71
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Simon Kuznet mendefinisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai peningkatan kemampuan suatu negara untuk menyediakan barang-barang ekonomi bagi penduduknya, kenaikan pada kemampuan ini disebabkan oleh adanya kemajuan teknologi, kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya (Todaro & Smith, 2012). Ketiga komponen pokok dari definisi ini sangatlah penting maknanya bagi suatu perekonomian (Arsyad, 2010) yaitu. 1) Kenaikan output nasional secara terus menerus merupakan perwujudan dari pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan kemampuan suatu perekonomian dalam menyediakan berbagai berbagai macam barang ekonomi, dan juga tanda kematangan ekonomi 2) Kemajuan teknologi merupakan syarat perlu (necessary condition) bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, namun bukan syarat cukup (sufficient condition) dalam merealisasikan potensi pertumbuhan yang terkandung dalam teknologi baru 3) Penyesuaian kelembagaan, sikap dan ideologi harus segera dilakukan. Adanya inovasi teknologi tanpa adanya inovasi sosial ibarat sebuah bola lampu tanpa aliran listrik. Potensi ada namun tanpa input yang melengkapi, tidak akan berarti apa-apa

BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

  • Upload
    ngokhue

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pertumbuhan Ekonomi

Simon Kuznet mendefinisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai

peningkatan kemampuan suatu negara untuk menyediakan barang-barang

ekonomi bagi penduduknya, kenaikan pada kemampuan ini disebabkan oleh

adanya kemajuan teknologi, kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang

dibutuhkannya (Todaro & Smith, 2012). Ketiga komponen pokok dari definisi ini

sangatlah penting maknanya bagi suatu perekonomian (Arsyad, 2010) yaitu.

1) Kenaikan output nasional secara terus menerus merupakan perwujudan dari

pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan kemampuan suatu perekonomian

dalam menyediakan berbagai berbagai macam barang ekonomi, dan juga

tanda kematangan ekonomi

2) Kemajuan teknologi merupakan syarat perlu (necessary condition) bagi

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, namun bukan syarat cukup

(sufficient condition) dalam merealisasikan potensi pertumbuhan yang

terkandung dalam teknologi baru

3) Penyesuaian kelembagaan, sikap dan ideologi harus segera dilakukan.

Adanya inovasi teknologi tanpa adanya inovasi sosial ibarat sebuah bola

lampu tanpa aliran listrik. Potensi ada namun tanpa input yang melengkapi,

tidak akan berarti apa-apa

Page 2: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

Di negara-negara maju, ada beberapa tekanan untuk menggeser orientasi

pada pertumbuhan ekonomi menuju ke upaya-upaya yang lebih memperhatikan

kualitas hidup (quality of life). Sementara itu, Negara sedang berkembang (NSB)

yang menjadi perhatian utama adalah masalah pertumbuhan versus distribusi

pendapatan. Banyak orang merasakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi

telah gagal untuk menghilangkan atau bahkan mengurangi luasnya kemiskinan

absolute di NSB karena tingkat penggangguran dan pengangguran semu

meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle

down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak terjadi

(Arsyad, 2010).

Laju pertumbuhan PDRB akan memperlihatkan proses kenaikan output

perkapita dalam jangka panjang. Penekanan pada ”proses”, karena mengandung

unsur dinamis, perubahan atau perkembangan. Oleh karena itu pemahaman

indikator pertumbuhan ekonomi biasanya akan dilihat dalam kurun waktu

tertentu, misalnya tahunan. Aspek tersebut relevan untuk dianalisa sehingga

kebijakan-kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah untuk mendorong

aktivitas perekonomian domestik dapat dinilai efektifitasnya.

2.1.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik

Menurut ekonom Klasik, Smith, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh

dua faktor utama yakni pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk

(Arsyad,1999). Unsur pokok dari sistem produksi suatu negara ada tiga :

Page 3: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

(1). Sumber daya alam yang tersedia merupakan wadah paling mendasar dari

kegiatan produksi suatu masyarakat dimana jumlah sumber daya alam

yang tersedia mempunyai batas maksimum bagi pertumbuhan suatu

perekonomian

(2). Sumber daya insani (jumlah penduduk) merupakan peran pasif dalam

proses pertumbuhan output, maksudnya jumlah penduduk akan

menyesuaikan dengan kebutuhan akan tenaga kerja

(3). Stok modal merupakan unsur produksi yang sangat menentukan tingkat

pertumbuhan output

Laju pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh produktivitas sektor-

sektor dalam menggunakan faktor-faktor produksinya. Produktivitas dapat

ditingkatkan melalui berbagai sarana pendidikan, pelatihan dan manajemen yang

lebih baik. Menurut Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik, pertumbuhan ekonomi

bergantung pada faktor-faktor produksi (Sukirno, 1994).

Persamaannya adalah :

Δ Y = f (ΔK, ΔL, ΔT)

Δ Y = tingkat pertumbuhan ekonomi

Δ K = tingkat pertambahan barang modal

Δ L = tingkat pertambahan tenaga kerja

Δ T = tingkat pertambahan teknologi

Page 4: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

2.1.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

Dalam model pertumbuhan ekonomi Neo Klasik Solow (Solow Neo

Classical Growth Model) maka fungsi produksi agregat standar adalah sama

seperti yang digunakan dalam persamaan sektor modern Lewis yakni:

Y = Aeμt . Kα . L1-α ....................................................................(1)

Y = Produk Domestik Bruto

K = stok modal fisik dan modal manusia

L = tenaga kerja non terampil

A = konstanta yang merefleksikan tingkat teknologi dasar

eμt = melambangkan tingkat kemajuan teknologi

α = melambangkan elastisitas output terhadap model, yakni persentase

kenaikan PDB yang bersumber dari 1persen penambahan modal fisik

dan modal manusia.

Menurut teori pertumbuhan Neo Klasik Tradisional, pertumbuhan output

selalu bersumber dari satu atau lebih dari 3 (tiga) faktor yakni kenaikan kualitas

dan kuantitas tenaga kerja, penambahan modal (tabungan dan investasi) dan

penyempurnaan teknologi (Todaro, 2000).

2.1.3 Teori Pertumbuhan Harrod-Domar

Menurut teori ini, setiap upaya untuk tinggal landas mengharuskan adanya

mobilisasi tabungan dan luar negeri dengan maksud untuk menciptakan investasi

yang cukup, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Teori Harrod-Domar

mengingatkan bahwa sebagai akibat investasi yang dilakukan tersebut pada masa

Page 5: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

berikutnya kapasitas barang-barang modal dalam perekonomian akan bertambah

(Sadono Sukirno, 2000).

Menurut Harrod-Domar (Sadono Sukirno, 2000) pada hakekatnya

investasi berusaha untuk menunjukan syarat yang diperlukan agar terjadi

pertumbuhan yang mantap atau Steady Growth yang dapat didefinisikan sebagai

pertumbuhan yang akan selalu menciptakan penggunaan sepenuhnya alat-alat

modal yang akan selalu berlaku dalam perekonomian. Inti dari pertumbuhan

Harrod-Domar adalah suatu realisasi jangka pendek antara peningkatan investasi

(pembentukan kapital) dan pertumbuhan ekonomi. Dua variabel fundamental dari

model ini adalah pembentukan kapital (investasi) dan ICOR (incremental capital

output ratio). Jika Y=output, K=stok kapital, dan I=investasi, maka ICOR adalah

(ΔK/ΔY), penambahan kapital dibagi pertumbuhan output, sama seperti (I/ΔY), sejak

ΔK=I dalam definisi.

Model Harrod-Domar ini adalah suatu modifikasi yang didasari pada

model masing-masing dari Domar dan Harrod. Model Domar lebih memfokuskan

pada laju pertumbuhan investasi (ΔI/I). Di dalam modelnya, investasi (I)

ditetapkan harus tumbuh atas suatu persentase yang konstan, sejak marginal

propensity to save, yakni rasio dari pertumbuhan tabungan (S) terhadap

peningkatan pendapatan (Y), dan ICOR keduanya konstan.

Teori Harrod-Domar memperlihatkan kedua fungsi dari pembentukan

modal dalam kegiatan ekonomi. Dalam teorinya pembentukan modal dipandang

sebagai pengeluaran yang akan menambah kesanggupan suatu perekonomian

untuk menghasilkan barang, maupun sebagai pengeluaran yang akan menambah

permintaan efektif seluruh masyarakat. Artinya apabila pada suatu masa tertentu

Page 6: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

dilakukan sejumlah pembentukan modal, maka pada masa berikutnya

perekonomian tersebut mempunyai kesanggupan yang lebih besar untuk

menghasilkan barang-barang, disamping itu Harrod-Domar menganggap pula

bahwa pertambahan dalam kesanggupan memproduksi itu tidak secara sendirinya

akan menciptakan pertambahan produksi dan kenaikan pendapatan nasional.

Dengan demikian, walaupun kapasitas memproduksi bertambah, pendapatan

nasional baru akan bertambah dan pertumbuhan ekonomi akan tercipta, apabila

pengeluaran masyarakat mengalami kenaikan kalau dibandingkan dengan masa

sebelumnya.

Dalam teorinya Harrod-Domar menggunakan beberapa pemisalan berikut:

(1). Pada tahap permulaan perekonomian telah mencapai tingkat kesempatan

kerja penuh dan alat-alat modal yang tersedia dalam masyarakat

sepenuhnya dipergunakan;

(2). Perekonomian terdiri dari dua sektor, yaitu sektor rumah tangga dan

sektor perusahaan, berarti pemerintahan dan perdagangan luar negeri

tidak termasuk;

(3). Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsionil dengan pendapatan

nasional, dan keadaan ini berarti bahwa fungsi tabungan dinilai dari titik

nol;

(4). Kecondongan menabung batas besarnya tetap, dan begitu juga

perbandingan diantara modal degan jumlah produksi yang lazim disebut

rasio modal produksi (Capital Output Ratio) dan perbandingan diantara

pertambahan modal dengan jumlah pertambahan produksi yang lazim

Page 7: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

disebut rasio pertambahan modal produksi (Incremental Capital Outout

Ratio).

Pokok penjelasan dari teori tersebut bahwa penanaman modal yang dilakukan

masyarakat dalam waktu tertentu digunakan untuk dua tujuan. Pertama untuk

mengganti alat-alat modal yang tidak dapat digunakan lagi. Kedua untuk

memperbesar jumlah alat-alat modal yang tersedia dalam masyarakat.

2.1.4 Teori Pertumbuhan Baru (New Growth Theory)

Teori ini memberikan kerangka teoritis untuk menganalisis pertumbuhan

yang bersifat terikat, Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil dari dalam sistem

ekonomi. Teori ini menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi lebih ditentukan

oleh sistem produksi, bukan berasal dari luar sistem. Kemajuan teknologi

merupakan hal yang terikat, pertumbuhan merupakan bagian dari keputusan

pelaku-pelaku ekonomi untuk berinvestasi dalam pengetahuan. Peran modal lebih

besar dari sekedar bagian dari pendapatan apabila modal yang tumbuh bukan

hanya modal fisik saja tapi menyangkut modal manusia (Romer, 1994).

Akumulasi modal merupakan sumber utama pertumbuhan ekonomi.

Definisi modal/kapital diperluas dengan memasukkan model ilmu pengetahuan

dan modal sumber daya manusia. Perubahan teknologi bukan sesuatu yang berasal

dari luar model atau bebas tapi teknologi merupakan bagian dari proses

pertumbuhan ekonomi. Dalam teori pertumbuhan terikat, peran investasi dalam

modal fisik dan modal manusia turut menentukan pertumbuhan ekonomi jangka

panjang. Tabungan dan investasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang

berkesinambungan (Mankiw, 2000).

Page 8: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

2.2 Upah

Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam

bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada

pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,

kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi

pekerja/buruh dan keluarganya, atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau

akan dilakukan (UU No.13 Tahun 2003). Kebijakan pengupahan ditetapkan oleh

Pemerintah Daerah di setiap Provinsi dan Kabupaten/Kota melalui penetapan

upah minimum regional yang dilakukan berdasarkan kesepakatan Tripartit antara

Pemerintah, Pengusaha dan Serikat Pekerja.

Upah minimum adalah variabel kebijakan atau intervensi dalam

mekanisme ekonomi pasar dengan cara menetapkan nilai dasar di atas nilai

keseimbangan. Sisi positif dari upah minimum adalah menjaga agar upah bagi

pekerja pemula dan tidak trampil tidak jatuh terlalu rendah. Sebaliknya sisi

negatifnya dari segi ekonomi memperlambat laju employment, inflasi (cost push

inflation), kesenjangan antar sektor; dari segi perusahaan dapat menciptakan

ketidak-adilan, mendorong perusahaan untuk menghemat penggunaan tenaga

kerja bukan inti dan tidak trampil, dan dalam jangka menengah mendorong

melakukan substitusi.

Penetapan upah minimum didasarkan pada kebutuhan hidup layak (KHL)

dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Penetapan upah

minimum mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut : (1) nilai KHL yang

diperoleh dan ditetapkan dari hasil survey, (2) produktivitas makro yang

Page 9: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

merupakan hasil perbandingan antara jumlah Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) dengan jumlah tenaga kerja pada periode yang sama, (3) pertumbuhan

ekonomi merupakan pertumbuhan nilai PDRB, (4) kondisi pasar kerja merupakan

perbandingan jumlah kesempatan kerja dengan jumlah pencari kerja di daerah

tertentu pada periode yang sama, (5) kondisi usaha yang paling tidak mampu

(marginal) yang ditunjukkan oleh perkembangan keberadaan jumlah usaha

marginal di daerah tertentu pada periode tertentu. Komponen hidup layak (KHL)

terdiri dari 60 jenis kebutuhan yang terbagi atas 7 komponen penilaian yaitu: (1)

Makanan dan minuman, (2) Sandang, (3) Perumahan, (4) Pendidikan, (5)

Kesehatan, (6) Transportasi, (7) Rekreasi dan Tabungan. (Permenakertrans RI

No.13 tahun 2012)

Keefektifan upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah daerah di

Indonesia adalah meningkatnya kehidupan yang layak khususnya bagi para

pekerja dan keluarganya namun tidak merugikan kelangsungan hidup perusahaan

yang bisa mengancam keberlanjutan kondisi ekonomi dan produktivitas daerah

maupun produktivitas nasional. Prinsip-prinsip yang harus ditaati dalam

penetapan kebijakan upah di Indonesia menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2013 yaitu:

1) Upah minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah

pokok dan tunjangan tetap.

