37
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Mengukur Dan Mengendalikan Aktiva Yang Dikelola Oleh Anik Sawitri F0312014 Kelas B

Bab 7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi spm bab 7 mengendalikan aktiva

Citation preview

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMENMengukur Dan Mengendalikan Aktiva Yang Dikelola

OlehAnik SawitriF0312014Kelas B

Fakultas Ekonomi Dan BisnisUniversitas Sebelas Maret Surakarta

Mengukur Dan Mengendalikan Aktiva Yang DikelolaStruktur Analisis Tujuan dari pengukuran penggunaan aktiva merupakan analogy dari tujuan pusat laba adalah untuk:1. Memberikan informasi yang berguna untuk membuat keputusan bagus mengenai aktiva yang digunakan dan untuk memacu manajer-manajer agar dapat membuat keputusan yang merupakan kepentingan perusahaan.2. Mengukur kinerja suatu unit usaha sebagai suatu entitas ekonomi. Alternative untuk melakukan analisis mengenai perlakuan atas aktiva yaitu ROI dan EVA, merupakan dua cara yaitu dalam mengaitkan laba dengan aktiva yang digunkan. Namun seberapa baiknya alternative alternaif tersebut mampu menyediakan informasi dalam pengambilan keputusan yang baik dan pengukuran kinerja ekonomi unit usaha.Barfokus pada laba tanpa pertimbangan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tidaklah cukup dalam untuk suatu proses pengendalian. Kecuali untuk beberapa jenis organisasi jasa yang modalnya tidak signifikan, tujuan penting perusahaan yang berorientasi pada laba adalah menghasilkan tingkat pengembalian (return) yang memuaskan atas modal yang telah digunakan.Umumnya manajer memiliki dua sasaran kinerja. Antara lain:1. Hrus menghasilkan laba yang cukup dari sumber daya yang digunakan.2. Dapat menggunakan sumberdaya tambahan, hanya jika penggunaan sunberdaya tambahan tersebut menghasilkan tingkat pengembalian yang memadai.Sebaliknya, jika laba tahunan yang diperkirakan atas penggunaan aktiva tersebut lebih rendah dari kas yang direalisasikan dari penjualannya, maka manajer harus menghentikan penggunaan aktiva.Dua cara menghubungkan laba dengan aktiva yang digunakan:1. ROI (return on investment) tingkt pengembalian atas investasi , yaitu suatu perbandingan.Pembilangnya (numerator) adalah pendapatan yang dilaporkan pada laporan keuangan. Dan penyebutnya (denominator)nya adalah aktiva yang digunakan.,2. Nilai tambah Ekonomi (EVA) adalah jumlah uang bukan rasio. Eva dapat diperoleh dengan mengurangkan beban modal dari laba operasi bersih .Beban modal diperoleh dari yaitu perkalian antara jumlah aktiva yang digunakan dengan suatu tariff .

