Upload
hanifahastrid
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 1/12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Jalan Lahir
Jalan lahir dibagi atas a) bagian tulang terdiri atas tulang-tulang panggul dengan sendi-
sendinya (artikulasio); dan b) bagian lunak terdiri atas otot-otot, jaringan dan ligamen
(Hanifa, 2006)
! "ulang-"ulang #anggul
"ulang-tulang panggul terdiri dari !) os koksa yang terdiri atas a) os ilium; b) os
is$hium; $) os pubis; 2) os sakrum; dan %) os $o$ygeus &ang ketiganya saling berhubungan,
didepan' simfisis pubis, dibelakang artikulasio sakroiliaka, dibaah artikulasio
sakrokoksigea &ang memungkinkan pergeseran untuk memperbesar sedikit ukuran panggul
saat persalinan (Hanifa, 2006)
e$ara fungsional panggul terdiri dari 2 bagian'
a #el*is mayor + alse #el*is' diatas linea terminalis
b #el*is inor + "rue #el*is' dibaah linea terminalis, yang bentuknya menyerupai saluran
bersumbu melengkung kedepan#intu atas panggul adalah suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium, korpus
*ertebrae sa$ral !, linea terminalis, pinggir atas simfisis Jarak dari pinggir atas simfisis ke
promontorium (conjugata vera) adalah !!$m Jarak terjauh garis melintang (diameter
transversa) adalah !2,. / !% $m ari artikulasio sakroiliaka ke titik persekutuan diameter
transversa dan conjugata vera ke linea terminalis (diameter oblique) adalah !% $m Jarak
bagian baah simfisis ke promontorium (conjugata diagonalis) se$ara statistik diketahui
Conjugata Vera 1 Conjugata Diagonal / !,. $m Jarak dari bagian dalam tengah simfisis ke
promontorium (conjugata obstetrica) (Hanifa, 2006)
#intu baah panggul terdiri dari 2 bidang datar, yaitu bidang yang dibentuk oleh garis
antara kedua tuber ossis iskii dengan ujung os sa$rum dan segitiga lainnya dengan bagian
baah simfisis #inggir baah simfisis berbentuk melengkung ke baah membentuk sudut
!
7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 2/12
(arkus pubis) normalnya kurang lebih 0° Jarak antara kedua tuber ossis iskii (distansia
tuberum) kurang lebih !0,. $m (Hanifa, 2006)
3idang hodge dipelajari untuk menentukan sampai di manakah bagian terendah janin
turun dalam panggul pada persalinan (Hanifa, 2006)
a 3idang Hodge 4 ' bidang yang dibentuk pada lingkaran pintu atas panggul dengan
bagian atas simfisis dan promontorium
b 3idang Hodge 44 ' bidang ini sejajar dengan Hodge 4 terletak setinggi bagian baah
simfisis
$ 3idang Hodge 444 ' bidang ini sejajar dengan bidang-bidang Hodge 4 dan 44 terletak
setinggi spina is$hiadika kanan dan kiri
d 3idang Hodge 45 ' bidang ini sejajar dengan bidang-bidang Hodge 4, 44, dan 444,
terletak setinggi os $o$ygea
2 3agian unak Jalan ahir
#ada kala 44 yang ikut membentuk jalan lahir adalah segmen baah uterus dan *agina
7tot dasar panggul dibagi (Hanifa, 2006) '
a 3agian luar ' m fingter ani e8ternus, m3ulboka*ernosus (mengelilingi *agina),
m #erinei tans*ersus superfisialis
b 3agian tengah ' mfingter uretra, m, iliokoksigeus, m4skiokoksigeus, m #erinei
trans*ersus profundus$ 3agian dalam ' diafragma pel*is, terutama mle*ator ani idalamnya berjalan
npudendus masuk ke rongga panggul melalui canalis Alcock (antara spina iskiadika
dan tuber iskii) penting untuk anestesi blok npudendus
B. Tanda -Tanda Permulaan Persalinan dan In Partu
! "anda-tanda persalinan (9unningham, et al, 200.)'
