28
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu menjelaskan mengenai hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya namun memiliki persamaan tema. Dalam penelitian ini, peneliti memaparkan mengenai bagaimana program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Astra dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis komunitas. Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu : Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Sarip Hidayatullah (2014), skripsi jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang yang dilakukan pada tahun 2014 dengan judul Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Melalui Pemberdayaan Keluarga Dengan Budidaya Rumput Laut” (Studi pada Implementasi CSR PT. Kangean Indonesia Ltd. di Desa Persiapan Sadulang Kecamatan Sapekan Kabupaten Sumenep). Penelitian yang dilalukan Sarip ini menjelaskan bahwa implementasi CSR melalui pemberdayaan keluarga dengan budidaya rumput yang dilakukan oleh KEI berdasarkan peraturan pelaksanaan CSR yang dilandasi oleh aktivitas nelayan yang sering menggunakan potasium dan bom ikan. Proses perencanaan dan penetapan anggaran melibatkan berbagai pihak diantaranya pihak desa melalui musyawarah rencana pembangunan desa (musrembangdes), pemerintah daerah, komite pengembangan masyarakat, tokoh

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu menjelaskan mengenai hasil penelitian yang sudah

dilakukan oleh peneliti sebelumnya namun memiliki persamaan tema. Dalam

penelitian ini, peneliti memaparkan mengenai bagaimana program Corporate

Social Responsibility (CSR) PT. Astra dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat berbasis komunitas. Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan

dengan Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu :

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Sarip Hidayatullah

(2014), skripsi jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Muhammadiyah Malang yang dilakukan pada tahun 2014 dengan

judul “Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Melalui

Pemberdayaan Keluarga Dengan Budidaya Rumput Laut” (Studi pada

Implementasi CSR PT. Kangean Indonesia Ltd. di Desa Persiapan Sadulang

Kecamatan Sapekan Kabupaten Sumenep). Penelitian yang dilalukan Sarip ini

menjelaskan bahwa implementasi CSR melalui pemberdayaan keluarga dengan

budidaya rumput yang dilakukan oleh KEI berdasarkan peraturan pelaksanaan

CSR yang dilandasi oleh aktivitas nelayan yang sering menggunakan potasium

dan bom ikan. Proses perencanaan dan penetapan anggaran melibatkan berbagai

pihak diantaranya pihak desa melalui musyawarah rencana pembangunan desa

(musrembangdes), pemerintah daerah, komite pengembangan masyarakat, tokoh

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

7

masyarakat serta SKKMIGAS serta pelibatan stakeholder menjadi hal yang

diutamakan dalam implementasi program. Sedangkan bentuk keberhasilan

program ini yaitu peningkatan keharmonisan keluarga, peningkatan

keharmonisan keluarga, peningkatan peran perempuan serta peningkatan

pendapatan keluarga. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan

menggunakan teori Stukturasi untuk menganalis bagaimana agen dan struktur

mempengaruhi keluarga untuk mencapai tujuan yaitu keluarga yang berdaya.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Yeni Herisa Dharmawati (2014),

skripsi jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta yang dilakukan pada

tahun 2014 dengan judul “Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

(Corporate Social Responsibility) di Mall Solo Paragon”. Penelitian yang

dilakukan Yeni ini menjelaskan bahwa implementasi tenggung jawab sosial

perusahaan (CSR) yang dilakukan Mall Solo Paragon sudah dijalankan dengan

baik. Bagian yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan CSR disebut Public

Relation (PR). Bentuk kegiatan CSR yang dilakukan diantaranya pemberian

beasiswa, ikut serta dalam kegiatan keagamaan dilingkungan sekitar, pemberian

bantuan pada Posyandu sekitar paragon, pelaksanaan kegiatan donor darah, Hari

anti narkoba, pemberian penghargaan kepada masyarakat sekitar, penggalangan

dana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan

langsung kepada anak yatim. Sumber dana pelaksanaan CSR yang dialokasikan

perusahaan sekitar 100 juta rupiah pertahun. Dampak positif CSR yaitu menambah

kepedulian warga pada perusahaan Mall Solo Paragon. Adapun kendala yang

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

8

dihadapi diantaranya belum tesosialisasikannya program CSR dengan baik,

sebagian masyarakat belum mengetahui apa itu CSR dengan baik, butuh waktu

yang tidak singkat untuk memberikan pemahaman CSR kepada warga terutama

warga yang masih berpendidikan rendah. Adapun kendala ada juga solusi yang

diberikan perusahaan kepada masyarakat dilingkungan Mall Solo Paragon adalah

memberikan bantuan langsung kepada warga melalui Pulic Relation, memberikan

sosialisasi kepada warga mengenai program CSR, dan mengajak masyarakat untuk

bermusyawarah apabila terjadi kendala selama kegiatan CSR berlangsung.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Didik Prasetyo (2018), skripsi jurusan

Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Yudharta Pasuruan yang

dilakukan tahun 2018 dengan judul “ Kontribusi Corpotare Sicial responsibility

(CSR) Melalui Program Integrated Community Development (ICD) Terhadap

Kehidupan Masyarakat” (Studi Kasus PT. Tirta Investama (Aqua) di Desa Karangjati

Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan). Penelitian yang dilakukan Didik ini

menjelaskan bahwa program ICD yang dilakukan CSR PT Tirta Investama bidang

pendidikan, ekonomi lingkungan. Pendidikan , akses pendidikan dapat dirasakan oleh

anak usia dini dengan berdirinya Pos PAUD Wanjati Junior di dusun Jatianom Desa

Karangjati. Ekonomi, terbentunya Koperasi Wanjati yang sudah mempunyai status

berbadan hukum sebagai akses atau sarana warga mempunyai kelembagaan keuangan

untuk simpan pinjam maupun modal usaha. Di bidang lingkungan, LSM mitra ICD

yaitu YISI bersama ibu-ibu PKK Wanjati merintis pengelolahan lingkungan dengan

membentuk kader lingkungan sebagai penggerak pengelolahan sampah dengan 3R

(Reduce, Reuse, Recycling).

