23
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan 2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan kewarganegaraan dahulu dikenal dengan istilah civics digunakan oleh bangsa Amerika Serikat untuk menyatukan berbagai suku bangsa (imigran Asia, Eropa, Afrika, Australia) yang datang dan hidup menetap di Amerika Serikat. Civics mulai diajarkan di Indonesia sejak 1948 setelah Indonesia merdeka dengan tujuan menyatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, etnis, agama, budaya, dan bahasa yang berbeda-beda. Istilah civic kemudian berubah menjadi kewarganegaraan, ilmu kewargaan negara, pendidikan kewargaan negara (PKN), Pendidikan Moral Pancasila, PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) dan pada Kurikulum 2006 dikenal dengan PKn (Pendidikan Kewarganegaraan), selanjutnya dalam Kurikulum 2013 dikenal dengan PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan). Darmadi (2010:30) memberikan pengertian pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan Pancasila dan unsur-unsur yang dapat mengembangkan jiwa dan nilai-nilai 1945 kepada generasi muda”. Sedangkan Kaelan dan Zubaidi (2012:1) menyebutkan muatan materi pendidikan kewarganegaraan antara lain pendidikan demokrasi, identitas nasional, kenyataan dan sejarah bangsa, dasar- dasar kemanusiaan, dan keadaban. Selanjutnya Mawardi dan Suroso (2009:3) menjelaskan pengertian Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang berkenaan dengan hal-ikhwal kewarganegaraan. Sementara itu dalam Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyebutkan bahwa pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan

dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan kewarganegaraan

dahulu dikenal dengan istilah civics digunakan oleh bangsa Amerika Serikat untuk

menyatukan berbagai suku bangsa (imigran Asia, Eropa, Afrika, Australia) yang

datang dan hidup menetap di Amerika Serikat. Civics mulai diajarkan di

Indonesia sejak 1948 setelah Indonesia merdeka dengan tujuan menyatukan

bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, etnis, agama, budaya,

dan bahasa yang berbeda-beda. Istilah civic kemudian berubah menjadi

kewarganegaraan, ilmu kewargaan negara, pendidikan kewargaan negara (PKN),

Pendidikan Moral Pancasila, PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

dan pada Kurikulum 2006 dikenal dengan PKn (Pendidikan Kewarganegaraan),

selanjutnya dalam Kurikulum 2013 dikenal dengan PPKn (Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan).

Darmadi (2010:30) memberikan pengertian “pendidikan kewarganegaraan

sebagai pendidikan Pancasila dan unsur-unsur yang dapat mengembangkan jiwa

dan nilai-nilai 1945 kepada generasi muda”. Sedangkan Kaelan dan Zubaidi

(2012:1) menyebutkan muatan materi pendidikan kewarganegaraan antara lain

pendidikan demokrasi, identitas nasional, kenyataan dan sejarah bangsa, dasar-

dasar kemanusiaan, dan keadaban. Selanjutnya Mawardi dan Suroso (2009:3)

menjelaskan pengertian Pendidikan Kewarganegaraan adalah “pendidikan yang

berkenaan dengan hal-ikhwal kewarganegaraan”. Sementara itu dalam

Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyebutkan bahwa

pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

8

melaksanakan hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara yang yang

cerdas, terampil, dan berkarakter.

Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan

Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang bermuatan materi hal-hal

tentang kewarganegaraan seperti pendidikan demokrasi, nilai-nilai dalam UUD

1945, identitas nasional, kenyataan dan sejarah bangsa, pendidikan Pancasila,

serta hak dan kewajiban sebagai warga negara, dengan pendidikan

kewarganegaraan diharapkan akan terbentuk generasi muda yang menjadi warga

negara yang berkarakter dan terampil, memahami dan mampu melaksanakan hak

dan kewajibannya sebagai warga negara.

2.1.1.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Darmadi (2010:30) menjelaskan “penyajian konsep pendidikan

kewarganegaraan secara umum bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan

kemampuan pribadi siswa sebagai insan pancasilais dan sebagai warga negara

yang mahir dalam hubungan sosial.” Selanjutnya Wahab dan Sapriya (2011:311)

menyebutkan bahwa tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah membentuk

warga negara yang baik (to be good citizens) yaitu warga negara yang memahami

dan mampu melaksanakan dengan baik hak-hak dan kewajibannya sebagai

individu, memiliki kepekaan dan tanggung jawab sosial, dapat memecahkan

masalahnya sendiri dan masalah kemasyarakatan secara cerdas sesuai fungsi dan

peranannya sebagai warga negara. Hal ini sejalan dengan pendapat Ruminiati

(2007:1-28) yang menyatakan bahwa tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah

untuk membentuk watak atau karakteristik warga negara yang baik. Sementara itu

Kaelan dan Zubaidi (2012:3) menjelaskan bahwa tujuan utama pendidikan

kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan kesadaran bernegara,

serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan

dan filsafat Pancasila.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum

tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menanamkan kesadaran

bernegara sehingga terbentuk warga negara yang memahami hak dan

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

9

kewajibannya, bersikap dan berperilaku sesuai dengan Pancasila, memiliki rasa

cinta tanah air, dan memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain.

Fathurrohman dan Wuryandani (2011:7-8) menyebutkan bahwa tujuan mata

pelajaran PKn di SD adalah untuk memberikan kompetensi sebagai berikut:

1. Berpikir kritis, rasional, kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan.

2. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab dan bertindak

secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara.

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar

dapat hidup bersama dengan bangsa lainnya.

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia

secara langsung atau tidak langung dengan memanfaatkan teknologi

dan komunikasi.

