27
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Review Hasil Hasil Penelitian Terdahulu Menurut Randi (2018: 15) penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan peneliti dalam melakukan penelitian sehingga peneliti dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, peneliti tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian peneliti. Namun peneliti mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian ini. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian ini. Menurut penelitian Gobel (2013) yang dilakukan di perusahaan jasa outsourcing, analisis efisiensi biaya operasional melalu tunjangan makan dan jaminan pemeliharaan kesehatan pada perusahaan jasa outsourcing. Hubungan dengan penelitian melakukan efisiensi biaya operasional yang terlalu besar dikeluarkan perusahaan sehingga laba perusahaan yang di dapatkan kecil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metoda analisis yang digunakan dengan cara observasi dan mengumpulkan data yang dibutuhkan. Menurut penelitian Watania (2013) yang dilakukan di PT. Pegadaian, analisis varians biaya operasional dalam mengukur efektivitas pengendalian biaya operasional PT Pegadaian. Hubungan penelitian melakukan penghematan pada pengeluaran biaya operasional untuk mencegah pemborosan biaya operasional yang sudah ditetapkan pada anggaran perusahaan.penelitian menggunakan pendekatan deskriptif dan metoda analisis yang digunakan dengan cara observasi dan mengumpulkan data primer dan sekunder. Menurut penelitian Effendi (2018) yang dilakukan di PT Jaya Abadi Malang , analisis secara simultan biaya produksi variabel dan efisiensi operasi berpengaruh signifikan terhadap kontribusi margin. Hubungan dengan penelitian efisiensi dari biaya operaisonal variabel dan harus dilakukan efisiensi dalam penggunaannya

BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Review Hasil Hasil Penelitian Terdahulu

Menurut Randi (2018: 15) penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan

peneliti dalam melakukan penelitian sehingga peneliti dapat memperkaya teori

yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian

terdahulu, peneliti tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti

judul penelitian peneliti. Namun peneliti mengangkat beberapa penelitian sebagai

referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian ini. Berikut merupakan

penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian ini.

Menurut penelitian Gobel (2013) yang dilakukan di perusahaan jasa

outsourcing, analisis efisiensi biaya operasional melalu tunjangan makan dan

jaminan pemeliharaan kesehatan pada perusahaan jasa outsourcing. Hubungan

dengan penelitian melakukan efisiensi biaya operasional yang terlalu besar

dikeluarkan perusahaan sehingga laba perusahaan yang di dapatkan kecil.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metoda analisis yang

digunakan dengan cara observasi dan mengumpulkan data yang dibutuhkan.

Menurut penelitian Watania (2013) yang dilakukan di PT. Pegadaian,

analisis varians biaya operasional dalam mengukur efektivitas pengendalian biaya

operasional PT Pegadaian. Hubungan penelitian melakukan penghematan pada

pengeluaran biaya operasional untuk mencegah pemborosan biaya operasional

yang sudah ditetapkan pada anggaran perusahaan.penelitian menggunakan

pendekatan deskriptif dan metoda analisis yang digunakan dengan cara observasi

dan mengumpulkan data primer dan sekunder.

Menurut penelitian Effendi (2018) yang dilakukan di PT Jaya Abadi Malang

, analisis secara simultan biaya produksi variabel dan efisiensi operasi berpengaruh

signifikan terhadap kontribusi margin. Hubungan dengan penelitian efisiensi dari

biaya operaisonal variabel dan harus dilakukan efisiensi dalam penggunaannya

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

9

serta menghemat biaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan

metoda analisis yang digunakan mengumpulkan data primer dan sekunder.

Menurut penelitian Muanas (2015) yang dilakukan di Jambi, analisis

perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan

perusahaan. Hubungan dengan penelitian mengklasifikasikan biaya berdasarkan

hubungan biaya dengan volume kegiatan perusahaan, menjadi biaya variabel dan

biaya tetap, serta menentukan peran analisis biaya penggunaan internal

perusahaan, dan dapat menghemat biaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif, metoda analisis yang digunakan mengumpulkan data data sekunder dan

melakukan observasi. Dan menggunakan metoda perhitungan Activity based

costing.

Menurut penelitian Vendakasalam et al. (2020) yang dilakukan di Malaysia,

Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam, analisis efisiensi opersional perusahaan

pelayaran dari Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam. Hubungan

dengan penelitian, efisiensi operasional untuk menghemat biaya yang keluar dan

tidak perlu digunakan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan metode

analisis yang digunakan dengan cara observasi.

Menurut penelitian Damadi (2018) , yang dilakukan pada PT kuda inti

samudera di surabaya, pengaruh hubungan pemakaian bahan bakar minyak

terhadap maintenance pada head truck di PT kuda inti samudera. Hubungan

penelitian melakukan analisa terhadap pemakaian konsumsi kendaraan alat berat

dan melihat faktor faktor yang mempengaruhinya. Peneltian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dan metoda analisis yang digunakan melakukan observasi

dan mengumpulkan data yang diperlukan.

Menurut penelitian Kros dan Iryadi ( 2013 ) perusahaan air mineral, analisis

anggaran dan pengendalian biaya terhadap peningkatan efisiensi pada perusahaan

air mineral. Hubungan penelitian melakukan analisis terhadap meningkatkan

efisiensi untuk mengurangi pemborosan biaya yang dilakukan perusahaan

sehingga harus dilakukan pengendalian biaya. Metode yang digunakan adalah

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

10

kualitatif dan metoda analisis yang dilakukan dengan cara observasi dan

mengumpulkan data yang diperlukan.

Menurut penelitian Murni et al. ( 2018) perusahaan manufaktur sector

barang konsumsi sub rokok yang terdafatar dibursa efek Indonesia. Pengaruh biaya

produksi dan biaya operasional terhadap kegiatan distribusi dalam melakukan

penghematan biaya. Hubungan penelitian meningkatkan efisiensi pada biaya

operasional dengan bertujuan melakukan penghematan biaya perusahaan. Metode

yang dilakukan adalah kualitatif dan metode analisis yang dilakukan dengan cara

observasi, dan mengumpulkan data primer.

