38
Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan pertanian telah dan akan terus memberikan sumbangan bagi pembangunan daerah, baik secara langsung dalam pembentukan Pendapatan DomestikRegional Bruto (PDRB), penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat, maupun sumbangan tidak langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan sinergis dengan sektor lain. Pembangunan pertanian merupakan upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat tani, yang dicapai melalui investasi teknologi, pengembangan produktivitas tenaga kerja, pembangunan sarana ekonomi, serta penataan dan pengembangan kelembagaan pertanian. sumber daya manusia, bersama-sama dengan sumber daya alam, teknologi dan kelembagaan merupakan faktor utama yang secara sinergis menggerakkan pembangunan pertanian untuk mencapai peningkatan produksi pertanian. Peraturan Menteri Pertanian No. 50 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian, dijelaskan bahwa dalam rangka peningkatan produksi pertanian komoditas unggulan nasional maupun daerah perlu pembangunan pertanian berskala ekonomi yg harus dilakukan melalui perencanaan wilayah secara komprehensif dan terpadu. Untuk mencapai pembangunan pertanian berskala ekonomi yang berdasarkan perencanaan wilayah secara komprehensif dan terpadu diperlukan kebijakan pengembangan kawasan pertanian. Berdasarkan hal diatas maka untuk mencapai pembangunan pertanian berskala ekonomi perlu adanya arah dan pedoman pengembangan kawasan pertanian itu sendiri. Pembangunan pertanian di Kabupaten Mimika pada saat ini masih dihadapkan pada beberapa permasalahan mendasar yang memerlukan penanganan secara cermat dan cepat. Beberapa permasalahan tersebut diantaranya adalah : 1) kurangnya infrastruktur jaringan irigasi, 2) meluasnya areal yang potensial terkena gangguan bencana alam kekeringan/kebanjiran ,3) mahalnya agroinput (sarana produksi dan alat mesin pertanian) , 4) menurunnya minat terhadap usahatani , 5) kemampuan permodalan petani terbatas , 6) penerapan teknologi pertanian terbatas , 7) hama dan penyakit tanaman (organism pengganggu tumbuhan) makin berkembang dan 8) tingkat kehilangan hasil masih tinggi. Di era otonomi daerah saat ini, belum optimalnya koordinasi kerja antar sektor, antar jenjang pemerintahan Provinsi dengan Kabupaten/Kota merupakan salah satu isu pembangunan yang menjadi sorotan masyarakat luas. Hal ini disinyalir akibat belum tersediannya rancang bangun pembangunan pertanian secara menyeluruh, agar pembangunan pertanian dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.Sehubungan dengan hal diatas, perlu disusun rancang bangun pengembangan komoditas strategis yang mampu mendorong terciptanya kerjasama antar daerah dalam suatu kawasan dalam menjamin terpenhinya ketersedian produksi komoditas pangan dengan tetap memberikan keuntungan yang memadai bagi petani dan produsen melalui pemberian berbagai insentif produksi dan jaminan harga pasar hasil panen yang layak. Rancang bangun perencanaan kawasan pertanian yang disusun harus sejalan dengan pendekatan system perencaaan dan pembangunan nasional, yaitu bersifat politis (mendukung tercapainya visi dan misi kepala daerah) , top-down policy (sejalan dengan arah kebijakan nasional), bottom-up planning (sesuai dengan aspirasi/kebututuhan masyarakat) dan teknokratis (didasarkan pada kelayakan teknis, sosial ekonomis dan lingkungan). Dengan demikian, penyusunan rancang bangun pengembangan komoditas merupakan bentuk pendekatan yang terpadu dan menyeluruh dalam perencanaan yang didasarkan atas kelayakan dan kesesuaian terhadap prasyarat dan potensi dampaknya terhadap pengaruh timbal balik dari teknis budidaya, agroekosistem dan faktor sosial-ekonomi.Upaya untuk mewujudkan pengembangan komoditas strategis secara berkelanjutan membutuhkan perencanaan pengembangan komoditas yang dapat

BAB I PENDAHULUAN - pertanian.go.id Mimika.pdf · hortikultura, pada periode Tanaman Belum Menghasilkan (TBM),dapat dikembangkan tanaman pakan ternak atau tanaman penutup tanah untukmenekan

Embed Size (px)

Citation preview

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan pertanian telah dan akan terus memberikan sumbangan bagi pembangunan

daerah, baik secara langsung dalam pembentukan Pendapatan DomestikRegional Bruto (PDRB),

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat, maupun sumbangan tidak

langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan

sinergis dengan sektor lain. Pembangunan pertanian merupakan upaya peningkatan kualitas hidup

masyarakat tani, yang dicapai melalui investasi teknologi, pengembangan produktivitas tenaga

kerja, pembangunan sarana ekonomi, serta penataan dan pengembangan kelembagaan pertanian.

sumber daya manusia, bersama-sama dengan sumber daya alam, teknologi dan kelembagaan

merupakan faktor utama yang secara sinergis menggerakkan pembangunan pertanian untuk

mencapai peningkatan produksi pertanian.

Peraturan Menteri Pertanian No. 50 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan

Pertanian, dijelaskan bahwa dalam rangka peningkatan produksi pertanian komoditas unggulan

nasional maupun daerah perlu pembangunan pertanian berskala ekonomi yg harus dilakukan

melalui perencanaan wilayah secara komprehensif dan terpadu. Untuk mencapai pembangunan

pertanian berskala ekonomi yang berdasarkan perencanaan wilayah secara komprehensif dan

terpadu diperlukan kebijakan pengembangan kawasan pertanian. Berdasarkan hal diatas maka untuk

mencapai pembangunan pertanian berskala ekonomi perlu adanya arah dan pedoman

pengembangan kawasan pertanian itu sendiri.

Pembangunan pertanian di Kabupaten Mimika pada saat ini masih dihadapkan pada

beberapa permasalahan mendasar yang memerlukan penanganan secara cermat dan cepat.

Beberapa permasalahan tersebut diantaranya adalah : 1) kurangnya infrastruktur jaringan irigasi, 2)

meluasnya areal yang potensial terkena gangguan bencana alam kekeringan/kebanjiran ,3)

mahalnya agroinput (sarana produksi dan alat mesin pertanian) , 4) menurunnya minat terhadap

usahatani , 5) kemampuan permodalan petani terbatas , 6) penerapan teknologi pertanian terbatas ,

7) hama dan penyakit tanaman (organism pengganggu tumbuhan) makin berkembang dan 8) tingkat

kehilangan hasil masih tinggi.

Di era otonomi daerah saat ini, belum optimalnya koordinasi kerja antar sektor, antar

jenjang pemerintahan Provinsi dengan Kabupaten/Kota merupakan salah satu isu pembangunan

yang menjadi sorotan masyarakat luas. Hal ini disinyalir akibat belum tersediannya rancang bangun

pembangunan pertanian secara menyeluruh, agar pembangunan pertanian dapat dilaksanakan secara

efektif dan efisien.Sehubungan dengan hal diatas, perlu disusun rancang bangun pengembangan

komoditas strategis yang mampu mendorong terciptanya kerjasama antar daerah dalam suatu

kawasan dalam menjamin terpenhinya ketersedian produksi komoditas pangan dengan tetap

memberikan keuntungan yang memadai bagi petani dan produsen melalui pemberian berbagai

insentif produksi dan jaminan harga pasar hasil panen yang layak.

Rancang bangun perencanaan kawasan pertanian yang disusun harus sejalan dengan

pendekatan system perencaaan dan pembangunan nasional, yaitu bersifat politis (mendukung

tercapainya visi dan misi kepala daerah), top-down policy (sejalan dengan arah kebijakan

nasional), bottom-up planning (sesuai dengan aspirasi/kebututuhan masyarakat) dan teknokratis

(didasarkan pada kelayakan teknis, sosial ekonomis dan lingkungan). Dengan demikian,

penyusunan rancang bangun pengembangan komoditas merupakan bentuk pendekatan yang terpadu

dan menyeluruh dalam perencanaan yang didasarkan atas kelayakan dan kesesuaian terhadap

prasyarat dan potensi dampaknya terhadap pengaruh timbal balik dari teknis budidaya,

agroekosistem dan faktor sosial-ekonomi.Upaya untuk mewujudkan pengembangan komoditas

strategis secara berkelanjutan membutuhkan perencanaan pengembangan komoditas yang dapat

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 2

mengakselerasi potensi daya saing komoditas dan wilayah melalui keterpaduan lokasi kegiatan dan

keterpaduan sumber pembiayaan.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika mencoba

menjabarkan kebijakan yang terencana itu dalam bentuk Road Map. Road Mapini merupakan peta

jalan yang berisi langkah-langkah strategis dan operasional pembangunan sektor pertanian yang

dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai sasaran pembangunan pertanian yang

dibutuhkan. Instrument perencanaan tersebut diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan dan

sasaran pembangunan sesuai kebijakan strategis nasional dan daerah. Langkah-langkah strategis dan

operasional menjadi acuan bersama bagi pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan suatu

komoditas.

1.2. Tujuan

a. Menyediakan panduan dan informasi bagi para perencana di daerah dalam merencanakan

dan menetapkan sasaran dan lokasi kegiatan untuk mendukung pencapaian target

produksi/populasi dan produktivitas komoditas pertanian strategis serta komoditas unggulan

daerah lainnya.

b. Menyediaan acuan bagi para pengambil keputusan di daerah dalam menetapakan kebijakan

yang terkait dengan pengembangan komoditas pertanian yang strategis dan unggulan derah

secara konperhensip dan terpadu dari aspek hulu, hilir maupun aspek penunjangnya dalam

rangka mewujudkan sinergitas dan pengutuhan pembangunan pertanian yang berbasis

kawasan.

c. Mendorong sinergitas perumusan dan implentasi kebijakan daerah dalam pengembangan

komoditas strategis dan komoditas unggulan pertanian lainnya sesuai dengan kondisi agro

ekosistem.

d. Meningkatkan kapasitas perencana dan perencaanan dalam pengembangan komoditas

strategis dan ungggulan daerah yang berbasis kinerja, berorientasi hasil dan berkerangka

pengeluaran jangka menengahguna mendukung tercapainya tujuan pembangunan yang

berdimensi kewilayahan.

