Upload
vuonglien
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Jaringan (Network)
Jaringan adalah kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub,
switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan
media komunikasi tertentu. Perangkat yang terhubung dengan jaringan disebut juga
sebagai node. Hal ini memungkinkan pengguna dapat bertukar dokumen dan data,
mencetak pada printer yang sama, dan menggunakan sumber daya jaringan (hardware
dan software). Biasanya terdiri dari 2 buah komputer atau lebih dan melakukan data
sharing antar komputer. Informasi dan data bergerak melalui media komunikasi. Media
komunikasi yang dipakai dalam membuat jaringan komputer antara lain adalah kabel,
jaringan telepon, gelombang radio, satelit, bluetooth atau infra merah.
2.1.1 Jaringan Berdasarkan Ukuran
Menurut Tanenbaum (2003, p16), berdasarkan ukurannya jaringan dibagi
menjadi:
a. Personal Area Network
Personal Area Network (PAN) adalah jaringan komputer yang digunakan
untuk komunikasi antara komputer perangkat (termasuk telepon dan asisten pribadi
digital) dekat dari satu orang. Perangkat mungkin atau tidak milik orang tersebut.
PANs dapat digunakan untuk komunikasi antara perangkat pribadi mereka sendiri
5
6
(intrapersonal komunikasi), atau untuk menghubungkan ke tingkat yang lebih
tinggi dan jaringan Internet.
b. Local Area Network
Local Area Network (LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya
mencakup wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah,
sekolah atau yang lebih kecil.
Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri,
berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses
sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber
daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang
pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan
menggunakan aplikasi yang sesuai.
Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator
telekomunikasi
Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan
menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.
7
c. Metropolitan Area Network
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN
yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama
dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya
berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi
(swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat
berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
d. Wide Area Network
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang
luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari
kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program
(aplikasi) pemakai.
e. Internet
Internet (interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang
terhubung di dalam beberapa rangkaian.
8
Jarak antar processor Processor di tempat yang sama
Contoh
0,1 m Papan Rangkaian Data Flow Machine
1 m Sistem Multicomputer
1‐10 m Ruangan Personal Area Network
10 m Ruangan
Local Area Network 100 m Gedung
1 km Kampus
10 km Kota Metropolitan Area
Network 100 km Negara
Wide Area Network
1000 km Benua
10.000 km Planet The Internet
Tabel 2.1 jaringan berdasarkan ukuran
2.1.2 Sistem Operasi Jaringan
Berdasarkan tipe jaringannya, sistem operasi jaringan dibedakan menjadi
2, yaitu sistem operasi client-server dan peer to peer.
a. Jaringan Client-server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-
komputer lain didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang
menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server
dijaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni
9
berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan
server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.
b. Jaringan Peer To Peer
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka
server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena
server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan
sebagai workstation.
2.1.3 Media Transmisi Jaringan
Media transmisi jaringan bisa dibagi menjadi 2 kategori yaitu guided dan unguided.
Media guided termasuk kabel twisted-pair, kabel koaksial, dan kabel fiber optic. Media
unguided biasanya udara.
a. Media Guided
Disebut media guided, karena ada yang mengarahkan, dalam hal ini
kabel. Dapat dilihat dan diraba keberadaannya. Media dengan saluran atau
jaringan kabel dinamakan wireline. Media Guided terdiri dari:
1. Kabel Koaksial (Coaxsial Cable)
Merupakan media penyalur atau transmitor yang bertugas menyalurkan
setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyal-sinyal listrik. Kabel ini
memiliki kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi yang
lebar, sehingga sanggup mentransmisi kelompok kanal frekuensi percakapan
atau program televisi. Kabel koaksial biasanya digunakan untuk
10
saluran interlokal yang berjarak relatif dekat yakni dengan jarak maksimum
2.000 km.
2. Kabel Twisted Pair (Twisted Pair Cable)
Merupakan media kabel yang memiliki dua konduktor digabungkan
dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik
dari luar. Kabel Twisted Pair terbagi menjadi 2, yakni:
3. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Sebuah kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang
tidak dilengkapi dengan shield internal. Kabel UTP merupakan jenis media kabel
yang paling umum digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network), karena
harganya yang murah, fleksibel dan kinerja nya yang relatif bagus.
