Upload
dangnga
View
229
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejalan dengan kemajuan dibidang Teknologi Informasi (TI), hampir setiap
badan usaha menerapkan sistem komputerisasi diberbagai bidang kegiatan. Hal ini
sangat membantu kelancaran perusahaan atau organisasi, baik dari sisi operasional
seperti otomatisasi kegiatan yang dilakukan atau bagi manajemen dalam upaya
memperoleh informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan. Informasi ini akan
sangat berpengaruh terhadap setiap keputusan yang diambil oleh manajemen.
Kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat membawa dampak yang sangat
besar bagi kelangsungan badan usaha.
Dengan komputerisasi diberbagai bidang kegiatan akan membawa dampak
terhadap kegiatan pemeriksaan atau audit, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh
rangkaian informasi yang diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi
terutama berhubungan dengan data keuangan dari suatu perusahaan atau
organisasi. Untuk dapat menghasilkan informasi yang sesuai dan dalam bentuk
yang sesuai juga, diperlukan sesuatu sistem yang mengatur arus dan pengolahan
data akuntansi dalam organisasi.
Peranan Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap penyajian
informasi guna dapat memudahkan perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Penerapan sistem informasi akuntansi perlu untuk dipahami, oleh karena itu perlu
diketahui bahwa sistem informasi itu sendiri merupakan salah satu komponen
yang ada dalam perusahaan atau organisasi yang berfungsi untuk mencapai
tujuan. Hal ini karena organisasi sebagai suatu sistem dan melihat bagaimana
pengaruhnya terhadap Sistem Informasi Akuntansi (SIA).
Salah satu Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang dijadikan topik dalam
penelitian ini adalah Sistem Informasi Akuntansi atas penggajian yang diterapkan
pada Dinas Syariat Islam Aceh. Dinas Syariat Islam merupakan salah satu dinas
1
2
pemerintahan, dimana dalam melaksanakan kegiatan operasional diperlukan
sebuah sistem informasi akuntansi penggajian yang terkomputerisasi, karena
aktivitas gaji bersifat berulang-ulang dan rutin, maka diperlukan adanya suatu
Sistem Informasi Akuntansi penggajian yang terkomputerisasi agar dalam
pelaksanaannya dapat terkoordinir dengan baik, maka dari itu Dinas Syaruat Islam
menerapkan aplikasi GDO (Gaji Daerah Otonomi) sebagai salah satu alat untuk
mengolah data penggajian pegawai.
Namun untuk menunjang pencapaian tujuan terhadap sistem informasi
akuntansi penggajian yang diterapkan, maka dalam pelaksanaannya manajemen
harus memperhatikan beberapa faktor, salah satunya keterlibatan pemakai dalam
menggunakan sistem, sebab suatu sistem akan tidak efektif dalam membantu
perkerjaan apabila ketika penentuannya tidak melibatkan pemakai sistem
informasi akuntansi. Kemampuan teknik personal sistem informasi, arti suatu
sistem informasi akuntansi akan lebih bermanfaat dalam membantu aktivitas
apabila setiap personal yang menggunakan sistem informasi akuntansi tersebut
memiliki kemampuan teknik untuk mengoperasionalkan sistem informasi
akuntansi tersebut.
Baik buruknya kinerja dari sebuah sistem informasi akuntansi penggajian
dapat dilihat melalui kepuasan pemakai dari sistem informasi akuntansi
penggajian itu sendiri. Beberapa faktor yang berpengaruh pada kinerja sistem
informasi akuntansi penggajian antara lain keterlibatan pemakai dalam
penggunaan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran
organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem
informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai, keberadaan dewan
pengarah sistem informasi dan lokasi departemen sistem informasi.
Berdasarkan latar belakang masalah terhadap penerapan sistem informasi
akuntansi penggajian yang diterapkan pada Dinas Syariat Islam Aceh, maka
penulis melakukan penelitian dengan judul ―Efektifitas Penerapan Sistem
Informasi Akuntansi Penggajian Mengunakan Aplikasi GDO Terhadap Kinerja
Pegawai pada Dinas Syariat Islam Aceh‖.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi penggajian pegawai (aplikasi
GDO) pada Dinas Syariat Islam Aceh?
2. Apakah sistem informasi akuntansi penggajian pegawai yang diterapkan sudah
efektif terhadap kinerja pegawai pada Dinas Syariat Islam Aceh?
1.3 Batasan Masalah
Masalah pokok penelitian ini berkaitan dengan sistem informasi akuntansi
penggajian pegawai pada Dinas Syariat Islam Aceh. Fokus yang paling mendasar
pada penelitian ini adalah mengenai efektifitas penerapan aplikasi GDO terhadap
kinerja pegawai pada bidang keuangan.
1.4 Tujuan Penelitian
Setelah mengetahui masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian adalah :
1. Untuk memperoleh ilmu pengetahuan mengenai sistem informasi akuntansi
penggajian dengan menggunakan aplikasi GDO.
2. Untuk mengetahui bagaimana Penerapan Aplikasi GDO pada Dinas Syariat
Islam Aceh.
3. Untuk mengetahui apakah sudah efektif penerapan aplikasi GDO terhadap
kinerja pegawai pada Dinas Syariat Islam Aceh.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penggunaan Teknologi Informasi pada Bidang Akuntansi
Teknologi Informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan
peradaban manusia. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan
infrastruktur TI, seperti hardware, software, teknologi penyimpanan data
(storage) dan teknologi komunikasi (Laudon, 2006). Perkembangan Teknologi
Informasi tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang-bidang lain,
seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan sejenisnya. Kemajuan
Teknologi Informasi juga berpengaruh signifikan pada perkembangan akuntansi.
Perkembangan akuntansi akibat kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak,
yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi. Hal ini dinyatakan oleh
Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul The Third Wave (Robert, 1992).
Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan
Teknologi Informasi adalah Sistem informasi Akuntansi (SIA).
Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan
SIA berbasis manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan
suatu laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA
berbasis komputer hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas. Model akuntasi
berbasis biaya historis tidak cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh perusahaan pada era teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999).
Model akuntansi pada era teknologi informasi menghendaki bahwa model
akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya, mengukur tingkat
perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan ke luar
pada nilai pelanggan, mengukur proses pada realtime, dan memungkinkan
network. Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena
audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan
(produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik auditing bertujuan untuk
4
5
memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang
dihasilkan oleh SIA.
2.1.1 Akuntansi dan Teknologi Informasi
Peranan Teknologi Informasi (TI) terhadap perkembangan akuntansi pada
tiap-tiap babak berbeda-beda, semakin maju Teknologi Informasi, maka semakin
banyak pula pengaruhnya terhadap informasi yang dihasilkan.
Peran teknologi informasi dalam membantu proses akuntansi pada suatu
perusahaan/organisasi telah lama berlangsung. Alasan utama penggunaan dalam
akuntansi ialah efisiensi, penghematan waktu dan biaya, selain itu juga termasuk
peningkatan efektifitas, mencapai hasil/output laporan keuangan dengan benar dan
ditambah dengan perlindungan atas aset perusahaan.
Secara singkat manfaat Teknologi Informasi (TI) pada bidang akuntansi
yaitu:
1. Menjadikan pekerjaan lebih mudah
2. Bermanfaat
3. Menambah produktifitas
4. Mempertinggi efektifitas
5. Mengembangkan kinerja pekerjaan
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Sistem Informasi Akuntansi
Akuntansi adalah seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan
penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam
suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian (pelaporan) informasi
tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan ekonomik (Suwardjono, 2005).
Menurut Mulyadi (2008), ―sistem adalah suatu jaringan prosedur yang
dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan‖.
Menurut La Midjan dan Susanto (2003), ―sistem adalah kumpulan atau
group dari bagian atau komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling
6
berhubungan satu dengan yang lain dan bekarja sama secara harmonis untuk
mencapai tujuan tertentu‖. Sistem memiliki sifat sebagai berikut:
1. Memiliki tujuan
Setiap sistem memiliki satu atau lebih tujuan.
2. Adanya kegiatan input – proses – output
Berbagai masukan diolah untuk menghasilkan berbagai keluaran.
3. Adanya lingkungan dan batas
Setiap sistem secara fisik memiliki batas dan sekitar batas adalah lingkungan.
4. Adanya sub-sub sistem
Setiap sistem memiliki sub sistem misalnya perusahaan sebagai sistem
memiliki organisasi sebagai sub sistem atau operasi sebagai sub sistem.
5. Adanya saling ketergantungan
Setiap sistem memiliki ketergantungan antara berbagai sub sistem dan
hubungan antar sub sistem membentuk suatu jaringan sistem
6. Setiap sistem memiliki keterbatasan internal maupun eksternal yaitu dibatasi
secara fisik maupun peraturan-peraturan.
