Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
1
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
Tujuan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD Dasar 1945 alinea ke-4 untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk
mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional
secara berkelanjutan, terencana dan terarah.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting
dalam pembangunan Nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan
kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-
undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) bahwa setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Kesehatan merupakan salah satu bidang strategis dalam
pembangunan. Oleh karena itu pembangunan bidang kesehatan harus
ditunjang secara sinergis oleh pembangunan bidang-bidang lain. Atas dasar
ini pula, pemerintah telah menetapkan wawasan kesehatan sebagai asas
pokok program dan misi pembangunan nasional. Dengan demikian
partisipasi dan kerjasama lintas sektoral mutlak diperlukan untuk
mewujudkan upaya peningkatan kualitas dan derajat kesehatan
masyarakat, hal karena pembangunan kesehatan merupakan hak dasar
manusia.
Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat
dilihat dari pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk
mencapai IPM tersebut, salah satu komponen utama yang
mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan dan
pendapatan perkapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan
merupakan salah satu upaya utama untuk pembangunan kualitas sumber
2
2
2
2
daya manusia, yang pada gilirannya mendukung percepatan pembangunan
nasional.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik
dimasa mendatang diperlukan Perencanaan Kinerja Tahunan Dinas
Kesehatan Kabupaten Pasuruan Tahun 2018, yang berisi tujuan dan
sasaran, serta tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam
rangka mencapai target Indikator yang telah ditetapkan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan sebagai salah satu Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Pasuruan mempunyai tugas untuk
membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintah daerah
dalam rangka mewujudkan Visi Kabupaten Pasuruan tahun 2013-2018
yaitu “ Menuju Kabupaten Pasuruan yang Sejahtera dan Maslahat “ yang
diwujudkan melalui 5 Misi, Dinas Kesehatan masuk dalam Misi ke-2
yaituMeningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, murah dan
terjangkau oleh semualapisan masyarakat.
B. Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan sebagai instansi teknis
mempunyai kewajiban untuk merumuskan kebijakan dalam pelayanan
kepada masyarakat di bidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hal
ini sesui dengan tugas pokok fungsi instansi Dinas Kesehatan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) nomor 16 tahun 2016 tentang
pembentukan dan Susunan Perangkat daerah serta Peraturan Bupati
(Perbup) nomor 05 tahun 2018 tentangKedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan
terdiri dari 1 Sekretariat, 4 Bidang dengan masing-masing 3 Subag/ Seksi,
33 Puskesmas, 1 RSUD Grati dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Selanjutnya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Instansi
Dinas Kesehatan KabupatenPasuruan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Pasuruan dengan berupaya memberdayakan segala
sumberdaya yang ada maka ditetapkan rencana strategi instansi Dinas
3
3
3
3
Kesehatan yang dituangkan dalam bentuk Tujuan, Sasaran, Kebijakan
Teknis Program dan Kegiatan.
Program Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan merupakan langkah
awal dalam penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
dan akan dipertanggung jawabkan pada setiap akhir tahun sebagai tolak
ukur untuk menentukan keberhasilan atau ketidak berhasilan pelaksanaan
seluruh program dan kegiatan yang dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Instansi Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasuruan.
C. Permasalahan Utama Organisasi
Isu – isu strategis adalah kondisi yang harus atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan kaena dampak yang signifikan bagi
OPD dimasa mendatang. Aabila kondisi yang menjadi issue strategis tidak
diantisipasi aka menimbulkan kerugian yang besar dan menghilangkan
peluang bagi peningkatan layanan kepada masyarakat.
Berdasarkan Gambaran umum kondisi Dinas Kesehatan kabupaten
Pasuruan terdapat beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Masih tingginya Kematian Ibu
2. Masih adanya Kematian Bayi
3. Masih ditemukannya kasus gizi buruk
4. Masih tingginya masalah kesehatan yang disebabkan oleh
penyakit menular dan penyakit tidak menular
5. Masih rendahnya kualitas kesehatan lingkungan
6. Masih rendahnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
7. Masih kurangnya Sumber daya Manusia Kesehatan (SDMK)
8. Masih adanya sarana dan Prasarana yang belum standart
Sistematika Penulisan
4
4
4
4
Sistematika penyusunan LAKIP adalah sebagai berikut:
I. Pendahuluan
A. Umum
B. Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasuruan
C. Permasalahan utama organisasi
II. Perencanaan Kinerja
Penetapan Kinerja Tahun 2018
III. Akuntabilitas Kinerja
A. Pengukuran Kinerja
B. Evaluasi Kinerja
IV. Penutup
Lampiran
5
5
5
5
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Penetapan / Perjanjian Kinerja
Penetapan Kinerja sebagaimana yang sudah disepakati bersama antara
pemerintah Kabupaten dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan dan
disesuaikan dengan hasil revisi pada saat evaluasi dengan Tim Kementerian
PAN dan RB yang diuraikan sebagai berikut :
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR TUJUAN / SASARAN
TARGET 2016
TARGET 2017
TARGET 2018
1 Tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang optimal
1 Angka Usia Harapan Hidup (AHH)
65.20 65.30 65.30
1 Meningkatnya
pelayanan kesehatan bagi masyarakat dalam upaya kuratif
dengan mengutamakan promotif dan preventif
1 Angka kematian Bayi (AKB)
(per 1000 KH)
9,80 8.25 8
2 Angka Kematian Ibu ( AKI)
(per 100.000 KH)
102,00 98.50 96
3 Balita Gizi Buruk (%) 0,06 0.04 0.03
2 Meningkatnya
pemberdayaan masyarakat untuk Hidup Bersih dan
Sehat
1 Rumah tangga yang
berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). (%)
46 52 55
2 Desa Siaga Aktif (%) 90 90 90
3
Meningkatnya standarisasi pelayanan kesehatan
1 Rata – rata Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas
70 80 81.25
2 Akreditasi Puskesmas 12
39 100
6
6
6
6
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pembangunan Kesehatan dan Kabupaten Pasuruan selama tahun
2018ini sudah mewujudkan tujuan Dinas Kesehatan dalam upaya untuk
lebih meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.
A. PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja berdasarkan indikator sasaran penetapan kinerja
yang sudah disepakati dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel Pencapaian Kinerja Tahun 2018
N
O
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
REALISASI 2018 KETERA
NGAN TARGET2018
CAPAIAN
%
I Tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal
1 Angka Usia Harapan Hidup (AHH)
65.40 - - Belum ada hasil dari BPS
1
Meningkatnya
pelayanan kesehatan bagi masyarakat dalam
upaya kuratif dengan mengutamakan promotif dan
preventif
1 Angka kematian Bayi (AKB)
(per 1000 KH)
8 5.37
148,98
Tercapai
2 Angka Kematian Ibu ( AKI)
(per 100.000 KH)
96 111,32
88,03 Tidak
Tercapai
3 Balita Gizi Buruk (%)
0.03
0,03
100
Tercapai
2
Meningkatnya pemberdayaan
masyarakat untuk Hidup Bersih dan Sehat
1 Rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS). (%)
55 47,40 86.18 Tidak Tercapai
2 Desa Siaga Aktif (%) 90 100 111,11 Tercapai
3 Meningkatnya standarisasi
pelayanan kesehatan
1 Rata – rata Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dalam
pelayanan kesehatan di Puskesmas
81,25
82,08
101,02
Tercapai
2 Akreditasi Puskesmas 100 100
100 Tercapai
7
7
7
7
Tabel Pencapaian Kinerja Tahun 2018 dibanding Dengan Pencapaian
Kinerja Tahun 2017
NO
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET2018
CAPAIAN
2018 (%)
CAPAIAN
2017 (%)
KET
1 Tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang
optimal
1 Angka Usia Harapan Hidup (AHH)
1.Meningkatnya
pelayanan kesehatan bagi masyarakat dalam upaya
kuratif dengan mengutamakan promotif dan
preventif
1 Angka kematian Bayi (AKB)
(per 1000 KH)
8 148,98
123,87
Naik
2 Angka Kematian Ibu ( AKI) (per 100.000 KH)
96 88,03 116,90
Turun
3
Balita Gizi Buruk (%)
0.03 100
100,00
tetap
2.Meningkatnya pemberdayaan masyarakat untuk Hidup
Bersih dan Sehat
1 Rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). (%)
55 86,18
85,48 Naik
2 Desa Siaga Aktif (%)
90 100
109,59
3.Meningkatnya standarisasi
pelayanan kesehatan
1 Rata – rata Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas
81.25 101,02
100,00
Naik
2 Akreditasi Puskesmas 100 100
100 Tetap
B. EVALUASI KINERJA
8
8
8
8
Dari hasil realisasi indikator penetapan kinerja , ada beberapa indikator
yang belum tercapai . Evaluasi kinerja dapat diuraikan sebagai berikut :
1. CAPAIAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
a. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
Angka Kematian Bayi di Kabupaten Pasuruan dalam empat tahun
terakhir menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Indikator Angka
Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup digunakan untuk mengukur
jumlah bayi (usia kurang dari satu tahun) yang meninggal per 1.000
kelahiran hidup dalam tahun yang sama, sehingga indikator ini diperoleh
dengan membandingkan jumlah bayi (usia kurang dari satu tahun) yang
meninggal per 1.000 kelahiran hidup dibagi jumlah kelahiran hidup
dikalikan seribu.
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan
Angka Kematian Bayi Kabupaten Pasuruan tahun 2018 tercapai sebesar
5,37 per 1.000 kelahiran hidup. Capaian ini mengalami penurunan 1,29
jika dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 6,66 bayi per 1000
kelahiran hidup. Jika dilihat dari target RPJMD untuk tahun 2018 sebesar
8 per 1.000 kelahiran hidup maka pencapaian tahun 2018 sudah
melampaui dari target yang telah ditetapkan. Jumlah kematian bayi tahun
2018 sebanyak135 kasus, menurun dibandingkan tahun 2017 sebesar 166
kasus. Penyebab kematian terbesar adalah karena : BBLR sebanyak 52
kasus (38,5%), asfiksia sebanyak 25 kasus (18,51%), Sepsis sebanyak
13 kasus (9,62%), kelainan kongenital bawaan sejumlah 20 kasus
(14,81%), lain lain sebanyak 17 kasus, Pneumonia sebanyak 4 kasus
(2,96%), Infeksi sebanyak 4 kasus ( 2,96%)
Tabel Angka Kematian Bayi Periode 2013-2018
Uraian 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Jml bayi meninggal 206 298 198 171 166 135
Jml lahir hidup 24.921 26.055 25.624 25.104 24.924 25.152
AKB/1000 KH 8,27 11,44 7,73 6,81 6,66 5,37
9
9
9
9
Kematian bayi terbanyak karena BBLR disebabkan Ibu Hamil
dalam keadaan KEK dan PEB , Asfiksia disebabkan bayi tidak
mendapatkan penanganan asfiksia oleh bidan dengan baik sesuai
dengan kompetensi. Oleh karena itu diperlukan peningkatan kompetensi
pada bidan dan juga komunikasi secara intens dengan dokter spesialis
anak yang keberadaannya pada RSUD Bangil.Tujuan adanya jejaring
antara Puskesmas, Polindes dan Bidan Praktek dengan RSUD Bangil
agar bayi asfiksia bisa tertangani dengan baik sebelum dirujuk ke RSUD
Bangil. Kasus BBLR bisa terpantau dan ditingkatkan berat badan bayi
apabila pemeriksaan kehamilan dilakukan secara rutin dan berkualitas,
serta ibu hamil selalu mendapatkan penyuluhan. Kasus Kematian bayi
yang terjadi ditolong oleh Bidan sebanyak 70 kasus (51,85%), Dokter
sebanyak 59 kasus (43,70%), dan untuk persalinan yang ditolong dukun
sebanyak 6 kasus (4,44%). Bila dilihat dari cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan sebanyak 95,6%, maka pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan masih perlu ditingkatkan kualitas
pertolongan persalinan
tersebut serta
penanganan gawat
darurat bayi oleh bidan
dan sistem rujukan yang
baik dengan Puskesmas,
Puskesmas PONED
(Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar) dan RSUD. Namun demikian ternyata bayi
yang mengalami kematian tersebut telah mengalami proses rujukan ke
Rumah Sakit. Dari 135 bayi yang meninggal, kasus kematian di RSUD
Bangil sebanyak 89 (65,92%) kasus kematian terjadi di RS Luar Wilayah
sebanyak 12 ( 8,88%) , RS Swasta sebanyak 7 (5,18%) , BPM sebanyak 2
206
298
198171 166
135
100
150
200
250
300
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Grafik Jumlah Kematian Bayi Kabupaten Pasuruan Tahun 2013-2018
10
10
10
10
(1,48%), Puskesmas sebanyak 1 (0,74%) , di Perjalanan sebanyak 6
(4,44%), Rumah Ibu sebanyak 18 (13,33 %).
