4
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memelih dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentukpencegahan penyakit ( preventif ), peningkatan kesehatan ( promotif ), pengobatan penyakit (kuratif ), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif ) oleh pemerintah dan/atau masyarakat (UU No.36, 2!). "onsep upaya kesehatan ini menjadi pedoman d pegangan semua #asilitas pelayanan kesehatan di $ndonesia ("%" No 2 ). asilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempatyang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (UU No.36, . *alah satu #asilitas pelayanan kesehatan adalahapotekyang melaksanakan pelayanan ke#armasian yang meliputi kegiatanbersi#at manajerial berupa pengelolaan sediaan #armasi, alat kesehatan dan bahan habis pakai serta p #armasi klinik (+%" No.3 , 2& ). %enurut +%" No 3 -ahun 2& , ap adalah sarana pelayanan ke#armasian tempat dilakukan praktik ke#armasian poteker. *edangkan menurut +edoman *tandar +elayanan armasi di potek (2 ) apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan ke#armasian dan penyaluran sed #armasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. 1

BAB I Apotek

  • Upload
    intan

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab 1 praktek kerja lapangan

Citation preview

4

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangUpaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit (preventif), peningkatan kesehatan (promotif), pengobatan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) oleh pemerintah dan/atau masyarakat (UU No.36, 2009). Konsep upaya kesehatan ini menjadi pedoman dan pegangan semua fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia (KMK No. 1197, 2004).Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (UU No.36, 2009). Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan adalah apotek yang melaksanakan pelayanan kefarmasian yang meliputi kegiatan bersifat manajerial berupa pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan habis pakai serta pelayanan farmasi klinik (PMK No.35, 2014). Menurut PMK No 35 Tahun 2014, apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Sedangkan menurut Pedoman Standar Pelayanan Farmasi di Apotek (2004) apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.Tujuan dari didirikannya apotek itu sendiri adalah untuk menjamin tersedianya sediaan farmasi yang cukup untuk masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukannya pengelolaan sediaan farmasi yang terdiri dari perencanaaan, pengadaan, penyimpanan, pelayanan resep, pencatatan dan pelaporan serta dilakukannya pemantauan dan evaluasi (Juli, 2014). Penyelenggaraan pengelolaan sediaaan farmasi tersebut dilaksanakan oleh tenaga farmasi profesional yang berwenang berdasarkan undang-undang, memenuhi persyaratan baik dari segi aspek hukum, strata pendidikan, kualitas maupun kuantitas dengan jaminan kepastian adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Salah satu tenaga kefarmasian yang menyelenggarakan pelayanan tersebut adalah tenaga teknis kefarmasian yang juga memegang peranan penting dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian di apotek. Menurut PMK No.58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian, tenaga teknis kefarmasian merupakan tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi, dan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker. Untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas, tenaga teknis kefarmasian khususnya ahli madya farmasi program D3 Farmasi Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Palembang bekerja sama dengan apotek Kimia Farma Amalia, Kimia Farma Jaya, Apotek Sehat Bersama dan Apotek Segaran menyelenggarakan Praktek Kerja Lapangan. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tenaga teknis kefarmasian khususnya ahli madya farmasi tentang pelayanan kefarmasian di apotek. B. Tujuan1. Tujuan Umuma. Melaksanakan tugas dan fungsi mahasiswa yang nantinya akan menjadi Ahli Madya Farmasi dalam hal pelayanan kefarmasian di apotek.b. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan mahaiswa yang nantinya akan menjadi Ahli Madya Farmasi sebagai bekal memasuki lapangan pekerjaan sesuai dengan program pendidikan yang ditetapkan.c. Memberikan kesempatan untuk beradaptasi langsung pada suasana lingkungan kerja yang sesungguhnya.d. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang nantinya kan menjadi Ahli Madya Farmasi tentang pengalaman langsung pelayanan kefarmasian di apotek.2. Tujuan Khususa. Mengetahui susunan organisasi di Apotek.b. Melaksanakan peracikan obat dan menyerahkannya sesuai dengan permintaan dokter.c. Melaksanakan penatalaksanaan sediaan obat di Apotekd. Melaksanakan pengelolaan alat kesehatan sesuai dengan ruang lingkup Apotek.C. Manfaat

1. Menambah pengetahuan, meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan yang membentuk kemampuan mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan pekerjaan yang sesuai dengan program pendidikan yang sudah diterapkan.2. Dapat mengetahui dunia kerja yang sebenarnya bagi seorang Ahli Madya Farmasi.3. Sebagai sarana untuk membandingkan teori yang didapat di bangku kuliah dengan aplikasi di lapangan.

4. Menambah pengetahuan dan informasi bagi mahasiswa yang membaca dan dapat dijadikan referensi untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan selanjutnya.1