27
BAB II MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI A. Uraian Umum Manajemen proyek kini menjadi suatu keharusan, bukan lagi sekedar pilihan, Pekerjaan-pekerjaan tertentu akan lebih efisien dan efektif jika dikelola dalam kerangka proyek dan bukan diperlakukan sebagai pekerjaan biasa, maka diperlukan penerapan manajemen proyek secara benar. Defenisi manajemen proyek konstruksi adalah suatu cara / metode untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan / infrastruktur yang dibatasi oleh waktu dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif, diantaranya adalah : 1. Perencanaan (planning) Planning (perencanaan) adalah pemikiran tentang rencana suatu kegiatan dengan cara pengambilan keputusan yang mengandung data, informasi, asumsi maupun fakta kegiatan yang akan dipilih dan dilakukan pada masa yang akan datang. 2. Pengorganisasian (organizing) Manfaat dari organizing adalah sebagai pedoman pelaksanaan fungsi dimana pembagian tugas, hubungan tanggung jawab, dan delegasi kewenangan dapat terlihat jelas.

BAB 2 manajemen proyek kontruksi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Manajemen proyek kini menjadi suatu keharusan, bukan lagi sekedar pilihan, Pekerjaan-pekerjaan tertentu akan lebih efisien dan efektif jika dikelola dalam kerangka proyek dan bukan diperlakukan sebagai pekerjaan biasa, maka diperlukan penerapan manajemen proyek secara benar.

Citation preview

Page 1: BAB 2 manajemen proyek kontruksi

BAB II

MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

A. Uraian Umum

Manajemen proyek kini menjadi suatu keharusan, bukan lagi sekedar pilihan,

Pekerjaan-pekerjaan tertentu akan lebih efisien dan efektif jika dikelola dalam

kerangka proyek dan bukan diperlakukan sebagai pekerjaan biasa, maka

diperlukan penerapan manajemen proyek secara benar.

Defenisi manajemen proyek konstruksi adalah suatu cara / metode untuk

mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan / infrastruktur yang dibatasi oleh

waktu dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif, diantaranya

adalah :

1. Perencanaan (planning)

Planning (perencanaan) adalah pemikiran tentang rencana suatu kegiatan

dengan cara pengambilan keputusan yang mengandung data, informasi,

asumsi maupun fakta kegiatan yang akan dipilih dan dilakukan pada masa

yang akan datang.

2. Pengorganisasian (organizing)

Manfaat dari organizing adalah sebagai pedoman pelaksanaan fungsi

dimana pembagian tugas, hubungan tanggung jawab, dan delegasi

kewenangan dapat terlihat jelas.

3. Pelaksanaan (actuating)

Actuating (pelaksanaan) merupakan suatu tindakan untuk menyelaraskan

seluruh anggota organisasi dalam kegiatan pelaksanaan pekerjaan agar

seluruh anggota organisasi dapat saling bekerja sama dalam mencapai tujuan

bersama.

4. Pengawasan (controlling)

Controling (pengawasan) merupakan suatu tindakan pengawasan yang

diperlukan untuk memelihara aturan-aturan yang telah ditetapkan dengan cara

mengukur, menganalisa, dan mengevaluasi kualitas pekerjaan sehingga

dihasilkan kualitas kerja yang baik. Manfaat controling adalah memperkecil

Page 2: BAB 2 manajemen proyek kontruksi

kemungkinan kesalahan yang terjadi dari segi kualitas, kuantitas, biaya, dan

waktu yang dapan menyebabkan kerugian pada sebuah proyek, oleh karena

itu pengawasan pada sebuah proyek sangat penting.

5. Evaluating (evaluasi)

Merupakan kegiatan menilai kembali secara menyeluruh suatu kegiatan

yang telah selesai dilaksanakan sehingga dapat diketahui apakah pekerjaan

yang telah dilaksanakan sesuai dengan planning.

B. Data Teknis Proyek

Data-data proyek pembangunan Menara palma 2 sebagai berikut:

1. Nama Proyek :Pembangunan Menara palma 2

2. Fungsi Bangunan :Tempat perkantoran dengan masa jabatan sewa

menyewa

3. Lokasi Proyek :Jalan H. R. Rasuna Sahid Blok X-5 No. 11-12,

Kuningan, Jakarta Selatan.