Mengukur Aktiva Yang Digunakan Kas Hampir di semua perusahaan melakukan pengendalian kas secara terpusat, alasannya adalah karena pengendalian pusat memungkinkan penggunaan saldo kas yang lebih kecil dibanding jika setiap unit usaha memegang saldo kas yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan perbedaan arus kas masuk dan arus kas keluar. Sebagai akibatnya, saldo kas aktual pada tingkat unit usaha akan cenderung lebih kecil dibandingkan dengan saldo kas yang diperlukan, dan jika unit usaha merupakan suatu perusahaan independent. Maka, banyak perusahaan yang menggunakan rumus dalam menghitung kas yang akan dimasukkan dalam dasar investasi. Alasan memasukkan kas dalam jumlah yang lebih besar dari saldo yang biasa dipegang suatu unit usaha adalah jumlah yang lebih besar ini memungkinkan perbandingan dengan perusahaan luar. Perusahaan mengabaikan unsurkas dalam investasi karenajumlah kas tersebut mendekati jumlah kewajiabn lancer, apabila demikian maka jumlah piutang dan perusahaan akan medekati modal kerja.PiutangMaNanjer mempengaruhi piutang secara tidak langsung melalui kemampuan menghasilkan penjualan, dan manajer mempengaruhi piutang secara langsung dengan penetapan persyaratan kredit, persetujuan kredit,individual serta wewenang dalam menagih piutang pada saat jtuh tempo. Memasukkan unsur piutang pada harga jual atau pada harga pokok penjualan masih menjadi perdebatan. Suatu pihakmemiliki argument bahwa investasi riil suatu unit dalam piutang adalah hanya sebesar harga pokok penjualan dan tingkat pengembalian yang memuaskan atas investasi mugkin sudah mencukupi. Pihak lain, mungkin mengatakan bahwa suatu unit usaha dapat mnginvestasikan kembali uang yang diperoleh dari piutang, sehingga, piutang harus dimasukkan pada harga jualnya. Hal yang umumnya dilakukan yaitu dengan mengambil alternative yang lebih sederhana yaitu dengan memasukkan piutang pada nilai buku, yang merupakan harga jual dikurangi penyisihan piutang tak tertagih. Apabila unit usaha tersebut tidak melakukan pengendalian kredit maupun penagihannya, maka piutang bisa dihitung berdasarkan rumus. Rumus ini harus konsisten dengan periode pembayaran normal.PersediaanPersediaan biasanya dicatat pada jumlah akhir periode, meskipun rata-rata antarperiode lebih baik secara konsep. Apabila perusahaan menggunakan metode (last in, first out- LIFO)untuk tujuan akuntansi keuangan, maka metode penilaian lain umumnya digunakan untuk pelaporan laba unit usaha, karena saldo persediaan metode LIFO akan cenderung sangat rendah pada periode terjadinya inflasi. Apabila persediaan barang dalam proses atau work-in-process didanai melalui pembayaran dimuka atau pembayaran cicilan dari konsumen, seperti yang umumnya terjadi apabila barang tersebut membutuhkan waktu produksi yang lama. Pembayaran akan dikurangi dari jumlah persediaan kotor atau gross inventory amounts, atau akan dilaporkan sebagai kewajiban. Beberapa perusahaan akan mengurangkan utang usaha dari persediaan, dengan dasar utang mencerminkan suatu pendanaan atas sebagian persediaan oleh pemasok, tanpa adanya biaya untuk unit usaha.Modal Kerja Secara UmumPerlakuan modal kerja sangat bervariasi. Di satu sisi, perusahaan memasukkan seluruh aktiva lancarnya ke dalam dasar investasi tanpa mengeliminasi kewajiban lancer. Metode ini beralasan dari suatu sudut pandanng motivasional apabila unit usaha tidak dapat mempengaruhi utangnya atau kewajiban lainnya. Akan tetapi metode ini menyatakan terlalu tinggi jumlah modal korporat yang diperlukan untuk mendanai unit usaha, hal ini disebabkan kewajiban lancer adalah sumber modal, yang seringkali dengan biaya bunga sama dengan nol. Dilain pihak,semua kewajiban lancar dapat dikurangkan dari aktiva lancer. Metode ini menyediakan ukuran yang baik atas modal yang disediakan perusahaan, dan untuk mana perusahaan memiliki harapan agara unit usaha bisa memperoleh pengembalian. Namun hal ini mungkin mengimplikasikan bahwa manajer unit usaha memiliki tanggung jawab atas beberapa kewajiban lancer dimana manajer tidak memiliki kendali.Properti, Pabrik, dan PeralatanDalam akuntansi keuangan, aktiva tetap pada awalnya dicatat pada biaya perolehan,dan biaya ini dihapuskan melalui penyusutan sepanjang umur aktiva. Hampir semua perusahaan menggunakan pendekatan yang relative sama dalam cara mengukur profitabilitas atas dasar aktiva dari unit usaha, hal ini menyebabkan masalah serius dalam penggunaan sistem tersebut untuk tujuan yang dimaksudkan. permasalahan tersebut antara lain :1. Akuisisi Peralatan BaruMisalnya suatu perusahaan membeli mesin seharga $100.000 yang diperkirakan akan menghasilkan penghematan $27.000 tiap tahun selama 5 tahun. Ini adalah investasi yang menarik Apabila perusahaan memiliki tingkat pengemablian 10%. Investasi ini memiliki net present value $2.400 dan pengukurannya menggunakan EVA. Pada tahun pertama akan mengalami penurunan bukan kenaikan. Mesin ini menaikkan pendapatan sebelum pajak, kenaikan ini lebih disbanding kenaikan beban. Perhitungan eva