23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan komunitas. Keluarga sebagai sistem yang berinteraksi dan merupakan unit utama yang menyangkut kehidupan masyarakat. Keluarga menempati posisi antara individu dan masyarakat. Apabila setiap keluarga sehat, akan tercipta komunitas yang sehat. Masalah yang dialami anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain, karena keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat. Sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan.Perawat dapat memenuhi kebutuhan individu dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi untuk membangun keluarga yang sehat dibutuhkan peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga. Asuhan keperawatan keluarga merupakan rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik keperawatan keluarga. Adapun kriteria keluarga yang harus mendapatkan asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga yang dalam tahap perkembangan keluarga, misalnya keluarga dengan pasangan baru (Berganning family) / keluarga pemula. Berganning family atau yang biasa kita sebut keluarga dengan pasangan baru merupakan tahap pembentukan keluarga 1

BAB I.docx

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKeluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan komunitas. Keluarga sebagai sistem yang berinteraksi dan merupakan unit utama yang menyangkut kehidupan masyarakat. Keluarga menempati posisi antara individu dan masyarakat. Apabila setiap keluarga sehat, akan tercipta komunitas yang sehat. Masalahyang dialami anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain, karena keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat. Sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan.Perawat dapat memenuhi kebutuhan individu dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi untuk membangun keluarga yang sehat dibutuhkan peranperawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga. Asuhan keperawatan keluarga merupakan rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik keperawatan keluarga. Adapun kriteria keluarga yang harus mendapatkan asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga yang dalam tahap perkembangan keluarga, misalnya keluarga dengan pasangan baru (Berganning family) / keluarga pemula. Berganning family atau yang biasa kita sebut keluarga dengan pasangan baru merupakan tahap pembentukan keluarga melalui ikatan pernikahan. Pada keluarga tahap ini perlu diberikan asuhan keperawatan keluarga karena pada tahap ini rentan terhadap masalah kesehatan. 1.2 Rumusan Masalah1. Apa itu pengertian Teori ?2. Apa saja macam model Konseptual keperawatan keluarga?3. Bagaimana pemilihan serta penerapan model konseptual keperawatan keluarga?1.3 Tujuan penulisanTujuan dari penulisan makalah ini penulis berharap dapat membantu meningkatkan pengetahuan pembaca tentang konsep model keperwatan keluarga. Serta tujuan dari penulisan inni yaitu untuk memnuhi tugas mata kuliah komunitas 1 semester 4.

1.4 Manfaat penulisanManfaat yang dapat di ambil dari isi makalah ini adalah untuuk menambuah ilmu dalam bidang kesehatan bahwasanya kuliah di sebuah fakultas kesehatan tidak hanya akan beroperasi di rumah sakit tapi kita juga dapat melakukan perawatan keluarga dengan berbagai konsep dan model perwatan.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Teori Teori adalah suatu sel interaksi kontruksi (konsep), definisi dan proposisi yang menghasilkan suatu pandangan sistemik dan fenomena dan pengkhususan hubungan antara variable dengan tujuan yang menjelaskan dan memprediksikan fenomena (kerlinjger, 1979, hal 9) Teori adalah deskripsi atau penjelasan tentang fenomena dan hubungan antara fenomena-fenomea tersebut (steven, 1979) Konsep adalah suatu yang dihasilkan dengan abtraksi atau pemisahan karakteristik ide-ide, menempatkan pada kelas atau pola. Model konseptual adalah sala satu yang mencerminkan realita dengan menempatkan kata-kata yang merupakan konsep ke dalam model dengan cara yang sama dengan pembuat model pesawat mode pesawat memasang sayap,badan pesawat dan cockpit. Model konseptual adalah suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang menerangka tentang serangkaina ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi atau kejadian, terhadap suatu ilmu dan pengembangannya.Antara model dan teori ada suatu kesamaan dalam pengertian, namun sebenarnya berbeda dalam beberapa hal diantaranya pada tingkat abstraknya. Model konseptual memakai system dengan abstrak yang tinggi dari model konsep global dan dalil-dalil. Model konseptual tidak dapat diuji secara langsung karena konsepnya tidak terdefinisi secara operasional, namun hubunganya dapat diobsevasi. Teori berfokus pada satu atau lebih konsep dan pernyatan yang konkret dan spesifik. Teori dapat didefinsikan secara operasioal dan dinyatakan secara jelas, serta diformulasi suatu hypotesa sehingga dapat diuji melalui riset.

