17
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Suwarso dan Widiarso (2007:1) mengemukakan bahwa IPS adalah program pendidikan yang mengintegrasikan secara interdisiplin konsep ilmu-ilmu sosial and humaniora. Ilmu pengetahuan lahir dari keinginan para pakar pendidikan untuk membekali para siswa supaya nantinya mereka mampu menghadapi dan menangani kompleksitas kehidupan di masyarakat yang seringkali berkembang secara tidak terduga. Menurut Sumaatmadja (1980:22) pengajaran IPS hakekatnya adalah pengajaran interelasi aspek-aspek kehidupan manusia di masyarakat. Pengajaran IPS merupakan sistem pengajaran yang membahas-menyoroti-menelaah-mengkaji gejala atau masalah sosial dari berbagai aspek kehidupan, atau melakukan interelasi berbagai aspek kehidupan sosial dalam membahas gejala atau masalah sosial. IPS merupakan kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, politik (Saidiharjo, 1996:4). Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga benar- benar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolah-sekolah. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IPS bukanlah ilmu sosial dan pengajaran IPS di sekolah dasar tidak menekankan pada teori keilmuan sosial tetapi lebih menekankan pada aspek praktis dalam mempelajari, menelaah,

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ... · 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan peristiwa

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ... · 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan peristiwa

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji

fakta, konsep, dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Suwarso dan

Widiarso (2007:1) mengemukakan bahwa IPS adalah program pendidikan yang

mengintegrasikan secara interdisiplin konsep ilmu-ilmu sosial and humaniora.

Ilmu pengetahuan lahir dari keinginan para pakar pendidikan untuk membekali

para siswa supaya nantinya mereka mampu menghadapi dan menangani

kompleksitas kehidupan di masyarakat yang seringkali berkembang secara tidak

terduga.

Menurut Sumaatmadja (1980:22) pengajaran IPS hakekatnya adalah

pengajaran interelasi aspek-aspek kehidupan manusia di masyarakat. Pengajaran

IPS merupakan sistem pengajaran yang membahas-menyoroti-menelaah-mengkaji

gejala atau masalah sosial dari berbagai aspek kehidupan, atau melakukan

interelasi berbagai aspek kehidupan sosial dalam membahas gejala atau masalah

sosial.

IPS merupakan kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari

sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, politik

(Saidiharjo, 1996:4). Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan

bidang studi yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal

yang berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga benar-

benar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya harus

merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih,

kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolah-sekolah.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IPS bukanlah ilmu

sosial dan pengajaran IPS di sekolah dasar tidak menekankan pada teori keilmuan

sosial tetapi lebih menekankan pada aspek praktis dalam mempelajari, menelaah,

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ... · 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan peristiwa

8

mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat yang sesuai dengan jenjang

pendidikan.

2.1.2 Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial

Pada hakekatnya IPS adalah telaah tentang manusia dan

dunia/lingkungannya. Dalam hidupnya manusia selalu hidup bersama dengan

manusia lain sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Melalui

pelajaran IPS peserta didik diperkenalkan pada lingkungan serta rasa tanggung

jawab sosial. IPS merupakan perpaduan berbagai cabang ilmu sosial diantaranya

sejarah, sosiologi, psikologi, ekonomi, politik, geografi, antropologi, dan

sebagainya.

Berdasarkan tingkat pendidikan jumlah bidang keilmuan yang dirangkum

dalam pembelajaran IPS berbeda-beda. Pada tingkat sekolah dasar bidang

keilmuan yang utama dalam pelajaran IPS adalah geografi dan sejarah. Geografi

merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang hal-hal yang

berkaitan dengan fenomena yang terjadi pada suatu tempat, letak suatu tempat

terhadap garis lintang dan garis bujur, dan letak suatu tempat dibandingkan

dengan letak di daerah sekitarnya. Sedangkan sejarah merupakan cabang ilmu

sosial dimana fokus kajian sejarah adalah manusia (individu atau kelompok

masyarakat) yang hidup di suatu tempat tertentu dan pada waktu tertentu pula.

