Upload
dangthuan
View
222
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti sekarang ini sistem informasi sangatlah
berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan pada suatu instansi pemerintah atau
perusahaan, hal ini ditujukan untuk memperlancar operasional kerja dalam
melaksanakan kegiatan. salah satu turunan dari teknologi adalah dengan semakin
berkembangnya teknologi informasi. Teknologi informasi memiliki peranan
sangat penting dalam menjadwalkan aktivitas manusia, baik dalam dunia sosial
maupun dunia pekerjaan.
Sistem penggajian adalah salah satu hal yang berkaitan dengan
pengelolaan kesejahteraan pegawai sehingga harus diberi perhatian khusus oleh
lembaga dalam rangka mencapai tujuannya. Gaji memiliki arti yang sangat
penting bagi karyawan karena gaji merupakan cerminan nilai atas karya,
kontribusi, dan kinerja guru (pegawai), baik bagi perusahaan, masyarakat,
maupun bagi diri mereka sendiri. Seperti halnya sistem-sistem lain yang terdapat
di perusahaan, sistem penggajian rentan terhadap berbagai bentuk penyimpangan
(fraud), kesalahan manusia (human error), bahkan ketidakandalan sistem dan
ketidaktepatan sistem yang digunakan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan.
(Eva Fidiya, 2010:1)
Dengan adanya teknologi dibidang infromasi (Teknologi Informasi) maka
setiap pekerajaan manusia yang berhubungan dengan informasi akan mengalami
lompatan kualitas baik dilihat dari segi kecepatan pengolahan maupun
penyebaraannya. Informasi merupakan salah satu kebutuhan di dalam suatu
instansi atau lembaga khususnya MIN Drien Tujoh yang termasuk salah satu
lembaga pendidikan yang setingkat dengan sekolah dasar. Informasi penggajian
dianggap sangat penting karena dengan adanya informasi dapat menambah
pengetahuan, mengurangi ketidakpastian dan berbagai macam resiko serta dapat
1
2
membantu para pemimpin dalam mengambil suatu kesimpulan dan keputusan
yang efektif dan efisien.
Terbukti dengan banyak lembaga atau instansi pemerintah yang
menggunakan sistem komputerisasi sebagai alat bantu untuk meningkatkan
kreativitas dan aktivitas para pegawai sehingga menjadikan lembaga ataupun
instansi pemerintah memiliki kompetensi yang tinggi dan terciptanya akuntabilitas
serta transparansi terhadap informasi keuangan khususnya informasi penggajian.
Demikiaan juga halnya dengan MIN Drien Tujoh Pidie Jaya yang sudah
menggunakan aplikasi sistem informasi Gaji Pegawai Pusat (GPP) untuk
mengelola data gaji dengan sedemikian rupa sehingga aktivitas kerja dapat
berjalan lancar dan semakin baik. Aplikasi GPP menyediakan berbagai fitur yang
mempunyai banyak fungsi proses, diantaranya dapat menghitung berbagai macam
jenis gaji, baik itu Gaji Induk (Bulanan), Gaji Susulan, Persekot Gaji,Gaji
Terusan, dan proses lain. Output yang dihasilkan diantaranya mencetak daftar gaji
juga bisa mencetak kartu pegawai elektronik dan lain-lain. Aplikasi GPP dibuat
user friendly sehingga sangat mudah untuk dioperasikan dan tidak memerlukan
keahlian khusus.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, adapun
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana implementasi sistem informasi aplikasi GPP khususnya
dalam mengelola data gaji para pegawai pada MIN Drien Tujoh ?
2. Bagaimanakah karakteristik responden?
3. Apakah terdapat atribut yang mempengaruhi aplikasi GPP?
4. Rekomendasi yang dapat diberikan terhadap aplikasi GPP.
3
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi aplikasi GPP
khususnya dalam mengelola data gaji para pegawai pada MIN Drien
Tujoh.
2. Untuk mengetahui karakteristik responden.
3. Untuk mengetahui atribut yang mempengaruhi aplikasi GPP.
4. Untuk memberikan rekomendasi pada aplikasi GPP.
1.4 Metodologi Penelitian
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan penelitian
ini adalah:
1. Metode Pengamatan
Untuk mengetahui masalah apa saja yang dihadapi pegawai dalam
menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode
pengamatan ini adalah mengamati secara langsung aplikasi yang
berjalan dan pegawai dalam menjalankan aplikasi tersebut.
2. Penelitian Pustaka
Dilakukan sebagai upaya untuk melengkapi penulisan yang sudah
diproses dengan masalah yang sedang diteliti yaitu melalui buku-buku
dan internet.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi pada suatu sistem meliputi masukan data (input)
yang kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, hasil
informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya,
sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem
informasi sebagai sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi
tersebut.
Bodnar dan Hopwood (1993) menyatakan dalam buku Pengenalan Sistem
Informasi Abdul Kadir (2003:11) “Sistem informasi adalah kumpulan perangkat
keras dan perangkat lunak yang mentransformasikan data ke dalam bentuk
informasi yang berguna”.
Definisi sistem informasi menurut Azhar Susanto (2004:55) dalam buku
yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis
Komputer menjelaskan bahwa: “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub
sistem baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan
bekerjasama secara harmonis untuk satu tujuan yaitu mengolah data menjadi
informasi yang berarti dan berguna”.
Ada beberapa masalah yang dapat diatasi dengan pemakaian sistem
informasi yang baik yaitu:
1. Penyajian informasi yang cermat dan dapat dipercaya tingkat
keandalannya.
2. Pengkomunikasian dan pengolahan data dengan metode dan teknik yang
lebih efisien.
3. Penyajian informasi pada waktu yang telah ditentukan, agar lebih
bermanfaat bagi manajemen.
4
5
4. Pengolahan data dan penyajian informasi dengan alokasi data yang lebih
rendah daripada dampak yang ditimbulkannya.
5. Koordinasi antara manusia dengan mesin selama dalam pengolahan data.
Menurut dua definisi tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem
informasi itu adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling
bekerjasama secara harmonis untuk bertujuan menyajikan informasi yang
bermanfaat.
Mengukur kualitas sistem informasi yang disebut “DeLone and McLean IS
Success Model” atau biasa disebut D&M model. Menurut D&M, terdapat 6 poin
yang menentukan kualitas sistem informasi, yaitu:
a. Kualitas sistem (System Quality), yaitu handal, daya tahan, kenyaman
akses, keamanan.
b. Kualitas informasi (Information Quality): adanya hasil informasi yang
relevan, lengkap, akurat, tepat waktu.
c. Pengguna (User): userfriendly, tampilan/design yang menarik, mempunyai
berbagai ciri-ciri keistimewaan tambahan (features).
d. Kepuasan pengguna (User Satisfaction): kemudahan Penggunaan (ease of
use), informasi up to date, efektif dan efesien dalam pengelolaan data gaji
pegawai.
e. Dampak individu (Individual Impact): adanya peningkatan kinerja
individu dari peningkatan produktivitas dan juga kualitas.
f. Dampak organisasi (Organizational Impact): adanya peningkatan kinerja
bagi organisasi dan efektivitas dari segi pengambilan keputusan.
2.1.2 Karakteristik Sistem Informasi
Karakteristik Sistem Informasi menurut Chusing dialihbahasakan oleh
Ruchyat Kosasih (1997:440) bahwa sistem informasi yang baik harus memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Usefullness
2. Economy
3. Reliability
6
4. Customer Service
5. Capacity
6. Simplicity
7. Flexibility
Secara singkat kriteria-kriteria tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Usefullness
Sistem harus menghasilkan suatu informasi yang berguna, ini berarti
informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan (relevan) dan
tepat waktu, sehingga berguna bagi manajemen sebagai dasar pengambilan
keputusan.
2. Economy
Seluruh komponen dari sistem harus dapat memberikan sumbangan yang
besar dari biaya yang dikeluarkan.
3. Reliability
Produk dari suatu sistem harus dapat dihandalkan, informasi yang
dihasilkan melalui sistem harus mempunyai ketelitian yang tinggi dan
sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif.
4. Customer Service
Sistem harus mampu memberikan layanan yang baik dan efesien kepada
para pelanggan.
5. Capacity
Kapasitas dari suatu sistem harus memadai untuk menghadapi operasi
pada kapitas penuh seperti halnya pada operasi berjalan normal.
6. Simplicity
Sistem harus sederhana, sehingga semua struktur dan operasinya dapat
dimengerti serta prosedurnya dapat diikuti dengan mudah.
7. Flexibility
Sistem harus luwes dalam menampung dan menghadapi semua perubahan
yang terjadi baik dari dalam maupun luar perusahaan.
7
2.1.3 Pengertian Belanja Pegawai
Belanja pegawai adalah kompensasi baik dalam bentuk uang maupun
barang yang diberikan kepada pegawai pemerintah, baik yang bertugas di dalam
maupun di luar negeri sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan,
kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.
(www.wikiapbn.com).
Kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai
sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk uang atau
lainnya, yang dapat berupa gaji, upah, bonus, insentif, dan tunjangan lainnya
seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti, dan lain-
lain. (Marihot, 2002:244).
2.1.4 Pengertian Gaji dan Upah
Gaji merupakan salah satu unsur yang penting dalam meningkatkan
motivasi kerja sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan
pegawai. Oleh karena itu, perusahaan atau organisasi harus melakukan
perencanaan gaji yang tepat dalam arti memiliki keadilan internal, yaitu sesuai
dengan tugas, tanggung jawab, dan tingkat usaha yang dilakukan dalam
pekerjaan. Tugas, tanggung jawab, dan tingkat usaha yang sama harus diberi gaji
yang sama. Selain itu juga harus memiliki keadilan eksternal, yaitu gaji yang
diterima sesuai dengan gaji yang ada di perusahaan lain untuk pekerjaan yang
sama.
Gaji pegawai adalah gaji pokok dan tunjangan yang melekat pada gaji
yang diterima oleh PNS yang telah diangkat oleh pejabat yang berwenang dengan
surat keputusan sesuai ketentuan yang berlaku. (Perdirjen Perbendaharaan No
PER-37/PB/2009).
Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005 : 95): “gaji merupakan sejumlah
pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administratif dan manajemen yang
biasanya ditetapkan secara bulanan. Sedangkan upah merupakan imbalan yang
diberikan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak
mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan
secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan”.
8
Menurut Ahmad dan Ruky (2001 : 8): “gaji merupakan pembayaran atas
penyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang
jabatan PNS, anggota TNI dan POLRI dan anggota pemerintah yang dibayarkan
secara bulanan. Sedangkan upah merupakan penerimaan sebagai imbalan dari
pengusaha kepada tenaga kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah
dilakukan dan dinilai dalam bentuk uang sesuai dengan perjanjian kerja antara
pengusaha dan pekerja termasuk tunjangan, baik untuk pekerjaan sendiri maupun
keluarganya”.
