25
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Azwar (1996: 164) menjelaskan bahwa belajar dalam pengertian secara umun adalah setiap perubahan perilaku yang diakibatkan pengalaman atau sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya. Belajar menurut Sadiman (2012: 2) merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. Berdasarkan pendapat diatas tentang belajar dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang individu untuk memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan sebagai wujud perubahan tingkah laku dari pengalamannya. 2. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar berasal dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan dan dikerjakan. Prestasi menurut Hamdani (2011: 137) adalah hasil dari sesuatu kegiatan yang dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Menurut Arifin (2011: 12) prestasi dalam bahasa Indonesia berarti usaha. Simpulan dari dua 8 Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

8

32

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) belajar adalah

berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Azwar (1996: 164) menjelaskan

bahwa belajar dalam pengertian secara umun adalah setiap perubahan

perilaku yang diakibatkan pengalaman atau sebagai hasil interaksi individu

dengan lingkungannya. Belajar menurut Sadiman (2012: 2) merupakan suatu

proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung

seumur hidup sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. Berdasarkan

pendapat diatas tentang belajar dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu

proses yang dilakukan seseorang individu untuk memperoleh pengetahuan,

perilaku dan keterampilan sebagai wujud perubahan tingkah laku dari

pengalamannya.

2. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar berasal dari dua kata yaitu prestasi dan belajar.

Prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah hasil yang

telah dicapai dari yang telah dilakukan dan dikerjakan. Prestasi menurut

Hamdani (2011: 137) adalah hasil dari sesuatu kegiatan yang dikerjakan,

diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Menurut Arifin (2011:

12) prestasi dalam bahasa Indonesia berarti usaha. Simpulan dari dua

8 Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

9

pendapat diatas prestasi adalah hasil dari usaha seseorang dalam melakukan

kegiatan.

Menurut Arifin (2011: 12) prestasi belajar pada umumnya berkenaan

dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek

pengembangan watak peserta didik. Hamdani (2011: 138) prestasi belajar

merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima,

menolak, dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses

belajar mengajar. Prestasi belajar dapat dinyatakan dalam bentuk nilai atau

rapor. Prestasi belajar menurut Ahmadi dan Supriyono (2013: 138) memiliki

berbagai faktor diantaranya :

1) Faktor Internal

Faktor internal terdiri atas :

a) Faktor jasmani (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh, yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran,

struktur tubuh dan sebagainya.

b) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh

terdiri atas faktor interlektif dan faktor non-intelektif. Faktor intelektif

meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat, sedangkan faktor

non-intelektif meliputi faktor kepribadian yaitu suatu sikap, kebiasaan,

kebutuhan dan kemandirian.

c) Faktor kematangan fisik maupun psikis.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal terdiri atas :

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

10

a) Faktor sosial seperti lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan

lingkungan kelompok.

b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan

kesenian.

c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan

iklim.

d) Faktor lingkungan spiritual dan keamanan.

Faktor spiritual dan faktor keamanan saling berinteraksi secara

langsung ataupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar.

Berdasarkan pengertian prestasi belajar diatas, dapat disimpulkan

bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah terjadi

proses belajar yang dapat diketahui melalui evaluasi dan diwujudkan dalam

bentuk angka atau nilai rapor. Prestasi belajar dapat diwujudkan dalam bentuk

hasil usaha belajar yang telah dicapai oleh siswa melalui latihan atau

pengalaman yang berupa perubahan dalam aspek kognitif, aspek afektif dan

aspek psikomotor yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan

dinyatakan dalam nilai setelah mengalami proses pembelajaran di sekolah.

