16
1 PERTANGGUNGJAWABAN dan TUJUAN AUDIT • Kasus : Dimanakah para Auditor itu ? Tujuan Pelaksanaan suatu Audit atas Laporan Keuangan Tujuan Audit Umum atas Laporan Keuangan oleh Auditor Independen adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAS 1 – AU 110) Langkah untuk menyusun berbagai tujuan audit (lihat Gambar 6-1)

BAB 6 Pertanggungjwb & Tujuan Audit

  • Upload
    ggg

  • View
    212

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

disclaimer

Citation preview

  • PERTANGGUNGJAWABAN dan TUJUAN AUDITKasus : Dimanakah para Auditor itu ?

    Tujuan Pelaksanaan suatu Audit atas Laporan KeuanganTujuan Audit Umum atas Laporan Keuangan oleh Auditor Independen adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAS 1 AU 110) Langkah untuk menyusun berbagai tujuan audit (lihat Gambar 6-1)

  • Tanggungjawab ManajemenTanggungjawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang sehat, menyelenggarakan pengendalian intern yang memadai serta membuat berbagai penyajian laporan keuangan secara wajarContoh Laporan Manajemen dalam suatu LaporanTahunan yang mencantumkan pernyataan tentang tanggungjawab manajemen (lihat Gambar 6-2)

  • Tanggungjawab AuditorSAS 1 (AU 110) Auditor memiliki tanggungjawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh tingkat keyakinan yang memadai tentang apakah laporan keuangan itu telah terbebas dari kesalahan penyajian yang material, baik disebabkan oleh kekeliruan maupun oleh kecurangan. Karena sifat audit dan berbagai karateristik kecurangan auditor dapat memperoleh tingkat keyakinan, walaupun tidak mutlak, bahwa kesalahan penyajian yang material dapat dideteksi. Auditor tidak bertanggungjawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan yang memadai bahwa kesalahan penyajian baik disebabkan oleh kekeliruan maupun oleh kecurangan, yang tidak material terhadap laporan keuangan dapat dideteksi

  • Tanggungjawab AuditorKesalahan Penyajian Material vs Non Material

    dianggap material bila gabungan berbagai kekeliruan yang belum terkoreksi dan kecurangan dalam laporan keuangan dapat mengubah atau mempengaruhi berbagai keputusan pengguna laporan keuanganTingkat Keyakinan yang memadai (reasonable assurance)

    Keyakinan merupakan ukuran tingkat kepastian yang diperoleh auditor pada akhir proses auditDiasumsikan memiliki tingkatan yang lebih rendah daripada kepastian atau keyakinan mutlak serta memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada tingkat keyakinan yang rendahAlasan Auditor bertanggungjawab atas tingkat keyakinan yang memadai tapi tidak mutlakMayoritas bukti audit berasal dari pengujian sampel atas populasiBerbagai penyajian akuntansi terdiri dari sejumlah taksiran yang kompleks, yang mengandung sejumlah ketidakpastian serta dapat mempengaruhi berbagai peristiwa yang akan datangLaporan keuangan yang disusun dengan penuh kecurangan seringkali sangat sulit, khususnya saat terdapat suatu kolusi dalam manajemen perusahaan

  • Tanggungjawab AuditorKekeliruan (error) vs Kecurangan (fraud)SAS 82 (AU 316)Kekeliruan : kesalahan penyajian atas laporan keuangan yang tidak disengajaKecurangan : kesalahan penyajian yang disengajaPenggelapan aktiva (misappropriation of assets)Kecurangan pelaporan keuangan (fraudulent financial reporting)Skeptisme ProfesionalSAS 1 (AU 230) Merupakan sikap dimana auditor tidak boleh mengasumsikan bahwa manajemen bersikap tidak jujur, tetapi kemungkinan bahwa mereka telah bersikap tidak jujur harus tetap diperitmbangkan