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah balas jasa bagi
karyawan tetap yang diberikan oleh perusahaan yang masa kerjanya lebih
panjang. Sedangkan upah adalah balas jasa yang diberikan pada karyawan yang
pembayarannya didasarkan oleh waktu atau hasil kerja.
Dalam sistem informasi akuntansi penggajian terdapat prosedur–prosedur
yang saling mendukung satu dengan yang lainnya. Menurut Mulyadi (2001:385)
dalam bukunya Sistem Akuntansi prosedur–prosedur tersebut adalah :
1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir
2. Prosedur Pencatatan Waktu Kerja
3. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji
4. Prosedur Distribusi Biaya Gaji
5. Prosedur Pembayaran Gaji.
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan satu persatu dari prosedur–prosedur
yang membentuk sistem informasi akuntansi penggajian :
1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan
waktu hadir diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan
menggunakan daftar hadir dan dapat pula diisi secara otomatis oleh mesin
pencatat waktu (time recorder machine). Disamping itu pencatatan waktu
hadir diselenggarakan pula untuk menentukan gaji dan upah.
9
2. Prosedur Pencatatan Waktu Kerja
Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan,
pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di fungsi
produksi.
3. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji
Dalam prosedur ini, fungsi pembuat daftar gaji membuat daftar gaji dan
upah karyawan. Dimana potongan PPh pasal 21 ini dicantumkan dalam
daftar gaji dan upah.
4. Prosedur Distribusi Biaya Gaji
Dalam prosedur biaya gaji, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada
departemen–departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja dimana
distribusi tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan
perhitungan harga pokok pabrik. Pendistribusian biaya gaji ditujukan
untuk menghasilkan laporan biaya tenaga kerja menurut jenisnya, yaitu:
gaji, tunjangan makan, tunjangan lembur serta biaya kesejahteraan
karyawan.
5. Prosedur Pembayaran Gaji
Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan keuangan. Fungsi akuntansi
membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis
cek guna pembayaran gaji dan upah. Fungsi keuangan kemudian
menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukan uang ke dalam
amplop gaji.
2.1.5 Jenis – Jenis Belanja Pegawai
2.1.5.1 Gaji Induk
Gaji induk atau gaji bulanan adalah gaji yang dibayarkan secara rutin
bulanan pada satuan kerja. Dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Gaji induk disusun dalam suatu daftar yang berisi seluruh pegawai yang
ada pada satuan kerja bersangkutan dengan mencantumkan nama, NIP,
pangkat/golongan, status pegawai, tanggal lahir, jumlah tanggungan, serta
10
perhitungan penghasilan gaji bulan berkenaan secara lengkap pada lajur-
lajur daftar gaji beserta potongan-potongannya;
b) Gaji pegawai yang dimuat dalam gaji induk adalah gaji pegawai yang
telah masuk daftar gaji induk bulan sebelumnya atau susulan gajinya;
c) Dibayarkan untuk seluruh komponen gaji.
d) Pembayaran gaji induk dibayarkan tanggal 1 atau awal bulan berkenaan.
Pembayaran Belanja Pegawai Gaji dilaksanakan secara langsung (LS)
kepada pegawai melalui rekening masing-masing pegawai secara giral.
e) Pembayaran gaji induk untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), hak
atas gajinya berlaku pada bulan CPNS yang besangkutan secara nyata
melaksanakan tugas, yang dinyatakan dengan surat pernyataan atasan
langsung yang membawahi calon pegawai negeri sipil bersangkutan dalam
bentuk Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT).
f) Pembayaran gaji induk untuk pegawai yang dipekerjakan dibayarkan oleh
satuan kerja asal;
g) Pembayaran gaji induk untuk pegawai yang diperbantukan dibayarkan
oleh satuan kerja yang menerima perbantuan;
h) Pegawai Negeri Sipil yang menjalani cuti di luar tanggungan negara tidak
berhak atas pembayaran gaji induk;
i) Pembayaran gaji induk dihentikan pada bulan ketiga bagi Pegawai Negeri
Sipil yang meninggalkan tugas secara tidak sah selama dua bulan berturut-
turut;
j) Pegawai Negeri Sipil yang hilang dianggap telah meninggal dunia pada
akhir bulan kedua belas sejak ia dinyatakan hilang dan diterbitkan SK
Pensiun Janda/Duda bagi istri/suaminya.
k) Pembayaran gaji induk bagi Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan
sementara (Schorsing) karena:
1. Didakwa telah melakukan suatu kejahatan pelanggaran jabatan,
maka mulai bulan berikutnya pegawai tersebut diberhentikan
diberikan bagian gaji sebesar:
11
- 50% dari gaji pokok yang diterimanya terakhir, jika
terdapat petunjuk-petunjuk yang meyakinkan bahwa ia
telah melakukan pelanggaran yang didakwakan atas
dirinya.
- 75% dari gaji pokok yang diterimanya terakhir, jika belum
terdapat petunjuk-petunjuk yang meyakinkan bahwa ia
telah melakukan pelanggaran yang didakwakan atas
dirinya.
2. Didakwa karena telah melakukan pelanggaran hukum pidana yang
tidak menyangkut pada jabatannya dalam hal pelanggaran yang
dilakukan berakibat hilangnya penghargaan dan kepercayaan diri
atas pegawai yang bersangkutan atau hilangnya martabat serta
wibawa pegawai tersebut, maka mulai bulan berikutnya pegawai
tersebut diberhentikan diberikan bagian gaji sebesar 75 dari gaji
pokok yang diterimnya terakhir.
2.1.5.2 Gaji Non-Gaji Induk
Yang termasuk Gaji Non-Gaji Induk yaitu:
a) Gaji susulan adalah gaji seseorang pegawai negeri yang belum
dibayarkan untuk satu bulan atau lebih karena pembayaran gajinya tidak
dilakukan tepat pada waktu pegawai yang bersangkutan
melaksanakan tugas pada suatu tempat. Gaji Susulan dapat berupa gaji
pertama bagi calon pegawai negeri sipil atau pegawai negeri sipil dan gaji
pegawai yang dipindahkan karena dinas, atau pegawai yang karena kasus
tertentu dihentikan pembayaran gajinya kemudian harus dibayarkan lagi
gaji yang sempat dihentikan tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Disusun dalam suatu daftar tersendiri/terpisah dari gaji induk yang
berisi seluruh pegawai yang ada pada satuan kerja
bersangkutan dengan mencantumkan nama, NIP,
pangkat/golongan, status pegawai, tanggal lahir, jumlah
tanggungan, pegawai bersangkutan serta perhitungan
12
penghasilan gaji bulan berkenaan secara lengkap pada lajur-lajur
daftar gaji beserta potongan-potongannya.
2. Dibayarkan untuk seluruh komponen belanja pegawai yang
meliputi : gaji pokok, tunjangan isteri, tunjangan anak,
tunjangan struktural, tunjangan fungsional, tunjangan umum,
tunjangan pangan/beras, tunjangan kemahalan, tunjangan
pengabdian wilayah terpencil, tunjangan khusus pajak,
pembulatan sesuai peruntukannya berdasarkan ketentuan;
3. Dalam hal tunjangan pangan diberikan dalam bentuk natura,
maka pada gaji susulan tunjangan pangan diberikan dalam
bentuk uang;
4. Pembayaran gaji susulan dapat dilakukan sebelum dimintakan
gaji bulanannya atau setelah dibayarkan gaji bulanannya.
5. Pembayaran gaji susulan dilaksanakan ke rekening masing-
masing pegawai secara giral.
b) Kekurangan gaji adalah kekurangan pembayaran gaji seorang pegawai
negeri karena adanya kenaikan besaran komponen gaji, sedangkan
pembayaran gajinya atas dasar kenaikan besaran komponen gaji tersebut
tidak dilaksanakan tepat waktunya sesuai dengan berlakunya perubahan
besaran komponen penghasilan tersebut. Kenaikan besaran komponen gaji
ditetapkan dengan surat penetapan/keputusan seperti kenaikan pangkat,
gaji berkala, penyesuaian harga beras dan lain-lain. Ketentuan yang
menyangkut pembayaran kekurangan gaji sebagai berikut :
1. Disusun dalam suatu daftar tersendiri/terpisah dari gaji
induk yang berisi pegawai yang berhak atas pembayaran
kekurangan gaji pada satuan kerja bersangkutan dengan
perhitungan selisih antara penghasilan yang seharusnya diterima
dengan penghasilan yang telah dibayarkan.
2. Komponen daftar kekurangan gaji meliputi nama, NIP,
pangkat/golongan, status pegawai, tanggal lahir, jumlah
tanggungan, pegawai bersangkutan serta perhitungan
13
penghasilan gaji secara lengkap pada lajur-lajur daftar gaji beserta
potongan-potongannya.
3. Kekurangan gaji dibayarkan paling cepat bersamaan
dengan gaji induk berdasarkan kenaikan besaran komponen gaji
tersebut.
4. Dalam hal tunjangan pangan diberikan dalam bentuk
natura, maka pada kekurangan gaji tunjangan pangannya
diberikan dalam bentuk uang.
5. Pembayaran kekurangan gaji dilaksanakan secara giral yang
ditujukan kepada pegawai yang bersangkutan.
6. Pembayaran kekurangan juga berlaku untuk Uang Duka Wafat,
Gaji Terusan dan Gaji Bulan Ketigabelas.
c) Gaji terusan adalah gaji yang dibayarkan kepada ahli waris dari pegawai
yang meninggal dunia sebesar gaji terakhir selama empat bulan berturut-
turut. Ketentuan-ketentuan yang menyangkut pembayaran gaji terusan
adalah sebagai berikut :
1. Gaji terusan dibayarkan setiap tanggal satu bulan berkenaan
atau tanggal berikutnya apabila tanggal 1 adalah hari libur
dan diajukan bersamaan gaji induk;
2. Gaji terusan dibayarkan pada bulan berikutnya sejak suami/isteri
dari janda/duda tersebut meninggal dunia;
3. Disusun dalam suatu daftar tersendiri/terpisah dari gaji
induk yang berisi pegawai yang berhak atas pembayaran
gaji terusan pada satuan kerja dengan tambahan penjelasan :
- Pada baris nama pegawai yang dimintakan gaji terusan catatan “
Meninggal dunia tanggal.......”;
- dalam lajur tanda tangan supaya dicantumkan nama lengkap ahli
waris yang menerima terusan penghasilan.
