32
54 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah dan Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan PT. Lamuda Tenka (Groupon Disdus) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bisnis periklanan dengan metode penjualan online (online shop) yang menggunakan strategi promosi nonkonvensional yang diklaim lebih efektif menggaet pelanggan. Perusahaan ini berdiri pada bulan Agustus 2011. Pendiri perusahaan ini adalah Ferry Tenka dan Jason Lamuda. Menurut Jason Lamuda (salah satu pendiri PT .Lamuda Tenka), “Disdus.com bukan merupakan portal diskon melainkan cara advertise yang baru, biasanya, satu pedagang (merchant) itu harus bayar di muka terlebih dahulu untuk beriklan di majalah, koran, dan lainnya, tapi belum tentu efektif”. Perusahaan asal Amerika Serikat, Groupon, yang menginspirasi pendiri Disdus.com untuk menekuni bisnis tersebut, mereka melihat peluang besar dari usaha yang telah ditekuni Groupon sebelumnya di Negeri Paman Sam tersebut jika diterapkan di Indonesia. Dengan asumsi bahwa, orang Indonesia mudah tergoda untuk bertransaksi kalau melihat promosi bertuliskan diskon, maka mereka memanfaatkan sarana internet sebagai media untuk melakukan bisnisnya.Selain itu mengingat jumlah pengguna internet di Indonesia setiap tahunnya bertambah pesat, maka mereka berniat untuk menekuni bisnis ini.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Sejarah Perusahaan …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-1-00120-MN Bab4001.pdf · namun lengkap dengan informasi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan,

Embed Size (px)

Citation preview

54

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah dan Profil Perusahaan

Sejarah Perusahaan

PT. Lamuda Tenka (Groupon Disdus) merupakan perusahaan yang bergerak

dalam bisnis periklanan dengan metode penjualan online (online shop) yang

menggunakan strategi promosi nonkonvensional yang diklaim lebih efektif menggaet

pelanggan. Perusahaan ini berdiri pada bulan Agustus 2011. Pendiri perusahaan ini

adalah Ferry Tenka dan Jason Lamuda. Menurut Jason Lamuda (salah satu pendiri

PT .Lamuda Tenka), “Disdus.com bukan merupakan portal diskon melainkan cara

advertise yang baru, biasanya, satu pedagang (merchant) itu harus bayar di muka

terlebih dahulu untuk beriklan di majalah, koran, dan lainnya, tapi belum tentu

efektif”.

Perusahaan asal Amerika Serikat, Groupon, yang menginspirasi pendiri

Disdus.com untuk menekuni bisnis tersebut, mereka melihat peluang besar dari

usaha yang telah ditekuni Groupon sebelumnya di Negeri Paman Sam tersebut jika

diterapkan di Indonesia. Dengan asumsi bahwa, orang Indonesia mudah tergoda

untuk bertransaksi kalau melihat promosi bertuliskan diskon, maka mereka

memanfaatkan sarana internet sebagai media untuk melakukan bisnisnya.Selain itu

mengingat jumlah pengguna internet di Indonesia setiap tahunnya bertambah pesat,

maka mereka berniat untuk menekuni bisnis ini.

55

Situs web yang dibuat oleh Groupon Disdus itu sendiri sangat sederhana

namun lengkap dengan informasi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan, cara

pembayaran, pusat layanan yang dapat di hubungi, alamat perusahaan dan lain lain,

Groupon disdus telah dapat menarik perhatian banyak orang saat ini.

Cara bertransaksi melalui Disdus juga sangat mudah, konsumen tinggal

memilih jenis barang atau jasa yang diinginkan kemudian melakukan pembayaran

melalui m-banking, internet banking, ataupun transfer via atm saja. Pembayaran akan

diproses paling lama 2x 24jam dari waktu proses, sehingga pada akhirnya konsumen

dapat mendownload voucher suatu diskon / promo yang dipilih yang kemudian

dibawa pada outlet/ perusahaan yang memberikan promo tersebut untuk langsung

digunakan (tergantung masa berlaku yang tertera di website Disdus.com).

4.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

Visi :

Visi Groupon Disdus adalah menjadi website e-commerce terbesar no 1 di

Indonesia, tidak hanya di dunia daily deal (social commerce).

Misi :

Adapun misi yang dimiliki oleh Groupon Disdus yaitu :

• Berusaha selalu ada pembaharuan sistem untuk meningkatkan penjualan

• Untuk menjadi Perusahaan yang berkembang dengan keuntungan jangka

panjang bagi pemilik dan karyawan

• Membina kepercayaan dan hubungan yang baik dengan mitra kerjasama

dan pelanggan

56

4.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Groupon Disdus

Sumber : Groupon Disdus (2012)

4.1.3 Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut adalah deskripsi tugas masing-masing jabatan :

1. Direktur

- Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan

perusahaan.

- Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan Lead

Generation.

- Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.

57

2. Support Management :

- Membantu berjalan nya suatu program yang sudah dibuat oleh perusahan.

3. Lead Generation :

- Bertugas mengawasi bagian Support Management.

- Mencari database customer lalu dishare ke bagian marketing.

4. Marketing Team :

- Bertugas untuk melakukan pendekatan kepada calon pelanggan, dan

pelanggan yang sudah lama.

