Upload
puput
View
16
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
SIA
Citation preview
BAB I
SISTEM INFORMASI : PRESPEKTIF AKUNTAN
1) Lingkungan Informasi
Studi mengenai SIA, Dimulai dengan mengenail informasi sebagai sumber daya
bisnis
Gambar Piramida di atas menunjukkan kegiatan perusahan dibahgi dalam beberapa
tingkat aktivitas. Operasiional bisnis membentuk dasar dari piramida. Aktivitas
perusahaan beroriantasi pada produk, seperti produksi, penjualan, dan distribusi.
Gambaran piramida diatas menunjukkan bagaimana informasi mengalir dalam dua
arah dalam perusahaan yakni horizontal dan vertical. Arus horizontal mendukung
berbagai pekerjaan tingkat operasional dengan informasi sangat terperinci mengenai
berbagai transaksi bisnis mempengaruhi perusahaan.
Arus vertical mendistribusikan informasi secara ringkas mengenai berbagaiaktivitas
operasional dan lainnya kepada para manager disemua tingkat.
2) Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menurut James A. Hall teridiri dari 3 sub system :
1. Sistem pemprosesan transaksi (transaction processing system – TPS) yang
mendukungoperasi bisnis harian melalui berbagai document serta pesan untuk
para pengguna diseluruh lini perusahaan.
2. system buku besar/pelaporan keuangan (general ledger/Financial Reporting
System GL/FRS) yang menghasilkan laporan keuangan seperti laporan laba-rugi,
neraca, arus kas, pengembalian pajak, serta berbagai laporan yang diisyarakat
hukum.
3. sisyem pelaporan manajemen (Management reporting System – MRS) yang
menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporang keuangan bertujuan
khusus seperti : anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Personel Operasional
Informasi Operasi Harian
Manajemen Operasional
Manajemen Menengah
Manajemen Puncak
1
1. Sistem pemrosesan transaksi (Transaction processing system – TPS)
system pemrosesan transaksi penting untuk keseluruhan fungsi dari Sistem
Informasi karena
mengkonversikan berbagai kegiatan ekonomi ke dalam transaksi keuangan.
mencatat berbagi transaksi keuangan ke dalam catatan akuntansi (jurnal dan
buku besar).
mendistribusikan informasi keuangan yang penting untuk personel operasinal
dalam mendukung operasi hariannya.
Sistem prmrosesan transaksi berhubungan dengan berbagai kegiatan bisnis yang
sering terjadi. perusahaan da pat memproses ribuan transaksi dan untuk
pemprosesan secara efisien, berbagai transaksi yang hampir sama
dikelompokkan menjadi satu kedalam beberapa siklus transaksi.
2. System buku besar/pelaporan
System buku besar (general ledger system –GLS) dan system pelaporan
keuangan (financial reporting system- FRS) adalah dua subsistem yang erat
hubungannya satu sama lain.
sistem pelaporan keuangan mengkur dan melaporkan kondisi sumber daya
keuangan serta berbagai perubahan atas sumner daya tersebut. jenis laporan ini
disebut sebagai nondiskresioner (nondiscresionary) karena perusahaan memiliki
sedikit atau tidak memimiliki sama sekali pilihan dalam informasi yang
disediakan.
3. Sistem Pelaporan Manajemen
Sistem Pelaporan Manajemen (management reporting System – MRS) membeikan
informasi keuangan internal yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis. laporan
yang umum dihasilkan oleh MRS meliputi anggaran, laporan kinerja, analisis
biaya – Volume – Laba (Cost – Volume –Profit analysis), serta berbagai laporan
yang menggunakan data biaya saat ini (bukan yang historis).
3) Model Umum Sistem Informasi Akuntansi
Lingkungan eksternal
a. Sumber data
Sumber data (data resource) adalah berbagai transaksi keuangan yang masuk ke
dalam Sistem Informasi baik dari sumber internal maupun eksternal.
transaksi keuangan eksternal adalah sumber data yang paling umum untuk
kebanyakan perusahaan. seperti : penjualan barang dan jasa, pembelian
persediaan, penerimaan kas, serta pengeluaran kas ( termasuk penggajian).
transaksi keuangan internal melibatkan pertukaran atau perpindahan sumber
daya dalam perusakan seperti : perpindahan bahan baku menjadi barang dalam
proses (work in procces-WIP) penggunaan tenaga kerja dan overhead untuk
barang dalam proses, konverso WIP menjadi persidiaan barang jadi dan
depresiasi parik dan perlengkapan.
2
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data (data collection) adalah tahap operasional pertama dalam
Sistem Informasi. Tujuannya adalah memastikan bahwa data kegiatan yang
masuk kedalam sistem valid, lengkap, dan bebas dari kesalahan.
c. Pemprosesan Data
Setelah data selesai dikumpulkan, data perlu diproses agar menghasilkan
informasi. Berbagai pemprosesan dalam tahap pemprosesan data (data
processing) berkisar dari yang sederhana hingga yang rumit.
d. Manajemen basis data
Basis data (database) perusahaan adalah tempat penyimpanan fisik data
keuangan dan non keuangan. Basis data dapat berarti lemari penumpanan arsip
atau disket computer.
