12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ana tomi Jal an Lahir  Jalan lahir dibagi atas a) bagian tulang terdiri atas tulang-tulang panggul dengan sendi- sendinya (ar ti kul asi o); dan b) bagian lunak ter dir i ata s oto t-otot , jar ingan dan lig ame n (Hanifa, 2006) ! "ul ang-" ulang #a ngg ul  "u lang-t ulang pa nggul t erdir i dari !) os koks a yang te rdiri atas a) os ilium; b) os is$hium; $) os pubis; 2) os sakrum; dan %) os $o$ygeus &ang ketiganya saling berhubungan, di depan ' simfis is pubi s, di bel akang artikulasio sakroiliaka, dibaah ar ti kulasio sakrokoksigea &ang memungkinkan pergeseran untuk memperbesar sedikit ukuran panggul saat persalinan (Hanifa, 2006)  e$ara fungsional panggul terdiri dari 2 bagian' a #el*i s may or + alse #el*i s' d iatas linea terminali s  b #el*is inor + "rue #el*is' dibaah linea terminalis, yang bentuknya menyerupai saluran  bersumbu melengkung kedepan #intu atas panggul adalah suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium, korpus *ertebrae sa$ral !, linea terminalis, pinggir atas simfisis Jarak dari pinggir atas simfisis ke  promontorium (conjuga ta vera)  ada lah !! $m Jar ak ter jauh gar is mel int ang ( diameter transversa) adalah !2,. / !% $m ari artikulasio sakroiliaka ke titik persekutuan diameter transversa dan conjug ata vera  ke linea terminalis (diameter oblique) adalah !% $m Jarak  bagian baah simfisis ke promontorium ( conjugata diagonalis) se$ara statistik diketahui Conjugata Vera 1 Conjugata Diagonal  / !,. $m Jarak dari bagian dalam tengah simfisis ke  promontorium (conjugata obstetrica) (Hanifa, 2006)  #intu baah panggul terdiri dari 2 bidang datar , yaitu bidang yang dibentuk oleh garis antara kedua tuber ossis iskii dengan ujung os sa$rum dan segitiga lainnya dengan bagian  baah simfisis #inggir baah simfisis berbentuk melengkung ke baah membentuk sudut !

Bab 2 Skenario 2 Repro

Embed Size (px)

Citation preview

7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 1/12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi Jalan Lahir

  Jalan lahir dibagi atas a) bagian tulang terdiri atas tulang-tulang panggul dengan sendi-

sendinya (artikulasio); dan b) bagian lunak terdiri atas otot-otot, jaringan dan ligamen

(Hanifa, 2006)

! "ulang-"ulang #anggul

  "ulang-tulang panggul terdiri dari !) os koksa yang terdiri atas a) os ilium; b) os

is$hium; $) os pubis; 2) os sakrum; dan %) os $o$ygeus &ang ketiganya saling berhubungan,

didepan' simfisis pubis, dibelakang artikulasio sakroiliaka, dibaah artikulasio

sakrokoksigea &ang memungkinkan pergeseran untuk memperbesar sedikit ukuran panggul

saat persalinan (Hanifa, 2006)

  e$ara fungsional panggul terdiri dari 2 bagian'

a #el*is mayor + alse #el*is' diatas linea terminalis

 b #el*is inor + "rue #el*is' dibaah linea terminalis, yang bentuknya menyerupai saluran

 bersumbu melengkung kedepan#intu atas panggul adalah suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium, korpus

*ertebrae sa$ral !, linea terminalis, pinggir atas simfisis Jarak dari pinggir atas simfisis ke

 promontorium (conjugata vera)  adalah !!$m Jarak terjauh garis melintang (diameter 

transversa) adalah !2,. / !% $m ari artikulasio sakroiliaka ke titik persekutuan diameter 

transversa  dan conjugata vera ke linea terminalis (diameter oblique) adalah !% $m Jarak 

 bagian baah simfisis ke promontorium (conjugata diagonalis)  se$ara statistik diketahui

Conjugata Vera 1 Conjugata Diagonal  / !,. $m Jarak dari bagian dalam tengah simfisis ke

 promontorium (conjugata obstetrica) (Hanifa, 2006)

  #intu baah panggul terdiri dari 2 bidang datar, yaitu bidang yang dibentuk oleh garis

antara kedua tuber ossis iskii dengan ujung os sa$rum dan segitiga lainnya dengan bagian

 baah simfisis #inggir baah simfisis berbentuk melengkung ke baah membentuk sudut

!

