40
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Berkembangnya penggunaan Internet dan teknologi World Wide Web (WWW), menyebabkan munculnya penggunaan internet mengalami perkembangan yang luar biasa di bidang bisnis terutama pada perusahaan skala besar maupun kecil. Sejak berkembangnya teknologi internet tersebut pada tahun 1990-an penggunaannya meluas karena dipandang memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelancaran proses-proses bisnis. Penggunaan teknologi internet diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk- produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-commerce) untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Dalam penggunaan teknologi tersebut, berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan seperti investor, konsumen, pemerintah akan ikut berperan. Dengan semakin matangnya teknologi internet dan web, teknologi-teknologi tersebut meningkatkan kemampuan perusahaan yang canggih dalam hal komunikasi bisnis dan dalam hal kemampuannya berbagi informasi, selain itu berbagi sumber daya lain yang bernilai. 1

BAB Ieny.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/E-business... · Web viewHal tersebut disebabkan oleh responden yang berencana memesan tiket pesawat tidak merasa bahwa pelayanan adalah

  • Upload
    ledung

  • View
    218

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I.

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Berkembangnya penggunaan Internet dan teknologi World Wide Web (WWW),

menyebabkan munculnya penggunaan internet mengalami perkembangan yang luar biasa di

bidang bisnis terutama pada perusahaan skala besar maupun kecil. Sejak berkembangnya

teknologi internet tersebut pada tahun 1990-an penggunaannya meluas karena dipandang

memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelancaran proses-proses bisnis.

Penggunaan teknologi internet diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar

terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam

kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam

perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan

bisnis dan penjualan produk-produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-

commerce) untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik

maupun digital. Dalam penggunaan teknologi tersebut, berbagai pihak yang terkait dengan

perusahaan seperti investor, konsumen, pemerintah akan ikut berperan. Dengan semakin

matangnya teknologi internet dan web, teknologi-teknologi tersebut meningkatkan

kemampuan perusahaan yang canggih dalam hal komunikasi bisnis dan dalam hal

kemampuannya berbagi informasi, selain itu berbagi sumber daya lain yang bernilai.

Ide dasar serta manfaat e-commerce adalah untuk meningkatkan pelayanan terhadap

pelanggan serta meningkatkan daya saing perusahaan. Melihat kenyataan tersebut, maka

penerapan teknologi e-commerce merupakan salah satu faktor yang penting untuk menunjang

keberhasilan suatu produk dari sebuah perusahaan. Untuk mempercepat dan meningkatkan

penjualan cepat maka dengan melihat perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat

tersebut dapat memanfaatkan suatu layanan secara on-line yang berupa electronic commerce

(e-commerce).

E-commerce atau juga perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran,

pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet

1

atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana

elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem

pengumpulan data otomatis.

Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan

penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti:

transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing),

atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction

processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.

E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-

business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian

mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-

dagang juga memerlukan teknologi basis data atau pangkalan data (databases), e-surat atau

surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem

pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.

E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-

elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website).

Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2

milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan

ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat

trilyun dolar US pada tahun 2011.

Istilah “perdagangan elektronik” telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya,

perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI

untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.

Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat

“perdagangan web” — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server

aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data

penting pelanggan.

Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis

memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru

2

sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan

banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs

web perdagangan ini. (wikipedia)

I.2. Prospek E-commerce di Indonesia

Saat ini, internet telah menjadi salah satu media pemasaran dan penjualan yang murah,

cepat dan memiliki jangkauan yang luas hingga menembus batas – batas negara. Seiring dengan

booming internet pada akhir 90-an, bermunculanlah berbagai online shop yang menawarkan

produk melalui website yang dirancang untuk dapat melakukan transaksi secara online, dan

lahirlah istilah E-commerce.

Di Indonesia diperkirakan nilai transaksi retail yang dilakukan melalui internet masih

sangat kecil jumlah dan persentasenya jika dibandingkan dengan nilai transaksi retail secara

keseluruhan. Hal ini sejalan dengan masih sedikitnya pengguna internet di Indonesia yang

menurut data APJII baru sekitar 8 persen dari jumlah penduduk. Selain itu, pengguna internet

yang telah lama menggunakan internet pun belum tentu pernah bertransaksi melalui internet

karena masalah kebiasaan atau belum yakin akan keamanannya.

Berdasarkan kenyataan tersebut, bagaimana dengan prospek E-commerce di Indonesia?

E-commerce di Indonesia masih memiliki potensi untuk berkembang pesat. Hal ini didukung

oleh beberapa faktor, yakni : akses internet semakin murah dan cepat, yang akan meningkatkan

jumlah pengguna internet; dukungan dari sektor perbankan yang menyediakan fasilitas internet

banking maupun sms banking, yang akan mempercepat proses transaksi; biaya web hosting

yang semakin murah; dan semakin mudah dan murahnya membangun situs e-commerce yang

didukung dengan tersedianya berbagai software open source, seperti osCommerce, Magento,

dll.

Selain hal – hal yang disebutkan di atas, perkembangan E-commerce di Indonesia tentu

harus didukung juga oleh adanya peraturan yang dapat melindungi konsumen dari kerugian

yang disebabkan penipuan, credit card fraud, dan berbagai potensi kerugian lainnya. Dengan

demikian konsumen dapat berbelanja online secara aman dan nyaman. (indoshopguide.com)

3

I.3. Tujuan Penulisan

Penggunaan e-commerce di Indonesia masih sangat terbatas. Berdasarkan survei awal

masih relatif sedikit perusahaan yang menggunakan e-Commerce sebagai sarana untuk

kepentingan bisnis, sedangkan potensi e-commerce untuk bisnis masih terbuka lebar. Adapun

tujuan dari makalah ini adalah untuk memahami lebih dalam mengenai penerapan e-commerce

di Indonesia, khususnya pada elektronik ticketing pesawat yang memberikan kemudahan

pelayanan pada konsumen.

4

BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Dasar Teori

Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan atau

pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. E-commerce merupakan

bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan

tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan

dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi basisdata atau

pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non

komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-

Commerce ini.

E-Commerce merupakan konsep baru yang biasanya digambarkan sebagai proses jual

beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet (Shim, Quershi, Siegel, Siegel, 2000 dalam

buku M. Suyanto, 11, 2003) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi

melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000 dalam buku M.

Suyanto,11,2003).

Bagi sebagian kalangan, istilah e-Commerce diartikan secara sempit sebagai transaksi jual

beli produk, jasa dan informasi antar mitra bisnis lewat jaringan komputer, termasuk internet.

e-Commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-

biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan) .

