Click here to load reader
Upload
robert-jones
View
70
Download
6
Embed Size (px)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Panas tinggi atau demam dapat terjadi pada semua tingkatan mir manusia.dari
bayi hingga orang lanjut usia sekalipun. Hal ini tidak lepas dari berbagai kemungkinan
masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh manusia. Sebaba demam berdarah pada
dasarnya merupakan proses alamiah yang timbul akibat perlawanan tubuh terhadap
masuknya bibit penyakit. Namun demam pada bayi dan anak balita merupakan kasus
yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Dibutukan perlawanan dan penanganan tersendiri
yang sangat jauh berbeda bila dibandingkan dengan orang dewasa. Perlakuan dan
penanganan yang salah, lambat dan tidak tepat akan mengakibatkan terganggunya
pertumbuhan dan perkembangan tubuh balita. Bahkan dapat membahayakan keselamatan
jiwanya. Karena itu pengetahuan yang lengakp berkaitan dengan demam pada balita
wajib di kuasai dengan baik oleh para orang tua.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Setelah membuat asuhan kebidanan diharapkan mahasiswa dapat
mengerti,memahami serta mampu membuat asuhan kebidanan pada anak dengan
febris
1.2.2 Tujuan khusus
Adapun tujuan yang dapat kita ambil dari penyusunan asuhan kebidanan ini
adalah agar mahasiswa mampu :
Melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif pada anak dengan febris
a. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah
b. Mengidentifiksi masalah potensial
c. Mengidentifikasi kebutuhan segera
d. Membuat rencana tindakan
e. Melaksanakan tindakan
f. Melaksanakan evaluasi dan hasil tindakan
1.3 Manfaat
a. Mahasiswa
Mahasiswa dapat memahami tentang konsep dasar febris
b. Institusi
Institusi dapat mengetahui sejauh mana mahasiswa Akademi Kebidanan
Brawijaya Husada mampu membuat asuhan kebidanan pada anak dengan
febris
c. Lahan praktik
Rumah sakit dapat meningkatkan asuhan pelayanan komprehensif pada
anak dengan febris
1.4 Metode Penulisan
Di dalam penulisan makalah ini yang akan digunakan adalah deskriptif
dengan menggunakan studi kasus melalui pendekatan manajemen kebidanan
menurut varney meliputi langkah-langkah pengumpulan data,identifikasi diagnosa
dan masalah,antisipasi masalah potensial,identifikasi kebutuhan
segera,intervensi,implementasi,dan evaluasi.
1.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah
a. Wawancara
Yaitu dengan bertanya langsung kepada klien tentang hal-hal yang
berhubungan dengan latar belakang kondisi kesehatan klien
b. Observasi langsung
Yaitu melalui pengamatan langsung maupun pemeliharaan fisik dengan
inspeksi,palpasi,auskultasi,dan perkusi
1.6 Sistematika penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang masalah tujuan penulisan,metode penulisan,teknik
penulisan,pengumpulan data,serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORI
Pada tinjauan teori ini yang dibahas adalah definisi asma
bronchiale,etiologi,patogenesis,manifestasi klinis,penatalaksanaan,tinjauan
manejemen.
BAB III TINJAUAN KASUS
Meliputi 7 langkah varney yaitu pengkajian data subyektif dan
obyektif,identifikasi masalah dan diagnosa,antisipasi masalah
potensial,identifikasi kebutuhan segera,intervensi,implementasi dan evaluasi.
BAB IV PEMBAHASAN
Membahas tentang kesenjangan dan praktik di lapangan yaitu pada tinjauan pada
anak dengan asma bronchiale.
BAB V PENUTUP
Meliputi kesimpulan dan saran
Daftar pustaka
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Panas tinggi atau demam adalah suatu kondisi saat suhu badan lebih tinggi daripada
biasanya atau di atas suhu normal (widjaja 2001 : 1)
Demam merupakan reaksi alamiah dari tubuh manusia dalam usaha manusia dalan
usaha melakukan perlawanan terdapat beragam penyakit yang masuk atau berada di dalam
tubuh Manusia (Widjaja 2001:1 )
Demam adalah panas badan ( suhu tubuh lebih tinggi dari biasanya karena sakit ).