1.3. Pendekatan

Pendekatan Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan dirancang untuk

meningkatkan efektivitas kegiatan, efisiensi anggaran dan mendorong keberlanjutan kawasan

komoditas unggulan. Empat pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kawasan komoditas

unggulan yaitu: (1) pendekatan agroekosistem, (2) pendekatan sistem agribisnis, (3) pendekatan

partisipatif, dan (4) pendekatan diversifikasi integratif. Secara ringkas urgensi dan makna dari setiap

pendekatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1.3.1. Pendekatan Agroekosistem

Pengembangan kawasan pertanian disusun dengan mempertimbangkan kualitas dan

ketersediaan sumberdaya lahan melalui pewilayahan komoditas, dengan mempertimbangkan

kesesuaian lahan dan agroklimat agar diperoleh hasil produksi dan produktivitas pertanian

yang optimal dan berwawasan lingkungan. Kondisi agroekosistem di wilayah salah satunya

dicirikan oleh kondisi bio-fisik lahan yang mencakup ketinggian lokasi, kelerengan lahan,

kondisi iklim, dan karakteristik tanah. Untuk optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lahan,

penentuan komoditas unggulan harus mengacu pada peta pewilayahan komoditas pertanian

yang telah mempertimbangkan agroekosistem setempat.

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 3

1.3.2. Pendekatan Sistem Agribisnis Salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Perkebunan Kabupaten Mimika adalah meningkatnya kuantitas produksi, kualitas produk

dankesinambungan produksi komoditas yang dihasilkan. Dalam rangka pencapaiansasaran

tersebut dan meningkatkan efektivitas serta efisiensi pengembangankomoditas unggulan,

maka pengembangan kawasan komoditas unggulan harusdilaksanakan melalui pendekatan

sistem agribisnis. Hal ini mengandung pengertianbahwa pengembangan komoditas pertanian

di kawasan komoditas unggulan harusdilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu mulai dari

pengadaan input produksihingga pemasaran produk yang dihasilkan petani. Dengan kata lain,

kegiatan yangdilaksanakan dalam rangka pengembangan kawasan komoditas unggulan

dapatmeliputi aspek pengadaan input produksi, proses produksi komoditas, aspekpemasaran,

pengolahan komoditas, serta aspek penyuluhan dan permodalan, yangdisesuaikan dengan

kebutuhan pengembangan komoditas unggulan di kawasansetempat.

1.3.3. Pendekatan Partisipatif

Pembangunan pertanian dalam pelaksanaannya akanmelibatkan banyak pihak mulai dari

Pemerintah pusat, Pemda Provinsi,Pemda Kabupaten/Kota, pelaku usaha dan masyarakat.

Dalam rangka mendorongkeberlanjutan kawasan komoditas yang telah ditetapkan, maka

perlu ditumbuhkanrasa memiliki pada seluruh pihak yang terkait. Dalam kaitan tersebut

seluruh pihakterkait perlu dilibatkan secara aktif mulai dari tahap perencanaan kegiatan

hinggatahap pelaksanaan kegiatan pengembangan yang telah ditetapkan.Partisipasi dana dari

berbagai pihak (dana APBD, swasta dan masyarakat) jugaperlu dikembangkan untuk

meningkatkan sinergi dan outcome dari kegiatanpengembangan kawasan.

1.3.4. Pendekatan Diversifikasi Integratif

Dalam pengembangan budidaya tanaman tahunan, seperti tanamanperkebunan dan

hortikultura, pada periode Tanaman Belum Menghasilkan (TBM),dapat dikembangkan

tanaman pakan ternak atau tanaman penutup tanah untukmenekan pertumbuhan gulma,

menahan erosi, serta menahan aliran permukaan danpenguapan. Dengan tujuan yang sama,

dapat dikembangkan paket teknologialternatif berupa pengembangan tanaman pangan

intensif, sehingga selain menekanbiaya, sekaligus memberikan pendapatan kepada petani.

Disamping itu pada usahatanaman tahunan terdapat berbagai jenis limbah dan hasil samping

yang dapatdimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak.Salah satu sasaran yang ingin dicapai

dalam pengembangan pertanian tanaman tahunan (perkebunan) adalah meningkatnya

produksi,produktivitas, kualitas produk dan kontinuitas produksi yang dihasilkan.

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 4

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1. POTENSI WILAYAH

Kabupaten Mimika yang beribukota di Timika terletak antara 134º31´ - 138º31´ bujur timur

dan 4º60´ - 5º18´ lintang selatan. Memiliki luas wilayah 19.592 Km² atau 4,75% dari luas wilayah

Provinsi Papua. Kabupaten ini memiliki 12 distrik / kecamatan. Distrik-distrik tersebut yaitu

Mimika Barat, Mimika Barat Jauh, Mimika Barat Tengah, Mimika Timur, Mimika Timur Tengah

Mimika Timur Jauh, Mimika Baru Kuala Kencana Tembagapura, Agimuga, Jila dan Jita.

Dari 12 distrik di Kabupaten Mimika, Distrik Mimika Barat memiliki wilayah terluas yaitu

14,87% dan Distrik Kuala Kencana yang terkecil, yaitu hanya 2,61% dari keseluruhan wilayah

Kabupaten Mimika.

Wilayah Kabupaten Mimika memiliki topografi dataran tinggi dan dataran rendah. Distrik

yang bertopografi dataran tinggi adalah Tembagapura, Agimuga dan Jila. Distrik-distrik selain

ketiga distrik tersebut merupakan distrik-distrik yang memiliki topografi dataran rendah. Berikut ini

data tentang luas wilayah menurut kecamatan di Kabupaten Mimika .

Tabel 2.1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan Di Kabupaten Mimika

Distrik Luas Wilayah ( Km²) Persentase

1 2 3

Mimika Barat

Mimika Barat Tengah

Mimika Barat Jauh

Mimika Timur

Mimika Timur Tengah

Mimika Timur Jauh

Mimika Baru

Kuala Kencana

Tembagapura

Agimuga

Jita

Jila

2914

2356

2868

1789

726

1049

2216

511

1280

1772

1097

1014

14,87

12,03

14,64

9,13

3,71

5,35

11,31

2,61

653

9,04

5,6

5,18

J umlah 19592 100

Sumber : Mimika dalam angka 2012

2.2. JUMLAH PENDUDUK

Jumlah penduduk Kabupaten Mimika tahun 2012 adalah 188.830 jiwa yang merupakan hasil

proyeksi penduduk dari hasil sensus penduduk 2011. Penduduk terbesar berada di distrik Mimika

Baru. Hal ini dikarenakan banyak penduduk yang menetap di Timika yang merupakan pusat

perekonomian, pendidikan dan pemerintahan. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Mimika

sebesar 3,75%.

Dari sex ratio ( perbandingan antara penduduk laki-laki dan perempuan) penduduk

Kabupaten Mimika yang terbesar adalah sex ratio pada Distrik Tembagapura (319) artinya, jumlah

pendududk laki-laki di distrik ini tiga kali lebih besar dari jumlah penduduk perempuan. Perbedaan

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 5

yang sangat besar tersebut dikarenakan pada Distrik Tembagapura terdapat usaha pertambangan

yang banyak menyerap tenaga kerja laki-laki.

Berdasarkan kelompok umur penduduk, penduduk Kabupaten Mimikayang terbesar adalah

pada kelompok umur 0 – 4 tahun. Sedangkan untuk pendududk dengan kelompok umur lebih dari

65 tahun adalah penduduk yang paling kecil jumlahnya yaitu hanya 0,60% dari keseluruhan

penduduk di Kabupaten Mimika. Kepadatan penduduk kabupaten Mimika sebesar 9,64, artinya di

kabupaten ini setiap 1 km² dihuni sekitar 9 jiwa penduduk.

Jumlah jiwa

220.000 ̶

180.000 ̶

140.000 ̶

100.000

60.000 ̶

1988 2006 2010 2011 Tahun Gambar 1. Grafik Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Mimika

Dari jumlah penduduk Kabupaten Mimika yang berprofesi/bermatapencaharian sebagai

petani 46.730 jiwa (31%) yang terhimpun dalam 216 kelompok tani yang tersebar di 12 Distrik.

Petani dan Kelompok tani yang tersebar di distrik-distrik didampingi oleh Penyuluh Pertanian

Lapangan yang membina dan membimbing petani dan kelompok tani dalam menjalankan

usahataninya supaya dapat berhasil sesuai yang diharapkan. Jumlah Penyuluh Pertanian Lapangan

yang tersebar di 12 Distrik berjumlah 27 orang.

2.3. POTENSI LAHAN

Potensi lahan di Kabupaten Mimika untuk pembangunan sektor pertanian adalah seluas 500.697 ha

yang terdiri dari lahan basah seluas 51.518 ha dan lahan kering seluas 449.179 ha. Dari keseluruhan

jumlah lahan ini yang berpotensi untuk lahan tanaman perkebunan seluas 245.000 ha yang terdiri

dari lahan tanaman kelapa seluas 38.000 ha dan baru ditanami 875 ha, tanaman pinang 45.000 ha

baru tertanam 12 ha, tanaman buah merah 4.600 ha baru tertanam 80 ha, tanaman kakao 1700 ha

baru tertanam 73 ha, tanaman kopi 2.200 ha baru tertanam 34 ha dan tanaman karet 2.500 ha,

tanaman pala 8.200 ha dan tanaman kelapa sawit 140.000 ha belum diusahakan sama sekali.

Sedangkan untuk tanaman padi seluas 8.549 ha yang baru diusahakan seluas 937 ha, untuk tanaman

188.830 182.001

156.163

68.569

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 6

palawija, kacang-kacangan, umbi-umbian sayuran dan buah-buahan seluas 132.235 ha yang baru

diusahakan seluas 14.630 ha. Untuk lebh jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.2.berikut ini

Tabel 2.2.Potensi Lahan Pertanian dan Perkebunan serta Pemanfaatannya di Kabupaten

Mimika

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kab.Mimika Tahun 2013

Gambar 2.

