29
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam bidang motorik kasar, motorik halus, bahasa, sosialisasi dan kemandirian. Bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur, dapat diramalkan, sebagai proses pematangan. Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah sel, jaringan yang menambah volume, besar, dan panjang yang merupakan manifestasi pertumbuhan berat badan dan pertambahan tinggi badan. 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Internal: Ras Keluarga Umur Jenis kelamin 5

BAB 2 ddtk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

A

Citation preview

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA1. 2. 2.1 Definisi Pertumbuhan dan PerkembanganPerkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam bidang motorik kasar, motorik halus, bahasa, sosialisasi dan kemandirian. Bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur, dapat diramalkan, sebagai proses pematangan.Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah sel, jaringan yang menambah volume, besar, dan panjang yang merupakan manifestasi pertumbuhan berat badan dan pertambahan tinggi badan.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan PerkembanganInternal: Ras Keluarga Umur Jenis kelamin Genetik Kelainan kromosom Eksternal Prenatal: GiziGizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi lahir mati, menyebabkan cacat bawaan, hambatan pertumbuhan otak, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudahterkena infeksi, abortus, dan sebagainya. MekanisTrauma dan cairan ketuban yang kurang, posisi janin dalam uterus dapat kelainan bawaan, talipes, dislokasi panggul, ortikolis kongenital, palsi fasialis atau kranio tabes. ToksinZat-zat kimia yg dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yaitu obat anti kanker, rokok, alkohol beserta logam berat lainnya. EndokrinHormon-hormon yang berperan dalam pertumbuhan janin yaitu somatotropin, tiroid, insulin, hormon plasenta, peptida-peptida yang mirip insulin, bila mengalami defisiensi dapat menyebabkan terjadi gangguan pada pertumbuhan susunan saraf pusat sehingga terjadi retardasi mental, cacat bawaan. RadiasiRadiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan. InfeksiSetiap hiperpireksia pada ibu hamil dapat merusak janin. Infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH (toxoplasma, rubela, sitomegalovirus, herpes). Sedang infeksi lain dapat menyebabkan penyakit pada janin yaitu varisela (cacar air), malaria, polio, influenza. Kelainan imunologiRhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidropus fetalis, kern ikterus atau lahir mati.

