Upload
nk-denim
View
62
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pengujian Pack Carburizing
Citation preview
197Laboratorium Pengujian Bahan
BAB VI
PACK CARBURIZING
6.1. Tujuan Pengujian
1. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan panas carburizing terhadap sifat
mekanik permukaan material.
2. Untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur terhadap kedalaman
pengerasan.
3. Untuk mengetahui pengaruh variasi media pendingin terhadap kedalaman
pengerasan.
4. Untuk mengetahui proses pack carburizing.
6.2. Teori Dasar Pengujian
6.2.1. Proses Pack Carburizing
Pada proses ini benda kerja dimasukkan kedalam suatu kotak
yang terbuat dari pelat baja dan dikelilingi dengan bahan karbonisasi.
Bahan yang biasa digunakan adalah arang kayu arang batok
kelapa,arang tulang dan arang kulit. Keuntungan dari pack carburizing
adalah jangka waktu pemanasan awal lebih pendek. Sedangkan
kerugiannya yaitu dalam kotak tidak menguntungkan dalam jumlah
besar dan benda kerja yang sulit untuk waktu pemansan dan
pembuatannya yang berbelit-belit.
Mekanisme karbonisasi dengan difusi yaitu dimana atom karbon
menempati ruang antar atom-atom besi dengan menaikkan temperatur
maka akan meningkatkan energi aktivasi yang memungkinkan
berpindah atom karbon ke posisi difusi berikutnya. Tempat yang
ditinggalkan diisi oleh atom karbon yang lainnya. Mekanisme difusi
ditunjukkan seperti gambar di bawah ini.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
198Laboratorium Pengujian Bahan
Gambar 6.1 Proses Difusi dari Pack CarburizingSumber : Anonymous 87
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
1. Ukuran Partikel
Semakin kecil suatu partikel maka semakin cepat partikel itu akan
bergerak, sehingga menyebabkan kecepatan difusi semakin tinggi.
2. Ketebalan Membaran
Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusinya.
3. Luas suatu Area
Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
4. Suhu
Semakin tinggi suhu partikel mendapatkan energi untuk bergerak
dengan lebih cepat. Maka semakin cepat pula difusinya.
Dalam pack carburizing terdapat 3 macam difusi,yaitu:
1) Vacancy (Lowongan)
Merupakan difusi yang satu atom hilang dan tempatnya
yang kosong tidak terisi kembali. Dalam vacancy memudahkan
atom untuk berpindah tempat. Difusi vacancy terjadi apabila di
sekitar atom terdapat celah atau kekosongan atom yang
diakibatkan kehilangan atomnya.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
199Laboratorium Pengujian Bahan
Gambar 6.2 Difusi VacancySumber : Anonymous 88
2) Subtitusi (Pergantian)
Merupakan difusi yang diakibatkan satu atom lain yang
diameternya hampir sama atau lebih besar. Difusi atom terjadi
apabila atom yang berpindah memiliki ukufran yang relatif sama
dengan atom induknya.
Gambar 6.3 Difusi SubtitusiSumber : Anonymous 89
3) Interstisi (Penyisipan)
Merupakan difusi yang diakibatkan satu atom asing yang
lebih kecil menyisip di antara rongga atom. Difusi terjadi apabila
ukuran atom yang berpindah memiliki ukuran yang lebih kecil
daripada atom induknya.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
200Laboratorium Pengujian Bahan
Gambar 6.4 Difusi InterstisiSumber : Anonymous 90
Efek dari proses difusi adalah adanya perubahan- perubahan
pada sifat-sifat material. Diantaranya yaitu:
a. Sifat mekanis :
Peningkatan kekerasan.
Peningktan ketahanan aus.
Peningkatan kelelahan tarik / kekuatan tarik.
b. Sifat fisik :
Grain pertumbuhan mungkin terjadi.
Perubahan volume dapat terjadi.
c. Sifat kimia :
Peningkatan kandungan karbon permukaan.
Setiap proses pengarbonan mencakup tiga proses dasar yang
memiliki proses yangterjadi pada medium eksternal berupa
pembebasan difusi menjadi atom (ion). Kontak elemen difusi
dengan permukaan matriks membentuk ikaytan kimia dan
penetrasi elemn difusi menjadi keadaan jenuh di permukaan
matriks.