4. Shielded Twisted Pair (STP)
Merupakan media kabel pasangan berpilin yang memiliki perlindungan
dari logam untuk melindungi kabel dari intereferensi elektromagnetik luar.
5. Kabel Fiber Optik (Fibre Optic)
Merupakan kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus
dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan
sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
b. Media Unguided
Disebut Unguided, karena tidak ada yang mengarahkan. Biasanya medianya
berupa udara. Tidak dapat dilihat dan diraba keadaanya. Gelombang yang digunakan
adalah gelombang radio (frekuensi lebih tinggi daripada media fisik). Transmisi
jaringan menggunakan media unguided biasa disebut dengan wireless.
11 Media yang termasuk media unguided:
1. Gelombang Mikro (Microwave)
Merupakan bentuk radio yang menggunakan frekuensi tinggi (dalam
satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang
mikro banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia
layanan internet (ISP). Keuntungan menggunakan gelombang mikro
adalah akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah
data yang besar, biaya murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan
yang luas, frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan
antena yang kecil. Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca
seperti hujan dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.
2. Satelit
Media transmisi yang fungsi utamanya untuk mengantarkan sinyal dari
stasiun bumi yang terletak pada suatu tempat dan meneruskannya pada stasiun
bumi yang berada di tempat lain. Keuntungannya dalam penggunaan satelit
adalah lebih murah daripada menggelar kabel untuk transmisi jaringan antar
benua. Akan tetapi keterbatasan teknologi menjadi suatu penyebab kekurangan
dari media transmisi satelit tersebut.
3. Gelombang Radio
Media transmisi yang dapat digunakan untuk mengirim suara dan data.
Kelebihan transmisi gelombang radio adalah dapat mengirimkan isyarat dengan
posisi sembarang (tidak harus lurus) dan dimungkinkan dalam keadaan bergerak.
Frekuensi yang digunakan antara 3 KHz sampai 300 GHz. Gelombang radio
digunakan pada band VHF dan UHF : 30 MHz sampai 1 GHz termasuk radio
12
FM dan UHF dan VHF televisi. Untuk komunikasi data digital digunakan packet
radio.
4. Infra Merah (Infra Red)
Media transmisi yang biasa digunakan untuk transmisi jarak dekat,
dengan kecepatan 4 Mbps. Dapat digunakan untuk mengirimkan data, akan tetapi
untuk jarak dekat, contohnya pada handphone. Dalam penggunaan jarak jauh,
contohnya adalah untuk pengendalian remote control pada televisi ataupun alat
elektronik lainnya.
2.1.4 Model Jaringan
Dalam pengiriman atau komunikasi data terhadap satu komputer kepada
komputer lain dalam suatu jaringan harus ada aturan atau standard untuk proses
komunikasi data tersebut. International Standard Organization (ISO)
menciptakan model secara luas untuk industri. Untuk mendefinisikan aturan-
aturan jaringan yang harus dilakukan untuk komunikasi yang handal. Model
jaringan ini kemudian dibagi-bagi menjadi Layer, yang masing-masing layer
mempunyai fungsi yang berbeda-beda dalam perannya pada proses komunikasi
data dalam jaringan.
a. Model Jaringan TCP/IP
Merupakan model jaringan yang pertama kali dibuat. TCP/IP merupakan
hasil penelitian yang dibuat dan dikembangkan oleh DARPA (Defence Advance
Research Project Agency).
13
Pada model TCP/IP terbagi menjadi 4 layer (Tanenbaum 2003, p41):
1. Internet Layer
Merupakan simpul yang menggenggam semua bentuk arsitektur secara
bersama-sama. Internet layer berfungsi untuk memberikan ijin dalam pengiriman
paket dari host ke network dan memungkinkan paket-paket itu berjalan sendiri-
sendiri ke tempat tujuannya. Internet layer juga menentukan format paket yang
resmi dan protokol yang resmi yang disebut IP (Internet Protocol) dan kemudian
mengirimkan paket-paket IP berisi informasi tersebut ke tempat tujuan.