- Membuat strategi untuk meningkatkan penjualan.

- Memasarkan produk-produk yang ada di Disdus.

5. Partner Management :

o Purchasing Overhead :

- Bertugas untuk mencari merchant (hubungan kerjasama antar

perusahaan).

o Purchasing Merchant :

- Bertugas untuk mengurus pembukuan yang berisi transaksi yang

sudah dilakukan.

6. Editorial :

- Mengedit kata-kata, gambar yang ada di website Disdus dan social media

lainnya.

7. IT Team :

- IT Team dalam Disdus bekerja sama dengan bagian business development

untuk mengurusi pembayaran customer.

- Bertugas untuk memperbaharui tampilan website di Disdus.

58

8. Finance and Accounting

- Mencatat pemasukkan dan pengeluaran apa saja yang dilakukan oleh

Disdus.

- Mengurusi siapa saja yang sudah transfer

9. Service Encounter :

o Team Leader:

- Mengawasi kegiatan Staff CS sesuai dengan tim masing- masing.

- Bekerja sama dengan Staff CS dalam menangani masalah / keluhan

pelanggan.

- Bertanggung jawab atas kegiatan harian masing-masing tim.

- Membuat laporan ( pending data atau yang sudah selesai).

- Mengadakan evaluasi terhadap anggota tim masing-masing.

- Memberikan briefing kepada masing-masing tim tiap minggu.

- Membantu tim untuk menyelesaikan masalah/keluhan pelanggan.

- Mengatur sesi pelatihan jadwal training dengan menganalisis titik

lemah masing-masing tim dan membantu mencapai kesempurnaan.

- Mengetahui promo yang berlaku/yang baru setiap harinya.

o Email Staff (Umum):

- Berhubungan langsung dengan pelanggan secara tatap muka /

elektronik (email).

- Menangani email yang masuk setiap hari. (maksimal 20 email yang

tersisa setiap hari).

- Membantu masalah pelanggan yang masuk via email.

- Membuat laporan email yang masuk setiap hari.

- Mengetahui promosi yang berlaku/ yang baru setiap harinya.

59

- Bertanggung jawab kepada Team Leader atas tugas masing-masing.

o Email Staff (Payment):

- Membantu masalah pelanggan yang masuk via email.

- Membuat laporan email yang masuk setiap hari.

- Membuat laporan data confirm payment /hari.

- Mengetahui promosi yang berlaku/yang baru setiap harinya.

- Bertanggung jawab kepada Team Leader atas tugas masing-masing.

o Email Staff (Shipping) :

- Membantu masalah pelanggan yang masuk via email.

- Membuat laporan email yang masuk setiap hari.

- Membuat laporan data pengiriman yang masih pending /hari. (via

email).

- Mengetahui promosi yang berlaku/yang baru setiap harinya.

- Bertanggung jawab kepada Team Leader atas tugas masing-masing.

o Telephone Staff :

- Berhubungan langsung dengan pelanggan secara tatap muka / telepon.

- Menangani dan menyelesaikan keluhan pelanggan

- Membuat laporan panggilan yang masuk setiap hari.

- Mengetahui promosi yang berlaku/yang baru setiap harinya.

- Bertanggung jawab kepada Team Leader atas tugas masing-masing.

10. Human Resource Development :

- Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan dibidang administrasi

kepegawaian.

- Melaksanakan proses kegiatan penggajian, kenaikan pangkat, mutasi,

kesejahteraan pegawai dan pembinaan pegawai.

60

- Mengurus dokumen penting bagi perusahaan

- Mengurus jika ada mahasiswa atau organisasi lainnya yang

berkunjung ke Disdus.

11. Public Relation :

- Menangani promosi lewat media-media dan event yang berjalan

4.2 Analisis Data

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi

logistic (regression binary logistic). Tujuannya adalah untuk memperolah gambaran

yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel independent (Perceived Quality,

Online Store Environment; Website Quality, Online Store Environment; Website

Brand,) terhadap variabel dependent (Buying Decision).

4.2.1 Profil Responden yang menjadi Unit Analisis

Responden di dalam penelitian ini dibedakan menurut jenis kelamin, usia,

jenis pekerjaan, banyaknya jumlah pembelian, dan domisili responden.

Berikut disajikan penjelasan mengenai karakteristik- karakteristik responden

tersebut :

a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa konsumen Groupon Disdus

kebanyakan berjenis kelamin laki- laki (52%). Hal ini dapat

disebabkan oleh faktor kemudahan dan harga yang lebih murah

dibandingkan membeli di toko karena kebanyakan laki- laki malas

untuk melakukan kegiatan belanja yang dapat menghabiskan

waktunya dan juga biasanya laki- laki dalam melakukan pembelian

61

pasti mempertimbangkan harga suatu barang/ jasa (apakah harganya

sesuai dengan kemampuan yang dimiliki/ tidak).

Gambar

4.3 Jenis Kelamin Responden

Sumber : Peneliti (2013)

b. Responden Berdasarkan Usia

Dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner secara online,

diketahui bahwa konsumen Groupon Disdus kebanyakan berusia 21 –

25 tahun (50%). Hal ini dapat disebabkan oleh faktor lifestyle karena

diusia 21 – 25 konsumen telah memasuki tahap peremajaan yang

menuju pada tahap kedewasaan dimana, pada usia tersebut konsumen

mudah untuk terpengaruh oleh orang lain di lingkungan sekitarnya

sehingga konsumen biasanya mengikuti kebiasaan/ perilaku orang

yang ada di lingkungan sekitarnya (dalam hal ini, online shop telah

sangat menjadi lifestyle di Indonesia).