Material yang akan diproses ditaburi dengan media karbon
seperti briket yang terlebih dahulu dicampur barium karbonat
kemudian dimasukkan ke dalam kotak yang selanjutnya kotak
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
201Laboratorium Pengujian Bahan
ditutup yang berfungsi sebagai pengubah bentuk karbon menjadi
gas CO2 secara keseluruhan. Gas ini bereaksi dengan permukaan
baja dan menbentuk atom karbon di dalam baja dengan reaksi
seperti berikut:
CO2 + C 2CO
Bila temperatur meningkat, reaksi keseimbangan kea rah kanan
dan menghasilkan karbon monoksida (CO). Karbon Monoksida
berubah pada permukaan baja untuk menghasilkan karbon
dioksida dan atom karbon. Hal ini ditunjukkan dalam reaksi
sebagai berikut:
2CO CO2 + C
Atom karbon yang dihasilkan dari reaksi di atas kemudian
larut dengan mudah ke dalam fase austenite pada baja dan
berdifusi. Sedangkan, karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari
reaksi di atas akan berekasi kembali dengan penguraian CO pada
permukaan logam. Siklus ini terjadi berulang-ulang selama proses
karbonisasi berlangsung.
Pada proses pembuatannya gas CO2 dan CO seperti yang
diuraikan di atas berlangsung dalam waktu yang sangat lambat
maka di dalam media ditambahkan katalis. Pada temperatur yang
tinggi penambahan BaCO3 padaproses karbonisasi berfungsi
untuk mempercepat pembentukan gas CO, seperti reaksi berikut:
BaCO3 + C BaO + 2CO
Setelah temperatur karbonisasi dicapai dengan waktu yang
singkat maka perubahan kesetimbangan terjadi secara serentak
dan terus menerus. Kerja katalis sebenarnya adalah untuk
memisahkan oksida logam dengan karbondioksida sesuai dengan
reaksi:
BaCO3 BaO + CO2
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
202Laboratorium Pengujian Bahan
Karbondioksida terbebas selama proses karbonisasi
dikeluarkan lebih cepat daripada kecepatan pembentukan. Hal ini
disebabkan tekanan penguraiannya lebih rendah dari BaCO3.
Ketika bereaksi dengan karbondioksida, yang tebebas dengan
karbon yang timbul sehingga membentuk karbon monoksida.
Reaksinya sebagai berikut:
CO2 + C 2CO
Karbon monoksida yang terbentuk kemudian akan larut
dalam fase austenite dan akan bereaksi dengan besi (Fe) dengan
reaksi:
3Fe + 2CO Fe3C + CO2
Kemudian Fe3C bereaksi kembali dengan BaO yang akan
membentuk BaCO3 sampai meghasilkan Fe3 dan CO2 kembali.
Siklus ini berlangsung terus menerus sehingga katalis tidak akan
pernah habis.
Katalis sendiri yaitu suatu zat yang mempercepat laju reaksi
kimia pada suhu tertentu tanpa mengalami perubahan atau
terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam suatu
reaksi tetapi bukan sebagai perekasi atau produk. Katalis
memungkinkan untuk reaksi itu berlangsung lebih cepat atau
memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan
yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu
jalur pilihan dengan energi aktivasi yang rendah.
6.2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pack Carburizing
Faktor – faktor yang mempengaruhi Pack Carburizing,
yaitu:
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
203Laboratorium Pengujian Bahan
1. Tempertur Pemanasan
Temperatur pemanasan yang tinggi akan menyebabkan
arang akan lebih mudah berdifusi masuk ke sela-sela yang kosong
diantara butir atom, sehingga meningkatkan kekerasan.
2. Holding Time
Semakin lama waktu Holding, maka proses difusi yang
terjadi akan semakin dalam, sehingga akan mebuat kekerasan
semakin meningkat.
3. Media Pendingin
Media pendingin berpengaruh terhadap pendinginan dari
proses pack carburizing. Media pendingin yang berbeda-beda
akan menyebabkan kecepatan pendinginan yang berbeda pula.
