16
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Iklan Televisi Harold D. Laswell (dalam Efendi,1997, dikutip oleh Soemanagara, 2006 : 80) mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan “ who says what, in which channel to whom, with what effect, and in which channel “, dalam penjelasan ini Laswell menunjukkan sebuah kegiatan komunikasi yang menggunakan saluran-saluran komunikasi. Saluran-saluran ini yang kemudian diwujudkan melalui penggunaan sebuah media. Salah satu saluran komunikasi yang saat ini mempunyai keunggulan kompetitif dan bahkan mampu menggeser peran media massa lainnya dalam meraih di bidang iklan adalah televisi ( Sumartono, 2002 ). Hal ini karena kecepatan dan daya tarik televisilah yang menyebabkan media ini menjadi banyak pilihan perusahaan dalam mengkomunikasikan produknya. Ada tiga kekuatan yang menyebabkan televisi menjadi pilihan dalam beriklan (Kasali, 1992) yaitu : 1. Dampak yang kuat Dengan tekanan pada sekaligus dua indera : penglihatan dan pendengaran, televisi mampu menciptakan kelenturan bagi pekerjaan-pekerjaan kreatif dengan mengkombinasikan gerakan, kecantikan, suara, warna, drama dan humor. 2. Pengaruh yang kuat Televisi mempunyai pengaruh yang kuat untuk mempengaruhi persepsi audiens. Kebanyakan calon pembeli lebih “ percaya “ pada perusahaan yang mengiklankan produknya di televisi daripada yang tidak sama sekali. Ini adalah cerminan bonafiditas perusahaan. 3. Efisiensi Biaya

BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6965/2/T1_362008052_BAB II… · Dalam hitungan detik saja iklan sudah mampu menciptakan ... Kemampuan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6965/2/T1_362008052_BAB II… · Dalam hitungan detik saja iklan sudah mampu menciptakan ... Kemampuan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Iklan Televisi

Harold D. Laswell (dalam Efendi,1997, dikutip oleh Soemanagara, 2006 : 80)

mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan

menjawab pertanyaan “ who says what, in which channel to whom, with what effect,

and in which channel “, dalam penjelasan ini Laswell menunjukkan sebuah kegiatan

komunikasi yang menggunakan saluran-saluran komunikasi. Saluran-saluran ini yang

kemudian diwujudkan melalui penggunaan sebuah media.

Salah satu saluran komunikasi yang saat ini mempunyai keunggulan

kompetitif dan bahkan mampu menggeser peran media massa lainnya dalam meraih

di bidang iklan adalah televisi ( Sumartono, 2002 ). Hal ini karena kecepatan dan

daya tarik televisilah yang menyebabkan media ini menjadi banyak pilihan

perusahaan dalam mengkomunikasikan produknya. Ada tiga kekuatan yang

menyebabkan televisi menjadi pilihan dalam beriklan (Kasali, 1992) yaitu :

1. Dampak yang kuat

Dengan tekanan pada sekaligus dua indera : penglihatan dan pendengaran,

televisi mampu menciptakan kelenturan bagi pekerjaan-pekerjaan kreatif dengan

mengkombinasikan gerakan, kecantikan, suara, warna, drama dan humor.

2. Pengaruh yang kuat

Televisi mempunyai pengaruh yang kuat untuk mempengaruhi persepsi

audiens. Kebanyakan calon pembeli lebih “ percaya “ pada perusahaan yang

mengiklankan produknya di televisi daripada yang tidak sama sekali. Ini adalah

cerminan bonafiditas perusahaan.

3. Efisiensi Biaya

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6965/2/T1_362008052_BAB II… · Dalam hitungan detik saja iklan sudah mampu menciptakan ... Kemampuan

Kemampuan untuk menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas merupakan

salah satu keunggulan yang tidak dimiliki oleh media lainnya. Jangkauan massal

inilah yang menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap kepala.