a ightening atau settling atau dropping, yaitu kepala turun memasuki pintu atas
panggul terutama pada primigra*ida #ada multipara tidak begitu terlihat
b #erut kelihatan lebih melebar, fundus uteri menurun
$ #erasaan sering ken$ing atau susah ken$ing (polakisuria) karena kandung kemih
tertekan oleh bagian terbaah janin
d #erasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari
uterus, kadang-kadang disebut :false labor poins
2
7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 3/12
e er*iks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah bisa ber$ampur
darah (bloody sho)
2 "anda-tanda in partu (9unningham, et al, 200.)'
a <asa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur
b =eluar lendir ber$ampur darah (sho) yang lebih banyak karena robekan-robekan
ke$il pada ser*iks
$ =adang-kadang ketuban pe$ah dengan sendirinya
d #ada pemeriksaan dalam' ser*iks mendatar dan pembukaan telah ada
C. Fisiologi dan Meanisme Persalinan Normal
"iga faktor penting yang memegang peranan pada persalinan, ialah' !) kekuatan-
kekuatan yang ada pada ibu seperti kekuatan his dan kekuatan mengedan; 2) keadaan jalan
lahir; %) janinnya sendiri (Hanifa, 2006)
His adalah salah satu kekuatan pada ibu yang menyebabkan ser*iks membuka dan
mendorong janin ke baah "iap his dimulai sebagai gelombang dari salah satu sudut
dimana tuba masuk ke dalam dinding uterus i tempat tersebut ada suatu pacemaker dari
mana gelombang his berasal (Hanifa, 2006) <esultan efek gaya kontraksi tersebut dalam
keadaaan normal mengarah ke daerah lokus minoris yaitu daerah kanalis ser*ikalis (jalan
lahir) yang membuka, untuk mendorong isi uterus ke luar "erjadi his akibat (9unningham,
200.)'
a kerja hormon oksitosin
b regangan dinding uterus oleh isi konsepsi
$ regangan terhadap pleksus saraf rankenkauster yang tertekan massa konsepsi
>elombang his bergerak ke dalam dan ke baah dengan ke$epatan 2 $m tiap detik
untuk mengikutsertakan seluruh uterus His yang sempurna mempunyai kejang otot paling
tinggi di fundus uteri yang lapisan ototnya paling tebal, dan pun$ak kontraksi terjadi simultan
di seluruh bagian uterus esudah tiap his, otot-otot korpus uteri menjadi lebih pendek
daripada sebelumnya alam bahasa obstetri disebut otot-otot uterus mengadakan retraksi
7leh karena ser*iks kurang mengandung otot maka ser*iks tertarik dan dibuka, lebih lebih
jika ada tekanan oleh bagian besar janin yang keras, umpamanya kepala yang merangsang
pleksus saraf setempat #ada presentasi kepala, bila his $ukup kuat, kepala akan turun dan
mulai masuk ke dalam rongga panggul (Hanifa, 2006)
%
7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 4/12
?kti*itas miometrium dapat dinyatakan lebih jelas pada adanya kehamilan alam
pemeriksaan ginekologik aktu hamil dapat diraba adanya kontraksi uterus (Hanifa, 2006)
=ontraksi miometrium terus menerus meningkat seiring dengan kemajuan persalinan karena
adanya siklus umpan balik positif yang melibatkan oksitosin dan prostaglandin etiap
kontraksi uterus dimulai di bagian atas dan menyapu ke baah, mendorong janin mendekati
ser*iks "ekanan janin pada ser*iks menimbulkan dua hal #ertama, kepala janin yang
menekan ser*iks yang melunak berfungsi sebagai baji untuk membuka kanalis ser*ikalis
=edua peregangan ser*iks merangsang pengeluaran oksitosin melalui refleks neuroendokrin
timulasi reseptor-reseptor di ser*iks sebagai reseptor terhadap tekanan-tekanan janin
menimbulkan sinyal saraf yang berjalan ke arah hipotalamus melalui korda spinalis
Hipotalamus kemudian memi$u pengeluaran oksitosin dari hipofisis posterior 7ksitosin