4. Pemilik Proyek : PT. Kuniungan Nusa Jaya

5. Kontraktor : PT. Nusa Raya Cipta

6. Konsultan Perencana

1. Arsitektur : PT. Airmas Asri

2. Struktur : PT. Wiratman Strukture dan ASSOCIATES

3. ME : PT. Skemanusa Consultama Teknik

7. Nilai Kontrak : Rp. 249,700,000,000,-

8. Kontruksi manajemen : PT. Ttripanoto Sri Consultan

9. Waktu pelaksanaan : (16 desember 2013 s/d 28 pebruari 2016)

10. Quantity Surveyor : PT. Reynolds Partnership

10. Sistem Kontrak : Unite price

11. Sumber Dana : Swasta

12. Cara Pembayaran : Monthly Certificate Payment (MC)

13 Uang muka : 20 %

14. Luas lahan : 45,000 m2

15. jumlah lantai : 5 basement 1-32 upper structur

8

Page 3: BAB 2 manajemen proyek kontruksi

C. Unsur – Unsur Pengelola Proyek

Pengelolaan proyek yang baik menjamin suatu proyek dapat berjalan dengan

baik dan mendapatkan hasil yang diharapkan maka diperlukan suatu pengaturan

yang baik pula. Proyek pada umumnya terdiri dari berbagai unsur yang masing -

masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Secara garis besar unsur-unsur

tersebut adalah:

1. Pemilik Proyek (Owner)

Pemilik Proyek atau Pengguna Jasa adalah orang/badan yang memiliki

proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan

kepada pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut.

Menurut Ketentuan Umum Jasa Kontruksi dalam Undang Undang Tentang

Jasa Kontruksi Nomor 18 Tahun 1999, Pengguna jasa adalah orang

perseorangan atau badan sebagai pemberi tugas atau pemilik pekerjaan/proyek

yang memerlukan layanan jasa.

Pemilik Proyek pembangunan Menara Palma 2 ini adalah PT. Kuningan

Nusa raya.

Tugas dan fungsi pemilik proyek adalah sebagai berikut :

a. Menunjuk Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.

b. Menunjuk Kontraktor Pelaksana.

c. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan

yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.

d. Menerima dan mengomentari laporan dari kontraktor melalui

Konsultan Pengawas.

e. Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang

dibutuhkan oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.

f. Menyediakan site/lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.

g. Mengurus dan membiayai perizinan.

h. Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia

jasa, biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan.

i. Mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan

cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk

bertindak atas nama pemilik.

9

Page 4: BAB 2 manajemen proyek kontruksi

j. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan bila terjadi perubahan.

k. Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan

oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang

dikehendaki.

l. Menerima laporan akhir/menutup proyek.

Wewenang pemberi tugas adalah:

a. Memberitahukan hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing

kontraktor.

b. Pemberi tugas dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan

cara memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor jika telah

terjadi hal-hal diluar kontrak yang telah ditetapkan.

2. Konsultan Perencana

Konsultan perencana adalah orang/badan yang membuat perencanaan

bangunan secara lengkap dalam semua bidang seperti melakukan desain

struktur, membuat gambar struktur lengkap dengan dimensi dan gambar-

gambar pelengkap lainnya.

Mengacu pada Ketentuan Umum Jasa Kontruksi dalam Undang-Undang

Tentang Jasa Kontruksi Nomor 18 Tahun 1999, perencana kontruksi adalah

penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang

profesional dibidang perencanaan jasa kontruksi yang mampu pewujudkan

pekerjaan dalam bentuk dokumen perencanaan bangunan atau bentuk fisik

lain.

Tugas umum konsultan perencana adalah membuat sketsa, gagasan yang

memberikan gambaran pekerjaan yang meliputi pembagian ruang, rencana

pelaksanaan, dan lain-lain. Semuanya mengikuti keinginan Owner. Tugasnya

antara lain yaitu :

a. Membuat Time Schedule Pelaksanaan.

b. Membuat gambar-gambar detail/penjelasan, lengkap dengan

perhitungan konstruksinya.

c. Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB).

