17
STRUKTUR BAJA II BAB I PENGANTAR

Bab I Pengantar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Struktur Baja

Citation preview

Page 1: Bab I Pengantar

STRUKTUR BAJA II

BAB I PENGANTAR

Page 2: Bab I Pengantar

PENGANTAR

• Perencanaan struktur adalah kombinasi seni danilmu pengetahuan yang menggabungkan intuisi paraahli struktur mengenai perilaku struktur denganpengetahuan prinsip-prinsip statika, dinamika, mekanikabahan, dan analisis struktur, untuk menghasilkanstruktur yang aman dan ekonomis selama masalayannya.

• Metode perhitungan yang berdasarkan keilmuan harusmenjadi pedoman dalam proses pengambilankeputusan, namun tidak untuk diikuti secara membabibuta.

• Kemampuan intuisi yang dirasionalkan oleh hasil-hasilperhitungan dapat menjadi dasar poses pengambilankeputusan yang baik.

Page 3: Bab I Pengantar

PENGANTAR

Struktur Optimum dicirikan sebagai berikut:

• biaya minimum,

• bobot minimum,

• periode konstruksi minimum,

• kebutuhan tenaga kerja minimum,

• biaya manufaktur minimum,

• manfaat maksimum pada saat layan.

Page 4: Bab I Pengantar

PENGANTAR

• Kerangka perencanaan struktur adalah prosespenentuan jenis struktur dan pendimensiankomponen struktur demikian sehingga bebankerja dapat dipikul secara aman, danperpindahan yang terjadi dapat ditolerir olehsyarat-syarat yang berlaku.

Page 5: Bab I Pengantar

PENGANTARProsedur perencanaan secara iterasi dilakukan sebagai berikut :

• Perancangan yaitu penetapan fungsi-fungsi struktur dankriteria keberhasilan yang optimum.

• Penetapan konfigurasi struktur preliminari berdasarkanlangkah 1.

• Penetapan beban-beban kerja yang harus dipikul.

• Pemilihan tipe dan ukuran preliminari komponen-komponen struktur berdasarkan langkah 1, 2, 3.

• Analisis struktur untuk menetapkan gaya-gaya-dalam danperpindahan.

• Evaluasi perancangan struktur optimum.

• Perencanaan ulang dari langkah 1 s/d 6.

• Perencanaan akhir untuk menguji langkah 1 s/d 7.

Page 6: Bab I Pengantar

BEBAN KERJA

• Beban kerja pada struktur atau komponen struktur bisaditetapkan berdasarkan peraturan pembebanan yang berlaku.

• Beban mati adalah beban-beban yang bersifat tetapselama masa layan, antara lain berat struktur, pipa-pipa, saluran-saluran listrik, AC/heater, lampu-lampu, penutup lantai/atap, dan plafond.

• Beban hidup adalah beban-beban yang berubah besardan lokasinya selama masa layan, antara lain beratmanusia, perabotan, peralatan yang dapat dipindah-pindah, kendaraan, dan barang-barang lainnya.

Page 7: Bab I Pengantar

BEBAN

• Beban angin adalah tekanan-tekanan yang berasal darigerakan-gerakan angin.

• Umumnya perlu diperhitungkan pada luas bidang tangkapangin yang relatif luas pada bangunan dengan beban-bebanyang relatif ringan.

• Beban gempa adalah gaya-gaya yang berasal darigerakan-gerakan tanah dikombinasi dengan sifat-sifatdinamis struktur.

• Karena seringkali percepatan horizontal tanah lebih besardaripada percepatan vertikal, dan struktur secara umumlebih sensitif terhadap gerakan horizontal daripada gerakanvertikal, maka pengaruh gempa horizontal seringkali lebihmenentukan daripada pengaruh gempa vertikal.

Page 8: Bab I Pengantar

TAHANAN

Tahanan komponen struktur dalam memikul gayamengikuti preferensi berikut ini:

• Tarik : baik ⎯ keruntuhan leleh bersifat daktail

• Tekan : kurang baik ⎯ stabilitas (tekuk lentur, tekuk lokal)

• Lentur : sedang ⎯ stabilitas (tekuk torsi, tekuklokal, tekuk lateral)

• Geser : lemah ⎯ getas, tekuk local

• Torsi : buruk ⎯ getas, tekuk local

Page 9: Bab I Pengantar

TAHANAN

• Belakangan ini komponen struktur tarik makindigemari mengingat efisiensinya dalammemikul beban.

