Upload
hoangnhan
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
57
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Dikarenakan oleh biaya, waktu, dan tempat yang tidak memungkinkan dalam
melakukan pemasangan jaringan untuk menghubungkan 2 perusahaan tersebut maka
hanya dilakukan simulasi jaringan menggunakan mikrotik yang berfungsi sebagai PC
Router untuk menghubungkan PC Server dan PC Client. Aplikasi PHP yang dibuat
sudah diimplementasikan pada kantor pusat.
4.1 Peralatan yang dibutuhkan
Peralatan yang digunakan dalam mengimplementasikan jaringan di
antara-nya sebagai berikut :
• Linksys WRT54GL
• Belkin Wireless G Universal Range Extender
• PC Router
• POE (Power Over Ethernet)
• Box outdoor
• Antena Hyperlink Omnidirection 20DB
• Antena Grid Kenbotong 24DB
• Lightning Arrester Altelicon
• Arrester Lan protector
• Pigtail NM to RPSMA
• Switch
58
• Kabel Amp Cat 5e
• Konektor RJ45
4.1.1 Linksys WRT54GL
Linksys 54GL ini digunakan untuk mengirimkan sinyal frekuensi 2.4 Ghz
dari antena server ke antena client. Linksys tipe ini berfungsi sebagai pengirim
sinyal.
Gbr 4.1.1.1 : Linksys WRT54GL
4.1.2 Belkin Wireless G Universal Range Extender
Belkin WURE ini digunakan untuk menerima signal dari access point dari
antena server ke antena client. Tipe belkin ini berfungsi juga menyebarkan
signal.
Gbr 4.1.2.1 : Belkin Wireless G Universal Range Extender
59
4.1.3 PC Router
PC Router ini menggunakan sebuah PC biasa dengan menggunakan
router OS Mikrotik. Versi Mikrotik yang digunakan adalah versi 2.9.27 sebagai
router OS. Mikrotik berfungsi sebagai Bandwidth Management yang artinya
mengatur bandwidth pada sebuah jaringan.
Gbr 4.1.3.1 : PC Router
4.1.4 POE (Power Over Ethernet)
POE adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggabungkan power
dengan data pada sebuah kabel UTP. Sistem yang memanfaatkan kabel UTP
twisted pair untuk mentransmisikan daya (power) melalui pair yang tidak
terpakai. Seperti kita ketahui Kabel UTP Cat-5 misalnya hanya menggunakan 2
pair (4 urat) saja untuk Tx (+ dan -) dan Rx (+ dan -). Sementara dalam 1 kabel
UTP (Unshielded Twisted Pair) terdapat 4 pair (8 urat) yang disediakan. Nah dua
pair inilah yang bisa kita manfaatkan untuk mentransmisi power.
60
Gbr 4.1.4.1 : POE
4.1.5 Box Outdoor
Box outdoor ini bentuknya seperti kotak yang berfungsi untuk melindungi
perangkat Linksys dari cuaca seperti panas matahari dan hujan.
Gbr 4.1.5.1 : Box Outdoor
61
4.1.6 Antena Hyperlink Omnidirection 20dB
Dalam merancang sebuah koneksi wireless dibutuhkan antena. Antena ini
digunakan untuk mengirim dan menerima sinyal frekuensi. Antena jenis
Hyperlink Omnidirestion 20dB ini dipasang pada tower server. Antena jenis ini
mempunyai radius 360 derajat. Jenis antena ini digunakan untuk M2P (Multi to
Point).
Gbr 4.1.6.1 : Antena Hyperlink Omindirection 20dB
4.1.7 Antena Grid Kenbotong 24dB
Antena jenis Grid Kenbotong 24dB digunakan untuk mengirim dan
menerima sinyal. Antena ini dipasang pada tower client. Jenis antena ini
digunakan untuk P2P (Point to Point).
62
Gbr 4.1.7.1 : Antena Grid Kenbotong 24 dB
4.1.8 Lightning Arrester Altelicon
Lightning Arrester Altelicon berfungsi sebagai alat penangkal petir
sehinggga bila antena tersambar petir maka tidak akan terjadi kerusakan pada
perangkat keras wireless.
