiri dari :

a) Femur (tulang paha)

b) Crus/crural (tungkai bawah)

(1) Tibia

(2) Fibula

c) Ossapedis

(1) Ossatarsalia

Tulang-tulang pergelangan kaki terdiri dari tujuh buah

tulang

(2) Ossa metatarsalia

Tulang-tulang telapak kaki yang terdiri lima buah

tulang.

(3) Ossapalangea digitorum pedis

Tiap-tiap jari terdiri dari tiga ruas tulang kecuali ibu jari

hanya terdiri dari dua ruas tulang.

Panjang tungkai sebagai salah satu anggota gerak bawah

memiliki peran penting dalam olahraga. Sebagai anggota gerak

bawah, panjang tungkai berfungsi sebagai penopang gerak anggota

tubuh bagian atas. Panjang tungkai adalah jarak vertikal antara

telapak kaki sampai dengan pangkal paha yang diukur dengan cara

berdiri tegak.

Menurut Amari (1996: 175) panjang tungkai adalah ukuran

panjang tungkai seseorang mulai dari alas kaki sampai dengan

trocantor mayor. Kira-kira pada bagian tulang yang terlebar di

sebelah luar paha dan bila paha digerakan trocantor mayor dapat

diraba di bagian atas dari tulang paha yang bergerak.

Page 45: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

53

Dalam hal ini Johnson dan Nelson (1986: 191) menyatakan

bahwa ukuran panjang tungkai diukur dari tulang bawah atau dapat

juga dari trochanter sampai ke lantai (telapak kaki).

Gambar.2.7 Panjang Tungkai

Johnson dan Nelson (1986: 191)

2) Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Panjang Tungkai

Perkembangan ukuran dan proporsi tubuh seiring dengan

pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada usia tertentu ukuran dan

proporsi tubuh mengalami perkembangan. Demikian juga dengan

panjang tungkai juga mengalami peningkatan seiring dengan

pertumbuhan anak. Sugiyanto (1998: 149) menyatakan “secara

proporsi anak pada kaki dan tangan tumbuh lebih cepat

dibandingkan togok”. Hal ini terjadi pada masa anak kecil. Dengan

percepatan pertumbuhan kaki dan pertumbuhan togok tidak sama,

maka anak besar umumnya menjadi tampak panjang kakinya.

Perkembangan ukuran dan proporsi tubuh dipengaruhi oleh

makanan yang dikonsumsi setiap hari. Makanan yang bergizi akan

mempengaruhi pertumbuhan seseorang, baik rangka tubuh maupun

organ lainya. Selain faktor gizi, keturunan merupakan faktor yang

sangat menentukan keadaan fisik seseorang. Sugiyanto (1998: 37)

mengemukakan bahwa “faktor keturunan atau genetik merupakan

Page 46: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

54

sifat bawaan lahir yang diperoleh dari orang tuanya”. Faktor ini

menentukan potensi maksimum dan penampilan fisik.

Panjang tulang berkembang melalui osifikasi endokondral

(tulang rawan digantikan oleh tulang). Pada janin manusi, model

tulang rawan sudah terbentuk. Osifikasi endokhondral dari kerangka

tulang rawan dimulai sebelum kelahiran. Setelah lahir, porors dari

tulang panjang telah kaku, namun ujung-ujungnya masih terdiri dari

tulang rawan. Tulang rawan pada ujung tulang panjang mengeras

segera setelah lahir, kecuali tulang rawan yang memisahkan ujung

dari sisa tulang. Kartilago ini disebut tulang rawan epiphysis.

Bagian yang tersisa dari tulang di sisi lain dari tulang rawan

epifisis disebut diaphysis. Karena tulang panjang tunggal pada anak-

anak sebenarnya dapat terdiri dari dua atau tiga tulang yang terpisah,

anak-anak memiliki tulang yang lebih dari pada orang dewasa.