2.2 Macam Model Konseptuan Keperawatan KeluargaModel keperawatan adalah jenis model konseptual yang menerapkan kerangka kerja konseptual terhadap pemahaman keperawatan dan bimbingan praktik keperawatan.Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu berupa menciptakan perubahan yang adaptif dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia. Model konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong orang tersebutmempertahankan keseimbangan melalui pengembangan mekanisme koping yang positif untuk mengatasi stressor ini.Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area fenomena ilmu keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh dan unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan sumber awal masalah tetapi juga perupakan sumber pendukung bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga dimana konsep ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanya dapat terputus ketika seseorang meninggal. Konsep keempat adalah keperawatan sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor penentu pulihnya atau meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang (klien)Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai mahluk biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga, masyarakat, dan kelompok lain termasuk lingkungan fisiknya. Tetapi cara pandang dan fokus penekanan pada skema konseptual dari setiap ilmuwan dapat berbeda satu sama lain, seperti penenkanan pada sistem adaptif manusia, subsistem perilaku atau aspek komplementer.

A. Teori keperawatan dan model konseptual1. Orientasi system. system periaku dari Johnson model konseptual system dari Neuman2. Orientasi perkembangan. model konseptual perawtan diri dari Orem3. Orientasi interaksi dan system. model adaptasi dari Roy model system terbuka dari King4. Orientasi system dan perkembangan. model proses kehidupan dari Roger.

Model Sistem dari Neuman.Pada publikasi Neuman taun 1970-an tentang model sistemnya, ia tidak membahas keluarga. Dalam komplikasi akhir dari bab tentang model ini Neuman, disunting oleh Neuman (1982) model terwsebut diperluas yang berhubungan dengan keluarga sehingga penerima asuhan kepeerawatan termasuk keluarga. Dua bab dari naskah yang terakhir ini menerapkan model dari Neuman untuk system keluarga (Reed, 1982) dan terapi keluarga (Goldblum-Graff dan Greff, 1982). Dalam bab ini keluarga diuraikan sebagai target yang tepat baik untuk pegkajian dan intervensi perimer, sekunder dan tersier. Proses keperawatan digunakan sebagai penghubung antara teori keluarga dan praaktik. Keperawatan (Faw Cett, 1984). Belakangan ini Mischke-Berkey dkk (1989) dengan tekun mengadaptasi model dari Neuman untuk digunakan dalam pengkajian dan intervensi keluarga. Model dari Neuma karena konsep keluarga telah diidentifikasi dan diterapkan, tampak agak bermanfaat untuk membimbing praktik keperawatan keluarga. Model Konseptual Perawatan Diri dari Orem.Teori orem tentang perawatan diri, kurangnya perawatan dari, system perawatan berorientasi pada individu.individu (klien) dianggap sebagai penerimaan asuhan kepaerawatanyang utama. Keluarga dipandang sebagai factor syarat dasar bagi anggota keluarga (klien) atau sebagai kontek utama di mana individu berfungsi. Perawat juga membantu memberi perawatan yang tidak mandiri (anggota keluarga dewasa yang merawat individu yang tidak mandiri) dan dalam melaksanakan tugas ini mereka diaggap sebagai individu dari pada keluarga atau subsistem keluarga (Orem, 1983).Orem tidak mengungkapkan bagaimana konsep teori keluarga dapat di gabungkan ke dalam model praktik perawatan tersebut. Tadyah 1985, akan tetapi, melaksanakan tugas untuk menguraikan bagaimana struktur, fungsi dan perkembangan keluarga dapat diartikulasika dengan model dari Orem. Karena unit analisis membedakan antara dua teori tersebut, artikulasi yang diuraikan Tadych tersebut bersifat pelengkap meskipun filosofi perawatan diri cukup relevan dengan keperawatan keluarga, konsep saat ini dari Orem tidak memberikan konsep mendasar untuk bekerja dengan keluarga sebagai klien. Chin,1985. mengatakan bahwa satu alasan mengapa terdapat kekurangan dari kemampuan penerapan model dari orem pada keluarga sebagai sebuah unit adalah bahwa syarat-syarat perawatan diri bagi keluarga berbeda dengan untuk individu. Hal ini tentunya merupakan suatu kemajuan dalam upaya untuk menggunakan syarat-syarat perawatan diri yang berorientasi pada individu dari Orem untuk mengkaji keluarga. Upaya-upaya selanjutnya seperti ini sangat diperlukan, seingga teori Orem akan lebih bermanfaat untuk beerja dengan keluarga sebagai klien.

