30
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1. Pengertian Metode Direct Reading Thingking Activity Metode Direct Reading Thingking Activity adalah langkah- langkah pelaksanaan pembelajaran membaca dan berpikir secara langsung, sehingga siswa dapat fokus terhadap teks serta prediksi isi cerita dengan membuktikannya saat membaca. Hal ini sesuai dengan pendapat Stauffer (Farida, 2007:47) bahwa metode Direct Reading Thingking Activity merupakan suatu langkah-langkah pembelajaran yang memfokuskan keterlibatan siswa dalam memprediksi dan membuktikan prediksinya ketika mereka membaca teks. Metode Direct Reading Thingking Activity adalah langkah- langkah pembelajaran yang dilaksanakan secara prosedural. Walker (2012:196) mengemukakan bahwa metode Direct Reading Thingking Activity merupakan instruksi dalam pembelajaran membaca dengan memprediksi apa yang penulis pikirkan, mengkonfirmasi atau merevisi prediksi dan mengkolaborasi pendapat. Sedangkan menurut Khomariyah (2013:5), metode Direct Reading Thingking Activity adalah dilaksanakan pada tahap prabaca, membaca dan pascabaca. Dalam kegiatan pembelajaran siswa diikutsertakan dalam memprediksi kelanjutan cerita dan menggunakan pengalamannya untuk membangun ide pengarang. 7 Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Pembelajaran

1. Pengertian Metode Direct Reading Thingking Activity

Metode Direct Reading Thingking Activity adalah langkah-

langkah pelaksanaan pembelajaran membaca dan berpikir secara

langsung, sehingga siswa dapat fokus terhadap teks serta prediksi isi

cerita dengan membuktikannya saat membaca. Hal ini sesuai dengan

pendapat Stauffer (Farida, 2007:47) bahwa metode Direct Reading

Thingking Activity merupakan suatu langkah-langkah pembelajaran yang

memfokuskan keterlibatan siswa dalam memprediksi dan membuktikan

prediksinya ketika mereka membaca teks.

Metode Direct Reading Thingking Activity adalah langkah-

langkah pembelajaran yang dilaksanakan secara prosedural. Walker

(2012:196) mengemukakan bahwa metode Direct Reading Thingking

Activity merupakan instruksi dalam pembelajaran membaca dengan

memprediksi apa yang penulis pikirkan, mengkonfirmasi atau merevisi

prediksi dan mengkolaborasi pendapat. Sedangkan menurut Khomariyah

(2013:5), metode Direct Reading Thingking Activity adalah dilaksanakan

pada tahap prabaca, membaca dan pascabaca. Dalam kegiatan

pembelajaran siswa diikutsertakan dalam memprediksi kelanjutan cerita

dan menggunakan pengalamannya untuk membangun ide pengarang.

7

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

8

Berdasarkan pengertian tersebut, disimpulkan bahwa metode

Direct Reading Thingking Activity adalah tahap prabaca, membaca dan

pasca baca yang melibatkan siswa berpikir langsung dengan cara

memprediksi atau dugaan terhadap kelanjutan cerita. Sehingga siswa

dapat membuktikan prediksinya ketika mereka membaca teks.

2. Tujuan metode Direct Reading Thingking Activity

Metode Direct Reading Thingking Activity bertujuan agar siswa

memiliki kemampuan membaca kritis dan reflektif. Hal ini sesuai dengan

pendapat Abidin (2012:80) bahwa tujuan metode Direct Reading

Thingking Activity yaitu, untuk mengembangkan kemampuan siswa

dalam (1) menjelaskan tujuan membaca; (2) mengutip, memahami, dan

mengasimilasikan informasi, (3) membahas bahan bacaan berdasarkan

tujuan membaca, (4) menggantungkan keputusan, dan (5) membuat

keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh dari kegiatan membaca.

Metode Direct Reading Thingking Activity memfokuskan

keterlibatan siswa dengan teks. Sehingga siswa harus membuat prediksi

dan membuktikannya ketika mereka membaca. Abidin (2012:80)

mengemukakan bahwa metode Direct Reading Thingking Activity

diarahkan untuk mencapai tujuan umum agar siswa mampu melibatkan

proses berpikir ketika membaca sebab pembaca haruslah melibatkan

pengalamannya ketika akan merekonstruksi ide-ide pengarang.

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

9

3. Tahapan Metode Direct Reading Thingking Activity

Metode Direct Reading Thingking Activity menurut Abidin

(2012:81) dilaksanakan dalam beberapa tahapan pembelajaran sebagai

berikut:

a. Tahap Prabaca

1) Guru memperkenalkan bacaan, dengan jalan menyampaikan

beberapa informasi tentang isi bacaan.

2) Siswa membuat prediksi atas bacaan yang akan dibacanya. Jika

siswa belum mampu guru harus memancing siswa untuk

membuat prediksi. Diusahakan dihasilkan banyak prediksi

sehingga akan timbul kelompok yang setuju dan kelompok yang

tidak setuju.

b. Tahap Membaca

1) Siswa membaca dalam hati wacana untuk mengecek prediksi

yang telah dibuatnya. Pada tahap ini guru harus mampu

membimbing siswa agar melakukan kegiatan dan membantu

siswa yang menemukan kesulitan memahami makna kata

dengan cara memberikan ilustrasi kata, bukan langsung

menyebutkan makna kata tersebut.

2) Menguji prediksi, pada tahap ini siswa diharuskan mengecek

prediksi yang telah dibuatnya. Jika prediksi yang dibuat siswa

salah, siswa harus mampu menunjukkan letak kesalahan tersebut

dan mampu membuat gambaran baru tentang isi wacana yang

sebenarnya.

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

10

c. Tahapan Pascabaca

1) Pelatihan keterampilan fundamental. Tahapan ini dilakukan

siswa untuk mengaktifkan kemampuan berpikirnya. Beberapa

kegiatan yang dilakukan siswa adalah menguji kembali cerita,

menceritakan kembali cerita, membuat gambar, diagram,

ataupun peta konsep bacaan, dan membuat peta perjalanan tokoh

(perjalanan yang menggambarkan keberadaan tokoh pada

beberapa peristiwa yang dialaminya).

