91
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja yang lalu dan mendorong adanya peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Dalam era globalisasi ini lingkungan menuntut adanya perubahan yang sangat cepat dan menyebabkan adanya pergeseran pemikiran yang kompleks di segala bidang. Untuk itu perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) agar dapat memenangkan persaingan, minimal untuk mempertahankan operasi perusahaan. Salah satu keunggulan kompetitif yang penting bagi perusahaan adalah karyawan atau sumber daya manusia. Karyawan merupakan penggerak operasi perusahaan, sehingga jika kinerja karyawan baik, maka kinerja karyawan juga akan meningkat. Kinerja

BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas

pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas

kinerja yang lalu dan mendorong adanya peningkatan kinerja di masa

yang akan datang. Dalam era globalisasi ini lingkungan menuntut

adanya perubahan yang sangat cepat dan menyebabkan adanya

pergeseran pemikiran yang kompleks di segala bidang. Untuk itu

perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif (competitive

advantage) agar dapat memenangkan persaingan, minimal untuk

mempertahankan operasi perusahaan.

Salah satu keunggulan kompetitif yang penting bagi perusahaan

adalah karyawan atau sumber daya manusia. Karyawan merupakan

penggerak operasi perusahaan, sehingga jika kinerja karyawan baik,

maka kinerja karyawan juga akan meningkat. Kinerja merupakan hasil

pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis

organisasi.

Menurut Purnomo (dalam Jurnal Ilmu-ilmu EKonomi) kinerja para

karyawan akan meningkat apabila mereka terlibat secara aktif dan ikut

berpartisipasi dan menjadi bagian tim dalam proses kegiatan pada unit

organisasi dimana mereka bekerja.

1

Page 2: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

Dengan adanya partisipasi karyawan dalam proses kegiatan

organisasi, hal ini akan meningkatkan kesadaran karyawan akan

tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Dengan

adanya partisipasi, karyawan tahu benar mengenai apa yang harus

dikerjakan berkaitan dengan pencapaian tujuan perusahaan (Wibowo,

2008 : 67).

Oleh karena itu untuk pencapaian tujuan perusahaan maka

perlu didukung oleh adanya tim kerja. Tim kerja adalah suatu unit

yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan

berkoordinasi untuk bekerja sama dengan sesama rekan kerja dan

dengan pimpinan, serta berperan atau ikut serta untuk tujuan

perusahaan dalam menentukan jalannya aktivitas tersebut, dalam

artian ikut menentukan perencanaan dan pelaksanaan aktivitas

tersebut. Sehingga dengan adanya tim kerja maka pekerjaan akan

dengan cepat terselesaikan, selain itu dapat mengefisienkan waktu

yang digunakan. Tim beranggotakan orang-orang yang memiliki

keahlian yang berbeda-beda dan dikoordinasikan untuk bekerja sama

dengan pimpinan.

Masalah kinerja karyawan dalam penelitian merupakan hal

yang penting, alasannya karena dengan adanya kinerja karyawan

akan mempengaruhi loyalitas karyawan bekerja dalam perusahaan

(Wibowo, 2008 : 68). Oleh karena itulah kinerja karyawan berkaitan

dengan sikap karyawan terhadap pekerjaan, situasi kerja, kerja

sama antara pimpinan dan sesama karyawan. Alasan penelitian tim

2

Page 3: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

kerja dalam penelitian ini karena tim kerja sangat mempengaruhi

kegiatan operasional perusahaan, terutama yang terlihat pada

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk SKK Makassar yang

senantiasa melakukan tugasnya secara tim, antara lain karyawan yang

bekerja pada divisi sales, collection, account saving Consdience (ASC),

dan loan signing (LOS). Fenomena yang terjadi pada PT. Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk SKK Makassar adalah kinerja tim kerja

dianggap masih rendah dimana meskipun karyawan selalu bekerja

dalam tim namun seringkali tidak sesuai dengan yang direncanakan

dan selain itu kinerja karyawan juga dianggap belum maksimal. Oleh

karena itulah, penulis tertarik dalam memilih judul penelitian yaitu : 

“Pengaruh Tim Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk SKK Makassar “

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah

tim kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk SKK Makassar.“

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk

menganalisis pengaruh tim kerja terhadap kinerja karyawan.

3

Page 4: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

2. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan

yaitu sebagai berikut :

a. Kegunaan Akademik

Diharapkan memberikan kontribusi dalam hal hasanah

pengetahuan terutama yang berkaitan dengan masalah tim kerja

terhadap kinerja.

b. Kegunaan Praktis

Sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi pihak

Manajemen PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk SKK

Makassar, dalam menetapkan tim kerja bagi para karyawan

dengan tujuan untuk lebih meningkatkan kinerja karyawan,

yang pada akhirnya dapat meningkatkan kelangsungan hidup

perusahaan.

c. Kegunaan untuk penulis

Dapat menambah wawasan dan pola pikir penulis dalam

meng-aplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah

dengan praktek yang sebenarnya terjadi di perusahaan.

4

Page 5: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumberdaya manusia adalah bagian dari

manajemen. Oleh karena itu, teori-teori manajemen umum menjadi

dasar pembahasannya. Manajemen sumberdaya manusia lebih

memfokuskan pembahasannya mengenai pengaturan peranan

manusia dalam mewujudkan tujuan yang optimal. Pengaturan itu

meliputi masalah perencanaan (human resources planning),

pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan,

pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,

kedisiplinan, dan pemberhentian tenaga kerja untuk membantu

terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Jelasnya

manajemen sumberdaya manusia mengatur tenaga kerja manusia

sedemikain rupa sehingga terwujudnya tujuan perusahaan, kepuasan

karyawan, dan masyarakat.

Manajemen sumberdaya manusia merupakan program

aktivitas untuk mendapatkan sumberdaya manusia,

mengembangkan, memelihara, dan mendayagunakannya, untuk

mendukung organisasi mencapai tujuannya. Setelah sumberdaya

manusia diperoleh, perlu dilakukan pengembangan termasuk

5

5

Page 6: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

pengembangan sikap dan skill serta kemampuan yang dilakukan

melalui pelatihan-pelatihan, membantu pegawai mencapai tujuan

kariernya dengan pengelolaan karier, dan melakukan penilaian dalam

rangka mencari kekurangan untuk segera diperbaiki.

Sedarmayanti (2008 : 13) mengemukakan bahwa manajemen

sumberdaya manusia adalah kebijakan dan praktik menentukan

aspek ”manusia” atau sumberdaya manusia dalam posisi

manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi

penghargaan dan penilaian.

Rivai (2009 : 1) mengemukakan bahwa manajemen sumber-

daya manusia merupakan salah satu bidang dari manajemen umum

yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan

dan pengendalian.

Simamora (2006 : 4) mengemukakan bahwa manajemen

sumberdaya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan,

penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota

organisasi atau kelompok karyawan.

Yuli (2005 : 15) mengemukakan bahwa manajemen sumber-

daya manusia merupakan kegiatan yang mengatur tentang cara

pengadaan tenaga kerja, melakukan pengembangan, memberikan

kompensasi, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja melalui

proses-proses manajemen dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

6

Page 7: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

Manajemen sumberdaya manusia terdiri atas serangkaian

keputusan yang terintegrasi tentang hubungan ketenagakerjaan yang

mempengaruhi efektivitas karyawan dan organisasi. Manajemen

sumberdaya manusia merupakan aktivitas-aktivitas yang

dilaksanakan agar sumberdaya manusia di dalam organisasi dapat

digunakan secara efektif guna mencapai berbagai tujuan.

Konsekuensinya, manajer-manajer di semua lapisan harus menaruh

perhatian pada pengelolaan sumberdaya manusia. Ide pencapaian

berbagai tujuan (objectives) merupakan hal utama dari setiap bentuk

manajemen.

Adapun definisi manajemen sumber daya manusia

dikemukakan oleh Alwi (2008 : 6) adalah pendekatan yang khas,

terhadap manajemen tenaga kerja yang berusaha mencapai

keunggulan kompetitif melalui pengembangan strategi dari dari

tenaga kerja yang mampu dan memiliki komitmen tinggi dengan

menggunakan tatanan kultur yang integrated, struktural dan tehnik-

tehnik personel.

Fokus manajemen sumber daya manusia terletak pada

upaya mengelola sumber daya manusia di dalam dinamika interaksi

antara organisasi pekerja yang seringkali memiliki kepentingan

berbeda. Manajemen sumber daya manusia meliputi penggunaan

sumber daya manusia secara produktif dalam mencapai tujuan-tujuan

organisasi dan pemuasan kebutuhan pekerja secara individual.

7

Page 8: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

Jadi manajemen sumber daya manusia dapat juga merupakan

kegiatan perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemeliharaan,

serta penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik

secara individu maupun organisasi. Walaupun objeknya sama-sama

manusia, namun pada hakikatnya ada perbedaan hakiki antara

manajemen sumber daya manusia dengan manajemen tenaga kerja

atau dengan manajemen personalia.

Peranan manajemen sumber daya manusia menurut Rivai

(2009:16) adalah bahwa manusia harus dikelola dengan baik

sehingga dapat dirumuskan kebijakan dan praktek yang berjalan

sesuai yang diharapkan dan meliputi berbagai kegiatan antara

lain

a. Melakukan analisa jabatan.

b. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut

karyawan baru.

c. Menyeleksi calon pekerja.

d. Memberi pengenalan dan penempatan kerja karyawan baru

e. Menetapkan upah, gaji dan cara memberikan kompensasi

f. Memberikan insentif dan kesejahteraan

g. Melakukan evaluasi kinerja

h. Mengkomunikasikan dan menegakkan disiplin

i. Memberikan pendidikan, pelatihan dan pengembangan

j. Membangun komitment

8

Page 9: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

k. Memberi keselamatan

l. Memberi jaminan kesehatan

m. Menyelesaikan keluhan dan hubungan karyawan

Pada dasarnya berbagai tujuan manajemen sumber daya

manusia dikategorikan pada empat jenis, yaitu :

a. Tujuan masyarakat sebagai keseluruhan.