7. Adanya pengendalian
Setiap sistem harus dapat menata dan mengendalikan sub sistemnya agar dapat
mencapai tujuan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan
kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu dan dengan memiliki cakupan lingkungan tertentu.
Nilai informasi menurut Wilkinson (2000), ―dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang berhubungan dengan penggunaan informasi tersebut, diantaranya:
a. Relevance, yaitu terdapatnya suatu hubungan antara informasi, dan situasi
keputusan yang dibuat dalam pelaksanaan pencapaian tujuan perusahaan.
b. Quantifiability, yaitu melihat sejauh mana suatu informasi dapat dinyatakan
dalam bentuk numeric.
c. Accuracy, yaitu melihat sejauh mana keakuratan dari suatu informasi.
d. Timeliness, yaitu suatu informasi dapat berguna atau bermanfaat pada saat
dibutuhkan.
7
e. Clarity, yaitu menyatakan tingkat kejelasan suatu informasi.
f. Concisenness, yaitu menyatakan bagaimana suatu informasi dapat dipadatkan
dan diringkas tanpa mengurangi nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
g. Consistency, yaitu sejauh mana kesamaan akuntansi dilihat dari beberapa
pihak.
Sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat
teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan
komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin,
membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar
pengambilan keputusan yang tepat. (Susanto dan La Midjan : 2003), Karateristik
sistem informasi adalah:
a. Jaringan komunikasi
Jaringan komunikasi memiliki kesamaan dengan sistem informasi, keduanya
menyediakan informasi bagi berbagai pihak, baik di dalam maupun diluar
perusahaan.
b. Tahap dan fungsi konversi data
Sistem informasi mengubah input menjadi output. Terdapat tiga tahap dalam
transformasi ini, yaitu : input – proses – output.
c. Masukan data dan keluaran informasi
Memasukkan data dalam tahap masukkan, dan informasi tersaji dalam tahap
keluaran.
d. Para pengguna informasi
Informasi yang dihasilkan oleh perusahaan, dan digunakan oleh pihak internal
dan eksternal.
e. Sasaran
Sistem informasi dalam perusahaan, harus memiliki 3 sasaran, yaitu:
1. Menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan
2. Menyediakan informasi yang berguna dalam aktivitas operasi harian
3. Menyediakan informasi yang menyangkut dalam pengelolaan perusahaan.
f. Sumber Daya
8
Sumber daya diklasifikasikan menjadi : Data, bahan, pendukung, peralatan,
sumber daya manusia dan dana. (Maulana : 2000)
Dilihat dari beberapa definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
sistem informasi akuntansi adalah sistem pengolahan data yang merupakan
koordinasi dari komponen seperti manusia, alat, serta metode yang berinteraksi
secara harmonis dalam organisasi yang terstruktur dan menghasilkan informasi
yang terstruktur.
2.2.2 Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Susanto (2001), terdapat beberapa unsur dalam sistem informasi
akuntansi, yaitu :
1. Sumber daya manusia dan alat
Manusia merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang berperan didalam
pengambilan keputusan apakah sistem dapat dilaksanakan dengan baik atau
tidak, manusia juga akan mengendalikan jalannya sistem. Alat merupakan
unsur sistem informasi akuntansi yang berperan didalam mempercepat
pengolahan data, meningkatkan ketelitian kalkulasi atau perhitungan dan
meningkatkan kerapian bentuk organisasi.
2. Catatan
Data yang dihasilkan dari catatan-catatan berupa jurnal-jurnal buku besar, dan
buku tambahan. Data juga dihasilkan dari formulir-formulir yang digunakan
sebagai bukti tertulis dari transaksi, contoh: faktur penjualan barang, bukti
pembayan dan lain-lain.
3. Informasi atau laporan-laporan
Hasil akhir dari sistem informasi akuntansi adalah informasi akuntansi
keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Informasi tersebut antara lain
dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus
kas, laporan laba ditahan, laporan harga pokok penjualan, daftar saldo
persediaan, dan sebagainya.
Sedangkan menurut Mulyadi (2001), bahwa Sistem Informasi Akuntansi
(SIA) terdiri dari:
9
1. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi, sehingga data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama
kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan.
2. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya yang sesuai
dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
3. Buku Besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari akun-akun yang digunakan untuk
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Akun-
akun dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi
yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
4. Buku Pembantu
Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya
lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary ledger). Buku
pembantu ini terdiri dari akun-akun pembantu yang merinci yang merinci data
keuangan yang tercantum dalam akun tertentu dalam buku besar. Buku besar
dan buku pembantu disebut sebagai catatan akuntansi terakhir karena setelah
data akuntansi keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut, proses akuntansi
selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi ke
dalam catatan akuntansi.
5. Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga
pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan,
daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan
yang lambat penjualannya.
10
2.2.3 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Penyusunan sistem informasi akuntansi untuk suatu perusahaan mempunyai
beberapa tujuan yang harus dipertimbangkan. Tujuan utama sistem informasi
akuntansi adalah:
1. Untuk meningkatkan kualitas informasi, yaitu informasi yang tepat guna
(relevance), lengkap dan terpercaya (akurat). Dengan kata lain sistem
informasi akuntansi harus dengan cepat dan tepat mampu memberikan
informasi yang diperlukan.
2. Untuk meningkatkan kualitas internal check atau pengendalian intern, yaitu
sistem pengendalian yang diperlukan untuk mengamankan kekayaan
perusahaan. Ini berarti bahwa sistem akuntansi yang disusun harus juga
mengandung kegiatan pengendalian intern.
3. Untuk dapat menekan biaya-biaya tata usaha, ini berarti bahwa biaya tata usaha
untuk sistem akuntansi harus seefisien mungkin dan harus jauh lebih murah
dari manfaat yang akan diperoleh dari penyusunan sistem akuntansi. (Susanto :
2001)
Sedangkan menurut Bodnar (2001), ―tujuan yang utama dalam penyusunan
sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut :
1. To improve the quality of information
2. To improve internal control
3. To minimize cost, where appropriate “
2.2.4 Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Dalam suatu perusahaan manusia merupakan faktor yang utama karena
manusialah yang sesungguhnya menggerakkan perusahaan tersebut untuk maju,
mundur atau tetap bertahan. Manusia tersebut dapat menempati berbagai tingkat
atau jenjang organisasi, seperti direksi, manager tingkat atas, manajer tingkat
menengah, manajer tingkat bawah, serta berbagai karyawan biasa. Sesuai dengan
posisi dan tanggungjawab yang dipegangnya, setiap orang dalam perusahaan itu
akan mendapati gaji atau upah atas penyerahan jasanya.
11
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, Mulyadi (2001)
menjelaskan tentang gaji dan upah sebagai berikut: Gaji umumnya merupakan
pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh kayawan yang mempunyai
jenjang jabatan manajer dan umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan.
Upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh
karyawan pelaksana (buruh) dan upah umumnya dibayarkan berdasarkan hari
kerja, jam kerja, atau satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan sehingga
pembayaran tidak tetap per bulan.
Dari pengertian gaji dan upah tersebut, dapat dikatakan bahwa gaji adalah
pembayaran kepada karyawan atas jasanya, yang jumlahnya seragam dari satu
periode ke periode lain, dan tidak tergantung pada jumlah jam kerja. Upah adalah
pembayaran kepada karyawan pelaksana (buruh), jumlahnya tidak seragam dari
satu periode ke periode lain, dan tergantung pada hari kerja, jam kerja, atau
jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.
Sistem informasi akuntansi penggajian adalah gabungan antara sekumpulan
manusia dan sumber-sumber modal dalam suatu organisasi yang bertanggung
jawab atas tersedianya informasi keuangan dalam bidang pembayaran gaji,
dimana informasi yang diperlukan tersebut berasal dari pengumpulan dan
pengolahan data-data transaksi yang terjadi.
B. Prosedur Dalam Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Prosedur-prosedur sistem penggajian meliputi berikut :
1. Prosedur Pencatat Waktu Hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan untuk
menentukan gaji karyawan.
2. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji
Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji dan upah adalah surat-
surat keputusan mengenai pemberhentian dan pengangkatan pegawai,
penurunan, dan kenaikan pagkat, daftar gaji, dan daftar hadir.
3. Prosedur Distribusi Biaya Gaji
12
Prosedur ini bertujuan untuk pengendalian biaya dan perhitungan pokok
produk, melalui pendistribusian biaya tenaga kerja ke departemen-departemen
yang menikmati manfaat tenaga kerja.
4. Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar
Bukti kas keluar merupakan perintah kepada fungsi keuangan untuk
mengeluarkan sejumlah uang, pada tanggal, dan untuk keperluan seperti yang
tercantum dalam dokumen tersebut.