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

9

Ketiga penelitian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat persamaan

tema akan tetapi dengan konsep yang berbeda. Dari kegita penelitian diatas,

penelitian yang pertama menjelaskan tentang implementasi dari tanggung jawab

sosial perusahaan memalui pemberdayaan. Selanjutnya hampir sama juga

menjelaskan terkait implementasi terkait tanggung jawan sosial perusahaan

(Mall Paragon Solo). Dan yang selanjutnya lagi menjelaskan terkait kontribusi

perusahaan dalam melalukan CSR melalui program ICD. Dari penelitian diatas

peneliti tertarik untuk mengambil tema CSR, karena melalui program CSR ini

bisa membantu masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup serta

memperbaiki sumber daya manusia yang ada di Indonesia. Selain itu melalui

CSR dengan berbagai program dari perusahaan-perusahaan bisa membantu

terwujudnya Indonesia menjadi negara yang sejahtera. Selanjutnya perbedaan

penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan peneliti sekarang adalah

untuk mengimplementasikan program CSR dalam penelitian perusaan Astra

memberikan wewenang langsung kepada salah satu komunitas di Desa tersebut

untuk turut andil dalam membuatan program CSR serta untuk

mengimplementasikan program CSR tersebut.

B. Konsep Corporate Social Responsibiliby (CSR)

1. Definisi Corporate Social Responsibility (CSR)

Perbedaan perspektif dalam mendifisikan CSR telah mengakibatkan

munculkan berbagai macam definisi tentang CSR. Menurut Kartini (2013 :

1-3) CSR atau kepanjangan dari Corporate Social Responsibiliy adalah

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

10

tanggung jawab sosial korporat, yang sering disebut dengan istilah tangguang

jawab sosial perusahaan kepada seluruh stakehholders. Istilah koporat

diartikan sebgai tingkat manajemen puncak/CEO pada setiap organisasi laba

atau nirlaba; skala kecil, menengah atau besar; skala lokal, nasional, atau

global. Oleh karena itu apabila ada istilah tanggung jawab sosial koporat di

perusahaan bisnis (berorientasi pada laba). Istilah stakeholders sendiri

merupakan pemangku kepentingan yang meliputi pemegang saham,

karyawan, pelanggan, pesaing, lembaga keperantaraan, fasilitator, LSM, dan

publik lainnya, serta pemerintah. Menurut Bussinness for Social

Responsibility (BSR) mendefinisikan CSR adalah pelaku bisnis yang

bertanggung jawab menghormati dan memeilihara lingkungan hidup serta

membantu meningkatkan kualitas hidup melalui pemberdayaan masyarakat

dan investasi didalam masyarakat di mana perusahaan itu berada.

Terdapat banyak sekali pengertian terkait CSR. Menurut Wahyudi

(2008 : 34) Ada yang mengatakan CSR berkaitan dengan perlakuan

perusahaan terhadap stakeholders baik yang berada di dalam maupun diluar

perusahaan termasuk lingkungan seraca etis atau yang bertanggung jawab

memperlakukan steakeholders dengan cara yang biasa diterima . Menurut

Solihin (2008 : 5), kegiatan CSR semata-mata merupakan komitmen

perusahaan secara sukarela untuk turut meningkatkan kesejahteraan

komunitas dan bukan merupakan aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh

hukum perundang- undangan seperti kewajiban untuk membayar pajak atau

kepatuhan perusahaan terhadap undang-undang ketenagaakerjaan.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

11

Menurut Azheri (2012 : 20) The World Business Council for

Sustainable Development (WBCSD) merumuskan CSR sebagai “The

continuing commitment by business to behave athically and contribute to

economic development while improving the quality of life of the workforce

and their families as well as of the local community and society at large to

improve their quality of life” (Komitmen dunia usaha untuk berperilaku etis

dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi stabil sambil meningkatkan

kualitas kehidupan tenaga kerja dan keluarga mereka serta masyarakat

komunitas lokal pada umumnya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka).

Berdasarkan beberapa definisi memiliki banyak kesamaan, dan dapat

disimpulkan CSR (Corporate Social Responsibily) adalah komitmen

perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan

ekonomi yang berkelanjutan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat

dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan

menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek

ekonomi, sosial, pendidikan, dan lingkungan.

2. Pentingnya Corporate Social Responsibility (CSR)

Hartomi dan Andriyani (2008 : 113) Salah satu substansi terwujudnya

CSR adalah adanya proses keberlanjutan perusahaan (sustainability) yang

semakin kuat melalui pemberdayaan dan kerjasama antar stakeholders yang

difasilitasi oleh perusahaan. Secara spesifiknya, ada beberapa kecendrungan

utama yang semakin menegaskan arti penting CSR, yaitu :

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

12

a Semakin meningkatnya kesenjangan antara si kaya dan si miskin di

Indonesia.

b Adanya posisi negara (dalam hal ini pemerintah yang seharusnya

menjaga dan mensejahterakan penduduknya) yang semakin berjarak

dengan masyarakatnya

c Semakin gencarnya sorotan kritis dan resistensi dari publik.