Penggolongan e-Commerce yang lazim dilakukan orang ialah berdasarkan sifat

transaksinya. Menurut M. Suyanto (2003) tipe-tipe berikut segera bisa dibedakan :

1. Business to business (B2B), adalah model e-commerce dimana pelaku bisnisnya adalah

perusahaan, sehingga proses transaksi dan interaksinya adalah antara satu perisahaan

dengan perisahaan lainnya. Contoh model e-commerce ini adalah beberapa situs e-banking

yang melayani transaksi antar perusahaan.

5

2. Business to Consumer (B2C), adalah model e-commerce dimana pelaku bisnisnya melibatkan

langsung antara penjual (penyedia jasa e-commerce) dengan individual buyers atau

pembeli. Contoh model e-comerce ini adalag Amazon.com.

3. Consumer to Consumer (C2C), adalah model e-commerce dimana perorangan atau individu

sebagai penjual berinteraksi dan bertransaksi langsung dengan individu lain sebagai

pembeli. Konsep e-commerce jenis ini banyak digunakan dalam situs online auction atau

lelang secara online. Contoh portal e-commerce yang menerapkan konsep C2C adalah e-

bay.com .

4. Consumer to Business (C2B), adalah model e-commerce dimana pelaku bisnis perorangan

atau individual melakukan transaksi atau interaksi dengan suatu atau beberapa perusahaan.

Jenis e-commerce seperti ini sangat jarang dilakukan di Indonesia. Contoh portal e-

commerce yang menerapkan model bisnis seperti ini adalah priceline.com.

Dari keempat model e-commerce di atas kemudian berkembang menjadi model-model

lainnya, contohnya seperti B2B2C, dimana suatu perusahaan akan bersifat sebagai broker atau

perantara dari perusahaan lain yang akan berinteraksi dan bertransaksi dengan konsumen atau

pembeli. Contoh lainnya adalah M-commerce atau mobile commerce. Model e-commerce ini

memanfaatkan teknologi wireless (mobile phone) sebagai media bisnis untuk bertransaksi dan

berinteraksi. Beberapa perusahaan mobile content provider (misalnya penyedia nada sambung

probadi) termasuk dalam katogeri bisnis jenis ini.

E-Commerce mempunyai perspektif sebagai berikut: komunikasi, proses bisnis, layanan,

online, kolaborasi, komunitas. E-Commerce adalah membeli atau menjual produk atau jasa

melalui media elektronik, salah satunya adalah melalui media internet. Melalui e-Commerce ini

pelanggan tidak perlu lagi datang ke sebuah toko untuk membeli barang yang diinginkan tetapi

pelanggan dapat secara langsung memesan barang mereka melalui internet. Selain lebih mudah

penerapannya, dalam segi biaya juga bisa di katakan murah, berbisnis di internet juga efisien

terhadap waktu.

Sedangkan menurut Kalakota dan Whinston (1997) dalam buku M. Suyanto (2003)

mendefinisikan e-Commerce dari beberapa perspektif berikut : Perspektif Komunikasi : e-

6

Commerce merupakan pengiriman indormasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini

telepon, jaringan computer atau sarana eletronik lainnya. Perspektif Proses Bisnis : e-

Commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomisasi transaksi dan aliran kerja

perusahaan. Perspektif Layanan: e-Commerce merupakan salah satu alat yang memenuhi

keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service cost ketika

meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan. Perspektif Online: e-Commerce

berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya.

Meskipun demikian, istilah e-Commerce sebenarnya dapat di definisikan berdasar 5

perspektif (Phan, 1998; Tabel 1): (1) on-line purchasing perspective; (2) digital communications

perspective; (3) service perspective; (4) business process perspective; dan (5) marketof- one

perspective. Dengan demikian, pada hakikatnya dalam lingkup yang luas e-Commerce bisa

dikatakan ekuivalen atau sama dengan ebusiness (Turban, et al., 2000).

Tabel 1. Perspektif Mengenai E-Commerce

Np PERSPEKTIF DEFINISI E- COMMERCE FOKUS

1 On-line Purchasing Pespective Sistem yang memungkinkan pembelian

dan penjualan produk dan informasi

melalui internet dan jasa online lainnya.

Transaksi online Digital

2 Communication Perspective Sistem yang memungkinkan pengiriman

informasi digital produk, jasa dan

pembayaran online

Komunikasi secara

elektronis

3 Service Perspective Sistem yang memungkinka upaya

menekan biaya, menyempurnakan kualitas

produk dan informasi instan terkini, dan

meningkatkan kecepatan penyampaian

jasa

Efisiensi dan layanan

pelanggan

4 Business Process Perspective Sistem yang memungkinkan otomatisasi

transaksi bisnis dan aliran kerja

Otomatisasi proses

bisnis

5 Market-of-one Perspective Sistem yang memungkinkan proses

‘Customization’ produk dan jasa untuk

diadapatasikan pada kebutuhan dan

Process customization

7

keinginan setiap pelanggan secara efisie

Sumber: diolah dari Phan (1998).

E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang

menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik

dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik. M.

Suyanto (2003) mengatakan, e-Commerce (EC) merupakan konsep baru yang bisa digambarkan

sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web internet (Shim, Qureshi, Siegel,

2000) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan

informasi termasuk internet (Turban, Lee, king, Chung, 2000). Kalakota dan Whinston (1997)

mendefinisikan e-Commerce dari beberapa perspektif berikut:

1. Dari perspektif komunitas, e-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,

atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya.

2. Dari perspektif proses bisnis, e-Commerce merupakan aplikasi teknologi menuju

otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.

3. Dari perspektif layanan, e-Commerce merupakan satu alat yang memenuhi keinginan

perusahaan, konsumen, dan manajemen dalam memangkas service cost ketika

meningkatkan mutu barang dan ketepatan pelayanan.

4. Dari perspektif on line, e-Commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produkdan

informasi di internet dan jasa on line lainnya. E-Commerce bisa beragam bentuknya

tergsntung pada tingkat digitalitas produk/ layanan untuk dijual dan sebagainya.

Phillip Kotler (2000) mengatakan, pemasaran merupakan proses perencanaan dan

pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa

untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.

Strategi menurut Phillip Kotler adalah program yang luas untuk mendefinisikan dan mencapai

tujuan organisasi dan melakukan misinya. Program merupakan peran aktif yang didasari

rasional yang dimainkan oleh manajemen dalam merumuskan strategi perusahaan/ organisasi.