Potensi Lahan Pertanian dan Perkebunan serta Pemanfaatannya

di Kabupaten Mimika

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

Kel

apa

dal

am

Pin

ang

Bu

ah m

erah

Kak

ao

Ko

pi

Kar

et

Pal

a

Kel

apa

saw

it

Pad

i

Pal

awija

, kaa

ng2

an,

umbi-umbian,…

Perkebunan Pertanian

Luas lahan potensial (ha)

Sudah dimanfaatkan (ha)

Belum dimanfaatkan (ha)

No Sektor Komoditi Luas lahan potensial (ha)

Sudah dimanfaatkan (ha)

Belum dimanfaatkan (ha)

Ket

1 2 3 4 5 6 ( 4-5)

1 Perkebunan Kelapa dalam 38.000 875 37.125

Pinang 45.000 12 44.988

Buah merah 4.600 80 4.520

Kakao 1.700 73 1.627

Kopi 2.200 34 2.166

Karet 2.500 0 2.500

Pala 8.200 0 8.200

Kelapa sawit 14.0000 0 14.000

2 Pertanian Padi 8.549 937 7.612

Palawija, kacang2an, umbi-umbian, sayuran dan buah2an

132.235 14.630 117.605

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 7

Secara keseluruhan luas lahan sub sektor Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

yang sudah dan belum dimanfaatkan yang tersebar di 12 (dua belas) distrik / kecamatan di

Kabupaten Mimika seperti tertera pada Tabel 2.3. dibawah ini.

Tabel 2.3.Luas Lahan Sub Sektor Tanaman Pangan,Hortikultura dan Perkebunan Tersebar di

12 (dua belas) Distrik/Kampung di KabupatenMimika Tahun 2012

Sumber : peta AEZ

Gambar3 .

Luas lahan Sub Sektor Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

Tersebar di 12 distrik di Kabupaten Mimka

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

Luas Potensi lahan (ha)

Sudah dimanfaatkan(ha)

Belum dimanfaatkan (ha)

No Distrik Luas Potensi lahan (ha)

Sudah dimanfaatkan (ha)

Belum dimanfaatkan (ha)

Ket

1 2 3 4 5

1 Mimika Barat 40.446 456 39.950

2 Mimika Barat Tengah 60.502 384 60.118

3 Mimika Barat Jauh 75.658 356 75.302

4 Mimika Timur 29.072 2.321 26.751

5 Mimika Timur Tengah 27.995 458 27.537

6 Mimika Timur Jauh 26.497 225 26.262

7 Mimika Baru 43.988 9.123 34.865

8 Kuala Kencana 23.797 6.987 16.810

9 Tembagapura 12.480 428 12.052

10 Agimuga 59.362 490 58.872

11 Jita 51.559 455 51.104

12 Jila 8.365 722 7.643

JUMLAH 458.282 22.405 435.877

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 8

Dari data pada Tabel 2.3 diatas terlihat bahwa daerah-daerah / distrik yang cukup luas yang

sudah dimanfaatkan lahannya untuk tanaman pangan dan hortikultura adalah Distrik Mimika Baru

Distrik Kuala Kencana dan Distrik Mimika Timur, hal ini dimaklumi karena ketiga distrik tersebut

sangat dekat dengan pusat pemerintahan.

Selanjutnya untuk potensi lahan sawah dan pemanfaatannya dapat dilihat pada Tabel 2.4

berikut ini.

Tabel 2.4.Luas Potensi Lahan Sawah Pemanfaatannya di Kabupaten

Mimika Tahun 2012

Sumber : Peta AEZ

Gambar4 .

Luas Potensi lahan Sawah Pemanfaatannya di Kabupaten Mimka

Tahun 2013

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

20000

Belum dimanfaatkan (ha)

Sudah dimanfaatkan (ha)

Luas Potensi lahan Sawah

No Distrik Luas Potensi lahan Sawah (ha)

Sudah dimanfaatkan (ha)

Belum dimanfaatkan (ha)

Ket

1 2 3 4 5

1 Mimika Barat 2.386 - 2.386

2 Mimika Barat Tengah 5.560 - 5.560

3 Mimika Barat Jauh 7.650 - 7.650

4 Mimika Timur 6.450 71 6.379

5 Mimika Timur Tengah 4.262 - 4.262

6 Mimika Timur Jauh - - -

7 Mimika Baru 9.250 273 8.977

8 Kuala Kencana 5.850 167 5.663

9 Tembagapura - - -

10 Agimuga 5.650 5 5.645

11 Jita 4.460 - 4.460

12 Jila - -

JUMLAH 51.518 516 51.002

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 9

Dari Tabel 2.4. diatas terlihat bahwa potensi lahan untuk persawahan seluas 51.518 ha dan

baru dimanfaatkan 516 ha atau baru sekitar 1, 00% . Selanjutnya untuk lahan kering dan

pemanfaatannya dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut ini.

Tabel 2.5. Luas Potensi Lahan Kering dan Pemanfaatannya di Kabupaten

Mimika

Sumber : Peta AEZ

Gambar5 .

Luas Potensi lahan Kering Dan Pemanfaatannya di Kabupaten Mimka

Tahun 2013

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

Luas Potensi lahan Kering

Sudah dimanfaatkan (ha)

Belum dimanfaatkan (ha)

No Distrik Luas Potensi lahan Kering (ha)

Sudah dimanfaatkan (ha)

Belum dimanfaatkan (ha)

Ket

1 2 3 4 5

1 Mimika Barat 38.060 456 37.604

2 Mimika Barat Tengah 54.942 384 54.558

3 Mimika Barat Jauh 68.008 356 67.652

4 Mimika Timur 22.622 2.250 21.372

5 Mimika Timur Tengah 23.693 458 23.235

6 Mimika Timur Jauh 26.487 225 26.262

7 Mimika Baru 34.738 8.850 25.888

8 Kuala Kencana 17.947 6.820 11.127

9 Tembagapura 12.480 428 12.052

10 Agimuga 53.712 485 53.227

11 Jita 47.099 455 46.644

12 Jila 8.365 722 7.643

JUMLAH 408.153 21.889 386.264

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 10

2.4. KEBUTUHAN BERAS DAN PANGAN LAINNYA DI KABUPATEN MIMIKA

Jumlah penduduk di Kabupaten Mimika berdasarkan data BPS Tahun 2011 sebanyak

188.830 jiwa, maka kebutuhan akan pangan yakni padi, jagung, umbi-umbian dan sagu dengan

asumsi kebutuhan orang perhari adalah: beras 0,4 kg/orang/hari, Jagung 0,49kg /orang/hari dan

Umbi-umbian 0,83 kg /orang/hari. (Sumber : litbang pertanian, Kementrian Pertanian).

Sedangkan kebutuhan Sagu adalah 0,041 kg/kap/hari(Sumber : IPB Bogor)

Maka kebutuhan pangan pokok penduduk di kabupaten Mimika dengan jumlah penduduk

188.830 jiwa (BPS Kabupaten Mimika Tahun 2012) dapat dilihat pada Tabel 2.6.Dibawah ini

Tabel 2.6.Kebutuhan Penyediaan Bahan Pangan Pokok penduduk Kabupaten Mimika

pertahun,

Jenis bahan

pangan

Konsumsi penuh

( kg/kap/tahun)

% komposisi

Konsumsi

Kebutuhan Riel ( x jml penduduk)

( Kg/tahun)

Beras 146 70 19.298.426 kg ( 19.298 ton )

Jagung 179 1 338.006 kg ( 338 ton )

Umbi-umbian 303 9 5.149.394 kg ( 5.149 ton )

Sagu 15 20 566.490 kg ( 567 ton )

Berdasarkan Tabel 2.6 diatas maka kebutuhan pangan penduduk Kabupaten Mimika setelah

di prosentasikan berdasarkan komposisi konsumsi adalah beras: 19.298.426 kg/thn (19.298

ton/tahun), Jagung: 338.006 kg/thn ( 338 ton/tahun), Umbi-umbian: 5.149.394 kg/thn ( 5149

ton/tahun) dan Sagu 566.490 kg/Tahun (567 ton/tahun).

Apabila kita ambil contoh berdasarkan Tabel 2.6 diatas dengan asumsi 70% penduduk

( sekitar ± 132.181 jiwa) mengkonsumsi beras/nasi maka cost yang harus dikeluarkan oleh

penduduk Kabupaten Mimika untuk membeli beras dalam setahun dengan harga beras Rp 8.000,-

/kg ( harga beras terendah) adalah 19.298.426 kg x Rp 8.000 x 70% jumlah penduduk =

Rp. 154.387.408.000,-(Seratus lima puluh empat milyar tiga ratus delapan puluh tujuh juta

empat ratus delapan ribu rupiah).

Untuk mencapai swasembada beras dan pangan lainnya di Kabupaten Mimika diperlukan

luasan areal tanam seperti pada Tabel 2.7. berikut ini

Tabel 2.7. Kebutuhan Luasan Areal Panen Komoditi Pangan Utama Kabupaten Mimika

Komoditi Kebutuhan pertahun

(Ton)

Produktifitas

(Ton / ha)

Kebutuhan luas panen ( ha)

Diperlukan

1 2 3 4 ( 2/3)

Beras

Jagung

Umbi-umbian

Sagu

19.298. dikonversi ke Padi

19.298x100/60 = 32.163

338

5.149

567

3,31

2,3

8,15

6

9.717

147

632

95

Jumlah 10.591

*) produktifitas hasil ubinan dinas pertanian tanaman pangan dan perkebunan kab. Mimika

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 11

Dari perhitungan data hipotesis tersebut seperti pada Tabel 2.7 diatas diperoleh informasi

bahwa Kabupaten Mimika untuk mencapai swasembada pangan memerlukan luas panen Padi

minimal 9.717 ha, Luas lahan panen yang diperlukan untuk Jagung 147 ha, luas lahan panen

untuk Umbi-umbian dibutuhkan 632 ha dan Sagu 95 ha.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Mimika akan merealisasikan

kebutuhan luas panen komoditi pangan utama diatas dalam 5 (lima) tahun kedepan ( 2014 – 2018)

sehingga berdasarkan Road Map dan tingkat pencapaian yang sudah dilaksanakan oleh Distanbun

maka target yang harus dilaksanakan seperti tertera pada Tabel 2.8 dibawah ini.

Tabel 2.8 Rencana Aksi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan pada

Komoditi Pangan Pilihan.

