Upload
lykhanh
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Profil Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
BP (dulunya bernama “British Petroleum”, sekarang hanya disebutkan sebagai
BP saja) merupakan sebuah perusahaan petroleum yang bermarkas di London, dan salah
satu empat besar perusahaan minyak di seluruh dunia (bersama dengan Shell,
ExxonMobil, dan Total). Perusahaan ini didirikan pada tahun 1954 oleh Donald
Alexander Smith yang menjabat sebagai chairman pendiri. Pada Desember 1998, BP
bergabung dengan American Oil Company (Amoco), membentuk "BP Amoco". Namun,
langkah ini dipandang umum sebagai sebuah pembelian Amoco oleh BP, hanya saja
digambarkan secara resmi sebagai sebuah penggabungan karena alasan legal. Dan
setelah setahun beroperasi bersama, mereka menggabungkan banyak operasi dan nama
"Amoco" dilepas dari nama perusahaan. BP mempunyai sebuah slogan, yaitu “Beyond
Petroleum” yang artinya bahwa perusahaan ini tidak hanya bergerak di dalam industri
minyak dan gas saja, tetapi juga mengembangkan energi surya lainnya berupa solar cell.
Di tahun-tahun mendatang ada kemungkinan akan dikembangkan energi batubara.
Gambar 3.1 Logo Perusahaan BP IndonesiaSumber: www.bp.com
55
BP Indonesia merupakan anak perusahaan dari BP yang didirikan pada tahun
1970-an dan sekarang dipimpin oleh John Minge sebagai President and Resident
Manager. BP Indonesia sementara ini bergerak di dalam bidang industri minyak dan
gas. Produk-produk yang dihasilkan oleh BP Indonesia antara lain minyak bumi, minyak
motor Castrol, stasiun gas ARCO, SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) dan
lain-lain. BP sudah beroperasi di Indonesia lebih dari 35 tahun, saat ini BP menjadi
salah satu investor terbesar di Indonesia, dengan kumulatif investasi lebih dari USD 5
milyar. Saat ini BP Indonesia memiliki karyawan lebih dari 1.200 orang, yang sebagian
besar berada di Jakarta dan Tangguh, Papua. Kantor pusat BP Indonesia beralamat di
Perkantoran Hijau Arkadia, Jl. Letjen. T.B. Simatupang Kav. 88 Jakarta 12520.
3.1.2 Industri Hulu Migas BP Indonesia
BP West Java Ltd.
BP Offshore North West Java atau ONWJ merupakan salah satu
operator/pelaksana tambang minyak dan gas lepas pantai yang terbesar di
Indonesia, mensuplai energi untuk pasar dalam negeri di Pulau Jawa.
Wilayah penggalian ONWJ meliputi daerah Cirebon bagian timur sampai
Pulau Seribu bagian barat. Fasilitas-fasilitas ONWJ terdiri dari 670 kilang
minyak, 170 platform (anjungan), dan lebih dari 40 buah fasilitas-fasilitas
proses dan layanan, dengan 1.600 km jalur pipa bawah laut. ONWJ
menguasai wilayah kerja di lepas pantai utara Jawa Barat yang mulai
beroperasi pada tahun 1971. Sejak itu BP sudah memproduksi 1,4 Milyar
barrel minyak bumi dan 1 triliun kaki kubik gas dari Blok Arjuna, Blok
56
North West, dan Blok Bima. Wilayah kerja itu seluas 11.000 km2 dan
memiliki kandungan kurang lebih 200 Juta barel minyak.
BP Papua (LNG Tangguh)
Setelah disetujui oleh pemerintah Indonesia dan rekanan kerja di bulan Maret
2005, proyek LNG (Liquid Natural Gas) Tangguh telah mengalami kemajuan
untuk masuk ke pangsa pasar di tahun 2008. Pada akhir Oktober 2007,
proyek senilai 5 milyar dollar Amerika ini telah mencapai tahap penyelesaian
sebesar 82,7%. Diambil dari asal kata bahasa Indonesia yang artinya “ulet
dan tabah”, Tangguh berpusat di Teluk Bintuni yang berada di wilayah Papua
pada koordinat 2�26′30″LS, 133�08′10″BT, yang membutuhkan waktu
tempuh sekitar tujuh jam perjalanan udara dari Jakarta untuk sampai ke
lokasi tersebut. Dengan saham sebesar 37,16% pada proyek ini, BP Indonesia
adalah pelaksana proyek Tangguh dibawah kontrak bagi hasil dengan BP
Migas (Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi).