( Ahmad 2003:43 )
Demam adalah kenaikan suhu tubuh yang di tengahi oleh kenaikan titik ambang
regulasi panas hipotalamus ( Ika Nelson: 1999 )
2.2 Etiologi
Ada banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan anak balita mengalami demam
Biasanya setiap penyebab demam menimbulkan gejala yang berbeda beda namun pada
umumnya demam yang di derita anak balita dengan perubahan sifat atau sikap:
- Menurunnya gairah bermain
- Lesu
- Pandangan mata redup
- Rewel
- Cengeng atau sering menangis
- Cenderung bermalas-malasan
2.3 Kategori demam
Secara garis besar ada 2 kategori demam yang sering kali di derita oleh anak balita :
a) Demam non infeksi
Demam non infeksi adalah demam yang bukan di sebabkan oleh masuknya bibit ke
dalam tubuh Demam ini di timbul karena adanya kelainan pada tubuh yang dibawa sejak lahir da
tidak di tangani dengan baik
Contoh :
- Demam yang di sebabkan oleh adanya lelainan degenerative atau kelainan bawaan pada
jantung
- Demam karena stress
- Demam yang di sebabkan oleh adanya penyakit berat misalnya : leukimia atau kanker
darah
b) Demam infeksi
Demam infeksi adalah demam yang di sebabkan oleh masuknya patogen misalny kuman,
bakteri, virus, atau binatang kecil lainnya dalam tubuh Bakteri kuman atau varus dapat masuk ke
dalam tubuh manusia melalui berbagai cara :
- Melalui makanan
- Udara
- Sentuhan tubuh
Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan infeksi dan akhirnya mengakibatkan demam pada
anak balita antara lain :
- Tetanus
- Mumps atau parotitis epidemic
- Morbili atau measles atau rubella
- Demam berdarah
- TBC
- Batuk tejan
2.4 Kejang-kejang karena demam
Kejang demam / stuip / step adalah suatu kondisi saat tubuh anak sudah tidak dapat
menahan serangan demam pada suhu tertentu
Tanda yang timbul :
- Wajah membiru
- Lengan dan kaki tersentak-sentak tak terkendali selama beberapa waktu
Akibat yang timbul :
- Menyumbat saluran pernafasan
- Penundaan pertumbuhan jaringan otak dapat menyumbat saluran pernafasan
- Penundaan pertumbuhan jaringan otak dapat menjadikan anak balita menjadi idiot atau
memiliki tingkat kecerdasa jauh di bawah rata-rata
Penanganan kejang pada balita dibawah usia 6 bulan :
- Telungkupkan dan palingkan wajahnya kesamping
- Ganjal perutnya dengan bantak agar tidak tersedak
- Lepaskan seluruh pakaiannya dan basahi tubuhnya dengan air hangat
- Bila anak balita muntah, bersihkan mulutnya dengan jari
- Walaupun anak balita sudah pulih kondisinya, sebaiknya tetap dibawa ke dokter agar
dapat ditandatangani lebih lanjut
- Jangan mengabaikan gejala demam dengan tidak membawanya ke dokter
-
Penanganan kejang demam pada balita usia lebih dari 6 bulan Tindakan dan prosedur
yang harus dilakukan pada dasarnya sama dengan anak balita yang berusia dibawah enam bulan.