menandakan profitabilitas menurun walaupun fakta ekonomi menunjukkan profitabilitas naik. Eva akan meningkat seiring menurunyya nilai buku. Kenaikkan eva tiap tahunnya tidak mencerminkan perubahan ekonomi yang seungguhnya. Dari contoh ini eva akan dilaporkan cenderung lebih besar dari unit yang memiliki aktiva lebih baru. Apabila diukur dengan ROI akan terjadi ketidak konsistenan yang sama. Apabila aktiva telah disusutkan yang dimasukkan kedalam dasar investasi pada nilai buku bersih, maka prtofitabilitas unit usaha itu akan dinyatakan secara ssalah pada nilai buku bersih dan manajer unit tidak termotivasi untuk mengambil keputusan mengenai akuisis yang tepat.2. Nilai Buku KotorFluktuasi dalam ROI dan EVA dari tahun ketahun dapat dihindari yaitu dengan memasukkan unsure aktiva yang dapat disusutkan dalam dasr investasi pada nilai buku kotornya dan nilai buku bersih. ROI yang dihitung berdasarkan nilai buku kotor maka akan selalu menyatakan terlalu rendah tingkat pengembalian yang sebenarnya.3. Disposisi AktivaApabila suatu mesin dianggap dapat menggantikan mesih yang ada dan memiliki nilai buku yang belum disusutkan, akan diketahui bahwa tidak relevan atas analisis ekonomi atas usulan pembelian. Menghilangkan nilai buku aktiva lama dapat mempengaruhi profitabilitas unit seacara substantial. Nilai buku kotor hanya meningkatkan sebesar selisih nilai buku bersih setelah tahun pertama dari mesin baru dengan nilai buku dari mesin lama. Maka jumlah yang relevan investasi tambahan akan dinyatakan terlalu rendah.dan Eva dinyatakan terlalu tinggi. Hal ini mendorong manajer untuk mengaanti mesin lama dengan yang baru, meskipun tidak dibenarkan secara ekonomis. Unit usaha yang paling banyak akan menunjukkan kenaikkan profitabilitasnya. Apabila aktiva dimasukkan dalam dasar investasi pada biaya awalnya, maka manajer unit usaha termotivasi menghilangkan aktiva tersebut, meskipun aktiva itu memiliki kegunaan, karena dasar invesrtasi unit usaha akan berkurang sejumlah biaya penuh dari aktiva itu.4. Penyusutan Anuitas Apabila penyusutan ditentukan dengan metode anuitas bukan metode garis lurus maka perhitunganprofitabilitas unit usaha menunjukkan ROI dan EVA yang tepat. Hal ini karena metode penyusutan anuitas mengaitkan pengembalian investasi yang implicit dalam perhitungan nilai sekarang. Penyusutan anuitas, jumlah penyusutan rendah pada pada tahun awal saat investasi masih tinggi, dan meiningkat seiring menurunnya investasi pada tingkat pengembalian yang konstan.5.Metode Penilaian Yang LainBeberapa perusahaan menggunakan nilai buku bersih namun menetapkan batas bawah, biasanya 50 persen, ini sebagai biaya awal yang dapat dihapus. Hal ini mengurangi distorsi yang terjadi di dalam unit usaha yang memiliki aktiva yamg tua. Kesulitan dalam metode ini, bahwa suatu unit usaha dengan aktiva tetap yang memiliki nilai buku bersih diatas 50 persen dari nilai buku kotornya dapat mengurangi dasar investasi yaitu dengan sepenuhnya membuang aktiva aktiva yang masih bagus. Perusahaan lain tidak menggunakan catatan akuntansi dan menggunakan estimasi nilai sekarang suatu aktiva. Perusahaan memperoleh jumlah tersebut yaitu dengan cara menilai aktiva secara berkala dan dengan menyesuaikan biaya awal menggunakan indeks perubahan pada harga peralatan, atau menggunakan nilai asuransi.Aset-Aset Yang DisewausahakanAda banyak perjanjian sewa untuk usaha merupakan perjanjian pendanaan, yaitu perjanjian yang memberikan alternative menggunakan aktiva yang seharusnya didapat dari pendanaan dengan menggunakan uatang atau modal. Sewa guna financial adalah sama dengan utang dan dilaporkan dalam neraca, contoh sewa guna jangka panjang yang setara dengan nilai sekarang dari arus beban sewa. Kpeutusan pendanaan biasa diambil oleh kantor pusat maka dari itu pembatasan biasa diberlakukan pada kebebansan manajer suatu unit usaha untuk melakukan sawaguna usaha atas aktiva.Aktiva Yang Menganggur Apabila unit usaha yang aktiva yang menganngur dan dapat digunakan oleh unit lain maka unit usaha dapat diperbolehkan mengeluarkan aktiva dari dasar investasinya. Tujuan izin ini adalah mendorong manajer unit usaha untuk melepaskan aktiva yang menggur untuk digunakan unit lain yang memerlukan, namun bila aktiva tidak digunakan oleh unit lain makan pemberian izin untuk mengganti/ menjual aktiva tersebut bias menimbulkan tindakan yang disfungsional.Aktiva Tidak Berwujud Bebrapa perusahaan cenderung untuk melkasanakan penelitian dan pengembangan yang internsif sedangkan perusahaan lain cenderung focus pada pemsaran. Ada keuntungan mengkapitalisasi aktiva tidak berwujud dan kemudian mengamotisasikannya selama masa manfaat.dengan menghitung aktiva ini sebagai investasi jangka panjang, manajer unit akan memperoleh manfaat jangka pendek yayng lebih sedikit dari pengurangan atas pengeluaran yang diperlukanuntuk pos tersebut.Kewajiban Tidak LancarTerkadang suatu unit usaha memperoleh modal permanennya dari kumpulan dana korporat, korporat memperoleh dana dari pemberi pinjaman, investor