23
PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA MODUL VIII 3/6/2013 Dr. Ir. Anas D. Susila, MSi BAHAN AJAR MATA KULIAH DASAR DASAR HORTIKULTURA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTUKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA

MODUL VIII

3/6/2013 Dr. Ir. Anas D. Susila, MSi

BAHAN AJAR MATA KULIAH DASAR DASAR HORTIKULTURA

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTUKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Page 2: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 1

PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA

9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk

Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

kualitas tanaman yang diinginkan, juga untuk menghidari kesalahan manajemen

aplikasi pupuk yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Proses ini memerlukan

penelitian, bukan hanya kesaksian dari beberapa petani. Tahap pertama adalah

menyimpan pupuk di zona perakaran dan tersedia bagi tanaman melalui

manajemen pengairan. Ketika analisis tanah mencerminkan respon positif

tanaman terhadap perlakukan pemupukan, penetapan jumlah hara yang

memerlukan uji kalibrasi untuk menghasilkan data interpretasi untuk jenis

tanaman tertentu. Setelah kalibrasi uji tanah dan manajemen pengairan, perlu

diketahui filosofi rekomendasi pemupukan hara essensial.

Kondisi politik mengenai penggunaan pupuk sering mengganggu

rekomendasi pemupukan. Beberapa pihak berargumentasi bahwa pemupukan

telah menyebabkan kerusakan lingkungan, akan tetpai beberapa pihak lain

berpendapat bahwa penggunaan pupuk dapat meningkatkan hasil dan kualitas

tanaman. Pada kenyataannya kedua pendapat tersebut benar. Jalan satu-satunya

untuk mengatasi kedua perbedaan pendapat tersebut adalah dengan pendekatan

ilmiah untuk mengorksinya.

9.2. Sejarah Penggunaan Pupuk

Produksi tanaman sampai awal abad ke 20 tergantung terhadap kesuburan

tanah alami. Hara mineral tertentu seperti, rock phosphat, sodium nitrat,

potassium silikat, digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan produktivitas.

Disamping itu berbagai sumber bahan organik seperti pupuk kandang dan

kompos, juga digunakan untuk pembenah tanah. Bahan sumber hara di atas tidak

tersedia pada tanah alami, sehingga untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman

perlu penambahan dalam jumlah yang lebih besar daripada yang tersedia di dalam

tanah. Di awal abad ke 20 bahan kimia sisntetis sebagai sumber hara mulai

banyak digunkan. Pupuk ini dapat dibuat dalam skala besar di pabrik sehingga

Page 3: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 2

lebih murah untuk digunakan, akibatnya tanaman dapat memberikan respon yang

positif. Pupuk sisntetik segera mengganti peran bahan organik sebagai penyedia

hara tanaman dalam meningkatkan hasil dan kualitas. Pupuk memegang peranan

penting dalam peningkatan produktivitas tanaman dunia dan meningkatkan

keuntungan bagi para petani. Penelitian ilmiah memegang peranan penting dalam

pemanfaatan pupuk dalam produksi tanaman selama pertengahan abad ke 20.

Penelitian dilakukan untuk membuat panduan jumlah pupuk dan bagaimana cara

aplikasinya kepada tanaman. Metode ilmiah telah digunakan untuk membantu

penggunaan pupuk secara efisien, termasuk metode analisis tanah, teknologi

aplikasi, dan bahan-bahan baru sebagai pupuk. Rekomendasi pupuk selama abad

ke 20 berfokus pada produktivitas dan nilai ekonomi tanaman.

Di akhir abad ke 20, para peneliti peduli terhadap pencemaran hara di air

permukaan dan air tanah. Rekomendasi pupuk harus dipertimbangan secara baik

tingkat produkstivitasnya dengan perlindungan terhadap lingkungan. Saat ini

rekomendasi pemupukan harus mempertimbangkan keduanya, nilai ekonomis

produk dan kesehatan lingkungan.

9.3. Pengelolaan Air

Sebelum menjawab masalah lain dalam rekomendasi pemupukan,

pengeloaan air baik untuk irigasi atau drainase harus dilakukan secara baik.

Aplikasi rekomendasi pemupukan dengan menggunakan sedikit air akan susah

pengelolaannya. Masalah lingkungan akan muncul ketika pergerakan hara dari

lapang terjadi karena adanya air. Air merupakan kendaraan bagi hara untuk

ditransportasikan ke luar areal pertanaman. Apabila para petani mengelola air

secara baik, hara akan tersedia bagi tanaman untuk meningkatkan hasil dan

kualitas, dan meningkatkan efisiensi aplikasi pupuk dan meminimalisasi

kerusakan lingkungan

9.4. Filosofi Pemupukan

Ketika kepedulian terhadap lingkungan mempengaruhi penelitian di

bidang pemupukan untuk menghasilkan rekomendasi, tidak semua rekomendasi

pemupukan menggunakan filosofi rekomendasi pemupukan yang sama, yang

mempertimbangan penggunaan pupuk, interasi tanah, dan pergerakan hara. Pada

Page 4: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 3

kenyataannya, beberapa rekomendasi pemupukan justru bertengtangan dengan

perlindungan terhadap lingkungan dan meningkatkan ongkos produksi. Filosofi

pemupukan sangat berbeda berdasarkan pendekatan pemupukan tanah atau

pemupukan tanaman. Dalam sub bab ini akan dibahas filosofi yan mempengaruhi

penetapan rekomendasi pemupukan. Pembahasan ini berfokus terhadap unsur

hara P dan K. Analisis tanah tidak direkomendasikan untuk menentukan dosis

pupuk N, sebab N sangat mobil di dalam tanah.

Build-Up and Maintenance. Flosofi ini telah diaplikasikan sejak tahun

1940 oleh laboratorium uji tanah komersial. Filosofi ini menyatakan bahwa

konsentrasi hara dapat ditingkatkan dan dipertahankan di dalam tanah.

Pendekatan ini mengasumsikan bahwa penambahan pupuk akan meningkatkan

hasil nilai indeks analisis tanah, akan tetapi peningkatan hara tanah hanya

mungkin terjadi di area dimana evapotranspirasi melebihi hujan dan pada tanah

dengan tekstur lembut. Filosofi ini merupakan salah satu dati tiga filosofi yang

lebih didasarkan pada memupuk tanah daripada memupuk tanaman. Selama

fase peningkatan hara, pupuk ditambahan untuk menyuplai hara bagi tanaman

ditambah hara yang dapat meningkatkan hasil nilai indeks pada analisis tanah.