5. Prosedur Pembayaran Gaji
Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi yang membuat perintah pengeluaran
kas ke fungsi keuangan agar ditulis cek dimana fungsi keuangan mencairkan
cek ke bank untuk pembayaran gaji dan upah. (Mulyadi 2001)
C. Tujuan Penyusunan Prosedur Penggajian
Tujuan dari pada penyusunan prosedur penggajian menurut Mulyadi (2001)
adalah :
1. Untuk menentukan secara tepat dan cepat berapa besarnya gaji dan upah yang
harus dibayarkan kepada tiap karyawan.
2. Untuk menyelenggarakan catatan-catatan yang efisien dan teliti dari semua gaji
dan upah, potongan-potongan pajaknya dan potongan-potongan lainnya.
3. Untuk membayar gaji dan upah kepada karyawan dengan cara yang
memuaskan.
4. Untuk menyusun secara tepat dan teliti semua laporan pajak upah yang
dibutuhkan oleh inspeksi pajak.
5. Untuk menetapkan dan menggunakan suatu sistem pengecekan intern dan
mencegah kesalahan-kesalahan dan kecurangan-kecurangan.
2.3 Penerapan Sistem Informasi Penggajian (GDO)
GDO (Gaji Daerah Otonomi ) merupakan sebuah pogram atau aplikasi
yang digunakan untuk pembuatan daftar gaji pegawai yang disediakan oleh
PEMDA untuk instansi daerah masing-masing. Sebelum memulai menginput data
aplikasi ini juga dilengkapi dengan tampilan logo Agar lebih jelas dapat dilihat
pada gambar berikut.
13
Gambar 2.1 Tampilan logo
2.3.1 Fungsi-Fungsi Menu Aplikasi GDO
Beberapa fungsi Menu dari aplikasi GDO yaitu sebagai berikut:
1. Menu Data Pegawai
Menu ini befungsi untuk menyiapkan data pegawai yang akan diolah untuk mencetak
daftar gaji. Sumber data dapat berasal dari daftar gaji, DUK atau KP4 dan
data-data lainnya.
2. Cetak Gaji I
Menu Cetak Daftar Gaji I ini digunakan untuk mencetak Daftar Gaji dan Cetakan-
cetakan lainnya yang berupa rekap dan lainnya. Ada 8 (delapan) pilihan dalam menu ini
yaitu: Persiapan Cetak, Daftar Gaji, Rekap Golongan, Rekap
Golongan/Ruang, lembar Tandatangan,
3. Menu Utama Cetak II
Menu Cetak-II disediakan adalah untuk mencetak Kartu Pegawai, Keterangan
Penghasilan, daftar Pegawai yang akan Naik Pangkat, daftar pegawai yang akan
mendapatkan kenaikan Gaji Berkala dan daftar Pegawai yang akan menjalani Masa
Pensiun.Potongan Amal, Tayangan Cetakan Gaji dan Hapus Catatan.
14
4. Menu Utama Utility
Menu Utility disediakan adalah untuk kegiatan-kegiatan yang mendukung program
aplikasi yang berkaitan dengan data.
5. Menu Utama Referensi
Menu ini berfungsi untuk merekam, menambah, memperbaiki dan menghapus data
referensi yang digunakan sebagai pendukung program perekaman dan pencetakan.
6. Menu Utama Selesai
Menu Selesai disediakan adalah untuk mengakhiri atau keluar dari program Aplikasi
GDO, dalam menu Selesai ini ada dua pilihan yaitu Selesai dan Sekilas.
Agar lebih jelas fungsi-fungsi yang terdapat pada aplikasi GDO dapat
dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.2 Tampilan Tampilan Menu Utama
2.4 Efektifitas
A. Pengertian Efektiitas
Pada dasarnya pengertian efektifitas yang umum menunjukkan pada taraf
tercapainya hasil, sering atau senantiasa dikaitkan dengan pengertian efisien,
meskipun sebenarnya ada perbedaan diantara keduanya. Efektifitas menekankan
pada hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi lebih melihat pada bagaimana cara
15
mencapai hasil yang dicapai itu dengan membandingkan antara input dan
outputnya.
Istilah efektif (effective) dan efisien (efficient) merupakan dua istilah yang
saling berkaitan dan patut dihayati dalam upaya untuk mencapai tujuan suatu
organisasi. Tentang arti dari efektif maupun efisien terdapat beberapa pendapat.
Menurut Chester I. Barnard dalam Kebijakan Kinerja Karyawan (Prawirosentono,
1999), menjelaskan bahwa arti efektif dan efisien adalah sebagai berikut : “When
a specific desired end is attained we shall say that the action is effective. When the
unsought consequences of the action are more important than the attainment of
the desired end and are dissatisfactory, effective action, we shall say, it is
inefficient. When the unsought consequences are unimportant or trivial, the action
is efficient. Accordingly, we shall say that an action is effective if it specific
objective aim. It is efficient if it satisfies the motives of the aim,whatever it is
effective or not”.
Jadi dapat dikatakan bahwa sebuah kegiatan tersebut adalah efektif apabila
tujuan kegiatan itu akhirnya dapat dicapai. Tetapi bila akibat-akibat yang tidak
dicari dari kegiatan mempunyai nilai yang lebih penting dibandingkan dengan
hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan ketidakpuasan, meskipun efektif
kegiatan tersebut dapat dikatakan tidak efisien. Sebaliknya bila akibat yang tidak
dicari-cari dari kegiatan itu mempunyai nilai tidak penting atau remeh, maka
kegiatan tersebut efisien. Sehubungan dengan itu, kita dapat mengatakan sesuatu
efektif bila mencapai tujuan tertentu.
Menurut Syahrul dan Nizar (2000) dalam Fitrik (2004) ―efektifitas
mempunyai pengertian tingkat dimana kinerja yang sesungguhnya (aktual)
sebanding dengan kinerja yang ditargetkan yang biasnya diwujudkan dalam
tujuan perusahaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu sistem informasi
akuntansi yang efektif yaitu sistem yang dalam penerapannya dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi‖.
Efektifitas merupakan salah satu kriteria yang digunakan untuk menilai
prestasi kerja dari suatu pusat pertanggungjawaban tertentu. Istilah efektifita
16
selalu dipakai dalam bentuk perbandingan dan tidak pernah digunakan untuk
penilaian yang mempunyai pengertian absolute‖ .
Menurut Amirrullah dan Rindyah Hanafi (2002) ―efektifitas menunjukkan
kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan
secara tepat. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dan ukuran maupun standar
yang berlaku mencerminkan suatu perusahaan tersebut telah memperhatikan
efektifitas operasionalnya.‖
Sedangkan menurut Kreitne Robert (1995) efektifitas di artikan sebagai: “a
central element in the process at management that entails achieving a stated
organizational objective”.
B. Pengukuran Efektifitas Sistem Informasi
Secara umum sistem yang efektif didefinisikan suatu sistem yang dapat
memberikan nilai tambah kepada perusahaan. Oleh karena itu sistem yang efektif
harus dapat memberikan pengaruh yang positif kepada perilaku pemakainya.
Setelah suatu sistem dioperasikan selama beberapa waktu, perlu dilakukan
penelaahan pasca implementasi, yang antara lain bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana sistem tersebut mencapai sasaran yang telah ditetapkan dan apakah
sistem tidak dapat dipakai lagi atau dapat dilanjutkan, dan apabila akan
dilanjutkan, apakah perlu dilakukan modifikasi agar dapat mencapai sasaran yang
ditetapkan dengan lebih baik. Adapun indikator variable dari efektivitas Sistem
Informasi Akuntasi adalah:
a. Information Quality, berkaitan dengan output sistem informasi
b. System Quality, yang mengevaluasi sistem pengolahan informasi itu sendiri
c. Service Quality, untuk mengakses harapan konsumen dan persepsi mengenai
kualitas pelayanan dalam organisasi retail dan jasa
d. System Use, berkaitan dengan penggunaan output dari sistem informasi oleh
penerima
e. User Satifaction, berkaitan dengan respon penerima terhadap penggunaan
output sistem informasi
17
f. Net Benefits, suatu rangkaian kesatuan dari entitas individual sampai nasional
yang dapat member dampak (impact) bagi aktivitas sistem. (William H.
DeLone dan Ephraim R. Mclean dalam Endah Widowati dan Didi Achjari :
2004)
2.5 Kinerja Pegawai
2.5.1 Pengertian Kinerja
Konsep kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan pencapaian karyawan
atau organisasi terhadap persyaratan pekerjaan. Kinerja adalah penampilan hasil
karya seseorang baik dalam hal kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi.
Kinerja dapat berupa penampilan individu maupun kelompok kerja personel.
Dalam pengertian lain kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan
secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral atau
etika.