modal, laba ditahan. Untuk unit usaha jumlah dana tersebut adalah relevan namun tidak dengan sember asal dana. Meski demikian, dalam situasi tak lazim, pendanaan unit usaha mungkin merupakan hal yang aneh dari unit usaha itu sendiri.Beban ModalKantor pusat korporat menentukan tarif untuk menghitung beban modal Tarif tersebut seharusnya lebih tinggi dari tarif korporat untuk pendanaan dengan utang, karena dana yang terlibat merupakan campuran antara utang dan modal berbiaya lebih tinggi. Biasanya, tarif tersebut ditetapkan di bawah estimasi modal perusahaan, sehingga EVA atas rata-rata unit usaha berada di atas nol. Perusahaan yang menggunakan tarif lebih rendah untuk modal kerja dari pada untuk aktiva tetap, dan ini mencerminkan penilaian bahwa modal kerja lebih kecil resikonya disbanding asset tetap, karena dana tersebut disalurkan untuk periode yang lebih pendek. Dalam kasus lain tariff lebih rendah adalah cara mengkompensasikan fakta bahwa perusahaan memasukkan unsure persediaan dan piutang di dalam dasar investainyapada jumlah kotor. Perusahaan menyadari bahwa dana yang didapat dari utang memiliki bunga yang sama dengan nol.Survei-survei PraktikSebagian besar perusahaan memasukkan unsur aktiva tetap ke dalam dasar investasi pada nilai buku bersih, karena ini merupakan jumlah dimana aktiva tersebut dicatat di dalam laporan keuangan, sehingga, akan sesuai dengan laporan keuangan tersebut, yang mana mencerminkan jumlah modal yang digunakan dalam divisi tersebut. Manajer menyadari bahwa, metode ini memberikan sinyal menyesatkan, namun mereka yakin bahwa orang orang harus memberikan kelonggaran atas kesalahan tersebut saat menginterpretasikan laba unit usaha dan bahwa metode altenatif untuk perhitungan dasar investasi tidak dapat dipercaya dikarenakan sangat subjektif. Manajer menolak pendekatan penysutan anuitas atas dasar bahwa hal tersebut tidak konsisten dengan cara perhitungan penyusutan yang untuk tujuan pelaporan keuangan.EVA vs. ROIKebanyakan perusahaan lebih memilih menggunakan ROI disbanding menggunakan EVA. Terdapat tiga keuntungan dari penggunaan ROI :a. ROI merupakan pengukuran yang komperehensif yang mana semua mempengaruhi laporan keuangan tercermin dari rasio ini.b. ROI mudah dihitung, dipahami, dan sangat memiliki arti dalam pengertian absolut.c. ROI tanpa mempedulikan ukuran dan jenis usahanya merupakan denominator yang dapat diterapkan ke dalam setiap unit organisasi yang memiliki tanggungjawab terhadap profitabilitas.Disis lain, EVA tidak memberikan dasar perbandingan yang semacam ini. Namun, pendekatan EVA memiliki beberapa keuntungan. Terdapat empat alasan yang membuat EVA ini lebih unggul dibanding menggunakan ROI, yaitu:a. Dengan menggunakan EVA untuk seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan investasi. Sementara di sisi lain, pendekatan ROI ini memberikan insentif yang berbeda untuk investasi di antara unit-unit usaha.Apabila unit usaha memiliki ROI mencapai sebesar 5% maka akan memperoleh manfaat ROI atas tambahan ativa sebesar diatas 5 %, konsekuensinya yaitu ROI menciptakan bias ke arah sedikit atau tidak adanya ekspansi dalam bisnis yang belaba tinggi akan ditolak. b. Keputusan-keputusan yang dapat meningkatkan ROI suatu pusat investasi dapat menurunkan laba keseluruhan. Penggunaan EVA sebagai ukuran berkaitan dengan permasalahan ini. Metode ini memiliki hubungan dengan investasi aset yang ROI nya ada diantara biaya modal dan ROI yang saat ini dicapai oleh investasi tersebut. Apabila kinerja suatu pusat investasi diukur dengan EVA, maka investasi yang menggunakan laba di atas biaya modal akan meningkatkan EVA, sehingga bagi para manajer akan lebih menarik.c. EVA merupakan tingkat suku bunga yang berbeda dan dapat digunakan untuk jenis aktiva yan berbeda pula untuk memperhitungkan tingkat. system pengendalian manajemen dapat dibuat konsisten dengan kerangka kerja yang dibuat untuk pengambilan keputusan terkait investasi modal dan alokasi sumber daya, selainhal itu jenis aktiva yang sama memiliki kemungkinan untuk mengasilkan tingkat pengembalian yang sama dalam perusahaan dan tanpa mempedulikan profitabilitas unit usaha tertentu. Sehingga, manajer suatu unit usaha harus bertindak secara konsisten ketika akan memutuskan untuk berinvestasi pada aktiva yang baru.d. EVA berlawanan dengan ROI, EVA memiliki korelasi positif lebih kuat terhadap perubaha-perubahan nilai pasar perusahaan. Para pemegang saham merupakan pemilik kepentingan (stakeholder) dalam perusahaan. Beberapa alasan mengapa penciptaan nilai pemegang saham menjadi penting bagi perusahaan yaitu:1. Mengurangi adanya resiko pengambil alihan (takeover)2. Menciptakan nilai tukar untuk agresivitas dalam merger dan akuisisi.3. Mengurangi biaya modal sehingga memugkinkan investasi yang lebih cepat untuk pertumbuhan masa depan.Ketika EVA digunakan untuk pengukuran kinerja, EVA mendorong manajer meningkatkan EVA yaitu dengan mengambil tindakan konsisten dengan peningkatan nilai pemegang saham. EVA diukur dengan cara :