tambahan ini menyebabkan kontraksi uterus menjadi lebih kuat ?kibatnya janin terdorong
lebih keras menekan ser*iks, yang kemudian merangsang pengeluaran oksitosin lebih banyak
dan seterusnya iklus ini diperkuat oleh karena oksitosin merangsang pembentukan
prostalglandin oleh desidua ebagai stimulan miometrium yang lebih kuat, prostalglandin
meningkatkan kontraksi uterus ekresi oksitosin, pembentukan prostalglandin, dan kontraksi
uterus terus meningkat melalui mekanisme umpan balik positif selama persalinan sampai
tekanan di ser*iks lenyap karena bayi keluar (herood, 2000)
#artus dibagi menjadi @ kala #ada kala 4 ser*iks membuka sampai terjadi pembukaan
!0 $m =ala 4 dinamakan pula kala pembukaan =ala 44 disebut pula kala pengeluaran, oleh
karena berkat kekuatan his dan kekuatan mengedan janin didorong ke luar sampai lahir
alam kala 444 atau kala uri plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan =ala 45
mulai dari lahirnya plasenta dan lamanya ! jam alam kala itu diamati, apakah tidak terjadi
perdarahan postpartum (Hanifa, 2006)
a. Kala I
=linis dapat dinyatakan partus dimulai bila timbul his dan anita tersebut
mengeluarkan lendir yang bersemu darah (bloody sho) endir yang bersemu darah ini
berasal dari lendir kanalis ser*ikalis karena se*iks mulai membuka atau mendatar edangkan
darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada di sekitar kanalis ser*ikalis
itu pe$ah karena pergeseran-pergeseran ketika ser*iks membuka #roses membukanya
ser*iks sebagai akibat his dibagi dalam 2 fase (Hanifa, 2006) '
@
7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 5/12
! ase laten' berlangsung selama A jam #embukaan terjadi sangat lambat sampai men$apai
ukuran diameter % $m
2 ase aktif' dibagi dalam % fase lagi, yakni'
a ase akselerasi alam aktu 2 jam pembukaan % $m tadi menjadi @ $m
b ase dilatasi maksimal alam aktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat $epat,
dari @ $m menjadi $m
$ ase deselerasi #embukaan menjadi lambat kemblai alam aktu 2 jam pembukaan
dari $m menjadi lengkap
b. Kala II
#ada kala 44 his menjadi lebih kuat dan lebih $epat, kira-kira 2 sampai % menit sekali
=arena biasanya dalam hal ini kepala janin sudah masuk di ruang panggul, maka pada his
dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang se$ara reflektoris menimbulkan rasa
mengedan #erineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus terbuka abia mulai
membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam *ul*a pada aktu his 3ila
dasar panggul sudah lebih berelaksasi, kepala janin tidak masuk lagi di luar his, dan dengan
his dan kekuatan mengedan maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput di baah
simfisis dan dahi, muka, dan dagu meleati perineum etelah istirahat sebentar, his mulai
lagi untuk mengeluarkan badan dan anggota bayi #ada primigra*ida kala 44 berlangsung
rata-rata !,. jam dan pada multipara rata-rata 0,. jam (Hanifa, 2006)
c. Kala III
etelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agak di atas pusar 3eberapa
menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya
3iasanya plasenta lepas dalam 6-!. menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan
tekanan pada fundus uteri #engeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah (Hanifa,
2006)
d. Kala IV
eperti diterangkan di atas, kala ini dianggap perlu untuk mengamati apakah ada
perdarahan post partum (Hanifa, 2006)
!. Perdarahan Per"aginam
efinisi perdarahan antepartum menurut BH7 adalah perdarahan per*agina setelah 2
minggu kehamilan atau lebih 4nsidennya kurang lebih %C (&oseph, !6)
.