Komoditi Luas lahan yg

harus digarap

( ha)

Tingkat

pencapaian

( ha)

Sisa lahan yg

hrs digarap

(ha)

Target dlm setahun

(2014-2018)

( ha)

Keterangan

Padi

Jagung

Umbi2an

Sagu

9.717

147

632

95

516

218

188

230

9.201

+ 71

444

+ 135

1.840

-

89

-

-

Sdh terpenuhi

-

Sdh terpenuhi

Berdasarkan Tabel 2.8 diatas maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan

Kabupaten Mimika setiap tahun harus membuka lahan sawah seluas 1.840 ha dan Umbi-umbian 89

ha. Untuk komoditi Jagung dan Sagu tingkat pencapaian yang telah dilaksanakan DISTANBUN

selama ini sudah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Besarnya dana untuk membuka lahan sawah seluas 1.840 ha tersebut dengan perkiraan

biaya per hektar sampai siap tanam ± Rp 60 juta, maka total biaya yang dibutuhkan Rp 60 juta x

1.840 ha = Rp 110.400.000.000,- (Seratus sepuluh milyar empat ratus juta rupiah) sedangkan untuk

komoditi Umbi-umbian dengan perkiraan biaya per hektar Rp 20 juta maka kebutuhan biaya untuk

komoditi Umbi-umbian ialah Rp 20 juta x 89 ha = Rp 1.780.000.000,- ( Satu milyar tujuh ratus

delapan puluh juta rupiah).

2.5. GEOGRAFI WILAYAH

a. Topografi Daerah

Kabupaten Mimika mempunyai gelombang dan dataran tinggi, tinggi tempat 1 s/d 4200 m dpl

dan letak geografis pada 131º 31‘ – 138° 31‘ Bujur Timur dan 04° 60’ - 05°18’ Lintang selatan

dengan kemiringan 15 %.

b. IKlim

Curah hujan tahunan rata-rata di daerah Timika dan sekitarnya tergolong sangat tinggi, yaitu

berkisar 478.137 mm, berdasarkan data curah hujan tersebut diklasifikasikan menurut system

iklim Koppen ke Afa atau hutan hujan tropis (Koppen, 1931) sedangkan type hujan menurut

tipe iklim Schmit dan Ferguson (1951) digolongkan kedalam type A yang dicirikan oleh tidak

adanya bulan kering (<60 mm/bln) sepanjang tahun.

Berdasarkan zona Agroklimat (Oldman, 1975) menggolongkan kedalam zona A1 dengan curah

hujan rata-rata bulanan lebih dari 200 mm terjadi selama 12 bulan. Curah hujan rata-rata

bulanan tertinggi (> 400 mm) terjadi pada bulan Januari, Maret sampai Agustus sedangkan

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 12

curah hujan rata-rata bulanan disimpulkan bahwa daerah Timika dan sekitarnya selalu basah

sepanjang tahun dan tidak terlihat adanya bulan kering (< 100 mm).

Untuk mengetaui data curah hujan selama 10 (sepuluh) tahun di Kabupaten Mimika, seperti

tertera pada Tabel 2.8 berikut ini.

Tabel 2.8. Data Curah Hujan Bulanan Selama 10 tahun (2003 – 2012 )

Kabupaten Mimika.

BULAN

TAHUN

JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGTS SEP OKT NOP DES RATA RATA

2003 294,8 158,7 308 499 574 280,5 1236,9 450,3 408,3 272 261,2 298,8 420,18

2004 252,9 188,4 318 234,5 423 144,3 235,5 377,6 696,5 230 206,6 437,2 311,99

2005 212,8 188,8 506 509 446 766,8 862,5 713,7 648,4 470 349,1 459,2 511,04

2006 474,8 365 255 317,3 211 478,9 510,9 311,6 379,6 245 426,4 593,6 380,77

2007 177,6 277,9 488 370,2 562 689,2 310,8 835,7 301,8 307 346,1 479,9 428,78

2008 178,6 385,2 390 480 582 1082 981,9 977,4 594,4 516 349,8 752,6 605,8

2009 475,8 512,9 711 623,2 434 614,8 642,8 590,5 276,6 510 380,7 571,1 528,58

2010 261,2 329,6 740 575,6 403 569,6 939,4 832,3 469,4 372 269,8 755,2 543,13

2011 552,7 642,9 775 737,2 618 377,5 663,7 547,1 520,2 346 276,6 485 545,12

2012 407 376 281 574,7 571 513,7 464,5 706,4 726,3 513 589,8 348,9 505,99

Sumber : Stasiun Meteorologi Timika

Dari data curah hujan pada Tabel 2.8 diatas terlihat bahwa rata-rata curah hujan di Kabupaten

Mimika 505,99. Hal ini menandakan bahwa curah hujan di Kabupaten Mimika termasuk

tinggi.Selanjutnya untuk mengetahui jumlah hari hujan di Kabupaten Mimika seperti pada

Tabel 2.9 berikut ini.

Tabel 2.9. Data Hari Hujan selama 10 tahun ( 2003 – 2012 ) di Kabupaten Mimika

BULAN

TAHUN

JAN

FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGTS SEP OKT NOP DES RATA RATA

2003 22 22 28 27 27 21 31 30 26 19 21 24 24,83

2004 27 22 22 25 28 24 30 22 27 20 18 23 24

2005 20 20 28 26 29 28 31 30 30 30 27 29 27,33

2006 27 23 25 27 26 28 30 27 25 25 25 29 26,42

2007 26 20 26 28 27 28 30 31 27 27 26 27 26,91

2008 22 26 29 29 27 29 29 31 28 29 27 30 28

2009 26 23 24 26 24 26 29 29 24 24 27 25 25,68

2010 25 24 27 27 26 29 29 28 30 28 28 29 27,5

2011 29 26 29 27 29 30 30 30 29 24 22 29 27,83

2012 29 24 26 25 29 29 28 31 27 28 23 28 27,25

Sumber : Stasiun Meteorologi Timika

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 13

Sedangkan temperature rata-rata bulanan di Kabupaten Mimika berkisar antara 26,1 –

320,2. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.10, berikut ini.

Tabel 2.10. Data Temperatur Rata-Rata Bulanan di Kabupaten Mimika.

BULAN

TAHUN

JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGTS SEP OKT NOP DES RATA RATA

2003 27,5 27 26,7 26,7 26,3 26 24,6 24,9 25,5 26,6 27 26,9 26,31

2004 26,7 26,7 27,2 26,8 26,7 25 24,4 24,4 25,2 26,4 26,8 26,9 26,1

2005 26,5 26,9 27 26,5 26 25,6 25 24,9 25,5 26,4 26,4 26,9 313,6

2006 26,9 27 26,8 26,5 26,5 25,6 24,8 24,1 25,2 26,1 26,5 26,8 312,8

2007 27,6 27 26,6 26,7 26,6 26,2 24,1 24,8 25,4 26,5 26,9 27,1 315,5

2008 27,7 26,9 26,3 26,1 25,8 25,1 24,8 25 25,3 26,9 26,6 26,6 313,1

2009 27 26,7 26,2 27 26,6 25,2 24,6 25,2 26,1 26,6 26,7 27 314,9

2010 27,5 27,3 27,1 27 27 26,1 25,7 25,8 26,6 26,7 27 26,4 320,2

2011 26,4 26,2 26,3 26,6 26 25 24,7 24,7 25,4 26,5 26,9 27 311,7

2012 26,9 26,8 26,9 26,7 26,1 25,3 25,3 24,8 25,7 26,6 26,8 27,2 315,1

Sumber : Stasiun Meteorologi Timika

Selanjutnya untuk mengetahui kelembaban suhu rata-rata di Kabupaten Mimika dapat

dilihat pada Tabel 2.11 berkut ini.

Tabel 2.11 Data Kelembaban Rata-Rata Bulanan Kabupaten Mimika.

BULAN

TAHUN

JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGTS SEP OKT NOP DES RATA RATA

2003 84 86 85 87 90 86 92 88 88 88 85 86 87,083

2004 87 80 86 87 91 90 91 90 90 86 87 87 87,66

2005 84 86 87 89 90 91 92 91 90 89 86 89 88,66

2006 86 86 85 87 88 91 91 90 90 89 89 87 88,25

2007 85 83 87 89 89 91 93 92 91 88 86 86 88,33

2008 85 88 89 89 89 92 93 91 91 89 88 88 89,33

2009 86 86 88 87 88 92 93 92 88 87 88 86 88,42

2010 83 85 88 90 90 91 91 90 86 86 85 87 87,67

2011 86 86 87 87 91 92 92 90 91 87 86 87 88,5

2012 85 85 86 86 89 90 90 91 90 86 86 85 87,42

Sumber : Stasiun Meteorologi Timika

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 14

c. Kesuburan Tanah

Kesuburan tanah di Wilayah Kabupaten Mimika meliputi Tekstur tanah, Kemasaman tanah,

Kandungan bahan organic, P dan K potensial, basa-basa dapat dipertukarkan, Kapasitas

tukar kation (KTK), kejenuhan basa dan unsur makro dan mikro. Tekstur tanah di wilayah

Mimika memiliki tekstur liat berdebu dilapisan atas dan lempung liat berdebu dilapisan

bawah, lapisan atas didominasi oleh fraksi liat sebesar 54 % sedangkan kandungan debu

cukup tinggi dilapisan bawah (66%). Kandungan pasir dikedua lapisan tanah sangat sedikit

hanya 1 %.

Selanjutnya kandungan karbon organic tergolong sangat tinggi (5,12 %) di lapisan atas dan

tinggi (3,99 %) di lapisan bawah. Tingginya kadar C organic di wilayah Kabupaten Mimika

karena dipengaruhi oleh adanya lapisan gambut dilapisan bawah pada kedalaman 30 cm

setebal ± 10 –15 cm. Kandungan total Nitrogen tergolong sedang baik pada lapisan atas

maupun lapisan bawah yaitu 0,44 % - 0,47 %.

Tingkat kemasaman tanah di wilayah Mimika umumnya mencapai 4,5 – 6,01 dengan

demikian tingkat kemasaman (pH tanah) asam sampai dengan netral. P dan K potensial (HCl

25 %) tergolong sedang (20 dan 26 mg/100 grm) dilapisan atas dan rendah (14 dan 16

mg/100 grm) dilapisan bawah, hal ini menunjukkan bahwa lapisan atas tanah memiliki

cadangan P dan K cukup baik. Tingginya P dan K tersedia dalam tanah akan berdampak

cukup baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Data Kimia tanah di wilayah

Mimika dapat disajikan pada Tabel2.12 berikut ini.

