23
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan Qohar di Jamarah (Hamdani 2011:137). Arif Gunarso (Hamdani, 2011:138) prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dilakukan dan dikerjakan, hasil yang menyenangkan hati dan diperoleh dengan jalan keuletan. Menurut Schunk (2008: 2) “Learning is an enduring change in behavior, or in the capicity to behave in a given fashion which result from practice or other from experience”. Schunk berpendapat bahwa belajar adalah perubahan perilaku atau kapasitas seseorang untuk mengubah tingkah lakunya melalui latihan dan pengalaman. Berdasarkan beberapa pengertian menurut para ahli dapat disimpulkan belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar juga merupakan suatu proses UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil

yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan Qohar

di Jamarah (Hamdani 2011:137). Arif Gunarso (Hamdani, 2011:138)

prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang

setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Berdasarkan beberapa

pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil

yang telah dilakukan dan dikerjakan, hasil yang menyenangkan hati dan

diperoleh dengan jalan keuletan.

Menurut Schunk (2008: 2) “Learning is an enduring change in

behavior, or in the capicity to behave in a given fashion which result

from practice or other from experience”. Schunk berpendapat bahwa

belajar adalah perubahan perilaku atau kapasitas seseorang untuk

mengubah tingkah lakunya melalui latihan dan pengalaman.

Berdasarkan beberapa pengertian menurut para ahli dapat

disimpulkan belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan

tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar juga merupakan suatu proses

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya, baik di

lingkungan masyarakat, keluarga dan sekolah.

Hasil belajar siswa yang digunakan sebagai indikator kualitas dan

kuantitas kognitif yang telah dikuasai siswa. Selain sebagai indikator

keberhasilan, prestasi juga bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru

dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga dapat menentukan

langkah yang akan diambil selanjutnya. Jadi prestasi belajar adalah

hasil belajar yang telah dicapai menurut kemampuan yang dimiliki dan

ditandai dengan perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri

seseorang yang diperlukan dari belajar dengan waktu tertentu, prestasi

belajar ini dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dari hasil tes atau ujian.

b. Faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Menurut Hamdani (2011: 139) Faktor–faktor belajar dapat

digolongkan menjadi dua jenis yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang

belajar, Sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada dari luar

individu.

1) Faktor-faktor intern terdiri dari:

a) Kecerdasan (inteligensi)

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan

untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.

Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi-rendahnya

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

inteligensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai

dengan tingkat perkembangan sebaya.

b) Faktor Psikologis

Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

kedalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-

faktor itu adalah inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan dan kesiapan.

(1) Inteligensi

Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis

yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke

dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,

mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak

secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya

dengan cepat.

Inteligensi besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar,

siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi akan

lebih berhasil daripada yang mempunyai inteligensi yang

rendah.

(2) Perhatian

Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang

dipertinggi, jiwa itu pun semata- mata tertuju kepada suatu

obyek (benda/hal) atau sekumpulan obyek. Untuk dapat

menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus

mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya.

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.

Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus

menerus yang disertai dengan rasa senang.

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila

bahan belajar yang dipelajari tidak sesuai dengan minat

siswa. Siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya,

karena tidak ada daya tarik baginya.

(4) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan

itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata

sesudah belajar atau berlatih.

(5) Motif

Motif adalah daya penggerak/pendorong untuk berbuat.

Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat

mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau

padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan

perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang

menunjang belajar.

(6) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam

pertumbuhan seseorang, dimana alat- alat tubuhnya sudah

siap untuk melaksanakan kecakapan baru.

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

(7) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau

bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan

juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan

berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan

perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa

belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil

belajarnya kan lebih baik.

c) Faktor Kelelahan

Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan

tetapi dapat dibedaakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan

jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani

dapat terlihat lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan

untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat terlihat

dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan

dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Dari uraian diatas

dapatlah dimengerti bahwa kelelahan itu dapat mempengaruhi

belajar. Agar siswa belajar dengan baik harus menghindari jangan

sampai terjadi kelelahan dalam belajar.

2) Faktor-faktor Ekstern

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah

dikelompokan menjadi tiga yaitu :

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

a) Faktor Keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga

berupa: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,

suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi rumah tangga.

b) Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencangkup

motode-metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,

relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu

sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan

tugas rumah.

c) Faktor Masyarakat.