Menurut Trimarsanto (2008:2), sebagai alat untuk menawarkan produk

kepada masyarakat, iklan diproduksi dalam sebuah proses yang panjang. Upaya

menampilkan produk, menawarkan produk, mengemas produk -- dengan gambar

yang bagus, jingle yang ritmis, dan memakai bintang-model cantik menawan --

tidaklah cukup. Ada hal yang lebih penting, yaitu mengupayakan bagaimana sebuah

produk bisa akrab, dekat, dan lantas dikonsumsi oleh masyarakat umum. Itu sebabnya

disain komunikasi persuasif yang dirancang, sudah tentu harus matang. Kematangan

merancang desaign besar konsep persuasi produk pada iklan di televisi, paling tidak

akan mengkonfrontasikan ide-ide dalam proses pra produksinya. Proses riset dalam

masyarakat dengan menghitung kompetitor produk yang sama, serta mencari tahu

idiom-idiom bahasa dalam masyarakat yang dijadikan target konsumennya teramat

penting.

Durasi iklan televisi tidak boleh terlalu lama. Ini karena iklan televisi adalah

bahasa visual. Setiap gambar dan suara biasanya berisikan ajakan dan persuasi.

Kompilasi gambar-gambar iklan begitu cepat bergerak, berganti terus menerus dalam

komposisi, frame yang indah. Tingkat kepadatan yang tinggi inilah yang menjadikan

iklan dengan hitungan detik, paling lama 60 detik sudah tergolong lama. Ada sebuah

kontradiksi pemikiran. Dalam hitungan detik saja iklan sudah mampu menciptakan

homogenitas perilaku, sementara program-program televisi standar lain dengan

mengambil durasi lebih dari 30 menit sangat sulit membentuk kesetaraan pola

(Sutherland & Sylvester, 2005 :236) . Resepnya memang terletak pada tingkat

kontinuitas dan intensitas iklan televisi ditayangkan. Sebuah iklan akan mampu

menciptakan satu trend bahasa, perilaku konsumtif yang setara, akibat ditayangkan

berulang-ulang.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6965/2/T1_362008052_BAB II… · Dalam hitungan detik saja iklan sudah mampu menciptakan ... Kemampuan

Arus besar bahwa iklan televisi begitu mencekoki pemirsanya dalam satu

batas besar perilaku konsumtif yang sama, tak lain dikarenakan pesan yang

disampaikan tersebut memang telah mengendap dalam alam bawah sadar. Setelah

mengalami proses refleksi, maka akan menjadi satu patron, pedoman pola tindak

dalam menyeleksi dan memilih produk. Sangat beralasan, jika pola-pola konsumtif

terhadap satu produk lebih banyak memakai logika iklan televisi. Seorang ibu

memilih satu sabun pencuci pakaian dengan alasan (seperti yang diiklankan di

televisi) bahwa sabun tersebut mampu menjaga warna pakaian tetap utuh, atau tidak

membuat luntur warnanya. Sementara para konsumen belum membuktikan benar-

tidaknya asumsi tersebut, maka pesan iklanlah yang dijadikan patokan, pedoman, dan

patron ( Trimarsanto, 2008 : 2).

Logika-logika iklan televisi memang telah menjadi satu referensi dalam

keseharian hidup masyarakat. Logika ini senantiasa dipakai sebagai acuan. Karena

tampilan persuasi visual iklan televisi seakan telah menjadi 'bukti'. Apalagi iklan

sering mengutip hasil penelitian atau memakai sosok yang mirip dokter untuk iklan

obat. Logika iklan televisi dalam ruang keseharian masyarakat muncul karena

intensitas tinggi penayangannya. Intensitas tayang ini tak ubahnya peyakinan dengan

proses persuasif yang matang. Ada bukti: bentuk visual filmis adegan iklannya. Ada

statement: yang dibawakan model iklannya. Seperti seorang penjual obat, maka iklan

televisi seakan tampil lebih 'mewah', menarik, dan menghibur untuk ditonton.

