12
1 BAB I PNDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara yang terdiri dari gugusan pulau-pulau dengan warga masyarakat yang sangat banyak, dimana diperlukan suatu aparat keamanan seperti Kepolisian untuk melakukan pengamanan dan menjaga ketertiban, tindak pidana dalam suatu negara tidak dapat di hindari, seperti contoh di Indonesia banyak terjadi tindak pidana dikarenakan masih banyaknya orang yang belum mengetahui hukum, dan masih banyaknya pengangguran dimana setelah sekian lama mereka tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup, mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu contoh tindak pidana yang sering terjadi di Indonesia adalah pencurian, perjudian, narkotika, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu terkadang hal tersebut dilakukan karena hal tersebut lebih menguntungkan. Tindakan criminal ini tidak hanya dilakukan orang dewasa tapi juga dilakukan oleh anak- anak, tindakan ini bukanlah suatu sifat namun tindakan yang lahir dari keinginan pelaku dengan sebab tertentu, kejahatan ini bisa dilakukan oleh perempuan, laki-laki, anak-anak ataupun orang dewasa. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai

BAB I PNDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/50485/2/BAB I.pdf · penyalahgunaan narkoba dengan 16 orang tersangka selama 2017.” 2 15 kasus ini hanya yang terungkap namun

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PNDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/50485/2/BAB I.pdf · penyalahgunaan narkoba dengan 16 orang tersangka selama 2017.” 2 15 kasus ini hanya yang terungkap namun

1

BAB I

PNDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah Negara yang terdiri dari gugusan pulau-pulau dengan

warga masyarakat yang sangat banyak, dimana diperlukan suatu aparat

keamanan seperti Kepolisian untuk melakukan pengamanan dan menjaga

ketertiban, tindak pidana dalam suatu negara tidak dapat di hindari, seperti

contoh di Indonesia banyak terjadi tindak pidana dikarenakan masih banyaknya

orang yang belum mengetahui hukum, dan masih banyaknya pengangguran

dimana setelah sekian lama mereka tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup,

mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah

satu contoh tindak pidana yang sering terjadi di Indonesia adalah pencurian,

perjudian, narkotika, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu terkadang hal

tersebut dilakukan karena hal tersebut lebih menguntungkan. Tindakan

criminal ini tidak hanya dilakukan orang dewasa tapi juga dilakukan oleh anak-

anak, tindakan ini bukanlah suatu sifat namun tindakan yang lahir dari

keinginan pelaku dengan sebab tertentu, kejahatan ini bisa dilakukan oleh

perempuan, laki-laki, anak-anak ataupun orang dewasa.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan

penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai

Page 2: BAB I PNDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/50485/2/BAB I.pdf · penyalahgunaan narkoba dengan 16 orang tersangka selama 2017.” 2 15 kasus ini hanya yang terungkap namun

2

menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang

dibedakan ke dalam golongan-golongan.

Narkotika adalah kasus yang banyak terjadi di Indonesia, tak hanya di

Indonesia negara-negaara lain juga banyak kasus mengenai narkoba ini,

narkoba ini tidak hanya berbahaya bagi kesehatan namun efek yang

ditimbulkan akan dapat menyebabkan kematian kepada penggunanya, tidak

hanya kematian namun banyak lagi efek yang merugikan bagi manusia juka

menggunakan narkoba ini. Indonesia adalah negara yang terdiri dari gugusan

pulau-pulau, sehingga dalam pengawasan terhadap peredaran narkoba ini

sangat sulit, seperti halnya di pulau Madura khususnya Sumenep tidak dapat

dipungkiri bahwa kasus tertinggi di pulau Madura khususnya Kabupaten

Sumenep adalah Narkotika.

