Upload
duongcong
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Jeri Nurdianto, 2012
Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-
Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-2008)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan
yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal
abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak asasi manusia. Hal ini terjadi tidak
hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula pada negara berkembang.
Menurut Pandit (2002: 26) Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang
dalam tahap pembangunannya, berusaha membangun industri pariwisata sebagai
salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar negeri yang berimbang.
Melalui Industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah, sebagaimana
diketahui bahwa sektor pariwisata di Indonesia masih menduduki peranan yang
sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional sekaligus merupakan
salah satu faktor yang sangat strategis untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat dan devisa negara.
Indonesia merupakan negara yang dilalui garis khatulistiwa. Daerah
sekitar garis khatulistiwa memiliki iklim yang tropis dan memiliki pemandangan
alam yang indah dan menarik. Hal ini merupakan salah satu yang menyebabkan
banyaknya wisatawan nusantara dan mancanegara menikmati pariwisata di
Indonesia, selain itu Indonesia juga memiliki berbagai macam budaya dan adat
istiadat yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Kekayaan tersebut merupakan
2
Jeri Nurdianto, 2012
Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-
Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-2008)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
potensi yang dapat dijadikan daya tarik pariwisata untuk wisatawan nusantara
maupun mancanegara.
Jawa Barat adalah salah satu destinasi wisata yang banyak diminati oleh
wistawan nusantara dan mancanegara, karena memiliki banyak potensi wisata
didalamnya. Lingkungan alamnya yang indah, pegunungan yang alami,
kebudayaannya yang menarik, masyarakatnya yang ramah, dan berbagai potensi
lainnya dapat memberikan prospek yang bagus apabila terus dkembangkan
sebagai destinasi wisata unggulan. Pengembangan kepariwisataan yang
berkelanjutan dan dikelola dengan baik akan banyak mendatangkan pemasukan
devisa negara dan pendapatan daerah, penyedian lapangan pekerjaan, memajukan
perekonomian, dan lain sebagainya, sehingga potensi yang ada harus
dimanfaatkan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
bagi masyarakat.
Perkembangan kawasan wisata secara perlahan-lahan dapat mengubah
kehidupan sosial yang ada di masyarakat. Misalnya norma, nilai-nilai, cara
berperilaku dan cara bersikap. Kawasan wisata mampu menciptakan lapangan
pekerjaan yang beragam seperti kegiatan berdagang, menjadi karyawan di suatu
tempat wisata, tukang parkir, tukang kebun, dsb. Hal ini menjadikan besarnya
kesempatan yang diberikan kepada masyarakat untuk memanfaatkan peluang
kerja yang diberikan. Salah satu tempat wisata yang ada di Indonesia, khususnya
di Jawa Barat adalah kawasan wisata Sari Ater Resort yang berlokasi di wilayah
PTPN VIII Perkebunan Teh Ciater (PERSERO) Desa Ciater, Kecamatan Ciater,
Kabupaten Subang, Jawa Barat. Adapun masyarakat yang tinggal di Kecamatan
3
Jeri Nurdianto, 2012
Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-
Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-2008)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Ciater memiliki mata pencaharian pekerjaan yang beragam seperti pedagang,
petani, bekerja di kantor-kantor pemerintah, wiraswasta dan sebagainya.
Pada awalnya kawasan yang terletak di kaki Gunung Tangkuban Perahu
ini masih berupa areal hutan, setelah mengalami beberapa perkembangan akhirnya
areal hutan tersebut berubah menjadi kawasan wisata. Sari Ater Resort menjadi
suatu objek wisata unggulan dikarenakan potensi yang ada yaitu sumber air panas
alami yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit serta dapat
menyehatkan tubuh. Sari Ater Resort memiliki beberapa pesona lainnya, yaitu
dengan ditambahnya hamparan hijau daun teh yang luas dan sejuknya udara
pegunungan, sehingga Sari Ater Resort menjadi suatu kawasan wisata yang
menarik bukan hanya terhadap wisatawan nusantara akan tetapi juga terhadap
wisatawan mancanegara. Sari Ater Resort sampai pada tahun 2008 masih dalam
tahap pengembangan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan perekonomian
pemerintah maupun masyarakat daerah.
