28
Lingkungan Laut BAB 2 LINGKUNGAN LAUT Kurang lebih 71 persen permukaan planet bumi oleh air asin. Di bawah permukaan ini, kedalaman air rata- rata 3.8 km, dengan volume sebesar 1.370 x 106 km 3 . Karena diseluruh volume air yang besar ini terdapat kehidupan, maka lautan merupakan satu-satunya tempat kumpulan organisme yang sangat besar di planet bumi. Organisme-organisme ini sangat bervariasi dan praktis mewakili semua filum. Segenap organisme ini dipengaruhi oleh sifat air laut yang ada disekelilingnya, dan banyak bentuk-bentuk yang dijumpai pada tumbuh-tumbuhan dan binatang ini merupakan hasil penyesuaian diri (adapatasi) terhadap medium cair dan pergerakannya. Sifat-sifat Air Air adalah zat yang mengelilingi semua organisme laut. Juga merupakan bagian terbesar pembentuk tubuh tumbuh-tumbuhan dan binatang/hewan laut. Air juga merupakan medium tempat terjadinya berbagai reaksi kimia, baik di dalam maupun di luar tubuh organisme laut. Komposisi Kimia Air murni merupakan suatu persenyawaan kimia yang sangat sederhana yang terdiri dari dua atom hidrogen (H) yang berikatan dengan satu atom Oksigen (O). Atom- 6

BAB 2 LINGKUNGAN LAUT - fpik.bunghatta.ac.id Laut Jilid... · Panas laten penguapan; ... perubahan zat dari fase padat ke cair atau cair ke ... dan pasu timur dan memanjang dari Islandia

Embed Size (px)

Citation preview

Lingkungan Laut

BAB 2LINGKUNGAN LAUT

Kurang lebih 71 persen permukaan planet bumi

oleh air asin. Di bawah permukaan ini, kedalaman air rata-

rata 3.8 km, dengan volume sebesar 1.370 x 106 km3.

Karena diseluruh volume air yang besar ini terdapat

kehidupan, maka lautan merupakan satu-satunya tempat

kumpulan organisme yang sangat besar di planet bumi.

Organisme-organisme ini sangat bervariasi dan praktis

mewakili semua filum. Segenap organisme ini dipengaruhi

oleh sifat air laut yang ada disekelilingnya, dan banyak

bentuk-bentuk yang dijumpai pada tumbuh-tumbuhan dan

binatang ini merupakan hasil penyesuaian diri (adapatasi)

terhadap medium cair dan pergerakannya.

Sifat-sifat Air

Air adalah zat yang mengelilingi semua organisme

laut. Juga merupakan bagian terbesar pembentuk tubuh

tumbuh-tumbuhan dan binatang/hewan laut. Air juga

merupakan medium tempat terjadinya berbagai reaksi

kimia, baik di dalam maupun di luar tubuh organisme laut.

Komposisi Kimia

Air murni merupakan suatu persenyawaan kimia

yang sangat sederhana yang terdiri dari dua atom hidrogen

(H) yang berikatan dengan satu atom Oksigen (O). Atom-

6

Lingkungan Laut

atom hiodrogen terikat ke atom oksigen secara asimetris

sedemikian rupa sehingga kedua atom hidrogen berada di

satu ujung sedangkan atom oksigen berada di ujung lainya.

Ikatan antara atom hidrogen dan oksigen dilakukan

pemakaian elektron secara bersama yaitu setiap atom

hidrogen memiliki satu elektron yang dipakai secara

bersama-sama dengan atom oksigen. Sifat polar molekul

air ini mengakibatkan tempat kedudukan hidrogen yang

positif akan menarik tempat kedudukan oksigen yang

negatif dari molekul air yang lain. Ikatan seperti ini disebut

ikatan hidrogen, yang terjadi diantara dua molekul air yang

berdekatan. Kekuatan ikatan ini sangat lemah, hanya 6

persen dari kekuatan ikatan antara atom oksigen dan atom

hidrogen dalam sebuah molekul air dan ikatan ini mudah

lepas sekali tetapi juga mudah terbentuk kembali.