3. Pengertian Kemandirian Belajar

Kemandirian belajar berasal dari dua kata yaitu kemandirian dan

belajar. Kemandirian berasal dari kata dasar mandiri. Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI), mandiri adalah tidak tergantung pada orang lain,

sedangkan kemandirian adalah keadaan dapat berdiri sendiri tanpa

bergantung pada orang lain. Mandiri menurut 18 nilai karakter versi

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

11

Kemendiknas (Suyadi, 2013: 8) adalah sikap dan perilaku yang tidak

tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan berbagai tugas maupun

persoalan. Mandiri dalam hal ini bukan berarti tidak boleh kerja sama atau

kolaboratif, melainkan tidak boleh melemparkan tugas dan tanggungjawab

kepada orang lain. Zubaedi (2011: 75) menyatakan bahwa mandiri adalah

sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam

menyelesaikan tugas-tugas.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kemandirian

belajar sebagai sikap otonomi dimana seseorang terbebas dari pengaruh

penilaian, pendapat dan keyakinan orang lain. Kemandirian belajar

ditunjukkan ketika peserta didik mampu menyelesaikan tugas atau masalah

belajarnya sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Upaya peserta didik

dalam kemandirian belajar terlihat pada cara menyelesaikan masalah

belajarnya sendiri dan tanggungjawab yang diaplikasikan dalam kegiatan

belajar. Hal tersebut akan berdampak baik apabila setiap peserta didik sadar

akan kemampuan dan tanggungjawabnya.

a. Ciri-ciri Kemandirian Belajar

Chabib (Subliyanto, 2011) membagi ciri kemandirian belajar dalam

delapan jenis, yaitu:

1) Mampu berpikir secara kritis, kreatif dan inovatif.

2) Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.

3) Tidak lari atau menghindari masalah.

4) Memecahkan masalah dengan berfikir yang mendalam.

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

12

5) Apabila menjumpai masalah dipecahkan sendiri tanpa meminta bantuan

orang lain.

6) Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan orang lain.

7) Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan.

8) Bertanggungjawab atas tindakannya sendiri.

b. Pentingnya Kemandirian Belajar bagi Peserta Didik

Menurut Desmita (2009: 189-190) menyatakan bahwa :

Kemandirian belajar penting bagi peserta didik dalam proses belajar, terlihat adanya fenomena peserta didik yang kurang mandiri dalam belajar, yang dapat menimbulkan gangguan mental setelah memasuki pendidikan lanjutan, kebiasaan belajar yang kurang baik (seperti tidak betah belajar lama atau belajar hanya menjelang ujian, membolos, menyontek dan mencari bocoran soal-soal ujian). Gejala-gejala tersebut merupakan kendala utama dalam mempersiapkan individu-individu yang mengarungi kehidupan masa mendatang yang semakin kompleks dan penuh tantangan.

Erikson (Desmita, 2009: 185) kemandirian biasanya diawali dengan

kemampuan menentukan nasib sendiri, kreatif dan inisiatif, mengatur

tingkah laku, bertanggungjawab, mampu menahan diri, membuat

keputusan-keputusan sendiri, serta mampu mengatasi masalah tanpa ada

pengaruh dari orang lain. Berdasarkan enam uraian di atas, maka di sini

dapat mengambil enam indikator untuk meningkatkan kemandirian siswa

yaitu :

1) Dapat menemukan identitas atau nasib dirinya.

Menurut KBBI identitas atau nasib dirinya adalah gambaran tentang jati

diri seseorang. Contoh: siswa diberi pengarahan akan materi dan

maksud yang akan diajarkan, sehingga siswa akan lebih memahami ke

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

13

arah mana mereka melakukan proses pembelajaran. Pengarahan dari

guru akan membantu siswa agar tidak mengalami kesulitan, karena

sudah dijelaskan dari awal.

2) Memiliki inisiatif dan kreatif.

Menurut KBBI, inisiatif adalah suatu kemampuan siswa dalam

melakukan upaya awal, sedangkan kreatif adalah suatu kemampuan

mewujudkan ide. Contoh: siswa dalam mengerjakan soal dari guru

menggunakan cara sendiri atau strategi sendiri.

3) Membuat pertimbangan-pertimbangan sendiri dalam bertindak.

Menurut KBBI, pertimbangan-pertimbangan adalah bahan pemikiran

seseorang.

Contoh : dalam diskusi kelompok siswa mempertimbangkan hasil

diskusi sesuai dengan jawaban yang mereka sepakati bersama.

4) Bertanggungjawab atas tindakannya.