Upaya yang dilakukan untuk menekan angka kematian bayi di
Kabupaten Pasuruan diantaranya adalah pelaksanaan Penelusuran
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (P-PWS KIA),
Audit Maternal Perinatal, Supervisi Fasilitatif, Peningkatan pemeriksaan
ibu hamil melalui revitalisasi posyandu serta penyelenggaraan pelatihan
untuk tenaga medis meliputi Pelatihan Asuhan Persalinan Normal,
Pelatihan Kelas Ibu Hamil, Pelatihan Kelas Ibu Balita, Sarasehan dalam
rangka upaya penurunan Angka Kematian Bayi.
b. Angka kematian Ibu melahirkan
Angka Kematian Ibu
melahirkan digunakan
untuk mengetahui
keselamatan ibu pada
proses persalinan.
Indikator ini diperoleh
dengan perhitungan jumlah
kematian ibu dalam satu
tahun dibanding dengan jumlah kelahiran hidup dikalikan 100.000.
Target Angka kematian ibu (AKI) berdasarkan SDGs (Suistenable
Development Goals) harus dibawah 70 per 100.000 Kelahiran Hidup
pada tahun 2030 serta target RPJMD adalah 96 per 100.000 Kelahiran
Hidup untuk tahun 2018.
Tabel Angka Kematian Ibu tahun 2013 -2018
Uraian 2013 2014 2015 2016 2017 2018
11
11
11
11
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan
Capaian angka kematian ibu Kabupaten Pasuruan tahun 2018 sebesar
111,32 per 100.000 kelahiran hidup. Capaian tahun 2018 menurun
dibandingkan capaian
tahun 2017 yakni sebesar
27,06 per 100.000
kelahiran hidup. Jumlah
kasus kematian ibu pada
tahun 2018 sebanyak 28
kasus sedangkan tahun
2017 sebanyak 21 kasus.
Naiknya angka kematian
ibu menjadi tantangan bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan
pelayanan khususnya untuk menekan angka kematian ibu melahirkan.
Upaya yang telah dilakukan dan akan terus ditingkatkan yakni:
1. Meningkatkan kualitas pemeriksaan kehamilan (ANC/ Ante Natal
Care) pada ibu hamil secara kontinyu yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan (Bidang)
2. Meningkatkan koordinasi melalui peningkatan sistem jejaring tenaga
medis, sehingga pertolongan pada ibu hamil yang resiko tinggi dapat
dilakukan sejak awal
3. Membuat SIP (sistem informasi posyandu)
4. Meningkatkan pola rujukan kasus dan rujukan berjenjang sehingga
tidak terjadi keterlambatan penanganan dan keterlambatan mengirim
pasien
Jml ibu mlahirkan yg mati 28 28 26 23 21 28
Jumlah klahiran hdp 24.921 26.055 25.624 25.104 24.294 25.152
AKI /100.000 KH 112,36 107,46 101,47 91,62 84,26 111,32
28 2826
2321
28
15
20
25
30
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Grafik Jumlah Kematian Ibu Kabupaten Pasuruan Tahun 2013-2018
12
12
12
12
5. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk menurunkan
angka kematian ibu melahirkan dan bayi yakni
a. Gerakan Ibu Hamil sadar Posyandu
b. Pembinaan Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Dasar (PONED) oleh Tim Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK).
c. Pertemuan kader KIBBLA
d. Audit Maternal Perinatal
e. Pengembangan P4K di desa maslahat
f. Penelusuran Pemantauan Wilayah Setempat KIA (P-PWS KIA) ibu
dan anak
g. Supervisi fasilitatif
h. Pelatihan APN
i. Pelatihan Kelas ibu hamil
j. Kemitraan Bidan dan dukun bayi – kader (melalui PERDA nomor
2 tahun 2009 tentang KIBBLA).
k. Peningkatan pemeriksaan ibu hamil melalui revitalisasi posyandu.
l. Drill emergency kegawatdaruratan Maternal disetiap Puskesmas.
m. Meningkatkankerjasama sistem rujukan kesehatan
n. Menambah fasilitas RS Rujukan(RSUD Grati) di Wilayah Timur
13
13
13
13
c. Persentase balita dengan gizi buruk
Persentase balita dengan gizi buruk
menggambarkan kasus gizi buruk
pada balita pada waktu tertentu
dihitung berdasarkan Pemantauan
Status Gizi (PSG) dan tanda-tanda
tersangka kasus gizi buruk. Indikator
ini diperoleh dengan mengukur
persentase jumlah balita dengan gizi
buruk terhadap jumlah balita yang ada di Kabupaten Pasuruan.
Sumber :Laporan Kesmas
Jumlah balita dengan gizi buruk
pada tahun 2018 sebesar 0,03%
atau sebanyak 41 balita dari
119.273 balita yang diperiksa di
Kabupaten Pasuruan. Jika
dibandingkan dengan realisasi
2017 sebesar 0,04% atau 44
balita maka mengalami
penurunan sebesar 0,01%. Capaian tahun 2018 ini telah mencapai target
yang ditetapkan RPJMD tahun 2013-2018 yakni sebesar 0,03%.
Kedepannya penanganan balita gizi buruk akan lebih ditingkatkan guna
menekan secara signifikan jumlah balita yang mengalami gizi buruk.
Tabel Presentase Balita Gizi Buruk
Uraian 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Jml balita gizi buruk 92 68 68 67 44 41
Jml balita 95.217 95.693 121.781 121.782 121.781 119.273
% Balita Gizi Buruk 0,096 0,07
0,06
0,05 0,04 0,03
92
68 68 67
44 4140
60
80
100
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Grafik Jumlah Balita Gizi Buruk Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 -2018
14
14
14
14
Dalam menanggulangi balita
gizi buruk, maka upaya yang
dilakukan pemerintah daerah
adalah
a. Pertemuan lintas
program dan lintas sektor
program gizi.
b. Pemberian Makanan Tambahan – Pemulihan (PMT-P) kepada balita
dan bumil KEK (ibu hamil Kekurangan Energi Kronis).
c. Penyuluhan gizi menggunakan dana BOK.
d. Evaluasi program gizi di Puskesmas secara rutin.
e. Pemetaan Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi).
f. Pemetaan Kecamatan Rawan Gizi.
g. Pemetaan Desa Rawan Gizi.
h. Pembentukan kelompok pendukung ASI
i. Surveylanse gizi dalam rangka kewaspadaan dini terhadap kasus gizi
buruk.
j. Pembentukan kelompok pendukung ASI (KP-ASI)
k. Kelorisasi dan katukisasi khususnya untuk ibu hamil dan ibu balita
l. pemberian MP ASI dan makanan tambahan bagi balita miskin yang
kurang gizi
m. Meningkatkan kegiatan Surveylans Gizi dan Sistem Kewaspadaan
Pangan dan Gizi (SKPG) sehingga penemuan dan penanganan kasus
sedini mungkin.
n. Mengoptimalkan dukungan dana CSR untuk kegiatan pemantauan
gizi buruk kewaspadaan dini
2. PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
a. Rumah Tangga yang berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
15
15
15
15
Persentase Rumah Tangga Sehat dicapai dengan melakukan Survey
Mawas diri pada Keluarga di Kabupaten Pasuruan setiap tahun. Hasil
Survey Tahun 2018 sebesar 53.392 KK (47,40%,)sedangkan Tahun
2017 sebesar 25.128 KK(47,30 %) capaiannya meningkat, hal ini
disebabkan sudah adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat serta intensifnya upaya Promosi
kesehatan. Namun masih belum memenuhi target. Karena masih
masih adanya kesadaran masyarakat yang perlu ditingkatkan.