Sifat-sifat fisik dan Kimia

Karena adanya ikatan hidrogen, air cendrung

untuk bersatupadu menentang kekuatan dari luar yang akan

memecahkan ikatan-ikatan ini. Peristiwa ini disebut dengan

kohesi. Pada batas antara air dan udara kekuatan kohesi

membentuk suatu ’kulit’ di permukaan air yang cukup kuat

untuk menyangga benda-benda kecil yang disebut dengan

tegangan permukaan. Tegangan permukaan air adalah yang

tertinggi dari semua zat cair umumnya dan memungkinkan

kelangsungan asosiasi organisme baik yang hidup

dibawahnya atau bergerak diatasnya. Kohesi juga

7

Lingkungan Laut

bertanggung jawab terhadap viskositas air. Viskositas

adalah suatu sifat yang dipakai sebagai pengukur besarnya

daya yang diperlukan untuk memisahkan molekul-molekul

zat cair agar dapat dilewati. Unsur-unnsur utama dalam air

dapat dilihat pada Tabel 1dan seluruh sifat-sifat air dapat

dilihat pada Tabel 2

Tabel 1Unsur utama dan unsur yang jarang dari air laut

ION PERSEN BERATa. UtamaKlor (Cl-)Natrium (Na+)Sulfat (SO4

2-)Magnesium (Mg2+)Kalsium (Ca2+)Kalium (K+)Sub total

55.0430.617.683.691.161.10

99.28b. JarangBikarbonat (HCO3

-)Bromida (Br-)Asam borat (H3BO3)Stronsium (Sr2+)Sub total

0.410.190.070.040.71

Total 99.99

8

Lingkungan Laut

Tabel 2Sifat-sifat air

SIFAT Dibandingkan dengan zat lain

Tegangan permukaan

Penghantar panas

Viskositas

Panas laten penguapan;jumlah pertambahan atau kehilangan panas per satuan massa oleh perubahan zat dari fase padat ke gas atau gas ke padat tanpa disertai kenaikan suhu (kal/g)

Panas laten peleburan;Jumlah pertambahan atau kehilangan panas persatuan massa oleh perubahan zat dari fase padat ke cair atau cair ke padat tanpa disertai kenaikan suhu (kal/g)

Kapasitas panas;Jumlah kebutuhan panas untuk menaikkan suhu 1 g zat 1 0 C (kal/g/0C).

Kerapatan : massa per satuan volume (g/cm3 atau g/ml).

Paling tinggi dari semua zat cair pada umumnya.Paling tinggi dari semua zat cair pada umumnya kecuali air raksaRelatif rendah untuk suatu zat cair (menurun dengan meningkatnya suhu).Paling tinggi dari semua zat umumnya.

Paling tinggi dari semua zat umumnya dan sebagian besar zat padat.

Paling tinggi dari semua zat cair dan zat padat pada umumnya.

Berat jenis ditentukan oleh (1) suhu, (2) Salinitas, (3) Tekanan.

9

Lingkungan Laut

Kemampuan melarutkan

Berat jenis maksimum air murni adalah pada suhu 4 0C. Untuk air laut, titik beku menurun dengan mening-katnya salinitas.

Melarutkan banyak zat dalam jumlah lebih besar daripada zat cair lain pada umunya.

Geografi dan Geomofologi Lautan

Walaupun sesungguhnya lautan-lautan utama

berhubungan satu sama lain, tetapi untuk memudahkan,

lautan di dunia dibagi menjadi empat bagian, yaitu : Lautan

Pasifik, Lautan Atlantik, Lautan Hindia, Dan Lautan

Arktika dalam urutan luas yang makin kecil. Lautan tidak

tersebar secara merata dipermukaan bumi. Lautan menutupi

lebih daripada 80 persen belahan bumi selatan tetapi hanya

menutupi 61 persen belahan bumi utara, di mana terdapat

sebagian besar daratan di dunia.

Gambar 1 Lautan-lautan utama dan laut-laut di dunia

10

Lingkungan Laut

Di pinggiran massa daratan utama, lautan sangat

dangkal, menutupi perluasan bawah air benua yang disebut

paparan benua. Paparan benua ini hanya mencakup 7-8

persen seluruh luas lautan, mempunyai kemiringan yang

sangat landai dari pantai sampai kedalaman 200 m. Paparan

benua ini menjorok ke lepas pantai sampai 400 km di

Kanada sebelah timur, tetapi hanya beberapa kilometer ke

lepas pantai di sepanjang sebagian besar pantai pasifik di

Amerika Utara. Pada tepi luar paparan benua terdapat suatu

keterjalan dasar laut yang mendadak untuk membentuk

lereng benua. Lereng benua menurun sekali hingga

kedalaman 3 sampai 5 km. Pada kedalaman ini dasar lautan

menjadi daratan abisal yang rata, luas sekali, dan ditutupi

sedimen.