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 15

Tabel 2.12. Data Kimia Tanah di Wilayah Mimika

Parameter Lapisan Atas Lapisan Bawah

Tekstur Tanah Pasir (%) Debu (%) Liat (%) Kelas Tekstur PH H²O Bahan Organik C (%) N (%) C/N Pdan K Potensial HCl 25 % P2O5 (mg/100 grm) K2O (mg/100Grm) P dan K tersedia (ppm) P2O5 (Bray –1) K2O (Morgan) Basa-basa dapat dipertukarkan (me/100grm) Ca Mg Na K KTK tanah (me/100 grm) Kejenuhan Basa (%) KCl 1 N (me/100grm) Al³+ H+ Unsur Makro (%) Ca Mg S Unsur Mikro Fe Al Mn Cu Zn B

1

45 54

Liat berdebu

4,5

5,12 0,44 12

26 20

30,9 73

6,81 1,40 0,15 0,14

15,02 57

0,55 0,16

0,15 0,47 0,05

23,505 42,808

228 21 76 41

1

66 33

lempung liat berdebu

6,1

3,99 0,47

8

14 16

26,5 82,6

5,94 1,72 0,17 0,13

17,27 46

0,59 0,35

0,13 0,36 0,07

16,496 29,562

129 18 58 35

Sumber :

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 16

BAB III

ARAH DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN

3.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan

Tahun 2014-2018

3.1.1. V i s i

Visi adalah gambaran dan pandangan jauh kedepan dimana organisasi harus eksis,

antisipatif dan inovatif serta masa depan organisasi yang diinginkan. Mengacu dari Visi

Kabupaten Mimika 2014-2018 maka Visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Perkebunan adalah ” Pada tahun 2018 Pertanian Mimika menjadi pusat

pertumbuhan ekonomi rakyat berbasis agribisnis yang tangguh dan mandiri di

wilayah tengah dan selatan papua“.

3.1.2. M i s i

Untuk mewujudkan Visi dengan cara mendorong efektifitas dan efisiensi pemanfaatan

sumber daya yang dimiliki, ditetapkan Misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Perkebunan, yang didalamnya mengandung gambaran tujuan serta sasaran yang ingin

dicapai.

Misi merupakan pernyataan yang digunakan untuk menetapkan tujuan dari Dinas

Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika dan sasaran yang

ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Misi sebagai pernyataan hal-hal yang harus

dicapai organisasi/dinas dimasa mendatang oleh semua pihak yang berkepentingan

dalam organisasi perangkat daerah berupa fokus kegiatan yang mencerminkan tentang

segala upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan.

Misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Mimika adalah

sebagai berikut :

1) Peningkatkan kualitas dan produktifitas sumber daya manusia pertanian.

2) Peningkatan produktifitas dan produksi dalam rangka ketahanan pangan.

3) Peningkatan mutu hasil, daya saing, nilai tambah dan pendapatan petani.

4) Peningkatan sarana dan prasarana pertanian dan perkebunan.

5) Peningkatan kemitraan dengan stakeholder dan terobosan pemasaran hasil pertanian

dan perkebunan.

6) Peningkatan kelestarian sumber daya alam, lingkungan dan pembangunan pertanian

yang berkelanjutan.

3.1.3. Tujuan dan Sasaran Pada Setiap Misi Pembangunan Pertanian

Sasaran merupakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai

tujuan dan memberikan fokus pada penyusunan kegiatan yang bersifat specifik, terinci,

terukur dan dapat dicapai. Tujuan yang merupakan penjabaran dari pernyataan Misi

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan PerkebunanKabupaten Mimika, adalah hasil

akhir yang akan dicapai pada jangka waktu tertentu dalam hal ini pencapaian jangka

waktu tujuan selama 5 Tahun ( 2014-2018 ).

Misi Pertama. Peningkatan kualitas dan produktifitas sumber daya manusia

pertanian

Tujuan :

Mendorong untuk peningkatan pengetahuan, sikap dan ketrampilan aparatur

pertanian serta masyarakat tani.

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 17

Sasaran :

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian melalui penddikan dan

pelatihan.

Misi Kedua, Peningkatan produktifitas dan produksi dalam rangka ketahanan

pangan.

Tujuan :

Mendorong ketersediaan pangan daerah.

Sasaran :

Produksi dan produktifitas tanaman pangan, hortikulturan dan perkebunan di

Kabupaten Mimika meningkat.

Kebutuhan pangan masyarakat Mimika selalu tersedia

Misi Ketiga. Peningkatan mutu hasil, daya saing, nilai tambah dan pendapatan

petani.

Tujuan :

Mendorong peningkatan kualitas hasil pertanian dan perkebunan serta efisiensi

usaha.

Sasaran :

Tersedianya hasil pertanian yang berkualitas.

Adanya efisiensi usaha pertanian.

Keragaman produk olahan yang memiliki nilai tambah.

Misi Keempat, Meningkatnya sarana dan prasarana pertanian.

Tujuan :

Fasilitas ketersediaan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung peningkatan

produksi, produktifitas dan mutu hasil pertanian.

Sasaran :

Ketersediaan sarana dan prasarana pertanian guna mendukung efektifitas usaha

tani.

Misi Kelima, Peningkatan kemitraan dengan stake holder dan terobosan

pemasaran hasil pertanian dan perkebunan.

Tujuan :

Fasilitas kemitraan dan kerjasama pemasaran produk pertanian dan perkebunan.

Sasaran :

Peningkatan arus pemasaran hasil komoditas pertanian dan perkebunan.

Peningkatan akses inormasi pasar

Misi Keenam, Peningkatan kelestarian sumber daya alam, lingkungan dan

pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

Tujuan :

Mewujudkan keseimbangan lingkungan dan pembangunan pertanian

berkelanjutan.

Sasaran :

Penerapan budidaya yang baik dan benar berdasarkan prosedur operasional yang standar

Peningkatan penggunaan pupuk organik, pestisida nabati dan pemanfaatan

agen hayati.

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 18

3.2. Strategi dan Kebijakan Pembangunan Pertanian

Strategi dan kebijakan pembangunan pertanian Kabupaten Mimika yang menjadi

landasandalam penyusunan Road Map ini adalah sebagaimana yang tertuang dalam

RencanaStrategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 2014-

2018., yang difokuskan pada kesejahteraan rakyat dalam aspek tanaman pangan, hortikultura

dan perkebunan.

Adapun kebijakan dan program sebagai berikut :

1) Program Peningkatan Produksi Pertanian dan perkebunan dengan sasaran :

a) Meningkatnya produksi, produktifitas dan kualitas produk pertanian dan perkebunan.

b) Meningkatnya pendapatan usaha tani komoditas pertanian dan perkebunan.

c) Meningkatnya penyerapan tenaga kerja pertanian,

d) Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pertanian dan

perkebunan.

e) Meningkatnya diversifikasi produk usaha pertanian dan perkebunan.

f) Tersedianya fasilitas produk kawasan sentra produksi,

g) Terlaksananya inovasi dan teknologi pertanian dan perkebunan yang ramah

lingkungan.

h) Menurunnya tingkat kehilangan hasil pasca panen.

2) Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian, dengan sasaran :

a) Meningkatnya kinerja sumber daya pertanian Kabupaten Mimika

b) Meningkatnya kemampuan peran kelembagaan usaha agribisnis

c) Meningkatnya kualitas tata guna lahan dan air serta terkendalinya konversi lahan

pertanian dan perkebunan.

3) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman dengan sasaran :

Terkendalinya organisme pengganggu tumbuhan (OPT)

4) Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian dan Perkebunan dengan sasaran:

a) Meningkatnya sarana pemasaran hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan

perkebunan.

b) Meningkatnya pengembangan usaha pemasaran.

c) Meningkatnya sarana pengolahan hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan

perkebunan.

d) Meningkatnya pengolahan hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan

perkebunan.

e) Meningkatnya margin pemasaran hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan

perkebunan.

f) Meningkatnya mutu dan nilai tambah pengolahan hasil pertanian tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan.

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 19

BAB IV

RENCANA PROGRAM KEGIATAN, TINGKAT PENCAPAIAN, INDIKATOR

KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAAN INDIKATIF.

4.1. Rencana Program

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Mimika tahun

2014-2018 yang difokuskan pada kesejahteraan rakyat dalam bidang pertanian dan perkebunan,

maka program yang akan dilaksanakan meliputi :

1. Program Pengkatan Ketahanan Pangan.

2. Program Peningkatan Produksi Pertanian dan Perkebunan.

3. Program Perberdayaan Sumber Daya Pertanian dan Perkebunan.

4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman.

5. Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian dan Perkebunan.

4.2 Rencana Kegiatan

Dalam mewujudkan kebijakan dan program tersebut diatas maka kegiatan yang akan

dilaksanakan yaitu :

a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dilaksanakan melalui kegiatan :

Peningkatan produksi dan produktifitas tanaman pangan

b. Program Peningkatan Produksi Pertanian dan perkebunan dilaksanakan melalui :

Peningkatan Produksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan.

Pengembangan Sertifikasi Benih/Bibit Tanaman Pangan , Hortikultura dan

Perkebunan.

Pengembangan Sarana dan Prasarana Produksi Pertanian dan Perkebunan

c. Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian, dilaksanakan melalui kegiatan :

Pelatihan dan Peningkatan Kinerja Aparatur Pertanian dan Masyarakat Tani.

Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Kelompok Tani.

Fasilitasi Ketersediaan Sarana Dan Prasarana Pertanian.

Fasilitasi Peningkatan Akses Petani/Kelompok Tani ke Sumber Pembiayaan.

Pengendalian Laju Konservasi Lahan Pertanian.

Pengembangan Tata Guna Lahan dan Air

d. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman, dilaksanakan melalui

kegiatan :

Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tnaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan

e. Program Pemasaran dan Prasarana Pasca Panen dan Pemasaran Pengolahan Hasil

Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, dilaksanakan melalui

kegiatan :

Pengembangan Sarana dan Prasarana Pasca Panen dan Pemasaran Pengolahan Hasil Pertanian dan Perkebunan.