10

Page 5: BAB 2 manajemen proyek kontruksi

3. Konsultan Pengawas (MK)

Mengacu pada Ketentuan Umum Jasa Kontruksi dalam Undang Undang

Tentang Jasa Kontruksi Nomor 18 Tahun 1999, Konsultan Pengawas atau

Pengawas Kontruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan

usaha yang dinyatakan ahli yang profesional dibidang pengawasan jasa

kontruksi yang mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal

pelaksanaan pekerjaan kontruksi sampai selesai dan diserahterimakan.

Konsultan Pengawas bertujuan untuk mengawasi teknik pelaksanaan, waktu,

biaya dan mutu agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan

perjanjian/spesifikasi yang telah direncanakan/disepakati. Hak dan kewajiban

Konsultan Pengawas adalah:

a. Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah

ditetapkan.

b. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam

pelaksanaan pekerjaan, seperti mengawasi kualitas dan kuantitas

konstruksi.

c. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan kontruksi serta aliran

informasi antara berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan

lancar.

d. Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta

menghindari pembengkakan kesalahan.

e. Mengajukan desain perubahan pada konsultan apabila diperlukan.

f. Menerima atau menolak material/perlatan yang didatangkan

kontraktor.

g. Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan

yang berlaku.

h. Melakukan perhitungan prestasi proyek

i. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan).

j. Menyusun dan menghitung adanya kemungkinan pekerjaan

tambah/kurang.

k. Menjadi jembatan penghubung antara owner dan kontraktor mengenai

proyek yang sedang dikerjakan.

11

Page 6: BAB 2 manajemen proyek kontruksi

4. Kontraktor Pelaksana

Kontraktor pelaksana adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan

menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya yang telah ditetapkan

berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat yang ditetapkan.

Menurut Ketentuan Umum Jasa Kontruksi dalam Undang Undang Tentang

Jasa Kontruksi Nomor 18 Tahun 1999, pelaksana kontruksi adalah penyedia

jasa orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang

profesional dibidang pelaksanaan jasa kontruksi yang mampu

menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan suatu hasil perencanaan

menjadi bentuk fisik lain.

Hak dan kewajiban kontraktor pelaksana adalah :

a. Melaksanakan pekerjaan sesuai gambar rencana, spesifikasi teknis,

peraturan dan syarat-syarat, risalah penjelasan pekerjaan dan syarat-

syarat tambahan yang telah ditetapkan oleh pengguna jasa.

b. Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan dalam

peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat.

c. Menyediakan material, tenaga kerja dan peralatan sesuai dengan

jadwal yang ada.

d. Memanajemen biaya proyek sesuai dengan rencana anggaran dan cash

flow-nya.

e. Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang telah disahkan oleh

konsultan pengawas sebagai wakil dari pengguna jasa.

f. Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan, jadwal material, jadwal

tenaga kerja dan peralatan.

g. Tidak berhak mengajukan biaya tambahan bila ternyata ada perbedaan

volume pekerjaan antara kontrak dengan di lapangan, kecuali ada

pekerjaan tambahan atau perubahan dari owner dan biasanya ada

perhitungan tambah kurang, karena biasanya gambar tidak selalu sama

dengan keadaan lapangan.

h. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan dan

bulanan.

12

Page 7: BAB 2 manajemen proyek kontruksi

i. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah

diselesaikannya sebagai ketetapan yang berlaku.

j. Menerima seluruh pembayaran sesuai dengan perjanjian kontrak.

Kontraktor pelaksana dalam proyek ini adalah PT. Nusa Raya Cipta.

5. Sub Kontraktor

Sub kontraktor adalah kontraktor yang memiliki kontrak khusus dengan

kontraktor utama untuk melaksanakan pekerjaan khusus. Sub kontraktor

dipilih oleh kontraktor utama yang dikoordinasikan dengan owner untuk

pekerjaan-pekerjaan dengan volume kecil. Sub konraktor bertanggung jawab

kepada kontraktor Utama. Tugas dan wewenang dari sub kontaktor adalah :

a. Melaksanakan pekerjaan yang dibebankan oleh kontraktor Utama

sesuai dengan gambar rencana, peraturan-peraturan dan syarat-syarat

yang telah ditetapkan.

b. Bertanggung jawab langsung terhadap Kontraktor Utama tentang hasil

pekerjaan yang telah dilaksanakan.

c. Meyerahkan hasil pekerjaan kepada Kontarktor Utama sesuai dengan

batas waktu yang telah ditetapkan.

d. Menerima sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaan dari Kontraktor

Utama berdasarkan perjanjian yang telah disepakati keselamatan kerja

sesuai yang tercantum dalam perjanjian kontrak.