• Etika profesi : Perencana bertanggungjawabpenuh dalam menghasilkan struktur yang aman dan ekonomis.

Page 10: Bab I Pengantar

Falsafah Perencanaan LRFD (Load And Resistance Factor Design)

• Metode ASD telah digunakan selama kurun waktu 100 tahun, dan dalam 20 tahun terakhir telah bergeser keperencanaan batas (LRFD) yang lebih rasional danberdasakan konsep probabilitas.

• Keadaan batas adalah kondisi struktur di ambang bataskemampuan dalam memenuhi fungsi-fungsinya.

• Keadaan batas dibagi dalam dua katagori yaitu tahanandan kemampuan layan.

• Keadaan batas tahanan (atau keamanan) adalahperilaku struktur saat mencapai tahananplastis, tekuk, leleh, fraktur, guling, dan gelincir.

Page 11: Bab I Pengantar

Falsafah Perencanaan LRFD (Load And Resistance Factor Design)

• Keadaan batas kemampuan layan berkaitan dengankenyamanan penggunaan bangunan, antara lain masalah lendutan, getaran, perpindahan permanen, dan retak-retak.

• Kriteria penerimaan (acceptance criteria) harusmencakup kedua keadaan batas tersebut.

• Konsep probabilitas dalam mengkaji keamananstruktur adalah metode keandalan mean value first-order second-moment dimana pengaruh beban (Q) dan tahanan (R) dianggap sebagai variabel acak yang saling tak bergantung, dengan frekuensi distribusitipikal sebagai berikut,

Page 12: Bab I Pengantar

Falsafah Perencanaan LRFD (Load And Resistance Factor Design)

RQ

RQ

Tahanan (R)Beban (Q)

Frekuensi

Page 13: Bab I Pengantar

Falsafah Perencanaan LRFD (Load And Resistance Factor Design)

Agar lebih sederhana maka akan dipelajari variabelR/Q atau ln(R/Q) dengan ln(R/Q) < 0 menunjukkankegagalan seperti ditunjukkan oleh gambar berikut ini,

0ln R/Q

Gagal

. ln (R/Q)

ln (R/Q)

frekuensi

Page 14: Bab I Pengantar

Falsafah Perencanaan LRFD (Load And Resistance Factor Design)

• Besaran menjadi definisi kegagalan.• Varibel β disebut indeks keandalan (reliability

index), dan bermanfaat untuk beberapa halsebagai berikut:

1. Menunjukkan konsistensi perencanaanberbagai-bagai jenis komponen struktur.

2. Dapat digunakan untuk menemukan metodebaru dalam perencanaan komponen struktur.

3. Dapat digunakan sebagai indikator dalammengkalibrasi tingkat faktor keamanankomponen struktur.

Page 15: Bab I Pengantar

Falsafah Perencanaan LRFD (Load And Resistance Factor Design)

Secara umum, suatu struktur atau komponenstruktur dikatakan aman bila hubungan berikut initerpenuhi :

Dimana φ adalah faktor tahanan,

Rn adalah tahanan nominal,

γi adalah fakfor beban,

Qi adalah (pengaruh) beban,

φRn adalah tahanan rencana,

ΣγiQi adalah (pengaruh) beban terfaktor.

Page 16: Bab I Pengantar

Faktor Tahanan – LRFD

Faktor tahanan berikut ini digunakan dalam perencanaanmenggunakan metode LFRD.Komponen struktur tarik:

φt = 0,9 keadaan batas lelehφt = 0,75 keadaan batas fraktur

Komponen struktur tekan:φc = 0,85

Komponen struktur lentur:φb = 0,9 untuk lenturφv = 0,9 untuk geser

Untuk las: φ mengikuti di atas.Alat pengencang (baut/keling): φ = 0,75

Page 17: Bab I Pengantar

KUIS I, tanggal 05 April 2010

1. Jelaskan perbedaan konsep ASD dan LRFD?

2. Apa yang saudara ketahui tentang metodekuat batas?

3. Hal-hal apa yang dibutuhkan di dalamperencanaan struktur baja?

4. Jelaskan ciri-ciri struktur optimum?