Peningkatan Keragaman dan Mutu Olahan Hasil Pertanian dan perkebunan.

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 20

4.3. Tingkat Pencapaian

Sasaran aspek pembangunan pangan adalah pertumbuhan komoditas pangan utama,

yaituprovitas padi 3,31 ton GKG/ha ; provitas jagung pipil 2,3 ton/ha; provitas kacang tanah

1,2 ton/ha, provitas kedelai 0,95ton/ha; provitas umbi-umbian 8,5 ton/ha. Untuk bidang

hortikultura yaitu; provitas sayuran 4,65 ton/ha dan provitas buah-buahan 6,82 ton/ha. Untuk

bidang perkebunan terdiri dari provitas Sagu 7 ton/ha, provitas Kopi Arabika 2,5 ton/ha,

provitas Kakao 3 ton/ha, Provitas Kelapa 2 ton/ha

Keterkaitan antara strategi RPJM2013-2018 dengan Rencana Strategis 2014-2018

dijabarkan ke dalam strategi sektor pertanian dalam rangka menunjang ketahanan pangan dan

peningkatan ekonomi rakyat di Kabupaten Mimika terfokus pada tujuh aspek dasar, yaitu : (1)

Revitalisasi Lahan; (2) Revitalisasi Perbenihan danPerbibitan; (3) Revitalisasi Infrastruktur dan

Sarana; (4) Revitalisasi Sumber DayaManusia; (5) Revitalisasi Pembiayaan Petani; (6)

Revitalisasi Kelembagaan Petanidan (7) Revitalisasi Teknologi.

Adapun tingkat pencapaian yang telah diupayakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan

dan Perkebunan Kabupaten Mimika dapat diuraikan sebagai berikut.

4.3.1 Bidang Tanaman Pangan

Untuk komoditi tanaman pangan tingkat pencapaiannya seperti tertera pada Tabel

4.1.berikut ini

Tabel 4.1. Tingkat Pencapaian Produksi Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian

Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika Tahun 2012

No Komoditi Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen

(Ha)

Produksi

(Ton/Ha)

Produktivitas

(Ton/Ha)

1 Padi 335 331 1.096 3,31

2 Jagung 242 218 503 2.31

3 Kedele - - - -

4 Kcg. Hijau - - - -

5 Kcg. Tanah 85 73 88 1,21

6 Ubi Jalar 307 286 2.303 8,06

7 Ubi Kayu 167 153 1.278 8,35

8 Talas/Keladi 147 126 678 5,38

Gambar 6. Tingkat Pencapaian Produksi Bidang Tanaman Pangan

0

500

1000

1500

2000

2500

Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)

Produksi (Ton/Ha)

Produktivitas (Ton/Ha)

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 21

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Mimika memfokuskan

komoditi unggulan tanaman pangan pada 8 komoditi,

4.3.2. Bidang Tanaman Hortikultura

Pada bidang produksi tanaman hortikultura mencakup 34 (tiga puluh empat) komoditi

yang pencapaiannya seperti pada Tabel 4.2 berikut ini

Tabel 4.2. Tingkat Pencapaian Produksi Bidang Hortikultura Dinas Pertanian

Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika Tahun 2012

No Komoditi Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen Produksi

(Ton/Ha)

Produktivitas

(Ton/Ha)

1 2 3 4 5 6

1 Bawang Daun 102 95 439 4,62

2 Kol/Kubis 197 171 874 5,1

3 Sawi/Petsai 473 447 2.335 5,22

4 Kacang Panjang 226 212 1.050 4,95

5 Cabe Besar 146 125 418 3,34

6 Cabe Kecil 227 207 407 1,97

7 Tomat 214 197 840 4,26

8 Terong 142 135 692 5,13

9 Buncis 130 126 650 5.16

10 Ketimun 119 108 607 5,62

11 Labu Siam 16 14 60 4,29

12 Kangkung 260 242 1.076 4,47

13 Bayam 122 108 376 3,48

14 Alpokat 30 2 4 2

15 Belimbing 9 2 7 3,5

16 Durian 93 5 11 2,2

17 Jambu Biji 8 4 9 2,25

18 Jambu Air 17 5 13 2.6

19 Jeruk Siam/Keprok 22 5 26 5,2

20 Jeruk Besar 40 7 17 2,43

21 Mangga 25 4 9 25

22 Nangka 108 22 72 3,27

23 Nanas 13 11 76 6,91

24 Pepaya 23 15 196 13,1

25 Pisang 458 206 1.896 9,2

26 Rambutan 96 12 29 2,42

27 Salak 62 20 81 4,05

28 Sawo 2 - - -

29 Sirsak 17 5 14 2,8

30 Sukun 33 5 16 3,2

31 Petai 2 - - -

32 Jengkol 2 - - -

33 Melon 53 48 219 4,56

34 Semangka 114 105 485 4,62

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 22

4.1.4. Bidang Sarana Dan Prasarana Pertanian.

Hasil pencapaian pada bidang sarana dan prasarana untuk luasan sawah dapat dilihat

pada Tabel 4.3. berikut ini.

Tabel 4.3. Perkembangan Lahan Sawah Menurut Jenis Irigasi Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Perkebunan Tahun 2013

No

Distrik/Kampung

Jenis Irigasi (Ha)

Sawah Irigasi Sawah Tadah

hujan

Sawah rawa

1 Mimika Baru

a. Kampung Kamoro Jaya 50 - -

b. Kampung Limau Asri - 487 -

2 Mimika Timur

a. Kelurahan Wania - 20 10

b. Kampung Muare - 60 50

c. Kampung Kaugapu - 10 -

3 Kuala Kencana

a. Kampung Naena Muktipura - 30 30

b. Kampung Mulya Kencana - 110 -

c. Kampung Bhintuka - 50 -

d. Kampung Wangirja. - 30 -

Selanjutnya untuk mengetahui kondisi bangunan jaringan irigasi dapat dilihat pada Tabel

4.4 berikut ini

Tabel 4.4. Kondisi Bangunan Jaringan Irigasi persawahan Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Mimika 2013

No

Distrik/Kampung

Kondisi bangunan irigasi

Jitut

(meter)

Sekunder

(meter)

Tersier

(Meter)

Pintu Air

(unit)

Bendung

(unit)

1 Mimika Baru

a. Kampung Kamoro Jaya 100 500 500 2 1

b. Kampung Limau Asri 200 - 4500 1 1

2 Mimika Timur

Kampung Muare - - 900 - -

3 Kuala Kencana

a. Kampung Mulya Kencana - - 900 1 -

b. Kampung Bhintuka 950 1 -

Lebih lanjut untuk mengetahui kondisi alat dan mesin pertanian yang selama ini

sudah dicapai oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan seperti tertera pada 4.5

berikut ini.

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 23

Tabel 4.5 Kondisi Alat Dan Mesin Pertanian Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Kabupaten Mimika Tahun 2013

No

Distrik/Kampung

Kondisi Alat Dan Mesin Pertanian (Unit)

Traktor

Roda 2

Cultivator

Alcon

Penanam

Padi

Repper

1 Mimika Baru

a. Kampung Kamoro Jaya 5 - 1 - -

b. Kampung Limau Asri 8 - 6 - -

c. Kampung Wonosari Jaya 2 1 1 - -

d. Kelurahan Inauga 6 - - - -

e. Kampung Timika Jaya 6 - 1 - -

f. Kelurahan Kwamki Baru 2 - - - -

g. Kampung Wangirja 3 2 2 - -

2 Mimika Timur - -

a. Kampung Muare 2 - 1

b. Kampung Kaugapu 4 - 4 - -

c. Kelurahan Wania 1 - 1 - -

d. Kampung Kadun Jaya 2 - - - -

e. Kampung Hiripau 1 - 1 - -

f. Kampung Tipuka 1 - - - -

3 Kuala Kencana - -

a. Kampung Mulya Kencana 6 - 1

b. Kampung Bhintuka 7 - 2 - -

c. Kampung Naena Muktipura 3 - 1 - -

d. Kampung Karang Senang 2 - 3 - -

e. Kampung Iwaka 3 - 1 - -

4 Agimuga 1 - - - -

4.1.5. Bidang Pengembangan dan Pengolahan Hasil Pertanian

Di bidang pengembangan dan pengolahan hasil pertanian pencapaian dari Dinas

Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan belum begitu maksimal. Hal ini disebabkan

karena keterbatasan dana dan SDM yang masih minim. Untuk mengetahui tingkat

pencapaiannya seperti tertera pada Tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6 Tingkat Pencapaian Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan di

Aspek Pengembangan dan Pengolahan Hasil Pertanian Tahun 2013.

No Uraian Volume Satuan Keterangan

1 Alat – alat pengolahan hasil :

- RMU

- Perajang umbi

- Penepung sagu

- Pedal thresher

- Power thresher

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

6

4

3

2 Pengiriman data informasi pasar Kali Tiap 3 bulan

3 Promosi produk unggulan

- Regional

- Nasional

- Internasional

Kali

Kali

Kali

Setiap tahun

Setiap tahun

-

4 Peningkatan nilai tambah hasil

pertanian

Rp/ton -

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 24

4.1.6. Bidang Perkebunan

Di bidang perkebunan ada 8 (delapan) komoditi yang menjadi andalan dan tingkat

pencapaiannya seperti pada Tabel 4.7 dibawah ini.