Iklan televisi mampu mendorong satu trend berbahasa. Pesannya menjadi

mudah diingat, karena bentuk pesan yang disampaikan memang pendek. Slogan iklan

jarang yang membentuk kalimat. Kata-kata iklan yang paling mengena tak bisa

menjadi sebuah kalimat. Namun lebih banyak didasarkan pada pengemasan bahasa

agar enak didengar, atau mengikuti arus trend berbahasa yang tengah muncul. Iklan

televisi dengan daya pikatnya telah menciptakan satu efisiensi dalam menjual produk.

Ini memang tak lepas dari karakter media televisi. Televisi agaknya telah menjadi

agen pemasaran yang fungsi dan efektivitasnya dalam mempersuasi konsumen telah

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6965/2/T1_362008052_BAB II… · Dalam hitungan detik saja iklan sudah mampu menciptakan ... Kemampuan

terbukti ampuh. Hanya dalam hitungan detik, iklan televisi namun mampu

menciptakan dampak yang kuat ( Trimarsanto, 2008 : 3).

Hal ini tidak terlepas dari kelebihan yang dimiliki oleh televisi, televisi

bertumbuh lebih cepat dibandingkan dengan media yang lain. Kemampuan

bertumbuh ini ternyata oleh Jefkins (1996:78), dianggap bahwa televisi mempunyai

beberapa kelebihan, yaitu :

1. Kesan realistik

Sifatnya yang visual, serta kombinasi warna, suara dan gerakan menyebabkan

iklan televisi tampak lebih hidup dan nyata. Kelebihan yang dimiliki oleh televisi

inilah yang tidak dimiliki oleh media komunikasi yang lain, selain itu pengiklan dapat

menunjukkan serta memamerkan kelebihan atau keunggulan produk yang ditawarkan

secara detail.

2. Masyarakat lebih tangggap

Masyarakat lebih siap untuk memberikan perhatian karena kemampuan iklan

televisi yang disiarkan di rumah-rumah dalam suasana yang santai (bandingkan

dengan iklan reklame yang dipasang di tengah jalan )

3. Repetisi/Pengulangan

Kemampuan untuk ditayangkan berkali-kali dalam satu hari hingga dipandang

cukup bermanfaat yang memungkinkan sejumlah audiens untuk menyaksikannya.

Untuk menghindari kebosanan penonton dalam melihat iklan, dewasa ini iklan dibuat

sesingkat dan semenarik mungkin sehingga menimbulkan rasa penasaran.

4. Adanya pemilahan area siaran ( zoning ) dan jaringan kerja ( networking )

yang mengefektifkan penjangkauan masyarakat.

Keunggulan lain dari iklan televisi adalah kemampuan untuk menggunakan

satu atau kombinasi banyak stasiun sekaligus, sehingga iklannya akan ditayangkan

secara serentak oleh semua stasiun televisi.

5. Ideal bagi para pedagang eceran

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6965/2/T1_362008052_BAB II… · Dalam hitungan detik saja iklan sudah mampu menciptakan ... Kemampuan

Kemampuan untuk menjangkau konsumen secara luas ternyata membantu

usaha pedagang eceran. Dengan adanya iklan, pedagang eceran jadi tahu tentang

permintaan konsumen terhadap barang yang diiklankan, sehingga persediaan barang

dagangan mereka akan jauh lebih mudah terjual.

6. Terkait erat dengan media lain

Walaupun dianggap bahwa tayangan iklan lebih mudah dilupakan, akan tetapi

ternyata kelemahan ini bisa diatasi dengan memadukannya dengan media iklan yang

lain. Apabila konsumen membutuhkan informasi yang lain, maka iklan televisi dapat

dipadukan dengan iklan di majalah mingguan, atau bisa juga iklan yang dimuat di

surat kabar.

2.2 Semiotika Roland Barthes

Roland Barthes adalah penerus pemikiran Saussure. Saussure tertarik pada

cara kompleks pembentukan kalimat dan cara bentuk-bentuk kalimat menentukan

makna, tetapi kurang tertarik pada kenyataan bahwa kalimat yang sama bisa saja

menyampaikan makna yang berbeda pada orang yang berbeda situasinya.