EVA = Laba bersih Beban modaldenganBeban Modal = Biaya Modal x Modal yang Digunakan AtauEVA = Modal yang digunakan (ROI- Biaya modal)

Pertimbangan Tambahan Dalam Mengevaluasi ManajerDengan melihat kelemahan ROI, kelihatannya sangat mengejutkan bahwa ROI digunakan secara luas. Namun, cakupan dari kesalahan tersebut tidak dapat ditentukan karena hanya sedikit jumlah manajer yang mau mengakui adanya kesalahan tersebut dan banyak yang tidak menyadari bahwa kesalahan tersebut terjadi. Penggunaan EVA sebagai suatu perangkat pengukuran kinerja sangat disarankan. Namun, EVA tidak menyelesaikan seluruh masalah yang berkaitan dengan penghitungan aktiva tetap. Kecuali metode penyusutan anuitas (annuity depcription) dipergunakan, dan hal ini jarang dilakukan dalam praktik keseharian. Dengan mempertimbangkan hal ini, beberapa perusahaan telah memutuskan mengeluarkan unsur aktiva tetap dari dasar investasi. Perusahaan tersebut membebankan beban bunga hanya untuk aktiva yang dapat dikendalikan, dan mengendalikan aktiva tetap dengan perangkat terpisah. Investasi dalam aktiva tetap dikendalikan oleh proses anggaran modal sebelum terjadinya dan oleh audit setelah penyelesaian untuk menentukan apakah ada arus kas yang diantisipasi terwujud. Hal ini jauh dari memuaskan, karena penghematan atau pendapatan aktual dari akuisisi aktiva tetap tidak dapat diidentifikasi.Mengevaluasi Kinerja Ekonomi suatu EntitasLaporan manajemen cenderung menggunakan informasi historis yaitu atas biaya actual yang terjadi, untuk laporan ekonomi menggunakan informasi yang cukup bebeda. Laporan-laporan ekonomi dapat dijadikan sebagai dasar memperoleh nilai perusahaan secara keseluruhan. Nilai ini disebut breakup value, yaitu estimasi jumlah yang akan diterima oleh para pemegang saham apabila masing-masing unit usaha dijual. Breakup value ini berguna bagi organisasi luar yang sedang akan membuat penawaran pengambilalihan perusahaan, dan tentu saja laporan ini juga berguna bagi pihak manajemen dalam menilai suatu tawaran. Laporan tersebut menunjukkan unit usaha yang menarik dan mengindikasikan manajer senior salah mengalokasikan waktu, yaitu terlalu banyak menghabiskan waktu untuk unit usaha yang cenderung tidak berkontribusi pada profitabilitas total perusahaan. Jarak anta profitabilits sekarang dengan brake up value menunjukkan adanya perubahan yang harus dilakuakan. Perbedaan jelas antara dua laporan ini adalah laporan ekonomi lebih berfokus pada profitabilitas di masa depan disbanding profitabilitas yang sekarang. Dan secara konsep, nilai suatu unit uasaha merupakan nilai sekarang dari pendapatan dimasa depan, dengan menghitung estimasi arus kas untuk tiap tahun dan mendiskontokan setiap arus kas tersebut pada tariff laba yang telah ditentukan . aktiva ditangan pada akhir periode diasumsikan memiliki nilai akhir yang didiskontokan dan ditambahkan ke dalam nilai aruskas tahunan. Meskipun etimasi ini kasar namun memberikan cara berbeda dalam melihat unit usaha disbanding dengan apa yang ada pada laporan kinerja.

Economic value added (EVA): Its uses and limitationsBrewer, Peter C;Chandra, Gyan;Hock, Clayton A.S.A.M. Advanced Management Journal64.2(Spring 1999): 4-11.