Tulang rawan epifisis bertanggung jawab untuk pertumbuhan

panjang dari tulang belakang. Tulang rawan ini tumbuh, tulang

rawan terdekat diaphysis mulai mengeras. Jika tingkat proses adalah

sama, pertumbuhan tulang membujur terjadi. Jika tingkat osifikasi

melebihi laju pertumbuhan tulang rawan, tulang rawan epifisis

seluruh mengeras, bergabung diaphysis dengan epiphysis dan

berhenti pertumbuhan longitudinal. Penutupan epifisis seperti ini

terjadi secara alami pada usia tertentu tetapi tidak menutup sampai

setelah usia 25.

3) Anatomi Tungkai

Tulang pada tungkai dilapisi dengan berbagai macam otot.

Otot-otot yang ada di tungkai menurut Luttgens dan Hamilton

(1997:212-217) antara lain sebagai berikut :

a) Muscle of the knee koint

Anterior :

(1) Quadriceps femories group

Page 47: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

55

(a) Rectus femoris

(b) Vastus intermedius

(c) Vastus lateralis

(d) Vastus medialis

Posterior :

(1) Hamstring group

(a) Biceps femoris

(b) Semimembranosus

(c) semitendinosus

(2) Sartorius

(3) Gracilis

(4) Popliteus

(5) Gastrocnemius

Gambar 2.8 muscle of the knee joint

Luttgens dan Hamilton (1997: 214)

b) Muscle of the ankle and foot

Extrinsic muscle :

Page 48: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

56

(1) Anterior aspect of leg

(a) Tibialis anterior

(b) Extensor digitorium longus

(c) Extensor hallucis longus

(d) Peronius tertius

(2) Lateral aspect of leg

(a) Peroneus longus

(b) Peroneus brevis

(3) Posterior aspect of leg

(a) Gastroenemius

(b) Soleus

(c) Tibialis posterior

(d) Flexor digitorum longus

(e) Flexorhallucis longus

Intrinsic muscle

(1) Ekstensor digitorum brevis

(2) Flexor digitorum brevis

(3) Quadratus plantae

(4) Lumbricales

(5) Abductor hallucis

(6) Flexor hallucis brevis

(7) Adductor hallucis

(8) Abductor digiti minimi brevis

(9) Dorsal interossei

(10) Plantar interossei

Page 49: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

57

Gambar 2.9 muscle of the ankle and foot

Luttgens dan Hamilton (1997: 229)

d. Peranan Rasio Panjang Tungkai Dan Tinggi Badan Terhadap

Kemampuan Tendangan Dollyo Chagi

Rasio ini sangat berpengaruh terhadap tendangan dollyo chagi

yang dihasilkan. Dengan kata lain tungkai yang panjang (dengan rasio

panjang tungkai dan tinggi badan) dengan dukungan komponen biomotor

yang baik maka taekwondoin akan melakukan tendangan baik. Jika

ditinjau dari proses gerakan, sistem pengungkit dapat mempermudah

gerak tendangan. Semakin panjang tungkai maka semakin ringan kerja

yang dilakukan. Jadi semakin tinggi postur tubuh tubuh taekwondoin

maka semakin ringan kerja yang dilakukan. Contohnya pada saat

melakukan tendangan seorang taekwondoin yang mempunyai tubuh yang

tinggi akan lebih menguntungkan dari pada taekwondoin yang

mempunyai lebih pendek karena jangkauan yang lebih panjang.

B. Penelitian yang Relevan

1. Nur Subekti (2014). Kemampuan tendangan sabit mahasiswa pembinaan

prestasi pencak silat UNS Surakarta ditinjau dari koordinasi mata-kaki,

kecepatan, rasio panjang tungka idan tinggi badan. Hasil penelitian

Page 50: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

58

menunjukan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari masing-masing

variabel koordinasi mata-kaki kecepatan dan rasio panjang tungkai dan

tinggi badan memiliki hubungan yang signifikan baik secara tunggal

maupun ganda dengan kemampuan tendangan sabit pencak silat. Dikaji

dari masing-masing prediktor, koordinasi mata-kaki dan kecepatan

memiliki hubungan yang signifikan dengan kemampuan tendangan sabit

pencak silat baik mengendalikan ataupun tanpa mengendalikan variabel

pendukung lainnya. Sedangkan rasio panjang tungkai dan tinggi badan akan

memiliki hubungan dengan kemampuan tendangan sabit pencak silat jika

dipengaruhi oleh koordinasi mata-kaki dan kecepatan. Sumbangan relatif

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat sebagai berikut:

koordinasi mata-kaki sebesar 52,17%, kecepatan 35,75%, dan rasio

panjang tungkai-tinggi badan 12,02%. Sedangkan sumbangan efektif

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat sebagai berikut;

koordinasi mata-kaki sebesar 35,11%, kecepatan 24,06% dan rasio panjang

tungkai-tinggi badan 8,09% sehingga total sembangan efektif sebesar

67,26%.

Page 51: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

59

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan landasan teori maka dapat disusun kerangka berfikir sebagai

berikut :

Gambar 2.10 Skema Kerangka Pemikiran

Berdasarkan skema kerangka pemikiran di atas dapat diuraikan sumbangan

antara kordinasi mata-kaki, fleksibilitas, kekuatan, kecepatan, dan rasio panjang

tungkai dan tinggi badan dengan kemampuan tendangan dollyo chagi.

1. Hubungan Fleksibilitas Terhadap Kemampuan Tendangan Dollyo

Chagi

Fleksibilitas merupakan salah satu unsur yang penting dalam

rangka pembinaan prestasi. Fleksibilitas merupakan luas gerak satu

persendian atau beberapa persendian. Hal ini dikarenakan tingkat

fleksibilitas seseorang akan berpengaruh terhadap komponen biomotor

lainya. Dalam taekwondo fleksibilitas sangat berpengaruh dalam

Faktor pendukung

kemampuan

tendangan dollyo

chagi

Kekuatan

Kemampuan

tendangan dollyo

chagi

Koordinasi

mata-kaki

Kondisi Fisik Anthropometrik

Fleksibilitas Kecepatan Rasio panjang tungkai dan tinggi

badan

Page 52: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

60

tendangan khususnya dollyo chagi, karena taekwondoin yang mempunyai

fleksibilitas yang baik akan lebih mudah dalam menampilkan berbagai

kemampuan gerak tendangan dollyo chagi, baik saat menendang dengan

arah sasaran tengah, atas, dan depan.

2. Hubungan Kecepatan Terhadap Kemampuan Tendangan Dollyo

Chagi

Hampir semua cabang olahraga membutuhkan kecepatan seperti

pada olahraga permainan maupun dalam bela diri khususnya taekwondo

kategori kyorugi. Kecepatan tidak hanya menekankan pada gerakan tubuh

dalam bergerak, akan tetapi kecepatan dapat diartikan mnggerakan

anggota tubuhnya untuk dapat melakukan suatu gerakan dalam waktu

waktu secepatnya. Kecepatan sangat penting dalam pertandingan

taekwondo kategori kyorugi khususnya saat melakukan tendangan dollyo

chagi hal ini dikarenakan seorang taekwondoin pada saat bertanding harus

melakukan gerakan move ( maju, mundur, dan kesamping) untuk mencari

timing(momen) yang tepat untuk melakukan attack ataupun counter serta

untuk menghindari dari serangan. Selain itu saat melakukan serangan

maupun pertahanan dengan tendangan dollyo chagi harus dengan

kecepatan maksimal.

3. Hubungan Rasio Panjang Tungkai-Tinggi Badan Terhadap

Kemampuan Tendangan Dollyo Chagi

Panjang tungkai dan tinggi badan merupakan faktor yang penting

dalam cabang olahraga khususnya taekwondo. Hal ini dikarenakan tinggi

badan ini diperlukan olahraga yang mempunyai ciri ketinggian seperti

taekwondo, karena dalam peraturan terbaru pertandingan kategori kyorugi

sudah menggunakan peralatan berbasis teknologi wireless. Semakin tinggi

badan dan panjang tungkai maka jarak tendangan akan semakin mudah

didapat. Panjang tungkai sebagai salah satu anggota gerak bawah. Panjang

tungkai berfungsi sebagai penopang gerak anggota tubuh bagian atas, serta

Page 53: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

61

penentu gerakan gerakan baik dalam melakukan tendangan karena panjang

tungkai sangat berpengaruh dalam pertandingan taekwondo khususnya

kyorugi karena menang jarak jangkauan. Taekwondoin yang mempunyai

tungkai yang panjang dapat membuat lawan kesulitan untuk menyerang.