Roland Barthes meneruskan pemikiran tersebut dengan menekankan interaksi

antara teks dengan pengalaman personal dan kultural penggunanya, interaksi antara

konvensi dalam teks dengan konvensi yang dialami dan diharapkan oleh

penggunanya. Gagasan Barthes ini dikenal dengan “order of signification”, mencakup

denotasi (makna sebenarnya sesuai kamus) dan konotasi (makna ganda yang lahir

dari pengalaman kultural dan personal). Di sinilah titik perbedaan Saussure dan

Barthes meskipun Barthes tetap mempergunakan istilah signifier-signified yang

diusung Saussure.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6965/2/T1_362008052_BAB II… · Dalam hitungan detik saja iklan sudah mampu menciptakan ... Kemampuan

Gambar 1

Bagan semiotik Roland Barthes

Barthes juga melihat aspek lain dari penandaan yaitu “mitos” yang menandai

suatu masyarakat. “Mitos” menurut Barthes terletak pada tingkat kedua penandaan,

jadi setelah terbentuk sistem sign-signifier-signified, tanda tersebut akan menjadi

penanda baru yang kemudian memiliki petanda kedua dan membentuk tanda baru.

Jadi, ketika suatu tanda yang memiliki makna denotasi kemudian berkembang

menjadi makna konotasi, maka makna konotasi tersebut akan menjadi mitos.

Misalnya: Pohon beringin yang rindang dan lebat menimbulkan konotasi

“keramat” karena dianggap sebagai hunian para makhluk halus. Konotasi “keramat”

ini kemudian berkembang menjadi asumsi umum yang melekat pada simbol pohon

beringin, sehingga pohon beringin yang keramat bukan lagi menjadi sebuah konotasi

tapi berubah menjadi denotasi pada pemaknaan tingkat kedua. Pada tahap ini, “pohon

beringin yang keramat” akhirnya dianggap sebagai sebuah Mitos. (Sobur : 2001)

2.3 Semiotika Video Iklan

2.3.1 Sudut Kamera

Dalam memproduksi iklan televisi, Selby dan Cowdery (1995) dalam Farid

Hamid (2007) menyatakan bahwa, kode semantik1 pembuatan film meliputi

ukuran pengambilan gambar (shot size) sudut pengambilan gambar (camera angle),

1 Ilmu tentang makna kata dan kalimat; pengetahuan mengenai seluk-beluk dan pergeseran arti kata.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6965/2/T1_362008052_BAB II… · Dalam hitungan detik saja iklan sudah mampu menciptakan ... Kemampuan

jenis lensa, komposisi, fokus dan pencahayaan. Berikut ini daftar teknik - teknik

kamera dalam film yang sering digunakan untuk penanda dan petanda (makna).

Tabel 2.1

Teknik pengambilan sudut kamera. (Selby & Cowdery:1995)

Penanda Petanda

Ukuran Pengambilan Gambar (shot size)

Big Close up Emosi, peristiwa penting, drama

Close up Keintiman

Medium shot Hubungan personal dengan subyek

Long shot Konteks, jarak publik

Full shot Hubungan sosial

Sudut Pengambilan Gambar (camera angle)

High Dominasi, kekuatan, kewenangan

Eye Level Kesetaraan

Low Kelemahan, tidak punya kekuatan

2.3.2 Musik

Selain suara, musik juga menjadi bagian penting suatu iklan televisi

karena musik dapat membantu menciptakan suasana yang menyenangkan. Musik

dapat digunakan sebagai alat untuk menarik perhatian, menyampaikan pesan

penjualan dan membantu membangun citra suatu produk. Musik dapat

mambantu menciptakan perasaan atau emosi yang dapat diasosiasikan oleh

khalayak dengan produk yang diiklankan. Singkatnya, musik dapat menciptakn

suasana hati yang positif yang dapat membuat konsumen lebih bisa menerima

(receptive) terhadap produk bersangkutan. Mengingat pentingnya peran musik

dalam iklan maka banyak perusahaan iklan yang berani membayar mahal

kepada pencipta lagu untuk dapat menggunakan lagunya sebagai bagian dari iklan.