Dalam bidang apapun suatu organisasi bergerak, dalam arti

yang sebenar-benarnya ia menghasilkan sesuatu ”produk” atau

”jasa” bagi kelompok-kelompok tertentu di masyarakat. Artinya

”produk” tersebut baik berupa barang atau jasa, harus

diinterpretasikan dalam arti luas dan tidak terbatas pada

pengertian klasik, yaitu dalam arti barang atau jasa yang hanya

dihasilkan oleh organisasi-organisasi yang bergerak di bidang

keniagaan saja.

b. Tujuan organisasi yang bersangkutan.

Manajemen sumber daya manusia yang baik ditujukan

kepada peningkatan kontribusi yang dapat diberikan oleh para

pekerja dalam organisasi ke arah tercapainya tujuan organisasi.

Tidak menjadi sosial tujuan organisasional apa yang ingin dicapai.

Dibentuknya satuan organisasi yang mengelola sumber daya

manusia dimaksudkan bukan sebagai tujuan, akan tetapi sebagai

alat untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas

kerja organisasi sebagai keseluruhan.

9

Page 10: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

c. Tujuan fungsional dalam arti tujuan manajemen sumber daya

manusia dalam suatu organisasi.

Telah umum diketahui bahwa struktur suatu organisasi

menggambarkan dua jenis kegiatan, yaitu kegiatan pokok dan

kegiatan penunjang. Yang dimaksud dengan kegiatan pokok

adalah seluruh usaha yang dilakukan yang berkaitan langsung

dengan tujuan dan berbagai sasaran yang ingin dicapai oleh

organisasi yang bersangkutan. Bagi suatu organisasi niaga,

misalnya berbagai kegiatan pokok menyangkut produksi,

pemasaran dan penjualan melalui mana perusahaan memperoleh

keuntungan sebagai pencerminan dari kemampuan organisasi

menghasilkan produk tertentu, baik dalam bentuk barang maupun

jasa yang dibutuhkan oleh sekelompok tertentu di masyarakat

yang menjadi konsumen atau pelanggannya. Sebaliknya yang

dimaksud dengan kegiatan penunjang adalah keseluruhan upaya

yang dibuat oleh satuan-satuan kerja tertentu yang meskipun

tidak terlibat langsung dalam usaha pencapaian tujuan dan

berbagai sasaran organisasi, tetapi memberikan dukungan kuat

ke arah keberhasilan penyelenggaraan tugas pokok.

d. Tujuan pribadi para anggota organisasi.

Manusia modern dewasa ini tidak lagi memiliki kemampuan

memuaskan semua jenis kebutuhannya yang semakin beraneka

ragam tanpa menggunakan berbagai jalur organisasional. Aneka

10

Page 11: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

ragam tujuan pribadi tersebut berangkat dari hakikat manusia

sebagai makhluk yang multi faset, antara lain sebagai mahluk

politik, insan ekonomi dan mahkluk sosial di samping sebagai

individu dengan jati diri yang khas.

2. Tim Kerja

Penyelenggaraan kerja tim dilakukan karena pada saat

sekarang ini tekanan-tekanan persaingan yang semakin meningkat,

para ahli menyatakan bahwa keberhasilan organisasi akan semakin

bergantung pada kerja tim daripada bergantung pada individual-

individual yang menonjol. Konsep tim maknanya terletak pada

ekspresi yang menggambarkan munculnya sinergi pada orang-orang

yang mengikatkan diri dalam kelompok yang disebut dengan tim.

Tracy (2006) dalam Eddy (2006) menyatakan bahwa, kerja tim

merupakan kegiatan yang dikelola dan dilakukan sekelompok orang

yang tergabung dalam satu organisasi. Kerja tim dapat meningkatkan

kerja sama dan komunikasi di dalam dan di antara bagian-bagian

perusahaan. Biasanya kerja tim beranggotakan orang-orang yang

memiliki perbedaan keahlian sehingga dijadikan kekuatan dalam

mencapai tujuan perusahaan.

Pernyataan di atas diperkuat Dewi (2007:59), Kerja tim

(teamwork) adalah bentuk kerja dalam kelompok yang harus

diorganisasi dan dikelola dengan baik. Tim beranggotakan orang-

orang yang memiliki keahlian yang berbeda-beda dan

11

Page 12: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

dikoordinasikan untuk bekerja sama dengan pimpinan. Terjadi saling

ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk mencapai sebuah

tujuan atau menyelesaikan sebuah tugas. Dengan melakukan kerja

tim diharapkan hasilnya melebihi jika dikerjakan secara perorangan.

Sebuah perusahaan dengan jumlah orang yang sama,

mengerjakan tugas yang sama dengan teknologi yang sama, berhasil

meningkatkan produktivitas secara luar biasa dengan menetapkan

kondisi orang bersedia memberikan yang terbaik dari yang dimilikinya

dan bekerja bersama di dalam tim. Dalam kerja tim biasanya anggota

berupaya maksimal mengerahkan kemampuan dan potensi yang

dimilikinya, bila mereka diberdayakan dengan baik. Oleh karena itu

kerja tim disebut juga sebagai kekuatan dalam mengelola proses

kerja dalam mencapai tujuan. Kerja tim sebagai proses kerja

dinyatakan Buchholz (2000) dalam Eddy (2006), Teamwork is

the process of working in a group by participative leadership,

shared responsibility, aligned on purpose, intensive communication,

future focused, focused on task, creative talents and rapid response

to get the aims of the organization.

Kerja tim adalah proses kerja dalam kelompok dengan adanya

kepemimpinan yang partisipatif, tanggung jawab yang terbagi,

penyamaan tujuan, komunikasi yang intensif, fokus pada masa

depan, fokus pada tugas, bakat kreatif dan tanggapan yang cepat

untuk mencapai tujuan organisasi.

12

Page 13: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

Proses kerja dalam tim perlu dikelola dengan baik, oleh

karena itu dibutuhkan kepemimpinan. Kepemimpinan sangat

mendukung keberhasilan dalam kerja tim, sebab peranannya dapat

menyatukan misi dan mendorong interaksi antaranggota agar lebih

berkontribusi dengan maksimal.

Pimpinan tim yang efektif mendorong timnya agar lebih

berkinerja. Pimpinan harus mampu mengelola perbedaan

kemampuan, bakat dan keahlian anggotanya dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan (Dubrin, 2005:93). Keberhasilan

pimpinan dalam tim akan lebih meningkat produktivitas anggotanya,

dengan menetapkan kondisi orang bersedia memberikan yang

terbaik dari diri mereka. Oleh karena itu pimpinan dan anggota tim

harus bekerja secara sinergis agar terwujud tim yang efektif.

West (2002:34) merinci ada 4 (empat) kekuatan dalam membangun

tim yang efektif, yaitu:

a. Kelompok hendaknya mempunyai tugas-tugas yang menarik

secara intrinsik agar berhasil. Anggota tim akan bekerja lebih

keras jika tugas-tugas yang harus dikerjakannya secara intrinsik

menarik minat, memotivasi, menantang, dan menyenangkan.

b. Individu seharusnya merasa dirinya penting bagi nasib kelompok.

Satu hal yang akan menjadikan anggota tim bahwa kerjanya

sangat penting bagi kelangsungan nasib kelompoknya adalah

13

Page 14: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

melalui penggunaan teknik penjelasan peran (role clarification)

dan negosiasi (negotiation).

c. Kontribusi individual seharusnya sangat diperlukan, unik, dan

teruji. Dampak keengganan sosial sangat berkurang pada

anggota tim yang merasa kerja mereka bermanfaat bagi

keberhasilan tim secara menyeluruh.

d. Seharusnya ada tujuan tim yang jelas dengan umpan balik kinerja

yang tetap. Penting bagi para individu mempunyai tujuan yang

jelas dan umpan balik kinerja (performance feedback) yang sama

pentingnya bagi tim secara keseluruhan.

Tujuan dapat berfungsi sebagai motivator keberhasilan tim

jika umpan balik kinerja tercapai secara akurat. Selanjutnya

Williams (2008:130) membagi ada 5 (lima) hal yang menunjukkan

peranan anggota dalam membangun kerja tim yang efektif, yaitu:

a. Para anggota mengerti dengan baik tujuan tim dan hanya dapat

dicapai dengan baik pula dengan dukungan bersama, dan oleh

karena itu mempunyai rasa saling ketergantungan, rasa saling

memiliki tim dalam melaksanakan tugas.

b. Para anggota menyumbang keberhasilan tim dengan

menerapkan bakat dan pengetahuannya untuk sasaran tim, dapat

bekerja dengan secara terbuka, dapat mengekspresikan

gagasan, opini dan ketidaksepakatan, peranan dan

pertanyaannya disambut dengan baik.

14

Page 15: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

c. Para anggota berusaha mengerti sudut pandang satu sama lain,

didorong untuk mengembangkan keterampilannya dan

menerapkan pada pekerjaan, untuk itu mendapat dukungan dari

tim.

d. Para anggota mengakui bahwa konflik adalah hal yang normal,

atau hal yang biasa, dan berusaha memecahkan konflik tersebut

dengan cepat dan konstruktif (bersifat memperbaiki).

e. Para anggota berpartisipasi dalam keputusan tim, tetapi mengerti

bahwa pemimpin mereka harus membuat peraturan akhir setiap

kali tim tidak berhasil membuat suatu keputusan, dan peraturan

akhir itu bukan merupakan persesuaian.

Pelaksanaan kerja tim secara efektif akan berdampak pada

kesuksesan tim dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena

itu kerja tim harus dikelola dengan baik agar tetap solid. Teamwork

yang solid akan memudahkan manajemen dalam mendelegasikan

tugas-tugas organisasi. Namun demikian untuk membentuk

sebuah tim yang solid dibutuhkan komitmen yang tinggi dari

manajemen. Hal terpenting adalah bahwa teamwork harus dilihat

sebagai suatu sumber daya yang harus dikembangkan dan dibina

sama seperti sumber daya lain yang ada dalam perusahaan.