Media pendingin yang berbeda memiliki kekentalan atau
viskositas yang berbeda pula. Semakin rendah viskositasnya dari
media pendingin maka kecepatan pendinginan akan semakin
cepat.
4. Kecepatan Pendinginan
Kecepatan pendinginan mempengaruhi tingkat kekerasan
dari suatu material. Semakin cepat kecepatan pendinginanmaka
akan semakin banyak struktur martensit yang terbentuk, sehingga
menyebabkan kekerasannya meningkat.
5. Bahan Pengarbonan
Arang juga menentukan terhadap tingakat kekerasan dari
suatu material dalam proses pack carburizing. Penggunaan arang
batok kelapa akan berbeda dengan menggukan arang jati karena
mengandung karbon yang berbeda. Karena semakin besar
kandungan karbon dalam bahan pengarbonan maka prosentase
terjadinya pack carburizing akan semakin besar. Semakin banyak
karbon yang berdifusi masuk ke sela-sela butiran specimen maka
kekerasannya akan semakin meningkat.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
204Laboratorium Pengujian Bahan
6. Kadar Karbon
Kadar karbon dalam specimen merupakan salah satu dari
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses pack
carburizing. Semakin tinggi kadar karbon pada suatu specimen,
maka prosentase terjadinya carburizing akan semakin kecil, hal
ini dikarenakan ketika specimen mengandung banyak karbon,
maka karbon yang akan dimasukan dalam specimen melalui pack
carburizing akan semakin sulit masuk secara proses difusi.
7. Konduktifitas Termal
Merupakan kemampuan suatu material menyalurkan panas.
Semakin tinggi konduktifitas termal maka semakin cepat proses
difusi.
8. Ukuran Butir
Ukuran butir dari suatu specimen dapat mempengaruhi
proses pack carburizing. Smakin kecil ukuran butir maka akan
semakin cepat proses difusinya, hal ini dikarenakan ukuran butir
yang kecil dapat menggetarkan atau menggerakkan butir yang
lain secara keseluruhan dan proses difusi atom karbon akan lebih
mudah dan lebih cepat, sehingga nilai kekerasannya akan semakin
meningkat.
6.3. Pelaksanaan Pengujian
6.3.1. Alat dan Bahan yang Digunakan
Spesifikasi alat yang digunakan
1. Kotak Baja
Digunakan untuk tempat menyimpan spesimen uji dan arang.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
205Laboratorium Pengujian Bahan
Gambar 6.5 Kotak BajaSumber : Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Mesin
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
2. Dapur Listrik
Digunakan untuk memanaskan spesimen uji.
Gambar 6.6 Dapur ListrikSumber : Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Mesin
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
206Laboratorium Pengujian Bahan
3. Microhardness Vickers Tester
Digunakan untuk menguji kekerasan dari spesimen.
Gambar 6.7 Microhardness Vickers TesterSumber : Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Mesin
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
4. Alat Penimbang
Digunakan untuk menimbang spesimen dan arang.
Gambar 6.8 Alat PenimbangSumber : Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Mesin
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
207Laboratorium Pengujian Bahan
5. Kertas Gosok
Digunakan untuk membersihkan specimen dari kotoran
dan terak.
Gambar 6.9 Kertas gosokSumber : Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Mesin
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
6. Bahan yang digunakan
1. Baja
2. Arang (karbon) + BaCO3
3. Oli
7. Komposisi kimia yang digunakan
Bahan : Baja ASSAB 760
Kompisisi : C = 0,5%
Mn = 0,5%
Si = 0,25%
8. Pergeseran titik eutectoid
Tabel 6.1 Komposisi Kimia
Unsur Paduan Prosentase Paduan %C Tc
Mn 0,5 % 0,7% 723°C
Si 0,25 % 0,67% 730°C
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
208Laboratorium Pengujian Bahan
Tc =
= 726,436°C
% C =
= 0,68 %C
Keterangan : Fe – Fe3C
Pergeseran Titik
Eutectoid
Gambar 6.10 Grafik pergeseran titik eutectoid
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
209Laboratorium Pengujian Bahan
Bentuk dan ukuran spesimen
Skala = 1:1Satuan = milimeter
Gambar 6.11 Bentuk dan ukuran specimen
6.3.2. Prosedur Pengujian Bahan
1. Siapkan kotak baja dan bersihkan dari terak yang masih menempel.
2. Siapkan arang barium carbonat (BaCO3).
3. Bersihkan benda uji dari terak / kotoran yang masih menempel.
4. Timbang arang BaCO3 sesuai dengan komposis yang ditentukan.
5. Campurkan arang BaCO3 yang telah ditimpang dan dimasukkan ke
dalam kotak baja.