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh

terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya

siswa dalam masyarakat. Hasil belajar merupakan tujuan yang

akan dicapai dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar dapat

dilihat dari perubahan tingkah laku, walaupun tidak semua

perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar.

Berdasarkan dari beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar di atas, maka peneliti bersama guru ingin berusaha

meningkatkan prestasi belajar siswa dari faktor sekolah, yaitu

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe role

playing didalam proses pembelajaran sehingga diharapkan dengan

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe role playing

semangat kebangsaan dan prestasi belajar siswa dapat meningkat.

2. Pendidikan Karakter

a. Pengertian Pendidikan Karakter

Menurut Gutsmann’s (Benninga, 1991:4) “moral education is a

conscious effort shared by parents, siciety, and professional educators

to help, shape the character of less well educated people” yang dalam

bahasa Indonesia berarti pendidikan moral adalah usaha sadar bersama

orang tua, masyarakat, dan pendidik profesional atau guru untuk

membantu membentuk karakter seseorang yang kurang berpendidikan.

Menurut Kemendiknas (2010: 8) Pendidikan adalah suatu usaha

masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi

keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik

dimasa depan. Keberlangsungan itu ditandai dengan pewarisan budaya

dan karakter yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Dalam proses

pendidikan budaya dan karakter bangsa, secara aktif peserta didik

mengembangkan potensi dirinya, melakukan proses internalisasi, dan

penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di

masyarakat, mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih

sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.

Di dalam penelitian ini, pendidikan karakter adalah upaya

perubahan tingkah laku atau pembentukan kepribadian seseorang dan

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

menekankan seseorang mengalami perubahan sikap kearah yang lebih

baik.

Menurut Benninga Jaques (1991: 3) berkaitan dengan pendidikan

karakter, menyatakan sebagai berikut :

School, through their structural arrangement and the behavior pattern of teachers, provide pupils with certains experiences largely unavailable in other sosial setting, and that these experiences, by virtue of their peculiar characteristics, represet conditions condusive to the acquisition of norm.

Jaques berpendapat bahwa sekolah yang mempunyai peraturan dan pola

perilaku guru yang baik, akan membawa siswa kedalam pengalaman

yang baik, dengan tempat sosial yang baik maka akan terbentuk

karakter serta perolehan norma yang baik.

b. Semangat Kebangsaan

Bangsa (nation) adalah sekumpulan manusia yang sama

bahasanya, sama adat istiadatnya, sama asal usulnya, sama

kebudayaanya, senasib dan sepenanggungan, dan tempat kediamanya

(negaranya) pun sama. Wibowo (2012: 102) menerangkan bahwa

semangat kebangsaan adalah cara berfikir, bertindak, dan berwawasan

yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan

diri dan kelompoknya. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa semangat

kebangsaan merupakan salah satu dari rasa nasionalisme. Semangat

kebangsaan juga merupakan kata yang dimengerti sebagai gerakan

untuk mendirikan atau melindungi bangsa atau tanah air. Dalam

banyak kasus identifikasi budaya nasional yang homogen itu dapat

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

dikombinasikan dengan pandangan negatif atas ras, budaya, atau bangsa

lain (asing) . Semangat kebangsaan menekankan pada identitas kolektif.

Di sini “rakyat” itu harus bersifat otonom, bersatu, dan

mengekspresikan budaya nasional yang tunggal. Identitas itu akan

sangat terasa jika kita berada di luar negeri, di mana postur tubuh,

etnisitas, ras, bahasa, agama, dan budaya kita berbeda dengan sekeliling

kita. Maka kita pun akan merasa lebih dekat dengan sebangsa kita

ketika kita berada diperantauan.

1) Tips Melatih dan Memunculkan Rasa Kebangsaan

Elfindri (2012: 148) dalam bukunya Pendidikan Karakter

Kerangka, Metode dan Aplikasi untuk Pendidik dan Profesional

mengemukakan pendapatnya bahwa rasa kebangsaan yang berisi :

cinta bangsa (dan tanah air), ingin membela bangsa, ingin

memajukan bangsa, ingin memandu bangsa kejalan yang tepat

dengan yang paling kuat adalah berani berkorban (harta dan jiwa)

demi membela bangsa. Pernyataan tersebut mengandung arti

bahwa sesorang yang memiliki rasa kebangsaan akan lebih

menjunjung tinggi nilai kebangsaan dan di dalam hatinya sudah

terpatri rasa kebangsaan yang besar.