7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 2/12

(arkus pubis) normalnya kurang lebih 0° Jarak antara kedua tuber ossis iskii (distansia

tuberum) kurang lebih !0,. $m (Hanifa, 2006)

  3idang hodge dipelajari untuk menentukan sampai di manakah bagian terendah janin

turun dalam panggul pada persalinan (Hanifa, 2006)

a 3idang Hodge 4 ' bidang yang dibentuk pada lingkaran pintu atas panggul dengan

 bagian atas simfisis dan promontorium

 b 3idang Hodge 44 ' bidang ini sejajar dengan Hodge 4 terletak setinggi bagian baah

simfisis

$ 3idang Hodge 444 ' bidang ini sejajar dengan bidang-bidang Hodge 4 dan 44 terletak 

setinggi spina is$hiadika kanan dan kiri

d 3idang Hodge 45 ' bidang ini sejajar dengan bidang-bidang Hodge 4, 44, dan 444,

terletak setinggi os $o$ygea

2 3agian unak Jalan ahir 

  #ada kala 44 yang ikut membentuk jalan lahir adalah segmen baah uterus dan *agina

7tot dasar panggul dibagi (Hanifa, 2006) '

a 3agian luar ' m fingter ani e8ternus, m3ulboka*ernosus (mengelilingi *agina),

m #erinei tans*ersus superfisialis

 b 3agian tengah ' mfingter uretra, m, iliokoksigeus, m4skiokoksigeus, m #erinei

trans*ersus profundus$ 3agian dalam ' diafragma pel*is, terutama mle*ator ani idalamnya berjalan

npudendus masuk ke rongga panggul melalui canalis Alcock  (antara spina iskiadika

dan tuber iskii) penting untuk anestesi blok npudendus

B. Tanda -Tanda Permulaan Persalinan dan In Partu

! "anda-tanda persalinan (9unningham, et al, 200.)'

a ightening atau settling atau dropping, yaitu kepala turun memasuki pintu atas

 panggul terutama pada primigra*ida #ada multipara tidak begitu terlihat

 b #erut kelihatan lebih melebar, fundus uteri menurun

$ #erasaan sering ken$ing atau susah ken$ing (polakisuria) karena kandung kemih

tertekan oleh bagian terbaah janin

d #erasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari

uterus, kadang-kadang disebut :false labor poins

2

7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 3/12

e er*iks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah bisa ber$ampur 

darah (bloody sho)

2 "anda-tanda in partu (9unningham, et al, 200.)'

a <asa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur

 b =eluar lendir ber$ampur darah (sho) yang lebih banyak karena robekan-robekan

ke$il pada ser*iks

$ =adang-kadang ketuban pe$ah dengan sendirinya

d #ada pemeriksaan dalam' ser*iks mendatar dan pembukaan telah ada

C. Fisiologi dan Meanisme Persalinan Normal

  "iga faktor penting yang memegang peranan pada persalinan, ialah' !) kekuatan-

kekuatan yang ada pada ibu seperti kekuatan his dan kekuatan mengedan; 2) keadaan jalan

lahir; %) janinnya sendiri (Hanifa, 2006)

  His adalah salah satu kekuatan pada ibu yang menyebabkan ser*iks membuka dan

mendorong janin ke baah "iap his dimulai sebagai gelombang dari salah satu sudut

dimana tuba masuk ke dalam dinding uterus i tempat tersebut ada suatu  pacemaker  dari

mana gelombang his berasal (Hanifa, 2006) <esultan efek gaya kontraksi tersebut dalam

keadaaan normal mengarah ke daerah lokus minoris yaitu daerah kanalis ser*ikalis (jalan

lahir) yang membuka, untuk mendorong isi uterus ke luar "erjadi his akibat (9unningham,

200.)'