Hakekatnya bidang-bidang ilmu sosial yang dirangkum dalam pembelajaran di

sekolah dasar sama-sama mempelajari bidang kehidupan manusia di masyarakat,

mempelajari gejala dan masalah sosial yang menjadi bagian dari kehidupan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hakekat IPS ialah kehidupan

manusia serta lingkungannya yang dapat disampaikan pada pembalajaran.

Penyampaian materi IPS dapat dirangkum dan di sesuaikan dengan jenjang

pendidikan sehingga rangkuman ilmu sosial yang sampaikan pada bangku sekolah

akan berbeda disetiap jenjangnya.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ... · 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan peristiwa

9

2.1.3 Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan mata pelajaran IPS di sekolah dasar yaitu untuk menguasai konsep

dan manfaat IPS dalam kehidupan sehari-hari serta untuk melanjutkan pendidikan

ke Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah Tsanawiyah. Fungsi dan tujuan

mata pelajaran IPS yang tercantum dalam kurikulum IPS (2006) yaitu: (a)

membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam

kehidupan bermasyarakat, (b) membekali peserta didik dengan kemampuan

mengidentifikasi, menganalisa, dan menyusun alternative pemecahan masalah

sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat, (c) membekali peserta didik

dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan

berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian, (d) membekali peserta didik

dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan keterampilan terhadap

lingkungan hidup yang menjadi bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan, dan

(e) membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan

dan keilmuan IPS sesuai dengan pertimbangan kehidupan.

Berdasarkan penyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) bertujuan untuk membekali peserta didik dengan

pengetahuan yang dapat diperoleh pada bangku pendidikan, sehingga mampu

mengetahui masalah sosial yang ada disekitarnya dan mampu menemukan

pemecahan masalah dan tindakan yang harus dilakukan untuk menghadapi

masalah tersebut agar tercipta komunikasi dengan warga masyarakat yang ada

disekitarnya.

2.1.4 Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek: (a) manusia,

tempat, dan lingkungan, (b) waktu, keberlanjutan, dan perubahan, (c) system

sosial dan budaya, (d) perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Materi yang disajikan

untuk pembelajaran IPS di SD yaitu (a) bahan untuk kelas I ialah tentang

kehidupan di rumah dan sekitarnya yang menyangkut hubungan sosial. Termasuk

kekeluargaan, sopan-santun, kegotongroyongan, tanggungjawab dan tata tertib di

jalan, sekolah dan sekitarnya, hari besar agama, proklamasi, dan lain sebagainya,

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ... · 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan peristiwa

10

(b) untuk kelas II mengenai kehidupan desa, kota, tertib lalu lintas, arah, waktu

sehari, ceritera rakyat, dan ceritera pahlawan, (c) untuk kelas III mempelajari

keadaan penjuru angin, kecamatan, pemerintahan, dan tokoh daerah, (d) kelas IV

sudah mempelajari seluruh tanah air, termasuk propinsi-propinsi, tokoh

proklamasi dan pemerintahan daerah, (e) kelas V meneruskan tentang tanah air,

Negara tetangga sudah dipelajari secara sistematik, yang lainnya ialah sejarah

pergerakan nasional, proklamasi, dan sesudahnya masalah sosial dan pancasila

dikaji pula, (f) kelas VI lebih meluas walaupun tanah air tetap dikaji. Pengenalan

negara tetangga diteruskan, bahan belajar lain ialah migrasi, pembangunan

nasional, asal-usul bangsa, perjuangan mempertahankan dan memelihara tanah

air, PBB dan dunia. (Kurikulum IPS, 2006).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup IPS adalah

manusia itu sendiri beserta lingkungan, waktu, dan sosial budaya

dilingkungannya. Ruang lingkup mata pelajaran IPS di sekolah dasar berbeda

pada tiap tingkat kelasnya. Dimulai dari ruang lingkup yang paling sederhana

pada kelas satu, selanjutnya menjadi lebih luas di tingkat yang lebih tinggi.