Menurut KBBI, bertanggungjawab adalah berkewajiban untuk

mengambil tanggungjawab. Manusia memiliki kemampuan untuk

mengambil inisiatif yang bertujuan menunjukan tanggungjawab setiap

gagasan, kata dan tindakan kita, apapun konsekuensi yang

ditimbulkannya, kemampuan tanggungjawab untuk menguasai,

mengontrol dan mengendalikannya sendiri. Kemandirian seseorang

ditandai dengan adanya kecanderungan untuk mengambil sikap penuh

tanggungjawab. Contoh : apabila siswa diberi tugas oleh guru, siswa

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

14

tersebut langsung mengerjakan dan mengumpulkan tugas dengan tepat

waktu.

5) Mampu menahan diri atau kontrol diri.

Menurut KBBI, kontrol diri merupakan kemampuan untuk melakukan

proses atau cara serta perbuatan mengendalikan diri. Kontrol diri

melibatkan ketekunan dan memelihara komitmen untuk jangka panjang.

Contoh : siswa menerima kritikan atau nasehat dari guru maupun teman

dalam proses pembelajaran.

6) Dapat mengambil keputusan sendiri

Menurut KBBI, keputusan adalah menentukan atau memutuskan.

Mengambil keputusan sendiri dapat diartikan sebagai tindakan

menentukan sesuatu yang diambil oleh individu. Contoh: ketika siswa

diskusi dengan pasangannya, maka siswa mampu untuk mengambil

keputusan dengan jawaban yang mereka ambil.

c. Upaya-upaya Pengembangan Kemandirian Peserta Didik

Desmita (2009: 190) upaya-upaya pengembangan kemandirian peserta

didik, diantaranya:

1) Mengembangkan proses belajar mengajar yang demokratis, yang

memungkinkan anak merasa dihargai.

2) Mendorong anak untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan

keputusan dan dalam berbagai kegiatan kegiatan sekolah.

3) Memberi kebebasan pada anak untuk mengeksplorasi lingkungan,

mendorong rasa ingin tahu mereka.

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

15

4) Penerimaan positif tanpa syarat kelebihan dan kekurangan anak.

5) Menjalin hubungan yang harmonis dan akrab dengan anak.

Berdasarkan upaya-upaya kemandirian belajar diatas, dapat

disimpulkan bahwa keadaan mandiri akan muncul bila seseorang belajar dan

sebaliknya kemandirian tidak akan muncul dengan sendirinya bila seseorang

tidak mau belajar. Kemandirian belajar dapat berkembang bila ada

kemampuan siswa untuk belajar dengan kesadaran, melatih diri untuk

disiplin, mampu mengerjakan tugas pelajaran sendiri tanpa bantuan orang

lain.

4. Pengertian IPA

a. Pengertian IPA

Trianto (2009: 138) menjelaskan bahwa IPA hakikatnya

mentautkan antara aspek logika-materiil dengan aspek jiwa-spiritual, yang

sementara ini dianggap cakrawala kosong, karena suatu anggapan antara

IPA dan agama merupakan dua sisi yang berbeda dan tidak mungkin

dipersatukan satu sama lain dalam suatu bidang kajian. Menurut Aly dan

Rahma (2010: 18) menyatakan bahwa IPA adalah :

Pengetahuan teoritis yang diperoleh/disusun dengan cara yang khas/khusus, yaitu melakukan observasi eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait-mengait antara cara yang satu dengan cara yang lain. Cara untuk memperoleh ilmu secara demikian ini terkenal dengan nama metode ilmiah.

Jasin (2002: 1) menyebutkan bahwa Ilmu Alamiah (I.A) sering

disebut sebagai IPA merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang

gejala alam semesta, termasuk bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

16

prinsip. Mengutip pendapat dari Jasin pendidikan IPA diharapkan dapat

menjadi wahana bagi anak didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam

sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di

dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada

pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar

menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA

diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu anak didik

untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Berdasarkan pendapat ketiga penulis tersebut tentang IPA dapat

dipahami bahwa IPA sebagai suatu kumpulan teori yang sistematis, bukan

hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu

proses penemuan yang diharapkan dapat menjadi wahana bagi anak didik

untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek

pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan

sehari-hari. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi

kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat

diidentifikasi.

b. Tujuan

Rustaman dan Rustaman (Zubaedi, 2011: 293) menyebutkan bahwa tujuan

pembelajaran IPA selain untuk memahami konsep-konsep IPA dan

keterkaitannya, juga ditujukan untuk :

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

17

1) Meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan, kebanggaan

nasional dan kebesaran serta kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.