Perbedaannya pada indakan yang di tujukan pada mulut anak balita, yaitu harus di ganjal dengan
sendok yang sudah dibungkus perban. Tujuannya agar lidah tidak tergigit atau saluran
pernafasannya tidak tersumbat
2.5 Penatalaksanaan
o Mengompres
o Pemberianobat penurun panas
o Memberikan minum lebih banyan dari pada biasanya
o Istihrahat yang cukup
o Jagalah kesegaran udara dikamarnya
o Kurangi pakaian sebanyak mungkin
o Jangan membuatnya lebih stres
( Wijaya 2001 )
2.6 Tinjauan manajemen
I. Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama anak : untuk mengetahui identitas yang digunakan sebagai
sapaan
Jenis kelamin : untuk mengetahui jenis kelamin anak
Tanggal lahir : untuk mengetahui tanggal lahir atau umur anak
Nama ibu/bapak : untuk mengetahui identitas dan digunakan sapaan
untuk komunikasi
Umur ibu/bapak : untuk mengetahui berapa umur ibu atau bapak
Agama : untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama
yang dianutnya
Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu/bapak dan
sebagai dasar dalam memberikan KIE
Pekerjaan : untuk mengetahui aktifitas ibu/bapak di tempat kerja
Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien,dekat atau
tidak dengan sarana kesehatan
2. Alasan datang
Untuk mengetahui alasan pertama kali keluarga datang ke sarana
kesehatan
3. Keluhan Utama
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan anak saat pengkajian berkaitan
dengan kasus asma bronchiale
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Untuk mengetahui apakah anak pernah menderita penyakit menular dan
menurun
5. Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui penyakit apa yang sekarang ini sedang diderita anak
6. Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui apakah saudara pihak ibu/suami ada yang memiliki
penyakit menular dan menurun seperti kencing manis,TBC dan lain-lain
7. Riwayat antenatal
Untuk mengetahui riwayat kehamilan pada trimester 1,2 dan 3
8. Riwayat intranatal
Untuk mengetahui riwayat pada persalinan
9. Riwayat postnatal
Untuk mengetahui riwayat pada masa nifas
10. Pola kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui perbedaan pola kebiasaan anak sebelum masuk rumah
sakit dan saat di rumah sakit
11. Riwayat Imunisasi
Untuk mengetahui riwayat imunisasi pada anak serta reaksi yang terjadi
setelah pemberian imunisasi
12. Data psikososial
Untuk mengetahui keadaan kejiwaan anak yang mempengaruhi
kesehatannya
13. Data sosial budaya
Untuk mengetahui riwayat budaya yang dianut keluarga dan mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan masalah asuhan yang diberikan
B. Data Obyektif
Pemeriksaan umum
Untuk mengetahui kesadaran anaksecara menyeluruh
Kesadaran : untuk mengetahui tingkat kesadaran anak
composmentis,samnolen,koma,spoor
TTV : untuk mengetahui tanda-tanda vital yang meliputi
suhu,nadi,pernapasan
Pemeriksaan fisik
1. inspeksi
kepala : untuk mengetahui bersih,simetris,penyebaran rambutnya
merata/tidak
muka : untuk mengetahui pucat,odema,ikterus
mata : untuk mengetahui
simetris,konjungtiva,sclera,kornea,strabismus
hidung : untuk mengetahui simetris,adakah
polip,secret,pernapasan cuping hidung
mulut : untuk mengetahui simetris,mukosa bibir,stomatitis
telinga : untuk mengetahui simetris,adakah serumen
leher : untuk mengetahui pembesaran kelenjar
tiroid,bendungan vena jugularis
dada : untuk mengetahui kesimetrisan
abdomen: untuk mengetahui bekas operasi
genetalia : untuk mengetahui kebersihan
anus : untuk mengetahui lecet
ekstrimitas: untuk mengetahui simetris,pergerakan,odema,dan
varises
2. palpasi
kepala : untuk mengetahui apakah ada benjolan
leher : untuk mengetahui pembesaran kelenjar tiroid dan
bendungan vena jugularis
3. auskultasi
dada : untuk mengetahui wheezing dan ronchi
4. perkusi
II. Identifikasi diagnosa dan masalah
Dx : An.”….” usia …. th dengan ……
Ds : Ibu mengatakan ……
Do : Keadaan umum : …….