B. Media Pembelajaran

1. Definisi Media Pembelajaran

Kata media menurut Sadiman, dkk (2008:6-7) berasal dari bahasa

Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah

berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar

pesan dari pengirim ke penerima pesan. Asosiasi Pendidikan Nasional

mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa

sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Media pembelajaran secara umum menurut Suyanto (2007:102)

dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu visual media atau media

pandang, audio media atau media dengar, dan audio visual media atau

media dengar dan pandang. Media pandang merupakan media yang dapat

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

11

dipandang atau dilihat dan dapat disentuh oleh siswa, misalnya gambar,

foto, benda sesungguhnya, peta, miniatur, dan realita. Sedangkan media

dengar (audio) digunakan untuk keterampilan menyimak dapat berupa

media yang wacana atau isinya direkam dan dapat didengarkan, misalnya

cassete recorder dan radio. Selanjutnya yaitu media pandang dan dengar

misalnya, TV dan film.

2. Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran menurut Sadiman, dkk (2008:17)

mempunyai manfaat sebagai berikut:

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat

verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

b. Membatasi keterbatan ruang, waktu dan daya indra.

c. Dapat mengatasi sikap pasif anak didik.

d. Memberikan perangsang yang sama kepada anak didik.

e. Mempersamakan pengalaman dalam pembelajaran.

f. Menimbulkan persepsi yang sama.

3. Teknik Penggunaan Media Pembelajaran

Berdasarkan tempat penggunaannya, menurut Hermawan, dkk

(2007:175) terdapat beberapa teknik penggunaan media pembelajaran,

yaitu:

a. Penggunaan media di kelas

Media pembelajaran yang dipilih hendaknya sesuai

dengan tujuan, materi, dan strategi pembelajaran. Hal yang

terpenting adalah media tersebut disajikan di ruang kelas

dimana guru dan siswa hadir bersama-sama berinteraksi

secara langsug (face to face). Media yang digunakan dilihat

dari sisi biaya, berat dan ukuran, kemampuan siswa dan guru

untuk menggunakannya, dan tidak membahayakan bagi

penggunanya. Dengan demikian, media harus praktis, ekonomis, mudah untuk digunakan (user friendly).

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

12

b. Penggunaan media di luar kelas Media pembelajaran di luar kelas tidak secara

langsung dikendalikan oleh guru, namun digunakan siswa sendiri tanpa instruksi guru atau melalui pengontrolan oleh orang tua siswa. penggunaan media di luar kelas dapat dibedakan menjadi dua yaitu penggunaan media tidak terprogram dan penggunaan media secara terprogram.

Berdasarkan variasi penggunaannya, menurut Hernawan, dkk

(2007: 177-178) media dapat digunakan secara perorangan, berkelompok

dan secara massal, yaitu sebagai berikut:

a. Media dapat digunakan secara perorangan Media untuk perorangan atau disebut individual

learning dilengkapi dengan petunjuk penggunaan yang jelas (manual book). Media ini disertai petunjuk yang mengandung keterangan tentang tujuan pembelajaran yang dicapai, garis besar isi, dan urutan cara mempelajarinya. Penggunaan media ini dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas.

b. Media dapat digunakan secara berkelompok Media untuk berkelompok digunakan untuk siswa

yang jumlahnya cukup banyak (big group) atau bersifat kelompok. Media ini juga disertai dengan petunjuk penggunaannya dan digunakan secara berdiskusi. Adapun syarat media secara berkelompok yaitu : 1) suara yang disajikan oleh media tersebut harus cukup keras sehingga semua anggota kelompok dapat mendengarkannya; 2) gambar atau tulisan dalam media tersebut harus cukup besar sehingga dapat dilihat oleh semua anggota kelompok; 3) perlu alat penyaji yang dapat memperkeras suara (amplifier) dan membesarkan gambar (proyektor).

c. Media yang digunakan secara massal Media yang digunakan secara massal yaitu untuk

orang yang berjumlah puluhan, ratusan, bahkan ribuan. Media ini dirancang melalui pemancar, seperti radio, televise, dan film. Sebelum penggunaan media massal ini, para peserta diberikan bahan tercetak yang memuat tujuan pembelajaran, garis besar isi.

4. Media Reading Box

Reading berasal dari bahasa Inggris yang artinya membaca,

sedangkan Box merupakan kotak, jadi diartikan secara harfiah Reading

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

13

Box berarti kotak membaca, kotak membaca merupakan media yang

digunakan guru untuk menunjang proses pembelajaran membaca. Media

ini berfungsi melatih kemampuan membaca siswa, peralatan yang

digunakan dalam media ini terdiri dari sebuah kotak yang berisi

seperangkat teks beserta pertanyaan dan isinya sekaligus. Media ini

dicetuskan oleh Soeparno (1987:24) yang mengatakan bahwa

“penggunaan media ini bertolak dari prinsip membaca progresif”. Dalam

media pembelajaran ini materi bacanya bervariasi atau beragam

menggunakan kertas yang warnanya berbeda yaitu, kertas berwarna

hijau, kuning, biru dan merah.

Dalam penggunaannya, media ini membuat siswa untuk membaca

dengan seksama, dimana siswa dalam setiap kelompok diperintahkan

untuk mengambil amplop berisi bacaan di dalamnya. Siswa membaca

teks tersebut dan harus menjawab pertanyaan dengan benar dan

mencocokkan jawabannya yang ada pada guru, apabila hasil jawaban

siswa sudah dicocokkan maka siswa bisa melanjutkan pertanyaan kedua

dan seterusnya. Dalam penggunaan media ini guru harus bisa menguasai

dan bisa mengkoordinasikan kelas agar proses pembelajaran berjalan

lancar dan tidak ribut.

Cara penggunaan media reading box adalah sebagai berikut: 1)

siswa diminta untuk mengambil bacaan dalam amplop di dalam ktak

membaca, kemudian disuruh untuk membacanya; 2) siswa diminta untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan bacaan yang

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

14

telah tercantum di bawah bacaan; 3) setelah selesai menjawab

pertanyaan, siswa diminta untuk mencocokkannya dengan kunci jawaban

pada guru.