4. Gaji terusan tidak dikenakan potongan iuran wajib 10% tetapi
dikenakan iuran wajib asuransi kesehatan sebesar 2%;
14
5. Terusan penghasilan belanja pegawai tidak dibayarkan
apabila tidak ada keluarga pegawai yang berhak memperoleh
pensiun janda/duda/ahli waris, kecuali apabila pegawai yang
bersangkutan tewas;
6. Pembayaran gaji terusan harus dihentikan pada bulan
kelima baik surat keputusan pensiunan janda/duda telah atau
belum diterima;
7. Apabila terdapat keterlanjuran pemotongan iuran wajib sebesar
10% maka terhadap kelebihan potongan sebesar 8% harus
dikembalikan kepada janda/duda yang bersangkutan oleh PT.
Taspen (Persero). Kelebihan potongan iuran wajib harus
dicantumkan dalam SKPP Pensiun.
d) Uang tunggu adalah penghasilan yang diberikan kepada pegawai negeri
sipil yang diberhentikan dengan hormat dari jabatan negeri yang
disebabkan antara lain :
1. Sebagai tenaga kelebihan yang diakibatkan oleh
penyederhanaan satuan organisasi dan tidak dapat disalurkan
pada instansi lain serta belum memenuhi syarat-syarat pensiun;
2. Menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi dirinya
sendiri dan atau lingkungan kerjanya serta belum memenuhi
syarat-syarat pensiun;
3. Setelah berakhirnya cuti sakit, belum mampu bekerja kembali
dan belum memenuhi syarat-syarat pensiun;
4. Tidak dapat dipekerjakan kembali setelah selesai menjalani
cuti diluar tanggungan negara karena tidak ada lowongan dan
belum memenuhi syarat-syarat pensiun.
Ketentuan-ketentuan yang menyangkut pembayaran uang
tunggu adalah sebagai berikut :
- Uang tunggu dibayarkan sebesar :
a. 80 % (delapan puluh persen) dari gaji pokok untuk tahun
pertama;
15
b. 75 % (tujuh puluh lima persen) dari gaji pokok
untuk tahun-tahun selanjutnya.
- Uang tunggu diberikan mulai bulan berikutnya dari bulan
pegawai negeri sipil yang bersangkutan diberhentikan
dengan hormat dari jabatan negeri;
- Penerima uang tunggu masih tetap berstatus sebagai
Pegawai Negeri Sipil, oleh sebab itu kepadanya
diberikan kenaikan gaji berkala, tunjangan keluarga, tunjangan
pangan (beras), dan tunjangan lain berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku kecuali tunjangan jabatan;
- Pegawai Negeri Sipil yang menerima uang tunggu dapat
diangkat kembali dalam jabatan negeri apabila masih ada
lowongan;
- Pegawai Negeri Sipil penerima uang tunggu yang menolak
untuk diangkat kembali dalam jabatan negeri, diberhentikan
dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil pada akhir
bulan yang bersangkutan menolak untuk diangkat kembali;
- Pegawai Negeri Sipil penerima uang tunggu yang diangkat
kembali dalam jabatan negeri, dicabut pemberian uang
tunggunya terhitung sejak menerima penghasilan penuh kembali
sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pencabutan pemberian uang
tunggu dicantumkan dalam salah satu diktum surat
keputusan pengangkatan kembali dalam jabatan negeri;
- Uang tunggu yang diberikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 15 Tahun 1951 terhitung mulai tanggal 1
Oktober 1979 disesuaikan dengan ketentuan pasal 20
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 dengan
keputusan pejabat yang berwenang.
e) Uang duka wafat/tewas adalah uang yang diberikan pemerintah kepada
ahli waris Pegawai Negeri yang meninggal dunia biasa atau bukan
16
dalam dan karena menjalankan tugas. Ketentuan-ketentuan yang
menyangkut pembayaran uang duka wafat sebagai berikut :
1. Dibayarkan kepada ahli waris sebesar 3 (tiga) kali
penghasilan (seluruh penghasilan kecuali tunjangan pajak) sebulan
tanpa potongan;
2. Pembayaran uang duka wafat didasarkan pada surat
kematian yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang
serendah-rendahnya camat atau surat keterangan yang
menyatakan pegawai bersangkutan meninggal dunia/visum
dari Rumah Sakit.
Yang dimaksud dengan Uang Duka Tewas adalah uang yang
diberikan kepada ahli waris dari pegawai negeri yang tewas. Yang
dimaksud dengan tewas adalah :
1. Meninggal dunia dalam dan karena menjalankan tugas;
2. Meninggal dunia dalam keadaan lain yang ada hubungannya
dengan dinas, sehingga kematian itu disamakan dengan
meninggal dunia dalam dan karena menjalankan tugas;
3. Meninggal dunia yang langsung diakibatkan oleh luka atau cacat
rohani/jasmani yang didapat dalam/atau karena menjalankan tugas;
4. Meninggal dunia karena perbuatan anasir tidak bertanggung jawab
atau sebagai akibat tindakan dari anasir itu.
Ketentuan-ketentuan yang menyangkut pembayaran uang duka tewas
sebagai berikut :
1. Uang duka tewas dibayarkan sebesar 6 (enam) kali penghasilan
terakhir (seluruh penghasilan kecuali tunjangan pajak) sebulan
tanpa potongan;
2. Pembayaran uang duka tewas didasarkan pada surat keputusan
pejabat yang berwenang setelah mendapat persetujuan dari
kepala BKN tentang pemberian uang duka tewas.
f) Uang muka/persekot GAJI adalah pinjaman uang tidak berbunga yang
diberikan kepada pegawai negeri yang dipindahkan untuk kepentingan
17
dinas. Persekot gaji hanya bersifat pinjaman, karena itu tidak mutlak
diberikan kepada setiap pegawai negeri yang pindah karena kepentingan
dinas. Ketentuan-ketentuan yang menyangkut pembayaran persekot
gaji adalah sebagai berikut :
1. Uang muka/persekot gaji didasarkan atas permintaan pegawai
negeri yang pindah;
2. Uang muka/persekot gaji diberikan sebesar satu bulan gaji untuk
pegawai negeri yang tidak kawin atau dua bulan gaji bagi
pegawai negeri yang kawin, tanpa tunjangan beras dan
tunjangan jabatan serta tanpa potongan;
3. Pengembalian uang muka/persekot gaji untuk yang diberikan
sebesar satu bulan gaji diangsur sebesar seperdelapan dari
jumlah persekot gaji terhitung mulai bulan berikutnya,
sedangkan untuk yang diberikan sebesar dua bulan gaji
diangsur sebesar seperduapuluh dari jumlah persekot gaji
terhitung mulai bulan berikutnya;
4. Uang muka/persekot gaji tidak diberikan kepada pegawai
negeri yang pindah atas permintaan sendiri.
g) Gaji/Pensiun/Tunjangan bulan ketiga belas atau Populer dengan
sebutan “Gaji Ketiga Belas” atau “ Gaji Tiga Belas” adalah gaji/pensiun/tu
njangan ekstra yang diberikan kepada pegawai negeri, pejabat Negara,
penerima pension/tunjangan bersamaan dengan pemberian gaji
induk/pensiun/tunjangan bulan juli. Pegawai Negeri dimaksud meliputi:
1. Pegawai Negeri yang ditempatkan atau ditugaskan di luar
negeri;
2. Pegawai Negeri yang dipekerjakan di luar instansi pemerintah
yang gajinya dibayar oleh instansi induknya;
3. Pegawai Negeri yang diberhentikan sementara;
4. Pegawai Negeri penerima uang tunggu, dan
5. Calon Pegawai Negeri.
18
Besarnya gaji ketiga belas adalah sebesar penghasilan sebulan yang
diterima pada bulan tertentu (biasanya bulan Juni bertepatan dengan
tahun ajaran baru) yang meliputi gaji pokok, tunjangan keluarga,
tunjangan jabatan/tunjangan umum, tunjangan khusus/tunjangan
khusus kinerja, tanpa potongan. Gaji induk yang dijadikan dasar
pembayaran gaji ketiga belas dan macam tunjangan jabatan yang
termasuk dalam gaji ketiga belas serta tatacara pembayarannya
ditetapkan dengan peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
(terakhir dengan Perdirjen Perbendaharaan No. Per-25/PB/2009
tanggal 12 Juni 2009).
2.1.5.3 Belanja Pegawai Lainnya
Belanja pegawai Lainnya adalah kompensasi yang harus dibayarkan
kepada pegawai pemerintah berupa honorarium, uang makan, uang
lembur, vakasi, dan berbagai pembiayaan kepegawaian lainnya sesuai dengan
peraturan yang berlaku, termasuk pegawai di lingkungan Kementerian
Negara/Lembaga yang dialihkan ke daerah dan kantor-kantor di lingkungan
Kementerian Negara/Lembaga yang dilikuidasi.
Berbeda dengan pembayaran gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji,
belanja pegawai lainnya baru dapat dibayarkan paling cepat pada awal bulan
berikutnya setelah pegawai yang bersangkutan selesai melaksanakan
pekerjaannya. Rincian pembayaran dimuat dalam sebuah daftar permintaan
pembayaran. Pembayaran belanja pegawai lainnya hanya dapat dibayarkan
maksimum sebesar pagu yang tercantum dalam DIPA.
Yang termasuk belanja pegawai lainnya adalah:
1) Uang lembur adalah uang yang diberikan kepada Pegawai Negeri
Sipil (PNS) yang telah melakukan kerja lembur selama paling sedikit satu
jam penuh. Uang lembur diberikan dalam rangka meningkatkan gairah
kerja dalam menyelesaikan tugas-tugas dan pekerjaan di luar jam kerja.