6. Masukkan benda uji ke dalam kotk baja.
7. Setelah semua bahan dimasukkan ke dalam kotak baja, masukkan
kotak baja ke dalam dapur furnace dan dilakukan pemanasan serta
Holding.
8. Setelah pemanasan selesai dilakukan pendinginan cepat pada media
pendinginan.
9. Dilakukan pengujian kekerasan pada permukaan benda uji yang
telah dihaluskan sebelumnya menggunkan amplas.
10. Lakukan pengujian kekerasan pada permukaan benda uji yang telah
dipotong, ambil 5 titik percobaan.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
210Laboratorium Pengujian Bahan
6.4. Hipotesa
1. Perlakuan panas carburizing mempengaruhi sifat mekanik permukaan
material.
2. Variasi temperatur mempengaruhi kedalaman pengerasan, karena
semakin tinggi temperatur akan menyebabkan arang akan mudah
berdifusi masuk dan mengisi celah kosong diantara butiran atom.
3. Mesia pendingin mempengaruhi kedalaman pengerasan, karena media
pendingin memiliki viskositas yang berbeda. Semakin rendah
viskositasnya maka kecepatan pendinginan semakin cepat dan struktur
martensit yang terbentuk semakin banyak.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
211Laboratorium Pengujian Bahan
6.5. Pengolahan Data
6. 5. 1 Data Kelompok
Suhu : 750°C
Holding Time : 45 menit
Media Pendingin : Oli
Tabel 6.2 Data kekerasan pada suhu 750°C 45’ Oli
Titik
Jarak dari tepi
spesimen (μm)
kekerasan
(VHN)
kekerasan rata-rata
(VHN)
303,9
1 500 304,3 305,6
308,6
308,2
2 1000 298,2 287,2
255,2
289,8
3 1500 293,3 289,6
385,9
278,9
4 2000 288,3 278,9
269,5
278,5
5 2500 268,7 268,7
258,9
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
212Laboratorium Pengujian Bahan
Data Tanpa Perlakuan
Tabel 6.3 Data kekerasan pada spesimen tanpa perlakuan
Titik
Jarak dari tepi
spesimen (μm)
kekerasan
(VHN)
kekerasan rata-rata
(VHN)
240,4
1 500 240,4 240,4
240,4
240,4
2 1000 240,4 240,4
240,4
240,4
3 1500 240,4 240,4
240,4
240,4
4 2000 240,4 240,4
240,4
240,4
5 2500 240,4 240,4
240,4
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
213Laboratorium Pengujian Bahan
6.5.2. Data Antar Kelompok
Suhu sama media pendingin beda
Suhu : 750°C
Holding Time : 45 menit
Media Pendingin : Air Garam
Tabel 6.4 Data kekerasan pada suhu 750°C 45’ Air Garam
Titik
Jarak dari tepi
spesimen (μm)
kekerasan
(VHN)
kekerasan rata-rata
(VHN)
304,2
1 500 318,7 301,9
282,8
304,2
2 1000 317,0 308,9
305,6
318,2
3 1500 304,3 306,2
296,2
276,1
4 2000 281,1 280,9
285,5
286,7
5 2500 27 287,4
284,7
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
214Laboratorium Pengujian Bahan
Suhu : 750°C
Holding Time : 45 menit
Media Pendingin : Air
Tabel 6.5 Data kekerasan pada suhu 750°C 45’ Air
Titik
Jarak dari tepi
spesimen (μm)
kekerasan
(VHN)
kekerasan rata-rata
(VHN)
356,3
1 500 370,4 357,36
345,4
391,5
2 1000 356,4 358,2
326,7
336,1
3 1500 346,8 344,1
349,6
361,5
4 2000 336,8 349,3
349,8
356,1
5 2500 317,3 334,9
331,5
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
215Laboratorium Pengujian Bahan
Suhu : 750°C
Holding Time : 45 menit
Media Pendingin : Udara