Kesadaran : ……………
III. Antisipasi masalah potensial
IV. Identifikasi kebutuhan segera
Untuk mengetahui secara dini kebutuhan-kebutuhan yang perlu segera dipenuhi
V. Intervensi
Dx : An.”….” usia …. th dengan …………
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga
R/ membina hubungan saling percaya antara bidan dengan keluarga klien
2. Monitoring TTV
R/ deteksi dini adanya komplikasi
3. Anjurkan anak untuk makan makanan yang bergizi
R/ mencukupi kebutuhan nutrisi
4. Pasang oksigen
R/ membantu jalan napas
5. Kolaborasi dengan tim medis
R/ melakukan fungsi dependen
VI. Implementasi
Penanganan disesuaikan dengan intervensi
VII. Evaluasi
Berhubungan dengan kriteria hasil yang diharapkan
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
tanggal MRS : 11 Juli 2012
jam : 23.00 WIB
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama bayi : By.“A”
Umur : 21 hari
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : islam
Alamat : Karang Indah AB-12 Tuban
Nama Ibu : Ny.”D” Nama Ayah : Tn.”O”
Umur : 27 th Umur : 30 th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : jawa/Indonesia Suku/bangsa:jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan : ibu rumah tangga Pekerjaan : swasta
Alamat : Karang Indah AB-12 Tuban
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan anaknya mengalami panas di rumah selama 1 hari, umur 21 hari,
3. Riwayat Kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan sebelumnya anaknya tidak menderita panas Riwayat
4. Kesehatan sekarang
Ibu mengatakan anaknya sudah 1 hari panas kemarin,anaknya rewel.Sehingga
ibu membawa anaknya ke RS Medika Mulia pada tanggal 11 Juli 2012
5. Riwayat Kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarganya ada yang menderita asma tetapi
tidak ada yang menderita penyakit menular maupun menahun seperti TBC
6. Riwayat Antenatal
TM I : pada awal kehamilan ibu mengeluh mual muntah di pagi hari
TM II : ibu mengatakan tidak merasakan keluhan apa-apa dan rutin
kontrol ke bidan
TM III : ibu mengatakan sedang menanti kelahiran bayinya
7. Riwayat Natal
a. Lahir tanggal : 20 Juni 2012
b. Cara persalinan : Spontan
c. Penolong : bidan
d. Jenis kelamin : Laki-laki
e. Letak : normal
f. BB : 3100 gram
g. PB : 49 cm
8. Riwayat Imunisasi
Umur 0-7 hari : Hepatitis B
Umur 1 bulan : -
Umur 2 bulan : -
Umur 3 bulan : -
Umur 4 bulan : -
Umur 9 bulan : -
9. Pola Kebiasaan
Pola Sebelum MRS Selama MRS
1. Nutrisi Ibu mengatakan bayinya mau minum
susu, setiap selesai minum selalu
gumoh selama ± 2 hari ini.
Bayi “ A” mau minum susu, gumoh
(+)
2. Pola Eliminasi - BAK : (+)
- BAB : (+)
- BAK : (+)
- BAB : (+)
3. Personal hygiene - mandi 2x sehari
- ganti baju tiap habis mandi
Ibu hanya menyeka anaknya 2x/hari
Ganti baju sehabis diseka
4. Pola Istirahat - Ibu mangatakan dalam beberapa
hari ini anaknya sulit tidur karena
panas.
- sering menangis dan susah tidur
karena panas
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : composmentis
TTV :
Suhu : 38,8 0C
Nadi : 90 x / menit
RR : 38 x/mnt
BB : 2700 gr TB : 49 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a.Inspeksi
Kepala : bersih, tidak ada benjolan, rambut hitam.
Muka : simetris,pucat,tidak odema
Mata :simetris,konjungtiva pucat,sklera tidak ikterus
Telinga :simetris,bersih tidak ada serumen
Hidung :tidak terdapat secret,
Mulut :mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis.
