32
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan adalah suatu proses fisiologik yang memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Ini di definisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau keduanya, akibat kontraksi rahim teratur yang terjadi sekurang- kurangnya setiap 5 menit dan berlangsung sampai 60 detik. Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu atau janin. Bila diambil keputusan untuk melakukan campur tangan ini harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Tiap campur tangan 1

BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persalinan adalah suatu proses fisiologik yang memungkinkan serangkaian

perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan

lahir. Ini di definisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi

atau keduanya, akibat kontraksi rahim teratur yang terjadi sekurang-

kurangnya setiap 5 menit dan berlangsung sampai 60 detik.

Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani

komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu atau janin. Bila diambil keputusan

untuk melakukan campur tangan ini harus dipertimbangkan dengan hati-hati.

Tiap campur tangan bukan saja membawa keuntungan potensial, tetapi juga

resiko potensial pada sebagian besar kasus, penanganan yang terbaik dapat

berupa “observasi yang cermat”

Kematian ibu banyak disebabkan oleh infeksi Nifas yaitu infeksi luka jalan

lahir. Seperti Toxemia 19,2%, Hemorrhage 14,4%, infeksi 23,4%, Non

Abortus 12,8%, Abortion 10,6% dan yang lainnya 43,0%. Kebanyakan

kematian ibu dapat dicegah,misalnya kematian akibat perdarahan dengan

pertolongan tepat dan cepat dan dengan persediaan darah yang

1

Page 2: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

cukup,Toxaemia dengan prenatal care (perawatan dan pengawasan sebelum

melahirkan), yang teliti,infeksi dengan kebersihan badan, pertolongan aseptis

dan dengan antibiotika,dapat menurunkan angka kematian ibu.

Seorang bidan harus mampu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

persalinan sehingga diharapkan dalam memberikan asuhan kebidanan pada

proses persalinan dapat memperhatikan faktor-faktor tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah adalah:

1. Pengertian passager dalam faktor-faktor yang mempengaruhi

persalinan?

2. Pengertian psikologi dalam faktor-faktor yang mempengaruhi

persalinan?

3. Pengertian penolong dalam faktor-faktor yang mempengaruhi

persalinan?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui Pengertian passager dalam faktor-faktor yang

mempengaruhi persalinan.

2. Untuk mengetahui Pengertian psikologi dalam faktor-faktor yang

mempengaruhi persalinan.

2

Page 3: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

3. Untuk mengetahui Pengertian penolong dalam faktor-faktor yang

mempengaruhi persalinan.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan dalam makalah ini adalah

1. Memberikan informasi mengenai passager dalam faktor-faktor

yang mempengaruhi persalinan.

2. Memberikan informasi mengenai psikologi dalam faktor-faktor

yang mempengaruhi persalinan

3. Memberikan informasi mengenai penolong dalam faktor-faktor

yang mempengaruhi persalinan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Passanger

Cara penumpang (passenger) atau janin bergerak di sepanjang jalan lahir

merupakan akibat interaksi beberapa faktor, yaitu ukurang kepala janin,presentasi,

letak, sikap dan posisi janin.

3

Page 4: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

Plasenta juga harus melalui jalan lahir sehingga dapat juga dianggap sebagai

penumpang yang menyertai janin. Namun, plasenta jarang menghambat proses

persalinan pada kelahiran normal.

Janin dapat memengaruhi jalannya kelahiran karena ukuran dan

presentasinya. Kepala banyak mengalami cidera pada persalinan sehingga dapat

membahayakan hidup dan kehidupan janin. Padapersalinan, oleh karena tulang-

tulang masih dibatasi fontanel dan sutura yang belum keras, maka pinggir tulang

dapat menyisip antara tulang satu degan tulang yang lain, disebut molase sehingga

kepala bayi bertambah kecil. Biasanya apabila kepala janin sudah lahir, maka

bagian-bagian lain dari janin akan dengan mudah menyusul.

