Upload
yasin-wahyurianto
View
9
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
lit
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang akan
memberi gejala berkelanjutan pada organ target, seperti stroke, penyakit jantung
koroner, (Bustan. M, 2007).
Menurut WHO batas normal tekan darah adalah 120-140 mmHg tekanan
sistolik, dan 80-90 mmHg tekanan diastolik. Seorang dinyatakan mengidap
hipertensi bila tekanan darahnya >140/90 mmHg, sedangkan menurut JNC VII
2003 tekanan darah pada orang dewasa dengan usia diatas 18 thn
diklasifikasikan menderita hipertensi stadium I apabila tekanan sistoliknya 140-
159 mmHg, dan diastoliknya 90-99 mmHg, yang termasuk penderita hipertensi
stadium II apabila tekanan sistoliknya lebih dari 180mmHg dan tekanan
diastoliknya lebih dari 160 mmHg, (Sustrami L, 2004).
Hasil survey kesehatan rumah tangga mengatakan hipertensi di indonesia
cukup tinggi. 83 per 1000 anggota rumah tangga. Menurut Darmojo Boedhi
(1993), bahwa 50% orang yang diketahui hipertensi di negara berkembang
hanya 25% yang mendapat pengobatan dan 12% di obati dengan baik. Semakin
tinggi tekanan darah jantung juga akan semakin berat untuk memompa darah
keseluruh tubuh, tekanan darah tinggi juga akan mempercepat pelapukan dan
kerusakan terutama pada organ yang dituju yaitu, otak,jantung dan ginjal. Oleh
1
2
karena itu hipertensi yang tidak diobati sering mengakibatkan stroke dan
serangan jantung yang berbahaya, stroke dan serangan jantung yang fatal
mempunyai peluang dua kali besar pada orang yang menderita hipertensi yang
tidak diobati diabandig mereka yang mempunyai tekanan darah normal usia
yang sama(wolf peter hanns. 2006).
Hipertensi atau yang lebih dikenal darah tinggi adalah gejala penyakit
yang cukup banyak ditemui di kehidupan masa kini yang penuh dengan
kesibukan. Hipertensi terjadi apabila tekanan darah sistolik dan diastolik lebih
tinggi dari yang normal yaitu: 120/180. Bagi siapa saja yang tekanan darah
mencapai 140/190 mmHg secara konsisten, bisa dikatakan seseorang menderita
hipertensi. Bahaya dari hipertensi ini menyangkut berbagai macam penyakit
yaitu stroke dan penyakit jantung yang keduanya sering menyebabakan alasan
kematian, karena hipertensi tidak menunjukan gejala yang jelas, hipertensi
sering disebut sebagai the silent killer. Apabila tidak diketahui secara cepat, akan
terjadi gangguan jantung atau bahkan efek ke mata. Tanda atau gejala yang
mungkin bisa dirasakan adanya hipertensi adalah sakit kepala, pandagan kabur,
dan bisisng di telinga tanpa sebab. Dari fenomena yang ada pada anggota
kelompok sepeda tua POC adalah mengapa anggota kelompok tersebut masih
mengalami hipertensi sedangkan dari kegiatan rutin yang dilakukan tiap 1
minggu adalah bersepeda yang tak lain dapat menjadikan tubuh para anggota
kelompok sepeda tua POC sehat, banyak upaya yang dilakukan anggota
kelompok sepeda tua untuk menurunkan hipertensi salah satunya adalah senam
yoga, ada beberapa gerakan yoga yang dapat meringankan hipertensi, karena
dengan senam yoga, otot tubuh akan lebih lentur dan hal ini membuat peredaran
3
darah lebih lancar, dan hasilnya tekanan darah menjadi lebih normal. Yoga
sebenarnya adalah sebuah sistem untuk menyadarkan dan mengantarkan anda ke
arah mutu pengembangan dari kesehatan lahir dan batin, untuk mencapai
kebahagiaan hidup, (Rachman Sani, 2012).