Menurut penelitian Nuripa et al. ( 2017 ) yang dilakukan di PT Mayora

Indah Tbk. Analisis efisiensi biaya operasional pada pengiriman barang penjualan.

Hubungan penelitian melakukan efisiensi biaya operasional untuk meningkatkan

laba bersih. Metode yang dilakukan adalah kualitatif dan metode analisis yang

dilakukan dengan cara observasi.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Biaya Operasional Atas Konsumsi Bahan Bakar Alat Berat

2.2.1.1 Pengertian Biaya Operasional

Biaya adalah suatu kontra prestasi yang diberikan oleh perusahaan atas

sesuatu yang telah diterimanya dari pihak lain atau jasa-jasa yang telah diterimanya

dari pihak lain. Biaya merupakan pengorbanan atau pengeluaran yang dilakukan

oleh suatu perusahaan atau perorangan untuk memeroleh manfaat lebih dari

aktifitas yang dilakukam tersebut. Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu

dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang

menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan

terjadi. Biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya

eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa uang. Sementara

itu, yang dimaksud dengan biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara

langsung, misalnya biaya kesempatan dan penyusutan barang modal. Biaya dalam

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

11

arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang

telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Menurut

Mulyadi (2014:8) menyatakan biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang

diukur dalam satuan uang yang telah menjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk

tujuan tertentu. Sedangkan menurut Sofyan (2011:242) biaya adalah semua yang

dibebankan kepada produk barang dan jasa yang akan dijual untuk mendapatkan

revenue.

Menurut Carter dan Usry (2004:29) mendefinisikan biaya (cost) sebagai nilai

tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat, sehingga dalam

akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada saat akuisisi diwakili oleh

penyusutan saat ini atau dimasa yang akan datang dalam bentuk kas atau aktiva lain.

Menurut Machfoedz (2000:36) biaya adalah jumlah yang diukur dalam bentuk

keuangan dari kas yang dikeluarkan atau kekayaan yang dipindahkan, saham yang

dikeluarkan atau hutang yang dibentuk dalam hubungannya dengan barang atau

jasa yang diperoleh. Menurut Mowen (2000:26) biaya adalah nilai ekuivalen kas

yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi

manfaat saat ini atau dimasa yang akan datang bagi organisasi atau perusahaan .

Biaya muncul karena adanya suatu kegitan yang terjadi dalam kegiatan

operasional perusahaan. Banyak kegiatan terjadi dalam perusahaan sehingga

banyak klasifikasi biaya. Dipandang dari sudut hubungannya dengan usaha

perusahaan, biaya dapat dibedakan menjadi dua sektor.

1. Subsektor Biaya Utama

Subsektor biaya utama ialah biaya yang menjadi beban tanggungan perusahaan

dan berhubungan erat dengan usaha utama atau usaha pokok perusahaan. Biaya

utama dikelompokkan menjadi tiga berdasarkan tempat biaya tersebut terjadi,

yaitu:

a. Biaya Produksi (Production Cost)

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

12

Biaya produksi (production cost) adalah semua biaya yang terdapat di dalam

lingkungan atau ruang tempat kegiatan produksi. Biaya produksi dibedakan

menjadi tiga komponen, yakni sebagai berikut.

1) Biaya bahan mentah (raw materials)

ialah nilai dari semua bahan yang diolah dalam proses produksi.

2) Upah tenaga kerja langsung (direct labour)

ialah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang ditugasi mengolah

bahan mentah dalam proses produksi.

3) Biaya pabrik tidak langsung (factory overhead)

ialah semua biaya yang terjadi dan terdapat di dalam lingkungan pabrik,

tetapi tidak secara langsung berhubungan dengan proses kegiatan.

b. Biaya Administrasi (Administration Expenses)

Biaya administrasi (administration expenses), ialah semua biaya yang

terdapat di dalam lingkungan dimana kegiatan administrasi dilakukan.

c. Biaya Pemasaran (Marketing Expenses)

Biaya pemasaran (marketing expenses) ialah semua biaya yang terdapat di

dalam lingkungan dimana pemasaran dilakukan.

2. Subsektor Biaya Bukan Utama

Subsektor biaya bukan utama, ialah biaya yang menjadi beban tanggungan

perusahaan, yang tidak berhubungan erat dengan usaha utama atau usaha pokok

perusahaan.

Menurut Mulyadi (2014:80) biaya operasional adalah semua biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan selama kegiatan operasi perusahaan dalam jangka

waktu satu tahun periode akuntansi. Mulyadi mengemukakan pengertian biaya

operasional sebagai biaya biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi

produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin,

peralatan, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

13

bekerja dalam bagianbagian baik yang langsung maupun tidak langsung

berhubungan dengan proses produksi.

Menurut Abrams & Laplante (2010:218) bahwa operasional adalah bagian

yang meliputi insfrastuktur, perlengkapan, proses, dan prosedur yang digunakan

sehingga bisa memproduksi dan menyampaikan produk atau jasa dengan satu cara

yang memungkinkan, untuk menjalankan usaha yang menguntungkan.

Operasional merupakan aspek yang penting, karena tanpanya tidak ada yang bisa

dikerjakan. Sedangkan menurut Margaretha (2011:24) mengemukakan biaya

operasional sebagai berikut: Biaya operasional (operating expense) adalah

keseluruhan biaya sehubungan dengan operasional diluar kegiatan proses produksi

termasuk didalamnya adalah biaya penjualan dan biaya administrasi.

Menurut Sofyan (2011:86) terdapat dua indikator biaya operasional yaitu

sebagai biaya penjualan, adalah seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

kegiatan penjualan sampai barang itu berada di tangan konsumen, seperti biaya

pengiriman, pajak pajak yang berkenaan dengan penjualan, promosi, dan gaji

tenaga penjual. Biaya umum dan administrasi, adalah biaya yang dikeluarkan

untuk kegiatan-kegiatan di luar kegiatan penjualan seperti kegiatan administrasi,

kegiatan personalia, dan umum. Misalnya gaji pegawai bagian umum (yang bukan

barang produksi, pemasaran), air, telepon, pajak, iuran, dan biaya kantor.