Economic Value Added, mengukur jarak antara pendapatan operasional setelah pajak dan biaya aset yang digunakan dalam menghasilkan pendapatan yang (berdasarkan investasi aset dan biaya modal). EVA memiliki beberapa keunggulan dibandingkan laba atas investasi, namun juga memiliki beberapaketerbatasansebagai alat pengambilan keputusan, seperti penekanan yang berlebihan pada hasil jangka pendek.Nilai tambah ekonomis(EVA) telah mendapatkan banyak perhatian sebagai bentuk baru dari pengukuran kinerja beberapa tahun terakhir. EVA merupakan ukuran kinerja keuangan yang berdasarkan pendapatan operasional setelah pajak, investasi dalam aset yang diperlukan untuk menghasilkan pendapatan, dan biaya investasi dalam aset (atau, biaya rata-rata tertimbang modal) . Tiga elemen yang digunakan dalam menghitung EVA antara lain pendapatan operasional setelah pajak, investasi dalam aset, dan biaya modal (Hansen & Mowen, 1997).Rumus untuk mengukur EVA adalah:EVA = Setelah pendapatan operasional pajak - (investasi aset x biaya rata-rata tertimbang modal)EVA adalah jumlah dolar.apabila jumlah dolar positif, maka perusahaan telah mendapatkan pendapatan operasional setelah pajak lebih dari biaya aset yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan tersebut.Dengan kata lain, perusahaan telah menciptakan kekayaan.apabila jumlah dolar EVA negatif, maka perusahaan modal mengkonsumsi, daripada menghasilkan kekayaan. sasaran perusahaan adalah memiliki jumlah positif dan meningkatkan EVA.Untuk memahami kekuatan dari EVA,keterbatasan laba atas investasi (ROI) dibahas terlebih dahulu.Menurut Johnson & Kaplan (1987) ROI dikembangkan oleh DuPont Powder yaitu erusahaan pada awal 1900-an untuk membantu mengelola perusahaan yang terintegrasi secara vertikal . Tujuannya yaitu mengevaluasi keberhasilan suatu perusahaan atau divisi dengan membandingkan laba usahaterhadapmodalyang diinvestasikan.Dua cara Sebuah perusahaan dapat meningkatkan ROI:1. Margin keuntungan yang diperoleh per penjualan dolar dapat ditingkatkan.2. Pendapatan penjualan yang dihasilkan per dolar dari modal yang diinvestasikan dapat ditingkatkan yang dikenal sebagai asset turnover.Menurut Morse , et al., (1996) Keterbatasanutama ROI adalah bahwa hal itu dapat mendorong manajer, yang dievaluasi dan dihargai hanya berdasarkan ukuran ini, untuk membuat divisi investasi yang dalam kepentingan terbaik mereka sendiri, sementara tidak dalam kepentingan terbaik dari perusahaan secara keseluruhan Perbedaan utama antara ROI dan EVA. Dengan ROI alternatif investasi yang menawarkan return kurang dari biaya modal tidak akan didukung oleh manajer divisi atau perusahaan.Untuk situasi ini, ukuran ROI mendorong manajer divisi untuk menunjukkan perilaku pengambilan keputusan yang sejalan dengan tujuan perusahaan.Demikian pula dengan peluang investasi yang menawarkan return yang lebih besar daripada yang diantisipasi ROI akan dipandang baik oleh manajer divisi dan perusahaan.ROI juga memunculkan perilaku tujuan-kongruen dari manajer divisi.Akan tetapi, alternatif investasi yang menawarkan return yang sama atau lebih besar dari biaya modal, namun kurang daripada yang diantisipasi ROI divisi, hal ini akan dilihat tidak baik oleh manajer divisi, meski dipandang sebagai diinginkan oleh perusahaan secara keseluruhan.Masalah dengan menggunakan ROI untuk menghargai kinerja karyawan dalam situasi ini adalah bahwa manajer dihukum dalam hal kompensasi finansial untuk membuat keputusan yang menurunkan ROI mereka sambil meningkatkan kekayaan perusahaan. Sehingga, perilaku manajer dapat menyebabkan underutilization modal yang tersedia yang bisa mendapatkan kembali lebih dari biaya modal perusahaan.Dari sudut pandang perusahaan ini dipandang sebagai pengambilan keputusan disfungsional.Dari sudut pandang manajer, atas-ketergantungan pada ROI sebagai indikator kinerja memberinya pilihan.Dengan EVA, manajer divisi selalu menimbulkan perilaku tujuan kongruen.Setiap peluang investasi menggunakan EVA akan dipandang baik oleh manajer divisi dan perusahaan apabila EVA lebih besar dari nol atau kembali lebih besar dari biaya modal, dan terlihat tidak baik jika Pilihan investasi dengan EVA kurang dari nol atau kembali kurang dari biaya modal. Dengan demikian, kekuatan utama dari EVA adalah menyediakan ukuran penciptaan kekayaan yang sejalan dengan tujuan manajer divisi atau pabrik dengan tujuan seluruh perusahaan.Meskipun keuntungan EVA atas ROI, ukuran ini memiliki empatyaitu: perbedaan ukuran, orientasi keuangan, orientasi jangka pendek, dan hasil-orientasi.1. Perbedaan ukuran. EVA tidak mengontrol perbedaan ukuran di tanaman atau divisi (Hansen & Mowen, 1997; Horngren, et al, 1997.).Sebuah pabrik yang lebih besar atau divisi akan cenderung memiliki EVA yang relatif lebih tinggi denganrekan-rekanyanglebih kecil.2. Orientasi keuangan.EVA adalah angka dihitung yang mengandalkan metode akuntansi keuangan realisasi penerimaan dan pengakuan beban.Jika termotivasi untuk melakukannya, manajer dapat memanipulasi angka-angka ini dengan mengubah keputusan mereka proses pengambilan (Horngren, et al., 1997).3. Orientasi Jangka Pendek.Tujuan dari sistem pengukuran kinerja harus cocok usaha, kecerdikan, dan prestasi dengan kompensasi mereka karyawan.Jika manajer conceives ide inovatif, penelitian itu, mengatur itu, menyajikan kepada atasan, dan mulai mengimplementasikannya dalam periode akuntansi saat ini, beberapa ukuran kompensasi harus diberikan kepada manajer pada periode berjalan untuk usaha dan kecerdikan dikeluarkan .Namun, itu tidak seberapa ukuran finansial, seperti EVA, bekerja ketika mereka digunakan untuk mengevaluasi kinerja karyawan.4. Hasil Orientasi. Akuntan telah mendapatkan reputasi sebagai rekan kerja yang tiba di tempat kejadian setelah periode kinerja mengecewakan "bayonet yang terluka" dengan laporan keuangan historis mereka selama bertahun-tahun.Laporan akuntan negara yang jelas - kinerja yang kurang dari yang diharapkan - tetapi mereka tidak membantu menawarkan solusi kepada manajer bisnis nonaccounting yang bertanggung jawab untuk terus meningkatkannilaidikirim ke pelanggan.Seperti halnya metrik keuanganpendahulunya,EVA bersalah atas tuduhan ini.Fokusnya lebih pada tindakan (non keuangan) yang berorientasi pada proses dari pada ukuran finansial.Satu-satunya informasi keuangan yang berpotensi berguna untuk insinyur dan manajer operasi adalah informasi biaya berdasarkan aktivitas terpilah yang dapat membantu dengan cara berikut: 1. Menciptakan kesadaran biaya yang terkait dengan melakukan penambahan kegiatan non value,2. Memprioritaskan inisiatif perbaikan terus-menerus dengan mengukur potensi penghematan alternatif bersaing, dan 3. Memberikan pembenaran untuk pengeluaran kas dengan mengukur penghematan yang dapat direalisasikan dari investasi modal (Brinker, 1995).Agregat, berorientasi pada hasil angka keuangan seperti EVA, yang terakumulasi pada akhir periode akuntansi tidak membantu titik arah akar penyebab inefisiensi operasional. Maka langkah-langkah ini menawarkan informasi yang terbatas berguna untuk orang dibebankan dengan tanggung jawab mengelola proses bisnis.Sama halnyaseperti langkah-langkah keuangan lainnya EVA tunduk pada banyakketerbatasanyang.Sehingga hal tersebut adalah kesalahan apabila hanya mengandalkan EVA untuk menilai kinerja manajer yang bertanggung jawab atas hasil bottom-line.EVA dan langkah-langkah keuangan lainnya harus berperan dalam pengukuran kinerja, tetapi harus disertai dengan berbagai penyeimbang langkah-langkah yang mencakup semua kinerja atribut penting bagi keberhasilan jangka panjang.Mengklaim bahwa EVA saja dapat menawarkan sebuah organisasi sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan merupakan sesuatu yang berlebihan.Sebuah persamaan matematika sederhana berdasarkan pendapatan perusahaan operasi setelah pajak, investasi dalam aset, dan biaya modal tidak akan memberikan organisasi keuntungan yang berkelanjutan ataspesaingnya.EVA dapat memberikan ukuran yang berharga penciptaan kekayaan dan dapat digunakan untuk membantu menyelaraskan pengambilan keputusan manajerial dengan preferensi perusahaan Namun, itu hanya salah satu bagian dari teka-teki pengukuran kinerja dan harus digunakan bersama dengan satu set seimbang langkah-langkah yang memberikan gambaran lengkap tentang kinerja. (Brewer, Chandra et al. 1999)

