Upload
dinhnhi
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori Dasar / Umum
2.1.1 Jaringan Komputer
Penggabungan teknologi komputer dan komunikasi sangat berpengaruh
terhadap bentuk organisasi sistem komputer. Suatu konsep ”pusat komputer”
merupakan konsep yang sudah ketinggalan jaman. Model komputer tunggal
yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi telah diganti dengan
sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah tetapi saling
berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem tersebut yang disebut
jaringan komputer (computer network).
Dua buah komputer dikatakan saling tersambung bila keduanya dapat
saling bertukar informasi dengan media perantara yang variannya seperti
kawat, serat optik, gelombang mikro, satelit, dan sebagainya. (Sugeng, 2006,
p2).
Jaringan komputer berdasarkan ruang lingkup dan jangkauan dapat dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
Menurut Stallings (2004, p16) Local Area Network (LAN)
adalah suatu jaringan komunikasi yang saling menghubungkan
berbagai jenis perangkat dan menyediakan suatu pertukaran data
9
diantara perangkat-perangkat tersebut. LAN biasanya
menghubungkan dua atau lebih komputer dan alat-alat yang
terhubung dalam sebuah area geografis yang terbatas (sampai
beberapa kilometer), berkecepatan tinggi, dan memiliki error yang
rendah didalam sebuah perusahaan. (Lammle, 2005, p670)
Dalam koneksi jaringan seperti itu, biasanya ada satu komputer
yang dijadikan sebagai sebuah server. Server tersebut dapat
digunakan untuk menyimpan berbagai macam piranti lunak
(software) yang dapat digunakan untuk mengatur jaringan ataupun
sebagai piranti lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer
yang terhubung dalam jaringan tersebut (komputer
klien/workstation). User yang membutuhkan aplikasi yang sering
dipakai dan disimpan di server, dapat men-download-nya dan
menyimpannya di komputer lokalnya yang kemudian dapat langsung
dipakai. User juga dapat melakukan pencetakan ke printer atau
layanan lainnya dalam jaringan.
Gambar 2.1 Contoh Local Area Network yang sederhana
(Sumber: http://www.sabah.gov.my/insan/ebook/rangkaian.htm, 5
Oktober 2009)
10
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network merupakan versi dari LAN yang
berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama
dengan LAN. Area cakupan MAN lebih besar daripada LAN namun
lebih kecil daripada WAN (Sugeng, 2006, p7).
MAN merupakan pilihan untuk membangun jaringan komputer
antar kantor dalam suatu kota. MAN dapat mencakup perusahaan
yang memiliki kantor-kantor yang letaknya sangat berdekatan.
Jaringan ini memiliki jarak dengan radius 10-50 Km.
Gambar 2.2 Contoh Metropolitan Area Network
(Sumber: http://cnap.binus.ac.id/ , 5 Oktober 2009)
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang ruang
lingkupnya terpisahkan oleh batas geografis dan biasanya sebagai
penghubungnya sudah menggunakan media satelit ataupun kabel
11
bawah laut. Contoh: keseluruhan jaringan bank besar yang ada
diseluruh Indonesia ataupun yang ada di negara-negara lain.
WAN didesain untuk beroperasi pada wilayah geografis yang
sangat luas, memungkingkan akses melalui interface serial yang
beroperasi pada kecepatan yang rendah, menyediakan konektifitas
fulltime dan parttime, menghubungkan peralatan yang dipisahkan
oleh wilayah yang luas, bahkan secara global.
(http://cnap.binus.ac.id/, 5 Oktober 2009)
Gambar 2.3 Contoh Wide Area Network
(Sumber: http://www.sabah.gov.my/insan/ebook/rangkaian.htm, 5
Oktober 2009)
2.1.2 Model Open System Interconnection (OSI)
Model Open System Interconnection (OSI) dikembangkan oleh
International Organization for Standardization (ISO) sebagai model untuk
merancang komunikasi komputer dan sebagai kerangka dasar untuk
12
mengembangkan protokol lainnya. OSI terdiri dari tujuh layer (Stallings,
2000, p20).
Layer 7 : Application Layer
Menyediakan servis untuk aplikasi. Sebagai contoh ketika mengirim e-
mail, application layer memulai proses pengambilan data dari program e-mail
dan mempersiapkannya untuk ditaruh pada jaringan yang kemudian akan
diteruskan melalui layer 6 sampai layer 1 (Doherty, 2007, p20).
Layer 6 : Presentation Layer
Presentation layer bertanggung jawab bagaimana data diformat untuk
application layer. Sebagai contoh, melakukan enkripsi data dan konversi
karakter.
Layer 5 : Session Layer
Session layer mengatur koneksi antar host. Apabila aplikasi pada sebuah
host ingin berkomunikasi dengan aplikasi lainnya, session layer mengatur
koneksinya dan memastikan resources tersedia untuk memfasilitasi koneksi
tersebut.
Layer 4 : Transport Layer
Transport layer bertanggung jawab pengambilan data dari application
dan mempersiapkan untuk pengiriman ke network. Memecah data ke dalam
paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut
sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Sebagai
contoh, HTTP menggunakan port 80 dan FTP menggunakan port 21.
13
Layer 3 : Network Layer
Pada network layer ini komunikasi antar protokol bekerja dengan
mengandalkan layer 2 dan 1 untuk mengirimkan dan menerima pesan kepada
komputer atau devices lain. Network layer menambahkan header lain pada
paket yang mengidentifikasi sumber dan tujuan IP address yang unik dari
pengirim dan penerima. Proses routing paket IP terjadi pada layer ini.
Layer 2 : Data Link Layer
Data link layer bertanggung jawab untuk menentukan bentuk dari
pengiriman informasi antara dua device yang berbeda sehingga dapat ditukar
dengan layer 3. MAC address juga diimplementasikan didalam lapisan ini.
Pada lapisan ini juga terdapat error detection pada paket.
Layer 1 : Physical Layer
Physical layer bertanggung jawab untuk mengubah frame yang
merupakan output dari layer 2, menjadi sinyal elektrik yang akan
ditransmisikan melalui jaringan. Sinyal dapat dihantarkan melalui kawat
tembaga, fiber optic, sinyal radio wireless, ataupun media lainnya.
Gambar 2.4 Tujuh Layer OSI
(http://www.freetechexams.com/certifications/cisco/ccna/Osi-Layer-Model.gif , 7
Oktober 2009)
14
2.1.3 Model Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP)
Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) adalah suatu
perangkat protokol yang digunakan untuk komunikasi antara host dalam local
network dan juga pada internet. TCP/IP dikembangkan oleh Department of
Defense (DoD) Amerika Serikat dengan maksud untuk menyediakan sebuah
jalan untuk menghubungkan komputer-komputer dari peneliti pemerintah.