  • Tanggungjawab AuditorTanggungjawab Auditor dalam mendeteksi berbagai Kekeliruan yang materialTanggungjawab Auditor dalam mendeteksi berbagai Kecurangan yang materialKecurangan yang berasal dari kecurangan Pelaporan Keuangan vs Penggelapan AktivitasContoh tiga situasi yang melibatkan pencurian aktivaTanggungjawab Auditor untuk menemukan tindakan yang ilegalTindakan ilegal yang berpengaruh langsungTindakan ilegal yang tidak berpengaruh langsungPengumpulan bukti jika tidak terdapat alasan untuk mempercayai munculnya berbagai tindakan ilegal yang tidak berpengaruh langsungPengumpulan bukti serta berbagai tindakan lainnya jika terdapat alasan untuk mempercayai kemungkinan munculnya berbagai tindakan ilegal baik yang bersifat langsung maupun tidak langsungBerbagai tindakan yang dilakukan ketika auditor mengetahui keberadaan tindakan ilegal

  • Siklus Laporan KeuanganPendekatan siklus untuk melakukan segmentasi pada suatu audit (lihat Gambar 6-3)Siklus penjualan dan penagihanSiklus akuisisi dan pembayaranSiklus pembayaran upah dan personaliaSiklus persediaan dan pergudanganSiklus akuisisi modal serta pembayarannya kembaliContoh Hillsburg Hardware Company (lihat Gambar 6-4, Tabel 6-1)Hubungan antar berbagai siklus (lihat Gambar 6-5)

    Menyusun berbagai Tujuan AuditTujuan Audit yang terkait dengan TransaksiSetiap kelas transaksi terdapat sejumlah tujuan audit yang harus dipenuhi sebelum auditor dapat menyimpulkan bahwa transaksi tersebut telah dicatat dengan tepatTujuan Audit yang terkait dengan SaldoTujuan audit yang harus dipenuhi bagi setiap saldo akunLihat Gambar 6-6

  • Berbagai asersi manajemen Pernyataan manajemen tentang berbagai kelas transaksi dan berbagai akun yang terkait dengannya dalam laporan keuanganTerkait langsung dengan PABU/PSAKSAS 31 (AU 326)

    1. Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence)2. Kelengkapan (completeness)3. Penilaian atau alokasi (valuation or allocation)4. Hak dan Kewajiban (rights and obligations)5. Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure)

  • Berbagai asersi Keberadaan atau keterjadian Berbagai asersi Keberadaan apakah aktiva, kewajiban serta modal yang tercantum dalam neraca benar-benar ada pada tanggal neracaBerbagai asersi Keterjadian apakah berbagai transaksi yang tercatat dalam suatu laporan keuangan memang benar-benar terjadi selama periode akuntansi tersebut Berbagai asersi KelengkapanSeluruh transaksi dan akun yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan telah disajikan seluruhnya Berbagai asersi Penilaian atau alokasi Apakah nilai yang tersaji pada akun aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban dalam laporan keuangan merupakan nilai yang tepatBerbagai asersi Hak dan Kewajiban Apakah pada waktu tertentu, aktiva merupakan hak perusahaan dan passiva merupakan kewajiban perusahaanBerbagai asersi Penyajian dan pengungkapan Apakah berbagai komponen dalam laporan keuangan telah digabungkan atau dipisahkan, diuraikan dan diungkapkan dengan tepat

  • Tujuan Audit yang Terkait dengan Transaksi Merupakan asersi manajemen dan kerangka kerja yang dapat membantu auditor dalam mengumpulkan bukti audit yang cukup kompeten serta memutuskan jumlah bukti audit yang tepat yang harus dikumpulkan bagi berbagai kelas transaksi. Tujuan audit umum yang terkait dengan transaksi :

    1. Keberadaan - Berbagai transaksi yang tercatat memang terjadi2. Kelengkapan - Berbagai transaksi yang terjadi telah dicatat3. Akurasi - Berbagai transaksi yang tercatat telah dinyatakan dalam nilai yang benar4. Klasifikasi - Berbagai transaksi yang tercatat dalam jurnal klien telah diklasifikasikan secara tepat5. Pemilihan waktu yang tepat (timing) - Berbagai transaksi dicatat pada tanggal yang benar6. Pemindahbukuan (posting) dan pengikhtisaran - Berbagai transaksi tercatat dengan tepat telah dicantumkan pada master file serta telah diikhtisarkan dengan benarTujuan audit spesifik yang terkait dengan transaksi ada tiga asersi (Lihat Tabel 6-2)

  • Tujuan Audit yang Terkait dengan SaldoPersamaan dan Perbedaan Tujuan Audit yang Terkait dengan Transaksi dan Tujuan Audit yang Terkait dengan Saldo Persamaan : merupakan asersi manajemen dan kerangka kerja yang dapat membantu auditor dalam mengumpulkan bukti audit yang cukup kompeten Perbedaan : Diterapkan pada saldo akun Mempunyai tujuan audit yang lebih banyak dibanding pada kelas transaksi