Tabel 6.6 Data kekerasan pada suhu 750°C 45’ Udara
Titik
Jarak dari tepi
spesimen (μm)
kekerasan
(VHN)
kekerasan rata-
rata (VHN)
267,8
1 500 285,2 274,6
270,8
250,8
2 1000 279,7 263,7
260,8
256,8
3 1500 269,2 265,4
270,3
256,7
4 2000 261,6 265,4
277,9
245,8
5 2500 250,9 242,5
230,8
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
216Laboratorium Pengujian Bahan
Suhu beda media pendingin sama
Suhu : 950°C
Holding Time : 45 menit
Media Pendingin : Oli
Tabel 6.7 Data kekerasan pada suhu 950°C 45’ Oli
Titik
Jarak dari tepi
spesimen (μm)
kekerasan
(VHN)
kekerasan rata-rata
(VHN)
820,7
1 500 838,1 833,03
840,3
810,7
2 1000 824,2 818,53
820,7
767,8
3 1500 797,4 788,43
800,1
690,9
4 2000 741,7 721,16
730,9
656,9
5 2500 670,9 668,36
677,3
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
217Laboratorium Pengujian Bahan
Suhu : 850°C
Holding Time : 45 menit
Media Pendingin : Oli
Tabel 6.8 Data kekerasan pada suhu 850°C 45’ Oli
Titik
Jarak dari tepi
spesimen (μm)
kekerasan
(VHN)
kekerasan rata-rata
(VHN)
950,6
1 500 963,2 953,06
945,4
852,1
2 1000 874,5 864,16
865,9
768,8
3 1500 771,9 768,13
763,7
707,7
4 2000 704,2 706,33
707,1
661,5
5 2500 691,6 664,23
689,6
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
218Laboratorium Pengujian Bahan
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
Gra
fik
6.1
P
erba
ndin
gan
Pac
k C
arbu
rizi
ng d
enga
n S
uhu
750⁰
C H
oldi
ng 4
5 M
enit
M
edia
Pen
ding
in O
li d
enga
n Ta
npa
Per
laku
an
219Laboratorium Pengujian Bahan
6.6 Pembahasan
Data kelompok
Grafik di atas merupakamn hubungan antara kekerasan dengan jarak
dari tepi spesimen (µm). Dalam grafik tersebut terdapat perbandingan
antara data kelompok dengan suhu 750°C Holding 45 menit dengan tanpa
perlakuan. Dari grafik tersebut terlihat bahwa spesimen dengan perlakuan
pack carburizing 750°C Holding 45 menit memiliki kekerasan lebih tinggi
daripada spesimen tanpa perlakuan. Secara garis besar, pada spesimen
dengan suhu 750°C Holding 45 menit media pendingin oli grafiknya
cenderung menurun seiring dengan semakin bertambahnya jarak dari tepi
spesimen. Hal ini dikarenakan bahwa pengujian telah sesuai dengan dasar
teori dari proses pack carburizing, bahwa bagian yang paling keras adalah
yang dekat dengan tepi, sedangkan semakin jauh ke tengah atau semakin
dalam kekerasannya semakin menurun. Bagian yang tepi merupakan
bagian yang lebih dahulu mengalami proses difusi karbon kedalaman
spesimen sedangkan bagian tengah tidak mengalami proses difusi karbon
karena sulit untuk masuk sampai bagian tengah dari spesimen. Oleh karean
itu, grafik mengalami penurun nilai kekerasan hingga jarak 2500 µm dari
tepi spesimen.
Secara berturut-turut nilai kekerasan dengan temperatur spesimen
750°C Holding 45 menit dan dengan media pendingin oli adalah 306,6
VHN, 287,2 VHN, 289,6 VHN, 278,9 VHN dan 268,7 VHN. Dari nilai
kekerasan yang didapatkan terjadi suatu penyimpangan yaitu di titik ke 3
pada jarak 1500 µm dari tepi dengan nilai kekerasannya 289,6 VHN.