2.5.2 Kriteria Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah proses penilaian hasil karya personel dalam
organisasi melalui instrumen penilaian kinerja. Pada hakekatnya penilaian kinerja
merupakan suatu evaluasi terhadap kinerja personel dengan membandingkannya
dengan urutan yang ada. Penilaian kinerja merupakan proses yang berkelanjutan
untuk menilai kualitas kerja personel dalam usaha menampilkan kerja personel
dalam organisasi.
Menurut Faustino Cardoso Gomes (2003) ―ada 8 (delapan) kriteria primer
yang dapat dipergunakan untuk mengukur kinerja :
1. Quantity of work, merupakan jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu
periode waktu yg ditentukan.
2. Quality of work, merupakan kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-
syarat kesesuaian dan kesiapannya.
3. Job knowledge, merupakan luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan
keterampilannya.
18
4. Creativeness, yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-
tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.
5. Cooperation, merupakan kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain
(sesama anggota organisasi).
6. dependability, merupakan kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran
dan penyelesaian pekerjaan.
7. Initiative, merupakan semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan
dalam memperbesar tanggung jawabnya.
8. Personal qualities, yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah-
tamahan, dan integrasi pribadi.‖
2.6 Kerangka Pemikiran
Kerangka pikir merupakan intisari dari teori yang telah dikembangkan yang
dapat mendasari perumusan hipotesis. Teori yang telah dikembangkan dalam
rangka memberi jawaban terhadap pendekatan pemecahan masalah yang
menyatakan hubungan antar variabel berdasarkan pembahasan teoritis.
Untuk penelitian kualitatif kerangka berpikirnya terletak pada kasus yang
selama ini dilihat atau diamati secara langsung oleh penulis. Berdasarkan uraian di
atas maka dapat dilihat pada bagan kerangka pemikiran berikut ini
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Penerapan sistem informasi
akuntansi penggajian dengan
aplikasi GDO
Efektifitas Aplikasi GDO
Terhadap Kinerja Pegawai
Kelebihan aplikasi GDO Kekurangan aplikasi GDO
19
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup
Ruang lingkup merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan
sebelum sampai tahap pembahasan selanjutnya, agar pembahasan suatu masalah
dalam penelitian dapat terarah atau fokus terhadap suatu tujuan penelitian, apabila
mengkaji lebih dalam maka akan dapat melihat luasnya permasalahan yang ada
dalam penelitian ini sehingga dibatasi menggunakan ruang lingkup masalah agar
penelitian ini dapat menyajikan hasil yang akurat. Pada penelitian ini, fokus yang
paling mendasar adalah bagaimana menganalisa efektifitas penerapan aplikasi
GDO terhadap kinerja pegawai pada dinas Syariat Islam Aceh.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah suatu tempat atau wilayah dimana penelitian
tersebut akan dilakukan. Adapun tempat atau lokasi yang dijadikan oleh penulis
sebagai tempat penelitian adalah Dinas Syariat Islam yang beralamat di JL.
T.Nyak Arif No. 221-Banda Aceh. Dinas Syariat Islam Aceh. Pemilihan
lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa adanya
kesediaan instansi untuk memberikan informasi yang diperlukan sesuai dengan
penelitian. Sedangkan waktu penelitian akan dilaksanan pada bulan juni 2013
sampai dengan selesai.
3.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan mekanisme-mekanisme formal, dimana
organisasi yang dikelola menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola
setiap hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun
orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab
yang berbeda-beda suatu organisasi. Menurut Mulyadi dan Setyawan (2001):
―struktur organisasi menggambarkan pengorganisasian sumber daya manusia
19
20
untuk memanfaatkan sumber daya organisasi dalam mewujudkan tujuan
organisasi‖.
Pemisahan tugas harus dilakukan dalam suatu perusahaan. Misalnya, bagian
akuntansi disatukan dengan bagian penyimpanan, maka akan memungkinkan
terjadinya kesalahan transaksi sehingga data yang dihasilkan adalah data yang
tidak dapat dipercaya kebenarannya.
Organisasi dan manajemen yang baik akan memberikan keseimbangan pada
tugas, sistem informasi manajemen kekuasaan, kesatuan perintah, wewenang serta
tanggung jawab. Hal ini memberi efek yang positif pada perusahaan dimana
perusahaan akan menemukan kelancaran dalam menjalankan aktivitas-
aktivitasnya yang digambarkan dalam struktur organisasi.
Berikut adalah uraian jabatan struktural dan jabatan fungsional umum pada
Dinas Syariat Islam Aceh :
1. Kepala Dinas Syariat Islam
2. Sekretaris
3. Kepala Sub Bagian Umum
4. Kepala Sub Bagiam Kepegawaian dan Tatalaksana
5. Kepala Sub Bagian Keuangan
6. Kepala Bidang Program dan Pelaporan terdiri dari :
a. Kepala Seksi Penyusuanan Program
b. Kepala Seksi Data dan Informasi
7. Kepala Bidang Dakwah dan Peribadatan
a. Kepala Seksi Penataan Sarana Peribadatan
b. Kepala Seksi Pemberdayaan Pranata Keagamaan
8. Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Syariat Islam
a. Kepala Seksi Pembinaan Sumber Daya Tenaga Keagamaan
b. Kepala Seksi Pembinaan Sumber Daya Kelembagaan
c. Kepala Seksi Pengembangan Materi Wawasan Syariat Islam
9. Kepala Bidang Bina Hukum Syariat Islam
a. Kepala Seksi Perundang- Undangan Syariat Islam
b. Kepala Seksi Kerjasama Antar Lembaga Penegakan Hukum
21
Untuk mengetahui gambaran struktur organisasi Dinas Syariat Islam Aceh
dapat dilihat pada lampiran.
3.4 Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiono, 2009).
Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas
nilai (value free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan
prinsip-prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui
penggunaan instrumen yang telãh diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang
melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat
membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika
dalam penelaahan muncul adanya bias itu, penelitian kuantitatif akan jauh dari
kaidah-kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya (Sudarwan Danim, 2002).
Dalam penelitian kuantitatif diyakini adanya sejumlah asumsi sebagai dasar
dalam melihat fakta atau gejala. Asumsi-asumsi yang dimaksud adalah:
1. Objek-objek tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain, baik bentuk,
struktur, sifat maupun dimensi lainnya.
2. Suatu benda atau keadaan tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu
tertentu.
3. Suatu gejala bukan merupakan suatu kejadian yang bersifat kebetulan,
melainkan merupakan akibat dari faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Sejalan dengan penjelasan diatas, secara epistemologi paradigma kuantitatif
berpandangan bahwa sumber ilmu terdiri dari dua hal, yaitu pemikiran rasional
dan empiris. Karena itu, ukuran kebenaran terletak pada koherensi (sesuai dengan
teori-teori terdahulu) dan korespondensi (sesuai dengan kenyataan empiris).
22
Kerangka pengembangan ilmu itu dimulai dengan proses perumusan hipotesis
yang dideduksi dari teori.
3.5 Sumber Data
1. Data primer, merupakan data yang dihimpun sendiri dari responden langsung
pada objek penelitian.
2. Data sekunder, yaitu data pelengkap yang sifatnya mendukung keperluan data
primer seperti buku-buku, literatur dan sumber-sumber tertulis yang diambil
langsung dari objek penelitian.
Sumber data yang digunakan oleh penulis adalah jenis data primer dan data
sekunder diperoleh dari wawancara dan observasi yang digunakan untuk
mengetahui bagaimana efektifitas penerapan sistem informasi akuntansi
penggajian menggunakan aplikasi GDO terhadap kinerja pegawai pada bidang
keuangan.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan beberapa cara sebagai
berikut:
1. Teknik Observasi, yaitu dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap
objek penelitian yaitu pada aplikasi (GDO)
2. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
3. Teknik Studi Literatur, yaitu mengumpulkan data-data dengan membaca
dan mempelajari teori-teori dan literatur – literatur yang berkaitan dengan
masalah yang dibahas.
4. Teknik Dokumentasi, yaitu melakukan pencatatan dan pengcopyan atas data-
data sekunder untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini.
3.7 Metode Analisis
Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode deskriptif
(kuantitatif), yaitu dengan mengumpulkan, mengolah, dan menginterpretasikan
data yang diperoleh sehingga memberi keterangan yang benar dan lengkap untuk
pemecahan masalah yang dihadapi.
23
Terhadap data yang telah diperoleh melalui kuesioner, selanjutnya
dipastikan jawaban responden berdasarkan total skor masing-masing jawaban.