Dari tujuan mata pelajaran PKn tersebut dapat disimpulkan bahwa mata

pelajaran PKn di SD merupakan mata pelajaran yang penting untuk membekali

siswa agar dapat berpikir kritis, demokratis, bertanggung jawab dalam

berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain untuk hidup dalam kegiatan di

masyarakat, bangsa dan negara.

2.1.1.3 Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

Fatturrohman dan Wuryandani (2011:8-9) menjelaskan ruang lingkup mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam BNSP untuk pendidikan dasar dan

menengah meliputi aspek:

1. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam

perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa

Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif

terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan jaminan

keadilan.

2. Norma, hukum, dan peraturan meliputi tertib dalam kehidupan

keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat,

peraturan-peraturan deerah, norma-norma dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional,

hukum dan peradilan internasional.

3. Hak asasi manusia meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan

kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

10

internasional HAM, pemajuan, penghormatan, dan perlindungan

HAM.

4. Kebutuhan warga negara meliputi hidup gotong royong, harga diri

sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan

mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi

diri, persamaan kedudukan warga negara.

5. Konstitusi negara meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi

yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di

Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi.

6. Kekuasaan dan politik meliputi pemerintahan desa dan kecamatan,

pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi

dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju

masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat

demokrasi.

7. Pancasila meliputi kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan

ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,

pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,

Pancasila sebagai ideologi terbuka.

8. Globalisasi meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar

negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan

internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi

globalisasi.

Penelitian ini ruang lingkup materi PKn yang diajarkan adalah materi

menghargai keputusan bersama di kelas V dengan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar sebagai berikut:

Tabel 2.1

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PKn Kelas V Sekolah Dasar

Tahun Pelajaran 2015/2016 Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan

Standar Kompetensi 4. Menghargai keputusan bersama

Kompetensi Dasar 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama

4.2 Mematuhi keputusan bersama

Sumber: SK dan KD PKn SD dalam Fathurohman dan Wuryandari (2011:22)

2.1.2 Model Pembelajaran Course Review Horay

2.1.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Course Review Horay

Kurniasih dan Sani (2015:18) menjelaskan bahwa model pembelajaran

merupakan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar, selanjutnya Kurniasih dan Sani (2015:81)

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

11

menjelaskan bahwa model pembelajaran course review horay merupakan salah

satu pembelajaran kooperatif. Kemudian Wahab dan Sapriya (2011:337-338)

menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif dimaksudkan untuk mendorong

siswa agar dapat bekerja sama dalam sebuah tim yang diberikan tugas sesuai

dengan tujuan yang telah disepakati. Dengan pembelajaran ini siswa diberi

kesempatan untuk belajar kemampuan akademik yaitu memahami materi

pelajaran sekaligus kemampuan sosial untuk berinteraksi dan bekerja sama

dengan orang lain sehingga diharapkan siswa mau mendengar pendapat orang

lain, mampu menyelesaikan masalah, dan mempunyai kemampuan berpikir kritis.

Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan memberikan rasionalisasi atau

alasan terhadap sesuatu dan juga mampu memberikan penilaian terhadap sesuatu

(Arifin,2014:23). Rusman (2010:212-213) menjelaskan empat tahap dalam

pembelajaran kooperatif yaitu (1)penjelasan materi, (2)belajar kelompok,

(3)penilaian, dan (4)pengakuan tim. Pada tahap penjelasan materi guru

menyampaikan pokok-pokok materi pembelajaran agar siswa memiliki

pemahaman terhadap materi yang dipelajari, setelah itu siswa dibagi dalam

kelompok untuk bekerja sama menyelesaikan tugas yang telah ditentukan,

selanjutnya dilakukan penilaian terhadap hasil kerja kelompok dan diakhiri

dengan pengakuan terhadap tim yang paling baik menyelesaikan tugas dengan

diberikan penghargaan atau hadiah.

Kurniasih dan Sani (2015:80) menjelaskan bahwa model pembelajaran

course review horay adalah model yang dapat menciptakan suasana kelas

menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab

benar maka siswa tersebut diwajibkan berteriak “hore” atau yel-yel yang

disepakati. Selanjutnya menurut Huda ( 2013:229) model pembelajaran course

review horay berfungsi untuk menguji pemahaman siswa dalam menjawab soal

dan membantu siswa memahami konsep dengan baik melalui diskusi kelompok.

Sejalan dengan itu itu Shoimin (2014:54) menjelaskan bahwa model pembelajaran

course review horay merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yaitu kegiatan

belajar mengajar dengan cara pengkelompokan siswa ke dalam kelompok-

kelompok kecil yang merupakan suatu pengujian terhadap pemahaman konsep

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

12

siswa menggunakan kotak diberi nomor untuk menuliskan jawaban dari

pertanyaan yang diberikan. Model ini melatih siswa menyelesaikan masalah,

siswa yang paling terdahulu mendapatkan tanda benar berteriak hore atau yel-yel

lainnya.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat dikaji bahwa model pembelajaran

course review horay merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yaitu

pembelajaran dengan membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk

saling bekerja sama menyelesaikan tugas, model pembelajaran course review

horay merupakan pembelajaran yang menyenangkan untuk menguji pemahaman

siswa dalam menjawab soal karena setelah menjawab pertanyaan dengan benar

dan menuliskannya dalam kotak siswa akan meneriakkan kata “hore” atau yel-yel

yang telah disepakati. Model pembelajaran course review horay membantu siswa

memahami konsep pembelajaran melalui diskusi kelompok dan melatih siswa

menyelesaikan masalah berupa soal yang diberikan guru sehingga siswa akan

lebih terbiasa berpikir kritis.