Proses pembentukan, pemeliharaan dan pembinaan

teamwork harus dilakukan atas dasar kesadaran penuh dari tim

tersebut sehingga segala sesuatu berjalan secara normal sebagai

15

Page 16: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

suatu aktivitas sebuah teamwork, meskipun pada kondisi tertentu

manajemen dapat melakukan intervensi. Seseorang ketika bekerja di

dalam kelompok (team), akan ada dua isu yang muncul. Pertama

adalah adanya tugas-tugas (tasks) dan masalah-masalah yang

berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Hal ini seringkali

merupakan topic utama yang menjadi perhatian team. Kedua adalah

proses yang terjadi di dalam teamwork itu sendiri, misalnya

bagaimana mekanisme kerja atau aturan main sebuah team sebagai

suatu unit kerja dari perusahaan, proses interaksi di dalam team, dan

lain-lain.

Dengan kata lain proses menunjuk pada semangat kerjasama,

koordinasi, prosedur yang harus dilakukan dan disepakati seluruh

anggota, dan hal-hal lain yang berguna untuk menjaga keharmonisan

hubungan antarindividu dalam kelompok itu. Tanpa memperhatikan

proses maka sebuah teamwork tidak akan memiliki nilai apa-apa bagi

perusahaan dan hanya akan menjadi sumber masalah bagi

perusahaan dalam pembentukan sebuah teamwork. Kerja tim

merupakan sarana yang sangat baik dalam menggabungkan

berbagai talenta dan dapat memberikan solusi inovatif suatu

pendekatan yang mapan. selain itu keterampilan dan pengetahuan

yang beraneka ragam yang dimiliki oleh anggota kelompok juga

merupakan nilai tambah yang membuat teamwork lebih

menguntungkan jika dibandingkan seorang individu yang brilian

sekalipun. Sebuah tim dapat dilihat sebagai suatu unit yang mengatur

16

Page 17: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

dirinya sendiri. Rentangan keterampilan dan pengetahuan yang

dimiliki anggota dan self monitoring yang ditunjukkan oleh masing-

masing tim memungkinkannya untuk diberikan suatu tugas dan

tanggung jawab. Bahkan ketika suatu masalah tersebut dapat

diputuskan oleh satu orang saja, melibatkan teamwork akan

memberikan beberapa keuntungan. Keuntungan tersebut adalah:

Pertama, keputusan yang dibuat secara bersama-sama akan

meningkatkan motivasi tim dalam pelaksanaannya. Kedua, keputusan

bersama akan lebih mudah dipahami oleh tim dibandingkan jika

hanya mengandalkan keputusan dari satu orang saja.

Berdasarkan perspektif individu, dengan masuknya individu

tersebut ke dalam suatu kelompok, maka hal tersebut akan

menambah semangat juang/motivasi untuk mencapai suatu prestasi

yang mungkin tidak akan pernah dapat dicapai seorang diri oleh

individu tersebut. Hal ini dapat terjadi karena tim mendorong setiap

anggotanya untuk memiliki wewenang dan tanggung jawab sehingga

meningkatkan harga diri setiap orang. Keberadaan seseorang akan

lebih bernilai apabila ia dapat member kontribusi pada tim, dan

anggota tim juga menghargai kontribusinya berupa tenaga dan

pikirannya.

Hal yang sangat mendasar dalam mewujudkan keutuhan

sebuah tim agar dapat berkinerja dan berdaya guna, perancangan

tim yang baik sangat diperlukan. Pentingnya perancangan tim yang

17

Page 18: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

baik diuraikan Griffin (2004:78) dengan membagi ke dalam 4 (empat)

tahap perkembangan, yaitu :

1. Forming (pembentukan), adalah tahapan di mana para anggota

setuju untuk bergabung dalam suatu tim. Karena kelompok baru

dibentuk maka setiap orang membawa nilai-nilai, pendapat dan

cara kerja sendiri-sendiri. Konflik sangat jarang terjadi, setiap

orang masih sungkan, malu-malu, bahkan seringkali ada anggota

yang merasa gugup. Kelompok cenderung belum dapat memilih

pemimpin (kecuali tim yang sudah dipilih ketua kelompoknya

terlebih dahulu).

2. Storming (merebut hati), adalah tahapan di mana kekacauan mulai

timbul di dalam tim. Pemimpin yang telah dipilih seringkali

dipertanyakan kemampuannya dan anggota kelompok tidak ragu-

ragu untuk mengganti pemimpin yang dinilai tidak mampu. Faksi-

faksi mulai terbentuk, terjadi pertentangan karena masalah-

masalah pribadi, semua bersikeras dengan pendapat masing-

masing. Komunikasi yang terjadi sangat sedikit karena masing-

masing orang tidak mau lagi menjadi pendengar.

3. Norming (pengaturan norma), adalah tahapan di mana individu-

individu dan subgroup yang ada dalam tim mulai merasakan

keuntungan bekerja bersama dan berjuang untuk menghindari

team tersebut dari kehancuran (bubar). Karena semangat

kerjasama sudah mulai timbul, setiap anggota mulai merasa bebas

18

Page 19: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

untuk mengungkapkan perasaan dan pendapatnya kepada seluruh

anggota tim.

4. Performing (melaksanakan), adalah tahapan merupakan titik

kulminasi di mana team sudah berhasil membangun sistem yang

memungkinkannya untuk dapat bekerja secara produktif dan

efisien. Pada tahap ini keberhasilan tim akan terlihat dari prestasi

yang ditunjukkan.

Selain ke empat fase di atas, Sopiah (2008:55) menambahkan

satu fase terakhir pembentukan tim yaitu Anjourning (pengakhiran).

Fase ini merupakan fase terakhir yang ada pada kelompok yang

bersifat temporer, yang di dalamnya tidak lagi berkenaan dengan

berakhirnya rangkaian kegiatan.

3. Indikator-Indikator Tim Kerja

Pada dunia usaha, penggunaan team work seringkali

merupakan solusi terbaik untuk mencapai suatu kesuksesan. Team

work yang solid akan memudahkan manajemen dalam

mendelegasikan tugas-tugas organisasi. Namun demikian untuk

membentuk sebuah tim yang solid dibutuhkan komitmen yang tinggi

dari manajemen. Hal terpenting adalah bahwa team work harus

dilihat sebagai suatu sumber daya yang harus dikembangkan dan

dibina sama seperti sumber daya lain yang ada dalam perusahaan.

Proses pembentukan, pemeliharaan dan pembinaan team work harus

dilakukan atas dasar kesadaran penuh dari tim tersebut sehingga

19

Page 20: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

segala sesuatu berjalan secara normal sebagai suatu aktivitas

sebuah team work, meskipun pada kondisi tertentu manajemen dapat

melakukan intervensi.

Kerja tim merupakan sarana yang sangat baik dalam

menggabungkan berbagai talenta dan dapat memberikan solusi

inovatif suatu pendekatan yang mapan. selain itu keterampilan dan

pengetahuan yang beranekaragam yang dimiliki oleh anggota

kelompok juga merupakan nilai tambah yang membuat teamwork

lebih menguntungkan jika dibandingkan seorang individu yang brilian

sekalipun.

Berdasarkan definisi kerja tim yang dinyatakan Buchholz

(2000:39) maka indikator-indikatornya sebagai berikut:

a. Kepemimpinan partisipatif (participative leadership), yaitu

terciptanya kebebasan dengan mendorong, memberikan

kebebasan memimpin dan melayani orang lain.

b. Tanggung jawab yang dibagikan (shared responsibility), yaitu

terciptanya lingkungan yang menjadikan anggota tim merasa

bertanggung jawab seperti tanggung jawab seorang manajer

dalam pelaksanaan unit kerja.

c. Penyamaan tujuan (aligned on purpose), yaitu memiliki rasa

tujuan yang sama sebagaimana dalam tujuan awal dan fungsi

pembentukan tim.

20

Page 21: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

d. Komunikasi yang intensif (intensive communication) yaitu

terciptanya iklim kepercayaan dan komunikasi yang terbuka serta

jujur.

e. Fokus pada masa yang akan datang (future focused), yaitu

adanya perubahan sebagai sebuah kesempatan untuk

berkembang (tumbuh).

f. Fokus pada tugas (focused on task), yaitu terciptanya fokus

perhatian anggota tim pada tugas-tugas yang dilaksanakan.

g. Pengerahan bakat (talents), yaitu adanya perubahan rintangan-

rintangan secara kreatif menjadi daya cipta dan penerapan bakat

serta kemampuan individu.

h. Tanggapan yang cepat (rapid response), yaitu adanya

pengidentifikasian dan pelaksanaan setiap respon secara cepat.

4. Karakteristik Tim Kerja Yang Sukses

Mangkuprawira (2009 : 35) menyatakan bahwa kerja tim terdiri

dari sekumpulan karyawan yang dikoordinasi oleh ketua tim dan atau

seorang manajer. Pada umumnya kerja tim dibentuk sebagai suatu

kebutuhan organisasi agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Dengan kerja tim diharapkan fungsi kontrol akan berjalan lebih efektif

dan efisien. Konflik-konflik atau deviasi kerja bisa ditekan seminim

mungkin dengan kepemimpinan yang kuat dari seorang manajer.

Mekanisme hubungan sesama mitra kerja pun dapat berjalan

intensif. Ketangguhan sebuah tim kerja dicirikan oleh orang-orang

21

Page 22: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

terpilih yang menduduki posisi tertentu dan mampu menjalankan

tugas sesuai dengan kompetensinya.

Keberhasilan tim merupakan akumulasi dari proses dan

prestasi kerja setiap karyawan. Hal ini merupakan tugas dan hasil

kolektif dalam suatu sistem kerja yang sinergis. Semakin tinggi

kekuatan sinergitas diantara karyawan dan manajer semakin

tinggi kekuatan sebuah tim. Tingkat kesalahan dalam pekerjaan

pun dapat ditekan sekecil mungkin.

Sopiah (2008:57) menyatakan bahwa ada 6 (enam)

karakteristik tim yang sukses yaitu:

a. Mempunyai komitmen terhadap tujuan bersama,

b. Menegakkan tujuan spesifik,

c. Kepemimpinan dan struktur,

d. Menghindari kemalasan sosial dan tanggung jawab,

e. Evaluasi kinerja dan sistem ganjaran yang benar, dan

f. Mengembangkan kepercayaan timbal balik.