2.1.5 Pembelajaran IPS SD

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, disingkat IPS, merupakan nama mata

pelajaran di tingkat sekolah dasar dan menengah atau nama program studi di

perguruan tinggi identik dengan istilah “social studied”. Pengertian IPS di sekolah

dasar merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari

sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan

masalah sosial kehidupan. Materi IPS untuk jenjang sekolah dasar tidakterlihat

aspek disiplin ilmu karena lebih dipentingkan adalah dimensi pedagogik dan

psikologis serta karakteristik kemampuan berpikir peserta didik yang bersifat

holistik (Sapriya, 2009:19-20).

Pembelajaran IPS di sekolah dasar diharapkan dapat menjadi wahana atau

sarana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.

Sehingga siswa dapat memiliki pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dan

kepekaan terhadap masalah-masalah sosial disekitarnya. Pada pembelajaran IPS di

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ... · 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan peristiwa

11

sekolah dasar pokok bahasannnya mengarah pada bidang geografi yang harus

disampaikan dengan mengungkapkan objek pembelajaran secara konkret yang ada

di lingkungan sekitar misalnya sungai dan fungsinya, pegunungan, dan

sebagainya serta mempelajari cara untuk merawat lingkungan sekitarnya.

Pengajaran IPS di sekolah dasar dapat membina anak didik menjadi warga

masyarakat yang mampu menghadapi masalah yang terjadi dalam masyarakat dan

tahu tindakan apa yang harus dilakukan.

Pembelajaran IPS di sekolah dasar yang lebih menekankan kepada aspek

pendidikan diharapkan siswa dapat memperoleh pemahaman tentang beberapa

konsep sosial dan dapat melatih sikap, moral, dan keterampilan berdasarkan

konsep yang telah dimiliki dan dipahami tersebut. Dari uraian di atas maka dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran IPS adalah suatu proses belajar yang

mengintegrasikan konsep-konsep dari berbagai ilmu sosial agar siswa mampu

memahami masalah sosial dan bersikap sesuai konsep yang telah dimiliki.

2.2 Pengertian Model Pembelajaran Group Investigation (GI)

Model pembelajaran Group Investigation (GI) dimulai dengan membagi

siswa menjadi beberapa kelompok belajar. Selanjutnya guru memberikan

topik/pokok masalah yang akan dibahas, siswa diminta untuk bekerjasama

dengan kelompok masing-masing. Penggunaan metode Group Investigation setiap

kelompok akan bekerja untuk melakukan investigasi sesuai dengan masalah yang

mereka pilih (Suprijono, 2011:6).

Sesuai dengan pengertian-pengertian tersebut maka dapat diketahui bahwa

pembelajaran dengan metode Group Investigation adalah pembelajaran yang

melibatkan aktivitas siswa yang akan membuat siswa lebih bersemangat untuk

mengikuti pembelajaran dan dapat belajar dengan senang.

2.2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Group Investigation

Robert E. slavin (2005:218-220) mengemukakan bahwa langkah-langkah

pelaksanaan model investigasi kelompok meliputi 6 tahapan:

1. Mengidentifikasikan topik dan membuat kelompok

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ... · 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan peristiwa

12

a. Para siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik, dan

mengkategorikan saran-saran.

b. Para siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang

telah mereka pilih.

c. Komposiis kelompok didasarkan pada ketertarikan siswa dan harus

bersifat heterogen.

d. Guru membantu dalam pengumpulan informasi dan memfasilitasi

pengaturan.

2. Merencanakan tugas yang akan dipelajari

Para siswa mempelajari tugas yang akan dipelajari (apa yang dipelajari?,

bagaimana mempelajarinya?, siapa melakukan apa?, untuk tujuan atau

kepentingan apa menginvestigasi topik tersebut?).