62

Gambar 4.4 Usia Responden

Sumber : Peneliti (2013)

c. Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner secara online,

diketahui bahwa konsumen Groupon Disdus kebanyakan berprofesi

sebagai pelajar/ mahasiswa (51%). Hal ini dapat disebabkan juga oleh

faktor lifestyle karena biasanya konsumen yang berprofesi sebagai

pelajar/ mahasiswa mudah untuk terpengaruh oleh teman sekolah/

teman kampus sehingga konsumen biasanya mengikuti kebiasaan/

perilaku teman sekolah/ teman kampusnya (dalam hal ini, online shop

telah sangat menjadi lifestyle di Indonesia).

63

Gambar 4.5 Jenis Pekerjaan Responden

Sumber : Peneliti (2013)

d. Responden Berdasarkan Banyaknya Jumlah Pembelian

Dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner secara online,

diketahui bahwa konsumen Groupon Disdus kebanyakan melakukan

pembelian hanya 1 – 5 kali (51%). Hal ini dapat disebabkan oleh

adanya kekecewaan konsumen Groupon Disdus mengenai Perceived

Quality produk/ jasa yang diberikan oleh pihak Groupon Disdus

kepada mereka (adanya ketidak sesuaian antara produk/ jasa yang

diinginkan oleh konsumen dengan produk/ jasa yang diberikan oleh

pihak Groupon Disdus) sehingga membuat konsumen Groupon

Disdus tidak melakukan pembelian berikutnya di Groupon Disdus)

64

Gambar 4.6 Jumlah Pembelian Responden

Sumber : Peneliti (2013)

e. Responden Berdasarkan Domisili

Dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner secara online,

diketahui bahwa konsumen Groupon Disdus kebanyakan berdomisili

di Jakarta (55%). Hal ini dapat disebabkan karena Groupon Disdus

hanya terkenal/ dikenal di Jakarta saja sehingga kebanyakan

konsumen Groupon Disdus yang melakukan pembelian di Groupon

Disdus berdomisili di Jakarta.

Gambar 4.7 Domisili Responden

65

Sumber : Peneliti (2013)

4.2.2 Transofrmasi Data Ordinal menjadi Interval

Teknik transformasi data ordinal menjadi interval yang digunakan dalam

penelitian ini adalah MSI (Method of Successive Interval). Dalam penelitian ini, data

ordinal yang diubah menjadi interval hanya variabel X1, X2, dan X3 saja yaitu

variabel (Perceived Quality, Online Store Environment; Website Quality, dan Online

Store Environment; Website Brand) sedangkan variabel Y (Buying Decision) tidak

diubah karena dalam hal ini, peneliti menggunakan metode pengolahan data regresi

logistik yang diharuskan menggunakan data nominal.

Keterangan :

Alternatif Jawaban 1 = Sangat Tidak Setuju

Alternatif Jawaban 2 = Tidak Setuju

Alternatif Jawaban 3 = Netral

Alternatif Jawaban 4 = Setuju

Alternatif Jawaban 5 = Sangat Setuju

• Transformasi variabel Perceiveid Quality ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut ini:

Tabel. 4.1 Transformasi Data Interval variabel Perceived Quality

Skala Ordinal Berubah Skala Interval

Nilai Alternatif Jawaban 1 menjadi 1.000

66

Nilai Alternatif Jawaban 2 menjadi 2.115

Nilai Alternatif Jawaban 3 menjadi 3.356

Nilai Alternatif Jawaban 4 menjadi 4.609

Nilai Alternatif Jawaban 5 menjadi 5.950

Sumber : Peneliti (2013)

• Transformasi variabel Online Store Environment; Website Quality ditunjukkan pada

Tabel 4.2 berikut ini:

Tabel. 4.2 Transformasi Data Interval variabel Online Store Environment;

Website Quality

Skala Ordinal Berubah Skala Interval

Nilai Alternatif Jawaban 1 menjadi 1

Nilai Alternatif Jawaban 2 menjadi 1.944

Nilai Alternatif Jawaban 3 menjadi 3.167

Nilai Alternatif Jawaban 4 menjadi 4.360

Nilai Alternatif Jawaban 5 menjadi 5.464

Sumber : Peneliti (2013)

• Transformasi variabel Online Store Environment; Website Brand ditunjukkan pada

Tabel 4.3 berikut ini:

67

Tabel. 4.3 Transformasi Data Interval variabel Online Store Environment;

Website Brand

Skala Ordinal Berubah Skala Interval

Nilai Alternatif Jawaban 1 menjadi 1

Nilai Alternatif Jawaban 2 menjadi 1.940

Nilai Alternatif Jawaban 3 menjadi 3.403

Nilai Alternatif Jawaban 4 menjadi 4.624

Nilai Alternatif Jawaban 5 menjadi 5.771

Sumber : Peneliti (2013)

4.2.3 Uji Validitas

4.2.3.1 Uji Validitas Variabel Perceived Quality ( X1 )

Table 4.4 Hasil Pengujian Validitas Variable Perceived Quality ( X1 )

Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan

PQ1 0.385 0.17 Valid

PQ2 0.532 0.17 Valid

PQ3 0.504 0.17 Valid

PQ4 0.462 0.17 Valid

PQ5 0.452 0.17 Valid

PQ6 0.443 0.17 Valid

PQ7 0.249 0.17 Valid

PQ8 0.395 0.17 Valid

68

Sumber : Hasil Output Uji Validitas, 2013

Dapat dilihat dari Tabel 4.4 bahwa semua pertanyaan pada variable Perceived

Quality adalah valid semua karena r hitung > 0.17 ( r tabel ) dan dapat digunakan

untuk penelitian ini.