Ada empat layer yang dikenal dalam TCP/IP, yaitu (Beasley, 2008, p156).
Layer 4 : Application Layer
Application Layer digunakan untuk memproses permintaan dari hosts dan
memastikan bahwa koneksi terjalin dalam port yang sesuai. Sebuah port pada
dasarnya adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mengirimkan secara
langsung data ke aplikasi tujuan yang sesuai. Beberapa contoh port yang
terdapat dalam layer ini adalah HTTP (port 80), HTTPS (port 443) dan SSH
(port 22).
Layer 3 : Transport Layer
Transport Layer dalam TCP/IP sangat penting dalam menghubungkan
koneksi jaringan, mengatur pengiriman data antara source dan destination,
dan mengakhiri koneksi data. Ada dua transport protocol dalam transport
layer, TCP dan UDP. TCP (Transport Control Protocol) adalah connection-
oriented protocol yang membangun sambungan jaringan terlebih dahulu,
mengatur transfer data, lalu memutuskan koneksi. Sementara itu, UDP (Unit
Datagram Protocol) adalah connectionless protocol dimana paket data
dikirimkan melalui jaringan tanpa adanya koneksi terlebih dahulu.
15
Layer 2 : Internet Layer
Internet Layer dalam TCP/IP menjelaskan tentang protokol-protokol yang
digunakan untuk pengalamatan dan routing paket data. Protokol-protokol
yang termasuk dalam internet layer adalah IP (Internet Protocol), ARP
(Address Resolution Protocol), ICMP (Internet Control Message Protocol)
dan IGMP (Internet Group Message Protocol).
Layer 1 : Network Access Layer
Network access layer menjelaskan bagaimana sebuah host dapat
terhubung pada jaringan. Host yang dimaksud dapat berbentuk komputer
ataupun device jaringan lainnya seperti router.
Gambar 2.5 Model TCP/IP
(sumber : http://www.learn-networking.com/wp-content/oldimages/tcp-ip-
encapsulation.jpg, 7 Oktober 2009)
16
2.1.4 Topologi Jaringan
Yang dimaksud dengan topologi jaringan yaitu :
• Pengaturan peletakan node dalam jaringan dan cara aksesnya
(interconnection).
• Pengaturan ini berhubungan erat dengan media pengirim yang
digunakan (Lukas, 2006, p144).
Topologi jaringan dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Topologi Fisik (physical topology)
Topologi secara fisik memberikan suatu gambaran wiring/cabling
daripada perangkat-perangkat yang ada. Jenis-jenis dari topologi fisik :
a. Star
Dalam topologi star, sebuah terminal pusat bertindak sebagai
pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi. Terminal-
terminal lain terhubung padanya dan pengiriman data dari satu terminal
ke terminal lainnya melalui terminal pusat. Terminal pusat akan
menyediakan jalur komunikasi khusus pada dua terminal yang akan
berkomunikasi.
Keuntungan :
• Keterandalan terbesar diantara topologi yang lain
• Mudah dikembangkan
• Keamanan data tinggi
• Kemudahan akses ke jaringan LAN lain
17
Kerugian :
• Lalu lintas yang padat dapat menyebabkan jaringan lambat
• Jaringan tergantung pada terminal pusat (dapat berupa komputer PC,
mini, atau mainframe), yang merupakan bagian paling bertanggung
jawab terhadap pengaturan arah semua informasi ke terminal yang
dikehendaki.
Gambar 2.6 Topologi Star
(Sumber :http://www.geocities.com/fadelku/network/jaringan.html, 5
Oktober 2009)
b. Ring
LAN dengan topologi ini mirip dengan topologi titik ke titik tetapi
semua terminal saling dihubungkan sehingga menyerupai lingkaran.
Setiap informasi yang diperoleh, diperiksa alamatnya oleh terminal yang
dilewatinya. Jika bukan untuknya, informasi diputar lagi sampai
menemukan alamat yang benar. Setiap terminal dalam LAN saling
18
bergantungan, sehingga jika terjadi kerusakan pada satu terminal, seluruh
LAN akan terganggu.
Keuntungan :
• Laju data tinggi
• Dapat melayani lalu lintas data yang padat
• Tidak diperlukan host, relatif lebih murah
• Dapat melayani berbagai jenis mesin pengirim
• Komunikasi antar terminal mudah
• Waktu yang diperlukan untuk mengakses data optimal
Kerugian :
• Penambahan atau pengurangan terminal sangat sukar
• Kerusakan pada media pengirim dapat menghentikan kerja seluruh
jaringan
• Harus ada kemampuan untuk mendeteksi kesalahan dan metode
pengisolasian kesalahan
• Kerusakan pada salah satu terminal mengakibatkan kelumpuhan
jaringan
• Tidak kondusif untuk pengiriman suara, video, dan data
19
Gambar 2.7 Topologi Ring
(Sumber :http://www.geocities.com/fadelku/network/jaringan.html, 5
Oktober 2009)
c. Bus
Pada topologi bus semua terminal terhubung ke jalur komunikasi.
Informasi yang hendak dikirimkan melewati semua terminal pada jalur
tersebut. Jika alamat terminal sesuai dengan alamat pada informasi yang
dikirim, maka informasi tersebut akan diterima dan diproses. Jika tidak,
informasi tersebut akan diabaikan terminal yang dilewatinya.
Keuntungan :
• Kemampuan pengembangan tinggi (open – endedness)
• Jarak LAN tidak terbatas
• Keterandalan jaringan tinggi
• Kecepatan pengiriman tinggi
• Jumlah terminal dapat ditambah atau dikurangi tanpa menggangu
operasi yang telah berjalan
• Tidak diperlukan pengendali pusat
20
• Kondusif untuk konfigurasi jaringan pada gedung bertingkat
Kerugian :
• Jika tingkat lalu lintas terlalu tinggi dapat terjadi kemacetan
• Diperlukan repeater untuk menguatkan sinyal pada pemasangan
jarak jauh
• Operasional jaringan LAN tergantung pada setiap terminal
Gambar 2.8 Topologi Bus
(Sumber :http://www.geocities.com/fadelku/network/jaringan.html, 5
Oktober 2009)
d. Hierarki
Pada topologi hierarki tidak semua terminal mempunyai kedudukan
yang sama. Terminal dengan kedudukan lebih tinggi menguasai terminal
dibawahnya, dan dengan demikian jaringan tergantung pada terminal
dengan kedudukan paling tinggi.