3. Melaksanakan investigasi

a. Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat

kesimpulan.

b. Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang dilakukan

kelompoknya.

c. Para siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi, dan mensintesis

semua gagasan.

4. Menyiapkan laporan akhir

a. Anggota kelompok menyiapkan pesan-pesan esensial dari proyek mereka.

b. Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan, dan

bagaimana mereka akan membuat presentasi.

c. Wakil-wakil kelompok membentuk sebuah panitia acara untuk

mengkoordinasikan rencana-rencana presentasi.

5. Mempresentasikan laporan akhir

a. Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas dalam berbagai macam bentuk.

b. Bagian presentasi harus dapat melibatkan pendengarnya secara aktif.

c. Para pendengar tersebut mengevaluasi kejelasan dan penampilan

presentasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh

seluruh anggota kelas.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ... · 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan peristiwa

13

6. Evaluasi

a. Para siswa saling memberikan umpan balik mengenai topik tersebut,

mengenai tugas yang telah mereka kerjakan, mengenai keefektifan

pengalaman-pengalaman mereka.

b. Guru dan murid berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa.

c. Penilaian atas pembelajaran harus mengevaluasi paling tinggi.

Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Group Investigation menurut Agus Suprijiono (2011:9) dalam bukunya yang

berjudul “Cooperative Learning” adalah:

1. Pembagian kelompok yang dilakukan oleh guru,

2. Guru beserta siswa menentukan atau memilih topik-topik tertentu dengan

permasalahan yang dapat dikembangkan dari topic tersebut,

3. Guru dan siswa menentukan metode penelitian yang dikembangkan untuk

memecahkan masalah,

4. Setiap kelompok bekerja berdasarkan metode investigasi yang telah di

rumuskan,

5. Para siswa mempresentasikan hasil investigasinya oleh masing-masing

kelompok.

6. Evaluasi. Evaluasi dapat termasuk asesmn individual maupun kelompok.

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa dalam melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI dapat

dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pembentukan kelompok,

2. Menentukan tema yang akan di bahas,

3. Melakukan investigasi antar anggota kelompok untuk menemukan pokok

pikiran dari suatu bacaan,

4. Setiap kelompok menyiapkan laporan tertulis,

5. Presentasi oleh setiap kelompok berdasarkan laporan yang telah dibuat,

6. Evaluasi/penilaian dari guru maupun dari siswa yang berasal dari kelompok

lain .

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ... · 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan peristiwa

14

2.2.2 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Group Investigation

Kelebihan model Group Investigation yaitu dapat meningkatkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan inkuiri kompleks. Kegiatan

dalam pembelajaran berfokus pada siswa sehingga pengetahuannya benar-benar

diserap dengan baik. Pembelajaran dengan menggunakan model ini dapat

meningkatkan keterampilan sosial dimana siswa dilatih untuk bekerja sama

dengan siswa lain, meningkatkan pengembangan softskills (kritis, komunikatif,

kreatif) dan group process skill (menejemen kelompok). Siswa juga dapat

menggunakan berbagai sumber baik yang di dalam maupun di luar sekolah.

Dengan melakukan kegiatan kelompok siswa dapat mengembangkan pemahaman

yang dimiliki. Dan siswa mampu menumbuhkan sikap saling menghargai antar

anggota kelompok, bertanggung jawab, dan merasa berguna dalam menyelesaikan

tugas kelompoknya.

Kelemahan Group Investigation yaitu memerlukan struktur kelas yang

lebih rumit, pendekatan pada model ini mengutamakan keterlibatan siswa dalam

bertukar pikiran di dalam kegiatan mengobservasi secara lebih rinci dan menilai

secara sistematis, sehingga tujuan pembelajaran tidak akan tercapai pada siswa

yang tidak turut aktif, memerlukan waktu belajar yang lebih lama, memerlukan

waktu untuk penyesuaian sehingga suasana kelas mudah rebut/gaduh, tidak semua

mata pelajaran dapat menggunakan model ini, menuntut kesiapan guru

menyiapkan materi secara keseluruhan.