2) Upah minimum wajib dibayar kepada bekerja secara bulanan atau dengan

kesepakatan antara pekerja dan pengusaha misalnya untuk upah mingguan

atau upah dua mingguan.

Page 10: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

3) Besarnya upah pekerja yang berstatus tetap, tidak tetap, atau dalam masa

percobaan adalah serendah-rendahnya sebesar upah minimum.

4) Upah minimum hanya berlaku untuk pekerja yang bekerja dibawah satu

tahun.

5) Peninjauan upah dilakukan atas kesepakatan antara pekerja/serikat pekerja

dan pengusaha.

6) Pekerja dengan sistem borongan atau dengan satuan hasil serendah

rendahnya adalah sebesar upah minimum untuk upah bulanannya.

7) Upah pekerja harian lepas ditetapkan secara bulanan berdasar hari

kehadiran (dengan pro rata basis).

8) Perusahaan yang telah memberikan upah di atas upah minimum tidak

diperbolehkan menurunkan upah.

9) Dengan kenaikan upah minimum, pekerja diwajibkan untuk memelihara

prestasi kerja (produktivitas) yang ukurannya dirumuskan bersama antara

pekerja dan pengusaha.

10) Pengusaha yang tidak mampu menerapkan kebijakan upah minimum

untuk pekerja diijinkan untuk melakukan penangguhan sementara kepada

pemerintah atau pejabat yang ditunjuk.

Tenaga kerja yang menetapkan tingkat upah minimumnya pada tingkat

upah tertentu, jika seluruh upah yang ditawarkan besarnya dibawah tingkat upah

tersebut, seseorang akan menolak mendapatkan upah tersebut dan akibatnya

menyebabkan pengangguran. Jika upah yang ditetapkan pada suatu daerah terlalu

rendah, maka akan berakibat pada tingginya jumlah pengangguran yang terjadi

Page 11: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

pada daerah tersebut. Namun dari sisi pengusaha, jika upah meningkat dan biaya

yang dikeluarkan cukup tinggi, maka akan mengurangi efisiensi pengeluaran,

sehingga pengusaha akan mengambil kebijakan pengurangan tenaga kerja guna

mengurangi biaya produksi. Hal ini akan berakibat peningkatan pengangguran.

Dalam Mankiw (2008), menjelaskan bahwa teori A.W. Phillips muncul

karena pada saat tahun 1929, terjadi depresi ekonomi Amerika Serikat. Hal ini

berdampak pada kenaikan inflasi yang tinggi dan diikuti dengan pengangguran

yang tinggi pula. berdasarkan pada fakta itulah A.W. Phillips mengamati

hubungan antara tingkat inflasi dengan tingkat pengangguran. Dari hasil

pengamatannya, ternyata ada hubungan yang erat antara Inflasi dengan tingkat

pengangguran, jika inflasi tinggi, pengangguran pun akan rendah. Hasil

pengamatan Phillips ini dikenal dengan kurva Phillip sebagaimana Gambar 2.1

Gambar 2.1. Kurva Philip

Inflation (persen)

Long Run Philips Curve

4.5persen B C AD2

3.5persen A AD1

U2 U1 Unemployment Rate (persen)

Berdasarkan Gambar 2.1 A.W Phillips menggambarkan hubungan antara tingkat

inflasi dengan tingkat pengangguran didasarkan pada asumsi bahwa inflasi

merupakan cerminan dari adanya kenaikan permintaan agregat. Dengan naiknya

Page 12: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

permintaan agregat, berdasarkan teori permintaan, permintaan akan naik,

kemudian harga akan naik pula. Dengan tingginya harga (inflasi) maka untuk

memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan kapasitas produksinya

dengan menambah tenaga kerja (tenaga kerja merupakan satu-satunya input yang

dapat meningkatkan output). Akibat dari peningkatan permintaan tenaga kerja,

maka dengan naiknya harga-harga (inflasi) pengangguran berkurang.

Menurut Mankiw (2008), inflasi dapat dikaitkan secara langsung dengan

besarnya pengangguran yang terjadi. Hal ini dapat diketahui pada kaitan antara

tingkat inflasi (upah) dengan tingkat pengangguran yang ditunjukkan dengan

kurva phillips. Pada awalnya, kurva Phillips memberikan gambaran kasar

mengenai kausalitas proses inflasi. Rendahnya tingkat pengangguran dianggap

memiliki keterkaitan dengan ketatnya pasar tenaga kerja dan tingginya tingkat

pendapatan dan permintaan dari konsumen. Kurva Phillips juga memberikan

gagasan mengenai pilihan (trade off) antara pengangguran dan inflasi. Jika tingkat

inflasi yang diinginkan adalah rendah, maka akan terjadi tingkat pengangguran

yang sangat tinggi. Sebaliknya, jika tingkat inflasi yang diinginkan tinggi, maka

akan terjadi tingkat pengangguran yang relatif rendah.

Menurut Mankiw (2008), peningkatan upah menimbulkan dua efek yang

bertentangan atas penawaran tenaga kerja. Pertama, efek subtitusi yang

mendorong tiap pekerja untuk bekerja lebih lama, karena upah yang diterimanya

dari tiap jam kerja lebih tinggi. Kedua, Efek pendapatan mempengaruhi segi

sebaliknya, yaitu tingginya upah menyebabkan pekerja ingin menikmati lebih

banyak rekreasi bersamaan dengan lebih banyaknya komoditi yang dibeli. Pada

Page 13: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

suatu tingkat upah tertentu, kurva penawaran tenaga kerja akan berlekuk

kebelakang (backward bending curve).

2.3 Pengangguran

Pertumbuhan ekonomi dan investasi tidak sanggup menanggapi surplus

tenaga kerja yang muncul sejak awal pertumbuhan ekonomi. Pergeseran tenaga

kerja ke sektor non-pertanian yang tidak disadari dengan kekuatan ekonomi

modern yang memadai, serta ketiadaan kompensasi bagi para pengangguran telah

memaksa golongan usia kerja untuk bekerja seadanya. Dalam hal ini, sektor

informal lebih berperan serta sifatnya lebih efisien dan menguntungkan, selain

dapat menyalurkan tenaga kerja juga dapat menopang kehidupan masyarakat yang

memiliki tingkat konsumsi rendah. Kegiatan sektor informal yang menonjol

biasanya terjadidi kawasan yang sangat padat penduduknya, di mana

pengangguran (uenemployment) maupun pengangguran terselubung (disquised

unemployment) merupakan masalah yang utama (Mulyadi, 2008).

Edwards membedakan 5 (lima) bentuk pengangguran, yaitu sebagai

berikut (Subandi, 2012)

1) Pengangguran terbuka; baik sukarela (tidak mau bekerja karena

mengharapkan pekerjaan pekerjaan yang lebih baik) maupun karena terpaksa

(mau bekerja tetapi tidak mendapatkan pekerjaan). Faktor penyebab

pengangguran terbuka secara sukarela adalah diri sendiri yang memilih

pekerjaan sesuai keinginannya sendiri. Faktor penyebab pengangguran terbuka

karena terpaksa adalah kurangnya ketersediaan lapangan pekerjaan sehingga

Page 14: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

orang akan menganggur akibat tidak ada lowongan pekerjaan yang dibuat oleh

pengusaha.

2) Setengah menganggur (underemployment), yaitu mereka yang bekerja

lamanya kurang dari yang mereka kerjakan (hari, minggu, atau musiman).

Faktor penyebabnya adalah ketersediaan lapangan pekerjaan yang ada di

industry untuk kurun waktu yang pendek sehingga orang terpaksa memilih

pekerjaan yang tergolong underemployment dibandingkan ia tidak mampu

memenuhi kebutuhan hidupnya.

3) Tampak bekerja tetapi tidak bekerja penuh, yaitu mereka yang tidak

digolongkan sebagai pengangguran terbuka dan setengah menganggur, antara

lain sebagai berikut.

a. Pengangguran tak kentara (disguised unemployment), misalnya seseorang

bekerja sehari penuh, adalah pekerjaan itu sebenarnya tidak memerlukan

waktu sehari. Faktor penyebabnya adalah kemalasan atau tidak

produktifnya pekerja yang bersumber dari dalam dirinya sendiri.

b. Pengangguran tersembunyi (hidden unemployment), yaitu orang yang

bekerja tidak sesuai dengan tingkat dan jenis pendidikannya. Faktor

penyebabnya berasal dari pihak pengusaha yang memberikan kesempatan

orang yang tidak memiliki pendidikan tertentu untuk bekerja sesuai

dengan pendidikan yang ditekuninya.

c. Pensiun lebih awal, yaitu mereka yang pensiun sebelum batas usia

pensiun. Faktor penyebab berasal dari pengusaha yang menginginkan

Page 15: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

efisiensi biaya untuk menggaji pekerja atau berasal dari pekerja yang

merasa tidak mampu bekerja lagi.

4) Tenaga kerja yang lemah (impaired), yaitu mereka yang bekerja full time,

tetapi intensitasnya lemah karena kurang gizi atau penyakitan. Faktor

penyebabnya berasal dari pekerja yang tidak mampu menjaga kondisi

tubuhnya agar tetap sehat selalu sehingga pekerja dapat bekerja secara optimal

di dalam perusahaan.

5) Tenaga kerja yang tidak produktif, yaitu mereka yang mampu bekerja secara

produktif, tetapi karena kurang sumber daya penolong yang memadai maka

mereka tidak bisa menghasilkan sesuatu dengan baik. Faktor penyebabnya

berasal dari pengusaha yang tidak memberikan sumber daya penolong yang

memadai kepada pekerja supaya pekerja dapat bekerja secara optimal di dalam

perusahaan.

2.4 Hukum Okun

Pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja dibahas oleh seorang

ekonom bernama Arthur Okun dan hal ini dikenal dengan Hukum Okun. Menurut

Arthur Okun : “tingkat pengangguran yang minimal (4persen per tahun) akan

tercapai bila seluruh kapasitas produksi terpakai (kesempatan kerja penuh atau full

employment). Konsekuensi pemikiran Okun adalah pentingnya menjaga

perekonomian agar berada dalam keadaan kesempatan kerja penuh. Seandainya

ada hubungan proporsional antara tingkat output (dinotasikan Q) dan kesempatan

Page 16: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

kerja (dinotasikan L), dimana hubungan proporsionalnya dilambangkan dengan c,

maka : L = cQ …………………………………………………………….(2.1)

∂L = C∂Q

Dari persamaan di atas dapat segera diketahui bahwa untuk menambah

kesempatan kerja, output harus bertambah sebab setiap unit pertambahan output

akanmenambah kesempatan kerja sebanyak c unit. Makin besar nilai c,

makajumlah kesempatan kerja yang tersedia akibat bertambahnya1 unit output

akan makin besar. Besar kecilnya nilai csangat tergantung pada tehnik produksi

(tingkat teknologi) yang digunakan dan tingkat efisiensi. Teknik produksi yang

padat karya cenderung memperbesar nilai c, sebaliknya dengan teknik produksi

yang padat modal (Rahardja & Manurung, 2008).

Tingkat efisiensi mempunyai dampak mendua terhadap kesempatan kerja:

1) Untuk jangka pendek, membaiknya efisiensi akan mengurangi kesempatan

kerja sebab dengan membaiknya efisiensi untuk tingkat output yang sama

dibutuhkan tenaga kerja yang lebih sedikit; 2) Untuk jangka panjang, efisiensi

yang berkaitan dengan kemajuan teknologi akan memperluas kesempatan kerja

bila kemajuan teknologi tersebut meresap ke dalam diri manusia (tenaga kerja

yang meningkatkan mutu SDM (embodied technology) (Rahardja & Manurung,

2008).

2.5 Pengertian Investasi

Di era globalisasi, investasi merupakan hal yang sering dilakukan oleh

setiap orang untuk meningkatkan kesejahteraan. Setiap orang akan berusaha

memaksimalkan kekayaan yang dimilikinya melalui investasi dalam berbagai

Page 17: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

bentuk seperti : investasi di lembaga keuangan, investasi di pasar modal, investasi

dengan membeli barang atau investasi dengan mendirikan usaha. Pandangan

tentang investasi diungkapkan oleh beberapa ahli sebagai berikut.

1) Boumol & Blinder (2010), Investment is the flow of resources into the

production of new capital. It is the labor, steel, and other inputs

devoted to construction of factories, warehouses, railroads, and other

pieces of capital during some period of time.

2) Slavin (2009), investment is any new plant, equipment, additional

inventory, computer software, or residential housing.

3) Parkin (2012), the purchase of new plant, equipment, and buildings

and the additions to inventories are investment.

4) Hubbard, et al (2012), investment is spending by firms on new

factories, office buildings, machinery, and additions to inventories,

plus spending by households and firms on new houses.

Dari pandangan pengertian para ahli di atas dapat ditemukan suatu persamaan

pandangan tentang investasi; investasi merupakan suatu dana yang digunakan

untuk membangun pabrik baru, gedung baru, membangun atau membeli hal

lainnya untuk tujuan investasi selama periode waktu tertentu.

2.6 Jenis-Jenis investasi

Menurut Noor (2013), ada dua jenis investasi bila dilihat dari dorongan

dan proses yang menimbulkan investasi yang lazim dilakukan, sebagai berikut.

Page 18: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

1) Investasi untuk Memenuhi Kebutuhan (Needs) Masyarakat akan Barang

dan Jasa.

Kelangsungan kehidupan individu, kelompok, atau bahkan negara

memerlukan syarat yang tidak bisa ditawar, yaitu terpenuhinya kebutuhan

minimal (fulfilling the minimum needs for living). Berbagai kebutuhan

kehidupan masyarakat di atas, dapat dikelompokkan pada 2 (dua)

kelompok besar, yaitu kebutuhan berbentuk barang (goods), seperti

makanan dan minuman, pakaian, perumahan, kendaraan, dan sebagainya,

serta kebutuhan berbentuk jasa, seperti perawatan kesehatan, perlindungan

keamanan, dan sebagainya.

Untuk memenuhi berbagai kebutuhan di atas diperlukan beraneka

ragam barang dan jasa, yang pengadaannya memerlukan berbagai tahapan

dan proses. Proses atau tahapan awal dari pengadaan barang dan jasa yang

dibutuhkan untuk kelangsungan kehidupan masyarakat di masa datang

adalah melakukan investasi saat ini. Tanpa ada investasi saat ini (baik

yang dilakukan secara sukarela atau terpaksa), sulit membayangkan

kebutuhan barang dan jasa untuk kelangsungan kehidupan di masa datang

dapat terpenuhi.