Semangat kebangsaan secara umum melibatkan identifikasi

identitas etnis dan negara. Menurut Hyman (2002: 299) “…with

the national or patriotic idea so weak and undeveloped, it

arguably makes more sense to analyze rival ideas of the nation

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

held by the country's different ethnic groups”. Adanya semangat

kebangsaan, rakyat dapat meyakini bahwa bangsanya adalah

sangat penting. Semangat kebangsaan juga merupakan kata yang

dimengerti sebagai gerakan untuk mendirikan atau melindungi

tanah air.

Rasa kebangsaan perlu dididik dari dini paling tidak mulai

pendidikan dasar. Pada pendidikan dasar, rasa kebangsaan lebih

ditonjolkan bahwa tanah air Indonesia banyak sumber daya

alamnya dan banyak orang untuk mengelolanya untuk bahan baku

pangan dan industri. Belajar dan menjadi pandai adalah wajib.

Rasa kebangsaan dilatih melalui permainan bersama penuh

disiplin dan kebersamaan seperti: pramuka, kelompok teater anak,

palang merah, pendidikan lalu lintas, pelatihan pada perayaan dan

kegiatan hari-hari kebangsaan: 17 Agustus/Hari Kemerdekaan,

Hari Pahlawan 10 November, Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei,

Hari Bela Negara 18 Desember, dsb.

2) Indikator Keberhasilan Karakter Semangat Kebangsaan

Menurut Hasan dalam Fitri (2012 : 39) mengemukakan ada

dua jenis indikator yang dikembangkan dalam pedoman ini.

Pertama, indikator untuk sekolah dan kelas. Kedua, indikator

untuk mata pelajaran. Indikator sekolah dan kelas adalah penanda

yang digunakan oleh kepala sekolah, guru, dan personalia sekolah

dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter

bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah

yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari. Indikator

mata pelajaran menggambarkan perilaku efektif seorang peserta

didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu, misalnya yaitu IPS.

Menurut Wibowo (2012: 102) indikator semangat

kebangsaan yang diterapkan di sekolah dan kelas antara lain:

(a) Indikator sekolah antara lain:

(1) Melakukan upacara rutin sekolah.

(2) Melakukan upacara hari-hari besar nasional.

(3) Menyelenggarakan peringatan hari kepahlawanan

nasional.

(4) Memiliki program melakukan kunjungan ke tempat

bersejarah.

(5) Mengikuti lomba – lomba hari besar nasional.

(6) Meneladani para pahlawan nasional.

(7) Memejang gambar tokoh- tokoh pahlawan.

(b) Indikator kelas antara lain:

(1) Bekerja sama dengan teman sekelas

(2) Mendiskusikan hari-hari besar nasional.

Dari bahasan di atas mengenai pendidikan karakter khususnya

tentang semangat kebangsaan sebaiknya ditanamkan sejak dini karena

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

dengan penanaman sejak dini maka peserta didik akan lebih dini

mengetahui cara menghargai bangsa dan negara.

3. Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar

a. Pengertian IPS

Menurut Sapriya (2007: 40) IPS merupakan salah satu mata

pelajaran yang diberikan di tingkat SD/MI/SDLB. IPS mengkaji

seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan

dengan isu sosial dan kewarganegaraan.Pada jenjang SD/MI mata

pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, dan ekonomi.Sedangkan

fungsinya adalah untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan

Negara Indonesia. IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib

diberikan kepada siswa, karena melalui pembelajaran IPS siswa

diarahkan untuk menjadi warga negara Indonesia dengan baik, yaitu

demokratis, nasionalis, bertanggung jawab, dan menjunjung tinggi cinta

damai yang sangat bermanfaat bagi kehidupan

bermasyarakat,sedangkan menurut Savage (1996: 9) definisi social

studies yaitu:

Social studies in the integrated study of the social sciences and humanities to promote civic competence. Within the scool program, social studies privides coordinated, systematic study drawing upon such diciplines as anthropology, archaeology, economics, geography, history, law, philosophy, political science, psychology, religion, and sociology, as well as appropriate content from the humanities, mathematics, and natural sciences. Maknanya adalah pembelajaran sosial gabungan dari

pengetahhuan social dan kemanusiaan untuk mempromosikan

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

kompetensi kewarganegaraan. Dengan program pembelajaran sosial

sekolah, pembelajaran sosial tergambarkan dari beberapa disiplin ilmu.