2.1.2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Course Review Horay

Suprijono (2013:129) menyebutkan model pembelajaran course review

horay mempunyai langkah-langkah sebagai berikut:

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

2. Guru mendemostrasikan atau menyajikan materi

3. Memberikan kesempatan siswa untuk tanya jawab

4. Untuk menguji pemahaman siswa disuruh membuat kotak 9/ 16/ 25

sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan

selera masing-masing siswa

5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di

dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung

didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar () dan salah diisi tanda

silang (x)

6. Siswa yang telah mendapatkan tanda () vertikal, horisontal atau

diagonal harus berteriak hore... atau yel-yel lainnya

7. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah hore yang diperoleh

8. Penutup

Sejalan dengan pendapat tersebut Shoimin (2014:55) juga memaparkan

langkah-langkah pembelajaran course review horay yaitu:

1. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai

2. Guru mendemonstrasikan/ menyajikan materi

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

13

3. Memberikan kesempatan siswa untuk tanya jawab

4. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25

sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan

selera masing-masing siswa

5. Guru membaca pertanyaan secara acak dan siswa menuliskan

jawabannya di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru. Kalau

benar diisi tanda benar () dan salah diberi tanda silang (x)

6. Siswa yang sudah mendapatkan tanda () vertikal atau horisontal

atau diagonal harus berteriak horay atau yel-yel lainnya

7. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay horay yang

diperoleh

8. Penutup

Aqib (2013:29) juga menyebutkan langkah-langkah model

pembelajaran course review horay antara lain:

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

2. Guru mendemonstrasikan/ menyajikan materi

3. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab

4. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25

sesuai dengan kebutuhan dan setiap kotak diisi angka sesuai selera

masing-masing siswa

5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawaban di

dalam kotak yang nomornya disebutkan guru langsung

didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar () dan salah diisi tanda

silang (x)

6. Siswa yang sudah mendapat tanda () vertikal atau horisontal atau

diagoanal harus berteriak horay atau yel-yel lainnya

7. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang

diperoleh

8. Penutup

Mengacu ketiga pendapat di atas maka dalam penelitian ini langkah-

langkah model pembelajaran course review horay yang akan diterapkan adalah

sebagai berikut:

1. Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

2. Guru menyajikan materi pembelajaran

3. Melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang telah disajikan

4. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari 3-

4 orang

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

14

5. Untuk menguji pemahaman setiap kelompok diminta membuat kotak 9 yang

diberi nomor sesuai selera siswa

6. Guru membacakan pertanyaan secara acak, siswa diminta berdiskusi dan

menuliskan jawaban mereka pada kotak.

7. Jawaban yang telah dituliskan, didiskusikan atau dibahas bersama, jika

jawaban siswa benar maka mereka memberi checklist (), jika jawaban salah

maka diberi tanda silang (x)

8. Jika kelompok telah mendapatkan tanda checklist () horisontal, diagonal

atau vertikal maka kelompok meneriakan hore atau yel-yel yang telah

disepakati

9. Nilai siswa dihitung secara kelompok dilihat dari jawaban benar atau jumlah

“hore” yang diteriakkan

10. Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi

11. Kegiatan penutup

2.1.2.3 Kelebihan Model Pembelajaran Course Review Horay

Menurut Kurniasih dan Sani (2015:81) model pembelajaran course review

horay mempunyai beberapa kelebihan diantaranya:

1. Pembelajarannya menarik dan mendorong siswa untuk terjun ke

dalamnya

2. Pembelajaran tidak monoton karena diselingi dengan sedikit

hiburan sehingga suasana tidak menegangkan

3. Siswa lebih bersemangat belajar karena suasana pembelajaran

yang berlangsung menyenangkan

4. Melatih kerjasama antar siswa di dalam kelas.

Sejalan dengan pendapat Kurniasih dan Sani menurut Huda (2013: 231)

kelebihan model pembelajaran course review horay antara lain:

1. Strukturnya yang menarik dan dapat mendorong siswa untuk

terjun ke dalamnya.

2. Metode tidak monoton karena diselingi hiburan di dalamnya

sehingga suasana tidak menegangkan

3. Semangat belajar meningkat karena suasana pembelajaran

berlangsung menyenangkan

4. Skill kerja sama antar siswa semakin terlatih

Shoimin (2014:55) juga menyebutkan kelebihan dari model course review

horay yaitu menarik sehingga mendorong siswa terlibat di dalamnya, tidak

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

15

monoton karena diselingi sedikit hiburan sehingga suasana tidak menegangkan,

siswa lebih semangat belajar, dan melatih kerja sama.

Dari ketiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

course review horay memiliki beberapa kelebihan yaitu pertama, pembelajaran

menarik dan membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran hal ini dikarenakan