Dalam berbagai literatur ekonomi makro, investasi jenis ini terjadi secara

otomatis, karena desakan kenbutuhan hidup, bila pendapatan (income)-nya

mencukupi maka kebutuhan tersebut akan langsung dipenuhi, atau dikenal

juga dengan autonomous investment yaitu investasi yang terjadi secara

otomatis sesuai dengan perkembangan kebutuhan hidup seseorang atau

Page 19: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

sekelompok orang atau suatu organisasi, bahkan negara. Investasi jenis ini

didorong oleh kebutuhan di masa depan (design by nature), misalnya

kebutuhan sandang, papan, pendidikan, dan sebagainya yang mendorong

timbulnya investasi jenis ini. Besar kecilnya volume investasi yang terjadi

secara otomatis (autonomous investment) ini ditentukan oleh kemampuan

keuangan yang melakukan investasi. Dengan demikian dapat dibuatkan

formula sederhana mengenai investasi otomatis ini, yaitu: Investasi

Otomatis = fungsi (Pendapatan), atau secara nasional dapat dirumuskan:

Investasi Otomatis = fungsi (Produk Domestik Bruto, PDB)

(Autonomous Investment) = function of (Gross Domestic Product, GDP).

2) Investasi untuk Memenuhi Keinginan (Wants)

Peradaban manusia selalu berkembang sesuai dengan perjalanan

waktu dan zaman. Perkembangan peradaban ini sejalan dengan fitrah

manusia untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupannya. Dorongan

dalam peningkatan kualitas kehidupan ini misalnya keinginan untuk

rekreasi, kemudahan dalam berbagai aktivitas kehidupan, dan sebagainya.

Dorongan ini menghasilkan tuntutan baru selain pemenuhan kebutuhan

minimal syarat kehidupan. Tambahan tuntutan untuk peningkatan kualitas

kehidupan ini disebut dengan keinginan (wants), yang pemenuhannya juga

memerlukan barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan investasi.

Dalam literatur ekonomi makro, jenis investasi yang terjadi karena

dorongan keinginan ini dikenal juga dengan istilah investasi yang

disengaja (induced investment), dengan tujuan mendapat laba (profit

Page 20: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

motive), yaitu jenis investasi yang disengaja karena diinginkan atau di

dambakan oleh seseorang atau sekelompok orang atau suatu organisasi,

karena keinginan masa depan, atau karena ada harapan yang dijanjikan (by

designed). Dengan demikian investasi yang disengaja atau induced

investment ini lebih condong pada pengertian usaha atau bisnis, yaitu

usaha yang terkait dengan tujuan mendapat manfaat di kemudian hari.

Oleh karena itu, maka pada umumnya investasi di sengaja ini termasuk

kelompok investasi yang dilakukan oleh swasta, misalnya membuka toko,

membangun pabrik, membuka lahan pertanian, melakukan usaha perkebunan,

peternakan, perikanan, dan sebagainya, yang tujuan utamanya adalah

mendapatkan hasil lebih (keuntungan) di kemudian hari. Induced investment atau

investasi yang disengaja untuk mendapat manfaat atau laba di kemudian hari ini

juga dapat dilakukan oleh negara, sehingga dikenal ada Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Biasanya BUMN atau

BUMD dibentuk karena belum ada badan usaha swasta yang memasuki usaha

tersebut karena kurang modal atau resikonya besar, sementara masyarakat

membutuhkannya.

Besar kecilnya volume investasi yang didasarkan pada harapan

(investment designed by prospect) ini ditentukan oleh harapan untuk mendapat

laba di masa depan, yang tentunya terkait dengan prospek atau iklim investasi

(investment climate). Dengan demikian dapat dibuatkan formula sederhana

mengenai investasi jenis ini, yaitu: Investasi yang Disengaja (Induced Investment)

Page 21: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

= fungsi (Prospek Usaha), atau secara nasional dapat dirumuskan: Investasi yang

Disengaja = fungsi (Iklim Usaha)

Bila dilihat dari sumber daya yang digunakan, investasi dapat

dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok utama, yaitu : investasi oleh

pemerintah dan investasi oleh swasta. Investasi oleh pemerintah dan investasi oleh

swasta secara bersama-sama meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Kedua jenis investasi ini saling melengkapi atau dapat bersinergi dalam kehidupan

masyarakat sehingga kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dapat

dipercepat pencapaiannya (Noor, 2013).

2.6.1 Investasi Pemerintah

Investasi pemerintah adalah investasi yang dilakukan oleh negara atau

semuber daya tersebut berasal dari milik atau kekayaan negara (public asset).

Dalam pelaksanaannya investasi oleh negara ini dilakukan oleh pemerintah, untuk

membangun prasarana dan sarana atau infrastruktur guna memenuhi kebutuhan

masyarakat (publik). Investasi dengan karakteristik seperti ini bersifat nirlaba atau

non profit motive, seperti pembangunan jalan dan jembatan, irigasi, sekolah,

taman, pasar, listrik, rumah sakit, pelabuhan, bandar udara (bandara), terminal,

alat pertahanan negara, kantor pemerintah, dan sarana serta prasarana publik

lainnya (Noor, 2013).

Dana atau pembiayaan untuk investasi pemerintah bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD). Besar kecilnya aktivitas investasi ini sangat

Page 22: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

bergantung dari kemampuan APBN dan APBD. Investasi publik ini menghasilkan

nilai tambah (value added) berupa barang dan jasa, lapangan pekerjaan, sewa,

bunga, mendorong mobilitas perekonomian, dan meningkatkan peradaban

masyarakat (Noor, 2013).

2.6.2. Investasi Swasta

Investasi swasta adalah investasi yang dilakukan oleh masyarakat,

khususnya para pengusaha, dengan tujuan mendapat manfaat berupa laba.

Investasi jenis ini disebut juga dengan istilah investasi dengan profit motive.

Investasi dengan karakteristik seperti ini dapat dilakukan oleh pribadi atau

perusahaan, seperti berikut (Noor, 2013):

1) Usaha mikro atau rumah tangga: biasanya belum punya badan hukum,

serta skala usahanya relatif kecil, yang bergerak di bidang industri,

dagang, ataupun jasa

2) Usaha kecil dan menengah (UKM), ada yang sudah berbadan hukum dan

ada yang belum, dengan skala usahanya mulai dari kecil, sampai

menengah, baik dilihat dari omzet, modal usaha, maupun tenaga kerja,

dengan usaha industri, dagang, ataupun jasa

3) Usaha besar, baik berbentuk PMDN maupun PMA, atau investasi

nonfasilitas, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan

Usaha Milik Daerah (BUMD)

Page 23: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi

Nugroho (2008) menagatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

investasi :

1) Suku bunga

Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik

investasi karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman

bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor

untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan

melakukan investasi.

2) Pendapatan nasional per kapita untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB

per kapita untuk tingkat propinsi dan Kabupaten atau Kota.

Pendapatan nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin

dari daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat

suatu negara atau daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per

kapita atau PDRB per kapita) maka akan makin menarik negara atau

daerah tersebut untuk berinvestasi.

3) Kondisi sarana dan prasarana.

Investasi membutuhkan sarana dan prasarana pendukung. Prasarana dan

sarana pendukung tersebut meliputi sarana dan prasarana transportasi,

komunikasi, utilitas, pembuangan limbah dan lain-lain. Sarana dan

prasarana transportasi contohnya antara lain : jalan, terminal, pelabuhan,

bandar udara dan lain-lain.Sarana dan prasrana telekomunikasi contohnya:

jaringan telepon kabel maupun nirkabel, jaringan internet, prasarana dan

Page 24: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

sarana pos. Sedangkan contoh dari utilitas adalah tersedianya air bersih,

listrik dan lain-lain.

4) Birokrasi perijinan.

Birokrasi perijinan merupakan faktor yang sangat penting dalam

mempengaruhi investasi karena birokrasi yang panjang memperbesar

biaya bagi investor. Birokrasi yang panjang akan memperbesar biaya bagi

pengusaha karena akan memperpanjang waktu berurusan dengan aparat.

Padahal bagi pengusaha, waktu adalah uang. Kemungkinan yang lain,

birokrasi yang panjang membuka peluang oknum aparat pemerintah untuk

menarik suap dari para pengusaha dalam rangka memperpendek birokrasi

tersebut.

5) Kualitas sumberdaya manusia.

Manusia yang berkualitas akhir-akhir ini merupakan daya tarik investasi

yang cukup penting. Sebabnya adalah tekhnologi yang dipakai oleh para

pengusaha makin lama makin modern. Tekhnologi modern tersebut

menuntut ketrampilan lebih dari tenaga kerja.

6) Peraturan dan undang-undang ketenagakerjaan.

Peraturan undang-undang ketenagakerjaan ini antara lain menyangkut

peraturan tentang pemutusan hubungan kerja (PHK), Upah Minimum,

kontrak kerja dan lain-lain.

7) Stabilitas politik dan keamanan.

Stabilitas politik dan keamanan penting bagi investor karena akan

menjamin kelangsungan investasinya untuk jangka panjang.

Page 25: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

8) Faktor-faktor sosial budaya.

Contoh faktor sosial budaya ini misalnya selera masyarakat terhadap

makanan. Orang Jawa pedalaman misalnya lebih senang masakan yang

manis rasanya, sementara masyarakat Jawa pesisiran lebih senang

masakan yang asin rasanya.

2.8 Aspek Yang Dipertimbangkan Terkait Investasi

Menurut Noor (2013), berbagai aspek yang harus diperhatikan terkait

dengan investasi, sebagai berikut.

1) Aspek Pengorbanan (Sacrifice Aspect)

Dalam aspek ini, seorang investor harus rela mengorbankan

sumber daya (resources) yang dikuasainya untuk melakukan investasi.

Bila aspek ini tidak terpenuhi, misalnya tidak mau berkorban, maka

gagasan investasi hanya akan menjadi wacana saja.

2) Aspek Harapan (Hope)

Dalam aspek ini, harapan (hope) yang rasional (masuk akal)

terhadap hasil investasi yang akan dilakukan. Bila dikaitkan dengan aspek

di atas (pengorbanan), tentu harapan yang diharapkan dari investasi ini

harus lebih besar dari pengorbanan yang dilakukan. Oleh karena itu, maka

bila harapan lebih kecil dari pengorbanan, maka gagasan investasi tersebut

tidak perlu diwujudkan.

Bila dilihat secara makro atau nasional, maka menjaga harapan

atau persepsi masyarakat mengenai masa depan yang lebih baik adalah

Page 26: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

sangat penting dan strategis, agar investasi daapt berkembang dengan baik

untuk kesejahteraan bersama. Harapan (dalam konteks investasi) erat

sekali kaitannya dengan iklim investasi. Dengan demikian maka

pemerintah sebagai penyelenggara negara sangat penting perannya dalam

menciptakan iklim usaha (investasi) yang kondusif guna meningkatkan

kesejahteraan masyarakatnya melalui kegiatan investasi.

3) Aspek Risiko (Risk Aspect)

Bila seseorang melakukan investasi maka dia harus siap menerima

risiko atau kegagalan dalam investasi tersebut. Tidak semua oang yang

berbisnis mendapat laba, tetapi ada yang hanya balik modal (impas), atau

bahkan ada yang rugi (loss). Bila salah satu dari 2 (dua) hal terakhir terjadi

dikenal dengan istilah risiko bisnis. Bila dilihat hubungan antara aspek

harapan dengan aspek resiko ini normalnya adalah hubunhgan lurus, atau

sebanding.

4) Aspek Waktu (Time Aspect)

Investasi adalah kegiatan jangka panjang. Sekarang melakukan

investasi, hasilnya diharapkan diterima di masa datang, artinya dalam

melakukan investasi dibutuhkan kesabaran untuk menunggu hasil yang

diharapkan. Waktu identik dengan kesempatan, merupakan sumber daya

yang disengaja dan tidak bisa diperbaharui (irrenewable). Terkait dengan

aspek ini adalah masalah nilai (dari laba) yang dihasilkan oleh investasi

ini. Dengan demikian maka untuk menilai kelayakan investasi digunakan

perspektif waktu, yaitu menilai penerimaan di masa yang akan datang

Page 27: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

(Future Value), dengan perspektif nilai sekarang (Present Value), saat

berinvestasi. Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa investasi adalah

kegiatan awal dari aktivitas ekonomi atau bisnis, yaitu mengalokasikan

atau menanamkan sumber daya saat ini (sekarang) untuk menghasilkan

barang dan jasa dengan harapan mendapatklan manfaat (dikemudian hari).

5) Aspek Jenis Investasi

Menurut jenisnya, investasi dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua)

kelompok yaitu sebagai berikut :

(1) Investasi langsung (direct investment)

Investasi langsung adalah investasi pada faktor produksi yang

menghasilkan aneka barang dan jasa untuk keperluan konsumsi

masyarakat, atau dikenal juga dengan investasi pada sektor riil.

(2) Investasi tidak langsung (indirect investment)

Investasi tidak langsung adalah investasi bukan pada faktor prroduksi,

tetapi pada sektor keuangan (financial investment), seperti deposito,

saham, obligasi, reksadana, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat

Utang Negara (SUN), dan investasi pada surat berharga lainnya.

Secara mikro (individu) investasi langsung atau investasi pada sektor riil

dan investasi tidak langsung atau investasi pada sektor finansial, adalah alternatif

(pilihan) investasi. Secara makro, investasi langsung atau investasi pada sektor riil

adalah yang utama, dan investasi sektor financial adalah penunjang, agar investasi

langsung atau sektor riil dapat bergerak lebih cepat untuk meningkatkan aktivitas

ekonomi (Noor, 2013).

Page 28: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

2.9 Pengertian Penanaman Modal Asing

Investasi langsung tidak hanya dilakukan di dalam negeri, namun

investasi juga dapat dilakukan di luar negeri. Ada beberapa pandangan tentang

investasi asing langsung sebagai berikut.

1) Neuhaus (2005), FDI reflects the objective of obtaining a lasting

interest by a resident entity in one economy (direct investor) in an

entity resident in an economy other than that of the investor (direct

investment enterprise)

2) Hill (2008), Foreign Direct Investment (FDI) occurs when a firm

invests directly in facilities to produce or market a product in a

foreign country.

3) Krugman & Obstfeld (2009), by direct foreign investment we mean

international capital flows in which a firm in one country creates or

expands a subsidiary in other.