Human Asset Accounting And Measurement: Moving Forward Brian B. Stanko, Thomas L. Zeller, Matthew F. Melena,

Journal of Business & Economics Research Second Quarter 2014 Volume 12, Number 2

ASET MODAL MANUSIAAhli kandungan sumber daya manusia Leslie A. Weatherly (2003) menjelaskan aset sumber daya manusia sebuah perusahaan sebagai "Jumlah kolektif atribut, pengalaman hidup, pengetahuan, daya cipta, energi, dan antusiasme yang nya orang memilih untuk berinvestasi dalam pekerjaan mereka ".Banyak faktor, termasuk pendidikan, pelatihan, kecerdasan, internal dan hubungan eksternal, dan motivasi, telah diakui sebagai memainkan peran dalam modal manusia.MANUSIA ASSET AKUNTANSIAkuntansi aset manusia bertujuan untuk mengukur, nilai dolar, betapa berharganya seorang karyawan kepada perusahaan yang mereka dipekerjakan oleh.Asosiasi Akuntansi Amerika mendefinisikan akuntansi aset manusia sebagai "manusia sumber identifikasi dan proses pengukuran dan juga komunikasi kepada pihak yang berkepentingan "(Parameswaran, 2005, hal.867).Akuntansi aset manusia termasuk menugaskan, penganggaran, dan pelaporan biaya sumber daya manusia di sebuah organisasi. Akurasi dalam pengukuran senilai karyawan sangat penting untuk proses.Meskipun kesulitan dalam mengukur nilai karyawan, melakukannya tepat sangat penting untuk akuntansi aset manusia yang bermanfaat.Ini mengarah ke pelaporan, imperatif lainnya aspek akuntansi aset manusia.Pelaporan yang kuat sangat penting.Tanpa benar menyampaikan nilai yang terukur benar, pemangku kepentingan dan pengambil keputusan tidak dapat memperoleh nilai dari seluruh prosesAset Terpenting Sebuah PerusahaanAset ini tidak dipertimbangkan dalam akuntansi perusahaan karena yang Sifat sulit dipahami.Karena mereka tidak dapat secara efektif menjelaskan karyawan sebagai aset, aspek yang sangat penting dari keuangan perusahaan tidak dipertimbangkan, yang sering dapat menyebabkan keliru dari perusahaan kesehatan keuangan.Sebaliknya, hanya biaya yang berhubungan dengan karyawan, seperti gaji dan pelatihan, terwakili dalam laporan keuangan perusahaan.Ini melawan gagasan bahwa karyawan adalah investasi. Secara teori, akuntansi aset manusia adalah ide yang sangat baik dengan manfaat yang jelas. Namun, ini bukan untuk mengatakan bahwa hal itu dapat dilakukan secara akurat dengan cara yang efektif non-kompleks atau biaya. Akuntansi modal manusia adalah suatu proses yang sangat kompleks.Bahkan, hal tersebut sangat sulit sehingga belum ada yang benar-benar cara yang efektif yang pernah dikembangkan.Kompleksitas terletak pada kenyataan bahwa ada ratusan faktor yang terdiri dari nilai karyawan.Selain itu, karyawan adalah manusia dengan kehendak bebas.Karena mereka memiliki kehendak bebas, karyawan dapat dipengaruhi tetapi tidak pernah benar-benar dikontrol seperti aset lainnya dapat.Mereka tidak bisa dimiliki seperti bangunan, paten, atau keamanan dapat.Meskipun ini menunjukkan bahwa kehendak bebas membuat akuntansi untuk modal manusia tidak mungkin, metode yang bisa menghitung nilai karyawan dengan cukup akurat masih bisa dikembangkan dan memiliki sangat dampak menguntungkan pada dunia akuntansi keuangan. ASET TIDAK BERWUJUDAktiva tidak berwujud adalah aktiva non-moneter yang tidak memiliki bentuk fisik, tidak bisa dilihat atau disentuh dan tidak dapat diukur secara fisik sehingga melibatkan pengukuran yang kompleks dan perhitungan sehingga aset tidak berwujud sering diabaikan atau disalahpahami dalam pelaporan keuangan. Goodwill, modal intelektual, desain dan proses, dan sumber daya manusia adalah semua contoh aset tidak berwujud.aset berwujud tidak diperoleh seperti aser berwujud, dan kebanyakan tidak didepresiasiMETODE MANUSIA ASSET AKUNTANSIMetode akuntansi aset manusia dapat dikategorikan ke dalam dua kategori utama - pendekatan biaya atau nilai pendekatan.1. Pendekatan Biaya Metode Biaya sejarahMetode biaya, Biaya ini meliputi perekrutan, perekrutan, pelatihan, gaji dan tunjangan, Biaya dikapitalisasi dan dihapuskan selama kehidupan yang diharapkan dari aset, yang padametode ini, adalah karyawan.Metode Biaya PenggantianMetode biaya menentukan implikasi keuangan menggantikan orang saat ini memegang posisi yang akan diganti termasuk merekrut, memilih,kompensasi, dan pelatihan, serta kehilangan pendapatan selama periode tersebut. metode biaya pengganti tidak memiliki kedalaman dalam analisis,yang mengapa membuktikan cukup secara akurat menentukan nilai karyawan.Metode Competitive BiddingMetode penawaran yang kompetitif, melibatkan biaya kesempatan danbagaimana kaitannya dengan kelangkaan sumber daya dalam sebuah perusahaan.Penawaran dilakukan antara departemen dan ditentukan potensi penghasilan dari setiap karyawan kemudian dikapitalisasi oleh perusahaan dan diperlakukan sebagai aset modal.Metode Biaya StandarDalam metode biaya standar, biaya perekrutan, perekrutan, pelatihan, dan pengembangan karyawan dihitung setiap tahun.Pendekatan ini hanya menghasilkan total dan gagal untuk memberikan nilai kepada karyawan individu.Karena hanya menghasilkan total, data ini tidak sangat membantu ketika membuat keputusan yang tidak termasuk seluruh organisasi.Biaya Metode ManfaatMetode biaya manfaat melibatkan dua perhitungan., manfaat keseluruhan karyawan menyediakan perusahaan dengan ditentukan.Maka manfaat yang diberikan perusahaan kepada karyawan, seperti gaji dan manfaat, dihitung.Perbedaan antara manfaat karyawan menyediakan perusahaan dengan dan manfaat perusahaan menyediakan karyawan dengan adalah nilai riil karyawan.2. Pendekatan NilaiMetode Jaggi dan LauThe Jaggi dan Lau metode mengatur karyawan dalam kelompok-kelompok. Jaggi dan Lau berusaha menghilangkan tugas yang sulit memprediksi promosi dan karyawan meninggalkan perusahaan karena lebih mudah untuk memprediksi pola kelompok daripada untuk memprediksi pola individu karyawan. masalah dengan metode ini adalah ia menggunakan estimasi yang sebagian besar subjektif.Hal ini juga gagal untuk menetapkan nilai kepada karyawan individu dengan menggunakan kelompok.Metode Economic ValueNilai sekarang bersih dari arus kas inkremental dikreditkan ke sumber daya manusia ditentukan untuk menjadi nilai aset dalam metode nilai ekonomi.Organisasi harus menentukan arus kas untuk atribut untuk sumber daya manusia, yang membutuhkan subjektivitas.Karena sifat tambahan, ia sering diperbarui, yang juga berarti itu adalah padat karya. Metode nilai ekonomi gagal untuk menetapkan individu dengan nilai dalam organisasi, yang tidak membantu manajer menentukan bagaimana untuk menangani situasi mengenai individu karyawan.Lev dan Metode SchwartzNilai kini metode laba masa depan - lebih dikenal sebagai Lev dan metode Schwartz adalah diperdebatkan metode yang paling ilmiah karena menyediakan formula.Ini memperhitungkan nilai sekarang dari masa depanpendapatan karyawan. Penentu Nilai KaryawanBanyak model yang dibahas di atas menggunakan input yang berbeda untuk menghargai karyawan.Tak satu pun dari mereka yang oleh berarti all-inclusive.Hal ini penting untuk menguji faktor-faktor yang berkontribusi terhadap produktivitas karyawan.Faktor-faktor ini jatuh ke dalam beberapa kategori yang berbeda, masing-masing yang penting dalam cara mereka sendiri. Pendidikan adalah salah satu cara penting untuk menangkap nilai karyawan.Pendidikan mencakup unsur-unsur seperti pendidikan, pelatihan kerja, pelatihan eksternal, dan sertifikasi dan derajat.Semakin banyak pendidikan dan pelatihan yang karyawan memiliki, semakin besar kemungkinan mereka untuk membawa nilai yang lebih besar untuk sebuah organisasi.(Stanko, Zeller et al. 2014)