Peran panjang tungkai dan tinggi badan terhadap kemampuan tendangan

dollyo chagi sangat besar, selain untuk memperkecil jarak saat melakukan

gerakan awalan, pelaksanaan, hingga akhir sangat efisien.

4. Hubungan Kekuatan Terhadap Kemampuan Tendangan Dollyo Chagi

Kekuatan merupakan salah satu komponen biomotor yang

dibutuhkan oleh taekwondoin khususnya kyorugi. Kekuatan adalah

kemampuan kontraksi seluruh otot dalam mengatasi tahanan atau beban.

Kekuatan merupakan komponen kondisi fisik yang penting khususnya

taekwondo. Kekuatan yang digunakan adalah kekuatan yang dilakukan

ketika melakukan tendangan dollyo chagi secara eksplosif. Kekuatan

sangat dibutuhkan dalam melakukan tendangan dollyo chagi.

Taekwondoin yang mempunyai komponen biomotor kekuatan baik, ketika

melakukan tendangan akan lebih eksplosif.

5. Hubungan Koordinasi Mata Kaki Terhadap Kemampuan Tendangan

Dollyo Chagi

Koordinasi mata kaki berkaitan dengan proses informasi untuk

menghasilkan suatu gerakan. Informasi yang diperoleh sebagai stimulus

melalui mata, kemudian direspon dan diproses menghasilkan suatu

gerakan berdasarkan informasi yang pada akhirnya menghasilkan suatu

gerak kaki. Kemampuan melakukan tendangan dollyo chagi secara terus-

menerus banyak membutuhkan koordinasi yang baik dari tahap awalan,

tahap melakukan, dan tahap akhir. Kemampuan tendangan dollyo chagi

merupakan kombinasi melakukan gerakan awal dilanjutkan tendangan

dengan arah pandangan mata kesasaran yang dituju. Koordinasi mata-kaki

Page 54: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

62

yang baik akan menghasilkan serangkaian gerak tendangan yang baik serta

tepat pada sasaran.

6. Hubungan Fleksibilitas Dan Kecepatan Terhadap Kemampuan

Tendangan Dollyo Chagi

Komponen biomotor fleksibilitas merupakan salah satu unsur yang

penting dalam pembinaan prestasi. Dimana tingkat fleksibilitas seseorang

akan berpengaruh terhadap komponen biomotor lain. Dalam taekwondo

fleksibilitas sangat berpengaruh dalam tendangan karena taekwondoin

yang mmpunyai fleksibilitas yang baik akan memudahkan taekwondoin

dalam menampilkan berbagai kemampuan gerak dan keterampilan. Dalam

cabang olahraga, kecepatan masuk dalam komponen biomotor sehingga

kecepatan tidak hanya menekankan pada gerakan tubuh dalam bergerak,

akan tetapi kecepatan dapat diartikan menggerakan anggota tubuhnya

untuk dapat melakukan suatu gerakan dalam waktu secepatnya. Kecepatan

sangat penting dalam pertandingan taekwondo khususnya kyorugi,

dikarenakan pergerakan taekwondoin melakukan tendangan dollyo chagi

dengan kecepatan maksimal dengan berbagai arah tentunya juga didukung

oleh kemampuan fleksibilitas.

7. Hubungan Fleksibilitas Dan Rasio Panjang Tungkai-Tinggi Badan

Terhadap Kemampuan Tendangan Dollyo Chagi

Dalam taekwondo fleksibilitas sangat berpengaruh dalam

tendangan karena taekwondoin yang mmpunyai fleksibilitas yang baik

akan lebih mudah taekwondoin dalam menampilkan berbagai kemampuan

gerak dan keterampilan. Kemampuan fleksibilitas akan lebih baik dan

optimal kemampuan tendangan jika ada hubungan dengan panjang tungkai

karena selain jangkauan tendangan lebih jauh, arah sasaran pun bisa

kemana saja. Dalam aplikasi tendangan dollyo chagi, ketika taekwondoin

mempunyai tinggi badan yang memadai dan komponen kondisi fisik yang

baik maka akan menguntungkan. Salah satunya adalah jangkauan lebih

Page 55: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

63

dekat, serta didukung memampuan menendang dollyo chagi dengan

berbagai arah.