2) Mengembangkan daya penalaran untuk memecahkan masalah sehari-

hari.

3) Mengembangkan keterampilan proses untuk memperoleh konsep-

konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah.

4) Menerapkan konsep dan prinsip IPA untuk menghasilkan karya

teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.

c. Ruang lingkup

Menurut Eka (2013: iv) prinsip dasar pembelajaran IPA di sekolah

dasar sebagaimana ada dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk

menumbuhkan keingintahuan dan berbuat sehingga dapat membantu

peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang

alam sekitar.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pedidikan

dasar dan menengah menyebutkan ruang lingkup bahan kajian IPA untuk

SD/MI meliputi aspek-aspek berikut :

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan

2) Materi dan sifatnya

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

18

3) Energi dan perubahannya

4) Bumi dan alam semesta

5. Model Quantum Learning

a. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran menurut Trianto (2010: 51) adalah suatu

perencanaan yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas. Suprijono (2011: 45) menyebutkan bahwa model

pembelajaran adalah landasan praktik pembelajaran sebagai hasil

penurunan teori-teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap

implementasi kurikulum di kelas.

Berdasarkan pengertian model pembelajaran diatas, dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah konsep-konsep yang

tersusun sistematis mencangkup strategi, pendekatan, metode dan taktik

dalam pembelajaran. Pembelajaran IPA materi peristiwa alam dengan

demikian menerapkan metode yang tepat adalah quantum learning, karena

pembelajaran IPA khususnya peristiwa alam merupakan kegiatan belajar

yang memerlukan sugesti yang dapat mempengaruhi hasil situasi belajar,

dan setiap detail apapun memberikan sugesti positif ataupun negatif

DePorter (1992: 14).

b. Pengertian Model Quantum Learning

Menurut DePorter (1992: 14) quantum learning dan quantum

teaching merupakan model pembelajaran yang sama-sama dikemas Boby

DePorter yang diilhami dari konsep sugestopedia dan belajar melalui

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

19

berbuat. DePorter (1992: 15) menjelaskan quantum learning adalah

seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua

umur.

Quantum learning menurut DePorter (1992: 15) didefinisikan

sebagai interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Semua

kehidupan adalah energi. Rumus yang terkenal dalam fisika kuantum

adalah massa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan Energi.

Persamaan ini ditulis E = mc2. Tubuh kita secara fisik adalah materi.

Menurut DePorter berkaitan dengan pembelajaran kuantum (Throboni dan

Mustofa, 2011: 268) menyatakan bahwa tujuan kita sebagai pelajar adalah

meraih sebanyak mungkin cahaya, interaksi, hubungan, inspirasi agar

menghasilkan energi cahaya.

Pembelajaran kuantum menurut Huda (2013: 195) memiliki

sembilan konsep kunci dari berbagai teori dan stratergi belajar, yaitu

sebagai berikut :

1) Teori otak kanan atau kiri.

2) Teori otak triune (3 in 1).

3) Pilihan modalitas (visual, auditorial dan kinestetik).

4) Teori kecerdasan ganda.

5) Pendidikan holistik (menyeluruh).

6) Belajar berdasarkan pengalaman.

7) Belajar dengan simbol (metaphoric learning)

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

20

8) Simulasi atau permainan.

9) Peta pikiran (mind mapping)

Mengutip dari DePorter (1992: 14) quantum learning diaplikasikan

untuk siswa atau masyarakat umum sebagai pembelajar. Quantum learning

dapat disebut sebagai quantum learning dan tidak bisa lepas dari quantum

teaching, sedangkan menurut Biseri dan Soerjono (2014: 60) menyatakan

bahwa penyajian model quantum learning merupakan model pembelajaran

yang ideal sebab interaksi pendidik dengan peserta didik terjalin saling

pengertian dan saling mempercayai.