Sedangkan perspektif selanjutnya , strategi adalah pola tanggapan organisasi yang dilakukan

terhadap lingkungannya sepanjang waktu (James A.F. Stoner 1991). Tujuan pemasaran adalah

untuk mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa, sehingga produk atau jasa itu

8

cocok dengan pelanggan dan selanjutnya bisa menjual sendiri. Idealnya, pemasaran hendaknya

menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk konsep pemasaran menegaskan behwa kunci

untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan perusahaan tersebut haruslah efektif

dibanding para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai

pelanggan.

II.2. Tujuan dari aplikasi e-Commerce adalah :

Customer/pelanggan yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya

membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser. Menjadikan portal e-

Commerce / e-shop tidak sekedar portal belanja, akan tetapi menjadi tempat berkumpulnya komunitas

dengan membangun basis komunitas, membangun konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan

sebagai pusat informasi (release, product review, konsultasi)

Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan konvensional dan

virtual : Responsif (respon yang cepat dan ramah), Dinamis, Informatif dan komunikatif, Informasi yang

up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis. Model pembayaran : kartu kredit atau transfer.

Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah: e-mail dan

messagingcontent management systems; dokumen, spreadsheet, database; akunting dan sistem

keuangan; informasi pengiriman dan pemesanan; pelaporan informasi dari klien dan enterprise; sistem

pembayaran domestik dan internasional; newsgroup; on-line shopping; conferencing dan online banking

II.3 Faktor kunci sukses dalam e-Commerce.

Dalam beberapa kasus, sebuah perusahaan e-Commerce dapat bertahan tidak hanya

mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang

tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan

keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk: menyediakan harga

kompetitif; menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah; menyediakan informasi

barang dan jasa yang lengkap dan jelas; menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran

istimewa, dan diskon; memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian; menyediakan rasa

komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain; mempermudah kegiatan

perdagangan; penggunaan dan manfaat e-commerce dalam bisnis di sebuah perusahaan ;manfaat yang

dirasakan perusahaan khususnya untuk kepentingan pelanggan memperlihatkan bahwa e-Commerce

dapat memberikan manfaat mendapatkan pelanggan baru.

9

Studi yang menyebutkan bahwa manfaat penggunaan e-Commerce dalam bisnis adalah

mendapatkan pelanggan baru dikemukakan oleh Hamill da Gregory, 1997 dan Swatman, 1999 serta

Hoffman dan Novak, 2000. Digunakannya e-Commerce memungkinkan perusahaan tersebut

mendapatkan pelanggan baru baik itu yang berasal dari pasar domestik maupun pasar luar negeri.

Menarik konsumen untuk tetap bertahan. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997 di

industri perbakan menemukan bahwa dengan adanya layanan e-banking membuat nasabah tidak

berpindah ke bank lain. Selain itu bank juga akan mendapatkan pelanggan baru yang berasal dari bank-

bank yang bertahan dengan teknologi lama.

Meningkatkan mutu layanan. Dengan adanya e-Commerce memungkinkan perusahaan dapat

meningkatkan layanan dengan melakukan interkasi yang lebih personal sehingga dapat memberikan

informasinya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen. Studi yang menyebutkan bahwa

penggunaan ecommerce dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu layanan ini dikemukakan oleh

Gosh, 1998.

Melayani konsumen tanpa batas waktu. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997

menemukan bahwa adanya pelanggan dapat melakukan transaksi dan memanfaatkan layanan suatu

perusahaan tanpa harus terikat dengan waktu tutup ataupun buka dari suatu perusahaan tersebut.

II. 4. Permasalahan Mengimplementasikan Electronic Commerce di Perusahaan.

Manfaat dari e-Commerce bagi konsumen diantaranya dapat melayani transaksi 24 jam disetiap

lokasi, memberikan banyak pilihan pada pelanggan, menyediakan produk yang tidak mahal dengan cara

mengunjungi banyak tempat dan melakukan pembandingan secara tepat, pengiriman menjadi cepat,

partisipasi dalam pelayanan maya (virtual action), dapat berinteraksi dengan pelanggan lain dan

memudahkan persaingan. Manfaat e-Commerce bagi masyarakat diantaranya dapat memungkinkan

untuk bekerja dirumah, terbatasnya jumlah barang yang dijual, dapat menikmati produk atau jasa yang

susah dipasarkan, memfasilitasi layanan public seperti perawatan, kesehatan, pendidikan dan lain-lain.

Dengan adanya berbagai keuntungan e-Commerce, maka ada juga keterbatasannya dengan

kategori teknis dan nonteknis.

Keterbatasan Teknis, meliputi: adanya kekurangan sistem keamanan, kehandalan; standard dan

beberapa protokol komunikasi; adanya bandwidth telekomunikasi yang tidak mencukupi; adanya

pengembangan perangkat lunak masih dalam tahap perkembangan dan berubah dengan cepat; sulit

menyatukan perangkat lunak internet dan e-Commerce dengan aplikasi dan database yang ada sekarang

10

ini. Vendor-vendor kemungkinan perlu server web yang khusus serta infrastruktur lainnya selain server

jaringan. Beberapa perangkat lunak e-Commerce mungkin tidak cocok bagi hardware tertentu.

Keterbatasan Nonteknis, meliputi: biaya dan justifikasi; biaya pengembangan e-Commerce dalam

rumah bisa sangat tinggi dan kekeliruan yang disebabkan oleh kurangnya pengalaman bisa

mengakibatkan adanya delay (penangguhan); sekuritas dan privasi; isu sekuriti yang dipandang serius

dibanding yang sebenarnya bila diterapkan inskripsi yang tepat; sedikit kepercayaan dan resistensi

pemakai; pelanggan tidak percaya bila tanpa melihat wajah penjual yang mereka kenal, tidak adanya

sentuhan dan rasa hubungan secara on line, serta beberapa isu hukum yang belum terpecahkan.

Keteraksesan internet masih merupakan hal yang mahal atau tidak cocok bagi pelanggan

potensial. Namun dari beberapa manfaat e-Commerce yang besar ini terhalangi oleh beberapa kendala

seperti sekuritas dan metode pembayaran. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa praktek pengenaan

pajak dalam perdagangan elektronis belum sesuai dengan aturan yang berlaku, sehingga tidak dapat

memaksimalkan penerimaan pajak dari perdagangan elektronis.