dalam dalam model ini siswa diminta membuat kotak untuk menuliskan jawaban

dari pertanyaan yang diberikan guru secara kelompok, setelah itu jawaban dari

pertanyaan yang diberikan guru langsung dibahas atau didiskusikan bersama

sehingga pemahaman siswa pada materi pelajaran lebih mendalam. Kedua,

pembelajaran tidak monoton hal ini dikarenakan setelah siswa menuliskan

jawabannya pada kotak kemudian didiskusikan bersama dan jawaban benar

mereka harus memberi tanda benar () dan jika kelompok telah mendapatkan

tanda () horisontal, diagonal atau vertikal maka kelompok meneriakan hore atau

yel-yel yang telah disepakati sehingga pembelajaran menjadi lebih

menyenangkan. Ketiga, siswa akan lebih bersemangat belajar karena nilai siswa

dihitung secara kelompok dilihat dari banyaknya tanda checklist () dan jumlah

horey yang diperoleh sehingga siswa akan berlomba-lomba untuk menuliskan

jawaban yang paling tepat agar dapat memperoleh tanda checklist dan

mendapatkan reward. Keempat, melatih kerja sama antar siswa dalam kelompok

dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

2.1.2.4 Kelemahan Model Pembelajaran Course Review Horay

Selain memiliki kelebihan model pembelajaran course review horay juga

memiliki kelemahan, Kurniasih dan Sani (2015:81) menyebutkan kelemahan

model pembelajaran course review horay yaitu “siswa aktif dan siswa pasif

nilainya disamakan dan adanya peluang untuk curang”. Huda juga menyebutkan

(2013: 231) model course review horay juga memiliki kekurangan diantaranya:

1. Penyamarataan nilai antara siswa aktif dan pasif

2. Adanya peluang untuk curang

3. Berisiko mengganggu suasana belajar kelas lain.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikaji bahwa kekurangan model

pembelajaran course review horay adalah adanya penyamarataan nilai antara

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

16

siswa pasif dan aktif karena poin dihitung secara kelompok sehingga akan

menyebabkan sulit untuk membedakan mana siswa yang benar-benar aktif atau

pasif. Adanya peluang untuk berbuat curang karena siswa mengerjakan tugas

secara kelompok setelah itu jawaban siswa langsung dibahas dan dicocokkan

oleh siswa sendiri sehingga akan sulit mengontrol kebenaran/ kejujuran jawaban

siswa. Berisiko mengganggu suasana belajar kelas lain karena siswa harus

meneriakkan kata hore atau yel-yel yang disepakati jika mendapat tanda ()

vertikal, horisontal, atau diagonal. Sebagai solusi dari kelemahan model

pembelajaran course review horay tersebut maka pertama, guru harus memberi

motivasi agar semua siswa aktif dalam pembelajaran, kedua guru harus lebih

memperhatikan siswa dan memberikan pengertian agar siswa selalu jujur dan

tidak curang, ketiga guru harus memberikan aturan-aturan yang jelas dalam

pembelajaran agar siswa tidak mengganggu kelas lain.

2.1.3 Media Pembelajaran Flipchart

2.1.3.1 Pengertian Media Pembelajaran

National Education Asociation dalam Hernawan (2008:11.18) mengartikan

media pembelajaran sebagai sarana komunikasi baik dalam bentuk cetak maupun

pandang dengar. Selanjutnya Miarso (1980) dalam Hernawan (2008:11.18)

mengartikan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga lebih

mendorong proses belajar siswa. Sementara itu Indriana (2011:16) menyebutkan

bahwa media pembelajaran adalah semua bahan dan alat fisik yang mungkin

digunakan untuk mengimplementasikan pengajaran, memfasilitasi prestasi siswa

terhadap sasaran atau tujuan pengajaran, dan membantu pendidik memberikan

pengajaran secara maksimal, efektif dan efisien. Hal ini sejalan dengan pendapat

Sanaky (2013:4) yang menyebutkan bahwa media pembelajaran adalah sarana

atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara proses

pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan

pembelajaran.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat dikaji bahwa media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah proses belajar,

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

17

media pembelajaran dapat digunakan sebagai penyampai pesan pembelajaran,

merangsang pikiran, perhatian dan kemauan siswa dalam pembelajaran sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.

2.1.3.2 Manfaat Media Pembelajaran

Kemp dan Dayton dalam Indriana (2011:47-48) media pembelajaran

memiliki beberapa manfaat yaitu :

1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih mencapai standar

2. Pembelajaran bisa lebih menarik

3. Pembelajaran lebih interktif

4. Waktu pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih singkat

5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan dan dimanapun saat

dibutuhkan

7. Sikap positif siswa terhadap materi pelajaran dan proses pelajaran

dapat ditingkatkan

8. Peran guru berubah ke arah lebih posistif

Sementara itu Susilana dan Riyana (2009:9) menyebutkan bahwa manfaat

media pembelajaran yaitu memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, dapat

mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga, daya indra, dapat menumbuhkan

gairah belajar siswa, siswa dapat berinteraksi dengan sumber belajar,

memungkinkan siswa belajar sesuai dengan bakat serta kemampuannya, dan

memberikan rangsangan untuk belajar.

Dari beberapa paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan

penggunaan media pembelajaran yang tepat pembelajaran akan lebih menarik

sehingga siswa lebih bersemangat untuk belajar, lebih interaktif dan mengurangi

verbalistis karena dalam pembelajaran siswa tidak hanya berinteraksi atau

mendengarkan penjelasan dari guru saja tetapi juga dengan media pembelajaran

sehingga siswa tidak mudah bosan pada pembelajaran, dan materi pelajaran dapat

disampaikan dengan lebih jelas.

2.1.3.3 Pengertian Media Flipchart

Salah satu media yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran adalah

media flipchart. Menurut Indriana (2011:66) media flipchart adalah lembaran

kertas yang berbentuk album atau kalender yang berukuran agak besar dan

disusun dalam urutan yang diikat pada bagian atasnya. Media flipchart dapat diisi

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

18

dengan pesan berupa huruf, gambar, diagram, angka, dan bagan. Kustandi dan

Sudjipto (2013:48-49) juga menjelaskan bahwa media flipchart adalah lembaran

kertas dengan ukuran sama yang berisikan bahan pelajaran yang disusun rapi

untuk menghemat waktu menulis di papan tulis yang berupa gambar-gambar,

diagram, huruf-huruf atau angka-angka. Media flipchart dapat disebut juga

dengan lembaran balik. Sanaky (2013:75) menjelaskan bahwa lembaran balik

merupakan lembaran kertas manila atau flano yang berisi pesan atau bahan

pelajaran yang digantungkan pada sebuah gantungan agar mudah untuk dibalik.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media flipchart

adalah lembaran kertas dengan ukuran yang sama yang berisi bahan pelajaran

berupa huruf, gambar, diagram, bagan yang disusun dan diikat pada bagian

atasnya sehingga dapat dibalik-balik untuk penggunaannya.