Anoreksi embrioMenurunnya oksigenisasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, menyebabkan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah). Psikologi ibuStress yang dialami ibu hamil pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin yaitu cacat bawaan, kelainan jiwa. Persalinan Pasca persalinan Gizi Penyakit kronis Lingkungan fisik/kimia Endokrin Sosial ekonomi Lingkngan pengasuhan Stimulasi Obat-obatan Psikologi lingkungan sekitar2.3 Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan kontinu ada masa cepat/lambat sama untuk semua anak, kecepatan beda berhubungan dengan maturasi sistem susunan saraf respon indvidu khas sefalokaudal2.4 Kebutuhan-Kebutuhan Dasar FISIS-BIOLOGIS: nutrisi, immunisasi, kebersihan badan dan lingkungan, pengobatan, olahraga, bermain. KASIH SAYANG: menciptakan rasa aman dan nyaman, dilindungi, diperhatikan (minat, keinginan, pendapat), diberi contoh (bukan dipaksa), dibantu, didorong, dihargai, penuh kegembiraan, koreksi (bukan ancaman / hukuman) pola asuh demokratik. STIMULASI: merangsang fungsi sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, mandiri, kreativitas, kepemimpinan, moral.Stimulasi (rangsangan bermain) Tujuan: merangsang semua fungsi dan kemampuan anak agar berkembang optimal Yang dirangsang: sensorik, motorik, kognitif, komunikasi-bahasa, sosio-emosional, kemandirian. Cara: rangsang suara, musik, gerakan, perabaan, bicara, menyanyi, bermain, memecahkan masalah, mencoret, menggambar. Kapan: setiap kali interaksi dengan anak memandikan, ganti baju, di jalan, bermain, di dalam mobil, nonton TV, sebelum tidur dll. Manfaat stimulasi (rangsangan bermain) bagi perkembangan anak. Bisa dirangsang sejak dalam kandungan 6 bulan. Merangsang hubungan antar sel-sel otak (sinaps). (milyaran sel otak dibentuk sejak hamil 6 bulan belum ada hubungan antar sel otak) Bila ada rangsangan terbentuk hubungan Sering di rangsang makin kuat sinaps Stimulasi bervariasi sinaps makin kompleks/luas merangsang otak kiri dan kanan multipel inteligen kecerdasan lebih luas dan tinggi Stimulasi (rangsang bermain) pada umur 0 3 bulan ciptakan rasa nyaman, aman, senang peluk, cium, gusel, ayun senyum, tatap mata, ajak bicara tirukan ocehan dan mimik bayi berbagai bunyi, suara, musik gantung benda berwarna, berbunyi meraih, meraba, pegang mainan, angkat kepala gulingkan kanan-kiri, tengkurap-telentang Stimulasi pada umur 3 6 bulan peluk, cium, pandang mata, senyum, bicara mencari sumber suara bermain cilukba, melihat wajah di cermin memeluk, mengayun melihat, meraih, menendang mainan mengamati benda kecil, benda bergerak mengambil benda kecil memegang dengan 2 tangan, makan sendiri berguling-guling, dudukStimulasi pada umur 6 9 bulan peluk, senyum, bicara, panggil namanya bersalaman, tepuk tangan, melambai ke orang lain panggil : mama, papa cilukba, melihat cermin tunjuk dan sebutkan nama gambar bacakan dongeng pegang mainan dengan 2 tangan masukan benda kecil ke dalam wadah sembunyikan dan cari mainan mainan yang mengapung di air mencoret-coret, memukul-mukul duduk, merangkak, berdiri berpegangan Stimulasi pada umur 15 -18 bulan berjalan mundur, jinjit, naik tangga tangkap dan lempar bola balok, puzzle, menggambar bermain air, meniup, menendang bola bercerita tentang gambar di buku menyebutkan nama benda, menyanyi main telpon-telponan, menyatakan keinginan bermain dengan teman sebaya, petak umpet merapikan mainan, membuka baju makan bersama merangkai manik besar Stimulasi pada umur 18 - 24 bulan bicara, bertanya, bercerita, bernyanyi, tanya jawab, main telpon-telponan perintah sederhana, membantu pekerjaan nonton tv sambil dijelaskan melepas baju, rapikan mainan makan bersama dengan sendok garpu balok, puzzle, menggambar, membentuk lilin buat rumah-rumahan, petak umpet berjalan, berlari, melompat berdiri satu kaki, naik turun tangga melempar, menangkap, menendang bolaStimulasi pada umur 24 - 36 bulan sebutkan nama benda, sifat, guna benda bacakan cerita, tanya jawab anak diminta bercerita pengalaman menonton tv didampingi, menyanyi cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan makan dengan sendok garpu puzzle, balok, menggambar, menempel mengelompokkan benda sejenis mencocokan gambar dan benda menghitung melempar, menangkap, berlari, melompat, memanjat, merayap Stimulasi pada umur 36 - 48 bulan sebutkan nama benda, sifat, guna benda bacakan cerita, tanya jawab, bercerita menonton tv didampingi, menyanyi cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan makan dengan sendok garpu, masak-masakan menggunting, menempel, menjahit puzzle, balok, menggambar, mewarna, menulis mengelompokkan benda sejenis mencocokan gambar dan benda menghitung, mengenal angka, huruf melempar, menangkap, berlari, melompat memanjat, merayap, main sepeda roda 3 main lalu lintas, ular naga dengan teman Stimulasi pada umur 48 - 60 bulan sebutkan nama benda, sifat, guna benda bacakan buku, tanya jawab, bercerita menonton tv didampingi, menyanyi cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan makan dengan sendok garpu, masak-masakan menggunting, menempel, menjahit puzzle, balok, menggambar, mewarna, menulis mengelompokkan dan mencocokkan benda mengingat, menghafal, menerti aturan membandingkan besar kecil, banyak sedikit menghitung, konsep satu dan setengah mengenal angka, huruf, simbol, musim melempar, menangkap, berlari, melompat memanjat, merayap, sepeda roda 3, ayunan bermain, makan dengan teman Stimulasi pada umur 60 - 72 bulan mengenal nama, fungsi benda-benda bacakan buku, tanya jawab, bercerita menonton tv didampingi, menyanyi cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan makan dengan sendok garpu, masak-masakan menggunting, menempel, menjahit, puzzle, balok, menggambar, mewarna, menulis nama mengingat, menghafal, mengerti aturan, urutan membandingkan besar kecil, banyak sedikit menghitung, konsep satu dan setengah mengenal angka, huruf, simbol, jam, hari, tanggal melempar, menangkap, berlari, melompat memanjat, merayap, sepeda roda 3, ayunan berjualan, bertukang, mengukur mengenal uang, rambu lalu lintas2.5 Penilaian PertumbuhanPenilaian terhadap pertumbuhan yang dapat digunakan untuk mendeteksi tumbuh kembang yaitu:1. Pengukuran antropometrik Pengukuran berat badanMerupakan bagian dari antropometrik yang digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh. Misal : tulang, otot, lemak dan cairanSehingga diketahui status gizi atau tumbuh kembang anak. Berat badan juga digunakan untuk sebagai dasar perhitungan dosis dan makanan yang diperlukan dalam tindakan pengobatan. Tinggi badan (panjang badan)Untuk mengetahui status gizi atau tumbuh kembang anak Lingkar kepalaPenilaian lingkar kepala dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan otak. Bila pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) menunjukan bahwa indikasi adanya retardasi mental. Bila otaknya besar (volume kepala meningkat) terjadi penyumbatan pada aliran cairan serebrospinalis. Lingkar lengan atasPenilaian ini bertujuan untuk menilai jaringan lemak dan otot 2. Pemeriksaan fisik3. Pemeriksaan lab4. Pemeriksaan radiologi