Asumsi yang digunakan adalah bahwa pupuk yang ditambah akan tetap berada

pada zona perakaran dan tidak akan hilang karena pencucian dan aliran

permukaan. Saat hasil analisi tanah didapat, pupuk perlu ditambahkan sedikit

lebih tinggi daripada titik kritis (beberapa pupuk untuk tanamn dan beberapa

untuk mempertahankan level hara tersebut pada nilai hasil analisiss tanah).

Filosofi ini membuat petani jarang mengurang jumlah pupuk yang diaplikasikan.

Di area yang mempunyai curah hujan yang tinggi, tanah yang ringan pupuk akan

mudah hilang dari tanah. Oleh karena itu filosofi ini akan meningkatkan biaya

pupuk, biasanya tidak diikuti oleh meningkatnya nilai hasil analisis tanah yang

diharapkan, dan dapat mencemari daerah sekitar dengan pupuk,

Basic Cation Saturation. Filosofi basic cation saturation

mengasumsikan bahwa jumlah kation dalam partikel tanah dan partikel organik

(KTK) dapat dimanipulasi dengan penambahan pupuk dalam kondisi

perbandingan yang ideal pada daerah pertukaran ion. Pada pendekatan ini,

pemupukan dipertimbangkan sebagai memupuk tanah daripada memupuk

tanaman. Untuk mempertahankan rasio ion yang ideal, petani harus juga

Page 5: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 4

memupuk tanah setiap musim tanam. Sebagai tambahan daripada filosofi built up

maintain pada filosofi ini secara salah diasumsikan bahwa tanaman akan tumbuh

baik pada rasio tertentu. Pada dareah dengan jenis tanah yang mempunyai KTK

rendah dimana tanah tidak akan mampu menyuplai hara yang cukup, filosofi ini

kurang cocok. Sama seperti filosofi bulit up maintaine, filosofi basic cation ratio

ini akan meningkatkan biaya pemupukan dan meninkatkan resiko terhadap

lingkungan.

Hydroponics. Dalam filosofi hidroponik, tanah dianggap tidak dapat

menyuplai hara untuk tanaman. Sehingga semua hara yang diperlukan tanaman

harus diberikan dari sumber pupuk. Tanah hanya dapat memegang larutan hara

akan tetapi jumlah hara yang dapat ditahan dalam zona perakaran sangatlah kecil,

terutama pada tanah berpasir. Filosofi hidroponik didasarkan pada memupuk

tanah daripada memupuk tanaman. Dengan menyuplai semua hara dari pupuk,

hal ini kan berpotensi kelebihan pupuk bagi tanaman yang dapat megakibatkan

pencucian dan meningkatkn biaya produksi.

Percent Sufficiency Concept (CNR). Filosofi Persen Sufficiency disebut

juga Crop Nutrient Requirement (CNR). Asumsi yang dibuat dalam filosofi ini

adalah bahwa tanah berkontribusi terhadap hara tanaman (sangat nyata biasanya

pada unsur P, Ca, Mg, S, hara mikro dan kadang kadang K), kontribusi dari tanah

dapat diketahui dari uji kalibrasi tanah, tambahan hara yang tidak dapat dipenuhi

oleh tanah akan ditambahkan menggunakan pupuk. Pendekatan ini

memperhitungkan kapasitas tanah dalam menyuplai hara, kebutuhan hara

tanaman, dan potensial dari pupuk untuk memndapatkan CNR. Filosofi ini telah

terbukti mampu meningkatkan hasil dan kualitas tanaman dengan tetap

mempertahankan kualitas lingkungan hidup.

9.5. Pemupukan Berdasarkan Rekomendasi

Program pemupukan tanaman yang berdasarkan analisis tanah dimulai

dengan pengambilan contoh tanah pada lahan yang akan ditanami. Pengambilan

contoh tanah harus dilakukan secara benar yang dapat mewakili seluruh areal

yang akan ditanamani. Contoh tanah dapat dikirim ke laboratorum uji tanah yang

telah melakukan Uji Korelasi dan Uji Kalibrasi analisis tanah pada lokasi yang

akan ditanami sesuai dengan jenis tanah dan jenis tanaman. Untuk menentukan

Page 6: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 5

tingkat kesuburan tanah hasil analisis tanah dicocokan dengan Tabel Interpretasi

hasil analisi tanah yang dikeluarkan oleh laboratorium uji tanah tersebut. Contoh

Tabel Interpretasi hasil analisi tanah disajikan pada Tabel 9.1. Setelah katergori

kesuburan tanah diketahui, selanjutnya data rekomendasi pupuk dapat ditentukan

menggunakan tabel rekomendasi yang disajikan pada Tabel 9.2.

Sebagai contoh, seorang petani akan menanam terong di suatu lahan.

Sebelum penanaman, petani tersebut mengambil contoh tanah secara diagonal

dilahan agar dapat mewakili kesuburan tanah seluruh lahan. Contoh tanah di

kirim ke laboratotium uji tanah yang telah melakukan Uji Korelasi dan Kalibrasi

tanaman tomat untuk jenis tanah yang sama dengan lahan petani. Petani

mendapatkan hasil analisis tanah sebagai berikut P = 15 ppm, dan K = 40 ppm,

pH tanah 6.6. Setelah dicocokkan dengan Tabel 12.3, ternyata lahan tersebut

mengadung P dalam kategori sangat rendah dan K dalam kategori sedang.

Berdasarkan tabel rekomendasi (Tabel 12.4) maka dapat ditentukan rekomendasi

sebagai berikut: karena pH 6.6 maka tidak perlu dilakukan pengapuran, dosis

pupuk yang diperlukan N = 200 kg N/a, P = 168 kg P2O5/ha, dan K= 134 kg

K2O/ha.

TABEL 0-1. INTERPRETASI HASIL ANALSISIS TANAH MENGGUNAKAN

MECHLIH-I UNTUK BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN PADA

TANAH MINERAL.