Apapun bentuk fisik basis datanya, isinya dapat disajikan dalam hierarki yang
logis. Berbagai tingkat dalam hierarki data-atribut, record dan file.
Atribut data. Atribut data dalah bagian mendasar dari calon data yang berguna
dalam basis data.
Record. Record adalah serangkaian lengkap atribut untuk satu kejadian dalam
suatu kelas entitas.
File. File adalah serangkaian record yang lengkap dari suatu kelas identik.
Manajemen Basis Data (database management) melibatkan tiga pekerjaan
dasar : penyimpanan, penarikan dan penghapusan.
Pekerjaan penympanan (storge) menempatkan barbagai kunci untuk berbagai
record baru dan menympannya dalam lokasi yang sesuai dalam basis data.
Penarikan (retrieval) adalah pekerjaan mencari dan mengekstraksi record yang
ada dari basis data untuk diproses.
Penghapusan (deletion) adalah pekerjaan untuk secara permanen memindahkan
berbagai record yang sudah using/redundan dari basis data.
e. Pembuatan Informasi
Pembuatan Informasi (information generation) adalah proses menyusun,
mengatur, memformat dan menyajikan informasi ke para pengguna.
f. Pengguna Akhir
Pengguna akhir (end user) dibagi dalam dua kelompok umum : eksternal dan
internal.
Penggunaan eksternal meliputi : para kreditor, pemegang saham, calon investor,
lembaga pemerintahan, kantor pajak, pemasok dan pelanggan.
Pengguna internal meliputi pihak manajemen ditingkat dalam perusahaan, serta
personel operasional.
g. Umpan Balik
Umpan Balik (feedback) adalah bentuk output yang dikirim kembali ke sistem
sebagai sumber data. Umpan balik dapat bersifat internal atau eksternal dan
digunakan untuk memulai atau mengubah proses.
3
Tujuan Sistem Informasi
Tujuan Sistem Informasi dapat berbeda antara perusahaan. Terdapat tiga tujuan
dasar yang umum didapati disemua sistem. Tujuan-tujuan tersebut adalah :
1. Mendukung fungsi penyediaan (stewardship) pihak manajemen.
2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen.
3. Mendukung operasional harian perusahaan.
Pemerolehan informasi
Perusahaan mendapatkan informasi dengan 2 (dua) cara :
1. Mengembakan sistem yang disesuaikan dari awal melalui aktivitas
pengembangan sistem internal
2. Membeli sistem komersial yang siap pakai dari para vendor perantik lunak.
Proses formal untuk pemerolehan Sistem Informasi disebut sebagai siklus hidup
perkembangan sistem (system development life cycle).
4) Struktur Organisasi
Struktur organisasi mencerminkan distribusi tanggungjawab, otoritas dan
akuntabilitas diseluruh perusahaan. Perusahaan mencapai tujuan umumnya dengan
menetapkan tujuan keuangan yang dapat diukur untuk unit operasionalnya. Contoh :
informasi anggaran mengalir kebawah.
Segment Bisnis
Tiga pendekatan yang umum digunakan untuk mengatur segmentasi perusahaan
meliputi :
1. Lokasi Strategis. Perusahaan dengan wilayah operasi yang tersebar di beberapa
Negara menggunakan pendekatan ini untuk mendapatkan akses ke berbagai
sumber daya, pasar atau lini distribusi.
2. Lini produk. Perusahaan yang memproduksi banyak jenis produksi, mengatur
organisasinya berdasarkan lini produk dengan menciptakan berbagai divisi yang
terpisah untuk tiap produk.
3. Fungsi bisni. Segmentasi fungsional membagi perusahaan ke dalam berbagai
area tanggungjawab khususnya berdasarkan pekerjaan.
Beberapa perusahaan menggunakan lebih dari satu cara untuk melakukan
segmentasi. Contoh : sebuah perusahaan mengkonglomerasi internasional
menentukan segmen operasinya secara geologis, berdasarkan produk tiap area
geografis, dilanjutkan segmentasi fungsi dalam tiap segmen produk.
a. Segmentasi Fungsional
b. Fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi mengelola sumber data informasi keuangan perusahaan, dalam
hal ini fungsi akuntansi memainkan dua peranan penting di pemrosesan
transaksi.
Fungsi menangkap dan mencatat berbagai pengaruh keuangan dari berbagai
transaksi perusahaan meliputi berbagai kegiatan.
4
Fungsi mendistribuskian informasi transaksi ke personel operasional untuk
mengkoordinasikan banyak dari tugas penting mereka.