21
Gambar 2.9 Topologi Hierarki
(Sumber :http://www.geocities.com/fadelku/network/jaringan.html, 5
Oktober 2009)
e. Mesh
Jenis topologi ini merupakan campuran dari berbagai jenis topologi-
topologi yang ada (disesuaikan dengan kebutuhan). Digunakan pada
jaringan yang tidak memiliki terlalu banyak node didalamnya. Ini
disebabkan karena setiap stasiun dihubungkan dengan stasiun yang lain.
Pendekatan yang menggunakan jaringan ini dibutuhkan bagi sistem yang
membutuhkan koneksitas yang tinggi.
Keuntungan :
• Jaringan ini menghasilkan respon waktu yang sangat cepat
• Stasiun-stasiun tidak membutuhkan protokol tambahan karena tidak
ada fungsi switching-nya.
22
Kerugian :
• Jaringan dengan topologi mesh cukup mahal karena setiap kali ada
penambahan stasiun, line komunikasinya harus menjangkau setiap
stasiun yang ada dalam jaringan tersebut.
• Topologi jenis ini masih jarang digunakan
Gambar 2.10 Topologi Mesh
(Sumber : http://www.geocities.com/fadelku/network/jaringan.html, 5
Oktober 2009)
2. Topologi Logika (logical topology)
Topologi secara logika menggambarkan bagaimana sebuah host
mengakses media jaringan ketika akan mengirim data. Ada dua metode
untuk mengakses media ini yakni Broadcast (undeterministic) dan Token
Passing (deterministic). (http://sukarno.fisika.ui.edu/materi/jarkom,
5 Oktober 2009)
23
a. Broadcast Topology
Broadcast adalah metode untuk mengakses data, dimana ketika satu
host mengirim data, maka semua host akan mendapatkan data tersebut.
Kelemahan dari metode ini adalah jika ada satu host yang sedang
mengirim data maka host yang lain tidak dapat mengirim data. Sehingga
untuk mengirim data maka berlaku hukum first come first serve.
Teknologi LAN yang menggunakan metode broadcast adalah Ethernet.
b. Token Passing Topology
Pada topologi ini, setiap host mempunyai kemampuan
mengendalikan akses jaringan dengan mem-pass-kan sebuah token
elektronik yang secara sekuensial akan melalui masing-masing host dari
jaringan tersebut. Ketika sebuah host mendapatkan token tersebut, berarti
host tersebut diperbolehkan untuk mengirimkan data pada jaringan. Jika
host tersebut tidak memiliki data yang akan dikirim, maka token akan
dilewatkan ke host berikutnya. Kejadian akan berulang-ulang terus.
Teknologi LAN yang menggunakan metode ini adalah Token Ring.
2.1.5 Media Transmisi
Media transmisi adalah suatu jalur antara pemancar dan penerima dalam
sistem transmisi data. Media transmisi dapat diklasifikasikan menjadi guided
dan unguided (dengan perantara dan tanpa perantara).
24
Pada media guided terdapat tiga jenis kabel, yaitu :
1. Twisted Pair (kabel berpasangan)
Twisted pair merupakan medium yang paling murah dan banyak
digunakan dalam transmisi guided. Twisted pair terdiri dari dua kabel
tembaga yang terisolasi yang disusun dalam jalinan berbentuk spiral.
Twisted pair dibagi menjadi dua jenis :
• Unshielded Twisted Pair (UTP)
Kabel UTP digunakan untuk kabel telepon, bahkan lebih banyak lagi
digunakan dalam gedung perkantoran sebagai medium untuk Local Area
Network karena jauh lebih murah, dan lebih mudah digunakan dan
dipasang.
• Shielded Twisted Pair (STP)
Kabel STP memiliki kualitas yang lebih baik sehingga harganya jauh
lebih mahal dan lebih sulit penggunaannya dibandingkan dengan UTP
(Lukas, 2006, p.58).
2. Kabel Coaxial
Kabel coaxial terdiri dari dua konduktor yang dapat digunakan untuk
frekuensi yang lebih tinggi. Kabel ini terdiri dari konduktor berbentuk
silinder untuk lapisan luar, yang mengelilingi konduktor bagian dalam.
Kabel coaxial dapat digunakan untuk jarak yang lebih jauh dan
dalam jaringan komunikasi yang lebih luas dengan stasiun dan jalur
komunikasi yang lebih banyak (Lukas, 2006, p.61).
25
3. Fiber Optic
Kabel ini menggunakan serat kaca atau plastik untuk mentransfer
data dalam bentuk gelombang cahaya. Kabel fiber optic tidak
terpengaruh oleh aliran listrik ataupun media magnet, kecepatan tinggi,
dan dapat mencapai jarak yang jauh tanpa kehilangan data.
(www.cisco.com , 7 oktober 2009).
Pada media unguided terdapat empat media, yaitu (Lukas, 2006, p.70) :
1. Gelombang Mikro
Tipe yang paling umum dari antena gelombang mikro adalah yang
berbentuk parabola. Diameternya berukuran 3m, antena tersebut
berbentuk kaku dan diarahkan langsung menuju antena penerima, agar
rambatan gelombang berfokus pada arah tujuan. Biasanya antena
gelombang mikro dipasang pada ketinggian tertentu pada tiang yang
kokoh agar pemancarannya dapat mencakup wilayah yang luas dan
transmisi dapat berlangsung tanpa adanya hambatan atau rintangan
(misal: gedung tinggi).
Penggunaan gelombang mikro yang paling umum adalah untuk
komunikasi jarak jauh dan umumnya digunakan untuk transmisi
gelombang suara (radio) dan televisi. Aplikasi lainnya dari gelombang
mikro adalah untuk transmisi point to point jarak pendek, terutama untuk
komunikasi antar gedung perkantoran.
26
Frekuensi yang umumnya digunakan berkisar 2-40 GHz. Semakin
tinggi frekuensi yang digunakan, semakin tinggi pula tingkat bandwidth
dan data rate.
2. Gelombang Mikro Satelit
Satelit komunikasi digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih
pemancar atau penerima yang berada di bumi atau disebut juga stasiun
bumi. Satelit menerima sinyal transmisi pada satu frekuensi (uplink),
kemudian memperbesar sinyal tersebut dan memancarkannya kembali
pada frekuensi yang berbeda (downlink).