Elemen musik penting lainnya baik untuk iklan televisi atau radio adalah

jinggel (jingle) yaitu lagu yang menarik perhatian yang biasanya membuat pesan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6965/2/T1_362008052_BAB II… · Dalam hitungan detik saja iklan sudah mampu menciptakan ... Kemampuan

iklan sederhana mengenai suatu barang atau jasa atau dengan kata lain jinggel adalah

lagu yang diciptakan khusus untuk iklan suatu produk. Jinggel ada kalanya muncul

pada bagian akhir iklan. Jinggel seringkali diciptakan oleh perusahaan pembuat

jinggel untuk kebutuhan industri

periklanan. Perusahaan pembuat jinggel (jingle) bekerjasama dengan tim

kreatif perusahaan iklan dalam menentukan peran jinggel tersebut dalam iklan serta

menentukan pesan apa yang harus ada pada iklan tersebut. (Morissan : 281).

Makna Musik

1. Blues: Percaya diri tinggi , kreatif, outgoing, gentle dan tenang.

2. Jazz: Percaya diri tinggi, kreatif, outgoing dan tenang.

3. Classic: Percaya diri tinggi, kreatif, introvert dan tenang.

4. Rap: Percaya diri tinggi, outgoing.

5. Opera : Percaya diri tinggi, kreatif, gentle.

6. Country dan Western : Pekerja keras, outgoing.

7. Reggae: Percaya diri tinggi, kreatif, bukan pekerja keras, outgoing, gentle dan

tenang.

8. Dance: Kreatif, outgoing, tidak gentle.

9. Indie: Percaya diri rendah, kreatif, bukan pekerja keras, tidak gentle

10. Bollywood: Kreatif, outgoing.

11. Rock/Heavy Metal: Percaya diri rendah, kreatif, bukan pekerja keras, tidak

outgoing, gentle, tenang (depresi).

12. Pop: Percaya diri tinggi, tidak kreatif, pekerja keras, outgoing, gentle, tidak

tenang.

13. Soul: Percaya diri tinggi, kreatif, outgoing, gentle, tenang.

2.3.3 Warna

Warna sering mendominasi dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari sosok

individu sampai sebuah negara. Misalnya bendera negara kita merah dan putih. Ini

adalah suatu symbol warna yang mempunyai makna. Hal ini juga dijumpai pada

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6965/2/T1_362008052_BAB II… · Dalam hitungan detik saja iklan sudah mampu menciptakan ... Kemampuan

simbol-simbol organisasi, perkumpulan dan bahkan individu.Makna warna-warna ini

juga terdapat didalam dunia periklanan, warna digunakan untuk menekankan bentuk

luapan emosi tertentu kepada khalayak. Warna mendasari konotasi sosiologis dan

historis tertentu dan tentu saja menghasilkan reaksi spesifik dalam konteks tertentu

(efek emosi, asosiasi, psycologis dan bahkan efek fisik) yang dapat membantu

pengiklan dalam menarik target mereka. (Gorn, 1997 : 43)

Makna Warna

a. Merah

Melambangkan kesan energi, kekuatan, hasrat, erotisme, keberanian, agresi,

nafsu, kehangatan, simbol dari api, pencapaian tujuan, darah, resiko,

ketenaran, cinta, perjuangan, perhatian, perang, bahaya, kecepatan, panas,

kekerasan.Putih

b. Putih

Menunjukkan kedamaian, permohonan maaf, pencapaian diri, spiritualitas,

kedewaan, keperawanan atau kesucian, kesederhanaan, kesempurnaan,

kebersihan, cahaya, tak bersalah, keamanan, persatuan. Warna putih sangat

bagus untuk menampilkan atau menekankan warna lain serta memberi kesan

kesederhanaan dan kebersihan.

c. Hitam

Melambangkan perlindungan, pengusiran, sesuatu yang negatif, mengikat,

kekuatan, formalitas, misteri, kekayaan, ketakutan, kejahatan, ketidak

bahagiaan, perasaan yang dalam, kesedihan, kemarahan, sesuatu yang

melanggar , harga diri, anti kemapanan, seksualitas, kecanggihan, kematian.