a kerja hormon oksitosin

 b regangan dinding uterus oleh isi konsepsi

$ regangan terhadap pleksus saraf rankenkauster yang tertekan massa konsepsi

>elombang his bergerak ke dalam dan ke baah dengan ke$epatan 2 $m tiap detik 

untuk mengikutsertakan seluruh uterus His yang sempurna mempunyai kejang otot paling

tinggi di fundus uteri yang lapisan ototnya paling tebal, dan pun$ak kontraksi terjadi simultan

di seluruh bagian uterus esudah tiap his, otot-otot korpus uteri menjadi lebih pendek 

daripada sebelumnya alam bahasa obstetri disebut otot-otot uterus mengadakan retraksi

7leh karena ser*iks kurang mengandung otot maka ser*iks tertarik dan dibuka, lebih lebih

 jika ada tekanan oleh bagian besar janin yang keras, umpamanya kepala yang merangsang

 pleksus saraf setempat #ada presentasi kepala, bila his $ukup kuat, kepala akan turun dan

mulai masuk ke dalam rongga panggul (Hanifa, 2006)

%

7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 4/12

  ?kti*itas miometrium dapat dinyatakan lebih jelas pada adanya kehamilan alam

 pemeriksaan ginekologik aktu hamil dapat diraba adanya kontraksi uterus (Hanifa, 2006)

=ontraksi miometrium terus menerus meningkat seiring dengan kemajuan persalinan karena

adanya siklus umpan balik positif yang melibatkan oksitosin dan prostaglandin etiap

kontraksi uterus dimulai di bagian atas dan menyapu ke baah, mendorong janin mendekati

ser*iks "ekanan janin pada ser*iks menimbulkan dua hal #ertama, kepala janin yang

menekan ser*iks yang melunak berfungsi sebagai baji untuk membuka kanalis ser*ikalis

=edua peregangan ser*iks merangsang pengeluaran oksitosin melalui refleks neuroendokrin

timulasi reseptor-reseptor di ser*iks sebagai reseptor terhadap tekanan-tekanan janin

menimbulkan sinyal saraf yang berjalan ke arah hipotalamus melalui korda spinalis

Hipotalamus kemudian memi$u pengeluaran oksitosin dari hipofisis posterior 7ksitosin

tambahan ini menyebabkan kontraksi uterus menjadi lebih kuat ?kibatnya janin terdorong

lebih keras menekan ser*iks, yang kemudian merangsang pengeluaran oksitosin lebih banyak 

dan seterusnya iklus ini diperkuat oleh karena oksitosin merangsang pembentukan

 prostalglandin oleh desidua ebagai stimulan miometrium yang lebih kuat, prostalglandin

meningkatkan kontraksi uterus ekresi oksitosin, pembentukan prostalglandin, dan kontraksi

uterus terus meningkat melalui mekanisme umpan balik positif selama persalinan sampai

tekanan di ser*iks lenyap karena bayi keluar (herood, 2000)

  #artus dibagi menjadi @ kala #ada kala 4 ser*iks membuka sampai terjadi pembukaan

!0 $m =ala 4 dinamakan pula kala pembukaan =ala 44 disebut pula kala pengeluaran, oleh

karena berkat kekuatan his dan kekuatan mengedan janin didorong ke luar sampai lahir

alam kala 444 atau kala uri plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan =ala 45

mulai dari lahirnya plasenta dan lamanya ! jam alam kala itu diamati, apakah tidak terjadi

 perdarahan postpartum (Hanifa, 2006)

a. Kala I 

  =linis dapat dinyatakan partus dimulai bila timbul his dan anita tersebut

mengeluarkan lendir yang bersemu darah (bloody sho) endir yang bersemu darah ini

 berasal dari lendir kanalis ser*ikalis karena se*iks mulai membuka atau mendatar edangkan

darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada di sekitar kanalis ser*ikalis

itu pe$ah karena pergeseran-pergeseran ketika ser*iks membuka #roses membukanya

ser*iks sebagai akibat his dibagi dalam 2 fase (Hanifa, 2006) '

@

7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 5/12

! ase laten' berlangsung selama A jam #embukaan terjadi sangat lambat sampai men$apai

ukuran diameter % $m

2 ase aktif' dibagi dalam % fase lagi, yakni'

a ase akselerasi alam aktu 2 jam pembukaan % $m tadi menjadi @ $m

 b ase dilatasi maksimal alam aktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat $epat,

dari @ $m menjadi $m

$ ase deselerasi #embukaan menjadi lambat kemblai alam aktu 2 jam pembukaan

dari $m menjadi lengkap

b. Kala II 

  #ada kala 44 his menjadi lebih kuat dan lebih $epat, kira-kira 2 sampai % menit sekali