Ketentuan-ketentuan yang menyangkut pembayaran Uang Lembur :
19
a. Pegawai Negeri Sipil dapat diperintahkan melakukan Kerja
Lembur jika diperlukan untuk kepentingan Dinas;
b. Perintah melakukan Kerja Lembur dikeluarkan oleh Kepala
Kantor/Satuan Kerja dalam bentuk Surat Perintah Kerja Lembur;
c. Pegawai Negeri Sipil yang melakukan Kerja Lembur tiap-tiap kali
selama paling sedikit 1 (satu) jam penuh dapat diberikan uang
lembur;
d. Besarnya uang lembur untuk tiap-tiap jam penuh Kerja
lembur bagi pegawai ditetapkan dengan Peraturan Menteri
Keuangan tentang Standar Biaya Umum;
e. Pemberian uang lembur pada hari libur kerja sebesar 200% (dua
ratus persen) dari besarnya uang lembur;
f. Uang lembur dibayarkan sebulan sekali pada awal bulan
berikutnya;
g. Khusus untuk uang lembur bulan Desember dapat dibayarkan pada
akhir bulan berkenaan.
h. Permintaan pembayaran uang lembur dapat diajukan untuk
beberapa bulan sekaligus;
i. Pegawai Negeri Sipil yang melaksanakan Kerja Lembur sekurang-
kurangnya 2 (dua) jam berturut-turut diberikan uang makan
lembur yang besarnya ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Keuangan tentang Standar Biaya Umum;
j. Dalam hal Kerja Lembur dilakukan selama 8 (delapan) jam
atau lebih, uang makan lembur diberikan maksimal 2 (dua)
kali dari besaran yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Keuangan tentang Standar Biaya Umum
Ketentuan terakhir tentang Kerja Lembur dan Uang Lembur
diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.05/2009
tanggal 7 Agustus 2009 tentang Kerja Lembur dan Pemberian Uang
Lembur Bagi Pegawai Negeri Sipil.
20
2) Uang makan adalah uang yang diberikan kepada Pegawai Negeri
Sipil (PNS) berdasarkan tarif dan dihitung secara harian untuk keperluan
makan PNS. Uang makan diberikan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan PNS selain diberikan gaji dan tunjangan lainnya.
Ketentuan-ketentuan yang menyangkut pembayaran Uang Makan :
a. Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada hari kerja yang
ditetapkan diberikan Uang Makan;
b. Uang Makan diberikan paling banyak 22 (dua puluh dua)
hari kerja dalam satu bulan;
c. Dalam hal hari kerja dalam 1 (satu) bulan melebihi 22 (dua puluh
dua) hari kerja, Uang Makan diberikan sebanyak jumlah hari kerja
pada bulan berkenaan;
d. Permintaan pembayaran uang makan dapat diajukan untuk
beberapa bulan sekaligus;
e. Besaran Uang Makan ditetapkan dengan Peraturan Menteri
Keuangan. (Ketentuan terakhir PMK Nomor 22/PMK.05/2007
tentang Pemberian Uang Makan bagi Pegawai Negeri Sipil );
f. Tata cara pembayaran uang makan ditetapkan dengan
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan. (Perdirjen
Perbendaharaan Nomor PER-12/PB/2007 dan terakhir diubah
dengan Perdirjen Perbendaharaan Nomor Per-05/PB/2008
tentang Prosedur dan Tata Cara Permintaan Serta Pembayaran
Uang Makan Bagi Pegawai Negeri Sipil);
g. Uang Makan tidak diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang
tidak hadir pada hari kerja karena sedang menjalankan perjalanan
dinas, cuti, tugas belajar, dan sebab-sebab lain yang
mengakibatkan PNS tidak hadir kerja;
3) Honorarium (Belanja pegawai) adalah uang yang diberikan
kepada guru/dosen tidak tetap atau pegawai honorer yang akan diangkat
menjadi pegawai negeri. Bagi guru/dosen tidak tetap, adalah honorarium
adalah tunjangan jasa yang diberikan kepada Pengajar/Guru/Dosen yang
21
memberikan pelajaran pada suatu Sekolah/Perguruan/Fakultas di
luar tugas pokoknya di mana dalam memberikan pelajaran tersebut
diangkat dan ditunjuk dengan surat keputusan oleh instansi bersangkutan
menurut ketentuan yang berlaku dan dalam waktu tertentu. Honorarium
bagi pegawai honorer yang akan diangkat menjadi pegawai diberikan
dalam rangka mendukung tugas pokok dan fungsi organisasi
bersangkutan.
4) Vakasi adalah uang yang diberikan kepada seseorang yang ditunjuk
dengan surat keputusan oleh pejabat yang berwenang, untuk melakukan:
a) Pengujian;
b) Pengawasan ujian;
c) Pemeriksaan ujian;
d) Penyusunan naskah ujian;
e) Koordinasi ujian; dan
f) Persiapan pembuatan ijazah. (www.wikiapbn.com)
2.1.6 Sikap dan Perilaku
2.1.6.1 Pengukuran Sikap Konsumen
Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa sikap
yang berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari pengalaman
langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang lain
atau terpapar oleh iklan di media masa, internet dan berbagai bentuk pemasaran
langsung. Sikap mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi sikap tidak sama dengan
perilaku. Sikap dapat mendorong konsumen kearah perilaku tertentu atau menarik
konsumen dari perilaku tertentu.
Menurut Gordon Allpor dalam Hartono Sastro Wijoyo(2005), Sikap
adalah mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek baik
disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten (www.andiesyaharu.blogspot.
com).
Ada dua faktor yang dipercaya mempengaruhi perilaku seseorang dalam
mengonsumsi barang dan jasa:
22
a) Faktor Eksternal
Faktor ini ada di luar diri seseorang, seperti kebudayaan, kelas sosial,
kelompok referensi dan sebagainya.
b) Faktor Internal
Faktor ini ada di dalam diri seseorang, seperti persepsi, pembelajaran,
sikap, motivasi, konsep diri, dan sebagainya. Jika seseorang mempunyai
motivasi kuat untuk menampilkan citra dirinya sebagai seorang yang
sukses dan berhasil dalam hidupnya, maka ia akan cenderung
mengonsumsi barang mahal dan mewah. Jika seseorang mempunyai
persepsi bahwa makanan fast food mengandung banyak kolesterol dan
membahayakan kesehatannya, maka ia akan cenderung bersikap negative
terhadap fast food jenis apapun.
2.1.6.2 Riset Perilaku Konsumen
Dalam kegiatan riset perilaku konsumen, riset tentang sikap (attitude)
konsumen adalah salah satu jenis riset yang paling banyak dilakukan. Hal ini
disebabkan sikap seseorang (yang secara praktis berarti perasaan suka atau tidak
suka terhadap sesuatu) dianggap paling dekat dengan perilaku seseorang. Dengan
kata lain, jika seseorang mempunyai sikap suka terhadap suatu produk, ia akan
cenderung berusaha mengonsumsi produk tersebut, dan sebaliknya bila ia merasa
tidak suka (Singgih Santoso:2005:10).
.
2.1.7 Aplikasi GPP (Gaji PNS Pusat)
2.1.7.1 Pengertian Aplikasi GPP (Gaji PNS Pusat)
Aplikasi GPP merupakan aplikasi yang digunakan untuk penyusunan
kelengkapan dokumen perhitungan gaji para PNS yang dibiayai oleh beban
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Aplikasi ini dimulai sejak tahun
2008 dan mengalami proses update berkelanjutan hingga di tahun akhir (TA)
2013 ini dibuat aplikasi baru penyempurna dari aplikasi lama tersebut.
Aplikasi GPP dikembangkan oleh Direktorat Sistem Perbendaharaan
sebagai salah satu Direktorat di bawah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dengan tujuan memberikan kemudahan dalam mengelola data
23
gaji para pegawai di lingkungan satuan kerja bersangkutan, meningkatkan
kecepatan dan ketepatan dalam penyelesaian pembayaran gaji. Dikembangkan
mulai tahun 2006/2007 dipersembahkan bagi Satuan Kerja.
Aplikasi GPP menyediakan 10 menu utama yaitu Setting, Pegawai, Gaji,
Laporan, Tambahan, Monitoring, Referensi, Utilitas, Kirim dan Keluar yang
mempunyai fungsi proses, diantaranya dapat menghitung berbagai macam jenis
gaji, baik itu Gaji Induk (Bulanan), Gaji Susulan, Persekot Gaji,Gaji Terusan, dan
proses lain. Keluaran yang dihasilkan diantaranya mencetak daftar gaji juga bisa
mencetak kartu pegawai elektronik dan lain-lain. (www.kppnbojonegoro.net)
Implementasi proses menjalankan aplikasi sistem penggajian GPP
diawali dengan memasukkan user dan password untuk pengamanan
aplikasi ini. Agar lebih jelas dapat di lihat pada gambar berikut:
Gambar 2.1 Proses login
Implementasi Main Menu Aplikasi GPP 2013
Gambar 2.2 Tampilan main menu
24
2.2 Kerangka Pemikiran
Kerangka pikir merupakan inti sari dari teori yang telah dikembangkan.
Teori yang telah dikembangkan dalam rangka memberi jawaban terhadap
pendekatan pemecahan masalah yang menyatakan hubungan antar atribut
berdasarkan pembahasan teoritis. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dilihat
pada bagan kerangka pemikiran berikut ini:
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Pengelolaan
AdministasiBelanja
Pegawai
Implementasi Aplikasi GPP
di MIN Drien Tujoh
Studi Sikap/Perilaku
pegawai aplikasi GPP
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
implementasi aplikasi
GPP
Karateristik pegawai
dan keputusan
implementasi Aplikasi
GPP
Sikap pegawai pegawai
terhadap atribut
Model multi atribut
fishbean extended Analisis
deskriptif
Analisis perilaku pegawai
dalam proses implementasi
aaplikasi GPP
Rekomendasi bagi
aplikasi GPP
Kinerja atribut
– atribut
aplikasi GPP
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam proses penyusunan tugas akhir ini, objek yang diambil untuk
pembuatan tugas akhir adalah Studi dan Implementasi Sistem Informasi
Penggajian Menggunakan Aplikasi GPP (PNS) pada MIN Drien Tujoh yang
beralamat di Jalan Ulee Gle Barat Desa Alue Sane Kecamatan Bandar Dua Kab.
Pidie Jaya.
3.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2013 sampai dengan
bulan Oktober tahun 2013. Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan selama
waktu tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1. Waktu penelitian
NO Nama
Kegiatan
Mei
2013
Juni
2013
Juli
2013
Agustus
2013
September
2013
Oktober
2013
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan
Proposal
2. Observasi
3. Pengumpula
n Data
4. Seminar
5. Pembuatan
KTI
6. Sidang
25
26
3.3 Jenis Penelitian
Penelitian ini berjenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ditujukan
untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya (Nana
Syaodih, 2006:18). Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan
utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan
subjek yang diteliti secara tepat. Subjek penelitian ini MIN Drien Tujoh
Kabupaten Pidie Jaya sedangkan objek penelitian adalah sistem informasi
pengggajian Aplikasi Gaji PNS Pusat (GPP) pada MIN Drien Tujoh Kabupaten
Pidie Jaya.