2.1.1 Janin

Janin adalah passage utama lewat jalan lahir. Bagian janin yang

paling penting (karena ukurannya paling besar) adalah kepala. Posisi

dan besar kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan. Ukuran kepala

lebih lebar dari bahu dan kurang lebih seperempat dari panjang bayi.

96% bayi dilahirkan dengan bagian kepala lahir pertama. Kepala paling

banyak mengalami cedera pada persalinan, sehingga dapat

membahayakan hidup dan kehidupan janin kelak: hidup sempurna,cacat

atau akhirnya meninggal. Biasanya apabila kepala janin sudah lahir,

maka bagian-bagian lahir dengan mudah menyusul kemudian.

1. Ukuran kepala janin

4

Page 5: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

Dalam persalinan kepala janin adalah bagian terpenting sebagai

perbandingan antara besarnya kepala dan luasnya panggul .

Jika kepala dapat melalui jalan lahir bagian-bagian lainnya dapat

menyusul dengan mudah, tengkorak janin terdiri dari atas dua tulang

pariental, dua tulang temporal, satu tulang frontal, dan satu tulang

oksipital. Tulang-tulang ini disatukan oleh sutura membranosa :

sagitalis, lamdoidalis, koronalis, dan frontalis. Rongga yang berisi

membrane ini disebut fontanel, terletak dipertemuan antar sutura. Saat

persalinan dan setelah selaput ketuban pecah, fontanel dan sutura

dipalpasi untuk menentukan presentasi , posisi, dan sikap janin ;

pengkajian ukuran janin memberi informasi usiadan kesejateraan bayi

baru lahir.

Dua fontanel yang paling penting ialah fontanel anterior dan

posterior. Fontanel yang paling besar (fontanel anterior) berbentuk

seperti intan dan terletak pada pertemuan sutura sagitalis, koronalis, dan

5

Page 6: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

frontalis ; menutup pada usia 18 bulan. Fontanel posterior terletak

dipertemuan suturadua tulang parital dan satu tulang oksipital,

berbentuk segitiga, dan menenutup pada usia 6-8 minggu.

Sutura dan fontanel menjadikan tengkorak bersifat fleksibel,

sehingga dapat menyesuaikan diri terhadap otak bayi. Akantetapi,

karena belum dapat menyatu dengan kuat, tulang-tulang ini dapat saling

tumpang tindih disebut molase. Kemampuan tulang untuk saling

menggeser memungkinkan kepala bayi beradaptasi terhadap berbagai

diameter panggul ibu.

1)      Ukuran Diameter

a) Diameter Suboccipito-Bregmatika: 9,5 cm

b) Diameter Suboccipito-Frontalis :11 cm

c) Diameter Occipito-Frontalis : 12cm (letak puncak kepala)

d) Diameter Mento-occipitalis : 13,5 cm (letak dahi)

e) Diameter submento-Bregmatika: 9,5 cm

f) Diameter Biparietalis : 9 cm

g) Diameter bitemporalis : 8 cm

2)      Ukuran Lingkaran

a) Circumferensia Fronto-Occipitalis : 34 cm

b) Circumferensia Mento-occipitalis : 35 cm

c) Circumferensia SubOccipito-bregmatika: 32  cm

6

Page 7: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

2. Persentasi dan Posisi Janin

faktor yang lain berpengaruh terhadap persalinan adalah faktor janin.

Yang meliputi sikap janin, letak, presentasi, bagian tebawah, dan posisi

janin.

Istilah letak anak dalam ilmu kebidanan mengandung 4 pengertian :

1. Sikap (attitude = habitus)

Menunjukan hubunga bagian –bagian janin dengan sumbu

janin, biasanya terhadap tulang punggungnya. Janin umumnya

dalam sikap fleksi dimana kepala, tulang punggung, dan kaki

dalam keadan fleksi, serta lengan bersilang di dada.