Wilayah proyek ini meliputi Vorwata, pedalaman Wiriagar, Roabiba,
Ofaweri, Wos dan Ubadari untuk mengolah kandungan gas alam sebesar 14,4
trilyun kaki kubik. LNG akan diekspor melalui terminal tanker ke pasar
wilayah Asia Pasifik dan Amerika Utara.
Gambar 3.2 Lambang Tangguh LNGSumber: www.bp.com
57
3.1.3 Struktur Perusahaan
Struktur perusahaan berikut hanya pada departemen E&P DCT (Exploration an
Production Digital Communication Technology) saja karena kegiatan survai penelitian
skripsi hanya berlangsung di departemen ini saja.
Gambar 3.3 Struktur Perusahaan BP Indonesia Departemen DCTSumber: BP Indonesia
SPU INFORMT. SYSTEM MANAGER E&P
BUSS. INFORMA-
TIONTEAM
LEADER JAVA
PROJ INF Mgr
(TIIMS)
SUB SURFACE APPLICA-
TION LEAD(TIIMS)
PERFOR-MANCETEAM
LEADER
BUSS. INFORMA-
TIONTEAM
LEADERTANGGUH
Telecom & Infra Lead(TIIMS)
Prod & HCA Accunting
Lead (TIIMS)
INFRA-STRUCTURE SPECIALIST
(TIIMS)
SURFACEAPPLICA-
TION LEAD
PERFOR-MANCEANALYST
DATA-BASEAPPLCTN.
LEAD
VP COMMERCIAL MANAGER
OVERSEAS ASSIGN-MENT
Buss Inf Coord
TANGGUH (TIIMS)
Papua DCT TraineeDC (3)
TIIMS ADMIN
ASSIST-ANT
Infrastructure
Technician(temp post
untilPapuan ready
Apps analyst(temp post
untilPapuan ready)
58
3.2 Analisis Sistem
3.2.1 Sistem Yang Sedang Berjalan
BP Indonesia merupakan salah satu perusahaan minyak dan gas terbesar di
Indonesia. Produk yang dihasilkan tidak hanya didistribusikan di Indonesia saja, tetapi
juga diekspor ke beberapa negara di wilayah Asia Pasifik, Amerika Utara, Korea, China,
dan Meksiko. Masalah yang dianggap bisa membantu penekanan biaya perusahaan
adalah pengaturan lalu lintas data di dalam jaringan Wide Area yang meliputi daerah
West Java sampai dengan West Papua. Lintasan lalu lintas data yang ada sekarang
cenderung berjalan linear tanpa adanya kemungkinan rute lain untuk dilalui,
menyebabkan pemakaian bandwidth antar site cenderung besar walaupun jarak antar site
tersebut tidak terlalu jauh.
Semakin besar ukuran bandwidth maka makin besar pula biaya yang digunakan.
Cost berdasarkan ukuran bandwidth juga bergantung pada jenis media transmisi yang
dipakai untuk mengirimkan dan menerima data. Sebagai contoh, media transmisi satelit
adalah media transmisi yang paling banyak mengeluarkan biaya, tetapi mempunyai
waktu tunda yang tidak terlalu besar. Ada kemungkinan bahwa hasil yang optimal tidak
selalu hasil yang paling minimum, maka dari itu perusahaan berharap dengan
dianalisisnya jaringan ini nantinya dapat menghasilkan rute-rute lintasan data yang lebih
optimal dan disertai dengan total cost dan delay yang optimal pula.
59
Gambar 3.4 Peta Lalu Lintas Data Wide Area Network BP IndonesiaSumber: BP Indonesia
Dapat terlihat dari Gambar 3.4 bahwa jaringan Wide Area BP Indonesia
mempunyai 18 buah site yang tersebar dari wilayah West Java sampai dengan West
Papua, diantaranya adalah site JKT yang merupakan pusat dari lalu lintas data, site CM,
site MR, site MK, site TP, site Z, site A, site P, site M, site L, site K, site B, site U, site
E, site F, site BIN, site LNG, dan yang terakhir adalah site BAB. Untuk wilayah JKT-
LNG, JKT-BAB, JKT-BIN, dan JKT-Z media transmisi yang dipakai adalah satelit
dikarenakan jarak antar site yang lumayan jauh. Penggunaan satelit digunakan agar data
yang dikirim menjadi lebih cepat sampai ke tempat tujuan, namun biaya yang
dikeluarkan mahal. Untuk wilayah JKT-TP, JKT-MK, dan JKT-MR, media transmisi
yang dipakai adalah terrestrial non-radio. Sedangkan wilayah yang tersisa memakai
media transmisi terrestrial radio.Biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan media
transmisi terrestrial non-radio sedikit lebih mahal daripada menggunakan media
transmisi terrestrial radio.