Menurut Orem, asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu dalam memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan, dan mencapai kesejahteraan. Teori orem dikenal sebagaiself-care deficit theory.Orem melabeli teorinya sebagai teori umum yang terdiri atas tiga teori terkait, yaitu teori self care, teori self care deficit, dan teori nursing system.a.Teori self careSelf care (perawatn diri) merupakan kontribusi berkelanjutan orang dewas bagi eksistensinya, dan kesejahteraan. Self care ini menggambarkan dan menjelaskan manfaat perawatan diri guna mempertahankan hidup, kesehatan, dan kesejahteraanya. Kebutuhan perawatan diri, menurut orem, meliputi pemeliharaan udara, air/cairan, makanan, proses eliminasi normal, keseimbangan antara aktivitas dan istirahat. Keseimbangan antara solitud dan interaksi social, pencegahan bahaya bagi kehidupan, fungsi, dan kesejahteraan manusia, serta upaya meningkatkan fungsi dan perkembangan individu.Kemampuan individu untuk melakukan perawatan diri (self care agency) merupakan kekuatan atau kemepuan individu yang berhubungan dengan perkiraan dan esensial produksi untuk perawatn diri. Self care agency dipengaruhi oleh usia, status perkembangan, pengalaman hidup, orientasi social-budaya, kesehatan dan sumber daya yang tersedia.Di dalam teori self care disebutkan pula mengenai therapeutic self care demand, yaitu totalitas aktivitas keperawatan diri yang dilakukan untuk jangka waktu tertentu guna memenuhi kebutuhan perawatan diri dengan menggunakan metode perawatan yang valid. Perawatan diri memilki beberapa prinsip yaitu : perawatan diri dilakukan secara holistic, mencakup delapan komponen kebutuhan perawatan diri di atas, perawatan diri dilakukan sesuai dengan tahap tumbuh kembang manusi, dan perawatan diri dilakukan karena adanya masalah kesehatan atau penyakit dengan tujuan mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan.b.Teori self care deficitTeori self care deficit merupakan inti dari General Theory of Nursing yang menggambarkan dan menjelaskan mengapa manusia dapat dibantu melalui ilmu keperawatan serta kapan keperawatan di perlukan. Deficit keperawatan diri ini terjadi ketika seseorang tidak dapat memelihara diri mereka sendiri.Bantuan yang diberikan perawat dapat dilakukan melalui beberapa metode. Ada lima metode bantuan meuerut orem yaitu :Bertindak atau melakukan suatu tindakan untuk orang lain (klien)MembimbingMemberikan dukungan fisik maupun psikisMenciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan perkembangan personal dalam memenuhi kebutuhan saat ini dan yang akan datingTerakhir mengajarkanOleh karena itu, untu dapat member bantuan perawatan, diperlukan sebuah nursing agency. Nursing agency merupakan kemampuan khusus yang dimilki perawat dalam memberikan perawatan kepada klien.Menurut Orem, cara kerja atau aktivitas perawat dalam menjalankan praktik keperawatan mencakup empat area yaitu :Membina dan memelihara hubungan terapeutik anatara perawat dan klien, baik individu, keluarga maupun kelompok sampai klien mampu merawat dirinya,Menentukan kapan seseorang membutuhkan bantuan atau dapat bantuan.Memerhatikan dan merespon permintaan, keinginan dan membantu klien untuk mendapatkanbantuan perawat.Mengoordinasikan serta mengintegrasikan keperawatan bersama klien terkait dengan aktivitas sehari hari, kehidupan social dan pendidikan.c.Teori Nursing SystemTeori nursing system (system keperawatan ) membahas bagaimana kebutuhan perawatan klien, atau keduanya. System keperawatan ini ditentukan atau disusun berdasrkan kebutuhan perawatan diri dan kemampuan klien untuk melakukan perawatan diri.Perawatan diri dilakukan denagn memerhatikan tingkat ketergantungan atau kebutuhan serta kemampuan klien. Oleh karena itu ada tiga klasifikasi system keperawatan dalam perawatan diri.Whooly compensatory nursing systemPerawat member bantuan kepada klien karena tingkatketergantungan klien yang tinggi.Party compensatory nursing systemPerawat dank lien saling kerja sama dalam melakukan tindakan keperawatan dalam hal ini, peran perawat tidak total tetapi sebagian.Supportive educative nursing sytemKlien melakukan perawatan diri dengan bantuan perawat. Saat klien sudah mampu melakukannya.