=arena biasanya dalam hal ini kepala janin sudah masuk di ruang panggul, maka pada his

dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang se$ara reflektoris menimbulkan rasa

mengedan #erineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus terbuka abia mulai

membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam *ul*a pada aktu his 3ila

dasar panggul sudah lebih berelaksasi, kepala janin tidak masuk lagi di luar his, dan dengan

his dan kekuatan mengedan maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput di baah

simfisis dan dahi, muka, dan dagu meleati perineum etelah istirahat sebentar, his mulai

lagi untuk mengeluarkan badan dan anggota bayi #ada primigra*ida kala 44 berlangsung

rata-rata !,. jam dan pada multipara rata-rata 0,. jam (Hanifa, 2006)

c. Kala III 

  etelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agak di atas pusar 3eberapa

menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya

3iasanya plasenta lepas dalam 6-!. menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan

tekanan pada fundus uteri #engeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah (Hanifa,

2006)

d. Kala IV 

  eperti diterangkan di atas, kala ini dianggap perlu untuk mengamati apakah ada

 perdarahan post partum (Hanifa, 2006)

!. Perdarahan Per"aginam

efinisi perdarahan antepartum menurut BH7 adalah perdarahan per*agina setelah 2

minggu kehamilan atau lebih 4nsidennya kurang lebih %C (&oseph, !6)

.

7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 6/12

#erdarahan yang terjadi umumnya lebih berbahaya dibandingkan perdarahan pada umur 

kehamilan kurang dari 2A minggu karena biasanya disebabkan faktor plasenta; perdarahan

dan plasenta biasanya hebat dan mengganggu sirkulasi 72, 972, dan nutrisi dari ibu ke janin

(&oseph, !6)

#enyebab utama perdarahan antepartum yaitu plasenta pre*ia dan solusio plasenta;

 penyebab lainnya biasanya berasal dari lesi lokat pada *agina+ser*ik etiap pasien

 perdarahan antepartum harus dikelota oleh spesialis #emeriksaan dalam merupakan kontra

indikasi ke$uali dilakukan di kamar operasi dengan perlindungan infus atau tranfusi darah

D> sebagai pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk membantu diagnosis 3ila

 plasenta pre*ia dapat disingkirkan dengan pemeriksaan D> dan pemeriksaan dengan

spekutum dapat menyingkirkan kelainan tokal pada ser*ik+*agina maka kemungkinan sotusio

 ptasenta harus dipikirkan dan dipersiapkan penanganannya dengan seksama (&oseph, !6)

#enyebab perdarahan antepartum (&oseph, !6)'

! olusio pla$enta (%0C)

2 #la$enta pre*ia (%2C)

% 5asa pre*ia (0,!C)

@ 4npartu biasa (!0C)

. =elainan lo$al (@C)

6 "idak diketahui sebabnya (2%,C)

#erbedaan solusio pla$enta dan pla$enta pre*ia (&oseph, !6)'

Solusio Pla#enta Pla#enta Pre"ia

Perdarahan erah tua s+d $oklat hitam

"erus menerus

isertai nyeri

erah segar 

3erulang

"idak nyeri

Uterus "egang, bagian janin tak teraba

 Eyeri tekan

"ak tegang

"ak nyeri tekan

S$o%anemia ebih sering

"idak sesuai dengan jumlah darah

yang keluar 

Jarang

esuai dengan jumlah darah yang

keluar 

Fetus @0C fetus sudah mati

"idak disertai kelainan letak 

3iasanya fetus hidup

isertai kelainan letak 

Pemerisaan

dalam

=etuban menonjol alaupun tidak 

khas

"eraba plasenta atau perabaan fornik 

ada bantalan antara bagian janin

dengan jari pemeriksaan

6

7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 7/12

&. 'is (Kontrasi Uterus)

=ontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna

dengan sifat-sifat' !) kontraksi simetris, 2) fundus dominan, kemudian diikuti %) relaksasi

(o$htar, !A)