Menurut Jusuf (2008:29) biaya operasi atau biaya operasional adalah biaya-

biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produk perusahaan tetapi

berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan. Menurut Supriyono (2004: 22),

mengatakan bahwa biaya operasional dikelompokan menjadi dua golongan dan

dapat diartikan sebagai berikut : Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang

terjadi atau manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada objek atau pusat biaya

tertentu. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang terjadi atau

manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada objek atau pusat biaya tertentu, atau

biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya.

Menurut Murhadi (2013:37) biaya operasional (operating expense)

merupakan biaya yang terkait dengan operasional perusahaan yang meliput biaya

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

14

penjualan dan administrasi (selling and administrative expense), biaya iklan

(advertising expense), biaya penyusutan (depreciation and amortization expense),

serta perbaikan dan pemeliharaan (repairs and maintenance expense). Menurut

Jopie (2009:38) biaya operasional atau biaya usaha (Operating Expenses) adalah

biaya biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produk perusahaan tetapi

berkaitan dengan aktivitas perusahaan sehari-hari. Sedangkan menurut Murni et al.

( 2018 : 4) biaya operasional adalah keseluruhan biaya komersial yang dikeluarkan

untuk menunjang atau mendukung kegiatan atau aktivitas perusahaan untuk

mencapai sasaran yang telah ditentukan, dan dalam arti lain biaya operasioanal

adalah biaya yang terjadi dalam hubunganya dengan proses kegiatan operasional

perusahaan dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan yang lebih maksimal.

2.2.1.2 Penggolongan Biaya

Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan

biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan

tersebut.

Menurut Mulyadi (2014:14) biaya dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Objek pengeluaran

Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar

penggolongan biaya. Contoh penggolongan biaya atas dasar objek pengeluaran

dalam perusahaan adalah biaya gaji dan upah, biaya asuransi, depresiasi mesin.

2. Fungsi pokok dalam perusahaan

a. Biaya produksi, merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku

menjadi produk jadi yang siap jual.

b. Biaya pemasaran, merupakan biaya biaya yang terjadi untuk

melaksanakan kegiatan pemasaran produk.

c. Biaya administrasi, merupakan biaya untuk mengkoordinasi kegiatan

produksi dan pemasaran produk.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

15

3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai

a. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang terjadi dimana penyebab satu

satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai.

b. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang terjadinya tidak hanya

disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai.

4. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas

a. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding

dengan perubahan volume kegiatan.

b. Biaya semi variabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan

perubahan volume kegiatan.

c. Biaya semifixed adalah biaya uang tetap untuk tingkat volume kegiatan

tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi

tertentu.

d . Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume

kegiatan tertentu.

5 . Jangka waktu manfaatnya

a. Pengeluaran modal (capital expenditure) adalah biaya yang

mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pada saat terjadi

dibebankan sebagai harga pokok aktiva dan dibebankan dalam tahun

pelaksanaannya.

b. Pengeluaran pendapatan (revenue expense) adalah biaya yang hanya

mempunyai manfaat dalam periode akuntansi untuk terjadinya pengeluaran

tersebut. Pada saat terjadinya pengeluaran pendapatan ini dibebankan

sebagai biaya yang diperoleh dari pengeluaran biaya.

2.2.1.3 Pengendalian Biaya Operasional

Segala aktivitas kehidupan kita membutuhkan suatu pengendalian terhadap

apa yang sedang dan telah kita lakukan. Begitu juga organisasi harus dikendalikan

jalannya. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin aktivitas yang sedang dilakukan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

16

sesuai dengan apa yang ditetapkan. Menurut Matz et al. (1997:5) pengendalian

(control) merupakan usaha sistematis perusahaan untuk mencapai tujuan dengan

cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana. Menurut Daljono (2001:209)

pengendalian biaya dapat dilakukan dengan membandingkan antara biaya yang

sesungguhnya terjadi dengan biaya standar. Dari beberapa pendapat tersebut diatas

dapat ditarik kesimpulan bahwa pengendalian biaya produksi adalah proses untuk

mencapai rencana biaya produksi yang telah ditetapkan dengan cara

membandingkan antara biaya yang sesungguhnya terjadi dengan biaya menurut

standar atau yang ditetapkan di muka. Pengendalian biaya ini dilakukan apabila

terjadi penyimpangan, manajemen dapat segera mengetahui dan langsung

mengambil tindakan untuk menanganinya.

Maksud dari pengertian pengendalian biaya di atas tentunya tidak

melenceng jauh dari prinsip pengendalian biaya, prinsip dari pengendalian biaya

antara lain:

1. Berusaha agar biaya sesuai dengan standar.

2. Standar merupakan target.

3. Tekanan masa lalu dan sekarang.

4. Terbatas pada item-item yang sudah memenuhi standar.

5. Dalam kondisi yang ada berusaha mewujudkan biaya yang rendah.

6. Merupakan sikap nyata.

Pengendalian yang baik perlu melewati proses tiga tahap, yaitu perencanaan,

pelaksanaan dan pengukuran. Setiap program agar efektif, harus direncanakan

terlebih dahulu secara seksama sebelum tindakan di mulai. Setelah tindakan

dijalankan, kemajuan dapat di umpan balikkan terhadap rencana sebelumnya.