Adapun upaya yang telah dilakukan melalui program PIS –PK
(Program Indonesia Sehat melalui pendekatan Keluarga)
Persentase Rumah Tangga yang berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Tahun 2014-2018 di Kabupaten Pasuruan
Tahun RT yg ber
PHBS
Jml RT / KK di
survei
Persentase
Th 2014 17,702 41,489 42.67
Th 2015 16,104 37,782 42.62
Th 2016 23,614 53,124 44.45
Th 2017 25,128 53,124 47,30
Th 2018 53,392 112.718 47,40
Target 55.00
Persentase Rumah Tangga yang berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Sumber : Laporan Bidang Kesmas
b. Desa Siaga Aktif
42,67 42,62 44,45 47,3 47,440
60
80
100
2014 2015 2016 2017 2018
Grafik Persentase Rumah Tangga yang ber PHBS di Kabupaten Pasuruan Tahun 2014-2018
16
16
16
16
Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan
sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Desa Siaga merupakan
gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu untuk mencegah
dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat
seperti kurang gizi, penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan KLB, kejadian bencana, kecelakaan, dan lain-lain,
dengan memanfaatkan potensi setempat, secara gotong-royong.
Sedangkan dikatakan Desa Siaga Aktif adalah Desa yang mempunyai
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau Upaya kesehatan
bersumberdaya Masyarakat (UKBM) lainnya yang buka setiap hari
dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar,
penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilance
berbasis masyarakat yang meliputi gizi, penyakit, lingkungan dan
perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS).
Di Kabupaten Pasuruan jumlah desa siaga aktif yaitu pada tahun
2018tercapai 100 % sama dengan capaian 2017 yaitu 100%,
sedangkan target yang ditentukan sebesar 90 %. Hal ini menunjukkan
tercapainya program desa siaga aktif di Kabupaten Pasuruan.
Tabel Persentase Desa siaga aktif tahun 2014-2018 di Kabupaten Pasuruan
Tahun Desa siaga aktif Jml Desa Persentase
Th 2014 358 365 98.08
Th 2015 360 365 98.63
Th 2016 360 365 98.63
Th 2017 365 365 100
Th 2018 365 365 100
17
17
17
17
Target 90.00
Persentase Desa siaga aktif dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 10 Sumber : Laporan Bidang Kesmas
c. Rata-rata Indeks kepuasan Masyarakat (IKM) dalam Pelayanan
Kesehatan
Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat di Unit Kesehatan di
Kabupaten Pasuruan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kinerja
unit pelayanan kesehatan di Puskesmas secara berkala sebagai
bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka
peningkatan - kualitas pelayanan publik bidang kesehatan
selanjutnya. Bagi masyarakat, Indeks Kepuasan Masyarakat dapat
digunakan sebagai gambaran tentang kinerja unit pelayanan
kesehatan.
Rata-rata IKM di Puskesmas se Kabupaten Pasuruan mengalami
kenaikan yaitu pada tahun 2018 tercapai rata-ratanya 82,08 %
dibandingkan dengan hasil tahun 2017 sebesar 80.82% dan dari
target rata-rata IKM yaitu 81 %.
Tabel Rata-rata Indeks kepuasan Masyarakat (IKM) dalam Pelayanan
Kesehatan tahun 2014-2017 di Kabupaten Pasuruan
98,08 98,63 98,63 100 100
40
60
80
100
2014 2015 2016 2017 2018
Grafik Persentase Desa Siaga Aktif di Kabupaten Pasuruan Tahun 2014-2018
18
18
18
18
Tahun Jml IKM jml Pusk Persentase
Th 2014 2,600 33 78.78
Th 2015 2,604 33 78.91
Th 2016 2,931 33 88.82
Th 2017 2,667 33 80,82
Th 2018 2,709 33 82,08
Target 81.00
Rata-rata Indeks kepuasan Masyarakat (IKM) dalam Pelayanan Kesehatan
dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Sumber : Laporan Bidang Yankes
d. Akreditasi Puskesmas
Akreditasi Puskesmas merupakan suatu pengakuan terhadap
hasil dari proses penilaian eksternal, oleh Komisioner
AkreditasiFasilitas pelayanan Kesehatan Primer (FKTP) terhadap
kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas yang sesuai dengan
standar Mutu Pelayanan yang ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan. Upaya Dinas kesehatan dalam hal tersebut dengan
melaksanakan penilaian akreditasi pada seluruh layanan FKTP yang
ada.
Akreditasi Puskesmas pada wilayah Kabupaten Pasuruan
dimulai tahun 2016 berawal dari 4 Puskesmas (12%) dari 33
78,78 78,91
88,8280,82 82,08
40
60
80
100
2014 2015 2016 2017 2018
Grafik Persentase Rata -rata IKM Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Pasuruan Tahun 2014-2018
19
19
19
19
Puskesmas. Pada tahun 2017 tercapai 14 Puskesmas(40%). Pada
tahun 2018 semua Puskesmas di Kabupaten Pasuruan yang
berjumlah 33 (100%) sudah ter akreditasi dengan hasil 3 Puskesmas
strata Dasar, 20 Puskesmas strata Madya, 10 Puskesmas stara
Utama dan 1 Puskesmas strata Paripurna .