#ada aktu kontraksi, otot-otot rahim mengun$up sehingga menjadi tebal dan lebi

 pendek 9a*um uteri menjadi lebih ke$il serta mendorong janin dan kantung amnion kearah

segmen baah rahim dan ser*iks (o$htar, !A)

ifat-sifat lain dari his adalah' !) in*oluntir, 2) intermiten, %) terasa sakit, @)

terkoordinasi dan simetris, serta .) kadang-kadang dapat dipengaruhi dari luar se$ara fisik,

kimia, dan psikis (o$htar, !A)

#embagian his dan sifat-sifatnya (o$htar, !A)'

! His pendahuluan

- His tidak kuat, tidak teratur 

- enyebabkan :sho

2 His pembukaan (=ala 4)

- His pembukaan ser*iks sampai terjadi pembukaan lengkap !0$m

- ulai kuat, teratur, dan sakit

% His pengeluaran (His mengedan) (=ala 44)

- angat kuat, teratur, simetris, terkoordinasi, dan lama

- His untuk mengeluarkan janin

- =oordinasi bersama antara' his kontraksi otot perut, kontraksi diafragma dan

ligament

@ His pelepasan uri (=ala 444)

- =ontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirkan plasenta

. His pengiring (=ala 45)

- =ontraksi lemah, masih sedikit nyeri (merian), penge$ilan rahim dalam beberapa

 jam atau hari

F. Pre-&lam*sia + &lam*sia

F

7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 8/12

#ree$lampsia dan e$lampsia merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil,

 bersalin, dan masa nifas yang terdiri dari trias' hipertensi, proteinuri, dan edema; yang

kadang-kadang disertai kon*ulsi sampai koma 4bu tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda

kelainan-kelainan *as$ular atau hipertensi sebelumnya (o$htar, !A)

Preelamsia

! =lasifikasi

#reeklampsia dibagi dalam 2 golongan (o$htar, !A)'

a #re-eklampsi ringan, bila keadaan sebagai berikut '

- "ekanan darah !@0+0 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi rebah

terlentang+tidur berbaring, atau kenaikan diastolik !. mmHg atau lebih, atau kenaikan

sistolik %0 mmHg atau lebih 9ara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 8

 pemeriksaan dengan jarak periksa ! jam, sebaiknya 6 jam

- Gdema umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan berat badan ! kg atau lebih

 perminggu

- #roteinuria kantitatif 0,% gr atau lebih perliter, kalitatif !atau 2 pada urin

kateter atau midstream

 b #re-eklampsi berat'

- "ekanan darah !60+!!0 mmHg atau lebih

- #roteinuria . gr atau lebih perliter 

- 7liguria, jmlah urin kurang dari .00 $$ per 2@ jam

- ?danya gangguan serebral, gangguan *isus dan rasa nyeri di epigastrium

- ?da edema paru dan sianosis

2 iagnosis

iagnosis ditegakkan berdasarkan (o$htar, !A)'

a >ambaran klinik' pertambahan berat badan yang berlebihan, edema hipertensi dan

timbul proteinuria

 b >ejala subjektif ' sakit kepala di daerah frontal, nyeri epigastrium; gangguan *isus '

 penglihatan kabur, skotoma, diplopia; mual dan muntah

$ >angguan serebral lainnya ' oyong, refleks tinggi dan tidak tenang

% #emeriksaan ' tekanan darah tinggi, refleks meninggi, dan proteinuria pada pemeriksaan

laboraturium

A

7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 9/12

@ #enatalaksanaan

a #en$egahan

- #emeriksaan antenatal teratur dan bermutu serta teliti, mengenal tanda-tanda sedini

mungkin (pre-eklampsi ringan), lalu diberikan pengobatan yang $ukup supaya

 penyakit tidak menjadi lebih berat

- Harus selalu aspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklampsi kalau ada

faktor-faktor predisposisi

- 3erikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, dan pentingnya

mengatur diit rendah garam, lemak, karbohidrat; tinggi protein dan menjaga kenaikan

 berat badan yang berlebihan

 b #enanganan

"ujuan utama penanganan adalah'

- Dntuk men$egah terjadinya pre-eklampsi dan eklampsi

- Hendaknya janin lahir hidup

- "rauma pada janin seminimal mungkin

Penatalasanaan Pre-elamsi ringan

#engobatan preeklampsia ringan adalah simtiomatis, selain raat inap penderita dapat

diraat jalan dengan skema periksa ulang yang lebih sering, misalnya 2 kali seminggu

