Upload
hoangdan
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
63
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN USULAN PEMECAHAN MASALAH
4.1 Penyajian Data Penelitian
Setelah kuisioner dikumpulkan kembali, kemudian kuisioner diolah dengan cara
mengelompokkan jawaban responden berdasarkan kategori pertanyaan, yaitu profil
responden, produktifitas, dan komponen sistem komputer. Hal ini dilakukan untuk
memberikan kemudahan dalam perhitungan korelasi dan regresi juga memudahkan
dalam pengelompokkan responden. Data penelitian selengkapnya ditampilkan pada
lampiran halaman L6 – L8.
Dari hasil kuisioner yang terkumpul sebanyak 40 lembar, gambaran mengenai
pengguna sistem ERP ini dapat diketahui. Pertanyaan untuk mengetahui profil
responden ini ditampilkan pada lampiran halaman L1. Kuisioner mengenai produktifitas
sistem ERP pada lampiran halaman L2 – L3 dan kuisioner mengenai 5 komponen
sistem komputer pada lampiran halaman L4 – L5 digunakan untuk mengetahui
hubungan dan pengaruh 5 komponen sistem komputer dengan produktifitas sistem ERP.
4.1.1 Profil Responden
Dari sebanyak 57 karyawan PT. Adhisakti Solusi Komputindo, terdapat 40 orang
pengguna sistem ERP, sedangkan sisanya 17 orang bukan pengguna sistem tersebut.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengguna Sistem ERP
Karyawan PT. Adhisakti Solusi Komputindo Jumlah
Pengguna Sistem ERP 40
Bukan Pengguna Sistem ERP 17
64
Pengguna Sistem ERP
70%
Bukan Pengguna
Sistem ERP30%
Pengguna Sistem ERP
Bukan Pengguna SistemERP
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Pengguna Sistem ERP
Kemudian, dari hasil kuisioner yang telah terkumpul yang berjumlah 40 lembar,
diketahui bahwa responden pengguna sistem ERP tersebut terdiri dari 21 responden pria
dan 19 orang responden wanita. Berikut merupakan profil responden pengguna sistem
ERP :
1. Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Pria 21
Wanita 19 Total 40
Pria52%
Wanita48%
PriaWanita
Gambar 4.2 Grafik Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin
65
2. Berdasarkan Usia
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia
Usia Jumlah 21 – 30 13 31 – 40 22 41 – 50 5
> 50 0
> 500%
31 - 4054%
41 - 5013%
21 - 3033%
21 - 3031 - 4041 - 50> 50
Gambar 4.3 Grafik Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia
3. Berdasarkan Periode Bekerja di PT. Adhisakti Solusi Komputindo
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Periode Bekerja
Lama Bekerja Jumlah < 1 tahun 0
1 - 5 tahun 11 > 5 tahun 29
> 5 tahun72%
1 - 5 tahun28%
< 1 tahun0%
< 1 tahun1 - 5 tahun> 5 tahun
Gambar 4.4 Grafik Distribusi Frekuensi Berdasarkan Periode Bekerja
66
4. Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Minimal
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Minimal
Latar Belakang Pendidikan Minimal Jumlah
SMA 0 D1 2 D3 5 S1 33
SMA0% D1
5% D313%
S182%
SMAD1D3S1
Gambar 4.5 Grafik Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Latar belakang Pendidikan Minimal 5. Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Jumlah Jenis Pekerjaan
Pria Wanita Total Finance 3 3 6
Accounting 2 3 5 Inventory 1 1 2 Delivery 1 1 2
Sales 2 3 5 Purchasing 2 3 5
Dewan Direksi 3 2 5 Service and Support 5 2 7
GA 2 1 3
67
0
1
2
3
4
5
6
Pria 3 2 1 1 2 2 3 5 2
Wanita 3 3 1 1 3 3 2 2 1
Finance Accounting Inventory Delivery Sales Purchasing Dew an Direksi Service and Support
GA
Gambar 4.6 Grafik Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan
4.2 Pengolahan Terhadap Data Yang Terkumpul
4.2.1 Deskripsi Penelitian
Kuisioner yang diberikan kepada responden terdiri dari tiga kategori pertanyaan,
yaitu pertanyaan mengenai identitas responden, mengenai produktifitas, dan mengenai
komponen sistem komputer. Bentuk kuisioner dapat dilihat pada lampiran halaman L1-
L5.
Pada kuisioner mengenai identitas responden, responden diminta mengisi
identitas diri yang bertujuan untuk mengetahui profil pengguna sistem ERP ini, mulai
dari jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan minimal, periode bekerja, dan jenis
pekerjaan responden. Pada kuisioner mengenai produktifitas, responden diminta
pendapatnya mengenai sistem ERP yang sedang berjalan mulai dari performansi sistem,
ketepatan waktu, komunikasi, kualitas informasi, dan kualitas layanan secara
keseluruhan. Pada kuisioner mengenai komponen sistem komputer, responden diminta
pendapatnya mengenai sistem komputer yang digunakan pada sistem ERP tersebut
68
dengan tujuan untuk menganalisis sejauh mana peranan sistem komputer terhadap
produktifitas sistem ERP.
Untuk mengetahui produktifitas sistem ERP dan komponen sistem komputer,
pendapat responden pada setiap pertanyaan diberi penilaian sebagai berikut:
Tabel 4.7 Nilai Pendapat Responden
Pendapat Responden Nilai
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Cukup Setuju 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
4.2.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Sebelum dilakukan pengolahan data lebih lanjut, hal pertama yang harus
dilakukan terhadap kuisioner adalah melakukan pengujian terhadap validitas dan
reliabilitas item pertanyaan pada kuisioner. Tujuan dari pengujian validitas ini adalah
untuk mengetahui seberapa besar tingkat ke-validitas-an tiap item pertanyaan pada
kuisioner yaitu bahwa item-item pertanyaan tersebut memang benar-benar dapat
mengukur apa yang hendak diukur. Pengujian validitas ini digunakan dengan
menggunakan rumus korelasi Pearson.
Seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L9-L12, nilai korelasi yang
dihasilkan secara ringkas adalah sebagai berikut :
69
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Validitas
UJI VALIDITAS PRODUKTIFITAS SISTEM KOMPUTER
VAR Pearson Correlation VAR Pearson Correlation P1 0,660** S1 0,355* P2 0,647** S2 0,663** P3 0,568** S3 0,408** P4 0,584** S4 0,325* P5 0,731** S5 0,758** P6 0,600** S6 0,345* P7 0,523** S7 0,477** P8 0,519** S8 0,709** P9 0,521** S9 0.368*
P10 0,540** S10 0,577** S11 0,698** S12 0,561** S13 0,651** S14 0,606** S15 0,523** S16 0,666** S17 0,699** S18 0,683**
S19 0,746** S20 0,533**
Setelah diketahui hasil uji korelasi (nilai r hitung) pada semua item pertanyaan,
maka selanjutnya akan dilakukan pengujian terhadap tingkat signifikansi item
pertanyaan pada kuisioner, yaitu dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan nilai
r tabel yang terdapat pada lampiran halaman L30 dengan taraf signifikan (α) sebesar 5%.
Dari data r tabel, dengan taraf signifikansi 5% dan N = 40 adalah sebesar = 0,312.
Sehingga apabila nilai r hitung yaitu nilai dari korelasi lebih besar daripada nilai r tabel,
maka pertanyaan tersebut memiliki korelasi yang tinggi yang membuatnya memiliki
tingkat validitas yang tinggi. Tanda bintang (*) pada hasil pengujian dengan
menggunakan SPSS mengartikan bahwa nilai tersebut adalah signifikan. Dari semua
hasil diatas, maka terbukti bahwa setiap pertanyaan dari kuisioner adalah valid.
Setelah dilakukan pengujian validitas terhadap hasil kuisioner, kemudian
70
dilanjutkan dengan melakukan pengujian reliabilitas terhadap item pertanyaan pada
kuisioner. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kepercayaan pada pertanyaan
yang terdapat pada kuisioner. Jadi apabila hasil dari pengujian menunjukkan hasil yang
tetap maka dapat dikatakan bahwa kuisioner memiliki tingkat kepercayaan atau
reliabilitas yang tinggi. Dalam pengujian terhadap reliabilitas kuisioner, dilakukan
dengan menggunakan metode belah dua (split-half method). Metode ini dilakukan
dengan cara mengkorelasikan total nilai pertanyaan yang ganjil dengan total nilai
pertanyaan yang genap pada kuisioner. Pengujian korelasi yang digunakan adalah
pengujian korelasi Produk Momen-Pearson.
Seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L13, nilai korelasi yang
dihasilkan secara ringkas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Reliabilitas
UJI RELIABILITAS VAR Pearson Correlation Spearman-Brown
Produktifitas 0,897** 0,95 Sistem Komputer 0,797** 0,89
Dari hasil diatas, hasil korelasi antara skor item ganjil dan genap untuk
produktifitas adalah sebesar 0,897** dan untuk sistem komputer adalah 0,797**.
Korelasi ini menunjukkan tingkat signifikansi yang tinggi. Tanda bintang dua (**)
menunjukkan bahwa korelasi signifikan pada α = 1%. Walaupun demikian, korelasi
diatas harus dilanjutkan lebih dahulu dengan pengujian menggunakan rumus Spearman-
Brown : ( )2
12
112
12
1211
r
rr
+=
Dari hasil perhitungan Spearman-Brown diatas, didapat korelasi yang tinggi.
Hasil tersebut dikatakan memiliki reliabilitas apabila nilai tersebut (r hitung) lebih besar
71
dari nilai r tabel yaitu 0,403. Dilihat dari tabel diatas, maka terbukti bahwa pertanyaan
pada kuisioner memiliki reliabilitas atau tingkat kepercayaan yang tinggi.
Pada kuisioner produktifitas sistem ERP, item pertanyaan terbagi atas 5 bagian
menurut 5 parameter produktifitas yaitu performansi, ketepatan waktu, komunikasi,
kualitas informasi, dan kualitas layanan secara keseluruhan. Dari hasil kuisioner,
berdasarkan nilai rata-rata pada gambar 4.7 maka dapat diketahui bahwa yang
mempengaruhi produktifitas sistem ERP adalah faktor kualitas informasi yaitu sebesar
21% dan kualitas layanan juga sebesar 21%, diikuti dengan performansi sebesar 20%,
kemudian ketepatan waktu dan komunikasi sebesar 19%.
Performansi20%
Ketepatan Waktu
19%
Komunikasi19%
Kualitas Layanan
21%
Kualitas Informasi
21%
PerformansiKetepatan WaktuKomunikasiKualitas InformasiKualitas Layanan
Gambar 4.7 Grafik Rata-Rata Produktifitas Sistem ERP
Pada kuisioner mengenai komponen sistem komputer, item pertanyaan juga
terbagi atas 5 bagian menurut 5 komponen sistem komputer yaitu hardware, software,
brainware, informasi, dan prosedur. Dari hasil kuisioner, berdasarkan nilai rata-rata
pada gambar 4.8, maka dapat diketahui bahwa informasi berpengaruh terhadap
produktifitas sistem ERP sebesar 22 %, diikuti dengan software sebesar 21%, prosedur
sebesar 20%, brainware sebesar 19%, dan hardware sebesar 18%.
72
Hardware18%
Software21%
Brainware19%
Prosedur20%
Informasi22%
HardwareSoftwareBrainwareInformasiProsedur
Gambar 4.8 Grafik Rata-Rata Komponen Sistem Komputer
4.2.3 Pengujian Korelasi Linier
Setelah diketahui tingkat keabsahan dan kepercayaan item-item pertanyaan pada
kuisioner melalui pengujian validitas dan reliabilitas, maka selanjutnya data diolah
menggunakan metode korelasi dan regresi berganda. Metode korelasi harus dilakukan
terlebih dahulu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara sistem komputer
dengan produktifitas sistem ERP. Pada tiap variabel, yakni hardware, software,
brainware, informasi, dan prosedur dihubungkan dengan tiap parameter produktifitas,
yakni performansi, ketepatan waktu, komunikasi, kualitas informasi, dan kualitas
layanan.
Seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L14, di bawah ini merupakan
ringkasan dari hasil uji korelasi antara kelima komponen sistem komputer dengan
performansi :
73
Tabel 4.10 Hasil Korelasi antara Sistem Komputer dengan Performansi
Performansi VAR Pearson Correlation
hardware 0,249 software 0,387*
brainware 0,381* informasi 0,485* prosedur 0,383*
Pada tabel 4.10 di atas, dapat dilihat hasil perhitungan koefisien korelasi (r)
untuk semua variabel Hasil dari korelasi (r hitung) kemudian dibandingkan dengan nilai
r tabel pada lampiran hal L30. Dari tabel r dengan N sebesar 40 dan taraf signifikan (α)
sebesar 5% didapatkan nilai 0,312. Apabila nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel,
maka ditemukan hubungan atau korelasi. Dari hasil korelasi diketahui bahwa
performansi berhubungan dengan software, brainware, informasi, dan prosedur. Tanda
bintang satu (*) pada hasil pengujian dengan menggunakan SPSS mengartikan bahwa
nilai r hitung adalah signifikan untuk α = 5%.
Selanjutnya seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L15, di bawah ini
merupakan ringkasan dari hasil uji korelasi antara kelima komponen sistem komputer
dengan ketepatan waktu :
Tabel 4.11 Hasil Korelasi antara Sistem Komputer dengan Ketepatan Waktu
Ketepatan Waktu VAR Pearson Correlation
hardware 0,354* software 0,437**
brainware 0,256 informasi 0,362* prosedur 0,224
Kemudian, sama seperti tabel 4.10, hasil perhitungan korelasi (r hitung) akan
dibandingkan dengan nilai r tabel produk momen pada lampiran halaman L30. Cara ini
74
juga digunakan untuk semua pengujian korelasi selanjutnya. Dapat diketahui bahwa
komponen yang mempengaruhi ketepatan waktu adalah hardware, software, dan
informasi.
Selanjutnya seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L16, di bawah ini
merupakan ringkasan dari hasil uji korelasi antara kelima komponen sistem komputer
dengan komunikasi :
Tabel 4.12 Hasil Korelasi antara Sistem Komputer dengan Komunikasi
Komunikasi VAR Pearson Correlation
hardware 0,439** software 0,609**
brainware 0,545** informasi 0,572** prosedur 0,441**
Seperti yang dilihat dari tabel 4.12 di atas, bahwa komunikasi berhubungan
dengan kelima komponen sistem komputer.
Selanjutnya seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L17, di bawah ini
merupakan ringkasan dari hasil uji korelasi antara kelima komponen sistem komputer
dengan kualitas informasi :
Tabel 4.13 Hasil Korelasi antara Sistem Komputer dengan Kualitas Informasi
Kualitas Informasi VAR Pearson Correlation
hardware 0,420** software 0,230
brainware 0,577** informasi 0,550** prosedur 0,523**
Seperti yang dilihat dari tabel 4.13, bahwa kualitas informasi berhubungan
75
dengan hardware, brainware, informasi, dan prosedur.
Selanjutnya seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L18, di bawah ini
merupakan ringkasan dari hasil uji korelasi antara kelima komponen sistem komputer
dengan kualitas layanan secara keseluruhan :
Tabel 4.14 Hasil Korelasi antara Sistem Komputer dengan Kualitas Layanan
Kualitas Layanan VAR Pearson Correlation
hardware 0,341* software 0,450**
brainware 0,524** informasi 0,445** prosedur 0,560**
Seperti yang dilihat dari tabel 4.14 di atas, bahwa kualitas layanan berhubungan
dengan kelima komponen sistem komputer.
Kemudian dilakukan pengujian secara keseluruhan yaitu antara kelima
komponen sistem komputer dengan rata-rata produktifitas sistem ERP. Hasil
perhitungan SPSS selengkapnya dapat dilihat pada lampiran halaman L19. Berikut
merupakan hasil korelasi yang dihasilkan :
Tabel 4.15 Hasil Korelasi antara Sistem Komputer dengan Produktifitas
Produktifitas VAR Pearson Correlation
hardware 0,539** software 0,630**
brainware 0,697** informasi 0,745** prosedur 0,662**
Secara keseluruhan produktifitas sistem ERP pada PT. Adhisakti Solusi
Komputindo berhubungan dengan kelima komponen sistem komputer.
Semua hubungan yang diperoleh pada pengujian korelasi antara produktifitas
76
sistem ERP dengan sistem komputer dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut :
Tabel 4.16 Hasil Korelasi yang Signifikan
Hasil Korelasi Produktifitas Sistem Komputer
software brainware informasi
Performansi
prosedur hardware software Ketepatan Waktu informasi hardware software
brainware informasi
Komunikasi
prosedur hardware brainware informasi
Kualitas Informasi
prosedur hardware software
brainware informasi
Kualitas Layanan
prosedur
Dari hasil korelasi pada tabel 4.15, diketahui bahwa sistem komputer memang
mempunyai hubungan erat dengan produktifitas sistem ERP. Hal tersebut dapat dilihat
dari tanda bintang dua (**) yang menunjukkan bahwa hubungan tersebut sangat tinggi,
yakni pada tingkat signifikansi 99%.
4.2.4 Pengujian Regresi Linear Berganda
Setelah melakukan uji korelasi dan mengetahui hubungan antara sistem
komputer dengan produktifitas sistem ERP kemudian dilakukan pengujian regresi
berganda antara keduanya. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
sistem komputer terhadap produktifitas sistem ERP.
Seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L20, berikut merupakan
77
ringkasan hasil regresi antara sistem komputer dengan performansi :
Tabel 4.17 Hasil Regresi antara Sistem Komputer dengan Performansi
Performansi Variabel Entered Variabel Removed Coefficients Sig
(Constant) - -0,305 - Hardware Hardware - - Software Software - - Brainware Brainware - - Informasi - 1,042 0,002 Prosedur Prosedur - -
Pada tabel 4.17 di atas, dapat dilihat bahwa semua variabel yang ada dimasukkan
dalam perhitungan SPSS, kemudian dari hasil perhitungan tersebut, dilihat bahwa
variabel-variabel yang pengaruhnya relatif lebih rendah terhadap performansi
dikeluarkan, yaitu hardware, software, brainware, dan prosedur.