Daratan abisal terputus di beberapa tempat oleh

berbagai pegunungan bawah laut. Pegunungan ini luas

sekali, membentuk rantai gunung bawah laut yang

berdampingan yang terdapat diseluruh lautan. Yang paling

terkenal adalah pegunungan bawah laut di tengah Lautan

Atlantik yang membagi dua lautan ini menjadi pasu barat

dan pasu timur dan memanjang dari Islandia ke sebelah

selatan Lautan Atlantik, dimana pegunungan ini bergabung

dengan pegunungan serupa dilautan Hindia.

11

Lingkungan Laut

1. Geografi Laut Indonesia

Indonesia terletak diantara Samudera Pasifik dan

Samudera Hindia. Dilihat dari topografi dasarnya Laut

Indonesia mempunyai tatanan geografi laut yang rumit.

Dibagian barat : bentuk sederhana atau rata dan hampir

seragam Dibagian timur : bentuk-bentuk yang lebih

majemuk, tidak teratur dan rumit

Kedalaman /kejelukan perairan Indonesia mulai

dari beberapa puluh meter di daerah paparan s.d. ribuan

meter di daerah basin dan palung. Laut yang paling dalam

kira-kira 7.440 m di Laut Banda.

Hampir seluruh perairan Indonesia Timur

merupakan bagian dari Samudera Pasifik. Laut Sawu dan

Laut Timor merupakan bagian yang berbatasan dengan

Samudera Hindia

Perairan Indonesia Barat, barat Sumatera, Selatan

Jawa dan Nusa Tenggara merupakan bagian dari Samudera

Hindia. Bentuk dasar laut yang ditemukan di laut

Indonesia : Paparan, Lereng, Cekungan, Basin, Palung,

Punggung/tanggul, Terumbu karang, Atol, Beting, dan

Gosong

Perairan Indonesia terdiri dari :

– Laut Cina Bagian Selatan ; yang

merupakan sebagian dari paparan Sunda. Dasar

perairannya dangkal dan hampir rata. Secara tidak

langsung bagian perairan ini dihubungkan dengan

12

Lingkungan Laut

Samudera Pasifik terutama lewat Selat Bashi yang

terletak diantara Pulau Formusa dan Luzon Filipina.

– Paparan Sunda menghubungkan pulau-

pulau Sumatera, Kalimantan dan Jawa dengan daratan

Asia.

– Paparan Sunda mencakup juga Selat

Malaka dan Laut Jawa. Laut Jawa dan Laut Cina

Selatan dihubungkan oleh Selat Karimata, Gaspar dan

Bangka.

– Selat Malaka dan Selat Sunda

menghubungkan paparan Sunda dengan Samudera

Hindia

– Laut Sulu, yang berbentuk basin empat

persegi panjang dengan bagian terdalam 5.580 m,

dengan dasar semakin ke timur semakin dalam

– Perairan Jeluk/dalam Kawasan Timur

Indonesia (KTI), terletak diantara paparan Sunda di

sebelah Barat, paparan Arafura di sebelah Timur,

Pulau Mindanao di sebelah Utara dan Samudera

Hindia di sebelah Selatan

– Wilayah perairan KTI ini meliputi Laut

Sulawesi, Selat makasar, Laut Flores, Laut Maluku,

Laut Halmahera, Laut Seram, Laut Banda, Laut Sawu

dan Laut Timor.

13

Lingkungan Laut

– Perairan KTI adalah laut-laut dalam dan

menunjukkan topografi dasar laut yang majemuk

dengan bentuk basin dan palung yang dalam. Antara

basin yang satu dengan basin lainnya terdapat tanggul /

punggung

– Paparan Arafura, yang menghubungkan

daratan Irian dan daratan Australia, mempunyai

kedalaman 30 – 90m. Di paparan ini terdapat satu

saluran yang agak dalam dengan arah Barat – Timur

menuju Selat Torres. Selat Tores banyak ditumbuhi

terumbu karang dan saluran-saluran diantara terumbu

karang tersebut sangat dangkal yakni sampai 12 m,

sehingga pertukaran massa air dengan Samudera

Pasifik lewat selat ini kurang berarti.