5
c. Fungsi Layanan Komputer
Struktur pendekatan yang ekstrim yaitu pendekatan pemprosesan data terpusat
dan pemprosesan data terdistribus.
Pemprosesan Data Terpusat (centralized data processing), semua
pemprosesan data dilakukan oleh satu atau lebih computer besar yang
ditempatkan disebuah lokasi pusat dan melayani para pengguna diseluruh
perusahaan.
Pemprosesan Data Terdistribusi ( distributed data processing-DDP) sangat
luas melibatkan pengaturan ulang fungsi layanan computer menjadi unit
pemprosesan informasi ( information processing unit-IPU) kecil yang
didistribusikan ke para pengguna akhir dan ditempatkan dibawah kendali
mereka.
5) File data VS Pendekatan Basis Data
a. Model File datar
Model file datar ( file flat model) menjelaskan sebuah lingkungan dengan file data
yang tidak saling berhubungan dengan file lain.
Penyimpanan Data
sistem informasi yang efisien hanya menangkap dan menyimpan data sekali
serta membuatnya menjadi sumber yang tersedia bagi seua pengguna yang
membutuhkannya.
Pembaharuan Data
Perusahan memiliki banyak sekali data yang disimpan dalam berbagai file dan
membutuhkan pembaharuan (update) berkala untuk mencerminkan berbagai
perubahan.
Kekinian Informasi
Kegagalan dalam memperbaharui semua file pengguna akan berpengaruh pada
perubahan status. Jika informasi yang terbaru tidak disebarluaskan secara tepat,
perubahan tersebut tidak akan tercermin dalam data penggua hingga
mengakibatkan adanya keputusan yang didasarkan pada informasi
yangkadaluawarsa.
Dependensi Pekerjaan Data
Masalah dalam pendekatan file datar adalah ketidakmampuan pengunanya untuk
mendapatkan tambahan informasi ketika kebutuhan pengguna tersebut berubah
dan inilah yang debuat sebagai dependensi pekerjaan data(task data
dependensi).
b. Model Basis Data
Mengatasi berbagai masalah file datar ditempuh dengan mengimplementasikan
model basis data(database model) untuk manajemen data.
Dengan berbagi data, bebagai masalah tradisional dalam pendekatan file datar
dapat diatasi seperti masalah :
Eliminasi redundasi data
6
Pembaharuan tunggal
Nilai terkini
7
BAB II
SIKLUS TRANSAKSI DAN PROSES BISNIS
1) Gambaran umum Pemrosesan Transaksi
Aplikasi TPS memproses transaksi keuangan. Transaksi keuangan didefenisikan sebagai
“Kegiatan ekonomi yang mempengaruhi aktiva dan ekuitas perusahaan dicerminkan
dalam akun-akunnya, dan diukur dalam satuan mata uang”.
Transaksi keuangan adalah keiayan bisnis umum yang terjadi secara rutin. Untuk
menghadapi volume transaksi yang besar secara efisien, perusahaan mengelompokkan
jenis-jenis transaksi yang sama ke dalam siklus-siklus transaksi.
Siklus Transaksi
Terdapat tiga siklus transaksi yang memproses sebagian besar aktivitas ekonomi
perusahaan, yaitu siklus pengeluaran, siklus konversi, dan siklus pendaptan. Siklus-
siklus ini ada dalam semua jenis bisnis baik yang mencari laba maupun yang nirlaba.
Siklus Pengeluaran
Aktivitas bisnis dimulai dengan pemerolehan bahan baku, property dan tenaga kerja
melalui pertukaran dengan kas siklus pengeluaran (expenditure cycle).
Siklus Konversi
Siklus konversi (Conversion cycle) terdiri atas dua sub sistem utama yaitu : Sistem
Produksi dan Sistem Akuntansi Biaya.
Siklus Pendapatan
Siklus Pendapatan (revenue cycle) melibatkan pemprosesan penjualan tunai, penjualan
kredit dan penerimaan kas setelah penjualan kredit.
2) Pencatatan Akuntansi
Mengenai pencatatan akuntansi dimulai dengan pencatatan tradisional yang digunakan
dalam sistem manual (document, jurnal dan buku besar).
Dokumen
Dokumen menyediakan bukti dari kegiatan ekonomi dan dapat digunakan untuk
memulai pemprosesan transaksi.
8
BAB III
SIKLUS PENDAPATAN
A. Tinjauan umum aktivitas siklus pendapatan
Dalam bentuk yang paling sederhana, siklus pendaptan adalah pertukaran langsung dari
produk akhir dan jasa menjadi kas dalam satu kali transaksi antara penjual dan pembeli.
Siklus pendaptan terdiri atas dua subsistem utama yaitu :
1. Subsistem pemprosesan pesanan penjualan
2. Sub sistem penerima kas
B. Urutan Aktivitas
Dokumen khusus pada prosedur manual seperti jurnal dan buku besar akan ditemui
disetiap tahap dari sistem ini.