Dengan demikian perencanaan disempurnakan terus menerus atau di sesuaikan

dengan membandingkan hasil karya aktual dengan standar atau sasaran yang telah

ditetapkan. Pengendalian biaya memerlukan patokan atau standar sebagai dasar

yang dipakai sebagai tolak ukur pengendalian. Biaya yang dipakai sebagai tolak

ukur pengendalian adalah biaya standar. Biaya standar adalah biaya yang

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

17

ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan

untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di

bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor faktor lain tertentu. (Mulyadi,

2014:415). Perusahaan sering memakai beberapa sumber untuk menentukan

standar operasi mereka. Menurut Blochir et al. (2001:73) sumber-sumber ini

meliputi analisis aktivitas, data historis, standar untuk operasi serupa dari

perusahaan lain serta harapan pasar dan keputusan strategis.

1. Analisis aktivitas

Analisis aktivitas adalah proses identifikasi, menggambarkan dan evaluasi

aktivitas yang diperlukan untuk melengkapi pekerjaan proyek atau operasi.

Analisis aktivitas yang teliti semua faktor masukan dan aktivitas untuk

menyelesaikan tugas dengan efisien. Analisis menentukan tingkat ketrampilan

pekerja, peralatan yang digunakan, dan faktor relevan lainnya yang

berpengaruh terhadap hasil produksi. Analisis aktivitas jika dilakukan dengan

tepat, dapat memberikan spesifikasi yang lebih akurat dalam penentuan standar,

namun analisis ini membutuhkan waktu lama dan mahal.

2. Data historis

Data historis merupakan salah satu sumber yang baik dalam menentukan biaya

standar, asalkan data tersebut akurat dan dapat dipercaya (reliable). Perusahaan

dapat menggunakan sumber data historis ini apabila tidak mampu

menggunakan analisis aktivitias yang membutuhkan waktu dan biaya yang

mahal. Analisis data historis biasanya lebih murah dari analisis aktivitas.

Analisis ini memiliki keuntungan memasukkan semua faktor yang berpengaruh.

Kelemahannya yaitu standar dari data historis dapat bias dan tidak efisien.

3. Standar untuk operasi serupa dari perusahaan lain

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

18

Perusahaan jasa sering menggunakan informasi biaya penetapan standar dari

perusahaan lain sejenis yang dapat menjadi rekomendasi yang baik dalam

pembuatan standar.

4. Harapan pasar dan keputusan strategis

Harapan pasar dan keputusan strategis merupakan peranan penting dalam

penentuan standar, khususnya untuk perusahaan yang memakai target costing.

Keputusan strategis juga berdampak pada biaya standar, karena keputusan

strategis selalu melakukan perbaikan terus-menerus secara teratur.

2.2.1.4 Pengertian Konsumi Bahan Bakar

Menurut Muslim (2011:72) Tujuan konsumsi dalam teori ekonomi

konvensional adalah mencari kepuasan (utility) tertinggi, penentuan barang atau

jasa untuk dikonsumsi didasarkan pada kriteria tingkat kepuasan tersebut. Menurut

Halim (2016: 49) konsumsi yaitu pengeluaran yang dilakukan untuk membeli

barang dan jasa dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Menurut Falah ( 2014:

43) konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau

menghabiskan faedah suatu benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan

kebutuhan dan kepuasan secara langsung.

Menurut Naif (2011: 25) Bahan bakar adalah bahan-bahan yang di gunakan

dalam proses pembakaran sehari hari, bahan bakar sangat di perlukan untuk

kebutuhan seharihari. Syarat utama proses pembakaran adalah tersedia bahan

bakar yang bercampur dengan baik dengan udara dan tercapainya suhu

pembakaran. Bahan bakar yang di pergunakan dapat di klasifikasikan dalam tiga

kelampok yakni bahan bakar berbentuk cair, gas dan padat. Bahan bakar gas sering

digunakan di tempat tempat yang banyak menghasilkan gas yang ekonomis

dipakai pada motor, yakni gas alam, gas dapur kokas, gas dapur tinggi, dan gas

dari pabrik gas. Bahan bakar cair diperoleh dari minyak bumi yang dalam

kelompok ini ialah bensin dan minyak bakar, kemudian kerosin dan.bahan bakar

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

19

padat. Beberapa sifat utama bahan bakar menurut Naif (2011: 29) yang perlu

diperhatikan ialah :

a. Mempunyai nilai bakar tinggi.

b. Mempunyai kesanggupan menguap pada suhu rendah .

c. Uap bahan bakar harus dapat dinyatakan dan terbakar seger dalam campuran

dengan perbandingan yang cocok terhadap oksigen.

d. Bahan bakar dan hasil pembakarannya tidak beracun atau membahayakan

kesehatan.

e. Harus dapat diangkut dan disimpan dengan aman dan mudah.

Ada beberapa jenis bahan bakar yaitu sebagai berikut:

1. Bahan Bakar Padat

Bahan bakar padat adalah bahan bakar yang secara fisik berupa padat dan

biasanya menjadi sumber daya panas atau bahan bakar cair yang diperoleh dari

bumi yang dalam kelompok ini adalah bensin dan minyak bakar kemudian

dikerosin. Seperti contohnya kayu serta batubara. Daya panas yang dihasilkan

dapat dipakai untuk memanaskan air menjadi uap untuk menggerakkan

peralatan.

2. Bahan Bakar Cair

Menurut Naif (2011:10) Bahan bakar cair adalah bahan bakar yang strukturnya

tak rapat, berbeda dengan bahan bakar padat, seperti contoh bensin/ gasolin,

premium, minyak tanah, ataupun minyak solar .bahan bakar cair ini sering

sekali di gunakan oleh masyarakat sebagai bahan bakar untuk transportasidan

masih banyak lagi kegunaan bahan bakar cair.

3. Bahan Bakar Gas

Bahan bakar gas adalah bahan bakar yang sering diguanakan di tempat tempat

yang banyak menghasilkan gas, yang ekonomis dipakai yakni gas alam, gas

dapur kokas, gas dapur tinggi dan gas dari pabrik gas. Serta ada dua type, yaitu

Compressed Alami Gas (CNG) serta Liquid Petroleum Gas (LPG).Yang Sering

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

20

sekali kita jumpai bahan bakar gas dengan type Liquid Petroleum Gas (LPG).