3.4 Jenis data Penelitian
Jenis data dalam penelitian ini mempergunakan data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa narasi, penjelasan tentang
sesuatu hal dan tidak berupa angka. Sedangkan Data kuantitatif adalah data yang
berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya pasti (Syamsul Hadi, 2006:41).
kuantitatif digunakan untuk memperoleh data yang berupa angka atau data
kualitatif di angkakan/scorring, yang diperoleh melalui kuesioner, sedang
metode kualitatif digunakan untuk memperoleh data dari hasil wawancara
dari responden. Metode kombinasi ini digunakan untuk memperoleh data
yang lebih komprehenshif, valid, reliable, dan objektif.
3.5 Populasi Penelitian
3.5.1 Karakteristik Populasi Penelitian
Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini adalah pegawai dari
bagian bendahara, pegawai yang pernah menjalankan dan mengamati serta yang
berkaitan erat dengan aplikasi GPP. Alasan peneliti untuk menspesifikasikan
responden adalah untuk mendapatkan data yang dapat dipercaya, dapat di jadikan
acuan dalam penelitian dan ditarik sebagai kesimpulan.
27
3.5.2 Jumlah populasi Penelitian
Untuk mengetahui jumlah populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 3.2. Bagian tugas dan jumlah responden penelitian
No Nama Bagian Tugas Jumlah Personal
1 Kepala Madrasah 1
2 Wakil Kepala Madrasah 1
3 Bendahara 1
4 Tata Usaha 1
5 Guru Kelas 8
Total 12 Orang
Sumber: Data Primer (diolah), 2013.
3.6 Pengumpulan Data Penelitian
Tahap berikutnya adalah mengumpulkan data penelitian yang akan
dianalisa, yang bersumber dari:
1. Data Primer, merupakan data yang diperoleh dengan memberikan
angket pertanyaan tertulis (kuesioner) secara langsung kepada
responden yang terkait dengan permasalahan yang diteliti.
2. Data Sekunder, merupakan data yang didapatkan secara tidak langsung
yang sudah diolah dan terdokumentasi. Data ini diperoleh dari studi
kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data dengan melihat beberapa
literatur, antara lain catatan, buku, hubungannya dengan penelitian
tersebut.
28
3.7 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik angket (kuesioner), wawancara dan observasi. Teknik angket merupakan
metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara
membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut
memberikan jawabannya. Kuesioner dalam penelitian ini merupakan kuesioner
tertutup. Teknik wawancara dilakukan dengan mewawancarai langsung sebagian
besar pegawai yang mengisi kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama berkaitan dengan
karakteristik responden. Bagian kedua berisi pertanyaan-pertanyaan sikap atau
perilaku mengenai keyakinan pegawai terhadap konsekuensi karena implementasi
aplikasi GPP di MIN Drien Tujoh. Bagian yang terakhir, yaitu bagian ketiga
terdapat pertanyaan sikap atau perilaku mengenai evaluasi pegawai terhadap
konsekuensi dari implementasi aplikasi GPP di MIN Drien Tujoh. Observasi
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian. Observasi dilakukan
untuk mengamati dan mengetahui pengelolaan data, pembayaran gaji pegawai.
3.8 Teknik pengolahan dan analisis data
Untuk menganalisa data yang telah terkumpul, digunakan teknik
pengolahan data dengan menggunakan Microsoft Office Excel. Microsoft Office
Excel adalah salah satu software yang saat ini popular di Indonesia untuk
pengolahan data sikap dan kepuasan konsumen, pengolahan data (angka) yang
bersifat umum, pengolahan data yang sederhana, seperti proses aritmatika (kali,
bagi, tambah, kurang); selain lebih praktis, Excel memiliki fasilitas automatic
recalculation yang memungkinkan hasil akhir langsung berubah jika ada data
input yang diubah nilainya. Dengan menggunakan Ms. Office Excel, tabel-tabel
frekuensi yaitu menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul dan menyajikan dalam bentuk angka-
angka tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum, hasilnya
diuraikan secara deskriptif dengan memberikan gambaran mengenai
29
implementasi sistem informasi aplikasi GPP (Gaji PNS Pusat) pada MIN Drien
Tujoh Kab. Pidie Jaya.
Terhadap data yang telah diperoleh melalui kuesioner, selanjutnya
digunakan analisis data dengan menggunakan model sikap fishbein extended,
yaitu pengukuran sikap pegawai terhadap perilaku/attitude toward behavior (𝐴𝑏 )
(Singgih Santoso, 2005:43).
Pengukuran sikap dilakukan dengan mengukur keseluruhan atribut
(multiatribut), dengan rumus:
𝐴𝑏 = ∑𝑏𝑖x𝑒𝑖
Keterangan:
𝐴𝑏 = Sikap terhadap perilaku implementasi aplikasi GPP (Gaji PNS Pusat) di
MIN Drien Tujoh.
𝑏𝑖 = Keyakinan pegawai terhadap konsekuensi i karena implementasi
aplikasi GPP di MIN Drien Tujoh.
𝑒𝑖 = Evaluasi pegawai terhadap konsekuensi i dari implementasi aplikasi
GPP di MIN Drien Tujoh.
Tanda ∑ = Penjumlahan dari sejumlah konsekuensi i, yang dalam hal ini ada 6
konsekunsi (kualitas sistem, kualitas informasi, pengguna, kepuasan
pengguna, dampak individu, dampak organisasi).
3.9 Skala Pengukuran
Untuk kasus ini, sikap atau perilaku akan diukur dengan adanya nilai
positif dan negatif. Skala yang digunakan untuk mengukur keyakinan (belief)
pegawai terhadap konsekuensi karena implementasi sistem informasi aplikasi
GPP (Gaji PNS Pusat) di MIN Drien Tujoh, adalah;
1) Sangat Setuju = +3 5) Sangat Tidak Setuju = -3
2) Setuju = +2 6) Tidak Setuju = -2
3) Sedikit Setuju = +1 7) Kurang Setuju = -1
4) Netral = 0
30
Selanjutnya untuk mengetahui evaluasi (evaluation) pegawai terhadap
konsekuensi dari implementasi sistem informasi aplikasi GPP (Gaji PNS Pusat) di
MIN Drien Tujoh, skala yang digunakan adalah:
1) Sangat Penting = +3 5) Sangat Tidak Penting = -3
2) Penting = +2 6) Tidak Penting = -2
3) Sedikit Penting = +1 7) Kurang Penting = -1
4) Netral = 0
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Dalam bab ini penulis akan menerangkan hasil penelitian dan pembahasan
data yang berhubungan dengan masalah yang diperoleh dari penelitian yang telah
dilakukan, yaitu dari data responden dan penelitian mengenai Studi dan
Implementasi Sistem Informasi Penggajian Menggunakan Aplikasi GPP Pada
MIN Drien Tujoh Kab. Pidie Jaya.
4.1.1 Implementasi Aplikasi GPP Dalam Pengelolaan Data Gaji Pegawai
Pada MIN Drien Tujoh
Sistem informasi penggajian dengan aplikasi GPP dirancang sebagai
sarana penyusunan kelengkapan dokumen perhitungan gaji para PNS di bagian
bendahara pada MIN Drien Tujoh, dengan menggunakan aplikasi GPP
memberikan kemudahan dalam mengelola data gaji para pegawai, meningkatkan
kecepatan dan ketepatan dalam penyelesaian pembayaran gaji. Data-data yang
diproses menghasilkan laporan penggajian, yang sewaktu-waktu dapat digunakan.
Untuk itu dibutuhkan penyusunan suatu sistem sehingga pelaksanaan dan
pengelolaan data gaji dapat dilihat jelas dan transparasi yang tergambar dalam
rangkaian sistem tersebut. Secara umum, aplikasi GPP mempunyai sepuluh menu
utama yaitu:
1. Menu Setting
Menu ini adalah menu yang harus dilakukan pertama kali setelah
menginstal aplikasi ini. Di dalamnya terdapat Konfigurasi, Setting
Referensi Anak Satker, Setting Anak Satker, Setting Penomoran, Setting
Pejabat, dan Setting Password.
2. Menu Pegawai
Pada menu pegawai ini pemakai akan melakukan perekaman data pegawai
dan melakukan administrasi lain yang berkaitan dengan data pegawai. Di
31
32
dalamnya terdapat Data Pegawai, No Urut Pegawai, Daftar Pegawai Non
Aktif, Status Kawin Awal Tahun,Terima Data Hasil Rekon dari KPPN,
Kirim Pegawai Pindah, Terima Data Pegawai Pindahan, Eksport Data ke
Aplikasi RKAKL, Pencarian Pegawai.
3. Menu Gaji
Didalamnya terdapat Proses Perhitungan Gaji, R U H Gaji, Gaji Susulan
Manual, R U H Gaji Susulan Manual, Kekurangan Gaji Otomatis, R U H
Kekurangan Gaji Otomatis, Surat Permintaan Persekot Gaji, Kekurangan
Gaji Manual, R U H Kekurangan Manual.
4. Menu Laporan
Dalam menu ini pemakai bisa mencetak berbagai jenis daftar gaji yang
telah dibuat, rekapitulasi, kartu pegawai dll. Menu-menu yang terdapat
didalamnya Cetak Gaji, Kartu Pegawai, Daftar Pengawasan Gaji.
5. Menu Tambahan
Pada Aplikasi Gaji Pegawai Negeri Pusat (GPP) 2013 terdapat menu menu
baru yang dapat memberikan Satuan Kerja kemudahan.
6. Menu Monitoring
Menu pilihan ini pada prakteknya akan dilaksanakan oleh para PPABP.
Fasilitas yang disediakan adalah Monitoring Daftar Gaji Belum Load,
Monitoring Tunggakan, Monitoring Utang Lebih, Monitoring Potongan
Lain, Monitoring Pegawai Pensiun, dan Monitoring Anak Dewasa.
7. Menu Referensi
Menu Referensi berisi tabel referensi yang sifatnya tetap atau tidak banyak
mengalami perubahan. Untuk menjamin kesamaan data referensi di semua
Satuan Kerja pemakai aplikasi ini, maka segala perubahan pada tabel
referensi dilaksanakan secara terpusat oleh Direktorat Jenderal
Perbendaharaan c.q. Direktorat Sistem Perbendaharaan. Dengan demikian
teks pada menu referensi sengaja dimatikan (disable).
8. Menu Utilitas
Menu Utilitas ini digunakan untuk melakukan administrasi terhadap
database.
33
9. Menu Kirim
Menu ini disediakan untuk memproses pengiriman ke KPPN. Menu ini
terdiri dari Kirim Gaji ke KPPN, Penyamaan Data dan Kirim Pegawai
Pindah/Baru ke KPPN.
10. Menu Keluar
Menu ini terdiri dari Tentang aplikasi dan Keluar dari Aplikasi.