Adapun kendala yang dihadapi, dan merupakan sebuah tantangan bagi kita sekarang ini adalah

mengenai sekuritas dan metode pembayaran. Yang belum siap dalam sistem pemasaran online ini

adalah cara bayar transaksi di Indonesia, yang dalam hal ini hanya bisa dijalankan dengan menggunakan

cara manual melalui ATM atau transfer bank, tidak bisa menggunakan cara bayar otomatis seperti

Paypal atau lainnya.

Kendala penerapan e-Commerce di Perusahaan yang ada Indonesia : orang Indonesia masih belum

terbiasa dengan belanja online; infrastruktur bank dan aturan belum siap; akses Internet belum

mencakup seluruh daerah; serta pemilik komputer masih terbatas. Dengan perkembangan teknologi

internet, diharapkan masalah tersebut akan semakin terkendali untuk masa yang akan datang.

BAB. III.

11

PEMBAHASAN

Keberhasilan dari pembangunan tidak terlepas dari peran aktif dari semua sektor

terutama sector transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan darat yang harus dapat

dijangkau, yang meliputi seluruh wilayah Indonesia , maka perlu dilakukan suatu penanganan

khusus dalam meningkatkan kualitas pelayanan transportasi darat yang aman, selamat, mudah

dijangkau, berdaya saing dan terintegrasi. Pengelolaan pelayanan transportasi darat dalam

skala nasional merupakan pekerjaan yang kompleks. Pekerjaan ini harus memperhitungan

berbagai sub moda transportasi darat baik umum maupun pribadi, berbagai event-event rutin

maupun khusus yang dapat meningkatkan beban transportasi darat seperti angkutan lebaran,

natal dan tahun baru, liburan, bencana alam, kondisi operasional di lapangan (kemacetan lalu

lintas yang semakin parah di kota-kota besar dan metropolitan), perkembangan sarana-

prasarana transportasi dan juga tindakan-tindakan pihak-pihak lain yang dapat mengganggu

jalannya pelayanan jasa angkutan darat. Dalam penyelenggaraan transportasi darat, sangat

perlu kecepatan informasi agar setiap permasalahan dapat diatasi secara cepat dan semaksimal

mungkin. Kondisi tersebut perlu dan harus didukung dengan sistem teknologi informasi untuk

transportasi darat yang handal, yang mampu saling mendukung dan terpadu dengan sistem –

sistem lainnya. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas di bidang transportasi darat, maka

suatu sistem yang berbasis teknologi informasi yang terintegrasi ditingkta regionl maupun

nasional, merupakan suatu kebutuhan utama, mengingat tantangan tugas masa depan yang

dituntut untuk mampu menyediakan pelayanan.

Transportasi darat dengan cepat, tepat, konsisten dan mudah selalu tersedia setiap saat

(Timely Available). Guna mewujudkan sistem tersebut, pada saat ini hal tersebut sangat

dimungkinkan dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi yang didukung

pula oleh perkembangan kemampuan sumber daya manusia di Indonesia dalam penguasaan

teknologi informasi. Dalam perencanaan pembangunan transportasi darat, pemanfaatan data

base dengan menggunakan teknologi informasi berbasis GIS (Geografic Information Sistem)

sangat diperlukan. Pada tingkat operasional guna mengatasi permasalahan lalu lintas di tingkat

lokal maka penerapan Program Aplikasi Pengendalian Lalu Lintas seperti ATCS/ITCS (Area Traffic

12

Control System/Integrated Traffic Control System), ITS (Intelegent Transport System), sedangkan

ditingkat regional dan nasional pengembangan Transportation Management Centre (TMC)

merupakan salah satu solusi terbaik dari sistem teknologi informasi yang dapat dikembangkan.

Selain daripada itu dalam rangka melayani kebutuhan informasi transportasi darat bagi

masyarakat dan penerapan e-governance penggunaan website, call centre, sms centre

merupakan media informasi yang efektif dan effisien sedangkan untuk kelancaran dan

kemudahan pelayanan transportasi darat pengunaan smart card dimasa datang akan menjadi

suatu kebutuhan.

III.1. Enterprise Resource Planning (ERP)

Aplikasi – aplikasi e-commerce pada dasarnya adalah aplikasi berbasis jaringan yang

menghubungkan pihak – pihak yang berkepentingan baik dari tempat yang sama maupun

tempat yang berbeda. Banyak perusahaan yang menggunakan teknologi informasi untuk

mengembangkan cross functional enterprise system yang melewati batas – batas dan fungsi

bisnis tradisional (seperti markrting dan finance) untuk meningkatkan semua proses – proses

bisnis vital perusahaan. Perusahaan yang menerapkan e- business di Indonesia melihat cross

functional enterprise system sebagai suatu cara strategis menggunakan sumber daya teknologi

informasi guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis.

Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem terintegrasi untuk mengelola seluruh

aktifitas perusahaan termasuk keuangan, produksi, HRD, marketing, supply chain, logistics, dll.

Praktis seluruh perusahaan besar di dalam dan luar negeri menggunakan ERP termasuk:

ExxonMobil, BASF, British Petroleum, ChevronTexaco, Wal-Mart, Coca-Cola, Hewlett Packard,

Haliburton, Mitsui, Astra, Garuda, PERTAMINA, IndoMobil, Bank Mandiri, dll.

13

Banyak juga universitas besar di luar negeri yang menggunakan ERP untuk mengelola

administrasi mahasiswa, keuangan, kepegawaian, pembelian, dll. Secara arsitektural sistem,

ERP dikembangkan berdasarkan modul-modul fungsional yang meliputi seluruh aspek sumber

daya di dalam sebuah perusahaan/organisasi.

Secara historis, ERP berasal dari metamorfosis dari MRP (Manufacturing Resources

Planning) yang diarahkan untuk kelompok usaha manufaktur. Seiring dengan perkembangan

teknologi, manajerial dan bisnis maka MRP pun berubah menjadi ERP. Istilah ERP sendiri

diperkenalkan pertama kali oleh Gartner Group.

Secara teknis sebenarnya ERP berfungsi memadukan berbagai sistem informasi yang

tersebar di masing-masing departemen (unit fungsional) di sebuah lembaga. Dengan adanya

sistem yang terpadu tersebut maka masing-masing unit fungsional dalam lembaga tersebut

dapat saling berbagi data dan informasi yang pada akhirnya meningkatkan sinergi antar elemen

di perusahaan yang menerapkannya. Perlu diingat bahwa ERP bukanlah aplikasi perangkat

lunak komputer yang berfungsi menangani data secara elektronik dan memprosesnya secara

terperinci saja. ERP memiliki keunggulan dalam menyajikan informasi analitik kepada para

14

pemegang keputusan melalui modul OLAP (online analytical processing). Sehingga jika dilihat

dari sisi fungsional sistem, ERP dibagi atas modul OLAPdan OLTP (online transaction processing).