Sikap adalah hubungan bagian tubuh janin yang satu

dengan bagian yang lain. Janin mempunyai postur yang khas

(sikap) saat berada dalam rahim. Hal ini di sebabkan

merupakan akibat pasa pertumbuhan janin dan sebagian lagi

akibat penyesuaian janin terhadap bentuk rongga rahim. Pada

kondisi normal, punggung janin sangat fleksi kearah dada, dan

paha fleksi kea rah sendi lutut, disebut fleksi umum. Yangan

disilang di depan toraks dan tali pusat terletak di antara lengan

dan tungkai. Penyimpangan sikap normal dapat menimbulkan

kesulitan saat kelahiran. Misalnya pada presentasi kepala,

kepala janin dapat berada dalam sikap ekstensi atau fleksi yang

7

Page 8: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

menyebabkan diameter kepala berada dalam posisi yang tidak

mennguntungkan terhadap batas-batas panggul ibu.

Diameter bipariental ialah diameter lintang terbesar kepala

janin. Kepala dalam sikap fleksi sempurna memungkinkan

diameter suoksipitobregmatika (diameter terkecil) memasuki

panggul sejati dengan mudah.

2. Letak (lie = situs)

Letak janin adalah bagaimana sumbu janin berada pada sumbu

ibu. Letak adalah hubungan antara sumbu panjang (punggung)

janin terhadap sumbu panjang (punggung) ibu. Ada dua macam

letak yaitu (1) memanjang atau vertical dimana sumbu panjang

janin parallel dengan sumbu panjang ibu; (2) ssmelintang atau

horizontal, dimana sumbu panjang janin membentuk sudut

8

Page 9: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

terhadap sumbu panjang ibu. Letak memanjang dapat berupa

presentasi kepala atau presentasi sacrum.

3. Presentasi (presentation)

Presentasi digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada

di bagian bawah rahim yang dijumpai pada palpasi atau pada

pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi kepala, bokong, bahu,

dan lain-lain

4. Bagian terbawah (presenting part)

Sama dengan presentasi, hanya diperjelas istilahnya. Presentasi

adalah bagian janin yang pertama kali memasuki pintu atas

panggul dan terus melalui jalan lahir saat persalinan mencapai

aterm. Tiga presentasi janin yang utama ialah kepala (96 %);

sungsang (3%); dan bahu (1%).

Bagian presentasi ialah bagian tubuh janin yang pertama

kali teraba oleh jari pemeriksa saat melakukan pemerikasaan

dalam. Faktor-faktor yang mempengaruhi bagian presentasi

ialah letak janin, sikap janin, dan ekstensi atau fleksi kepala

janin.

9

Page 10: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

5. Posisi (position)

Posisi merupakan indicator untuk menetapkan arah bagian

terbawah janin apakah sebelah kanan, kiri, depan, atau

belakang kepala (LBK), ubun-ubun kecil kiri depan (UUK) ,

atau kanan belakang.

Posisi ialah hubungan antara bagian presentasi (oksiput,

sacrum, mentum (dagu) sinsiput, puncak kepala yang

defleksi/menengadah) terhadap 4 kuadran panggul ibu. Posisi

dinyatakan dengan singkatan yang terdiri atas huruf pertama

masing-masing kata kunci : OAKa = posisi Oksipito Anterior

Kanan.

10

Page 11: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

Letak janin dalam rahim

Letak adalah hubungan antara sumbu panjang (punggung) janin

terhadap sumbu panjang (punggung) ibu. Terhadap dua macam

letak janin dalam rahim, yaitu (1) memanjang atau vertical,

dimana sumbu panjang janin parallel dengn sumbu panjang ibu;

(2) melintang atau horizontal, diman sumbu panjang janin

membentuk sudut terhadap sumbu panjang ibu. Letak

memanjang dapat berupa presentasi kepala atau presentasi

sacrum.