Tabel 11. Akreditasi Puskesmas tahun 2016-2018 di Kabupaten
Pasuruan
Tahun Terakreditasi jml Pusk Persentase
Th 2016 4 33 12
Th 2017 14 33 40
Th 2018 33 33 100
Target 100
Rata-rata Indeks kepuasan Masyarakat (IKM) dalam Pelayanan
Kesehatan dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Sumber : Laporan Bidang Yankes
C. Realisasi Anggaran
40
100
1520253035404550556065707580859095100105
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Grafik Jumlah Kematian Ibu Kabupaten Pasuruan Tahun 2013-2018
20
20
20
20
Untuk merealisasikan seluruh target kinerja yang telah ditetapkan
dalam sasaran tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan pada
tahun 2018 telah mengalokasikan dan merealisasikan anggaran melalui
APBD Tahun 2018 sebagai berikut :
Keseluruhan Realisasi per kegiatan dari Dinas Kesehatan dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Target /Anggaran dan Realisasi Pendapatan
Target dan realisasi pendapatan tahun 2018 adalah sebagai berikut:
KODE PROGRAM /
KEGIATAN
ANGGARAN REALISASI %
PENDAPATAN
1.1.2 Retribusi Daerah 12.164.395.896 11.621.116.478 95.53
4.1.4 JKN Puskesmas 51.568.162.366 51.547.413.900 99.96
Jumlah 63.732.558.262 63.168.530.378 99,12
Realisasi Pendapatan Asli Daerah tahun 2018 secara keseluruhan
tercapai 99,12% yang berasal dari Retribusi Pelayanan Kesehatan
(Tindakan, Persalinan dan Rawat Inap Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas dan RSUD Grati ) sebesar Rp.11.621.116.478,- dan Lain-
lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah (JKN kapitasi puskesmas )
sebesar Rp. 51.5478.413.900,-. Realisasi Pendapatan Tahun
2018(99,12 %)lebih menurun dibanding dengan realisasi Pendapatan
Tahun 2017 (106,34%). Hal ini karena untuk pendapatan Retribusi
daerah untuk RSUD Bangil beroperasional mulai oktober 2018 (3
bulan) yang semula ditargetkan beroperasionalnya bulan juni(6 bulan)
serta pendapatan dari Non kapitasi Puskesmas dari BPJS yang
terealisasi hanya sampai bulan agustus 2018 .
2. Target /Anggaran dan Realisasi Belanja
21
21
21
21
Target dan realisasi belanja tahun 2018 adalah sebagai berikut:
a. Belanja keseluruhan
NO Uraian TARGET (Rp) REALISASI (Rp) %
1 Dinas 202.987.368.433 167.909.727.431 82,72
2 Puskesmas 117.267.537.720 87.006.726.303 74,20
Total 320.254.906.153 254.916.453.734 79,60
b. Rincian Belanja
NO URAIAN ANGGARAN REALISASI %
BELANJA (LANGSUNG
+ TDK LANGSUNG) 320.254.906.152,00 254.916.453.734,00 79,60
I BELANJA TIDAK
LANGSUNG 94.416.888.600,00 93.012.934.429,00 98,51
II BELANJA LANGSUNG 225.838.017.552,24 161.903.519.305,00 71,69
a BELANJA LANGSUNG DINAS
108.570.479.832,05 74.896.793.002,00 68,98
Belanja Pegawai 6.972.420.019,00
6.838.813.000 98,08
Belanja Barang dan Jasa 46.707.264.702,00
27.783.554.802 59,48
Belanja Modal 54.890.795.111,05
40.274.425.200 73,37
b BELANJA LANGSUNG PUSKESMAS
117.267.537.720,19 87.006.726.303,00 98,64
Belanja Pegawai 6.716.890.000,00 6.539.230.000,00 98,64
Belanja Barang dan Jasa 93.361.446.153,14 71.652.495.965,00 67,37
Belanja Modal 17.189.201.567,05 8.815.000.338,00 41,09
c. Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan
Program/ Kegiatan
Ind ikator Kinerja (Hasil/ Keluaran)
Anggaran Kinerja
Target Realisasi % Target Realisasi %
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
IKM /aparatur terhadap pelayanan administrasi dan kenyamanan perkantoran
5.850.599.519 5.590.976.373 95,56 80% 80% 100
22
22
22
22
Program/ Kegiatan
Ind ikator Kinerja (Hasil/ Keluaran)
Anggaran Kinerja
Target Realisasi % Target Realisasi %
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Pembayaran rekening listrik, air & telepon
625.398.000 457.947.811 73,23 12 bulan
12 bulan 100
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Jumlah ATK yang diadakan
239.182.500 238.732.950 99,81 1 paket 1 paket 100
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Jumlah barang cetakan dan penggandaan
106.080.000 103.751.400 97,80 1 paket 1 paket 100
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Jumah peralatan & perlengkapan kantor yang disediakan
18.000.000 17.900.000 99,44 1 paket 1 paket 100
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Jml peralatan rumah tangga yg disediakan
298.000.000 294.363.600 98,78 1 paket 1 paket 100
Penyediaan Makanan dan Minuman
Tersedianya makmin rapat/tamu
113.824.000 109.681.750 96,36 1 paket 1 paket 100
Rapat-rapat Kordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
Laporan kegiatan rutin diselesaikan tepat waktu
126.180.000 98.160.862 77,79 12 bulan
12 bulan 100
Penyediaan Jasa Perkantoran
Ketersediaan jasa perkantoran
4.323.935.019 4.270.438.000 98,76 1 paket 1 paket 100
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
Prosentase sarana dan prasarana aparatur yang layak fungsi
1.227.734.918 1.131.943.795 92,20 100 % 100% 100
Pembangunan Gedung Kantor
Jumlah bangunan gedung dinkes yang direhab
2.811.500 2.811.500 100,00 1 paket 1 paket 100
Pengadaan Mebelair
Jumlah meubeler yang diadakan
76.300.000 72.050.250 94,43 1 paket 1 paket 100
Pengadaan Peralatan Kantor
Jumlah peralatan yang diadakan
457.607.426 390.118.990 85,25 1 paket 1 paket 100
Pengadaan Tanah Jumlah bidang tanah
3.724.000 3.724.000 100,00 1 paket 1 paket 100
Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung Kantor
Terpeliharanya gedung kantor
120.000.000 119.099.000 99,25 1 paket 1 paket 100
Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Dinas/Operasional
Prosentase kendaraan operasional dinas mendapat perawatan
370.483.992 353.810.555 95,50 1 paket 1 paket 100
Pemeliharaan Rutin/berkala Peralatan Kantor
Jumlah peralatan kantor yang dipelihara
50.500.000 45.300.000 89,70 1 paket 1 paket 100
Pemeliharaan Rutin/berkala Peralatan Rumah Tangga
Prosentase peralatan rumah tangga yang dipelihara
146.308.000 145.029.500 99,13 1 paket 1 paket 100
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
Rasio dokter terhadap jumlah penduduk
92.800.000 90.644.500 97,68 58 % 58 % 100
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
Jumlah ijin nakes yang diterbitkan
92.800.000 90.644.500 97,68 1000 ijin
1000 ijij 100
PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
Prosentase Ketersediaan obat dan Perbekalan obat
9.261.930.000 5.427.528.910 58,60 95 % 95 % 100
Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi
Jumlah Pembinaan pelayanan farmasi
146.100.000 118.454.100 81,08 12 bulan
12 bulan 100
23
23
23
23
Program/ Kegiatan
Ind ikator Kinerja (Hasil/ Keluaran)
Anggaran Kinerja
Target Realisasi % Target Realisasi %
Komunitas dan Rumah Sakit
komunitas dan RS (kali)
Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Jumlah Pembinaan peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas (kali)
206.848.000 180.625.939 87,32 12 bulan
12 bulan 100
Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (DAK)
Jumlah jenis kebutuhan (macam) sesuai Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
8.757.797.000 5.045.121.515 57,61 370 macam
370 macam
100
Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (DAK)
Jumlah pembinaan peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas (kali)
151.185.000 83.327.356 55,12 12 bulan
12 bulan 100
Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Puskesmas terakreditasi
542.195.000 396.049.087 73,05 19 puskes
mas
19 uskesmas
100
Pengembangan PONKESDES & PUSTU Layanan Gawat Darurat (Bantuan Propinsi DDL )
Prosentase Ponkesdes sesuai standart
1.629.000.000 1.610.050.000 98,84 70 % 70 % 100
Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan (DAK)
% Jumlah Desa yg dilakukan pemicuan STBM.