Dari data tersebut, dilakukan analisis deskriptif melalui perhitungan persentase
dan sistem skor untuk mengetahui komposisi jawaban responden. Adapun analisis
persentase dan rumus perhitungan skor untuk setiap item pertanyaan yaitu :
P =
Rumus mencari rata-rata skor:
X = ∑
Keterangan :
P = Persentase
X = Rata-rata
F = Frekuensi
(F.X) = Jumlah skor katagori jawaban
N = jumlah responden
Selain tabel Frekuensi, analisa data juga dilakukan dengan menggunakan
skala likert, yaitu pertanyaan yang diajukan kepada responden, dijawab dengan
memberikan kode/skor pada setiap jawaban seperti contoh :
1. Sangat setuju = 4
2. Setuju = 3
3. Kurang setuju = 2
4. tidak setuju = 1
24
Selanjutnya untuk mengetahui peningkatan kinerja pegawai atas Informasi
yang dihasilkan oleh aplikasi yang diterapkan pada Dinas Syariat Islam Aceh
maka pengukurannya yaitu sebagai berikut :
1. Sangat efektif = 76% - 100%
2. Efektif = 51% - 75%
3. Cukup efektif = 26% - 50%
4. Tidak efektif = 0% - 25%
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian dan pembahasan diperoleh dari kuisioner, observasi dan
studi pustaka untuk melengkapi data utama yang berguna untuk menjawab
efektifitas penerapan aplikasi (GDO) terhadap kinerja pegawai pada Dinas Syariat
Islam Aceh.
4.2 Penerapan Aplikasi GDO (Gaji Daerah Otonomi)
Penerapan aplikasi GDO(Gaji Daerah Otonomi) dapat dijalankan dengan
baik dan benar apabila memenuhi beberapa syarat diantaranya :
4.2.1 Sumber daya manusia
Sumber daya manusia yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi (GDO)
ini harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu dan pegawai yang berhak mengikuti
pelatihan tersebut haruslah pegawai dari bagian keuangan. Dengan telah
tersedianya sumber daya manusia yang telah dilatih dan dikelola dalam
menjalankan aplikasi penggajian maka kinerja pegawai akan menjadi efektif dan
efisien. Demikian juga dengan laporan yang dihasilkan. Adapun tugas operator
atau pegawai bagian keuangan adalah.
a. Melakukan konversi dokumen kertas ke dokumen elektronik.
b. Mencetak dokumen dan register.
c. Melakukan Back Up data elektronik.
d. Melakukan perawatan sarana penunjang, termasuk didalamnya
perawatan terhadap PC Unit, Printer dan Internet yang dibantu oleh
bagian Informasi.
25
26
4.3 Tampilan Software dan Cara Menjalankannya
Program yang di install akan menempati direktori C: dengan sub direktori
GDO1. Untuk mengaktifkan program aplikasi GDO, langkah-langkahnya
menjalankannya adalah sebagai berikut :
a. Power-on komputer.
b. Pada C:> ketik CD\GDO1 dan tekan Enter.
c. Ketik GDO1 dan Enter, akan muncul logo.
Gambar 4.4 Antar muka/Login aplikasi GDO
Login dilakukan sebagai langkah awal pengamanan filing dari pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab. Login yaitu nama yang digunakan untuk
mengakses sistem komputer ataupun melakukan koneksi ke sistem komputer
dengan memasukan identitas berupa username (nama pengguna) dan password.
Password yaitu kata, kode atau simbol khusus yang harus dimasukan ke sistem
komputer untuk mendapatkan akses yang diperlukan, digunakan sebagai
identifikasi dan untuk maksud keamanan.
27
Gambar 4.5 Menu Utama
Menu utama data mempunyai beberapa pilihan yaitu : Pegawai, Pot.Gaji,
Data Istri, Data Anak, Gaji Lainnya, Slip Gaji, Pagu Gaji, Hapus History Gaji,
Lihat data Per-Nama Data Yang Ada Di BKN, Data Yang Tidak Ada Di BKN.
4.3.1 Membuat Daftar Gaji
Langkah pertama menyiapkan master file pegawai dibuat dari DUK, daftar gaji
dan surat keputusan kepegawaian terakhir untuk proses pembuatan daftar gaji pegawai. Dan
sebelum membuat daftar gaji terlebih dahulu menyiapkan data-data pegawai yang akan di
masukkan ke dalam sistem penggajian GDO. Data masukan yang diperlukan dalam
program aplikasi gaji ini adalah :
a. Daftar Urut Kepangkatan (DUK).
b. Daftar Gaji.
c. Data Potongan gaji.
d. Data Istri/suami dan Anak.
e. Data Jabatan Pegawai. Data Pendidikan Pegawai. Data Hutang Pegawai.
Data Tugas Belajar ke Luar Negri. Data Pejabat Penandatangan.
f. SK Mutasi pegawai.
Selain masukan tersebut, diperlukan masukan-masukan yang digunakan
sebagai data acuan antara lain :
28
a. Data Gaji Pokok.
b. Data kode dan nama unit kerja.
c. Tabel tunjangan jabatan.
d. Tabel Golongan.
4.3.2 Proses Penginputan Data Pegawai
Langkah pertama yang di lakukan dalam pengimputan adalah merekam data
pegawai yang telah di sediakan oleh DUK.
Gambar 4.6 Tampilan Menu Rekam Data Pegawai
Data – data yang harus di isi :
a. Diisi NIP pegawai
b. Diisi Nama pegawai
c. Diisi kode satuan Kerja/unit kerja
d. Diisi kode Sub Satker
e. Diisi dengan kode Bagian/Seksi/Subseksi
f. Diisi nama kota tempat kelahiran
g. Diisi Tanggal lahir
h. Diisi No. KARPEG
i. Diisi kode Jenis Kelamin
29
j. Diisi kode Agama
k. Diisi kode status kawin
l. Diisi kode status kepegawaian
m. Diisi kode beras
Gambar 4.7 Tampilan Setelah di Rekam Data Pegawai
Setelah data pegawai di rekam maka pilih menu simpan. Data akan
tersimpan secara otomatis di file pegawai.
Pegawai yang pindah golongan atau naik pangkat, harus diganti nomor urutnya sesuai
dengan ketentuan, dan data yang harus di ubah antara lain :
a. Golongan
b. Gaji pokok
c. Diisi alamat rumah dari pegawai(apa bila ada perpindahan)
d. Diisi dengan keterangan yang akan muncul pada daftar gaji jika dikehendaki ada
keterangan yang tercetak untuk pegawai yang mengalami perubahan daftar gaji
seperti mutasi,naik pangkat, naik golongan, berkala dan lain-lain.
Untuk mengubah data pegawai yang di mutasi menu yang di pilih adalah
menu Ubah seperti gambar di bawah ini;
30
Gambar 4.8 Tampilan Menu Data Pegawai sebelum di Ubah
Setelah data pegawai di Ubah maka pilih menu simpan.Data akan tersimpan
secara otomatis di file pegawai.
Gambar 4.9 Tampilan Menu Data Pegawai setelah di Ubah
31
4.3.3 Proses Pencetakan Daftar Gaji Pegawai
Menu Cetak-1 berfungsi untuk pencetakan dan terdiri dari sub menu :
a. Cetak Gaji I
b. Cetak Gaji II
c. Cetakan Pendukung
d. Rekap Model DJA
e. Laporan
Menu Cetak Daftar Gaji I ini digunakan untuk mencetak Daftar Gaji dan Cetakan-
cetakan lainnya yang berupa rekap dan lainnya. Ada 8 (delapan) pilihan dalam menu ini yaitu :
a. Persiapan Cetak
b. Daftar Gaji
c. Rekap Golongan
d. Rekap Golongan/Ruang
e. Lembar Tandatangan
f. Potongan Amal
g. Tayangan Cetakan Gaji dan Hapus Catatan
Gambar 4.10 Tampilan Menu Utama Cetak-I
Kegiatan persiapan cetak dilakukan apabila akan melakukan pencatakan
daftar gaji dan tayangan cetak gaji.
32
Gambar 4.11 Tampilan Persiapan Cetak
Cara pengisian :
a. Enter/kosongkan kode SATKER (Satuan Kerja) pertama untuk membuat file gaji
seluruh data yang direkam.
b. Isikan kode sub SATKER.
c. Isikan tanggal pembuatan daftar gaji.
d. Isikan bulan dan tahun pembayaran gaji.
Pilihan Cetak Daftar Gaji adalah untuk mencetak Daftar Gaji setelah
melakukan persiapan cetak daftar gaji.
Gambar 4.12 Tampilan Cetak Daftar Gaji
Cara Pengisian :
a. Enter/kosongkan kode satker pertama untuk membuat file gaji seluruh data yang
direkam.
33
b. Isikan kode sub SATKER.
c. Isikan tanggal pembuatan daftar gaji.
d. Isikan bulan dan tahun pembayaran gaji.
e. Isikan kode golongan bila akan mencetak daftar gaji hanya untuk golongan tertentu
atau isi anggka 5 untuk mencetak daftar gaji semua golongan.
f. Jika pilihan golongan bukan 5, misal pilih golongan 2 dan ingin mencetak hanya satu
halaman tertentu saja maka isikan nomor halaman dari golongan 2 yang akan
dicetak tetapi jika ingin mencetak semua halaman dari golongan 2 tersebut, maka
kosongkan nomor halamannya.