2. Transport Layer
Merupakan layer yang berada diatas Internet Layer. Layer ini dirancang
untuk memungkinkan peer entity-peer entity pada host sumber dan host tujuan
untuk melakukan percakapan. Pada layer ini telah ditentukan 2 buah protokol end
to end, yakni:
a. Transmission Control Protocol (TCP)
Merupakan protokol reliable connection-oriented yang mengijinkan
sebuah aliran byte untuk dikirimkan tanpa error ke tempat tujuan. TCP memecah
aliran byte data menjadi pesan-pesan diskret dan meneruskannya ke internet
layer. Di tempat tujuan, TCP penerima merakit kembali pesan-pesan yang
diterimanya menjadi aliran output.
14
b. User Datagram Protocol (UDP)
Merupakan protokol yang tidak reliabel dan connectionless bagi aplikasi-
aplikasi yang tidak memerlukan pengurutan TCP atau pengendalian aliran dan
bagi aplikasi-aplikasi yang ingin melayani dirinya sendiri. UDP digunakan
secara meluas pada query dan aplikasi client/server jenis request-reply, dimana
pengiriman yang lebih cepat diutamakan daripada pengiriman yang akurat.
3. Application Layer
Layer ini terdapat di puncak pada model TCP/IP. Pada layer ini terdapat
bermacam-macam protokol tingkat tinggi. Protokol terdahulu terdiri dari
terminal virtual (TELNET), transfer file (FTP), surat elektronik (SMTP).
Protokol terminal virtual mengijinkan pengguna pada sebuah mesin untuk log
ke mesin yang ada ditempat yang jauh dan bekerja di terminal jarak jauh itu.
Protokol transfer file memungkinkan untuk mengirimkan data secara efisien.
Surat elektronik pada awalnya merupakan salah satu protokol transfer file,
akan tetapi dibuatkan protokol khusus untuk keperluan tersebut. Banyak jenis
protokol yang kemudian ditambahkan pada layer ini. Misalnya, Domain Name
Server (DNS) untuk memetakan nama host ke alamat jaringannya, NNTP,
protokol yang digunakan untuk memindahkan artikel berita (newsgroup), dan
HTTP, digunakan untuk mengambil halaman (page) di World Wide Web
(WWW).
15
4. Host to Network Layer
Layer yang berada dibawah Internet Layer. Pada model TCP/IP tidak
banyak menjelaskan tentang yang terjadi di layer ini. Hanya menyatakan
bahwa host harus terhubung jaringan dengan menggunakan protocol, sehingga
host dapat mengirim paket IP melalui layer ini.
b. Model Jaringan OSI (Open Sistem Interconnection)
Model ini dibuat oleh International Standards Organization (ISO)
sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan
pada berbagai layer. Model ini ditujukan bagi pengkoneksian open sistem. Model
OSI memiliki 7 layer. Berikut adalah prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh
layer tersebut (Tanenbaum 2003, p37):
1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
2. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan
standar protokol internasional.
4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang
melewati interface.
5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda
tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Dan jumlah
16
layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur
jaringan tidak sulit dipakai.
Berikut adalah pembahasan setiap layer pada model jaringan OSI, dimulai dari
layer yang paling bawah menurut Tanenbaum (2003, p38):
1. Physical Layer
Layer ini berfungsi dalam pengiriman raw bite ke chanel komunikasi.
Menyediakan servis bagi berbagai aplikasi network. Yang harus diperhatikan
disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data bit 1, maka ditempat
tujuan atau pengiriman akhir oleh sisi lainnya haruslah sebagai bit 1 pula, bukan 0
bit. Secara umum, masalah yang ditemukan disini berhubungan secara mekanik,
elektrik, dan interface prosedural, dan media transmisi fisik yang berada di bawah
physical layer.
2. Data Link Layer
Tugas utama dari layer ini adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.
Data Link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim
memecah-mecah data input menjadi data frame (biasanya berjumlah ratusan atau
ribuan byte), kemudian di transmisikan secara berurutan dan memproses
acknowledge frame yang dikirim kembali oleh penerima. Data yang telah
dipecah-pecah tersebut dibubuhi bit khusus pada awal dan akhir frame sebagai
17
pengenalan batas-batas frame. Layer ini juga bertugas untuk mengusahakan
kelancaran proses data dari pengirim yang cepat kepada penerima yang lambat.
3. Network Layer
Network Layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah
desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman
paket dari sumber ke tujuannya. Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet
terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba
pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck.
Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer.
4. Transport Layer
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer,
memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan
data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa
tiba di sisi lainnya dengan benar. Bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian
atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari. Dalam
keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi
setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer.