4) Gwartney, et al (2011), when institutions and policies are similar

across countries, investment capital should flow into the projects that

promise the highest expected rate of return.

5) Miles & Scott (2005), Direct Investment occurs when an individual or

firm in one country acquires a lasting interest in an enterprise

resident in another economy. Direct investment implies a long-term

relationship between the investor and the recipient firm, where the

investor has significant influence over the enterprise.

Page 29: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

Menurut Undang – Undang Nomer 25 tahun 2007, Penanaman Modal

Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara

Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang

menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan

penanam modal dalam negeri.

Dari pandangan para ahli dan undang – undang dapat diungkapkan

pengertian investasi asing langsung adalah modal yang masuk dari negara tempat

investor berasal kepada negara lain untuk membeli aset, membangun produksi,

mendirikan usaha atau bentuk lainnya yang akan berharap akan mendapatkan

keuntungan yang tinggi di masa mendatang.

2.10 Persyaratan Penanaman Modal Asing

World Bank mensyaratkan penanaman modal asing langsung adalah

sebagai berikut : pertama, pemerintah memfasilitasi masuknya investasi asing dan

pembentukan investasi oleh warga negara dari negara lain; kedua, pemerintah

harus menghindari membuat peraturan prosedural terlalu rumit atau bersifat

memaksa yang tidak perlu, pengakuan investasi tersebut; ketiga, penanaman

modal asing harus mengetahui peraturan prosedur melakukan pendaftaran sebagai

investor di negara tujuan investasi; keempat, negara berhak menolak atau

menerima investor asing yang sudah berminat untuk berinvestasi di negaranya;

kelima, investor asing tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku untuk

investasi di negara yang bersangkutan; keenam, setiap negara didorong untuk

mempublikasikan dalam bentuk bukut atau media lainnya yang mudah diakses

Page 30: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

negara lain dan investornya tentang informasi yang memadai dan secara teratur

diperbaharui yang berkaitan dengan legislasi, peraturan dan prosedur yang relevan

untuk investasi asing serta berbagai kebijakannya; ketujuh, setiap negara

mengeluarkan izin sebagai bentuk mengakui pengoperasian investasi asing;

kedelapan, negara mengesahkan pemakaian tenaga kerja asing dan memberi

kebebasan investor untuk memakai manajer puncak terlepas dari

kewarganegaraannya; kesembilan, negara memberi kebebasan transfer periodik

rutin gaji dan upah personil asing, kebebasan transfer pendapatan dan realisasi

investasi, kebebasan transfer dana untuk pembayaran utang kontrak atau debit

kewajiban lainnya yang jatuh tempo, kebebasan transfer hasil likudasi atau

penjualan investasi; kesepuluh, setiap negara tidak boleh mengambil alih atau

mengambil seluruh atau mengambil sebagian investasi swasta asing atau

mengambil langkah-langkah yang memiliki efek yang sama kecuali bila hal ini

dilakukan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku; kesebelas, perselisihan

antara investor asing dengan negara tuan rumah diselesaikan dengan negosiasi

termasuk konsiliasi dan arbitrase independent.

Penanaman modal asing merupakan hal yang memiliki arti penting bagi

kemajuan suatu negara sehingga negara perlu memperhatikan faktor-faktor

pendorong melalui teori-teori penanaman modal asing agar semakin banyak

investor asing menanamkan modalnya di suatu negara. Penanaman modal asing

akan mempertimbangkan berbagai aspek dalam melakukan investasi di suatu

negara. Berbagai pertimbangan investor asing telah dikaji dalam teori Foreign

Direct Investment.

Page 31: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

2.11 Teori dari Foreign Direct Investment

Teori dari Foreign Direct Investment yang mendasari investor asing dalam

mengambil keputusan investasi ke suatu negara sebagai berikut.

2.11.1 The Differential Rates of Return Hypothesis

Teori ini menyatakan bahwa modal dari suatu negara dengan tingkat

pengembalian rendah berpindah ke negara yang memiliki tingkat pengembalian

yang tinggi dalam suatu proses yang cepat. Dalam hal ini FDI diputuskan dengan

mempertimbangkan marginal return dan marginal costnya. Investor berusaha

menghitung seberapa besar resiko yang akan ditanggungnya dengan dengan

keuntungan yang akan di dapatnya di masa mendatang sehingga arus

pengembalian modal akan diketahui secara jelas.

Pengembalian investasi yang menguntungkan di suatu negara membuat

investor berani mengambil keputusan untuk melakukan penanaman modal di

negara tersebut. Dengan adanya tingkat pengembalian investasi yang tinggi di

suatu negara makin membuat investor akan menambah jumlah investasinya dan

investor akan lama bertahan di negara tersebut. Investor lebih tertarik ke negara

yang memiliki tenaga kerja yang berpendidikan, produktifitasnya tinggi, memiliki

resiko yang rendah. Adanya tenaga kerja yang berpendidikan maka memudahkan

perusahaan makin berkembang. Produktifitas tinggi di suatu negara akan

membuat pengembalian investasi makin cepat. Selain itu, resiko di negara tujuan

investasi menjadi pertimbangan bagi investor untuk menanamkan modalnya

(Moosa, 2002).

Page 32: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

Teori Lingkaran Setan Kemiskinan dari Nurkse yang mengatakan bahwa

rendahnya pendapatan masyarakat nyata menyebabkan tingkat permintaan

menjadi rendah, sehingga pada gilirannya tingkat investasipun rendah. Tingkat

investasi yang rendah kembali menyebabkan modal kurang dan produktivitas

rendah (Jhingan,2010).

2.11.2 The Country Risk

Teori ini menyatakan bahwa faktor ekonomi menimbulkan risiko ekonomi

karena indikator ekonomi seperti : percepatan laju inflasi dan depresiasi mata

uang dapat mempengaruhi arus kas negatif yang mencegah penanaman modal

asing masuk ke suatu negara (Moosa, 2002). Erramilli and D’Souza (1995) dalam

Jason (2008) mengatakan “ketidakstabilan ekonomi sebuah negara tuan rumah

dapat menjadi penghalang utama untuk masuknya penanaman modal asing.

Segala bentuk ketidakstabilan memperkenalkan bentuk ketidakpastian yang

mendistorsi persepsi investor terhadap profitabilitas masa depan di negara

tersebut”.

Salah satu indikator yang paling penting dari stabilisasi ekonomi adalah

tingkat inflasi. Negara-negara yang memiliki tingkat inflasi yang tinggi dianggap

berisiko oleh investor. Oleh karena itu, berkaitan dengan investor, stabilitas harga

yang disediakan di negara tempat investasi dibuat memiliki kepentingan besar

(Melek, 2013).

Glaister dan Atanasova (1998) mengatakan inflasi yang tinggi dapat

menyebabkan berbagai masalah di dalam negeri untuk mengurangi daya tarik

Page 33: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

untuk asing investor. Wint dan Williams (2002) menunjukkan bahwa ekonomi

yang stabil menarik lebih banyak FDI, dengan demikian lingkungan inflasi yang

rendah diinginkan di negara-negara yang mempromosikan FDI sebagai sumber

arus modal (Jason, 2008).

2.11.3 The Location Hypothesis

Hipotesis ini menyatakan bahwa lokasi yang berbeda di tiap negara

didalam berbagai faktor produksi seperti tenaga kerja dan sumber daya alam yang

membuat keberadaan FDI di suatu negara. Salah satu bentuk perbedaan lokasi dari

biaya-biaya faktor produksi adalah upah murah. Kenaikkan upah di suatu negara

mengakibatkan perubahan harga faktor produksi sehingga perusahaan lebih

menggunakan metode yang lebih ke arah padat modal melalui penggunaan mesin

atau teknologi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan upah tidak seiring dengan

peningkatan produktivitas (Moosa, 2002).

Peningkatan upah di suatu negara merupakan suatu ancaman yang serius

bagi setiap investor untuk meraih keuntungan dari investasinya yang akan

dilakukan ataupun investasi yang sudah dilakukan. Oleh sebab itu, peningkatan

upah di suatu negara akan menurunkan minat investor untuk menanamkan

modalnya di negara tersebut dan ada kemungkinan pergeseran penggunaan

metode ke arah padat modal bagi investor yang sudah berinvestasi di negara

tersebut (Moosa, 2002). Teori ini dimulai dari penelitian Horst (1972) yang

digunakannya untuk menjelaskan FDI Amerika di Kanada; Riedel (1975)

menjelaskan tentang lower cost menjadi faktor penentu dominan FDI Ekspor di

Page 34: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

Taiwan; Golberg (1972), Saunders (1983), Scheider & Frey (1985), Culem

(1988), Moore (1993) yang telah menemukan peningkatan upah akan

menyurutkan FDI.

2.11.4 Market Size Hypothesis

Teori ini menyatakan bahwa besarnya FDI yang mengalir ke suatu negara

tergantung dari besarnya output dari perusahaan multinasional di negara tersebut

atau besarnya ukuran pasar dari negara tersebut yang diukur berdasarkan GDP

atau PDRB. Ukuran pasar yang besar akan membuat ketertarikan investor untuk

menanamkan modalnya di negara tujuan investasi karena negara tersebut

dianggap potensial untuk menghasilkan keuntungan apabila investor menanamkan

modalnya (Moosa, 2002).

Ukuran pasar di negara tujuan investasi akan menentukan seberapa besar

perusahaan akan mampu meraih penjualan usaha. Ukuran pasar yang besar dapat

dilihat dari GDP negara tersebut. Semakin besar GDP pada negara tujuan

investasi maka semakin besar minat investor untuk menanamkan modal dan

mendirikan usaha di negara tersebut. Dengan adanya GDP yang besar maka

investor berpeluang untuk memperbesar usaha dan meraih keuntungan yang baik

karena masyarakat mempunyai daya beli yang besar. GDP yang besar merupakan

peluang bagi setiap investor untuk meraih keuntungan (Moosa, 2002).

Page 35: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

2.11.5 The Currency Areas Hypothesis

The Currency Areas Hypothesis menyatakan bahwa fluktuasi nilai tukar

mata uang akan membuat investor kecenderungan kuat untuk menanamkan

modalnya pada negara yang dipandang menguntungkan dari sisi nilai tukar.

Dengan kata lain, negara yang mempunyai nilai mata uang yang kuat merupakan

sumber dari FDI dan negara yang mata uangnya lemah adalah tujuan dari FDI.

Negara yang memiliki mata uang yang lemah akan memudahkan investor akan

mudah membangun usahanya karena disaat investor menukar mata uangnya di

negara tersebut maka investor mendapatkan uang yang lebih banyak. Dengan nilai

mata uang yang kuat di negara investor, investor memiliki daya beli yang kuat

atas faktor produksi di negara tujuan investasi. Dengan daya beli yang besar atas

faktor produksi maka memudahkan investor untuk berproduksi dan

mengembangkan usaha dalam meraih keuntungan. Apresiasi mata uang dalam

negeri akan mendorong investor untuk menanamkan modalnya di luar negeri.

Perubahan nilai tukar berdampak pada perubahan biaya invetor dan pendapatan

(Moosa, 2002).

2.11.6 Government Regulations

Regulasi yang diterapkan oleh pemerintah bertujuan menarik investor asing

untuk menanamkan modalnya melalui berbagai insentif. Regulasi pemerintah

yang menawarkan insentif untuk mendorong investasi asing masuk berinvestasi

meliputi beberapa hal seperti : pertama, insentif fiskal seperti pengurangan pajak,

investasi dan reinvestasi tunjangan, dan pembebasan bea masuk; kedua, insentif

Page 36: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

keuangan seperti subsidi, hibah dan jaminan pinjaman; ketiga, pasar preferensi

termasuk hak monopoli, perlindungan dari persaingan yang timbul dari impor, dn

kontrak istimewa pemerintah; keempat, biaya infrastruktur yang rendah, bahan

bakar dan energi; kelima, penyediaan informasi melalui instansi; keenam, sebuah

kerangka kerja yang jelas, kebijakan yang efisien stabil diimplementasikan

dengan menghormati penanaman modal asing; ketujuh, kondisi yang fleksibel

sehubungan dengan penyertaan modal lokal (Moosa, 2002).

Stoever (1999) dalam Moosa (2002) mengusulkan skema yang berbeda

dilakukan oleh berbagai tingkat pemerintahan dalam merumuskan kebijakan

terhadap penanaman modal asing : pertama, memeriksa campuran arahan

pemerintah dan kekuatan pasar yang memandu kegiatan ekonomi negara; kedua,

menentukan prioritas untuk jenis investasi oleh pemerintah dan manfaat yang

diharapkan dari investasi ini; ketiga, penyusunan undang-undang, kebijakan dan

peraturan yang mengatur investasi tertentu; keempat, menggunakan alat-alat input

± output analisis, ± biaya analisis manfaat, dan neraca pembayaran analisis untuk

mengevaluasi proposal investasi individu. Subsidi untuk investor asing dari

pemerintah membuat atraktif perusahaan asing menanamkan modalnya di suatu

negara. Regulasi pemerintah yang memberikan insentif (Moosa, 2002).

2.11.7 Political Risk

Investor asing mempertimbangkan resiko politik yang ada di suatu negara

sebelum melakukan penanaman modal asing di negara tersebut. Situasi politik

yang tidak stabil akan membuat investor asing membatalkan keputusannya untuk

Page 37: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

melakukan penanaman modal (Moosa, 2002). Situasi politik yang stabil dapat

mendorong tabungan dan investasi. Orang tidak ingin melakukan bisnis dalam

ekonomi yang diperlemah oleh perang, demonstrasi. Orang tidak akan memulai

bisnis baru atau membangun pabrik baru jika mereka percaya bahwa perubahan

pemerintahan atau perubahan dalam kemauan politik dari pemerintah saat ini bisa

mengakibatkan penyitaan properti mereka (Boyes & Melvin, 2002).

Stabilitas politik memberikan rasa nyaman bagi setiap investor asing atau

calon investor dari kemungkinan kehilangan aset usaha di masa mendatang. Salah

satu ancaman bagi hak milik adalah ketidakstabilan politik (Mankiw, 2009).

Dengan adanya ancaman hak milik akibat ketidakstabilan politik tersebut, investor

lebih memilih melakukan pelarian modal ke negara lain sehingga terlihat arus

modal yang keluar akan berdampak pada neraca perdagangan makin minus dan

nilai tukar mata uang semakin melemah (Mankiw, 2009).