Disiplin ilmu yang terkandung dalam mata pelajaran IPS memberikan

sumbangsih berupa nilai-nilai yang bermanfaat untuk bergaul dengan

masyarakat, hal tersebut diperkuat dalam pengertian dari Jarolimek

dibuku Social Studies Competencies and skills (1977: 6) ‘…. Social

studies education should and does have something to do with the

development of civic and citizenship knowledge, attitude, values, and

skills’. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa IPS adalah ilmu sosial yang

didalamnya terintegrasi berbagai macam bidang ilmu dan berfungsi

mentransmisikan nilai-nilai sosial melalui pengetahuan dan pemahaman

yang dialami seseorang sehingga bermanfaat untuk masa datang.

b. Karakteristik Mata Pelajaran IPS

Karakteristik mata pembelajaran IPS berbeda dengan disiplin

ilmu lain yang bersifat monolitik IPS merupakan integrasi dari berbagai

disiplin ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,

politik, hukum, dan budaya.

Mata pelajaran IPS memiliki beberapa karakteristik antara lain

sebagai berikut :

1) IPS merupakan gabungan dari unsur-unsur

geografi, sejarah, ekonomi, hukum, politik kewarganegaraan,

sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan, dan agama.

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

2) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari

struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang

dikemas sedemikian rupa sehingga

menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.

3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut

berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan

interdisipliner dan multidisipliner.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut

peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab

akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lngkungan, struktur,

proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar

survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan

keamanan.

c. Tujuan Pembelajaran IPS

Mengenai tujuan IPS, para ahli sering mengaitkannya dengan

berbagai sudut kepentingan dan penekanan dari program pendidikan

tersebut. Tujuan lain dari pendidikan IPS adalah untuk mengembangkan

kemampuan siswa menggunakan penalaran dalam mengambil

keputusan setiap persoalan yang dihadapinya.

Tujuan utama IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,

memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan

yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun ysng menimpa

masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program

pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik. Dari rumusan

tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap mayarakat atau

lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah

dan kebudayaan masyarakat.

2) Mengetahui dan memahami konsep dasar mampu menggunakan

metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian

dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.

3) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta

membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang

berkembang di masyarakat.

4) Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral.

5) Mempersiapkan siswa menjadi warga Negara yang baik dalam

kehidupannya.

6) Menekankan perasaan, emosi, dan derajat penerimaan atau

penolakan siswa terhadap materi Pembelajaran IPS yang

diberikan.

Disamping itu, juga bertujuan sikap siswa terhadap pelajaran

berupa: penerimaan, jawaban atau sambutan, penghargaan,

pengorganisasian, karakteristik nilai, dan menceritakan.

Meskipun memiliki tujuan yang sangat mulia, kualitas

pembelajaran IPS sering kali jauh dari harapan. Guru menghadapi

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

masalah klasik, seperti rendahnya prestasi belajar dan keaktifan siswa

terhadap pelajaran IPS di sekolah. Hal ini terjadi karena para siswa

menganggap pelajaran IPS adalah pelajaran yang sulit karena banyak

materi yang harus dihafalkan.

d. Pembelajaran IPS SD menurut KTSP

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS

SD kelas V Semester 2 adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 SK dan KD Kelas V Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menghargai peranan tokoh

pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan

Indonesia

Menghargai jasa dan peranan

tokoh perjuangan dalam

memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia

e. Materi IPS SD

Materi yang dijadikan obeyek penelitian difokuskan pada materi

Proklamasi Kemerdekan Indonesia. Materi pokok ini meliputi:

1) Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus

1945

2) Tokoh-tokoh Penting dalam Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia.