Sangat tepat untuk menambahkan kesan misteri.

d. Biru

Memberikan kesan komunikasi, peruntungan yang baik, kebijakan,

perlindungan, inspirasi spiritual/kepercayaan, konservatif, keamanan,

teknologi, kebersihan, keteraturan, tenang, kelembutan, dinamis, air, laut,

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6965/2/T1_362008052_BAB II… · Dalam hitungan detik saja iklan sudah mampu menciptakan ... Kemampuan

kreativitas, cinta, kedamaian, kepercayaan, loyalitas, kepandaian, panutan,

kekuatan dari dalam, kesedihan, kestabilan, kepercayaan diri, kesadaran,

pesan, ide, berbagi, idealisme, persahabatan dan harmoni, kasih sayang.

Warna ini memberi kesan tenang dan menekankan keinginan.

e. Hijau

Menunjukkan warna bumi, penyembuhan fisik, kelimpahan, keajaiban,

tanaman dan pohon, alami, sehat, keberuntungan, kesuburan, pertumbuhan,

muda, kesuksesan materi, pembaharuan, daya tahan, keseimbangan,

ketergantungan dan persahabatan.

f. Kuning

Merujuk pada matahari, ingatan, imajinasi logis, energi sosial, kerjasama,

kebahagiaan, kegembiraan, kehangatan, loyalitas, tekanan mental, persepsi,

pemahaman, kebijaksanaan, penghianatan, kecemburuan, penipuan,

kelemahan, penakut, aksi, idealisme, optimisme, imajinasi, harapan, musim

panas, filosofi, ketidak pastian, resah dan curiga.

g. Merah Muda

Warna Merah Muda menunjukkan simbol kasih sayang dan cinta,

persahabatan, feminin, kepercayaan, niat baik, pengobatan emosi, damai,

perasaan yang halus, perasaan yang manis dan indah.

h. Ungu

Menunjukkan pengaruh, pandangan ketiga, kekuatan spiritual, pengetahuan

yang tersembunyi, aspirasi yang tinggi, transformasi, kebangsawanan,

upacara, misteri, pencerahan, telepati, empati, arogan/keangkuhan, intuisi,

kepercayaan yang dalam, ambisi, magic atau keajaiban, harga diri.

i. Orange

Menunjukkan kehangatan, energy, keseimbangan, kehangatan, antusiasme,

persahabatan, pencapaian bisnis, karier, kesuksesan, kesehatan pikiran,

keadilan, daya tahan, kegembiraan, gerak cepat, sesuatu yang tumbuh,

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6965/2/T1_362008052_BAB II… · Dalam hitungan detik saja iklan sudah mampu menciptakan ... Kemampuan

ketertarikan, independensi. Disamping itu warna Orange memberi kesan yang

kuat pada elemen yang dianggap penting.

j. Coklat

Menunjukkan persahabatan, kejadian yang khusus, tanah/bumi, pemikiran

yang materialis, reliabilitas, kedamaian, produktivitas, praktis, kerja keras,

kepercayaan, daya tahan, kesenangan.

k. Abu-abu

Mencerminkan keamanan, kepandaian, tenang dan serius, kesederhanaan,

kedewasaaan, konservatif, praktis, kesedihan, bosan, profesional, kualitas,

diam, tenang, masa depan (millennium).

l. Emas

Mencerminkan kedudukan, kesehatan, keamanan, kegembiraan, kebijakan,

arti, tujuan, pencarian kedalam hati, kekuatan mistis, ilmu pengetahuan,

perasaan kagum, konsentrasi.

m. Pirus

Rohani, sembuh, perlindungan, sophisticated, cemburu, kewanitaan.

n. Perak

Glamor, tinggi, anggun, sleek, pengkhayal, tidak tulus.

o. Tan ( wol halus yang masih putih)

Ketergantungan, fleksibel, keriting, konservatif, tumpul, membosankan,

konservatif.

p. Gading

Ketenangan, kenyamanan, kebersihan/kesucian, hangat, lemah, tidak stabil.