Modul OLTP adalah lapis (layer) yang berfungsi menangani proses pemasukan (input),

ubah (update) dan hapus (delete) dari setiap data ke dalam rekam (record) tabel yang saling

terkait dalam suatu basis data. Misalkan saat memasukkan data penjualan maka

sistem OLTP akan melakukan verifikasi ke tabel pegawai untuk memastikan otoritasnya,

penelusuran apakah pelanggan tersebut adalah langganan yang sudah terdaftar sehingga

berhak atas potongan harga, memeriksa apakah ada program harga khusus dari sistem

informasi akunting hingga akhirnya data tersebut direkam dalam tabel penjualan.

III.2. Customer Relationship Management (CRM)

Saat ini sangat mudah bagi pelanggan untuk membuat perbandingan dengan hanya

meng-klik mouse untuk pindah ke produk perusahaan lain. Hal ini menyebabkan

keterhubungan dengan pelanggan menjadi asset perusahaan yang sangat berharga. Hubungan

tersebut sangat berharga melebihi produk perusahaan, toko, pabrik, alamat web, bahkan

karyawan. Setiap strategi perusahaan harus memasukan aspek mencari dan mempertahankan

pelanggan yang berharga. O’Brian (2008) menyatakan bahwa banyak perusahaan yang

mengimplementasikan CRM untuk memperbesar peluang sukses di lingkungan bisnis yang

kompetitif.

CRM menggunakan teknologi informasi untuk untuk menciptakan cross functional

Enterprise system yang mengintegrasikan proses pelayanan pelanggan dalam penjualan,

pemasaran, dan customer service yang berinteraksi dengan pelanggan perusahaan.

PT Telkomsel memanfaatkan CRM untuk dapat mendapatkan serta mempertahankan

pelanggan yang potensial, dengan menggunakan Oracle. Adapun komponen penting dalam

sistem CRM adalah sebagai berikut:

15

a. Contact & Account Management

O’Brian (2008) menyatakan bahwa Software CRM membantu perusahaan dalam bidang

penjualan, pemasaran, dan bagian pelayanan untuk memiliki dan menelusuri data dari

pelanggan. Informasi dapat berupa nomor telepon, fax, email, kontak pribadi, dll.

Sistem CRM menyimpan data pelanggan dan memungkinkan untuk dapat diakses

melalui internet, intranet, atau jaringan lain untuk penjulan, pemasaran, dan aplikasi

lain.

Database pelanggan yang terdapat dalam e-tiket pesawat biasanya :

Data Kontak pelanggan : nomor telepon HP, nomor telepon rumah dan alamat

rumah/ kantor.

Data Rekan/ saudara pelanggan : nomor telepon HP, nomor telepon rumah dan

alamat rumah/ kantor.

Data – data tersebut dibutuhkan apabila perusahaan ingin menghubungi pelanggan

untuk melakukan beberapa program, diantaranya::

1. Program penawaran produk baru

Pelanggan akan memperoleh penawaran mengenai produk baru atau produk

eksisting melalui telepon, maupun SMS.

2. Program loyalty

16

Perusahaan akan mengirimkan SMS birthday atau bonus tiket gratis kepada

pelanggan dengan kriteria tertentu sebagai bagian dari program retensi.

3. Pemberitahuan ;Untuk memberi kabar seperti penundaan penerbangan atau berita

lain.

b. Sales

CRM memungkinkan perusahaan mendapatkan akses yang real time mengenai data

pelanggan, serta memungkinkannya untuk melakukan pengecekan.

c. Marketing & Fulfillment

Sistem CRM membantu bagian marketing untuk melaksanakan kegiatan pemasaran

langsung, serta menyimpan data respon dari pelanggan atas penawaran yang dilakukan.

Database pada elektronik tiket menyimpan data hasil telemarketing dalam bentuk

respon pelanggan yang akan memudahkan perusahaan untuk berhubungan dengan

pelanggan bersangkutan di kemudian hari, misalnya GMF dari maskapai penerbangan

Garuda.

d. Customer service & Support

Sistem CRM membantu manajer customer service secara cepat membuat, menunjuk,

dan mengelola permintaan layanan. Software helpdesk membantu bagian call centre

untuk membantu pelanggan yang mempunyai masalah dengan suatu produk atau

layanan dengan cara menyediakan data layanan yang relevan dan usulan bagi

pemecahan masalah. Bagian call centre apabila mengalami kesulitan untuk menangani

keluhan pelanggan atau melayani revervasi tiket sampai hal pengaduan maka dapat

dibantu melalui sistem ini.

17

e. Retentions & Loyalty Programs

O’ Brian menyatakan bahwa sangat penting bagi suatu perusahaan untuk meningkakan

program retensi dan menjaga loyalitas pelanggan, karena:

1. Menjual pada pelanggan baru membutuhkan biaya 6 kali lebih mahal dibandingkan

melakukan penjualan kepada pelanggan existing.

2. Pelanggan yang tidak puas akan menceritakan pada 8 – 10 orang mengenai

pengalamannya.

3. Perusahaan mampu untuk meningkatkan 85% dengan meningkatkan program

retensi sebesar 5%.

4. Peluang untuk dapat menjual produk kepada pelanggan baru adalah 15%,

sedangkan pelanggan existing 5%.

5. 70% pelanggan yang mengeluh akan tetap menggunakan jasa/ layanan perusahaan

apabila perusahaan secara cepat mengatasi permasalahannya.

Sistem CRM akan membantu untuk untuk mengidentifikasi , memberikan reward, serta

menjual kembali kepada pelanggan loyal-nya.

E-Commerce memberikan dukungan terhadap fasilitasi pelanggan karena dengan

teknologi ini informasi yang diberikan kepada pelanggan dapat diberikan secara lengkap dan

jelas. Memudahkan pelanggan dalam melakukan transaksi pembayaran bahkan dalam

membandingkan harga, merek, maupun spesifikasi barang atau jasa yang akan dibeli. Proses

yang dilakukan cepat, nyaman, dan mudah, oleh karena itu EC sangat memberikan dukungan

dalam memberikan fasilitas dan layanan bagi pelanggan. EC dapat merubah bentuk pelayanan

yang semula harus datang langsung ke suatu instansi yang dituju ataupun melalui via telepon,

tapi sekarang menjadi pelayanan yang on-line disetiap waktu dimanapun berada sehingga

dapat memudahkan dalam menangani segala transaksi. Tampilan media e-commerce

menjadikan pelanggan dapat leluasa melihat segala aktivitas yang dilakukan oleh sebuah

perusahaan dalam memasarkan produk atau jasanya.