Berdasarkan kelemahan GI di atas maka untuk mengatasinya guru dapat

memulai pembelajaran tepat waktu agar waktu yang terpakai untuk pembentukan

kelompok tidak terlalu lama, materi pembelajaran harus di siapkan terlebih dahulu

sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

2.3 Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC)

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) merupakan

salah satu model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperative merupakan

model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ... · 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan peristiwa

15

antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang yang

kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda/heterogen

(Sanjaya, 2011:242).

Menurut Slavin (2005:200) CIRC merupakan program yang komprehensif

untuk mengajari pembelajaran membaca, menulis, dan seni bahasa pada kelas

yang lebih tinggi di sekolah dasar. CIRC memiliki tiga prinsip dasar yaitu

kemampuan membaca pemahaman, membaca lisan, dan integrasi seni berbahasa

atau menulis.

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CIRC

menekankan pada kemampuan membaca kelompok untuk menemukan ide suatu

wacana/materi dari topik pembelajaran yang sedang dibahas. Dalam pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC siswa dibentuk

menjadi kelompok-kelompok kecil heterogen yang terdiri dari 4-6 orang setiap

kelompoknya. Sebaiknya ada siswa yang pandai, sedang, maupun yang lemah

dalam setiap kelompoknya. Seluruh siswa dalam kelompok belajar harus terlibat

dalam kegiatan belajar kelompok, terutama siswa harus terlibat membaca dalam

kelompok yang bertujuan untuk menemukan ide dari suatu materi pembelajaran

yang sedang dibahas, sehingga siswa mampu memahami topic tersebut dan

mampu berpikir kritis.

Ciri-ciri model pemelajaran kooperatif tipe CIRC yaitu: (1) adanya suatu

tujuan kelompok, (2) adanya tanggung jawab tiap individu, (3) tiap anggota dalam

satu kelompok berkesempatan untuk mencari dan menyampaikan ide/pendapat.

Dengan bekerja secara berkelompok maka akan terjadi interaksi sosial yang akan

menumbuhkan semangat belajar dan tujuan kelompok akan tercapai.

2.3.1 Langkah-langkah Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC)

Menurut Steven dan Slavin dalam Suminanto (2010:43) langkah-langkah

pembelajaran kooperatif tipe CIRC yaitu:

1. Membentuk kelompok yang anggotanya berjumlah 4 orang secara heterogen,

2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran,

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ... · 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan peristiwa

16

3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan

memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas,

4. Mempresentasikan dan membacakan hasil kerja kelompok,

5. Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama,

6. Penutup.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah

pembelajaran dengan menggunakan model CIRC adalah:

1. Pembentukan kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa heterogen,

2. Guru memberikan wacana/bacaan sesuai tema,

3. Siswa dalam kelompok saling bekerja sama membacakan dan menyampaikan

ide/gagasan berdasarkan wacana/bacaan,

4. Setiap kelompok menyusun laporan tertulis,

5. Presentasi hasil diskusi tiap kelompok,

6. Penutup.

2.3.2 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Cooperative

Integrated Reading and Composition (CIRC)

Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah (1) CIRC sangat

tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal

pemecahan masalah, (2) dominasi guru dalam pembelajaran berkurang, (3) siswa

termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok, (4) para siswa

dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya, (5) membantu

siswa yang lemah, (6) meningkatkan hasil belajar khususnya dalam

menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah, (7) pengalaman dan

kegiatan belajar siswa akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak, (8)

seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar siswa

akan dapat bertahan lebih lama, (9) membangkitkan motivasi belajar, memperluas

wawasan dan aspirasi guru dalam proses belajat mengajar di kelas (Slavin dalam

Suyitno, 2005:6). Pembelajaran IPS dengan menggunakan model CIRC akan

melibatkan siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran khusunya dalam membaca

dan harus kritis dalam berpikir untuk menemukan ide pokok dari suatu

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ... · 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan peristiwa

17

wacana/materi pelajaran yang sedang dibahas. Sehingga siswa dapat memahami

pelajaran dengan kerjasama kelompok serta siswamendapatkan pengalaman baru.