LPG sendiri sudah menjadi pengganti bahan bakar minyak bagi kebutuhan

rumah tangga, seperti memasak.

Dengan berbagai pendapat ahli dari pengertian konsumsi dan bahan bakar

maka dapat dimengerti, konsumsi bahan bakar alat berat adalah menghabiskan

nilai manfaat dari bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

2.2.2 Pengertian Volume Muatan

Menurut Horngren dan Foster (2005: 58) volume muatan adalah ukuran

aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan kapasitas dalam satuan uang atau

unit produk dimana manajemen akan berusaha untuk mempertahankan volume

yang menggunakan kapasitas yang ada dengan sebaik mungkin. menurut

Sudjatmiko (2015: 64) volume muatan kapal adalah segala macam barang dan

barang dagangan (goods and merchandise) yang diserahkan kepada pengangkut

untuk diangkut dengan transportasi darat, laut, atau udara, guna diserahkan kepada

orang atau barang di tempat tujuan.

Menurut Basu (2005: 65) berpendapat bahwa volume muatan merupakan

muatan yang akan dikirimkan dalam jumlah besar. Volume muatan diperoleh

melalui hasil penjualan seluruh produk (produk lini) selama jangka waktu tertentu

dan hasil penjualan yang dicapai dari market share (pangsa pasar) yang merupakan

penjualan potensial yang dapat terdiri dari kelompok pembeli selama jangka waktu

tertentu.

Dalam penelitian ini volume muatan yang diobservasi adalah volume muatan

semen dari perusahaan semen terbesar di Indonesia yang bekerja sama dengan

PT. Kereta Api Logistik.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

21

2.2.3 Standarisasi Biaya Operasional Atas Konsumsi Bahan Bakar Alat Berat

Pengertian Standarisai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penyesuaian

bentuk (ukuran, kualitas, dan sebagainya) dengan pedoman (standar) yang

ditetapkan, pembakuan.

Menurut Rowland (2010: 20) standarisasi adalah spesifikasi dari fungsi atau

tujuan yang harus dipenuhi oleh suatu sarana pelayanan agar pemakai jasa dapat

memperoleh keuntungan yang maksimal dari pelayanan yang diselenggarakan, dan

terdapat syarat serta tahap perumusan standarisasi.

1. Syarat standarisasi.

a. Bersifat jelas, artinya dapat diukur dengan baik, termasuk mengukur berbagai

penyimpangan yang mungkin terjadi

b. Masuk akal, suatu standar yang tidak masuk akal, misalnya ditetapkan terlalu

tinggi sehingga mustahil dapat dicapai, bukan saja sulit dimanfaatkan tetapi

juga akan menimbulkan frustasi para pelaksana

c. Mudah dimengerti, suatu standar yang tidak mudah dimengerti, atau rumusan

yang tidak jelas akan menyulitkan tenaga pelaksana sehingga standar

tersebut tidakakan dapat digunakan

d. Dapat dicapai, merumuskan standar harus sesuai dengan kemampuan,

siatuasi serta kondisi organisasi

e. Absah, ada hubungan yang kuat dan dapat didemonstrasikan

f. Meyakinkan, persyaratan yang ditetapkan tidak terlalu rendah dan tidak

terlalu tinggi

g. Spesifik dan eksplisit, tidak terpengaruh oleh perubahan waktu untuk jangka

waktu tertentu, bersifat khas dan gambling.

2. Tahap Perumusan Standarisasi

a. Identifikasi perlunya suatu standar tertentu oleh para pemangku kepentingan.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

22

b. Penyusunan program kolektif berdasarkan analisis kebutuhan dan penetapan

prioritas oleh semua pihak berkepentingan disusul adopsi dalam program

kerja badan/lembaga standardisasi nasional.

c. Penyiapan rancangan standar oleh semua pihak yang berkepentingan yang

diwakili oleh pakar (termasuk produsen, pemasok, pemakai, konsumen,

administrator, laboratorium, peneliti dan sebagainya) yang dikoordinasikan

oleh panitia teknis.

d. Konsensus mengenai rancangan standar.

e. Validasi melalui public enquiry nasional mencakup semua unsur ekonomi

dan pelaku usaha untuk memastikan keberterimaan secara luas.

f. Penetapan dan penerbitan standar, dan

g. Peninjauan kembali (revisi), amandemen atau abolisi. Suatu standar dapat

direvisi setelah kurun waktu tertentu (umumnya 5 tahun sekali) agar selalu

sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan baru.

Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 102 tahun 2000 tentang

Standardisasi Nasional, standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang

dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus

semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat syarat keselamatan,

keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang

untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.

Menurut International Organization for Standardization (ISO) (2004: 02)

standardisasi merupakan aktivitas membangun, berkaitan dengan masalah aktual

atau potensial, ketentuan untuk penggunaan umum dan berulang, yang bertujuan

untuk pencapaian tingkat urutan optimal dalam konteks tertentu.

3. Tujuan Standarisasi

Standardisasi juga dinamis menyesuaikan dengan perkembangan global

sehingga tujuan standardisasi menjadi sangat beragam sesuai denganpersoalan

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

23

yang ingin diatasi. Menurut United Nations Industrial Development Organization,

merumuskan sepuluh tujuan standardisasi, meliputi:

a. Kesesuaian pada tujuan (itness for purpose)

Setiap produk dan proses dimaksudkan untuk dapat memenuhi kebutuhan

pemakai. Misalnya, pekerja proyek mengenakan sepatu pengaman dengan

tujuan memperoleh keselamatan kerja karena terlindung dari kontaminasi

bahan kimia berbahaya, api, listrik atau tertimpa benda berat. Standar

menetapkan persyaratan terhadap bahan dan proses produksi sepatu

pengaman, serta cara pengujiannya untuk memastikan bahwa kegunaan

sepatu pengaman benar-benar sesuai dalam memenuhi tujuannya, yaitu:

melindungi keselamatan pekerja dari kontaminasi bahan kimia berbahaya,

api, listrik atau tertimpa benda berat, saat digunakan pekerja di tempat

dimana ia bekerja.