d Semakin bergemanya arti kesinambungan perusahaan

Selain dari itu, menurut Gunawan (2009 : 97-99), ada beberapa alasan

penting lainnya mengapa perusahaan harus melakukan kegiatan Corporate

Social Responsibility (CSR) :

a Perusahaan memerlukan suasana yang kondusif untuk bisa melakukan

kegiatan produksi yang berkelanjutan. Mengetahui sosial budaya

masyarakat lokal akan sangat membantu adaptasi dan hidup

berdampingan secara damai dan saling menguntungkan.

b Adanya pergeseran kepemilikan dunia usaha, dari kepemilikan pribadi

menjadi kepemilikan publik. Secara tidak langsung ini bermakna bahwa

perusahaan tidak sebatas institusi bisnis, tetapi telah bergeser menjadi

institusi sosial. Perusahaan tidak hanya mencari keuntungan, namun

juga harus berperan menjadi institusi yang memiliki tanggung jawab

sosial.

c Pemerintah sudah memandatkan sebuah regulasi yaitu Undang-Undang

No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

13

d CSR menjadi kewajiban baru standart bisnis yang dipenuhi seperti

layaknya standart ISO (ISO 26000 on Social Responsibility) sehingga

tuntutan dunia usaha menjadi semakin jelas akan pentingnya program

CSR yang dijalankan oleh perusahaan apabila menginginan

keberlanjutan dari perusahaan tersebut.

e Kesadaran tentang pentingnya mengimplementasikan CSR ini, menjadi

trend global seiring dengan semakin maraknya kepedulian masyarakat

global terhadap produk-produk yang ramah lingkungan dan produksi

dengan memperlihatkan/ memperhatikan kaidah-kaidah sosial dan

prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM).

f Bank-bank di Eropa menerapkan kebijakan dalam pemberian pinjaman

hanya kepada perusahaan yang mengimplementasikan CSR secara

tepat/ baik. Sebagai contoh, bank-bank Eropa hanya memberi pinjaman

pada perusahaan-perusahaan perkebunan di Asia apabila ada jaminan

dari perusahaan tersebut yaitu ketika membuka lahan perkebunan tidak

dilakukan dengan membakar hutan.

g Trend global lainnya dalam pelaksanaan CSR di bidang pasar modal

adalah penerapan indeks yang memasukkan kategori saham-saham

perusahaan yang telah mengimplementasikan CSR. Sebagai contohnya,

New York Stock Exchange memiliki Dow Jones Sustainability Index

(DJSI) bagi saham-saham perusahaan yang dikategorikan memiliki nilai

corporate sustainability dengan salah satu kriterianya adalah praktek

CSR. Hal yang sama pada London Stock Exchange yang memiliki

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

14

Socially Responsible Investment (SRI). Hal serupa ini mulai di ikuti

oleh otoritas bursa saham Asia seperti Hangseng Stock Exchange dan

Singapore Stock Exchange.

3. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR)

CSR mendatangkan berbagai manfaat bagi perusahaan dan juga

masyarakat yang terlibat dalam menjalankannya. Menurut Budi (2009 : 6-7)

manfaat perusahaan bagi yang menjalankan CSR, yaitu :

a Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek

perusahaan.

b Mendapatkan lisensi umtuk beroperasi secara sosial.

c Mereduksi resiko bisnis perusahaan.

d Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha.

e Membuka peluang pasar yang lebih luas.

f Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah.

g Memperbaiki hubungan dengan stakeholders.

h Memperbaiki hubungan dengan regulator.

i Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.

j Peluang mendapatkan penghargaan.

Sedangkan manfaat CSR bagi masyarakat menurut Ambadar (2008 : 21)

yaitu dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, kelembagaan,

tabungan, konsumsi, dan investasi dari rumah tangga bagi masyarakat.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

15

4. Prinsip-Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)

CSR awalnya muncul sebagai sebuah pendekatan dalam mengatasi

dampak sosial lingkungan dari aktivitas perusahaan. Terdapat tiga tantangan

dalam hubungan bisnis 27 – masyarakat: lingkungan, pemerintah dan

pembangunan. Selanjutnya berkembang konsep triple bottom line yang terdiri

dari komponen economic, environmental, dan social. Gagasan triple bottom

line pertama kali dikemukakan oleh John Elkington (1998) berkaitan dengan

sustainable development. 3 (tiga) prinsip dasar yang dikenal dengan istilah

triple bottom line 3 P (People, Profit, Planet) tersebut yaitu kepedulian

perusahaan yang menyisihkan sebagaian keuntungannya (profit) bagi

kepentingan pembangunan manusia (people) dan lingkungan (planet) agar

keberadaan perusahaan dapat tumbuh berkelanjutan (Wibhawa, 2011; 92).

a. Profit merupakan unsur terpenting dan menjadi tujuan utama setiap

kegiatan usaha. Fokus dari profit ini adalah mengejar keuntungan yang

sebesar – besarnya guna untuk menjamin keberlangsungan hidup

perusahaan, sedangkan kegiatan untuk mendongkrak profit antara lain bisa

dengan cara meningkatkan produktifitas.

b. Planet adalah unsur yang penting, karena jika perusahaan ini tetap

mempertahankan keberadaannya maka harus disertakan tanggung jawab

lingkungan, karena lingkungan memiliki hubungan yang erat dengan

manusia seperti hubungan sebab – akibat, jika manusia mengahrgai

lingkungan maka lingkungan akan memberikan keuntungan dengan

sumber daya alam yang bisa dijadikan pendapatan bagi perusahaan.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

16

c. People dalam hal ini masyarakat adalah pemangku kepentingan bagi

keberlangsungan perusahaan. Karena tanpa adanya dukungan dari

masyarakat terhadap adanya perusahaan maka perusahaan itu tidak akan

berlangsung lama karena dipastikan adanya konflik dengan masyarakat,

tetapi beda halnya jika perusahaan 28 memberikan perhatian terhadap

masyarakat dengan cara memberikan berbagai kegiatan yang bertujuan

membantu masyarakat untuk mencapai tingkat kesejahteraan maka

masyarakat itu akan menjaga dan mendukung adanya perusahaan itu

dengan kemauan sendiri.