7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 6/12
#erdarahan yang terjadi umumnya lebih berbahaya dibandingkan perdarahan pada umur
kehamilan kurang dari 2A minggu karena biasanya disebabkan faktor plasenta; perdarahan
dan plasenta biasanya hebat dan mengganggu sirkulasi 72, 972, dan nutrisi dari ibu ke janin
(&oseph, !6)
#enyebab utama perdarahan antepartum yaitu plasenta pre*ia dan solusio plasenta;
penyebab lainnya biasanya berasal dari lesi lokat pada *agina+ser*ik etiap pasien
perdarahan antepartum harus dikelota oleh spesialis #emeriksaan dalam merupakan kontra
indikasi ke$uali dilakukan di kamar operasi dengan perlindungan infus atau tranfusi darah
D> sebagai pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk membantu diagnosis 3ila
plasenta pre*ia dapat disingkirkan dengan pemeriksaan D> dan pemeriksaan dengan
spekutum dapat menyingkirkan kelainan tokal pada ser*ik+*agina maka kemungkinan sotusio
ptasenta harus dipikirkan dan dipersiapkan penanganannya dengan seksama (&oseph, !6)
#enyebab perdarahan antepartum (&oseph, !6)'
! olusio pla$enta (%0C)
2 #la$enta pre*ia (%2C)
% 5asa pre*ia (0,!C)
@ 4npartu biasa (!0C)
. =elainan lo$al (@C)
6 "idak diketahui sebabnya (2%,C)
#erbedaan solusio pla$enta dan pla$enta pre*ia (&oseph, !6)'
Solusio Pla#enta Pla#enta Pre"ia
Perdarahan erah tua s+d $oklat hitam
"erus menerus
isertai nyeri
erah segar
3erulang
"idak nyeri
Uterus "egang, bagian janin tak teraba
Eyeri tekan
"ak tegang
"ak nyeri tekan
S$o%anemia ebih sering
"idak sesuai dengan jumlah darah
yang keluar
Jarang
esuai dengan jumlah darah yang
keluar
Fetus @0C fetus sudah mati
"idak disertai kelainan letak
3iasanya fetus hidup
isertai kelainan letak
Pemerisaan
dalam
=etuban menonjol alaupun tidak
khas
"eraba plasenta atau perabaan fornik
ada bantalan antara bagian janin
dengan jari pemeriksaan
6
7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 7/12
&. 'is (Kontrasi Uterus)
=ontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna
dengan sifat-sifat' !) kontraksi simetris, 2) fundus dominan, kemudian diikuti %) relaksasi
(o$htar, !A)
#ada aktu kontraksi, otot-otot rahim mengun$up sehingga menjadi tebal dan lebi
pendek 9a*um uteri menjadi lebih ke$il serta mendorong janin dan kantung amnion kearah
segmen baah rahim dan ser*iks (o$htar, !A)
ifat-sifat lain dari his adalah' !) in*oluntir, 2) intermiten, %) terasa sakit, @)
terkoordinasi dan simetris, serta .) kadang-kadang dapat dipengaruhi dari luar se$ara fisik,
kimia, dan psikis (o$htar, !A)
#embagian his dan sifat-sifatnya (o$htar, !A)'
! His pendahuluan
- His tidak kuat, tidak teratur
- enyebabkan :sho
2 His pembukaan (=ala 4)
- His pembukaan ser*iks sampai terjadi pembukaan lengkap !0$m
- ulai kuat, teratur, dan sakit
% His pengeluaran (His mengedan) (=ala 44)
- angat kuat, teratur, simetris, terkoordinasi, dan lama
- His untuk mengeluarkan janin
- =oordinasi bersama antara' his kontraksi otot perut, kontraksi diafragma dan
ligament
@ His pelepasan uri (=ala 444)
- =ontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirkan plasenta
. His pengiring (=ala 45)