Dari hasil regresi ini diketahui nilai dari koefisien a dan b serta tingkat
signifikansi. Berikut merupakan model regresi untuk performansi :
ŷ = -0,305 + 1,042x1
dimana: ŷ = performansi dan x1 = informasi
Konstanta sebesar -0,305 menyatakan bahwa jika tidak ada informasi maka
produktifitas pada performansi adalah -0,305. Nilai 1,042x1 merupakan koefisien
regresi, yang menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai pada informasi maka
akan meningkatkan performansi sebesar nilai pada koefisien regresi. Penambahan satu
nilai tersebut diperoleh melalui informasi yang lengkap, reliable, disajikan dengan tepat
waktu, akurat, mudah dimengerti, dan up-to-date.
Setelah itu, dilakukan pengujian koefisien regresi berdasarkan probabilitas yaitu
dengan membandingkan nilai signifikan yang dihasilkan. Apabila nilai signifikan yang
dihasilkan lebih kecil dari 0,05 maka dibuktikan bahwa komponen berpengaruh secara
78
signifikan, sedangkan apabila terdapat nilai signifikan yang lebih besar dari 0,05 maka
komponen tidak berpengaruh secara signifikan.
Dari hasil pengujian regresi antara sistem komputer dengan performansi,
diketahui bahwa komponen yang berpengaruh secara signifikan adalah informasi,
sedangkan komponen yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah hardware,
software, brainware, dan prosedur.
Seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L22, berikut merupakan
ringkasan hasil regresi antara sistem komputer dengan ketepatan waktu :
Tabel 4.18 Hasil Regresi antara Sistem Komputer dengan Ketepatan Waktu
Ketepatan Waktu Variabel Entered Variabel Removed Coefficients Sig
(Constant) - 1,241 - Hardware Hardware - - Software - 0,606 0,005 Brainware Brainware - - Informasi Informasi - - Prosedur Prosedur - -
Pada tabel 4.18 di atas, dapat dilihat bahwa semua variabel yang ada dimasukkan
dalam perhitungan SPSS, kemudian dari hasil perhitungan tersebut, dilihat bahwa
variabel-variabel yang pengaruhnya relatif lebih rendah terhadap ketepatan waktu
dikeluarkan, yaitu hardware, brainware, informasi, dan prosedur.
Berikut merupakan model regresi untuk ketepatan waktu :
ŷ = 1,241 + 0,606x1
dimana: ŷ = ketepatan waktu dan x1 = software
Konstanta sebesar 1,241 menyatakan bahwa jika tidak ada software maka
produktifitas pada ketepatan waktu adalah 1,241. Nilai 0,606x1 menunjukkan bahwa
setiap penambahan satu nilai pada software maka akan meningkatkan ketepatan waktu
79
sebesar nilai pada koefisien regresi. Penambahan satu nilai tersebut diperoleh bila
software yang digunakan mudah dimengerti, memiliki fasilitas yang memuaskan, dan
didukung oleh sistem operasi yang ada. Dari hasil pengujian regresi antara sistem
komputer dengan ketepatan waktu, diketahui bahwa komponen yang berpengaruh secara
signifikan adalah software sedangkan komponen yang tidak berpengaruh secara
signifikan adalah hardware, brainware, informasi dan prosedur.
Seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L24, berikut merupakan
ringkasan hasil regresi antara sistem komputer dengan komunikasi :
Tabel 4.19 Hasil Regresi antara Sistem Komputer dengan Komunikasi
Komunikasi Variabel Entered Variabel Removed Coefficients Sig
(Constant) - 0,797 - Hardware - 0,146 0,000 Software - 0,328 0,000 Brainware Brainware - - Informasi - 0,269 0,000 Prosedur Prosedur - -
Pada tabel 4.19 di atas, dapat dilihat bahwa semua variabel yang ada dimasukkan
dalam perhitungan SPSS, kemudian dari hasil perhitungan tersebut, dilihat bahwa
variabel-variabel yang pengaruhnya relatif lebih rendah terhadap komunikasi
dikeluarkan, yaitu brainware dan prosedur.
Berikut merupakan model regresi untuk komunikasi :
ŷ = 0,797 + 0,146x1 + 0,328x2 + 0,269x3
dimana: ŷ = komunikasi, x1 = hardware, x2 = software, dan x3 = informasi
Konstanta sebesar 0,797 menyatakan bahwa jika tidak ada hardware, software,
dan informasi maka produktifitas pada komunikasi adalah 0,797. Nilai 0,146x1
menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai pada hardware maka akan
80
meningkatkan komunikasi sebesar nilai pada koefisien regresi. Penambahan satu nilai
tersebut diperoleh melalui penggunaan hardware yang dapat mempercepat pemrosesan
data, baik dari segi processor, memory, dan harddisk. Nilai 0,328x2 menunjukkan bahwa
setiap penambahan satu nilai software, maka akan meningkatkan komunikasi sebesar
nilai pada koefisien regresi. Penambahan satu nilai pada software tersebut diperoleh bila
software yang digunakan mudah dimengerti, memiliki fasilitas yang memuaskan, dan
didukung oleh sistem operasi yang ada. Nilai 0,269x3 menunjukkan bahwa setiap
penambahan satu informasi, maka akan meningkatkan komunikasi sebesar nilai pada
koefisien regresi. Penambahan satu nilai pada informasi tersebut diperoleh melalui
informasi lengkap, reliable, disajikan dengan tepat waktu, akurat, mudah dimengerti,
dan up-to-date.
Dari hasil pengujian regresi antara sistem komputer dengan komunikasi,
diketahui bahwa komponen yang berpengaruh secara signifikan adalah hardware,
software, dan informasi, sedangkan komponen yang tidak berpengaruh secara signifikan
adalah brainware dan prosedur.
Seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L26, berikut merupakan
ringkasan hasil regresi antara sistem komputer dengan kualitas informasi :
Tabel 4.20 Hasil Regresi antara Sistem Komputer dengan Kualitas Informasi
Kualitas Informasi Variabel Entered Variabel Removed Coefficients Sig
(Constant) - 0,180 - Hardware Hardware - - Software - -0,405 Brainware - 0,562 Informasi - 0,550 Prosedur - 0,326
0,000
Pada tabel 4.20 di atas, dapat dilihat bahwa semua variabel yang ada dimasukkan
81
dalam perhitungan SPSS, kemudian dari hasil perhitungan tersebut, dilihat bahwa
variabel-variabel yang pengaruhnya relatif lebih rendah terhadap kualitas informasi
dikeluarkan, yaitu hardware.