Model dari Orem

Perilaku peerawatan diri

Perawatan diri yang diperlukan peutikKapasitas perawatan diri

Deficit perawat dri

Kemampuan keperawatan

Model System Terbuka dari King.King memandang keluarga sebagai system social dan konsep utama dalam modelnya.Keluarga diperlukan baik sebagai kontek maupun klien.King menjelaskan bahwa teori pencapaian tujuan bermanfaat bagi perawat bila terpanggil untuk membantu keluarga dalam memelihara kesehatan mereka atau mengatasi masalah atau keadaan sakit (1983 hal. 1982). King terus menguraikan modelnya sebagai perawat pembantu untuk membantu anggaota keluarga menyusun tujuan untuk mengatasi maslah dan megambil keputusan, karena model tersebut beroriantasi padasistemdan intervensi dengan perluasan isi keluarga yang lebih jauh, model tersebut cukup bermanfaat dalam keperawatan keluarga.

System tradisional dari King

Umpan balikPersepsi

Penilaian

Individu A

Tindakan

TransaksiInteraksiReaksi

Tindakan IndividuB

Penilaian

Umpsn bslikPersepsi

Model Adaptasi dari Roy.Roy menjelaskan bahwa keluarga dan juga individu, kelompok, organisasi, social, serta komunitas dapat dijadikan unit analisisdan focus praktik keperawatan, karena para perawat mengkaji orang sebagai system yang adaptif, meraka perlu mengkaji keluarga bila keluarga merupakan focus perawatan..Intervensi keperawatan mempertinggi stimulasi (fokal, konstektual dan residual) untuk meningkatkan adaptasi dari system keluarga (Roy 1983,hal 275). Perbaikan da perluasan konsep keluarga lebih lanjut sangat diperlukan,tetapi terdapat kongruensi dan aplikabilitas yang mendasar dari model ini keperawatan keluarga Karena itu teori adaptasi dati Roy tampaknya juga tetap menjanjikan dalam batasan menguraikan atau menjelaskan fenomena keperawatan keluarga,padahal Roy mengatakan bahwa masalah keperawatan melibatkan mekanisnme koping yang tidak efektif, yang menyebabkan respon yang tidak efektif, merusak integritas individu tersebut. Gagasan ini dapat diperluas hingga keunit keluarga dimana pola koping keluarga yang tidak efektif menimbulkan masalah-masalah yag berubungan dengan fungsi keluarga (Mc Cubbin dan Figley, 1983). Masalah teori ini menekankan promosi kesehatan dan pentingnya membantu klien dalam menipulasi lingkungan mereka, kedua gagasan tersebut memiliki arti yang penting daam kesehatan.

Bagan dari callista Roy : peoses adaptasi

OutputProsesInput

Mekanisme koping Regular kognatorAdaptasi dan respon tidak efektif Perilaku kosong Fisiologi Citra diriPerilaku peranDependensi mutualStimulusTingkat adaptasi

Umpan balik

Model Proses Kehidupan dari Roger.Dalam teori Roger, focus dari keperawatan adalah pada proses kehidupan umat mausia. Tujuan dari keperawatan adalah untuk meningkatkan interaksi simfonis anatara manusia dan lingkungannya (Meleis 1985). Dalam-dalam tulisan yang terdahulunya dari tahun 1970 hingga 1980, roger tidak berbicara tentang keluarga. Tetapi pada tahun1983 Roger menegaskan bahwa model konseptualnya dapat diterapkan pada keluarga sama seperti pada induvidu. Bagi Roger, keluarga dikonseptualisasikan sebagai suatu bidang energi keluarga yang tidak bisa dikurangi, bersifat empat dimensi,negentropik, yang menjadi focus studi dalam keperawatan.Wall (1981) secara jelas memperlihatkan kongruensi dan aplikabilasi teori Roger untuk pengkajian keluarga yang mengilustrasikan hal ini dengan menggunakan konsep Roger tentang saing melengkapi, resonansi dan helicy untuk meguraikan system keluarga. Peninggalan Roger ini secara jelas dikaitkan dengan teori sistem umum dan karena orientasi ini maka ada suatu kesesuaian antara teori keperawatan dari Roger dan keperawatan keluarga.Teori keperawatan : latihan dasar untuk keperawatan professional