Aplikasi GPP dapat diimplementasikan dengan baik dan benar apabila
memenuhi beberapa syarat diantaranya :
1) Sumber daya manusia
Sumber daya manusia yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi GPP
ini harus mengikuti sosialisasi/pelatihan terlebih dahulu. Dengan telah
tersedianya sumber daya manusia yang telah dilatih dan dikelola dalam
menjalankan aktifitas pengelolaan data gaji maka kinerja pegawai akan
menjadi efektif dan efisien. Demikian juga dengan laporan yang
dihasilkan. Adapun tugas atau pegawai pengelola administrasi belanja
pegawai dibagian bendahara adalah :
a. Melakukan pencatatan data kepegawaian secara elektronik
dan/atau manual yang berhubungan dengan belanja pegawai secara
tertib, teratur, dan berkesinambungan;
b. Melakukan penatausahaan semua tembusan surat-surat keputusan
kepegawaian dan semua dokumen pendukung lainnya dalam dosir
setiap pegawai pada Satuan Kerja yang bersangkutan secara tertib
dan teratur;
c. Memproses pembuatan Daftar Gaji, Uang Duka Wafat/Tewas,
Terusan Penghasilan Gaji, Uang Lembur, Uang Makan,
Honorarium, Vakasi dan pembuatan Daftar Permintaan
Pembayaran Belanja Pegawai lainnya;
d. Memproses pembuatan SKPP;
34
e. Memproses perubahan data yang tercantum pada Surat Keterangan
Untuk Mendapatkan Tunjangan Keluarga setiap awal tahun
anggaran atau setiap terjadi perubahan susunan keluarga;
f. Menyampaikan Daftar Permintaan Belanja Pegawai beserta ADK
Belanja Pegawai dan dokumen pendukung kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK);
g. Mencetak Kartu Pengawasan Belanja Pegawai Perorangan melalui
Aplikasi GPP Satker setiap awal tahun dan/atau apabila diperlukan
untuk disatukan dengan Kartu Pengawasan Belanja Pegawai
Perorangan yang diterima dari KPPN;Tugas-tugas lain yang
berhubungan dengan penggunaan anggaran belanja pegawai.
2) Data Masukan
Data masukan yang diperlukan dalam Aplikasi Gaji PNS Pusat (GPP
2013) versi 3.0 adalah :
a. Data Pegawai Satuan Kerja.
b. Data Perubahan para pegawai.
c. Data Keluarga para pegawai.
d. Data Nomor Urut
e. Data Status Kawin awal tahun.
3) Alat yang digunakan
Telah tersedianya alat-alat yang dapat membantu lembaga atau organisasi
dalam menjalankan aktivitas pengelolaan data gaji pegawai. Alat-alat
tersebut adalah :
a) Komputer, dalam melaksanakan aktivitas pengelolaan data gaji
pegawai, pegawai dibantu oleh perangkat komputer dan software
sesuai dengan Standar Operasional (SOP) yang telah ditetapkan
oleh pusat. Selain itu setiap komputer yang tersedia diharuskan
mempunyai browser internet. Untuk pengoperasian Aplikasi GPP
diperlukan personal computer (PC) yang dilengkapi media
penyimpanan external (flash disk), memory SDR/DDR/DDR2
minimal 512 Kb, processor minimal Intel Pentium II atau yang
lebih tinggi, kapasitas harddisk yang belum digunakan minimal 4
35
GB, XP operating system terinstall atau terbaru dan resolusi
monitor 1024x768 pixsel serta jaringan internet untuk mengirim
laporan yang selanjutnya akan di periksa oleh pihak dari Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) setempat. Software
yang digunakan dalam pengelolaan data gaji adalah aplikasi GPP
2013.
b) Printer yang bisa mencetak kertas ukuran besar (US Strandard
Fanfold) atau Printer biasa yang bisa mencetak kertas ukuran folio.
4.1.2 Alur kerja aplikasi GPP
Dalam melakukan pengelolaan pembayaran belanja pegawai di MIN Drien
Tujoh Kabupaten Pidie Jaya, dimulai dari turunnya SK dari Bagian Kepegawaian,
lalu SK tersebut dari bagian Kepegawaian diberikan kepada bagian Keuangan.
Setelah menerima SK, lalu bagian Keuangan menginput data pegawai untuk
diproses perhitungan gajinya menggunakan Program Aplikasi Penggajian
(Aplikasi GPP), setelah data selesai diproses perhitungannya, kemudian data
tersebut disimpan didalam Program Aplikasi Penggajian (Aplikasi GPP), yang
nantinya proses data gaji pegawai tersebut akan dicetak dalam bentuk laporan atau
slip gaji yang akan diberikan kepada pegawai pada saat penerimaan gaji.
Kemudian bagian Keuangan membuat arsip dokumen komputer (ADK) beserta
Surat Perintah Membayar (SPM) yang akan dikirimkan ke Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN). Setelah Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN) menerima SPM, lalu KPPN memeriksa SPM tersebut, bila tidak
ditemukan kesalahan, maka KPPN mengeluarkan Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D), lalu SP2D tersebut oleh KPPN dikirimkan ke bendahara. Setelah Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) tersebut diterima oleh bendahara, lalu bendahara
mencairkan dana nya untuk di kirimkan ke nomor rekening masing-masing
pegawainya, dan slip gaji akan diberikan kemudian setelah gaji diterima oleh
pegawai.
36
Namun sebelum mengoperasikan aplikasi GPP lebih lanjut, perlu di
perhatikan langkah-langkah menjalankan aplikasi GPP secara umum sebagai
berikut:
a) Install Aplikasi 2013
b) Login Dengan User id : super Password : super
c) Lengkapi Tabel Satker (Menu Konfigurasi)
d) Rekam Transaksi Data Gaji
e) Cetak laporan gaji
f) Kirim laporan gaji
4.1.3 Menjalankan Program Aplikasi GPP
Pilih icon seperti gambar 4.1 bawah ini
Gambar 4.1 Icon GPP
Kemudian akan muncul tampilan login aplikasi dengan perintah
masukkan Password dan User ID : ”Super”, seperti pada gambar 4.2 di bawah ini:
Gambar 4.2 Login aplikasi GPP
Selanjutnya akan muncul tampilan awal seperti gambar 4.3 di bawah ini:
Gambar 4.3 Tampilan ruang lingkup aplikasi GPP
37
Untuk program pertama instal maka di harus kan melakukan restore data
lama. Menu ini digunakan untuk melakukan restore (memasukkan kembali) data
dari file yang telah dibackup sebelumnya untuk dimasukkan ke dalam database.
Dengan cara pilih menu utilitas lalu restore, seperti pada gambar 4.4 di bawah ini.
Maka akan muncul tampilan seperti disebelahnya. Pilih lokasi restore dan pilih
restore kembali
Gambar 4.4 Proses restore data
Bila data masih sangat baru maka adakan konfigurasi data. Ini bertujuan
untuk mengatur Satuan Kerja Pengguna Aplikasi ini.
Gambar 4.5 Konfigurasi data
Untuk masuk kedalam perhitungan gaji dapat dilakukan dengan cara pilih
menu gaji lalu pilih proses perhitungan gaji.
Gambar 4.6 Tampilan menu gaji
38
Setelah masuk kedalam proses perhitungan gaji, maka akan muncul
tampilan program seperti dibawah ini, untuk menampilkan daftar nama pegawai
yang akan menerima gaji, dapat dilakukan dengan cara klick Baru lalu melakukan
pengisian seperti tanggal proses, bulan, keterangan dan jenis gaji lalu pilih proses.
Gambar 4.7 Tampilan pembuatan daftar gaji
Jika terjadi perubahan data, maka program ini minta update data terbaru.
perubahan ini berupa data pegawai yang menjadi tanggungan masih kuliah.
Sehingga di minta surat aktif kuliah. Selanjutnya data harus diubah.
Gambar 4.8 Tampilan update perubahan data
Setelah update data berhasil maka akan muncul tampilan nama pegawai
beserta gaji yang akan di berikan.
39
Gambar 4.9 Tampilan nama dan gaji pegawai
Setelah semua di pastikan kebenarannya, maka kita pilih simpan. Bila
proses simpan berhasil akan ada No. Perhitungan Gaji yang otomatis di berikan
oleh aplikasi.
Gambar 4.10 Nomor perhitungan gaji otomatis
Untuk mencetak hasil yang telah kita kerjakan tadi, pilih menu laporan dan
pilih cetak gaji. Maka akan muncul seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4.11 Tampilan cetak gaji
40
Pencetakan ini di sertakan juga slip gaji yang akan di bayarkan. Seperti
yang terlihat pada gambar 4.12 di bawah ini:
Gambar 4.12 Tampilan slip gaji
4.2 Deskripsi Karakteristik Responden
Deskripsi karakteristik responden adalah penjelasan tentang keberadaan
Pegawai Negeri Sipil yang berada di bawah naungan MIN Drien Tujoh Kab. Pidie
Jaya yang diperlukan sebagai informasi untuk mengetahui identitas sebagai
responden dalam penelitian ini. Data responden ini bertujuan untuk mengetahui
latar belakang responden berdasarkan jenis kelamin, pendidikan formal terakhir,
usia dan golongan.
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui kuesioner
yang disebarkan kepada para pegawai negeri sipil di MIN Drien Tujoh Kab. Pidie
Jaya, dengan 12 responden sebagai populasi dari seluruh populasi pegawai negeri
sipil di MIN Drien Tujoh Kab. Pidie Jaya. Sesuai dengan ukuran populasi
minimum dalam tabel-tabel dibawah ini berdasarkan perhitungan dengan
menggunakan Microsoft Excel for windows.
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
41
Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1. Laki-Laki 5 42%
2. Perempuan 7 58%
Jumlah 12 100%
Sumber: Data Primer (diolah), 2013.
Dari data pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 12 orang yang
merupakan responden terbanyak adalah berjenis kelamin perempuan sebesar 7
orang (58%) sedangkan laki-laki sebanyak 5 orang (42%).
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan pendidikan formal
terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2. Karateristik responden berdasarkan pendidikan formal terakhir
No. Pendidikan Frekuensi Persentase
1. SMU - -
2. Diploma-III (D3) 2 17%
3. Strata I (S1) 10 83%
4. Strata II (S2) - -
5. Strata III (S3) - -
Jumlah 12 100%
Sumber: Data Primer (diolah), 2013.
Tingkat pendidikan responden didapatkan bahwa sebagian besar
responden memiliki latar belakang pendidikan terakhir adalah Sarjana strata I (S1)
sebanyak 10 orang (83%), kemudian diikuti oleh responden yang berpendidikan
Diploma III (D3) dengan jumlah sebanyak 2 orang (17%).