– Paparan Sahul terletak di sebelah barat

laut Australia yang melebar dari pantai ke arah laut

kira-kira sejauh 30 km dan mempunyai kedalaman

rata-rata 80 – 100 m

Tabel 3Luas Wilayah Laut Indonesia

Wilayah dan Sub-wilayah Luas (km persegi)

Paparan SundaSelat MalakaLaut Cina SelatanLaut Jawa termasuk Selat Sunda

686.00055.000250.000381.000

14

Lingkungan Laut

Paparan SahulLaut ArafuraPerairan sekitarnya

160.000143.50016500

Laut HindiaSumatera, pantai baratJawa, pantai selatanSelat BaliPulau-pulau Sunda kecil bagian Selatan

132.00070.00030.0002.50030.000

Laut-laut Jeluk/DalamSelat Makasar, perairan sekitar Sulawesi Pulau-pulau Sunda Kecil bagian utaraLaut FloresLaut BandaMaluku (termasuk Irian Jaya bagian Utara dan Barat

1.694.000594.000

100.000100.000900.000

2. Faktor-faktor lingkungan

Faktor-faktor lingkungan yang banyak

mempengaruhi kehidupan di laut adalah gerakan air, suhu,

salinitas dan cahaya.

Gerakan air

1. Arus

Arus permukaan merupakan pencerminan

langsung dari pola angin yang bertiup pada waktu itu. Jadi

arus permukaan digerakkan oleh angin. Air dilapisan

bawahnya juga ikut terbawa karena adanya gaya koriolis

(Coriolis force), yakni gaya yang diakibatkan oleh

perputaran bumi. Di belahan Bumi utara, arus dilapisan

15

Lingkungan Laut

permukaan laut berbelok lebih kekanan dari arah angin dan

arus dibagian bawahnya akan berbelok lebih ke kanan lagi

dari arah arus permukaan. Di belahan Bumi selatan, terjadi

sebaliknya. Makin dalam/jeluk lapisan air, maka arah arus

makin menyimpang dari arah arus permukaan, ke kanan

dibelahan bumi utara dan ke kiri dibelahan bumi selatan

dan kecepatannya semakin berkurang, sehingga

membentuk apa yang dikenal dengan Spiral Ekman

(Gambar 2). Jika terjadi divergensi (pembuyaran arus

permukaan), maka akan terjadi pemukaan massa air

(upwelling), yakni naiknya massa air dari lapisan bawah

laut ke lapisan permukaan. Jika terjadi konvergensi

(pemusatan arus permukaan), maka akan terjadi keadaan

sebaliknya yang disebut tenggelamnya massa air

(Downwelling), yakni turunnya massa air dari lapisan atas

ke lapisan bawah.

Gambar 2Spiral Ekman

2. Pasang Surut

16

Lingkungan Laut

Pasang surut merupakan gejala laut yang besar

pengaruhnya terhadap kehidupan biota laut di wilayah

pantai.Permukaan laut setiap hari naik dan turun secara

berkala, dan dapat dilihat di pantai. Jika ditancapkan

sebuah tongkat dibagian yang dangkal diperairan pantai

dan mengamatinya sepanjang hari. Bagian tongkat yang tak

terendam air akan menjadi panjang perlahan-lahan

(permukaan air sedang turun), kemudian pada suatu saat

akan memendek secara perlahan-lahan (permukaan air

sedang naik). Tinggi rendahnya permukaan laut diukur dari

suatu “permukaan panutan” yang telah ditentukan sendiri

yang dinamakan Datum. Datum ditentukan pada tingkat air

rendah pada pasang surut bulan penuh atau purnama

(spring tide) biasa. Jadi kalau permukaan air rendah yang

terjadi pada pasang surut purnama luar biasa maka

permukaan laut akan terletak dibawah Datum. Pasang surut

terjadi pertama-tama karena gaya tarik (gaya gravitasi)

bulan. Bumi berputar bersama kolom air di permukaannya

dan menghasilkan dua kali pasang dan dua kali surut dalam

24 jam di banyak tempat. Berbagai pola gerakan pasang

surut terjadi karena:

– Perbedaan posisi sumbu putar bumi dan bulan

– Berbedanya bentuk dasar laut

Kekuatan gaya tarik bulan tergantung pada letak/

posisi permukaan bumi. Partikel-partikel tertentu akan

tertarik lebih jauh daripada partikel lain. Komponen

17

Lingkungan Laut

mendatar dari gaya pemisah yang dinamakan gaya Traktif

menghasilkan pasang surut. Pada bulan baru, ketika titik-

titik pusat bulan, matahari dan bumi hampir berada di satu

garis, dan bulan serta matahari berada di satu sisi dari

bumi, gabungan gaya traktif bulan dan matahari

menyebabkan naiknya permukaan laut tertinggi dan

turunnya permukaan laut terendah. Ini yang disebut Pasang

Surut Purnama (Spring tide). Selama waktu ini perbedaan

paras pasang surut, yakni antara air tertinggi dan terendah,

terbesar.