Tabel 1. Nama Subkontraktor

No Item Nema vendor

1 Lift PT. Mitshubishi

2 Beton Pioneer Beton dan Holcim

3 Plambing PT. Glori

4 Prestress PT. VSL

5 Mekanikal Elektrikal PT. Jagad Citra

6 AC PT. CSL

7 Genset PT. Berkat Manunggal Energi

(Sumber : Data Proyek, 2015)

13

Page 8: BAB 2 manajemen proyek kontruksi

Pemilik proyekPT .Kuningan Nusa Jaya

Sub kontraktorBeton: Pioneer dan Holcim

Plambing : PT. GloriBesi

Kayu/bekisting

Kontraktor PelaksanaPT. Nusa Raya CiptaKonsultan Perencana

Konsultan ArsitekPT. Airmas Sri

Konsultan StrukturWiratman structure

Konsultan MEPT. Skemanusa Consultama Teknik

NSC (Nomirated sub contractor) Prestess : PT VSL

Mekanikal elektrikal : PT. Jagad CitraLift : PT. Mitshubishi Jasa Elevator dan Escalator

AC : PT. CSL (Citra Sejahtera Lestari)Genset : PT. Berkat Manunggal Energi

Konsultan pengawas PT. Tripanoto Sri Consultant

D. Koordinasi Proyek

Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang

panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

Koordinasi proyek yang baik dapat mebuat kegiatan kontruksi berjalan dengan

baik pula.

Garis Tugas

Garis Koordinasi

Gambar 4. Garis koordinasi Proyek

( sumber : Analisis Penulis, 2015 )

14

Page 9: BAB 2 manajemen proyek kontruksi

1. Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana

Konsultan perencana ditunjuk oleh pemilik proyek, dimana konsultan

perencana memberikan jasa berupa perencanaan proyek yang meliputi

masalah-masalah teknis maupun administrasi kepada pemilik proyek, dan

hasil dari perencanaan tersebut wajib ditunjukan kepada pemilik proyek.

Pemilik proyek berkewajiban memberikan imbalan berupa biaya perencanaan

kepada konsultan perencana. Pemilik proyek memiliki hak untuk memberikan

perintah kepada konsultan perencana.

2. Pemilik Proyek dengan Konsultan Pengawas

Hubungannya berupa koordinasi dan kontrak, sesuai perjanjian kontrak,

konsultan pengawas ditugaskan untuk mengawasi dan mengendalikan

tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor baik untuk

pekerjaan yang telah dilaksanakan, sedang berlangsung, ataupun pekerjaan

yang belum sempat dilaksanakan. Konsultan pengawas harus berupaya agar

pelaksanaan pekerjaan dapat tepat mutu dan tepat waktu serta sesuai dengan

spesifikasi yang ada. Konsultan pengawas berkewajiban memberikan

informasi kepada pemilik proyek mengenai hasil pelaksanaan pekerjaan

proyek dilapangan. Pemilik proyek berkewajiban memberikan imbalan

berupa biaya pengawasan kepada konsultan pengawas.

3. Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana

Terdapat ikatan kontrak antara pemilik proyek dengan kontraktor

pelaksana, dimana kontraktor pelaksana berkewajiban melaksanakan

pekerjaan proyek dengan baik dan hasilnya memuaskan serta dapat

dipertanggung jawabkan kepada pemilik proyek pada waktu penyerahan

pekerjaan. Pemilik proyek berkewajiban membayar semua biaya pelaksanaan

sesuai dengan yang tertera didalam dokumen kontrak kepada kontraktor

pelaksana agar proyek berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yeng telah

menjadi kesepakatan di antara kedua belah pihak. Koordinasi ini dilakukan

secara rutin seminggu satu kali, terutama jika terdapat perubahan rencana,

baik bermula dari pemilik proyek maupun sebaliknya.