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai pengertian model

quantum learning disimpulkan sebagai berikut: quantum learning

menurunkan quantum teaching sebagai sebuah konsep yang mempunyai

motto membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan. Model quantum

learning akan diterapkan dalam interaksi belajar mengajar, maka

dirancanglah konsep quantum teaching. Quantum learning mempunyai

strategi quantum teaching untuk dipraktekkan di ruang-ruang kelas,

berusaha memberikan kiat-kiat, petunjuk dan seluruh proses yang dapat

menghemat waktu, mempertajam pemahaman dan daya ingat, membuat

belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Jadi,

quantum teaching diperuntukkan guru dan quantum learning

diperuntukkan siswa atau masyarakat umum sebagai pembelajar.

c. Manfaat Quantum Learning

Menurut DePorter (1992: 13) manfaat quantum learning yaitu :

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

21

1) Sikap Positif

2) Motivasi

3) Keterampilan belajar seumur hidup

4) Kepercayaan diri

5) Sukses

d. Metode Quantum Learning

Mengutip dari DePorter (1992: 14) quantum learning berakar dari

upaya Dr.Georgi Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang

bereksperimen dengan apa yang disebut sebagai “suggestology” atau

“suggestopedia”. Istilah lain menurut DePorter dan Hernacki (2009: 14)

menjelaskan bahwa dapat dipertukarkan dengan “pemercepatan belajar”

(accelerated learning). Pemercepatan belajar didefinisikan sebagai

memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan

dan dibarengi kegembiraan.

Prinsipnya adalah bahwa sugesti pasti dapat mempengaruhi hasil

situasi belajar dan setiap detail apapun memberikan sugesti positif ataupun

negatif. Menurut DePorter (Setiawan, 2010: 204) pembelajaran quantum

learning pada prinsipnya bahwa:

In principle, the learning process covers: 1) great participation of the students, 2) arousing the students interest and motivation, 3) building the students feeling of thogetherness, 4) arising and maintanig the students memory and 5) stimulating good listening power of the students.

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

22

DePotter menjabarkan bahwa proses pembelajaran pada prinsipnya

meliputi: 1) partisipasi yang baik dari siswa, 2) membangkitkan minat

belajar dan motivasi belajar pada siswa, 3) membangun rasa nyaman

dalam belajar pada siswa, 4) menumbuhkan daya ingat atau memori pada

siswa dan 5) merangsang daya mendengarkan yang baik pada siswa.

e. Langkah-langkah Penerapan Model Quantum Learning

Menurut Huda (2013: 193) langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam

pembelajaran melalui konsep quantum learning adalah sebagai berikut :

1) Kekuatan ambak

Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental

antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan.

2) Penataan lingkungan belajar

Proses belajar dan mengajar memerlukan penataan lingkungan yang

dapat membuat siswa merasa aman dan nyaman.

3) Memupuk sikap juara

Memupuk sikap juara perlu dilakukan untuk lebih memacu dalam

belajar siswa.

4) Membebaskan gaya belajarnya

Ada berbagai macam gaya belajar yang dipunyai oleh siswa, gaya

belajar tersebut yaitu: visual, auditorial dan kinestetik.

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

23

5) Membiasakan mencatat

Belajar akan benar-benar dipahami sebagai aktivitas kreasi ketika siswa

tidak hanya bisa menerima, melainkan bisa mengungkapkan kembali

apa yang didapatkan.

6) Membiasakan membaca

Membiasakan membaca sebagai salah satu aktivitas yang cukup penting

dalam belajar, karena dengan membaca akan menambah

perbendaharaan kata, pemahaman, menambah wawasan dan daya ingat

akan bertambah.

7) Jadikan anak lebih kreatif

Siswa yang kreatif adalah siswa yang ingin tahu, suka mencoba dan

senang bermain. Sikap kreatif yang baik pada siswa akan mampu

menghasilkan ide-ide yang segar dalam belajarnya.

8) Melatih kekuatan memori anak

Kekuatan memori sangat diperlukan dalam belajar anak, sehingga anak

perlu dilatih untuk mendapatkan kekuatan memori yang baik.

f. Implementasi Quantum Learning

Menurut Thobroni dan Mustofa (2011: 282) implementasi quantum

learning dalam pembelajaran melalui istilah TANDUR yang dapat

disesuaikan dengan mata pelajaran dan materi yang akan diajarkan yaitu :

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

24

1) Tumbuhkan

Guru menumbuhkan minat siswa dengan mengajak siswa untuk belajar.