1. Letak membujur (longitudinal)

a. Letak kepala

b. Letak sungsang

2. Letak sungsang (transverse lie)

3. Letak miring (oblique lie)

Posisi dan variasi

1. Letak belakng kepala

2. Presentasi dahi

3. Presentasi muka

4. Presentasi bokong

5. Letak lintang

Selama janin dan plasenta berada di dalam rahim, belum

tentu pertumbuhannya normal. Adanya kelainan genetic dan

11

Page 12: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

kebiasaan ibu yang buruk dapat menjadikanpertumbuhannya

tidak normal seperti berikut

1. Kelainan bentuk dan besar janin : anensefalus, hidrosefalus, atau

janin makrosomia

2. Kelainan pada letak keapla : presentasi puncak, presentasi muka,

presentasi dahi, dan kelainan oksiput.

3. Kelainan letak janin : letak sungsang, letak lintang, letak

mengolak (oblique), presentasi rangkap ( kepala tangan, kepala

kaki, atau kepala tali pusat).

Kepala janin ( bayi) merupakan bagian penting dalam

proses persalinan dan memiliki cirri sebagai berikut.

1. Bentuk kepala oval, sehingga setelah bagian besarnya lahir,

maka bagian lainnya akan lebih mmudah lahir

2. Persendian kepala terbentuk kogel, sehingga dapat digerakkan

kesegala arah dan memberikan kemungkinan untuk melakukan

putaran paksi dalam.

3. Letak persendian kepala sedikit kebelakang, sehingga kepala

melakukan fleksi untuk putaran paksi dalam.

Setelah kepala janin lahir, maka bagian badan janin tidak akan

mengalami kesulitan untuk dilahirkan. Pada beberapa kasus

dengan anak yang besar pada ibu dengan diabetes mellitus,

terjadi kemungkinan kegagalan persalinan bahu. Persalinan bahu

12

Page 13: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

yang berat cukup berbahya karena dapat terjadi asfiksia pada

janin. Persendian leher yang masih lemah dapat merusak pusat-

pusat vital janin yang berakibat fatal.

Pada letak sungsang degan mekanisme persalinan kepala

dapat mengalami kesulitan, karena persalinan kepla terbatas

dengan waktu sekitar 8 menit dan tulang dasar kepala tidak

mempunyai mekanisme molase yang dapat memperkecil volume

tampa merusak jaringan otak. Dengan demikian, persalinan

kepala dalam letak sungsang atau versi ekstraksi letak lintang

harus dipertimbangkan agar tidak menimbulkan morbiditas yang

lebih tinggi. Berbagai posisi kepala janin dalam kondisi defleksi

dnegan lingkaran yang melalui jalan lahir bertambah panjang

sehingga menimbulkan persoalan baru. Kedudukan rangkap

yang paling berbahaya adalah antara kepala dan tali pusat,

sehingga makin turun kepala makin terjepit tali pusat,

menyebabkan asfiksia sampai kematian janin dalam rahim

3. Fetal skull

1)      Bagian muka dan tulang-tulang dasar tengkorak.

a)      Os nasalis (tulang hidung)

b)      Os maksilaris (tulang rahang atas)

c)      Os mandibularis (tulang rahang bawah)

13

Page 14: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

d)     Os Zygomaticum (tulang pipi)

2)      Bagian tengkorak

Bagian ini yang terpenting pada persalinan karena biasanya

bagian tengkoraklah yang paling depan. Yang membuat bagian

tengkorak adalah :

a) Os frontalis (tulang dahi)

b) Os parietalis (tulang ubun-ubun)

c) Os temporalis (tulang pelipis)

d) Os occipitalis (tulang belakang kepala)

3)      Sutura

Antara tulang-tulang diatas terdapat sela tengkorak (sutura)

yang pada janin memungkinkan pergeseran. Kalo kepala anak

tertekan, maka tulang yang 1 bergeser dibawah tulang yang lain,

hingga ukuran kepala menjadi kecil (maulage) Ini salah satu tanda

untuk mengenal tulang belakang kepala pada pemeriksaan dalam.