Perkembangan kawasan wisata Sari Ater Resort pertama kali dilakukan
pada tahun 1968 oleh Pemda Kabupaten Subang melalui PU Kabupaten bekerja
sama dengan Dispenda perlahan-lahan mulai menggarap kawasan Ciater sebagai
objek wisata. Pada tahun 1972 PPN Dwikora IV (sekarang PTPN VIII Ciater)
mengembangkan objek wisata Sari Ater Resort dengan melakukan pembangunan
sarana dan prasarana. Pada tanggal 20 Maret 1974 Pemda TK II Kabupaten
Subang menyerahkan pengelolaan objek wisata Sari Ater kepada PT. Sari Ater.
Pada tanggal 24 Oktober 1994 dilakukan Restrukturisasi Organisasi dan
4
Jeri Nurdianto, 2012
Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-
Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-2008)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ditetapkan seorang General Manager untuk memimpin objek wisata Sari Ater
dengan nama Sari Ater Hot Spring Resort.
Adanya kawasan wisata Sari Ater Resort mendorong pertumbuhan tingkat
kesejahteraan penduduk yang dahulu sebagian besar bermata pencaharian sebagai
buruh pemetik teh dan buruh tani kini banyak beralih pada jenis pekerjaan yang
lain. Hal ini dikarenakan kawasan wisata Sari Ater Resort memberikan banyak
peluang kerja yang menjajikan bagi masyarakat setempat. Di dalam
pengembangan usaha objek wisata Sari Ater Resort telah banyak memberikan
kontribusi yang positif terhadap pengembangan ekonomi dan sosial penduduk
sekitarnya, dalam hal itu akan terus dilakukan sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan lingkungan sekitar perusahaan. Perusahaan sangat menyadari sekali
keterkaitan antara perusahaan dengan lingkungan dimana perusahaan berada, baik
itu secara sosial kemasyarakatan maupun alam sekitarnya sebagai penyangga
kelestarian lingkungan.
Kawasan objek wisata Sari Ater Resort telah mengalami peningkatan pada
setiap tahunnya, yang menjadikan kawasan Sari Ater menjadi pusat perekonomian
penduduk. Peningkatan pendapatan penduduk yang menjalankan roda
perekonomiannya tampak meningkat yang terlihat dari banyaknya pengunjung
yang berdatangan ke kawasan wisata Sari Ater Resort tersebut, sehingga jelas
memberikan pengaruh bagi kehidupan penduduk yang ada di sekitar kawasan
wisata Sari Ater Resort terutama dalam bidang ekonomi. Salah satu jenis
pekerjaan yang diminati oleh penduduk sekitar kawasan wisata Sari Ater Resort
adalah berdagang, karena jenis pekerjaan ini tidak memerlukan keahlian yang
5
Jeri Nurdianto, 2012
Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-
Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-2008)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
spesifik, sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja baik yang tidak berpendidikan
maupun yang berpendidikan yang menjadikan jenis pekerjaan ini banyak diminati
oleh penduduk. Jenis dagangan yang dijualpun beragam seperti makanan dan
minuman, berbagai macam kerajinan cendramata, sayuran dan buah-buahan.
Tingginya aktivitas perekonomian di kawasan wisata Sari Ater Resort ini
telah menjadikan sebagian besar penduduk sangat bergantung sekali
perekonomiannya di kawasan wisata Sari Ater Resort seperti membuka tempat-
tempat penginapan, villa, rumah makan, dan sebagainya. Dari tahun 1994 sampai
tahun 2008, adanya kawasan wisata Sari Ater Resort telah meningkatkan
kehidupan perekonomian penduduk yang berdampak pula terhadap peningkatan
pendidikan dan status sosial penduduk.
Dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 yang
berisikan tentang peraturan kepariwisataan yang di salah satu pasalnya disebutkan
untuk selalu mengikutsertakan penduduk sekitar di dalam kegiatan
kepariwisataan, baik dalam bentuk membuat cendramata dan mempromosikan
budaya yang harus merupakan khas penduduk setempat menjadikan terbukanya
kesempatan bagi penduduk untuk memanfaatkan peluang yang diberikan untuk
dapat memperbaiki kehidupan perekonomian penduduk yang tinggal di sekitar
kawasan objek wisata Sari Ater Resort. Adanya Peraturan Pemerintah tersebut
membuat penduduk untuk mampu memanfaatkan peraturan pemerintah tersebut,
guna memberikan dampak positif bagi penduduk, sampai pada tahun 2008 hal ini
telah berjalan dengan baik, terbukti dengan dilibatkannya penduduk setempat di
dalam pengelolaan kawasan wisata Sari Ater Resort dan juga dibukanya lapangan
6
Jeri Nurdianto, 2012
Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-
Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-2008)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pekerjaan yang luas bagi penduduk. Dampak lainnya yaitu terjadinya perubahan
sosial di penduduk dimana terjadinya peningkatan dari segi tingkat pendidikan,
norma, nilai-nilai, cara berperilaku dan cara bersikap. Perubahan sosial tersebut
berjalan lurus mengikuti tingkat perekonomian penduduk yang meningkat.
Berdasarkan pemaparan tersebut, peneliti merasa tertarik melakukan
penelitian untuk melihat lebih jauh dan menuangkannya dalam bentuk skripsi
dengan judul “Perkembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan
Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-
2008)”. Alasan pemilihan judul tersebut karena pertama, permasalahan yang
dikaji bersifat lokal, sedangkan selama ini penulisan sejarah lokal masih kurang.
Hal ini terjadi karena peneliti sejarah terkadang mengalami kesulitan
mendapatkan sumber dan menganggap bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi
pada lokasi, desa atau kota kecil pada umumnya tidak mempunyai dampak yang
luas sehingga dianggap tidak penting karena tidak mempunyai dampak nasional
atau representative bagi perkembangan nasional (Kartodirdjo, 1992: 72-74).
Kedua, belum adanya penulisan tentang perkembangan kepariwisataan di
kabupaten Subang dalam kurun waktu 1994 – 2008. Ketiga, peneliti merasa
tertarik akan penulisan sejarah pariwisata dimana dapat memberikan perubahan-
perubahan terhadap suatu wilayah khususnya di kabupaten Subang, selain itu juga
pada kurun waktu 1994 dilakukan restrukturisasi organisasi dan ditetapkan
seorang General Manager untuk memimpin hotel dan objek wisata Sari Ater
dengan nama Sari Ater Hot Spring Resort dan mengalami kemajuan yang pesat
7
Jeri Nurdianto, 2012
Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-
Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-2008)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dilihat dari perluasan area wisata, penambahan objek wisata dan bertambah
pesatnya wisatawan asing maupun domestik.
1.2. Rumusan dan Pembatasan Masalah
Masalah utama yang dikaji dalam Skripsi ini adalah “Bagaimana
Perkembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap
Kehidupan Sosial-Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-2008)”. Berdasarkan
rumusan tersebut maka dapat dijabarkan kedalam beberapa pertanyaan, yaitu :
1. Bagaimana kondisi lingkungan geografis dan demografis kawasan Ciater
sebelum dibuka menjadi kawasan wisata?
2. Bagaimana pertumbuhan Ciater sebagai kawasan wisata tahun 1994 -
2008?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan manajemen Sari Ater Resort dan
penduduk dalam membenahi lingkungan sekitar?
4. Bagaimana kehidupan sosial-ekonomi penduduk dengan berkembangnya
kawasan wisata Sari Ater Resort tahun 1994-2008?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini akan mencoba mengkaji mengenai “Bagaimana
Perkembangan kawasan wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya terhadap
kehidupan sosial-ekonomi penduduk sekitar (1994-2008)”. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk :
8
Jeri Nurdianto, 2012
Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-
Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-2008)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Mendeskripsikan gambaran umum mengenai kondisi lingkungan
penduduk Desa Ciater Kecamatan Ciater dari kondisi geografis, mata
pencaharian penduduk, tingkat pendidikan serta jumlah penduduk.