Berdasarkan hasil kolaborasi antara guru dan observer dapat

disimpulkan bahwa perlu penggunaan media video dan kliping.

2) Alami

Guru memberikan contoh sehingga siswa dapat memahami dengan

baik. Misalnya melalui tugas kliping media cetak/elektronik pada siswa,

sehingga siswa memahami dengan baik.

3) Namai

Guru mengajak siswa untuk menyebutkan dan observer menggunakan

kata dan kalimat yang mudah ditangkap oleh siswa.

4) Demonstrasikan

Guru mengajak siswa untuk melaksanakan dan mempresentasikan

hasil diskusi dalam belajar.

5) Ulangi

Guru bertanya kembali kepada siswa tentang materi yang telah

diberikan.

6) Rayakan

Guru memberikan pujian kepada siswa yang mampu mengerjakan tugas

dengan baik dan memberi pendekatan terhadap siswa yang kurang

fokus ke materi pelajaran.

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

25

g. Kelebihan dan Kekurangan Model Quantum Learning

Menurut Huda (2013: 196) menyatakan bahwa model quantum learning

memiliki kelebihan, diantaranya sebagai berikut :

1) Quantum learning sebagai salah satu metode belajar yang memadukan

berbagai sugesti positif dan interaksinya dengan lingkungan yang dapat

mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.

2) Quantum learning sebagai salah satu metode belajar yang dapat

menciptakan suasana menyenangkan pada proses belajar terutama

dalam lingkungan belajar, sehingga menimbulkan motivasi pada diri

siswa.

3) Quantum learning dengan teknik peta pikiran (mind mapping) dan

simulasi, misalnya : memiliki manfaat yang sangat baik untuk

meningkatkan prestasi belajar maupun kreativitas siswa.

Model quantum learning menurut Huda (2013: 196) memiliki kekurangan

diantaranya sebagai berikut :

1) Memerlukan dan menuntut keahlian serta keahlian guru lebih khusus.

2) Memerlukan proses perancangan dan persiapan pembelajaran yang

cukup matang dan terencana dengan cara yang lebih baik.

3) Tidak semua kelas memiliki sumber belajar, alat belajar dan fasilitas

yang dijadikan prasyarat dalam quantum learning.

Jadi dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

quantum learning adalah pembelajaran yang dapat menimbulkan motivasi,

sehingga dapat meningkatkan kemandirian dan prestasi belajar siswa.

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

26

Quantum learning merupakan pembelajaran yang menjadikan suatu proses

pembelajaran lebih bermakna, sehingga siswa akan dapat memahami

materi yang diajarkan. Proses pembelajaran yang demikian, lebih mengacu

pada teori dari DePorter yang sudah sudah dibahas di atas yaitu dalam

pelaksanaan menggunakan proses tanamkan, alami, namai,

demonstrasikan, ulangi dan rayakan (TANDUR).

6. Materi Pembelajaran

Menurut Sulistyanto dan Widoyo (2008: 171) perubahan yang terjadi

secara alami disebut perubahan secara alami, sedangkan perubahan yang

terjadi karena kegiatan manusia disebut perubahan karena aktivitas manusia.

Peristiwa alam seperti banjir, tsunami, gempa bumi, tanah longsor dan

gunung meletus yang terjadi pada suatu daerah dapat mengakibatkan dampak

bagi makhluk hidup, baik hewan, tumbuhan atau manusia. Salah satu

peristiwa alam di Indonesia yang sering terjadi adalah banjir. Upaya yang

dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir diantaranya sebagai

berikut.

a. Membuang sampah pada tempatnya.

b. Membersihkan selokan atau parit dekat rumah dari sampah sehingga aliran

air menjadi lancar.

c. Melakukan penghijauan di lahan-lahan kosong sebagai daerah resapan air.

d. Melakukan penghijauan di hutan-hutan gundul (reboisasi).