Unsur

Parts Per Million (ppm)

Sangat

Redah Rendah Sedang Tinggi

Sangat

Tinggi

P < 20 11 - 15 16 - 30 31 - 60 > 60

K < 20 20 - 35 36 - 60 61 - 125 > 125

Mg -- < 15 15 - 30 > 30 --

Ca < 50 50 - 100 101 - 300 301 - 500 > 500

Page 7: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 6

TABEL 0-2. REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN SAYURAN

Jenis Tanaman Target

pH

Kg/ha/musim tanam

N

(kg/ha)

P2O5 K2O

Catatan Sangat

rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat

tinggi

Sangat

rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat

tinggi

Bawang Bombay 6.5 150 168 213 174 0 0 168 134 112 0 0 250 251 350 351 354

Bawang daun, Leek 6.5 120 134 174 135 0 0 134 112 90 0 0 250 251 350

Bit 6.5 120 134 174 135 0 0 134 112 90 0 0 251 251 350

Brokoli, Kubis bunga,

Brussel sprout 6.5 175 168 213 174 0 0 168 134 112 0 0 250 251 350 351 352 354

Jagung Manis 6.0 200 168 213 174 0 0 168 134 112 0 0 249 251 350

Kacang kapri 6.5 60 90 135 98 0 0 90 90 67 0 0 250 251 350

Kacangan 6.5 100 134 174 135 0 0 134 112 90 0 0 250 251 350

Kentang 6.0 200 134 213 98 0 0 168 168 168 168 168 250 253 350

Kubis , collard, Petsai 6.5 175 168 213 174 0 0 168 134 112 0 0 250 251 350 351 352 354

Melon 6.5 150 168 213 174 0 0 168 134 112 0 0 250 251 350 351 354

Mentimun 6.5 150 134 174 135 0 0 134 112 90 0 0 250 251 350 351 354

Mustard, Kale, Turnip 6.5 120 168 213 174 0 0 168 134 112 0 0 250 251 350

Okra 6.5 120 168 213 174 0 0 168 134 112 0 0 250 251 350 351

Paprika 6.5 200 168 213 174 0 0 224 168 112 0 0 250 251 350 351 352 353

354

Parsley 6.5 120 168 213 174 0 0 168 134 112 0 0 250 251 350

Page 8: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 7

Jenis Tanaman

Target

pH

Kg/ha/musim tanam

N

(kg/ha)

P2O5 K2O Catatan Sangat

rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat

tinggi

Sangat

rendah Rendah

Seda

ng Tinggi

Sangat

tinggi

Radish 6.5 90 134 174 135 0 0 134 112 90 0 0 250 251 252 350

Selada, Crisphead,

Romaine, Endive,

Escarole

6.5 200 168 213 174 0 0 168 134 112 0 0 250 251 350 351 352 354

Seledri 6.5 200 224 274 174 0 0 280 168 112 0 0 250 251 350 354

Semangka 6.0 150 168 213 174 0 0 168 134 112 0 0 251 251 350 351 352 353

354

Spinasi 6.5 90 134 174 135 0 0 134 112 90 0 0 250 251 350

Squash, Pumpkin 6.5 150 134 174 135 0 0 134 112 90 0 0 250 251 350 351 354

Strawberry 6.5 150 168 213 174 0 0 168 134 112 0 0 250 350 352 353 354 355

Terong 6.5 200 168 213 174 0 0 168 134 112 0 0 250 251 350 351 352 353

354

Tomat besar, Cherry,

Plum 6.5 200 168 213 174 0 0 252 168 112 0 0

250 251 350 351 352 353

354

Ubi jalar 6.5 60 134 174 135 0 0 134 112 90 0 0 250 251 350

Wortel 6.5 175 168 213 174 0 0 168 134 112 0 0 250 251 350

Page 9: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 8

REKOMENDASI PEMUPUKANTANANAMAN

HORTIKULTURA TAHUNAN

13.1. Analisis Hara Sebagai Alat untuk Penetapan

Rekomendasi Pupuk

Kekurangan mineral dan kelebihan mineral sangat sulit didiagnosa

terutama untuk mata yang tidak terlatih. Tanaman yang menunjukkan gejala

abnormal harus diuji karena nematoda dan beberapa serangga pengganggu akar

juga menginduksi kelainan tajuk yang mirip dengan ketidakseimbangan nutrisi.

Gejala beberapa infeksi virus mirip dengan kekurangan atau kelebihan mineral.

Jika analisis tajuk menunjukkan beberapa elemen kurang atau berlebih, dalam

ketiadaan patogen dan hama, penanggulangan harus segera dilakukan.

Untuk menentukan pemupukan perlu dilakukan analisis hara. Analisis

hara akan menjadi sarana manajemen pemupukan agar pemberian pupuk dapat

dilakukan dengan tepat. Ada dua pendekatan manajemen pemupukan, ialah

analisis jaringan tanaman dan analisis tanah. Analisis tanah banyak digunakan

sebagai alat manajemen untuk tanaman semusim seperti tomat, jagung dan

kacang-kacangan, tetapi dapat juga digunakan pada tanaman jeruk. Analisis tanah

untuk pohon buah-buahan agak sulit diinterpretasikan, karena korelasi antar hasil

analisis tanah dan produksi buah sering kali tidak baik. Hal ini terjadi karena akar

pohon menyebar secara vertikal sedangkan pengambilan sampel untuk analisis

tanah seringkali kurang mewakili. Analisis jaringan tanaman lebih banyak

digunakan sebagai alat manajemen pemupukan tanaman buah-buahan.

13.1.1. Analisis Hara Tanah

Analisis tanah adalah pengukuran konsentrasikimia elemen dalam tanah.

Tetapi, prakteknya sekarang, analisis tanah berarti penentuan cepat bentuk yang

tersedia secara biologis (bioavailable) dari hara tanaman untuk keperluan

menentukan kebutuhan pupuk dalam produksi tanaman. Analisis tanah adalah

cara yang terpercaya untuk memperkirakan kebutuhan hara tanaman. Tetapi, ada

perbedaan filosofi dalam mengintepretasikan hasil analisis. Ada tiga konsep yang

berbeda yang biasanya digunakan untuk dalam menginterpretasikan hasil analisis

Page 10: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 9

tanah, ialah: (1) nisbah kejenuhan kation, (2) mempertahankan hara tanah, dan (3)

level kecukupan hara.

Berdasarkan konsep nisbah kejenuhan kation, tanah yang ideal adalah

tanah yang basa yang dapat dipertukarkan adalah 65 % kalsium, 10 %

magnesium, 5 % kalium, atau Nisbah Ca/Mg adalah 6.6; nisbah Ca/K adalah 13,

and nisbah Mg/K adalah 2.0. Di luar nisbah ini, magnesium atau kalium akan

defisien. Hasil percobaan di Nebraska pada jagung menunjukkan bahwa konsep

ini tidak bisa digunakan untuk memperkirakan kebutuhan pupuk.

Konsep mempertahankan hara tanah berimplikasi pada level analisis tanah,

sejumlah hara harus ditambahkan untuk menggantikan hara yang diperkirakan

akan diserap tanaman. Konsep ini tidak dapat diterapkan pada tanah subur, yang

kandungan haranya lebih dari cukup untuk produksi optimum.