42
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3. Karakteristik responden berdasarkan usia
No. Usia Frekuensi Persentase
1. 20 – 29 tahun 2 17%
2. 30 – 39 tahun 5 41,6 %
3. 40 – 49 tahun 5 41,6%
4. ≥ 50 tahun - -
Jumlah 12 100%
Sumber: Data Primer (diolah), 2013.
Setelah melihat tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa usia antara 40-49
tahun 5 orang (41,6%), untuk usia antara 30-39 tahun sebanyak 5 orang (41,6%),
sedangkan persentase usia yang terkecil dari keseluruhan responden adalah 2
orang (17%) dengan kisaran usia antara 20-29 tahun.
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan golongan dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4. Karakteristik responden berdasarkan golongan
No. Golongan Frekuensi Persentase
1. I - -
2. II 2 18,18%
3. III 9 81,81%
4. IV - -
Jumlah 11 100%
Sumber: Data Primer (diolah), 2013.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa golongan pekerjaan responden
yang terbanyak adalah golongan III yakni sebanyak 9 orang (81,81%). Kemudian
diikuti oleh responden dengan golongan II sebanyak 2 orang (18,18%).
43
4.3 Pembahasan Atribut Yang Mempengaruhi Aplikasi GPP (Gaji PNS
Pusat).
Deskripsi analisis atribut (multiatribut) yang mempengaruhi aplikasi GPP
diperoleh melalui perhitungan mengukur keseluruhan sikap para pegawai terhadap
perilaku implementasi aplikasi GPP terhadap skor jawaban responden. Skor
tersebut diperoleh dengan memberikan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan
tentang atribut belief dan evaluation dari aplikasi GPP. Penilaian tanggapan
terhadap atribut (multiatribut) aplikasi GPP dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
𝐴𝑏= ∑𝑏𝑖x𝑒𝑖
Keterangan:
𝐴𝑏 = Sikap terhadap perilaku implementasi aplikasi GPP (Gaji PNS Pusat) di
MIN Drien Tujoh.
𝑏𝑖 = Keyakinan pegawai terhadap konsekuensi i karena implementasi
aplikasi GPP di MIN Drien Tujoh.
𝑒𝑖 = Evaluasi pegawai terhadap konsekuensi i dari implementasi aplikasi
GPP di MIN Drien Tujoh.
Tanda ∑ = Penjumlahan dari sejumlah konsekuensi i, yang dalam hal ini ada 6
konsekuensi (kualitas sistem, kualitas informasi, pengguna, kepuasan
pengguna, dampak individu, dampak organisasi).
Untuk mengetahui deskripsi analisis hasil dari pengolahan data atribut
(multiatribut) yang mempengaruhi aplikasi GPP, dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
44
Data Kasus
Sikap Terhadap Perilaku Implementasi Aplikasi GPP Di MIN Drien Tujoh Kab. Pidie Jaya
Tabel 4.5. Hasil pengolahan data sejumlah atribut (multiatribut) aplikasi GPP
Belief Evaluation
Sikap
Responden
Kualitas
Sistem
Kualitas
Informasi
Pengguna
(Use)
Kepuasan
Pengguna
Dampak
Individu
Dampak
Organisasi
Kualitas
Sistem
Kualitas
Informasi
Pengguna
(Use)
Kepuasan
Pengguna
Dampak
Individu
Dampak
Organisasi
Irfan, Spd.i 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
Junaidi 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 51
Asnawi 2 2,5 2 2 3 2 2,3 3 2 3 3 3 37,1
Helmi 2,7 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 50,4
Nurhayati 2,7 3 2,5 3 3 3 3 2,5 2,5 3 3 2 45,85
Radiah 2 3 3 3 3 3 2 2,5 2,5 2 2 3 40
Salbiah 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 33
Rosnaini 2,3 3 2,5 3 3 3 2 2 2 2 2 2 33,6
Asmaul
Husna 2,3 3 2,5 3 3 3 2 2 2 2 2 2 33,6
Marlina 2,7 3 2,5 2 3 3 2,7 3 3 2 3 2 42,79
Faisal 2,3 3 2 3 3 2 2 2,5 2 2 2 2 32,1
Firdausin 2,3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 30,6
Rata-Rata 2,523 2,96 2,67 2,75 2,83 2,67 2,33 2,54 2,42 2,42 2,5 2,42 40,34
45
45
Berdasarkan data tersebut diatas responden memberi tanggapan kepada
keseluruhan atribut (Program Aplikasi GPP) yaitu sebesar 40,37. Angka tersebut jika
dilihat pada tabel berada pada nilai positif (dapat dilihat pada tabel 4.5). Pada tabel
4.5 diatas juga dapat dilihat item dengan atribut tertinggi pada kolom belief ada di
kualitas informasi sebesar 2,95 dan atribut terendah (belief) ada di kualitas sistem
sebesar 2,53 sedangkan pada kolom evaluation item dengan atribut tertinggi ada di
kualitas informasi sebesar 2,54 dan atribut terendah ada di kualitas sistem sebesar
2,33.
4.3.1 Analisis peratribut (multiatribut) dari belief terhadap Aplikasi GPP
di MIN Drien Tujoh
Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap atribut (multiatribut) dari
belief terhadap aplikasi GPP akan diuraikan sebagai berikut:
1) Kualitas Sistem
Dari data tabel 4.5 responden memberikan tanggapan keyakinan (belief)
mengenai aplikasi GPP di MIN Drien Tujoh mempunyai kualitas sistem yang
dapat dihandalkan, memiliki umur ekonomis/teknis yang lama dan keamanan
yang baik dalam menyimpan data, yaitu sebesar 2,53 (nilai positif dari angka
belief). Angka tersebut jika dilihat berada pada kategori sangat setuju. Oleh
karena itu, aplikasi GPP memiliki kualitas sistem yang dapat dihandalkan,
memiliki umur ekonomis/teknis yang lama dan keamanan yang baik dalam
menyimpan data.
2) Kualitas Informasi
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui pandangan responden mengenai
aplikasi GPP di MIN Drien Tujoh mempunyai kualitas informasi yang akurat,
relevan, lengkap, mudah dipahami dan tepat waktu, yaitu sebesar 2,96 (nilai
positif dari angka belief). Angka tersebut jika dilihat berada pada kategori
sangat setuju.Oleh karena itu, aplikasi GPP mempunyai kualitas informasi
yang akurat, relevan, lengkap, mudah dipahami dan tepat waktu.
46
46
3) Pengguna (Use)
Dari tabel 4.5 dapat diperoleh tanggapan responden mengenai aplikasi GPP di
MIN Drien Tujoh dari segi pengguna (use) dimana aplikasi GPP userfriendly,
dengan fitur lengkap dan tampilan yang menarik, yaitu tanggapan responden
sebanyak 83,3% dengan nilai positif dari angka (belief) sebesar 2,67. Angka
tersebut jika dilihat berada pada kategori sangat setuju. Oleh karena itu,
aplikasi GPP sebuah program aplikasi yang mudah dan praktis (userfriendly),
dengan fitur lengkap dan tampilan yang menarik.
4) Kepuasan Pengguna (User satisfaction)
Berdasarkan data tabel 4.5 menunjukkan aplikasi GPP di MIN Drien Tujoh
memiliki kepusaan pengguna (user satisfaction) dalam pelayanan pengelolaan
data gaji pegawai dengan cepat, akurat, tepat waktu dan selalu up to date,
yaitu tanggapan responden dengan nilai positif dari angka (belief) sebesar
2,67. Angka tersebut jika dilihat berada pada kategori sangat setuju. Oleh
karena itu, aplikasi GPP memiliki kepusaan pengguna (user satisfaction)
dalam pelayanan pengelolaan data gaji pegawai dengan cepat, akurat, tepat
waktu dan selalu up to date.
5) Dampak Individu (Individual Impact)
Dari tabel 4.5 responden memberi tanggapan keyakinan (belief) mengenai
aplikasi GPP di MIN Drien Tujoh memiliki dampak individu yang dapat
meningkatkan kinerja individu (perhitungan gaji efektif dan efesien, laporan
penggajian akurat, yaitu nilai positif dari angka (belief) sebesar 2,83. Angka
tersebut jika dilihat berada pada kategori sangat setuju. Oleh karena itu,
aplikasi GPP memiliki dampak individu yang dapat meningkatkan kinerja
individu (perhitungan gaji efektif dan efesien, laporan penggajian akurat).
6) Dampak Organisasi (Organizational Impact)
Berdasarkan tabel 4.5 dapat terlihat tanggapan responden mengenai aplikasi
GPP di MIN Drien Tujoh memiliki dampak organisasi yang dapat
47
47
meningkatkan kinerja madrasah (pembayaran gaji tepat waktu, efektif dalam
pengambilan keputusan dan menghasilkan informasi penggajian up to date,
yaitu sebesar 2,67 (nilai positif dari angka belief). Angka tersebut jika dilihat
berada pada kategori sangat setuju. Oleh karena itu, aplikasi GPP memiliki
dampak organisasi yang dapat meningkatkan kinerja madrasah (pembayaran
gaji tepat waktu, efektif dalam pengambilan keputusan dan menghasilkan
informasi penggajian up to date).
4.3.2 Analisis Evaluasi (Evaluation) Terhadap Aplikasi GPP Pada MIN
Drien Tujoh
Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap dari masing-masing
sejumlah atribut (multiatribut) Evaluation dari aplikasi GPP akan diuraikan sebagai
berikut:
1) Kualitas Sistem (System Quality)
Dari data tabel 4.5 tanggapan evaluation responden mengenai sistem
informasi penggajian mempunyai kualitas sistem yang dapat dihandalkan,
memiliki umur ekonomis/teknis yang lama dan memiliki keamanan data
penggajian yang baik, yaitu sebesar 2,33 (nilai positif dari angka evaluation).
Angka tersebut jika dilihat berada pada kategori penting. Oleh karena itu,
penting bagi sebuah sistem informasi penggajian mempunyai kualitas sistem
yang dapat dihandalkan, memiliki umur ekonomis/teknis yang lama dan
memiliki keamanan data penggajian yang baik.
2) Kualitas Informasi
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan sistem informasi penggajian mempunyai
kualitas informasi yang akurat, relevan, lengkap, mudah dipahami dan tepat
waktu, yaitu tanggapan responden dengan nilai positif dari angka (evaluation)
sebesar 2,54. Angka tersebut jika dilihat berada pada kategori sangat penting.
Oleh karena itu, sangat penting bagi sebuah sistem informasi penggajian
48
48
mempunyai kualitas informasi yang akurat, relevan, lengkap, mudah dipahami
dan tepat waktu.