4. Model Cooperatife Learning (CL)

a. Pengertian model pembelajaran kooperatif

Perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu terus

mengalami perubahan. Model-model pembelajaran tradisional kini

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

mulai ditinggalkan berganti dengan model yang lebih modern. Sejalan

dengan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran, salah satu

model pembelajaran yang kini banyak mendapat respon adalah model

pembeajaran cooperative atau cooperative learning.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa

Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran sistem belajar

dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang

secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah

dalam belajar, dan dapat berpartisipasi sosial.

b. Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif

Terdapat beberapa ciri-cri pembelajaran kooperatif menurut

Hamdani (2011: 31) yaitu sebagai berikut:

1) Setiap anggota memiliki peran.

2) Terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa.

3) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas cara

belajarnyadan juga teman-teman sekelompoknya.

4) Guru membantu mengembangkan ketrampilan-ketrampilan

interpersonal kelompok.

5) Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.

c. Keuntungan Pembelajaran Kooperatif

Menurut Jarolimek (1981: 200) menjelaskan keuntungan

pembelajaran kelompok sebagai berikut: “Provide pupils with

opportunities to acquire socialization skills needed for participation in

a democratic society, make efficient use of teacher time and effort”.

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

Menurut Jarolimek, dengan berkelompok siswa akan memperoleh

ketrampilan sosial yang nantinya akan berguna di kehidupan

bermasyarakat. Selain itu dengan berkelompok akan dapat membuat

efisien waktu.

5. Metode Role playing

a. Pengertian Role playing

Menurut Sagala (2010: 213) Sosiodrama (role playing) berasal

dari kata sosio dan drama. Sosio berarti sosial menuju pada objeknya

yaitu masyarakat menunjukan pada kegiatan-kegiatan sosial, dan drama

berarti mempertunjukan, mempertontonkan atau memperlihatkan.

Menurut fannie dan Geore (Calhoun, 2000:59 )

in role playing , students explore human relations problems by enacting problem situations and then discussing the enactments. Together, students can explore feelings, attitudes, values and problem solving strategies

Metode sosio drama berarti cara menyajikan bahan pelajaran

dengan mempertunjukan, mempertontonkan atau mendramatisasikan

cara tingkah laku dalam hubungan sosial. Jadi sosiodaram ialah metode

mengajar yang dalam pelaksanaannya siswa mendapat tugas dari guru

untuk mendramatisasikan suatu situasi sosial yang mengandung suatu

problem, agar peserta didik dapat memecahkan suatu masalah yang

Berdasarkan berbagai sumber diatas Role playing dapat diartikan

suatu metode pembelajaran yang berusaha melibatkan siswa dalam

situasi tertentu. Situasi yang digambarkan dalam metode Role playing

adalah situasi yang diangkat dari permasalahan sosial.

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

b. Tujuan yang diharapkan dengan penggunaan metode Role playing

antara lain:

1) Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang

lain.

2) Dapat belajar bersama membagi tanggung jawab.

3) Dapat belajar bersama mengambil keputusan dalam situasi

kelompok secara spontan.

4) Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah.

Tujuan Role playing menurut Savage (1996: 212) “Role playing

serves several purpose that are consistent with objectives of the

elementary social studies program. The technique can help learners do

the following”. atau

1) Develop their interpersonal relations skills (mengembangkan

hubungan interpersonal keterampilan)

2) Appreciate perspectives of others (Menghargai perspektif lain)

3) Recognize perspectives of others (Mengenali perspektif lain).

4) Recognize the impact of one person’s decisions on others

(Mengenali dampak dari satu keputusan pada orang lain)

5) Master academic content by replicating roles of people who

participated in real (Guru akademik berperan sebagai replikasi

dari orang-orang yang berpartisipasi dalam kehidupan nyata).

Role playing disesesuaikan untuk digunakan pelajar di semua kelas

tingkat dasar. Itu dimulai dengan permasalahan. Kita sering

menemukan permasalahan yang berguna untuk memperkenalkan murid

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

sampai dengan teknik mereka untuk menyampaikan situasi mereka

sekarang atau hubungan keluarga mereka yang mungkin sedang

hadapi.

c. Langkah- langkah menggunakan metode Role playing

Menurut Taniredja (2011: 107) menyatakan:

1) Guru menyusun atau menyiapkan sekenario yang akan

ditampilkan.

2) Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari sekenario dalam

waktu beberapa hari sebelum KBM.

3) Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 anak

4) Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai.

5) Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan

sekenario yang sudah dipersiapkan.