15

Page 10: BAB 2 manajemen proyek kontruksi

4. Konsultan Perencana dengan Konsultan Pengawas

Konsultan perencana dan konsultan pengawas berkoordinasi dalam hal

pengolahan dan pengawasan jalannya pelaksanaan proyek agar sesuai dengan

rancangan konsultan perencana. Hubungan kerja dan konsultasi dapat

dilakukan jika terjadi perubahan-perubahan terhadap perencana dan anggaran

biaya.

5. Konsultan Perencana dengan Kontraktor Pelaksana

Konsultan perencana terlebih dahulu menyampaikan pekerjaan proyek

kemudian kontraktor pelaksana bertugas melaksanakan pekerjaan proyek

sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh konsultan perencana.

Keduanya tidak ada hubungan perintah, yang ada hanyalah hubungan

koordinasi.

6. Konsultan Pengawas dengan Kontraktor Pelaksana

Hubungan antara kedua belah pihak mempunyai ikatan kerja peraturan

pelaksanaan pekerjaan. Konsultan pengawas berkewajiban untuk mengawasi

pelaksanaan pekerjaan kontraktor agar memenuhi semua persyaratan yang

telah ditentukan dalam perencanaan. Konsultan pengawas mempuyai hak

untuk memberikan perintah kepada kontraktor, dan diantaranya kedua saling

berkoordinasi dalam pelaksanaan proyek. Sedangkan kontraktor dapat

mengkonsultasikan masalah-masalah yang timbul dilapangan dengan

konsultan pengawas.

E. Struktur Organisasi Proyek

Untuk kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan, kontraktor

pelaskanaan membentuk struktur organisasi dilapangan. Struktur organisasi

tersebut diharapkan tidak terjadi tumpang tindih antara tugas dan tanggung jawab,

sehingga semua permasalahan yang timbul dapat ditanggulangi secara

menyeluruh, terpadu dan tuntas dalam mencapai efisiensi kelancaran pekerjaan,

waktu dan biaya yang seminimal mungkin.

Struktur organisasi Kontraktor pelaksana PT. Nusa Raya Cipta dalam

pembangunan Menara Palma 2, adalah sebagai berikut :

16

Page 11: BAB 2 manajemen proyek kontruksi

Gambar 5. Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana

( Sumber : Data Proyek, 2015 )

Organisasi kontraktor terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan

wewenang masing-masing, dengan adanya susunan organisasi dan manajemen

yang baik dan teratur, maka dapat menjamin kualitas kerja dan sekaligus

mempertahankan nama baik perusahaan.

Gambar di atas menjelaskan mengenai uraian tugas dan tanggung jawab dari

unsur-unsur yang terlibat dalam organisasi pihak kontraktor adalah sebagai

berikut :

1. Project coordinator

Project coordinator adalah seseorang dari kantor pusat sebagai koordintor

dari setiap proyek yang dilaksanakan.

2. Project Manager ( PM)

Project Manager adalah seseorang yang memiliki kekuasaan untuk

memimpin semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek dan

17

Page 12: BAB 2 manajemen proyek kontruksi

bertanggung jawab penuh terhadap tercapainya pelaksanaan proyek sesuai

kontrak. Project Manager berfungsi mengelola proyek sedemikian rupa,

sehingga tercapai tujuan proyek yaitu penyelesaian proyek pada waktunya

dengan kualitas/mutu yang memenuhi persyaratan dan memberikan

keuntungan yang baik bagi perusahaan. Tugas dan tanggung jawab project

manager adalah :

a. Menjadi pusat informasi dan komunikasi baik kedalam (organisasi

fungsional dan organisasi proyek) maupun keluar (pemilik proyek,

pemerintah dan konsultan).

b. Bertugas memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan

memperdayagunakan sumber daya perusahaan secara optimal dan

memenuhi persyaratan mutu, waktu, biaya yang sesuai dengan

rencana pelaksanaan proyek.

c. Bertanggung jawab atas terlaksananya kebijakan mutu dan sasaran

mutu perusahaan yang tertuang dalam manual mutu dan sasaran mutu

spesifikasi proyek yang tertuang dalam RMP (rencana mutu proyek).

d. Membuat penyesuaian program dari hasil-hasil evaluasi untuk

mencegah keterlambatan waktu maupun memperkecil penggunaan

biaya.

e. Bertugas dan bertanggung jawab membina dan mendidik bawahan

nya melalui pelatihan yang intensif di proyek.

f. Memimpin dalam pengendalian ketidaksesuaian produk dan bertugas

melakukan tindakan pencegahan dengan membuat perencanaan yang

efektif.