Lahan manusia

(Garis waktu linier)(garis waktu linier )

Masa yang akan datangMasa lalu

Sekarang-melihat poin dalam garis4D lahan manusia dan relative sekarang adalah sama

Melihat 4D dalam relatife saekarang

2.3 pemilihan Dan penerapan model konseptual Keperawatan KeluargaSuhartono Taat Putra (2000) memiliki pandangan yang sama dengan Dorothea Orem bahwa paradigma keperawatan terdiri dari manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan. Namun Suhartono Taat Putra lebih menekankan untuk memandu praktek keperawatan berdasarkan teori dan mengarahkan penyusunan teori. Tujuan lainnya adalah memberikan persepktif unik untuk memandang situasi klien, memberikan pedoman untuk mengorganikasikan pemikiran dan pengamatan, memfokuskan, menginterpretasikan data dan mengkomunikasikan temuan pada orang lain, memandu fokus praktek keperawatan dalam setiap komponen proses keperawatan, menghubungkan praktek, teori, penelitian dan pendidikan keperawatan. Semua model keperawatan mengandung beberapa aspek dari ketiga pendekatan, namun demikian, masing-masing model cendrung menekankan satu katagori diatas katagori lainnya ( Paula J.C dan Janet W.K 2009 ). Keperawatan transkultural Manusia Hidup-Sehat Konsep model self care d.e orem (1971). Model ini tepat digunakan untuk keperawatan keluarga karena tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam melakukan upaya kesehatan yang terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga yaitu : Mengenal masalah, Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, Merawat anggota keluarga yang mengalamai gangguan kesehatan, Memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang kesehatan, dan Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara tepat.

BAB IIIPENUTUP3.1kesimpulanJadi dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa teori yang data kita terapkan dalam keperwatan keluarga sangatlah banyak, dan dari setiap teori yang di jelaskan dari satu tokoh dan tokoh yang lain tidak ada yang sama dan punya karakter tersendiri3.2 saranDalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna jadi penulis berharap kepada pembaca untuk membaca dari makalah orang lain untuk menambah wawasan serta pengetahun.2.4 Pemilihan dan Penerapan Model Konseptual Keperawatan KeluargaSuhartono Taat Putra (2000) memiliki pandangan yang sama dengan Dorothea Orem bahwa paradigma keperawatan terdiri dari manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan. Namun Suhartono Taat Putra lebih menekankan untuk memandu praktek keperawatan berdasarkan teori dan mengarahkan penyusunan teori. Tujuan lainnya adalah memberikan persepktif unik untuk memandang situasi klien, memberikan pedoman untuk mengorganikasikan pemikiran dan pengamatan, memfokuskan, menginterpretasikan data dan mengkomunikasikan temuan pada orang lain, memandu fokus praktek keperawatan dalam setiap komponen proses keperawatan, menghubungkan praktek, teori, penelitian dan pendidikan keperawatan. Semua model keperawatan mengandung beberapa aspek dari ketiga pendekatan, namun demikian, masing-masing model cendrung menekankan satu katagori diatas katagori lainnya ( Paula J.C dan Janet W.K 2009 ). Keperawatan transkultural Manusia Hidup-Sehat Konsep model self care d.e orem (1971). Model ini tepat digunakan untuk keperawatan keluarga karena tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam melakukan upaya kesehatan yang terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga yaitu : Mengenal masalah, Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, Merawat anggota keluarga yang mengalamai gangguan kesehatan, Memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang kesehatan, dan Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara tepat. DAFTAR PUSTAKAhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.fik.unipdu.ac.id%2Findex.php%2Fartikel%2Fdownload_item%2F50-konseptual-model-konseptual-artikel-4-2014-09-16.doc&ei=CvzwVP3KDYeIuASFmIGQBA&usg=AFQjCNH5So23FFKCh8a9Am-I44CAsaVh7A

15