Kasus Narkotika terbaru yang masuk ke dalam berita di Koran Radar

Madura yaitu sebagai beikut “SUMENEP – Operasi Tumpas Narkoba Semeru

2018 yang dilakukan oleh Polres Sumenep membuahkan hasil. Dari operasi

yang dilakukan sejak 13–24 April itu, petugas kepolisian berhasil

mengamankan delapan tersangka dari lima kasus dugaan penyalahgunaan

narkoba. Salah satunya adalah warga Kabupaten Sampang. Dari ketiga

tersangka, polisi berhasil mengamankan BB berupa satu paket sabu dengan

berat 0,44 gram. Setelah menangkap tersangka Muhammad Sidik, polisi

berhasil mengembangkan kasus dan menangkap tersangka lain atas nama Dedy

Iqbal. Tersangka ditangkap di rumahnya di Desa Kacongan, Kcamatan Kota

Sumenep. Dari lima kasus tersebut, polisi berhasil mengamankan BB narkotika

Page 3: BAB I PNDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/50485/2/BAB I.pdf · penyalahgunaan narkoba dengan 16 orang tersangka selama 2017.” 2 15 kasus ini hanya yang terungkap namun

3

jenis sabu dengan berat 7,82 gram. ”Delapan tersangka ini kebanyakan adalah

pemakai. Lalu ada satu pengedar yang dari Sampang,” ungkap Kapolres

Sumenep AKBP Fadillah Zulkarnaen kemarin (26/4).1

Berdasarkan berita “Sumenep, (Media Madura) – Badan Narkotika

Nasional Kabupaten (BNNK) Sumenep hanya berhasil mengungkap 15 kasus

penyalahgunaan narkoba dengan 16 orang tersangka selama 2017.” 2

15 kasus ini hanya yang terungkap namun masih banyak kasus-kasus yang

belum terungkap seperti penyalahguna, dan pengedar, dan bahkan Bandar

narkoba di Sumenep tidak dapat dipungkiri dan dapat dimungkinkan masih

banyak yang belum tertangkap maupun diketahui.

Tabel 1 :

Jumlah Kasus Narkotika Kabupaten Sumenep Tahun 2015-20193

NO TAHUN KASUS TERSANGKA BARANG

BUKTI

1 2015 43 KASUS 56 TSK 363,90 gr

2 2016 48 KASUS 62 TSK 123,40 gr

3 2017 56 KASUS 69 TSK 130,72 gr

4 2018 78 KASUS 102 TSK 98,96 gr

5 2019 15 KASUS 19 TSK 8,19 gr (Sabu)

0,76 gr

(Ganja)

Sumber: Jumlah Kasus Narkotika Kepolisian Negara RI Daerah Jawa Timur Resort Sumenep

2015-2019dan dolah oleh Peneiti

1 Abdul Basri, Polres Sumenep Amankan Delapan Tersangka Kasus Narkoba,

https://radarmadura.jawapos.com, Acces 06 Juli 2018 2 Rosy Dan Ahmadi, BNNK Sumenep Hanya Ungkap 15 Kasus Narkoba dalam

Setahun, https://mediamadura.com, Acces 06 Juli 2018 3 Jumlah Kasus Narkotika Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Timur

Kabupaten Sumenep.

Page 4: BAB I PNDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/50485/2/BAB I.pdf · penyalahgunaan narkoba dengan 16 orang tersangka selama 2017.” 2 15 kasus ini hanya yang terungkap namun

4

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah kasus narkotika di Kabupaten

Sumenep semakin Sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 semakin

meningkat maka perlu upaya baru ataupun solusi baaru dalam pemberantasan

maupun pencegahan tindak pidana narkotika yang terjadi di Kabupaten

Sumenep

Jakarta, IDN Times - Badan Narkotika Nasional (BNN) terus

mengampanyekan diri untuk “memerangi” peredaran narkoba di wilayah

Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dari pengungkapan kasus narkoba yang

telah “digulung” institusi ini selama satu tahun terakhir.:4

1. Ungkap 46.537 kasus narkoba

2. Sita ratusan ton barang bukti Narkoba

3. Ditemukan 68 jenis narkoba baru di Indonesia

Dari kasus-kasus yang berhasil diungkap aparat penegak hukum

dalam kejahatan Narkoba, barang bukti yang disita adalah sebagai berikut :5

Tabel 2:

Data Barang Bukti yang Disita dari Kasus-Kasus Narkotika Tahun 2017

SHABU 4,71 TON

GANJA 151,22 TON

EKSTASI 2.940.748 BUTIR

627,84 KILOGRAM

Sumber : Data Gabungan BNN, POLRI, BEA dan CUKAI Periode Januari -Desember 2017

4 Fitang Budhi Adithia, Sepanjang Tahun 2017, BNN Ungkap 46.537 Kasus Narkoba,

https://www.idntimes.com, Acces 06 Juli 2018 5 Humas BNN, Press Release Akhir Tahun 2017 “Kerja Bersama Perang Melawan