Gaji yang akan dicetak terlebih dahulu ditayangkan pada layar monitor untuk mengetahui
apakah daftar gaji yang akan dicetak itu sudah benar hasilnya atau belum, jadi tayangan ini
maksudnya untuk memeriksa daftar gaji sebelum di cetak ke printer.
Melalui penayangan ini dapat dilihat yang dibayar untuk setiap pegawai, rekap jumlah
golongan pegawai, jumlah istri/suami dan anak per golongan dan juga rekap jumlah uang
pergolongan. Tampilan menu dari Tayangan Cetakan Gaji adalah sebagai berikut :
Gambar 4.13 Tampilan Tayangan Cetakan Gaji
Apabila menekaan F5 pada layar tayangan tadi maka akan muncul jumlah pegawai, istri
dana anak untuk setiap golongan dan setiap golongan dan ruang. Adapun tampilan dari menu
tersebut adalah sebagai berikut :
34
Gambar 4.14 Tampilan Tayangan Jumlah Pegawai
Apabila menekan F7 pada layar tayangan tadi maka akan muncul jumlah uang dari gaji
pokok, Tunjangan-tunjangan, potongan dan jumlah gaji bersih untuk setiap golongan dan total
keseluruhan golongan. Adapun tampilan dari menu tersebut adalah sebagai berikut :
Gambar 4.15 Tampilan Tayangan Jumlah Pendapatan Gaji
Setelah percetakan selesai maka pilah menu selesai untuk mengakhiri
pembuatan daftar gaji. Aplikasi GDO dalam menu Selesai ini ada dua pilihan yaitu Selesai
dan Sekilas. Tampilan menu utama Selesai adalah sebagai berikut :
35
Gambar 4.16 Tampilan Tayangan Selesai
Selesai : Adalah pilihan untuk mengakhiri kegiatan program Aplikasi GDO dan kembali
ke DOS Prompt atau juga dapat dengan menekan tombol [Ctrl] dan Q.
4.4 Responden Penelitian
4.4.1 Karakteristik Responden Penelitian
Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini adalah pegawai dari
Keuangan dan Non Keuangan, pegawai yang pernah menjalankan,mengamati atau
pegawai-pegawai yang dalam kegiatan sehari-hari membutuhkan informasi yang
dihasilkan oleh aplikasi (GDO). Alasan peneliti untuk mengspesifikasikan
responden adalah untuk mendapatkan data yang dapat dipercaya, dapat dijadikan
acuan dalam penelitian dan ditarik sebagai kesimpulan.
4.4.2 Jumlah Responden Penelitian
Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 orang yang terdiri dari :
Tabel 4.1 Bagian dan Jumlah Responden Penelitian
No Nama Bagian Jumlah Personal
1 Sekretaris 1
2 Kepala Sub Bagian Keuangan 1
3 Staf Sub Bagian Keuangan 8
4 Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Laksana 1
36
5 Staf Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Laksana 5
6 Kepala Sub Bagian Umum 1
7 Staf Sub Bagian Umum 10
8 Kepala Bidang Program dan Pelaporan 1
9 Kepala Seksi Penyusunan Program 1
10 Kepala Seksi Data dan Informasi 1
Adapun alasan peneliti mengambil jumlah responden yang sedikit
dikarenakan adanya keterbatasan dari peneliti sendiri baik itu waktu, biaya,
maupun kemampuan peneliti sendiri.
4.5 Deskripsi Hasil Kuesioner
4.5.1 Penelitian Terhadap Keamanan Data
Untuk mengukur aspek keamanan data dalam upaya mengetahui efektifitas
penerapan aplikasi (GDO) penggajian terhadap kinerja pegawai pada Dinas
Syariat Islam Aceh.
1. Data yang Bapak/Ibu simpan tidak hilang akibat virus komputer.
Tabel 4.2 Tanggapan responden terhadap keamanan data pegawai akibat
virus komputer.
No Tanggapan Responden Skor (x) F F.X Persentase
1 Sangat Setuju 4 8 32 26,66%
2 Setuju 3 15 45 50%
3 Kurang Setuju 2 3 6 10%
4 Tidak Setuju 1 4 4 13%
Total
30 87 100
Rata-rata skor : 87/30=2,9
Rata- rata persentase =
= 72.25%
37
Dari data pada tabel 4.2 di atas, dapat dilihat tanggapan responden mengenai
informasi yang dihasilkan oleh pengguna aplikasi selalu memenuhi keamanan
data pegawai meskipun di akibatkan virus komputer dengan jawaban responden :
sangat setuju 26,66%, setuju 50%, kurang setuju 10%, tidak setuju 13%. Dari
jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa keamanan data pegawai
pada aplikasi (GDO) diDinas Syariat Islam Aceh tetap terjaga walaupun
diakibatkan oleh virus komputer dimana sebagian besar responden memberi
jawaban setuju. Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu 72.25% maka aplikasi
GDO pada Dinas Syariat Islam sudah efektif dalam hal memenuhi keamanan.
2. Data Bapak/Ibu tidak hilang meskipun listrik mati mendadak.
Tabel 4.3 Tanggapan responden terhadap keamanan data pegawai meskipun
listrik mati mendadak
No Tanggapan Responden Skor (x) F F.X Persentase
1 Sangat Setuju 4 9 36 30%
2 Setuju 3 17 51 56,66%
3 Kurang Setuju 2 4 8 13,33%
4 Tidak Setuju 1 - - -
Total
30 95 100
Rata-rata skor : 95/30=3,1
Rata- rata persentase =
= 77.25%
Dari data pada tabel 4.3 di atas, dapat dilihat tanggapan responden mengenai
informasi yang dihasilkan oleh pengguna aplikasi selalu memenuhi keamanan
data pegawai meskipun listrik mati mendadak dengan jawaban responden : sangat
setuju 30%, setuju 56,66%, kurang setuju 13,33%. Dari jawaban responden
tersebut dapat disimpulkan bahwa keamanan data pegawai pada aplikasi (GDO)
diDinas Syariat Islam Aceh sebagian besar responden menjawab setuju.
Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu 77.25% maka aplikasi GDO pada
Dinas Syariat Islam sudah sangat efektif dalam hal memenuhi keamanan.
38
3. Data bapak/ibu menjadi sangat terjaga dari bahaya kebakaran atau dari
kemungkinan terjadinya bencana alam.
Tabel 4.4 Tanggapan responden terhadap keamanan data pegawai dari
bahaya kebakaran / kemungkinan terjadinya bencana alam.
No Tanggapan Responden Skor (x) F F.X Persentase
1 Sangat Setuju 4 3 12 10%
2 Setuju 3 5 15 16,66%
3 Kurang Setuju 2 12 24 40%
4 Tidak Setuju 1 10 10 13,33%
Total
30 61 100
Rata-rata skor : 61/30=2,03
Rata- rata persentase =
= 50.75%
Dari data pada tabel 4.4 di atas, dapat dilihat tanggapan responden mengenai
informasi yang dihasilkan oleh pengguna aplikasi dengan jawaban responden :
sangat setuju 10%, setuju 16%, kurang setuju 40%, tidak setuju 13,33% Dari
jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa keamanan data pegawai
pada aplikasi (GDO) diDinas Syariat Islam Aceh belum terjamin aman dari
kemungkinan terjadinya bencana alam dimana sebagian besar responden memberi
jawaban kurang setuju. Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu 50.75% maka
aplikasi GDO pada Dinas Syariat Islam sudah efektif dalam hal memenuhi
keamanan.
4.5.2 Penelitian Terhadap Aspek Kemudahan
Untuk mengukur aspek kemudahan data dalam upaya mengetahui efektifitas
penerapan aplikasi (GDO) terhadap kinerja pegawaian pada Dinas Syariat Islam
Aceh.
1. Bapak/Ibu menilai bahwa aplikasi tersebut sangat membantu apa yang
Bapak/Ibu butuhkan dalamg arti khusus tentang informasi penggajian.
39
Tabel 4.5 Tanggapan responden terhadap kemudahan aplikasi GDO
No Tanggapan Responden Skor (x) F F.X Persentase
1 Sangat Setuju 4 8 32 26,66%
2 Setuju 3 22 66 73,33%
3 Kurang Setuju 2 - - -
4 Tidak Setuju 1 - - -
Total
30 98 100
Rata-rata skor : 98/30=3,26
Rata- rata persentase =
= 81.5%
Dari data pada tabel 4.5 di atas, dapat dilihat tanggapan responden mengenai
informasi yang dihasilkan oleh pengguna aplikasi selalu memenuhi kemudahan.