Departemen Penjualan, Proses penjualan dimulai dari depertemen penjualan yang
menerima pesanan pelanggan yang menunjukkan jenis dan jumlah barang yang
diminta.
Departemen Kredit, langkah awal dalam departemen ini adalah otorisasi transaksi
yang mencakup verifikasi kelayakan pemberian kredit kepada pelanggan.
Prosedur Gudang, departemen penjualan mengirim salinan surat pengeluaran barang
dari pesanan penjualan ke bagian gudang.
DepartemenPengiriman, Departemen pengiriman akan menerima salinan slip
pengepakan dan dokumen pengiiriman dari departemen penjualan.
Departemn Penagihan, Departemen ini bertugas mengumpulkan informasi tentang
transaksi penjualan dan merekonsiliasi, mengasimilasi dan meinformasi ini ke
departemen lainnya.
Departemen penagihan juga melakukan pembukuan seperti :
1. Mencatat penjualan pada jurnal penjualan
2. Mengirim salinan buku besar dari pesanan penjualan ke piutang dagang
3. Mengirim dokumen pengeluaran barang ke pengendalian persediaan
4. Menyimpan salinan faktur di file permanen dari depertemen penagihan.
Jurnal Penjualan, adalah jurnal khusu yang mencatat transaksi penjualan.
Departemen Piutang Dagang, departemen ini akan membukukan dari salinan buku
besar pesanan penjualan ke buku besar pembantu piutang dagang.
Departemen Buku Besar, pada saat penutupan periode pemprosesan, departemen
buku besar umum telah menerima voucher journal dari departemen penagihan dan
pengendalian persediaan dan ikhtisar akun dari departemen piutang dagang informasi
tersebut bertujuan :
1. Buku besar umum menggunakan voucher journal uyntuk memproses akun
pengendali.
2. Memverifikasi keakuratan rangkuman akun dari seluruh proses dengan mencocokan
voucher journal dan rangkuman akun yang diterima dari departemn operasional.
C. Sistem Penjualan Kredit
1. Penjualan Kredit
9
Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara
kredit maupun secara tunai.
2. Penjualan kredit dengan Kartu Kredit Perusahaan
Sistem penjualan kredit dengan menggunkan kartu kredit ini biasanya digunakan
oleh toko pengecer (retailer).
Fungsi Kredit, fungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit dengan kartu kredit
perusahaan adalah
a. Fungsi kredit
b. Fungsi penjualan
c. Fungsi gudang
d. Fungsi pengiriman
e. Fungsi akuntansi
f. Fungsi penagihan
Informasi yang diperlukan oleh manajemen dari transaksi penjualan dengan kartu
kredit adalah :
1. Jumlah Pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk
selama jangka waktu tertentu
2. Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan kredit
3. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu
4. Nama dan alamat pembeli
5. Kuntitas produk yang dijual
6. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan
7. Otorisasi penjabat yang berwenang
Document yang digunaka untuk melaksanakan sistem penjualan kredit dengan Kartu
Kredit Perusahaan adalah :
1. Faktur Penjualan Kartu Kredit
2. Surat Tagihan.
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan dengan Kartu kredit adalah :
1. Prosedur order penjualan
2. Prosedur pengiriman
3. Pencatatan Piutang
4. Prosedur penagihan
5. Prosedur Pencatatan Penjualan
D. Sistem Return Penjualan
Pengembalian barang umumnya terjadi karena :
Penjual mengirimkan barang yang salah
Barang yang dikirim rusak atau cacat
Barang rusak saat pengiriman
Penjual terlambat mengirimkan barang atau terjadi keterlambatan dan pembeli
menolak pengiriman tersebut.
10
Proses Return Penjualan :
1. Depertemen Penerimaan Barang
2. Departemen Penjualan
3. Departemen Kredit
4. Departemen pengendalian persediaan dan piutang dagang
5. Departemen buku besar
Fungsi yang terkait antara lain :
1. Fungsi penjualan
2. Fungsi penerimaan
3. Fungsi gudang
4. Fungsi akuntansi
Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen :
1. Jumlah Rupaih return penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama
jangka waktu tertentu
2. Jumlah berkurangnya karena return penjualan
3. Jumlah harga pokok produk yang dikembalikan oleh pembeli
4. Nama dan alamat pembeli
5. Kuantitas produk yang dikembalikan oleh pembeli
6. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan produk yang dikembalikan oleh pembeli.