- =ontraksi lemah, masih sedikit nyeri (merian), penge$ilan rahim dalam beberapa
jam atau hari
F. Pre-&lam*sia + &lam*sia
F
7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 8/12
#ree$lampsia dan e$lampsia merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil,
bersalin, dan masa nifas yang terdiri dari trias' hipertensi, proteinuri, dan edema; yang
kadang-kadang disertai kon*ulsi sampai koma 4bu tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda
kelainan-kelainan *as$ular atau hipertensi sebelumnya (o$htar, !A)
Preelamsia
! =lasifikasi
#reeklampsia dibagi dalam 2 golongan (o$htar, !A)'
a #re-eklampsi ringan, bila keadaan sebagai berikut '
- "ekanan darah !@0+0 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi rebah
terlentang+tidur berbaring, atau kenaikan diastolik !. mmHg atau lebih, atau kenaikan
sistolik %0 mmHg atau lebih 9ara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 8
pemeriksaan dengan jarak periksa ! jam, sebaiknya 6 jam
- Gdema umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan berat badan ! kg atau lebih
perminggu
- #roteinuria kantitatif 0,% gr atau lebih perliter, kalitatif !atau 2 pada urin
kateter atau midstream
b #re-eklampsi berat'
- "ekanan darah !60+!!0 mmHg atau lebih
- #roteinuria . gr atau lebih perliter
- 7liguria, jmlah urin kurang dari .00 $$ per 2@ jam
- ?danya gangguan serebral, gangguan *isus dan rasa nyeri di epigastrium
- ?da edema paru dan sianosis
2 iagnosis
iagnosis ditegakkan berdasarkan (o$htar, !A)'
a >ambaran klinik' pertambahan berat badan yang berlebihan, edema hipertensi dan
timbul proteinuria
b >ejala subjektif ' sakit kepala di daerah frontal, nyeri epigastrium; gangguan *isus '
penglihatan kabur, skotoma, diplopia; mual dan muntah
$ >angguan serebral lainnya ' oyong, refleks tinggi dan tidak tenang
% #emeriksaan ' tekanan darah tinggi, refleks meninggi, dan proteinuria pada pemeriksaan
laboraturium
A
7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 9/12
@ #enatalaksanaan
a #en$egahan
- #emeriksaan antenatal teratur dan bermutu serta teliti, mengenal tanda-tanda sedini
mungkin (pre-eklampsi ringan), lalu diberikan pengobatan yang $ukup supaya
penyakit tidak menjadi lebih berat
- Harus selalu aspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklampsi kalau ada
faktor-faktor predisposisi
- 3erikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, dan pentingnya
mengatur diit rendah garam, lemak, karbohidrat; tinggi protein dan menjaga kenaikan
berat badan yang berlebihan
b #enanganan
"ujuan utama penanganan adalah'
- Dntuk men$egah terjadinya pre-eklampsi dan eklampsi
- Hendaknya janin lahir hidup
- "rauma pada janin seminimal mungkin
Penatalasanaan Pre-elamsi ringan
#engobatan preeklampsia ringan adalah simtiomatis, selain raat inap penderita dapat
diraat jalan dengan skema periksa ulang yang lebih sering, misalnya 2 kali seminggu
(o$htar, !A)
#enanganan raat jalan atau raat inap adalah dengan istirahat di tempat tidur, diet
rendah garam, dan berikan obat-obatan seperti *alium tablet . mg dosis % kali sehari, atau