4.2.3.2 Uji Validitas Variabel Online Store Environment; Website Quality ( X2 )

Table 4.5 Hasil Pengujian Validitas Variable Online Store Environment;

Website Quality ( X2 )

Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan

WQ1 0.263 0.17 Valid

WQ2 0.621 0.17 Valid

WQ3 0.579 0.17 Valid

WQ4 0.648 0.17 Valid

WQ5 0.407 0.17 Valid

WQ6 0.620 0.17 Valid

WQ7 0.410 0.17 Valid

WQ8 0.446 0.17 Valid

Sumber : Hasil Output Uji Validitas, 2013

Dapat dilihat dari Tabel 4.5 bahwa semua pertanyaan pada variable Online

Store Environment; Website Quality adalah valid semua karena r hitung > 0.17

( r tabel ) dan dapat digunakan untuk penelitian ini.

69

4.2.3.3 Uji Validitas Variabel Online Store Environment; Website Brand ( X3 )

Table 4.6 Hasil Pengujian Validitas Variable Online Store Environment;

Website Brand ( X3 )

Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan

WB1 0.316 0.17 Valid

WB2 0.522 0.17 Valid

WB3 0.356 0.17 Valid

WB4 0.548 0.17 Valid

Sumber : Hasil Output Uji Validitas, 2013

Dapat dilihat dari Tabel 4.6 bahwa semua pertanyaan pada variable Online

Store Environment; Website Brand adalah valid semua karena r hitung > 0.17 ( r

tabel ) dan dapat digunakan untuk penelitian ini.

4.2.4 Uji Reabilitas Variabel X1, X2, dan X3

Untuk dapat melihat sejauh mana konsistensi responden dalam menjawab

pertanyaan- pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel maka dilakukan uji

reliabilitas dari pertanyaan yang akan di sebarkan kepada responden dengan

menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Dalam hal ini, kuisioner dinyatakan reliable

jika nilai Cronbach’s Alpha > r tabel. Berikut ini adalah hasil perhitungan reliabilitas

dengan menggunakan IBM SPSS v.20 :

Tabel 4.7 Uji Reliabilitas X1, X2, X3

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Perceived Quality ( X1 ) 0.731 Reliabel

70

Online Store

Environment; Website

Quality ( X2 )

0.781 Reliabel

Online Store

Environment; Website

Brand ( X3 )

0.648 Reliabel

Sumber : Hasil Output Uji Validitas, 2013

Dilihat dari Tabel 4.7 nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel Perceived

Quality sebesar 0.731, berarti Cronbach’s Alpha > r tabel ( 0.731 > 0.17 ),

menunjukan bahwa semua pertanyaan variabel Perceived Quality reliabel.

Dilihat dari Tabel 4.7 nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel Online Store

Environment; Website Quality sebesar 0.781, berarti Cronbach’s Alpha > r tabel

( 0.781 > 0.17 ), menunjukan bahwa semua pertanyaan variabel Online Store

Environment; Website Quality reliabel.

Dilihat dari Tabel 4.7 nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel Online Store

Environment; Website Brand sebesar 0.648, berarti Cronbach’s Alpha > r tabel

( 0.648 > 0.17 ), menunjukan bahwa semua pertanyaan variabel Online Store

Environment; Website Brand reliabel.

4.2.5 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah bagian dari ilmu statistik yang hanya mengolah,

menyajikan data tanpa pengambilan keputusan. Dengan kata lain hanya melihat

gambaran secara umum dari data yang didapatkan. Berdasarkan hasil statistik

71

deskriptif dengan sample yang telah dipilih yaitu sebanyak 100 responden yang

diolah dengan menggunakan IBM SPSS v.20 diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.8 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

PerceivedQuality 100 1.00 5.28 3.7685 .69594

WebsiteQuality 100 1.00 4.91 3.4123 .69564

WebsiteBrand 100 1.00 5.77 4.0203 .81113

BuyingDecision 100 .00 1.00 .4100 .49431

Valid N

(listwise) 100

Sumber : Hasil Output SPSS v.20(2013)

Tabel di atas menunjukkan statistik deskriptif masing- masing variabel penelitian.