2.4 Teori Teori A-T-R ( Awareness, Trial, Reinforcement)

Teori ini mengajarkan bahwa khalayak itu dapat dipengaruhi oleh iklan,

hasilnya kita akan menemukan sekelompok orang yang relatif tetap memakai atau

membeli produk-produk hasil iklan tersebut. Untuk mendapatkan kelompok orang

yang menggunakan produk atau jasa secara tetap harus dilakukan tehnik

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6965/2/T1_362008052_BAB II… · Dalam hitungan detik saja iklan sudah mampu menciptakan ... Kemampuan

penyampaian pesan yang disebut A-T-R ( awareness, trial, reinforcement) (Liliweri :

1997). Upaya pertama, menggugah kesadaran khalayak bahwa produk yang

diinginkan itu ada di sekeliling mereka. Harapan kedua ialah setelah menggugah

kesadaran, setiap iklan harus kuat mempengaruhi khalayaknya terutama segi

konatifnya sehingga khalayaknya langsung mencoba (trial) proses yang ditunjukan

menurut iklan tersebut ; Harapan ketiga adalah proses peneguhan/pengukuhan

(reinforcement) iklan yang ditampilan harus mempunyai kekuatan peneguh sikap

tertentu (sikap positip terhadap produk).

2.5 Originalitas Penelitian

Penelitian ini juga pernah diangkat sebagai topik penelitian oleh beberapa

peneliti sebelumnya. Maka peneliti juga diharuskan untuk mempelajari penelitian-

penelitian terdahulu atau sebelumnya yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi

peneliti dalam melakukan penelitian ini. Penelitian ini juga pernah sedikit diulas oleh

Iis Isra Martiana2, sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai pelengkap

penelitian sebelumnya.

Tabel 2.2

Originalitas penelitian

No Peneliti Judul Metode Hasil

1 Andri Wicaksono

PPs-Universitas

Sebelas Maret

Surakarta

Analisis Wacana

Kritis dan Semiotik

Iklan Rokok

Sampoerna Mild

Edisi Tanya

Kenapa?

Analisis

Kritis dan

Semiotika

Iklan

Iklan A Mild memperlihatkan

suatu fenomena bahwa makna

itu sudah mati karena iklan

AMild menawarkan

interpretasi yang sangat

terbuka bagi siapa saja yang

akan menikmatinya. Makna

2Martiana, Iis Isra. 2011. A Semiotic Analysis of Class Mild and A Mild Advertisment. Universitas

Indonesia : Jakarta.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6965/2/T1_362008052_BAB II… · Dalam hitungan detik saja iklan sudah mampu menciptakan ... Kemampuan

pada sajian gambar dan teks

iklan A-Mild tidak memiliki

ikatan-ikatan yang ideologis,

stabil dan mapan, bahkan

ironis.

2 Iis Isra Martiana

Department of

English, Faculty of

Language and Arts

Education,

Indonesia

University of

Education

A Semiotic

Analysis of Class

Mild and A Mild

Advertisment

Semiotika

Roland

Barthes

Sebuah iklan televisi Mild Go

Ahead versi "Untuk Diri",

penelitian menyimpulkan

bahwa semangat pemuda

diwakili dengan cara

menyajikan orang-orang muda

sebagai model. Ini berarti

bahwa Sebuah iklan televisi

Mild Go Ahead "Untuk Diri"

versi tampaknya membuat

gambar bahwa produk yang

diiklankan merangsang

semangat anak muda dalam

menghadapi tantangan

apapun.