Berikut merupakan model regresi untuk kualitas informasi :
ŷ = 0,180 - 0,405x1 + 0,562x2 + 0,550x3 + 0,326x4
dimana: ŷ = kualitas informasi, x1 = software, x2 = brainware, x3 = informasi,
dan x4 = prosedur.
Konstanta sebesar 0,180 menyatakan bahwa jika tidak ada software, brainware,
informasi dan prosedur maka produktifitas pada kualitas informasi adalah 0,180. Nilai -
0,405x1 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai pada software, maka akan
menurunkan kualitas informasi sebesar nilai pada koefisien regresi. Nilai 0,562x2
menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai pada brainware, maka akan
meningkatkan kualitas informasi sebesar nilai pada koefisien regresi. Penambahan satu
nilai tersebut diperoleh bila user memiliki kemampuan yang baik dalam pengoperasikan
sistem ERP, dapat memperbaiki kerusakan kecil pada komputer, dan dapat
menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Nilai 0,550x3 menunjukkan bahwa setiap
penambahan satu nilai pada informasi, maka akan meningkatkan kualitas informasi
sebesar nilai pada koefisien regresi. Penambahan satu nilai tersebut diperoleh melalui
informasi lengkap, reliable, disajikan dengan tepat waktu, akurat, mudah dimengerti,
dan up-to-date. Nilai 0,326x4 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai pada
prosedur, maka akan meningkatkan kualitas informasi sebesar nilai pada koefisien
regresi. Penambahan satu nilai tersebut diperoleh dari prosedur pengoperasian sistem
yang mudah, prosedur backup data yang baik, kesigapan bagian IT dalam mendeteksi
dan menangani error yang terjadi yang terjadi pada sistem ERP, jaminan keamanan data
82
dan maintenance sistem yang baik.
Dari hasil pengujian regresi antara sistem komputer dengan kualitas informasi,
diketahui bahwa komponen yang berpengaruh secara signifikan adalah software,
brainware, informasi, dan prosedur sedangkan komponen yang tidak berpengaruh secara
signifikan adalah hardware.
Seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L27, berikut merupakan
ringkasan hasil regresi antara sistem komputer dengan kualitas layanan :
Tabel 4.21 Hasil Regresi antara Sistem Komputer dengan Kualitas Layanan
Kualitas Layanan Variabel Entered Variabel Removed Coefficients Sig
(Constant) - 0,851 - Hardware Hardware - - Software Software - - Brainware - 0,488 0,000 Informasi Informasi - - Prosedur - 0,425 0,000
Pada tabel 4.21 di atas, dapat dilihat bahwa semua variabel yang ada dimasukkan
dalam perhitungan SPSS, kemudian dari hasil perhitungan tersebut, dilihat variabel-
variabel yang pengaruhnya relatif lebih rendah terhadap kualitas layanan dikeluarkan,
yaitu hardware, software, dan informasi.
Berikut merupakan model regresi untuk kualitas informasi :
ŷ = 0,851 + 0,488x1 + 0,425x2
dimana: ŷ = kualitas informasi, x1 = brainware dan x2 = prosedur.
Konstanta sebesar 0,851 menyatakan bahwa jika tidak ada brainware dan
prosedur maka produktifitas pada kualitas informasi adalah 0,851. Nilai 0,488x1
menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai pada brainware, maka akan
meningkatkan kualitas layanan sebesar nilai pada koefisien regresi. Penambahan satu
83
nilai tersebut diperoleh bila user memiliki kemampuan yang baik dalam hal
pengoperasikan sistem ERP, dapat memperbaiki kerusakan kecil pada komputer, dan
dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Nilai 0,425x2 menunjukkan bahwa
setiap penambahan satu nilai pada prosedur, maka akan meningkatkan kualitas layanan
sebesar nilai pada koefisien regresi. Penambahan satu nilai tersebut diperoleh dari
prosedur pengoperasian sistem yang mudah, prosedur backup data yang baik, kesigapan
bagian IT dalam mendeteksi dan menangani error yang terjadi yang terjadi pada sistem
ERP, jaminan keamanan data dan maintenance sistem yang baik.
Dari hasil pengujian regresi antara sistem komputer dengan kualitas layanan,
diketahui bahwa komponen yang berpengaruh secara signifikan adalah brainware dan
prosedur sedangkan komponen yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah
hardware, software dan informasi.
Seperti yang ditampilkan pada lampiran halaman L29, berikut merupakan
ringkasan hasil regresi antara sistem komputer dengan produktifitas :
Tabel 4.22 Hasil Regresi antara Sistem Komputer dengan Produktifitas
Produktifitas Variabel Entered Variabel Removed Coefficients Sig
(Constant) - 0,133 - Hardware - 0,106 Software - 0,162 Brainware - 0,204 Informasi - 0,335 Prosedur - 0,192
0,000
Pada tabel 4.22 di atas, dapat dilihat bahwa semua variabel yang ada dimasukkan
dalam perhitungan SPSS, kemudian dari hasil perhitungan tersebut, dilihat bahwa tidak
ada variabel yang dikeluarkan yang berarti semua variabel tersebut berpengaruh
terhadap produktifitas.
84
Berikut merupakan model regresi untuk produktifitas :
ŷ = 0,133 + 0,106x1 + 0,162x2 + 0,204x3 + 0,335x4 + 0,192x5
dimana: ŷ = kualitas informasi, x1 = hardware, x2 = software, x3 = brainware,
x4 = informasi, dan x5 = prosedur.
Konstanta sebesar 0,133 menyatakan bahwa jika tidak ada komponen sistem
komputer maka produktifitas adalah 0,133. Nilai 0,106x1 menunjukkan bahwa setiap
penambahan satu nilai pada hardware, maka akan meningkatkan produktifitas sebesar
nilai pada koefisien regresi. Nilai 0,162x2 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu
nilai pada software, maka akan meningkatkan produktifitas sebesar nilai pada koefisien
regresi. Nilai 0,204x3 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai pada brainware,
maka akan meningkatkan produktifitas sebesar nilai pada koefisien regresi. Nilai
0,335x4 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai pada informasi, maka akan
meningkatkan produktifitas sebesar nilai pada koefisien regresi. Nilai 0,192x5
menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai pada prosedur, maka akan
meningkatkan produktifitas sebesar nilai pada koefisien regresi. Dari hasil regresi juga
diketahui bahwa komponen informasi merupakan komponen yang paling berpengaruh
dalam produktifitas sistem ERP dan oleh karenanya perlu mendapat perhatian lebih dari
perusahaan dalam meningkatkan produktifitas sistem ERP.