2.6 Tahap Perkembangan Prenatal Bayi: 0-11 bulan Neonatal (lahir-28 hari) Neonatal dini: 0-7 hari Neonatal lanjut: 8-28 hari Pasca neonatal (29 hari-11 bulan) Balita: 12-59 bulan Prasekolah: 60-72 bulan Sigmund Freud, 1930 (Perkembangan Psikoseksual) Oral: 0 1 th Anal: 1 3 th Phallic : 3 6 th Latency: 6 12 th Genital : > 12 th Erick H. Erikson, 1963 (Perkembangan Psikososial) : Percaya vs tidak percaya: 0 1 th Otonomi vs rasa malu dan ragu: 1 3 th Inisiatif vs rasa bersalah: 3 6 th Industri vs inferioritas: 6 12 th Identitas vs difusi peran: 12 18 th Intimasi vs isolasi: 18 40 th Kebangkitan vs kemacetan: 40 64 th Integritas vs putus asa: >65 th Jean Piageat, 1969 (Perkembangan Kognitif) Tahap I: Sensor motorik (lahir 2 th) Tahap II: pre operasional (2 7 th) Tahap III: operasional konkret (7 11 th) Tahap IV: formal operasional (11 th dewasa)Proses Merangkak Menggerakan kepala Mengangkat kepala Menahan kepala Menopang badan dengan kedua lengan saat tengkurap Tengkurap Tengkurap dengan keseimbnagan Bergerak melata Merangkak tanpa koordinasi Bangkit untuk duduk dari posisi tengkurap Merangkak dengan stabilProses Duduk Kepala menghadap ke samping kanan kiri seimbang Kedua kaki menendang Terlentang dapat menahan kepala Posisi duduk dapat mempertahankan kepala tegak Bila anak diangkat kepala tidak terkulai kebelakang Dengan posisi terlentang, apabila ditarik dapat mengangkat kepala Kepala tegak bila diposisikan duduk Aktif membalik badan Duduk sendiri Dapat bangun dari posisi terlentang untuk dudukProses Memegang Telapak mengepal Kepalan terbuka Mencoba menggerakkan tangan Meraih mainan Memegang mainan dan menjatuhkan Membernturkan kubus Memegang benda kecil dengan telunjukProses Bicara Menangis Menghisap kuat Mengeluarkan bunyi a,cha,e,che Bersuara spontan Mengeluarkan suara rangkaian suku kata dadada, gagaga Mengoceh Mengulang suku kata depan Berdialog Melafal suku kata Mengutarakan permintaan Proses Sosialisasi Nyaman saat digendong Menatap wajah seseorang sejenak Memablas senyuman Mengenal orang terdekat Menampakkan reaksi gembira ciluk ba Menunjukkan rasa canggung/takut ke orang asing Menyerahkan benda bila diminta dg gerakan/perkataan

