Upload
emil-darmiza
View
227
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
text
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Gagal jantung Kongsetif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah
dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan
nutrient dikarenakan adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat jantung gagal
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan atau
kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri
(Smeltzer & Bare, 2001).
Gagal jantung adalah keadaan patofisiologik dimana jantung sebagai pompa tidak
mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan. Ciri-ciri yang penting
dari defenisi ini adalah pertama defenisi gagal adalah relatif terhadap kebtuhan metabolic
tubuh, kedua penekanan arti gagal ditujukan pada fungsi pompa jantung secara
keseluruhan. Istilah gagal miokardium ditujukan spesifik pada fungsi miokardium ; gagal
miokardium umumnya mengakibatkan gagal jantung, tetapi mekanisme kompensatorik
sirkulai dapat menunda atau bahkan mencegah perkembangan menjadi gagal jantung
dalam fungsi pompanya.
Gagal jantung kongestif atau Congestif Heart Failure (CHF) adalah ketidakmampuan
jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
jaringan terhadap nutrien dan oksigen. Mekanisme yang mendasar tentang gagal jantung
termasuk kerusakan sifat kontraktil dari jantung, yang mengarah pada curah jantung
kurang dari normal. Kondisi umum yang mendasari termasuk aterosklerosis, hipertensi
atrial, dan penyakit inflamasi atau degeneratif otot jantung. Sejumlah faktor sistemik
dapat menunjang perkembangan dan keparahan dari gagal jantung. Peningkatan laju
metabolic (misalnya: demam, koma, tiroktoksikosis), hipoksia dan anemia membutuhkan
suatu peningkatan curah jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen
Grade gagal jantung menurut New York Heart Association, terbagi dalam 4 kelainan
fungsional : Timbul sesak pada aktifitas fisik berat, Timbul sesak pada aktifitas fisik
sedang, Timbul sesak pada aktifitas fisik ringan, Timbul sesak pada aktifitas fisik sangat
ringan / istirahat.
Dilihat dari banyaknya kasus Gagal Jantung Kongestif yang terus meningkat karna
pola hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, diit yang tidak sehat, kebiasaan
mengkonsumsi alkohol, jarang olahraga dan sebagainya, maka peran perawat sangat
dibutuhkan untuk penanggulangan penyakit gagal Jantung kongestif, agar tidak
menimbulkan komplikasi yang lebih berat lagi yang dapat memperburuk keadaan
penderita gagal Jantung Kongestif ini.
Di Indonesia, berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007,
penyakit tidak menular merupakan penyebab utama kematian pada usia 55 tahun ke atas.
Prevalensinya penyakit jantung sendiri adalah 7,2% per tahun, atau mencapai 16,8 juta
penduduk (Riskesdas 2007; Yayasan Jantung Indonesia dalam Anna, 2013).
Data 3 bulan terakhir pasien CHF di ruang rawat inap jantung Rumah Sakit Umum
Dr. Achmad Muchtar Bukittinggi didapat sebanyak 20 orang.
Dari hasil wawancara dan observasi dengan pasien dan keluarga pasien yang
menderita penyakit CHF ( gagal jantung ) diperoleh bahwa pasien dan keluarga pasien
tidak mengetahui tentang penatalaksanaan CHF. Maka diadakan seminar tentang
penatalaksanaan CHF.
1.2 Rumusan Masalah
“Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan CHF?”
1.3 Tujuan Masalah
a. Mengetahui Konsep CHF
b. Mengetahui Asuhan Keperawatan pada pasien dengan CHF
1.4 Manfaat
a. Bagi rumah sakit
Sebagai masukan bagi Rumah Sakit dalam upaya penatalaksanaan terhadap CHF.
b. Bagi mahasiswa
Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku pendidikan sehingga dapat
menambah wawasan mahasiswa di lapangan.