Tabel 4.23 Model Summary Sistem Komputer dengan Produktifitas
Model R R
Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,894(a) 0,8 0,771 0,28751 2,218
a Predictors: (Constant), prosedur, software, hardware, brainware, informasi b Dependent Variable: produktifitas
Pada tabel 4.23 ditampilkan nilai R, R2, Adjusted R2, dan Standar Error of
Estimate (SEE). Dimana nilai Adjusted R2 menunjukkan gabungan korelasi kelima
85
variabel bebas hardware, software, brainware, informasi, dan prosedur terhadap
produktifitas adalah sebesar 0,771. Hal ini menunjukkan bahwa sumbangan dari
pengaruh secara bersama-sama (multiple regression) antara kelima komponen sistem
komputer terhadap produktifitas adalah sebesar 77,1%. Semakin tinggi nilai Adjusted R
Square maka model regresi yang dihasilkan akan semakin baik karena variabel
independen dapat menjelaskan variabel dependen lebih besar. Selebihnya 22,9%
dipengaruhi oleh faktor lain dan nilai SEE adalah sebesar 0,29.
Dari hasil pengujian regresi antara sistem komputer dengan produktifitas,
diketahui bahwa semua komponen sistem komputer berpengaruh secara signifikan
terhadap produktifitas sistem ERP. Sedangkan hipotesis utama adalah :
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara kelima komponen sistem komputer terhadap
produktifitas sistem ERP.
H1 : Terdapat pengaruh antara kelima komponen sistem komputer terhadap
produktifitas sistem ERP.
Ini berarti terbukti bahwa kelima komponen sistem komputer memang
berpengaruh terhadap produktifitas sistem ERP. Untuk menguji hipotesis utama, dapat
juga dilakukan dengan menganalisis hasil tabel anova, dimana pada tabel 4.24
diperlihatkan nilai F dan juga tingkat signifikansi untuk sistem komputer. Dapat dilihat
bahwa tingkat signifikansi pada tabel Anova adalah 0,000. Jadi probabilitas 0,000 < α
0,05. Dengan demikian H0 : ditolak dan H1 : diterima.
86
Tabel 4.24 Tabel Anova
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 11,247 5 2,249 27,213 ,000(a)
Residual 2,81 34 0,083 Total 14,058 39
a Predictors: (Constant), prosedur, software, hardware, brainware, informasi b Dependent Variable: produktifitas
Dapat disimpulkan bahwa kelima variabel hardware, software, brainware,
informasi, dan prosedur secara bersama memang berpengaruh terhadap produktifitas.
Dengan demikian faktor penjelas hardware, software, brainware, informasi, dan
prosedur dapat digunakan untuk memprediksi produktifitas sistem ERP.
Dari tiap model regresi yang dihasilkan akan memudahkan untuk melakukan
peningkatan produktifitas sistem ERP, yaitu dengan meningkatkan koefisien regresi
pada komponen sistem komputer yang berpengaruh secara signifikan.
Produktifitas sistem ERP sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata
keseluruhan 3,65 (dari skala 1 – 5) dan dari rasio produktifitas 73% (dari skala 1 – 100).
Untuk dapat melihat lebih jelas mengenai rata-rata rasio produktifitas, dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4.25 Rasio Produktifitas Tiap-Tiap Parameter Produktifitas
Performansi Ketepatan Waktu Komunikasi Kualitas
Informasi Kualitas Layanan Produktifitas
Rata-Rata 3,68 3,46 3,48 3,75 3,90 3,65 Rasio Produktifitas 73,6% 69,2% 69,6% 75,0% 78,0% 73,08%
4.3 Usulan Pengembangan Sistem
Usulan produktifitas sistem ERP bila dilihat dari setiap parameter yang ada,
yaitu:
1. Performansi
Dari nilai rata-rata performansi yaitu 3,68 (dari skala 1-5) dan rasio produktifitas
87
73,6% (dari skala 1-100), diketahui bahwa performansi sistem ERP sudah baik.
2. Ketepatan Waktu
Dari nilai rata-rata ketepatan waktu yaitu 3,46 (dari skala 1-5) dan rasio
produktifitas 69,2% (dari skala 1-100), diantara parameter yang lain rasio
produktifitas ketepatan waktu paling rendah namun rasio tersebut lebih dari 50%
yang berarti keadaan yang cukup baik.
3. Komunikasi
Dari nilai rata-rata komunikasi yaitu 3,48 (dari skala 1-5) dan rasio produktifitas
69,6% (dari skala 1-100), diketahui bahwa komunikasi dengan menggunakan
sistem ERP cukup baik.
4. Kualitas Informasi
Dari nilai rata-rata kualitas informasi yaitu 3,75 (dari skala 1-5) dan rasio
produktifitas 75,0% (dari skala 1-100), diketahui bahwa kualitas informasi
dengan menggunakan sistem ERP sudah baik.
5. Kualitas Layanan
Dari nilai rata-rata kualitas layanan yaitu 3,90 (dari skala 1-5) dan rasio
produktifitas 78,0% (dari skala 1-100), diketahui bahwa kualitas informasi
dengan menggunakan sistem ERP sudah baik.
Untuk meningkatkan masing-masing parameter produktifitas, dilakukan dengan
menganalisis sistem komputer yang digunakan oleh PT. Adhisakti Solusi Komputindo.