2.1.3.4 Kelebihan Media Flipchart

Indriana (2011:67) menyebutkan bahwa media flipchart memiliki beberapa

kelebihan yaitu:

1. Dapat menyajikan pesan pembelajaran secara ringkas dan praktis.

2. Dapat digunakan di dalam ruangan atau di luar ruangan

3. Bahan dan cara pembuatannya relatif murah dan mudah dibuat

4. Mudah dibawa kemana-mana

5. Mampu meningkatkan aktifitas belajar siswa

Sementara itu Sanaky (2013:77-78) juga menjelaskan kelebihan dari media

lembar balik yaitu bermanfaat untuk menyajikan bahan pelajaran secara bertahap,

gambar yang digunakan dapat disimpan dengan baik sehingga dapat digunakan

berulang-ulang, waktu tidak banyak terbuang dalam menyajikan materi karena

pengajar telah menyiapkan materi sebelumnya, lebih menarik perhatian dan minat

siswa.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan

media flipchart siswa akan lebih tertarik dan mudah memahami pembelajaran

karena dengan media flipchart materi pembelajaran dapat disajikan dalam

berbagai bentuk seperti gambar, huruf yang menarik, angka dan bagan. Media

flipchart juga dapat menyingkat waktu dalam penyampaian materi pelajaran

karena guru telah mempersipkan materi pelajaran sebelumnya. Selain itu dengan

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

19

media ini materi pembelajaran dapat diringkas yang mencakup pokok-pokok

materi pembelajaran sehingga materi pelajaran lebih mudah dipahami dan

memfokuskan perhatian siswa, media flipchart juga relatif murah karena

menggunakan kertas.

2.1.3.5 Tahapan Mendesain Media Flipchart

Susilana dan Riyana (2013: 89-90) menjelaskan cara mendesain media

flipchart yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu:

1. Tentukan tujuan pembelajaran

2. Menentukan bentuk flipchart, secara umum media flipchart dibagi menjadi

dua yaitu flipchart yang berisi lembaran kosong yang siap diisi dengan pesan

pembelajaran dan flipchart yang berisi pesan pembelajaran yang telah

dipersiapkan sebelumnya yang isinya berupa gambar, huruf, bagan, grafik,

dan sebagainya

3. Membuat ringkasan materi hal ini dikarenakan materi yang disajikan dalam

flipchart perlu diambil pokok-pokoknya saja

4. Merancang draf kasar (sketsa) agar penyajian flipchart lebih menarik

5. Memilih warna yang sesuai, hal ini agar flipchart yang dibuat lebih menarik

dan dengan penggunaan warna yang bervariasi akan lebih memfokuskan

perhatian siswa.

6. Menentukan ukuran dan bentuk huruf yang sesuai agar dapat dibaca siswa

walaupun jaraknya cukup jauh dari flipchart.

2.1.3.6 Cara Menggunakan Media Flipchart

Susilana dan Riyana (2013:93-94) juga menjelaskan cara menggunakan

media flipchart yaitu:

1. Mempersiapkan diri

Pada tahap ini guru harus menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan

pada siswa dan mampu menggunakan media flipchart dengan baik.

2. Penempatan yang tepat

Media flipchart harus ditempatkan pada posisi yang tepat agar semua siswa

yang ada dalam ruangan dapat melihat dengan jelas.

3. Pengaturan siswa

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

20

Pengaturan posisi tempat duduk siswa juga merupakan hal yang penting agar

siswa memperoleh pandangan yang baik dan guru dapat memusatkan

perhatian siswa pada materi yang disajikan sehingga tujuan pembelajaran

dapat dicapai dengan baik.

4. Perkenalkan pokok materi

Pokok materi yang akan dipelajari harus disampaikan pada siswa agar siswa

memiliki gambaran awal materi yang akan dibahas hal ini dapat dilakukan

dengan bercerita atau mengaitkan kejadian di lingkungan dengan materi yang

akan dipelajari.

5. Sajikan gambar

Pada tahap ini materi disajikan melalui lembaran-lembaran media flipchart

yang telah dibuat dengan menambahkan keterangan-keterangan

menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami siswa.

6. Berikan kesempatan untuk bertanya

Guru harus memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya agar dapat

mengetahui materi yang disampaikan sudah dapat dipahami atau kurang jelas

bagi siswa.

7. Menyimpulkan materi

Materi yang telah disampaikan dengan media flipchart harus disimpulkan

atau diringkas, sebaiknya siswa dituntun untuk menyimpulkan materi sendiri

dan diperkuat oleh guru supaya pemahaman siswa terhadap materi

pembelajaran lebih mendalam.