(o$htar, !A)

#enanganan raat jalan atau raat inap adalah dengan istirahat di tempat tidur, diet

rendah garam, dan berikan obat-obatan seperti *alium tablet . mg dosis % kali sehari, atau

tablet fenobarbital %0 mg dengan dosis % kali ! sehari iuretika dan antihipertensi tidak 

dianjurkan, karena obat ini tidak begitu bermanfaat bahkan bisa menutupi tanda dan gejala

 pre-eklampsi berat

engan $ara di atas biasanya pre-eklampsi ringan jadi tenang dan hilang, ibu hamil dapat

dipulangkan dan diperiksa ulang lebih sering dari biasa (o$htar, !A)

3ila gejala masih menetap, penderita tetap diraat inap onitor keadaan janin ' kadar 

estriol urin, amnioskopik dan ultrasografi dan sebagainya 3ila keadaan mengiIinkan,

 barulah dilakukan induksi partus pada usia kehamilan minggu %F ke atas (o$htar, !A)

Penatalasanaan Pre-elamsi ,erat

#re-eklampsi berat pada kehamilan kurang dari %F minggu (o$htar, !A)'

7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 10/12

! Jika janin belum menunjukkan tanda-tanda maturitas paru-paru, dengan pemeriksaan

shake dan rasio + maka penangannya adalah sebagai berikut'

a 3erikan suntikan sulfas magnesikus dosis A gr intramuskuler, kemudian disusul

dengan injeksi tambahan @ gr intramuskuler setiap @ jam (selama tidak ada kontra-

indikasi)

 b Jika ada perbaikan jalannya penyakit, pemberian sulfas magnesikus dapat diteruskan

lagi selama 2@ jam sampai di$apai kriteria preeklampsi ringan (ke$uali jika ada

kontra-indikasi)

$ elanjutnya anita diraat diperiksa dan janin dimonitor, penimbangan berat badan

seperti pre-eklampsi ringan sambil mengaasi timbul lagi gejala

d Jika dengan terapi di atas tidak ada perbaikan, dilakukan terminasi kehamilan '

induksi partus atau $ara tindakan lain, melihat keadaan

2 Jika pada pemeriksaan telah dijumpai tanda-tanda kematangan paru janin, maka

 penatalaksanaan kasus sama seperti pada kehamilan di atas %F minggu #re-eklampsi

 berat pada kehamilan diatas %F minggu (o$htar, !A)'

a #enderita di raat inap

• 4stirahat mutlak dan ditempatkan dalam kamar isolasi

• 3erikan diit rendah garam dan tinggi protein

• 3erikan suntikan sulfas magnesikus A gr intramuskuler @ gr bokong kanan dan @

g bokong kiri

• untikan dapat diulang dengan dosis @ gr setiap @ jam

• yarat pemberian go@ adalah ' refleks patela (); diurese !00 $$ dalam @ jam

yang lalu; respirasi !6 permenit dan harus tersedia antidotumnya' kalsiumg

lukonas !0Ca mpul !0 $$

• 4nfus dekstrosa . C dan <inger laktat

 b 3erikan obat antihipertensif ' injeksi katapres ! ampul im dan selanjutnya dapat

diberikan tablet katapres % kali setengah tablet atau 2 kali setengah tablet sehari

$ iuretika tidak diberikan, ke$uali terdapat edema umum, edema paru dan kegagalan

 jantung kongestif Dntuk itu dapat disuntikkan ! ampul intra*ena lasi8

!0

7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 11/12

d egera setelah pemberian sulfas magnesikus kedua, dilakukan induksi partus

dengan atau tanpa amniotomi Dntuk induksi dipakai oksitosin (pitosin atau

sintosinon) !0 satuan dalam infus tetes

e =ala 44 harus dipersingkat dengan ekstraksi *akum atau forseps, jadi anita

dilarang mengedan

f Jangan berikan methergin postpartum, ke$uali terjadi perdarahan disebabkan atonia

uteri

g #emberian sulfas magnesikus kalau tidak ada kontraindikasi, diteruskan dosis @ gr 