Sedangkan prinsip CSR. Menurut Azheri (2012 : 47-50) adapun beberapa

prinsip yang gunakan sebagai acuhan sebagaimana yang dinyatakan oleh

salah satu pakar CSR dari University of Bath Inggris yaitu Alyson Warhurst.

Dimana menurutnya ada 16 (enam belas) prinsip yang harus diperhatikan

dalam penerapan CSR, yaitu :

a Prioritas Perusahaan

Perusahaan harus menjadikan tanggung jawab sosial sebagai prioritas

tertinggi dan penentu utama dalam pembangunan berkelanjutan. Sehingga

perusahaan dapat membuat kebijakan, program, dan praktik dalam

menjalankan aktivitas bisnisnya dengan cara lebih bertanggung jawab sosial.

b Manajemen Terpadu

Manajer sebagai pengendali dan pengambil keputusan harus mampu

mengintegrasikan setiap kebijakan dan program dalam aktivitas bisnisnya,

sebagai salah satu unsur dalam fungsi manajemen.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

17

c Proses Perbaikan

Setiap kebijakan, program, dan kinerjanya sosial harus dilakukan evaluasi

secara berkesinambungan dididasarkan atas temuan riset mutakhir dan

memahami kebutuhan sosial serta menerapkan kriteria sosial tersebut

secara global.

d Pendidikan Karyawan

Karyawan sebagai stakeholders primer harus ditingkatkan kemampuan dan

keahliannya, oleh karena itu perusahaan harus memotivasi mereka melalui

program pendidikan dan pelatihan.

e Pengkajian

Perusahaan sebelum melakukan sekecil apa pun suatu kegiatan harus

terlebih dahulu melakukan kajian mengenai dampak sosialnya. Kegiatan

ini tidak saja dilakukan pada saat memulai suatu kegiatan, tapi juga pada

saat sebelum mengakhiri atau menutup suatu kegiatan.

f Produk dan Jasa

Suatu perusahaan harus senantiasa berusaha mengembangkan suatu

produk dan jasa yang tidak mempunyai dampak negatif secara sosial.

g Informasi Publik

Memberikan informasi dan bila perlu mengadakan pendidikan terhadap

konsumen, distributor, dan masyarakat umum tentang penggunaan,

penyimpanan, dan pembuangan atas suatu produk barang atau jasa.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

18

h Fasilitas dan Operasi

Mengembangkan, merancang, dan mengoperasikan fasilitas serta

menjalankan kegiatan dengan mempertimbangkan temuan yang berkaitan

dengan dampak sosial dari suatu kegiatan perusahaan.

i Penelitian

Melakukan dan mendukung suatu riset atas dampak sosial dari

pengangguran bahan baku, produk, proses, emisi, dan limbah yang

dihasilkan sehubungan dengan kagiatan usaha. Penelitian itu sendiri

dilakukan dalam upaya mengurangi dan meniadakan dampak negatif

kegiatan yang dimaksud.

j Prinsip Pencegahan

Memodifikasi manufaktur, pemasaran dan penggunaan atas produk barang

atau jasa yang sejalan dengan hasil penelitian mutakhir. Kegiatan ini

dilakukan sebagai upaya mencegah dampak sosial yang bersifat negatif.

k Kontraktor dan Pemasok

Mendorong kontraktor dan pemasok untuk mengirim

mengimplementasikan dari prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

perusahaan, baik yang telah maupun yang akan melakukannya. Bila perlu

menjadikan tanggung jawab dalam kegiatan usahanya.

l Siaga Menghadapi Darurat

Perusahaan harus menyusun dan merumuskan rencana dalam menghadapi

keadaan darurat. Dan bila terjadi keadaan berbahaya perusahaan harus

bekerja sama dengan layanan gawar darurat, instansi berwenang, dan

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

19

komunitas lokal. Selain itu perusahaan berusaha mengenali potensi bahaya

yang muncul.

m Transfer Best Practice

Berkontribusi pada pengembangan dan transfer bisnis praktis sepanjang

bertanggung jawab secara sosial pada semua industri dan sektor publik.

n Memberikan Sumbangan

Sumbangan ini ditujukan untuk pengambangan usaha bersama, kebijakan

publik, dan bisnis, lembaga pemerintah dan lintas departemen serta

lembaga pendidikan yang akan membantu meningkatkan kesadaran akan

tanggung jawab sosial.

o Keterbukaan

Menumbuhkenbangkan budaya keterbukaan dan dialogis dalam

lingkungan perusahaan dan dengan unsur publik. Selain itu perusahaan

harus mampu mengantisipasi dan memberikan respon terhadap resiko

potensial yang mungkin akan muncul, dan dampak negatif dari operasi,

produk limbah, dan jasa.

p Pencapaian dan PelaporanMelakukan evaluasi atas hasil kinerja sosial,

melaksanakan audit sosial secara berkala dan mengkaji pencapaian

berdasarkan kriteria perusahaan dan ketentuan peraturan perundang-

undangan serta menyampaikan informasi tersebut kepada dewan direksi,

pemegang saham, pekerja, dan publik.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

20

C. Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia

Implementasi CSR diperusahaan pada umumnya dipengarui oleh beberapa

faktor. Wibisono (2007, 71) Pertama, terkait dengan komitmen pemimpinnya.