3) Pengguna (User)
Dari tabel 4.5 mengenai sistem informasi penggajian dari segi pengguna
(user) dimana sistem informasi penggajian userfriendly, dengan fitur lengkap
dan tampilan yang menarik, yaitu tanggapan responden dengan nilai positif
dari angka (evaluation) sebesar 2,42. Angka tersebut jika dilihat berada pada
kategori penting. Oleh karena itu, penting sebuah sistem informasi penggajian
userfriendly, dengan fitur lengkap dan tampilan yang menarik.
4) Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)
Berdasarkan data tabel 4.5 tanggapan evaluation responden mengenai sistem
informasi penggajian memiliki kepusaan pengguna (user satisfaction) dalam
pelayanan pengelolaan data gaji pegawai dengan cepat, akurat, tepat waktu
dan selalu up to date, yaitu sebesar 2,42 (nilai positif dari angka evaluation).
Angka tersebut jika dilihat berada pada kategori penting. Oleh karena itu,
penting bagi sebuah sistem informasi penggajian memiliki kepusaan pengguna
(user satisfaction) dalam pelayanan pengelolaan data gaji pegawai dengan
cepat, akurat, tepat waktu dan selalu up to date.
5) Dampak Individu (Individual Impact)
Dari data tabel 4.5 menunjukkan tanggapan evaluation responden mengenai
sistem informasi penggajian memiliki dampak individu yang dapat
meningkatkan kinerja individu (perhitungan gaji efektif dan efesien, laporan
penggajian akurat), yaitu sebesar 2,5 (nilai positif dari angka evaluation).
Angka tersebut jika dilihat berada pada kategori sangat penting. Oleh karena
itu, sangat penting bagi sebuah sistem informasi penggajian memiliki dampak
individu yang dapat meningkatkan kinerja individu (perhitungan gaji efektif
dan efesien, laporan penggajian akurat).
49
49
6) Dampak Organisasi (Organizational Impact)
Berdasarkan tabel 4.5 mengenai sistem informasi penggajian memiliki
dampak organisasi yang dapat meningkatkan kinerja madrasah (pembayaran
gaji tepat waktu, efektif dalam pengambilan keputusan dan menghasilkan
informasi penggajian up to date), yaitu tanggapan reponden sebanyak 58,3%
menyatakan penting dengan nilai positif dari angka (evaluation) sebesar 2,42.
Angka tersebut jika dilihat berada pada kategori penting. Oleh karena itu,
penting bagi sebuah sistem informasi penggajian memiliki dampak organisasi
yang dapat meningkatkan kinerja madrasah (pembayaran gaji tepat waktu,
efektif dalam pengambilan keputusan dan menghasilkan informasi penggajian
up to date).
Tabel 4.6. Rekapitulasi deskripsi hasil pengolahan data peratribut untuk
aplikasi GPP
Atribut Belief Evaluation
Kualitas Sistem 2,53 2,33
Kualitas informasi 2,96 2,54
Pengguna (Use) 2,67 2,42
Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) 2,75 2,42
Dampak Individu (Individual Impact) 2,83 2,5
Dampak Organisasi (Organizational Impact) 2,67 2,42
Sumber: Data Primer (diolah), 2013
Dari data tabel 4.6 diatas, dapat terlihat bahwa para responden memberi
tanggapan kepada sejumlah atribut (multiatribut) yang berpengaruh terhadap aplikasi
GPP. Dari kolom keyakinan (belief) atribut yang berpengaruh terhadap aplikasi GPP,
yaitu atribut kualitas informasi dengan nilai tertinggi sebesar 2,96 dan atribut
kualitas sistem dengan nilai terendah sebesar 2,53. Jika dari kolom evaluasi
(evaluation) atribut yang mempunyai pengaruh terhadap aplikasi GPP, yaitu atribut
50
50
kualitas informasi memiliki nilai tertinggi sebesar 2,54 dan atribut kualitas sistem
denga nilai terendah terendah ada sebesar 2,3.
4.3 Analisis Rekomendasi Aplikasi GPP
Secara umum Aplikasi GPP sudah sangat baik karena untuk semua nilai
atribut pada belief dan evaluation sudah positif serta nilai skor 40,34. Bila ditelusuri
lebih lanjut dengan membandingkan nilai belief dan evaluation maka terdapat
interprestasi yaitu aplikasi GPP mempunyai nilai harapan yang baik, akan tetapi nilai
fakta yang dibuktikan oleh evaluation lebih rendah dari nilai harapan yang diberikan
pegawai. Sehingga bisa dikatakan secara umum aplikasi GPP sudah baik, tetapi perlu
usaha peningkatan kualitas untuk semua atribut agar harapan dan evaluation
mempunyai nilai yang sama. Akan sangat baik lagi jika nilai atibut dari evaluation
lebih tinggi dari nilai belief.
51
51
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada MIN
Drien Tujoh Kab. Pidie Jaya mengenai Studi dan Implementasi Sistem informasi
Penggajian Menggunakan Aplikasi GPP (Gaji PNS Pusat), maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Implementasi aplikasi GPP dalam pengelolaan data gaji pegawai di MIN
Drien Tujoh meningkatkan kemudahan dan kelancaran operasi penggajian,
sehingga proses operasi penggajian di MIN Drien Tujoh semakin cepat dan
tepat dalam penyelesaian pembayaran belanja pegawai khususnya gaji PNS.
Hal ini dilakukan oleh sumber daya manusia yang mampu mendukung
kelancaran komunikasi data dan informasi antar kantor/satker seperti Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) secara cepat, tepat waktu dan
dapat dipertanggungjawabkan, sehingga penyajian data dan informasi
secara khusus yang berkaitan dengan pembayaran belanja pegawai secara
berjenjang dapat disajikan dengan baik.
2. Dari hasil penelitian untuk atribut belief dan evaluation menjelaskan bahwa
semua atribut yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, pengguna, kepuasan
pengguna, dampak individu, dampak organisasi mempengaruhi kualitas
aplikasi GPP. Akan tetapi lebih rinci lagi pada atribut belief yang sangat
mempengaruhi harapan dari aplikasi GPP, ini dijelaskan dengan nilai 2,95
yaitu hampir sangat setuju bahwa kualitas informasi sangat dibutuhkan
dalam aplikasi GPP. Selanjutnya pada atribut evaluation yang sangat
mempengaruhi dari sistem informasi, dijelaskan dengan nilai sebesar 2,54
yaitu hampir sangat penting, bahwa kualitas informasi sangat
berpengaruh/sangat penting dalam sebuah sistem informasi.
51
52
52
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Studi dan
Implementasi Sistem Informasi Penggajian Menggunakan Aplikasi GPP, maka
penulis memberikan saran yang diharapkan menjadi masukan, diantaranya:
1. Implementasi aplikasi GPP dalam pengelolaan data gaji pegawai di MIN
Drien Tujoh:
a) Sebaiknya dilakukan pemisahan tugas antara operator aplikasi dengan
fungsional/tugas pengajaran, hal ini bertujuan untuk dapat lebih
meningkatkan kinerja madrasah dan pegawai agar lebih baik lagi.
b) Perlu sosialisasi terus menerus agar berjalan dengan baik tanpa
menyulitkan ataupun merugikan berbagai pihak, khususnya pegawai
sebagai pengguna yang sangat penting, karena alat yang dipersiapkan
untuk mendukung kelancaran operasi kegiatan madrasah.
2. Pada prinsipnya semua atribut sudah sangat baik, akan tetapi atribut
kualitas sistem, kualitas informasi, pengguna, kepuasan pengguna,
dampak individu dan dampak organisasi harus diperbaiki agar nilai
evaluation sama atau lebih lagi dari nilai belief.
3. Berdasarkan hasil penelitian ini penulis merekomendasikan sistem
informasi aplikasi GPP dapat terus semakin dikembangkan dan
ditingkatkan, terutama dari segi kualitas sistem pada menu kekurangan
gaji agar tidak terdapat kesalahan-kesalahan (error) ketika proses
perhitungan kekurangan gaji pegawai di masa mendatang.
4. Kepada peneliti berikutnya yang berminat meneliti aplikasi GPP, perlu
mencari atribut/indikator lain selain yang dikaji dalam penelitian ini.
53
53
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad dan Ruky. 2001. Upah dan Gaji. Jakarta: Erlangga.
Andiesyaharu.2012.tugas-perilaku-konsumen-dan-periklanan. [Online] www.
andiesyaharu.blogspot.com. [07 Oktober 2013]
Astutik, Eva Fidiya. 2010. Peranan Sistem penggajian Dalam menunjang efektivitas
Perusahaan Pada PT. Mutual Persada. Universitas Narotama Surabaya:
Tugas Akhir tidak diterbitkan.
Azhar Susanto, MBus, Ak. 2004. Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan
Pengembangan Berbasis Komputer. Bandung: Lingga Jaya.
Barry, Cushing E. 1993. Accounting Information system and organization. edisi tiga.
terjemahan Ruchyat Kosasih. Jakarta: Erlangga.
DeLone, W. H., & McLean, E. R. 2003. The DeLone and McLean Model of
Information Systems Success: A Ten-Year Update. Journal of Management
Information Systems , 19 (4), 9-30.
Dirjen Perbendaharaan Negara. (2009). Modul Pengelolaan Administrasi Belanja
Pegawai pada Satuan Kerja. Jakarta: Dirjen Perbendaharaan Departmen
Keuangan RI.
Hadi, Syamsul. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Akuntansi Keuangan.
Yogyakarta: EKONISIA
Hall, James A. 2001. Accounting Information Systems. 3th edition. Cincinnati: Shout-
Western College Publishing.
Hariandja, Marihot Tua E. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Grasindo
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI
KPPN Bojonegoro. 2008. Aplikasi GPP.[Online] Tersedia:www.kppnbojonegoro.net/
index.php?option=com_content&view=article&id=65&Itemid=37. [24 Mei
2013]
53
54
54
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
Nurullah. 2012. Pembayaran Belanja Pegawai Pada Kanwil Ditjen Perbendaharaan
Provinsi Aceh Dengan Menggunakan Aplikasi GPP. STMIK U’Budiyah
Indonesia Banda Aceh: Laporan Kerja Praktek Tidak diterbitkan.
Santoso, Singgih. 2005. Menggunakan SPSS dan Excel Untuk Mengukur Sikap dan
Kepuasan Konsumen. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sugiyarso dan Winarni. 2005. Upah dan Gaji. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukmadinata, Prof. Dr. Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA
Wikiapbn. 2011. Belanja Pegawai. [Online] Tersedia: www.wikiapbn.com/artikel/
Belanja_Pegawai. [26 Mei 2013]