Tabel 4.7. Tingkat Pencapaian Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan

Kabupaten Mimika Di Bidang Perkebunan Tahun 2012

No

Komoditi

Luas Tanaman

(Ha)

Produksi

(Ton)

TBM TM TR

1 Kelapa Dalam 818 129 20 1,1 (kopra)

2 Pinang 12 10 - 0,4

3 Kopi Arabica 20 21,14 - 0,72

4 Kakao 73 0,25 - 0,3

5 Buah Merah 59 25 4 6

6 Karet 2 - - -

7 Pala - 0,5 - 0,37

8 Sagu 150 80 - 6 Keterangan :TBM = tan blm menghasilkan.TM = tan. menghasilkanTR = tan. Rusak

4.1.7. Balai Benih Umum Teknologi Pertanian ( BBUTP)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan

4.4. Indikator Kinerja

Tolak ukur kinerja pembangunan Kabupaten Mimika khusus bidang pertanian sector tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan selama periode waktu 2014 – 2018 ditetapkan indicator

kinerja pembangunan pertanian sector tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Indicator

kinerja tersebut , dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.8. Indikator Kinerja Pembangunan Sektor Tanaman Pangan, hortikultura dan

Perkebunan

No Indikator Kinerja Tahun 2014 Target

Midterm

Target 2018

1 Peningkatan produksi

Tanaman pangan, hortikultura

dan Perkebunan

4% 4- 5 -% 4 – 5%

2 Tingkat Kehilangan Hasil 9% 3 - 8% 3 - 6%

3 Pendapatan Usahatani 10 % 10 – 20% 10 – 20%

4 Kesempatan Kerja di Sektor

Pertanian dan Perkebunan

5% 5 –10% 15%

5 Tingkat ketersediaan Sarana

dan Prasarana Pertanian

35% 40 – 50 % 70%

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 25

4.5. Kelompok Sasaran

Sumber daya manusia dan sumber daya alam merupakan faktor penentu pembangunan

pertanian sektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan untuk tercapainya pembangunan

perlu ditentukan kelompok sasaran berdasarkan kawasan/wilayah/lokasi/SDA/SDM dan

komoditas.

A. Sasaran Wilayah / lokasi

Pelaksanaan pembangunan pertanian sektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan

ditentukan berdasarkan perwilayah dan peruntukkan sesuai dengan RPJM Kabupaten

Mimika sebagai berikut :

1) Wilayah Perbatasan

Peningkatan pembangunan diwilayah perbatasan khususnya dengan kabupaten Nabire

Asmat dan Kaimana difokuskan pada kegiatan, peningkatan produksi pertanian

tanaman pangan hortikultura, perkebunan dan pemasaran hasil.

2) Kawasan Andalan / Sentra Produksi

Kawasan andalan / sentra produksi yang merupakan wilayah pembangunan pertanian

tanaman pangan dan hortikultura adalah :

Intensifikasi di Distrik Mimika Baru, Mimika Timur, Kuala Kencana, Agimuga dan distrik – distrik pemekaran.

Ekstensifikasi di Distrik Mimika Baru, Jila, , Mimika Timur Tengah, Mimika Barat,

Mimika Barat Tengah dan Mimika Barat Jauh.

Komoditi Perkebunan di Distrik Tembagapura Mimika Timur

3) Sasaran Produksi

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika mempunyai

mandat sebagai penanggung jawab pelaksanaan pembangunan sektor tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan untuk pencapaian tujuan yang telah digariskan pada RPJM

Berikut ini tabelsasaran produksi per komoditas yang akan dicapai oleh Dinas Pertanian

Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika

Tabel4.9. Sasaran Produksi Per komoditas Utama Dinas PertanianTanaman

Pangan dan Perkebunan Tahun 2013- 2018

No Komoditas

2013 2014 2015 2016 2017

1 Pangan :

Padi 8.338 19.893 33.158 51.100 66.581

Jagung 2.512 5.580 9.024 12.225 16.070

Kedelai 100 300 500 700 900

Kacang tanah 100 200 300 400 500

Kecang hijau 0 50 100 200 300

Ubi kayu 1.379 1.445 1.495 1.529 1.554

Ubi jalar 2.491 2.588 2.637 2.665 3.321

Talas / keladi 779 839 855 877 898

2 Sayur-sayuran:

Bawang daun 451 457 521 543 569

Kubis 901 920 947 986 1.024

Petsai/Sawi 2.362 2.396 2.440 2.518 2.589

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 26

Kac. Panjang 1.100 1.123 1.160 1.209 1.243

Cabe Besar 425 437 452 466 479

Cabe Rawit 416 424 451 488 497

Tomat 886 933 976 1.021 1.048

Terong 716 742 772 806 825

Buncis 670 686 721 743 764

Ketimun 636 663 682 711 740

Labu Siam 70 82 98 119 129

Kangkung 1.144 1.161 1.205 1.244 1.289

Bayam 385 382 418 429 448

3 Buah-buahan 3.339 3.506 3.681 3.902 4.214

4 Tanaman Hias 3.552 3.656 3.766 3.879 3.995

5 Tanaman

Obat-obatan

8.533 90,33 94,90 99,65 104,63

6 Perkebunan

Kelapa 0,8 20 52,5 87,2 87,2

Kakao 0,5 10 20 30 70

Kopi 0,7 0,8 28 42 52

Keterangan : Satuan Ton

B. Sumber Daya Manusia Dan Sumber Daya Alam

Pembangunan daerah di fokuskan pada Sumber Daya Manusia melalui peningkatan

kemampuan dan ketrampilan sumber daya manusia pertanian. Jumlah penduduk Kabupaten

Mimika berdasarkan proyeksi Tahun 2012 berjumlah 188.830 jiwa, dengan pertumbuhan

penduduk 3,75 % per tahun. Dari jumlah penduduk tersebut 31% bermata pencaharian

pada bidang pertanian sisanya bergerak dibidang lain.

C. Komoditas

Pengembangan komoditas pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang

menjadi fokus seperti terlihat pada Tabel 4.9 diatas. Diharapkan dengan pengembangan

komoditas unggulan tersebut dapat memacu laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten

Mimika sehingga masyarakat yang sejahtera khususnya petani dapat terwujud.

4.6. Rencana Pendanaan Indikatif

Kegiatan pembangunan pertanian sektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan

Kabupaten Mimika ditujukan untuk meningkakan kesejateraan masyarakat. Pemerintah

memfasilitasi sebesar-besarnya partisipasi masyarakat dengan mendayagunakan keterpaduan

kegiatan yang dibiayai oleh APBN, APBD, Swasta dan sumber-sumber dana pembangunan

lainnya.

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 27

Implementasi pembangunan perlu adanya dukungan pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan

Satuan Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Mimika. Guna

tercapainya program pembangunan selama kurun waktu 2013 – 2018 sebagai mana tertera pada

Tabel 4.10. dibawah ini

Tabel4.10. Rencana Pendanaan Indikatif Kegiatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan

Perkebunan Kabupaten Mimika Tahun 2014 – 2018

Tahun

Rencana APBD Pertumbuhan Rencana APBN Pertumbuhan

2013 Rp 5.200.000.000 3,8% Rp 3.600.000.000 38,8%

2014 Rp 5.400.000.000 11,1% Rp 5.000.000.000 68%

2015 Rp6.000.000.000 11,7% Rp 8.400.000.000 28,5%

2016 Rp 6.700.000.000 8,9% Rp 10.800.000.000 38,8%

2017 Rp 7.300.000.000 9,6% Rp 15.000.000.000 33,3%

2018 Rp 8.000.000.000 13,7% Rp 20.000.000.000 10%

Keterangan : ~ Prediksi rencana APBD Tahun 2019 sebesar Rp 9.100.000.000

~ Prediksi rencana APBN Tahun 2019 sebesar Rp 22.000.000.000

~ Rumus menghitung Pertumbuhan

PN riil 1 – PN riil 0

PN riil 0

X 100

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 28

BAB V

PENUTUP

Pembangunan pertanian dapat didefinisikan sebagai suatu proses perubahan sosial.

Implementasinya tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan statusdan kesejahteraan petani semata,

tetapi sekaligus juga dimaksudkan untuk mengembangkan potensi sumberdaya manusia baik secara

ekonomi, sosial, politik, budaya, lingkungan, maupun melalui perbaikan (improvement),

pertumbuhan (growth) dan perubahan (change).

Suryana (2006) menyatakan bahwa perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat, baik

domestik maupun internasional, akan membawa pengaruh yangsangat besar terhadap dinamika

pembangunan pertanian. Kondisi tersebut memerlukan penyesuaian terhadap arah dan kebijakan

serta pelaksanaan programpembangunan pertanian. Dengan demikian, strategi pembangunan

pertanian harus lebih memfokuskan pada peningkatan daya saing, mengandalkan modaldantenaga

kerja terampil dan berbasis inovasi teknologi dengan memanfaatkan sumberdaya lokal secara

optimal.

Tersusunnya Road Map Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan

Perkebunan Kabupaten Mimika Tahun 2013 – 2018 akan menjadi acuan dalam penyusunan

program kegiatan tahunan maupun lima tahunan yang berorientasi produksi dan produktifitas

pertanian terutama dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Road Map Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan

Kabupaten Mmika diharapkan akan lebih sinergis dengan program / kegiatan kabupaten / kota serta

para stakeholder.

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 29

DAFTAR PUSTAKA

Badan Linbang Pertanian, 2010. Kementrian Pertanian Republik Indonesia

Makalah Seminar Depatemen Agronomi Dan Hortikultura IPB, Bogor2009

Direktorat Tanaman Penyegar Dan Rampah : http//ditjanbun.deptan.go.id/budtanreyar

Mimika Dalam Angka 2012

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 1

Lampiran 1

INDIKATOR PROGRAM ROAD MAP DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN 2013 – 2018

No Program Sasaran Indicator Kerja Satuan DATA

ACUAN

Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2018 1 Peningkatan

Ketahanan

pangan

1. Meningkatnya

Produksi dan

Produktifitas

pangan pokok

beras, jagung,

umbi2an

1. Padi

- Meningkatnya

produksi padi

- Meningkatnya

produktifitas padi

Ton

ku/ha

8.238

3,8

19.893

4,1

33.158

4,4

51.100

5,0

66.581

5,2

85.679

5,5

2. Jagung

- Meningkatnya

produksi jagung

- Meningkatnya

produktifitas jagung

Ton

Ku/ha

2.512

2,3

5.580

2,3

9.024

2,4

12.225

2,4

16.070

2,5

19.380

2,5

1. Umbi-umbian

- Meningkatnya

produksi umbi2an

- Meningkatnya

produktifitas

umbi2an

Ton

Ton/ha

5.540

7,28

6.577

7,30

7.651

7,35

8.716

7,30

9.775

7,4

10.957

7,5

2. Menurunnya

tingkat

kehilangan hsl

pasca panen

Menurunnya tingkat

kehilangan pasca

panen padi

%

12

10

10

9

8

7

2 Peningkatan

Produksi

pertanian

Dan perkebunan

1. Meningkatnya

Produksi

Produktifitas

dan kualitas

produk

pertanian dan

perkebunan

a) Bawang Daun

1. Meningkatnya

produksi bawang

daun

2. Meningkatnya

produktifitas bawang

dau n

Ton

%

451

4,65

457

4,66

521

4,69

543

4,72

569

4,82

592

4,95

b) Kubis

1. Meningkatnya

produksi kubis

2. Meningkatnya

Ton

901

920

947

986

1.024

1.052

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 2

produktifitas kubis % 5,15 5,2 5,26 5,36 5,45 5,48

c) Petsai / Sawi

1. Meningkatnya

produksi Petsai/Sawi

2. Meningkatnya

produktifitasPetsai/S

awi

Ton

%

2.362

5,26

2.396

5,31

2.440

5,35

2.518

5,45

2.589

5,52

2.636

5,55

d) Kacang panjang

1. Meningkatnya

produksi Kacang

panjang

2. Meningkatnya

produktifitas Kcg.