Jenis transport layer yang paling popular adalah saluran error free point to point
yang meneruskan pesan atau byte sesuai dengan pengurutannya.
18
5. Session Layer
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session
dengan pengguna lainnya. Sebuah layanan session layer adalah untuk
melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu-lintas
bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika
pada saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal),
session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan
saluran pada suatu saat. Layanan session tersebut disebut namakan manajemen
token. Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Contohnya adalah ketika
mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya
dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang
dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer
mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan
lagi. Untuk mengurangi terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan
tanda tertenru ke aliran data. Karena bila terjadi crash, hanya data yang berada
sesudah tanda tersebut yang akan di transfer ulang.
6. Presentation Layer
Presentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk
menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Satu
contoh layanan presentation adalah encoding data. Presentation layer mengatur
data struktur abstrak dan mengkonversi dari representation yang digunakan pada
sebuah komputer menjadi representation standard jaringan, dan sebaliknya.
19
7. Application Layer
Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Fungsi
application layer lainnya adalah penyimpanan file. Perpindahan file dari sebuah
sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi
adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas tersebut juga merupakan pekerjaan
application layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry, directory
lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus
lainnya.
Gambar 2.1 TCP/IP dan OSI Layer
2.1.5 Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah suatu rangkaian atau rancangan model jaringan dimana
menjeleaskan hubungan geometris antara unsure-unsur dasar penyusun jaringan, yakni
node, link, dan station. Jenis-jenis topologi jaringan, yaitu terdiri dari:
a.
berbe
atau y
menen
b.
node
komu
Topologi
Topologi
ntuk bintang
yang disebut
ngah.
Topologi
Topologi
nya saling b
unikasi data d
i Bintang (S
i bintang
g atau konve
t pengguna. T
Gam
i Cincin (Ri
i cincin ada
berhubungan
dapat tergan
Ga
Star)
merupakan
ergensi dari
Topologi bin
mbar 2.2 To
ing)
alah topolog
n sehingga m
ggu apabila
ambar 2.3 To
rancangan
node tengah
ntang ini term
opologi Binta
i yang berb
membentuk
salah satu n
opologi Cinc
n topologi
h ke setiap n
masuk topol
ang
bentuk lingk
cincin. Pad
node mengala
cin
jaringam
node disekit
logi dengan
karan yang s
da topologi c
ami ganggua
20
yang
arnya
biaya
setiap
cincin
an.
c.
maksi
client
termin
d.
peran
lainny
Topologi
Topologi
imal tediri d
t/server. Pad
nator.
Topolog
Topologi
gkat diman
ya yang ada
i Bus
i bus adalah
dari 5-7 kom
da topologi b
G
gi Jala (Mes
i jala atau to
na setiap pe
di dalam jar
Ga
h topologi li
mputer. Top
bus dua ujun
Gambar 2.4 T
h)
opologi mes
erangkat ter
ringan.
ambar 2.5 T
inear yang s
pologi ini se
ng jaringan h
Topologi Bu
sh adalah su
rhubung sec
opologi Mes
sangat seder
ering diguna
harus diakhi
us
uatu bentuk
cara langsun
sh
rhana, murah
akan pada s
iri dengan se
k hubungan
ng ke peran
21
h dan
sistem
ebuah
antar
ngkat
2
p
p
p
e.
bertin
denga
2.1.6 Pera
Dala
peralatan ja
peralatan u
perangkat-pe
a.
antara
jaringa
Topolog
Topologi
ngkat. Topo
an hirarki ya
angkat Kera
am perancan
aringan. Bai
untuk proce
erangkat yan
Kartu Jar
Merupak
komputer.
an yang dipa
gi Pohon (Tr
i pohon at
logi ini bia
ang berbeda.
G
as Jaringan
ngan atau m
ik peralatan
ss transform
ng digunakan
ringan (Netw
kan perangka
Kebanyakan
asang pada sl
ree)
au tree bi
asanya digu
Gambar 2.6 T
membangun
untuk men
masi data
n dalam mem
work Interfac
at yang men
n kartu jari
lot di dalam
asanya dise
unakan untuk
Topologi Tre
sistem jar
nghubungka
dalam suatu
mbangun seb
ce Card/NIC
nyediakan m
ingan adalah
komputer.
ebut juga
k interkone
ee
ringan diper
n koneksi j
u jaringan.
buah jaringa
C)
media untuk
h kartu inte
dengan top
ksi antar se
rlukan peral
jaringan ma
Berikut a
an komputer
menghubun
ernal, yaitu
22
pologi
entral
latan-
aupun
adalah
:
ngkan
kartu
23
Gambar 2.7 Network Interface Card (NIC)
b. Hub
Hub adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari
tiap-tiap workstation, server atau perangkat lain
.