a) Sutura sagitalis (sela panah)

b) Sutura coronaria (sela mahkota)

c) Sutura Lambdoidea (sela lambda)

d) Sutura frontalis (sela dahi)

4)      Ubun-Ubun (fontanel)

14

Page 15: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

a) Ubun-ubun besar (fontanel mayor)

b) Ubun-ubun kecil (fontanel minor)

5)      Daerah-daerah

a) Sinciput (depan kepala)

b) Vertex (puncak kepala)

c) Occiput (belakang kepala)

6) Ubun-ubun kecil (fonticulus minor) bukan merupakan lubang besar

pada tengkorak tapi tempat dimana 3 sutura bertemu yaitu sutura

lambdoidea dan sutura sagitalis. Sebenarnya masih ada ubun-ubun

dan sutura lain pada tengkorak tapi ubtuk ilmu kebidanan tidak

begitu penting (ubun-ubun temporal, sutura temporalis) ubun-ubun

dan sela-sela baru tertutup kalau anak berumur 1,5 – 2 tahun.

2.1.2 Plasenta

1. Pengertian plasenta

Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena

merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya.

15

Page 16: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

Jiwa anak tergantung pada plasenata,baik tidaknya anak tergantung

pada baik buruknya faal plasenta.

Pada penampang sebuah plasenta, yang masih melekat pada

dinding rahim Nampak bahwa plasenta terdiri dari 2 bagian,yaitu:

a.       Bagian yang terdiri dari jaringan anak disebut: piring penutup

atau membrane chorii,yang dibentuk oleh amnion, pembuluh-

pembuluh darah janin,chorion dan villi.

b.      Bagian yang terbentuk oleh jaringan ibu disebut: piring

deciduas atau piring basal yang terdiri dari decidua compacta

dan sebagian dari deciduas spongiosa,yang kelak ikut  lepas

dengan plasenta.

2.      Faal plasenta

a. Plasenta sebagai tempat pertukaran zat:

Mula-mula makanan bagi janin diambil dengan

penghancuran dan absorpsi dari decidua,dan kemudian dari

darah ibu.

Zat yang dibutuhkan oleh janin seperti zat hydrat arang,zat

lemak, zat protein,vitamin dan mineral diambil dari darah

ibu. Ada juga bukti bahwa zat-zat immune ibu dapat masuk

ke dalam darah anak. Sebaliknya zat sampah seperti CO2 dan

ureum dibuang kedalam darah ibu

16

Page 17: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

b. Plasenta dapat menghasilkan hormone:

1) Steroid hormone: estrogen dan progesterone

2) Protein hormone: Human Chorionic Gonadotropin

Hormone (HCG), Human Plasental Lactogen Hormone

(HPL), Human Chorionic Thyrotropin Hormon (HCT),

Human Chorionic Corticotropin Hormon (HCCT)

3) Releasing Hormon: TSH releasing hormone dan

LH/FSH releasing hormone.

c. Plasenta sebagai Barrier

1) Barrier mekanis physis terhadap erythrocyte,kuman dan

molekul besar. Plasenta menghalangi masuknya kuman

yang terdapat dalam darah ibu kedalam janin,tapi virus

sedemikian kecilnya hingga tidak dapat terhalang oleh

plasenta.

2) Barrier kimiawi

Beberapa zat yang masuk kedalam syncitium

dirubah,seperti insulin yang berasal dari ibu.

(sumber:Obstetri Fisiologi;109-119)

17

Page 18: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

2.1.3 Air Ketuban

1. Pengertian air ketuban

Air ketuban berada dalam ruangan amnion banyaknya kadang-

kadang sangat berbeda. Ruangan amnion berisi 1 liter air ketuban, kalau

banyaknya lebih dari 2 liter dinamakan Polyhydramnion atau

Hydramnion. Kalau terlalu sedikit, kurang dari 500 cc disebut

Oligihidramnion.