Seharusnya nilai di titik ke 3 ini lebih rendah dari nilai kekerasan di titik
ke 2 pada jarak 2000 µm dari tepi, hal ini terjadi karena pada saat proses
perataan permukaan dari spesimen sebelum dilakukan pengujian,
permukaannya belum rata sehingga pada saat pengujian kekerasan,
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
220Laboratorium Pengujian Bahan
indentor dari Microhardness Vickers Tester mengenai bagian yang tidak
(bagian menonjol) sehingga nilai kekerasannya yang didapat lebih besar.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
Gra
fik
6.2
Per
band
inga
n P
ack
Car
buri
zing
den
gan
Suh
u 75
0⁰C
Hol
ding
45
Men
it
d
enga
n M
edia
Pen
ding
in B
erbe
da
221Laboratorium Pengujian Bahan
Data Antar Kelompok
Suhu sama media pendingin beda
Grafik di atas merupakan hubungan antara kekerasan dengan jarak
dari tepi spesimen (µm). Grafik tersebut membandingkan kekerasan
dari beberapa spesimen dengan suhu yang sama yaitu 750°C dan
Holding 45 menit tetapi media pendingin yang berbeda. Dari grafik
tersebut terlihat bahwa spesimen dengan media pendingin air memiliki
kekerasan yang paling tinggi di antara yang lain yaitu 357,3 VHN,
358,2 VHN, 344,1 VHN, 349,3 VHN dan 334,9 VHN. Pada suhu yang
sama media pendingin air garam kekerasan dari spesimennya menurun
seiring bertambahnya jarak dari tepi yaitu 301,9 VHN, 308,9 VHN,
306,2 VHN, 280,9 VHN dan 287,4 VHN. Pada spesimen dengan media
pendingin oli kekerasannya yaitu 274,6 VHN, 263,7 VHN, 265,4 VHN
dan 242,5 VHN. Dan untuk spesimen tanpa perlakuan kekerasannya
yaitu cenderung konstan dari jarak 500-2500 µm yaitu 240,4 VHN.
Dari grafik yang ada, secara garis besar pengujian yang
dilakukan terhadap ke empat spesimen tersebut telah sesuai dengan
teori, yaitu media pendingin berpengaruh terhadap kekerasan dari suatu
material dalam proses pack carburizing. Dan untuk spesimen tanpa
perlakuan pun sudah sesuai dengan teori yaitu kekerasan dari suatu
material akan lebih rendah jika dibandingkan dengan spesimen dengan
perlakuan. Jika diurutkan kekerasannya dari yang paling tinggi sampai
yang paling rendah yaitu spesimen dengan media pendingin air, air
garam, oli, udara dan tanpa perlakuan. Hal ini dikarenakan air memiliki
nilai kekentalan atau viskositas yang rendah (encer/cair) sehingga
menyebabkan struktur martensit yang terbentuk pada spesimen tersebut
lebih banyak dibandingkan dengan media pendingin lainnya. Sehingga
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
222Laboratorium Pengujian Bahan
kekerasasannya tinggi. Untuk spesimen tanpa perlakuan tidak ada suatu
penyimpangan.
Pada grafik juga dapat dilihat bahwa ada suatu penyimpangan.
Penyimpangan yang terjadi yaitu pada spesimen dengan media
pendingin air garam pada titik pertama pada jarak 500 µm dari tepi
spesimen. Seharusnya kekerasannya pada jarak 500 µm dari tepi
spesimen berada di atas kekerasan dari spesimen dengan media
pendingin oli. Hali ini disebabkan karena proses difusi pada spesimen
tersebut kurang sempurna, sehingga atom karbon yang dapat mengisi
celah atau sela-sela antar butiran spesimen kurang. Dan juga pada saat
perataan dan pembersihan terak atau kotoran pada permukaan
spesimen. Sehingga pada saat pengujian kekerasan, indentor dari
Microhardness Vickers Tester mengenai bagian yang tidak rata,
sehingga nilai kekerasannya menurun.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
223Laboratorium Pengujian Bahan
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
Gra
fik
6.3
Per
band
inga
n P
ack
Car
buri
zing
den
gan
Suh
u B
erbe
da H
oldi
ng 4
5 M
enit
den
gan
Med
ia P
endi
ngin
Oli
224Laboratorium Pengujian Bahan
Suhu beda media pendingin sama
Grafik di atas merupakan hubungan antara kekerasan dengan
jarak dari tepi spesimen (µm) dengan variabel temperature beda tetapi
media pendingin sama yaitu oli. Dapat dilihat dari grafik bahwa proses
pack carburizing yang dilakukan pada spesimen dengan suhu 950°C
dan Holding 45 menit memiliki kekerasan yang menurun yaitu 833,03
VHN, 818,53 VHN, 788,43 VHN, 721,16 VHN, dan 668,36 VHN.