Gambar 2.8 Hub
c. Bridge
Merupakan sebuah perangkat yang membagi satu buah jaringan kedalam
dua buah jaringan, ini digunakan untuk mendapatkan jaringan yang efisien, dimana
kadang pertumbuhan network sangat cepat makanya di perlukan jembatan untuk
itu.
d.
yang t
multi
terhubu
memin
e.
lain, d
Switch
Switch ad
erpisah serta
port, masi
ung dengan
ndahkan pak
Router
Sebuah R
dia hampir
dalah alat ya
a menyediak
ing-masing
jaringan ya
ket data antar
Router meng
sama denga
Gambar 2
ang digunaka
kan filter pa
dapat men
ang berbeda
r jaringan ap
Gambar 2.
gartikan infor
an bridge n
.9 Bridge
an untuk me
aket antar LA
ndukung sa
pada masin
pabila diperlu
10 Switch
rmasi dari sa
namun agak
enghubungka
AN. Switch
atu worksta
ng-masing p
ukan.
atu jaringan
k pintar sed
an bebepara
adalah pera
ation. Mesk
port, switch
ke jaringan
dikit, router
24
LAN
alatan
kipun
dapat
yang
akan
25
mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasakan atas
alamat tujuan dan alamat asal.
Gambar 2.11 Router
f. Repeater
Merupakan penguat sinyal dari kabel pada jaringan. Contoh, apabila
menggunakan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) maka setiap jarak 100m harus
menggunakan repeater sebagai penguat sinyal.
Gambar 2.12 Repeater
26
g. Access Point Wifi
Suatu interkoneksi tanpa kabel ke berbagai perangkat, access point ini
merupakan pusat interkoneksi tersebut. Dengan adanya alat ini maka kita dapat
mendapat koneksi jaringan tanpa adanya kabel.
Gambar 2.13 Wireless
2.2 Internet Protocol
Internet Protocol merupakan deretan angka biner antara 32-bit sampai 128-bit
yang digunakan sebagai identifikasi untuk tiap komputer host yang berada pada
jaringan. Untuk IP versi 4 memiliki panjang 32-bit dan untuk IP versi 6 memiliki
panjang 128-bit yang menunjukan alamat komputer tersebut dalam jaringan TCP/IP.
Sistem pengalamatan IP terbagi menjadi 2, yakni:
1. IPv4 (IP versi 4)
Merupakan alamat IP yang terdiri dari panjang biner 32-bit dengan
dipisahkan oleh titik untuk setiap 8-bit nya. Secara teoristik dapat mengalamati
sampai 4 miliar host komputer atau lebih. Contoh: 192.168.0.1 dan untuk contoh
IP apabila telah semua terisi atau full adalah 255.255.255.255.
27
2. IPv6 (IP versi 6)
Merupakan alamat IP yang terdiri dari panjang biner 128-bit dengan
dipisahkan oleh titik untuk setiap 32-bit nya. Dapat mengalamati hingga 2128=3,4
x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh:
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.
Pada IPv4 menggunakan kelas alamat sedangkan pada IPv6 tidak.
Berikut adalah penjelasan mengenai pengelompokan kelas-kelas IP pada IPv4 :
Tabel 2.2 Kelas IP
Kelas-kelas alamat Oktet Pertama
(desimal)
Oktet Pertama
(biner)
Digunakan oleh
Kelas A 1-126 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jar
ingan skala besar
Kelas B 128-191 10xx xxxx Alamat unicast untuk jar
ingan skala menengah
hingga skala besar
Kelas C 192-223 110x xxxx Alamat unicast untuk
jaringan skala kecil
Kelas D 224-239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan
alamat unicast)
28
Kelas E 240-255 1111 xxxx Direservasikan,
umumnya digunakan
sebagai alamat
percobaan (eksperimen),
(bukan alamat unicast)
a. Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut
bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit
berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network
identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host
identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214
host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena
digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin
yang bersangkutan.
b. Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah
hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B
selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet
pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet
terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384
network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
29
c. Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit
pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21
bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk
sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan
merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152
buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
d. Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast,
sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas
D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat
yang dapat digunakan untuk mengenali host.
e. Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat
"eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa
depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya
digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
2.2.1 Jenis-jenis Alamat IP
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
1. Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah
antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP.