b. Mampu tukar (interchangeability)

Mampu tukar (interchangeability) adalah kesesuaian dua atau lebih proses,

produk atau jasa yang dapat saling dipertukarkan untuk menghasilkan

kinerja dan daya tahan setara, tanpa keharusan melakukan perubahan atau

penyesuaian apa pun untuk memenuhi kesesuaian tersebut. Melalui

penetapan standar, semakin terbuka kemungkinan terwujudnya sejumlah

proses, produk atau jasa dapat saling dipertukarkan. Misalnya, penetapan

standar ukuran veleg pada kendaraan bermotor memungkinkan pengguna

kendaraan mempertukarkan ban dari berbagai merek.

c. Pengendalian keanekaragaman (variety reduction)

Penerapan standar berguna meminimalkan perbedaan dan keragaman yang

tidak menguntungkan dan tidak diperlukan. Dengan demikian, penerapan

standar berperan sebagai pengendalian atas keanekaragaman dengan

menentukan titik optimum produk menurut aspek ukuran, kandungan,

komposisi, rating, dan cara kerja (practices) untuk memenuhi kebutuhan

tertentu. Jumlah ragam yang berlebihan akan menyulitkan konsumen dalam

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

24

memilih produk yang sesuai dengan keinginannya, serta dari segi produsen

akan meningkatkan biaya produksi. Contoh : standar ukuran kertas (seri A)

diterapkan untuk membatasi keragaman penggunaan kertas surat, kertas

kerja, kartu dan dokumen sehingga dapat secara mudah dicetak.

d. Kompatibilitas (compatibility)

Kompatibilitas adalah kesesuaian proses, barang atau jasa untuk digunakan

secara bersamaan dengan kondisi spesiik untuk memenuhi persyaratan

relevan, tanpa menimbulkan interaksi yang tidak diinginkan. Contoh:

pemrosesan data elektronik, informasi harus dalam bentuk kode untuk

penyimpanan, transmisi dan retrival dalam bentuk pulsa elektronik. Agar

kode dikenali setiap saat oleh berbagai jenis piranti, kode harus

distandardisasi. Standardisasi di bidang ini mendukung usaha untuk

memperoleh kompatibilitas antara berbagai piranti atau sub sistem dan

membuka peluang untuk ekspansi itur dan pertukaran informasi di antar

berbagai sistem yang berbeda.

e. Meningkatkan pemberdayaan sumber daya

Pencapaian ekonomi secara menyeluruh dan maksimum dengan

meningkatkan pemanfaatan sumber daya (seperti: material, modal dan

optimasi pemberdayaan manusia) merupakan tujuan penting dari

standardisasi. Pada bidang manufaktur misalnya, aspek standardisasi

material, komponen dan metode produksi dimanfaatkan untuk mengurangi

pemborosan dan memungkinkan penerapan produksi dengan cara yang lebih

baik. Sebagai contoh: konstruksi bangunan sipil, pencampuran adukan

(semen, pasir, dan air sesuai standar) dilakukan dengan perbandingan yang

sesuai, begitu pula pemakaian besi beton untuk beton bertulang sehingga

mencapai kekuatan yang dipersyaratkan sesuai rekomendasi standar dan

pedoman bangunan.

f. Komunikasi dan pemahaman yang lebih baik

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

25

Standar berperan penting memperlancar komunikasi antara produsen dan

konsumen dengan menetapkan spesifikasi subjek yang ada dan memberikan

kepercayaan terhadap produk yang dipesan telah memenuhi persyaratan

yang tercantum dalam standar. Di samping itu, standar pun menetapkan

berbagai simbol untuk mengatasi atau mengurangi kesimpangsiuran akibat

perbedaan bahasa. Contoh sederhana misalnya, rambu dan marka di jalan,

atau tanda pria atau wanita di pintu toilet pada gedung perkantoran untuk

menunjukkan peruntukan pengguna toilet, juga lambang x yang menyatakan

lebih besar dari x atau sama dengan x.

g. Menjaga keamanan, keselamatan dan kesehatan

Standardisasi produk untuk menjamin keamanan, keselamatan dan

kesehatan bagi pemakainya. Contoh: sabuk pengaman, helm, sarung tangan

karet, penetapan batas keamanan penggunaan bahan zat warna atau bahan

pengawet dalam pangan, penetapan persyaratan isolasi listrik pada peralatan

listrik rumah tangga, desain seterika listrik harus sedemikian rupa sehingga

pengguna bebas dari kejutan listrik dan sebagainya.

h. Pelestarian lingkungan

Pelestarian lingkungan kini merupakan tujuan penting standardisasi, fokus

pada perlindungan alam dari kerusakan yang mungkin timbul. Contoh:

pencemaran produksi oleh industri, penggunaan material yang sulit terurai

(plastik misalnya), dan pengaturan gas emisi kendaraan bermotor.

Pelestarian lingkungan hidup umumnya ditetapkan dalam aturan, regulasi

dan peraturan atau persyaratan tertentu.

i. Alih teknologi

Standar merupakan media terbaik untuk alih teknologi. Karena standar

dirumuskan dan ditetapkan dengan mengacu pada hasil perkembangan dan

kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan pengalaman di berbagai bidang.

Standardisasi pun berproses secara dinamis dan menyesuaikan dengan

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

26

perkembangan teknologi terkini. Melalui penerapan standar terbuka

penguasaan teknologi terkini, tanpa memulai dari nol.

j. Mengurangi hambatan perdagangan.

Di era globalisasi masyarakat international berusaha keras mengurangi

hambatan perdagangan yang dilakukan oleh negara tertentu melalui

pembatasan akses pasar terhadap masuknya produk negara lain. Standar

mencegah adanya hambatan perdagangan non-tarif melalui harmonisasi

persyaratan (standar yang sama setidaknya setara dan membatasi standar

yang berbeda), sedemikian sehingga memungkinkan terjadi kompetisi sehat.