Setelah peneliti mendapat data dari sebuah survey di kelompok sepeda
tua POC pada bulan november di dapatkan data sebagian besar dari para anggota
di kelompok tersebut menderita hipertensi. Sedangkan aktifitas yang dilakukan
oleh anggota kelompok tersebut seharusnya dapat menurunkan tekanan darah
yang tinggi yang di derita oleh anggota kelompok tersebut. Dari data tersebut
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ pengaruh senam yoga
terhadap penurunan tingkat hipertensi di kelompok sepeda tua POC”
1.2 Identifikasi Masalah
Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang akan
memberi gejala berkelanjutan pada organ target, seperti stroke, penyakit jantung
koroner. hasil survey kesehatan rumah tangga mengatakan hipertensi di
indonesia cukup tinggi. 83 per 1000 anggota rumah tangga. Menurut darmojo
boedhi (1993). Bahawa 50% orang yang diketahui hipertensi di negara
berkembang hanya 25% yang mendapat pengobatan dan 12% di obati dengan
baik. Hipertensi di klasifikasikan hipertensi perbatasan dengan sistolik 140-160
mmhg diastolik 90-95 mmhg, hipertensi ringan dengan sisitolik 160-200 mmhg
diastolik 95-110 mmhg, hipertensi sedang dengan sistolik 200-230 mmhg
diastolik 110-120 mmhg, hipertensi berat dengan sistolik 230-280 mmhg
diastolik 120-140 mmhg. (dr. Lany Gunawan, 2001).
4
Beberapa gerakan senam yoga yang dapat meringankan hipertensi, tetapi
harus diingat gerakan yoga dapat untuk meringankan hipertensi, tetapi harus di
ingat gerakan yoga yang di paparkan disini ntuk lebih meringankan gejala dan
mengantisipasi supaya gejala hipertensi tidak timbul. Karena dengan berlatih
yoga, otot tubuh akan lebih lentur dan hal ini membuat peredaran darah lebih
lancar, dan hasilnya tekanan darah yang lebih normal, (Rachman Sani, 2012).
1.3 Rumusan Masalah
Adakah pengaruh senam yoga terhadap penurunan tingkat hipertensi di
kelompok sepeda tua POC ?.
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui adanya pengaruh senam yoga terhadap penurunan
tingkat hipertensi di kelompok sepeda tua POC.
1.4.2 Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi tekanan darah sebelum senam yoga di kelompok sepeda
tua POC.
2) Mengidentifikasi tekanan darah setelah senam yoga di kelompok sepeda tua
POC.
3) Menganalisa pengaruh terapi senam yoga terhadap tekanan darah di
kelompok sepeda tua POC.
5
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Responden
Penelitian ini dapat memberikan informasi bagi responden tentang
pengaruh dari terapi yoga yang dapat menurunkan tekanan hipertensi.
1.5.2 Bagi Kelompok Sepeda Tua POC
Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan tambahan tentang
informasi pada kelompok sepeda tua poc tentang terapi yoga yang dapat
menurunkan hipertensi. sehingga dapat dipakai untuk pelatihan pada anggota
kelompok sepeda tua poc.
1.5.3 Bagi Profesi Perawat
Dengan adanya penelitian ini juga dapat memberi masukan pada profesi
keperawatan dalam memberikan terapi yoga dengan tujuan menurunkan
hipertensi yang akan diberikan pada penderita hipertensi.
1.6 Ruang Lingkup
1.6.1 Ruang Lingkup Waktu
Penelitian ini dilakukan mulai pada bulan… sampai bulan….
1.6.2 Ruang Lingkup Tempat
Penelitian ini dilakukan di Kelompok Sepeda Tua POC Desa
Penambangan Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban.
1.6.3 Ruang Lingkup Materi
Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup materi keperawatan medikal
bedah.
6
1.7 Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
No. Nama Judul Tahun
1. Devi Oktavia Pengaruh latihan senam yoga terhadap penurunan tekanan darah pada lanjut usia di panti wreda pengayoman dan panti wreda omega Semarang.
2011