Selain karakteristik di atas, Mangkuprawira (2009:37)

menyatakan bahwa ciri-ciri yang mencerminkan terdapatnya

keberhasilan sebuah kerja tim yang meliputi:

a. Kesamaan visi dan misi kerja, yaitu para karyawan dan manajer

memiliki sudut pandang yang relatif sama dalam mengerjakan

tugas perusahaan. Orientasi dan fokusnya pada proses dan hasil.

Walau debat di antara karyawan tidak bisa dihindarkan namun

22

Page 23: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

selalu diarahkan pada bagaimana target hasil bisa dicapai.

Perbedaan pendapat dianggap sebagai sesuatu yang wajar.

b. Prioritas perhatian dan tindakan pada sesuatu yang terbaik buat

organisasi yaitu tim memandang baik buruknya kinerja

perusahaan merupakan akumulasi dari kinerja tim. Sementara

kalau perusahaan memiliki kinerja (profitability) yang baik maka

akan berpengaruh terhadap kompensasi yang diberikan kepada

karyawan. Semakin besar kompensasi semakin puas karyawan

dalam bekerja. Pada gilirannya kinerja karyawan juga akan

meningkat. Untuk itu tim yang baik adalah tim yang mampu

mempertahankan bahkan mencapai tujuan organisasi yang lebih

besar secara taat asas (konsisten).

c. Karyawan berkomitmen tinggi pada pekerjaan, yaitu pada

umumnya tim yang kuat dicerminkan pula oleh kekuatan

kepentingan para karyawannya. Tanggung jawab dan hak dibuat

sedemikian rupa secara seimbang. Mereka tidak saja bekerja

untuk kepentingan memperoleh taraf kehidupan keluarga yang

semakin baik tetapi juga buat kesehatan organisasi.

d. Tim yang kuat sebagai magnit talenta, yaitu dalam bekerja, setiap

anggota tidak lepas dari suasana kompetisi sesama mitra kerja.

Idealnya setiap orang ingin siap untuk demikian, namun dalam

kenyataannya ada saja yang tidak bisa dan tidak biasa bekerja

keras.

23

Page 24: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

5. Kinerja

Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan

tugas tertentu. Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang

dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan, termasuk kinerja

masing-masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut.

Kinerja individu, kinerja kelompok dan kinerja karyawan, dipengaruhi

oleh banyak faktor intern dan ekstern organisasi.

Dalam rangka pencapaian sasaran dan tujuan perusahaan,

organisasi disusun dalam unit-unit kerja yang lebih kecil, dengan

pembagian kerja, sistem kerja dan mekanisme kerja yang jelas.

Sebagai ilustrasi, misi dan tugas pokok satu Departemen

Pemerintahan dibagi habis ke dalam tugas pokok beberapa

Direktorat Jenderal. Tugas pokok beberapa Direktorat, dan

selanjutnya masing-masing dibagi habis oleh beberapa sub

Direktorat, kemudian beberapa seksi, dan tugas pokok setiap seksi

dilakukan oleh beberapa orang pegawai. Setiap orang dalam satu

unit kerja mempunyai sasaran dan uraian tugas tertentu, sebagai

bagia dari sasaran unit kerja dimaksud.

Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan

kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang

sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan

tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup

efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas

24

Page 25: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana

mengerjakannya. Rivai (2009 : 309) mengemukakan bahwa

kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang

sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai

dengan perannya dalam perusahaan atau dengan kata lain kinerja

karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya

perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Kinerja (performance) mengacu kepada kadar pencapaian

tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja

merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan

sebuah pekerjaan. Sering disalah tafsirkan sebagai upaya (effort),

yang mencerminkan energi yang dikeluarkan, kinerja diukur dari segi

hasil.

Fahmi (2010 : 20) bahwa kinerja adalah hasil yang diperoleh

oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented

dan non profit oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu.

Secara lebih tegas Amstron dan baron mengatakan kinerja

merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan

tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan

kontribusi ekonomi (Amstrong dan Baron, 1998:15). Lebih jauh

kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

suatu kegiatan/program atau pelaksanaan dalam mewujudkan

25

Page 26: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

sasaran, tujuan misi dan visi organisasi yang tertuang dalam

perumusan skema strategis (strategic planning suatu organisasi).

Supriyono (2010 : 281) mengemukakan bahwa kinerja

adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan

tugas-tugas yang diberikan kepadanya yang didasarkan atas

kecakapan, pengalaman, dan kesanggupan serta waktu.

Mangkunegara (2005 : 9) mengemukakan bahwa kinerja

karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja sumber

daya manusia adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik kualitas

maupun kuantitas yang dicapai sumber daya manusia per satuan

periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Supaya organisasi berfungsi secara efektif, orang-orangnya

mestilah dibujuk/dipikat agar masuk dan bertahan di dalam

organisasi, mereka harus melakukan tugas-tugas peran mereka

dengan cara yang andal, dan mereka harus memberikan kontribusi

spontan dan perilaku inovatif yang berada di luar tugas formal

mereka. Tiga perilaku dasar itu hendaknya disertakan dalam

penilaikan kinerja.

26

Page 27: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

Adapun indikator kinerja karyawan menurut Wibowo

(2008 : 77) dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Tujuan

Tujuan merupakan keadaan yang berbeda yang secara aktif

dicari oleh seorang individu atau organisasi untuk dicapai.

Pengertian tersebut mengandung makna bahwa tujuan bukanlah

merupakan persyaratan, juga bukan merupakan sebuah

keinginan.

b. Standar

Standar mempunyai arti penting karena memberitahukan kapan

suatu tujuan dapat diselesaikan. Standar merupakan suatu

ukuran apakah tujuan yang diinginkan dapat dicapai. Tanpa

standar, tidak dapat diketahui kapan suatu tujuan dapat tercapai.

c. Umpan balik

Umpan balik merupakan masukan yang dipergunakan untuk

mengukur kemajuan kinerja, standar kerja, dan pencapaian

tujuan. Dengan umpan balik dilakukan evaluasi terhadap kinerja

dan sebagai hasilnya dapat dilakukan perbaikan kinerja.

d. Alat atau sarana

Alat atau sarana merupakan sumber daya yang dapat

dipergunakan untuk membantu menyelesaikan tujuan dengan

sukses. Alat atau sarana merupakan faktor penunjang untuk

pencapaian tujuan. Tanpa alat atau sarana, tugas pekerjaan

27

Page 28: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

spesifik tidak dapat dilakukan dan tujuan tidak dapat

diselesaikan sebagaimana seharusnya. Tanpa alat tidak mungkin

dapat melakukan pekerjaan.

e. Kompetensi

Kompetensi merupakan persyaratan utama dalam kinerja.

Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang

untuk menjalankan pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan

baik. Orang harus melakukan lebih dari sekadar belajar tentang

sesuatu, orang harus dapat melakukan pekerjaannya dengan

baik.

f. Motif

Motif merupakan alasan atau pendorong bagi seseorang untuk

melakukan sesuatu. Manajer memfasilitasi motivasi kepada

karyawan dengan insentif berupa uang, memberikan pengakuan,

menetapkan tujuan menantang, menetapkan standar terjangkau,

meminta umpan balik, memberikan kebebasan melakukan

pekerjaan termasuk waktu melakukan pekerjaan, menyediakan

sumber daya yang diperlukan dan menghapuskan tindakan yang

mengakibatkan disintensif.

g. Peluang

Pekerja perlu mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan

prestasi kerjanya, Terdapat dua faktor yang menyumbangkan

pada adanya kekurangan kesempatan untuk berprestasi, yaitu

28

Page 29: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

ketersediaan waktu dan kemampuan untuk memenuhi syarat.

Tugas mendapatkan prioritas lebih tinggi, mendapat perhatian

lebih banyak, dan mengambil waktu yang tersedia. Jika pekerja

dihindari karena supervisor tidak percaya terhadap kualitas atau

kepuasan konsumen, mereka secara efektif akan dihambat dari

kemampuan memenuhi syarat untuk berprestasi.

Untuk mengukur kinerja kelompok dengan baik maka harus

menggunakan kriteria yang tepat, supaya dapat mengetahui kinerja

yang sebenarnya telah dicapai oleh anggota kelompok. Menurut

Benardin dan Russel (1993 : 383) tentang penilaian kriteria yang

terdiri dari 6 kriteria utama tentang kinerja kelompok sebagai berikut :

a. Kualitas yaitu penilaian anggota kelompok untuk penggunaan

cara kerja yang benar dan kesalahan hasil kerja tidak melampaui

standar mutu yang ditetapkan.

b. Kualitas yaitu penilai anggota kelompok untuk jumlah hasil yang

sesuai dengan rencana-rencana produksi dan dapat

memberikan target badan usaha.

c. Penghematan waktu yaitu penilaian anggota kelompok untuk

menyelesaikan pekerjaan dan mencapai hasil kerja yang tepat

waktu serta dapat memanfaatkan waktu yang ada dengan baik.

d. Efisiensi biaya, yaitu penilaian anggota kelompok untuk

menggunakan sarana dan prasarana produksi dengan hemat

29

Page 30: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

dan tidak sering melakukan kesalahan kerja sehingga tidak

timbul pemborosan.

e. Keperluan untuk pengawasan yaitu penilaian anggota kelompok

untuk memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai

dengan standar pekerjaan serta bertanggungjawab untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan benar.

f. Dampak interpersonal yaitu penilaian anggota kelompok untuk

memiliki rasa percaya diri dan inisiatif sendiri dalam

menyelesaikan pekerjaannya dan mau saling menghargai serta

bekerja sama dengan anggota kelompoknya.

6. Penelitian Terdahulu

Penelitian Suman Yuga Utama (2011) meneliti mengenai

analisis pengaruh kerja tim terhadap kinerja pegawai Universitas

Muhammadiyah Sumatera Utara, dari hasil penelitiannya

menemukan bahwa kerja tim berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja pegawai Universitas Muhammadiyah Sumatera Selatan.