Pasang surut purnama yang mempunyai paras air

pada saat pasang dan surut yang lebih kecil terjadi jika

titik-titik pusat bulan, matahari dan bumi terletak hampir

pada satu garis tetapi dengan bulan dan matahari terletak

bersebelahan sisi bumi.

Gambar 3Letak bulan dan matahari terhadap bumi pada pasang

surut purnama

Jika bulan berpindah 900 menjauhi matahari maka

yang terjadi adalah pasang surut bulan setengah (Neap

tide). Selama berlangsung pasang surut ini, muka/paras air

18

Lingkungan Laut

tertinggi pada saat air pasang tidak mencapai paras air

tertinggi seperti pada saat berlangsungnya pasang surut

purnama. Pada saat surut terendah paras air terendah juga

tidak serendah pada saat pasang surut purnama.

Gambar 4Letak bulan dan matahari terhadap bumi pada pasang

surut bulan setengah

Jadi perbedaan paras air antara air pasang dan air

surut pada pasang surut bulan setengah hanya merupakan

bagian dari perbedaan serupa dari pasang surut purnama.

Jika bulan menduduki posisi antara kedua posisi luar biasa

tersebut, maka resultante gaya traktif dari bulan dan

matahari menghasilkan perbedaan paras air pasang dan air

surut yang besarnya berkisar antara kedua posisi luar biasa

diatas.

19

Lingkungan Laut

Gambar 5 Posisi pasang surut yang disebabkan gaya traktif

Tetapi perlu diingat pasang surut yang terjadi

tidak hanya dipengaruhi oleh bulan dan matahari, ada

faktor-faktor lain yang berpengaruh, yakni sebagai berikut:

Tingkah laku gerakan air

Kecondongan matahari dan bulan yang berubah-

ubah.

Berubah-rubahnya jarak antara bulan dan bumi

selama bulan mengelilingi bumi

Susunan dan letak antara daratan dan lautan

Angin keras

Perbedaan tinggi rendahnya muka laut pada saat

pasang dan surut (Amplitudo). Di pulau-pulau

yang terletak ditengah laut, amplitudo kecil.

Perbedaan paras laut antara pasang dan surut,

mengakibatkan terjadinya arus pasang surut, bila

memasuki selat yang sempit akan menyebabkan

penimbunan massa air sehingga menyebabkan

paras laut lebih tinggi pada air pasang daripada

biasanya

20

Lingkungan Laut

3. Gelombang

Gelombang ditimbulkan oleh dorongan angin di

atas permukaan laut dan tekanan tangensial pada partikel

air. Angin yang bertiup di permukaan laut mula-mula

menimbulkan riak gelombang (ripples), jika kemudian

angin berhenti bertiup maka riak akan hilang, permukaan

laut kembali menjadi rata. Jika angin bertiup lama, maka

riak gelombang membesar terus walaupun angin berhenti

bertiup. Setelah meninggalkan daerah asal bermulanya

tiupan angin, maka gelombang merata menjadi ombak

sederhana. Ombak sederhana dapat dilihat sebagai alun

(Swell) yang terjadi pada keadaan laut yang tenang.

Jika diperhatikan alun ini mempunyai puncak

(crests) dan lembah (troughs). Panjang Gelombang adalah

jarak antara dua titik serupa yang berurutan, yakni antara

satu puncak dan puncak berikutnya, atau antara satu

lembah dengan lembah berikutnya. Tinggi Gelombang

adalah jarak menegak antara titik puncak dan titik lembah.

Periode Gelombang adalah waktu yang digunakan untuk

menempuh jarak dari satu titik serupa dari satu gelombang

ke titik serupa dari gelombang berikutnya

21

Lingkungan Laut

Gambar 6Diagram komponen-komponen dasar gelombang

4. Suhu dan Stratifikasi Vertikal

Suhu adalah ukuran energi gerakan molekul di

Samudra. Suhu bervariasi secara horizontal sesuai dengan

garis lintang, dan juga secara vertikal sesuai dengan

kedalaman. Suhu merupakan salah satu faktor penting

dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran

organisme.