Narkoba” Jakarta, 27 Desember 2017, http://www.bnn.go.id, Accs 06 Juli 2018

Page 5: BAB I PNDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/50485/2/BAB I.pdf · penyalahgunaan narkoba dengan 16 orang tersangka selama 2017.” 2 15 kasus ini hanya yang terungkap namun

5

Penulis dalam hal ini akan meneliti bagaimana peredaran Narkotika secara

illegal ini supaya dapat dihentikan, karena dalam hal ini dampak buruk

narkotika bagi generasi muda di indonesia, dimana narkotika ini dapat

dikatakan dapat merubah moral generasi generasi muda, dan sejauh ini dengan

pengetahuan penulis bahwa peredaran dan penyalahgunaan narkotika secara

illegal ini masih belum dapat dihentikan dan masih saja terus terjadi. Peredaran

Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika adalah setiap kegiatan atau

serangkaian kegiatan yang dilakukan secara tanpa hak atau melawan hukum

yang ditetapkan sebagai tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika.

Selain itu menurut penulis penyalahgunaan narkotika dengan tidak benar

ini akan menyababkan gangguan kesehatan, dan akan menyebabkan terjadinya

tindak pidana yang lain, jika generasi muda telah mengalami kecanduan

terhadap narkotika ini akan mengahalalkan segala cara demi dapat memperoleh

kembali narkotika untuk digunakannya, seperti halnya pencurian yang akan

terjadi saat seseorang telah tidak mempunyai uang untuk membeli narkotika

tersebut untuk memenuhi keinginannya untuk menggunakannya kembali, serta

pengaruh dari narkotika ini akan menyebabkan pengguna tersebut kehilangan

kesadaran dan dapat dimungkinkan pengguna akan melakukan tindakan yang

tidak di inginkan.

B. Permasalahan

A. Apakah yang menyebabkan beredarnya Narkotika di wilayah Kabupaten

Sumenep ?

Page 6: BAB I PNDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/50485/2/BAB I.pdf · penyalahgunaan narkoba dengan 16 orang tersangka selama 2017.” 2 15 kasus ini hanya yang terungkap namun

6

B. Bagaimanakah upaya Kepolisian dalam pencegahan dan penanggulangan

peredaran dan penyalahgunaan Narkotika yang telah terjadi di wilayah

Kabupaten Sumenep ?

C. Bagaimanakah peran Badan Narkotika Nasional dalam pencegahan dan

penanggulangan peredaran dan penyalahgunaan Narkotika di Wilayah

Kabupaten Sumenep ?

C. Tujuan Penulisan

1. untuk mengetahui dan memahami penyebab beredarnya narkotika dalam

suatu daerah.

2. Untuk mengetahui dan memahami cara dan upaya Kepolisian Resort

Kabupaten Sumenep penanggulangan peredaran dan penyalahgunaan

narkotika.

3. Untuk mengetahui dan memahami peran BNN dalam pencegahan dan

penanggulangan peredaran dan penyalahgunaan narkotika

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan

pembelajaran, pengembangan keilmuan hukum pidana, serta hasil penelitian

ini dapat digunakan sebagai acuan pemikiran, dan memberikan pengetahuan

lebih bagi peneliti dan pembaca.

2. manfaat praktis

a. Agar dapat menjadi masukan bagi penegak hukum untuk menangani

permasalahan mengenai narkotika

Page 7: BAB I PNDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/50485/2/BAB I.pdf · penyalahgunaan narkoba dengan 16 orang tersangka selama 2017.” 2 15 kasus ini hanya yang terungkap namun

7

b. Agar dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa lain untuk

penyusunan tugas akhir kuliah.

c. Bagi penulis diharapkan akan menjadi wadah penerapan ilmu selama

menmpuh kuliah, serta untuk menyelesaikan tugas akhir untuk

menyelesaikan pendidikan S-1 (Strata 1)

E. Kegunaan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan

pembelajaran dan menjadi refrensi mengenai cara peredaran Narkotika dan

obat-obatan secara illegal, dan memberikan pengetahuan bahwa bagaimana

penyalahgunaan narkotika yang benar, karena Narkotika ini dapat

dikatagorikan sebagai obat-obatan berbahaya jika digunakan dengan tidak

benar.