Konsep level kecukupan hara didasarkan pada kalibrasi antara hasil

analisis tanah dengan produksi tanaman. Berdasarkan konsep ini diketahui bahwa

tidak ada respon terhadap produksi apabila pupuk diberikan saat tanah sudah

mencapai kandungan hara di atas level tertentu. Konsep ini menjanjikan, karena

hanya diperlukan sedikit usaha untuk menjaga hara tanah di atas level kecukupan.

Dalam analisis tanah, terutama untuk kebun buah, sampel tanah tidak

hanya dilakukan pada permukaan tanah, tetapi juga pada horison yang lebih

dalam. Hal ini perlu dilakukan mengingat penyebaran akar tanaman pohon

biasanya cukup dalam.

1. Pengambilan Sampel Tanah

Pengambilan sampel tanah harus dilakukan pada tempat tumbuh pohon

yang diambil sampel daunnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi variabilitas

dengan menggolongkan pasing-masing kelompok tanaman dan jenis tanah.

Seperti pada pengambilan contoh daun, contoh tanah diambil dari 15-20 pohon.

Sampel tanah diambil dari bawah kanopi pohon, pada jarak 30 cm dari pohon.

Kedalaman tanah yang diambil paling tidak 30 cm, atau diambil dua sampel, ialah

pada kedalaman 0-15 cm dan 15-30 cm. Tanah dimasukkan kedalam kantung

plastik dan dapat dicampur dengan sample tanah lain yang diambil dari blok yang

sama. Tanah kemudian dikeringanginkan sebelum dikirim ke laboratorium.

2. Analisis Laboratorium

Page 11: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 10

Ada beberapa metoda untuk mengekstrak tanah, ialah dengan

menggunakan pengekstrak Mehlich-1 (pengekstrak asam ganda), amonium asetat

netral, amonium asetat (pH = 4.8), Bray P1 dan P2, dan natrium bikarbonat.

Hasil ektrakntersebut kemudian dianalisis dengan metode seperti yang digunakan

pada analisis tanaman.

3. Kalibrasi Hasil Analisis Tanah

Kalibrasi hasil analisis tanah dengan produksi tanaman merupakan tahapan

kritis. Hasil kalibrasi akan berbeda apabila ekstraksi hara dalam tanah dilakukan

dengan cara yang berbeda. Kesalahan yang umum terjadi adalah membandingkan

antara nilai suatu hasil analisis dengan suatu kalibrasi yang diperoleh dengan cara

ekstraksi yang berbeda. Karena itu, suatu kalibrasi dari hasil ekstraksi dengan

cara tertentu tidak digunakan untuk meginterpretasikan hasil analisis tanah dengan

cara ekstraksi yang berbeda.

Tahapan kalibrasi adalah sebgai berikut: (1) analisis tanah dari zona

perakaran, (2) menumbuhkan tanaman pada kondisi lapangan, (3) mengukur hasil

yang dapat dipasarkan, (4) mengkorelasikan antara hasil analisis tanah dengan

produksi, (5) mengulang langkah di atas pada tanah, tanaman dan waktu yang

berbeda. Dari data-data yang diperoleh dalam melakukan tahapan di atas, akan

diperoleh hubungan antara kandungan hara di tanah dengan produksi tanaman.

Hubungan ini dapat dijadikan pedoman dalam menginterpretasikan hasil analisis

tanah untuk tujuan rekomendasi pemupukan.

13.1.2. Analisis Hara Jaringan Tanaman

Analisis jaringan tanaman, biasanya adalah analisis daun, memberi

gambaran kandungan hara yang ada dalam tanaman. Analisis tanaman dapat

menjawab pertanyaan sebagian besar pekebun mengenai kecukupan hara

tanamannya; apakah kesuburan tanah, pupuk yang diberikan serta pengapuran

yang dilakukan dapat memenuhi kebutuhan hara tanamannya. Analisis tanaman

dapat dipandang sebagai pengujian paling penting untuk menentukan kecukupan

hara tanaman. Pada saat ini hasil analisis tanaman merupakan metode yang

terpercaya untuk diagnosa masalah dan monitoring hara tanaman pada berbagai

jenis tanah maupun spesies tanaman. Ada beberapa tujuan analisis tanaman,

Page 12: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 11

ialah: (1) verifikasi gejala defisiensi hara, (2) menentukan derajad kesuburan

tanah, (3) menentukan apakah pemupukan yang dilakukan dapat memenuhi

kebutuhan hara tanaman.

Tahapan dalam analisis tanaman meliputi pengambilan contoh daun,

penyiapan contoh, analisis laboratorium dan interpretasi data (Gambar 13.1).

Spesies tanaman, umur, bagian tanaman, waktu pengambilan contoh, dan

pemupukan yang dilakukan sangat berpengaruh pada interpretasi dari hasil

analisis. Karena itu pengambilan contoh harus dilakukan dengan hati-hati dan

mengikuti standar. Pengambilan contoh yang tidak mengikuti standar akan dapat

mengacaukan interpretasi hasil. Membersihan daun dari kotoran, debu, sisa

pestisida dan benda-benda asing lainnya perlu dilakukan. Contoh daun kemudian

dikeringkan dengan oven pada 80C dan digiling untuk mengecilkan ukuran.

Bahan tersebut kemudian diabukan atau diperlakukan dengan oksidasi asam kuat,

baru kemudian dinalisis.

GAMBAR 0-1. PROSEDUR ANALISIS HARA

1. Pengambilan Contoh Jaringan

Melakukan prosedur pengambilan contoh yang benar sangat diperlukan,

karena hal ini sangat berpengaruh dalam interpretasi hasil. Bagian tanaman mana

Page 13: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 12

yang akan disampel, berapa banyak tanaman yang akan disampel, berapa banyak

sampel per individu tanaman dan kapan sampling dilakukan harus dibakukan.