Aplikasi yang paling penting untuk satelit adalah :
• Pendistribusian siaran televisi
• Hubungan telepon jarak jauh
• Jaringan bisnis tertentu (private)
Wilayah frekuensi yang paling baik untuk transmisi satelit adalah 1-
10 GHz. Dibawah 1 GHz, transmisi yang berlangsung dapat mengalami
gangguan noise dari pengaruh lingkungan sekitarnya seperti cahaya
matahari, cuaca buruk dan gangguan dari peralatan elektronik (faktor
manusia). Diatas 10 GHz, sinyal transmisi menjadi sensitif terhadap
penyerapan oleh atmosfer dan hujan atau salju.
3. Radio Broadcast
Perbedaan yang mendasar antara radio broadcast dengan microwave
adalah bahwa radio broadcast pemancarannya ke segala arah, sedangkan
microwave dipancarkan lebih terfokus pada satu arah (directional). Selain
27
itu, radio broadcast tidak memerlukan antena penerima yang khusus dan
arah yang bebas.
Wilayah antara 30 MHz – 1 GHz merupakan wilayah frekuensi yang
efektif untuk komunikasi broadcast. Wilayah frekuensi ini digunakan
untuk radio FM, jaringan televisi, dan juga untuk aplikasi jaringan
komunikasi data. Frekuensi diatas 30 MHz sampai dengan VHF
(gelombang radio) akan bergerak dibawah permukaan ionosfer sehingga
sangat sensitif terhadap cuaca. Sedangkan pada frekuensi yang lebih
tinggi seperti gelombang mikro maupun satelit tidak terpengaruh dengan
cuaca.
4. Sinar Infra Merah
Komunikasi infra merah dapat dilakukan dengan menggunakan
transmitter (pengirim) dan receiver (penerima) yang dapat mengatur atau
memodulasi sinar infra merah yang tidak kohern atau tidak menyatu
(terpisah).
Perbedaan penting antara transmisi infra merah dan microwave
adalah bahwa sinar infra merah tidak menembus dinding, problem
gangguan dan interferensi yang terjadi pada gelombang microwave tidak
dialami oleh sinar infra merah. Selain itu tidak diperlukan adanya alokasi
frekuensi pada pemancaran sinar infra merah.
28
2.1.6 Perangkat Keras
Perangkat keras (hardware) yang umum digunakan didalam jaringan dan
memiliki kemampuan mengakses jaringan :
a. Server
Server adalah suatu komputer yang memberikan suatu layanan bagi
komputer lain dalam jaringan. Layanan tersebut misalnya sharing data, web
control, FTP server, monitoring jaringan. Server dapat dibuat dari spesifikasi
komputer yang rendah seperti PC hingga yang canggih seperti Mainframe atau
Super Computer. Beberapa jenis server adalah PC Server, Branded Server,
dan Mainframe Server.
Gambar 2.11 PC Server
(sumber : http://microsoft.blognewschannel.com/wp-
content/uploads/2007/08/hp-mediasmart-home-server.png, 7 Oktober 2009)
b. Network Interface Card (NIC)
Setiap Network devices seperti komputer atau printer mempunyai
perangkat keras (hardware) yang berfungsi untuk menghubungkannya ke
jaringan LAN yang disebut NIC (Network Interface Card). Setiap NIC
memiliki alamat yang unik yang disebut MAC (Media Access Control)
29
address. MAC address memiliki panjang 6 bytes atau 48 bits yang ditentukan
oleh vendor pembuat NIC tersebut (Beasley, 2008, p11).
Gambar 2.12 Network Interface Card (NIC)
(sumber : http://www.supportandhelp.info/images/network-card-led.jpg, 7
Oktober 2009)
c. Repeater / Penguat
Repeater bekerja pada layer fisik jaringan, menguatkan sinyal dan
mengirimkan dari satu repeater ke repeater lain. Repeater tidak merubah
informasi yang ditransmisikan dan repeater tidak dapat memfilter informasi.
Repeater hanya berfungsi membantu menguatkan sinyal yang melemah akibat
jarak, sehingga sinyal dapat ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh.
Gambar 2.13 Repeater
(sumber :
http://ak.buy.com/buy_assets/spotlights/screens/2009/07/S1670024.jpg, 7
Oktober 2009 )
30
d. Bridge
Bridge adalah intelligent repeater. Bridge menguatkan sinyal yang
ditransmisikannya, tetapi tidak seperti repeater, bridge mampu menentukan
tujuan. Bridge membagi satu buah jaringan kedalam dua buah jaringan, ini
digunakan untuk mendapatkan jaringan yang efisien, dimana kadang
pertumbuhan network sangat cepat makanya diperlukan jembatan untuk itu.
Kebanyakan bridge dapat mengetahui masing-masing alamat dari tiap-
tiap segmen komputer pada jaringan sebelahnya dan juga pada jaringan yang
lain disebelahnya pula. Diibaratkan bahwa bridge ini seperti polisi lalu lintas
yang mengatur di persimpangan jalan pada saat jam-jam sibuk. Dia mengatur
agar informasi diantara kedua sisi network tetap jalan dengan baik dan teratur.
Bridge juga dapat digunakan untuk mengkoneksi diantara network yang
menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula.
Gambar 2.14 Bridge
(sumber:http://www.cisco.com/en/US/prod/collateral/wireless/ps5678/ps1004
7/ps10053/images/data_sheet_c78-501862-1.jpg, 7 Oktober 2009)
31
e. Hub
Hub menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN. Hub
adalah repeater dengan jumlah port banyak (multiport repeater). Hub tidak
mampu menentukan tujuan. Hub hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap line
yang terkoneksi dengannya, menggunakan mode half-duplex.
Hub meneruskan semua paket data termasuk e-mail, dokumen pengolah
kata, spreadsheet, grafik, print request yang mereka terima melalui satu port
dari satu workstation ke semua port yang tersisa. Semua user terhubung ke
satu hub atau tumpukan hub yang saling terhubung berada dalam satu segmen,
berbagi bandwidth hub atau kapasitas pengantaran data. Dengan semakin
banyak user yang ditambahkan ke dalam satu segmen, mereka akan bersaing
untuk mendapatkan bagian dari jumlah bandwidth yang dialokasikan untuk
segmen itu (www.pcmedia.co.id, 4 Oktober 2009).
Gambar 2.15 Hub
(sumber : http://www.hw-group.com/images/products/Pos_S-
Hub_900041_800.jpg, 7 Oktober 2009)
f. Switch
Switch menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN, sama
seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode full-
32
duplex dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari
tujuan yang spesifik.