Perusahaan yang pimpinannya tidak tanggap dengan masalah sosial tidak akan

memperdulikan aktivitas sosial. Kedua, menyangkut ukuran dan kematangan

perusahaan. Perusahaan yang besar akan memperikan kontribusi yang besar

ketimbang perusahaan yang besar dan mapan. Ketiga, regulasi dan sistem

perpajakan yang diatur pemerintah. Semakin amburadul regulasi dan penataan

pajak akan membuat semakin kecil ketertarikan perusahaan untuk memberikan

donasi dan sumbangan sosial kepada masyarakat.

Menurut Gunawan (2009), ada beberapa bentuk implementasi CSR yang

berlaku di Indonesia. Secara terperinci, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a CSR berbasis karikatif (Charity). Program jenis ini biasanya adalah

contoh awal sebuah kegiatan CSR di perusahaan, yang sifatnya amal

(giving) dan sesuai atau diinginkan oleh masyarakat. Namun kegiatan

ini biasanya memiliki kelemahan, antara lain: tidak bisa memberikan

jaminan kesejahteraan dalam jangka waktu lama, masyarakat

mendapatkan hasil instant tanpa sebuah proses usaha, terkadang

memicu konflik. Selain itu kegiatan yang berwujud hibah sosial ini

bertujuan jangka pendek dan penyelesaian masalah sesaat.

b CSR berbasis kedermawanan (philanthropy). Filantropi adalah

tindakan seseorang yang mencintai sesama manusia sehingga

menyumbangkan waktu, uang dan tenaganya untuk menolong orang

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

21

lain. Istilah ini umumnya diberikan pada orangorang yang memberikan

banyak dana untuk amal. Dalam CSR yang didasari oleh kesadaran

norma etika dan hukum universal akan perlunya redistribusi kekayaan.

Program ini biasa dilakukan oleh orang-orang kaya dengan misi

mengatasi masalah sampai keakarnya. Program ini berwujud hibah untuk

pembangunan baik infrastruktur maupun pembangunan SDM. Target

program adalah masyarakat dengan program terencana dengan baik

dibuktikan dengan terbentuknya yayasan independen yang menjadi agen

perusahaan untuk melaksanakan program CSR filantropi. Di Indosesia

program inipun telah sangat banyak dilaksanakan. Salah satunya,

Sampoerna Foundation (SF). Visi dari SF adalah mengembangakan

program beasiswa pendidikan yang mudah diakses oleh generasi muda

Indonesia yang berkekurangan secara finansial dan memberikan

kontribusi nyata bagi perbaikan masa depan Indonesia melalui

pengembangan sistem pendidikan negeri ini. Permulaan SF adalah

pengadaan beasiswa S2 kepada para kandidat yang berkualitas namun

mengalami kesulitan dana. Kini SF telah berkembang menjadi lebih dari

50 staf yang bertanggung jawab mengembangkan dan menjalankan

program-program yayasan ini, dari mulai membantu mendanai para

siswa yang membutuhkan, melatih para guru hingga memperbaiki dan

membangun kualitas sekolah. Tim profesional ini mencurahkan segenap

kemampuan dan tenaga mereka setiap hari agar SF bisa mencapai misi-

misinya dan memberikan masa depan yang lebih cerah untuk bangsa ini.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

22

c CSR berbentuk pemberdayaan masyarakat (Community Development).

Sehubungan dengan CSR ini, ada yang disebut dengan Corporate

Citizenship, yaitu suatu cara pandang perusahaan dalam bersikap dan

berperilaku ketika berhadapan dengan pihak lain, misalnya pelanggan,

pemasok, masyarakat, pemerintah dan pemangku kepentingan

(stakeholders) lainnya. Hal ini sangat berhubungan dengan bagaimana

perusahaan akan mengelola dan melaksanakan kegiatan CSR yang

akan di pilih. Seperti yang sudah pernah didiskusikan di atas bahwa

salah satu manfaat CSR adalah untuk memperbaiki citra perusahaan

maka Good Corporate Citizenship menjadi salah satu solusinya.

Tujuan dari Good Corporate Citizenship adalah memperbaiki reputasi

perusahaan, meningkatkan keunggulan kompetitif, dan membantu

untuk memperbaiki kualitas hidup manusia. Selain itu, Corporate

Citizenship juga memiliki hubungan dengan masalah pembangunan

masyarakat perlindungan dan pelestarian lingkungan, karenanya GCC

bertujuan pula unutk akses dalam pemberdayaan masyarakat

(Community Development) serta berhubungan langsung dengan proses

usaha perusahaan dalam rangka memajukan pendidikan. Community

Development ini merupakan aspek utama dalam Corporate

Citizenship yang memiliki terminologi sebagai perusahaan warga. Ini

memberi makna bahwa apabila kegiatan Community Development

dapat dilaksanakan dengan baik maka akan terjalinlah hubungan

harmonis antara masyarakat dengan perusahaan. Ini menunjukkan

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

23

bahwa warga sudah merasa perusahaan adalah miliknya (Corporate

Citizenship) karena warga merasa diuntungkan dengan adanya

perusahaan tersebut yang beroperasi di daerah mereka. Perusahaan ini

lambat laun akan berstandart GCC, dimana warga ikut merasa

memiliki perusahaan dan ikut menjaga keberlanjutan (suistanability)

produksi dari perusahaan.