Setiap pengambilan contoh harus dilakukan dengan prosedur yang sama, agar

tidak terjadi kesalahan interpretasi data. Waktu pengambilan contoh biasanya

pada pertengahan musim pertubuhan atau pada tepat sebelum mulai pertumbuhan

bunga. Beberapa tanaman buah-buahan temperate sudah memiliki prosedur baku

pengambilan contoh, tetapi untuk buah-buahan tropika belum ada. Pada buah apel

contoh daun diambil pada 8-10 minggu sesudah bunga mekar. Daun yang

dijadikan contoh sebanyak 4-8 lembar per pohon adalah daun terminal yang

tumbuh pada masa pertumbuhan ini. Tanaman yang disampling sebanyak 50-100

pohon. Pada jeruk tanaman sampel sebanyak 15-20 pohon. Diambil daun yang

berumur 4-6 bulan dari ranting yang tidak berbuah. Umur daun mempengaruhi

kandungan hara dalam daun. Konsentrasi hampir semua hara makro pada jeruk

stabil pada 4-6 bulan setelah daun muncul. Karena itu, daun pada umur tersebut

yang digunakan sebagai daun contoh. Total contoh yang dianggap dapat

mewakili adalah 100 lembar daun, atau berarti 8-10 lembar daun per pohon.

Tanaman yang dijadikan contoh adalah tanaman sehat, tidak mengalami

stres, atau mengalami kerusakan/ luka mekanik atau karena serangga dan tidak

terinfeksi penyakit. Daun yang baru saja disemprot dengan hara mikro atau

fungisida tidak boleh dijadikan sampel, karena akan berpengaruh terhadap hasil

analisis hara mikro.

2. Penyiapan Sampel

Daun contoh segera dicuci untuk menghulangkan benda-benda yang

menempel (tanah, debu, sisa pestisida dan sebagainya). Daun dibersihkan dengan

cara meletakkan lembar daun diantara ibu jari dan telunjuk dan menarik ujungnya

dalam larutan deterjen 2 %, kemudian membilasnya dengan air bersih. Proses ini

harus selesai dalam waktu kurang dari dari satu menit, karena dapat menyebabkan

hilangnya beberapa unsur hara. Daun contoh kemudian dikering anginkan paling

tidak satu hari, atau dikirim ke laboratorium dalam box yang juga berisi es batu.

Contoh daun tidak boleh diletakkan dalam kantung kedap udara, kecuali bila

ditempatkan dalam kulkas. Jaringan tanaman untuk analisis hara tidak boleh

dibekukan.

Page 14: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 13

3. Analisis Laboratorium

Setelah sampai dilaboratorium, contoh daun segera dikeringkan dalam

oven pada 80 C sampai bobotnya konstan. Jaringingan tersebut kemudian

dihaluskan menjadi bubuk. Sebagian dari bubuk sample ini diambil untuk analisis

nitrogen. Biasanya nitrogen dianalisis denagn menggunakan metode Kjeldhal.

Untuk menentukan hara lain, bubuk daun dicerna basah dengan asam (kombinasi

asam sulfat, asam nitrat dan asam perklorat) atau diabukan dalam furnace

(pengabu).

TABEL 0-1. STANDAR KECUKUPAN UNSUR HARA PADA TANAMAN

JERUK

Unsur Sangat

rendah Rendah Optimum Tinggi

Sangat

tinggi

N (%)

P (%)

K (%)

Ca (%)

Mg (%)

S (%)

B (ppm)

Fe (ppm)

Mn (ppm)

Zn (ppm)

Cu (ppm)

Mo (ppm)

Li (ppm)

As (ppm)

F (ppm)

< 2.2

< 0.09

< 0.40

< 1.60

< 0.16

< 0.14

< 21.0

< 36.0

< 16.0

< 16.0

< 3.60

< 0.06

2.2-2.3

0.09-1.1

0.40-0.69

1.6-2.9

0.16-0.25

0.14-0.19

21-30

36-59

16-24

16-24

3.6-4.9

0.06-0.09

2.4-2.6

0.12-0.16

0.70-1.09

3.0-5.5

0.26-0.6

0.2-0.3

31-100

60-120

25-200

25-100

5-16

0.1-3.0

< 3

< 1

< 1-20

2.7-2.8

0.17-0.29

1.10-2.00

5.6-6.9

0.7-1.1

0.4-0.5

101-260

130-200

300-500

110-200

17-22

4.0-100

3-35

1-5

25-100

> 2.80

> 0.30

> 2.30

> 7.00

> 1.20

> 0.60

> 260

> 250

> 1 000

> 300

> 22

> 100

> 35

> 5

> 100

Sumber: Embleton, et al. (1973)

Sulfur (S) diukur dengan pembakaran kering bubuk daun kering berukuran

kurang dari 40 mesh yang dialiri oksigen. Sulfur dioksida yang terbentuk

kemudian diukur dengan spektrofotometer. Fosfor (P), boron (B) dan

molibdenum (Mo) diukur dengan colorimeter; kalium (K) dan natrium (Na)

dengan flame fotometer; kalsium (Ca), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu),

Mangan (Mn), dan seng (Zn) dengan atomic absorption spectrophotometer.

Pada tanaman jeruk, analisis tanaman dilakukan dengan mengambil

jaringan daun yang telah berkembang penuh umur 4-6 bulan diambil dari ranting

Page 15: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 14

terminal yang tidak menyangga bunga atau buah, kemudian dianalisis kadar unsur

haranya dan dibandingkan dengan standar kecukupan hara tanaman jeruk. Secara

umum analisis tanaman dapat digunakan untuk identifikasi status hara,

mengkoreksi tingkat kritis, dan menduga serapan unsur hara pada tanaman

tahunan. Konsep analisis daun pada tanaman jeruk dikembangkan oleh Embleton

et al. (1973). Konsep nilai standar yang dikembangkan merupakan harga rata-rata

kadar hara tanaman yang pertumbuhan dan produksinya baik. Standar hara

tanaman jeruk dapat dilihat pada Tabel 13.1.

4. Interpretasi Hasil

Interpretasi hasil analisis jaringan tanaman tidak mudah. Diperlukan

pengalaman untuk bisa memahami hasil analisis jaringan. Interpretasi hasil

dilakukan dengan membandingkan antara hasil analisis denagn ‘nilai standar’.

Nilai standar ini rata-rata konsentrasi hara yang diperoleh dari hasil analisis daun

tanaman yang pertumbuhan dan produksinya normal. Selain nilai standar, juga

interpretasi hasil juga menggunakan ‘nilai kritis’. Nilai kritis adalah nilai dimana

bila konsentrasi hara berada di bawah nilai tersebut, tanaman mengalami

defisiensi hara. Nilai kritis dan maupun nilai standar adalah suatu titik

konsentrasi tunggal.