3. Deputi PM

Bertugas untuk membantu Project Manager dalam mengelola proyek

4. Site Manager (SM)

Site Manager mewakili pimpinan tertinggi suatu proyek bertugas untuk

memberi wewenang kepada pelaksana untuk melaksanakan kinerja lapangan

sesuai target dengan menetapkan metode kerja, membuat rencana kebutuhan

sumber daya dan monitoring hasil kerja lapangan, bertanggung jawab atas

18

Page 13: BAB 2 manajemen proyek kontruksi

terselenggaranya kegiatan dan tercapainya hasil pada proses produksi yang

berjalan sesuai dengan gambar dan metode kerja yang telah ditentukan.

Site Manager memiliki wewenang melakukan evaluasi berkala pada

pelaksana untuk dapat diketahui progress pekerjaan yang sedang dikerjakan,

Mengambil keputusan secara cepat jika dibutuhkan, menyampaikan hasil

temuan lapangan kepada owner/konsultan agar dapat diambil keputusan untuk

selanjutnya dibutuhkan perubahan atau tidak, pengajuan pelaksanaan

pengadaan pekerjaan tambah kepada owner/konsultan bilamana dibutuhkan.

6. Quality Control ( QC )

Quiality Control ( QC ) adalah orang yang bertanggung jawab untuk

menjaga kemajuan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja yang di setujui.

Memeriksa barang atau bahan yang akan digunakan dalam proyek agar sesuai

dengan sfesifikasi yang terdapat didalam doumen. Memeriksa dan menyetujui

semua gambar kerja dan detailnya bila ada perubahan desain agar sesuai

dengan kebutuhan teknis, bekerja sama dengan engineer dalam menentukan

metode yang lebih efisien dalam pelaksanaan pekerjaan. Wewenangnya

bertindak tanpa melapor untuk menghentikan sementara pelaksanaan

pekerjaan yang menyimpang dari ketentuan, menentukan tindakan perbaikan

serta melanjutkan pelaksanaan.

7. Safety officer

Tugas dan tanggung jawab safety officer adalah :

a. Melakukan komunikasi dengan Project Manager dan team proyek

untuk penerapan standar K3L.

b. Menyusun perencanaan dan program K3L kawasan setempat atau

peraturan lainnnya yang terkait dengan proyek.

c. Melakukan safety induction bagi seluruh pekerja baru dan pekerja

yang akan melakukan pekerjaan yang mempunyai resiko tinggi.

d. Menjalankan safety talk, inspeksi alat-alat kerja, safety patrol, rapat

koordinasi K3L Kontraktor, Owner dan MK maupun dengan

subcontractor dan mandor serta mendokumentasikan untuk keperluan

audit.

19

Page 14: BAB 2 manajemen proyek kontruksi

e. Membuat laporan invesigasi kecelakaan dan penyelesaian setiap

kecelakaan yang terjadi, baik kecelakaan ringan, berat maupun patal.

Dan melaporkan kepada safety coordinator dalam waktu kurang dari

1x24 jam.

f. Membuat laporan bulanan dan menyerahkan kepada safety coordinator

sebelum tanggal 5 bulan berikutnya

g. Memonitor dan mengecek kelayakan operasi terhadap alat angkat dan

angkut dan lainnya sebelum dioperasikan (aspek legal)

h. Mengkoordinir seluruh personil K3L dari subkontraktor dan mandor

dalam penerapan standar K3L.

i. Menerima laporan bulanan dari subkontraktor

j. Mengkoordinir langsung team kebersihan

k. Mengikuti audit K3L dan menindak lanjut hasil audit.