Berdasarkan pada Tabel 4.8, hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif,

variable Perceived Quality menunjukkan nilai minimum sebesar 1.00 yang artinya

dari 100 konsumen yang dipilih, ada beberapa konsumen yang berpendapat “Sangat

Tidak Setuju” dengan butir pertanyaan pada kuisioner mengenai variabel Perceived

Quality Groupon Disdus, nilai maksimum sebesar 5.28 yang artinya dari 100

konsumen yang dipilih, ada beberapa konsumen yang berpendapat “Sangat Setuju”

dengan butir pertanyaan pada kuisioner mengenai variabel Perceived Quality

Groupon Disdus , dan rata- rata sebesar 3.7685 yang artinya dari 100 konsumen yang

dipilih, sebagian besar konsumen Groupon Disdus berpendapat “Netral” dengan butir

pertanyaan pada kuisioner mengenai variabel Perceived Quality Groupon Disdus .

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif, variabel Online Store

Environment; Website Quality menunjukkan nilai minimum sebesar 1.00 yang

72

artinya dari 100 konsumen yang dipilih, ada beberapa konsumen yang berpendapat

“Sangat Tidak Setuju” dengan butir pertanyaan pada kuisioner mengenai variabel

Online Store Environment; Website Quality, nilai maksimum sebesar 4.91 artinya

dari 100 konsumen yang dipilih, ada beberapa konsumen yang berpendapat “Sangat

Setuju” dengan butir pertanyaan pada kuisioner mengenai variabel Online Store

Environment; Website Quality, dan rata- rata sebesar 3.4123 artinya dari 100

konsumen yang dipilih, ada beberapa konsumen yang berpendapat “Netral” dengan

butir pertanyaan pada kuisioner mengenai variabel Online Store Environment;

Website Quality.

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif, variabel Online Store

Environment; Website Brand menunjukkan nilai minimum sebesar 1.00 yang artinya

dari 100 konsumen yang dipilih, ada beberapa konsumen yang berpendapat “Sangat

Tidak Setuju” dengan butir pertanyaan pada kuisioner mengenai variabel Online

Store Environment; Website Brand, nilai maksimum sebesar 5.77 yang artinya dari

100 konsumen yang dipilih, ada beberapa konsumen yang berpendapat “Sangat

Setuju” dengan butir pertanyaan pada kuisioner mengenai variabel Online Store

Environment; Website Brand dan rata- rata sebesar 4.0203 yang artinya dari 100

konsumen yang dipilih, ada beberapa konsumen yang berpendapat “Netral” dengan

butir pertanyaan pada kuisioner mengenai variabel Online Store Environment;

Website Brand.

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif, variabel Buying Decision

menunjukkan nilai minimum sebesar 0.00 yang artinya dari 100 konsumen yang

dipilih, sebagian besar konsumen memilih “Tidak membeli” di Groupon Disdus,

73

nilai maksimum sebesar 1.00 yang artinya dari 100 konsumen yang dipilih, beberapa

konsumen memilih “Membeli” di Groupon Disdus.

4.2.6 Regresi Logistik

4.2.6.1 Menguji Kelayakan Model Regresi (God of Fit Test)

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer dan

Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s God of Fit Test

digunakan untuk menguji apakah data empiris sesuai dengan model yakni tidak ada

perbedaan antara model dengan data sehingga dapat dikatakan fit.

Tabel 4.9 Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 6.228 8 .622

Sumber : Hasil Output SPSS v.20(2013)

Hipotesis :

Ho : Tidak ada perbedaan signifikan antara klasifikasi yang diprediksi dan yang

diamati

Ha : Ada perbedaan signifikan antara klasifikasi yang diprediksi dan yang di amati

Kriteria :

Sig > 0.05 -> Ho diterima

74

Sig < 0.05 -> Ho ditolak / Ha di terima

Keputusan :

0.622 > 0.05 -> Ho diterima

Hasil menunjukkan bahwa model regresi biner layak untuk digunakan analisa

selanjutnya, karena tidak terdapat perbedaan antara klasifikasi yang diprediksi dan

yang diamati

4.2.6.2 Kelayakan Model Keseluruhan (Overall Model Fit)

Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood

(-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada

akhir (Block Number = 1). Penurunan nilai -2 Log Likelihood menunjukkan model

regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan

data.

Tabel 4.10 Iteration Historya,b,c

Iteration

-2 Log

likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 135.372 -.360

2 135.372 -.364

3 135.372 -.364

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 135.372

c. Estimation terminated at iteration

number 3 because parameter estimates

changed by less than .001.

Sumber : Hasil Output SPSS v.20(2013)

75

Hasil pengujian overall model fit pada Block Number = 0 menghasilkan nilai

-2 Log Likelihood akhir sebesar 135.372. Jika dibandingkan dengan nilai -2 Log

Likelihood awal adalah sebesar 135.372 maka nilai tidak mengalami penurunan. Hal

ini berarti model yang dihipotesiskan cukup baik untuk menjelaskan hubungan antara

variabel independent (Perceived Quality, Online Store Environment; Website

Quality, Online Store Environment; Website Brand) dengan variabel dependent

(Buying Decision)

Tabel 4.11 Iteration2 Historya,b,c,d

Iteration -2 Log

likelihood

Coefficients

Constant PerceivedQua

lity WebsiteQuali

ty WebsiteBrand

Step 1 1 89.908 -12.255 1.671 .739 .717

2 83.762 -18.337 2.668 1.004 .999

3 83.204 -20.857 3.081 1.123 1.107

4 83.197 -21.190 3.134 1.140 1.121

5 83.197 -21.195 3.135 1.141 1.121

6 83.197 -21.195 3.135 1.141 1.121

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 135.372

d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001. Sumber : Hasil Output SPSS v.20(2013)