F. Metode Penulisan

1. Penelitian Lapangan ( socio Legal Research )

a. Metode Pendekatan

Menggunakan pendekatan yuridis sosiologis, penggunaan pendekatan

ini dilakukan penulis untuk mengkaji, memahami, dan untuk

menganalisa realita yang terjadi dalam masyarakat dengan

menggunakan dasar Hukum yang berlaku terhadapp kasus yang akan

diteliti, peraturan tersebut adalah Undang-Undang No. 35 Tahun 2009

Tenttang Narkotika, serta melihat hukum sebagai perilaku manusia

dalam masyarakat. Penggunaan Undang-Undang No.35 Tahun 2009 ini

Page 8: BAB I PNDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/50485/2/BAB I.pdf · penyalahgunaan narkoba dengan 16 orang tersangka selama 2017.” 2 15 kasus ini hanya yang terungkap namun

8

diaharpkan akan menjadi dasar pemecahan masalah hukum yang terjadi

di Masyarakat.

b. Alasan Pemilihan Lokasi Penelitian

Penulis memilih lokasi penelitian di Sumenep dikarenakan penulis

sering dan banyak mengetahui bahwa banyak pengedar dan pengguna

atau penyalahguna narkoba secara illegal di daerah Sumenep, dan

bahwa penulis juga ingin mengetahui peredaran narkotika di Sumenep,

pada tahun 2018 terdapat 78 kasus narkoba dengan tersangka sebanyak

102 orang.6

c. Jenis Data

1) Data Primer

Data diperoleh secara langsung yaitu dari masyarakat berupa

wawancara mengenai bagaimana jika narkotika tersebar secara

bebas dalam masyarakat, dan wawancara dengan warga binaan

yang terjerat kasus narkotika, serta observasi kepada lembaga-

lemabaga terkait yaitu Badan Narkotika Kabupaten Sumenep,

Kepolisian Kabupaten Sumenep, dan Lapas Kabupaten

Sumenep.

2) Data Sekunder

Data ini diperoleh dengan mempelajari buku-buku, file, catatan,

dan data-data di lembaga terkait mengenai Narkotika, serta data-

data pendukung lainnya.

6 Rosy, Ratusan Orang di Sumenep Terjerat Kasus Narkoba Selama 2018,

https://mediamadura.com, Acces 14 April 2019

Page 9: BAB I PNDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/50485/2/BAB I.pdf · penyalahgunaan narkoba dengan 16 orang tersangka selama 2017.” 2 15 kasus ini hanya yang terungkap namun

9

3) Data Tersier

Data ini diperoleh dengan mempelajari katalog perpustakaan,

direktori, dan daftar bacaan mengenai narkotika

d. Tekhnik pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penulis akan menggunakan beberapa teknik

yaitu sebagai berikut :

1) Observasi;

Observasi ini dilakukan dengan cara pengamatan dan

pengumpulan data secara langsung kepada lembaga terkait yaitu

Badan Narkotika Kabupaten Sumenep, Kepolisian Kabupaten

Sumenep, dan Lapas Kabupaten Sumenep..

2) Wawancara;

Teknik wawancara ini dilakukan oleh penulis untuk

mendapatkan informasi secara langsung dengan cara dialog,

wawancara disini adalah melakukan pengumpulan data dengan

cara pengajuan pertanyaan-pertanyaan kepada pihak-pihak

terkait yaitu kepada Bapak Beny Suprapto ( Kepala Seksi

Brantas BNN Kabupaten Sumenep ), Bapak Surya ( Staf Seksi

Pemberantasan Badan Narkotika Kabupaten Sumenep ), Ardian (

Staf Seksi Pemberantasan BNN Kabupaten Sumenep ), Mardian (Staf

Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resort Kabupaten Sumenep), dan

wawancara kepada Saudara Sabit ( Tahanan RUTAN Kabupaten

Sumenep ) yang terjerat kasus narkotika.