60
3.2.2 Permasalahan Yang Sedang Dihadapi
Penelitian ini dilakukan pada topologi Wide Area Network (WAN) perusahaan BP
Indonesia yang mencakup dari wilayah West Java sampai West Papua. Berdasarkan
informasi yang diperoleh dari perusahaan, rute-rute lalu lintas data yang terlihat di dalam
peta topologi jaringan WAN BP Indonesia masih mempunyai beberapa kekurangan
dalam hal optimalisasi cost dan time delay dalam mengirimkan paket-paket data.
Perusahaan menginginkan hasil yang optimal baik dari segi cost, time delay, maupun
rute-rute lalu lintas data dari yang telah ada. Jadi besar kemungkinannya rute-rute lalu
lintas data yang telah ada dapat berubah demi memperoleh hasil yang optimal. Tetapi
dapat saja rute yang sudah ada tidak akan berubah karena memang sudah optimal.
Beberapa jalur yang terbuka ini tidak dapat dihubungkan karena faktor-faktor tertentu,
seperti misalnya jalur dari Jakarta ke Papua tidak dapat diganti aksesnya selain dengan
satelit. Jika media transmisinya diganti dengan fiber optic, maka cost yang dikeluarkan
akan semakin besar.
Untuk mencapai suatu hasil yang optimal dan menguntungkan bagi perusahaan,
diperlukan suatu sistem yang dapat menghitung agar biaya yang dikeluarkan rendah dan
delay di dalam pengiriman dan penerimaan data di dalam jaringan juga minimum
sehingga arus lalu lintas data dalam Wide Area Network tersebut dapat berjalan secara
optimal.
3.2.3 Pemecahan Masalah
Sistem yang selama ini berjalan memang sudah menghasilkan keuntungan, tetapi
belum optimal dalam meminimumkan cost dan delay, serta rute pemilihan antar site.
Perusahaan menginginkan agar sistem yang sudah ada sekarang dapat lebih
61
dioptimalisasi mengingat bahwa cost suatu media transmisi untuk mengirim dan
menerima data tidaklah murah. Ada kemungkinan model-model alternatif yang telah
dianalisis menghasilkan suatu jaringan baru yang lebih optimal setelah dibandingkan
dengan sistem yang lama. Namun, besar juga kemungkinannya terdapat lintasan-lintasan
yang tidak berubah susunannya, karena jika diubah akan menghasilkan cost yang lebih
mahal. Analisis ini mencoba semua kemungkinan lintasan yang ada dari semua rute,
sehingga segala kemungkinan dapat terjadi.
Langkah yang dapat diambil perusahaan adalah menggunakan perhitungan
dengan metode tertentu guna mengetahui total cost yang akan dikeluarkan dan delay
antar site pada saat kegiatan pengiriman dan penerimaan paket data sehingga jaringan
lalu lintas data tersebut dapat lebih optimal. Pemanfaatan program aplikasi komputer
yang dibuat dengan metode tertentu ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan
efisiensi perusahaan.
3.3 Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah dengan mengevaluasi sistem lintasan lalu lintas
data yang sudah diterapkan oleh perusahaan dengan cara membandingkan performasi
sistem lalu lintas data yang ada dengan hasil performasi model-model alternatif yang
dibuat berdasarkan faktor-faktor pendukung tertentu, yaitu data-data berupa cost
berdasarkan bandwidth yang diperoleh dari perusahaan dan besar jarak dari satu site ke
site lainnya. Pertama-tama dibuat optimasi graph berdasarkan faktor-faktor pendukung
tersebut. Setelah didapat hasil optimasi graph maka perhitungan untuk menghasilkan
data cost dan delay/latency yang baru dapat dilakukan menggunakan metode yang telah
62
ditentukan. Hasil dari analisis kemudian dibandingkan dengan sistem yang sekarang
berlaku untuk melihat pengaruh perubahan sistem tersebut
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Objek yang diteliti adalah peta Wide Area Network berbentuk graph yang
dioptimasi guna mendapatkan biaya dan waktu tunda minimum. Metode pengumpulan
data yang digunakan adalah sebagai berikut.