Dengan jawaban responden : sangat setuju 26,66%, setuju 73,33%. Dari jawaban
responden tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk memdapatkan informasi
penggajian pada aplikasi (GDO) yang diterapkan pada Dinas Syariat Islam Aceh
sangat mudah yaitu dimana sebagian besar responden memberi jawaban setuju.
Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu 81.5% maka aplikasi GDO pada
Dinas Syariat Islam sudah sangat efektif dalam hal memenuhi keamanan.
2. Dengan aplikasi (GDO), mencetak dan rekapitulasi daftar gaji pegawai dapat
dilakukan secara akurat, relevan, dan tepat waktu.
Tabel 4.6 Tanggapan responden terhadap proses percetakan dan reputilasi
daftar gaji.
No Tanggapan Responden Skor (x) F F.X Persentase
1 Sangat Setuju 4 7 28 23,33%
2 Setuju 3 18 54 60%
3 Kurang Setuju 2 5 10 16,66%
4 Tidak Setuju 1 - - -
Total
30 92 100
Rata-rata skor : 92/30=3,06
Rata- rata persentase =
= 76.5%
40
Dari data pada tabel 4.6 di atas, dapat dilihat tanggapan responden mengenai
informasi yang dihasilkan oleh pengguna aplikasi selalu memenuhi kemudahan.
Dengan jawaban responden : sangat setuju 23,33%, setuju 60%, kurang setuju
16,66%. Dari jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa kemudahan
yang didapatkan oleh pegawai pada aplikasi (GDO) diDinas Syariat Islam Aceh
terhadap proses percetakan dan rekapitulasi daftar gaji dimana sebagian besar
responden memberi jawaban setuju. Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu
81.5% maka aplikasi GDO pada Dinas Syariat Islam sudah sangat efektif dalam
hal memenuhi keamanan.
3. Bapak/ibu dengan mudah mengerti dan memahami informasi penggajian yang
dihasilkan oleh aplikasi GDO.
Tabel 4.7 Tanggapan responden terhadap mudah dimengerti dan dipahami
informasi yang dihasilkan.
No Tanggapan Responden Skor (x) F F.X Persentase
1 Sangat Setuju 4 7 28 23,33%
2 Setuju 3 20 60 66,66%
3 Kurang Setuju 2 3 6 10%
4 Tidak Setuju 1 - - -
Total
30 94 100
Rata-rata skor : 94/30=3,13
Rata- rata persentase =
= 78.25%
Dari data pada tabel 4.7 di atas, dapat dilihat tanggapan responden
mengenai informasi yang dihasilkan oleh pengguna aplikasi memenuhi
kemudahan. Dengan jawaban responden : sangat setuju 23,33%, setuju 60,66%,
kurang setuju 10%. Dari jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa
kemudahan pegawai pada aplikasi (GDO) pada Dinas Syariat Islam Aceh
terhadap kemudahan dimana sebagian besar responden memberi jawaban setuju.
Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu 78.25% maka aplikasi GDO pada
Dinas Syariat Islam sudah sangat efektif dalam hal memenuhi keamanan.
41
4.5.3 Penelitian Terhadap Interaksi Pengguna Aplikasi
Untuk mengukur aspek interaksi penggunaan aplikasi dalam upaya
mengetahui efektifitas penerapan aplikasi (GDO) terhadap kinerja pegawaian
pada Dinas Syariat Islam Aceh.
1. Dalam kegiatan sehari-hari Bapak/Ibu sangat berhubungan dengan aplikasi
GDO sehingga sangat mengetahui cara kerja aplikasi tersebut.
Tabel 4.8 Tanggapan responden mengenai kegiatan sehari-hari yang
berhubungan dengan aplikasi.
No Tanggapan Responden Skor (x) F F.X Persentase
1 Sangat Setuju 4 3 12 10%
2 Setuju 3 14 42 46,66%
3 Kurang Setuju 2 5 10 16,66%
4 Tidak Setuju 1 8 8 26,66%
Total
30 72 100
Rata-rata skor : 72/30=2,4
Rata- rata persentase =
= 60%
Dari data pada tabel 4.8 di atas, dapat dilihat tanggapan responden mengenai
informasi terhadap interaksi pengguna aplikasi. Dengan jawaban responden :
sangat setuju 10% , setuju 46,66%, kurang setuju 16,66%, tidak setuju 26,66%.
Dari jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa mengenai kegiatan
sehari-hari yang berhubungan dengan aplikasi GDO pada Dinas Syariat Islam
Aceh terhadap informasi yang dihasilkan oleh sistem dimana sebagian besar
responden memberi jawaban setuju. Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu
60% maka aplikasi GDO pada Dinas Syariat Islam sudah efektif dalam hal
memenuhi interaksi pengguna.
2. Jika komputer rusak Bapak/ibu akan tetap bisa melanjutkan olah data pegawai
melalui aplikasi GDO dengan mengcopy file GDO ke komputer lain.
42
Tabel 4.9 Tanggapan responden terhadap kerusakan
No Tanggapan Responden Skor (x) F F.X Persentase
1 Sangat Setuju 4 9 36 30%
2 Setuju 3 10 30 33,33%
3 Kurang Setuju 2 8 16 26,66%
4 Tidak Setuju 1 3 3 10%
Total
30 85 100
Rata-rata skor : 85/30=2,83
Rata- rata persentase =
= 70,75%
Dari data pada tabel 4.9 di atas, dapat dilihat tanggapan responden mengenai
informasi terhadap interaksi pengguna aplikasi. Dengan jawaban responden :
sangat setuju 30%, setuju 33,33%, kurang setuju 26,66%, tidak setuju 10%. Dari
jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa interaksi terhadap
pengguna aplikasi (GDO) pada Dinas Syariat Islam Aceh terhadap kerusakan
pada aplikasi dimana sebagian besar responden memberi jawaban setuju.
Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu 70,75% maka aplikasi GDO pada
Dinas Syariat Islam sudah efektif dalam hal memenuhi interaksi pengguna
4.5.4 Penelitian Terhadap Kepuasan User
Untuk mengukur penelitian terhadap kepuasan user dalam menggunakan
aplikasi dalam upaya untuk mengetahui efektifitas penerapan aplikasi (GDO)
terhadap kinerja pegawaian pada Dinas Syariat Islam Aceh.
1. Bapak/ibu puas dengan fasilitas yang ada pada aplikasi GDO sehingga
bapak/ibu mudah dalam mengelola penggajian.
Tabel 4.10 Tanggapan responden terhadap kepuasan fasilitas aplikasi
No Tanggapan Responden Skor (x) F F.X Persentase
1 Sangat Setuju 4 9 39 30%
2 Setuju 3 16 48 53,33%
3 Kurang Setuju 2 5 10 16,66%
4 Tidak Setuju 1 - - -
Total
30 94 100
43
Rata-rata skor : 94/30=3,13
Rata- rata persentase =
= 78,25%
Dari data pada tabel 4.10 di atas, dapat dilihat tanggapan responden
mengenai kepuasan user terhadap fasilitas aplikasi GDO. Dengan jawaban
responden : sangat setuju 30%, setuju 53,33%, kurang setuju 16,66. Dari jawaban
responden tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan user pada aplikasi (GDO)
pada Dinas Syariat Islam Aceh terhadap fasilitas aplikasi GDO dimana sebagian
besar responden memberi jawaban setuju. Berdasarkan hasil rata-rata persentase
yaitu 78,25% maka aplikasi GDO pada Dinas Syariat Islam sudah sangat efektif
dalam hal memenuhi interaksi pengguna.
2. bapak/ibu puas terhadap keluaran yang diolah melalui aplikasi GDO.
Tabel 4.11 Tanggapan responden terhadap keluaran
No Tanggapan Responden Skor (x) F F.X Persentase
1 Sangat Setuju 4 7 28 23,33%
2 Setuju 3 23 69 76,66
3 Ragu-Ragu 2 - - -
4 Tidak Setuju 1 - - -
Total 30 97 100
Rata-rata skor : 97/30=3,23
Rata- rata persentase =
= 80,75%
Dari data pada tabel 4.11 diatas, dapat dilihat tanggapan responden
mengenai informasi terhadap kepuasan user. Dengan jawaban responden : sangat
setuju 23,33%, setuju 76,66% .Dari jawaban responden tersebut dapat
disimpulkan bahwa kepuasan user pada aplikasi (GDO) pada Dinas Syariat Islam
Aceh terhadap keluaran dimana sebagian besar responden memberi jawaban
setuju. Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu 80,75% maka aplikasi GDO
44
pada Dinas Syariat Islam sudah sangat efektif dalam hal memenuhi kepuasan
pengguna.