2.11.8 Infrastructure

Infrastruktur memainkan peranan penting di dalam pengembangan

ekonomi dan daya saing daerah. Infrastruktur yang strategis berguna bagi investor

yang mencari lokasi untuk dimanfaatkan bagi industri agar mendapatkan

keuntungan (Stimson, et.al, 2006). Infrastruktur di suatu negara akan menjadi

pertimbangan bagi para investor di dalam menanamkan modal di negara tersebut

(Jones & Wren, 2006). Kualitas infrastruktur yang baik di suatu negara akan

membuat penanaman modal asing lebih atraktif (Tsen, 2005). Kebutuhan terhadap

Page 38: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

infrastruktur merupakan suatu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh

pemerintah untuk mendukung kemajuan industri.

Penyediaan hard infrastructure seperti : jalan raya, sistem pembuangan

limbah, sistem penyediaan air, bandara, dan perangkat keras telekomunikasi; serta

soft infrastructure seperti pendidikan, kesehatan, pemerintahan, kepemimpinan

daerah dan pengetahuan yang dimiliki oleh suatu daerah memiliki peranan penting

di dalam memfasilitasi produksi dan perdagangan. Adanya dukungan infrastruktur

dapat membuat perusahaan menjadi kompetitif lebih cepat dan lebih cerdas dalam

menyesuaikan perubahan kondisi (Stimson, et. al., 2006).

2.11.9 The Ecletic Paradigm

The Ecletic Paradigm mengatakan bahwa perusahaan akan menanamkan

modalnya di luar negeri karena ada perbedaan negara dan karakteristik industri

pada ownership (O), locational (L), dan internalization (I). Perusahaan harus

memiliki aset kepemilikan khusus yang memberikan keuntungan lebih dari

perusahaan lain dan yang ekslusif untuk perusahaan. Perusahaan juga harus

melakukan internalisasi aset-aset dalam perusahaan daripada melakukan kontrak

atau lisensi. Selain itu, ada keharusan untuk mendapatkan keuntungan dalam

mendirikan produksi di negara asing tertentu daripada bergantung pada ekspor

(Jones & Wren, 2006).

Adapun tiga kondisi dari The Ecletic Paradigm adalah pertama,

Ownership (O) dengan kondisi: ukuran perusahaan, teknologi dan merek dagang,

manajemen dan sistem organisasi, akses untuk cadangan kapasitas, ekonomis

Page 39: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

pasokan kerjasama, lebih besar akses ke pasar dan pengetahuan, kesempatan-

kesempatan internasional seperti diversifikasi resiko; kedua, Locational (L)

dengan kondisi: distribusi input dan pasar, biaya tenaga kerja, bahan-bahan, dan

biaya transportasi antar negara, intervensi pemerintah dan kebijakan, komersial

dan hukum infrastruktur, bahasa, budaya dan adat istiadat; ketiga, Internalisation

(I) dengan kondisi: pengurangan biaya pencarian, negosiasi dan monitoring,

menghindari biaya penegakkan hak milik, melakukan diskriminasi harga,

perlindungan produk, menghindari tarif (Jones & Wren, 2006).

Berbagai hambatan dapat terjadi dalam menarik minat investasi swasta

asing berinvestasi pada suatu negara, berakibat investor asing tidak dapat

mengambil keputusan untuk melakukan investasi pada negara yang dituju.

2.12 Hambatan pada Investasi Asing Swasta

Faktor-faktor yang menghambat investasi swasta di negara terbelakang

tidak hanya faktor ekonomi tapi juga politik, hukum budaya dan faktor tersebut

adalah sebagai berikut (Jhingan, 2010).

1) Kecilnya pasar domestik yang menyebabkan Rate of Return pada modal

rendah

2) Kekurangan fasilitas dasar, seperti transport, tenaga dan keperluan umum

lainnya, sistem perbankan, dan kredit, dan buruh terampil

3) Pembatasan pada pembayaran laba dan repatriasi modal, atau

kekhawatiran akan penolan sekaligus kesemua itu

Page 40: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

4) Ancaman pengambilalihan, nasionalisasi, atau pemilikan oleh negara, dan

reservasi jenis industri tertentu bagi perusahaan domestik

5) Pengaturan perusahaan asing secara ketat untuk tujuan nasional dengan

menetapkan pagu penghasilan, dengan diskriminasi pajak laba, dan

dengan mewajibkan perusahaan asing untuk melatih dan mempekerjakan

sejumlah tertentu buruh lokal tidak hanya pada posisi biasa tetapi juga

pada posisi eselon tinggi

6) Pengendalian devisa yag ketat dan khususnya keruwetan dan

keterlambatan administrasi yang berkaitan dengan pengendalian alat tukar

7) Kekhawatiran diskriminasi pada pengadilan lokal karena perbedaan

konsepsi hukum

8) Ketidakstabilan politik dan ekonomi, “perang dingin”, dan

kecenderungan sosialis di negara terbelakang menyebabkan

ketidakmenentuan dan kekurangyakinan pihak investor asing negara

kapitalis

Kehadiran investor asing di dalam melakukan penanaman modal di suatu

negara dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan mengurangi

angka pengangguran negara tersebut. Adapun manfaat dari kehadiran investasi

terhadap pertumbuhan ekonomi dan mengurangi angka pengangguran dapat

dilihat pada Doktrin Pertumbuhan Berimbang yang didukung oleh Rosentein-

Rodan (Jhingan, 2010), Ragnar Nurkse (Jhingan, 2010), dan Arthur Lewis

(Jhingan, 2010).

2.13 Teori Akselerasi

Page 41: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

Teori akselerasi merupakan teori investasi yang didasarkan kepada

hubungan rigid atau kaku di antara jumlah barang modal (capital stock) dengan

tinggi pendapatan nasional yang dapat diciptakannya. Menurut teori ini, rasio di

antara nilai stok modal dengan nilai produksi yang dapat diwujudkannya adalah

tetap. Teori ini dikembangkan oleh Bickerdike dan J.M.Clark pada tahun 1910an

(Sukirno, 2000).

Sukirno (2000) mengatakan pandangan utama dari teori akselerasi sebagai

berikut:

1) Terdapat hubungan yang proporsional di antara jumlah barang modal yang

tersedia dengan tingkat produksi nasional yang dapat diwujudkannya

2) Kebutuhan yang meningkatkan produksi di masa depan memerlukan investasi

yang beberapa kali nilainya dari peningkatan produksi yang perlu dilakukan.

Aspek kedua dari pandangan ini menyebabkan teori investasi ini lebih dikenal

sebai prinsip akselerasi atau prinsip percepatan. Selanjutnya rasio atau

perbandingan di antara nilai stok modal yang diperlukan dengan produksi nasional

yang dapat diwujudkan dinamakan akselerator atau koefisien akselerasi.

Investasi merupakan suatu kegiatan untuk menambah baran modal dalam

perekonomian. Walau bagaimanapun pada setiap periode investasi tidak akan

menambah barang modal sebanyak nilai investasi tersebut. Sebagian dari investasi

dilakukan untuk menggantikan barang modal yang telah didepresiasikan dan tidak

digunakan lagi. Pertambahan barang modal dalam suatu periode tertentu dapat

dihitung dengan menggunakan persamaan:

∆Kt = It – Dt

Page 42: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

Dimana :

∆Kt = pertambahan nilai modal pada tahun t

It = nilai investasi pada tahun t

Dt = nilai barang modal yang didepresiasikan pada tahun t

Biasanya It > Dt saehingga akibatnya investasi yang dilakukanterus

menerus pada masa lalu akan menyebabkan suatu akumulasi stok modal tertentu,

yaitu pada tahun t nilai stock modal tersebut adalah Kt. Kemampuan stok modal

ini akan menghasilkan produksi nasional ditentukan oleh rasio modal produksi,

yaitu W. Dengan demikian hubugan antara stok modal (Kt) dan produksi nasional

yang dapat diciptakan (Ypt) sebagai berikut:

Kt = W YPt

Dimana YPt adalah nilai maksimum dari pendapatan nasional yang dapat

diciptakan oleh barang modal yang bernilai Kt.

2.14 Doktrin Pertumbuhan Berimbang

Teori pertumbuhan berimbang mengharuskan adanya pembangunan yang

serentak dan harmonis dari berbagai sektor ekonomi sehingga semua sektor

tumbuh bersama. Untuk itu, diperlukan keseimbangan antara sisi permintaan dan

sisi penawaran. Sisi penawaran memberikan memberikan tekanan pada

pembangunan serentak dari semua sektor yang saling berkaitan dan yang

berfungsi meningkatkan penawaran barang. Ini meliputi pembangunan serentak

dan harmonis dari barang setengah jadi, bahan mentah, tenaga, pertanian,

pengairan, angkutan, dan lain-lain, serta semua industri yang memproduksi barang

Page 43: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

konsumen. Sebaliknya, sisi permintaan berhubungan dengan penyediaan

kesempatan lapangan kerja yang lebih besar dan penambahan penghasilan agar

permintaan barang dan jasa saling melengkapi, industri barang konsumen,

khususnya pertanian dan industri manufaktur. Jika semua industri dibangun secara

serentak maka jumlah tenaga yang terserap akan sangat besar (Jhingan, 2010).

Doktrin pertumbuhan berimbang didukung oleh Rosentein-Rodan, Ragnar

Nurkse, dan Arthur Lewis. Rosentein-Rodan berdalih bahwa seluruh industri yang

akan didirikan di Eropa Barat dan Eropa Tengah harus dianggap dan direncanakan

seperti suatu perusahaan raksasa atau trust, maka laju pertumbuhan ekonomi akan

lebih cepat daripada tidak dirancang bersama. Ide Rosenstein-Rodan

dikembangkan dan diuraikan oleh Ragnar Nurkse dalam tesisnya (Jhingan, 2010).

Menurut Nurkse, lingkaran setan kemiskinan yang terjadi di negara

terbelakang memperlambat perkembangan ekonomi. Pada sisi penawaran,

lingkaran ini berupa kapasitas kecil untuk menabung karena berasal dari

pendapatan riil yang rendah. Pendapatan riil yang rendah adalah karena rendahnya

produktivitas, yang sebaliknya disebabkan karena kurangnya modal. Kekurangan

modal adalah hasil dari rendahnya kapasitas menabung. Pada sisi permintaan,

dorongan untuk investasi adalah rendah karena rendahnya permintaan yang

disebabkan rendahnya tingkat pendapatan riil penduduk. Dorongan untuk

investasi dibatasi oleh luas pasar yang pada gilirannya tergantung pada

produktivitas karena “kapasitas membeli pada hakekatnya adalah kapasitas

memproduksi”. Dan produktivitas tergantung pada jumlah modal yang digunakan

dalam produksi. Tapi bagi pengusaha perorangan penggunaan modal terhalang

Page 44: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

oleh sempitnya pasar yang pada gilirannya dibatasi oleh rendahnya produktivitas

(Jhingan, 2010).

Menurut Lewis, ada dualisme ekonomi yang dimiliki oleh negara-negara

“terbelakang” (underdeveloped). Pertama, sektor “tradisional”, umumnya

merupakan pertanian subsisten. Kedua, sektor “modern” yang bercorak pertanian

komersial, plantasi, dan manufaktur. Bagi Lewis, konsep “pembangunan”

mengambil tempatnya ketika surplus tenaga kerja bergerak dari sektor tradisional

ke modern yang kapitalis. Karena ada begitu banyak “surplus” tenaga kerja di

wilayah desa (rural), upah di sektor modern tidak akan meningkat sampai surplus

tenaga kerja telah terserap. Lewis menekankan bahwa seharusnya negara-negara

sudah harus mulai membangun sektor “modern”, khususnya bagaimana negara

harus menambah uang untuk kegiatan investasi manakala tabungan masyarakat

terbatas sebagai akibat dari tingginya tingkat kemiskinan. Sebagai suatu jalan

keluar dari jebakan ini, ia mendukung perlunya investasi luar negeri. Pemerintah

perlu melibatkan perusahaan-perusahaan luar negeri agar mau menginvestasikan

modalnya dalam pembangunan domestik melalui suatu proses yang disebut

“industrialization by invitation” (Jhingan, 2010).

2.15 Human Capital

Adam Smith dan Veblen menekankan pentingnya modal manusia di dalam

produksi. Adam Smith memasukkan kemampuan seluruh penduduk yang

Page 45: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

diperoleh dan bermanfaat. Bagi Veblen, pengetahuan dan ketrampilan teknologi

merupakan peralatan immaterial atau asset tidak nyata masyarakat,tanpa itu modal

fisik tidak dapat dimanfaatkan secara produktif. Model pertumbuhan Solow dan

Romer menekankan juga pentingnya perannya manusia di dalam pertumbuhan

ekonomi (Jhingan, 2010).

Para ekonomi berpendapat bahwa langkanya investasi pada modal

manusia merupakan penyebab lambannya pertumbuhan negara terbelakang.

Tanpa mengembangkan pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan dan menaikkan

tingkat ketrampilan dan efisiensi fisik rakyat, maka produktivitas modal fisik akan

merosot. Modal fisik menjadi lebih produktif jika negara mempunyai modal

manusia yang memadai. Menurut Kuznetz, GNP per kapita negara-negara Eropa

pada tahun 1750-1950 yang meningkat sebanyak sepuluh kali lipat diakibatkan

oleh pengembangan faktor manusia yang bekerja secara efisien atau produktif

dibandingkan dengan negara-negara di dunia (Jhingan, 2010).

Menurut Jhingan (2010), faktor-faktor pertumbuhan ekonomi ada 2 yaitu

faktor ekonomi dan faktor non ekonomi sebagai berikut.

1) Faktor ekonomi, yaitu : sumber alam, akumulasi modal, organisasi,

kemajuan teknologi, pembagian kerja dan skala produksi

2) Faktor non-ekonomi yaitu : faktor sosial, faktor manusia, faktor politik

dan administratif

David Parris (2009) dalam Suryana (2013) mengatakan pendidikan dan pelatihan

akan meningkatkan pengetahuan, kecakapan, dan ketrampilan (sebagai modal

Page 46: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

intelektual) yang sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas, nilai

tambah, dan daya saing.