Pada saat ini interpretasi data menggunakan kisaran konsentrasi dari

defisiensi sampai ekses (berlebih). Metode ini berdasarkan kisaran nilai yang

diperoleh dari hubungan antara konsentrasi hara dengan pertumbuhan atau

produksi tanaman (Gambar 13.2). Kondisi pada zona A dan B adalah defisiensi

berat, sedangkan pada zona C adalah defisiensi ringan. Nilai Kritis berada pada

perbatasan zona C dan D. Zona kecukupan adalah zona D, selanjutnya apabila

konsentarsi hara mencapai zona E, tanaman mengalami keracunan hara. Daftar

kisaran dfisiensi, kecukupan dan kelebihan hara pada beberapa tanaman buah-

buahan dapat dilihat pada buku yang ditulis oleh Jones et al. (1991).

Metode interpretasi data lain yang banyak digunakan adalah Diagnosis and

Recommendation Integrated System (DRIS). Teknik DRIS didasarkan pada

perbandingan dari rasio hara yang dihitung dengan norma atau nilai yang sudah

disusun berdasarkan survei. Dari berbagai studi diketahui bahwa Metode DRIS

tidak lebih baik daripada metode diatas.

Page 16: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 15

GAMBAR 0-2. HUBUNGAN ANTARA PERTUMBUHAN ATAU PRODUKSI

TANAMAN DENGAN KONSENTRASI HARA (SMITH, 1962).

13.2. Menggunakan Hasil Analisis Tanah dan

Tanaman

Analisis tanaman dan tanah yang hanya dilakukan satu kali saja tidak

begitu berarti. Setiap tahun harus dilakukan analisis. Perubahan hara di tanah

maupun daun dari tahun lalu dan tahun sebelumnya juga sama pentingnya dengan

hasil analisis tahun ini. Perubahan dalam dosis pupuk harus berdasar pada

perubahan level hara daun. Hasil analisis akan menunjukan respon dalam status

hara akibat perubahan dosis pupuk.

Agar hasil analisis tanah dan tanaman betul-betul berguna, catatan

program pemupukan selama beberapa tahun harus dipelihara. Harus tercatat dosis

pupuk, cara pemupukan dan waktu pemupukan. Program pemupukan akan

dinamis (‘teknik penyesuaian’ = selalu disesuaikan setiap tahun), mungkin naik

mungkin turun, tergantung kecenderungan jangka panjang. Hasil analisis tanaman

dan tanah mengindikasikan apakah pemupukan yang diberikan pada suatu blok

tanaman harus ditambah atau dikurangi dibandingkan tahun sebelumnya. Tanpa

catatan jangka panjang, hasil analisis tanaman dan tanah tidak dapat memberikan

indikasi dosis pupuk yang harus diberikan. Rekomendasi pemupukan yang

didasarkan pada satu kali analisis bagus untuk memulai program pemupukan,

Page 17: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 16

tetapi rekomendasi ini hanya merupakan dugaan dan hanya bisa dilakukan oleh

orang yang terlatih dan berpengalaman dengan tanah di daerah tersebut. Hal ini

tidak akan sebaik ‘teknik penyesuaian’ yang berdasar hasil analisis tanaman dan

tanah serta catatan program pemupukan selama beberapa tahun. Contoh

penggunaan metode ini sebagai berikut:

a. Tahun lalu tanaman mangga dipupuk 1.5 kg ZK/pohon dan kandungan

hara daun mencapai 0.25 %. Kandungan K ini defisien, karena kecukupan

hara kalium untuk mangga adalah 0.3-1.2 %. Berapa banyak pupuk ZK

yang harus diberikan ?

b. Sampai pekebun mendapat pengalaman dengan jenis tanah dan iklim

setempat, tidak ada rekomendasi yang pasti dapat diberikan. Pendekatan

terbaik adalah meningkatkan dosis ZK sebanyak 20 % menjadi 1.8

kg/pohon pada tahun depan.

c. Jika pada tahun depan hasil analisis daun menunjukkan kandungan K

menjadi 0.3 %, nilai pada batas kritis, pupuk ZK pada tahun berikutnya

dapat ditingkatkan 10 % menjadi 2.0 kg/pohon. Jika kemudian kandungan

K daun menjadi lebih dari 1.2 %, pemupukan berikutnya diturunkan 5 %

dari tahun sebelumnya.

Monitoring status hara pada kebun buah adalah kegiatan yang sangat

penting dalam manajemen pemupukan. ‘Teknik penyesuaian’ sangat bermanfaat

untuk membantu pekebun memutuskan apakah program pemupukan harus diubah

dan berapa banyak perubahannya. Walaupun biaya untuk analisis hara cukup

tinggi, tetapi hal ini dapat mengurangi biaya pemupukan (pemupukan terhindar

dari kelebihan pupuk yang tidak bermanfaat) dan dan dapat meningkatkan

produksi serta kualitas buah.

13.3. Pemupukan

Pemupukan pada tanaman hortikultura perlu dikelola dengan sangat hati-

hati, tidak cukup dengan mengandalkan resep yang menyatakan berapa gram

pupuk yang perlu diberikan untuk setiap pohon per tahun. Resep pemupukan

kelihatannya akan mempermudah pengelolaan pemupukan, tetapi tanpa analisis

hara tanah atau analisis hara daun, pemupukan bisa menyebabkan terjadinya

Page 18: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 17

kelebihan atau kekurangan unsur hara. Ada beberapa masalah yang akan timbul

karenanya, ialah: (1) produktivitas tanaman rendah karena hara yang tidak

seimbang; (2) pertumbuhan vegetatif yang terlalu kuat pada saat yang tidak tepat

akan memngurangi kualitas buah; (3) kualitas buah rendah karena hara yang tidak

seimbang; (4) kontaminasi air tanah karena pupuk berlebih yang tercuci dari zona

perakaran.

Sebagai contoh, kelebihan hara nitrogen pada tanaman manggis dapat

menyebabkan daun kering seperti terbakar dan rontok (Gambar 13.3). Gejala

kelebihan nitrogen terlihat mulai dari daun-daun tua di cabang-cabang bawah

yang dekat pada tanah berupa munculnya warna coklat dari pingir daun yang

kemudian merambat menuju tengah-tengah daun atau ke tulang daun hingga

akhirnya daun mengering dan rontok. Gejala ini terus berlanjut hingga ke daun-

daun muda yang berada pada bagian tunas dan cabang paling atas. Pada tingkat

kelebihan nitrogen yang lebih berat, daun akan rontok sebelum semua kering atau

berubah warna menjadi coklat, bahkan daun yang masih hijau tua telah rontok.

Gejala ini terkait dengan terjadinya kerusakan pada akar sehingga tanaman tidak

mendapatkan lagi suplai air dan hara untuk mempertahankan hidup (Liferdi, 2007)

.