Berdasarkan hasil pengujian overall model fit (Block Number = 1) pada Tabel

4.11 menunjukkan bahwa nilai -2 Log Likelihood akhir sebesar 83.197. Jika

dibandingkan dengan nilai -2 Log Likelihood akhir pada Block Number = 0 yang

sebesar 135.372, maka dapat dilihat terjadi penurunan nilai -2 Log Likelihood sebesar

52.175. Penurunan nilai -2 Log Likelihood ini menunjukkan bahwa model regresi

dapat dikatakan baik atau model yang dihipotesiskan fit dengan data. Pengujian juga

76

dapat dilihat pada Omnibus Test of Model Coefficients. Jika pengujian omnibus

menunjukkan hasil yang signifikan, maka secara keseluruhan variabel independen

dimasukkan (enter) dalam model atau dengan kata lain tidak ada variabel yang

dikeluarkan (remove) dalam model dapat berpengaruh terhadap variabel dependen

yang ditunjukkan pada Table 4.12 berikut ini:

Tabel 4.12 Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 52.175 3 .000

Block 52.175 3 .000

Model 52.175 3 .000

Sumber : Hasil Output SPSS v.20(2013)

Berdasarkan Tabel 4.12, dapat dilihat bahwa selisih -2 Log Likelihood pada

Block Number 0 dengan -2 Log Likelihood pada Block Number 1, yaitu sebesar

52.175 dengan df sebesar 3 (sesuai dengan jumlah variabel independen). Hasil

analisis menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,001 yang berarti lebih kecil

dari signifikansi yang digunakan dalam model ini (< 0,05). Hal ini berarti berarti

secara bersama-sama variabel Perceived Quality, Online Store Environment; Website

Quality, Online Store Environment; Website Quality; Website Brand, secara

bersama-sama berhubungan dengan Buying Decision.

4.2.6.3 Koefisien Determinasi (Nagelke R Square)

Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan

oleh nilai Nagelkerke R Square pada Tabel 4.13. Nilai Nagelkerke R Square sebesar

0,548 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel

77

independen adalah sebesar 54.8%, sedangkan sisanya sebesar 45.2% dijelaskan oleh

variabel-variabel lain di luar model penelitian.

Tabel 4.13 Model Summary

Step -2 Log

likelihood Cox & Snell

R Square Nagelkerke R

Square

1 83.197a .407 .548

a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001.

Sumber : Hasil Output SPSS v.20(2013)

4.2.6.4 Uji Multikolinieritas

Tabel 4.14 Correlation Matrix

Constant

Perceived

Quality

Website

Quality

Website

Brand

Step 1 Constant 1.000 -.773 -.415 -.535

PerceivedQuality -.773 1.000 .006 .120

WebsiteQuality -.415 .006 1.000 -.079

WebsiteBrand -.535 .120 -.079 1.000

Sumber : Hasil Output SPSS v.20(2013)

Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi

yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian ini menggunakan matriks korelasi

antar variabel bebas untuk melihat besarnya korelasi antar variabel independen. Dari

Tabel 4.14, hasil menunjukkan tidak ada nilai koefisien korelasi antar variabel yang

nilainya lebih besar dari 0.9. Oleh karena itu dapat diambil kesimpulan bahwa tidak

ada gejala multikolinearitas yang serius antar variabel bebas, sehingga model regresi

logistik ini dapat digunakan.

78

4.2.6.5 Matriks Klasifikasi / Analisis Uji Ketepatan Hasil

Tabel 4.15 Classification Tablea

Observed

Predicted

BuyingDecision Percentage

Correct Tidak Ya

Step 1 BuyingDecisio

n

Tidak 49 10 83.1

Ya 10 31 75.6

Overall Percentage 80.0

a. The cut value is .500

Sumber : Hasil Output SPSS v.20(2013)

Tabel 4.15 menunjukkan bahwa tingkat prediksi model sebesar 80%, artinya

dari 100 konsumen yang dipilih, 80 konsumen tepat pengklasifikasiannya oleh model

regresi logistik, dari Tabel 4.15 dapat di lihat bahwa 75.6% konsumen yang

melakukan pembelian di Groupon Disdus atau sebanyak 31 konsumen dari 41 jumlah

konsumen yang melakukan pembelian di Groupon Disdus, 24.4%nya atau 10

konsumennya memilih untuk tidak melakukan pembelian di Groupon Disdus. Dan

sebaliknya 83.1% konsumen yang tidak melakukan pembelian di Groupon Disdus

atau sebanyak 49 konsumen dari 59 jumlah konsumen yang tidak melakukan

pembelian di Groupon Disdus, 16.9%nya atau 10 konsumennya memilih untuk

melakukan pembelian di Groupon Disdus.

4.2.6.6 Estimasi Parameter

79

Hasil pengujian model regresi logistik yang terbentuk ditampilkan pada

tabel dibawah ini :

Dari hasil pengujian estimasi parameter pada Tabel 4.16 diatas maka

diperoleh persamaan berikut :

Tabel 4.16 Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a PerceivedQuality 3.135 .745 17.715 1 .000 22.986

WebsiteQuality 1.141 .524 4.735 1 .030 3.129

WebsiteBrand 1.121 .475 5.562 1 .018 3.069

Constant -21.195 4.101 26.708 1 .000 .000

a. Variable(s) entered on step 1: PerceivedQuality, WebsiteQuality,

WebsiteBrand.