Pada spesimen dengan suhu 850°C dan Holding yang saman memiliki
kekerasan yang menurun juga yaitu 953,06 VHN, 864,16 VHN, 768,13
VHN, 706,33 VHN, dan 664,33 VHN. Pada spesimen yang ketiga
dengan suhu 750°C dan Holding yang sama kekerasannya menurun
tetapi tidak terlalu signifikan yaitu 305,6 VHN, 287,6 VHN, 289,6
VHN, 278,9 VHN dan 268,7 VHN. Dan untuk spesimen tanpa
perlakuan memiliki kekerasan yang konstan yaitu 240,4 VHN.
Berdasarkan teori yang ada, grafik ini mengalami suatu
penyimpangan. Penyimpangan yang terjadi pada spesimen dengan suhu
850°C di titik pertama dan kedua. Seharusnya titik pertaman pada jarak
500 µm dari tepi dan titik kedua dari spesimen dengan suhu 950°C. Hal
ini disebabkan karena kemungkinan oli yang digunakan untuk proses
pendinginan spesimen sudah pernah digunakan terlebih dahulu dalam
proses pendinginan sebelumnya. Sehingga kekentalan atau viskositas
dari oli berkurang dan lebih encer / cair yang mengakibatkan kecepatan
pendinginan menjadi lebih cepat dan struktur martensit yang terbentuk
jauh lebih banyak. Hal ini yang menyebabkan nilai kekerasannya
meningkat.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
225Laboratorium Pengujian Bahan
6.7 Kesimpulan dan Saran
6.7.1 Kesimpulan
1. Proses pack carburizing dipengaruhi oleh suhu / temperatur
pemanasan, semakin tinggi temperatur pemanasan maka nilai
kekerasannya tinggi.
2. Proses pack carburizing dipengaruhi oleh media pendingin. Media
pendingin berpengaruh terhadap. Semakin cepat pendinginannya
maka nilai kekerasannya semakin tinggi.
3. Proses pack carburizing menyebabkan suatu bahan / material
semakin keras, semakin jauh dari tepi maka kekerasannya akan
menurun dan yang paling keras berada di dekat tepi spesimen.
4. Pada grafik kelompok, kekerasan paling tinggi berada pada
spesimen dengan perlakuan pack carburizing dengan suhu 750°C
Holding 45 menit media pendingin oli daripada spesimen tanpa
perlakuan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa perlakuan panas pack
carburizing mempengaruhi kekerasan suatu martensit.
5. Pada grafik antar kelompok dengan suhu sama media pendingin
berbeda, nilai kekerasan tertinggi ada pada spesimen dengan media
pendingin air. Tetapi terjadi suatu penyimpangan di setiap
spesimen dengan media pendingin yang berbeda-beda. Seharusnya
semakin jauh dari tepi spesimen nilai kekerasannya semakin
menurun. Hal ini dikarenakan pada saat perataan permukaan
spesimen yang kurang rata. Untuk urutan kekerasan dari paling
tinggi sampai yang paling rendah yaitu air, air garam, oli, udara dan
tanpa perlakuan.
6. Pada grafik antar kelompok dengan suhu berbeda dengan media
pendingin sama, nilai kekerasan tertinggi ada pada spesimen
dengan suhu 950°C karena semakin tinggi temperature / suhu
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
226Laboratorium Pengujian Bahan
pemansan maka ato-atom karbon akan lebih cepat dan mudah
untuk berdifusi dan mengisi sela-sela diantara butiran pada
spesimen.
6.7.2 Saran
1. Seharusnya ada simulasi proses heat treatment saat praktikum.
2. Saat praktikum menunjukkan proses pack carburizing.
3. Asisten harus lebih professional lagi dalam asistensi.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013