Nurkse mengatakan produktivitas yang rendah akan menghasilkan

pendapatan yang rendah (Jhingan,2010). Pendidikan dan ketrampilan merupakan

salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Seorang warga

negara terdidik menghasilkan pendapatan tinggi dan produktivitas tinggi

(Nafziger,2006). Investasi pada human capital harus dilakukan dengan baik agar

berdampak positif bagi pendapatan mereka (Todaro & Smith, 2012). Modal

intelektual diukur oleh indeks pendidikan yang dilakukan dengan cara : 2/3 dikali

indeks angka melek huruf (Lit) ditambah 1/3 dikali indeks rata-rata lama sekolah

(MYS). Kedua nilai Lit dan MYS dijumlahkan sehingga menjadi indeks

pendidikan (BPS, 2008).

2.16 Pengaruh Beberapa Variabel Independen terhadap Variabel Dependen

Pengaruh antara variabel dependen dengan variabel independen

menjelaskan tentang adanya kemungkinan keterkaitan antara variabel dependen

dengan variabel independen.

2.16.1 Pengaruh Stabilitas Ekonomi Yang Dicerminkan oleh Inflasiterhadap Penanaman Modal Asing

Investasi memegang peran penting untuk mendorong pertumbuhan

ekonomi di daerah. Secara umum investasi akan masuk ke suatu daerah

tergantung dari daya tarik daerah tersebut terhadap investasi dan adanya iklim

investasi yang kondusif. Iklim investasi juga dipengaruhi oleh kondisi

Page 47: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

makroekonomi suatu negara atau daerah. Kondisi inilah yang mampu

menggerakkan sektor swasta untuk ikut serta dalam menggerakkan roda

perekonomian (Pudjiharjo, 2010).

Teori Country Risk yang didukung oleh Erramilli dan D’Souza (1995),

Glaister dan Atanasova (1998), Wint dan Williams (2002) mengatakan bahwa

perusahaan asing melakukan penanaman modal ke negara yang memiliki stabilitas

ekonomi yang baik. Dengan adanya teori Country Risk maka stabilitas ekonomi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap penanaman modal asing. Apabila

investor melihat suatu negara memiliki stabilitas ekonomi yang baik maka

investor makin berminat untuk menanamkan dananya ke negara yang memiliki

stabilitas ekonomi yang baik.

Ozturk (2007) mengatakan stabilitas ekonomi dan politik sangat penting

menentukan penanaman modal asing yang membuat dampak positif bagi

keseluruhan pertumbuhan ekonomi. Basu dan Srinivasan (2002) menekankan

aspek menentukan dari stabilitas ekonomi makro bagi investor dalam suatu

lingkungan yang dapat mengurangi risiko dan meningkatkan laba atas investasi.

Lim (2001), Bloningen (2005), Froot dan Stein (1991) Stevens (1998) dan

Klein dan Rosengren (1994), menegaskan tertentu pentingnya stabilitas ekonomi

makro, stabilitas nilai tukar. Ada dimensi ekonomi makro terhadap risiko negara

atau iklim usaha untuk karakteristik tertentu dari inflasi, utang dan pengurangan

defisit, yang dapat berpengaruh negatif keputusan investasi perusahaan dengan

menciptakan kondisi ketidakpastian pada nilai aktiva atau pajak masa depan

(Zenasni & Benhabib, 2013).

Page 48: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

2.16.2 Pengaruh Human Capital terhadap Penanaman Modal Asing

Setiap perusahaan memiliki orientasi pada daerah yang dapat memberikan

pengembalian modal yang tinggi. Pengembalian modal yang tinggi ditentukan

oleh human capital di daerah tersebut. Investor lebih tertarik ke negara yang

memiliki tenaga kerja yang berpendidikan, produktifitasnya tinggi, memiliki

resiko yang rendah. Pendidikan berfungsi menyiapkan salah satu input dalam

proses produksi yaitu tenaga kerja, agar dapat bekerja dengan produktif karena

kualitasnya (Mulyadi, 2008). Adanya tenaga kerja yang berpendidikan maka

memudahkan perusahaan makin berkembang. Produktifitas tinggi di suatu negara

akan membuat pengembalian investasi makin cepat. Human capital yang berbeda

di berbagai tempat memiliki hubungan terhadap keputusan investor dalam

melakukan investasi (Imad Moosa, 2002). Ada investasi insani (human

investment) yang ditujukan untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia

yang mempunyai besar terhadap produksi. Investasi insani ini bisa berupa

sekolah-sekolah formal, sekolah-sekolah kejuruan, dan program-program

pelatihan kerja serta pendidikan informal lainnya. Semua jenis investasi tersebut

menyebabkan terjadinya akumulasi modal (Subandi, 2012).

Pendidikan dan pelatihan akan meningkatkan pengetahuan, kecakapan,

dan ketrampilan (sebagai modal intelektual) yang sangat diperlukan untuk

meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing. Dengan modal

intelektual dalam bentuk ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan kecakapan maka

pola pikirseseorang akan terbuka, dan melahirkan ide, gagasan, inspirasi dan

khayalan-khayalan yang cemerlang sehingga menghasilkan kekayaan intelektual,

Page 49: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

seperti paten, merek, desain, dan nilai-nilai tambah baru. Modal intelektual juga

dapat mendorong proses “Kaizen”, yaitu suatu proses perbaikanyang terus

menerus untuk meningkatkan nilai tambah dan kualitas (Suryana, 2013).

Kemajuan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari produktivitas kerja

penduduknya. Adapun produktivitas itu sendiri harus didukung oleh tingkat

investasi dan sumber daya manusia yang memadai (Subandi, 2012).

The Differential Rates of Return Hypothesis yang didukung oleh Jorgensen

(1963), Agarwal (1980), More (1993), Sosvila-Rivero (1994), Wang & Swain

(1995), Lipsey (2000) mengatakan human capital memainkan peranan penting

didalam masuknya penanaman modal asing ke suatu wilayah. Dengan adanya The

Differential Rates of Return Hypothesis maka human capital berpengaruh positif

dan signifikan terhadap masuknya penanaman modal asing. Apabila investor

melihat suatu negara memiliki human capital yang baik maka investor akan

berinvestasi ke negara tersebut.

2.16.3 Pengaruh Upah Tenaga Kerja terhadap Penanaman Modal Asing

Setiap investor memperhatikan perbedaan upah di berbagai daerah

sebelum mengambil keputusan investasi. Upah merupakan salah satu komponen

biaya yang sifatnya biaya tetap sehingga biaya ini dapat mengurangi keuntungan

perusahaan. Peningkatan upah di suatu negara merupakan suatu ancaman yang

serius bagi setiap investor untuk meraih keuntungan dari investasinya yang akan

dilakukan ataupun investasi yang sudah dilakukan. Oleh sebab itu, peningkatan

upah di suatu negara akan menurunkan minat investor untuk menanamkan

Page 50: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

modalnya di negara tersebut dan ada kemungkinan pergeseran penggunaan

metode ke arah padat modal bagi investor yang sudah berinvestasi di negara

tersebut (Moosa, 2002).

Kompensasi merupakan komponen biaya produksi. Jika kompensasi

semakin besar, maka biaya produksi juga semakin besar dan jika biaya produksi

semakin besar, maka harga pokok juga besar. Pada perusahaan yang sudah

memiliki nama baik dan masyarakat sudah beranggapan bahwa barang yang

dihasilkan berkualitas, maka besarnya harga pokok yang mengakibatkan tingginya

harga jual masih dapat digunakan oleh perusahaan itu (Sutrisno, 2012). Dengan

tingginya nilai upah minimum di suatu daerah menyebabkan perusahaan-

perusahaan yang akan melakukan investasi tidak tertarik untuk menanamkan

modalnya dikarenakan biaya produksi perusahaan yang tinggi. Hal ini di

khawatirkan dengan tingginya nilai upah minimum akan mengakibatkan

perusahaan-perusahaan yang sudah menanamkan modalnya melakukan relokasi

modal keluar daerah. Kenaikan biaya produksi harus diimbangi dengan tingkat

produktivitas pekerja maka keuntungan perusahaan akan berkurang dan tingkat

investasi juga akan berkurang. Tingkat upah yang rendah mendorong perusahaan

menarik lebih banyak tenaga kerja. Dengan banyaknya tenaga kerja maka output

akan lebih banyak yang diproduksi. Semakin banyak output maka tingkat

keuntungan mengalami peningkatan sehingga perusahaan cenderung

meningkatkan investasinya (Sukirno, 2000).

Hypothesis yang didukung oleh Horst (1972), Riedel (1975), Golberg

(1972), Saunders (1983), Scheider & Frey (1985), Culem (1988), Moore (1993)

Page 51: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

mengatakan bahwa perusahaan asing melakukan penanaman modal ke negara

yang memiliki upah tenaga kerja yang lebih rendah dari negaranya. Dengan

adanya teori The Location Hypothesis maka upah tenaga kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap masuknya penanaman modal asing. Apabila

investor melihat suatu negara kecenderungan upah pekerjanya rendah maka

kecenderungan investor akan menginvestasikan modalnya ke negara yang

memiliki upah pekerja yang rendah.

2.16.4 Pengaruh Penananaman Modal Asing terhadap PertumbuhanEkonomi

Menurut Sadono Sukirno (2000) kegiatan investasi memungkinkan suatu

masyarakat terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja,

meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran

masyarakat. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi,

yakni (1) investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat,

sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat, pendapatan

nasional serta kesempatan kerja; (2) pertambahan barang modal sebagai akibat

investasi akan menambah kapasitas produksi; (3) investasi selalu diikuti oleh

perkembangan teknologi.

Teori Harrod-Domar mengemukakan bahwa model pertumbuhan ekonomi

yang merupakan pengembangan dari teori Keynes. Teori tersebut menitikberatkan

pada peranan tabungan dan industri sangat menentukan dalam pertumbuhan

ekonomi daerah (Lincoln Arsyad, 1997). Beberapa asumsi yang digunakan dalam

teori ini adalah bahwa:

Page 52: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

1) Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (full employment) dan

barang-barang modal yang ada di masyarakat digunakan secara penuh.

2) Dalam perekonomian dua sektor (Rumah Tangga dan Perusahaan)

berarti sektor pemerintah dan perdagangan tidak ada

3) Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsional dengan besarnya

pendapatan nasional, berarti fungsi tabungan dimulai dari titik original

(nol)

4) Kecenderungan untuk menabung (Marginal Propensity to Save =MPS)

besarnya tetap, demikian juga ratio antar modal dan output (Capital

Output Ratio= COR) dan rasio penambahan modal-output (Incremental

Capital Output Ratio)

Teori ini memiliki kelemahan yakni kecendrungan menabung dan ratio

pertambahan modal-output dalam kenyataannya selalu berubah dalam jangka

panjang. Demikian pula proporsi penggunaan tenaga kerja dan modal tidak

konstan, harga selalu berubah dan suku bunga dapat berubah akan mempengaruhi

investasi.

Dalam model pertumbuhan terikat dikatakan bahwa hasil investasi akan

semakin tinggi bila produksi agregat di suatu negara semakin besar. Dengan

diasumsikan bahwa investasi swasta dan publik di bidang sumberdaya atau modal

manusia dapat menciptakan ekonomi eksternal (eksternalitas positif) dan memacu

produktivitas yang mampu mengimbangi kecenderungan ilmiah penurunan skala

hasil. Meskipun teknologi tetap diakui memainkan peranan yang sangat penting,

namun model pertumbuhan terikat menyatakan bahwa teknologi tersebut tidak

Page 53: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

perlu ditonjolkan untuk menjelaskan proses terciptanya pertumbuhan ekonomi

jangka panjang. Implikasi yang menarik dari teori ini adalah mampu menjelaskan

potensi keuntungan dari investasi komplementer (complementary investment)

dalam modal atau sumberdaya manusia, sarana prasarana infrastruktur atau

kegiatan penelitian. Mengingat investasi komplementer akan menghasilkan

manfaat personal maupun sosial, maka pemerintah berpeluang untuk memperbaiki

efisiensi alokasi sumberdaya domestik dengan cara menyediakan berbagai macam

barang publik (sarana infrastruktur) atau aktif mendorong investasi swasta dalam

industri padat teknologi dimana sumberdaya manusia diakumulasikannya. Dengan

demikian model ini menganjurkan keikutsertaan pemerintah secara aktif dalam

pengelolaan investasi baik langsung maupun tidak langsung.

Teori pertumbuhan Harrod Domar, teori pertumbuhan Solow, teori

pertumbuhan terikat Romer, Doktrin Pertumbuhan Berimbang mendukung bahwa

pentingnya akumulasi modal untuk pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

2.16.5 Pengaruh Penanaman Modal Asing terhadap Pengangguran

Proses pembentukan modal menghasilkan kenaikan output nasional juga

dapat meningkatkan kesempatan kerja dan membawa kearah kemajuan teknologi

yang pada gilirannya membawa ke arah spesialisasi dan penghematan dalam

produksi skala luas. Investasi di bidang barang modal tidak hanya meningkatkan

produksi tetapi juga kesempatan kerja(Jhingan, 2010). Hubungan antara investasi

(PMA dan PMDN) dengan kesempatan kerja menurut Harrod-Domar, investasi

tidak hanya menciptakan permintaan, tetapi juga memperbesar kapasitas produksi.

Page 54: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

Tenaga kerja yang merupakan salah satu faktor produksi, otomatis akan

ditingkatkan penggunanya. Dinamika penanaman modal mempengaruhi tinggi

rendahnya pertumbuhan ekonomi, mencerminkan marak lesunya pembangunan.

Setiap negara berusaha menciptakan iklim yang dapat menggairahkan investasi

terutama investasi swasta yang dapat membantu membuka lapangan kerja

sehingga dapat meningkatkan kesempatan kerja (Dumairy, 1997).

Akumulasi modal akan terjadi jika ada produksi tertentu dari pendapatan

sekarang yang ditabung dan kemudian diinvestasikan untuk memperbesar output

pada masa yang akan datang. Selain capital stock yang terdiri dari pabrik-pabrik,

mesin-mesin, peralatan-peralatan dan barang-barang baru, investasi-investasi

lainnya yang dikenal dengan sebutan infrastruktur sosial dan ekonomi yaitu jalan

raya, listrik, air, sanitasi dan komunikasi akan mempermudah dan

mengintegrasikan kegiatan-kegiatan ekonomi untuk mencapai tingkat output yang

lebih besar. Selain itu ada juga investasi tidak langsung yaitu investasi sumber

daya manusia yang dapat memperbaiki kualitas sumber daya manusia yang akan

mempunyai pengaruh yang sama atau bahkan lebih besar terhadap produksi.

Investasi sumber daya manusia seperti penyediaan fasilitas-fasilitas pendidikan

yang terdiri dari pembangunan gedung sekolah, program latihan kerja serta

berbagai pendidikan informal lainnya yang diciptakan secara lebih efektif untuk

memperbesar kemampuan manusia (Arsyad, 1997).