Berdasarkan penyebaran suhu permukaan laut dan

penyebaran organisme secara keseluruhan, dapat dibedakan

empat zona biogeografik utama : kutub, tropik, beriklim

sedang-panas dan beriklim sedang-dingin. Terdapat pula

zona peralihan antara daerah-daerah ini, tetapi tidak mutlak

karena pembatasannya dapat agak berubah sesuai dengan

musim.

Suhu dalam lautan juga bervariasi sesuai dengan

kedalaman. Massa air permukaan di wilayah tropik, panas

sepanjang tahun yaitu 20-300C, sedangkan massa air

permukaan pada zona beriklim sedang , hangat di musim

panas. Dibawah air permukaan yang hangat, suhu mulai

22

Lingkungan Laut

menurun dan mengalami penurunan yang sangat cepat pada

kisaran kedalaman yang sempit yaitu antara 50-300 m.

Zona kedalaman di mana terjadi penurunan suhu yang

paling cepat disebut termoklin.

Gambar 7Diagram penampang melintang dari suatu pasu lautan

yang memperlihatkan berbagai variasi geografik

Suhu juga berpengaruh terhadap kerapatan air

laut. Air laut yang hangat kerapatannya lebih tendah

daripada air laut yang dingin pada salinitas yang sama.

Kerapatan juga merupakan suatu fungsi dari salinitas.

Kenaikan salinitas meyebabkan kenaikan kerapatan. Tetapi

variasi suhu yang ditemukan di seluruh samudera lebih

besar daripada variasi salinitas. Oleh karena itu, suhu lebih

penting dalam mempengaruhi kerapatan.

5. Salinitas

23

Lingkungan Laut

Air laut adalah air murni yang didalamnya terlarut

berbagai zat padat dan gas. Satu contoh air laut seberat

1.000 g akan berisi kurang lebih 35 g senyawa-senyawa

terlarut yang secara kolektif disebut garam. Dengan kata

lain, 96.5 persen air laut berupa air murni dan 3.5 persen

zat terlarut. Banyaknya zat terlarut disebut dengan salinitas.

Ilmuwan dalam bidang biologi dan oseanografi, pada

umumnya lebih suka mengatakan salinitas dengan satuan

satu per seribu. Oleh karena itu, suatu sampel air laut yang

khas seberat 1.000 g yang mengandung 35 g senyawa-

senyawa terlarut mempunyai salinitas 35 per seribu. Zat

terlarut meliputi garam-garam anorganik, senyawa-

senyawa organik yang berasal dari organisme hidup dan

gas-gas terlarut. Fraksi terbesar dari bahan terlarut terdiri

dari garam-garam anorganik yang berwujud ion-ion.

Salinitas pada berbagai tempat di lautan terbuka

yang jauh dari daerah pantai variasinya sempit saja,

biasanya antara 34-37 ‰, dengan rata-rata 35 ‰.

Perbedaan salinitas terjadi karena perbedaan dalam

penguapan dan presipitasi.

6. Cahaya

Banyaknya cahaya yang menembus permukaan

laut dan menerangi lapisan permukaan laut setiap hari dan

perubahan intensitas dengan bertambahnya kejelukan

memegang peranan penting dalam menentukan

24

Lingkungan Laut

pertumbuhan fitoplankton. Cahaya yang menerangi daratan

atau lautan biasanya diukur dalam lux.

7. Massa dan Sirkulasi Air

Sebagai akibat perbedaan suhu dan salinitas serta

pengaruhnya terhadap kerapatan, air laut di samudra dapat

dibagi menjadi beberapa massa air, antara lain: massa air

permukaan meliputi semua air yang terdapat di atas

termoklin; dibawah termoklin terdapat massa air yang

meluas sampai ke dasar lautan.

Massa air permukaan selalu dalam keadaan

bergerak. Gerakan ini ditimbulkan terutama oleh kekuatan

angin yang bertiup melintasi permukaan air. Angin ini

menghasilkan dua macam gerakan yaitu ombak atau

gelombang dan arus. Gelombang mempunyai ukuran yang

bervariasi, mulai dari riak dengan ketinggian beberapa

sentimeter sampai pada gelombang angin badai yang

mencapai ketinggian 30 m. Selain ketinggian, gelombang

selanjutkan dicirikan dengan panjang gelombang yang

merupakan jarak horizontal antara puncak dua gelombang

yang berurutan melalui satu titik yang sama. Selain oleh

angin, gelombang dapat juga ditimbulkan oleh gempa

bumi, letusan gunung berapi, dan tanah longsor bawah air,

yang menimbulkan gelombang yang merusak yang disebut

dengan tsunami serta oleh daya tarik bulan dan bumi yang

25

Lingkungan Laut

menghasilkan gelombang tetap dan dikenal dengan pasang

surut.