30
Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-
one.
2. Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses
oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast
digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
3. Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses
oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau
berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
2.3 Unified Modeling Language (UML)
Menurut Whitten (2007, p408) UML adalah suatu konvensi pemodelan
yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem piranti
lunak yang terkait dengan objek.
UML terdiri dari berbagai tipe diagram, antara lain : (Joseph Schmuller, 2004)
a) Use Case Diagram
Use Case adalah sebuah deskripsi dari tingkah laku sebuah sistem
yang dilihat dari sudut pandang pengguna. Bagi para pengembang ini
adalah tool yang sangat berharga : sebuah teknik tried – and – true yang
dipakai untuk mengumpulkan persyaratan sebuah sistem yang dilihat dari
sudut pandang pengguna. Teknik pengumpulan tersebut penting jika
tujuannya adalah untuk membangun sebuah sistem yang bisa digunakan
semua orang (bukan hanya orang yang terbiasa dengan komputer).
31
Berikut adalah sebuah contoh sederhana Use Case diagram dari,
penggunaan mesin pencuci piring
Gambar 2.14 Contoh USE CASE Diagram
b) Class Diagram
Class Diagram merupakan presentasi grafik dari static view yang
menampilkan sekumpulan model elemen deklaratif, seperti class, type,
beserta dengan isi dan hubungannya. Class Diagram bisa berisi tampilan
dari suatu package dan bisa berisi simbol untuk nested package. Class
Diagram berisi elemen tingkah laku tertentu, seperti operasi, Sebuah
class dapat berhubungan dengan class lain melalui garis penghubung
yang dikenal sebagai asosiasi. Sebuah class adalah sebuah kategori atau
grup atas beberapa hal yang mempunyai atribut yang mirip dan tingkah
laku yang umum. Berikut ini adalah satu contoh : semua yang ada di
dalam class dari sebuah TV mempunyai atribut seperti merk, model,
nomor seri, dan kemampuan. Tingkah laku class ini meliputi operasi
“nyalakan”, “matikan”, “menampilkan video”, dan “cari channel TV”.
32
Gambar berikut ini menunjukkan sebuah contoh yang
menggambarkan atribut dan tingkah laku dari sebuah TV. Sebuah segi
empat adalah ikon yang merepresentasikan class dan terbagi menjadi tiga
area. Area teratas terdiri dari nama. Area di tengah berisi atribut – atribut.
Area terbawah menunjukkan operasi – operasi. Sebuah Class Diagram
terdiri dari beberapa segi empat tersebut, yang dihubungkan dengan garis
yang menunjukkan bagaimana class-class tersebut saling berhubungan.
TV
- merk
- model
- nomor seri
- kemampuan
+ nyalakan
+ matikan
+ tampilkan video
+ cari channel TV
Gambar 2.15 Contoh Class Diagram
Untuk berhubungan dengan dunia yang kompleks ini, kebanyakan
software modern mensimulasikan beberapa aspek dari dunia. Pengalaman
puluhan tahun menyarankan bahwa hal termudah untuk mengembangkan
software untuk Class Diagram adalah saat software tersebut
merepresentasikan class –class dari hal – hal di dunia nyata. Class
Diagram menyediakan representasi dari tempat kerja pengembang.
33
c) Activity Diagram
Activity Diagram merupakan notasi untuk activity graph, yang
mencakup beberapa simbol shorthand yang mudah digunakan. Simbol –
simbol ini biasa digunakan pada Statechart Diagram manapun, walaupun
kadang simbol –simbol yang tercampur tidak enak dipandang mata.
State dari Activity Diagram digambarkan dengan kotak berakhiran
bundar atau membulat yang berisi deskripsi dari aktivitas yang ada.
Transisi lengkap digambarkan dengan anak panah (arrow). Branch
digambarkan sebagai kondisi penjaga pada transisi atau dengan belah
ketupat (diamond) yang mempunyai banyak anak panah sebagai petunjuk
akhir. Fork atau join digambarkan sama dengan yang ada di Statechart,
yaitu dengan multiple arrow yang memasuki atau meninggalkan bar
sinkronisasi.