Kecepatan siswa dalam membaca sudah pasti berbeda-beda, ada

siswa yang cepat dan ada juga siswa yang lambat. Media ini dapat pula

dipakai tanpa kehadiran guru, dengan syarat para siswa sudah

mengetahui cara pemakaiannya dan harus memiliki kejujuran dalam

mencocokkan pekerjaannya dengan kunci jawaban yang telah tersedia.

(Soeparno, 1988:24).

C. Kemampuan Membaca

1. Hakikat Membaca

Membaca merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh

pesan atau informasi dalam bacaan. Hal ini sesuai dengan pendapat

Tarigan (2008:7) bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan

serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak

disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Pendapat

lain tentang menulis yaitu menurut Anderson (Tarigan, 2008:7)

mengatakan bahwa dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses

penyandian kembali dan pembaca sandi (a recording and decoding

prosess), yaitu menghubungkan kata-kata tulis dengan bahasa lisan yang

mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna.

Membaca juga dikatakan sebagai suatu proses. Rahim (2008:3)

mengemukakan bahwa membaca adalah proses menerjemahkan simbol

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

15

tulis ke dalam bunyi yang mencakup pengenalan kata, pemahaman

literal, interpretasi, membaca kritis (critical reading), dan membaca

kreatif (creative reading), sedangkan menurut Dalman (2013:5)

membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya

untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan.

Sehingga dalam proses membaca juga dapat dikatakan sebagai proses

memahami dan menginterpretasikan lambang/tanda/tulisan yang

bermakna sehingga pesan dapat diterima dari penulis ke pembaca.

Berdasarkan pengertian membaca di atas, disimpulkan bahwa

membaca merupakan suatu proses perubahan bentuk

lambang/tanda/tulisan menjadi wujud bunyi yang bermakna.Kegiatan

membaca sangat ditentukan oleh kegiatan fisik dan mental untuk

menuntut seseorang menginterpretasikan simbol-simbol tulisan dengan

aktif dan kritis sebagai komunikasi diri sendiri, agar pembaca dapat

memperoleh makna tulisan dan informasi yang dibutuhkan.

2. Tujuan Membaca

Kegiatan membaca di kelas menurut Rahim (2008:11-12), guru

harus menyusun tujuan membaca dengan menyediakan tujuan khusus

yang sesuai dengan tujuan membaca dengan menyediakan tujuan khusus

yang sesuai atau dengan membantu mereka menyusun tujuan membaca

siswa itu sendiri.

Tujuan membaca mencakup:

a. Kesenangan;

b. Menyempurnakan membaca nyaring;

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

16

c. Menggunakan strategi tertentu;

d. Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik;

e. Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah

diketahuinya;

f. Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis;

g. Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi;

h. Menampilkan suatu ekserimen atau mengaplikasikan

informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara

lain dan mempelajari tentang struktur teks;

i. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.

Sedangkan tujuan utama membaca menurut Anderson (Dalman,

2013:11) ada tujuh macam yaitu: (1) reading for details or facts, (2)

reading for main idea, (3) (reading for sequence or organization, (4)

reading for inference, (5) reading to classify, (6) reading to evaluate, (7)

reading to compare or contrast.

3. Tujuan Pembelajaran Membaca

Tujuan pembelajaran menurut Dalman (2013:13) membaca ada

dua, yaitu tujuan behavioral dan tujuan ekspresif. Tujuan behavioral pada

kegiatan membaca meliputi pemahaman makna, keterampilan-

keterampilan studi, dan pemahaman terhadap teks bacaan. Sedangkan

tujuan ekspresif meliputi kegiatan membaca pengarahan diri sendiri,

membaca penafsiran atau interpretatif dan membaca kreatif.

Tujuan dalam pembelajaran membaca yaitu:

a. Memahami isi bacaan secara detail dan menyuruh.

b. Menemukan ide pokok/gagasan utama buku secara cepat.

c. Memperoleh informasi tentang sesuatu.

d. Mengenali makna kata-kata.

e. Informasi tentang lowongan kerja, dll.

Tujuan pembelajaran membaca harus disesuaikan dengan

kurikulum dan standar kompetensi lulusan (SKL). Sehingga siswa dapat

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

17

memiliki kompetensi di dalam aspek pokok membaca. Dengan demikian,

siswa diharapkan terampil memahami isi bacaan sesuai dengan tujuan

bacaan.

4. Aspek-aspek Membaca

Menurut Broughton (Tarigan, 2008:12-13) terdapat dua aspek

penting dalam membaca, yaitu:

a. Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skill) yaitu

mencakup:

1) Pengenalan bentuk huruf.

2) Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase,

klausa,kalimat dan lain-lain).

3) Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi

(kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at

point”).

4) Kecepatan membaca ke taraf lambat.

b. Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehensive skills) yaitu

mencakup:

1) Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal,

retorikal).

2) Memahami signifikan atau makna (maksud dan tujuan dan

reaksi pembaca).

3) Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk).

4) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan

dengan keadaan.

5. Jenis-jenis Membaca

Menurut Tarigan (1984:22) jenis-jenis membaca adalah sebagai

berikut:

Kegiatan membaca sebagai sesusatu keterampilan dapat

dibedakan menjadi beberapa jenis. Kegiatan membaca ditinjau

dari segi terdengar atau tidak terdengarnya suara si pembaca

waktu dia membaca adalah membaca nyaring (oral reading atau

reading alound) dan membaca dalam hati (silent reading).

Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang

merupakan alat bagi guru, murid ataupun pembaca bersama-sama

dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta

memahami informasi, pikiran, perasaan seorang pengarang.

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

18

Membaca nyaring menurut Dalman (2013:63) adalah kegiatan

membaca dengan mengeluarkan suara atau melafalkan lambang-lambang

bunyi bahasa dengan suara yang cukup keras. Selain itu. Membaca

nyaring juga dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk membagi

informasi kepada orang lain. Kegiatan ini dilakukan untuk menyuarakan

bahan bacaan dengan kecepatan dan lafalan seperti orang berbicara.

Kegiatan membaca nyaring tidak sama dengan membaca bersuara pada

membaca permulaan.

“Sedangkan membaca dalam hati (silent reading) menurut

Tarigan (1984:29) adalah membaca yang hanya mempergunakan

ingatan visual yang mengaktifkan mata dan ingatan”.