8. Engineer

Engineer fokus pada perhitungan construction engineering, pembuatan

shop drawing, time control dan pengawasan pelaksanaan engineering proyek.

Tanggung jawab dan tugas Engineer adalah :

a. Mengendalikan biaya proyek agar bisa digunakan seefisien mungkin

dan menyiapkan konsep anggaran pelaksanaan proyek.

b. Melakukan negosiasi dengan supplier tentang bahan yang akan

digunakan dalam proyek dengan prinsip menggunakan bahan seefesien

mungkin dengan tetap menjaga mutu bahan yang akan dipakai

c. Bekerjasama dengan quality control dalam memilih metoda yang lebih

efesien dan menyiapkan dan melengkapi metode konstruksi dan

program kerja mingguan untuk pelaksanaan kerja di lapangan.

d. menyiapkan gambar kerja (shop drawing) untuk pedoman pelaksanaan

kerja di lapangan.

9. Quantity Surveyor

Quantity Surveyor bertugas untuk memilih metode apa yang lebih efesien

dilakukan dalam pekerjaan arsitek dan mengecek dan menganalisa apakah

gambar yang dibuat sesuai dengan yang diminta oleh pemilik proyek

20

Page 15: BAB 2 manajemen proyek kontruksi

10. Drafter

Drafter adalah orang yang membantu site engineer untuk membuat

gambar pelaksanaan yang mengacu pada gambar yang dibuat oleh konsultan

perencana. Memberikan masukan kepada site engineer untuk penyajian

gambar yang baik dan informatif. Menentukan penyajian gambar, dan notasi

yang digunakan dengan pesetujuan construction manager. Tugas dan

tanggung jawabnya adalah :

a. Menyiapkan shop drawing (gambar kerja)

b. Menyiapkan As Built Drawing

c. Menyusun construction methode

d. Redesign jika diperlukan.

11. Surveyor

Bertanggung jawab untuk melakukan pengukuran di lapangan seperti,

menentukan koordinat titik-titik yang telah ditetapkan pada gambar rencana

dilapangan sebagai langkah sebagai langkah awal pada proses kontruiksi.

12. Supervisor

Supervisor adalah orang yang bertugas untuk mengawasi pekerjaan proyek

secara langsung di lapangan. Supervisor juga adalah orang yang membantu

quality control dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan. Tugas

dan tanggung jawabnya adalah :

a. Membantu dalam mengatur kelancaran jalannya proyek.

b.Mengatur mandor atau pekerja agar bekerja sesuai schedule yang ada.

c. Mengatur pemakaian material seefisien mungkin tanpa mengurangi

mutu yang telah ditetapkan.

d.Melaksanakan semua pekerjaan lapangan sesuai dengan gambar kerja

yang ada.

e. Melaksanakan semua pekerjaan lapangan sesuai construction methode

yang telah disetujui.

f. Melaporkan pada manajer konstruksi apabila ada permasalahan design

di lapangan.

g.Bertanggung jawab terhadap permintaan material pada gudang dari

lapangan melalui bon permintaan material.

21

Page 16: BAB 2 manajemen proyek kontruksi

h.Bertanggung jawab terhadap peminjaman alat pada gudang melalui bon

peminjaman alat.

i. Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja para pekerja.

j. Menyediakan alat-alat temporary yang diperlukan di lapangan.

13. Mechanic

Mechanic bertugas mengawasi pelaksanaan instalasi mekanikal dan

elektrikal proyek seperti instalasi listrik, generator, instalasi AC, instalasi

telepon dan lain-lain.Tugas dan tanggung jawab adalah (Dipohusodo, 1996):

a. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan dari kontraktor M & E.

b. Berhak mengetahui laporan / progress bulanan dari kontraktor M & E.

14. Logistik

logistik dalah orang yang bertugas untuk membantu manager proyek

mengatur mobilisasi alat dan material yang akan dipakai dalam proyek,

berkaitan dengan keberadaan suatu barang/alat di proyek dan juga kebutuhan

material di proyek, mengatur dan menyimpan arsip surat proyek, mencatat

inventarisasi barang/alat.