Rahmat (2009 : 159) Selain itu, ada beberapa perusahaan yang

berkontribusi dalam pembangunan fisik dan juga bantuan sosial melalui

program CSR (Corporate Social Responsibility), berikut :

a PT Freeport Indonesia, Pertamina, PT HM Sampoerna, PT Coca

Cola Bottling Indonesia, PT Bank Central Asia, Nokia Mobile Phone

Indonesia, PT Timah Unilever, Astra Group. Bentuk CSR dari

beberapa perusahaan tersebut memiliki kesamaan program, program

yang dimaksud yaitu program pada bidang pendidikan, kesehatan,

lingkungan, dan juga pada bidang ekonomi. Akan tetapi meskipun

mayoritas program tersebut sama teknik merealisasikan program

setiap perusahaan berbeda.

1. Kemitraan Masyarakat dengan CSR

Peran masyarakat terutama komunitas lokal sangat menentukan

dalam upaya perusahaan memperoleh rasa aman dan kelancaran dalam

berusaha. Peran serta mereka merupakan kunci sukses dalam terwujudnya

program CSR. Wibisono (2007, 111-114) Bentuk dari peran masyarakat

dalam mewujudkan program CSR antara lain memberikan informasi, saran

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

24

dan masukan atau pendapat untuk menentukan program CSR yang akan

dilakukan. Selain itu ada beberapa hal yang biasanya diharapkan oleh

komunitas yang sebaiknya dipahami oleh perusahaan, diantaranya:

1. Indome / Pendapatan

Komunitas mengaharapkan adanya perputaran uang memalui

gaji atau upah sebagai karyawan, atau memalui pembelian

kebutuhan perusahaan atau kebutuhan keryawan pada

komunitas disekitarnya.

2. Kontribusi perusahaan

Kontribusi yang didapat diberikan oleh perusahaan dapat

berupa berbagai bentuk bantuan seperti, pembangunan fasum

atau sarana prasarana umum seperti tempat ibadah, sekolah,

taman bermain, dan juga pemberdayaan kepada komunitas.

3. Kebanggaan

Banyak tempat yang diasosiasikan dengan kebenaran suatu

perusahaan, misalnya ketika menyebut kota kediri orang akan

muncul dan mengingat sebuah perusahaan rokok.

Namun, sebaliknya perusahaan juga mengharapkan ada kontribusi positif

dari warga sekitar, misalnya suasana yang kondusif, terhindar dari kekerasan, dan

sikap anarkis lainnya.

Rogovsky (Wibisono, 2007 : 115) Menyusun tabel tentang manfaat

keterlibatan komunitas pada perusahaan sebagai berikut :

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

25

Komunitas pada Perusahaan Perusahaan pada Komunitas

a. Reputasi dan citra yang lebih baik.

b. Litensi untuk beroperasi secara

sosial

c. Bisa memanfaatkan pengetahuan

dan tenaga kerja lokal.

d. Keamanan yang lebih besar.

e. Infrastruktur dan lingkungan sosio-

ekonomi yang lebih baik.

f. Menarik dan menjaga personal

yang kompeten untuk memiliki

komitmen yang tinggi.

g. Menarik tenaga kerja, pemasok,

pemberi jasa dan mungkin

pelanggan lokal yang bermutu.

h. Laboraturium pembelajaran untuk

inovasi organisasi

a. Peluang menciptakan kesempatan

kerja, peluang kerja dan pelatihan.

b. Pendanaan investasi komunitas,

pengembangan infrastruktur.

c. Keahlian komersial

d. Kompetensi teknis dan personal

individual pekerja yang terlibat.

e. Reppresentatif bisnis sebagai jurus

promosi bagi prakarsa-prakarsa

komunitas.

D. Konsep Kesejahteraan Sosial

1. Pengertian Kesejahteraan Sosial

Menurut Fahrudin (2012 : 8-9) Kesejahteraan berasal dari kata “sejahtera”

dari dari bahasa Sansekerta “Catera” yang berarti Payung yang memiliki arti

yaitu orang yang dalam hidupnya bebas dari kemiskinan, kebodohan,

ketakukan, atau kekhawatiran sehingga hidupnya aman tentram, baik lahir

maupun batin. Sedangkan Sosial berasal dari kata “Socius” yang berarti

kawan, teman, dan kerja sama. Jadi dapat di simpulkan kesejahteraan sosial

adalah suatu kondisi dimana orang dapat memenuhi kebutuhannya dan dapat

berelasi dengan lingkungannya dengan baik.

Dalam undang-undang No 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial

menyatakan bahwa kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu

mengembangan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

26

Selanjutnya, pengertian kesejahteraan sosial dibagi menjadi 3 (aspek),

kesejahteraan sosial sebagai usaha dan institusi, kesejahteraan sebagai disiplin

Ilmu, dan kesejahteraan sebagai gambaran suatu masyarakat, berikut

penjelasannya :

1. Kesejahteraan sosial sebagai usaha dan institusi

Menurut Friedlander (Fahrudin, 2012 : 19-29) Kesejahteraan sosial

merupakan sistem pelayanan-pelayanan dan istitusi-institusi sosial

yang terorganisasi, yang dirancang untuk membantu individu-individu

dan kelompok-kelompok untuk mencapai standar kehidupan dan

kesehatan, serta hubungan-hubungan pribadi sosial yang memuaskan

yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan kemampuan-

kemampuan penuh dan mereka meningkatkan kesejahteraan mereka

sesuai dengan kebutuhannya. Menurut Elizabeth Wickenden,

kesejahteraan sosial mencangkup undang-undang, program-program,

manfaat-manfaat, dan pelayanan-pelayanan yang menjamin atau

memperkuat perbekalan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial

yang diakui sebagai dasar bagi kesejahteraan penduduk dan

keberfungsian sosial yang lebih baik. Selanjutnya, menurut Dolgoff

dan Feldstein (2003) merumuskan kesejahteraan sosial sebagai

intervensi yang dimaksudkan untuk meningkatkan atau

mempertahankan keberfungsian sosial manusia.

Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

kesejahteraan sosial merupakan program-program, bantuan materi, dan

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

27

pelayanan-pelayanan termasuk undang-undang yang melandasinya

untuk mencapai kondisi sejahtera, dan kegiatan itu bisa dilakukan oleh

berbagai profesi. Dalam artian sempit lagi kesejahteraan sosial dapat

diartikan sebagai kegiatan-kegiatan, program-program untuk

membantu orang-orang miskin atau orang yang kurang beruntung.

2. Kesejahteraan sosial sebagai disiplin ilmu

Selain dalam arti sebagai usaha, keadaan, kesejahteraan sosial juga

meruapan displin ilmu. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Zastrow

(2004) (Fahrudin, 2012 : 31-38) Dalam hubungan ini, kesejahteraan

sosial adalah studi tentang lembaga-lembaga, program-program,

personel, dan kebijakan yang memusatkan pada pemberian pelayanan-

pelayan sosial kepada individu-individu, kelompok-kelompok dan

masyarakat. Dalam hal ini Zastrow menerangkan bahwa fungsi

kesejahteraan sosial adalah untuk mendidik. Jadi dapat dikatakan

bahwa kesejahteraan sosial juga merupakan suatu ilmu, yaitu suatu

bidang studi tersendiri bagaimana usaha-usaha manusia saling tolong

menolong warga masyarakat yang mengalami masalah sosial.

3. Kesejahteraan sosial sebagai gambaran suatu masyarakat

Menurut Reid (1995) (Fahrudin, 2012 : 39) Kesejahteraan sosial suatu ide

atau gambaran, yaitu gambaran tentang suatu masyarakat yang baik, yang

memberikan kesempatan-kesempatan untuk kerja dan arti manusia,

memberikan keamanan yang layak dari kekurangan atau kemiskinan dan

serangan, meningkatkan keadilan dan evaluasi berdasarkan jasa individu,

dan yang secara ekonomi produktif dan stabil.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

28

Kondisi sejahtera terjadi manakala manusia aman dan bahagia karena

kebutuhan dasar akan gizi, kesehatan, pendidikan, tempat tinggal, dan

pendapatan terpenuhi, serta manakala manusi memperoleh perlindungan dari

resiko-resiko utama yang mengancam kehidupannya. Su’adah (2007 : 1)

Kesejahteraan sosial juga termasuk sebagai suatu proses atau usaha rencana

yang dilakukan perorangan, lembaga-lembaga sosial, masyarakat maupun

badan-badan pemerintah untuk meningkatkan kualitas kehidupan melalui

oemberian pelayan sosial dan tunjangan sosial.

2.uTujuan Kesejahteraan Sosial

Kesejahteraan Sosial mempunyai tujuan yaitu :

1. Untuk mencapai kehidupan yang sejahtera dalam arti tercapainya standar

kehidupan pokok seperti sandang, perumahan, pangan, kesehatan, dan

relasi-relasi sosial yang harmonis dengan lingkungannya.

2. Untuk mencapai penyesuaian diri yang baik khususnya dengan masyarakat

di lingkungannya, misalnya dengan menggali sumber-sumber,

meningkatkan, dan mengembangkan taraf hidup yang memuaskan.

Adapun penjelasan terkait tujuan kesejahteraan sosial menurut

Schneiderman (1972) (Fahrudin, 2012 : 10-11) mengemukakan ada 3 (tiga)

tujuan utama dari sistem kesejahteraan sosial, yaitu :

1. Pemeliharaan sistem

Pemeliharaan dan menjaga keseimbangan atau kelangsungan keberadaan nilai-

nilai dan norma sosial serta aturan-aturan kemasyarakatan dalam masyarakat,

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

29

termasuk hal-hal yang bertalian dengan definisi maksa dan tujuan hidup.

Kagiatan sistem kesejahteraan sosial untuk mencapai tujuan ini meliputu

kegiatan yang diadakan untuk sosialisasi anggota terhadap norma-norma yang

dapat diterima, peningkatan pengetahuan dan kemampuan untuk

mempergunakan sumber-sumber dan kesempatan yang tersedia dalam

masyarakat melalui pemberian informasi, nasihat, dan bimbingan, seperti

penggunaan rujukan, fasilitas pendidikan, kesehatan dan bantuan sosial lainnya.

2. Pengawasan Sistem

Melalukan pengawasan sistem secara efektif terhadap perilaku yang tidak

sesuai atau menyimpang dari nilai-nilai sosial. Kegiatan kesejahteraan ini

meliputi mengintensifkan fungsi-fungsu pemeliharaan berupa kompensasi, (re)

sosialisasi, peningkatan kemampuan menjangkau fasilitas-fasilitas yang ada

bagi golongan masyarakat yang memperlihatkan penyimpangan tingkah laku

misalnya kelompok remaja dan kelompok lain dalam masyarakat. hal ini

dilakukan untu pengawasan pada diri sendiri.