18

III.3. Rantai Pasokan (SCM = supply chain management)

SCM sebenarnya adalah modul yang menjadi fokus yang mutakhir dalam

pengembangan sistem ERP. Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet adalah

solusi yang sangat efektif dalam penghematan biaya perusahaan. Proses perencanaan hingga

optimalisasi penyimpanan dan penggunaan logistik sangat membantu dalam memperbaiki

prediksi permintaan serta efisiensi bagi perusahaan.

Gambar berikut menggambarkan bahwa aliran-aliran yang terjadi di sepanjang supply

chain harus dikelola secara terintegrasi, sehingga barang bisa sampai tepat waktu dan tepat

jumlah di tangan end customer, dengan beroperasi secara efektif dan efisien, dan

meminimumkan distorsi informasi antar pelaku supply chain.

E-commerce memang berhubungan dengan supply chain managament karena E-

commerce dengan segala kemudahannya membantu perusahaan dalam melakukan

perencanaan, mengorganisasikan, menjalankan, sera melakukan pengontrolan terhadap rantai

pasokan mereka. Manajemen rantai supply pada E-Commerce secara otomatis

terkomputerisasi. Dengan komputerisasi tersebut maka e-commerce dapat melakukan

penghematan baik waktu dan biaya yang akan dihabiskan dalam hal rantai pasokan, selain itu

peningkatan intensitas produksi perusahaan tentu harus didukung oleh manajemen rantai

19

pasokan yang baik pula. Pasokan yang akan di atur untuk masuk dalam produksi harus bisa di

atur dengan mudah, sehingga manajemen rantai pasokan tersebut bisa diatur dengan mudah

melalui direktori online yang tentunya sangat membantu perusahaan untuk melakukan

pengawasan dengan baik. Supply chain management selalu mempunyai masalah mengenai

waktu pemesanan dengan waktu pengiriman dan waktu kedatangan waktu barang yang telah

dibutuhkan dalam kegiatan operasionalnya. Hal ini bisa diatasi dengan sistem yang canggih dan

terintegrasi dengan otomatisasi database. Dengan hal ini sistem yang akan bekerja secara

otomatis untuk mengaturnya. Sehingga dengan E-commerce ini tentunya dengan mudah

melakukan berbagai hal mengenai supply chain management yang tentunya dapat

meningkatkan tingkat efisiensi dan efektivitas perusahaan baik dalam hal waktu maupun biaya

yang dikeluarkan.

III.4. Enterprise application integration

Transaksi elektronik yang terintegrasi melalui media Internet adalah tren masa kini yang

mendorong terjadinya proses bisnis komersial yang efektif. Dengan dukungan e-commerce

yang baik maka produsen dapat langsung berhadapan dengan pengguna akhirnya yang

berakibat pada pemotongan biaya yang cukup signifikan. Misalkan kepala gudang perusahaan A

ingin mengadakan material produksi yang diproduksi oleh perusahaan B, perusahaan C dan

perusahaan D. Kepala gudang perusahaan A tersebut kemudian login ke dalam situs web e-

commerce perusahaan B, perusahaan C serta perusahaan D untuk memesan material yang

diperlukan tersebut. Kepala gudang perusahaan A dapat memperoleh ketersediaan produk dan

harga secara langsung dari masing-masing produsen tersebut. Hal tersebut tentunya dapat

memotong anggaran yang cukup besar karena akan selalu memperoleh harga yang bersaing

dengan jumlah dan mutu terbaik.

Sementara mempertahankan standar keselamatan yang tinggi merupakan prioritas

utama untuk memastikan keselamatan penerbangan, sejumlah maskapai layanan penuh telah

mengadopsi e-tiket mereka sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan layanan kepada

pelanggan. E-sistem tiket penumpang yang memungkinkan sebuah buku tiket pesawat untuk

mendapatkan salinan mereka terima berisi catatan Penemu atau reservasi dan nomor e-tiket

20

nomor. Bahwa e-tiket sangat menguntungkan bagi kedua perusahaan penerbangan dan

pelancong. menghilangkan masalah ini dan biaya yang pelancong pengalaman ketika mereka

kehilangan tiket kertas. Jika sebuah tiket boarding terputus, mendapatkan penggantian sering

mudah seperti naik ke loket tiket dan memberikan Anda nomor konfirmasi untuk baru satu.

Sementara untuk maskapai penerbangan, e-tiket adalah lebih murah dan lebih efisien metode

pengelolaan tiket. Ia menghilangkan manual tugas yang diperlukan untuk proses dan account

untuk kertas tiket penerbangan dan menyimpan biaya bahan lainnya, seperti tiket jaket.

Seorang penumpang yang memegang e-tiket memiliki pilihan untuk check-in online dan cetak

out nya tiket boarding di rumah atau di kantor. Layanan ini tersedia antara 30 jam dan satu jam

sebelum penumpang jadwal keberangkatan. Dengan manfaat bagi kedua perusahaan

penerbangan dan penumpang, maka tidak mengherankan bahwa semakin banyak perusahaan

penerbangan yang menyiapkan sistem tiket elektronik – sesuatu yang telah mendapat respon

antusias dari penumpang di seluruh dunia.

III.5. Transaction processing systems

Perkembangan pelayanan reservasi setiap perusahaan penerbangan semakin hari

semakin cepat dan canggih. Demikian juga dengan masalah pelayanan pembelian tiket. Pada

saat ini sudah banyak maskapai penerbangan di Indonesia mulai beralih dari tiket kertas (paper

ticket) ke tiket elektronik (e-ticket). Pemakaian jasa digital service juga di gunakan oleh

sebagian besar perusahaan penerbangan Indonesia.

E-ticket adalah salah satu bentuk pelayanan jasa penerbangan dalam melayani calon

penumpang untuk menggunakan pesawat-nya dalam bepergian dengan cara cepat dan akurat.

Bentuk e-ticket sangat sederhana. Apabila dibandingkan dengan bentuk tiket biasa yang seperti

kupon dengan jumlah halaman lebih kurang 4 s/d 6 halaman atau tergantung kondisi tujuan

penumpang yg menggunakan jasa penerbangan, semakin sering transit dan check in maka akan

semakin banyak halaman-nya. Untuk e-ticket bentuk tiket hanya selembar kertas yg tertera

secara lengkap mulai jadwal penerbangan, tujuan tanggal serta aturan lainnya.