Adanya investasi sumber daya manusia akan mengakibatkan sumber daya

manusia memiliki kemampuan yang semakin meningkat sehingga produktivitas di

dalam bekerja semakin meningkat. Teori akumulasi modal Jhingan, Doktrin

Page 55: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

Pertumbuhan Berimbang mendukung pentingnya penananaman modal asing

untuk mengurangi pengangguran.

2.16.6 Pengaruh Human Capital terhadap Upah Tenaga Kerja

Asumsi dasar teori human capital adalah bahwa seseorang dapat

meningkatkan penghasilannya melalui peningkatan pendidikan. Setiap tambahan

satu tahun sekolah berarti, di satu pihak, meningkatkan kemampuan kerja dan

tingkat penghasilan seseorang, akan tetapi di pihak lain menunda penerimaan

penghasilan selama satu tahun untuk mengikuti sekolah tersebut dan berharap

untuk meningkatkan penghasilan dengan peningkatan pendidikan.

Pendidikan tidak saja menjadikan seseorang mempunyai pengetahuan

melainkan juga kemahiran yang nantinya dapat digunakan untuk mendapatkan

pekerjaan yang diinginkan dan upah yang tinggi. Tingkat pendidikan

mempengaruhi tingkat pendapatan, mereka yang mempunyai pendidikan lebih

tinggi cenderung memperoleh pendapatan yang tinggi pula. Pada dasarnya

pendapatan yang lebih tinggi dari mereka yang berpendidikan tinggi bukanlah

hasil langsung dari investasi yang lebih mahal pada pendidikan mereka yang lebih

tinggi, melainkan dari sesuatu yang komplek. Membayar untuk keahlian,

pengetahuan, dan kompetensi adalah lebih stratejik karena pekerja merasa lebih

dihargai kemampuan individunya sehingga pekerja akan memberikan seluruh

kemampuan terbaiknya bagi perusahaan. Penggajian berdasarkan kompetensi

akan mendorong karyawan untuk lebih meningkatkan keahlian dan kompetensi

yang dimilikinya untuk perusahaan (Dessler, 2009). Membayar pekerja

berdasarkan skill-based pay akan memberikan motivasi kuat pada pekerja untuk

Page 56: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

mengembangkan ketrampilan yang ada hubungannya dengan pekerjaan,

memperkuat rasa percaya diri, dan tenaga kerja yang fleksibel (Wibowo, 2012).

Teori human capital menganggap pendidikan formal merupakan suatu investasi,

baik bagi individu maupun masyarakat.

Pada era modern ini, orientasi penggajian karyawan oleh perusahaan sudah

mengarah kepada kompetensi yang dimilikinya. Karyawan yang memiliki

pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi akan mampu berkontribusi secara

maksimal untuk perusahaan sehingga perusahaan yang diuntungkan dari hasil

pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Penggajian berdasakan

kemampuan karyawan akan memberikan rasa adil bagi karyawan sehingga

karyawan makin termotivasi untuk meningkatkan kompetensi yang dimilikinya

serta makin menunjukkan loyalitas yang tinggi kepada perusahaan. Dalam teori

ekspektasi motivasi mengatakan kesuksesan program tergantung pada nilai-nilai

karyawan yang ditingkatkan penggajiannya berhubungan dengan keahlian baru,

tingkatan di mana para karyawan melihat perbaikan keahlian menuju pada

penggajian yang lebih baik, pelatihan mereka, efektivitas diri, dan kemampuan

untuk menggunakan keahlian baru yang baik (Dessler, 2009). Keadaan ini

mewujudkan perhubungan yang positif antara taraf pendidikan dengan

pendapatan. Ini karena semakin tinggi pencapaian taraf pendidikan maka

peningkatan daya kemahiran, cara berfikir dan kecakapan akan meningkatkan

upah atau pendapatan seseorang.

Teori Lingkaran Setan dari Nurkse mengatakan produktivitas yang rendah

akan menghasilkan pendapatan yang rendah (Jhingan,2010). Seorang warga

Page 57: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

negara terdidik menghasilkan pendapatan tinggi dan produktivitas tinggi

(Nafziger,2006). Investasi pada human capital harus dilakukan dengan baik agar

berdampak positif bagi pendapatan mereka (Todaro & Smith, 2012).

2.16.7 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengangguran

Secara teori setiap adanya peningkatan dalam pertumbuhan ekonomi suatu

negara diharapkan dapat menyerap tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi

jumlah pengangguran. Pertumbuhan ekonomi di suatu negara dapat diukur

melalui peningkatan atau penurunan GDP yang dihasilkan suatu negara, karena

indikator yang berhubungan dengan jumlah pengangguran adalah GDP.

Hukum Okun melihat hubungan antara pengangguran dengan Gross

Domestic Product (GDP) mengindikasikan bahwa peningkatan pengangguran

suatu negara sebesar 1 persen akan terjadi bila Gross Domestic Product (GDP)

menurun sebesar 2 persen. Hukum Okun menyediakan hubungan yang sangat

penting antara pasar output dan pasar tenaga kerja yang menggambarkan asosiasi

antara pergerakan jangka pendek GDP riil dan perubahan angka pengangguran.

Teori Hukum Okun mendukung pentingnya pertumbuhan ekonomi untuk

mengurangi pengangguran.

2.16.8. Pengaruh Upah Minimum Terhadap Pengangguran

David Ricardo mengatakan suatu teori yang disebut teori nilai kerja. Upah

kerja menurut Ricardo tergantung pada keperluan subsistensi, yaitu kebutuhan

minimum yang diperlukan para pekerja agar dapat bertahan hidup. Kebutuhan

Page 58: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

minimum menurut Ricardo tergantung pada pada lingkungan dan adat istiadat.

Menurut Ricardo, saat standar umum kehidupan meningkat, upah minimum yang

dapat dibayarkan kepada pekerja juga meningkat.

Sementara itu Mankiw (2009) mengatakan bahwa salah satu penyebab

terjadinya pengangguran adalah adanya kekakuan upah (Wage rigidity).

Kekakuan upah adalah gagalnya upah melakukan penyesuaian sampai penawaran

tenaga kerja sama dengan permintaannya. Saat upah riil diatas tingkat yang

menyeimbangkan penawaran dan permintaan, jumlah tenaga kerja yang

ditawarkan melebihi jumlah yang diminta. Perusahaan harus mendistribusikan

kelangkaan pekerjaan di antara para pekerja. Kekakuan upah riil mengurangi

tingkat penemuan pekerjaan yang mempertinggi tingkat pengangguran.

Teori kurva Philip mendukung pentingnya upah tenaga kerja untuk

pengangguran. Peningkatan upah tenaga kerja akan mendorong para produsen

untuk melakukan efisiensi biaya tenaga kerja dengan mengantikan tenaga kerja

(padat karya) dengan tenaga mesin produksi (padat modal). Efisiensi biaya ini

dilakukan agar produsen dapat bertahan untuk jangka waktu yang panjang dimana

laba perusahaan dapat optimal setiap tahun.

2.16.9. Pengaruh Kestabilan Ekonomi yang dicerminkan oleh InflasiTerhadap Pertumbuhan Ekonomi

Pada prinsipnya tidak semua inflasi berpengaruh negatif pada

perekonomian, terutama jika terjadi inflasi ringan yaitu inflasi di bawah sepuluh

persen. Inflasi ringan justru dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi.

Page 59: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

Hal ini disebabkan inflasi mampu memberi semangat pada pengusaha, untuk lebih

meningkatkan produksinya. Pengusaha bersemangat memperluas produksinya,

karena dengan kenaikan harga yang terjadi para pengusaha mendapat lebih

banyak keuntungan. Selain itu, adanya peningkatan produksi memberi dampak

positif lain, yaitu tersedianya lapangan kerja baru. Inflasi akan berdampak negatif

jika nilainya melebihi sepuluh persen. Inflasi yang tinggi tingkatnya tidak akan

menggalakkan perkembangan ekonomi. Biaya yang terus menerus naik

menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan sehingga pemilik

modal mengalihkan modalnya dengan tujuan spekulasi dengan membeli harta-

harta tetap seperti tanah, rumah dan bangunan. Kenaikkan harga menyebabkan

barang-barang negara itu tidak dapat bersaing di pasaran internasional sehingga

menyebabkan ekspor menurun. Sebaliknya, harga-harga produksi dalam negeri

yang semakin tinggi sebagai akibat inflasi menyebabkan barang-barang impor

relatif murah sehingga lebih banyak impor akan dilakukan dan kedudukan neraca

pembayaran menjadi memburuk. (Sukirno, 2000)

2.17 Originalitas Penelitian

Penelitian ini sangat berbeda dengan penelitian yang dipergunakan sebagai

rujukan penelitian sebelumnya, diantaranya sebagai berikut.

Page 60: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

1) Obyek penelitian ini adalah penanaman modal asing di Provinsi Jakarta, Jawa

Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

2) Penelitian ini menggunakan 5 variabel bebas yakni upah tenaga kerja,

stabilitas ekonomi, human capital, penanaman modal asing, pertumbuhan

ekonomi dan 4 variabel terikat, yakni upah tenaga kerja, pertumbuhan

ekonomi, penanaman modal asing, pengangguran. Upah di refleksikan dengan

upah minimum regional Wilayah Jawa-Bali. Human capital direfleksikan

dengan indeks pendidikan di Wilayah Jawa-Bali. Stabilitas ekonomi

direfleksikan dengan Inflasi Wilayah Jawa-Bali dalam bentuk prosentase.

Pertumbuhan ekonomi direfleksikan dengan PDRB Wilayah Jawa-Bali dalam

bentuk prosentase. Penanaman modal asing direfleksikan dengan jumlah

realisasi penanaman modal asing dalam bentuk US Dolar pada Wilayah Jawa-

Bali. Pengangguran direfleksikan dengan tingkat pengangguran terbuka di

Wilayah Jawa-Bali. Komponen-komponen dan - tersebut belum pernah

dipergunakan secara utuh dalam penelitian sebelumnya.

3) Desain yang dipergunaakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.

4) Analisis kuantitatif menggunakan metode regresi sederhana dimana metode

ini belum pernah digunakan dalam berbagai penelitian yang dijadikan rujukan

sebelumnya

2.18 Pemetaan Posisi Penelitian

Perkembangan penelitian mengenai penanaman modal asing yang pernah

dilakukan sebagai state of art penelitian ini dapat dilihat pada z terlampir.

Page 61: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

Hasil-hasil penelitian pada Tabel 2.1 terlampir menggunakan tiga variabel

penentu penanaman modal asing, menggunakan variabel human capital sebagai

penentu upah, serta menggunakan variabel penanaman modal asing sebagai

penentu pertumbuhan ekonomi dan pengangguran.

Hasil penelitian Zavodny (2000) menemukan upah minimum tidak

berpengaruh secarasignifikan terhadap pengangguran di Amerika Serikat. Hasil

penelitian Calvo & Robles tahun 2001 menunjukkan kebebasan ekonomi menjadi

penentu masuknya penanaman modal asing; penanaman modal asing berkorelasi

positif dengan pertumbuhan ekonomi di 18 negara Amerika Latin yang menjadi

sampel dalam periode 1970-1999. Hasil penelitian Graham & Wada tahun 2001

menunjukkan FDI berkontribusi pada pertumbuhan didalam wilayah relevan di

China dari tahun 1970 s/d 1980 dan 1991 s/d 1997. Hasil penelitian Carkovic &

Levine tahun 2002 menunjukkan FDI berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi di 72 negara tahun 1960 s/d 1995. Hasil penelitian Jha

tahun 2002 menunjukkan FDI sangat penting bagi ekonomi di India dari tahun

1991-2000. Hasil penelitian Nunnenkamp & Spatz tahun 2003 menunjukkan FDI

& Economic Growth tidak berpengaruh signifikan di 3 wilayah Latin America &

Caribbean, Africa & Middle East, and Asia dari tahun 1991-2000.

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Hara & Razafimahefa tahun 2003

menunjukkan size market, the volatility of exchange rate, price movements, the

cost of establishing Greenfield plant and deregulations merupakan penentu

masuknya FDI di Jepang tahun 1980-2001. Hasil penelitian Banga tahun 2003

menunjukkan large market size, low labour cost, high skill levels, lower external

Page 62: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

debt, extent of electricity consumed berdampak signifikan terhadap agregat FDI,

kebijakan pemerintah setempat berperan penting dalam masuknya FDI di 15

negara berkembang tahun 1980-2000. Hasil penelitian Wen tahun 2003

menunjukkan penanaman modal asing berkontribusi terhadap regional income

growth di China tahun 1995-2001. Hasil penelitian Anthony Wambugu tahun

2003 menunjukkan dampak positif pendidikan terhadap pendapatan pada 3 sektor

di Kenya. Apergis, et al. tahun 2004 menunjukkan FDI berkorelasi positif dan

signifikan dengan pertumbuhan ekonomi di 27 negara transisi ekonomi tahun

1991-2004.

Penelitian berikunya dilakukan oleh Sharma Basu & Ghani Azmat tahun

2004 menunjukkan dampak positif penanaman modal asing terhadap human

development pada middle and low-income countries dari tahun 1975-1999. Hasil

penelitian Tuman & Emmert tahun 2004 menunjukkan ketidakstabilan politik

berdampak negatif dan signifikan terhadap FDI, ukuran pasar & tingkat

ketrampilan tenaga kerja berdampak positif terhadap FDI dari 15 negara tahun

1979-1996. Hasil penelitian Bevan & Estrin tahun 2004 menunjukkan unit labor

cost, distance berpengaruh negatif dan signifikan terhadap FDI, GDP berpengaruh

positif dan signifikan terhadap FDI dari 18 negara tahun 1994-2000.

Hasil penelitian Janicki & Wunnava tahun 2004 menunjukkan import,

GDP, labour cost & risk berpengaruh positif dan signifikan terhadap FDI dari 14

negara tahun 1997-2005. Hasil penelitian Robles & Hewings tahun 2004

menunjukkan Public expenditure, average income, population, infrastructure &

education berpengaruh positif dan signifikan terhadap FDI; export,

Page 63: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

unemployment berpengaruh negatif dan signifikan terhadap FDI dari 13 wilayah

di Chile tahun 1990-2000. Hasil penelitian Lumbila tahun 2005 menunjukkan FDI

berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di 47 negara Afrika tahun

1980-2000.