Gbr 4.1.8.1 : Lightning Arrester Altelicon
63
4.1.9 Arrester Lan protector
Arrester Lan Protector berfungsi sebagai alat pengaman terhadap bahaya
seperti lonjakan melalui kabel LAN. Alat ini dihubungkan dengan kabel LAN.
Dan pada ujung yang lain dihubungkan pada listrik ground.
Gbr 4.1.9.1 : Arrester Lan Protector
4.1.10 Pigtail NM to RPSMA
Pigtail NM to RPSMA ini berfungsi untuk menghubungkan access point
dengan antena.
Gbr 4.1.10.1 : Pigtail NM to RPSMA
64
4.1.11 Switch
Switch ini berfungsi sebagai alat untuk membagi dan menghubungkan
tiap jaringan dalam sebuah perusahaan. Switch yang digunakan adalah tipe
unmanageable dengan merk D-Link DES-1016D.
Gbr 4.1.11.1 : Switch unmanageable
4.1.12 Kabel Amp Cat 5e
Kabel UTP merupakan kabel yang biasa digunakan untuk membuat
jaringan atau network komputer berupa kabel yang didalamnya berisi empat (4)
pasang kabel yang yang setiap pasangnya adalah kembar dengan ujung konektor
RJ-45.
Gbr 4.1.12.1 : UTP Amp Cat 5e
65
4.1.13 Konektor RJ45
Konektor RJ-45 ini berfungsi untuk menghubungkan kabel UTP dengan
Ethernet, diperlukan sebuah konektor, yang bernama 8P8C, atau biasa konektor
RJ-45.
Gbr4.1.13.1 : RJ45
4.2 Software yang digunakan
Software yang digunakan dalam perancangan jaringan internal dengan
aplikasi pengiriman data di antara nya :
1. Microsoft Windows XP 2
2. Macromedia Dreamweaver 8
3. Server2Go
4. Mikrotik 2.9.27
5. Microsoft Visio 2000
6. DU Meter
66
4.3 Installasi Mikrotik
Pertama-tama mikrotik di-install pada sebuah PC. Kebutuhan dari PC
yang digunakan sebagai mikrotik yaitu :
Tabel 4.3 : Spesifikasi Hardware
Hardware Spesifikasi minimum
Processor Pentium III 600 MHz
RAM 128 Mb
Harddisk 10 Gb
Ethernet card tambahan yang digunakan adalah Ethernet card merk D-Link.
Mikrotik di-install pada PC tersebut dengan menggunakan CD instalasi Mikrotik
secara otomatis. Mikrotik ini juga akan mem-format isi dari harddisk. Setelah
selesai melakukan instalasi, PC tersebut akan menjadi PC Router dengan OS
yang digunakan adalah Mikrotik.
Untuk menjalankan server Mikrotik, harus dilakukan login terlebih
dahulu dengan menggunakan username admin dan password yang dikosongkan
yang merupakan default dari Mikrotik. Alamat pada PC Router tersebut dapat
diisi dengan IP 192.168.0.1 dengan subnet mask kelas C 255.255.255.0.
Pada computer client dapat menggunakan program Winbox untuk
melakukan konfigurasi lebih lengkapnya. Program Winbox ini dapat di-download
dari server dengan membuka browser dengan memasukkan alamat IP pada PC
Router.
67
Penginstalasian ini digunakan untuk mengatur bandwidth sehingga
bandwidth dapat dibagi sesuai dengan kebutuhan tiap divisi dalam melakukan
pengaksesan internet.
Langkah-langkah instalasi Mikrotik 2.9.27 :
1. Masukkan CD-ROM Mikrotik ke dalam PC yang akan dijadikan sebagai
Mikrotik. Lalu akan dilakukan boot pada CD-ROM tersebut. Kemudian pilih
sistem yang akan di-install.
Gbr 4.3.1 : Layar tampilan pilih sistem yang akan di-install
68
2. Kemudian lakukan Login dengan memasukkan Mikrotik Login : admin, dan
password dikosongkan.
Gbr 4.3.2 : Layar tampilan Login pada Mikrotik
3. Setelah dilakukan Login akan muncul tampilan sebagai berikut :
Gbr 4.3.3 : Layar tampilan setelah Login
69
4. Kemudian ketik “setup” untuk setting IP
Gbr 4.3.4 : Layar tampilan setting IP
5. Kemudian masukkan IP address dan subnet mask
Gbr 4.3.5 : Layar Tampilan IP address
70
6. Kemudian setting default gateway
Gbr 4.3.6 : Layar tampilan setting default gateway
7. Lakukan pengecekan dari PC ke Mikrotik untuk mengetahui apakah PC
dengan Mikrotik sudah terhubung atau belum dengan melakukan ping.