8. Hubungan Fleksibilitas Dan Kekuatan Terhadap Kemampuan

Tendangan Dollyo Chagi

Komponen biomotor fleksibilitas merupakan salah satu unsur yang

penting dalam pembinaan prestasi. Dimana tingkat fleksibilitas seseorang

akan berpengaruh terhadap komponen biomotor lainya. Dalam taekwondo

fleksibilitas sangat berpengaruh dalam tendangan karena taekwondoin

yang mempunyai fleksibilitas yang baik akan memudahkan taekwondoin

dalam menampilkan berbagai kemampuan gerak dan keterampilan.

Kekuatan adalah kemampuan kontraksi seluruh otot dalam mengatasi

tahanan atau beban. Kekuatan yang digunakan adalah kekuatan yang

digunakan untuk melakukan gerakan tendangan tentunya akan lebih kokoh

dan fleksibel saat didukung komponen biomotor fleksibilitas. Kombinasi

antara komponen kekuatan dan fleksibilitas akan menghasilkan tendangan

dollyo chagi yang baik.

9. Hubungan Koordinasi Mata Kaki Dan Fleksibilitas Terhadap

Kemampuan Tendangan Dollyo Chagi

Koordinasi mata kaki berkaitan dengan proses informasi untuk

menghasilkan suatu gerakan. Namun perlu diketahui bahwa komponen

biomotor fleksibilitas merupakan salah satu unsur yang penting saat

melakukan tendangan dollyo chagi. Dimana hubungan koordinasi mata

kaki dengan fleksibilitas terhadap tendangan ketika melakukan gerakan

yang selaras dengan baik disertai tendangan dollyo chagi dengan arah

sasaran atas, tengah, dan samping.

Page 56: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

64

10. Hubungan Kecepatan Dan Rasio Panjang Tungkai-Tinggi Badan

Terhadap Kemampuan Tendangan Dollyo Chagi

Panjang tungkai sebagai salah satu anggota gerak bawah. Panjang

tungkai berfungsi sebagai penopang gerak anggota tubuh bagian atas, serta

penentu gerakan gerakan baik saat melakukan move juga mendukung

kecepatan maksimal dalam melakukan tendangan. Komponen rasio

panjang tungkai dan tinggi badan sangat berhubungan erat dengan

kecepatan. Dimana ketika taekwondoin melakukan tendangan dollyo

chagi, dengan didukung panjang tungkai, tinggi badan, dan kecepatan

yang memadai akan memudahkankan taekwondoin melakukan tendangan

dengan baik.

11. Hubungan Kekuatan Dan Kecepatan Terhadap Kemampuan

Tendangan Dollyo Chagi

Kecepatan sangat penting dalam pertandingan taekwondo

khususnya kyorugi. Hal ini dikarenakan pergerakan taekwondoin ketika

bertanding harus melakukan move (maju, mundur, dan ke samping) untuk

mencari timing yang tepat untuk melakukan attack ataupun counter serta

untuk menghindari dari serangan. Kekuatan merupakan salah satu

komponen biomotor yang dibutuhkan oleh taekwondo khususnya kyorugi.

Kekuatan adalah kemampuan kontraksi seluruh otot dalam mengatasi

tahanan atau beban. Kekuatan yang digunakan adalah kekuatan kecepatan.