Sedangkan penelitian yang dilakukan Eddy Poernomo (2006) yang

meneliti mengenai pengaruh kreativitas dan kerjasama tim

terhadap kinerja manajer pada PT. Jesslynk Cakes Indonesia

Cabang Surabaya, yang menemukan bahwa kreativitas dan

kerjasama tim berpengaruh terhadap kinerja manajer terbukti

kebenarannya bahwa kreativitas dan kerjasama tim secara simultan

mampu menjelaskan variasi dari kinerja karyawan dilihat dari nilai

30

Page 31: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

Feed back

korelasi (R) nya yang menunjukkan korelasi yang sangat kuat antara

kreativitas dan kerjasama tim dengan kinerja karyawan.

B. KERANGKA PIKIR

Untuk memperoleh gambaran lebih jelasnya mengenai pengaruh

tim kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk SKK Makassar, maka dapat digambarkan kerangka

pikir sebagai berikut :

Gambar 2.1Kerangka Pikir

Keterangan :

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk SKK Makassar adalah

merupakan lembaga keuangan perbankan, dimana dalam menjalankan

aktivitas usahanya maka diperlukan karyawan yang memiliki

31

PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk SKK Makassar

Tim KerjaKaryawan

Kinerja Karyawan

Kesimpulan dan Saran

Page 32: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

kemampuan dan profesional dalam menangani tugasnya. Untuk

meningkatkan kinerja karyawan maka dibentuk tim kerja. Tim kerja

adalah gabungan antara dua orang atau lebih karyawan yang

berinteraksi dan mengkoordinasi kerja untuk tujuan tertentu agar

setiap karyawan dapat berpartisipasi mengambil bagian dalam setiap

aktivitas untuk ikut menentukan perencanaan dan pelaksanaan

aktivitas kerja.

C. HIPOTESIS

Adapun hipotesis yang dapat diajukan sebagai jawaban

atau dugaan sementara dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai

berikut : ”Diduga bahwa tim kerja berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk SKK

Makassar“

32

Page 33: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk SKK Makassar berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No.5

Makassar. Sedangkan waktu penelitian dilakukan kurang lebih satu

bulan.

B. JENIS DAN SUMBER DATA

Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data

kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang

menggunakan skala likert dan jumlah karyawan. Sedangkan sumber

data diperoleh dari data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil

kuesioner yang diedarkan.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam rangka

melakukan analisis terhadap pembuktian jawaban sementara atau

hipotesis dari permasalahan yang dikemukakan dalam skripsi ini, maka

penulis menggunakan metode studi kasus melalui penelitian dengan

cara sebagai berikut :

1. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan melakukan

pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti.

33

33

Page 34: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

2. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan

mengumpulkan dokumen-dokumen atau arsip-arsip perusahaan.

3. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

menyebarkan daftar pertanyaan atau kuesioner kepada responden

dalam hal ini adalah karyawan dan karyawati pada perusahaan

perbankan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dengan

menggunakan skala likert yakni skala yang mengelompokkan 5

kategori jawaban responden dengan kriteria :

Sangat setuju = 5

Setuju = 4

Cukup setuju = 3

Tidak setuju = 2

Sangat tidak setuju = 1

D. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk SKK Makassar sebanyak 61 orang.

2. Sampel

Adapun metode penelitian sampel yang digunakan adalah

dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu penentuan

sampel dengan kriteria bahwa sampel merupakan karyawan yang

bergabung atau menjadi bagian dalam sebuah tim kerja pada PT. Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk SKK Makassar. Adapun jumlah

34

Page 35: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

sampel yang ditentukan sebanyak 51 yang antara lain merupakan

anggota tim kerja pada divisi sales, collection, account saving

Consdience (ASC), dan loan signing (LOS).

E. DEFINISI OPERASIONAL PENELITIAN

Definisi operasional yang akan diidentifikasi dapat dilihat melalui

uraian dibawah ini :

1. Tim kerja adalah gabungan antara dua orang atau lebih

karyawan yang berinteraksi dan mengkoordinasi kerja untuk

tujuan tertentu agar setiap karyawan dapat berpartisipasi

mengambil bagian dalam setiap aktivitas untuk ikut menentukan

perencanaan dan pelaksanaan aktivitas kerja. Indikator dari tim

kerja adalah :

a. Setiap tim kerja memegang teguh komitmen terhadap tujuan

bersama.

b. Setiap tim kerja menegakkan tujuan spesifik sehingga

mempermudah pencapaian tujuan.

c. Pimpinan mengarahkan tim kerja dalam pencapaian tujuan

organisasi.

d. Tim kerja menjadi motivasi karyawan dalam menyelesaikan

tanggungjawabnya.

e. Perusahaan menetapkan sistem ganjaran (kompensasi) sesuai

dengan evaluasi kinerja tim.

35

Page 36: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

f. Melalui tim kerja, pengembangan kepercayaan antar sesama

rekan kerja dapat ditingkatkan.

Indikatornya diukur dengan menggunakan kuesioner skala likert

1 sampai dengan 5, yaitu 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju,

3 = Cukup Setuju, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju.

2. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang telah dicapai oleh

karyawan dan karyawati pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk dalam menyelesaikan setiap tugas atau pekerjaan yang

telah diberikan secara berkelompok. Indikator dari kinerja karyawan

adalah :

a. Tim kerja menghasilkan kinerja yang tidak melampaui standar

mutu yang ditetapkan.

b. Jumlah yang dihasilkan tim kerja sesuai dengan rencana-

rencana yang telah ditetapkan.

c. Dengan tim kerja maka tugas dapat diselesaikan tepat waktu.

d. Kesalahan dapat diminimalisir dengan bekerja secara tim

sehingga tidak timbul pemborosan.

e. Tim kerja memiliki keterampilan yang sesuai dengan standar

pekerjaan.

f. Tim kerja memiliki inisiatif atau kerja sama yang baik dalam

menyelesaikan pekerjaannya.

Indikatornya diukur dengan menggunakan kuesioner skala

ikert 1 sampai dengan 5, yaitu 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak

Setuju, 3 = Cukup Setuju, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju.

36

Page 37: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

F. ANALISIS DATA

Adapun analisis data yang digunakan dalam penyusunan

skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Analisis kualitatif yaitu suatu analisis yang menguraikan

deskripsi jawaban responden mengenai tim kerja terhadap kinerja

karyawan melalui kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah

responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

2. Analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linear

sederhana untuk melihat sejauh mana pengaruh tim kerja terhadap

kinerja karyawan, dengan menggunakan rumus yang disadur dari

buku Ridwan dan Akdom (2007 : 247), dengan rumus sebagai

berikut :

Y = a + b (X) + e

di mana :

Y = Kinerja karyawan

X = Tim kerja

a = Konstanta

b = Koefisien regresi.

e = Standar error

G. UJI INSTRUMEN

1. Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana

variabel yang digunakan benar-benar mengukur apa yang

seharusnya diukur. Instrumen yang baik adalah instrumen yang

37

Page 38: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

valid. Dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

hendak diukur, yang validitasnya tinggi akan mampu

mempunyai varian kesalahan yang kecil. Sehingga data yang

terkumpul merupakan data yang dapat dikatakan valid.

Pengujian validitas ini dilakukan dengan menggunakan pearson

correlation product moment yaitu dengan cara menghitung

korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan total

skor (Ghozali, 2001 : 72). Kriteria yang digunakan valid atau

tidak valid adalah jika korelasi antar skor masing-masing butir

pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi

dibawah 0,05 atau sig < 0,05 maka butir pernyataan tersebut

dapat dikatakan valid dan jika korelasi antar skor masing-masing

butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat

signifikansi diatas 0,05 atau sig > 0,05 maka butir pernyataan

tersebut dapat dikatakan valid.

2. Uji reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator

masing-masing variabel, yang menunjukkan tingkatan dimana

indikator mengindikasikan variabel mana yang secara umum laten

(the comman laten). Pengukuran reliabilitas yang tinggi

menyediakan dasar bagi peneliti tingkat konfidence bahwa masing-

masing indikator bersifat konsisten dalam pengukurannya. Nilai

reliabilitas dengan menggunakan cronbach alpha yang

menunjukkan tingkat korelasi hubungan antar butir-butir kuesioner

yang biasanya dapat diterima jika lebih besar dari 0,60, hal ini

38

Page 39: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

berarti bahwa semakin tinggi alpha, berarti skala item pengukuran

yang digunakan semakin baik.

3. Uji t adalah suatu analisis untuk mengetahui apakah pengaruh

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat

bermakna atau tidak. Pengujian dilakukan dengan membandingkan

antara nilai thitung masing-masing variabel bebas dengan nilai

ttabel dengan derajat kesalahan 5% (α = 0.05). Berdasarkan nilai

thitung itu, maka dapat diketahui variabel bebas mana yang

mempunyai pengaruh paling bermakna atau signifikan

mempengaruhi variabel terikat.

39

Page 40: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM UNIT PENELITIAN

Tim kerja terdiri dari sekumpulan karyawan yang dikoordinasi

oleh ketua tim dan atau seorang manajer. Pada umumnya tim kerja

dibentuk sebagai suatu kebutuhan organisasi agar tujuan perusahaan

dapat tercapai. Dengan tim kerja diharapkan fungsi kontrol akan

berjalan lebih efektif dan efisien. Konflik-konflik atau deviasi kerja bisa

ditekan seminim mungkin dengan kepemimpinan yang kuat dari

seorang manajer. Mekanisme hubungan sesama mitra kerja pun dapat

berjalan intensif.

Ketangguhan sebuah tim kerja dicirikan oleh orang-orang terpilih

yang menduduki posisi tertentu dan mampu menjalankan tugas sesuai

dengan kompetensinya. Keberhasilan tim merupakan akumulasi dari

proses dan kinerja setiap karyawan. Katakanlah, semacam tugas dan

hasil kolektif dalam suatu sistem kerja yang sinergis. Semakin tinggi

kekuatan sinergitas diantara karyawan dan manajer semakin tinggi

kekuatan sebuah tim. Tingkat kesalahan dalam pekerjaan pun dapat

ditekan sekecil mungkin.