7. Otorisasi pejabat yang berwenang
Dokumen yang digunakan :
1. Memo Kredit
2. Laporan Penerimaan Barang
Catatan akuntansi yang digunakan dalam transaksi return penjualan adalah :
1. Jurnal Umum dan/atau return penjualan
2. Kartu Piutang
3. Kartu persediaan
4. Kartu gudang
E. Sistem akuntansi Piutang
Prosedur pencatatan piutang bertujuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan
kepada setiap debitur. Informasi mengenai piutang yang dilaporkan kepada manajemen
adalah :
1. Saldo Piutang pada saat tertentu kepada setiap debitur
2. Riwayat pelunasan yang dilakukan oleh setiap debitur
3. Umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu
Dokumen pokok yang digunakans ebagai dasar pencatatan ke dalam kartu piutang
adalah :
1. Fatur Penjualan
2. Bukti kas masuk
3. Memo kredit
4. Bukti memorial (jurnal voucher)
11
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang
adalah :
a. Jurnal Penjualan
b. Jurnal return penjualan
c. Jurnal umum
d. Jurnal penerimaan kas
e. Kartu piutang
Metode pencatatan piutang dapat dilakukan dengan salah satu metode berikut ini :
1. Metode konvensional
2. Metode posting langsung ke dalam kartu piutang atau pernyataan piutang
3. Metode pencatatan tanpa buku pembantu (ledgerless bookkeping )
4. Metode pencatatan dengan menggunakan komputer
Prosedur Pernyataan Piutang
Pernyataan piutang adalah formulir yang menyajikan jumlah kewajiban debitur pada
tanggal tertentu dan disertakan dengan rinciannya.
Pernyataan piutang dapat berbentuk :
1. Pernyataan saldo akhir bulan
2. Pernyataan satuan
3. Pernyataan saldo berjalan dengan rekening konvensional
4. Pernyataan faktur yang belum dilunasi
Metode Distribus Penjualan
Ada lima metode distribusi:
1. Metode berkolom
2. Metode rekening tunggal dan rekening berkolom
3. Metode summary strip dan metode tiket tunggal
4. Metode register
5. Metode dengan komputer
F. Sistem Penerimaan Kas
Ada banyak variasi dalam proses sistem penerimaan kas , aktifitas-aktifitas yang terkait
dalam sistem ini :
Cek dan informasi pendukung lainnya yang tertera pada permintaan pembayaran,
dikirim ke bagian penerimaan document
Cek yang diterima kasir dicacat pada jurnal penerimaan kas dan langsung disetor ke
bank.
Permintaan pembayaran yang diterima oleh departemen piutang dagang digunakan
untuk mengurangi saldo akun pelanggan sebesar nilai pembayaran.
Departemen penerimaan kas dan departemen piutang dagang mengirimkan
rangkuman informasi tersebut ke departemen buku besar umum
12
BAB IV
SIKLUS PENGELUARAN : PROSEDUR PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS
A. Sistem Pemprosesan Pembelian
Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang
yang diperlukan oleh perusahaan. Transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi dua
yakni pembelian lokal dan import.
Departemen Pembelian
Departemen pembelian menerima permintaan pembelian, menyortir berdasarkan nama
pemasok dan membuat pesanan pembelian.
Bagian Penerimaan
Umumnya perusahaan mengalami waktu tunggu. Dalam kurun waktu tunggu, tidak ada
kegiatan ekonomi yang terjadi. Karenanya tidak ada dasar untuk membuat entry formal
ke catatan akuntansi apapun.
Bagian Utang Usaha
Selama jalannya transaksi, bagian utang usaha telah menerima dan sementara
menyimpan berbagai salinan permintaan pembelian, pesanan pembelian, dan laporan
penerimaan.
1. Tahapan Proses Pembelian
Tahapan proses pembelian terdiri dari :
1. Fungsi pembelian dimulai dengan mengenali kebutuhan untuk menambah
persediaan kembali melalui observasi catatan persediaan.
2. Proses pembelian menentukan jumlah yang akan dipesan, memilih pemasok, dan
membuat pesanan pembelian.
3. Setelah beberapa waktu, perusahaan akan menerima barang persediaan dari
pasok, barang yang diterima akan diperiksa kualitas dan jumlahnya serta dikirim
ke toko atau gudang
4. Informasi mengenai penerimaan barang digunakanan untuk memperbaharui
catatan persediaan
5. Proses utang usaha menerima faktur dari pemasok
6. Buku besar menerima informasi ringkasan dari utang usaha dan pengendali
persediaan.
2. Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian adalah :
1. Fungsi gudang
2. Fungsi pembelian
3. Fungsi penerimaan
4. Fungsi akuntansi
3. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelia.