Artinya kekuatan kecepatan dalam taekwondo dilakukan saat melakukan

tendangan secara cepat, tidak goyah, dan eksplosif

12. Hubungan Koordinasi Mata Kaki Dan Kecepatan Terhadap

Kemampuan Tendangan Dollyo Chagi

Koordinasi mata kaki berkaitan dengan proses informasi untuk

menghasilkan suatu gerakan. Oleh karena itu koordinasi mempunyai

Page 57: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

65

hubungan dengan kecepatan . Kecepatan tidak hanya menekankan pada

gerakan tubuh dalam bergerak, akan tetapi kecepatan dapat diartikan

sebagai pergerakan anggota tubuh untuk dapat melakukan suatu gerakan

dalam waktu secepatnya. Kecepatan sangat penting dalam pertandingan

taekwondo khususnya kyorugi hal ini dikarenakan pergerakan

taekwondoin ketika bertanding harus melakukan move(maju, mundur, dan

kesamping) dengan gerakan kaki yang baik dan dengan koordinasi yang

baik pula sebuah gerak dapat terkoordinasi baik untuk mencari posisi yang

tepat untuk melakukan attack ataupun counter tendangan serta untuk

menghindari dari serangan. Selain itu, komponen biomotor koordinasi

mata-kaki dan kecepatan mempunyai peran penting terhadap kemampuan

tendangan dollyo chagi. Dimana taekwondoin akan dapat melakukan

rangkaian gerakan dengan cepat, selaras, dan benar.

13. Hubungan Kekuatan Dan Rasio Panjang Tungkai-Tinggi Badan

Terhadap Kemampuan Tendangan Dollyo Chagi

Kekuatan merupakan salah satu komponen biomotor yang

dibutuhkan dalam olahraga taekwondo khususnya kategori kyorugi.

Kekuatan adalah kemampuan kontraksi seluruh otot dalam mengatasi

tahanan atau beban.. Dimana dalam taekwondo dilakukan ketika

melakukan tendangan secara eksplosif. Tinggi badan merupakan faktor

yang penting dalam cabang olahraga. Semakin tinggi maka jarak

tendangan akan semakin mudah didapat. Panjang tungkai sebagai salah

satu anggota gerak bawah. Panjang tungkai berfungsi sebagai penopang

gerak anggota tubuh bagian atas, serta penentu gerakan gerakan baik saat

melakukan move, juga mendukung kemampuan tendangan.

Page 58: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

66

14. Hubungan Koordinasi Mata Kaki Dan Rasio Panjang Tungkai- Tinggi

Badan Dengan Kemampuan Tendangan Dollyo Chagi

Koordinasi mata kaki berkaitan dengan rasio panjang tungkai-

tinggi badan. Perlu diketahui bahwa selain komponen biomotor koordinasi

mata-kaki, komponenen antropomerik juga mempengaruhi hasil tendangan

dollyo chagi. Tendangan dollyo chagi yang dilakukan dengan koordinasi

yang baik akan menghasilkan tendangan yang baik dengan didukung

faktor panjang tungkai dan tinggi badan. Untuk melakukan tendangan ke

arah sasaran yang tepat tentunya membutuhkan jarak yang tepat pula.

Taekwondoin yang memiliki koordinasi mata-kaki yang baik, panjang

tungkai serta tinggi badan yang ideal akan lebih mudah melakukan

tendangan dollyo chagi diawali dari angkatan kaki yang ringan, jarak yang

ideal serta sasaran yang tepat.

15. Hubungan Koordinasi Mata Kaki Dan Kekuatan Terhadap

Kemampuan Tendangan Dollyo Chagi

Koordinasi mata kaki berkaitan dengan proses informasi untuk

menghasilkan suatu gerakan. Informasi yang diperoleh sebagai stimulus

melalui mata, kemudian direspon dan diproses menghasilkan suatu

gerakan berdasarkan informasi yang pada akhirnya menghasilkan suatu

gerak kaki. Kekuatan adalah kemampuan kontraksi seluruh otot dalam

mengatasi tahanan atau beban dalam melakukan gerakan kompleks saat

bertanding. Koordinasi akan lebih optimal jika mempunyai kekuatan yang

baik. Dimana ketika taekwondoin mempunyai koordinasi mata-kaki dan

kekuatan yang baik akan memudahkan seorang taekwondoin dalam

melakukan teknik gerak tendangan dengan eksplosif.