176.801.560 175.924.000 99,50 80 % 80 % 100
Peningkatan Kesehatan Tradisional
Prosentase penyelenggaraan Kesehatan Tradisional di puskesmas
119.275.000 109.543.800 91,84 25 % 25% 100
Pelayanan Kesehatan Rujukan
Prosentase terbentuknya sistem rujukan RS dan Puskesmas
299.375.000 280.252.472 93,61 100 % 100 % 100
Penanggulangan Krisis Kesehatan
Prosentase tertanganinya krisis kesehatan di daerah potensi krisis kesehatan
216.275.000 183.026.500 84,63 100 % 100 % 100
Peningkatan Kesehatan Masyarakat (DAK)
Puskesmas terakreditasi
2.552.000.000 2.110.805.184 82,71 19 Puskes
mas
19 Puskesm
as
100
Peningkatan Kesehatan Masyarakat RSUD GRATI
Prosentase terbentuknya sistem rujukan RS dan Puskesmas
1.000.000.000 598.919.383 59,89 80 % 80 % 100
Pengembangan PONKESDES dan PUSTU Layanan Gawat Darurat
Prosentase Ponkesdes sesuai standart
643.625.000 633.189.000 98,38 70 % 70 % 100
Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
Prosentase Puskesmas yang melakukan promosi kesehatan
461.927.000 360.667.250 78,08 100 % 100% 100
Peningkatan Pemanfataan Sarana Kesehatan (DAK)
Prosentase UKBM yang dibina
118.000.000 118.000.000 100,00 100% 100% 100
Peningkatan Pemanfaatan Sarana Kesehatan (Bantuan Propinsi)
Jumlah kader pendamping
219.486.500 219.486.500 100,00 100 % 100% 100
24
24
24
24
Program/ Kegiatan
Ind ikator Kinerja (Hasil/ Keluaran)
Anggaran Kinerja
Target Realisasi % Target Realisasi %
Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin
Jumlah bumil yang mendapat PMT
498.800.992 458.757.280 91,97 150 paket
150 paket
100
Peanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya
Jumlah bumil yang mendapat PMT
44.423.000 39.923.000 89,87 100 paket
100 paket
100
Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin (DAK)
Jumlah bumil yang mendapat PMT
82.475.000 82.474.200 100,00 150 paket
150 paket
100
PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT
Persentase kualitas kesehatan lingkungnan yang memenuhi syarat (%)
321.534.496 317.841.000 98,85 90 % 90 % 100
Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
Jumlah sampel air yang diperiksa
252.152.000 248.470.000 98,54 400 sampel
400 sampel
100
Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat
Prosentase TPM & TTU yang diperiksa
69.382.496 69.371.000 99,98 90 % 90 % 100
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
Prosentase penyakit menular wabah yang dilakukan PE
2.169.567.560 2.062.757.578 95,08 100 % 100 % 100
Penyemprotan/fogging Sarang Nyamuk
Jumlah desa endemis DBD
16.700.000 16.700.000 100,00 70 desa
70 desa 100
Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Jumlah fasyankes Puskesmas Inisiasi ARV (pemberian obat ARV pada ODHA)
176.895.000 172.918.250 97,75 3 puskes
mas
3 Puskesm
as
100
Peningkatan Imunisasi
Prosentase bayi yang diimunisasi dasar lengkap
108.570.000 102.822.000 94,71 97% 97% 100
Peningkatan Surveillance Epideminologi dan Penaggulangan Wabah
KLB ditangani 48.950.000 48.950.000 100,00 100 % 100% 100
Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Jumlah kader pencegahan penyakit (P2) yang dilatih
296.975.000 296.973.900 100,00 200 orang
200 orang
100
Pelayanan Penanggulangan Penyakit TB
Prosentase penderita TB ditangani
65.040.000 64.452.500 99,10 100% 100% 100
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Zoonosis
Jumlah pengamatan PES di Puskesmas
115.500.000 112.134.500 97,09 5 tempat
5 tempat 100
Peningkatan Imunisasi (DAK)
Prosentase bayi yang diimunisasi dasar lengkap
1.086.061.000 994.897.928 91,61 97% 97% 100
25
25
25
25
Program/ Kegiatan
Ind ikator Kinerja (Hasil/ Keluaran)
Anggaran Kinerja
Target Realisasi % Target Realisasi %
Peningkatan Surveulen Epidemilogi dan Penanggulangan Wabah (DAK)
KLB ditangani 118.075.000 116.107.000 98,33 100 % 100 % 100
Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (DAK)
Jumlah fasyankes Puskesmas Inisiasi ARV (pemberian obat ARV pada ODHA)
136.801.560 136.801.500 100,00 3 puskes
mas
3 puskesm
as
100
PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS/PUSKESMAS PEMBANTU DAN JARINGANNYA
Prosentase prasarana puskesmas, pustu dan jejaringnya sesuai standart
4.951.222.000 4.742.182.000 95,78 65 % 65 % 100
Pembangunan Puskesmas (DAK)
Jumlah paket alkes Puskesmas
1.726.223.400 1.580.350.700 91,55 5 unit 5 unit 100
Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas dan Jaringannya (DAK)
Jumlah IPAL yang dibangun
3.224.998.600 3.161.831.300 98,04 33 Paket
33 Paket 100
PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN IBU MELAHIRKAN DAN ANAK
Pertolongan persalianan oleh nakes
2.464.880.000 1.999.265.746 81,11 99 % 99% 100
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi (DAK)
Prosentase Pemeriksaan Kehamilan ( K4)
2.464.880.000 1.999.265.746 81,11 93% 93% 100
PROGRAM PENGEMBANGAN MANAJEMEN KESEHATAN
Persentase dokumen perencanaan dan anggaran tersusun sesuai standar
401.382.240 384.309.303 95,75 100% 100% 100
Pelaksanaan Manajemen Kesehatan
Jumlah Dokumen Manajemen Kesehatan
312.409.500 295.604.158 94,62 7dokumen
7 Dokume
n
100
Pelaksanaan Manajemen Kesehatan DAK
Jumlah Dokumen Manajemen Kesehatan
88.972.740 88.705.145 99,70 7 Dokum
en
7Dokumen
100
PROGRAM PEMBINAAN LINGKUNGAN SOSIAL
Prosentase sarana dan prasarana bidang kesehatan
72.407.665.968 45.010.944.639 62,16 65% 65% 100%
Kegiatan Pelayanan kesehatan baik kegiatan promotif/preventif maupun kuratif/rehabilitatif (Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi)
Prosentase Pemeriksaan Kehamilan ( K4)
338.016.242 299.527.660 88,61 93% 93% 100
Kegiatan Pelayanan kesehatan baik kegiatan promotif/preventi
Prosentase cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
44.635.700 40.966.000 91,78 93% 93% 100
26
26
26
26
Program/ Kegiatan
Ind ikator Kinerja (Hasil/ Keluaran)
Anggaran Kinerja
Target Realisasi % Target Realisasi %
f maupun kuratif/rehabilitatif (Pelayanan Kesehatan Anak) Kegiatan Pelayanan kesehatan baik kegiatan promotif/preventif maupun kuratif/rehabilitatif (Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan)
Prosentase cakupan pemeriksaan balita
83.582.500 81.259.500 97,22 80% 80% 100
Kegiatan Pelayanan kesehatan baik kegiatan promotif/preventif maupun kuratif/rehabilitatif (Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat)
Prosentase tatanan rumah tangga yang disurvey PHBS
156.455.000 137.477.250 87,87 40% 40% 100
Kegiatan Pelayanan kesehatan baik kegiatan promotif/preventif maupun kuratif/rehabilitatif (Peningkatan Pemanfaatan Sarana Kesehatan)
Prosentase UKBM yang dibina
522.444.000 469.161.800 89,80 100% 100% 100
Pelatihan Tenaga Kesehatan dan atau tenaga administratif pada fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan (Pendidikan dan Pelatihan Formal)
jumlah tenaga kesehatan yang dilatih
559.300.000 501.761.822 89,71 100% 100% 100
Penyediaan/Peningkatan /Pemeliharaan Sarana/Prasarana Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu)
Jumlah PusTU yang direhab
4.666.637.000 4.542.288.500 97,34 24 unit 24 unit 100
Penyediaan/Peningkatan/Pemeliharaan Sarana/Prasarana Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan ( Pengadaan Alat Kesehatan dan Lab, Pengadaan Alat Farmasi)
Jumlah pengadaan alat kesehatan
12.451.548.865 12.230.143.787 98,22 1 unit 1unit 100
27
27
27
27
Program/ Kegiatan
Ind ikator Kinerja (Hasil/ Keluaran)
Anggaran Kinerja
Target Realisasi % Target Realisasi %
Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan Bagi Penduduk Yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah dan/atau Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan bagi yang terkena pemutusan hubungan kerja (Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan)
Jumlah Maskin yang dibiayai jaminan Kesehatan (PBID )
18.002.844.500 5.264.019.500 29,24 25000 orang
25000 orang
100
Penyediaan/Peningkatan/Pemeliharaan Sarana/Prasarana Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (Rehabilitasi Puskesmas)
Jumlah Puskesmas yang direhab
1.967.202.161 1.785.299.419 90,75 9 unit 9 unit 100
Penyediaan/Peningkatan/Pemeliharaan Sarana/Prasarana Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan ( Pengadaan Obat Dan Perbekalan Kesehatan)
Jumlah obat yang diadakan
2.000.000.000 1.862.040.267 93,10 350 macam
350 macam
100
Penyediaan/Peningkatan/Pemeliharaan sarana/Prasarana Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (Pembangunan Rumah Sakit Grati Tahap II)
Jumlah gedung RS yang dibangun
26.511.000.000 13.437.145.070 50,69 1unit 1unit 100
Kegiatan Pelayanan Kesehatan baik kegiatan Promotif/Preventif maupun Kuratif/rehabilitatif (Peyelenggaraan Penyehatan Linkungan)
% Jumlah desa yg dilakukan pemicuan STBM.