Tim kerja yang tangguh adalah dambaan setiap manajemen

puncak. Disadari tim kerja yang kuat tidak timbul tiba-tiba. Tetapi harus

dibentuk dan dikembangkan. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan

40

40

Page 41: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

operasional yang dapat dilaksanakan dan terukur. Dukungan

operasional seperti sumberdaya fasilitas dan waktu serta upaya

sistematis akan memercepat terbentuknya tim tangguh atau kuat.

Sebagai tingkat awal membentuk tim yang kuat adalah penting

tetapi tidaklah cukup untuk kelangsungan organisasi. Dengan kata

lain setiap manajer harus mampu menciptakan pertumbuhan tim

yang berkesinambungan melalui pelatihan, insentif kompensasi, dan

membangun hubungan kerja antarkaryawan dan manajer dengan

karyawan secara intensif.

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk SKK Makassar adalah

merupakan lembaga keuangan perbankan, dimana dalam menjalankan

aktivitas usahanya maka diperlukan karyawan yang memiliki

kemampuan dan profesional dalam menangani tugasnya. Untuk

meningkatkan kinerja karyawan maka dibentuk tim kerja. Tim kerja

adalah gabungan antara dua orang atau lebih karyawan yang

berinteraksi dan mengkoordinasi kerja untuk tujuan tertentu agar setiap

karyawan dapat berpartisipasi mengambil bagian dalam setiap aktivitas

untuk ikut menentukan perencanaan dan pelaksanaan aktivitas kerja.

B. HASIL PENELITIAN

1. Karakteristik Responden

Pembahasan ini menguraikan pengaruh Tim Kerja Karyawan

pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sentra Kredit

Konsumen Makassar dengan sampel sebanyak 51 orang

41

Page 42: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

responden. Sedangkan tehnik penarikan sampel yang digunakan

adalah dengan menggunakan metode purposive sampling,

sehingga untuk memudahkan dalam penelitian ini maka penulis

melakukan deskripsi karakteristik responden yang dapat

dikelompokkan menurut jenis kelamin, usia responden, jenjang

pendidikan dan lama kerja.

Dalam kaitannya dengan uraian tersebut di atas maka dapat

disajikan deskripsi karakteristik responden menurut jenis kelamin

yang dapat diuraikan berikut ini :

a. Jenis kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat

dilihat melalui tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Jawaban Responden

Orang %

1. Pria 26 51

2. Wanita 25 49

51 100

Sumber : Data diolah, 2012

Tabel 4.1 yakni deskripsi karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin, sehingga dapat disimpulkan bahwa

dari 51 orang responden yang dijadikan sampel dalam penelitian

ini maka tingkat responden yang berjenis kelamin pria lebih

banyak yakni sebesar 26 orang jika dibandingkan dengan wanita

yakni sebesar 25 orang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian

42

Page 43: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

besar karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Sentra Kredit Konsumen Makassar memiliki jenis kelamin

Wanita.

b. Umur responden

Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat

melalui tabel berikut ini :

Tabel 4.2Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No. Usia RespondenFrekuensi Jawaban Responden

Orang %

1. Di bawah 25 tahun 2 3,9

2. 26 – 35 tahun 16 31,4

3. 36 – 45 tahun 30 58,8

4. Diatas 45 tahun 3 5,9

51 100

Sumber : Data diolah, 2012

Berdasarkan tabel 4.2, yakni karakteristik responden

berdasarkan umur yang menunjukkan bahwa usia responden

yang terbesar dalam penelitian ini adalah berumur antara 36 –

45 tahun yakni sebesar 30 orang atau sebesar 58,8%, sehingga

dapat dikatakan bahwa rata-rata umur karyawan dan karyawati

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sentra Kredit

Konsumen Makassar adalah berusia produktif.

c. Tingkat Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

43

Page 44: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

Tabel 4.3Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat PendidikanFrekuensi Jawaban Responden

Orang %

1. SMA 1 2

2. Akademi 18 35,3

3. Sarjana (S1) 28 54,9

4. Pasca sarjana 4 7,8

51 100

Sumber : Data diolah, 2012

Berdasarkan data karakteristik responden berdasarkan

tingkat pendidikan, maka dari 51 responden yang dikumpulkan

nampak didominasi oleh responden yang berpendidikan sarjana

(S1) yakni sebesar 28 orang atau 54,9%, hal ini dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan dan karyawati

pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sentra Kredit

Konsumen Makassar adalah mempunyai tingkat pendidikan

Sarjana (S1).

d. Lamanya bekerja

Karakteristik responden berdasarkan lamanya bekerja dalam

penelitian ini dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

44

Page 45: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

Tabel 4.4Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya bekerja

No. Lamanya BekerjaFrekuensi Jawaban Responden

Orang %

1. 1 - 5 tahun 5 9,8

2. 5 - 10 tahun 19 37,3

3. Di atas 10 tahun 27 52,9

51 100

Sumber : Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel 4.4, mengenai karakteristik responden

berdasarkan lamanya bekerja, maka dari 51 responden yang

diteliti, maka lamanya bekerja responden yang terbesar dalam

penelitian ini adalah antara 10 tahun yakni sebesar 27 orang atau

52,9%, sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata masa kerja

karyawan dan karyawati pada PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk. Sentra Kredit Konsumen Makassar adalah antara

5 – 10 tahun.

2. Tanggapan Responden Mengenai Tim Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan

a. Variabel Tim Kerja

Tim kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini

sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Tracy (2006:72)

menyatakan bahwa, kerja tim merupakan kegiatan yang dikelola

dan dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam satu

organisasi. Kerja tim dapat meningkatkan kerja sama dan

45

Page 46: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

komunikasi di dalam dan di antara bagian-bagian perusahaan.

Biasanya kerja tim beranggotakan orang-orang yang memiliki

perbedaan keahlian sehingga dijadikan kekuatan dalam

mencapai tujuan perusahaan.

Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai tim

kerja dalam kaitannya dengan peningkatan kinerja karyawan

maka dapat dilihat melalui pernyataan yang disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.5Tanggapan Responden Mengenai Tim Kerja

No PertanyaanAlternatif Jawaban Responden

STS TS CS S SS1. Setiap tim kerja

memegang teguh komitmen terhadap tujuan bersama

-5

(9,8%)

22

(43,1%)

24

(47,1%)-

2. Setiap tim kerja menegakkan tujuan spesifik sehingga mempermudah pencapaian tujuan

-5

(9,8%)

24

(47,1%)

21

(41,2%)

1

(2,0%)

3. Pimpinan mengarahkan tim kerja dalam pencapaian tujuan organisasi

-9

(17,6%)

24

(47,1%)

17

(33,3%)

1

(2,0%)

4. Tim kerja menjadi motivasi karyawan dalam menyelesaikan tanggungjawabnya

-7

(13,7%)

20

(39,2%)

21

(41,2%)

3

(5,9%)

5. Perusahaan menetapkan sistem ganjaran (kompensasi) sesuai dengan evaluasi kinerja tim

1

(2,0%)

6

(11,8%)

20

(39,2%)

23

(45,1%)

1

(2,0%)

6. Melalui tim kerja, pengembangan kepercayaan antar sesama rekan kerja dapat ditingkatkan

1

(2,0%)

7

(13,7%)

25

(49,0%)

18

(35,3%)-

Sumber : Data diolah, 2012

46

Page 47: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

Berdasarkan tabel tersebut diatas mengenai tim kerja,

maka sebagian besar responden memberikan jawaban setuju

mengenai pelaksanaan tim kerja yang dilakukan pada PT. Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk Sentra Kredit Konsumen

Makassar, hal ini dapat dilihat dari pernyataan responden

mengenai setiap tim kerja memegang teguh komitmen terhadap

tujuan bersama, maka jawaban responden yang paling tinggi

adalah setuju dengan nilai skor sebesar 24 orang (47,1 %),

pernyataan kedua mengenai setiap tim kerja menegakkan tujuan

spesifik sehingga mempermudah pencapaian tujuan, maka

jawaban tertinggi responden cukup setuju dengan nilai skor

sebesar 24 orang (47,1%), pernyataan ketiga mengenai

pimpinan mengarahkan tim kerja dalam pencapaian tujuan

organisasi, maka jawaban tertinggi responden cukup setuju

dengan nilai skor sebesar 24 orang (47,1%), pernyataan

keempat tim kerja menjadi motivasi karyawan dalam

menyelesaikan tanggungjawabnya, maka jawaban terbanyak

responden setuju dengan nilai skor sebesar 21 orang atau

sebesar (41,2%), pernyataan kelima mengenai perusahaan

menetapkan sistem ganjaran (kompensasi) sesuai dengan

evaluasi kinerja tim maka jawaban terbanyak responden setuju

dengan nilai skor sebesar 23 orang atau sebesar (45,1%),

pernyataan keenam mengenai melalui tim kerja, pengembangan

47

Page 48: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

kepercayaan antar sesama rekan kerja dapat ditingkatkan, maka

jawaban terbanyak responden cukup setuju dengan nilai skor

sebesar 25 orang atau sebesar (49,0%).

b. Variabel Kinerja Karyawan

Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan

kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan

seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat

kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang

tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa

pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan

bagaimana mengerjakannya. Rivai (2009 : 309) mengemukakan

bahwa kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap

orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan

sesuai dengan perannya dalam perusahaan atau dengan kata

lain kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting

dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Kinerja (performance) mengacu kepada kadar pencapaian

tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan.

Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi

persyaratan sebuah pekerjaan. Sering disalah tafsirkan sebagai

upaya (effort), yang mencerminkan energi yang dikeluarkan,

kinerja diukur dari segi hasil. Selanjutnya akan disajikan

48

Page 49: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

tanggapan responden mengenai kinerja karyawan yang dapat

dituangkan dalam bentuk tabel berikut ini :

Tabel 4.6Tanggapan Pimpinan Mengenai Kinerja Karyawan

No PertanyaanAlternatif Jawaban Responden

STB TB CB B SB1. Tim kerja menghasilkan

kinerja yang tidak melampaui standar mutu yang ditetapkan

- 1(2,0%)

19(37,3%)

24(47,1%)

7(13,7%)

2. Jumlah yang dihasilkan

tim kerja sesuai dengan

rencana-rencana yang

telah ditetapkan

- 6(11,8%)

15(29,4%)

27(52,9%)

3(5,9%)

3. Dengan tim kerja maka tugas dapat diselesaikan tepat waktu

-6

(11,8%)16

(31,4%)27

(52,9%)2

(3,9%)

4. Kesalahan dapat diminimalisir dengan bekerja secara tim sehingga tidak timbul pemborosan

- 4(7,8%)

14(27,5%)

28(54,9%)

5(9,8%)

5. Tim kerja memiliki keterampilan yang sesuai dengan standar pekerjaan

-4

(7,8%)13

(25,5%)31

(60,8%)3

(5,9%)

6. Tim kerja memiliki inisiatif atau kerja sama yang baik dalam menyelesaikan pekerjaannya

3(5,9%)

15(29,4%)

31(60,8%)

2(3,9%)

Sumber : Data diolah, 2012

Berdasarkan tanggapan pimpinan mengenai kinerja

karyawan menunjukkan bahwa tim kerja menghasilkan kinerja

yang tidak melampaui standar mutu yang ditetapkan, maka

jawaban pimpinan yang paling tinggi adalah baik dengan nilai

skor sebesar 24 orang atau sebesar (47,1%), pernyataan kedua

49

Page 50: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

mengenai Jumlah yang dihasilkan tim kerja sesuai dengan

rencana-rencana yang telah ditetapkan maka jawaban pimpinan

paling tinggi adalah baik dengan nilai skor 27 orang atau 52,9 %,

pernyataan ketiga dengan tim kerja maka tugas dapat

diselesaikan tepat waktu menunjukkan pimpinan lebih banyak

yang memberikan jawaban baik sebesar 27 orang atau sebesar

(52,9%), pernyataan keempat mengenai kesalahan dapat

diminimalisir dengan bekerja secara tim sehingga tidak timbul

pemborosan maka jawaban pimpinan paling tinggi adalah baik

dengan nilai skor sebesar 28 orang atau sebesar (54,9%),

pernyataan kelima mengenai tim kerja memiliki keterampilan

yang sesuai dengan standar pekerjaan mengemukakan bahwa

pimpinan lebih banyak yang memberikan jawaban baik sebesar

31 orang atau sebesar (60,8%), pernyataan keenam mengenai

tim kerja memiliki inisiatif atau kerja sama yang baik dalam

menyelesaikan pekerjaannya, maka jawaban tertinggi pimpinan

baik dengan nilai skor sebesar 31 orang atau sebesar (60,8%).

3. Uji Instrumen Penelitian

a. Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang merupakan tingkat

kevalidan atau kepatuhan mengenai suatu instrumen penelitian.

Suatu instrumen penelitian yang sah (valid) mempengaruhi

50

Page 51: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

validitas yang tinggi, sebaliknya suatu instrumen yang kurang

valid berarti memiliki validitas yang rendah.

Dalam hal analisis item ini Masrun yang dikutip dari

Sugiyono (2009 : 106) menyatakan “Teknik korelasi untuk

menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik

yang paling banyak digunakan”. Selanjutnya dalam memberikan

interprestasi terhadap koefisien korelasi, Masrun menyatakan

“Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor

total) serta korelasinya yang tinggi, menunjukkan bahwa item

tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat

minimum untuk dianggap memenuhi syarat kalau r = 0,30.

Untuk lebih jelasnya dapat disajikan hasil olahan data atas

pengujian validitas instrument penelitian yang dapat dilihat melalui

tabel berikut ini :

Tabel 4.7Uji Validitas Instrumen Penelitian

No. VariabelKode Corrected

Item Total Correlation

rtabelKetera-nganPertanyaan

1. Tim kerja TK1 0,725 0,30 ValidTK2 0,829 0,30 ValidTK3 0,419 0,30 ValidTK4 0,749 0,30 ValidTK5 0,793 0,30 ValidTK6 0,597 0,30 Valid

2. Kinerja karyawan KK1 0,324 0,30 ValidKK2 0,329 0,30 ValidKK3 0,497 0,30 ValidKK4KK5KK6

0,4820,4480,402

0,300,300,30

ValidValidValid

Sumber : Data diolah, 2012

51

Page 52: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

Berdasarkan tabel 4.7 yakni hasil pengujian validitas atas

butir instrumen penelitian yang menunjukkan bahwa dari 51

responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, nampak

bahwa untuk variabel tim kerja dengan kinerja karyawan, maka

dapat dikatakan bahwa semua pertanyaan dikatakan sudah valid

atau sah karena memiliki nilai r korelasi di atas 0,30.

b. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas butir pertanyaan dalam kuesioner dilakukan

dengan tujuan untuk menguji konsistensi derajat ketergantungan

dan stabilitas dari alat ukur. Sedangkan menurut Ghozali (2006 :

133) yang mengemukakan bahwa butir pertanyaan dalam

kuesioner dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpa > 0,60.

Dari hasil uji reliabilitas butir pertanyaan dengan program

statistik SPSS versi 17 diperoleh dari hasil cronbach’s alpha if

Item Deleted yang lebih besar dari 0,60 untuk kedua variabel

yang dapat disajikan melalui tabel berikut ini :

Tabel 4.8Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

No. VariabelKode Cronbach’s

Alpha if Item Deleted

Cronbach’sAlpha

StandarKet.Pertanyaan

1. Tim kerja TK1 0, 847 0,60 ReliabelTk2 0,829 0,60 ReliabelTK3 0,896 0,60 ReliabelTK4 0,41 0,60 ReliabelTK5 0,833 0,60 ReliabelTK6 0,867 0,60 Reliabel

2 Kinerja KK1 0,670 0,60 ReliabelKaryawan KK2 0,671 0,60 Reliabel

KK3 0,612 0,60 Reliabel KK4 0,617 0,60 Reliabel

52

Page 53: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

Lanjutan : tabel 4.8

No. VariabelKode

PertanyaanCronbach’sAlpha if Item

Deleted

Cronbach’sAlpha

StandarKet.

KK5 0,630 0,60 Reliabel KK6 0,646 0,60 Reliabel

Sumber : Data diolah, 2012

Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai reliabilitas

atas butir pertanyaan yang menunjukkan bahwa dari 12

pertanyaan yang diuji, maka semua item pertanyaan sudah

reliabel atau handal karena nilai cronbach’s alpha if item deleted

dibawah dari 0,60.

4. Analisis Pengaruh Tim Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Analisis regresi linier sederhana adalah suatu analisis untuk

melihat sejauh mana pengaruh antara tim kerja terhadap kinerja

karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sentra Kredit

Konsumen Makassar.

Dalam kaitannya dengan uraian tersebut di atas maka dapat

disajikan hasil olahan data sistem pengawasan intern terhadap

Efektivitas Kerja Karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk Sentra Kredit Konsumen Makassar yang dapat dilihat melalui

tabel berikut ini :

Tabel 4.9Hasil Olahan Data Regresi antara Tim Kerja

Terhadap Kinerja KaryawanVariabel Unstandarized Coefficient thitung SignifikanNilai Koefisien Standar Error

Constant 8,593 1,234 6.962 0,000Tim kerja 0,660 0,061 10.766 0,000

R = 0,838 F hit = 115.906R2 = 0,703 Sign = 0,000

53

Page 54: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

Sumber : Data diolah, 2012

Berdasarkan hasil olahan data dengan menggunakan SPSS

release 17 maka persamaan regresi dapat diuraikan sebagai

berikut :

Y = 8,593 + 0,660 ( X )

Dari hasil persamaan regresi maka dapat dijelaskan

bahwa nilai bo = 8,593, yang dapat diartikan bahwa tanpa

adanya tim kerja maka besarnya kinerja karyawan sebesar 8,593,

sedangkan b1 = 0,660 yang menunjukkan bahwa pengaruh

antara tim kerja dengan kinerja karyawan dapat dikatakan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan,

dengan kata lain bahwa semakin baik tim kerja maka kinerja

karyawan dapat lebih ditingkatkan.

Kemudian dilihat dari nilai korelasi maka diperoleh nilai

R = 0,838. Hal ini dapat diartikan bahwa korelasi antara tim

kerja dengan kinerja karyawan dapat dikatakan memiliki

hubungan yang positif dan kuat. Sedangkan dilihat dari nilai

R2 = 0,703 yang dapat diartikan bahwa variabilitas variasi

kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh tim kerja yaitu

sebesar 70,30% (0,703 x 100). Sedangkan sisanya yaitu

sebesar 29,70% (1 – 0,703 x 100) ditentukan oleh faktor-faktor lain

yang tidak diteliti.

54

Page 55: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

Kemudian dalam pengujian t (Uji parsial) yang menunjukkan

bahwa dengan = 0,05 maka t hitung > t tabel (10,766 > 2,761) dan

selain itu nilai probabilitas < 0,05. Hal ini dapat dikatakan bahwa

dengan peningkatan tim kerja sangat berpengaruh nyata dalam

peningkatan kinerja karyawan.

C. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil tanggapan responden mengenai tim kerja

pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk SKK Makassar, maka

sebagian besar responden memberikan jawaban setuju mengenai

adanya pelaksanaan tim kerja yang dilakukan pada perusahaan.

Dengan kata lain bahwa adanya sikap pegawai yang memegang teguh

amanah dan komitmen dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan

sehari-hari, kepemimpinan yang baik, adanya evaluasi dalam

pelaksanaan kinerja serta adanya pengembangan kepercayaan timbal

balik antara perusahaan dengan sesama rekan kerja lainnya maka

akan dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Dari hasil pengolahan data regresi melalui kuesioner yang

disebarkan kepada karyawan, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien

regresi sebesar 0,660 selain itu memiliki nilai thitung sebesar 10,766,

serta memiliki nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05, sehingga

dapat dikatakan bahwa tim kinerja mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan pada PT. Bank

55

Page 56: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

Negara Indonesia (Persero) Tbk SKK Makassar, dengan demikian

hipotesis yang diajukan terbukti kebenarannya.

