Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dunia komunikasi massa pada umumnya dan dunia entertainment khususnya di
Indonesia tengah diwarnai persaingan yang ketat. Betapa tidak, dalam lima tahun
terakhir pasca reformasi terdapat begitu banyak stasiun Televisi baru yang bermunculan.
Munculnya stasiun-stasiun Televisi tersebut mengakibatkan makin ketatnya persaingan
program antara sesama stasiun Televisi. Untuk mendukung eksistensi industri
pertelevisian, maka para produser selalu berjuang untuk menghasilkan berbagai
tayangan dengan maksud memberikan informasi, mengedukasi atau mendidik,
menghibur hingga mempengaruhi pemirsa. Kesemuanya ini bila dikaji lebih mendalam
sesungguhnya mengacu kepada fungsi dan hakikat komunikasi yang biasa dikenal
dengan ungkapan to inform, to educate, to entertain dan to persuade.
Bila merujuk kepada fungsi yang disinggung di atas maka dapat dipahami bila
kehadiran infotainment merupakan salah satu program yang menghibur sekaligus
mempengaruhi pemirsa. Program Infotainment sekarang makin banyak bermunculan dan
makin beraneka ragam. Sederet program Infotainment dapat disebutkan untuk
menggambarkan maraknya lalu lalang program tersebut di Indonesia. Sebut saja Cek
dan Ricek di RCTI, Silet di RCTI, Hot Shot di SCTV, Obsesi di Global TV, Exposs di
TV one, Insert di Trans TV, I gossip di Trans 7, dan masih banyak lagi.
Mengacu pada banyaknya tayangan serupa, bisa diartikan dengan banyaknya
minat penonton di Indonesia. Indonesia yang mempunyai 237 Juta penduduk, 119 juta
2
pria dan 118 juta wanita. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia pada
tanggal 1 Mei - 15 Juni 2010. 118 juta wanita yang ada jika diklasifikasikan menurut
pekerjaan tentulah amat beragam, apalagi jika di klasifikasikan menurut hobi menonton
tentu tidak akan mendapatkan angka pasti.
Adat timur yang cenderung menyatakan wanita lebih baik di rumah dan
mengurus keperluan rumah, bukan berada di luar bekerja. Di rumah saja berarti waktu
luang yang mereka punya cukup banyak untuk diisi, termasuk menonton televisi
sembari mengurus rumah. Dan percaya atau tidak, sedikit banyak, tayangan infotainment
mempengaruhi sikap reaktif ibu rumah tangga terhadap selebritis. Ibu rumah tangga
cenderung berfikir sesuai dengan tayangan yang mereka lihat.
Ditengah menjamur dan sikap “latah” yang dianut televisi di Indonesia, selalu
ada beberapa acara yang tampil lebih baik dibanding acara lainnya. Biasanya acara
tersebut mendapat sambutan dan ratting yang juga lebih. Acara yang format nya lebih
menarik penonton, biasa menjadi acuan bagi acara sejenis lainnya.
Setelah melihat fenomena menjamurnya infotainment, penulis mulai
menganalisa sikap-sikap atau tanggapan yang diberikan oleh penonton setelah menonton
infotainment. Khususnya seorang ibu rumah tangga di sekitar penulis. Penulis tinggal di
daerah perumahan dan biasanya sering melihat dan memperhatikan tingkah pola
perilaku warga yang biasanya bersikap reaktif akibat tayangan infotainment, penulis pun
mulai menganalisa dan melakukan persepsi terhadap kejadian yang sedang terjadi.
Apakah bisa hanya karena sebuah tayangan, menciptakan dampak yang cukup
luar biasa bagi selebritis itu sendiri, oleh karena itu, saya merasa alangkah baiknya jika
penulis bisa menganalisa mengenai apakah persepsi pemirsa setelah menonton
pertikaian atau pertengkaran antara Depe dan Jupe di dalam infotainment.
3
Infotainment yang penulis gunakan sebagai tolak ukur ialah infotainment
“Obsesi” di Global TV. Mengapa infotainment “obsesi” merupakan infotainment yang
menjadi lebih unggul dibanding infotainment lainnya, karena infotainment “Obsesi” di
Global TV merupakan salah satu program unggulan yang memiliki ratting dan share
yang cukup menjanjikan dibanding acara Global TV lainnya, “Obsesi” selalu menjadi 10
besar ratting dan share di Global TV. Seperti yang bisa saya lampirkan ratting dan
sharenya pada bab 2.