3 Dian Arifatul

Faizah

jurusan sastra

Indonesia,

Fakultas Sastra

Universitas

Muhammadiyah

Representasi Tanda

dalam iklan Cetak

A Mild

Versi Bukan Basa

Basi

Semiotika

Roland

Barthes

Masing -masing iklan A Mild

bermuatan kritik sosial sesuai

dengan konteks situasi dan

budaya kontemporer yang

bertujuan memperbaiki

perilaku manusia terutama

masyarakat Indonesia.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6965/2/T1_362008052_BAB II… · Dalam hitungan detik saja iklan sudah mampu menciptakan ... Kemampuan

4 A Widhi Mukti

Anugro

Fakultas Ilmu

Sosial dan

Komunikasi

Universitas Kristen

Satya Wacana

Analisis Semiotik

Iklan Rokok

Sampoerna A Mild

( Studi Semiotik

Iklan Televisi

Rokok Sampoerna

A Mild

Tematik Go Ahead

Versi Untuk Diri )

Semiotika

Roland

Barthes

Sebagai pengiklan, A Mild

ingin menunjukan pencitraan

produknya dalam setiap iklan

yang dikeluarkannya. Sebuah

gambaran perjalanan tentang

kesuksesan dan keberanian

untuk menatap setiap

tantangan yang ada untuk

mempertahankan kesuksesan

yang telah diraih.yang dialami

oleh A Mild coba

digambarkan dalam iklan A

Mild versi Untuk Diri ini.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6965/2/T1_362008052_BAB II… · Dalam hitungan detik saja iklan sudah mampu menciptakan ... Kemampuan

2.6 Kerangka Pikir

Gambar 2

Kerangka pikir

Konotatif Denotatif

PT. HM. Sampoerna, Tbk

Rokok Sampoerna A Mild

Iklan televisi rokok

Sampoerna A Mild

Tematik Go Ahead Versi

Untuk Diri

Analisis Semiotika

Roland Barthes

Mitos

Makna

Kesimpulan

Teori

A-T-R

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6965/2/T1_362008052_BAB II… · Dalam hitungan detik saja iklan sudah mampu menciptakan ... Kemampuan

PT. HM. Sampoerna, Tbk adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang

bisnis olahan tembakau, yang salah satu produk hasil olahannya adalah rokok

Sampoerna A Mild. Rokok Sampoerna A Mild merupakan salah satu varian rokok

yang berjenis Mild atau ringan. Dalam usahanya memperkenalkan produk ini

ketengah masyarakat maka PT. HM. Sampoerna melakukan strategi periklanan,

strategi periklanan yang mereka luncurkan salah satunya adalah melalui iklan televisi.

Iklan yang bertemakan “Go Ahead” menjadi andalan brand tersebut saat ini. Tema ini

memiliki beberapa varian atau versi diantaranya versi : Bayangan, Tali, Bubble head,

Untuk diri, Broadcast yourself, Sunset, Lagu hari ini, Tidur berjalan, Semua mencari,

Dorong, Mimpi, Foto.

Dari keseluruhan iklan yang bertemakan “Go Ahead” penulis akan mencoba

menganalisis lebih dalam pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh PT. HM.

Sampoerna melalui iklan tersebut. Analisis yang dilakukan akan dibantu oleh metode

analisis Semiotik dari Roland Barthes, yang kemudian akan dicari tanda-tanda yang

bersifat denotatif, konotatif, atau tanda yang bersifat mitos untuk diketahui makna-

makna yang terkandung didalamnya. Setelah diketahui makna dari tanda-tanda

tersebut, penulis akan mulai menghubungkan tanda-tanda tersebut dengan teori

periklanan A-T-R dan mencari hubungan dengan PT. HM. Sampoerna sebagai

pembuat iklan sehingga dapat dilakukan sebuah pembahasan yang lebih mendalam

dan dapat ditarik sebuah kasimpulan dari analisis iklan tersebut.