Untuk situasi di mana event eksternal harus dimasukkan,
penerimaan event biasa digambarkan sebagai trigger (pemicu) pada
transisi atau sebagai simbol inline khusus yang menandakan adanya
sinyal yang ditunggu. Notasi yang hampir sama digunakan untuk
mengirim sinyal tersebut. Jika terdapat beberapa transisi yang dipicu oleh
event, Statechart Diagram umum biasanya lebih cocok untuk dipakai.
Kadangkala pengaturan aktivitas dalam model disesuaikan dengan
penggunaan yang bertanggung jawab, misalnya dengan mengelompokkan
semua aktivitas yang ditangani oleh 1 organisasi secara bersama – sama.
Hal seperti ini bisa digambarkan dengan mengatur aktivitas - aktivitas ke
34
dalam wilayah terpisah yang dipisahkan oleh sebuah garis lurus di dalam
diagram. Pada tampilan ini, tiap wilayah disebut swimlane.
Sebuah Activity Diagram bisa menunjukkan aliran nilai objek,
seperti hal nya dengan aliran control. Object flow state (aliran state
object) menggambarkan objek yang merupakan input atau output dari
suatu aktivitas. Untuk nilai output, anak panah putus – putus
digambarkan dari activity ke object flow state. Untuk nilai input, garis
putus – putus digambarkan dari object flow state ke activity. Jika aktivitas
punya lebih dari satu nilai output atau penerus dari control flow, maka
anak panah digambarkan dari simbol fork. Sama halnya dengan multiple
input yang digambarkan menuju simbol join.
Gambar 2.16 Contoh Activity Diagram
35
d) Sequence Diagram
Sequence Diagram digambarkan sebagai interaksi dari 2 grafik
dimensional. Dimensi vertikal merupakan sumbu waktu, yang berjalan
makin ke bawah. Dimensi horizontal menggambarkan peranan classifier
yang menampilkan objek individual di dalam kolaborasi. Tiap peranan
classifier digambarkan dengan kolom vertikal – sebagai lifeline. Dalam
waktu selama objek ada, peranan dari objek tersebut digambarkan dengan
garis putus – putus. Selama aktivitas prosedur pada sebuah objek masih
aktif, lifeline digambarkan dengan garis ganda (double line).
Pesan ditunjukkan dengan gambar anak panah (arrow) dari
lifeline suatu objek menuju objek yang lainnya. Anak panah tersebut
diatur menurun sesuai urutan waktu di dalam diagram.
Gambar berikut ini menunjukkan sebuah Sequence Diagram yang
menjelaskan seorang admin memasukkan data ke dalam database. Waktu
dalam diagram ini berlangsung dari atas ke bawah.
36
Gambar 2.17 Contoh Sequence Diagram
2.4 Voice over Internet Protocol (VoIP)
Voice over Internet Protocol adalah teknologi yang memungkinkan percakapan
suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan
dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit
analog telepon biasa.
Keuntungan dari penggunaan VoIP :
a. Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh. Penekanan
utama dari VoIP adalah biaya. Dengan dua lokasi yang terhubung dengan
internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah.
b. Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara.
Berguna jika perusahaan sudah mempunyai jaringan. Jika memungkinkan
37
jaringan yang ada bisa dibangun jaringan VoIP dengan mudah. Tidak
diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan komunikasi suara.
c. Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon biasa. Dengan
majunya teknologi penggunaan bandwidth untuk voice sekarang ini
menjadi sangat kecil. Teknik pemampatan data memungkinkan suara
hanya membutuhkan sekitar 8kbps bandwidth.
d. Variasi penggunaan peralatan yang ada, misal dari PC sambung ke
telepon biasa, IP phone handset.
Kelemahan dari penggunaan VoIP:
a. Kualitas suara tidak sejernih Telkom. Merupakan efek dari kompresi
suara dengan bandwidth kecil maka akan ada penurunan kualitas suara
dibandingkan jaringan PSTN konvensional. Namun jika koneksi internet
yang digunakan adalah koneksi internet pita-lebar/broadband seperti
Telkom Speedy, maka kualitas suara akan jernih, bahkan lebih jernih dari
sambungan Telkom dan tidak terputus-putus.
b. Ada jeda dalam berkomunikasi. Proses perubahan data menjadi suara,
jeda jaringan, membuat adanya jeda dalam komunikasi dengan
menggunakan VoIP. Kecuali jika menggunakan koneksi Broadband.
c. Jika memakai internet dan komputer di belakang NAT (Network Address
Translation), maka dibutuhkan konfigurasi khusus untuk membuat VoIP
tersebut berjalan.