“Membaca dalam hati atau membaca senyap menurut

Dalman (2013:67) adalah membaca yang tidak bersuara, tanpa

gerakan bibir, tanpa gerakan kepala, tanpa berbisik, memahami

bacaan secara diam atau dalam hati, kecepatan mata dalam

membaca per detik. “

Secara garis besar ada beberapa jenis membaca dalam hati

menurut Tarigan (2008:13) meliputi membaca ekstensif dan membaca

intensif. Membaca ekstensif berarti membaca secara luas, yang objeknya

sebanyak mungkin teks dalam waktu yang singkat. Membaca ekstensif

meliputi membaca survey, membaca sekilas, dan membaca dangkal.

Sedangkan membaca intensif merupakan studi seksama, telaah, teliti dan

penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu

tugas. Dalam hal ini tidak terlalu panjang, namun memrlukan

pemahaman maksimal. Membaca intensif meliputi membaca telaah isi

dan membaca telaah bahasa. Membaca telaah isi terdiri atas: 1) membaca

teliti; 2) membaca pemahaman; 3) membaca kritis; 4) membaca ide.

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

19

Sedangkan pendapat lain menurut Dalman (2013: 68) membaca

dalam hati dapat dibagi menjadi membaca ekstensif dan membaca

intensif. Membaca ekstensif meliputi membaca survey, membaca sekilas

dan membaca dangkal. Dan membaca intensif dibedakan menjadi

membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. Membaca telaah isi

meliputi membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis,

membaca ide, dan membaca kreatif. Sedangkan membaca telaah bahasa

meliputi membaca bahasa dan membaca sastra.

Membaca intensif pada hakikatnya memerlukan teks yang

panjangnya tidk lebih dari 500. Kata yang dapat dibaca dalam jangka

waktu 2 menit dengan kecepatan kira-kira 5 kata dalam satu detik.

Keterampilan yang dituntut pada membaca dalam hati di sekolah

dasar kelas V yaitu:

1. Membaca dalam hati jauh lebih cepat daripada membaca

bersuara

2. Membaca dengan pemahaman yang baik.

3. Membaca tanpa gerakan bibir atau kepalaatau menujuk

dengan jari.

4. Menikmati bahan bacaan yang dibaca dalam hati, senang

membaca dalam hati.

6. Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman menurut Depdiknas (2004:3) pada

hakikatnya adalah kegiatan membaca yang dimaksudkan untuk

memahami makna yang terkandung dalam suatu teks. Pemahaman suatu

teks sangat bergantung dengan beberapa hal. Salah satunya yang perlu

mendapat perhatian dalam membaca adalah keterampilan yang

berpengaruh pada tingkat pemahaman teks yang dibaca.

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

20

Membaca pemahaman merupakan kelanjutan dari membaca

permulaan. Hal ini dikemukakan oleh Dalman (2013:87) bahwa

membaca pemahaman berada pada urutan yang lebih tinggi. Apabila

anak telah melalui tahap permulaan dalam membaca, ia berhak masuk ke

dalam tahap berikutnya yaitu membaca lanjut atau membaca

pemahaman. Membaca pemahaman adalah membaca secara kognitif

(membaca untuk memahami). Dalam membaca pemahaman, pembaca

dituntut untuk memahami isi bacaan.

Sedangkan membaca pemahaman menurut pendapat Abidin

(2012:59) merupakan istilah yang digunakan untuk kegiatan membaca

yang bertujuan untuk beroleh informasi yang terkandung dalam teks

bacaan. Membaca pemahaman diartikan sebagai proses sungguh-

sungguh yang dilakukan pembaca untuk memperoleh informasi, pesan

dan makna yang terkandung dalam sebuah bacaan. Kegiatan tersebut

minimal melibatkan keterampilan visual dan keterampilan kognitif.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca

pemahaman adalah kegiatan membaca dalam hati untuk memahami isi

bacaan, baik yang tersurat maupun tersirat. Oleh karena itu, dalam

membaca pemahaman isi pembaca tidak hanya dituntut sekedar mengerti

dan memahami isi bacaan, tetapi juga harus mampu menghubungkan

informasi baru dengan pengalaman-pengalaman yang dialami.

7. Prinsip-Prinsip Membaca Pemahaman

Keberhasilan dalam pembelajaran membaca pemahaman, perlu

memperhatikan beberapa prinsip dasar mendesain pembelajaran

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

21

membaca seperti yang dikemukakan oleh Brown (Abidin, 2012:61-62)

sebagai berikut.

a. Diperlukan teknik/strategi pembelajaran membaca untuk

membangun motivasi intrinsik siswa.

b. Kesesuaian konteks siswa dengan bahan bacaan yang dipilih.

c. Menerapkan strategi membaca yang tepat untuk setiap bahan

bacaan.

d. Menerapkan model baca interaktif selama proses

pembelajaran membaca.

e. Melaksanakan prosedur pembelajaran membaca yaitu, tahap

prabaca, tahap membaca, dan tahap pascabaca.

f. Melaksanakan prinsip strategi membaca pemahaman dalam

pembelajaran sebagai berikut:

1) Identifikasi tujuan baca secara jelas dan nyata

2) Gunakan teknik membaca dalam hati yang efisien serta

gunakan kecepatan membaca yang fleksibel.

3) Gunakan strategi membaca skimming untuk menemukan

ide pokok bacaan.

4) Gunakan strategi membaca skaning untuk menemukan

informasi khusus/penjelas.

5) Gunakan peta konsep untuk memudahkan pemahaman

bacaan.

6) Gunakan tebakan untuk mendefinisikan kata yang belum

diketahui maknanya.

7) Analisislah lebih lanjut kata/kosakata yang belum

dipahami tersebut.

8) Bedakan antara makna literal dan makna implikatif.

9) Tandai penanda wacana yang menandakan

keterhubungan antara ide satu dengan ide lainnya.

g. Mengembangkan aspek-aspek evaluasi untuk menguji

keberdayagunaan teknik/strategi baca yang dipilih.

h. Melakukan penilaian secara proses maupun penilaian

kemampuan membaca.