Air ketuban untuk sebagaian besar terdiri dari air tapi mengandung

juga sedikit ureum, protein, asam urine, gula, garam-garam malahan

juga enzim-enzim. Sifat-sifat air ketuban seperti jernih atau

keruhnya,banyaknya dan susunannya dapat dipergunakan untuk

pengenalan keadaan janin dengan cara amnioskopi.

2.      Faal air ketuban adalah:

a.    Memungkinkan anak bergerak dengan bebas dan tumbuh dengan

bebas kesegala jurusan karena tekanan pada anak sama pada

semua bagiannya. Hal ini sangat penting karena seandainya anak

tertekan oleh alat sekitarnya maka pertumbuhan tentu terganggu.

b.    Untuk melindungi anak terhadap pukulan-pukulan dari luar dan

ibu terhadap gerakan-gerakan anak. Kalau air ketuban

berkurang,pergerakan anak dirasakan nyeri oleh ibu.

c.    Mempertahankan suhu yang tetap bagi anak.

18

Page 19: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

d.    Waktu persalinan membuka serviks dengan mendorong selaput

janinke dalam ostium uteri. Bagian selaput anak yang diatas

ostium uteri yang menonjol waktu his disebut ketuban, dan

ketuban inilah yang membuka serviks.

(sumber:Obstetri Fisiologi;120-121)

2.2 Psikologi

Banyaknya wanita normal bisa merasakan kegairahan dan

kegembiraan disaat merasa kesakitan awal menjelang kelahiran bayinya.

Perasaan positif ini berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-

benar terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa bangga bias

melahirkan atau memproduksi anaknya. Khususnya rasa lega itu berlangsung

bila kehamilannya mengalami perpanjangan waktu. Mereka seolah-olah

mendapatkan kepastian bahwa kehamilan yang semula dianggap sebagai

suatu “ keadaan yang belum pasti “ sekarang menjadi hal yang nyata.

Psikologis meliputi :

·         Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual

·         Pengalaman bayi sebelumnya

·         Kebiasaan adat

·         Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu

19

Page 20: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

Sikap negatif terhadap peralinan dipengaruhi oleh:

• Persalinan sebagai ancaman terhadap keamanan

• Persalinan sebagai ancaman pada self-image

• Medikasi persalinan

• Nyeri persalinan dan kelahiran

2.3 Penolong

Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani

komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Dalam hal ini proses

tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam menghadapi

proses persalinan. Penolong persalinan adalah petugas kesehatan yang mempunyai

legalitas dalam menolong persalinan antara lain dokter, bidan serta mempunyai

kompetensi dalam menolong persalinan, menangani kegawatdaruratan serta

melakukan rujukan jika diperlukan. Penolong persalinan selalu menerapkan upaya

pencegahan infeksi yang dianjurkan termasuk diantaranya cuci tangan, memakai

sarung tangan dan perlengkapan pelindung pribadi serta pendokumentasian alat

bekas pakai.

20

Page 21: BAB I1 faktor-faktor dalam persalinan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

5 P sangat menentukan apakah suatu persalinan secara fisik dapat

diprediksi akan berjalan lancar atau tidak, meskipun yang paling berperan

utama adalah : power, passage, passanger. Tetapi bukan berarti bahwa

psykologis ibu hamil dan faktor penolong tidak ikut menentukan.

3.2 Saran

Bagi Penolong persalinan lebih memperhatikan kesehatan ibu

hamil dengan mengutamakan 4 P (power,passenger,passage,psykis) ,

terutama pada persalinan, dan dapat melakukan pendekatan dengan baik

agar dapat menjaga hubungan baik antara ibu dan petugas kesehatan,

selain itu bidan harus memantau dan mengantisipasi kejadian atau kelainan

yang bisa terjadi pada ibu dan bayi pada saat persalinan

Demikian makalah ini kami buat, sebagaimana pepatah

mengatakan “tiada gading yang tak retak”. Oleh karena itu kami

mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan

makalah ini.

21