Gbr 4.3.7 : Ping dari PC ke Mikrotik
71
4.4 Konfigurasi
4.4.1 Konfigurasi pada Mikrotik
Untuk menjalankan Winbox dengan cara memasukkan username
dan password default dari Mikrotik tersebut. Username diisi dengan
admin dan password dikosongkan. Kemudian masukkan IP server
192.168.0.1 lalu klik tombol connect.
Gbr 4.4.1.1 : Winbox
• Identify pada Mikrotik
Identify ini digunakan untuk memberi nama pada mikrotik.
Gbr 4.4.1.2 : Identify
72
• Interface pada Mikrotik
Untuk interface diberi nama local dan public. Untuk yang local diberi
IP private khusus untuk perusahaan saja. Untuk yang public diberi IP
public dari ISP.
Gbr 4.4.1.3 : Interface pada mikrotik
• Setting IP
Untuk melakukan setting terhadap IP maka perlu dibuat address list
yang digunakan untuk menentukan jaringan yang dapat digunakan
yaitu IP 192.168.0.1/24. IP 192.168.0.1/24 artinya IP yang dapat
digunakan antara 192.168.0.0 (untuk network) sampai dengan
192.168.0.255(untuk broadcast). Interface yang digunakan terdiri
dari local dan public yang digunakan hanya sebagai inisiasi.
73
Gbr 4.4.1.4 : Address List pada mikrotik
untuk melakukan setting IP untuk tiap komputer yang terhubung pada
jaringan, pilih IP ARP Add (+) lalu masukkan IP dan Subnet
Mask (SM). Hal ini dilakukan tergantung dari jumlah komputer yang
ada di perusahaan.
• Firewall
Untuk melakukan setting pada NAT terletak pada IP Firewall
NAT. NAT digunakan dalam hubungannya dengan jaringan
masquerading (masquerading atau IP) yang merupakan teknik yang
menyembunyikan seluruh ruang alamat, biasanya terdiri dari alamat
jaringan pribadi. NAT yang memungkinkan komputer terhubung
internal yang tidak memiliki satu atau lebih alamat IP Internet
terdaftar. untuk berkomunikasi ke Internet melalui server mikrotik.
74
Gbr 4.4.1.5 : NAT pada firewall
Untuk melakukan setting NAT pada firewall. Pada IP Firewall
NAT Add(+) lalu chain = srcnat, action = masquerade, out
interface = ether2. Pada ether2 merupakan ether public dan src
address diisi dengan ip lokal.
• DHCP Client
DHCP Client digunakan untuk mengambil IP dari modem asdl.
Gbr 4.4.1.6 : DHCP Client
75
Untuk melakukan setting DHCP Client. Pada IP DHCP Client
Add(+), pada interface diisi dengan ether2, yang dimaksud dengan
ether public, Add Default Route, use peer DNS, use peer NTP di
centang lalu ok.
• Pengaturan Bandwidth
Fungsi dari pengaturan bandwidth yaitu mengatur agar penggunaan
bandwidth dapat digunakan secara maksimal. Hal ini sangat
diperlukan agar penggunaan bandwidth dapat menjadi lebih efisien.
Gbr 4.4.1.7 : add new simple queue
76
Gbr 4.4.1.8 : Queue List pada mikrotik
Pada queue list ini, dapat dilakukan pengaturan pada setiap node (PC)
sehingga tiap PC dapat mengakses data melalui internet sesuai dengan
bandwidth yang dibagikan. Jenis queue list yang digunakan adalah
simple queue karena lebih mudah dalam melakukan pembagian
bandwidth.