Observasi
Yaitu mengumpulkan data dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan
secara langsung terhadap perusahaan untuk mendapatkan data berupa delay
dalam satuan detik/second dan cost terhadap sistem yang sedang berjalan.
Data cost yang didapat berupa biaya yang dikeluarkan per bulan dalam dollar
Amerika.
Wawancara/interview
Yaitu memperoleh data dengan melakukan tanya jawab secara langsung
dengan pihak-pihak yang dapat memberikan penjelasan tentang data yang
diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dengan urutan sebagai berikut.
Mengumpulkan data berupa cost/biaya per bulan yang dikeluarkan oleh
perusahaan dan koordinat lokasi site untuk mengetahui jarak antara site yang
satu dengan yang lain. Data cost yang ada merupakan cost berdasarkan
63
ukuran-ukuran bandwidth yang digunakan oleh jaringan Wide Area di
perusahaan tersebut.
Mengoptimasi peta Wide Area Network yang berbentuk graph terbuka
menjadi sebuah graph tertutup agar nantinya dapat dilakukan perhitungan
memakai metode tertentu untuk memperoleh hasil yang optimal bagi lalu
lintas data di jaringan Wide Area. Pengoptimasian graph dilakukan dengan
cara membandingkan cost dari media-media transmisi yang dipakai dalam
lalu lintas pengiriman dan penerimaan data, yaitu berupa satelit, terrestrial
radio, dan terrestrial non-radio. Lintasan-lintasan yang tadinya belum ada di
peta yang lama dibuat sedemikian rupa dengan membandingkan bandwidth-
bandwidth yang ada pada lintasan-lintasan yang lama. Misalkan, sebuah site
yang memerlukan bandwidth sebesar 2 Mbps untuk lalu lintas datanya, maka
dapat disebutkan bahwa site tersebut merupakan site penting bagi kegiatan
pengiriman maupun penerimaan data. Sedangkan sebuah site yang hanya
memerlukan bandwidth sebesar 128 Kbps bukan merupakan site yang
penting bagi kegiatan pengiriman maupun penerimaan data. Perkiraan
bandwidth yang dipakai oleh lintasan baru juga mempertimbangkan jarak
antar site, sehingga jika sudah mendapatkan perkiraan bandwidth yang
dipakai, maka perkiraan cost dapat terlihat.
Setelah mendapatkan peta berbentuk graph yang telah dioptimasi,
perhitungan delay dapat dicari menggunakan rumus tertentu yang terdapat
pada teori desain jaringan. Graph optimal terlebih dahulu harus dicari karena
64
nantinya dapat sekaligus mencari kemungkinan rute minimum dari arus lalu
lintas data.
Setelah mendapatkan data-data cost dan delay yang telah dioptimasi, maka
perhitungan memakai metode yang telah ditentukan dapat dicari. Metode ini
diharapkan dapat menghasilkan jawaban total cost dan delay yang optimal,
yaitu total cost yang serendah-rendahnya dan waktu tunda yang sekecil-
kecilnya.
Menarik hasil dari kesimpulan analisis tersebut.
3.6 Perancangan
3.6.1 Perancangan Program
Untuk merancang program optimasi lalu lintas data ini, digunakan software C#
dan Microsoft Access 2005 yang akan dioperasikan pada sistem operasi Microsoft
Windows XP.
Adapun algoritma untuk untuk perhitungan optimasi total cost dan delay pada
lalu lintas data jaringan Wide Area BP Indonesia adalah sebagai berikut.
Setelah membuka form Setting Rute, dilakukan hal-hal sebagai berikut.
Masukkan segala informasi tentang besarnya waktu tunda dan biaya untuk
berbagai rute yang akan dimasukkan ke dalam database sebagai data awal.