3. Tampilan aplikasi dan menu yang disediakan mudah dipahami.
Tabel 4.12 Tanggapan responden terhadap tampilan dan menu
No Tanggapan Responden Skor (x) F F.X Persentase
1 Sangat Setuju 4 10 40 33,33%
2 Setuju 3 16 42 53,33%
3 Kurang Setuju 2 4 16 13,33%
4 Tidak Setuju 1 - - -
Total
30 96 100
Rata-rata skor : 96/30=3,2
Rata- rata persentase = 3 2
100
= 80%
Dari data pada tabel 4.13 di atas, dapat dilihat tanggapan responden
mengenai informasi terhadap kepuasan user. Dengan jawaban responden : sangat
setuju 33,33%, setuju 53,33, kurang setuju 13,33%. Dari jawaban responden
tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan user terhadap tampilan dan menu
yang disediakan dimana sebagian besar responden memberi jawaban setuju.
Berdasarkan hasil rata-rata persentase yaitu 80% maka aplikasi GDO pada Dinas
Syariat Islam sudah sangat efektif dalam hal memenuhi kepuasan pengguna.
Untuk melihat hasil keseluruhan dari hasil kuisioner berdasarkan aspek
keamanan, kemudahan, interaksi pengguna dan kepuasan pengguna maka dapat
dilihat pada tabel berikut : ―Isi dengan tabel. Aspek-aspek‖ Berdasarkan nilai dari
tabel aspek-aspek diatas dapat ditarik kesimpulan berdasarakan indikator sebagai
berikut : "isi dengan tabel indikator" Berdasarkan tabel indikator maka dapat
digambarkan dengan grafik sebagai berikut : "isi dengan gambar grafik"
Tabel 4.13 Aspek Keamanan
No Pernyataan Skor Rata-
Rata Persentase
1 Data yang Bapak/Ibu simpan tidak hilang
akibat virus komputer
2,9 36,11%
45
2 Data Bapak/Ibu tidak hilang meskipun listrik
mati mendadak.
3,1 38,60%
3 Data bapak/ibu menjadi sangat terjaga dari
bahaya kebakaran atau dari kemungkinan
terjadinya bencana alam.
2,03 25,28%
Total 8,03 100%
Tabel 4.14 Aspek Kemudahan
No Pernyataan Skor Rata-
Rata
Persentase
1 Bapak/Ibu menilai bahwa aplikasi tersebut
sangat membantu apa yang Bapak/Ibu
butuhkan dalamg arti khusus tentang informasi
penggajian.
3,26 34,49%
2 Dengan aplikasi (GDO), mencetak dan
rekapitulasi daftar gaji pegawai dapat
dilakukan secara akurat, relevan, dan tepat
waktu.
3,06 32,38%
3 Bapak/ibu dengan mudah mengerti dan
memahami informasi penggajian yang
dihasilkan oleh aplikasi GDO.
3,13 33,12%
Total 9,45 100%
Tabel 4.15 Aspek Interaksi Pengguna Aplikasi
No Pernyataan Skor Rata-
Rata Persentase
1 Dalam kegiatan sehari-hari Bapak/Ibu sangat
berhubungan dengan aplikasi GDO sehingga
sangat mengetahui cara kerja aplikasi tersebut.
2,4 45,88%
2
Jika komputer rusak Bapak/ibu akan tetap bisa
melanjutkan olah data pegawai melalui aplikasi
GDO dengan mengcopy file GDO ke komputer
lain.
2,83 54,11%
Total 5,23 100%
Tabel 4.16 Aspek Kepuasan User
No Pernyataan Skor Rata-
Rata Persentase
1 Bapak/ibu puas dengan fasilitas yang ada pada 3,13 32,74%
46
aplikasi GDO sehingga bapak/ibu mudah
dalam mengelola penggajian.
2 bapak/ibu puas terhadap keluaran yang diolah
melalui aplikasi GDO.
3,23 33,78%
3 Tampilan aplikasi dan menu yang disediakan
mudah dipahami.
3,2 33,47%
Total 9,56 100%
Berdasarkan dari tabel-tabel aspek diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
Tabel 4.17 Indikator Efektifitas Aplikasi GDO
No Penilaian Total Skor Persentase Indikator
1 Aspek Keamanan 8,03 66,91% Efektif
2 Aspek Kemudahan 9,45 78,75% Sangat Efektif
3 Aspek interaksi pengguna 5,23 65,37% Efektif
4 Aspek kepuasan User 9,56 79,66% Sangat Efektif
Gambar 4.17 Grafik Efektifitas Aplikasi GDO
1 2 3 4
Series1 66.91666667 78.75 65.375 79.66666667
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Efektifitas Aplikasi GDO
Efektif
Sangat Efektif
Efektif
Sangat Efektif
47
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan berupa data-data dari
observasi, kuisioner, wawancara serta dokumentasi sehingga diperoleh hasil
seperti yang dikemukakan pada bab sebelumnya dan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dengan adanya aplikasi (GDO) pada Dinas Syariat Islam Aceh tugas
pegawai keuangan menjadi lebih mudah. Hal ini dapat dilihat dari
aspek kemudahan, dimana aplikasi GDO sangat membantu pegawai
untuk mendapatkan informasi penggajian yang akurat dan relevan,
berdasarkan jawaban reseponden 73,33% menjawab setuju sehingga
diperoleh persentase rata-rata yaitu 81,5% yang mempunyai arti bahwa
aplikasi GDO sudah sangat efektif daam menyediakan informasi dalam
menjalankan tugas dan kewajiban pegawai.
2. Aplikasi (GDO) sangat banyak membantu pegawai dalam
meningkatkan kinerjanya, selain itu aplikasi (GDO) juga berguna
untuk organisasi dalam hal mengelola data menjadi tepat, akurat,
relevan dan ringkas. Hal ini dilihat dari hasil kesuluruhan jawaban
responden dimana sebagian besar menjawab sangat setuju yang berarti
sangat efektif hal ini diukur dari keamanan data, kemudahan, interaksi
pengguna dan kepuasan user.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan sebelumnya maka penulis mencoba
mengusulkan saran semoga menjadi masukan yang berguna. Adapun saran-saran
yang penulis sampaikan sebagai tambahan dan masukan adalah berikut :
1. Diharapkan supaya user menginstal aplikasi GDO pada komputer lain
sebagai antisipasi jika terjadi kerusakan pada komputer1.
47
48
2. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan mengembangkan dan
menambahkan kepuasan pemakai.
3. Setiap staff dan karyawan keuangan harus terus meningkatkan
kemampuan personal atas aplikasi (GDO) dan mengimplementasikan
dikarenakan memiliki peranan positif terhadap penyajian informasi
penggajian kepada staff atau karyawan dilingkungan Dinas Syariat
Islam Aceh.
49
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah, dan Hanafi, Rindyah. 2002. Pengantar Manajemen. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Azhar Susanto. 2001, Sistem Informasi Manajemen (Konsep Dan.
Pengembangannya) Edisi tiga, Jakarta : Salemba Empat.
Bodnar dan Hopwood.(2001). Accounting information systems. 8 th. Edition.
Prentice Hall.
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti kualitatif. Bandung : Pustaka Setia
Elliot, K Robert. 1992. ―Commentary: The Third Wave Breaks on the Shores of
Accounting‖. Accounting Horison. June. pp 61—85.
Gani Venus, Elliot, Robert K dan PD Jacobson. 1999. ―Perluasan Peranan SIA
pada Pelaporan Keuangan di Era Teknologi Informasi‖. Media
Akuntansi. No.34/Th.VI/April 1999.
Kreitner, Robert and Angelo Kinicki. 2001. Organizational Behavior. New York:
Mc. Graw Hill. Companies, Inc. 420-425.
LA. Midjan, Azhar Susanto, 2003, Sistem Informasi Akuntansi 1, Lingga Jaya.
Laudon, K.C., Jane P. Laudon . 2006. Management Information Systems. 9th
edition. New Jersey: Prentice- Hall, Inc.
Marshall, Catherine, and Rossman, Gretchen B. (1995). Designing Qualitative
Research, 2nd Ed. Thousand Oaks, CA: Sage.
Mulyadi dan Jhoni Setiawan (2001). Sistem Perencanaan Dan Pengendalian
Manajemen. Jakarta : Salemba
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit
Salemba. Empat, Jakarta.
Penelitian Pendahuluan, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004,
Yogyakarta, 19 Juni 2004, hal. 47.
Poerwandari, K. (2007). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku
Manusia. Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan
Psikologi Fakultas Psikologi Univeritas Indonesia.
49
50
Prawirosentono, Suryadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta:
Bandung.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan.
Yogyakarta: BPFE Wilkinson, Joseph W. 2000. Accounting Information
Systems. 4th edition. New York: John Wiley & Son.
Widowati, Endah & Achjari, Didi. 2004, Pengukuran Konsep Efektivitas Sistem
Informasi.
Wilkinson, Joseph W. 2000. Accounting Information Systems. 4th edition. New
York: John Wiley & Son.