Switch lebih pintar dibanding hub dan menawarkan dedicated bandwidth
kepada user atau kelompok user. Switch meneruskan paket data hanya ke port
penerima yang dituju, berdasarkan informasi dalam header paket. Untuk
memisahkan transmisi dari port yang lain, switch membuat koneksi sementara
antara sumber dan tujuan, kemudian memutuskan koneksi tersebut setelah
komunikasi selesai.
Gambar 2.16 Switch Cisco 2950
(sumber : http://bestnet.com.pk/products/Cisco_2950_Switch.jpg, 7 Oktober
2009 )
g. Router
Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu
menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang
berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan
mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah.
Dibandingkan dengan hub dan switch, router masih lebih pintar. Router
menggunakan alamat lengkap paket untuk menentukan router atau
workstation mana yang menerima paket. Berdasarkan peta jaringan yang
disebut “tabel routing”, router dapat memastikan bahwa paket berjalan
33
melalui jalur yang paling efisien ke tujuan mereka. Jika link antara kedua
router gagal, router pengirim dapat memilih rute alternatif supaya traffic tetap
berjalan.
Router juga menyediakan link antar jaringan yang menggunakan protokol
yang berbeda. Router tidak hanya menghubungkan jaringan pada satu lokasi
atau satu gedung tetapi mereka menyediakan interface atau socket untuk
terhubung ke WAN.
Gambar 2.17 Router Cisco 7604
(sumber : http://newsroom.cisco.com/images/Cisco_7604_Router.jpg , 7
Oktober 2009)
2.1.7 Internet Protocol (IP)
Dalam menentukan sebuah IP yang harus diperhatikan antara lain:
1. Pengalamatan IP
Pengalamatan IP (IPv4) terdiri dari 4 byte (32 bit) dan dipisahkan oleh
titik dengan masing-masing 8 bit. Setiap bit dalam oktet tersebut
mempunyai bobot biner (128, 64, 32, 16, 8, 4, 2, 1). Nilai minimum oktet
tersebut adalah 0 dan maksimum adalah 255.
34
Setiap alamat IP ini terdiri dari bagian network dan host. Bagian
network adalah alamat yang menandakan alamat jaringan, sedangkan
bagian host adalah alamat yang menandakan alamat workstation tersebut.
Dalam pengalamatan IP Address ini, dikenal adanya kelas IP. Kelas IP
tersebut dibedakan menjadi 5, yaitu A, B, C, D, E.
- Alamat network pada kelas A adalah 1 – 126, dimana IP 127.0.0.1
digunakan untuk looping back. Pada kelas IP ini, oktet pertama IP
digunakan untuk alamat network dan tiga oktet di belakang untuk
alamat host.
- Alamat network kelas B adalah 128– 191. Dua oktet pertama
digunakan untuk alamat network dan dua oktet selanjutnya untuk
alamat host.
- Alamat network kelas C adalah 192– 223. Tiga oktet pertama
digunakan untuk alamat network dan oktet selanjutnya untuk
alamat host.
- Alamat network kelas D adalah 224 – 239.
- Alamat network kelas E adalah 240 – 254.
Dari kelima kelas IP ini, IP yang digunakan untuk keperluan publik
adalah IP kelas A, B, dan C, sedangkan IP kelas D digunakan untuk grup
multicast, dimana dalam jaringan dengan kelas D ini, semua alamat dipakai
untuk alamat jaringan. Kelas E dipakai untuk eksperimen dan keperluan
mendatang.
35
2. IP Subnet Mask
Suatu alamat IP dapat dibagi menjadi beberapa sub-jaringan dengan
cara meminjam bit bagian host untuk dijadikan bagian network. Subnet
mask dari IP tersebut diubah menjadi satu, yang menandakan bahwa bit
tersebut adalah bagian network.
3. Public IP Address dan Private IP Address
Public IP adalah alamat IP yang dapat dipakai untuk koneksi di
internet, dimana IP tersebut bersifat global, dan tidak mungkin ada dua
buah public IP yang sama di internet. Namun demikian, karena terbatasnya
jumlah alamat IP yang dapat dialokasikan, maka dipakai alamat private IP
untuk pemberian alamat IP.
Private IP adalah alamat IP yang hanya bersifat lokal untuk suatu
jaringan. Karena antara suatu jaringan dengan jaringan lainnya tidak
terhubung, maka pemberian alamat IP yang sama pada dua jaringan tidak
akan menimbulkan masalah.
Untuk menghubungkan jaringan lokal tersebut ke jaringan internet,
diperlukan suatu public IP, dimana semua private IP jaringan lokal dalam
internet akan diterjemahkan sebagai public IP tersebut. Prosedur tersebut
yaitu NAT (Network Address Translation) dimana private IP
diterjemahkan menjadi public IP.
36
2.2 Teori-teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas
2.2.1 Sejarah Video Conference
Video conference adalah telekomunikasi dengan menggunakan audio dan
video sehingga terjadi pertemuan ditempat yang berbeda-beda. Ini bisa berupa
antara dua lokasi yang berbeda (point-to-point) atau mengikutsertakan
berberapa lokasi sekaligus didalam satu ruangan konferensi (multi-point).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Videoconference, 5 Oktober 2009). Ide awal
menggabungkan suara dan video untuk komunikasi pertama kali di lakukan
oleh perusahaan telepon AT&T pada tahun 1956, perusahaan telepon yang
didirikan oleh penemu telepon yaitu Alexander Graham Bell.
Video Conference pertama kali diperkenalkan pada publik oleh
perusahaan telepon AT&T pada tahun 1964 pada ajang World’s fair di New
York, Amerika Serikat. Ketika pertama kali diperkenalkan tidak ada orang
yang menduga bahwa video conference akan berkembang pesat.
Tahun 1970 AT&T mengkomersilkan layanan video conference yang
mereka namakan PicturePhone. Teknologi PicturePhone belum dapat
mengirimkan video, akan tetapi sudah dapat mengirimkan gambar-gambar
yang masih kecil. Layanan ini kurang diterima oleh masyarakat, karena selain
kemampuan yang masih sangat kurang juga harga yang masih sangat mahal
sekitar US $160. Pada tahun 1971 Ericsson mendemonstrasikan video call
pertama mereka. Perusahaan lain melihat keberhasilan Ericsson mulai
mengembangkan teknologi video conference seperti Network Video Protokol
37
(NVP) pada tahun 1976. pada tahun yang sama perusahaan Nippon Telegraph
and Telephone melakukan video conferencing antara Tokyo dan Osaka.
Tahun 1981 di kembangkan juga Paket video Protokol (PVP). IBM di
Jepang pada tahun 1982 melakukan video conference pada kecepatan 48000
bps yang terhubung ke Amerika untuk melakukan rapat mingguan mereka.