  • Tujuan Audit yang Terkait dengan SaldoTujuan audit umum yang terkait dengan saldo :

    1. Keberadaan - Nilai yang tercantum memang terjadi2. Kelengkapan - Nilai yang mempengaruhi saldo akun telah dicantumkan3. Akurasi Nilai yang tercantum telah dinyatakan dengan benar4. Klasifikasi - Nilai yang tercantum dalam daftar klien telah diklasifikasikan dengan tepat5. Cut off - Berbagai transaksi yang terjadi disekitar tanggal neraca telah dicatatkan pada periode yang tepat6. Kaitan rinci - Berbagai rincian dalam saldo akun sesuai dengan nilai pada master file yang terkait, tercakup dalam nilai total saldo akun dan sesuai dengan nilai total dalam buku besar7. Nilai yang terealisasi Berbagai aktiva dicantumkan salam sejumlah nilai yang diperkirakan akan terealisasi8. Hak dan kewajiban9. Penyajian dan pengungkapan Saldo akun dan berbagai ketentuan pengungkapan yang terkait dengan saldo akun tersebut telah disajikan dengan tepat dalam laporan keuangan

  • Tujuan Audit yang Terkait dengan SaldoTujuan audit spesifik yang terkait dengan saldo Minimal akan terdapat satu tujuan audit spesifik yang terkait dengan saldo untuk masing-masing tujuan audit umum yang terkait dengan saldo, kecuali jika auditor meyakini bahwa suatu tujuan audit umum yang terkait dengan saldo tidak relevan atau tidak penting dalam situasi tertentuHubungan antara asersi manajemen dengan tujuan audit yang terkait dengan saldo (lihat Tabel 6-3)

  • Bagaimana Tujuan Audit tersebut dapat Dipenuhi Melalui empat fase proses audit (lihat Gambar 6-7)Proses audit suatu metodologi yang tersusun baik untuk mengorganisasikan suatu audit untuk memastikan bahwa bukti yang terkumpul telah memadai dan kompeten serta semua tujuan audit yang tepat telah terspesifikasi dan dipenuhi

  • PERTANGGUNGJAWABAN dan TUJUAN AUDITBagaimana Tujuan Audit tersebut dapat DipenuhiFase I - Merencanakan dan Mendesain Pendekatan Audit Harus terkumpulnya bukti audit yang cukup kompeten agar dapat memenuhi tanggungjawab profesional auditor dan biaya pengumpulan bukti audit ini haruslah seminimal mungkin

    1.Memperoleh pemahaman akan strategi bisnis klien dan memproses serta menilai resiko2.Memahami pengendalian intern dan menilai resiko pengendalianFase II Melaksanakan Uji Pengendalian dan Uji Substantif atas TransaksiUji Pengendalian (test of control) untuk menyesuaikan pengurangan taksiran resiko pengendalian dari yang direncanakan semula (menguji efektivitas pengendalian tersebut)Uji substantif atas transaksi (substantive tests of transactions) melakukan evaluasi atas pencatatan berbagai transaksi yang dilakukan oleh klien dengan memverifikasi nilai moneter dari berbagai transaksi

  • Bagaimana Tujuan Audit tersebut dapat DipenuhiFase III Melaksanakan Prosedur Analitis dan Uji Rincian SaldoProsedur Analitis (analytical procedures) menggunakan perbandingan serta berbagai hubungan untuk menilai apakah saldo akun atau tampilan sata lainnya tampak wajarUji rincian saldo (tests of details of balances) berbagai prosedur spesifik yang ditujukan untuk menguji salah saji secara moneter pada akun dalam laporan keuanganBagaimana Tujuan Audit tersebut dapat DipenuhiFase IV Melengkapi Proses Audit dan Menerbitkan suatu Laporan Auditkesimpulan menyeluruh tentang apakah suatu laporan keuangan itu telah disajikan secara wajar

    Bab_6 Pertanggungjawaban & Tujuan Audit

    PemeriksaanAkuntansi_1_S1-AK/rnBab_6 Pertanggungjawaban & Tujuan Audit

    PemeriksaanAkuntansi_1_S1-AK/rn