Page 59: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

67

16. Hubungan Antara Koordinasi Mata Kaki, Fleksibilitas, Kekuatan,

Kecepatan, Dan Rasio Panjang Tungkai-Tinggi Badan Terhadap

Kemampuan Tendangan Dollyo Chagi

Koordinasi mata kaki, fleksibilitas, kekuatan, kecepatan, dan rasio

panjang tungkai sangat penting dan berhubungan erat dalam mendukung

kemampuan tendangan dollyo chagi. Hal ini dikarenakan dari masing-

masing variabel prediktor mempunyai peran untuk meningkatkan

perfomance tendangan dollyo chagi yang optimal, tetapi komponen

anthropometrik pun juga mempunyai peran di dalam taekwondo

khususnya kategori kyorugi. Taekwondoin yang mempunyai tungkai yang

panjang akan lebih ringan saat melakukan tendangan. Panjang tungkai

yang panjang serta tinggi badan yang ideal secara otomatis memberikan

efek jarak antara posisi tungkai dan sasaran semakin dekat sehingga

memberi keuntungan untuk melakukan tendangan ke arah sasaran.

Untuk dapat melakukan tendangan dengan cepat, tepat mengenai

sasaran serta mampu melakukan tendangan dalam frekuensi yang banyak

dibutuhkan yang dinamakan koordinasi mata-kaki. Sehingga dalam

melakukan rangkaian gerakan tendangan dengan cepat, tepat dalam satu

pola gerak berkesinambungan dengan perpaduan mata dan kaki. Pada saat

menendang faktor kecepatan juga sangat menunjang rangkaian gerakan

tendangan. Untuk bisa menendang dalam frekuensi yang banyak tentunya

tendangan harus dilakukan dengan cepat. Selain itu faktor penunjang lain

antara lain adalah fleksibilitas, kekuatan, dan rasio panjang tungkai dan

tinggi badan.

D. Hipotesis

Berfikir dari landasan teori dan kerangka berfikir yang telah diuraikan diatas

maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. Ada hubungan yang signifikan antara fleksibilitas terhadap kemampuan

tendangan dollyo chagi .

Page 60: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

68

2. Ada hubungan yang signifikan antara kecepatan terhadap kemampuan

tendangan dollyo chagi.

3. Ada hubungan yang signifikan antara rasio panjang tungkai-tinggi badan

terhadap kemampuan tendangan dollyo chagi.

4. Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan terhadap kemampuan

tendangan dollyo chagi.

5. Ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki terhadap

kemampuan tendangan dollyo chagi

6. Ada hubungan yang signifikan antara fleksibilitas dan kecepatan

terhadap kemampuan tendangan dollyo chagi.

7. Ada hubungan yang signifikan antara fleksibilitas dan rasio panjang

tungkai-tinggi badan terhadap kemampuan tendangan dollyo chagi.

8. Ada hubungan yang signifikan antara fleksibilitas dan kekuatan terhadap

kemampuan tendangan dollyo chagi.

9. Ada hubungan yang signifikan antara fleksibilitas dan koordinasi mata

kaki terhadap kemampuan tendangan dollyo chagi.

10. Ada hubungan kecepatan dan rasio panjang tungkai-tinggi badan

terhadap kemampuan tendangan dollyo chagi.

11. Ada hubungan kecepatan dan kekuatan terhadap kemampuan tendangan

dollyo chagi.

12. Ada hubungan yang signifikan antara kecepatan dan koordinasi mata

kaki terhadap kemampuan tendangan dollyo chagi.

13. Ada hubungan rasio panjang tungkai-tinggi badan dan kekuatan terhadap

kemampuan tendangan dollyo chagi.

14. Ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki dan rasio

panjang tungkai- tinggi badan dengan kemampuan tendangan dollyo

chagi.

15. Ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki dan kekuatan

terhadap kemampuan tendangan dollyo chagi.

Page 61: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. · tangan, dan Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Secara singkat, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan

69

16. Ada hubungan yang signifikan antara fleksibilitas, kecepatan, rasio

panjang tungkai, tinggi badan, kekuatan, dan koordinasi mata-kaki

terhadap kemampuan tendangan dollyo chagi.