Agar dapat memasukkan informasi tersebut pertama user harus memilih kota
awal, di mana tempat rute dimulai, yang dapat dipilih dari tombol bertajuk
“Dari” yang akan mengeluarkan daftar berisi nama-nama kota yang dapat
user pilih. Setelah user memilih kota awal user dapat memasukkan informasi
65
kedua tentang kota tujuan rute user dengan memilih tombol yang bertajuk
“Ke” yang akan mengeluarkan daftar berisi daftar nama-nama kota yang
dapat user pilih. Setelah rute telah terbentuk user dapat memasukkan besaran
waktu tunda untuk rute tersebut dengan mengisinya pada kotak kosong
bertajuk “Delay”, lalu user dapat memasukkan biaya untuk rute tersebut
pada kotak kosong bertajuk “Cost”. Setelah semua informasi telah diisi user
dapat menyimpan informasi tersebut ke dalam database dengan memilih
tombol “Simpan”, maka selesailah proses pemasukan informasi ke dalam
program untuk rute tersebut, adapun untuk rute yang lain user dapat
mengulangi langkah-langkah di atas.
Setelah semua rute telah dimasukkan informasi yang diperlukan user dapat
mulai melakukan proses perhitungan matriks di dalam program dengan
memilih tombol “Process”, user dapat melihat grafik rute yang telah
dioptimasi dengan memilih tombol “Peta Rute”. Setelah selesai user dapat
keluar dari program dengan memilih tombol “Keluar”.
Pada form “Cari Cost/Delay Minimum” siapa pun dapat mengaksesnya,
disini user dapat melihat perhitungan waktu tunda (Delay) dan Biaya (Cost)
dari hasil inputan administrator yang telah dihitung dan dioptimasi. Adapun
untuk melihat informasi tesebut pertama user harus memilih kota awal, di
mana tempat rute dimulai, yang dapat dipilih dari tombol bertajuk “Dari”
yang akan mengeluarkan daftar berisi nama-nama kota yang dapat user pilih.
Setelah dipilih kota awal user dapat memasukkan informasi kedua tentang
kota tujuan rute user dengan memilih tombol yang bertajuk “Ke” yang akan
66
mengeluarkan daftar berisi daftar nama-nama kota yang dapat dipilih oleh
user. Setelah rute terbentuk program akan dengan sendirinya menampilkan
waktu tunda dan cost untuk rute yang dipilih oleh user pada kotak ”Delay”
dan ”Cost”
Secara lengkap algoritma optimasi total cost dan delay pada lalu lintas data
jaringan Wide Area BP Indonesia dapat dilihat pada flowchart berikut ini.
Gambar 3.5 Flowchart Setting Rute
67
Gambar 3.6 Flowchart Cari Cost Minimum
Gambar 3.7 Flowchart cari Delay Minimum
68
3.6.2 Perancangan Layar
A. Rancangan Tampilan Login
Gambar 3.8 Tampilan Menu Login
Keterangan yang terdapat pada tampilan layar tersebut adalah sebagai berikut.
Layar mempunyai judul form “Login”
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “X”, tombol tersebut
berfungsi untuk menutup form
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “_”, tombol tersebut
berfungsi untuk meminimisasi form
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “”, tombol tersebut
berfungsi untuk memperbesar tampilan form
Pada bagian kiri atas form terdapat kotak bertajuk “Username” yang
berfungsi untuk memasukkan nama user sebagai identitas diri. Username
membedakan antara user dengan administrator.
69
Pada bagian kiri atas form terdapat terdapat kotak bertajuk “Password” yang
berfungsi untuk memasukkan kata rahasia agar bisa masuk ke dalam
program.
B. Rancangan Menu Layar Utama
Gambar 3.9 Tampilan awal program
Keterangan yang terdapat pada tampilan layar tersebut adalah sebagai berikut.
Layar mempunyai judul form “Sistem Pencarian Cost & Delay Minimum
Jaringan WAN BP Indonesia”
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “X”, tombol tersebut
berfungsi untuk menutup form
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “_”, tombol tersebut
berfungsi untuk meminimisasi form
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “”, tombol tersebut
berfungsi untuk memperbesar tampilan form
70
Pada bagian kiri atas form terdapat tombol bertuliskan “Rute” yang berfungsi
untuk masuk ke form setting rute
Pada bagian kiri atas form terdapat tombol bertuliskan “Cari” yang
berfungsi untuk masuk ke form Cari Cost dan Delay Minimum
B. Tampilan Layar Menu “Rute”
Gambar 4.0 Tampilan Layar Saat Tombol “Rute” Dipilih
Keterangan yang terdapat pada tampilan layar tersebut adalah sebagai berikut.