Prinsip-prinsip membaca didasarkan pada penelitian yang

mempengaruhi pemahaman membaca menurut Brown et.al (Rahim,

(Abidin, 2012:62-64) dijelaskan sebagai berikut:

a. Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial. b. Keseimbangan kemahiraksaraan merupakan kerangka kerja

kurikulum yang membantu perkembangan pemahaman.

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

22

c. Guru membaca yang professional (unggul) mempengaruhi

belajar siswa.

d. Pembaca yang baik memegang peranan penting yang sangat

strategis dan berperan aktif dalam proses membaca.

e. Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna.

f. Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari

berbagai dari berbagai teks pada berbagai tingkat kelas.

g. Perkembangan kosa kata dan pembelajaran mempengaruhi

pemahaman membaca.

h. Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses

pemahaman.

i. Gunakan strategi dan keterampilan membaca pemahaman

yang bisa diajarkan meliputi: peninjauan, membuat

pertanyaan sendiri, membuat hubungan, mengetahui kosa

kata bermakna, memonitor, meringkas, dan mengevaluasi.

j. Penilaian yang dinamis menginformasikan pembelajaran

membaca pemahaman.

8. Pemahaman dalam Membaca

Berdasarkan tingkat pemahaman, pada dasarnya kemampuan

membaca dapat dikelompokkan menjadi empat tingkatan yang

dikemukakan oleh Dalman (2013:87), yaitu:

a. Pemahaman literal

b. Pemahaman Interpretatif

c. Pemahaman Kritis

d. Pemahaman Kreatif

Pemahaman literal artinya pembaca hanya memahami makna apa

adanya, sesuai dengan makna simbol-simbol bahasa yang terdapat dalam

bacaan. Pemahaman literal lebih memfokuskan pada pemahaman makna

setiap kata dan kalimat yang terdapat dalam teks tersebut. Atau juga

dapat dikatakan sebagai pemahaman isi bacaan secara tersurat. Artinya,

pembaca hanya berusaha menangkap informasi yang terdapat secara

literal. Oleh karena itu, untuk pengukuran pemahaman jenis ini dapat

menggunakan kata-kata kunci pertanyaan: apa, siapa, dimana atau kapan.

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

23

Selanjutnya tingkatan yang lebih tinggi setelah pemahaman literal

adalah pemahaman interpretatif, yaitu pembaca sudah mampu

mengangkap pesan secara tersirat dan dapat memberi jawaban-jawaban

atas pertanyaan. Tujuan membaca interpretatif yaitu untuk menafsirkan

maksud pengarang apakah karangan tersebut fakta atau fiksi agar dapat

memahami isi dari karya tersebut.

Setelah pemahaman interpretatif, tingkatan pemahaman yang

lebih tinggi berikutnya yaitu pemahaman kritis. Pada tingkat ini pembaca

tidak hanya mampu menangkap makna tersirat dan tersurat. Pembaca

dalam tingkat ini sudah mampu membuat kritik terhadap suatu bacaan

atau sebuah buku. Literal, interpretatif dan kritis adalah pemahaman

kreatif. Pembaca tingkat ini memiliki pemahaman lebih tinggi dari ketiga

tingkat sebelumnya. Selesai membaca pembaca akan mencoba atau

bereksperimen membuat suatu yang baru berdasarkan isi bacaan.

Apabila seorang pembaca dapat menyampaikan kembali isi

bacaan yang disampaikan baik yang tersurat maupun tersirat dan

mengembangkan gagasan pokok bacaan dengan kreativitasnya baik

secara lisan dan tertulis, hal ini berarti pembaca tersebut benar-benar

memahami isi bacaan yang dibacanya. Dengan demikian pembaca telah

memiliki keempat tingkatan pemahaman membaca yaitu, pemahaman

literal, interpretatif, kritis dan dan kreatif. Tujuan membaca pemahaman

untuk kelas V sekolah dasar termasuk dalam tingkat F-G (kelas V-VI)

yaitu pada tingkatan membaca pemahaman kedua yaitu interpretatif.

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

24

9. Membaca Pemahaman Interpretatif

Membaca interpretatif adalah kegiatan membaca yang bertujuan

agar para siswa mampu menginterpretasikan atau menafsirkan maksud

pengarang apakah karangan itu fakta atau fiksi, sifat-sifat tokoh, reaksi

emosional, gaya bahasa dan bahasa kias serta dampak-dampak cerita.

a. Tujuan Membaca Interpretatif

Membaca interpretatif bertujuan agar para siswa mampu

menginterpretasikan atau menafsirkan maksud pengarang. Menurut

Tarigan (Dalman, 2013:101) terdapat enam tujuan membaca

interpretatif, yaitu: maksud pengarang, fakta atau fiksi, sifat-sifat

tokoh, reaksi emosional, gaya bahasa, dan dampak cerita.

Membaca interpretatif memiliki tujuan berdasarkan tingkatan

kelas yaitu:

Tujuan tingkatan F-G (kelas 5) menurut Dalman (2013:101)

adalah:

1) Mempertimbangkan, memikirkan pendapat penulis,

2) Menentukan unsur-unsur fakta dalam fiksi,

3) Menentukan serta memperbandingkan sifat-sifat, sikap-

sikap, perubahan-perubahan dan motif-motif para tokoh,

4) Mengenali reaksi-reaksi emosional para tokoh, 5) Memperhatikan penggunaan kata-kata yang bermakna

konotatif dan denotatif.

6) Meramalkan dampak-dampak bahan bacaan.

Berdasarkan uraian di atas, membaca pemahaman interpretatif

di sekolah dasar bertujuan untuk membangkitkan daya imajinasi

anak sehingga anak akan mampu berimajinasi secara kreatif. Anak

yang sering diajararkan untuk membaca pemahaman interpretatif

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

25

akan tumbuh menjadi manusia yang memiliki ide kreatif dan sikap

yang baik terhadap hasil karya seseorang dan belajara banyak

tentang kehidupan dan pengalaman para tokoh cerita yang

dibacanya.