2.1.4 Langkah-langkah Model Pembelajaran Course Review Horay

Berbantuan Flipchart pada Mata Pelajaran PKn

Model pembelajaran course review horay merupakan model pembelajaran

yang menguji pemahaman siswa secara kelompok untuk menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru secara acak dan dituliskan dalam sebuah kotak, setelah

itu dilakukan pembahasan bersama dan kelompok yang dapat menjawab dengan

benar akan meneriakkan kata “hore” atau yel-yel yang disepakati, dengan model

ini siswa akan lebih bekerja sama menjawab soal, pemahaman konsep terhadap

materi pelajaran lebih mendalam dan pembelajaran lebih menyenangan. Model

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

21

pembelajaran ini dapat diterapkan pada pelajaran PKn yang mana memiliki tujuan

untuk melatih siswa agar dapat berpikir kritis dan bertanggung jawab dalam

berinteraksi dengan orang lain. Model pembelajaran course review horay

membuat siswa berlatih berpikir kristis dalam menjawab soal guru, selain itu

siswa juga dilatih siswa untuk berinteraksi dengan teman-teman dalam

kelompoknya dan bertanggung jawab menyelesaikan soal yang diberikan guru

secara kelompok. Untuk menunjang penyampaian materi dalam pembelajaran

PKn guru dapat menggunakan media flipchart. Flipchart merupakan media

pembelajaran yang berisi gambar, angka, diagram, dan huruf. Penggunaan media

flipchart membuat materi pembelajaran disajikan secara ringkas dan lebih

menarik sehingga diharapkan siswa lebih memahami materi pembelajaran PKn.

Dari pemaparan tersebut terdapat hubungan antara model pembelajaran course

review horay pada pembelajaran PKn dengan penggunaan media flipchart.

Pelaksanaan pembelajaran harus sesuai dengan Permensiknas No 41 tahun

2007 tentang standar proses. Terdapat tiga kegiatan yang harus dilakukan dalam

pembelajaran yaitu:

1. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan

pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan

memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif

dalam proses pembelajaran.

2. Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.

Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,

dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini

dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi.

3. Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri

aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk

rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik,

dan tindak lanjut.

Untuk itu dalam pelaksanaan langkah-langkah model pembelajaran course

review horay harus disesuaikan dengan tahapan dalam standar proses yang

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

22

menjadi acuan dalam proses pembelajaran. Di bawah ini disajikan langkah-

langkah model course review horay berbantuan media flipchart disesuaikan

dengan standar proses yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 2.2

Langkah-langkah Model Pembelajaran

Course Review Horay Berbantuan Media Flipchart pada Mata Pelajaran

PKn

No

Langkah Model

Pembelajaran

Course Review

Horay

Kegiatan

1 Pendahuluan

Guru mengucapkan salam pembuka

Guru memeriksa kehadiran dan

kesiapan siswa

Guru memberikan motivasi belajar

Guru menyampaikan apersepsi

Langkah 1

Guru

menyampaikan

kompetensi dan

tujuan yang ingin

dicapai

Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

2 Inti

Eksplorasi

Langkah 2

Guru menyajikan

materi pembelajaran

Guru menjelaskan materi pembelajaran

dengan berbantuan media flipchart

Siswa diminta memperhatikan penjelasan

guru

Langkah 3

Melakukan tanya jawab

dengan siswa tentang

materi yang telah

disajikan

Guru melakukan tanya jawab saat

menyampaikan materi pembelajaran

berbantuan media flipchart

Elaborasi

Langkah 4

Siswa dibagi dalam

kelompok-kelompok

kecil

Guru membagi siswa dalam kelompok-

kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang

Langkah 5

Untuk menguji

pemahaman setiap

kelompok diminta

Guru menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran course review horay yang

akan dilakukan

Setiap kelompok diberikan Lembar Kerja

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

23

membuat kotak 9 yang

diberi nomor sesuai

selera siswa.

Siswa

Setiap kelompok diminta membuat kotak 9

untuk menuliskan jawaban pertanyaan yang

diberikan guru secara kelompok

Setiap kelompok diminta memberi nomor

1-9 pada kotak

Siswa boleh menempatkan nomor tersebut

secara acak sesuai selera siswa

Langkah 6

Guru membacakan

pertanyaan secara acak,

siswa diminta

berdiskusi dan

menuliskan jawaban

mereka pada kotak.

Guru membacakan pertanyaan secara acak

Siswa diberi waktu untuk berdiskusi

menjawab pertanyaan yang diberikan guru

Siswa diminta menuliskan jawaban tersebut

pada kotak sesuai nomor yang disebutkan

guru

Langkah 7

Jawaban yang telah

dituliskan, didiskusikan

bersama, jika jawaban

siswa benar maka

mereka memberi

checklist (). Jika

jawaban salah maka

mereka memberi tanda

silang (x)

Setelah semua pertanyaan dibacakan dan

jawaban dituliskan pada kotak, jawaban

setiap kelompok didiskusikan atau dibahas

bersama

Kelompok yang menjawab pertanyaan

dengan benar memberi tanda checklist ()

pada kotak

Kelompok yang menjawab salah memberi

tanda silang (x) pada kotak

Langkah 8

Jika kelompok telah

mendapatkan tanda

checklist () horisontal,

diagonal atau vertikal

maka kelompok

meneriakan hore atau

yel-yel yang telah

disepakati

Kelompok meneriakkan hore atau yel-yel

yang telah disepakati jika mendapatkan

tanda checklist () horisontal, diagonal,

atau vertikal

Langkah 9

Nilai siswa dihitung

secara kelompok

dilihat dari jawaban

benar dan jumlah

“hore” yang

diteriakkan

Kelompok yang memberikan jawaban yang

benar mendapat poin, kelompok yang

memberikan jawaban salah tidak

mendapatkan poin.