Pembeli atau konsumen yakin bahwa level mutu suatu produk, proses atau

jasa yang telah diproduksi atau tersedia sesuai dengan standar yang diakui.

4. Asas Standardisasi Secara Umum.

a. Asas manfaat

Pelaksanaan kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian memberikan

manfaat sebesar besarnya untuk kepentingan masyarakat.

b. Asas konsensus dan tidak memihak

Pelaksanaan kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian memberikan

kesempatan bagi pihak yang memiliki kepentingan berbeda untuk

menyampaikan pandangannya serta mengakomodasikan pencapaian

kesepakatan oleh pihak tersebut secara konsensus (mufakat atau suara

mayoritas) dan tidak memihak kepada pihak tertentu.

c. Asas transparansi dan keterbukaan

Pelaksanaan kegiatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian terbuka dan

memberikan kesempatan yang sama bagi semua pihak yang berkepentingan

untuk berpartisipasi.

d. Asas efektif dan relevan

Pelaksanaan kegiatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

memperhatikan kebutuhan pasar, tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan, dan mempertimbangkan waktu penyelesaiannya.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

27

e. Asas koheren

Pelaksanaan kegiatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian mengikuti

perkembangan internasional agar hasilnya harmonis.

f. Asas dimensi pembangunan nasional

Pelaksanaan kegiatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

mengutamakan kepentingan nasional dalam mencapai tujuan pembangunan

nasional.

5. Manfaat Standarisasi

Saat ini manfaat standardisasi semakin diakui. Menurut ISO Management

System (2004: 23). Standardisasi terbukti memberikan manfaat yang secara

umum dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Memperlancar transaksi arus barang dan jasa dalam perdagangan domestik

maupun internasional dengan menghilangkan hambatan teknis dalam

perdagangan melalui harmonisasi standar.

b. Membantu mempercepat disiminasi sistem manajemen, teknologi dan

inovasi, khususnya di kalangan Usaha Kecil Menengah di banyak negara

termasuk di negara-negara berkembang.

c. Meningkatkan daya saing bisnis dengan fokus pada mutu, keamanan,

keselamatan, kesehatan dan pelestarian lingkungan.

d. Memfasilitasi penilaian dan pembuktian kesesuaian.

e. Optimasi infrastruktur standardisasi.

Secara lebih khusus, standardisasi juga memberi manfaat kepada konsumen,

produsen, pemasok, dan kalangan ilmuwan. Mengenai manfaat standardisasi

bagi konsumen, produsen, pemasok, dan kalangan ilmuwan.

2.2.3.1 Biaya Standar

Menurut Mulyadi (2014 : 387) biaya standar adalah biaya yang ditentukan

dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk

membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

28

asumsi bahwa kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu. Menurut

Carter dan Usry (2004 : 153) biaya standar adalah biaya yang telah ditentukan

sebelumnya untuk memproduksi satu unit atau sejumlah tertentu produk selama

satu periode tertentu.

1. Manfaat Biaya Standar

Manfaat biaya standar menurut Carter dan Usry (2004 : 154) suatu sistem biaya

standar dapat digunakan dalam hubungannya dengan perhitungan biaya

berdasarkan proses maupun berdasarkan pesanan. Penetapan (kalkulasi) biaya

standar paling tepat diterapkan pada lingkungan pabrik dimana teknologi

produksi relatif stabil dan produk yang dihasilkan bersifat homogen didalam

unit akumulasi biaya (unit yang dimaksud disini adalah suatu departemen atau

suatu pekerjaan).

Menurut Halim (2016: 270) manfaat bagi perusahaan untuk :

a. Perencanaan dan persiapan anggaran.

b. Pengambilan keputusan tentang harga jual produk, strategi pengembangan

produk dan sebagainya.

c. Pengendalian biaya.

d. Menilai hasil implementasi.

e. Tingkatkan kesadaran akan pentingnya penghematan biaya.

f. Implementasikan Management By Objective (MBO).

g. Membedakan biaya yang telah dihabiskan untuk produksi jadi, inventaris

produk dalam proses dan sebagainya.

h. Tekan biaya administrasi.

i. Menyajikan laporan biaya dengan cepat.

2. Jenis Jenis Biaya Standar.

Menurut Mulyadi (2014: 214) biaya standar dapat diklasifikasikan berdasarkan

tingkat sesak atau konsesi sebagai berikut :

a. Standar teoritis

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

29

Standar ideal yang sulit dicapai dalam implementasinya. Asumsi yang

mendasari standar teoritis ini adalah bahwa standar adalah tingkat yang

paling efisien yang dapat dicapai oleh para pelaksana. Standar kebaikan ini

dapat digunakan dalam periode waktu yang relatif lama.

b. Biaya rata-rata waktu yang lalu.

Biaya rata-rata yang berlaku memandang biaya sebagai tidak efisien, yang

seharusnya tidak dimasukkan sebagai elemen biaya standar. Tetapi jenis ini

berguna ketika perusahaan mulai menerapkan sistem biaya standar.

c. Standar lama.

Berdasarkan perkiraan biaya di masa depan berdasarkan asumsi kondisi

ekonomi dan kegiatan yang merupakan norma, standar ini berguna untuk

manajemen dalam perencanaan jangka panjang dan dalam pengambilan

keputusan jangka panjang.

d. Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai (attainable high Performance).

Berdasarkan tingkat implementasi terbaik yang dapat dicapai dengan

memperhitungkan inefisiensi dalam kegiatan yang tidak dapat dihindari.