Perspective on Fair Value MeasurementShipan Sun 2010, ASIA SOCIAL SCIENCEAda berbagai pendapat tentang apakah pengenalan pengukuran nilai wajar dalam praktik akuntansi di Cina dapat menghasilkan data akuntansi dengan kualitas tinggi. Mereka yang memegang pendapat yang mendukung percaya bahwa, sebagai sistem informasi akuntansi buatan, estimasi dan hipotesis yang intrinsik dalam akuntansi, sehingga pengukuran nilai wajar tidak mempengaruhi kehandalan (Xie Shifen, 2004). Keandalan hanya masalah derajat, dan ada tidak ada atribut pengukuran yang unexceptionable dalam halkeandalan (Chen Zhaohui, 2000).Mereka yang menentang pendapat di atas percaya bahwa, itu benar-benar sangat sulit untuk nilai wajar untuk mewujudkan "keadilan" karena nilai wajar dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dan estimasi buatan. Terutama, sejak tahun 2008 ketika krisis keuangan pecah, nilai wajar telah dihadapkan dengan tantangan belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka yang berasal dari perbankan dan kalangan politik berpandangan berturut-turut bahwa standar akuntansi nilai wajar adalah "Kaki tangan" dari krisis ini, dan standar pengukuran nilai wajar memburuk krisis kredit.Pengukuran nilai wajar memiliki nilai relevansi, yang pada gilirannya saling dengan lingkungan pasar, dan relevansi pengukuran nilai wajar di pasar bull lebih tinggi dari bahwa di pasar beruang.Kesimpulan ini memberitahu kita bahwa promosi pengukuran nilai wajar adalah layak dan dapat meningkatkan kualitas keterbukaan informasi akuntansi.1. arah Ultimate pengukuran nilai wajar --- pengukuran asetDi bawah keadaan kondisi tertentu memuaskan, penerapan pengukuran nilai wajar, sebagai a, pengukuran aset.Dalam akuntansi, faktor akuntansi diklasifikasikan ke dalam enam faktor utama, termasuk aset, kewajiban, kepemilikan, pendapatan, biaya dan keuntungan.Pengukuran nilai wajar pada faktor-faktor lain harus didasarkan pada adil pengukuran nilai aktiva yang dihasilkan dalam transaksi. Di antara tiga Faktor akuntansi statis, aset berada di posisi tengah sepanjang waktu, dan perubahan dari kewajiban dan kepemilikan dapat keduanya dinyatakan dengan aset.Oleh karena itu, dari perspektif pengukuran nilai wajar, pengukuran pada faktor-faktor laindengan menggunakan nilai wajar pada akhirnya dapat berubah menjadi pengukuran nilai wajar atas aset.Dari perspektif bentuk manifestasi, akuntansi pengukuran terutama dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian besar, yaitu, penilaian aset dan penentuan pendapatan.Yang disebut penilaian aset adalah dengan menggunakan nilai mata uang untuk mengkonfirmasi dan akuisisi display (seperti realisasi penjualan pendapatan) dari semua item aset, mempekerjakan (seperti generasi biaya) dan keseimbangan (aset yang tersisa).Di bawah konsep aktiva dan kewajiban, pengukuran ditentukan oleh pendapatan adalah bawahan penilaian aset.Oleh karena itu, baik pengukuran pada faktor hasil operasi atau pengukuran pada faktor situasi keuangan harus akhirnya dikaitkan dengan pengukuran nilai wajar atas aset.Pada gilirannya, ketidakadilan nilai pengukuran aset juga dapat mempengaruhi pengukuran pada faktor-faktor lain. Dari perspektif praktik akuntansi, arah utama pengukuran nilai wajar adalah bahwa gagasan pengukuran atas aset yang akan diverifikasi dengan baik. 2. Pengukuran nilai wajar adalah semacam pengukuran inisiatif, tapi tidak pengukuran pasif.Menurut hubungan master-slave antara pengukuran, enam faktor utama akuntansi dapat diklasifikasikan dalam inisiatif faktor pengukuran dan faktor pengukuran pasif.Faktor pengukuran inisiatif mengacu pada faktor langsung diukur dengan pengukuran seperti atribut nilai wajar, sedangkan faktor pengukuran pasif mengacu pada faktor akuntansi yang jumlahnya pengukuran hanya dapat dikonfirmasi berdasarkan pengukuran pada faktor-faktor lain (termasuk atribut pengukuran dan nilai pengukuran).3. Pengukuran nilai wajar adalah sebuah proses.Pengukuran nilai wajar mengacu pada jumlah pertukaran aset atau penyelesaian kewajiban kehendak bebas mereka sendiri dengan kedua pihak transaksi dalam kesepakatan yang adil.Aspek yang membantu dalam memahami proses ini:3.1 Pengukuran nilai wajar adalah kemajuan dan arah perkembangan akuntansi.3.2 Pengukuran Nilai wajar merupakan proses terus-menerus menguji pertimbangan profesional staf akuntansi.3.3 Dalam arti sempit, jumlah nilai wajar item aset selalu berubah, dan akuntansi kebutuhan pengukuranuntuk melacak proses perubahan sehingga untuk mewujudkan pengukuran proses keseluruhan nilai wajar.4. Nilai wajar mengacu pada kewajaran nilai dalam waktu khusus, dan itu tidak ada artinya sama sekali tanpa konsep waktu.Menurut penulis, akuntansi pengukuran memiliki relativitas dalam aspek konsep waktu, sehingga nilai diukur dengan cara atribut pengukuran juga memiliki relativitas dalam aspek konsep waktu. Menurut Han Dongping, et al (2009), nilai wajar sama dengan pengukuran lain atribut, tetapi bertentangan dengan paralel nilai wajar untuk atribut pengukuran lain dalam standar baru.Selain Itu, ada juga beberapa orang yang percaya bahwa hubungan antara atribut pengukuran harus eksklusif (Li Yu, 2009), dan hubungan kesetaraan jumlah seharusnya tidak ada di antara atribut pengukuran.Namun, penulis dalam hal ini kertas tidak akan sudut pandang ini.Menurut dia, hubungan tertentu mungkin ada di antara atribut pengukuran (Termasuk nilai wajar), tetapi bukan hubungan eksklusif.Kita seharusnya tidak berpikir bahwa dua macam pengukuran atribut yang sama hanya karena jumlah mereka sama.Jumlah pengukuran hanyalah salah satu aspek pengukuranatribut, dan juga memiliki karakteristik aspek-aspek lain, seperti yayasan dan sudut pengukuran. Alasannya adalah:1. meskipun jumlah mereka adalah sama, dasar pengukuran mereka berbeda.2. di bawah keadaan yang pasti, hubungan tak dapat dikecualikan antara pengukuran atribut lebih signifikan, yang menyediakan referensi yang baik bagi kita untuk mengenali hubungan antara nilai wajar dan lainnyapengukuran atribut di bawah keadaan terbatas (keadaan yang realistis).Singkatnya sebagai atribut pengukuran, nilai wajar telah dipromosikan untuk aplikasi oleh semua negara dalam pembentukan struktur standar mereka dengan hemat tidak ada usaha, yang telah menjadi tren utama dalam aplikasi internasional.Dengan demikian, kita juga harus berani menganjurkan penggunaannya.Meskipun memiliki segala macam kekurangan, seperti banyak lawan telah menunjukkan, seperti, mudah dimanipulasi oleh manusia dan insufisiensi kehandalan, dll, tren utama yang adil Nilai telah ditentukan dan tidak dapat diubah.Standar Pelaporan Keuangan Internasional telah banyak digunakan pengukuran nilai wajar, dan cukup banyak negara di dunia (termasuk Hong Kong) melaksanakan Standar Pelaporan Keuangan Internasional.Ada belum ada bukti yang menunjukkan bahwa nilai wajar tidak dapat yang digunakan.Sebaliknya, pengukuran nilai wajar telah jelas meningkatkan kualitas pelaporan keuangan. (Sun 2010)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, R.N & V. Govindarajan. 2007. Management Control System. Singapore. McGraw Hill Brewer, P. C., et al. (1999). "Economic value added (EVA): Its uses and limitations." S.A.M. Advanced Management Journal 64.2: 4-11.

Stanko, B. B., et al. (2014). "Human Asset Accounting And Measurement: Moving Forward." Journal of Business & Economics Research 12.

Sun, S. (2010). "Perspective on Fair Value Measurement." Asian Social Science 6, No. 3.