2. Mendeskripsikan gambaran umum objek wisata Sari Ater Resort dari awal
perkembangan sampai dengan pada tahun 2008 serta perubahan apa saja
yang di alami objek wisata Sari Ater Resort.
3. Mengidentifikasi bagaimana upaya yang dilakukan manajemen Sari Ater
Resort dan penduduk dalam menata lingkungan sekitar kawasan wisata.
4. Membuktikan dampak dari adanya objek wisata Sari Ater terhandap
kondisi sosial-ekonomi penduduk. Dampak tersebut meliputi
perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat yakni tingkat pendapatan
dan tingkat pendidikan masyarakat sekitar kawasan objek wisata Sari Ater
Resort.
1.4. Metode dan Teknik Penelitian
Metode Penelitian
Untuk mengkaji pembahasan ini, peneliti menggunakan beberapa metode
penelitian sejarah yaitu suatu metode penelitian untuk memperoleh gambaran
rekonstruksi imajinatif mengenai peristiwa sejarah pada masa lampau secara kritis
dan analitis berdasarkan bukti-bukti serta data peninggalan masa lampau yang
disebut sumber sejarah (Ismaun, 2005:34). Menurut Gottschalk (1985: 32) dalam
bukunya Mengerti Sejarah dikemukakan bahwa metode historis merupakan
9
Jeri Nurdianto, 2012
Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-
Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-2008)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa
lampau. Terdapat empat tahap metode sejarah yakni sebagai berikut:
a) Heuristik, merupakan upaya mencari dan mengumpulkan sumber-
sumber yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji. Proses mencari
sumber-sumber ini, peneliti mendatangi berbagai perpustakaan, seperti
perpustakaan UPI, Perpustakaan Fakultas Sastra UNPAD, Perpustakaan
UIN Sunan Gunung Jati Bandung. Peneliti pun mencari buku-buku yang
berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, seperti membeli buku-buku di
Gramedia, Gunung Agung, Dewi Sartika serta pameran buku dan mencari
sumber-sumber melalui internet.
b) Kritik, yaitu dengan melakukan penelitian terhadap sumber-sumber
sejarah, baik isi maupun bentuknya (internal dan eksternal). Kritik internal
dilakukan oleh peneliti untuk melihat layak tidaknya isi dari sumber-
sumber yang telah diperoleh tersebut untuk selanjutnya dijadikan bahan
penelitian dan penulisan. Kritik eksternal dilakukan oleh peneliti untuk
melihat bentuk dari sumber tersebut. Di dalam tahap ini, peneliti berusaha
melakukan penelitian terhadap sumber-sumber yang berkaitan dengan
topik penelitian ini.
c) Interpretasi, dalam hal ini peneliti memberikan penafsiran terhadap
sumber-sumber yang telah dikumpulkan selama penelitian berlangsung.
Kegiatan penafsiran ini dilakukan dengan jalan menafsirkan fakta dan data
dengan konsep-konsep dan teori-teori yang telah diteliti oleh peneliti
sebelumnya. Peneliti juga melakukan pemberian makna terhadap fakta dan
10
Jeri Nurdianto, 2012
Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-
Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-2008)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
data yang kemudian disusun, ditafsirkan dan dihubungkan satu sama lain.
Fakta dan data yang telah diseleksi dan ditafsirkan selanjutnya dijadikan
pokok pikiran sebagai kerangka dasar penyusunan penelitian ini.
d) Historiografi, merupakan langkah terakhir dalam penelitian skripsi ini.
Peneliti dalam hal ini, menyajikan hasil temuan pada tiga tahap yang
dilakukan sebelumnya dengan cara menyusunnya dalam suatu tulisan yang
jelas dalam bahasa yang sederhana dan menggunakan tata bahasa
penulisan yang baik dan benar.