Leher :tidak tampak pembesaran vena jugularis dan pembesaran
kelenjar tiroid
Dada :simetris,tidak ada retraksi dinding dada
Abdomen : kembung
Genetalia :tidak ada odema dan bersih
Ekstrimitas atas : simetris,tidak odema,tidak ada kelainan seperti
sindaktil/polidaktil,
Ekstimitas bawah : simetris,tidak odema,tidak ada kelainan seperti
sindaktil/polidaktil terpasang infuse di kaki kiri
b. Palpasi
Kepala : tidak ada benjolan abnormal
Leher :tidak tampak pembesaran vena jugularis dan pembesaran
kelenjar tiroid
Abdomen : tidak terba benjolan abnormal
c.Auskultasi
Dada : tidak terdengar bunyi nafas wheezing dan ronkhi
Abdomen : bising usus 18 x/mnt
d. Perkusi
Abdomen : hipertimpani (+)
II. Identifikasi Masalah dan Diagnosa
Dx : By.”A” usia 21 hari dengan febris
Ds : Ibu mengatakan anaknya panas di rumah selama satu hari
Do : Keadaan umum : lemah
Kesadaran : composmentis
TTV :
Suhu : 38,8 0C
Nadi : 90 x / menit
RR : 38 x/mnt
III. Antisipasi Masalah Potensial
- Febris Confulsi
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
- Kolaborasi dengan dokter anak
V. Intervensi
Dx : By.”A” usia 21 hari dengan febris
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x24 jam diharapkan
masalah dapat teratasi
Kriteria hasil : keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV normal : Nadi : 60-100 x/menit
Suhu : 36,5 – 37,50C
RR : 30-60 x/mnt
- suhu tubuhnya menurun
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga
R/ membina hubungan saling percaya antara bidan dengan keluarga klien
2. Pantau tetesan infus
R/ mengetahui jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh
3. Berikan minum sesuai jadwal
R/ mencukupi kebutuhan nutrisi
4. Menjaga kehangatan pada bayi
R/ mencegah terjadinya hipotermi
5. Kolaborasi dengan dokter anak
R/ untuk mengetahui advis selanjutnya
6. Mengukur suhu bayi
R/ mengetahui keabnormalan suhu bayi
VI. Implementasi
Dx : By.”A” usia 21 hari dengan febris
1. melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan janin
2. Memantau tetesan infuse 5 tetes / menit
3. Memberikan minum sesuai jadwal
- Susu NL 33
4. Menjaga kehangatan bayi
5. berkolaborasi dengan tim medis
Infus KN4B 5 tetes/menit
Injeksi Pycin 3 x 90
Paracetamol 2 x 0,3
VII. Evaluasi
Tanggal : 12- 07- 2012 Jam : 00.30 WIB
Dx : By.”A” usia 21 hari dengan febris
S : -
O : Keadaan umum : lemah
TTV :
Suhu : 38.7 0C
- Menangis (+)
- Minum (+)
- Gumoh (-)
- BAK (+)
- BAB(+)
- Infuse (+)
A : By .”A” usia 21 hari dengan febris
P :
- pantau suhu bayi
- Kolaborasi dengan dokter :
- Injeksi Pycin 3 x 90
- Infus KN4B 5 tetes/ menit
- Paracetamol 2 x 0,3
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 12- 07- 2012 Jam : 07.00 WIBS : -
O : Keadaan umum : lemah
TTV :
Suhu : 38.3 0C
- Menangis (+)
- Minum (+)
- Gumoh (-)
- BAK (+)
- BAB(+)
- Infuse (+)
A : By .”A” usia 21 hari dengan febris
P : Lanjutkan intervensi
Tanggal : 12-07-2012 Jam : 15.00S : -
O : Keadaan umum : lemah
TTV :
Suhu : 38. 0C
- Menangis (+)
- Minum (+)
- Gumoh (-)
- BAK (+)
- BAB(+)
- Infuse (+)
A : By .”A” usia 21 hari dengan febris
P : Lanjutkan intervensi
Tanggal : 12-07-2012 Jam : 22.00S : -
O : Keadaan umum : lemah
TTV :
Suhu : 37.8 0C
- Menangis (+)
- Minum (+)
- Gumoh (-)
- BAK (+)
- BAB(+)
- Infuse (+)
A : By .”A” usia 21 hari dengan subfebris
P : Lanjutkan intervensi
Tanggal : 13-07-2012 Jam : 07.00S : -
O : Keadaan umum : lemah
TTV :
Suhu : 37.4 0C
- Menangis (+)
- Minum (+)
- Gumoh (-)
- BAK (+)
- BAB(+)
- Infuse (+)
A : Masalah sudah teratasi
P : - Intervensi di hentikan
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar,Rustam.1998.Sinopsis Obstetri.Jakarta:EGC.
Manuaba,Ida Bagus Gde.1998.Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan.Jakarta:EGC
Http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/05/17/asma-pada-anak/