4.4.2 Konfigurasi Linksys
Untuk mengkonfigurasi Linksys dengan cara masuk ke web
browser lalu masukkan address bar 192.168.1.1 kemudian akan muncul
username dan password. Username diisi dengan admin dan password
diisi dengan admin. Untuk melakukan setting pada wireless maka setelah
dilakukan login kemudian pilih tab wireless. Wireless Network Mode
yang dipilih adalah B-Only karena tipe ini koneksi internetnya lebih stabil
walaupun kecepatan lebih lambat dibandingkan dengan tipe G-Only. Tipe
G-Only ini mempunyai kecepatan yang lebih cepat dibandingkan tipe B-
Only tapi koneksi internetnya tidak stabil. Wireless Network Name diisi
dengan nama “inkmate”. Kemudian Wireless Channel dipilih channel 8-
2447GHZ karena setelah dilakukan survei di udara, channel yang masih
77
belum banyak digunakan adalah channel 8. Kemudian pilih tombol save
setting.
Gbr 4.4.2.1 : Setting wireless pada Linksys
Kemudian pada tab wireless security, akan diminta password dengan
memasukkan “ink123ind0” lalu pilih save setting.
78
Gbr 4.4.2.2 : Wireless Security pada Linksys
Untuk meningkatkan security di udara, maka ditambahkan MAC filter.
MAC Address Filtering merupakan metoda filtering untuk membatasi hak
akses dari MAC Address yang bersangkutan. Berikut ini adalah gambar
yang menunjukkan illustrasi MAC filters :
Gbr 4.4.2.3. : MAC filters
79
MAC filters ini juga merupakan metode sistem keamanan yang baik
dalam WLAN, karena peka terhadap jenis gangguan seperti:
- pencurian pc card dalam MAC filter dari suatu access point
- sniffing terhadap WLAN
Gbr 4.4.2.4 : Setting MAC Address Filter List
Setelah proses setting pada Linksys WRT54GL selesai. Maka mikrotik
siap untuk di pasangkan pada switch dan Linksys. Dengan menggunakan UTP
straight untuk menghubungkan mikrotik dengan switch dan switch dengan
80
Linksys. UTP straight di sambungin ke LAN Port pada Linksys. Sehingga
Linksys tersebut menjadi bridge.
4.4.3 Konfigurasi Belkin
Untuk mengkoneksi access point Linksys pada Belkin, dilakukan
searching pada wireless. Ditemukan beberapa access point kemudian
pilih access point yang digunakan.
Gbr 4.4.3.1 : Konfigurasi Belkin
81
Setelah dipilih access point-nya, dimasukkan Pre-Shared Key (PSK) yang
sesuai dengan password pada Linksys.
Gbr 4.4.3.2 : Konfigurasi Belkin ( lanjutan )
4.5 Topologi jaringan pada PT. Ink-Mate
Topologi jaringan menggambarkan struktur dari jaringan dalam sebuah
perusahaan. Berikut dibawah ini merupakan topologi jaringan pada PT. Ink-Mate
Indonesia secara keseluruhan :
82
Gbr 4.5.1 : Topologi jaringan pada PT. Ink-Mate
Pada gedung PT. Ink-Mate 1 terdapat switch utama pada divisi marketing yang
dihubungkan ke divisi gudang 1, divisi personalia, divisi finance dan tower 1.
Dengan menggunakan tower, jaringan lokal pada PT. Ink-Mate 1 akan
dihubungkan ke PT Ink Mate 2 dengan menggunakan jalur private media wireless.
Pada PT Ink Mate 2 terdapat switch utama pada divisi gudang 2 dan tower 2. Pada
divisi gudang 2 ini dibagi menjadi 3 divisi yaitu divisi pengepakan, divisi
pengecekan, dan divisi pengiriman.
Internet
PC Router
Marketing
Gudang 1
Tower 1 Tower 2
PersonaliaFinance
Pengepakan Pengecekan Pengiriman
Gudang 2
83
Berikut ini merupakan topologi jaringan pada divisi marketing :
Gbr 4.5.2 : Topologi jaringan pada divisi marketing
Pada divisi marketing terdapat 2 buah PC, 2 buah Printer, 1 server dan 1
access point. Server digunakan sebagai tempat penyimpanan data perusahaan.
Access point yang terletak pada ruang meeting digunakan oleh manager dan
customer yang berfungsi untuk mengakses database dan internet.
Marketing
PC1
PC2 Printer1Printer2
Server
Access Point
Laptop1 Laptop2
84
Pada divisi gudang 1 dihubungkan dengan 1 buah PC yang digunakan
untuk memasukkan data stok barang.