F. Macam – Macam Kontrak

Kontrak perhitungan biaya

1. Kontrak Fixed Lump Sum Price

Kontrak fixed lump sum price adalah kontrak yang mana volume

pekerjaanyang tercantum dalam kontrak tidak boleh diukur ulang.

Kontrak kerja konstruksi dengan bentuk imbalan lump merupakan

kontrak jasa atas penyelesaian pekerjaan seluruh pekerjaan dalam jangka

waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap serta semua risiko

yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan yang sepenuhnya

ditanggung oleh penyedia jasa sepanjang gambar dan spesifikasi tidak

berubah (PP No. 29/2000). Terjadi pembetulan perhitungan perincian harga

penawaran, karena adanya kesaahan aritmatik maka harga penawaran total

tidak boleh berubah. Perubahan hanya boleh dilakukan pada salah satu,

volume atau harga satuan, menjadi tanggung jawab sepenuhnya penyedia

jasa, selanjutnya harga penawaran menjadi harga kontrak/harga pekerjaan

22

Page 17: BAB 2 manajemen proyek kontruksi

Fixed price adalah suatu harga penawaran yang pasti dan tertentu telah

disetujui oleh para pihak sebelum kontrak ditanda tangani. Harga ini tetap

tidak berubah selama berlakunya kontrak dan tidak dapat dirubah kecuali

karena perubahan lingkup pekerjaan atau kondisi pelaksanaan perintah

tambahan dari pengguna jasa. Dalam kontrak lump sum risiko biaya bagi

pengguna jasa minimal (kecil) memberi cukup pengawasan atas pelaksanaan

dan pengikatan.

Lump Sum di mana Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa sepakat pada suatu

jumlah yang pasti yang harus dibayar oleh Pengguna Jasa kepada Penyedia

Jasa untuk pelaksanaan seluruh pekerjaan.

Keuntungan Penyedia Jasa, bilamana ada, didapat dari selisih antara nilai

kontrak dan biaya yang dikeluarkan Penyedia Jasa, termasuk overhead dan

biaya biaya tidak langsung. Penyedia Jasa harus menambahkan sejumlah

biaya untuk menutupi risiko-risiko kenaikan biaya atau harga-harga

2. Kontrak Unit Price

Kontrak unit price adalah kontrak di mana volume pekerjaan yang

tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan diukur ulang

untuk menentukan volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan.

Kontrak kerja konstruksi dengan imbalan harga satuan merupakan kontrak

jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu

berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur

pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu yang volume pekerjaannya

didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-

benar telah dilaksanakan oleh penyedia jasa.

Kontrak harga satuan (unit price) penyedia jasa dibayar suatu jumlah yang

pasti untuk setiap satuan pekerjaan yang dilaksanakan, untuk menghindari

sengketa mengenai berapa pekerjaan sesungguhnya yang dilaksanakan, setiap

satuan pekerjaan harus ditentukan dengan tepat.

G. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan (K3L)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di proyek, sangatlah penting artinya bagi

kelangsungan pelaksanaan pekerjaan. Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja

23

Page 18: BAB 2 manajemen proyek kontruksi

sangat diperlukan untuk melindungi para pekerja dari segala kemungkinan

terjadinya kecelakaan kerja. Perlindungan tenaga kerja dalam suatu proyek

dimaksudkan agar tenaga kerja dapat bekerja dengan aman dalam melakukan

pekerjaannya. Tujuan Standar K3L adalah :

a. Untuk digunakan sebagai acuan standar dalam penerapan K3L di

lingkungan PT. Nusa Raya Cipta Tbk.

b. Memberikan perlindungan kepada setiap orang yang berada di area

proyek dari resiko kecelakaan dan sakit akibat kerja.

c. Menciptakan lingkungan kerja yang ringkas, rapi, resik, rawat, dan

rajin.

d. Mendukung peningkatan efisiensi dan produktifitas kerja.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan langkah-langkah sebagai

berikut :

a. Dibentuknya Tim P2K3 proyek yang diketuai oleh Project Manager.

b. Dibentuknya Tim Tanggap Darurat.

c. Menyediakan sarana & prasarana K3L.

d. Menyediakan Alat Pelindung Diri bagi seluruh pekerja.

e. Mendistribusikan & mengimplementasikan Standar K3L Proyek.

24