1.463.894.000 1.396.760.666 95,41 80 % 80% 100
Penyediaan/Peningkatan/Pemeliharaan sarana/prasarana fasilitas kesehatan (Pembangunan Puskesmas)
Jumlah Puskesmas yang dibangun
3.196.276.000 2.519.919.398 78,84 1unit 1unit 100
28
28
28
28
Program/ Kegiatan
Ind ikator Kinerja (Hasil/ Keluaran)
Anggaran Kinerja
Target Realisasi % Target Realisasi %
Kegiatan Pelayanan Kesehatan baik kegiatan promotif/preventif maupun kuratif/rehabilitatif (Penyemprotan/fogging sarang nyamuk)
Jumlah desa endemis DBD
443.830.000 443.174.000 99,85 70 desa
70 desa 100
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TIDAK MENULAR
Prosentase pemeriksaan kesehatan penduduk usia > 15 tahun yg diperiksa dalam satu tahun
817.504.080 761.331.502 93,13 80% 80% 100
Penanganan Kasus dengan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa)
Penemuan dan penanganan kasus ODGJ berat
189.450.000 175.248.900 92,50 100% 100% 100
Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (POSBINDU)
Jumlah posbindu yang terbentuk
272.240.000 268.770.230 98,73 40 pos 40 pos 100
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Gigi, Mulut, Indera dan Napza
Prosentase murid SD yang diperiksa kesehatan gigi
135.350.000 126.625.372 93,55 65 % 65 % 100
Penanganan Kasus dengan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) (DAK)
Penemuan dan penanganan kasus ODGJ berat
220.464.080 190.687.000 86,49 100 % 100% 100
PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASARAKAT
Prosentase hasil PKP UKP
11.164.395.896 9.377.537.432 84 75 % 75 % 100
Peningkatan Kesehatan Masyarakat Puskesmas
Cakupan kunjungan tindakan rawat jalan umum dan rawat inap
11.164.395.896 9.377.537.432 84 75% 75% 100
Peningkatan Kesehtan di Jamin Pemda di Puskesmas
Cakupan kunjungan rawat jalan umum gratis
6.742.873.072 6.196.487.981 91,90 80% 80% 100
PROGRAM PENINGKATAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
Prosentase hasil PKP UKM
181.301.778.504 130.946.505.759 72,23 75% 75% 100
Peningkatan Kesehatan Masyarakat Dana Kapitasi di Puskesmas
Cakupan kunjungan rawat jalan kapitasi JKN
81.941.509.752 59.513.804.869 72,63 70% 70% 100
Bantuan Operasional Kesehatan dan Jampersal di Puskesmas
Capaian SPM bidang kesehatan
17.418.759.000 11.918.896.021 68,43 90% 90% 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ada beberapa program dan
kegiatan yang realisasi belanjanya tidak mencapai target, yaitu karena
disebabkan beberapa hal:
29
29
29
29
1. Rasio Posyandu tidak mencapai target dari 28,30 per 1000 balita
(Posyandu melayani 37 balita) tercapai sebesar 15,59 per 1000
balita (1 Posyandu melayani 63 balita), hal ini disebabkan
karena target yang ditetapkan tidak sesuai dengan standar
pelayanan balita di posyandu pada target Nasional, yakni
sebesar 12,5 per 1000 balita (1 posyandu melayani 80 – 100
balita). Jadi dengan Rasio 15,59 per 1000 balita (1 Posyandu
melayani 63 balita) di KabupatenPasuruan telahmemenuhi
target Nasional. Upaya tindak lanjut pemecahan masalah
kedepan perlu revisi target di Kabupaten Pasuruan serta
dilakukan pada saat pelaksanaan, mendorong masyarakat untuk
berperan aktif dalam posyandu, dengan cara kerjasama lintas
sektor khususnya PKK Kecamatan dan desa, selain itu
dilakukan pelatihan kader asuh di setiap desa
2. Program Kegiatan yang bersumber dana DBHCHT belum
optimal yaitu pada KegiatanPembangunan RSUD Grati tahap II
dan Pembangunan Puskesmas Wonorejo disebabkan
perubahan PMK No 222 Tahun 2017 berlakunya setelah APBD
2018 telah disyahkan. Sehingga kegiatan tersebutmelalui PAK/
PAPBD percepatan Tahun 2018 yang realisanya baru mulai
pada akhir bulan Mei 2018. Upaya yang telah dilakukan dengan
merealisaikan Pembangunan RSUD Grati tahap II struktur 3
lantai. Sedangkan Pembangunan Puskesmas Wonorejo
direalisasikan pengadaan tanah beserta urug dan
pembangunan struktur 1 lantai. Karena disesuaikan dengan
kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan
fisik dengan waktu yang tersedia. Selanjutnya mengusulkan
untuk di anggarkan kembali pembangunan RSUD Grati dan
Puskesmas Wonorejo lanjutan pada Tahun 2019.
30
30
30
30
3. Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik untuk BOK kurang
optimal, dikarenakan petunjuk teknis dari kementerian kesehatan
tidak sesuai dengan kondisi di Kabupaten Pasuruan misal
Perjalanan Dinas Dalam Daerah tidak diatur dalam pedoman APBD
dan unit cost pada belanja APBN (BOK/DAK Non Fisik) lebih tinggi
dari pada unit cost pada APBD. Tindak lanjut mengusulkan Anggaran
pada APBD sedapat mungkin menyesuaikan dari petunjuk teknis dari
Kementerian Kesehatan
4. Dana alokasi khusus non fisik untuk jaminan persalinan dan BOK
realisasinya kurang karena petunjuk teknis dari kementerian
kesehatan tidak sesuai dengan kondisi di kabupaten Pasuruan misal
tidak adanya RTK (Rumah tunggu Kelahiran) karena wilayah
Kabupaten Pasuruan terjangkau layanan kesehatan Rujukan, unit
cost dibelanja APBN ( BOK / DAK Non Fisik ) lebih tinggi dari pada
unit cost di APBD, serta sebagian besar Masyarakat Miskin sudah
terkafer/masuk dalam pembiayaan maskin PBID . Tindak lanjut
mengusulkan Anggaran pada APBD sedapat mungkin
menyesuaikan dari petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan.
5. Beberapa kegiatan yang tidak terserap optimal dikarenakan
efesiensi.
d. Prestasi
Prestasi yang diraih oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan
pada tahun 2018 adalah
Akreditasi Puskesmas dari Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia yang diraih 19 Puskesmas yaitu : dengan hasil Paripurna
1 Puskesmas: Puskesmas Gondang Wetan, dengan hasil Utama 5
Puskesmas : Puskesmas Tosari, Puskesmas Puspo, Puskesmas
Grati,Puskesmas Wonorejo dan Puskesmas Nongkojajar dengan
hasil Madya12 Puskesmas : Puskesmas Winongan, Puskesmas
31
31
31
31
Kraton, Puskesmas Sumberpitu, Puskesmas Nguling, Puskesmas
Lekok, Puskesmas Lumbang, Puskesmas Pohjentrek, Puskesmas
Kepulungan, Puskesmas Sebani, Puskesmas KedawungWetan,
Puskesmas Karangrejo, Puskesmas Bulukandang, dengan hasil
Dasar 1 Puskesmas : Puskesmas Rejoso
BAB IV
PENUTUP
32
32
32
32
Berkembangnya program pembangunan terutama di bidang
kesehatan serta bertambahnya kewenangan daerah termasuk dalam bidang
kesehatan, maka semakin banyak pula informasi yang perlu dikuasai dan
diketahui baik mengenai hasil maupun manfaat kegiatan pembangunan
tersebut sesuai dengan situasi dan tantangan yang dihadapi oleh
masyarakat maupun oleh pemerintah. Melalui laporan Kinerja ini dapat
memberikan gambaran tentang hasil kegiatan dan program Dinas
Kesehatan selama tahun 2018.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa indikator sasaran
penetapan kinerja sebanyak 7 indikator yang tercapai 5 indikator (71,43%)
sedangkan 2 indikatorbelum tercapai. Realisasi anggaran mencapai
Rp.161.903.519.305 (71,69%) untuk belanja langsung, sedangkan belanja
tidak langsung mencapai Rp.93.012.934.429 (98,51%).
Demikian laporan kinerja tahun 2018 Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasuruan yang kemudian ditindak lanjuti dengan rencana kegiatan 2019.
Semoga berguna dan bermanfaat.
Pasuruan, Februari 2019
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PASURUAN
dr. AGUNG BASUKI, M.Kes Pembina Utama Muda
NIP. 19600504 198902 1 002