Dari tabel 4.25 di bawah ini yang merupakan tabel jawaban responden mengenai
5 komponen sistem komputer, ditemukan beberapa permasalahan, yaitu :
88
Tabel 4.26 Jawaban Responden Mengenai 5 Komponen Sistem Komputer
Sistem Komputer Nilai Pertanyaan
1 2 3 4 5 Total
s1 7 16 12 1 4 40 Hardware s2 1 6 6 20 7 40 s3 0 2 16 15 7 40 s4 0 2 12 18 8 40 Software s5 1 0 23 9 7 40 s6 7 14 12 3 4 40 s7 0 2 17 15 6 40 Brainware s8 1 2 17 12 8 40 s9 0 0 21 10 9 40
s10 0 0 18 13 9 40 s11 0 1 20 10 9 40 s12 1 0 7 18 14 40 s13 0 1 12 15 12 40
Informasi
s14 0 1 14 20 5 40 s15 2 0 7 19 12 40 s16 7 12 5 9 7 40 s17 5 0 6 10 19 40 s18 1 1 24 4 10 40 s19 1 3 21 3 12 40
Prosedur
s20 10 12 6 7 5 40
Dari persamaan regresi pada tabel 4.22, berikut merupakan model regresi untuk
produktifitas :
ŷ = 0,133 + 0,106x1 + 0,162x2 + 0,204x3 + 0,335x4 + 0,192x5
dimana: ŷ = kualitas informasi, x1 = hardware, x2 = software, x3 = brainware,
x4 = informasi, dan x5 = prosedur.
Pada persamaan di atas, nilai informasi lebih besar dibanding komponen yang
lain. Oleh karenanya, urutan usulan pengembangan sistem yang dapat diprioritaskan
oleh PT. Adhisakti Solusi Komputindo adalah sebagai berikut :
Pada Aspek Informasi
Pada sistem ERP, data dan informasi ditampilkan secara realtime dimana tidak
89
terdapat ketergantungan data seperti sistem manual dimana output suatu bagian
merupakan input pada bagian lainnya. Pada sistem ERP setiap bagian bisa mengirim
data tanpa perlu menunggu bagian yang lain. Hal ini sudah baik mengingat sistem ERP
memang bertujuan mengoptimalkan data dan informasi. Untuk meningkatkan informasi,
yang perlu dilakukan adalah peng-update-an data langsung setiap ada perubahan data
pada masing-masing divisi.
Pada Aspek Brainware
Tiap user pada client memiliki user id dan password masing-masing untuk
berhubungan dengan server. Masing-masing user memiliki keterbatasan dalam
mengakses server sesuai dengan bidangnya. Kebijaksanaan yang diterapkan sudah baik
Pada kuisioner mengenai brainware yaitu pada pertanyaan pertama (s6), 10%
responden menyatakan sangat setuju bahwa sistem ERP ini mempercepat penyelesaian
pekerjaan, 8% responden menyatakan setuju, 30% responden menyatakan cukup setuju,
34% responden menyatakan tidak setuju, dan 18% responden menyatakan sangat tidak
setuju. Hal ini disebabkan kecepatan komputer yang kurang mendukung sistem ERP.
Usulan pengembangan yang dapat diberikan bagi perusahaan yaitu penyediaan Help
Desk Staff untuk membantu user bila mengalami masalah atau kesulitan-kesulitan dalam
mengoperasikan sistem ERP dengan kualifikasi sebagai berikut :
1. Mengerti dasar-dasar pengoperasian komputer.
2. Mengerti program aplikasi-aplikasi umum pada komputer seperti Microsoft
Office.
3. Mengerti dasar-dasar internet seperti e-mail.
4. Mengerti tentang pengoperasian sistem operasi.
5. Mengerti tentang aplikasi sistem ERP.
90
Help Desk Staff ini bertanggung jawab dalam menerima dan menyelesaikan
masalah-masalah dari user melalui pesawat telepon. Jika masalah tidak dapat
diselesaikan melalui pesawat telepon maka Help Desk Staff akan menangani langsung
ke lapangan.
Pada Aspek Prosedur
Pada kuisioner mengenai prosedur yaitu pada pertanyaan kedua (s16), 18%
responden menyatakan sangat setuju bahwa backup data sering dilakukan bagian IT,
22% responden menyatakan setuju, 13% responden menyatakan cukup setuju, 29%
responden menyatakan tidak setuju, dan 18% responden menyatakan sangat tidak setuju.
Dalam kenyataannya, pem-backup-an data pada server perusahaan dilakukan sekali
dalam sehari dan pada server itu sendiri. Hal ini kurang baik, mengingat jika pem-
backup-an dilakukan 1 kali sehari memerlukan waktu backup yang lama dikarenakan
data dan informasi yang besar, karena dilakukan pada saat jam kerja selesai sehingga
diperlukannya seorang operator yang mengawasi jalannya backup. Oleh karena itu,
usulan yang dapat diberikan pada perusahaan adalah melakukan incremental backup
yaitu pem-backup-an yang dilakukan pada perubahan data, backup data dilakukan 2 kali
dalam sehari dimana pengbackupan server dilakukan pada jam 12 siang dan jam 5 sore
yang dilakukan oleh bagian IT. Tujuan dari peng-backup-an 2 kali dalam sehari adalah
proses backup jauh lebih cepat karena perubahan data belum terlampau banyak dari
sebelumnya.
Backup yang dilakukan pada server juga memiliki resiko yang sangat besar.
Apabila pada komputer server terjadi kerusakan hardware atau software maka dapat
terjadi kehilangan data walaupun ada backup. Untuk mencegah terjadinya keadaan fatal
ini, maka alangkah baiknya data di-backup pada komputer server backup atau komputer
91
lain.
Untuk pengaksesan komputer client maupun server, masing-masing user
memiliki user id dan password yang unik sehingga tiap user hanya dapat memakai user
id-nya sendiri untuk mengakses server atau client. Penerapan ini sudah baik untuk
mengurangi kecurangan dalam pengaksesan data. Selain itu, apabila terjadi kesalahan
maka dapat dilacak siapa yang login pada saat itu.
Kemudian pada kuisioner mengenai prosedur yaitu pada pertanyaan keenam
(s20) mengenai maintenance sistem yang sering dilakukan bagian IT, 13% responden
menyatakan sangat setuju, 18% responden menyatakan setuju dan 15% responden
menyatakan cukup setuju, 29% menyatakan tidak setuju, dan 25% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menjadi pemicu mengapa sistem ERP ini belum
menampakkan hasil yang maksimal, oleh karenanya, IT Developer harus terus
mengembangkan sistem ini agar tidak terjadi kesalahan atau kerusakan sistem baik
secara internal maupun eksternal dengan cara merancang sebuah jadwal secara periodik
untuk mengevaluasi apa saja kekurangan yang terdapat dari sistem dan terus
meningkatkan kemampuan dari sistem, dengan cara melakukan maintenance sistem
setiap satu bulan sekali atau bila ada masalah untuk server, dan enam bulan sekali untuk
client, dengan melakukan hal-hal berikut :
Pada Hardware:
1. Memeriksa log untuk melihat history sistem.
2. Memeriksa apakah ada komponen hardware (Harddisk, NIC, Power Supply) yang
rusak pada server dan client.