10. Indikator Membaca Pemahaman

Indikator pemahaman menurut Mulyasa (2009:140) terdapat pada

tabel 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2.1 Indikator Membaca Pemahaman

Aspek Kompetensi Indikator Kompetensi

Kognitif Comprehension

(Pemahaman)

Menerjemahkan, mengubah,

menggeneralisasi, menguraikan,

menuliskan kembali, merangkum,

membedakan, mempertahankan,

menyimpulkan, mengemukakan

pendapat, dan menjelaskan.

Indikator kompetensi yang digunakan dalam membaca

pemahaman antara lain: menerjemahkan, menyimpulkan, dan

menjelaskan. Dalam proses membaca dalam hati, siswa melakukan

proses menerjemahkan kalimat-kalimat bahasa jawa sehingga, mereka

dapat memahami arti dalam kalimat tersebut dengan benar. Selanjutnya

di akhir metode pembelajaran yaitu, tahap prabaca terdapat kegiatan

menyimpulkan suatu isi cerita secara bersama-sama. Setelah itu, pada

indikator menjelaskan dilaksanakan pada saat siswa memaparkan hasil

diskusi kelompok dan memberikan pesan yang dapat diambil dari cerita

yang telah dibaca.

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

26

D. Mata Pelajaran Bahasa Jawa di SD

1. Pengertian Bahasa Jawa di Sekolah Dasar

Bahasa Jawa menurut Mulyana (2006:3) merupakan salah satu

bahasa daerah di Indonesia yang memiliki kedudukan yang penting,

sehingga Bahasa Jawa mempunyai hak sepenuhnya untuk dihormati dan

dipelihara oleh Negara, dalam realisasinya bentuk penghormatan dan

pemeliharaan bahasa Jawa sebagai mata pelajaran di sekolah-sekolah

yang wilayahya termasuk penutur bahasa Jawa.

Lebih lanjut Mulyana mengemukakan beberapa fungsi bahasa

Jawa diantaraya adalah: (1) sebagai alat komunikasi dalam keluarga dan

masyarakat, bahasa jawa berperan sebagai media interaksi dan kerjasama

bagi sesame warga; (2) sebagai pendukung bahasa nasional, bahasa

daerah (bahasa Jawa) berperan penting dalam memperlancar pengajaran

bahasa nasional dan berbagai ilmu; (3) sebagai alat pengembang dan

pendukung kebudayaan daerah. Bahasa daerah menyimpan tata nilai

budaya dalam berbagai bentuk misalnya kosakata, pantun, cerita rakyat

dan lain-lain.

Pembelajaran bahasa jawa di sekolah dasar meliputi beberapa

aspek yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dalam

pembelajaran menyimak, siswa dituntut untuk bisa menangkap informasi

yang diberikan secara lisan dalam bahasa Jawa. Pembelajaran berbicara,

siswa diharapkan dapat memberikan tanggapan dan mengungkapkan

perasaan dalam bahasa Jawa. pembelajaran membaca, siswa diharapkan

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

27

dapat melafalkan kalimat bahasa Jawa, huruf jawa, serta mampu

memahami bacaan dalam bahasa Jawa., huruf Jawa, serta mampu

memahami bacaan dalam bahasa Jawa. Sedangkan dalam pembelajaran

menulis, siswa diharapkan mampu mengungkapkan perasaan maupun

tanggapan secara tertulis.

Mata pelajaran Bahasa Jawa pada aspek membaca pemahaman

berdasarkan silabus pembelajaran kelas V SD Negeri 1 Pasir Kidul

terdapat pada tabel 2.2 berikut ini:

Tabel 2.2 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3. Mampu membaca dan memahami

ragam teks bacaan dengan berbagai

teknik membaca cepat, membaca

bersuara, membaca indah,

membaca huruf Jawa

3.1 Membaca Pemahaman

E. Cerita Rakyat

1. Pengertian Cerita

Forster (Nurgiantoro, 2007:91) mengartikan cerita sebagai sebuah

narasi berbagai kejadian yang sengaja disusun berdasarkan urutan waktu.

Sedangkan Kenny (Nurgiantoro, 2009:91) mengartikan cerita sebagai

peristiwa-peristiwa yang terjadi berdasarkan urutan waktu yang disajikan

dalam sebuah karya fiksi.

Menurut Nurgiantoro (2007:10-11) sebuah cerita yang selesai

dibaca sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam

yang disebut cerita pendek atau cerpen. Panjang cerpen bervariasi, ada

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

28

yang pendek (short short story) berkisar 500-an kata, serta ada cerpen

yang panjang (long short story) yang terdiri dari beberapa puluhan ribu

kata.

Lebih lanjut Nurgiantoro mengatakan bahwa cerpen memiliki

kelebihan yang khas yaitu kemampuannya mengemukakan secara lebih

banyak. Unsur-unsur intrinsik di dalam cerita menurut Nurgiantoro

(2007:13-14) yaitu tema, penokohan, latar dan kepaduan. Tema di dalam

cerita yang pendek hanya berisi satu tema. Hal ini berkaitan dengan

keadaan plot yang juga tunggal dan pelaku yang terbatas. Sedangkan

penokohan atau jumlah tokoh dalam cerita terbatas. Selanjutnya yaitu,

latar dalam cerita memerlukan pelukisan secara garis besar atau implisit.

Yang terakhir yaitu, kepaduan dalam cerita. Artinya segala sesuatu yang

diceritakan bersifat dan berfungsi mendukung tema utama.

2. Definisi Cerita Rakyat

Dongeng merupakan salah satu cerita rakyat (folktale) yang cukup

beragam cakupannya. Menurut Nurgiantoro, B (2016:198) Dongeng

berasal dari berbagai kelompok etnis, masyarakat, atau daerah tertentu di

berbagai belahan dunia, baik berasal dari tradisi lisan maupun tertulis.

Lebih lanjut Nurgiantoro mengatakan bahwa dongeng merupakan cerita

yang tidak benar-benar terjadi dan sering tidak masuk akal. Dari sudut

pandang ini, dongeng termasuk cerita fantasi, tidak terikat pada waktu

dan tempat, dapat terjadi dimana saja dan kapan saja tanpa ada

pertanggungjawaban pelataran.