Gudang 1
PC3
Gbr 4.5.3 : Topologi jaringan pada divisi gudang 1
Pada divisi personalia ini dihubungkan dengan 2 buah PC. Divisi personalia ini
bertugas pada bagian perekrutan karyawan.
Gbr 4.5.4 : Topologi jaringan pada divisi personalia
Personalia
PC4 PC 5
85
Pada divisi finance ini dihubungkan dengan 2 buah PC yang berfungsi untuk
membuat laporan keuangan dan melakukan pengecekan terhadap omset yang
diperoleh perusahaan tiap bulannya.
Gbr 4.5.5 : Topologi jaringan pada divisi finance
Pada divisi pengepakan yang terletak pada PT. Ink-Mate 2 ini dihubungkan pada 2
buah PC. Divisi ini berfungsi untuk melakukan pengepakan barang yang dibeli
oleh customer.
Gbr 4.5.6 : Topologi jaringan pada divisi pengepakan
Finance
PC6PC7
Pengepakan
PC9PC8
86
Pada divisi pengiriman ini dihubungkan pada 2 buah PC. Divisi ini bertugas untuk
melakukan pengiriman barang yang dibeli customer.
Gbr 4.5.7 : Topologi jaringan pada divisi pengiriman
Pada divisi pengecekan ini dihubungkan dengan 2 buah PC. Divisi ini bertugas
untuk melakukan pengecekan stok barang yang ada dalam gudang.
Gbr 4.5.8 : Topologi jaringan pada divisi pengecekan
Pengiriman
PC11PC10
Pengecekan
PC13PC12
87
4.6 State Transition Diagram ( STD ) pada aplikasi yang akan digunakan
STD digunakan untuk memperjelas secara manual sistem/aplikasi yang
digunakan. Penggambarannya diuraikan sebagai berikut :
Login
My file
Home
ChangePasswordUpload
Logout
Click "Login"Tampilkan layar Home
Click "Upload"Tampilkan layar Upload
Click "Home"
Click "Home"Kembali ke layar Home
Kembali ke layar Home
Click "My fi le"Tampilkan layar My fi le
Click "Home"Kembali layar Home
Click "Upload"Tampilkan layar Upload
Click "changePassword"
Tampilkan layarChange Password
Click "My fi le"Kembali layar My fi le
Click "Upload"Kembali layar Upload
Click "Logout"Tampilkan layar Login
Click "ChangePassword"
Tampilkan layarChange Password
Click "Change Password"Tampilan layar Change Password
Click "My fi le"Kembali layar My file
Click "Logout"Kembali layar Login
Click "Logout"Tampilkan layar Logout
Click "Logout"Tampilkan layar Logout
Click "Logout"Tampilkan layar Logout
Gbr 4.6.1 : STD keseluruhan
88
Pada STD diatas berisi :
• User melakukan Login terlebih dahulu dengan memasukkan username dan
password kemudian masuk ke halaman Home.
• Pada halaman Home, user dapat mengklik link seperti My File, Upload,
Change Password yang ada pada halaman tersebut.
• Pada halaman My File, user dapat melakukan pengecekan terhadap file-file
yang ditujukan kepadanya.
• Pada halaman Upload, user dapat mengirimkan file ke user lainnya.
• Pada halaman Change Password, user dapat mengganti password dan
langsung disimpan dalam database.
• Pada halaman Home, My File, Upload, Change Password, user dapat
melakukan Logout untuk keluar dari aplikasi tersebut.
89
4.7 Cara Pengoperasian
Pada aplikasi pengiriman data yang berbasis PHP ini akan ditampilkan
beberapa halaman disertai dengan penjelasan dari tiap halaman.
1. Tampilan Halaman Login
Pada layar ini merupakan halaman pertama yang tampil ketika user
pertama kali menjalankan aplikasi ini. Pada halaman ini, user diminta untuk
menginput username dan password yang dimilikinya. Kemudian klik tombol
Login untuk masuk ke layar Home.