Tahun 2005 hasil penelitian Ali & Guo menunjukkan market size, cheap

labour cost, government incentive policies adalah faktor utama penentu FDI

berinvestasi di China. Hasil penelitian Ghatak & Halicioglu tahun 2006

menunjukkan masuknya FDI berpengaruh positif dan signifikan pada real per

capita GDP dari 140 negara tahun 1991-2001.

Tahun 2006 hasil penelitian Ajayi menunjukkan ada hubungan positif

antara FDI dengan economic growth di Afrika. Hasil penelitian Tavares &

Teixeira tahun 2006 menunjukkan human capital berpengaruh positif dan

signifikan menjadi penentu investasi asing di Portugis. Hasil penelitian

Agiomirgianakis,et.al. tahun 2006 menunjukkan human capital, infrastracture, a

liberal trade regime, governmental expenditure berpengaruh positif dan signifikan

terhadap FDI dari 20 negara OECD tahun 1975-1997.

Tahun yang sama yaitu tahun 2006, penelitian Udo & Ubiora

menunjukkan market size, pertumbuhan GDP, infrastructure development,

macroeconomic stability, political stability berpengaruh terhadap penanaman

modal asing di 5 negara Afrika Barat tahun 1980-2002. Hasil penelitian Onaran

tahun 2007 menunjukkan pembagian upah berpengaruh rendah negatif dan

signifikan terhadap investasi asing di Meksiko, namun tidak berpengaruh di Turki

dan Korea dari tahun 1970-1988. Hasil penelitian Rivero tahun 2007

Page 64: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

menunjukkan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi berdampak positif dan

signifikan terhadap FDI; human capital berdampak positif dan signifikan

terhadap FDI pada negara GDP per kapitanya rendah, sedangkan berdampak

negatif dan signifikan pada negara-negara lain dari dari 17 negara Amerika Latin

tahun 1980-2002.

Tahun 2007 hasil penelitian Tang menunjukkan FDI memainkan peranan

penting pada ekonomi di China; Good infrastructure, openness, low of labour

cost, market demand and labour quality menjadi penentu dari FDI di China dari

tahun 1978-2005. Hasil penelitian Checchi et al. tahun 2007 menunjukkan tidak

ada bukti kuat antara human capital accumulation dan FDI dari 147 negara

berkembang tahun 1990-2000.

Pada tahun yang sama yaitu tahun 2007, hasil penelitian Mengistu &

Adams menunjukkan FDI berkorelasi positif dan signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi dari 88 negara berkembang tahun 1985-2003. Hasil penelitian Vu, et.al.

tahun 2007 menunjukkan FDI berdampak positif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi di China & Vietnam tahun 1990-2003. Hasil penelitian

Demirhan & Masca tahun 2008 menunjukkan infrastructure berpengaruh positif

dan signifikan terhadap FDI; inflation, tax, labour cost berpengaruh negatif

terhadap FDI dari 38 negara tahun 2000-2004. Hasil penelitian Mun, et al 2008

menunjukkan FDI berdampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi dari tahun 1970-2005 di Malaysia. Hasil penelitian Mustapha, et.al tahun

2008 menunjukkan stabilitas ekonomi berdampak positif dan signifikan terhadap

penanaman modal asing di MENA Countries dari tahun 1970-2005.

Page 65: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

Hasil penelitian Wan tahun 2008 menunjukkan economic growth, labor

cost, politik berpengaruh positif terhadap FDI; net export berpengaruh negatif

terhadap FDI di Meksiko dari tahun 1971-1990. Hasil penelitian Dutta & Roy

tahun 2008 menunjukkan growth, trade openness, interaction berpengaruh positif

dan signifikan terhadap FDI dari 97 negara tahun 1984-2003. Hasil penelitian

Massoud tahun 2008 menunjukkan FDI berdampak positif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi dari tahun di Mesir pada 24 sektor ekonomi tahun 1974-

2005.

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Turkchan & Yetkiner tahun 2008

menunjukkan pertumbuhan FDI berdampak positif terhadap pertumbuhan

ekonomi di 23 negara OECD tahun 1975-2004. Hasil penelitian Munch dan Rose

tahun 2008 menunjukkan export intensity dan skill intensity berpengaruh positif

terhadap pembayaran upah tinggi dari negara Denmark tahun 1999-2002. Hasil

penelitian Kalin tahun 2009 menunjukkan policy memainkan peranan penting

tidak hanya membuat daya tapi FDI tetapi bermanfaat bagi ekonomi negara; FDI

berkontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi di Kolumbia tahun 1990-

2008. Hasil penelitian Alba,et.al. tahun 2009 menunjukkan exchange rate

berpengaruh positif dan signifikan terhadap masuknya FDI ke Amerika Serikat

dari tahun 1982-1994. Hasil penelitian Dauti tahun 2009 menunjukkan wage,

exchange rate berpengaruh positif dan signifikan terhadap FDI di Macedonia dari

tahun 1994-2008.

Hasil penelitian Armstrong tahun 2009 menunjukkan bilateral GDP,

GDP, relatif capital ratio, human capital, labor ratio berdampak positif dan

Page 66: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

signifikan terhadap FDI Jepang di China dari tahun 1990-2004. Hasil penelitian

Sapienza tahun 2009 menunjukkan the difference in factor endowment

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap FDI; distance & labour cost

berpengaruh positif dan signifikan terhadap FDI dari 10 negara Central-Eastern

Europe tahun 1999-2005. Hasil penelitian Enrique López-Bazo & Elisabet

Motellón tahun 2009 menunjukkan human capital berpengaruh terhadap regional

upah dari 17 wilayah di negara Spanyol. Hasil penelitian Fialová & Martina

(2009) menemukan upah minimum berdampak positifdan signifikan terhadap

pengangguran di Czech.

Hasil penelitian Amal, et.al. tahun 2010 menunjukkan FDI berkorelasi

positif dan signifikan terhadap economic stability, growth, and trade openness

dari 7 negara Amerika Latin tahun 1996-2008. Hasil penelitian Liu & Qiu tahun

2010 menunjukkan masuk FDI dipengaruhi oleh export, market size, education

level, economic development level. Hasil penelitian Vijayakumar, et.al tahun 2010

menunjukkan market size & infrastructure berpengaruh positif dan signifikan

terhadap FDI; labour cost berpengaruh negatif terhadap FDI; Economic Stability

& Trade Opennes tidak berpengaruh terhadap FDI di 5 negara tahun 1975-2007.

Hasil penelitian Talpos & Enache tahun 2010 menunjukkan human capital

berkorelasi positif terhadap masuknya FDI dari 10 negara tahun 1999-2008. Hasil

penelitian Nasrin,et.al. tahun 2010 menunjukkan masuknya FDI dipengaruhi oleh

low cost labour, government incentive, investment friendly public policy di

Bangladesh tahun 1998-2007. Hasil penelitian Mutascu & Fleischer tahun 2010

Page 67: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

menunjukkan upah berpengaruh signifikan terhadap FDI di Romania dari tahun

2006-2009.

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Khrawish & Siam tahun 2010

menunjukkan FDI berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Ekonomi di

Jordan dari tahun 1997-2007. Hasil penelitian Rusty Tchernis tahun 2010

menunjukkan human capital berdampak kuat terhadap peningkatan upah di

Amerika dari tahun 1975-1992. Hasil penelitian Odulukwe tahun 2011

menunjukkan GDP, human capital, trade share, exchange rate distortion, import

intensity berpengaruh positif dan signifikan terhadap FDI; employment level,

initial GDP, wage, average tariff, export intensity berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap FDI di 5 negara dari tahun 1989-2000. Hasil penelitian

Chimobi (2010) menemukan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi di Nigeria

Hasil penelitian Severiano tahun 2011 menunjukkan perlindungan tenaga

kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap FDI ada pada sektor

transportasi; openness berpengaruh positif dan signifikan ada pada sektor

agriculture, manufacture, finance; exchange rate berpengaruh positif dan

signifikan terhadap FDI ada pada sektor manufacture, transportasi dan real estate;

upah minimum berpengaruh negatif dan signifikan terhadap FDI ada pada sektor

manufaktur; pajak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap FDI ada pada

sektor agriculture di Portugal dari tahun 1980-2009. Hasil penelitian Tiwari tahun

2011 menunjukkan tourism, human capital, physical capital, berdampak positif

Page 68: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

pada pertumbuhan ekonomi. FDI berdampak negatif terhadap pertumbuhan

ekonomi dari 4 negara Asia tahun 1995-2008.

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Debab & Mansoor tahun 2011

menunjukkan FDI, human capital, opennes, economic freedom berpengaruh

positif dan signifikan terhadap GDP; inflation, political, macroeconomic stability

berpengaruh negatif terhadap FDI di Bahrain dari tahun 1990-2009. Hasil

penelitian Seetanah & Rojid tahun 2011 menunjukkan openness, wage, education,

lesser degree size, taxes merupakan faktor atraktif bagi FDI di Mauritius dari

tahun 1972-2006. Hasil penelitian Feridun & Sissoko tahun 2011 menunjukkan

penanaman modal asing berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi di

Singapura dari 1976-2002. Hasil penelitian Bruno & Campos tahun 2011

menunjukkan FDI berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi di 70 negara tahun 1965-2007. Hasil penelitian Agrawal & Khan tahun

2011 menunjukkan FDI berdampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi di China dan India tahun 1993-2009. Hasil penelitian Balcerzak & Żurek

tahun 2011 menunjukkan FDI berdampak penurunan pengangguran di Polandia

tahun 1995-2009.

Hasil penelitian Palát tahun 2011 menunjukkan FDI berdampak penurunan

pengangguran di Jepang dari tahun 1983-2009. Hasil penelitian Chien et.al. tahun

2012 menunjukkan FDI berdampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi di 4 wilayah di Vietnam dari 64 propinsi dan kota tahun 2000-2010.

Hasil penelitian Fuad tahun 2011 menunjukkan pertumbuhan ekonomi tidak

berpengaruh terhadap pengangguran di Jordan. Hasil penelitian Ayyoub, et.al.

Page 69: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

(2011) menemukan inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi di Pakistan.

Hasil penelitian Quyom & Imran tahun 2012 menunjukkan FDI

berkorelasi positif terhadap GDP; Wage rate berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap FDI dari 32 negara tahun 1982-2008. Hasil penelitian Shaari, et.al. tahun

2012 menunjukkan FDI menolong mengurangi pengangguran dan meningkatkan

GDP di Malaysia dari tahun 1980-2010 di Malaysia. Hasil penelitian Mucuk &

Demirsel tahun 2013 menunjukkan ada hubungan antara FDI dengan penurunan

pengangguran dalam jangka panjang dari tahun 1981-2009 di 7 negara

berkembang.

Hasil penelitian Habib & Sarwar tahun 2013 menunjukkan ada hubungan

antara FDI dengan penurunan pengangguran di Pakistan dari tahun 1970-2011.

Hasil penelitian Melek tahun 2013 menunjukkan stabilitas ekonomi menjadi

penentu FDI di 11 Negara OECD dari tahun 1995-2008. Hasil penelitian Salami

& Oyewale tahun 2013 menunjukkan FDI tidak berpengaruh terhadap

pengangguran di Nigeria dari tahun 1990-2010. Hasil penelitian Velnampy, et.al.

tahun 2013 menunjukkan FDI tidak berpengaruh terhadap pengangguran di

Srilanka dari tahun 1990-2011.

Hasil penelitian Maqbool, et.al. tahun 2013 menunjukkan pertumbuhan

ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengangguran di Pakistan.

Hasil penelitian Ozel,et.al. tahun 2013 menunjukkan pertumbuhan ekonomi

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengangguran di 7 negara industri

G7. Hasil penelitian Oloni tahun 2013 menunjukkan pertumbuhan ekonomi tidak

Page 70: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

berpengaruh terhadap pengangguran di Nigeria. Hasil penelitian Kasidi &

Mwakanemela (2013) menemukan bahwa inflasi berdampak negatif dan

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Tanzania. Hasil penelitian Barro

(2013) menemukan inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi di 100 negara. Hasil penelitian Akpansung (2014)

menunjukkan upah minimum berdampak positif dan signifikan terhadap

pengangguran di Nigeria.

Penelitian saat ini yang dilaksanakan oleh penulis (Christimulia Purnama

Trimurti) tahun 2014 menggunakan upah, human capital, stabilitas ekonomi,

sebagai variabel penting yang menentukan penanaman modal asing melakukan

investasi di Wilayah Jawa-Bali; human capital menentukan upah, pertumbuhan

ekonomi di Wilayah Jawa-Bali; sementara di sisi lain variabel penanaman modal

asing sebagai variabel penting yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi

dan penurunan pengangguran di Wilayah Jawa-Bali. Variabel yang terpilih dalam

penelitian karena diduga sebagai faktor yang sangat menentukan bagi penanaman

modal asing; human capital sebagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi dan upah, penanaman modal asing sebagai faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi dan penurunan pengangguran di Wilayah Jawa-Bali.

2.19 Glosari (Glosary)

Penelitian ini menggunakan beberapa istilah untuk dapat memahami

dengan mudah istilah-istilah tersebut maka perlu dijelaskan makna dari istilah-

istilah tersebut. Tabel 2.2 memuat penjelasan tersebut yang diuraikan sebagai

berikut.

Page 71: BAB 2 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Proses penetesan ke bawah (trickle down effect) dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskin tidak

Tabel 2.2Glosari/Penjelasan Istilah

No. Istilah Penjelasan1.

2.

3.

4.

5.

6.

789

Upah

Human Capital

Stabilitas ekonomi

Regresi Sederhana

Pertumbuhan Ekonomi

Penanaman ModalAsingPengangguranVariabel BebasVariabel Terikat

Imbalan yang diberikan oleh pemberi kerjakepada pekerjaPengetahuan, keterampilan, dan kemampuanseseorang yang dapat digunakan untukmenghasilkan layanan profesionalSuatu kondisi ekonomi negara tidak mengalamigejolak yang berarti terutama dalam inflasiMetode statistic yang berfungsi untuk menguji 1variabel bebas (X) terhadap 1 variabel terikat(Y)Sebagai proses kenaikan kapasitas produksisuatu perekonomian yang diwujudkan dalambentuk kenaikan pendapatan nasionalKegiatan menanam modal untuk usaha di suatuwilayah negaraSeseorang yang tidak mendapatkan pekerjaanVariabel yang mempengaruhiVariabel yang dipengaruhi