Dampak dari banjir yaitu selain pada manusia, banjir juga

mengakibatkan tanaman-tanaman rusak karena tumbang atau terbawa arus

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

27

banjir yang cukup deras. Padi terancam gagal panen karena sawah terendam

air dan lingkungan menjadi kotorkarena lumpur dan sampah yang dibawa

oleh banjir. Hewan-hewan pun harus diungsikan akibat terjadinya banjir. Jadi,

peristiwa alam dapat mengakibatkan dampak bagi makhluk hidup bukan

hanya manusia tetapi juga lingkungan, hewan dan tumbuhan.

7. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata “medium”, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media

dengan demikian merupakan wahana penyalur informasi belajar atau

penyalur pesan. Menurut Gagne (Sadiman, 2012: 6) menyatakan bahwa

media merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang

dapat merangsangnya untuk belajar, sedangkan Briggs (Sadiman, 2012: 6)

berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan

pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Menurut Arsyad (2007: 4)

mengemukakan bahwa media yang membawa pesan-pesan atau informasi

yang mengandung maksud pengajaran media itu disebut media pembelajaran.

Mengkaji teori pemilihan media menurut modus belajar mandiri

Geagne dan Reiser (Sadiman, 2012: 88) mengemukakan bahwa dengan

menggunakan media video akan membentuk sikap belajar mandiri. Menurut

Hamdani (2011: 254) menyatakan bahwa video sangat tepat untuk

mengajarkan materi dalam ranah afektif atau psikomotor. Berdasarkan dua

pendapat di atas mengenai media video dapat disimpulkan bahwa media

video dapat digunakan untuk pengajaran atau pendidikan sesuai dengan

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

28

tujuan penggunanya, selain media video juga terdapat media cetak sebagai

alat bantu pembelajaran.

Arsyad (2007: 89) menyatakan bahwa media berbasis cetak yang paling

umum dikenal adalah buku teks. Menurut Arsyad (2007: 90) buku teks dapat

difungsikan sebagai pembelajaran berbasis teks yang interaktif dan

mencangkup materi untuk belajar mandiri. Misalnya, melalui e-book dan

kliping dapat dijadikan sebagai media berbasis teks dalam PTK. Media dalam

proses belajar mengajar memiliki arti yang cukup penting. Proses belajar

mengajar yang tidak jelas arah dan tujuannya dapat dibantu dengan

menghadirkan media sebagai perantara. Kesulitan materi yang akan

disampaikan oleh guru kepada siswa dapat disederhanakan dengan

menggunakan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu

guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Media memiliki peran

yang cukup penting dalam proses pembelajaran, dengan menggunakan media

siswa akan lebih mencerna dan paham mengenai materi yang sedang

diajarkan, dengan demikian diharapkan dapat mendorong semangat belajar

siswa. Berdasarkan tiga pengertian media yang dikemukakan di atas, dapat

disimpulkan bahwa media dalam pembelajaran memiliki peran yang cukup

penting untuk membantu dan memperlancar jalannya proses pembelajaran.

Siswa akan lebih mudah memahami materi yang sedang diajarkan dengan

menggunakan media, sehingga dapat mengefektifkan proses pembelajaran.

Jadi, media merupakan alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai

penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

29

B. Penelitian yang Relevan

Biseri dan Soerjono (2014) dalam penelitiannya yang berjudul

“Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa melalui Penerapan Model

Pembelajaran Quantum Learning dengan Menciptakan Ruang yang Kondusif

untuk Membangun Sugesti Siswa” menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil

belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Bligo Candi Sidoarjo tahun pelajaran

2013/2014 setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan penerapan model

quantum lerning. Hal tersebut terlihat dari hasil tes siklus I dan siklus II yang nilai

rata-ratanya meningkat, yaitu dari 61 menjadi 71,8.

Penelitian Biseri dan Soerjono, relevan dengan penelitian ini. Persamaan

dengan penelitian ini yaitu penerapan model quantum learning. Selain memiliki

persamaan, kedua penelitian ini juga memiliki perbedaan yaitu penelitian yang

dilakukan Hasan Biseri dan Bambang Soerjono untuk meningkatkan minat dan

hasil belajar matematika pada siswa kelas V SD Negeri Bligo Candi Sidoarjo

tahun pelajaran 2013/2014, sedangkan penelitian ini untuk meningkatkan

kemandirian dan prestasi belajar IPA materi peristiwa alam di kelas V SD Negeri

Menganti 4 Cilacap tahun pelajaran 2014/2015.