2.7 Kartu Menuju SehatKartu Menuju Sehat untuk Balita (KMS-Balita) adalah kartu yang memuat data pertumbuhan anak, yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun (Depkes Jawa Timur, 2008).KMS yaitu kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang balita setiap bulannya dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun (dapat diartikan sebagai rapor kesehatan dan gizi) (Nursalam, 2008).Tujuan penggunaan KMS:1. Sebagai alat bantu bagi ibu atau orang tua untuk memantau tingkat pertumbuhan dan tingkat perkembangan yang optimal.2. Sebagai alat bantu untuk memantau dan menentukan tindakan yang diperlukan untuk mewujudkan tumbuh kembang yang optimal.3. Mengatasi malnutrisi di masyarakat secara efektif dengan peningkatan pertumbuhan yang memadai (promotive) (Nursalam, 2008).Manfaat / fungsi KMS:1. Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi: pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vit A, ASI eksklusif, dan makanan pendamping ASI.2. Sebagai media penyuluhan bagi orang tua mengenai kesehatan balita.3. Sebagai sarana pemantauan yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi terbaik bagi balita.4. Sebagai kartu analisis tumbuh kembang balita (Nursalam, 2008).Penyuluhan balita yang mengacu pada KMS:1. Jadwal pemberian imunisasi dan manfaatnya.2. Cara membina pertumbuhan anak yang baik.3. Pemberian ASI eksklusif ( 0-6 bulan ).4. Pemberian makanan pendamping ASI untuk bayi diatas 6 bulan sampai 2 tahun.5. Merawat kesehatan gigi dan mulut.6. Gizi dan pemberian vitamin A untuk balita.7. Perkembangan anak dan latihan yang perlu diberikan sesuai dengan usia anak.8. Pertolongan pertama pada anak diare (Depkes Jawa Timur, 2008).

Isi dari KMS antara lain:1. Tentang pertumbuhan2. Perkembangan anak/balita3. Imunisasi4. Penanggulangan diare5. Pemberian kapsul vitamin A dan kondisi kesehatan anak6. Pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI7. Pemberian makanan anak/Balita dan rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit.8. Berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tentang kesehatan anaknya (Depkes RI, 2000).Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan dicatat di KMS, dan antara titik berat badan KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini dihubungkan dengan sebuah garis. Rangkaian garis-garis pertumbuhan anak tersebut membentuk grafik pertumbuhan anak. Pada balita yang sehat, berat badannya akan selalu naik, mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya. Grafik pertumbuhan dalam KMS terdiri dari garis merah, pita warna kuning, hijau tua dan hijau muda (Depkes RI, 2000).a) Balita naik berat badannya bila: Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna, atau Garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya.b) Balita tidak naik berat badannya bila: Garis pertumbuhannya turun, atau Garis pertumbuhannya mendatar, atau Garis pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita warna dibawahnyac) Berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/Rumah Sakit.d) Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak naik (3T), artinya balita mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/Rumah Sakit.e) Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap bulannya.f) Balita sehat, jika: Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita warna atau pindah ke pita warna diatasnya.