38
d. Tidak pernah ada jaminan kualitas jika VoIP melewati internet.
e. Berpotensi menyebabkan jaringan terhambat/Stuck. Jika pemakaian VoIP
semakin banyak, maka ada potensi jaringan data yang ada menjadi penuh
jika tidak diatur dengan baik. Pengaturan bandwidth adalah perlu agar
jaringan di perusahaan tidak menjadi jenuh akibat pemakaian VoIP.
f. Penggabungan jaringan tanpa dikoordinasi dengan baik akan
menimbulkan kekacauan dalam sistem penomoran.
2.4 Java
Java adalah bahasa pemrograman berorientasi object yang menyediakan
lingkungan yang lengkap untuk pengembangan aplikasi di desktop dan client/server.
Kelebihan menggunakan Java menurut Campione(2001,p7) dan Bradley(2002,p3):
• Multiplatform. Kelebihan utama dari Java ialah dapat dijalankan di beberapa
platform / sistem operasi komputer, sesuai dengan prinsip tulis sekali, jalankan di mana
saja. Platform yang didukung sampai saat ini adalah Microsoft Windows, Linux, Mac
OS dan Sun Solaris.
• OOP (Object Oriented Programming - Pemrogram Berorientasi Objek) yang
artinya semua aspek yang terdapat di Java adalah Objek. Java merupakan salah satu
bahasa pemrograman berbasis objek secara murni. Semua tipe data diturunkan dari kelas
dasar yang disebut Object. Kelebihan ini menjadikan Java sebagai salah satu bahasa
39 pemograman termudah, bahkan untuk fungsi fungsi yang advance seperti komunikasi
antara komputer sekalipun.
• Perpustakaan Kelas Yang Lengkap, Java terkenal dengan kelengkapan
library/perpustakaan (kumpulan program program yang disertakan dalam pemrograman
java) yang sangat memudahkan dalam penggunaan untuk membangun aplikasinya.
• Bergaya C++, memiliki sintaks seperti bahasa pemrograman C++ sehingga
menarik banyak pemrogram C++ untuk pindah ke Java. Saat ini pengguna Java sangat
banyak, sebagian besar adalah pemrogram C++ yang pindah ke Java.
• Pengumpulan sampah otomatis, memiliki fasilitas pengaturan penggunaan
memori sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan memori secara
langsung (seperti halnya dalam bahasa C++ yang dipakai secara luas).
• Mudah didekompilasi. Dekompilasi adalah proses membalikkan dari kode jadi
menjadi kode sumber. Ini dimungkinkan karena kode jadi Java merupakan bytecode
yang menyimpan banyak atribut bahasa tingkat tinggi, seperti nama-nama kelas, metode,
dan tipe data.
Kekurangan menggunakan Java :
• Tulis sekali, perbaiki di mana saja - Masih ada beberapa hal yang tidak
kompatibel antara platform satu dengan platform lain. Untuk J2SE, misalnya SWT-AWT
bridge yang sampai sekarang tidak berfungsi pada Mac OS X.
40 • Penggunaan memori yang banyak. Penggunaan memori untuk program
berbasis Java jauh lebih besar daripada bahasa tingkat tinggi generasi sebelumnya
seperti C/C++ dan Pascal (lebih spesifik lagi, Delphi dan Object Pascal).
2.5.1 JavaFX
Bahasa pemrograman modern memungkinkan untuk membuat aplikasi
antarmuka pengguna grafis yang handal. JavaFx merupakan sebuah tambahan
baru untuk platform Java yang menjanjikan pemakaian konsisten dari desktop ke
alat-alat portabel. JavaFX ini memungkinkan RIA (Rich Internet Application)
untuk tampil di layar mobile device, desktop, televisi dan sebagainya. JavaFX
diintegrasikan sepenuhnya dengan Java Runtime Environment (JRE). JavaFX
mampu berjalan pada berbagai sistem operasi mobile, termasuk Symbian OS,
Windows Mobile, dan kepemilikan real-time sistem operasi.