Panjang

Ton

%

1.100

5,12

1.123

5,15

1.160

5,25

1.209

5,35

1.243

5,43

1.282

5,48

e) Cabe Besar

1. Meningkatnya

produksi Cabe besar

2. Meningkatnya

produktifitas Cabe bs

Ton

%

425

3,35

437

3,36

452

3,37

466

3,38

479

3,4

500

3,45

f) Cabe Rawit

1. Meningkatnya

produksi Cabe rawit

2. Meningkatnya

produktifitasCabe

rawit

Ton

%

416

1,99

424

2

451

2,1

488

2,22

497

2,23

511

2,25

g) Tomat

1. Meningkatnya

produksi Tomat

2. Meningkatnya

produktifitasTomat

Ton

%

886

4,45

933

4,55

976

4,65

1.021

4,75

1.048

4,81

1.084

4,86

h) Terong

1. Meningkatnya

produksi Terong

2. Meningkatnya

produktifitasTerong

Ton

%

716

5,23

742

5,34

772

5,44

806

5,52

825

5,54

845

5,56

i) Buncis

1. Meningkatnya

produksi Buncis

2. Meningkatnya

Ton

670

686

721

743

764

782

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 3

produktifitasBuncis % 5,24 5,28 5,38 5,42 5,46 5,47

j) Ketimun

1. Meningkatnya

produksi Ketimun

2. Meningkatnya

produktifitas Ketimn

Ton

%

636

5,68

663

5,72

682

5,78

711

5,88

740

5,92

763

5,96

k) Labu Siam

1. Meningkatnya

produksi Labu Siam

2. Meningkatnya

produktifitas Labu .S

Ton

%

70

4,36

82

4,56

98

4,66

119

4,76

129

4,78

144

4,81

l) Kangkung

1. Meningkatnya

produksi Kangkung

2. Meningkatnya

produktifitas

Kangkung

Ton

%

1.144

4,65

1.161

4,68

1.205

4,78

1.244

4,86

1.289

4,94

1.370

5,25

m) Bayam

1. Meningkatnya

produksi Bayam

2. Meningkatnya

produktifitas Bayam

Ton

%

385

3,5

382

3,52

418

3,54

429

3,58

448

3,61

467

3,65

Buah2an

1. Meningkatnya

produksi buah-

buahan

Ton

3339

3.506

3.681

3.700

4.000

4.200.

Tan obat - obatan

1. Meningkatnya

produksi

tan.obat2an

Tanaman hias

1. Meningkatnya

produksi tan hias

Ton

Tangkai

8.533

3,552

90,33

3,656

94,90

3,766

99,65

3,879

104,63

3,995

109,86

4,115

Tanaman perkebunan

1. kopi

- Meningkatnya

produksi kopi

Ton

0,7

0,8

28

42

52

62

2. kelapa

- Meningkatnya

Ton

0,8

20

52,5

87,2

87,2

87,2

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 4

produksi kelapa

3. kakao

- Meningkatnya

produksi kakao

Ton

0,5

10

20

30

70

100

2. Meningkatnya

Usahatani

Komditas

Pertanian dan

Perkebunan

Pendapatan usahatani

- Meningkatnya usaha

tani padi

- Meningkatnya

usahatani palawija

- Meningkatnya

usahatani sayuran

- Meningkatnya

usahatani

perkebunan

%

%

%

%

0,5

1

1,2

2

1,0

1,5

1,7

2,4

1,3

1,7

2

3

1,8

2

2,5

3,3

2,5

2,5

2,6

3,3

3

3,1

3,2

3,3

3. Meningkatnya

Penyerapan

Tenaga kerja

Pertanian dan

Perkebunan

Tersedianya

kesempatan

Kerja di bidang

Pertanian dan

Perkebunan

%

10

15

20

25

30

30

4. Meningkatnya

Ketersediaan

Kualitas

Sarana dan

Prasarana

Pertanian

Tersedianya pupuk

1. Urea

2. SP-36

3. ZA

4. NPK

5. Organik

Ton

Ton

Ton

Ton

Ton

25.300

25.300

25.500

25.300

46.700

25.500

25.500

25.700

25.500

47.000

25.700

25.700

26.000

25.700

47.500

26.000

26.000

26.500

26.000

48.000

26.500

26.500

27.000

25.500

48.500

27.000

27.000

27.000

27.000

48.700

Tersedianya sarana

alsintan

1. Mist blower

2. Sabit bergerigi

3. APPO

4. Hand Traktor

5 Cultivator

6. Repper

7. Alcone

8. Hand Sprayer

9. Cangkul

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

-

-

-

8

3

-

3

30

40

20

1500

5

25

10

10

25

50

100

30

2000

10

35

20

20

35

70

200

40

2500

15

45

30

30

45

90

300

50

3500

20

55

40

40

55

110

400

60

4000

35

65

50

50

65

150

500

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 5

10l. Sekop / Klenyem Unit 60 200 400 500 600 700

5. Meningkatnya

diversifikasi

produk usaha

pertanian

Meningkatnya

diversifikasi usaha tani

%

10

10

10

12

12

13

6. Tersedianya

Inovasi dan

teknologi

ramah

lingkungan

Tersedianya inovasi

dan teknologi ramah

lingkungan

1. SLPHT

2. PTT

Kelp

Kelp

12

-

16

-

20

-

22

-

25

-

27

-

3 Pemberdayaan

Sumber daya

pertanian

1. Meningkatnya

Kinerja

sumber daya

petanian di

Kab Mimika

1. Terlatihnya pegawai

pada pelatihan

teknis manajemen

Org

15

17

20

25

30

40

2. Terbenahinya

kelompok tani

Kelp 17 25 30 35 40 45

3. Penyampaian

informasi teknologi

pertanian melalui :

- media cetak

- media elektronik

materi

kali

10

6

15

8

15

12

15

20

20

23

20

37

4. Terselenggaranya

pengkajian2

teknologi

Kali

1

2

2

3

3

4

2. Meningkatnya

tata guna lhn

dan air serta

terkendalinya

konversi lahan

pertanian

1. Meningkatnya

cakupan lahan yang

teririgasi :

- Teknis

- ½ teknis

Ha

Ha

-

450

1500

1000

2000

1500

2500

2000

3000

2500

3500

3000

2. Tersedianya

infrastruktur

pertanian:

- jitut

- Jides

Ha

Ha

500

-

2000

800

2500

900

3000

1000

3500

1500

4000

2000

3. Menurunnya luas

konservasi lahan

pertanian

Ha/thn

- - - - - -

4. Meningkatnya Ha - - - - - -

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 6

konservasi DAS hulu

5. Tersedianya pompa

air dangkal

Unit - 40 60 80 90 100

6. Tersedianya irigasi

tanah dalam

Unit - - - - - -

7. Tersedianya embung Unit - 5 8 10 15 20

8. Tersedianya sumur

resapan

Unit - - - - - -

9. Tersedianya Dam parit Unit - - - - - -

10. Tersedianya irigasi

springkel

Unit - - - - - -

11. Tersedianya irigasi

tetes

Unit - - - - - -

12. Trsedianya pompa

hydran

Unit - - - - - -

13. Tersedianya air

permukaan

Unit - - - - - -

14. Meningkatnya

perluasan areal

lahan

- lahan kering

- cetak sawah

- areal hortikultura

Ha

Ha

Ha

-

100

20

300

750

350

350

850

500

400

900

600

450

950

700

500

1000

850

4 Pencegahan dan

penanggulangan

penyakit tanaman

Terkendalinya

hama dan

penyakit

tanaman

Ha

-

10

12

14

16

18

20

5. Pemasaran dan

pengolahan hasil

pertanian dan

perkebunan

1. Meningkatnya

sarana

pemasaran

hasil

pertanian dan

perkebunan

1.Berkembangnya

sarana dan prasarn

informasi pasar

- pengiriman data

- diseminasi data

Paket

Paket

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

2. Pengembangn

usaha

Pemasaran

1. Terpromosikannya

produk2 unggulan

pertanian Kab

Mimika di tingkat :

- regional

- nasional

Kali

Kali

2

1

2

1

3

1

3

2

3

2

3

3

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 7

- internasional Kali - - - - - -

2. Tersertifikasinya

kelembagaan usaha

- petugas

- petani

Org

Org

5

15

10

18

13

21

17

24

20

27

25

30

3. Meningkatnya

Sarana

Pengolahan

Hasil

Pertanian dan

Perkebunan

Meningkatnya sarana

pengolahan hasil

pertanian.

Padi

- Pedal thresher

- Power thresher

- RMU

Kopi/kakao/kelapa

-

-

Unit

Unit

Unit

-

-

-

20

20

15

20

40

20

20

60

30

20

80

40

20

90

50

4. Meningkatnya

pengolahan

hasil

pertanian dan

perkebunan

Meningkatnya alat

pngolahan hasil

palawija dan umbi2an

Unit

-

20

30

40

50

60

5. Meningkatnya

margin

pemasaran

hasil

pertanian dan

perkebunan

Meningkatnya margin

pemasaran hasil

pertanian dan

perkebunan

1. padi

2. sayuran

3. palawija

4. kopi

5. kakao

6. kelapa

%

%

%

%

%

%

2

2

2

2

2

2

2,5

2,5

2,5

4

4

4

3

3

3

5,5

5,5

5,5

3,5

3,5

3,5

7

7

7

4

4

4

8,5

8,5

8,5

4,2

4,2

4,2

10

10

10

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 1

Road Map Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Mimika 2