Jaringan prosedure yang membentuk sistem akuntansi pemebelian adalah :
a. Prosedur permintaan pembelian
13
b. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok
c. Prosedur order pembelian
d. Prosedur penerimaan barang
e. Prosedur pencatatan utang
f. Prosedur distribusi pembelian
4. Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen
Informasi yang diperlukan oleh manajemen dari sistem akuntansi pembelian adalah :
a. Jenis persediaan yang telah mencapai pesanan kembali (reorder point)
b. Order pembelian yang telah dikirim kepada pemasok
c. Order pembelian yang telah dipenuhi oleh pemasok
d. Total saldo utang dagang pada tanggal tertentu
e. Saldo utang dagang kepada pemasok tertentu
f. Tambahan kuantitas dan harga pokok persediaan dari pembelian
5. Dokumen yang digunakan
Dokument yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian adalah :
a. Surat permintaan pembelian
b. Surat permintaan penawaran harga
c. Surat order pembelian
d. Laporan penerimaan barang
e. Surat perubahan order
f. Bukti kas keluar
6. Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah :
a. Register bukti kas keluar
b. Jurnal pembelian
c. Kartu utang
d. Kartu persediaan
B. Return Pembelian
Return pembelian terjadi ketika barang yang diterima dari pemasok tidak sesuai dengan
barang yang dipesan.
1. Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem return pembelian adalah :
a. Fungsi gudang
b. Fungsi pembelian
c. Fungsi p[engiriman
d. Fungsi akuntansi
14
2. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem return pembelian adalah :
a. Memo debit
b. Laporan pengiriman barang
3. Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi return pembelian
adalah :
a. Jurnal return pembelian atau jurnal umum
b. Kartu persediaan
c. Kartu utang
4. Jaringan prosedur yang membentuk sistem return pembelian
Sistem return pembelian terdiri dari jaringan prosedur :
a. Prosedur perintah return pembelian
b. Prosedur pengiriman barang ke pemasok
c. Prosedur pencatatan utang
C. Sistem Pengeluaran kas
Sistem pengeluran kas memproses pembayaran berbagai kewajiban yang tibul dari
sistem pembelian. Tujuan utama sistem ini adalah untuk memastikan bahwa kreditor
yang valid menerima jumlah terutang yang besar ketika kewajiban jatuh tempo.
Sistem pengeluaran kas terdiri atas 3 proses :
1. Proses utang usaha meninjau file utang usaha mengenai berbagai dokumen yang
jatuh tempo dan mengotorisasi proses pengeluaran kas untuk melakukan
pembayaran.
2. Proses pengeluaran kas membuat dan mendistribusikan cek kepada para pemasok.
3. Pada akhir periode baik proses pengeluaran kas maupun utang usaha mengirim
informasi ringkasan ke buku besar.
D. Prosedur Pengeluaran Kas
1. Bagian Pemprosesan Data
2. Bagian pengeluaran kas
3. Bagian utang usaha.
15
BAB V
SISTEM AKUNTANSI PENGAJIAN DAN PENGUPAHAN
A. Gambaran umum aktivitas penggajian
Pemprosesan gaji pada kkenyataanya merupakan sistem pembelian kasus khusus.
Secara teori, cek gaji dapat diproses melalui sistem utang usaha dan pengeluaran kas
reguler.
1. Proses penggajian sangat berbeda antara karyawan yang dibayar perjam, karyawan
tetap, karyawan borongan dan karyawan komisi. Selain itu pemprosesan penggajian
memerlukan prosedur akuntansi khusus untuk pemotongan gaji dan pemotongan
pajak.
2. Penulisan cek kepada karyawan memerukan pengendalian khusus. Penipuan
pembayaran gaji lebih mudah ditutupi ketika cek gaji dikombinasikan dengan cek
untuk kegiatan dagang.
3. Kegiatan penggajian tidak bersifat berkelanjutan. Pengeluaran kepada karyawan
dilakukan seminggu sekali, dua minggu sekali atau sebulan sekali.
Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dalam perusahaan manufatur melibatkan
fungs kepegawaian, fungsi keuangan dan fungsi akuntansi.
B. Sistem Penggajian dan Pengupahan
Sistem utama dalam sistem penggajian terletak beberapa departemen seperti :
1. Departemen Personalia
2. Departemen produksi
3. Akuntansi biaya
4. Penggajian
5. Departemen utang
6. Pengeluaran kas
7. Departemen buku besar
Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen
Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dari kegiatan pengajian dan pengupahan
adalah :
1. Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan selama periode
akuntansi tertentu.
2. Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban setiap pusat pertanggungjawaban
selama periode akuntansi tertentu.
3. Jumlah gaji dan upah yang diterima setiap karyawan selama periode akuntansi
tertentu
4. Rincian unsur biaya gaji dan upah yang menjadi perusahaan dan setiap pusat
pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.
Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan adalah :
1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
2. Kartu jam hadir
3. Kartu jam kerja
16
4. Daftar gaji dan daftar upah
5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
6. Surat pernyataan gaji dan upah
7. Amplop gaji dan upah
8. Bukti kas keluar
Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji dan upah adalah :
1. Jurnal umum
2. Kartu harga pokok produk
3. Kartu biaya
4. Kartu penghasilan karyawan
Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dalam fungsi akuntansi penggajian dan pengupahan adalah sebagai
berikut :
1. Fungsi kepegawaian
2. Fungsi pencatat waktu
3. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah
4. Fungsi akuntansi
5. Fungsi keuangan
C. Jaringan prosedur yang membentuk sistem
Sistem penggajian terdiri dari jaringan prosedur berikut ini :
1. Prosedur Pencatat hadir
2. Prosedur pembuatan daftar gaji
3. Prosedur distribusi biaya gaji
4. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
5. Prosedur pembayaran gaji
Sistem pengupahan terdiri dari jaringan prosedur berikut :
1. Prosedur pencatatan waktu hadir
2. Prosedur pencatatan waktu kerja
3. Prosedur pembuatan daftar upah
4. Prosedur distribusi biaya upah
5. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
6. Prosedur pembayaran upah
D. Bagan alir sistem penggajian dan pengupahan
1. Bagan alir sistem penggajian
Sistem pengajian merupakan sistem pembayaran atas jasa yang diserahkan oleh
karyawan yang bekerja sebagai manajer atau kepada karyawan yang gajinya
dibayarkan bulanan, tidak tergantung dari jumlah jam atau hari kerja atau jumlah
produk yang dihasilkan.
2. Bagan alir sistem pengupahan
Sistem pengupahan merupakan sistem pembayaran atas jasa yang diserahkan oleh
karyawan yang bekerja sebagai karyawan pelaksana, atau kepada karyawan yang
17
jasanya dibayar menurit jumlah jam atau hari kerja atau jumlah produk yang
dihasilkan.
18
BAB VI
SISTEM AKUNTANSI AKTIFA TETAP
A. Gambaran umum dan Defenisi Aktiva tetap
Aktifa tetap memiliki karakteristik yang berbeda dengan aktifa lancar. Golongan aktifa
tetap :
Tanah dan perbaikan tanah
Gedung dan perbaikan gedung
Mesin dan ekuipment pabrik
Mesin dan ekuipment kantor
Mebel
Kendaraan darat
Kendaraan air
Kendaraan udara
B. Karakteristik transaksi aktiva tetap
Transaksi aktiva tetap memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Frekuensi terjadinya transaksi yang mengubah aktiva tetap relatif sedikit
dibandingkan dengan transaksi yang mengubah aktiva lancar.
2. Pengendalian aktiva tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan aktiva
tetap sehingga sistem otorisasi perolehan aktiva tetap diterapkan pada saat
perencanaan dan saat pelaksanaan rencana perolehan aktiva tetap.
3. Pengeluaran yang bersangkutan dengan aktiva tetap dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Pengeluaran pendapatan
b. Pengeluaran modal
C. Tujuan sistem akuntansi aktiva tetap
Tujuan spesifik dari sistem aktiva tetap adalah :
1. Memproses akuisisi aktiva tetap ketika diperlukan dan sesuai dengan persetujuan
dan prosedur manajemen formal.
2. Mempertahankan catatan akuntansi yang memadai dari akuisisi, biaya, deskripsi,
dan lokasi fisik aktiva di dalam organisasi.
3. Mempertahankan catatan depresiasi yang akurat untuk aktiva-aktiva yang dapat
disusutkan dengan metode-metode yang wajar
4. Menyediakan informasi bagi pihak manajemen yang dapat membantu merencanakan
infestasi aktiva tetap di masa yang akan datang .
5. Mencatat penghapusan aktiva tetap dengan benar.
D. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga pokok
aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap bersangkutan adalah :
1. Surat permintaan otorisasi investasi
2. Surat permintaan reparasi
3. Surat permintaan transfer aktiva tetap
4. Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap
5. Surat perintah kerja
19
6. Surat order pembalian
7. Laporan penerimaan barang
8. Faktur dari pemasok
9. Bukti kas keluar
10. Bukti memorial
E. Catatan akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang mengubah harga
pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah :
1. Kartu aktiva tetap
2. Jurnal umum
3. Register bukti kas keluar
F. Jaringan subsistem
Jaringan subsistem yang mementuk sistem akuntansi tetap adalah :
1. Sistem Pembelian aktiva tetap
2. Sistem perolehan aktiva tetap melalui pembangunan sendiri
3. Sistem pengeluran modal
4. Sistem penghentian pemakaian aktiva tetap
5. Sistem transfer aktiva tetap
6. Sistem revaluasi aktiva tetap
7. Sistem akuntansi depresiasi aktiva tetap
20
BAB VII
SIKLUS KONVERSI
A. Gambaran umum siklus konversi
Siklus konversi pada perusahaan yaitu mengubah (mengkonversi)berbagai sumber data
input, seperti bahan baku, tenaga kerja dan overhead menjadi produk jadi atau jasa
yang siap untuk dijual.
Tujuan utama siklus konversi adalah mempermudah konversi bahan baku menjadi
produk atau barang jadi.