Arus adalah gerakan air yang mengakibatkan

perpindahan horizontal massa air. Sistem-sistem arus laut

utama dihasilkan oleh beberapa daerah angin utama yang

berbeda satu sama lain, mengikuti garis lintang sekeliling

dunia dan dimasing-masing daerah ini secara terus-menerus

bertiup dengan arah yang tidak berubah-ubah.

Gerakan massa air dalam sangat berbeda dengan

massa air permukaan. Massa air dalam terisolasi dari angin,

oleh karena itu gerakannya tidaklah bergantung pada

angin.tetapi gerakan massa air dalam bergantung perubahan

air dipermukaan. Air laut meningkat kerapatannya dengan

turunnya suhu dan dengan naiknya salinitas. Apabila

kerapatan air laut meningkat air akan tenggelam. Oleh

karena itu untuk menggerakan air ke bagian dalam pasu

lautan, kerapatan air perlu dinaikan.

26

Lingkungan Laut

Gambar 8Ciri-ciri gelombang dan perubahan bentuk gelombang

ketika memasuki perairan dangkal

Beberapa Prinsip Ekologi

Ekologi adalah ilmu yang membicarakan tentang

spektrum hubungan timbal balik yang terdapat antara

organisme dan lingkungannya serta antara kelompok-

kelompok organisme. Suatu spesies adalah suatu kelompok

alami dari individu-individu yang nyata-nyata atau

mempunyai potensi untuk berkembangbiak dalam satu

kelompok, yang terisolasi secara reproduktif dari kelompok

lainnya. Semua individu dari satu spesies yang hidup dalam

27

Lingkungan Laut

satu daerah membentuk suatu populasi. Beberapa populasi

spesies yang cenderung untuk hidup bersama di dalam

berbagai daerah geografis membentuk suatu komunitas

ekologi. Suatu komunitas atau serangkaian komunitas

beserta lingkungan fisik dan kimia di sekelilingannya

secara bersama-sama membentuk suatu ekosistem.

Lautan di dunia dianggap juga sebagai satu

kesatuan ekosistem di mana serangkaian komunitas

dipengaruhi oleh dan pada gilirannya mempengaruhi

faktor-faktor fisik kimia air laut di sekelilingnya.

Komponen-komponen Ekosistem

Suatu ekosistem adalah suatu unit fungsional dari

berbagai ukuran yang tersusun dari bagian-bagian yang

hidup dan yang tak hidup yang saling berinteraksi. Bagian-

bagian komponen dan sistem secara keseluruhan berfungsi

berdasarkan suatu urutan kegiatan yang menyangkut energi

dan pemindahan energi.

Daur Biogeokimia

Dari sekian banyak unsur dan persenyawaan kimia

dalam ekosistem terdapat suatu daur bolak balik antara

organisme dan lingkungan fisiknya. Pemindahan berulang-

ulang seupa ini disebut daur biogeokimia. Dalam setiap

daur ini terdapat suatu gudang cadangan utama atau

simpanan unsur yang mana unsur-unsur secara terus-

28

Lingkungan Laut

menerus bergerak masuk dan keluar melewati organisme.

Dalam setiap daur juga terdapat suatu tempat pembuangan

sejumlah unsur tertentu. Dalam periode waktu yang lama,

hilangnya bahan kimia ke tempat pembuangan dapat

menjadi faktor pembatas, kecuali jika tempat pembuangan

itu dapat dimanfaatkan kembali.

Struktur Biotik Ekosistem

Komunitas dan ekosistem mempunyai tingkatan

trofik yang sama di seluruh dunia, tetapi spesies yang

menyusun masing-masing komunitas dan ekositem ini

berbeda sesuai dengan daerah geografiknya. Dalam suatu

daerah, tiap-tiap tingkatan dapat saja mempunyai lebih

sedikit atau lebih banyak spesies dibandingkan dengan

daerah yang lain.

Pengendalian dan Pengaturan Ekologis

Populasi, komunitas, dan ekosistem diatur oleh

berbagai faktor. Faktor utama yang mengendalikan

ekosistem dan komunitas adalah energi, faktor fisik yang

secara kolektif disebut dengan iklim atau lingkungan, dan

interaksi antara berbagai spesies yang membentuk sistem

tersebut.