3. Perubahan Sistem

Kegiatan kesejahteraan ini yaitu mengadakan perubahan ke arah

berkembangnya suatu sistem yang lebih efektif bagi anggota masyarakat.

dalam mengadakan perubahan itu, sistem kesejahteraan sosial merupakan

instrumen untuk menyisihkan hambatan-hambatan terhadap partisipasi

sepenuhnya dan adil bagi anggota masyarakat dalam pengambilan

keputusan, pembagian sumber-sumber secara lebih pantas dan adil, dan

terhadap penggunaan struktur kesempatan yang tersedia secara adil pula.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

30

3. Fungsi Kesejahteraan Sosial

Fungsi-fungsi kesejahteraan sosial bertujuan untuk menghilangkan atau

mengurangi tekanan-tekanan yang diakibatkan terjadinya perubahan-

perubahan sosio-ekonomi, menghindarkan terjadinya konsekuensi-

konsekuensi sosial yang negative akibat pembangunan serta menciptakan

kondisi-kondisi yang mampu mendorong peningkatan kesejahteraan

masyarakat. Adapun fungsi-fungsi Kesejahteraan Sosial menurut Fahrudin

(2012:12) yaitu sebagai berikut :

1. Fungsi Pencegahan (preventive) Kesejahteraan sosial ditujukan untuk

memperkuat individu, keluarga, dan masyarakat supaya terhindar dari

masalah-masalah sosial baru.Dalam masyarakat transisi, upaya

pencegahan ditekankan pada kegiatan-kegiatan untuk membantu

menciptakan pola-pola baru dalam hubungan sosial serta lembaga-

lembaga sosial baru.

2. Fungsi Penyembuhan (Curative) Kesejahteraan sosial ditujukan untuk

menghilangkan kondisi-kondisi ketidakmampuan fisik, emosional,

dan sosial agar orang yang mengalami masalah tersebut dapat

berfungsi kembali secara wajar dalam masyarakat.Dalam fungsi ini

tercangkup juga fugsi pemulihan (rehabilitasi).

3. Fungsi Pengembangan (Development) Kesejahteraan sosial berfungsi

untuk memberikan sumbangan langsung ataupun tidak langsung

dalam proses pembangunan atau pengembangan tatanan dan sumber-

sumber daya sosial dalam masyarakat.

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

31

4. Fungsi Penunjang (Support) Fungsi ini mencangkup kegiatan-kegiatan

untuk membantu mencapai tujuan sector atau bidang pelayanan sosial

kesejahteraan sosial yang lain.

Melihat kutipan di atas bahwa adanya fugsi dalam kesejahteraan sosial,

untuk membantu atau proses pertolongan baik individu, kelompok,

ataupun masyarakat agar dapat berfungsi kembali dengan

menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial. Serta terhindar dari

masalah-masalah sosial baru dan mengurangi tekanan-tekanan yang

diakibatkan dari terjadinya perubahan-perubahan dari sosio-ekonomi.

E. Konsep Komunitas

1. Pengertian Komunitas

Membahas tentang komunitas ada beberapa pengertian terkait komunitas.

Menurut Tonny (2014 : 1-2) Komunitas adalah suatu unit atau kesatuan sosial

yang terorganisasikan dalam kelompok-kelompok dengan kepentingan

bersama (communities of common interest), baik yang bersifat fungsional

maupun yang mempunyai teritoral. Istilah community dapat diterjemahkan

sebagai “masyarakat setempat. Komunitas dalam perspektif Sosiologi adalah

warga setempat yang dapat dibedakan dari masyarakat yang lebih luas

melalui kedalaman perhatian bersama atau oleh tingkat interaksi yang tinggi.

Menurut Mansyur, Cholil (1987 : 69) Komunitas diistilahkan sebagai

persekutuan hidup atau paguyuban dan dimaknai sebagai suatu daerah

masyarakat yang ditandai dengan beberapa tingkatan pertalian kelompok

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

32

sosial satu sama lain. Keberadaan komunitas biasanya didasari oleh beberapa

hal yaitu :

a Lokalitas, adalah penentu kebhinekaan antara budaya yang satu dengan

budaya yang lain dimana budaya-budaya tersebut sedang gencar-

gencarnya berkembang.

b Sentiment Community, adalah suatu perasaan yang dimiliki oleh suatu

kelompok masyarakat yang dalam kehidupannya saling memerlukan,

memberi dan menerima serta tanah yang di berikan memberikan arti

kehidupan.

Dalam Soerjono (1983 : 143), unsur-unsur dalam sentiment

community) adalah :

1. Sepasaran

Unsur sepasaran muncul akibat adanya tindakan anggota dalam

komunitas yang mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok

dikarenakan adanya kesamaan kepentingan.

2. Sepenanggungan

Sepenanggungan diartikan sebagai kesadaran akan peranan dan

tanggung jawab anggota komunitas dalam kelompoknya.

3. Saling Memerlukan

Unsur saling memerlukan diartikan sebagai perasaan

ketergantungan terhadap komunitas baik yang sifatnya fisik

maupun psikis.

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46366/3/BAB II.pdfdana untuk rumah sakit Moewardi dan yayasan kanker, pemberian bantuan langsung kepada anak yatim. Sumber

33

Komunitas setidaknya harus mempunyai 3 (tiga) unsur, yaitu : 1.

Adanya batasan wilayah atau tempat , 2. Merupakan suatu organisasi

sosial atau institusi sosial yang menyediakan kesempatan untuk para

warganya agar dapat melakukan interaksi antarwarga secara reguler, 3.

Interaksi sosial yang dilakukan terjadi karena adanya minat ataupun

kepentingan yang sama. Selanjutnya, menurut Imam (2002 : 53)

Komunitas adalah bentuk kerjasama antara beberapa orang untuk

mencapai suatu tujuan dengan mengadakan pembagian dan peraturan

kerja.

Dari beberapa penjelasan dapat disimpulkan Komunitas adalah

sebuah kelompok sosial yang terdiri dari beberapa organisme yang berbagi

lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama,

komunitas dalam konteks manusia, individu-individu didalamnya dapat

memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, profesi, kebutuhan, resiko,

dan sejumlah kondisi lain yang serupa.