Tujuan pokok siklus konversi secara luas adalah memastikan :
1. Bahan baku yang memadai dan sumber daya lain telah tersedia untuk produksi dan
infestasi dalam sumber daya diminimalkan
2. Biaya produksi diminimasi melalui produktivitas tenaga kerja yang tinggi,
pemanfaatan peralatan produk secara maksimal, sisa bahan baku dan pengerjaan
ulang yang rendah.
3. Barang jadi diselesaikan dan digudangkan dan dikirim sesuai jadwal
4. Tingkat mutu produk dan layanan purna jual yang ditetapkan tercapai
5. Biaya pesanan diakumulasi sepenuhnya dan akurat.
6. Informasi untuk pengambilan keputusan yang baik ketika diperlukan.
Siklus konversi melakukan fungsi-fungsi antara lain :
1. Melaksanakan perencanaan produksi strategis
2. Memperoleh dan mengolah persediaan bahan baku
3. Mengawali proses produksi
4. Menyelenggarakan dan mengendalikan operasi produksi
5. Menyelenggarakan catatan biaya barang dalam proses
6. Menyelesaikan dan mentransfer barang jadi
7. Menyiapkan laporan keuangan
Sistem produksi melibatkan perencanaan, penjadwalan dan pengendalian produk fisik di
sepanjang proses produksi yang meliputi :
1. Penetapan kebutuhan bahan baku
2. Otorisasi pengeluaran bahan baku ke bagian produksi
3. Pengawasan pergerakan barang dalam proses melalui berbagai tahapan produksi
Sistem Pengawasan produksi
Sistem pengawasan produksi ditujuan untuk mengawasi pelaksanaan order produksi
yang dikeluarkan oleh fungsi produksi.
Dokumen yang digunakan dalam sistem pengawasan produksi adalah :
1. Surat order produksi
2. Daftar kebutuhan bahan
3. Daftar kegiatan produksi
4. Bukti perminaan dan pengeluaran barang gudang
5. Bukti pengembalan barang gudang
6. Kartu jam kerja
7. Laporan produk selesai.
21
Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem pengawasan produksi adalah :
1. Fungsi penjualan
2. Fungsi Perencanaan dan pengawasan produksi
3. Fungsi produksi
4. Fungsi Gudang
5. Fungsi akuntansi biaya
Jaringan Prosedur yang membentuk sistem
Jariangan prosedur yang membentuk sistem pangawasan produksi adalah :
1. Prosedur order produksi
2. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang
3. Prosedur pencatatan jam tenaga kerja langsung
4. Prosedur produk selesai
Sistem akuntansi biaya
Sistem akuntansi biaya memonitor arus informasi biaya berkaitan dengan produksi .
informasi yang dihasilakn oleh sistem ini digunakan untuk evaluasi persediaan,
penganggaran, pengendalian biaya, pelaporan kinerja dan berbagai keputusan
manajemen “membuat atau membeli”. Faktor yang mempengaruhi perancangan sistem
akuntansi biaya dalam satu perusahaan adalah :
1. Metode posting yang digunakan : full costing atau variable costing
2. Sistem akuntansi biaya standar atau system akuntansi historis
3. Proses produksi atau produksi berdasarkan pesanan atau produksi berdasarkan
proses.
Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen
Informasi yang diperlukan oleh manajemen dari sistem akuntansi biaya adalah sebagai
berikut :
1. Order Produksi yang belum selesai
2. Order produksi yang telah selesai
3. Harga pokok produk jadi
4. Harga pokok produk yang masih dalam proses pada saat tertentu.
5. Biaya menurut pusat biaya
Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi biaya sebagian besar terdiri dari
dokumen yang digunakan dalam sistem pengawasan produksi. Dokumen tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Surat order produksi
2. Daftar kebutuhan bahan
3. Daftar kegiatan produksi
4. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang
5. Bukti pengembalian barang gudang
6. Kartu jam kerja
7. Laporan produk selesai
22
8. Bukti memorial (jurnal voucher)
9. Bukti kas keluar
Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi biaya adalah sebagai berikut
:
1. Jurnal pemakaian bahan baku.
2. Jurnal umum
3. Register bukti kas keluar
4. Kartu harga pokok produk
5. Kartu biaya
Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi biaya adalah :
1. Fungsi penjualan
2. Fungsi produksi
3. Fungsi perencanaan dan pengawasan produksi
4. Fungsi gudang
5. Fungsi akuntansi biaya
Jaringan Prosedur yang membentuk sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem pengawasan produksi dan sistem akuntansi
biaya dalam perusahaan manufaktur.
1. Prosedur order produksi
2. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang
3. Prosedur pengembalian barang gudang
4. Prosedur pencatatan jam kerja dan biaya tenaga kerja langsung.
5. Prosedur produk selesai dan pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik
6. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi dan
umum dan biaya pemasaran.
23
Tugas
24