Kelompok yang meneriakkan hore atau yel-

yel yang disepakati mendapat tambahan

poin

Siswa diminta menghitung jumlah nilai

yang mereka dapat

Konfirmasi

Langkah 10

Guru memberikan

Setiap kelompok diminta membacakan nilai

yang didapatkan

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

24

reward pada kelompok

yang memperoleh nilai

tertinggi.

Guru memberikan reward pada kelompok

yang memperoleh nilai tertinggi

Langkah 11:

Penutup

Guru bersama siswa melakukan evaluasi

terhadap model pembelajaran course review

horay yang telah dilakukan

Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya

hal-hal yang belum dipahami tentang materi

yang telah disampaikan

Guru memberi penguatan tentang materi

yang telah dipelajari

3 Penutup

Guru bersama siswa menyimpulkan materi

pelajaran atau membuat rangkuman

Guru memberikan tindak lanjut berupa soal

evaluasi atau tugas

Guru menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan berikutnya

Guru mengucapkan salam penutup

2.1.5 Hasil Belajar

2.1.5.1 Pengertian Hasil Belajar

Menurut Hernawan, dkk (2009:10.20) hasil belajar mengacu pada segala

sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat pembelajaran yang dilakukan.

Bloom dalam Hernawan, dkk (2009:10.23-10.33) mengemukakan bahwa hasil

belajar dapat digolongkan dalam tiga domain yaitu (1)kognitif yang berkaitan

dengan kemampuan otak dan penalaran siswa, (2) afektif yang mengacu pada

sikap dan nilai yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa setelah mengikuti

pembelajaran dan (3) psikomotorik yang mengacu pada kemampuan bertindak.

Sejalan dengan pendapat tersebut, menurut Fathurrohman dan Sutikno (180:2007)

hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah mengalami

aktivitas belajar begitu juga dengan Sudjana (2005:23) yang menyatakan bahwa

hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiiki oleh siswa setelah menerima

pengalaman belajar. Selanjutnya Dimyanti dan Mudjiono (2009:3-4) menjelaskan

bahwa hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak

mengajar, dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil

belajar sedangkan dari sisi siswa hasil belajar merupakan puncak dari proses

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

25

belajar. Hasil belajar digunakan untuk mengetahui sejauh mana seseorang

menguasai bahan yang sudah dijarkan (Purwanto,2014:44). Hal ini sejalan dengan

pendapat Soedjiarto dalam Purwanto (2014:46) yang mendefinisikan hasil belajar

sebagai tingkat penguasaan materi yang dicapai setelah mengikuti proses

pembelajaran.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah segala

perubahan yang diperoleh dari proses belajar yang dilakukan, dapat menyangkut

aspek kognitif (berhubungan dengan perubahan pengetahuan), aspek afektif

(berhubungan dengan perubahan sikap) dan aspek psikomotorik (berhubungan

dengan perubahan keterampilan). Hasil belajar digunakan untuk mengetahui

tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari. Hasil

belajar PKn siswa dalam penelitian ini diukur dalam kegiatan evaluasi pada setiap

akhir siklus untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang

telah dipelajari.

2.1.5.2 Pengukuran Hasil Belajar

Woodworth dalam Majid (2014:28) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan aktual yang diukur secara langsung, dari pengukuran hasil belajar ini

akan digunakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan tujuan

pengajaran telah dicapai. Pengukuran bersifat kuantitatif berupa skor/ angka yang

diperoleh dengan menggunakan alat ukur atau instrumen yang standar (baku),

dalam konteks hasil belajar alat ukur atau instrumen tersebut dapat berupa non tes

atau tes (Arifin,2014:2-3). Non tes berfungsi untuk mengukur hasil belajar yang

berkaitan dengan aspek afektif atau sikap yang mencakup pengamatan

wawancara dan skala sikap. Sedangkan tes adalah alat yang berisi serangkaian

tugas yang harus dikerjakan atau soal-soal yang harus dijawab oleh siswa untuk

mengukur aspek atau perilaku tertentu (Arifin,2014:3), selanjutnya dijelaskan

bahwa dari bentuk jawaban siswa, tes dibagi menjadi tiga yaitu tes tertulis yang

menuntut jawaban siswa dalam bentuk tertulis, tes lisan yang menuntut jawaban

siswa dalam bentuk lisan, dan tes perbuatan yang menuntut jawaban siswa dalam

bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan. Tes tertulis ada dua bentuk yaitu

bentuk uraian yang menuntut peserta didik untuk menguraikan,

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

26

mengorganisasikan, dan menyatakan jawaban dengan kata-katanya sendiri

sedangkan tes objektif yang menuntut peserta didik memilih jawaban yang benar

diantara kemungkinan jawaban yang disediakan. Tes objektif terdiri dari beberapa

bentuk yaitu benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, melengkapi atau jawaban

singkat.

Dalam penelitian ini akan digunakan tes objektif bentuk pilihan ganda

untuk mengukur hasil belajar PKn yang bertujuan untuk mengetahui tingkat

pengusaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Tes diberikan pada

kegiatan evaluasi setiap akhir siklus yang mengukur hasil belajar pada ranah

kognitif. Hal ini sejalan dengan pendapat Majid (2014:27) yang memaparkan

bahwa hasil belajar kognitif berkenaan dengan peguasaan bahan pelajaran sesuai

dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Juga pendapat Sudjana (2005:23) yang

menjelaskan bahwa ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh guru karena

berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai bahan pelajaran yang telah

diajarkan.