Sumber : Hasil Output SPSS v.20(2013)

Ln = -21.195 + 3.135 Perceived Quality + 1.141 Website Quality + 1.121

Website Brand.

Artinya, variabel Perceived Quality, Online Store Environment; Website

Quality, dan Online Store Environment; Website Brand berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel Buying Decision konsumen PT. Lamuda Tenka

(Groupon Disdus). Hal yang harus dilakukan oleh pihak perusahaan yaitu melakukan

Quality Control pada produk/ jasa yang ditawarkan kepada konsumen sebelum

produk/ jasa tersebut sampai di tangan konsumen, memperbaruhi kualitas situs web

Groupon Disdus dengan menambahkan beberapa fitur baru sehingga dapat menarik

perhatian konsumen, dan juga meningkatkan merek situs web Groupon Disdus

dengan cara aktif pada social media yang akan membuat Groupon Disdus lebih

80

dikenal oleh banyak orang. Hal- hal tersebut jika dilakukan akan berdampak pada

Buying Decision konsumen Groupon Disdus (banyak yang melakukan pembelian).

Gambar 4.7 Hasil Uji Regresi Logistik

Sumber : Peneliti (2013)

4.3 Interpretasi Data

Berdasarkan pengujian regresi logistik (Regression Binary Logistic) dengan

menggunakan IBM SPSS v.20 sebagaimana telah dijabarkan dalam Gambar 4.7 di

atas, interpretasi data disajikan dalam 3 bagian. Bagian pertama membahas pengaruh

dari variabel Perceived Quality terhadap variabel Buying Decision ( ). Bagian

kedua membahas pengaruh dari variabel Online Store Environment; Website Quality

terhadap variabel Buying Decision ( ). Bagian ketiga membahas pengaruh dari

variabel Online Store Environment; Website Brand terhadap variabel Buying

Decision ( ).

4.3.1 Interpretasi bagian 1

81

Dari hasil pengujian dengan menggunakan metode Regresi Logistik, variabel

Perceived Quality menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 3.135 dengan

tingkat signifikan (p) sebesar 0.000 lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat (p) lebih

kecil dari α = 5% maka Ho ditolak. Penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh

yang signifikan dari Perceived Quality terhadap Buying Decision.

Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya yang telah

dilakukan oleh Heriyanti, P dan Siek, T, P (2011) yang menyebutkan bahwa

“Perceived quality is also found to have a significant effect on consumer decision

making for BlackBerry smartphones among respondents” artinya “Persepsi kualitas

memiliki dampak yang signifikan terhadap pengambilan keputusan konsumen pada

pembelian Smartphone Blackberry di antara responden yang ada”. Namun, terdapat

perbedaan antara keputusan pembelian dalam konteks pembelian langsung pada

tempat dan secara online.

4.3.2 Interpretasi bagian 2

Dari hasil pengujian dengan menggunakan metode Regresi Logistik, variabel

Online Store Environment; Website Quality menunjukkan koefisien positif negative

sebesar 1.141 dengan tingkat signifikan (p) sebesar 0.030 lebih kecil dari α = 5%.

Karena tingkat (p) lebih kecil dari α = 5% maka Ho ditolak. Penelitian ini

membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari Online Store Environment;

Website Quality terhadap Buying Decision.

Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya yang telah

dilakukan oleh Aladwani, M, A (2006) yang menyebutkan bahwa “Only the

technical dimension of web site quality influences consumers' purchasing behavior

both directly and indirectly through their attitudes towards the web site” artinya

82

“Hanya dimensi teknis kualitas situs web yang mempengaruhi perilaku pembelian

konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sikap mereka

terhadap situs web”.

4.3.3 Interpretasi bagian 3

Dari hasil pengujian dengan menggunakan metode Regresi Logistik, variabel

Online Store Environment; Website Brand menunjukkan koefisien regresi positif

sebesar 1.121 dengan tingkat signifikan (p) sebesar 0.018 lebih kecil dari α = 5%.

Karena tingkat (p) lebih kecil dari α = 5% maka Ho ditolak. Penelitian ini

membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari Online Store Environment;

Website Brand dan Buying Decision.

Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya yang telah

dilakukan oleh Chang, H, H dan Chen, S, W (2008) yang menyebutkan bahwa

“Notably, this study reveals that web site brand is a more influential factor than

website quality in online purchase decision-marking, implying that managing the

brand of the website is more important than emphasising the interface quality in the

context of online shopping” artinya “Website brand lebih berpengaruh daripada

website quality dalam buying decision pembelian online”.

4.4 Implikasi Hasil Penelitian

Setelah dilakukan interpretasi data dari hasil analisis yang telah dilakukan,

maka terdapat beberapa implikasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

Implikasi tersebut diharapkan dapat membantu pihak perusahaan dalam melakukan

evaluasi.