Page 10: BAB I PNDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/50485/2/BAB I.pdf · penyalahgunaan narkoba dengan 16 orang tersangka selama 2017.” 2 15 kasus ini hanya yang terungkap namun

10

3) Dokumentasi;

Dokumentasi ini digunakan penulis dalam pengumpulan data

atas dokumen-dokumen terkait mengenai permasalahan yang

akan diteliti. Dokumen tersebut adalah (a). Data Tahanan Tahun

2018 BNN Kabupaten Sumenep, (b). Daftar barang bukti

narkotika tahun 2018 BNN Kabupaten Sumenep, (c). Data

Ungkap Kasus Narkotika Tahun 2015 – 2019 POLRES

Kabupaten Sumenep, (d). Data Terpidana Kasus Narkotika

RUTAN Kabupaten Sumenep.

4) Studi kepustakaan;

Studi kepustakaan di gunakan penulis untuk mengumpulkan

suatu informasi dari buku, Karya Ilmiah, serta internet.

e. Tekhnik Analisa Data

Dalam hal ini penulis akan menggunakan analisa deskriptif kualitatif,

yang merupakan penguraian, penjelasan dan penggamabaran

permasalahan yang berkaitan dengan hal yang akan diteliti oleh penulis.

G. Rencana Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan hukum dalam hal ini penulis membagi menjadi 4

bagian bab yakni, dimana pembagian tersebut digunakan untuk mempermudah

memahami dari isi dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis. Bab- bab

tersebut akan dijelaskan yaitu sebagai berikut :

Page 11: BAB I PNDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/50485/2/BAB I.pdf · penyalahgunaan narkoba dengan 16 orang tersangka selama 2017.” 2 15 kasus ini hanya yang terungkap namun

11

1. Bab I Pendahuluan

Yaitu berisikan mengenai latar belakang tentang apa yang akan

diteliti, berisikan hal-hal yang melatar belakangi penulis dalam

penelitian. Berikutnya terdapat rumusan masalah yang membahas

tentang apa yang akan diteliti oleh penulis dan dijadikan pembahasan

oleh penulis, dan menjadi inti atau pokok dari pembahasan. Serta

terdapat tujuan penulisan dimana membahas mengenai tujuan penulis

melakukannya kajian terhadap kasus yang menjadi objek penelitian.

Selanjutnya adalah manfaat yaitu hasil penulisan tersebut bermanfaat

bagi subyek yang terkait dalam penelitian. Dan kegunaan sebagai acuan

pembelajaran dan menjadi refrensi mengenai bagaimana cara peredaran

Narkotika dan obat-obatan secara illegal, dan memberikan pengetahuan

bahwa bagaimana penyalahgunaan narkotika yang benar, karena

Narkotika ini dapat dikatagorikan sebagai obat-obatan berbahaya jika

digunakan dengan tidak benar.

2. Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas mengenai teori/ doktrin (a). tinjauan umum

tindak pidana, (b). Tinjauan Umum Tindak Pidana Narkotika, (c). Teori

penyebab kejahatan serta pencegahan dan penanggulangan kejahatan

mengenai kajian kajian Hukum yang dipakai oleh penulis sebagai bahan

untuk pendukung analisa penulis terhadap permasalahan yang akan

diteliti oleh penulis yaitu mengenai peredaran dan penyalahgunaan

narkotika jenis sabu.

Page 12: BAB I PNDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/50485/2/BAB I.pdf · penyalahgunaan narkoba dengan 16 orang tersangka selama 2017.” 2 15 kasus ini hanya yang terungkap namun

12

3. Bab III Pembahasan

Dalam bab ini berisikan mengenai pembahasan tentang

permasalahan yang diteliti oleh peneliti, serta berisikan mengenai analisa

terhadap ermasalahan yaitu tentang peredaran dan penyalahgunaan

narkotika jenis sabu.

4. Bab IV Penuutup

peneliti menyusun bab IV setelah melakukan pembahasan dalam

BAB III, BAB IV ini adalah Penutup berisikan kesimpulan dan saran,

kesimpulan ini membahas mengenai kesimpulan yang didapat oleh

penulis setelah pembahasan yaitu analisa mengenai permasalahan yang

dibahas oleh peneliti, dan apa yang didapat oleh peneliti mengenai

permasalahan yang diteliti dan permasalahan hukum yang diperoleh.

Serta saran yaitu berisikan mengenai apa yang harus diperbaiki dari

permasalahan hukum yang terjadi dan diteliti oleh peneliti, saran

didapatkan dari hasil analisa peneliti.