Kelemahan model CIRC yaitu model pembelajaran ini hanya dapat

digunakan mata pelajaran yang menggunakan bahasa sehingga mata pelajaran

seperti matematika dan pelajaran lain yang menggunakan prinsip menghitung

tidak bisa menggunakan model pembelajaran ini serta pada saat presentasi hanya

siswa yang pintar secara aktif menyampaikan hasil kerja kelompoknya.

Dari kelemahan di atas maka guru harus menyesesuaikan mata pelajaran,

materi, dan model pembelajaran yang akan digunakan. Dan untuk presentasi

setiap kelompok, dapat dipilih secara acak agar semua anggota kelompok

berusaha untuk menguasai pekerjaannya sehingga tidak hanya siswa yang pintar

saja yang mewakili presentasi.

2.4 Kreativitas Berpikir Kritis

2.4.1 Hakekat Berpikir Kritis

John Dewey dalam Fisher (2008:2) mendefinisikan bahwa berpikir kritis

sebagai pertimbangan yang aktif, persistent (terus-menerus), dan teliti mengenai

sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan yang diterima begitu saja dipandang

dari sudut alasan-alasan yang mendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan

lanjutan yang menjadi kecenderungannya. Menurut Dewey berpikir kritis secara

esensial adalah sebuah proses „aktif‟, proses dimana seseorang memikirkan

tentang berbagai hal secara lebih mendalam untuk dirinya sendiri, mengajukan

berbagai pertanyaan untuk diri sendiri, menemukan informasi yang relevan untuk

diri sendiri, dan lain-lain, ketimbang menerima berbagai hal dari orang lain yang

sebagian besarnya secara pasif. Berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal

dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau

dilakukan (Norris dan Ennis dalam Fisher, 2008:4).

Menurut paul, Fisher, dan Nosich (2008:4) berpikir kritis adalah metode

berpikir mengenai hal, substansi atau masalahapa saja dimana saja si pemikir

meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ... · 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan peristiwa

18

struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar

intelektual padanya.

Berpikir kritis adalah sejenis berpikir evaluatif yang mencakup baik itu

kritik meupun berpikir kreatif dan yang secara khusus berhubungan dengan

kualitas pemikiran atau argumen yang disajikan untuk mendukung suatu

keyakinan atau rentetan tindakan (Fisher, 2008:13).

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis adalah suatu

proses dari otak atau kegiatan mencari dan menemukan pemecahan suatu masalah

dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri untuk menemukan informasi

sesuai masalah tersebut. Jadi, kreativitas berpikir kritis merupakan kemampuan

seseorang dalam menemukan informasi dan pemecahan dari suatu masalah

dengan cara bertanya kepada dirinya sendiri untuk menggali informasi tentang

masalah yang sedang dihadapi.

2.4.2 Tujuan Berpikir Kritis

Berpikir kritis di kelas pada saat pembelajaran sudah dimulai ketika

seorang siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya. Tujuan berpikir kritis

yaitu:

1. Agar siswa mampu memahami argumentasi-argumentasi yang disampaikan

oleh guru dan teman-temannya.

2. Supaya siswa mampu menilai argumentasi/pendapat tersebut secara kritis.

3. Membangun dan mempertahankan argumen yang dibangun secara sungguh-

sungguh dan meyakinkan.

Kreativitas siswa dalam berpikir kritis sangat penting untuk membantu

siswa menemukan ide/gagasan yang terkandung dalam suatu wacana/bacaan.