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

29

3. Unsur Dongeng

Sebuah cerita fiksi termasuk dongeng menurut Nurgiantoro

(2016:221) memilki unsur-unsur yang melekat di dalamnya yaitu unsur

intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi tokoh dan penokohan,

alur, pengaluran, dan berbagai peristiwa yang membentuknya, latar,

sudut pandang, dan lain-lain. Sedangkan unsur ekstrinsik meliputi jati

diri pengarang yaitu ideologi, pandangan hidup (way of life), kondisi

kehidupan sosial-budaya masyarakat dalam latar cerita, dan lain-lain.

Unsur unsur intrinsik yang dijelaskan oleh Nurgiantoro

(2016:222-224) yaitu sebagai berikut:

a. Tokoh

Tokoh merupakan pelaku yang dikisahkan perjalanan

hidupnya dalam cerita fiksi.. Berdasarkan wujudnya dapat

berupa tokoh manusia, binatang atau objek lain.

b. Alur Cerita

Alur cerita adalah rangkaian peristiwa yang terjadi karena

adanya sebab akibat yang menyebabkan alur cerita menjadi

logis.

c. Latar

Latar merupakan unsur tempat, waktu, lokasi dimana cerita

itu terjadi, dan lingkungan sosial budaya.

d. Tema

Tema adalah gagasan utama atau makna utama cerita.

e. Moral

Moral adalah pesan, amanat yang ingin disampaikan kepada

pembaca.

f. Sudut pandang

Sudut pandang merupakan sebuah cara, strategi, atau siasat

yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengungkspkn

cerita dan gagasannya.

g. Gaya bahasa dan nada

Gaya bahasa adalah sebuah cara pegungkapan dalam bahasa.

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

30

F. Pembelajaran Membaca Pemahaman Bahasa Jawa Melalui Penerapan

Metode Direct Readig Thingking Activity Menggunakan Media Reading

Box

Pembelajaran membaca pemahaman siswa pada siswa sekolah dasar

bertujuan agar siswa dapat memahami isi dari sebuah bacaan serta mengambil

informasi dan nilai-nilai yang terdapat di dalamnya. Bacaan yang terdapat

dapa pembelajaran bahasa Jawa kelas V sekolah dasar diantaranya adalah

cerita anak, cerita wayang, cerita rakyat atau dongeng, serta karya-karya non

fiksi lainnya yang berisi tentang informasi tentang kekayaan budaya

Indonesia.

Implementasi media reading box pada pembelajaran membaca

pemahaman bahasa Jawa materi cerita rakyat yang dipadukan dengan metode

Direct Reading Thingking Activity dalam pembelajaran akan diuraikan

sebagai berikut:

1. Guru menyampaikan kompetensi dasar dalam pembelajaran yaitu

membaca pemahaman serta indikator pembelajaran antara lain menjawab

pertanyaan, menyimpulkan isi bacaan, dan menceritakan kembali isi

bacaan dengan bahasa sendiri/ragam tertentu.

2. Guru menyajikan materi tentang materi membaca pemahaman mengenai

cerita rakyat, jenis dan ciri-ciri cerita rakyat.

3. Guru membentuk siswa siswa menjadi 4 kelompok yang masing-masing

kelompok terdiri dari 5 siswa secara heterogen.

4. Guru melakukan tahap prabaca yaitu, meliputi memperkenalkan bacaan

cerita rakyat dan membuat prediksi terhadap kelanjutan isi cerita

tersebut.

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

31

5. Guru melakukan tahap selanjutnya yaitu tahap membaca meliputi

membaca dalam hati, menguji prediksi terhadap isi bacaan.

6. Guru menyajikan media reading box materi cerita rakyat yang di

dalamnya terdapat beberapa bacaan di dalam kertas yang berbeda warna.

7. Setiap kelompok diminta mengambil teks bacaan di media reading box

dan melakukan kegiatan membaca pemahaman isi teks dan dilanjutkan

menjawab pertanyaan.

8. Siswa diminta mencocokkan jawaban yang dipegang guru.

9. Setiap kelompok diminta menjawab pertanyaan terkait bacaan yang

dipilih dan membuat kesimpulan.

10. Hasil diskusi kelompok disampaikan oleh perwakilan kelompok dan akan

dibandingkan jawaban dari masing-masing kelompok.

11. Guru melakukan tahapan ketiga yaitu membuat kesimpulan bersama-

sama terhadap isi bacaan di akhir pembelajaran.

G. Penelitian Relevan

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini berdasarkan

penelitian yang telah dilaksanakan:

1. Penelitian oleh Samsu Somadayo., St.Y. Slamet., Joko Nurkamto., Sarwiji

Suwandi (2013) dengan judul The Effect of Learning Model Drta

(Directed Reading Thingking Activity) Toward Students‟ Reading

Comprehension Ability Seeing from Their Reading Interest. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa siswa yang diajar oleh model pembelajaran

DRTA lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran PQRST dan DRA. Siswa yang

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

32

memiliki minat membaca tinggi dan diajar oleh model pembelajaran

DRTA menghasilkan pemahaman bacaan yang lebih baik dibandingkan

dengan kelompok siswa yang memiliki minat membaca tinggi yang

diajarkan oleh model pembelajaran PQRST dan DRA.

2. Penelitian oleh Arisetyawati, S. A. Kompyang (2017) dengan judul The

Effect of Directed Reading Thinking Activity In Cooperative Learning

Setting Toward Students‟ Reading Comprehension Of The Eleventh Grade

Students. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dipandu melalui

proses pembuatan prediksi berdasarkan pengetahuan, pembacaan, dan

konfirmasi atau penyesuaian prediksi berdasarkan informasi baru. Melalui

proses tersebut, siswa diharapkan menjadi pembaca aktif, kritis dan

bijaksana. Direct Reading Thingking Activity memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pemahaman bacaan siswa kelas Temuan tersebut

menunjukkan bahwa nilai siswa yang diajar dengan menggunakan metode

tersebut lebih tinggi daripada nilai siswa yang diajar dengan menggunakan

aktivitas membaca saja.