E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan proses

penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen berharga

21

secara fisik ataupun paper ticket. Semua informasi mengenai electronic ticketing disimpan

secara digital dalam sistem komputer milik airline. Sebagai bukti pengeluaran E-Ticket,

pelanggan akan diberikan Itinerary Receipt yang hanya berlaku sebagai alt untuk masuk ke

dalam bandara di Indonesia yang masih mengharuskan penumpang untuk membawa tanda

bukti perjalanan. E-ticketing (ET) adalah peluang untuk meminimalkan biaya dan

mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-ticketing mengurangi biaya proses tiket,

menghilangkan fomulir kertas dan meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan

dalam membuat perubahan-perubahan dalam jadwal perjalanan.

E-Ticketing sistem untuk memudahkan orang untuk membeli tiket untuk berbagai acara

semua dari satu situs web. Tiket dapat dibeli dengan cara ini dengan uang tunai, cek atau

kredit /kartu debit. Orang tanpa akses ke internet dapat memesan tiket melalui internet publik

di terminal atau perpustakaan di Pusat Informasi dan Visitor Centre.

Dalam proses e-ticketing terdapat beberapa langkah yang dapat dilakuklan guna

mempermudah kita dalam pemesanan tiket secara online dimana dengan e-ticketing kita repot

mengantri dalam memesan tiket. Langkah-langkah E-Ticketing sangat praktis, reservasi adalah

yang paling utama. Sebagai seorang mobile, sibuk dan akrab dengan e-lifestyle, ada beberapa

pilihan yang tersedia bagi anda. Menelepon Call Center maskapai penerbangan yang dipilih.

Langkah berikutnya adalah pembayaran. Dengan mengutamakan kemudahan, anda dapat

melakukannya melalui ATM, serta credit card. Call Center yang menjamin keamanan saat

memasukkan nomor credit card. Terjamin semua informasi anda akan disimpan dengan rapi

dan aman. Jika tertinggal tanda terima perjalanan, anda dapat meminta duplikatnya di seluruh

kantor penjualan tiket maskapai penerbangan (airport).

Saat ini hanya ada beberapa cara untuk membeli tiket untuk kegiatan kesenian

masyarakat. Sistem ini akan memberikan Anda akses cepat dan mudah untuk berbagai macam

acara melalui satu situs. Ini dapat digunakan untuk membeli tiket menggunakan kredit / kartu

debit dan cek, yang banyak gerai tiket tidak dapat dilakukan pada saat ini. Hal ini juga

sepenuhnya aman.

Untuk check in dengan e-tiket, penumpang biasanya datang ke counter check-in dan

menunjukkan kode booking atau kode konfirmasi. Airlines tertentu bahkan tidak membutuhkan

22

kode booking, selama reservasi dapat dipastikan dengan kartu identitas penumpang. Setelah

reservasi telah dikonfirmasi, penumpang dapat check-in bagasi dan diberikan boardingpass. E-

ticket saat ini telah diterapkan oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesian, Airasia, Lion

Air, Citilink, Merpati Airline dan Batavia air.

III.6. Kelebihan e-ticket

Biaya pencetakan dan distribusi tiket bisa ditiadakan karena pengguna tiket (calon penumpang

pesawat) bisa mencetak sendiri e-ticket yang diinginkan. Menurut laporan IATA, penghematan

yang didapat mencapai angka US.$ 3 miliar. E-ticket juga membuat kinerja pelaporan penjualan

tiket setiap maskapai penerbangan bisa menjadi jauh lebih cepat dan mudah dikarenakan

pemesanan dan pembelian tiket yang dilakukan oleh calon penumpang langsung masuk ke data

base kantor pusat. Maskapai penerbangan tidak perlu lagi menunggu laporan rekapitulasi dari

kantor cabang.

Selain mudah dan ringkas dalam memprosesnya juga tercatat di data electronik di pusat

perusahaan penerbangan yg kita pakai. Jadi data akan valid dan akurat sesuai dengan kondisi

sebenarnya. Dengan e-ticket tidak usah bawa-bawa tiket ke airport. Apabila hilang maka bisa di

print ulang dan tidak dikenakan biaya tambahan (gratis). Harga yg tertera sangat jelas, tidak

seperti tiket jenis lama yg seringkali tidak terbaca tindasannya.

Belakangan, e-ticket juga sudah mulai digunakan untuk menggantikan tiket

konvensional yang biasa digunakan oleh penumpang moda transportasi lain seperti kapal laut,

kereta api, dan bus.

Penumpang tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan ‘keamanan’

tiket penerbangan nantinya. Lupakan resiko hilangnya tiket, dicuri, tertinggal, atau bahkan

tercebur air. Bahkan E-ticketing memungkinkan anda, membelikan tiket untuk kerabat pada

saat mendadak.

Siapapun dapat membeli tiket pada sistem online. Anda harus mendaftar pada sistem

pembayaran kami untuk menggunakan sarana. Ini adalah proses yang sangat sederhana dan

membantu Anda menyimpan data yang Anda telah membeli tiket. Promoters memiliki daerah

aman pada situs e-tiket di mana mereka dapat memantau penjualan dan mencetak off daftar

23

orang-orang yang memesan untuk menghadiri acara mereka. Anda perlu mendaftar sebelum

Anda dapat mulai menjual tiket. Proses pendaftaran untuk meminta informasi mengenai rincian

kontak pribadi serta rincian dan kelompok masyarakat yang harus membayar tiket pendapatan.

Proses pendaftaran juga memerlukan anda untuk menerima syarat dan ketentuan untuk

penjualan tiket on-line. Bagi maskapai penerbangan sendiri, e-ticket juga memperkecil biaya

pelayanan, sehingga harga tiket juga dapat ditekan.