3. Tujuan Penetapan Biaya Standar.

Menurut Daljono (2001 : 32) mengemukakan bahwa sistem biaya standar

dipakai karena memberikan keuntungan dalam dua hal alasan: .

a. Untuk memperbaiki planning dan control Dengan diterapkannya biaya

standar per unit, maka perencanaan (planning) dapat dilakukan dengan lebih

baik yaitu dengan menyusun anggaran fleksibel. Dengan diterapkan biaya

standar, pengendalian biaya juga lebih mudah dilakukan. Yaitu dengan

pembandingan antara biaya sesungguhnya yang terjadi dengan biaya

menurut standar. Kemudian terhadap selisih biaya yang besar (diluar daerah

yang bisa ditolelir) dilakukan investigasi untuk perbaikan.

b. Untuk memudahkan perhitungan harga pokok produk Penentuan harga

pokok produk lebih mudah karena biaya bahan, biaya tenaga kerja dan biaya

overhead pabrik semua dihitung berdasarkan standar yang telah ditentukan.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

30

2.2.4 Efisiensi

Menurut Mulyamah (2002:3) efisiensi merupakan suatu ukuran dalam

membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang

direalisasikan atau penggunaan yang sebenarnya. Menurut Hasibuan (2004: 233-

234) efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output

(hasil antara keuntungan dengan sumber sumber yang dipergunakan), seperti

halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas.

Menurut Cristoper (2003:178) Hubungan atau perbandingan antara faktor

keluaran (output) barang dan jasa dengan masukan (input) yang langka didalam

suatu unit kerja, atau ketetapan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu (

dengan tidak membuang buang waktu, tenaga, biaya).

Menurut Mulyadi (2014:63) Efisiensi adalah ketetapan cara (usaha, kerja)

dalam menjalankan sesuatu dengan tidak membuang buang waktu, tenaga, biaya.

Efesiensi juga berarti antara input dan ouput atau biaya dan keuntungan.

1. Tujuan efisiensi

a. Untuk mencapai suatu hasil atau tujuan sesuai dengan yang diharapkan.

b. Untuk menghemat atau mengurangi penggunaan sumber daya dalam

melakuakan kegiatan.

c. Untuk memaksimalkan penggunaan segala sumber daya yang dimiliki

sehingga tidak ada yang terbuang percuma.

d. Untuk meningkatkan kinerja suatu unit kerja sehingga output nya semakin

maksimal.

e. Untuk memaksimalkan keuntungan yang mungkin didapatkan.

2. Jenis efisiensi

a. Efisiensi Optimal

Perbandingan terbaik antara pengorbanan yang dilakukan untuk

mendapatkan suatu hasil yang diharapkan

b. Efisiensi Tolak Ukur

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

31

Perbandingan antara hasil minimum yang ditentukan dengan hasil rill yang

dicapai, dimana dapat dikatakan efisien bila hasil rill lebih besar dari angka

minimum yang ditentukan.

c. Efisiensi dengan Titik Impas

Titik batas antara usaha yang efisien dengan tidak efisien, suatu bisnis dapat

dikatakan efisien jika titik impasnya diketahui dan bisnis tersebut

menghasilkan lebih dari titik impas tersebut.

3. Syarat Tercapainya Efisiensi

Manusia itu selalu berupaya untuk dapat melakukan efisiensi dalam segala

aspek bidang kehidupan. Supaya efisiensi tersebut dapat dikatakan berhasil

maka harus memenuhi beberapa syarat berikut:

a. Berhasil guna, adalah suatu kemampuan sebuah unit kerja dalam

mendatangkan hasil serta manfaat. Contohnya seperti, barang yang

diproduksi bermanfaat bagi masyarakat.

b. Ekonomis, merupakan suatu tindakan untuk bisa mendapatkan input

(barang atau jasa) yang berkualitas dengan tingkat pengeluaran sekecil

mungkin.

c. Pelaksanaan kerja itu bisa dipertanggung jawabkan.

d. Pembagian kerja yang nyata

e. Rasionalitas wewenang serta tanggung jawab

f. Prosedur kerja yang praktis.

2.3 Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual penelitian adalah suatu diagram yang menjelaskan

secara garis besar alur logika berjalannya sebuah penelitian. Menurut Polancik

(2009: 59) Hal ini dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian (research question),

dan merepresentasikan suatu himpunan dari beberapa konsep serta hubungan

diantara konsep-konsep tersebut.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

32

Menurut Sekaran (1992: 80) mengemukakan bahwa, kerangka berfikir

merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan

berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar

variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar

variabel independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator

dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan

dalam penelitian. Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan ke

dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan

paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berfikir (Sugiyono, 2011:

60)

Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam

penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya

membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti

disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga

argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti (Sapto, 1999: 20).

Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya

dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh karena

itu dalam rangka menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk hubungan maupun

komparasi, maka perlu dikemukakan kerangka berfikir.

Suriasumantri (2016: 39), mengemukakan bahwa seorang peneliti harus

menguasai teori teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun

kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran ini

merupakan penjelasan sementara terhadap gejala gejala yang menjadi obyek

permasalahan.

Kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama

ilmuwan, adalah alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka

berfikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis. Jadi kerangka

berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari

berbagai teori yang telah dideskripsikan.

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

33

Berdasarkan teori teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya

dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang

hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut,

selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis (Sugiyono, 2011:61-62).

Gambar 2.1

Kerangka konseptual penelitian

Keterangan :

Berdasarkan kerangka penelitian diatas, peneliti akan menjelaskan yang

akan diteliti pada PT. Kereta Api Logistik yang bergerak pada bidang logistik,

kegiatan operasional merupakan hal penting dalam bidang logistik dan memiliki

dua variabel yaitu biaya operasional dan volume muatan, dua variabel ini sangatlah

penting dalam kegiatan operasional. Pada biaya operasional muncul konsumsi

bahan bakar alat berat yang merupakan pokok dari masalah tersebut, efisiensi

sangat diperlukan untuk mengehemat pengeluaran biaya operasional sehingga

dibutuhkan efisiensi konsumsi bahan bakar alat berat berdasarkan volume muatan,

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.stei.ac.id/1460/3/BAB 2 (2).pdf · 2020. 10. 27. · Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

34

setelah diefisiensi sebaiknya perusahaan melakukan standarisasi untuk seluruh

area Pulau Jawa yang ada di PT. Kereta Api Logistik.