Kreativitas berpikir kritis dapat dilatih dengan banyak membaca untuk

menemukan pokok bahasan pada bacaan sehingga siswa mampu menyampaikan

tanggapannya terhadap bacaan tersebut.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ... · 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan peristiwa

19

2.5 Hasil Belajar

2.5.1 Pengertian Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2004:22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horwart

Kingsley dalam Sudjana (2004:22) membagi tiga macam hasil belajar mengajar:

(1) keterampilan dan kebiasaan, (2) pengetahuan dan pengarahan, (3) sikap dan

cita-cita.

Purwanto (2011:46) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan

perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia

mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar

mengajar. Hasil belajar dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

Hasil belajar merupakan kemampuan, sikap, dan keterampilan yang

diperoleh dan dipahami siswa setelah menerima suatu perlakuan yang diberikan

oleh guru selama proses belajar mengajar berlangsung sehingga dapat

membangun pengetahuan yang dapat diterapkan dalam kehidupan.

Perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah mengikuti pelajaran

meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Aspek kognitif

adalah aspek perubahan yang berkenaan dengan intelektual atau kemampuan

berpikir. Aspek afektif adalah sikap yang ditujukkan oleh siswa setelah mengikuti

pelajaran. Serta aspek psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar yang berupa

keterampilan dan kemampuan bertindak.

Berdasarkan uraian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pelajaran terjadi akibat

lingkungan belajar yang sengaja dibuat oleh guru melalui model pembelajaran

yang dipilih dan digunakan dalam suatu pembelajaran. Pembelajaran akan

dikatakan berhasil jika setelah mengikuti pelajaran terjadi perubahan dari dalam

diri siswa. Namun jika tidak terjadi perubahan dalam diri siswa maka

pembelajaran tersebut belum berhasil.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ... · 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan peristiwa

20

2.5.2 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor dari dalam diri siswa

dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa adalah perubahan

kemampuan yang dimiliki. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yaitu lingkungan

yang berupa kualitas pembelajaran (Sudjana, 2004:39).

Menurut Munadi (2012:24) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

siswa dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Faktor internal (dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani atau rohani

siswa. Yang tergolong faktor internal adalah:

a. Faktor fisiologis, keadaan fisik yang sehat dan segar serta kuat akan

menguntungkan dan memberikan hasil belajar yang baik. Tetapi keadaan

fisik yang kurang sehat akan berpengaruh pada siswa dalam keadaan

belajarnya.

b. Faktor psikologis, yang termasuk dalam faktor psikologis adalah

intelegensi ( Intelegency Question/ IQ), perhatian (perhatian yang terarah

pada obyek yang sedang dipelajari dengan baik akan menghasilakan

pemahaman dan kemampuan yang mantap), minat dan bakat (minat

kecenderungan yang tetap memperhatikan dan mengenang beberapa obyek

dan bakat adalah kemampuan untuk belajar), dan motivasi (usaha dari

pihak dalam memberi dukungan untuk berbuat sesuatu).

2. Faktor eksternal (dari luar diri siswa), yakni kondisi lingkungan sekitar. Ada

dua macam faktor eksternal, yaitu:

a. Faktor lingkungan, lingkungan alam (keadaan tempat yang mendukung

kegiatan belajar siswa), dan lingkungan sosial (kesesuaian dengan

lingkungan mesyarakat untuk belajar).

b. Faktor instrumental, faktor yang keadaan dan penggunaannya dirancang

sesuai hasil belajar yang diharapkan (kurikulum, sarana dan fasilitas, dan

guru).

Dari beberapa uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa terdapat dalam diri siswa yaitu kemampuan dan

keinginan yang dimiliki untuk belajar, serta lingkungan sekitar siswa baik

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ... · 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan peristiwa

21

lingkungan sosial maupun keadaan yang sengaja dibuat oleh guru untuk mencapai

hasil belajar yang diharapkan.