4.4.1 Perceived Quality (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap Buying

Decision (Y)

83

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam melakukan pembelian,

konsumen PT. Lamuda Tenka (Groupon Disdus) memperhatikan persepsi kualitas

(Perceived Quality) dari suatu produk/ jasa yang di tawarkan. Hal ini dapat dilihat

dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner online, dimana beberapa

responden berpendapat “Tidak Setuju” dengan pernyataan pada kuisioner online

mengenai variabel Perceived Quality pada dimensi kualitas (Performance), daya

tahan (Durability), kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance with specification),

nilai tambah (Features), kehandalan (Reliability), layanan (Serviceability), hasil

akhir (Fit to Finish) dan nama merek (Brand Name) dari suatu produk/ jasa yang

dibeli di Groupon Disdus, artinya beberapa konsumen yang pernah melakukan

pembelian produk/ jasa di Groupon Disdus berpendapat bahwa Perceived Quality

dari produk/ jasa yang dibeli di Groupon Disdus jelek karena produk/ jasa yang

dibeli tidak sesuai dengan yang diperkirakan oleh konsumen tersebut. Hal tersebut

dibuktikan melalui banyaknya komplain yang diberikan oleh konsumen Groupon

Disdus pada Fanspage Facebook Groupon Disdus. Oleh karena itu, pihak Groupon

Disdus harus dapat menciptakan Perceived Quality produk/ jasa yang baik bagi

konsumen sehingga Buying Decision konsumen akan meningkat. Jika tidak hal ini

dapat membahayakan perusahaan, karena lama kelamaan jika perusahaan tidak

melakukan perbaikan terhadap Perceived Quality dari produk/ jasa tersebut akan

membuat pelanggan perusahaan berpindah ke perusahaan lain yang sejenis yang

akan berdampak kerugian bagi perusahaan.

4.4.2 Online Store Environment; Website Quality (X2) berpengaruh secara

signifikan terhadap Buying Decision (Y)

84

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam melakukan pembelian,

konsumen PT. Lamuda Tenka (Groupon Disdus) memperhatikan kualitas situs web

(Online Store Environment; Website Quality). Kualitas situs web suatu perusahaan

sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen karena merupakan

stimulus yang langsung mempengaruhi internal konsumen. Hal ini dapat dilihat dari

data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner online, dimana beberapa

responden berpendapat “Tidak Setuju” dengan pernyataan pada kuisioner online

mengenai variabel Online Store Environment; Website Quality pada dimensi

kecukupan teknis (Technical Adequancy), kualitas isi (Content Quality), isi spesifik

(Content Specific), penampilan (Appearance) dari situs web Groupon Disdus, artinya

beberapa konsumen yang pernah melakukan pembelian produk/ jasa di Groupon

Disdus berpendapat bahwa kualitas dari situs web Groupon Disdus kurang baik

karena menurut beberapa konsumen, situs web Groupon Disdus terkadang tidak

dapat diakses dibeberapa tempat, kurang menarik penampilannya, isi dari situs web

Groupon Disdus (mengenai produk/ jasa terbaru) kurang diperbaruhi setiap harinya

maksudnya hanya terdapat beberapa produk/ jasa terbaru setiap harinya, serta

informasi mengenai produk/ jasa yang ditawarkan pada situs web Groupon Disdus

terkadang kurang jelas (ada beberapa informasi tentang produk yang kurang

dipahami oleh beberapa konsumen). Oleh karena itu, pihak Groupon Disdus perlu

memperbaiki situs web Groupon Disdus sehingga Buying Decision konsumen akan

meningkat. Jika tidak akan membuat pelanggan perusahaan berpindah ke perusahaan

lain yang sejenis tetapi situs web perusahaan tersebut lebih menarik perhatian

konsumen, yang akan berdampak kerugian bagi perusahaan.

4.4.3 Online Store Environment; Website Brand (X3) berpengaruh secara

signifikan terhadap Buying Decision (Y)

85

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam melakukan pembelian,

konsumen PT. Lamuda Tenka (Groupon Disdus) memperhatikan kualitas situs web

(Online Store Environment; Website Brand). Hal ini dapat dilihat dari data yang

diperoleh melalui penyebaran kuisioner online, dimana beberapa responden

berpendapat “Tidak Setuju” dengan pernyataan pada kuisioner online mengenai

variabel Online Store Environment; Website Brand pada dimensi kesadaran situs

web (Website Awareness), dan citra situs web (Website Image) dari situs web

Groupon Disdus, artinya beberapa konsumen yang pernah melakukan pembelian

produk/ jasa di Groupon Disdus berpendapat bahwa merek dari situs web Groupon

Disdus kurang baik karena menurut beberapa konsumen, merek dari situs web

Groupon Disdus belum terkenal dalam industri periklanan karena banyak yang

belum tahu tentang situs web Groupon Disdus, dan juga kurang terkenal dalam

menjaga hubungan baik dengan konsumen mereka karena complain yang diberikan

oleh beberapa konsumen masih saja terus berulang diberikan oleh konsumen yang

lainnya. Oleh karena itu, pihak Groupon Disdus perlu meningkatkan merek situs web

Groupon Disdus sehingga Buying Decision konsumen ikut meningkat. Jika tidak

akan membuat pelanggan perusahaan berpindah ke perusahaan lain yang sejenis

tetapi lebih dikenal oleh banyak orang karena dapat menarik perhatian konsumen,

yang akan berdampak kerugian bagi perusahaan.