Gbr 4.7.1 : Tampilan halaman Login
90
Apabila user belum memasukkan username atau password maka akan
muncul Message Box sebagai berikut:
Gbr 4.7.2 : Message Box bila username tidak diisi
91
Setelah user memasukkan username dan password, username dan password
yang di input akan dicek ke dalam database. Apabila tidak sesuai atau tidak
terdaftar maka akan ada pemberitahuan berupa message sebagai berikut:
Gbr 4.7.3 : Pemberitahuan bila username dan password salah
92
2. Tampilan Halaman Home
Pada halaman home ini, user akan diberitahukan apabila terdapat
file baru yang dikirimkan kepadanya berupa message link sebagai berikut:
Gbr 4.7.4 : Tampilan halaman Home
93
3. Tampilan halaman My File
Pada halaman My File ini, user dapat melihat file yang baru
diterima dan file yang sudah pernah diterima atau yang sudah pernah dibuka.
Pada halaman ini, user juga dapat mengetahui tanggal file yang dikirim,
identitas pengirim file, dan user juga dapat menghapus file yang dimilikinya.
Gbr 4.7.5 : Tampilan halaman My File
94
Apabila user mengklik action delete dan file sudah berhasil dihapus maka
akan muncul pemberitahuan sebagai berikut:
Gbr 4.7.6 : Delete File
95
4. Tampilan halaman Upload
Pada halaman Upload ini, user dapat mengirimkan file kepada
user lain yang terdaftar dalam database. Pada halaman ini, user dapat
memilih jenis file yang akan dikirimkan dengan mengklik tombol Browse.
Kemudian ditentukan tujuannya lalu klik tombol Upload.
Gbr 4.7.7 : Tampilan halaman Upload
96
Apabila user belum memilih file yang akan dikirimkan ke user lain dan
belum dipilih tujuannya maka akan muncul message sebagai berikut :
Gbr 4.7.8 : Message box bila file belum dipilih
97
Apabila Upload berhasil maka akan tampil pemberitahuan sebagai berikut:
Gbr 4.7.9 : Pemberitahuan Upload berhasil
98
5. Halaman Change Password
Pada halaman Change Password ini, user dapat mengubah
password yang sedang digunakan dengan password yang baru dan akan
disimpan dalam database
.
Gbr 4.7.10 : Tampilan halaman Change Password
99
Apabila new password tidak sesuai dengan re-type password maka akan
muncul message box sebagai berikut:
Gbr 4.7.11 : Message box bila password tidak sesuai
100
Apabila data yang di input sudah benar dan password berhasil diganti maka
akan muncul pemberitahuan sebagai berikut:
Gbr 4.7.12 : Pemberitahuan Change Password berhasil
101
4.8 Evaluasi
Setelah implementasi terhadap jaringan yang dibuat, maka evaluasi
dilakukan dengan cara membandingkan antara jaringan yang menggunakan media
wireless dengan media internet.
Berikut ini estimasi waktu dengan media wireless dan media Internet
menggunakan ADSL pada waktu peak time dengan ukuran file tertentu.
Gbr 4.8.1 : Pengiriman data via internet pada data berukuran 1 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 1 MB melalui media internet dengan kecepatan rata-rata 16,6 kB/sec
Gbr 4.8.2 : Pengiriman data via wireless pada data berukuran 1 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 1 MB melalui media wireless dengan kecepatan rata-rata 162,8 kB/sec
102
Gbr 4.8.3 : Pengiriman data via internet pada data berukuran 5 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 5 MB melalui media internet dengan kecepatan rata-rata 16,6 kB/sec
Gbr 4.8.4 : Pengiriman data via wireless pada data berukuran 5 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 5 MB melalui media wireless dengan kecepatan rata-rata 158,1 kB/sec
103
Gbr 4.8.5 : Pengiriman data via internet pada data berukuran 10 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 10 MB melalui media internet dengan kecepatan rata-rata 16,6 kB/sec
Gbr 4.8.6 : Pengiriman data via wireless pada data berukuran 10 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 10 MB melalui media wireless dengan kecepatan rata-rata 156,8
kB/sec
104
Gbr 4.8.7 : Pengiriman data via internet pada data berukuran 15 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 15 MB melalui media internet dengan kecepatan rata-rata 8,3 kB/sec
Gbr 4.8.8 : Pengiriman data via wireless pada data berukuran 15 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 15 MB melalui media wireless dengan kecepatan rata-rata 159,8
kB/sec
105
Gbr 4.8.9 : Pengiriman data via internet pada data berukuran 20 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 20 MB melalui media internet dengan kecepatan rata-rata 16,7 kB/sec
Gbr 4.8.10 : Pengiriman data via wireless pada data berukuran 20 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 20 MB melalui media wireless dengan kecepatan rata-rata 143,5
kB/sec
106
Gbr 4.8.11 : Pengiriman data via internet pada data berukuran 25 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 25 MB melalui media internet dengan kecepatan rata-rata 16,6 kB/sec
Gbr 4.8.12 : Pengiriman data via wireless pada data berukuran 25 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 25 MB melalui media internet dengan kecepatan rata-rata 141,5
kB/sec
107
Gbr 4.8.13 : Pengiriman data via internet pada data berukuran 50 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 50 MB melalui media internet dengan kecepatan rata-rata 16,6 kB/sec
Gbr 4.8.14 : Pengiriman data via wireless pada data berukuran 50 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 50 MB melalui media wireless dengan kecepatan rata-rata 193,8
kB/sec
108
Berikut ini estimasi waktu dengan media wireless dan media Internet
menggunakan ADSL pada waktu no peak time dengan ukuran file tertentu.