Hal ini juga berarti penumpang tidak perlu membayar biaya untuk menyiapkan sistem

ini atau administrasi itu. Pemakaian e-ticket makin populer karena menyediakan beberapa

kemudahan sebagai-berikut:

a. Akses online pemesanan tiket yang memungkin calon penumpang untuk melakukan

perubahan program penerbangannya, misalnya perubahan tanggal keberangkatan, bahkan

pengembalian uang (refund) jika penumpang melakukan pembatalan pembelian tiket. Tapi

tindakan ini bisa dilakukan jika layanan penerbangan yang digunakan memiliki prosedur

memungkinkan.

b. Proses check-in bisa dilakukan lebih cepat tanpa harus mengantri di depan konter check-in

bandara karena proses check-in bisa dilakukan secara online

c. Pengguna e-ticket bisa membuat salinan (copy) e-ticket sebanyak yang diinginkan guna

berjaga-jaga seandainya lembar e-ticket atas namanya hilang. Ini bisa dilakukan karena

format digital e-ticket bisa diakses lagi. Hal yang sama tidak bisa dilakukan pada tiket

konvensional

d. Harga tiket menjadi lebih murah dibanding dengan harga tiket konvensional, karena

elektronik tiket mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan pengiriman tiket ke

pembeli serta menghilangkan atau mengurangi keperluan stok untuk tiket, amplop dan

pos. Harga tiket juga lebih murah dari tiket konvensional karena ada pengurangan tenaga

kerja yang terkait dengan pencetakan dan pengiriman tiket.

e. Memungkinkan maskapai penerbangan untuk menerapkan codeshore. Codeshare adalah

bisnis penerbangan, dimana pada rute penerbangan yang sama kursi dapat dibeli oleh

maskapai penerbangan yang satu, tetapi sebenarnya dioperasikan oleh maskapai

24

penerbangan lainnya yang menjual kursi tersebut, dibawah nomor atau kode penerbangan

yang berbeda.

f. Aman, elektronik-tiket aman karena barcode validasi menghilangkan kemungkinan palsu

dan duplikat tiket.

III.7. Permasalahan

Salah satu solusi yang fundamental dari pemerintah khususnya mengenai pemesanan

tiket adalah dengan menerapkan system e-ticketing pada setiap maskapai penerbangan yang

ada. Karena dengan adanya system e-ticketing dapat memudahkan kita dalam memperoleh

tiket. Namun di balik kemudahan –kemudahan yang ada terdapat juga beberapa masalah

diantaranya :

1. Tidak semua orang mengerti tentang internet artinya belum bisa mengoprasikan internet

itu sendiri

2. Keterbatasan pihak maskapai penerbangan dalam memasarkan tiketnya secara online

3. Belum semua orang mengetahui tentang bagaimana caranya memesan tiket secara online

4. Belum semua orang mengetahui dan paham betul tentang e-ticketing.

25

BAB IV.

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dirumuskan adalah

sebagai berikut :

a. Dengan penerapan tiket elektronik ini, akan menghindarkan pelanggan dari kemungkinan

kehilangan tiket (kecurian ataupun tertinggal) atau penggunaan tiket oleh orang lain, karena

seluruh data dalam “tiket konvensional” tersebut akan tersimpan secara elektronik di

sistem reservasi tiket.

b. Dalam penggunaan tiket elektronik tersebut, maskapai juga menjamin bahwa semua aturan

dan kewajiban yang memberlakukan sebagai pengangkut adalah tetap menjadi tanggung

jawab perusahaan penerbangan. Dan sampai ini perusahaan penerbangan masih

menggunakan Etiket disemua reservasi tiket mereka.

c. Pelayanan tidak berpengaruh terhadap preferensi belanja online. Hal tersebut disebabkan

oleh responden yang berencana memesan tiket pesawat tidak merasa bahwa pelayanan

adalah hal yang krusial karena pada saat mereka memesan lewat website mereka hanya

bersentuhan dengan tekhnologi yang dianggap kurang mampu memberikan pelayanan

secara interaktif yang sebanding dengan pertemuan langsung dengan penjual.

IV.2. Saran

a. Waktu merupakan komponen pembentuk preferensi pembelian online yang paling krusial,

oleh karena itu produsen harus memperhatikan jumlah waktu yang dibutuhkan oleh

konsumen untuk melakukan pembelian tiket pesawat melalui internet. Beberapa hal yang

dapat dilakukan untuk meminimalkan waktu pemesanan yaitu dengan menanam sistem

pemesanan tiket online yang tidak berbelit-belit dan mudah digunakan didalam website

pemesanan tiket pesawat yang disesuaikan dengan kecepatan akses internet di Indonesia.

26

Kedua adalah mengembangkan sistem pemesanan online yang dapat diakses lewat telepon

seluler sehingga dalam keadaan berjalanpun, konsumen dapat memesan tiket pesawat.

b. Harga tidak memiliki pengaruh terhadap preferensi pembelian online, namun produsen

harus tetap mempertahankan tingkat harga yang masuk akal dalam arti harga yang

ditawarkan tidak membuat produsen yang bersangkutan merugi dan tetap dipandang

konsumen sebagai harga yang kompetitif.

c. Pelayanan tidak memiliki pengaruh terhadap preferensi pembelian online, namun produsen

juga harus tetap mempertahankan kualitas keprimaan pelayanana agar kolnsumen tidak

memberikan testmonial yang merugikan produsen.

27

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Customer Relationship Management (CRM). http://www.marketingteacher.com/lesson-store/lesson-crm.html. (diakses pada 5 Juli 2011)

Anonim. Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management/CRM). http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_hubungan_pelanggan. (diakses pada 5 Juli 2011)

Anonim. Order Management System. http://www.investopedia.com/terms/o/oms.asp (diakses pada 3 Juli 2011)

Anonim. Sekilas Customer Relationship Management (CRM). http://bagbigbug.com/2009/03/12/sekilas-customer-relationship-management-crm/ (diakses pada 5 Juli 2011)

Dewi, Mariana. Customer Relationship Management (CRM). http://marianadewi.blogspot.com/2008/12/customer-relationship-management.html (diakses pada 4 Juli 2011)

Harisson, Alan. 2008. Logistic Management and Strategy. Harlow: Prentice Hall.Kalakota, Ravi dan Marcia Robinson. 2001. E-Business 2.0: Roadmap for Success. Atlanta:

Addison-Wesley Professional.McLeod, Raymond. 1995. Sistem Informasi Manajemen. New Jersey: Prentice-Hall.M. Suyanto, 2003, Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia, Andi

Yogyakarta.Luciana Spica Almilia, Lidia Robahi, 2009, Penerapan E-Commerce Sebagai Upaya Meningkatkan

Persaingan Bisnis PerusahaanNaylor, John. 2004. Management. Liverpool: Pearson Education.O’ Brian & Marakas. 2008. Management Information Systems. McGraw-HillRahman, Dedi. Enterprise system. http://dedirahmans.wordpress.com/. (diakses pada 5 Juli

2011)www.antontirta.com

28