3. Maintenance hardware dilakukan selama 2 – 3 jam.
92
Pada Software:
1. Meng-update antivirus.
2. Meng-update sistem operasi.
3. Mengambil patch-patch dari Microsoft untuk Microsoft Great Plains dan kemudian
melakukan tahap-tahap sebagai berikut :
a. Develop, melakukan patching aplikasi.
b. Testing, melakukan pengujian terhadap aplikasi.
c. Production, setelah diuji dan tidak ditemukan masalah maka aplikasi dapat
digunakan.
Setiap tahapan dilakukan selama dua minggu.
Pada Aspek Software
Pada komponen software yang digunakan pada perusahaan yaitu menggunakan
software Microsoft Great Plains pada sistem ERP kemudian sistem operasi yang
digunakan pada server adalah Microsoft Windows server 2000 dengan SQL Server
sebagai database-nya. Sedangkan pada komputer client mengunakan sistem operasi
yang bervariasi (Windows 98, Windows 2000, Windows XP). Untuk mempermudah
troubleshooting dan setting network, sebaiknya digunakan sistem operasi yang sama
pada client yaitu Windows XP karena Windows XP memang didesain untuk network,
user friendly, memory management lebih baik dan stabil, termasuk juga keamanannya
lebih tinggi. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan masing-masing sistem operasi dari
situs Microsoft, yang ditampilkan pada lampiran halaman L39. Penggunaan sistem
operasi yang sama pada semua client juga dimaksudkan agar komunikasi antara server
dengan client lebih baik dimana server mengenali sistem operasi tiap client adalah sama.
93
Pada Aspek Hardware
Pada kuisioner mengenai hardware yaitu pada pertanyaan pertama (s1) mengenai
kecepatan akses data pada sistem ERP, 10% responden menyatakan sangat setuju bahwa
akses data dilakukan dengan cepat, 3% responden menyatakan setuju, 30% responden
menyatakan cukup setuju, 39% responden menyatakan tidak setuju, dan 18% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu
processor, memory, VGA Card, harddisk, dan LAN Card (komunikasi). Namun
menurut fungsinya masing-masing, processor, memory, dan LAN Card yang paling
mempengaruhi kecepatan komputer. Oleh karena itu, dengan menambah memory adalah
cara terbaik untuk menambah kecepatan komputer karena lebih mudah dan lebih efektif
dalam meningkatkan performansi komputer dibandingkan dengan mengganti processor,
VGA Card, atau menambah kapasitas harddisk.
Untuk mengetahui kinerja komponen sistem komputer yang berpengaruh
terhadap kecepatan akses data (processor, memory, dan LAN Card) yang digunakan
perusahaan maka dilakukan benchmark. Benchmark dilakukan dengan membandingkan
kinerja tiga sistem, yaitu : sistem komputer dengan spesifikasi ERP, sistem komputer
(minimum) yang digunakan oleh perusahaan, dan sistem komputer yang diusulkan.
Berikut adalah ringkasan tabel spesifikasi minimum (minimum requirement) dari
processor, memory, dan LAN Card yang digunakan pada sistem ERP, PT. Adhisakti
Solusi Komputindo, dan sistem usulan, yang selengkapnya ditampilkan pada lampiran
halaman L37 :
94
Tabel 4.27 Spesifikasi Minimum Masing-Masing Sistem Spesifikasi Minimum
Processor Memory LAN Card Sistem ERP 350 MHz 128 Mb / 256 Mb 100 Mbps
PT. Adhisakti Solusi Komputindo 450 MHz 128 Mb 10 Mbps Sistem Usulan 450 MHz 256 Mb 100 Mbps
Seperti pada lampiran halaman L31–L36. Berikut adalah hasil ringkasan
benchmark dari processor :
300
447 449
050
100150200250300350400450500
ERP PT. Adhisakti Usulan
Gambar 4.9 Grafik Hasil Benchmark Processor
Pada gambar 4.9 diketahui bahwa, processor yang digunakan oleh perusahaan
telah memenuhi minimum requirement dari sistem ERP. Oleh karena itu tidak perlu
dilakukan perubahan pada processor.
Seperti pada lampiran halaman L31–L36. Berikut adalah hasil ringkasan
benchmark dari memory :
0
10002000
3000
40005000
6000
ERP 1799 1913 2492 3314
PT. Adhisakti 1799 1913 2492 3314
Usulan 2684 3064 3159 5058
Integer Assignment
Real Assignment
Integer Split Real Split
Gambar 4.10 Grafik Hasil Benchmark Memory
Pada Tabel 4.27 diketahui bahwa sistem ERP membutuhkan memory minimum
sebesar 128 Mb namun jika ditambah dengan penggunaan aplikasi lainnya, misalnya
95
Microsoft Office, Visio, Project, dll diperlukan memory yang lebih besar sebesar 256
Mb. Tetapi, masih banyak user yang menggunakan memory 128 Mb. Dari hasil
benchmark pada gambar 4.10, dapat dilihat bahwa memory 256 Mb hampir dua kali
lebih cepat dibandingkan dengan memory 128 Mb. Oleh karena itu, usulan yang terbaik
adalah menambah memory menjadi 256 Mb untuk mempercepat pengaksesan data
sehingga dapat meningkatkan produktifitas.
Seperti pada lampiran halaman L31–L36. Berikut adalah hasil ringkasan
benchmark dari LAN Card :
1,02
0,45
1,02
0,880,76
0,88
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
ERP PT. Adhisakti Usulan
readwrite
Gambar 4.11 Grafik Hasil Benchmark LAN Card
Pada tabel 4.27 diketahui bahwa masih ada beberapa user yang menggunakan
LAN 10 Mbps yang berarti belum memenuhi minimum requirement dari sistem ERP.
Kecepatan transfer data akan lebih baik jika menggunakan LAN Card dengan kecepatan
koneksi 100 Mbps.
Jadi sebaiknya PT. Adhisakti Solusi Komputindo menyamaratakan semua
spesifikasi memory menjadi sebesar 256 Mb dan kecepatan koneksi LAN sebesar 100
Mbps untuk semua user.