Layar mempunyai judul form “Sistem Pencarian Cost & Delay Minimum
Jaringan WAN BP Indonesia”
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “X”, tombol tersebut
berfungsi untuk menutup form
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “_”, tombol tersebut
berfungsi untuk meminimisasi form
71
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “ ”, tombol tersebut
berfungsi untuk memperbesar tampilan form
Pada bagian kiri atas form terdapat tombol bertuliskan “Rute” yang berfungsi
untuk masuk ke form setting rute
C. Rancangan Layar Menu “Cari”
Gambar 4.1 Tampilan Layar Saat Menu “Cari” Dipilih
Keterangan yang terdapat pada tampilan layar tersebut adalah sebagai berikut.
Layar mempunyai judul form “Sistem Pencarian Cost & Delay Minimum
Jaringan WAN BP Indonesia”
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “X”, tombol tersebut
berfungsi untuk menutup form
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “_”, tombol tersebut
berfungsi untuk meminimisasi form
72
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “ ”, tombol tersebut
berfungsi untuk memperbesar tampilan form
Pada bagian kiri atas form terdapat tombol bertuliskan “Rute” yang
berfungsi untuk masuk ke form setting rute
Pada bagian kiri atas form terdapat tombol bertuliskan “Cari” yang
berfungsi untuk masuk ke form Cari Cost dan Delay Minimum
D. Rancangan Layar Form “Setting Rute”
Gambar 4.2 Tampilan Awal Form “Setting Rute”
Keterangan yang terdapat pada tampilan layar tersebut adalah sebagai berikut.
Layar mempunyai judul form “Setting Rute”
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “X”, tombol tersebut
berfungsi untuk menutup form
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “_”, tombol tersebut
berfungsi untuk meminimisasi form
73
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “ ”, tombol tersebut
berfungsi untuk memperbesar tampilan form
Pada bagian kiri atas form terdapat tombol bertuliskan “Rute” yang
berfungsi untuk masuk ke form setting rute
Pada bagian kiri atas form terdapat tombol bertuliskan “Cari” yang
berfungsi untuk masuk ke form Cari Cost dan Delay Minimum
Tombol dengan tajuk “Dari” berisi daftar pilih yang berfungsi untuk
menentukan masukan kota awal
Tombol dengan tajuk “Ke” berisi daftar pilih yang berfungsi untuk
menentukan masukan kota yang dituju
Kotak dengan tajuk “Delay” berfungsi untuk menentukan masukan besaran
waktu tunda rute
Kotak dengan tajuk “Cost” berfungsi untuk menentukan masukan besaran
biaya yang harus dikeluarkan untuk menempuh rute
Tombol bertuliskan “Simpan” berfungsi untuk menyimpan besaran Delay
dan Cost yang telah di isi oleh administrator
Tombol bertuliskan “Peta Rute” berfungsi untuk menampilkan grafik peta
rute
Tombol bertuliskan ”Process” berfungsi untuk memproses perhitungan
matriks
Tombol bertuliskan ”Keluar” berfungsi untuk keluar dari program
74
Gambar 4.3 Tampilan Akhir Form “Setting Rute”
Keterangan yang terdapat pada tampilan layar tersebut adalah sebagai berikut.
Layar mempunyai judul form “Setting Rute”
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “X”, tombol tersebut
berfungsi untuk menutup form
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “_”, tombol tersebut
berfungsi untuk meminimisasi form
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “”, tombol tersebut
berfungsi untuk memperbesar tampilan form
Pada bagian kiri atas form terdapat tombol bertuliskan “Rute” yang
berfungsi untuk masuk ke form setting rute
Pada bagian kiri atas form terdapat tombol bertuliskan “Cari” yang
berfungsi untuk masuk ke form Cari Cost dan Delay Minimum
Tombol dengan tajuk “Dari” berisi daftar pilih yang berfungsi untuk
menentukan masukan kota awal
75
Tombol dengan tajuk “Ke” berisi daftar pilih yang berfungsi untuk
menentukan masukan kota yang dituju
Kotak dengan tajuk “Delay” berfungsi untuk menentukan masukan besaran
waktu tunda rute
Kotak dengan tajuk “Cost” berfungsi untuk menentukan masukan besaran
biaya yang harus dikeluarkan untuk menempuh rute
Tombol bertuliskan “Simpan” berfungsi untuk menyimpan besaran Delay
dan Cost yang telah di isi oleh administrator
Tombol bertuliskan “Peta Rute” berfungsi untuk menampilkan grafik peta
rute
Tombol bertuliskan ”Process” berfungsi untuk memproses perhitungan
matriks
Tombol bertuliskan ”Keluar” berfungsi untuk keluar dari program
76
E. Rancangan Layar Form “Cari”
Gambar 4.4 Tampilan Awal Form “Cari Cost/Delay Minimum”
Keterangan yang terdapat pada tampilan layar tersebut adalah sebagai berikut.