2.2 Penelitian yang Relevan

Peneletian yang relevan berkaitan dengan model pembelajaran course

review horay dan media flipchart adalah:

1. Penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Course Review

Horay Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 3 SD N

Winong 01 Kecamatan Pati Kabupaten Pati Semester 1 Tahun Pelajaran

2013/2014” yang dilakukan oleh Siska Fitriani tahun 2013. Penelitian ini

merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas 3 yang

menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan

kompetensi dasar menentukan letak bilangan pada garis bilangan dan

melakukan penjumlahan pengurangan tiga angka setelah menggunakan model

pembelajaran CRH. Peningkatan hasil belajar dapat diketahui dari skor rata-

rata prasiklus sebesar 62, siklus I menjadi 78 dan siklus II menjadi 85 selain

itu ketuntasan hasil belajar pra siklus 37%, siklus I menjadi 77 % dan siklus

II menjadi 94%.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

27

2. Penelitian yang dilakukan oleh Vita Nur Fatimah tahun 2013 dengan judul

“Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Menggunakan Model

Course Review Horay (CRH) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas

V SD N Pledokan Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Ajaran

2012/2013” yang menunjukkan bahwa dengan penggunaan model

pembelajaran course review horay dapat meningkatkan keaktifan siswa yaitu

pada kondisi awal keaktifan siswa hanya 36,16 % pada siklus I keaktifan

siswa menjadi 72,53% dan pada siklus II keaktifan siswa mencapai 87,36%,

selain itu hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia juga

mengalami peningkatan yaitu ketuntasan belajar siswa sebelum dilakukan

model pembelajaran course review horay adalah 46,15% meningkat pada

siklus I menjadi 84,62% dan pada siklus II menjadi 100%.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Desi Eka Pratiwi tahun 2013 dengan judul

Penerapan Media Papan Balik (Flipchart) Pada Pembelajaran Tematik

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. Penelitian ini

merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di SD Negeri

Semambung No. 296 Sidoarjo dengan jumlah siswa 41 orang, dimana hasil

belajar siswa mengalami peningkatan dengan presentase pada siklus I 70,73%

dan pada siklus II 90,24% sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan media

papan balik (flipchart) dengan model tematik dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas II SD N Senambung No 296 Sidorejo.

Beberapa penelitian di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran course

review horay dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran matematika dan Bahasa Indonesia, namun dalam penelitian tersebut

belum digunakan media sebagai penunjang model pembelajaran course review

horay. Media flipchart merupakan salah satu media telah terbukti dapat

meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Desi Eka Pratiwi, untuk itu dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan

model course review horay berbantuan media flipchart sebagai upaya untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Bugel 01 Salatiga pada mata

pelajaran PKn.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

28

2.3 Kerangka Berpikir

Pembelajaran PKn yang dilakukan dengan menggunakan model ceramah

dilanjutkan pemberian tugas dan kurangnya pemanfaatan media pembelajaran

membuat siswa menjadi kurang bersemangat, kurang tertarik dan memahami

materi pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran dan media yang tepat akan

memudahkan siswa menerima dan memahami materi pelajaran juga menjadi

tertarik pada pembelajaran. Model pembelajaran course review horay merupakan

model pembelajaran yang menyenangkan dan tidak monoton karena diselingi

dengan hiburan dan siswa lebih aktif dengan dilakukannya pengujian terhadap

pemahaman siswa secara kelompok sehingga diharapkan pemahaman konsep

siswa pada materi yang diajarkan menjadi lebih baik. Selain itu model

pembelajaran ini membuat siswa tertarik dan lebih semangat belajar karena

kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi akan mendapatkan reward dan

melatih kerja sama siswa dalam menjawab soal. Pada pelajaran PKn diperlukan

media yang dapat menarik perhatian siswa, membuat siswa lebih mudah

memahami materi pelajaran, bersemangat dan tidak mudah bosan sehingga

diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat. Salah satu media pembelajaran

yang dapat digunakan dalam pembelajaran PKn adalah media flipchart, media ini

akan lebih menarik perhatian siswa karena materi pelajaran disajikan dengan

huruf, gambar, diagram dan bagan yang disusun dengan menggunakan warna-

warna yang menarik dan membuat siswa menjadi mudah tidak bosan. Selain itu

dengan media flipchart materi pelajaran disajikan secara singkat dan praktis

sehingga diharapkan materi pelajaran lebih terfokus dan mudah dipahami siswa.

Dengan demikian diharapkan akan tercipta pembelajaran PKn yang

menyenangkan, lebih mengaktifkan siswa, lebih menarik perhatian siswa, dan

materi pelajaran lebih mudah dipahami siswa sehingga hasil belajar PKn siswa

menjadi lebih meningkat. Diterapkannya model pembelajaran course review

horay berbantuan media flipchart diharapkan akan dapat mempermudah

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sehingga hasil belajar siswa juga

meningkat. Secara sistematis alur kerangka berpikir mengenai penggunaan model

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Hakikat Pendidikan ... · Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan

29

pembelajaran course review horay berbantuan media flipchart pada pelajaran

PKn untuk meningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

2.4 Hipotesis Tindakan

Penerapan model pembelajaran course review horay berbantuan media

flipchart pada mata pelajaran PKn dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas V SD Negeri Bugel 01 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016.

Kelebihan

Model

Pembelajaran

Course Review

Horay

Kelebihan

Media Flipchart

Suasana kelas

menyenangkan dan

tidak monoton

Pembelajaran menarik

dan siswa lebih

bersemangat belajar

Menarik perhatian siswa

Siswa tidak mudah

bosan

Materi pelajaran

disajikan secara singkat

dan praktis

Materi

pembelajaran

mudah

dipahami

Hasil

Belajar

PKn Siswa

Meningkat

Melatih kerjasama

siswa