Jumadi (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan

Pemahaman Siswa Materi Kenampakan Alam Melalui Model Quantum Learning

Siswa Kelas IV SD Negeri Gebangsari 01 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011”.

Berdasarkan perolehan hasil tes formatif yang selalu meningkat maka dapat

disimpulkan bahwa penggunaan model quantum learning dan alat peraga dapat

meningkatkan pemahaman siswa kelas IV semester I SD Negeri Gebangsari 01

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

30

Kecamatan Genuk Kota Semarang. Hal tersebut terlihat Hasil tes formatif siklus I

dan siklus II mata pelajaran IPS dengan pokok bahasan kenampakan alam

mengalami peningkatan nilai rata-rata kelas, yaitu dari 65,50 menjadi 90,02.

Penelitian Jumadi, relevan dengan penelitian ini. Persamaan dengan

penelitian ini yaitu penerapan model quantum learning. Selain memiliki

persamaan, kedua penelitian ini juga memiliki perbedaan yaitu penelitian yang

dilakukan Jumadi untuk meningkatkan pemahaman siswa materi kenampakan

alam melalui model quantum learning siswa kelas IV SD Negeri Gebangsari 01

Semarang tahun ajaran 2010/2011, sedangkan penelitian ini untuk meningkatkan

kemandirian dan prestasi belajar IPA materi peristiwa alam di kelas V SD Negeri

Menganti 4 Cilacap tahun pelajaran 2014/2015.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan teori diatas pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) menggunakan model quantum learning akan mempermudah siswa dalam

memahami materi yang akan dipelajari. Pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran, salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan berfikir siswa. Siswa pada

usia SD memiliki daya berfikir yang sudah berkembang ke arah berfikir konkret.

Piaget (Yusuf dan Sugandhi, 2011: 61) menjelaskan bahwa anak usia SD

7–11 tahun berada pada tahap operasional konkret, artinya tahap ini ditandai

dengan kemampuan mengelompokan, menghubungkan, dan problem solving.

Tahap selanjutnya tahap operasional yang sudah dapat mengabstrakkan pelajaran

yang sudah diperoleh. Tujuan quantum learning pada proses pembelajaran akan

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

31

meningkatkan kemandirian dan prestasi belajar siswa karena prosesnya

dilaksanakan dengan menarik dan menyenangkan. Pada quantum learning juga

diusahakan adanya media sehingga siswa akan semakin semangat dalam belajar.

Ketertarikan dan kemandirian yang tinggi akan menimbulkan peningkatan dalam

prestasi belajar IPA. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dibuat kerangka

berpikir penelitian pada mata pelajaran IPA melalui quantum learning sebagai

berikut.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Guru menggunakan model quantum learning dalam pembelajaran peristiwa alam.

Kondisi awal

Tindakan

Kondisi akhir

Kurangnya kemandirian dan prestasi belajar di bawah KKM sehingga hasil belajar rendah.

Kemandirian dan prestasi belajar siswa meningkat setelah menggunakan model quantum learning.

Kemandirian dan prestasi belajar siswa rendah

Siklus I : Kemandirian dan prestasi belajar siswa meningkat dari sebelumnya.

Siklus II : Kemandirian dan prestasi belajar siswa meningkat dari sebelumnya.

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.repository.ump.ac.id/1068/3/AYU MENTARI BAB II.pdf · konsep IPA dan menumbuhkan nilai seta sikap ilmiah. 4) Menerapkan konsep dan prinsip

32

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka

diperoleh hipotesis tindakan yaitu:

1. Melalui quantum learning dalam pembelajaran IPA materi peristiwa alam

dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas V SD Negeri Menganti

4 Cilacap Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Melalui quantum learning dalam pembelajaran IPA materi peristiwa alam

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Menganti 4

Cilacap Tahun Pelajaran 2014/2015.

Upaya Meningkatkan Kemandirian..., Ayu Mentari Wijayatri, FKIP UMP, 2015