Berdasarkan indikator mengenai tim kerja, maka sebagian besar

responden memberikan jawaban setuju mengenai pelaksanaan tim

kerja yang dilakukan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Sentra Kredit Konsumen Makassar sebagai berikut :

1. Tanggapan responden mengenai setiap tim kerja memegang teguh

komitmen terhadap tujuan bersama, maka jawaban responden

yang paling tinggi adalah setuju sebesar 24 orang (47,1%), cukup

setuju sebesar 22 orang (43,1%). Hal ini menunjukkan bahwa

setiap tim kerja memegang teguh komitmen terhadap tujuan

bersama dapat tercapai dengan baik.

2. Tanggapan responden mengenai mengenai setiap tim kerja

menegakkan tujuan spesifik sehingga mempermudah pencapaian

tujuan, maka jawaban tertinggi responden cukup setuju sebesar 24

orang (47,1%) dan setuju sebesar 21 orang (41,2%). Hal ini

menunjukkan bahwa setiap tim kerja menegakkan tujuan spesifik

sehingga mempermudah pencapaian tujuan dapat meningkatkan

kinerja karyawan.

3. Tanggapan responden mengenai pimpinan mengarahkan tim kerja

dalam pencapaian tujuan organisasi, maka jawaban tertinggi

responden cukup setuju yaitu sebesar 24 orang (47,1%) dan setuju

sebesar 17 orang (33,3%). Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan

56

Page 57: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

mengarahkan tim kerja dalam pencapaian tujuan organisasi maka

dapat meningkatkan kinerja karyawan.

4. Tanggapan responden mengenai tim kerja menjadi motivasi

karyawan dalam menyelesaikan tanggungjawabnya, maka jawaban

terbanyak responden setuju sebesar 21 orang (41,2%) dan cukup

setuju sebesar 20 orang (39,2%). Dengan pernyataan tersebut

maka tim kerja menjadi motivasi karyawan dalam menyelesaikan

tanggungjawabnya sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan.

5. Tanggapan responden mengenai perusahaan menetapkan sistem

ganjaran (kompensasi) sesuai dengan evaluasi kinerja tim maka

jawaban terbanyak responden setuju sebesar 23 orang (45,1%)

dan cukup setuju 20 orang (39,2%). Hal ini menunjukkan bahwa

perusahaan menetapkan sistem ganjaran (kompensasi) sesuai

dengan evaluasi kinerja tim maka kinerja karyawan dapat

ditingkatkan.

6. Tanggapan responden mengenai melalui tim kerja, pengembangan

kepercayaan antar sesama rekan kerja dapat ditingkatkan, maka

jawaban terbanyak responden cukup setuju yaitu sebesar 25 orang

(49,0%) dan setuju sebesar 18 orang (35,3%). Hal ini menunjukkan

bahwa melalui tim kerja, pengembangan kepercayaan antar

sesama rekan kerja dapat ditingkatkan sehingga kinerja karyawan

dapat ditingkatkan.

57

Page 58: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

Selanjutnya berdasarkan tanggapan pimpinan mengenai kinerja

karyawan sebagai berikut :

1. Tanggapan pimpinan mengenai tim kerja menghasilkan kinerja

yang tidak melampaui standar mutu yang ditetapkan, dengan

jawaban pimpinan yang paling tinggi adalah baik (nilai skor 47,1%)

berarti indikator pertama tim kerja yaitu menghasilkan kinerja yang

tidak melampaui standar mutu yang ditetapkan berpengaruh

terhadap kinerja karyawan.

2. Tanggapan pimpinan mengenai Jumlah yang dihasilkan tim kerja

sesuai dengan rencana-rencana yang telah ditetapkan maka

jawaban pimpinan paling tinggi adalah baik (nilai skor 52,9 %)

berarti indikator kedua tim kerja yaitu Jumlah yang dihasilkan tim

kerja sesuai dengan rencana-rencana yang telah ditetapkan

berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

3. Tanggapan pimpinan dengan tim kerja maka tugas dapat

diselesaikan tepat waktu menunjukkan pimpinan lebih banyak yang

memberikan jawaban baik (52,9%) berarti indikator ketiga tim kerja

yaitu dengan tim kerja maka tugas dapat diselesaikan tepat waktu

berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

4. Tanggapan pimpinan mengenai kesalahan dapat diminimalisir

dengan bekerja secara tim sehingga tidak timbul pemborosan maka

jawaban pimpinan paling tinggi adalah baik (nilai skor 54,9%) berarti

indikator keempat tim kerja yaitu kesalahan dapat diminimalisir

58

Page 59: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

dengan bekerja secara tim sehingga tidak timbul pemborosan

berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

5. Tanggapan pimpinan mengenai tim kerja memiliki keterampilan

yang sesuai dengan standar pekerjaan mengemukakan bahwa

pimpinan lebih banyak yang memberikan jawaban baik (nilai skor

60,8%) berarti indikator kelima tim kerja yaitu tim kerja memiliki

keterampilan yang sesuai dengan standar pekerjaan berpengaruh

terhadap kinerja karyawan.

6. Tanggapan pimpinan mengenai tim kerja memiliki inisiatif atau kerja

sama yang baik dalam menyelesaikan pekerjaannya, maka

jawaban tertinggi pimpinan baik (nilai skor 60,8%) berarti indikator

keenam tim kerja yaitu tim kerja memiliki inisiatif atau kerja sama

yang baik dalam menyelesaikan pekerjaannya berpengaruh

terhadap kinerja karyawan.

59

Page 60: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan

pada bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan

bahwa :

Dari hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa tim

kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan

pada perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sentra

Kredit Konsumen Makassar, alasannya karena memiliki nilai sig < 0,05.

Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan terbukti kebenarannya.

Berdasarkan hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa nilai

R = 0,838, Hal ini dapat diartikan bahwa korelasi antara tim

kerja dengan kinerja karyawan dapat dikatakan memiliki

hubungan yang positif dan kuat. Sedangkan dilihat dari nilai

R2 = 0,703 yang dapat diartikan bahwa variabilitas variasi

kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh tim kerja yaitu

sebesar 70,30% (0,703 x 100). Sedangkan sisanya yaitu

sebesar 29,70% (1 – 0,703 x 100) ditentukan oleh faktor-faktor lain

yang tidak diteliti.

60

60

Page 61: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

B. SARAN

Setelah menyimpulkan hasil analisis, maka selanjutnya penulis

mengemukakan saran-saran yang kiranya dapat berguna yaitu :

1. Untuk lebih meningkatkan kinerja kerja karyawan, maka

sebaiknya PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sentra Kredit

Konsumen Makassar lebih meningkatkan tim kerja yang akurat,

sehingga dapat memudahkan dalam menangani dan

menyelesaikan setiap pekerjaan atau tugas-tugas yang diberikan.

2. Disarankan pula kepada setiap karyawan untuk memegang

teguh amanah dan komitmen dalam menyelesaikan tugas

dan pekerjaan sehari hari khususnya pada PT. Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk. Sentra Kredit Konsumen Makassar.

61

Page 62: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Syafruddin, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Strategi Keunggulan Kompetitif, Edisi kedua, Cetakan Pertama, Penerbit : BPFE, Yogyakarta

Buchholz, Steve, 2000. Creating the High Performance Team. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Dewi, Sandra. 2007. Teamwork (Cara Menyenangkan Membangun Tim Impian). Bandung: Penerbit Progressio.

Dubrin, Andrew J, 2005, Leadership: The Complete Ideal’s Guide. Jakarta: Prenada Media.

Fahmi Irham, 2010, Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi, Penerbit : Alfabeta, Bandung

Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Jakarta.

Griffin, Ricky W., 2004, Management. Boston: Houghton Miffin. Hendricks, K. et.all. 2004. The Balance Scorecard: To adopt or not to adopt, Invey Business Journal, www.iveybusinessjournal.com

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan pertama, Penerbit : Remaja Rosdakarya, Bandung

-------------------------------------, 2009, Perencanaan dan Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit : Refika Aditama, Bandung

Poernomo, Eddy, 2006, Pengaruh Kreativitas dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Manajer Pada PT. Jesslynk Cakes Indonesia Cabang Surabaya, Adm. Bisnis UPN Veteran Jawa Timur. Jurnal Ilmu-Ilmu Ekonomi Vol. 6 No. 2

Riduan dan Akdon, 2007, Rumus dan Data Analisis Statistik, cetakan kedua, Alfabeta, Bandung

Rivai, Veithzal, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Untuk Perusahaan, cetakan kedua, Penerbit : Raja Grafindo, Jakarta.

62

62

Page 63: BAB I · Web viewBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara umum kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu atau suatu proses umpan balik atas kinerja

Sedarmayanti, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia ; Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil, cetakan kedua, Penerbit : Aditama, Bandung.

Simamora, Henry, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi ketiga, cetakan kedua, YKPN, Yogyakarta

Sopiah, 2008, Perilaku Organisasional, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit : Andi, Yogyakarta

Suman, Yuga Utama, 2011, Analisis Pengaruh Kerja Tim terhadap

Kinerja Pegawai Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Tesis USU Medan

Supriyono, Achmad Sani, 2010, Metodologi Riset Manajemen Sumber

Daya Manusia, Penerbit : UIN Maliki Press, Malang

West, Michael. 2002. Kerja Sama yang Efektif. Cetakan Kelima. Penerjemah: Srikandi Waluyo. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Wibowo, 2008, Manajemen Kinerja, edisi pertama, cetakan kedua, Penerbit : RajaGrafindo, Jakarta

Williams, Pat. 2008. The Magic of Team Work. Penerjemah: JJ. Waskito Trisnoadi. Jakarta: Penerbit PT. Grassindo.

Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan, 2009, SPSS Complete, Tehnik Analisis Statistik Terlengkap dengan Software SPSS, Penerbit : Salemba Infotek, Jakarta

Yuli, Sri Budi Cantika, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan pertama, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

http://www.google.co.id

http://scrib.com/doc/19286269/kinerja-karyawan.

http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-linda3.pdf.

http://sukardihs.wordpress.com/2008/08/06/kerja-sama-tim-dalam organisasi

http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/psikologi-sosial/partisipasi-warga-negara

63