Gbr 4.8.15 : Pengiriman data via internet pada data berukuran 1 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 1 MB melalui media internet dengan kecepatan rata-rata 16,6 kB/sec
Gbr 4.8.16 : Pengiriman data via wireless pada data berukuran 1 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 1 MB melalui media wireless dengan kecepatan rata-rata 1,43 mB/sec
109
Gbr 4.8.17 : Pengiriman data via internet pada data berukuran 5 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 5 MB melalui media internet dengan kecepatan rata-rata 16,6 kB/sec
Gbr 4.8.18 : Pengiriman data via wireless pada data berukuran 5 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 5 MB melalui media wireless dengan kecepatan rata-rata 1,17 mB/sec
110
Gbr 4.8.19 : Pengiriman data via internet pada data berukuran 10 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 10 MB melalui media internet dengan kecepatan rata-rata 16,6 kB/sec
Gbr 4.8.20 : Pengiriman data via wireless pada data berukuran 10 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 10 MB melalui media internet dengan kecepatan rata-rata 3,64 mB/sec
111
Gbr 4.8.21 : Pengiriman data via internet pada data berukuran 15 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 15 MB melalui media internet dengan kecepatan rata-rata 8,3 kB/sec
Gbr 4.8.22 : Pengiriman data via wireless pada data berukuran 15 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 1 MB melalui media internet dengan kecepatan rata-rata 4,22 mB/sec
112
Gbr 4.8.23 : Pengiriman data via internet pada data berukuran 20 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 20 MB melalui media internet dengan kecepatan rata-rata 16,7 mB/sec
Gbr 4.8.24 : Pengiriman data via wireless pada data berukuran 20 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 20 MB melalui media internet dengan kecepatan rata-rata 2,21 mB/sec
113
Gbr 4.8.25 : Pengiriman data via internet pada data berukuran 25 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 25 MB melalui media internet dengan kecepatan rata-rata 16,6
kB/sec.
Gbr 4.8.26 : Pengiriman data via wireless pada data berukuran 25 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 25 MB melalui media wireless dengan kecepatan rata-rata 3,64
mB/sec.
114
Gbr 4.8.27 : Pengiriman data via internet pada data berukuran 50 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 50 MB melalui media internet dengan kecepatan rata-rata 16,6 kB/sec.
Gbr 4.8.28 : Pengiriman data via wireless pada data berukuran 50 MB
Pada gambar diatas, dapat dilihat UL ( kecepatan upload ) untuk data
berukuran 50 MB melalui media internet dengan kecepatan rata-rata 2,47 mB/sec
115
Tabel 4.8.29 : Tabel perbandingan antara media wireless dengan media internet
Ukuran File Estimasi Waktu dengan media
Wireless
Estimasi Waktu dengan media
Internet
1 MB 2 detik 70 detik
5 MB 7 detik 350 detik
10 MB 15 detik 700 detik
15 MB 24 detik 1100 detik
20 MB 31 detik 1500 detik
25 MB 36 detik 1950 detik
50 MB 75 detik 3900 detik
Berdasarkan hasil perbandingan diatas, dapat disimpulkan bahwa
pengiriman data dengan media wireless lebih cepat daripada pengiriman data
dengan media internet.