Pada tahun yang sama, Compression Labs memperkenalkan system layanan
publik mereka seharga US $250,000 dengan harga perjam penggunaan US
$1,000. system yang dimiliki mereka sangat besar dan membutuhkan daa
listrik yang besar, akan tetapi hanya mereka satu-satunya layanan video
conference yang ada di pasaran saat itu.
Tahun 1984, Datapoint menggunakan sistem Datapoint MINX pada
kampus Texas dan menyediakan layanan video conference untuk kalangan
militer. Akhir tahun 1980, Mitshubisi menjual produk mereka yang
dinamakan still-picture phone yang merupakan suatu kegagalan, dimana dua
tahun setelah memperkenalkan produk, mereka baru membuat jalur
komunikasi.
Pada tahun 1986 diluncurkan layanan video conference baru yaitu
PictureTel’s dengan harga system yang jauh lebih murah yaitu US $80,000
dengan harga US $100 perjam. Pada saat itu, kedua sistem komersial yang ada
dikembangkan khusus untuk perusahaan, organisasi dan militer.
Tahun 1991 sistem video conference untuk komputer diperkenalkan oleh
IBM. Software yang dinamakan PicTel dengan harga US $20,000 tersebut
38
masih menggunakan warna hitam putih dengan harga per jam US $30, yang
pada saat itu merupakan harga termurah.
DARTnet membuat sejarah dengan melakukan video conferencing antar
Negara yaitu antara Amerika dan Inggris. DARTnet yang dikenal dengan
nama CAIRN hingga saat ini masih melayani layanan video conference dan
menghubungkan lusinan institusi. Salah satu yang paling terkenal dalam
sejarah video conference adalah software CU-SeeMe yang dikembangkan
oleh MacIntosh pada tahun 1992, versi pertama dari software ini tidak dapat
mengirimkan suara, akan tetapi merupakan sistem video conference terbaik
pada saat itu.
Pada tahun yang sama AT&T memperkenalkan video phone seharga US
$1,500. dan perkenalan MBone pada bulan Juli. Tahun 1992 merupakan tahun
paling berkembang unuk bisnis video conference. Pada tahun 1993,
VocalChat diperkenalkan oleh Novell akan tetapi tidak bertahan lama.
MacIntosh mengembangkan software yaitu CU-Seeme pada tahun 1994.
mereka telah berhasil membuat video conference yang mendukung audio.
Melihat keterbatasan software hanya pada sistem operasi MacIntosh saja
maka dikembangkan CU-SeeMe yang medukung untuk Windows, dimana
merupakan sistem operasi terbesar saat itu. April 1994 CU-SeeMe untuk
Windows berhasil dibuat, akan tetapi seperti perkembangan awal pada
MacIntosh, pada Windows tidak mendukung audio pada awalnya. Pada
Agustus 1995 diluncurkan CU-SeeMe v0.66b1 yang mendukung audio dan
video.
39
Microsoft pada tahun 1996 mengembangkan software NetMeeting yang
memiliki kemiripan dengan PictureTel, akan tetapi belum mendukung video.
Desember pada tahun yang sama diperkenalkan Microsoft NetMeeting v2.0b2
dengan kemampan mendukung video. Pada bulan yang sama VocalTec’s
Internet Phone v4.0 untuk windows diluncurkan. Melihat perkembangan yang
semakin maju, maka badan International Telecommunications Union (ITU)
membuat suatu standar video conference pada tahun 1996. mereka membuat
standar H.263 yang mengurangi penggunaan jalur data pada komunikasi video
conference. Standar lain yang dibuat yaitu H.323 untuk komunikasi paket data
multimedia pada tahun 1998 hingga kini.
Pengembang software dari Universitas Cornell membuat CU-SeeMe v1.0
pada tahun 1998, dimana telah mendukung sistem operasi Windows dan
MacIntosh serta video conference yang ada telah mendukung video berwarna.
Standart Moving Picture Experts Group Compression Standart Version
4(MPEG-4) di buat pada tahun 1999 oleh Moving Picture Experts Group
untuk kompresi video dan suara menjadi standar internasional untuk konten
multimedia.
Pada Febuari tahun 1999 MMUSIC membuat Session Initiation Protocol
(SIP) dimana SIP merupakan protocol yang memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan H.323. Tahun yang sama NetMeeting v3.0b diluncurkan oleh
Microsoft yang telah mendukung standart ITU yaitu H.323. tahun yang sama
juga diluncurkan iVisit v2.3b5 yang telah mendukung untuk windows dan
40
macIntosh, diikuti oleh Media Gateway Control Protocol (MGCP), version 1.
Pada desember 1999 Microsoft meluncurkan NetMeeting v3.01.
Pada tahun 2001 Microsoft membuat Windows XP messenger yang telah
mendukung SIP Protocol. Tahun yang sama dimana video conference mulai
digunakan pada bidang lain yaitu kedokteran, video conference digunakan
untuk melakukuan operasi di Amerika. Dokter menggunakan robot yang
berada di tempat lain dan melakukan operasi dengan melihat melalui video.
Oktober 2001 video conference juga digunakan pada bidang jurnalis ,
wartawan mulai menggunakan satelit dan melakukan video conference untuk
melaporkan berita perang langsung dari afganistan.
Joint Video Team yang didirikan pada Desember 2001 menyelesaikan
riset mereka yang membuat standar baru ITU-T yaitu H.264 pada Desember
2002. protocol baru ini menstandarisasikan teknologi kompresi video MPEG-
4 dan ITU-T untuk beberapa bidang Pada Maret 2003, teknologi baru siap
diluncurkan untuk digunakan pada dunia industri. Tahun 2003 video
conference diterapkan pada lingkungan kampus, video conference digunakan
untuk sistem pembelajaran offclass, dimana mahasiswa tidak perlu datang ke
kampus untuk mengikuti kuliah dan melakukan pemelajaran melalui video
conference. Hal ini dapat memungkinkan karena semakin bagusnya kualitas
video streaming dan berkurangnya delay pada video yang dikirimkan.
Perkembangan yang konstan dalam sistem video conference akan terus
berkembang dan menjadi bagian yang sangat penting dalam bisnis dan
kehidupan sehari-hari. Perkembangan yang baru terus dibuat dan sistem
41
menjadi lebih murah dalam harga, tetapi harus dipertahankan pilihan dalam
menggunakan sistem yang ada sesuai dengan tipe network yang digunakan,
kebutuhan sistem dan kebutuhan conference yang digunakan.