3. Penelitian oleh Noor Widyaningsih (2009) dengan judul Peningkatan

Keterampilan Membaca Pemahaman dengan Media Reading Box Kelas

III SDn PasuruanLor Kecamatan Jati Kabupaten Kudus, menunjukkan

bahwa pembelajaran dengan pemanfaatan media reading box dapat

meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pemanfaatan media Reading

Box dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa

dengan rata-rata kelas 66,7 meningkat menjadi 75,8 pada siklus I dan pada

siklus II nilai rata-rata kelas mencapai 86,6. Dalam hal ini pemanfaatan

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

33

media reading box dapat meningkatkan keterampilan guru dan

meningkatkan aktivitas siswa yang pada akhirnya menunjang peningkatan

kualitass pembelajaran Bahasa Jawa.

4. Penelitian oleh Septi Wulandari (2010) dengan judul Peningkatan

Keterampilan Membaca Ekstensif melalui Media Reading Box dengan

Teknik Membaca Skimming pada siswa kelas XF SMA Muhammadiyah

Kudus. Hasil penelitian tersebut menunjukkan pemanfaatan media

Reading Box dengan teknik skimming dapat meningkatkan keterampilan

siswa dalam membaca ekstensif sebesar 16, 96% pada siklus I dan 6,96%

pada siklus II. Serta dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam

pembelajaran.

Tabel 2.3

Persamaan dan Perbedaan Penelitian Relevan

dengan Penelitian yang akan Diteliti

Judul Penelitian yang

akan diteliti

Judul Penelitian yang

Relevan Persamaan Perbedaan

Penerapan Metode Direct

Reading Thingking

Activity Menggunakan

Media Reading Box

Untuk Meningkatkan

Kemampuan Membaca

Pemahaman Pad Mata

pelajaran Bahasa Jawa

Materi Cerita Rakyat

Siswa Kelas V SD N1

Pasir Kidul.

The Effect of Learning

Model Drta (Directed

Reading Thingking

Activity) Toward Students‟

Reading Comprehension

Ability Seeing from Their

Reading Interest

Penerapan metode

pembelajaran

DRTA dalam

pembelajaran

membaca.

DRTA merupakan

metode

pembelajaran.

The Effect of Directed

Reading Thinking Activity

In Cooperative Learning

Setting Toward Students‟

Reading Comprehension

Of The Eleventh Grade

Students.

Penerapan metode

DRTA untuk

meningkatkan

kemampuan

membaca

pemahaman siswa

dalam bacaan.

Penggunaan

metodologi

penelitian dan kelas

yang diteliti

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

34

Judul Penelitian yang

akan diteliti

Judul Penelitian yang

Relevan Persamaan Perbedaan

Peningkatan Keterampilan

Membaca Pemahaman

dengan Media Reading

Box Kelas III SD N

Pasuruan Lor Kecamatan

Jati Kabupaten Kudus.

Penggunaan media

Reading Box untuk

meningkatkan

kemampuan

membaca

pemahaman.

Kelas yang diteliti

dan metode

pembelajaran

Peningkatan Keterampilan

Membaca Ekstensif

Melalui Media Reaing Box

dengan Teknik Membaca

Skimming Pada Siswa

Kelas XF SMA

Muhammadiyah Kudus

Penggunaan media

Reading Box untuk

meningkatkan

kemampuan

membaca.

Penggunakan

metode

pembelajaran

DRTA.

H. Kerangka Pikir

Melihat permasalahan yang ada pada mata pelajaran Bahasa Jawa di

kelas V SD Negeri 1 Pasir Kidul, siswa memiliki kemampuan membaca

pemahaman yang rendah. Selain itu, guru dalam kegiatan pembelajaran yang

belum memaksimalkan penggunaan media pembelajaran dengan baik.

Melihat kondisi tersebut perlu adanya inovasi dalam meningkatkan

pembelajaran membaca pemahaman isi bacaan pada materi cerita rakyat mata

pelajaran bahasa jawa. Inovasi pembelajaran membaca dengan menerapkan

metode pembelajaran Direct Reading Thingking Activity menggunakan media

Reading Box.

Metode pembelajaran Direct Reading Thingking Activity dan media

Reading Box dapat membantu siswa belajar dengan mengkonstruksikan

makna dari gambar dan tulisan yang terdapat pada media Reading Box.

Setelah itu, guru mengajak siswa untuk membaca bersama dengan suara keras

secara klasikal dan menunjukkan setiap kata yang dibaca agar siswa benar-

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

35

benar memahami isi cerita. Kegiatan belajar dilaksanakan dalam dua siklus

yang setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Metode pembelajaran Direct

Reading Thingking Activity menggunakan media Reading Box di kelas III SD

N Pasir Kidul diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca

pemahaman siswa pada mata pelajaran bahasa Jawa materi cerita rakyat.

Berikut ini bagan kerangka pikir penggunaan metode pembelajaran

Direct Reading Thingking Activity menggunakan media Reading Box dalam

meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD N Pasir

Kidul.

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir

Tindakan

Siklus 1

Guru menerapkan metode pembelajaran Direct

Thingking Activity menggunakan media

Reading Box

Kondisi Awal

Siklus 2

Guru menerapkan

metode pembelajaran

Direct Reading

Thingking Activity

menggunakan media

Reading Box.

Kemampuan membaca pemahaman bacaan cerita rakyat bahasa Jawa siswa rendah.

Guru kelas V SD N Pasir Kidul belum

menggunakan media pembelajaran

Kondisi Akhir

Kemampuan

membaca

pemahaman

siswa

meningkat.

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran 1 ...repository.ump.ac.id/7876/3/Puji Bondan Puspitorini_BAB...1. Pengertian Metode irect Reading Thingking ActivityD Metode Direct Reading

36

I. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teoritik dapat dirumuskan hipotesis tindakan

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Melalui penerapan metode Direct Reading Thingking Activity

menggunakan media reading box, aktivitas guru dalam pembelajaran

membaca pemahaman cerita rakyat meningkat.

2. Melalui penerapan metode Direct Reading Thingking Activity

menggunakan media reading box, aktivitas siswa dalam pembelajaran

membaca pemahaman bahasa Jawa meningkat.

3. Melalui penerapan metode Direct Reading Thingking Activity

menggunakan media reading box, hasil evaluasi siswa dalam

pembelajaran membaca pemahaman bahasa Jawa meningkat.

Penerapan Metode Directed…, Puji Bondan Puspitorini, FKIP UMP, 2018