2.8 Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Hitung umur anak (tanggal, bulan, tahun). Lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan. Buka kuesioner sesuai umurnya: 3, 6, 9, 12 bln, dst. kuesioner yang lebih muda dari umurnya (kalau datang umur 4 atau 5 bulan gunakan kuesioner umur 3 bulan dulu). Jelaskan tujuan KPSP pada orangtua. Mampu menjelaskan kepada orangtua supaya orang tua jangan ragu-ragu atau takut disalahkan. Tanyakan isi KPSP sesuai urutan yang suadah disesuaikan dengan usia balita atau melaksanakan perintah sesuai KPSP. Interpretasi (penafsiran) KPSP : Ya, bila orang tua menjawab : anak bisa melakukan atau pernah atau sering atau kadang-kadang. Tidak, bila anak belum pernah / tidak pernah / ibu tidak tahu. Bila Ya berjumlah 9-10, berarti perkembangan anak sesuai tahap perkembangannya (S). Bila Ya berjumlah 7-8, berarti meragukan (M). Bila Ya sama atau kurang dari 6, kemungkinan ada penyimpangan (P) rinci jawaban tidak pada aspek perkembangan mana.Bila jawaban KPSP : Ya 9 10Artinya : perkembangan anak sesuai dengan umurnya (S) beri pujian pada ibu teruskan pola asuh teruskan stimulasi sesuai tahap perkembangan berikutnya Ikutkan anak di Posyandu, BKB, PADU Bila jawaban KPSP : Ya 7 8Artinya : perkembangan anak meragukan (M) Beri dukungan ibu Ajarkan ibu cara stimulasi sesuai kelompok umur Cari kemungkinan penyakit yang menyebabkan penyimpangan perkembangan Ulangi setelah 2 minggu kemudian dengan KPSP sesuai umur anak Jika hasil KPSP ulangan Ya tetap 7 - 8, maka kemungkinan ada penyimpangan (P) rujuk ke RS terdekat.Bila jawaban KPSP Ya : 6 atau kurang Kemungkinan ada penyimpangan perkembangan (P) Segera rujuk ke Rumah Sakit Tulis jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (misal gerak kasar, halus, bicara & bahasa, sosial dan kemandirian)2.9 Denver Development Screening Test (DDST)DDST merupakan salah satu metode skrining terhadap kemungkinan adanya penyimpangan dari perkembangan anak.Menentukan Umur Anak:Umur anak ditetapkan terlebih dahulu Patokan : 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun Bila dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah dan sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas Jika usia anak < 2th usia dihit ssi usia kronologis batas usia (37 mgg) Ex : tgl periksa 04- 04-2012, tgl lahir 20-10-2010 05-04-2012 20-10-2010 15-05-1 usia balita : 1 tahun, 6 bulan Interpretasi skor DDST II:LanjutButir secara keseluruhan dilewati pada sebelah kanan dari garis usia (dilewati oleh kurang dari 25% anak pada usia yang lebih tua daripada usia anak).OKButir yang dilewati, gagal, atau menolak bersilangan dengan garis usia pada atau diantara persentil ke-75.PeringatanButir yang gagal atau ditolak bersilangan dengan garis usia pada atau diantara persentil ke-75 dan ke 90.TerlambatButir secara keseluruhan gagal, dilewati pada sebelah kiri garis usia juga dapat dianggap, terlambat, karena alasan menolak mungkin akibat ketidakmampuan melakukan tugas.Interpretasi Uji:Normaltidak ada keterlambatan dan maksimal hanya ada satu peringatan.DicurigaiSatu atau lebih keterlambatan dan/atau dua atau lebih peringatan.Tidak dapat diujiMenolak satu atau lebih butir seluruhnya pada sebelah kiri garis usia atau lebih dari satu butir yang bersilangan dengan garis usia pada area 75% sampai 90%.Penilaian DDST ini menilai perkembangan anak dalam 4 faktor diantaranya penilaian terhadap personal social motorik halus, bahasa, dan motorik kasar dengan persyaratan tes sebagai berikut :a. Personal social (Kepribadian/tingkah laku)Berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (seperti makan, membereskan mainan), bersosialisasi dan beinteraksi dengan lingkungan, dan sebagainya.b. Fine motor adaptive (Motorik halus)Berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya. c. Language (Bahasa)Berhubungan dengan kemampuan memberikan respon terhadap suara, bicara, berkomunikasi mengikuti perintah, dan sebagainya. d. Gross motor (Motorik kasar)Berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri. Alat-alat yang dibutuhkan yaitu:1. Lembar formulir DDST IIDeteksi dini penyimpangan perkembangan anak umur