2.6 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Arfiani Isnaningrum (2013) dengan judul

“Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar IPS Melalui Model Group

Investigation Siswa Kelas 4 SD Negeri Kluwan 01 Kab Grobogan Semester 2

Tahun Pelajaran 2012/2013”. Kondisi awal kategori siswa yang tidak kreatif

sebanyak 60%, kategori kurang kreatif sebanyak 40%, dan kategori kreatif belum

ada atau 0%. Pada siklus I 27% siswa termasuk dalam kategori tidak kreatif, 66%

siswa dalam kategori kurang kreatif, dan belum ada (7%) siswa yang termasuk

dalam kategori kreatif. Selanjutnya pada siklus 2 meningkat, tidak ada kategori

siswa tidak kreatif (0%), kategori kurang kreatif 17%, dan 83% siswa dalam

kategori kreatif. Peningkatan kreativitas sudah mencapai indikator kinerja yang

diharapkan yaitu 80% dan hasil belajar IPS siswa meningkat menjadi 90% siswa

yang mendapat nilai lebih dari KKM (65).

Gustikasari (2012) melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan

Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Mata Pelajaran IPS Pokok

Bahasan Perkembangan Teknologi melalui Penerapan Model Kooperative Tipe

CIRC di SDN Kebonsari 03 Jember”, pada kondisi awal sebelum dilakukan

tindakan menunjukkan aktivitas siswa yang tergolong aktif hanya 9 siswa dengan

presentase 25,7%, 6 siswa (17,1%) cukup aktif, 10 siswa (28,6%) kurang aktif,

dan 10 siswa (28,6) sangat kurang aktif. Setelah di lakukan tindakan terdapat

peningkatan terbukti dari presentase aktivitas belajar siswa sebelum tindakan

secara klasikal sebesar 39,1% pada siklus I meningkat menjadi 68,8% dan

meningkat lagi pada siklus II menjadi 73,7%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition dan Group Investigation di atas sangat mendukung penelitian

eksperimen ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ... · 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan peristiwa

22

kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition dan Group

Investigation terhadap kreativitas berpikir kritis dan hasil belajar IPS.

2.7 Kerangka Pikir

Berdasarkan kajian teori dan kajian hasil penelitian yang relevan di atas,

menunjukkan bahwa keberhasilan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh model

pembelajaran yang diterapkan oleh guru, maka penulis melakukan penelitian

untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

Group Investigation dan Cooperative Integrated Reading and Composition

terhadap kreativitas berpikir kritis dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN

Gendongan 02 Salatiga. Dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tersebut,

terlebih dahulu dipilih kelas kontrol dan kelas eksperimen. Langkah pertama,

kedua kelas dalam penelitian ini akan diberi pretest yang berfungsi untuk

mengetahui homogenitas antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Selanjutnya

pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran GI dan CIRC akan

diberikan pada kelas eksperimen dan pembelajaran dengan model konvensional

diberikan pada kelas kontrol. Langkah ketiga yaitu pemberian post-test untuk

mengetahui hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan yang berbeda antara kelas

kontrol dan kelas eksperimen. Kemudian analisis data hasil post-test yang

menentukan ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

Group Investigation dan Cooperative Integrated Reading and Composition

terhadap kreativitas berpikir kritis dan hasil belajar IPS siswa kelas IV. Skema

kerangka berpikir penelitian adalah sebagai berikut:

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ... · 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji fakta, konsep, dan peristiwa

23

2.8 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang akan diajukan dalam

penelitian ini adalah ada perbedaan efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe

Group Investigation dan Cooperative Integrated Reading and Composition

dengan model ceramah dalam meningkatkan kreativitas berpikir kritis dan hasil

belajar IPS siswa kelas IV.

Kelas

eksperimen

Kelas kontrol

Pre-test

Model

pembelajaran

kooperatif

Model

pembelajaran

konvensional

Post-test

Pengaruh penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Group Investigtion dan

Cooperative Integrated Reading and

Composition terhadap kreativitas berpikir

kritis dan hasil belajar siswa kelas IV SDN

Gendongan 02