2.2.2 Video Streaming
Video merupakan sebuah teknologi untuk mnangkap, merekam
memproses, menyimpan, mentransmisikan, dan merekonstruksi sekumpulan
gambar-gambar yang berurutan untuk dipresentasikan sebagai tampilan
dengan gerakan yang dilakukan secara elektronik.
Video Streaming merupakan salah satu penerapan video digital yang
digunakan dalam transmisi pada jaringan komputer. Menurut Heriman,
Wilidarmo, dan Gunardi (2007,p7), video streaming adalah urutan dari
“gambar yang bergerak” yang dikirimkan dalam bentuk yang telah dikompresi
melalui jaringan internet dan ditampilkan oleh player ketika video tersebut
telah diterima oleh user yang membutuhkan. Pengguna atau user memerlukan
player, yaitu aplikasi khusus yang melakukan dekompresi melalui jaringan
internet dan ditampilkan oleh player ketika video tersebut telah dterima oleh
user yang membutuhkan user memerlukan player, yaitu aplikasi khusus yang
melakukan dekompresi dan mengirimkan data berupa video ketampilan layar
monitor dan data berupa suara ke speaker. Sebuah player dapat berupa bagian
dari browser atau sebuah perangkat lunak.
Menurut Heriman, Wilidarno, dan Gunardi (2007,p11) terdapat dua tipe
video streaming, yaitu webcast dan VOD (Video On Demand). Webcast
42
merupakan tipe video streaming, dimana tayangan yang ditampilkan
merupakan siaran langsung (live) sedangkan VOD (video on demand)
merupakan tipe video streaming, dimana program yang ditampilkan sudah
terlebih dahulu direkam atau disimpan dalam server. Ada tiga cara umum
yang digunakan untuk menerima stream data (video, audio, dan animasi) dari
internet atau jaringan, yaitu dengan cara download, streaming, dan
progressive downloading.
• Download
Akses video dilakukan dengan cara melakukan download
terlebih dahulu suatu file multimedia dari server kemudian baru data
diterima. Penggunaan cara ini mengharuskan keseluruhan suatu file
multimedia harus diterima secara lengkap di sisi client. File
multimedia yang sudah diterima kemudian disimpan pada perangkat
penyimpan komputer, dimana penyimpanan ini dapat berupa
penyimpanan sementara. Setelah file multimedia tersebut berhasil
diterima secara lengkap pada sisi client, user baru dapat mengakses
video tersebut. Penggunaan cara ini memiliki keuntungan dan
kekurangan. Adapun keuntungan cara ini adalah akses yang lebih
cepat ke salah satu bagian dari file tersebut. Sedangkan kekurangan
dari penggunaan cara ini adalah user yang ingin mengakses secara
langsung video yang diterima harus terlebih dahulu menunggu
hingga keseluruhan suatu file multimedia selesai secara lengkap.
43
• Streaming
Pada penerimaan video dengan cara streaming, seorang
pengguna akhir dapat mulai melihat suatu file multimedia hampir
bersamaan ketika file tersebut mulai diterima. Penggunaan cara ini
mengharuskan pengiriman suatu file multimedia ke user dilakukan
secara konstan. Hal ini bertujuan agar seorang user dapat
menyaksikan video yang diterima secara langsung tanpa ada bagian
yang hilang. Keuntungan utama dari penggunaan cara ini adalah
seorang user tidak perlu menunggu hingga suatu file multimedia
diterima secara lengkap. Dengan demikian, penggunaan cara ini
memungkinkan sebuah server untuk meletakan pengiriman siaran
langsung (live events) kepada user.
• Progressive downloading
Progressive downloading adalah metode hybrid yang merupakan
hasil penggabungan antara metode download dengan metode
streaming, dimana video yang sedang diakses diterima dengan cara
download dan player pada sisi user sudah dapat mulai menampilkan
video tersebut sejak sebagian dari file tersebut diterima walaupun file
tersebut belum diterima secara sepenuhnya.
44
2.2.3 Metode Pengiriman Data
Dalam jaringan hingga saat ini terdapat tiga metode pengiriman data yaitu
Unicast, broadcast, dan multicast (www.cnap.binus.ac.id – CCNA 1
v4.0,2009).
1. Unicast
Metode pengiriman data yang paling umum adalah metode unicast.
Metode unicast biasanya digunakan untuk pengiriman tunggal dan dapat
digunakan unutk mengirim dan menerima paket secara bersamaan.
Pengiriman data dengan metode unicast biasanya dihubungkan dengan
host tunggal dimana metode unicast hanya mengirimkan data (video dan
suara) kepada komputer yang ingin menampilkan video tersebut.
Beberapa Personal Computer (PC) bisa mempunyai alamat unicast lebih
dari satu, yang masing-masing digunakan untuk tujuan yang berbeda.
2. Broadcast
Metode broadcast mengirimkan paket ke semua workstation yang
terhubung dalam jaringan. Metode broadcast mengirimkan data (video
dan suara) kepada semua komputer yang terhubung pada suatu jaringan.
Metode ini membuat semua komputer dalam satu jaringan mendapatkan
data video dan suara yang dikirimkan IP 255.255.255.255 menjelaskan
bahwa broadcast terbatas pada alamat IP itu. Sebagai tambahan,
broadcast dapat diarahkan pada suatu network saja. Caranya adalah
dengan mengkombinasikan network address jaringan tersebut dengan
banyaknya host yang mungkin ditampung dalan network address tersebut.
45
Misalnya untuk mengirimkan broadcast pada jaringan yang mempunyai
network address 192.0.2.0, alamat IP broadcast-nya adalah 192.0.2.255
3. Multicast
Alamat multicast bisa dihubungkan dengan group yang akan
menerima paket. Artinya , hanya host yang tergabung dalam group itu
saja yang bisa menerima paket multicast. Metode multicast mengirimkan
data video dan suara kepada sebuah atau beberapa group komputer.
Menurut RFC 3171, alamat 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255 didesign
sebagai alamat multicast. Alamat ip ini biasa disebut sebagai Class D IP.
Pengirim paket mengirimkan datagram tunggal ke alamat multicast dan
oleh router, paket itu akan diteruskan kepada host penerima yang sudah
tergabung dalam group multicast.
2.2.4 Protokol
Protokol yang digunakan dalam Video Conference adalah UDP,
singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan
transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable),
tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang
menggunakan TCP/IP.
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/User_Datagram_Protocol, 24
November 2009)
46
2.2.4.1 Karakteristik
UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
• Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan
dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi
antara dua host yang hendak berukar informasi.
• Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan
sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan
acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di
atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan
yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan
aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan
layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim
pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang
telah didefinisikan.
• UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan
ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di
dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan
TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process
Identification dan Destination Process Identification.
• UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit
terhadap keseluruhan pesan UDP.
47
UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:
• UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering)
dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas
buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan
oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
• UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang
besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi
dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi
yang berjalan diatas UDP harus mengirimkan data yang
berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum
Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka
dimana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data
yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data
yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen
yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
• UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti
yang dimiliki oleh TCP
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/User_Datagram_Protocol, 24
November 2009)
48
2.2.4.2 Port UDP
Seperti halnya TCP, UDP juga memiliki saluran untuk
mengirimkan informasi antar host, yang disebut dengan UDP Port.
Untuk menggunakan protokol UDP, sebuah aplikasi harus
menyediakan alamat IP dan nomor UDP Port dari host yang dituju.
Sebuah UDP port berfungsi sebagai sebuah multiplexed message
queue, yang berarti bahwa UDP port tersebut dapat menerima
beberapa pesan secara sekaligus. Setiap port diidentifikasi dengan
nomor yang unik, seperti halnya TCP, tetapi meskipun begitu, UDP
port berbeda dengan TCP port meskipun memiliki nomor port yang
sama. Tabel di bawah ini mendaftarkan beberapa UDP port yang
telah dikenal secara luas.
Tabel 2.1 Port UDP
Nomor Port UDP Digunakan oleh
53 Domain Name System (DNS) Name Query
67 BOOTP client (Dynamic Host Configuration Protocol [DHCP])
68 BOOTP server (DHCP)
69 Trivial File Transfer Protocol (TFTP)
137 NetBIOS Name Service
138 NetBIOS Datagram Service
161 Simple Network Management Protocol (SNMP)
49
445 Server Message Block (SMB)
520 Routing Information Protocol (RIP)
1812/1813 Remote Authentication Dial-In User Service (RADIUS)
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/User_Datagram_Protocol, 24 November 2009)
2.2.5 Hardware yang Berhubungan dengan Video Conference dalam Unified
Communication
2.2.5.1 MCU (Multi Conference Unit)
Secara umum terminal video adalah piranti point to point yang
hanya mengijinkan dua peserta setiap conversation. Sebuah MCU
mengizinkan video conference untuk diperluas sampai tiga atau lebih
peserta. Sebuah MCU terdiri dari multipoint controller (MC) dan
multipoint processor (MP). MC mengatur semua call setup control
functions dan conference resources sekaligus pembukaan dan
penutupan media stream. MP hanya memproses media stream audio
dan video.
(sumber : http://www.batan.go.id/sjk/eII2006/Page06/P06d.pdf, 20
November 2009)
Ada jembatan MCU untuk IP dan ISDN berbasis konferensi video.
Ada MCU yang murni perangkat lunak, dan yang lain merupakan
kombinasi dari perangkat keras dan perangkat lunak. Sebuah MCU
dikarakterisasi berdasarkan jumlah panggilan simultan yang dapat
50
ditangani, kemampuan MCU untuk melakukan perubahan protokol dan
tarif data serta fitur-fitur lain. MCU dapat berdiri sendiri sebagai
perangkat keras atau dapat dimasukkan ke dalam unit konferensi video
terdedikasi.(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_video,
20 November 2009)
2.2.5.2 Call Manager
Cisco Unified CallManager berfungsi sebagai perangkat lunak
berbasis komponen pengolahan panggilan dari Cisco Communications
produk. Beragam Cisco Media Convergence Server menyediakan
ketersediaan tinggi untuk platform server Cisco Unified CallManager
pemangilan pengolahan, layanan, dan aplikasi. Sistem Cisco Unified
CallManager memperluas perusahaan dengan fitur dan fungsi paket
telepon perangkat jaringan telepon seperti IP phone, perangkat
pengolahan media, voice-over-IP (VoIP) gateway, dan aplikasi
multimedia.
Data tambahan, suara, dan layanan video seperti unified
messaging, multimedia conferencing, pusat kontak kolaboratif, dan
sistem tanggap multimedia interaktif berinteraksi melalui Cisco
Unified CallManager open telephony application programming
interface (API). Cisco Unified CallManager menyediakan call control
signaling dan layanan untuk aplikasi telephony Cisco terpadu serta
aplikasi pihak ketiga. Ini melakukan fungsi utama sebagai berikut:
51
• Proses telepon
• Set signal dan control device
• Rencana administrasi dial
• Fitur administrasi telepon
• Layanan direktori
• Operations, administration, maintenance, and provisioning
(OAM&P)
• Pemrograman antarmuka eksternal aplikasi pengolah suara
seperti Cisco SoftPhone, Cisco Unified IP Interactive Voice
Response (IVR IP), Cisco Personal Assistant, dan Cisco Unified
CallManager Attendant Console.
2.2.6 Protokol yang Berhubungan dengan Video Conference
2.2.6.1 H.323
Merupakan protokol standar yang direkomendasikan oleh ITU-T
yang mendefinisikan komunikasi multimedia real-time dan konferensi
melalui jaringan packet-based yang tidak menyediakan guaranteed
QoS seperti LAN dan Internet. Jaringan berbasis paket tersebut antara
lain internet Protocol (IP), internet Packet Exchange (IPX), Local
Area Network (LAN), Enterprise Network (EN), Metropolitan Area
Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN). Standar ini bukan
standar yang berdiri sendiri tetapi merupakan kumpulan dari beberapa
komponen, protokol dan prosedur dalam membangun layanan
52
komunikasi multimedia yang menerangkan set voice, video dan
standar konferensi data.
(sumber:http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&cat
id=10%3Ajaringan&id=425%3Aprotokol-
h323&option=com_content&Itemid=15, 20 Januari 2010)
2.2.6.2 SIP
SIP adalah peer-to-peer signaling protocol, dikembangkan oleh
Internet Engineering Task force (IETF), yang mengizinkan endpoint-
nya untuk memulai dan mengakhiri sessions komunikasi. Definisi lain
dari SIP adalah protocol call setup yang beroperasi pada layer aplikasi.
Protokol lain dengan fungsi yang sama adalah H.323 yang dikeluarkan
oleh ITU. SIP sangat fleksibel dan didesain secara general untuk setup
real-time multimedia sessions antara group participants. Sebagai
contoh, selain untuk call telephone yang sederhana, SIP dapat juga
digunakan untuk set-up conference video dan audio atau instant
messaging.
(sumber :
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=10%
3Ajaringan&id=416%3Asip-session-initiation-
protocol&option=com_content&Itemid=15, 20 Januari 2010)