Layar mempunyai judul form “Cari Cost/Delay Minimum”
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “X”, tombol tersebut
berfungsi untuk menutup form
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “_”, tombol tersebut
berfungsi untuk meminimisasi form
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “”, tombol tersebut
berfungsi untuk memperbesar tampilan form
Pada bagian kiri atas form terdapat tombol bertuliskan “Rute” yang
berfungsi untuk masuk ke form setting rute
Pada bagian kiri atas form terdapat tombol bertuliskan “Cari” yang
berfungsi untuk masuk ke form Cari Cost dan Delay Minimum
77
Tombol dengan tajuk “Dari” berisi daftar pilih yang berfungsi untuk
menentukan masukan kota awal rute
Tombol dengan tajuk “Ke” berisi daftar pilih yang berfungsi untuk
menentukan masukan kota tujuan rute
Kotak dengan tajuk “Delay” berfungsi untuk memperlihatkan kepada
pengguna besaran waktu tunda untuk rute yang telah dipilih
Kotak dengan tajuk “Cost” berfungsi untuk memperlihatkan kepada
pengguna besaran biaya untuk rute yang telah dipilih
Gambar 4.5 Tampilan Akhir Form “Cari Cost/Delay Minimum”
Keterangan yang terdapat pada tampilan layar tersebut adalah sebagai berikut.
Layar mempunyai judul form “Cari Cost/Delay Minimum”
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “X”, tombol tersebut
berfungsi untuk menutup form
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “_”, tombol tersebut
berfungsi untuk meminimisasi form
78
Pada pojok kanan atas form terdapat tombol berbentuk “”, tombol tersebut
berfungsi untuk memperbesar tampilan form
Pada bagian kiri atas form terdapat tombol bertuliskan “Rute” yang
berfungsi untuk masuk ke form setting rute
Pada bagian kiri atas form terdapat tombol bertuliskan “Cari” yang
berfungsi untuk masuk ke form Cari Cost dan Delay Minimum
Tombol dengan tajuk “Dari” berisi daftar pilih yang berfungsi untuk
menentukan masukan kota awal rute
Tombol dengan tajuk “Ke” berisi daftar pilih yang berfungsi untuk
menentukan masukan kota tujuan rute
Kotak dengan tajuk “Delay” berfungsi untuk memperlihatkan kepada
pengguna besaran waktu tunda untuk rute yang telah dipilih
Kotak dengan tajuk “Cost” berfungsi untuk memperlihatkan kepada
pengguna besaran biaya untuk rute yang telah dipilih
3.6.3 Perancangan Database
Database yang digunakan dalam perancangan ini adalah Microsoft Access 2005.
Bentuk Entity Relationship Diagram-nya seperti terdapat pada Gambar 4.6 berikut.
79
Gambar 4.6 Rancangan Database Pada Matriks
Tabel Matrix_Cost
ID : AutoNumber
(Key)
MatrixID : Text
Rute_Dari : Text
JKT : Number
TP : Number
MK : Number
MR : Number
CM : Number
Z : Number
A : Number
P : Number
M : Number
L : Number
K : Number
B : Number
U : Number
E : Number
F : Number
BIN : Number
LNG : Number
BAB : Number
Tabel RuteCode_Rute : Text (Key)Nama_Rute : Text (50)
Tabel Matrix_Delay
ID : AutoNumber
(Key)
MatrixID : Text
Rute_Dari : Text
JKT : Number
TP : Number
MK : Number
MR : Number
CM : Number
Z : Number
A : Number
P : Number
M : Number
L : Number
K : Number
B : Number
U : Number
E : Number
F : Number
BIN : Number
LNG : Number
BAB : Number