Kekurangan hara tanah akan menyebabkan produksi dan kualitas buah

rendah. Aplikasi pupuk yang berlebih akan boros, mahal dan menyebabkan

tanaman tidak tahan terhadap hama dan penyakit. Karena itu pemupukan harus

disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan untuk menjaga kesuburan tanah.

Pemupukan perlu direncanakan dan dilakukan dengan benar berdasarkan hasil

analisis tanah dan daun dan dilakukan pada waktu aplikasi yang tepat. Untuk

tanaman hortikultura tahunan sebaiknya dilakukan tiga kali dalam setahun, ialah:

(a) segera sesudah panen dan pemangkasan, dengan komposisi nitrogen tinggi; (b)

menjelang tanaman berbunga, dengan komposisi fosfor tinggi; (c) Sesudah buah

terbentuk, pada masa pembesaran cepat dari buah, dengan komposisi kalium

tinggi.

Page 19: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 18

GAMBAR 0-3. PERBEDAAN WARNA DAUN BIBIT MANGGIS PADA

KONDISI (A) KEKURANGAN, (B) KECUKUPAN DAN (C)

KELEBIHAN NITROGEN (SUMBER: LIFERDI, 2007).

Dosis pupuk dan waktu pemberiannya perlu ditentukan dengan tepat, agar

kebutuhan tanaman terpenuhi, kesuburan tanah dapat dipertahankan, kehilangan

hara dari tanah dapat diminimalkan dan pencemaran tanah dan air dapat

diminimalkan. Perlu dicek agar pupuk betul-betul diberikan dengan tepat. Perlu

hati-hati agar tidak terjadi salah target pemupukan. Pemupukan dengan nitrogen

dan fosfor perlu dilakukan dengan hati-hati, karena kedua bahan ini dapat

mencemari air tanah dalam. Bila pemupukan dengan menggunakan alat (misalnya

sprayer untuk pupuk daun), maka perlu dipilih alat yang sesuai dengan jenis

tanamannya, dikalibrasi dengan benar agar tidak ada kesalahan dalam pemupukan.

Semua kegiatan pemupukan harus dicatat dengan teliti untuk masing-masing blok

tanaman. Pencatatan meliputi lokasi (blok), tanggal, jenis pupuk, dosis, cara

pemupukan dan nama orang yang melakukan.

Stok pupuk harus ditangani dengan baik. Pupuk harus sudah tersedia

sebelum waktu pemupukan tiba. Pupuk harus disimpan dalam kemasan asli dan

labelnya harus tetap menempel dibungkusnya ditempat yang bersih, kering, tidak

(a) (b) (c)

Page 20: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 19

menimbulkan resiko pencemaran lingkungan, terpisah dari bibit dan hasil panen.

Bila mungkin terpisah dari pestisida. Perlu disediakan catatan khusus mengenai

keluar-masuknya pupuk dari gudang. Stok pupuk perlu dicatat.

Agar pemupukan ideal diperlukan adanya laboratorium analisis hara di

dekat lokasi, lembaga (BPTP, perguruan tinggi, Dinas Pertanian, BPP, dll.) yang

dapat memberikan konsultasi berdasarkan hasil analisis hara. Para ahli pada

lembaga tersebut perlu memiliki sertifikat kemampuan mereka mengenai

pemupukan. Perlu dilakukan pelatihan mengenai hara dan pemupukan pada

petani, petugas, penyuluh dan manajer.

13.4. Studi Kasus Pemupukan Manggis

Bersama dengan para mahasiswa S1, S2, dan S3, Pusat Kajian Buah-

buahan Tropika IPB melakukan studi pemupukan manggis di Leuwuliang, Bogor.

Studi dilakukan selama 5 tahun, ialah pada tahun 2003 – 2008. Mahasiswa yang

terlibat adalah Liferdi (2007), Safrizal (2007), dan Abdillah (2008), Kurniawan

(2010). Penelitian yang dilakukan meliputi uapaya untuk mendapatkan contoh

daun yang dapat mewakili dengan uji korelasi, uji kalibrasi, interpretasi status

konsentrasi N, P, K pada daun tanaman manggis, dosis optimum pupuk N, P, K

pada tanaman manggis, rekomendasi pemupukan berdasarkan data produksi.

1. Korelasi Konsentrasi N, P, K Daun Manggis dengan Produksi

Korelasi antara hara N, P, dan K dengan produksi terbaik apabila sampel

daun diambil pada daun berumur 4 atau 5 bulan. Korelasi ini positif, yang berarti

semakin tinggi kandungan hara daun akan semakin tinggi produksi buah. Hara N,

P, dan K pada sampel daun berumur 5 bulan juga berkorelasi positif dengan

kandungan hara di tanah. Nilai koefisien korelasi (r) pada ketiga unsur hara yang

terkandung dalam daun berumur 5 bulan dengan produksi maupun kandungan

hara tanah nyata dan di atas 0.8. Karena itu, dalam analisis hara daun untuk

tujuan pemupukakan dapat digunakan daun manggis berumur 5 bulan (Liferdi,

2007).

Daun mangggis muncul setelah panen berakhir. Panen manggis di

Leuwiliang Bogor berakhir bulan Februari, dan trubus muncul pada akhir Februari

atau awal Maret, sehingga pada bulan akhir Juli daun manggis berumur lima

Page 21: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 20

bulan. Oleh karena itu di Bogor, analisis daun manggis disarankan dialkukan

pada akhir Juli atau awal Agustus, dengan menggunakan contoh daun terminal

(ujung) dari daun yang muncul sesudah panen. Untuk daerah lain, waktu analisis

daun dapat mengikuti contoh di Bogor, ialah pada 5-6 bulan sesudah panen

berakhir.

2. Kalibrasi

Hasil korelasi antara kandungan hara daun pada daun berumur 5 bulan

dengan produksi kemudian digunakan untuk membangun model matematik yang

mengkaitkan antara kandungan hara dengan produksi. Respon tanaman

dikelompokkan atas katagori sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat

tinggi. Kategori respon sangat rendah menunjukan bahwa tingkat konsentrasi

unsur di daun hanya mampu mendukung tanaman untuk berproduksi kurang dari

50% potensi hasil. Kategori rendah menghasilkan 50% - 75% potensi hasil,

sedang menghasilkan 75% - 100% potensi hasil. Tinggi dan sangat tinggi dapat

menghasilkan 100% potensi hasil tanpa adanya penambahan pupuk (Dannke dan

Olson 1990). Dalam percobaan pada manggsi ini katagori tinggi dan sangat tinggi

tidak ada, akrena kebun yang digunakan hampir tidak pernah dipupuk

sebelumnya.