Teknik Penelitian
Dalam upaya mengumpulkan data informasi mengenai penulisan skripsi
ini, dilakukan beberapa teknik penelitian sebagai berikut:
1. Studi kepustakaan (study literature), yaitu dengan meneliti dan
mempelajari sumber-sumber tertulis, baik berupa buku-buku, arsip-arsip,
majalah, artikel, dan jurnal atau juga dokumen-dokumen yang relevan
dengan permasalahan yang dikaji.
2. Teknik wawancara, adalah metode memperoleh data yang diperlukan
mengenai permasalahan dalam penelitian dengan melakukan proses tanya
jawab terhadap narasumber yang menjadi saksi mata dan mengalami
langsung kajadian atau peristiwa pada waktu itu. Di dalam hal ini, peneliti
melakukan wawancara dengan para pengurus Sari Ater Resort dan
Masyarakat sekitar kawasan objek wisata Sari Ater mengenai
perkembangan kawasan objek wisata Sari Ater Resort.
11
Jeri Nurdianto, 2012
Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-
Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-2008)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1.5. Sistematika Penulisan
Penulisan dalam skripsi ini tersusun menurut sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, diuraikan beberapa pokok pikiran yang berkaitan dengan
latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, metode
dan teknik penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan tentang penjabaran mengenai literatur-literatur yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti tentang “Perkembangan Kawasan Wisata
Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi
Penduduk Sekitar (1994-2008)”.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas langkah-langkah, metode dan teknik penelitian yang
penulis gunakan dalam mencari sumber-sumber, cara pengolahan sumber, serta
analisis dan cara penulisannya. Metode yang digunakan terutama adalah metode
historis. Penelitian historis (historical research) merupakan suatu usaha untuk
menggali fakta-fakta, dan menyusun kesimpulan dari peristiwa-peristiwa masa
lampau. Didukung oleh langkah-langkah penelitian yang mengacu pada proses
metodologi penelitian dalam penelitian sejarah.
BAB IV Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Wisata Sari Ater
Resort Desa Ciater di Kecamatan Ciater-Subang (1994-2008).
Bab ini merupakan deskripsi dari hasil penelitian sebagai jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang terdapat dalam rumusan masalah. Pada bab
12
Jeri Nurdianto, 2012
Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-
Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-2008)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ini dijelaskan mengenai bagaimana Perkembangan kawasan wisata Sari Ater
Resort di Desa Ciater Kecamatan Ciater Kabupaten Subang tahun 1994-2008 dan
Dampaknya terhadap kondisi sosial-ekonomi penduduk. Di dalam sub bab
pertama di bahas mengenai bagaimana kondisi lingkungan geografis di wilayah
Desa Ciater sebelum dibukanya kawasan wisata. Di dalam sub ke dua dibahas
mengenai bagaimana pertumbuhan Desa Ciater sebagai kawasan wisata tahun
1994 - 2008. Selanjutnya pada sub bab ke tiga di bahas mengenai bagimana
kehidupan sosial-ekonomi penduduk setelah Desa Ciater berkembang menjadi
kawasan wisata.
BAB V KESIMPULAN & REKOMENDASI
Bab ini mengemukakan kesimpulan yang merupakan jawaban dan analisis
peneliti secara keseluruhan terhadap hasil-hasil penelitian yang sudah
dideskripsikan pada bab-bab sebelumnya. Hasil temuan akhir ini merupakan
pandangan, interpretasi dan rekomendasi peneliti tentang inti pembahasan
penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini dituliskan sumber-sumber tertulis, maupun sumber yang
tercetak. Sumber-sumber tersebut bisa berupa buku, surat kabar, jurnal, dan lain
sebagainya, selain itu ada juga sumber internet sebagai sumber pelengkap dan
penunjang.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Pada bagian ini berisi semua dokumen dan dokumentasi berupa foto-foto
yang digunakan dalam penelitian ini. Bagian yang terakhir yaitu riwayat hidup,
13
Jeri Nurdianto, 2012
Pekembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-
Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-2008)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pada bagian ini peneliti menjabarkan mengenai riwayat hidupnya secara singkat
dan jelas.