tablet fenobarbital %0 mg dengan dosis % kali ! sehari iuretika dan antihipertensi tidak
dianjurkan, karena obat ini tidak begitu bermanfaat bahkan bisa menutupi tanda dan gejala
pre-eklampsi berat
engan $ara di atas biasanya pre-eklampsi ringan jadi tenang dan hilang, ibu hamil dapat
dipulangkan dan diperiksa ulang lebih sering dari biasa (o$htar, !A)
3ila gejala masih menetap, penderita tetap diraat inap onitor keadaan janin ' kadar
estriol urin, amnioskopik dan ultrasografi dan sebagainya 3ila keadaan mengiIinkan,
barulah dilakukan induksi partus pada usia kehamilan minggu %F ke atas (o$htar, !A)
Penatalasanaan Pre-elamsi ,erat
#re-eklampsi berat pada kehamilan kurang dari %F minggu (o$htar, !A)'
7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 10/12
! Jika janin belum menunjukkan tanda-tanda maturitas paru-paru, dengan pemeriksaan
shake dan rasio + maka penangannya adalah sebagai berikut'
a 3erikan suntikan sulfas magnesikus dosis A gr intramuskuler, kemudian disusul
dengan injeksi tambahan @ gr intramuskuler setiap @ jam (selama tidak ada kontra-
indikasi)
b Jika ada perbaikan jalannya penyakit, pemberian sulfas magnesikus dapat diteruskan
lagi selama 2@ jam sampai di$apai kriteria preeklampsi ringan (ke$uali jika ada
kontra-indikasi)
$ elanjutnya anita diraat diperiksa dan janin dimonitor, penimbangan berat badan
seperti pre-eklampsi ringan sambil mengaasi timbul lagi gejala
d Jika dengan terapi di atas tidak ada perbaikan, dilakukan terminasi kehamilan '
induksi partus atau $ara tindakan lain, melihat keadaan
2 Jika pada pemeriksaan telah dijumpai tanda-tanda kematangan paru janin, maka
penatalaksanaan kasus sama seperti pada kehamilan di atas %F minggu #re-eklampsi
berat pada kehamilan diatas %F minggu (o$htar, !A)'
a #enderita di raat inap
• 4stirahat mutlak dan ditempatkan dalam kamar isolasi
• 3erikan diit rendah garam dan tinggi protein
• 3erikan suntikan sulfas magnesikus A gr intramuskuler @ gr bokong kanan dan @
g bokong kiri
• untikan dapat diulang dengan dosis @ gr setiap @ jam
• yarat pemberian go@ adalah ' refleks patela (); diurese !00 $$ dalam @ jam
yang lalu; respirasi !6 permenit dan harus tersedia antidotumnya' kalsiumg
lukonas !0Ca mpul !0 $$
• 4nfus dekstrosa . C dan <inger laktat
b 3erikan obat antihipertensif ' injeksi katapres ! ampul im dan selanjutnya dapat
diberikan tablet katapres % kali setengah tablet atau 2 kali setengah tablet sehari
$ iuretika tidak diberikan, ke$uali terdapat edema umum, edema paru dan kegagalan
jantung kongestif Dntuk itu dapat disuntikkan ! ampul intra*ena lasi8
!0
7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 11/12
d egera setelah pemberian sulfas magnesikus kedua, dilakukan induksi partus
dengan atau tanpa amniotomi Dntuk induksi dipakai oksitosin (pitosin atau
sintosinon) !0 satuan dalam infus tetes
e =ala 44 harus dipersingkat dengan ekstraksi *akum atau forseps, jadi anita
dilarang mengedan
f Jangan berikan methergin postpartum, ke$uali terjadi perdarahan disebabkan atonia
uteri
g #emberian sulfas magnesikus kalau tidak ada kontraindikasi, diteruskan dosis @ gr
setiap @ jam dalam 2@ jampostpartum