Sikap reaktif merupakan sikap yang cenderung agresif secara negatif. Dengan
demikian, penulis menganalisa, alangkah baiknya jika penulis menggunakan program
“obsesi” di Global TV sebagai tolak ukur infotainment yang juga memberitakan
pertikaian Depe dan Jupe.
Yang ingin penulis bahas lebih dalam, ialah bagaimana sebuah tayangan bisa
mempunyai kekuatan untuk menggerakan sikap serta memanipulasi perasaan yang
dimiliki oleh seorang ibu rumah tangga. Sebesar apakah kekuatan sebuah tayangan
infotainment tersebut.
1.2 Ruang Lingkup
1. Ruang Lingkup Materi
Persepsi khalayak terhadap liputan konflik pada program Infotainment di
televisi (studi kasus terhadap pertikaian Depe dan Jupe di tayangan
Infotainment)
4
2. Ruang Lingkup Subjek
Warga perumahan Pantai Indah Kapuk, Perumahan Cluster Manyar, Jln.
Mandara Indah 3. Rt 015/ rw 006. Jakarta Utara.
3. Ruang Lingkup Lokasi
Lokasi yang penulis pilih untuk melakukan penelitian ialah perumahan
Cluster Manyar. Jln. Mandara Indah 3, rt 015/rw 006. Kelurahan Kapuk
Muara, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara.
4. Ruang Lingkup Waktu
Rentang waktu yang penulis ambil untuk melakukan penelitian ialah
tanggal 26 Juni-5 Juli 2011.
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan penelitian
a) Untuk mengetahui bagaimana cara ibu rumah tangga melihat dari sudut
pandang mereka tentang selebritis
b) Untuk mengetahui bagaimana sebuah tayangan meningkatkan sikap
reaktif ibu rumah tangga terhadap selebritis.
c) Mengetahui solusi yang diambil dalam mengatasi cara berfikir ibu rumah
tangga yang mempunyai kecenderungan menerima berita secara
langsung.
5
1.3.2 Manfaat penelitian
a) Manfaat akademis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan memperluas
khasana penelitian yang telah dilakukan di bidang komunikasi dan
broadcasting pada khususnya.
b) Manfaat Praktis
i. Memberi pengetahuan tentang persepsi program infotainment
pada sikap Ibu rumah tangga.
ii. Menambah pengetahuan tentang program-program infotainment.
1.4 Metodologi penelitian
Penulis memilih menggunakan metodologi penelitian kualitatif, maksudnya
adalah, penelitian yang menganalisa setiap jengkal dari judul skripsi dan
mengembangkannya menjadi lebih luas lagi. Penelitian dengan cara ini bisa
membantu penulis serta pembaca untuk mengetahui tentang content maupun hasil
kesimpulan dengan lebih cepat.
6
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian yang terdiri dari manfaat akademis dan manfaat praktis.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang relevan dengan kasus yang diteliti antara
lain teori komunikasi, Broadcasting dan konsep-konsep lainnya yang berkaitan dengan
Infotainment .
BAB III PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan tentang metode penelitian yang dipakai, narasumber, metode
pengumpulan data serta metode analisis data. Pada bab ini juga diketengahkan mengenai
waktu dan lokasi penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi hasil penelitian yang mencakup gambaran umum tentang obyek penelitian,
serta hasil pengumpulan data yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Pada bab
ini akan dibahas lebih jauh mengenai hasil penelitian yang mencakup gambaran umum
tentang obyek penelitian, serta hasil pengumpulan data sehubungan dengan masalah
yang dibahas.
7
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian kesimpulan dan saran, merupakan pemaparan mengenai kesimpulan yang
diambil setelah melakukan analisis dan pembahasan dikaitkan dengan tujuan penelitian
yang ada pada bab pertama. Butir-butir kesimpulan mengacu kepada butir tujuan
penelitian. Sedangkan saran merupakan pemaparan mengenai input atau masukan baik
dari sisi akademis maupun sisi praktis. Oleh karena itu pada bagian saran memuat saran
akademis dan saran praktis