6) Masing masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati

sekenrio yang sedang diperagakan.setalah selesai ditampilkan,

masing-masing kelompok diberikan lembar kerja untuk

membahas.

7) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulanya.

8) Guru memberikan kesimpulan secara umum.

9) Evaluasi.

10) Penutup.

d. Kelebihan dan kelemahan metode pembelajaran Role Playing

Calhoun (2000:60) berpendapat mengenai kelebihan atau

keunggulan metode role playing ini yaitu:

1) Explore their feelings

2) Gain insight into their attitudes, values, and perceptions

3) Develop their problem solving skills and attitudes

4) Explore subject matter in varied ways

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

Dalam bahasa Indonesia berarti:

1) Mengeksploras perasaan mereka

2) Memperoleh pengertian yang mendalam mengenai sikap, nilai,

dan pemahaman mereka

3) Mengembangkan masalah dan menyelesaikannya dengan

kemampuan dan sikap

4) Menemukan banyak cara dalam menyelesaikan masalah

Melihat kelebihan dari metode role playing ini maka dapat

diterapkan untuk meningkatkan semangat kebangsaan dan prestasi

belajar peserta didik. Namun di sisi lain metode ini juga memiliki

kelemahan yaitu:

1) Pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar

siswa.

2) Pembelajaran dengan model ini kurang efektif karena

membutuhkan waktu yang relativ lama.

B. Penelitian Yang Relevan

Adapun penelitian terdahulu yang pernah dilakukan, yaitu : Penelitian

oleh I Nyoman Arda Tri Natha dari Universitas Mataram, dengan judul

penelitian “Penerapan Metode Bermain Peran (Role playing) Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Kelas VB SDN 16 Cakranegara

Tahun Pelajaran 2012/2013”. Penelitian tersebut dilaksanakan dalam dua

siklus, jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang terdiri dari

data aktivitas siswa, aktivitas guru, dan data hasil bermain peran siswa.

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

Berdasarkan hasil analisis data, rata-rata tes hasil belajar siswa dari 28 siswa

adalah sebesar 70 pada siklus I, sedangkan 75,62 pada siklus II. Ketuntasan

belajar siswa berturut-turut dari siklus I sebesar 66,67%, dan siklus II sebesar

91,66%. Hasil ini menunjukkan penerapan metode bermain peran untuk

meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas VB SDN 16

Cakranegara tahun ajaran 2012/2013 dapat dicapai. (Jurnal Penelitian

Pendidikan Vol. 1 No 1. 2012)

http://www.fkip-unram.ac.id/ejurnal/index.php/pgsd/article/view/108.

C. Kerangka Berpikir.

Hambatan yang sering ditemukan di dalam pembelajaran IPS adalah

rendahnya sikap semangat kebangsaan dan prestasi belajar siswa dan adanya

sikap siswa yang meremehkan kegiatan pembelajaran IPS di sekolah.

Masalah yang muncul pada pembelajaran IPS adalah penerapan metode,

pembelajaran yang kurang sesuai, serta belum terciptanya suasana yang

menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran. Hal itu tentunya sangat

berpengaruh terhadap pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan

oleh guru. Oleh karena itu perlu adanya perubahan di dalam kegiatan

pembelajaran IPS yaitu dengan memilih metode yang tepat dalam kegiatan

pembelajaran IPS.

Penerapan tipe Role playing merupakan salah satu wujud aplikasi

pembelajaran bermakna dalam mata pelajaran IPS. Melalui metode ini siswa

dilibatkan secara langsung baik aspek fisik, emosional dan intelektualnya.

Alur kerangka berpikir dapat digambarkan secara praktis mengenai penerapan

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/6665/3/DESIANA ANGGRI PRATIWI .... BAB II.pdf · b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

tipe Role playing untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dapat di lihat

pada gambar 2.1, sebagai berikut :

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

Kondisi Awal

Guru sebelum menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe role playing

Pembelajaran masih bersifat teacher

center, akibatnya prestasi belajar siswa rendah

Tindakan Dalam pembelajaran Guru menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe role playing

Siklus I

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe role playing dapat

meningkatkan sikap semangat kebangsaan dan prestasi belajar

IPS kelas V SDN 1 Kebutuhjurang.

Kondisi Akhir Siklus II

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT….. DESIANA ANGGRI PRATIWI, FKIP UMP 2013