setiap @ jam dalam 2@ jampostpartum

h 3ila ada indikasi obstetrik dilakukan seksio $esaria

&lamsi

Gklamsi dalam bahasa &unani berarti :halilintar, karena serangan kejang-kejang timbul

tiba-tiba seperti petir #ada ibu penderita pre-eklamsi berat, timbul kon*ulsi yang dapat

diikuti oleh koma enurut saat timbulnya dibagi dalam !) eklamsi gra*idarum (.0C); 2)

eklamsi parturien (@0C); %) eklamsi puerperium (!0C) (o$htar, !A)

eala-geala elamsi

3iasanya didahului oleh gejala dan tanda pre-eklamsi berat erangan eklamsi biasanya

dibagi menjadi @ tingkat (o$htar, !A)'

! tadium in*asi (aal atau aurora)

ata terpaku dan terbuka tanpa melihat, kelopak mata dan tangan bergetar, kepala

dipalingkan kanan atau kiri yang berlangsung kira-kira %0 detik

2 tadium kejang tonik 

eluruh otot badan jadi kaku, ajah kaku, tangan menggenggam dan kaki

membengkok ke dalam, pemafasan berhenti, muka mulai kelihatan sianosis, lidah

dapat tergigit tadium ini berlangsung kira-kira 20-%0 detik

% tadium kejang klonik 

emua otot berkontraksi dan berulang-ulang dalam aktu yang $epat ulut terbuka

dan menutup, keluar ludah berbusa dan lidah dapat tergigit ata melotot, muka

kelihatan kongesti dan sianosis etelah berlangsung selama !-2 menit kejang klonik 

 berhenti dan penderita tidak sadar, menarik nafas seperti mendengkur

!!

7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 12/12

@ tadium koma

amanya ketidaksadaran (koma) ini beberapa menit sampai berjam-jam =adang-

kadang antara kesadaran timbul serangan baru dan akhirnya anita tetap dalam

keadaan koma elama serangan tekanan darah meninggi, nadi $epat dan suhu naik 

sampai @09

!AFTA/ PUSTAKA

9unningham, >, E >ant, = J e*eno, 9 >ilstrap 444, J 9 Hauth, = Benstrom200. 7bstetri Billiams Gdisi 2! 5olume ! Gditor' #rofitasari, et al "erjemahan' Hartono,

?, et al Jakarta' #enerbit 3uku =edokteran G>9

9unningham, >, E >ant, = J e*eno, 9 >ilstrap 444, J 9 Hauth, = Benstrom

200. 7bstetri Billiams Gdisi 2! 5olume 2 Gditor' #rofitasari, et al "erjemahan' Hartono,?, et al Jakarta' #enerbit 3uku =edokteran G>9

orland, B ? E 200F =amus =edokteran orland Gdisi 2 "erjemahan H Hartanto, etal

Jakarta' #enerbit 3uku =edokteran G>9

>uyton, ? 9, J G Hall 200F 3uku ?jar isiologi =edokteran Gdisi !! "erjemahan 4raati,

etal Jakarta' #enerbit 3uku =edokteran G>9

Joeono, H < 200A His dan "enaga ain dalam #ersalinan alam' #rairohardjo, 200A

4lmu =ebidanan Gdisi 2 Gditor' aifuddin, ? 3, et al Jakarta' #" 3ina #ustaka arono

#rairohardjo pp' 2AA-.

o$htar, <ustam !A Sinopsis Obstetri disi ! "ilid # Jakarta' G>9

herood, auralee 200!  $isiologi %anusia dari Sel ke Sistem, Gd 2, #enerbit 3uku=edokteran G>9

"ortora, > J, E # ?nagnostaskos 200F #rin$iples of ?natomy and #hysiology Gdisi !! Ee&ork' HarperK<o, #ublishers

Biknjosastro, H 2006 4lmu =ebidanan Gdisi % Gditor' aifuddin, ? 3, et al Jakarta' #"

3ina #ustaka arono #rairohardjo

&oseph !6 #erdarahan elama =ehamilan dalam Cermin Dunia Kedokteran &o. ##!'

#((. ?kses !6 ei 20!0dihttp'++kalbe$oid+files+$dk+files+!2#erdarahanelama=ehamilan!!2pdf+!2#erdaraha

nelama=ehamilan!!2html

!2