Ada empat model regresi yang digunakan untuk membangun interpretasi

status hara manggis. Dari empat model regresi yang digunakan, model kuadratik

adalah yang mempunyai nilai R2

terbesar dan tiga model lainnya yaitu linear,

logistik, dan exponensial nilai r lebih kecil dari model kuadratik. Berdasarkan

nilai r maka model kuadratik adalah model yang paling tepat untuk menentukan

status hara N dan P pada tanaman manggis. Model kuadratik juga didukung

logika ilmu pemupukan yaitu peningkatan pemberian unsur hara akan

meningkatkan hasil hingga kebutuhan tanaman terpenuhi, dan akan turun apabila

kandungan hara berlebih. Pada K, model exponential mempunyai nilai R2

terbesar karena terkait dengan sifat unsur K yang dapat dikonsumsi secara

berlebihan oleh tanaman. Karena R2 pada model regresi kuadratik juga besar,

maka model ini yang digunakan.

Berdasarkan model regresi yang terpilih, status hara N, P, K dapat

diketahui dengan cara menarik garis lurus pada nilai hasil relatif 50 %, 75 %, dan

Page 22: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 21

100 %. Menurut Kidder (1993) bahwa nilai perpotongan dengan angka hasil

relatif kurang dari 50 % statusnya adalah sangat rendah, sedangkan antara 50-75

% statusnya rendah, 75-100 % statusnya sedang, dan 100 % statusnya tinggi. Dari

hasil analisis ini diketahui bahwa pada konsentrasi N daun < 0,99 % statusnya

adalah sangat rendah, 0.99-1.35 % statusnya adalah rendah, dan 1.35-2.15 %

statusnya adalah sedang. Untuk unsur hara P, pada konsentrasi P daun < 0.11 %

statusnya adalah sangat rendah, 0.11-0.21.% statusnya adalah rendah, dan 0.21-

0.31 % statusnya adalah sedang. Untuk unsur hara K, pada konsentrasi K daun <

0.69 % statusnya adalah sangat rendah, 0,69 – 0,90% statusnya adalah rendah, dan

0.90-1.12 % statusnya adalah sedang (Liferdi, 2007).

Pada N, P, K sangat rendah dan rendah hingga sedang perlu dilakukan

pemupukan untuk meningkatkan konsentrasi N, P, K di daun sehingga dapat

mendukung pertumbuhan dan hasil yang optimum. Untuk mengetahui berapa

banyak pupuk yang mesti diberikan agar status hara naik dari status sangat rendah

menjadi status sedang perlu pendekatan persamaan regresi dengan

menghubungkan antara dosis pupuk N, P, K dengan konsentrasi N, P, K daun

sebagai respon pemupukan.

3. Rekomendasi Dosis Pupuk N, P, K Berdasarkan Produksi Tahun 2004

Untuk mengetahui kebutuhan dosis pupuk yang optimum agar tanaman

dapat berproduksi secara maksimum digunakan model regresi hubungan antara

dosis pupuk dengan hasil relatif sebagai respon pemupukan. Berdasarkan model

regresi tersebut dapat diketahui bahwa respon tanaman manggis terhadap pupuk N

pada tahun pertama sangat rendah (pada tanaman yang tidak pernah dipupuk,

maka respon pemberian pupuk untuk pertama kali akan tertunda karena perakaran

tanaman berada jauh di bawah permukaan tanah). Respon tanaman pada tahun

kedua mulai terlihat. Hasil perhitungan Liferdi (2007) berdasarkan persamaan

regresi respon tanaman manggis tahun kedua maka dosis optimum pupuk N untuk

status hara sangat rendah adalah 2183 g N atau setara dengan 5 kg urea per pohon

(Tabel 13.2).

Berdasarkan perhitungan Liferdi (2007), dosis optimum pupuk P pada

tahun pertama adalah 1 755 g P2O5 /tanaman/tahun. Sedangkan pada tahun kedua

Page 23: PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA · PDF filePage | 1 PEMUPUKAN TANAMAN HORTIKULTURA 9.1. Prinsip Rekomendasi Pupuk Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan

Page | 22

untuk mendapatkan hasil maksimum dibutuhkan dosis pupuk optimum sebesar 1

680 g P2O5/tanaman/tahun atau setara dengan 4.5 kg SP 36. Dosis optimum yang

diperoleh ini adalah dosis optimum pada status hara sangat rendah. Bila uji

optimasi dilakukan pada status hara rendah hingga sedang tentu dosis pupuk yang

dibutuhkan kurang dari 1 680 g P2O5/tanaman/tahun. Dosis optimum pupuk K

pada tahun pertama untuk mendapatkan hasil maksimum adalah 911 g K2O

/tanaman/tahun. Pada tahun kedua dosis pupuk optimumnya adalah 1 555 g

K2O/tanaman/tahun atau setara dengan 2.5 kg KCl (Tabel 13.2).

TABEL 0-2. DOSIS OPTIMUM PUPUK N, P DAN K DIHITUNG

BERDASARKAN PERSAMAAN REGRESI DARI KURVA RESPON

HASIL RELATIF TANAMAN MANGGIS TAHUN 2004

Unsur Status

hara Persamaan Regresi Dosis

N Sangat

rendah

RY = -9E-06x2 + 0,0393x +

48,23

2 183 g N 5 kg Urea

P Sangat

rendah

RY = -2E-05x2 + 0,0672 +

30,822

1 680 g P2O5 4.5 kg

SP36

K Sangat

rendah

RY = -2E-05x2 + 0,0622 +

46,533

1 555 g K2O 2.5 kg KCl

Meskipun pemberian pupuk N, P, K hanya dapat menaikkan sedikit

konsentrasi N, P, K daun manggis di Leuwiliang. Akan tetapi, pemberian pupuk

secara rutin setiap tahun akan menaikkan konsentrasi N, P, K di daun. Hal ini

dapat dilihat dari konsentrasi N, P, K daun pada tahun kedua lebih tinggi daripada

tahun pertama. Tingginya konsentrasi N, P, K daun pada tahun kedua

kemungkinan disebabkan adanya efek residu pemupukan dari tahun sebelumnya.

Selain itu, tanaman yang dipupuk secara rutin menyebabkan sistim perakaran

lebih dangkal. Bila perakaran dangkal maka pemberian hara dapat langsung

digunakan oleh tanaman dan peluang hara yang hilang atau tercuci semakin

sedikit.