Perbandingan Antara Ekosistem Daratan dan Lautan

Perbedaan Fisik dan Kimia

29

Lingkungan Laut

Air laut mempunyai beberapa sifat fisik yang

pengaruhnya sngat besar terhadap organisasi komunitas

lautan. Sifat ini adalah kerapatan air laut yang lebih besar

daripada kerapatan udara dan kemampuannya menyerap

cahaya. Kerapatan air laut yang lebih besar menyebabkan

organisme dan partikel yang relatif besar dapat terapung-

apung didalamnya. Hal ini tidak mungkin terjadi diudara.

Faktor fisik yang secara tidak lansung

bertanggung jawab terhadap perbedaan yang terjadi antara

organisme lautan dan daratan adalah gravitasi. Karena

tumbuhan dan binatang lautan diapungkan ke atas oleh air,

tidaklah perlu bagi mereka untuk menggunakan sejumlah

besar biomassanya membentuk materi struktural atau

selulosa untuk menjaga dirinya tetap tegak melawan

gravitasi.

Perbedaan fisik antara sistem daratan dan lautan

yang terakhir adalah menyangkut persedian oksigen.

Diudara, oksigen hampir konstan, merupakan 21 pesen

volume udara di seluruh permukaan bumi. Tetapi air lebih

sedikit mengandung oksigen dan konsentrasinya juga

bervariasi dengan perubahan suhu dan salinitas.

Perbedaan Struktural dan Fungsional

Satu perbedaan mencolok antara komunitas

daratan dan lautan adalah tumbuhan makroskopis yang

besar pada komunitas lautan tidak mempunyai peran yang

30

Lingkungan Laut

berarti. Komunitas daratan secara universal didominasi

oleh tumbuhan berbunga yang besar dan terdapat terus

menerus serta berumur panjang.

3. Zonasi atau Pemintakatan Lingkungan Laut

Lingkungan laut sangat luas cakupannya dan

sangat majemuk sifatnya. Karena luasnya dan majemuknya

lingkungan tersebut, tiada satu kelompok biota laut pun

yang mampu hidup di semua bagian lingkungan laut

tersebut dan di segala kondisi lingkungan yang majemuk.

Lingkungan Pelagik

Semua biota yang hidup di lingkungan laut tetapi

tidak hidup di dasar laut dinamakan biota pelagik.

Lingkungan hidup dimana biota ini hidup disebut

lingkungan pelagik. Lingkungan ini mencakup kolom air

mulai dari permukaan dasar laut sampai permukaan laut.

Mintakat Neritik

Mintakat neritik yang berada di paparan benua

dihuni oleh masyarakat biota laut yang berbeda dengan

mintakat oceanik karena :

1. Kandungan hara di mintakat neritik melipah

2. Sifat kimia perairan neritik berbeda dengan

perairan oseanik

31

Lingkungan Laut

3. Perairan neritik sangat berubah-ubah, baik dalam

waktu maupun ruang

4. Penembusan cahaya, kandungan sedimen dan

energi fisik dalam kolom air berbeda antara

mintakat neritik dan mintakat oseanik.

Gambar 9 Bagian-bagian lautan

Mintakat Oseanik

Kolom air di mintakat oseanik biasanya di bagi

menjadi empat lapisan perairan :

1. Mintakat epipelagik, meluas dari permukaan laut

sampai kejelukan 200 m.

2. Mintakat Mesopelagik, terletak di bawah mintakat

epipelagik. Mintakat mesopelagik meluas sampai

ke kejelukan 1.000 m. Jadi lingkungan ini terletak

antara kejelukan 200-1.000 m.

32

Lingkungan Laut

3. Mintakat batipelagik, meluas dari kejelukan 1.000

m sampai ke kejelukan 4.000 m atau sama dengan

kejelukan dasar laut jeluk. Sifat fisiknya seragam.

4. Mintakat abisopelagik, meluas ke bagian-bagian

terjeluk samudera atau mudahnya disebut mintakat

palung.

Lingkungan Bentik

Lebih sederhana daripada lingkungan pelagik,

lingkungan bentik dibagi menjadi mintakat litoral yang

meluas mulai dari garis pasang tertinggi sampai ke pinggir

paparan benua, dan mintakat dasar laut jeluk, yang meluas

mulai dari pinggir paparan benua sampai ke dasar laut

terjeluk dari samudera. Garis pembatas antara litoral dan

laut jeluk biasanya terletak pada kejelukan 200 m dan

secara kasar merupakan kejelukan dengan sinar matahari

masih dapat menembus dasar laut.

33