h 3ila ada indikasi obstetrik dilakukan seksio $esaria
&lamsi
Gklamsi dalam bahasa &unani berarti :halilintar, karena serangan kejang-kejang timbul
tiba-tiba seperti petir #ada ibu penderita pre-eklamsi berat, timbul kon*ulsi yang dapat
diikuti oleh koma enurut saat timbulnya dibagi dalam !) eklamsi gra*idarum (.0C); 2)
eklamsi parturien (@0C); %) eklamsi puerperium (!0C) (o$htar, !A)
eala-geala elamsi
3iasanya didahului oleh gejala dan tanda pre-eklamsi berat erangan eklamsi biasanya
dibagi menjadi @ tingkat (o$htar, !A)'
! tadium in*asi (aal atau aurora)
ata terpaku dan terbuka tanpa melihat, kelopak mata dan tangan bergetar, kepala
dipalingkan kanan atau kiri yang berlangsung kira-kira %0 detik
2 tadium kejang tonik
eluruh otot badan jadi kaku, ajah kaku, tangan menggenggam dan kaki
membengkok ke dalam, pemafasan berhenti, muka mulai kelihatan sianosis, lidah
dapat tergigit tadium ini berlangsung kira-kira 20-%0 detik
% tadium kejang klonik
emua otot berkontraksi dan berulang-ulang dalam aktu yang $epat ulut terbuka
dan menutup, keluar ludah berbusa dan lidah dapat tergigit ata melotot, muka
kelihatan kongesti dan sianosis etelah berlangsung selama !-2 menit kejang klonik
berhenti dan penderita tidak sadar, menarik nafas seperti mendengkur
!!
7/26/2019 Bab 2 Skenario 2 Repro
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-skenario-2-repro 12/12
@ tadium koma
amanya ketidaksadaran (koma) ini beberapa menit sampai berjam-jam =adang-
kadang antara kesadaran timbul serangan baru dan akhirnya anita tetap dalam
keadaan koma elama serangan tekanan darah meninggi, nadi $epat dan suhu naik
sampai @09
!AFTA/ PUSTAKA
9unningham, >, E >ant, = J e*eno, 9 >ilstrap 444, J 9 Hauth, = Benstrom200. 7bstetri Billiams Gdisi 2! 5olume ! Gditor' #rofitasari, et al "erjemahan' Hartono,
?, et al Jakarta' #enerbit 3uku =edokteran G>9
9unningham, >, E >ant, = J e*eno, 9 >ilstrap 444, J 9 Hauth, = Benstrom
200. 7bstetri Billiams Gdisi 2! 5olume 2 Gditor' #rofitasari, et al "erjemahan' Hartono,?, et al Jakarta' #enerbit 3uku =edokteran G>9
orland, B ? E 200F =amus =edokteran orland Gdisi 2 "erjemahan H Hartanto, etal
Jakarta' #enerbit 3uku =edokteran G>9
>uyton, ? 9, J G Hall 200F 3uku ?jar isiologi =edokteran Gdisi !! "erjemahan 4raati,
etal Jakarta' #enerbit 3uku =edokteran G>9
Joeono, H < 200A His dan "enaga ain dalam #ersalinan alam' #rairohardjo, 200A
4lmu =ebidanan Gdisi 2 Gditor' aifuddin, ? 3, et al Jakarta' #" 3ina #ustaka arono
#rairohardjo pp' 2AA-.
o$htar, <ustam !A Sinopsis Obstetri disi ! "ilid # Jakarta' G>9
herood, auralee 200! $isiologi %anusia dari Sel ke Sistem, Gd 2, #enerbit 3uku=edokteran G>9
"ortora, > J, E # ?nagnostaskos 200F #rin$iples of ?natomy and #hysiology Gdisi !! Ee&ork' HarperK<o, #ublishers
Biknjosastro, H 2006 4lmu =ebidanan Gdisi % Gditor' aifuddin, ? 3, et al Jakarta' #"
3ina #ustaka arono #rairohardjo
&oseph !6 #erdarahan elama =ehamilan dalam Cermin Dunia Kedokteran &o. ##!'
#((. ?kses !6 ei 20!0dihttp'++kalbe$oid+files+$dk+files+!2#erdarahanelama=ehamilan!!2pdf+!2#erdaraha
nelama=ehamilan!!2html
!2